EPIDEMIOLOGIA BASICA SAUDE PUBLIKA SMT: III 2 Credito Docentes: Nicolau V. Ximenes, L.Sp Topiku Materia 1st • Introdusaun Epidemiologia 2nd • Konsep Host, Agent & Environment 3th • Historia Natureza Moras / natural history of disease • Distribuisaun moras tuir variabel Ema , Fatin, 4th Tempu. • Medida frekuensia Moras /Memahami Ukuran 5th Frekuensi Penyakit 6th • Kuis no Revizaun Materia 7th • Ezame TTS/Mediu Definisaun Epidemiologia • • Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani = Epipada atau tentang, Demos-penduduk, Logosilmu. Menurut Mac Mahon dan Pugh (1970) Epidemiologi adalah Ilmu yang memelajari penyebaran dan penentu dari frekuensi panyakit manusia. Epidemiology is the study of distribution and determinants of disease frequency in man. Definisi Epidemiologi menurut : Omran Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk. W.H. Frost (1972) Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat. Cont… Azrul Azwar Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. Last (1988) – WHO Epid is study of health releted state or events is spesific population, and the application of such study to solve health problem. Ada 3 gejala/ fenomena populasi dalam epidemiologi Frekuensi- suatu peristiwa yang menunjukkan besarnya masalah tersebut. 2. Distribusi/penyebaran – Pengelopokan masalah menurut suatu keadaan tertentu . Pengelompokan menurut Person, Place, & Time. 3. Determinan- faktor-faktor yang berpengaruh yaitu menunjuk faktor penyebab suatu masalah kesehatan. 1. Istilah-istilah dalam epidemiologi Epidemi – Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang menigkat Endemi – Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) frekuensi pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama. Pandemi – Wabah yang meliputi wilayah yang sangat luas. Iha modelu emidemiologia rua mak hanesan: Epidemiologia Diskriptivu (Descriptive epidemiologic)- Estudu epidemiologia kona-ba frekuensia no espansaun problema saude no lahare ba aspeitu nesesariu atu buka hatene resposta kona-ba kauzalidade ne’ebe influensia ba frekuensia. Ez: atu respode ba “Who & “Where” Epidemiologia Analitiku (Analytic epidemiologic) – estudu epidemiologia ne’e kobre ona buka hatene resposta hasoru kauzalidade ba frekuensia, espandamentu no mosu problema saude. Ez atu responde ba “Why” tanbasa akontese problema saude. Objetivu Epidemiologia Deskreve status saude publiku Determina kauza “Sebab” problema saude publiku Determina historia akontesementu natureza moras Halo evaluasaun ba asaun intervensaun saude publiku Halo prevensaun no tratamentu Utilizasaun Epid. • Epidemiologia laos utiliza iha klinika (tratamentu) ho natureza individual maibe mos ho natureza populasaun no kondisaun saude publiku. • Epidemiologia laos uza deit ba buka hatene no etiologia moras maibe uza mos hodi halo evaluasaun ba programa atedementu saude ho nia baze mak Efficacy, Effectiveness, Efficiency Peranan Epidemiologi dalam bidang kesehatan Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat. 2. Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan 3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan. 4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya. 5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan. 1. Perbedaan antara Clinical dan Community Oriented Spesifikasi Populasi Tempat Clinical Oriented Community Oriented Alat · Individu-individu · Rumah Sakit, Puskesmas, Tempat Praktek · Peralatan kedokteran, · Masyarakat · Dusun, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara · Biostatistik Cara Diagnosa · Physical Diagnosa · Anamnesa, gejala atau tanda penyakit · · · - Vital statistik IMR, CBR, CDR, MMR Laboratorium Epidemiologi Pengumpulan Data : - Distribusi frekuensi penyakit - Incidence, Prevalence Attack Rate - Screening Test Cara Terapi · Medikamentosa · Imunisasi · Perawatan Rumah Sakit · H.E. · Radiologi · Kontrol Penyakit menular · Dll. · Sanitasi lingkungan · Dan lain-lain Pembagian epidemiologi secara sederhana EPIDEMIOLOGI Ilmu yang mempelajari masalh kesehatan pada sekelompok manusia FREKUENSI Dilakukan dua hal pokok yakni: Menemukan masalah kesehatan Mengukur masalah kesehatan PENYEBARAN Dikelompokan menurut ciri-ciri khusus: Waktu Orang Tempat EPIDEMIOLOGI DISKRIPTIF FAKTO_FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Disusun langkah-langkah pokok: Merumuskan hipotesisi Ujji hipotesis Menarik kesimpulan EPIDEMIOLOGI ANALITIK KONSEP HOST AGEN DAN ENVIRONMENT SESAUN II Penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan • • Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi dari suatu organisme untuk beraksi secara tepat terhadap ransangan atau tekanan sehinga timbulnya ganguan pada fungsi atau struktur dari bagian organ atau sistem dari tubuh Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja akan tetapi juga suatu keadaan tergangu dari keteratutan fungsi-fungsi dalam tubuh. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (DETERMINAN) Peristiwa tmbulnya suatu suatu penyakit menurut ahli Gordon dan Le Rich, 1950 menyebutkan timbulnya penyakit pda manusia dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu “Agent”, penjamu “Host” ,“Environment” lingkungan. Konsep Epidemiologic Triangle HOST AGENT LINGKUNGAN Host/Hospes mak fatóres hotu ne’ebé mak iha ema an ne’ebé bele influensia no hamosu lala’ok moras. Fator sira ne’ebé bele hamosu moras ba ema mak hanesan : Imunidade Genetika Idade Seksu Kustume/ lisan Servisu Agent/Ajente mak kauza primeiru ne’ebé hamosu moras (buat hotu ne’ebé bele hamosu moras) no bele influensia ba periudu inkubasaun moras nian. Agente sei fahe ba grupu 5 mak hanesan: Parte Biologikamente (microorganisme) Parte Nutrisaun Parte Fisiku Parte Kimiku Parte Mekanika Environment/Ambiente mak buat hotu ne’ebé iha no haleu ema no bele fo influensia ba moris no dezenvolvimentu ema nian. Ambiente sei fahe ba parte 3 mak hanesan: Ambiente Fíziku Natureza hotu ne’ebe haleu ita ema, Ez; iklima, kondisaun geografiku nst... Cont… Ambiente Non Fíziku Ambiente ne’ebe hamosu husi ema no iha interasaun ho ema, ez; kondisaun sosial, kultura no ekonomia Kultura, normais nst... Ambiente Biolójiku Aspeitu moris ne’e mak iha ambiente nia laran hanesan ema, aihoris no animal sira inklui microogranismu. Fator potensia hamosu moras husi ambiente mak Reservoir kutun moras; Animal Reservoir no Human reservoir RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT natural history of disease SESAUN III Pengertian Proses yang terjadi pada orang sehat yang menderita penyakit dan berhetinya penyakit terutama pada penyakit infeksi . Pada umumnya natural history of disease dibedakan atas dua tahap: 1. Periode Prepatogenesa Setiap keadaan sehat atau sakit pada manusia adalah berasal dari proses lain sebelum manusia itu sendiri terlibat. Contoh faktor-faktor hereditas, sosial ekonomi, dll yang dapat menimbulkan rangsangan untuk menjadi sakit. Proses ini sudah ada interaksi antara Host Agent dan Evironment 2. Periode Patogenesa Perjalanan suatu penyakit pada manusia dari interaksi pertama dari stimulus yang merangsang terjadinya penyakit tersebut sampai pada perubahan-perubahan bentuk dan fungsi dan jaringan sampai keseimbangan tercapai yaitu; penyembuhan menjadi : Carrier, cacat, atau meningal. Diagram natural history of disease Stadium pre patogenessis Bibit penyakit belum masuk ke tubuh Stadium patogenessis Bibit penyakit telah masuk ke tubuh Sembuh sempurna Sembuh cacat Carrier Kronis Mati A H E Horison klinis Stimulus TK Pencegahan I Promosi Kes. Perlindungan khusus TK. Pencengahan II Penemuan dini pengobatan segera Pembatasan ketidakmampuan