Uploaded by Nicolau Vicente Ximenes

EPIDEMIOLOGIA BASICA

advertisement
EPIDEMIOLOGIA BASICA
SAUDE PUBLIKA
SMT: III
2 Credito
Docentes: Nicolau V. Ximenes, L.Sp
Topiku Materia
1st • Introdusaun Epidemiologia
2nd • Konsep Host, Agent & Environment
3th • Historia Natureza Moras / natural history of disease
• Distribuisaun moras tuir variabel Ema , Fatin,
4th
Tempu.
• Medida frekuensia Moras /Memahami Ukuran
5th
Frekuensi Penyakit
6th • Kuis no Revizaun Materia
7th • Ezame TTS/Mediu
Definisaun Epidemiologia
•
•
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani = Epipada atau tentang, Demos-penduduk, Logosilmu.
Menurut Mac Mahon dan Pugh (1970)
Epidemiologi adalah Ilmu yang memelajari
penyebaran dan penentu dari frekuensi panyakit
manusia.
Epidemiology is the study of distribution and
determinants of disease frequency in man.
Definisi Epidemiologi menurut :
Omran
Epidemiologi adalah suatu studi mengenai
terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit
dan perubahan pada penduduk, begitu juga
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada
kelompok penduduk.
W.H. Frost (1972)
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada
manusia menurut waktu dan tempat.
Cont…
Azrul Azwar
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada
sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan.
Last (1988) – WHO
Epid is study of health releted state or events is
spesific population, and the application of such
study to solve health problem.
Ada 3 gejala/ fenomena
populasi dalam epidemiologi
Frekuensi- suatu peristiwa yang menunjukkan
besarnya masalah tersebut.
2. Distribusi/penyebaran – Pengelopokan masalah
menurut suatu keadaan tertentu .
Pengelompokan menurut Person, Place, & Time.
3. Determinan- faktor-faktor yang berpengaruh
yaitu menunjuk faktor penyebab suatu masalah
kesehatan.
1.
Istilah-istilah dalam epidemiologi
Epidemi – Suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan
pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang
singkat berada dalam frekuensi yang menigkat
 Endemi – Suatu keadaan dimana suatu masalah
kesehatan (umumnya penyakit) frekuensi pada
suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang
lama.
 Pandemi – Wabah yang meliputi wilayah yang
sangat luas.

Iha modelu emidemiologia rua
mak hanesan:
Epidemiologia
Diskriptivu
(Descriptive
epidemiologic)- Estudu epidemiologia kona-ba
frekuensia no espansaun problema saude no lahare
ba aspeitu nesesariu atu buka hatene resposta
kona-ba kauzalidade ne’ebe influensia ba frekuensia.
Ez: atu respode ba “Who & “Where”
Epidemiologia Analitiku (Analytic
epidemiologic) – estudu epidemiologia
ne’e kobre ona buka hatene resposta
hasoru kauzalidade ba frekuensia,
espandamentu no mosu problema saude.
Ez atu responde ba “Why” tanbasa
akontese problema saude.
Objetivu Epidemiologia





