IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Efek Perendaman Larutan Kopi Terhadap Kekuatan Transversa Plat Termoplastik Nilon Sebagai Basis Gigi Tiruan 1,2 drg. Etny Dyah Harniati *1, Prof. Dr. drg. Sudibyo, S.U., Sp.Perio.(K)2 Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu Raya No.22, Sendangmulyo, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50272, e-mail: *1 etnydyahharniati@unimus.ac.id, 2 Sudibyo @unimus.ac.id. Abstrak Termoplastik nilon mempunyai kelenturan yang membuat pengguna gigi tiruan merasa nyaman. Minuman kopi dapat menyebabkan perubahan struktur dan perubahan sifat fisik dari termoplastik nilon. Penelitian ini untuk mengetahui kekuatan trasnversa plat termoplastik nilon pasca perendaman dalam kopi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan kekuatan transversa plat termoplastik nilon setelah direndam pada kopi. Penurunan kekuatan transversa plat termoplastik nilon sebanding dengan rendahnya pH minuman. Kata kunci : termoplastik nilon, kopi. Abstract Nylon thermoplastic began to be widely use as a denture base because it has a flexibility that makes the denture feel more comfortable. Acidic drinks in Indonesia coffee which can cause the breaking of the chain bonds, so that there is a change of structure and the physical properties of nylon thermoplastic. The purpose of this study was to know the transverse strength of nylon thermoplastic plate after coffee drink. There was decreased in the transverse strength of the nylon thermoplastic plate after soaking in coffee. The decreased in the transverse strength of the nylon thermoplastic plate is proportional to the low pH of the beverage. Keyword : nylon thermoplastic, coffee. 1. PENDAHULUAN K ekuatan basis gigi tiruan dapat diukur dengan melakukan uji kekuatan transversa. Kekuatan transversa merupakan uji kekuatan dari suatu batang plat yang terdukung pada kedua ujungnya dan diberi beban bertambah secara statis. Kekuatan transversa merupakan kombinasi dari kekuatan tarik dan kekuatan geser dimana uji kekuatan transversa sering dilakukan untuk mengukur sifat mekanis dari suatu basis gigi tiruan karena dianggap dapat mewakili tipe-tipe gaya selama proses pengunyahan (Anusaviceet al., 2013). Kekuatan transversa dan kekerasan permukaan dari basis resin akrilik dapat dipengaruhi oleh cairan yang terstimulasi dari makanan, khususnya yang mengandung etanol (Rajaee et al., 2014). Kekuatan basis gigi tiruan dapat melemah Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012 2 ISSN: 1978-1520 karena beberapa faktor, seperti makanan ataupun minuman mengandung pH asam yang dikonsumsi oleh pengguna gigi tiruan. Minuman mengandung asam tinggi adalah minuman yang kadar pH nya dibawah 7. Konsumsi minuman asam yang tersebarluas di Indonesia antara lain teh, kopi dan minuman isotonik. Minuman isotonik mengandung beberapa jenis asam, seperti asam fosforik, asam sitrat, asam malik dan asam tartarik. Beberapa penelitian sebelumnya oleh Departement of Agricultural and Food Science menyatakan bahwa minuman isotonik yang diminum secara perlahan menyebabkan residu minuman yang dapat tertinggal dalam rongga mulut untuk beberapa waktu (Panigoroet al., 2015). . Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi, terutama minuman isotonik dengan pH yang rendah yang dapat menyebabkan erosi gigi. Minuman isotonik memiliki pH antara 2,44,5, yaitu berada di bawah batas pH kritis 5,5. Kopi (Coffea Sp.) merupakan minuman yang mengandung asam dengan kadar pH dibawah 7. Nilai pH yang terdapat pada kopi terbentuk dari kandungan asam yang ada di dalam kopi seperti asam format, asam asetat, asam oksalat, asam sitrat, asam laktat, asam malat dan asam quinat (Aditya et al., 2016). Kandungan kopi seperti senyawa fenolik, yaitu asam klorogenat memiliki keuntungan dalam efek antifungi dan dapat menurunkan sifatfisik dari bahan basis gigi tiruan yang dipakai seperti basis gigi tiruan dari termoplastik nilon (Amiliyahet al., 2015). Masalah yang timbul kemudian adalah berapa perbandingan kekuatan transversa plat termoplastik nilon setelah direndam dalam kopi. Pola pikir ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Pola pikir penyelesaian penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekuatan transversa plat termoplastik nilon pada perendaman minuman berderajat asam tinggi. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunkan model penelitian eksperimental laboratorium (true experimental studies) dengan post-test control group design only. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah plat termoplastik nilon. Kriteria inklusi sampel : (1) Plat IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page IJCCS ISSN: 1978-1520 3 termoplastik nilon berukuran panjang = 65 mm, lebar = 10 mm dan tebal = 2,5 mm. (2) Plat termoplastik nilon yang telah dipoles. Kriteria eksklusi sampel : (1) Plat berbahan selain termoplastik nilon, (2) Ukuran plat yang lebih atau kurang dari panjang = 65 mm, lebar = 10 mm dan tebal = 2,5 mm. (3) Plat termoplastik nilon yang belum dipoles. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 6 sampel per kelompok, karena jumlah kelompok adalah 4, maka jumlah sampel seluruhnya adalah 24 sampel plat termoplastik nilon sesuai dengan pola frederer. Perendaman plat termoplastik nilon dilakukan di Laboratorium Tropical Marine Biotechnology Universitas Diponegoro Semarang dan pengujian kekuatan transversa plat termoplastik nilon di Laboratorium Bahan Teknik Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada bulan Mei 2017. Langkah pengumpulan data adalah pembuatan 24 buah plat termoplastik nilon dengan ukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm. Semua sampel direndam di dalam akuades selama 24 jam agar semua sampel berada pada keadaan yang sama, selain itu untuk mengurangi monomer sisa dan mencapai tingkat kejenuhan maksimal. Persiapkan minuman kopi dan akuades sebagai kelompok kontrol sebanyak 200 ml menggunakan gelas ukur. Kekurangan dan kelebihan minuman kopi dan akuades pada wadah bisa di tambahkan atau di kurangi dengan pipet tetes. Perendaman termoplastik nilon dilakukan dalam inkubator dengan suhu normal tubuh 37˚C selama 5 hari dalam larutan minuman yang diasumsikan sebagai pemakaian gigi tiruan selama satu tahun dengan pemaparan minuman dimisalkan 20 menit sehingga perhitungan (1 x 365 x 20 menit) = 7.300 menit = 5 hari/setahun(Sundari et al., 2016). Larutan perendaman diganti setiap hari. Lakukan pengujian kekuatan transversa dengan Universal Testing Machine. Plat diberi tanda tengah, diletakkan di tengah alat dengan jarak 40 mm antara dua titik pendukung dan diberikan beban dengan kecepatan 20 mm/menit sampai terjadi defleksi atau fraktur pada plat (Hemmati et al., 2015). Hasil pengujian dimasukkan ke rumus kekuatan transversa yang telah tersedia. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariat. Penelitian analisis multivariat adalah analisa metode statistik yang memungkinkan kita melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variabel seara bersamaan. Analisis data dimulai dengan melakukan uji normalitas Shapiro-Wilkdengan p > 0,05 dan dilanjutkan uji homegenitas Levene testdengan p>0,005. Dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 4 ISSN: 1978-1520 uji statistik Anova One Way dengan p < 0,05 untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar kelompok teh, kopi, dan minuman isotonik terhadap kekuatan transversa termoplastik nilon. Pembuatan plat