L. Erwin Baja Simanjuntak Independent Management System Consultant IRCA Lead Auditor Reg. No. 1186986 ª : +62-812-1023 199 Pelatihan Internal Auditor Sistem Manajemen Mutu PT XYZ Tujuan Pelatihan Memberikan pemahaman dasar tentang ISO 9001:2000,interpretasi klausa-klausa di ISO 9001:2000, metoda dan teknis pelaksanaan internal audit terhadap sistem manajemen mutu Melakukan proses kualifikasi terhadap peserta untuk memenuhi standard kompetensi yang dibutuhkan dalam penugasan sebagai internal auditor sistem manajemen mutu di PT.<XYZ> Program Pelatihan Program Pelatihan Program Pelatihan Aturan Main Rumus Perhitungan Nilai & Syarat Kelulusan Nilai akhir = (0.1*PE) + (0.05*AT) + (0.15*W1) +) 0.20*W2)+ (0.30 *W3) + (0.2*FE) PE = Nilai Test Awal Pelatihan AT = Kehadiran dan Partisipasi W1 = Nilai Workshop Kelompok ke-1 W2 = Nilai Workshop Kelompok Ke-2 W3 = Nilai Workshop Kelompok Ke-3 FE = Nilai Test Akhir Pelatihan Syarat Kelulusan : Nilai akhir paling sedikit 70% dari maksimal 100% Test Awal Pelatihan Berupa pilihan berganda Pilih hanya SATU jawaban paling benar dengan menggunakan tanda X Hanya boleh mengkoreksi jawaban 1 kali yaitu dengan tanda X Waktu ujian : 30 menit maksimum Good luck ! L. Erwin Baja Simanjuntak Independent Management System Consultant IRCA Lead Auditor Reg. No. 1186986 ª : +62-812-1023 199 Pengenalan dan Interpretasi ISO 9001:2000 Apa itu ISO ? ISO ?? = iso babat ? Iso ho ??....isoi lisoi ? ‘ISO’ dari Bahasa Yunani ‘ISOS’ = sama = setara Kata ‘ISO’ dipakai menandai standard yang dikeluarkan oleh suatu badan internasional yang bernama ‘International Organization of Standardization (IOS)’ Anggota badan ini : 157 negara termasuk Indonesia Apa itu ISO ? Beberapa standard ISO yang terkenal : ☼ ISO 9001:2000 tentang Sistem Manajemen Mutu ☼ ISO 14001:2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan ☼ ISO / OHSAS 18001 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Seri ISO 9000 Lengkapnya, seri ISO 9000 adalah sbb.: ● ISO 9000 : 2000 – Fundamental and Vocabulary, berisikan dasardasar sistem manajemen mutu dan istilah-istilah yang dipakai di dalam sistem manajemen mutu. ● ISO 9001 :2000 – Quality Management System Requirements, berisikan persyaratan-persyaratan spesifik sistem manajemen mutu untuk organisasi yang HARUS membuktikan kemampuan produk / jasanya akan memenuhi persyaratan pelanggan maupun peraturan yang berlaku, serta berkeinginan meningkatkan kepuasan pelanggannya. Seri ISO 9000 Lengkapnya, seri ISO 9000 adalah sbb.: ● ISO 9004 : 2000 – Quality Management System, Guidelines for Improvements, berisikan petunjuk-petunjuk lanjutan jika suatu organisasi ingin meningkatkan kinerja organisasi, efisiensi dan efektifitas sistem manajemen mutu, kepuasan pelanggan serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. ● ISO 19011 – Guidelines for Quality and Environmental Management System Auditing , berisikan petunjuk-petunjuk dalam melakukan audit terhadap sistem manajemen mutu dan lingkungan. Struktur ISO 9001:2000 Didasarkan pada 8 prinsip manajemen mutu : 1. Customer focused organization 8. Mutually beneficial supplier relationship 2. Leadership 7. Factual approach to decision making 6. Continual Improvement 3. Involvement of people 4. Process Approach 5. System Approach to management Struktur ISO 9001:2000 Suatu sistem manajemen mutu dengan pendekatan proses. Menggunakan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk mendorong