Deskreve status saude publiku
Determina kauza “Sebab” problema saude
publiku
Determina historia akontesementu natureza
moras
Halo evaluasaun ba asaun intervensaun saude
publiku
Halo prevensaun no tratamentu
Utilizasaun Epid.
•
Epidemiologia laos utiliza iha klinika (tratamentu) ho
natureza individual maibe mos ho natureza
populasaun no kondisaun saude publiku.
•
Epidemiologia laos uza deit ba buka hatene no
etiologia moras maibe uza mos hodi halo
evaluasaun ba programa atedementu saude ho nia
baze mak Efficacy, Effectiveness, Efficiency
Peranan Epidemiologi dalam
bidang kesehatan
Mengidentifikasi faktor-faktor yg berperan terjadinya
penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat.
2. Menyediakan data yg diperlukan utk perencanaan kesehatan
dan pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan
yang sedang atau telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan
suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau
menanggulanginya.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
1.
Perbedaan antara Clinical dan
Community Oriented
Spesifikasi
Populasi
Tempat
Clinical Oriented
Community Oriented
Alat
· Individu-individu
· Rumah Sakit, Puskesmas,
Tempat Praktek
· Peralatan kedokteran,
· Masyarakat
· Dusun, kecamatan, kabupaten,
propinsi, negara
· Biostatistik
Cara
Diagnosa
· Physical Diagnosa
· Anamnesa, gejala atau tanda
penyakit
·
·
·
- Vital statistik IMR, CBR, CDR, MMR
Laboratorium
Epidemiologi
Pengumpulan Data :
- Distribusi frekuensi penyakit
- Incidence, Prevalence Attack Rate
- Screening Test
Cara Terapi
· Medikamentosa
· Imunisasi
· Perawatan Rumah Sakit
· H.E.
· Radiologi
· Kontrol Penyakit menular
· Dll.
· Sanitasi lingkungan
· Dan lain-lain
Pembagian epidemiologi secara sederhana
EPIDEMIOLOGI
Ilmu yang mempelajari masalh
kesehatan pada sekelompok
manusia
FREKUENSI
Dilakukan dua hal pokok yakni:
Menemukan masalah kesehatan
Mengukur masalah kesehatan
PENYEBARAN
Dikelompokan menurut ciri-ciri
khusus:
Waktu
Orang
Tempat
EPIDEMIOLOGI DISKRIPTIF
FAKTO_FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Disusun langkah-langkah pokok:
Merumuskan hipotesisi
Ujji hipotesis
Menarik kesimpulan
EPIDEMIOLOGI ANALITIK
KONSEP HOST AGEN
DAN ENVIRONMENT
SESAUN II
Penyakit sebagai salah satu
masalah kesehatan
•
•
Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi
dari suatu organisme untuk beraksi secara tepat
terhadap ransangan atau tekanan sehinga timbulnya
ganguan pada fungsi atau struktur dari bagian
organ atau sistem dari tubuh
Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat
dilihat dari luar saja akan tetapi juga suatu keadaan
tergangu dari keteratutan fungsi-fungsi dalam
tubuh.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
(DETERMINAN)
Peristiwa tmbulnya suatu suatu penyakit menurut
ahli Gordon dan Le Rich, 1950 menyebutkan
timbulnya penyakit pda manusia dapat dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu “Agent”, penjamu
“Host” ,“Environment” lingkungan.
Konsep Epidemiologic
Triangle
HOST
AGENT
LINGKUNGAN
Host/Hospes mak fatóres hotu ne’ebé mak iha ema
an ne’ebé bele influensia no hamosu lala’ok moras.
Fator sira ne’ebé bele hamosu moras ba ema mak
hanesan :

Imunidade

Genetika

Idade

Seksu

Kustume/ lisan

Servisu
Agent/Ajente mak kauza primeiru ne’ebé hamosu
moras (buat hotu ne’ebé bele hamosu moras) no
bele influensia ba periudu inkubasaun moras nian.
Agente sei fahe ba grupu 5 mak hanesan:

Parte Biologikamente (microorganisme)

Parte Nutrisaun

Parte Fisiku

Parte Kimiku

Parte Mekanika
Environment/Ambiente mak buat hotu
ne’ebé iha no haleu ema no bele fo influensia ba
moris no dezenvolvimentu ema nian.
Ambiente sei fahe ba parte 3 mak hanesan:

Ambiente Fíziku
Natureza hotu ne’ebe haleu ita ema, Ez; iklima,
kondisaun geografiku nst...
Cont…

Ambiente Non Fíziku
Ambiente ne’ebe hamosu husi ema no iha interasaun ho ema,
ez; kondisaun sosial, kultura no ekonomia
Kultura, normais nst...

Ambiente Biolójiku
Aspeitu moris ne’e mak iha ambiente nia laran hanesan ema,
aihoris no animal sira inklui microogranismu.
Fator potensia hamosu moras husi ambiente mak Reservoir
kutun moras; Animal Reservoir no Human reservoir
RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT
natural history of disease
SESAUN III
Pengertian
Proses yang terjadi pada orang sehat yang
menderita
penyakit
dan
berhetinya
penyakit
terutama pada penyakit infeksi .
Pada umumnya natural history of
disease dibedakan atas dua tahap:
1. Periode Prepatogenesa
Setiap keadaan sehat atau sakit pada manusia adalah
berasal dari proses lain sebelum manusia itu sendiri
terlibat. Contoh faktor-faktor hereditas, sosial ekonomi,
dll yang dapat menimbulkan rangsangan untuk menjadi
sakit. Proses ini sudah ada interaksi antara Host Agent
dan Evironment
2. Periode Patogenesa
Perjalanan suatu penyakit pada manusia dari interaksi
pertama dari stimulus yang merangsang terjadinya
penyakit tersebut sampai pada perubahan-perubahan
bentuk dan fungsi dan jaringan sampai keseimbangan
tercapai yaitu; penyembuhan menjadi : Carrier, cacat,
atau meningal.
Diagram natural history of
disease
Stadium pre patogenessis
Bibit penyakit belum masuk
ke tubuh
Stadium patogenessis
Bibit penyakit telah masuk ke tubuh
Sembuh sempurna
Sembuh cacat
Carrier
Kronis
Mati
A
H
E
Horison
klinis
Stimulus
TK Pencegahan I
Promosi Kes.
Perlindungan
khusus
TK. Pencengahan II
Penemuan dini
pengobatan segera
Pembatasan
ketidakmampuan
TK Pencegahan III
Rehabilitasi
Tindakan Pencegahan
Berdasarkan natural history of disease tingkat
pencegahan dapat dikategorikan menjadi tiga
tahap yaitu:
Pencegahan primer