termoplastik nilon berukuran 65 mm x 10 mm x2,5 mm Perendaman plat dalam akuades selama 24 jam di inkubator pada suhu 37˚C Pembuatan larutan minuman masing-masing di dalam wadah sebanyak 200 ml Uji kekuatan transversa dengan jarak dukungan 40 mm dan kecepatan 20mm/menit dengan alat Universal Testing Machine Pengukuran pH larutan minuman dengan pH meter sebanyak 3 kali dan diambil rata-rata pH Analisis data Uji Normalitas Shapiro-Wilk p>0,05 Uji Homogenitas Levene Test p>0,05 Uji Anova One Way dengan p<0,05 Kelompok I : Kelompok Kontrol Perendaman plat dalam akuades selama 5 hari di inkubator pada suhu 37˚C Kesimpulan Kelompok II : Kelompok Perlakuan Perendaman plat dalam kopi selama 5 hari di inkubator pada suhu 37˚C Gambar 2. Pola kerja penelitian 3. HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilakukan dengan membandingkan kekuatan transversa plat termoplastik nilon pada perendaman minuman kopi Perendaman plat termoplastik nilon menggunakan variabel kontrol, yaitu akuades. Pengukuran kekuatan transversa plat termoplastik dilakukan setelah intervensi perendaman diberikan. Penelitian ini menggunakan 24 buah plat termoplastik nilon berukuran 65 mm x 10 mm x 2,5 mm, 6 buah plat untuk masing-masing kelompok perendaman. Bahan yang digunakan untuk sampel adalah resin termoplastik nilon Bioplast #33 (Denken-Highdental Co.,Ltd.). Perendaman plat termoplastik nilon dalam akuades, dan kopi dilakukan di Laboratorium Tropical Marine Biotechnology Universitas Diponegoro selama 5 hari di dalam inkubator bersuhu 37˚C. Larutan perendaman diganti setiap hari dan diukur pH setiap larutan dengan LaMotte 5 Series pH Meter. Kontrol pH dilakukan setiap IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page IJCCS ISSN: 1978-1520 5 pergantian larutan perendaman dengan larutan EDTA dan HCl. Plat dicuci, dikeringkan dan dibawa ke Laboratorium Bahan Teknik Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada untuk dilakukan pengukuran kekuatan transversa. Pengukuran kekuatan transversa plat termoplastik nilon menggunakan Torsee’s Universal Testing Machine (Tokyo Testing Machine MFG.Co.,Ltd.) three bending point dengan jarak pendukung 40 mm dan kecepatan 20 mm/menit. Pengukuran kekuatan transversa plat termoplastik nilon dilakukan hingga plat melengkung. Tabel 1 Derajat keasaman (pH) variabel Jenis minuman Akuades Kopi Derajat keasaman (pH) 6,35 6,26 6,23 5,11 5,12 5,11 Rata-rata 6,45 5,11 (sumber hasil penelitian) Tabel 1 menunjukkan derajat keasaman bahan perendaman yaitu akuades, dan kopi. Nilai pH didapatkan dari hasil pengukuran dengan menggunakan LaMotte 5 Series pH meter sebanyak 3 kali dan diambil rata-rata. Hasil rata-rata pH dari setiap larutan minuman menjadi dasar pengontrolan pH larutan minuman pada hari berikutnya. Tabel 2 Kontrol derajat keasaman (pH) variabel Jenis Minuman Hari ke-1 6,45 5,11 Akuades Kopi Derajat keasaman (pH) Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 6,45 6,45 6,45 5,13 5,10 5,15 Hari ke-5 6,45 5,11 (sumber hasil penelitian) Tabel 2 menunjukkan nilai kontrol pH larutan minuman pada setiap pergantian. Larutan minuman diganti setiap harinya dan dikontrol pH dengan menggunakan larutan asam HCl dan basa EDTA yang ditetes secara perlahan hingga mencapai pH yang diinginkan. Kekuatan transversa plat termoplastik nilon pada kelompok perendaman akuades memiliki rata-rata 164,8 N/mm2, kelompok perendaman kopi memiliki rata-rata 120,96 N/mm2. Pengukuran dilakukan pada setiap plat dengan menggunakan Torsee’s Universal Testing Machine dengan three bending point. Jarak pendukung 40 mm dan kecepatan beban yang diberikan 20mm/menit. Data yang telah didapatkan dari hasil pengukuran kekuatan transversa plat termoplastik nilon dianalisis menggunakan program statistik SPSS. Uji analisis Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 6 ISSN: 1978-1520 menggunakan metode Anova One Way dengan tingkat kemaknaan 95% atau α=0,05. Sebelum dilakukannya uji Anova One Way, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene Test. Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan nilai signifikan untuk setiap kelompok perlakukan (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa data kekuatan transversa pada setiap larutan perendaman adalah p>0,05, bearti seluruh data berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas Levene Test menunjukkan nilai p<0,05 pada data kekuatan transversa plat termoplastik nilon pada perendaman akuades, dan kopi.. Dapat disimpulkan bahwa data menunjukkan varian data yang berbeda. Uji Anova One Way selanjutnya dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata kekuatan transversa plat termoplastik nilon antar kelompok perendaman. Tabel 3 Hasil uji Anova One Way Kekuatan transversa pada kelompok perendaman Akuades Kopi N Rerata Simpangan Baku p 6 6 164,8000 120,9600 20,07857 14,67262 0,047 (Hasil olah data penelitian) Hasil uji Anova One Way menunjukkan bahwa p<0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kekuatan transversa plat termoplastik nilon pada setiap kelompok perendaman. Kelompok perendaman akuades memiliki nilai kekuatan transversa tertinggi, diikuti oleh kelompok perendaman kopi. Uji dilanjutkan dengan melakukan analisis Post-hoc Dunnett T3 untuk melihat nilai perbedaan antar kelompok perendaman. Tabel 4 Hasil analisis Post-hoc Dunnett T3 Perbedaan rerata Akuades vs Kopi 43,84000 95% Confidence Interval Minimum Maksimum -37,2103 124,8903 P 0,448 (Hasil olah data penelitian) Analisis Post-hoc Dunnett T3 dipilih karena uji homogen menyatakan bahwa data bervariasi. Hasil analisis Post-hoc Dunnett T3 menunjukkan nilai p>0,05 pada setiap kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page IJCCS ISSN: 1978-1520 7 signifikan kekuatan transversa plat termoplastik nilon antara kelompok perendaman akuades, kopi, teh dan minuman isotonik. 4. PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL Berdasarkan pemaparan data di atas menunjukkan bahwa adanya perbedaan kekuatan transversa plat termoplastik nilon setelah perendaman dalam minuman berderajat asam tinggi, yaitu teh, kopi dan minuman isotonik selama 5 hari. Kekuatan transversa plat termoplastik nilon mengalami penurunan seiring dengan semakin tingginya derajat keasaman larutan minuman. Penurunan kekuatan transversa tertinggi terjadi pada plat termoplastik yang direndam di dalam minuman kopi (pH 5,1) dan kontrol akuades (pH 6,4). Air mempunyai kemampuan degradasi hidrolitik dan erosi material dengan cara merenggangkan pengisi matriks. Penyerapan air ini akan mengakibatkan partikel larutan akan berpenetrasi sehingga mempengaruhi ikatan kimia. Material yang berbahan dasar polimer, seperti resin akrilik dan termoplastik nilon dapat menyerap air ke dalam matriks melalui proses difusi terkontol (terus-menerus). Termoplastik nilon memiliki polimer bersifat crystalline, sedangkan resin akrilik memiliki polimer bersifat amorphorus. Struktur crystalline pada termoplastik nilon ini dapat membentuk ikatan rantai yang panjang, sehingga termoplastik nilon memiliki sifat fisik yang lebih tahan terhadap abrasi dan larutan kimia, tidak mudah larut dalam pelarut dan memiliki stabilitas yang lebih tinggi daripada resin akrilik. Molekul pelarut yang masuk akan menempati posisi rantai polimer sehingga rantai polimer memisah. Perpisahan rantai polimer dapat melemahkan struktur kimia sehingga dapat mengakibatkan penurunan kekuatan polimer. Berdasarkan teori degradasi matriks, resin yang direndam dalam air akan menyerap molekul air dan berpenetrasi ke dalam struktur ruang intermolekuler sehingga interaksi polar menurun, hal ini mengakibatkan jarak antar polimer meningkat, terjadinya ekspansi matriks yang akan melunakkan matriks kemudian terjadi penurunan kekuatan resin (Sundari et al., 2016). Penelitian oleh Jubhari (2013), menyatakan bahwa terjadi penurunan kekuatan transversa pada lempeng akrilik mungkin disebabkan karena sifat keasaman yang apabila bereaksi dengan resin akan menyebabkan perubahan kimia, yaitu kelarutan beberapa bahan pengisi. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 8 ISSN: 1978-1520 Kelarutan dari bahan pengisi ini akan mengakibatkan banyaknya ruangan kosong antar struktur polimer sehingga mudah terjadinya ikatan antara unsur pelarut tersebut yang dapat mempengaruhi sifat mekanis dari resin akrilik (Jubhari & Muskab, 2013). Hal tersebut didukung oleh penelitian Sormin (2017) yang menyatakan bahwa semakin lama plat resin akrilik direndam dalam larutan cuka aren dan semakin tinggi konsentrasi keasaman larutan cuka aren maka semakin rendah pula kekuatan transversa resin akrilik. Kemungkinan adanya larutan asam yang terkandung dalam larutan cuka aren bila beraksi dengan resin akrilik akan menyebabkan perubahan kimia berupa kelarutan beberapa bahan pengisi. Adanya ion H+ yang berlebihan pada kelarutan asam akan mengakibatkan ketidakstabilan ikatan kimia pada resin akrilik. Ion H+ dari asam akan menyebabkan degradasi ikatan polimer sehingga beberapa monomer dari resin akan lepas yang disertai dengan pelepasan bahan pengisi yang ada (Sormin et al., 2017). Proses penyerapan air pada termoplastik nilon menyebabkan ion H+ dari asam masuk dan bereaksi dengan ikatan rantai poliamida, sehingga terjadi pemutusan ikatan rantai yang menyebabkan perubahan struktur dan perubahan sifat fisik dari termoplastik nilon (Winardhi et al., 2017). Hal ini didukung oleh penelitian Salman dan Saleem (2011) yang menyatakan bahwa adanya perbedaan secara signifikan kekuatan transversa antara resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon setelah direndam pada larutan denture cleanser. Adanya kandungan asam dalam larutan denture cleanser sepeti asam oksalik, asam tartarik yang ada pada isopropyl alcohol yang biasa digunakan sebagai bahan antiseptik dan sedikitnya jumlah struktur ruang intermolekul yang terbentuk pada termoplastik nilon menyebabkan lebih sedikit terjadi difusi air yang mengakibatkan kekuatan transversa termoplastik nilon lebih tinggi daripada resin akrilik (Salman & Saleem 2011). Hasil penelitian menyatakan terjadi penurunan kekuatan transversa plat termoplastik nilon setelah perendaman dalam kopi selama 5 hari dengan pH 5,1. Kandungan kopi seperti asam klorogenat, asetat, format, malikat, sitrat, laktat dan quinat menghasilkan pH rata-rata 5,60. Ion H+ pada asam yang terkandung dalam kopi akan menyebabkan terjadinya degradasi ikatan polimer sehingga beberapa ikatan akan melepaskan diri sehingga terbentuk ruang-ruang kosong diantara IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page IJCCS ISSN: 1978-1520 9 matriks polimer. Ruang kosong ini akan memudahkan terjadinya difusi cairan dari luar menuju dalam resin. Cairan dari kopi tersebut menembus ikatan polimer dan menempati posisi diantara rantai polimer sehingga polimer tersebut akan terganggu dan terpisah. Kopi juga mengandung senyawa fenolik yang merupakan bahan kimia golongan hidrokarbon aromatik yang akan diperkirakan mampu berpenetrasi ke ruang mikroporositas dan melarutkannya. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kekuatan transversa plat termoplastik nilon setelah perendaman pada kopi. Perbedaan kekuatan transversa ini dipengaruhi oleh derajat keasaman pada teh, kopi dan minuman isotonik. Semakin tinggi derajat asam minuman tersebut, maka kekuatan transversa plat termoplastik akan semakin menurun. 