perbaikan berkelanjutan (continual improvement) Proses-proses di tata dalam satu sistem manajemen yang melibatkan seluruh karyawan termasuk Manajemen dan Pimpinan (Direktur Utama) Pendekatan Proses Proses Kegiatan-kegiatan Input / Masukan A B C Output / Keluaran Sistem Keinginan Pelanggan Proses I Proses II Proses III Kepuasan Pelanggan Siklus PDCA PLAN Kebijaksanaan Mutu, Sasaran, Sumber Daya, Identifikasi Proses, Prosedur dsb … ● Do Pelaksanaan Pekerjaan Siklus PDCA PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KINERJA PENANGGULANGAN DAN PERBAIKAN Klausa / Bab di ISO 9001:2000 Bab 1 : Ruang Lingkup Bab 2 : Referensi Auditable Items Bab 3 : Istilah dan definisi Bab 4 : Sistem Manajemen Mutu Bab 5 : Tanggung Jawab Manajemen Bab 6 : Pengelolaan Sumber Daya Bab 7 : Pembuatan Produk Bab 8 : Pengukuran, Analisa dan Perbaikan Model dari ISO 9001:2000 P A D C Sesi Tanya – Jawab ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Interpretasi ISO 9001:2000 Kenapa perlu diinterpretasi ? ISO 9001:2000 menetapkan Apa Yang HARUS Dilakukan (What to Do) Tetapi tidak menjelaskan Bagaimana Melakukannya (How to do) Artinya ? ‘How to do’ diserahkan pada organisasi untuk Menginterpretasikan / menerjemahkan klausa-klausa ISO 9001:2000 sesuai kebutuhan, jenis, ukuran, ragam produk/jasa dari organisasi. Interpretasi ISO 9001:2000 Tips Membaca ISO 9001:2000 TIP 1 : Lebih disarankan mengacu ke versi asli (dalam Bahasa Inggris), daripada ke versi terjemahan (dalam Bahasa Indonesia) Interpretasi ISO 9001:2000 TIP 2 : Jika ada persyaratan yang ditambahkan kata ‘SHALL’, itu berarti ‘WAJIB, HARUS, TIDAK BOLEH TIDAK, MANDATORY’ untuk dijalankan. Artinya ? Jika tidak dilakukan, akan menjadi temuan MAJOR saat audit sertifikasi oleh badan external. Dengan kata lain, sertifikat tidak akan diberikan Interpretasi ISO 9001:2000 TIP 3 : Jika ada persyaratan yang ditambahkan kata-kata :’should’, ‘where required’, ‘where necessary’,’where applicable’, itu artinya bukan persyaratan wajib, tetapi disarankan untuk dilakukan jika memang memungkinkan Ketentuan dan Definisi Sebelum membaca standard ISO 9001:2000, ada beberapa ketentuan dan definisi yang penting untuk Anda pahami : 1. Ketentuan ● Ketentuan terkait rantai supply chain supplier organization customer PT XYZ ● Dalam standard ini, istilah ‘product’ bisa juga berarti ‘service’ Ketentuan dan Definisi 2. Definisi (Mengacu pada ISO 9000:2000, Fundamentals and Vocabulary) ● Document ● Documented Procedure ● Records ● Product ● Process ● Quality ● System ● Quality management system ● Top management Workshop No.1 SEMUA KELOMPOK : Cari apa saja prosedur tertulis/terdokumentasi (documented procedure) yang wajib (mandatory) menurut pesyaratan ISO 9001:2000. Cari apa saja rekaman wajib (mandatory records) yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2000 ● ● ● ● ● ● Kelompok A: klausa 5.1 s/d 5.6 Kelompok B: klausa 6.1 s/d 6.4 Kelompok C: klausa 7.1 s/d 7.2 Kelompok D : klausa 7.3 s/d 7.4 Kelompok E : klausa 7.5 s/d 7.6 Kelompok F : klausa 8.1 s/d 8.5 Workshop No.1 SEMUA KELOMPOK : Tetapkan apakah aktifitas berikut ini wajib atau tidak wajib, terangkan juga dasar klausanya menurut ISO 9001:2000 ● ● ● ● ● Prosedur tertulis untuk management review Melaksanakan internal audit setiap bulan Menindaklanjuti temuan internal audit Melaksanakan survei kepuasan pelanggan Memiliki prosedur tertulis tentang pengukuran kepuasan pelanggan ● Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem manajemen mutu Key Requirements Klausa 0 sampai 3 ● Klausa 0 : Introduction (Pengantar) Klausa 0 adalah tambahan di luar delapan klausa utama dari ISO 9001:2000. Klausa ini menjadi pengantar sebelum memasuki ke delapan klausa ISO 9001:2000. ● Klausa 1 : Scope (Ruang Lingkup) - generic/umum, berlaku untuk semua organisasi, terlepas dari jenis, ukuran dan ragam produk/servicenya. - perkecualian diperkenankan hanya untuk persyaratan di klausa 7 dengan alasan yang jelas dan terbukti tidak berpengaruh pada kemampuan organisasi memenuhi persyaratan mutu pelanggan dan peraturan pemerintah (regulatory) Key Requirements Klausa 0 sampai 3 ● Klausa 2 : Normative Reference – Hanya ada 1 (satu) dokumen yang menjadi referensi normative untuk ISO 9001:2000 yaitu : ISO 9000:2000, Quality Management System – Fundamentals and Vocabulary ● Klausa 3 : Terms and Definitions ÆDefinisi mengacu pada penjelasan di ISO 9000 ÆSemua kata ‘product’ di standar ini bisa juga berarti ‘service’. ÆIstilah jalur rantai supply yang berlaku adalah : supplier Æ organisasi Æ customer/pelanggan Key Requirements QUIZ ● PT XYZ menghasilkan jasa atau produk ? ● Apa produk atau jasa PT XYZ ? ● Apa saja peraturan pemerintah yang terkait produk PT XYZ ? Key Requirements Klausa 4: Sistem Manajemen Mutu ● 4.1. Persyaratan Umum – SMM HARUS ditetapkan, didokumentasikan, diimplementasikan, disimpan) dan terus menerus ditingkatkan efektifitasnya. – Proses-proses, urutan proses dan interaksinya HARUS di tetapkan. – Kriteria dan metoda pengendalian yang efektif dari setiap proses HARUS ditetapkan – Ketersediaan sumber daya dan informasi HARUS dipastikan – Proses-proses HARUS dipantau, diukur dan dianalisa – HARUS dilakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai target yang diharapkan – HARUS melakukan perbaikan berkelanjutan – Jika sebagian process di-outsouce (dikerjakan oleh pihak lain di luar organisasi), organisasi bertanggung jawab dan HARUS mengendalikan mutunya. Key Requirements QUIZ ● Adakah proses di PT XYZ yang dioutsource ? ● Jika ya, apa saja ? ● Bagaimana pengendalian proses ini dilakukan untuk pemastian mutu ? Key Requirements Klausa 4: Sistem Manajemen Mutu ● 4.2. Persyaratan Dokumentasi – 4.2.1. Persyaratan Umum Dokumentasi SMM yang HARUS ada: a. Pernyataan Kebijakan dan Sasaran Mutu b. Sebuah Manual/Pedoman Mutu c. Prosedur terdokumentasi yang diwajibkan dalam standard ISO 9001:2000 d. Dokumen lain yang dibutuhkan organisasi untuk memastikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang efektif dari proses-proses di dalam SMMnya e. Record / rekaman yang disyaratkan standar ISO 9001:2000 Key Requirements Klausa 4: Sistem Manajemen Mutu ● 4.2. Persyaratan Dokumentasi – 4.2.2. Manual Mutu (Quality Manual) Organisasi HARUS membuat dan menyimpan satu quality manual yang berisikan : a. Ruang Lingkup SMM yang berlaku, termasuk detail dan penjelasan untuk setiap perkecualian (terhadap persyaratan di klausa 7) b. Prosedur-prosedure terdokumentasi yang dibuat untuk pelaksanaan SMM atau referensi silang ke prosedur-prosedur ini. c. Deskripsi dari interaksi antara proses-proses di dalam SMM. Key Requirements BRAINSTORMING ● Apakah XYZ sudah memiliki Kebijakan Mutu terdokumentasi? ● Apakah XYZ sudah memiliki Sasaran Mutu terdokumentasi? ● Apakah XYZ sudah memiliki Quality Manual ? Jika ya, apakah sudah memenuhi persyaratan ISO 9001:2000 klausa 4.2.2? ● Apakah XYZ sudah