Bertujuan untuk mencegah berkembangya suatu
penyakit (sebelum penyakit itu terjadi), hal ini
dilakukan pada masa prepatogenesis.

Pencegahan ini terdiri dari upaya untuk mendapatkan
tingkat kesehatan secara umum yang optimum, serta
memberikan perlindungan spesifik. Contohnya;
imunisasi, sanitasi lingkungan, proteksi terhadap
keceakaan dll..
Pencegahan sekunder;

Bertujuan untuk mendeteksi dini dan mengobati
suatu penyakit. Upaya ini dilakukan dengan
melaksanakan
skrining
dan
pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
Pencegahan tersier

Meliputi rehabilitasi dari akibat suatu penyakit

Upaya ini ditujukan untuk suatu penyakit yang
meyebabkan cacat atau gejala sisa.
PROSES PENYAKIT INFEKSI
Komponen-komponen dalam proses penyakit infeksi
adalah Penyebab (causative agent), Reservoir; Jalan
keluar
(portal
of
exit); penularan
(mode
of
transmission); jalan masuk (portal of entry); dan
penjamu yang rentang (susceptible host)
Penyebab Penyakit
Ada 6 golongan penyebab penyakit yang bersifat
biologis,Yakni:
 Protozoa
 Metazoa
 Bakteri
 Virus
 Fungi (Jamur)
 Riketsia
Cara Keluar Bibit Penyakit Dari penjamu
Cara ini disebut juga dengan Portal Of Exist yang dimaksdkan
di sini adalah keluarnya dari reservoir manusia dan binatang,
dapat melalui
a.
Saluran pernapasaun
b. Ssaluran pencernaan
c.
Saluran Perkemihan
d. Melalu Kulit
Cara transmisi penyebab penyakit kepada
penjamu
Hal-hal yang berperan dalam penularan penyakit
adalah sebagai berikut:
a. Tempat keluarnya penyakit
b. Reservoir atau perantara vector
c. Tempat masuknya
Penularan penyakit
1. Secara langsung
2. Secara tidak langsung
Tempat Masuknya Ke dalam Penjamu
Tempat masuknya bibit penyakit kedalam tubuh manusia sama
dengan tempat keluarnya bibit penyakit.
Kerentanan Penjamu
Kerentanan
atau
kepekaan
tergantung pada :

Faktor Genetik (Keturunan)