TK Pencegahan III Rehabilitasi Tindakan Pencegahan Berdasarkan natural history of disease tingkat pencegahan dapat dikategorikan menjadi tiga tahap yaitu: Pencegahan primer Bertujuan untuk mencegah berkembangya suatu penyakit (sebelum penyakit itu terjadi), hal ini dilakukan pada masa prepatogenesis. Pencegahan ini terdiri dari upaya untuk mendapatkan tingkat kesehatan secara umum yang optimum, serta memberikan perlindungan spesifik. Contohnya; imunisasi, sanitasi lingkungan, proteksi terhadap keceakaan dll.. Pencegahan sekunder; Bertujuan untuk mendeteksi dini dan mengobati suatu penyakit. Upaya ini dilakukan dengan melaksanakan skrining dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pencegahan tersier Meliputi rehabilitasi dari akibat suatu penyakit Upaya ini ditujukan untuk suatu penyakit yang meyebabkan cacat atau gejala sisa. PROSES PENYAKIT INFEKSI Komponen-komponen dalam proses penyakit infeksi adalah Penyebab (causative agent), Reservoir; Jalan keluar (portal of exit); penularan (mode of transmission); jalan masuk (portal of entry); dan penjamu yang rentang (susceptible host) Penyebab Penyakit Ada 6 golongan penyebab penyakit yang bersifat biologis,Yakni: Protozoa Metazoa Bakteri Virus Fungi (Jamur) Riketsia Cara Keluar Bibit Penyakit Dari penjamu Cara ini disebut juga dengan Portal Of Exist yang dimaksdkan di sini adalah keluarnya dari reservoir manusia dan binatang, dapat melalui a. Saluran pernapasaun b. Ssaluran pencernaan c. Saluran Perkemihan d. Melalu Kulit Cara transmisi penyebab penyakit kepada penjamu Hal-hal yang berperan dalam penularan penyakit adalah sebagai berikut: a. Tempat keluarnya penyakit b. Reservoir atau perantara vector c. Tempat masuknya Penularan penyakit 1. Secara langsung 2. Secara tidak langsung Tempat Masuknya Ke dalam Penjamu Tempat masuknya bibit penyakit kedalam tubuh manusia sama dengan tempat keluarnya bibit penyakit. Kerentanan Penjamu Kerentanan atau kepekaan tergantung pada : Faktor Genetik (Keturunan) Daya tahan tubuh penjamu Keadaan Gizi Pola hidup dan sebagaiya. penjamu terhadap penyakit Distribuisaun Moras tuir Variabel Ema, Fatin no Tempu SESAUN IV POLA PENYAKIT VARIABEL ORANG,TEMPAT DAN WAKTU Frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan (khususnya penyakit) pada umumnya bervariasi menurut karateristik orang (person), tempat (place) dan waktu (time). Selain itu dalam kegiatan analisis epidemiologi membutuhkan kesadaran adanya interaksi antara orang, tempat dan waktu dalam menimbulkan penyakit. Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara : Batas daerah-daerah pemerintahan Kota dan pedesaan Daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan, sungai, lautan atau padang pasir) Negara-negara Regional 1.Tempat (Place) Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat mengenai etiologi penyakit. memberikan penjelasan Untuk kepentingan mendapatkan pengertian tentang etiologi penyakit, ada beberapa faktor sebagai berikut: Lingkungan fisik, kimiawi, biologis, sosial dan ekonomi yang berbeda-beda dari suatu tempat. Karateristik penduduk Kebudayaan yang terlihat dari kebiasaan, pekerjaan, keluarga, pemeliharaan kesehatan perorangan. Higiene kesehatan perorangan Higiene sanitasi lingkungan Tersedianya unit-unit pelayanan medis 2. Orang (Person) Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan paritas. a. Umur Angka kesakitan dan kematian dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur, keadaan inin berkaitan dengan: Fungsi dari proses umur perkembangan, imunitas, dan keadaan fisiologis Perubahan kebiasaan makan dari tiap-tiap golongan umur atau dengan perjalanan waktu Perubahan daya tahan tubuh Penyakit-penyakit tertentu yang menyerang umut-umur tertentu b. Jenis Kelamin Ada beberapa penelitian menunjukkan adanya penyakit yang menyerang jenis