6. REFERENSI Abuzar, M.A. et al., 2010. Evaluating Surface Roughness of A Polyamide Denture Base Material in Comparison with Poly (Methyl Methacrylate). Journal of Oral Science, 52(4), hal.577–581. Aditya, I.W., Nocianitri, K.A. & Yusasrini, N.L.A., 2016. Kajian Kandungan Kafein Kopi Bubuk, Nilai pH dan Karakteristik Aroma dan Rasa Seduhan Kopi Jantan (Pea berry coffee) dan Betina (Flat beans coffee) Jenis Arabika dan Robusta. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (Itepa), 5(1), hal.1–12. Amalia, A., Mozartha, M. & Trisnawaty, 2013. Pengaruh Lama Pemaparan Cuka Pempek Terhadap Kekuatan Fleksural Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik. Program Studi Kedokteran Gigi FK Unsyiah Darussalam Banda Aceh, hal.93– 103. Amiliyah, R., Sumono, A. & Hidayati, L., 2015. Deformasi Plastis Nilon Termoplastik Setelah Direndam Dalam Ekstrak Biji Kopi Robusta ( Plastic Deformation of Thermoplastic Nylon After Immersed In Robusta Coffee Bean Extract ). e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), hal.117–121. Anusavice, K.J., Shen, C. & Rawls, H.R., 2013. Phillips’ Science of Dental Materials 12 ed., Missouri: Elsevier Saunders. Aprilia, Rochyani, L. & Rahardiarto, E., 2007. Pengaruh Minuman Kopi Terhadap Perubahan Warna pada Resin Komposit. Indonesian Journal of Dentistry, 14(3), hal.164–170. Dewi, F.I., Anwar, F. & Amalia, L., 2009. Persepsi Terhadap Konsumsi Kopi dan Teh Mahasiswa TPB-IPB Tahun Ajaran 2007-2008. Jurnal Gizi dan Pangan, 4(1), hal.21–28. Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 10 ISSN: 1978-1520 Effendi, D.S. et al., 2010. Budidaya dan Pasca Panen Teh, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Fitriyana, D.C., Pangemanan, D.H.C. & Juliatri, 2014. Uji Pengaruh Saliva Buatan Terhadap Kekuatan Tekan Semen Ionomer Kaca Tipe II yang Direndam dalam Minuman Isotonik. Jurnal e-GiGi (eG), 2(2), hal.1–7. Gunadi, H.A. et al., 1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I., Penerbit Hipokrates. Hemmati, M.A., Vafaee, F. & Allahbakhshi, H., 2015. Water Sorption and Flexural Strength of Thermoplastic and Conventional Heat-Polymerized Acrylic Resins. Journal of Dentistry, 12(7), hal.478–84. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26877737\nhttp://www.pubmedcentral.nih.g ov/articlerender.fcgi?artid=PMC4749413. Joseph, R., 2009. Comparison of Efficacy of Sodium Hypochlorite with Sodium Perborate in the Removal of Stains from Heat Cured Clear Acrylic Resin. The Journal of Indian Prosthodontic Society, 9(1), hal.6–12. Available at: http://www.jprosthodont.com/text.asp?2009/9/1/6/52863. Jubhari, E.H. & Muskab, 2013. Perendaman dalam Larutan Pembersih Peroksida Alkali Menurunkan Kekuatan Transversa Lempeng Akrilik Lempeng Resin Akrilik. , hal.1–5. Kohli, S. & Bhatia, S., 2013. Polyamides in Dentistry. International Journal of Scientific Study, 1(1), hal.20–25. Koswara, S., 2009. Minuman Isotonik. Ebookpangan.Com, hal.10025. Liwang, F., 2010. Manfaat Konsumsi Teh Hitam Sebagai Upaya Preventif Penyakit Jantung Koroner Akibat Aterosklerosis di Indonesia. Jurnal UI Untuk Bangsa Seri Kesehatan, Sains, dan Teknologi, 1, hal.25–38. Mathai, J.R. et al., 2009. Comparison of efficacy of sodium hypochlorite with sodium perborate in removal of stains from heat-cured clear acrylic resin. The New York state dental journal, 77(1), hal.48–53. Mettler, S., Rusch, C. & Colombani, P.C., 2006. Osmolality and pH of Sport and Other Drinks Available in Switzerland. Schweizerische Zeitschrift fur Sportmedizin und Sporttraumatologie, 54(3), hal.92–95. Nandal, S. et al., 