Daya tahan tubuh penjamu

Keadaan Gizi

Pola hidup dan sebagaiya.
penjamu
terhadap
penyakit
Distribuisaun Moras tuir
Variabel Ema, Fatin no Tempu
SESAUN IV
POLA PENYAKIT VARIABEL
ORANG,TEMPAT DAN WAKTU
Frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan (khususnya
penyakit) pada umumnya bervariasi menurut karateristik
orang (person), tempat (place) dan waktu (time). Selain itu
dalam kegiatan analisis epidemiologi membutuhkan kesadaran
adanya interaksi antara orang, tempat dan waktu dalam
menimbulkan penyakit.
Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara :
 Batas daerah-daerah pemerintahan
 Kota dan pedesaan
 Daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam
(pegunungan, sungai, lautan atau padang pasir)
 Negara-negara
 Regional
1.Tempat (Place)
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu
penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan
kesehatan
dan
dapat
mengenai etiologi penyakit.
memberikan
penjelasan
Untuk kepentingan mendapatkan pengertian tentang
etiologi penyakit, ada beberapa faktor sebagai berikut:
 Lingkungan fisik, kimiawi, biologis, sosial dan
ekonomi yang berbeda-beda dari suatu
tempat.
 Karateristik penduduk
 Kebudayaan yang terlihat dari kebiasaan,
pekerjaan, keluarga, pemeliharaan kesehatan
perorangan.
 Higiene kesehatan perorangan
 Higiene sanitasi lingkungan
 Tersedianya unit-unit pelayanan medis
2. Orang (Person)
Disini akan dibicarakan peranan umur, jenis
kelamin, kelas sosial, pekerjaan, golongan etnik,
status perkawinan, besarnya keluarga, struktur
keluarga dan paritas.
a. Umur
Angka kesakitan dan kematian dalam hampir semua
keadaan menunjukkan hubungan dengan umur,
keadaan inin berkaitan dengan:
 Fungsi dari proses umur perkembangan,
imunitas, dan keadaan fisiologis
 Perubahan kebiasaan makan dari tiap-tiap
golongan umur atau dengan perjalanan waktu
 Perubahan daya tahan tubuh
 Penyakit-penyakit tertentu yang menyerang
umut-umur tertentu
b. Jenis Kelamin
Ada beberapa penelitian menunjukkan adanya
penyakit yang menyerang jenis kelamin tertentu,
misalnya kanker payudara pada wanita, kanker
prostat pada laki-laki.
c. Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit
tertentu antara lain:
 Faktor lingkungan (bahan kimia, gas-gas beracun,
radiasi, benda-benda fisik yang menimbulkan
kecelakaan)
 Situasi pekerjaan yang penuh dengan stress
(ulkus peptikum, hipertensi dll
 Penyakit cacing tambang yang bekerja di
pertambangan
d. Penghasilan
Penghasilan akan erat kaitanya dengan
kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan
gizi, perumahan yang sehat, pakaian dan
kebutuhan lain yang berkaitan dengan
pemiliharaan kesehatan.
e. Etnik
Golongan etnik tertentu yang akan menderita
penyakit tertentu dan keadaan tersebut
berkaitan dengan kebiasaan makan, susunan
genetika, gaya hidup
f. Status perkawinan
Ada penelitian
menunjukkan hubungan antara
angka kesakitan dan angka kematian antara status
perkawinan, kematian bagi yang tidak kawin lebih
tinggi dari pada yang kawin , keadaan ini disebabkan:
• Orang tidak kawin kebanyakan kurang sehat
• Orang tidak kawin lebih banyak hubungan
dengan penyebab penyakit
• Perbedaan dalam gaya hidup
Waktu (Time)
Perubahan pola penyakit menurut waktu menunjukkan
adanya perubahan-perubahan dari faktor etiologis yang dapat
dibedakan:
•
Perubahan jangka pendek, dimana perubahan angka
kesakitan berlangsung beberapa jam, hari minggu, bulan
orang yang terserang bersamaan dengan waktu inkubasi
rata-rata pendek.
•
Perubahan – perubahan secara siklus, dimana perubahan
perubahan angka kesakitan terjadi secara berulang-ulang
dengan antara beberapa hari, beberapa bulan dan tahunan.
•
Perubahan perubahan angka kesakitan yang berlangsung
dalam waktu demografi(kependudukan).
Frekuensi Masalah
Kesehatan
SESAUN V
Tiga macam ukuran yang digunakan
dalam epidemiologi:
Ukuran Frekuensi penyakit
• Mengukur kejadian penyakit cacat ataupun
kematian pada populasi
• Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan
mengunakan prevalence dan Incidence
2. Ukuran dari akibat pemaparan
• Mengukur keeratan hubungan statistik antara
faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang
diduga
• Hubungan antara pemaparan dan akibatnya
diukur dengan mengunakan Relative Risk dan
Odds Ratio
1.
Cont..
3.
Ukuran dari potensi dampak
•
•
•
Mengambarkan kontribusi dari faktor yang
diteliti terhadap kejadian suatu penyakit
dalam populasi tertentu
Ukuran yang digunakan adalah Attributable
Risk percent dan population attributable
risk
Ukuran ini untuk berguna meramalkan
efficacy dan effectiveness suatu pengobatan
dan estrategi intervensi pada populasi
tertentu
Ukuran frekuensi penyakit
Dalam epidemiologi ukuran yg banyak
digunakan dalam menentukan morbiditas dan
mortalitas adalah:
 Porporsi
 Rasio
 Rate
1. Porporsi
Porporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya
merupakan bagian dari penyebut. Bentuk ini sering
dinyatakan dalam persen.
Contoh:
Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang
diantaranya menderita penyakit malaria, berapakah
porporsi penderita malaria dalam populasi ini?
20
500
=0.04x100 =4%
2. Rasio
Pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian
dari penyebutnya.
3. Rate
Merupakan porporsi dalam bentuk khusus perbandingan
antara pembilang dan penyebut dinyatakan dalam batas
waktu tertentu.
Prevalence Rate
Prevalence rete umumnya dibedakan menjadi 2 macam:
1. Period Prevalence (t0-t1)
2. Point prevalence rate
1. Period prevalence rate
PPR adalah jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit ditemukan pada suatu jangka tertentu.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 (𝑡0−𝑡1)
PPR:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑛 𝑡0−𝑡1
x 1000%
Contoh:
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk sebanyak
100.000 orang. Dilaporkan keadaan penyakit A yaitu Januari
50 kasus lama dan 100 kasus baru, maret 75 kasus lama dan
75 kasus baru, Juli 25 kasus lama dan 75 kasus baru,
september 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan December
200 kasus lama dan 200 kasus baru. Perioud prevalensi rate
adalah:
PPR:
50+100 + 75+75 + 25+75 + 50+50 +(200+200)
100.000
PPR:
900
100.000
x 1000%0
PPR:
900.000
100.000
= 9%0
x 1000%0
2. Point Prevalence Rate
Jumlah penderita lama dan baru pada suatu saat dibagi dengan
jumlah pada saat itu dalam persen/permil.
Point PR
𝐽𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
x100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢
(1000%)
Contoh
Suatu sekolah dengan murid 100 orang, kemarin 5 orang
menderita penyakit campak dan hari ini 5 orang lainya
menderita penyakit campak.
Point PR
10
x100%
100
(1000%) = 100%
INCIDENCE
Gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada waktu tertentu
disatu kelompok masyarakat.
Secara umum angka insiden ini dapat dibedaka
atas tiga macam:
1. IR- (Incidence Rate)
2. AR-(Attack Rate)
3. SAR- (Secondary attack Rate)
Incidence Rate (IR)
Incidence rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya satu
tahun)
IR
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑎𝑛
x100% (1000%)
Ada 2 jenis incidence rate
Cumulative incidence - Mengukur resiko untuk
sakit
 Incidence density – mengukur kescepatan
untuk sakit