kelamin tertentu, misalnya kanker payudara pada wanita, kanker prostat pada laki-laki. c. Jenis pekerjaan Jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit tertentu antara lain: Faktor lingkungan (bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-benda fisik yang menimbulkan kecelakaan) Situasi pekerjaan yang penuh dengan stress (ulkus peptikum, hipertensi dll Penyakit cacing tambang yang bekerja di pertambangan d. Penghasilan Penghasilan akan erat kaitanya dengan kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan gizi, perumahan yang sehat, pakaian dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan pemiliharaan kesehatan. e. Etnik Golongan etnik tertentu yang akan menderita penyakit tertentu dan keadaan tersebut berkaitan dengan kebiasaan makan, susunan genetika, gaya hidup f. Status perkawinan Ada penelitian menunjukkan hubungan antara angka kesakitan dan angka kematian antara status perkawinan, kematian bagi yang tidak kawin lebih tinggi dari pada yang kawin , keadaan ini disebabkan: • Orang tidak kawin kebanyakan kurang sehat • Orang tidak kawin lebih banyak hubungan dengan penyebab penyakit • Perbedaan dalam gaya hidup Waktu (Time) Perubahan pola penyakit menurut waktu menunjukkan adanya perubahan-perubahan dari faktor etiologis yang dapat dibedakan: • Perubahan jangka pendek, dimana perubahan angka kesakitan berlangsung beberapa jam, hari minggu, bulan orang yang terserang bersamaan dengan waktu inkubasi rata-rata pendek. • Perubahan – perubahan secara siklus, dimana perubahan perubahan angka kesakitan terjadi secara berulang-ulang dengan antara beberapa hari, beberapa bulan dan tahunan. • Perubahan perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam waktu demografi(kependudukan). Frekuensi Masalah Kesehatan SESAUN V Tiga macam ukuran yang digunakan dalam epidemiologi: Ukuran Frekuensi penyakit • Mengukur kejadian penyakit cacat ataupun kematian pada populasi • Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan mengunakan prevalence dan Incidence 2. Ukuran dari akibat pemaparan • Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga • Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan mengunakan Relative Risk dan Odds Ratio 1. Cont.. 3. Ukuran dari potensi dampak • • • Mengambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu Ukuran yang digunakan adalah Attributable Risk percent dan population attributable risk Ukuran ini untuk berguna meramalkan efficacy dan effectiveness suatu pengobatan dan estrategi intervensi pada populasi tertentu Ukuran frekuensi penyakit Dalam epidemiologi ukuran yg banyak digunakan dalam menentukan morbiditas dan mortalitas adalah: Porporsi Rasio Rate 1. Porporsi Porporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen. Contoh: Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang diantaranya menderita penyakit malaria, berapakah porporsi penderita malaria dalam populasi ini? 20 500 =0.04x100 =4% 2. Rasio Pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya. 3. Rate Merupakan porporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas waktu tertentu. Prevalence Rate Prevalence rete umumnya dibedakan menjadi 2 macam: 1. Period Prevalence (t0-t1) 2. Point prevalence rate 1. Period prevalence rate PPR adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit ditemukan pada suatu jangka tertentu. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 (𝑡0−𝑡1) PPR: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑛 𝑡0−𝑡1 x 1000% Contoh: Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk sebanyak 100.000 orang. Dilaporkan keadaan penyakit A yaitu Januari 50 kasus lama dan 100 kasus baru, maret 75 kasus lama dan 75 kasus baru, Juli 25 kasus lama dan 75 kasus baru, september 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan December 200 kasus lama dan 200 kasus baru. Perioud prevalensi rate adalah: PPR: 50+100 + 75+75 + 25+75 + 50+50 +(200+200) 100.000 PPR: 900 100.000 x 1000%0 PPR: 900.000 100.000 = 9%0 x 1000%0 2. Point Prevalence Rate Jumlah penderita lama dan baru pada suatu saat dibagi dengan jumlah pada saat itu dalam persen/permil. Point PR 𝐽𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡 x100% 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢 (1000%) Contoh Suatu sekolah dengan murid 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit campak dan hari ini 5 orang lainya menderita penyakit campak. Point PR 10 x100% 100 (1000%) = 100% INCIDENCE Gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada waktu tertentu disatu kelompok masyarakat. Secara umum angka insiden ini dapat dibedaka atas tiga macam: 1. IR- (Incidence Rate) 2. AR-(Attack Rate) 3. SAR- (Secondary attack Rate) Incidence Rate (IR) Incidence rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun) IR 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 x100% (1000%) Ada 2 jenis incidence rate Cumulative incidence - Mengukur resiko untuk sakit Incidence density – mengukur kescepatan untuk sakit Attack Rate (AR) Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama. AR= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢 100%(1000%) x Secondary attack Rate (SAR) Secondary attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibangdingkan dengan jumlah penduduk dikurangi yang telah pernah terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil. SAR biasanya dihitung untuk suatu penyakit menular pada populasi yang kecil (keluarga) SAR 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒 1 x 100% HUBUNGAN INSIDENCE DAN PREVELENCE • • Penyakit yang tidak menyebabkan kematian tetapi sulit atau tidak mungkin disembuhkan, makin lama semakin banyak penderita yang ditemukan. Contoh penyakit rabun jauh (myopi). Besarnya prevalence sangat tergantung pada incidence dan lama sakit (duration of illness. P=IxD P - Prevalence penyakit I - Incidence Penyakit D - Duration of illness Suber Kesalahan Dalam Pengukuran 1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai Menggunakan sumber data yang tidak representative : Hanya data dari pelayanan kesehatan saja, padahal diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan sangat terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke fasilitas pelayanan tersebut. Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang pengambilan respondennya tidak secara acak. ( tidak memenuhi syarat Randomisasi ) Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang sebagian respondenya tidak memberikan jawaban ( drop out ) Cont.. 2 Kesalahan karena adanya faktor BIAS : BIAS = Adanya perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Sumber BIAS : Dari Pengumpul Data : • Menggunakan alat ukur yang berbeda – beda / tidak standar • Menggunakan teknik pengukuran yang berbeda Dari Masyarakat : • Adanya perbedaan persepsi masyarakat terhadap penyakit yang ditanyakan • Adanya perbedaan respon terhadap alat / test yang dipergunakan. KUIS & REVIEW SESAUN VI KUIS Kuis dapat dilakukan dengan metode (tertulis dan Lisan) pada tiap mahasiswa/i REVIEW MATERI • • • • Identifikasi topik materi sebelumnya bersama sesuai dengan pertanyaan dari mahasiswa/i Melakukan pengesan pada penjelasan tertentu pada pertanyaan yang ditanyakan Dapat melakukan diskusi antara mahasiswa untuk menjawab pentanyaan Memberikan contoh-contoh atau soal latihan yang lebih konkrit Materi TAS Tugas kelompok Masing-masing kelompok membuat makalah dan persentase (powerpint) Masing-masing kelompok akam mempersentasikan dala ruangan sebagai penganti Nilai TAS TUGAS 1. Penyakit menular 2. Malaria Dengue Diare HIV/AIDS Penyakit tidak menular Hipertensi Diabetes melitus Penyakit Jangtung Strock