2013. New Era in Denture Base Resins: a Review. Dental Journal of Advance Studies, 1(2321), hal.136–143. Navirie, P.B., 2006. Pengaruh Bahan Desinfektan Terhadap Flexural Strength Material Thermoplastic Nylon. IJD Edisi Khusus KPPIKG XIV. Panigoro, S., Pangemanan, D.H.C. & Juliatri, 2015. Kadar Kalsium Gigi yang Terlarut Pada perendaman Minuman Isotonik. jurnal e-GiGi (eG), 3(2), hal.356–360. Pantow, F.P.C.C., Siagian, K. V & Pangemanan, D.H.C., 2015. Perbedaan Kekuatan Transversal Basis Resin Akrilik Polimerisasi Panas pada Perendaman Minuman Beralkohol dan Aquades. jurnal e-GiGi (eG), 3(2), hal.398–402. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page IJCCS ISSN: 1978-1520 11 Rahardjo, P., 2012. Kopi, Depok: Penebar Swadaya. Rajaee, N., Vojdani, M. & Adibi, S., 2014. Effect of Food Simulating Agents on the Flexural Strength and Surface Hardness of Denture Base Acrylic Resins. Oral Health and Dental Management, 13(4), hal.1041–1047. Rawung, V.J.R., Wowor, V.N.S. & Siagian, K.V., 2016. Uji Kekuatan Tekan Plat Resin Akrilik Polimerisasi Panas yang Direndam dalam Minuman Berkarbonasi. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, 5(2), hal.166–170. Said, S.P.U., 2015. Pengaruh Lama Perendaman Bahan Basis Gigitiruan Resin Nilon Termoplastik dalam Minuman Teh Terhadap Stabilitas Warna. Universitas Hasanuddin. Salman, M. & Saleem, S., 2011. Effect of Different Denture Cleanser Solutions on Some Mechanical and Physical Properties of Nylon and Acrylic Denture Base Materials. J Bagh College Dentistry, 23(1), hal.19–24. Sastroasmoro, S. & Ismael, S., 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis 5 ed., Jakarta: Sagung Seto. Sharma, D.A. & H.S, D.S., 2014. A Review: Flexible Removable Partial Dentures. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, 13(12), hal.58–62. Available at: http://www.iosrjournals.org/iosr-jdms/papers/Vol13-issue12/Version6/N0131265862.pdf. Sinarwati, Rauf, N. & Gereso, P.L., 2015. Pembuatan dan Pengujian Sifat Mekanik Gigi Tiruan dalam Larutan Teh Hitam (Camellia sinensis). , hal.3–5. Siswanto, Susila & Suyanto, 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran 1 ed., Yogyakarta: Bursa Ilmu. Sormin, L.T.M., Rumampuk, J.F. & Wowor, V.N.S., 2017. Uji Kekuatan Transversal Resin Akrilik Polimerisasi Panas yang direndam dalam Larutan Cuka Aren. jurnal e-GiGi (eG), 5(1). Sundari, I., Sofya, P.A. & Hanifa, M., 2016. Studi Kekuatan Fleksural Antara Resin Akrilik Heat Cured dan Termoplastik Nilon Setelah Direndam dalam Minuman Kopi Uleekareng (Coffea robusta). Journal of Syiah Kuala Dentistry Society, 1(1), hal.51–58. Takabayashi, Y., 2010. Characteristics of Denture Thermoplastic Resins for Non-Metal Clasp Dentures. Dental materials journal, 29(4), hal.353–361. Tandon, R., Gupta, S. & Agarwal, S.K., 2010. Denture Base Materials: From Past to Future. Indian Journal of Dental Sciences, 2(2), hal.33–39. Available at: http://www.ijds.in/article-pdfrenu_tandon_saurabh_gupta_samarth_kumar_agarwal-63.pdf. Towaha, J. & Balittri, 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camellia sinensis). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industritian dan Pengembangan Tanaman Industri, 19(3), hal.12–16. Vojdani, M. & Giti, R., 2015. Polyamide as a Denture Base Material : A Literature Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) 12 ISSN: 1978-1520 Review. J Dent Shiraz Univ Med Sci, 16(1), hal.1–9. Winardhi, A., Saputra, D. & Dewipuspitasari, 2017. Perbandingan Nilai Kekasaran Permukaan Resin Termoplastik Poliamida yang direndam Larutan Sodium Hipoklorit dan Alkalin Peroksida. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi, I(1), hal.45– 49. IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page