Attack Rate (AR)
Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat
yang sama.
AR=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑡𝑢
100%(1000%)
x
Secondary attack Rate (SAR)
Secondary attack rate adalah jumlah penderita baru suatu
penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibangdingkan
dengan jumlah penduduk dikurangi yang telah pernah
terkena pada serangan pertama dalam persen atau permil.
SAR biasanya dihitung untuk suatu penyakit menular pada
populasi yang kecil (keluarga)
SAR
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒 1
x 100%
HUBUNGAN INSIDENCE DAN
PREVELENCE
•
•
Penyakit yang tidak menyebabkan kematian
tetapi sulit atau tidak mungkin disembuhkan,
makin lama semakin banyak penderita yang
ditemukan. Contoh penyakit rabun jauh
(myopi).
Besarnya prevalence sangat tergantung pada
incidence dan lama sakit (duration of illness.
P=IxD
P - Prevalence penyakit
I - Incidence Penyakit
D - Duration of illness
Suber Kesalahan Dalam
Pengukuran
1. Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai
 Menggunakan sumber data yang tidak representative :
Hanya data dari pelayanan kesehatan saja, padahal
diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan sangat
terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke
fasilitas pelayanan tersebut.
 Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang
pengambilan respondennya tidak secara acak. ( tidak
memenuhi syarat Randomisasi )
 Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang sebagian
respondenya tidak memberikan jawaban ( drop out )
Cont..
2 Kesalahan karena adanya faktor BIAS :
BIAS = Adanya perbedaan antara hasil pengukuran dengan
nilai sebenarnya.
Sumber BIAS :
Dari Pengumpul Data :
•
Menggunakan alat ukur yang berbeda – beda / tidak
standar
•
Menggunakan teknik pengukuran yang berbeda
Dari Masyarakat :
•
Adanya perbedaan persepsi masyarakat terhadap
penyakit yang ditanyakan
• Adanya perbedaan respon terhadap alat / test yang
dipergunakan.
KUIS & REVIEW
SESAUN VI
KUIS
Kuis dapat dilakukan dengan metode (tertulis dan
Lisan) pada tiap mahasiswa/i
REVIEW MATERI
•
•
•
•
Identifikasi topik materi sebelumnya bersama sesuai
dengan pertanyaan dari mahasiswa/i
Melakukan pengesan pada penjelasan tertentu pada
pertanyaan yang ditanyakan
Dapat melakukan diskusi antara mahasiswa untuk
menjawab pentanyaan
Memberikan contoh-contoh atau soal latihan yang lebih
konkrit
Materi TAS
Tugas kelompok
 Masing-masing kelompok membuat
makalah dan persentase (powerpint)
 Masing-masing kelompok akam
mempersentasikan dala ruangan
sebagai penganti Nilai TAS
TUGAS
1.
Penyakit menular




2.
Malaria
Dengue
Diare
HIV/AIDS
Penyakit tidak menular




Hipertensi
Diabetes melitus
Penyakit Jangtung
Strock
Download
Study collections