memiliki deskripsi jelas dari interaksi proses-prosesnya? ● Apa ruang lingkup SMM di XYZ? Key Requirements Klausa 4: Sistem Manajemen Mutu ● 4.2. Persyaratan Dokumentasi 4.2.3. Pengendalian Dokumen – Dokumen di dalam SMM HARUS di-kontrol. – SATU Prosedur Terdokumentasi HARUS dibuat untuk mengatur pengendalian dokumen yang memenuhi persyaratan 4.2.3.a s/d g di ISO 9001:2000, yaitu : Ada persetujuan / pengesahan sebelum diterbitkan Rutin ditinjau dan direvisi jika diperlukan, setiap revisi harus ada persetujuan /pengesahan ulang Perubahan dan status revisi terakhir dari dokumen bisa teridentifikasi Versi yang relevan dari dokumen tersedia saat diperlukan Dokumen selalu terbaca dan mudah diidentifikasi Dokumen dari luar organisasi diidentifikasi dan dikendalikan distribusinya Mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa dan menetapkan sistem identifikasi dokumen kedaluarsa jika tetap akan disimpan untuk berbagai keperluan Key Requirements Klausa 4: Sistem Manajemen Mutu ● 4.2. Persyaratan Dokumentasi 4.2.4. Pengendalian Rekaman (records) Æ Rekaman dibuat dan disimpan untuk membuktikan pemenuhan persyaratan dan pelaksanaan SMM. Æ Rekaman HARUS bisa dibaca, bisa segera diidentifikasi dan bisa dilacak kembali saat dibutuhkan Æ SATU prosedur terdokumentasi HARUS dibuat untuk menetapkan metoda kontrol yang diperlukan dalam hal identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pelacakan ulang, masa simpan dan pemusnahan rekaman. Key Requirements BRAINSTORMING ● Apakah XYZ sudah memiliki prosedur terdokumentasi tentang pengendalian dokumen? ● Apakah XYZ sudah memiliki prosedur terdokumentasi tentang pengendalian rekaman ? ● Apakah XYZ sudah memiliki metoda identifikasi terhadap dokumen yang masih berlaku dan yang sudah kadaluarsa? Jika belum, bagaimana identifikasinya? Key Requirements Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● ● 5.1. Komitmen Manajemen Top Management (Manajemen Puncak, Direktur Utama) HARUS membuktikan komitmen-nya terhadap pengembangan, implementasi dan perbaikan berkelanjutan dari efektifitas SMM melalui: a. Mengkomunikasikan pentingnya pemenuhan persyaratan pelanggan dan peraturan hukum yang berlaku b. Menetapkan Kebijakan Mutu c. Menetapkan Sasaran Mutu d. Melaksanakan Tinjauan Manajemen (Management Review) e. Memastikan ketersediaan Sumber Daya 5.2. Customer Focus Top Management HARUS memastikan bahwa semua persyaratan / Permintaan pelanggan telah ditentukan dan kemudian dipenuhi demi peningkatan kepuasan pelanggan. Key Requirements Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● 5.3. Kebijakan Mutu (Quality Policy) Top Management (Manajemen Puncak, Direktur Utama) HARUS memastikan bahwa kebijakan mutu : a. Cocok dengan tujuan organisasinya b. Mencakup komitmen untuk patuh terhadap persyaratan serta perbaikan berkelanjutan c. Menyediakan kerangka untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu d. Dikomunikasikan dan dimengerti di dalam organisasinya e. Ditinjau supaya selalu sesuai dengan tujuan organisasi Key Requirements Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● 5.4. Perencanaan – 5.4.1. Sasaran Mutu Top Management HARUS memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk untuk pemenuhan persyaratan mutu produk/jasa, telah ditetapkan pada fungsi-fungsi dan tingkatan/level yang relevan di dalam organisasinya. – 5.4.2. Perencanaan SMM Top Management HARUS memastikan bahwa: a. Ada perencanaan SMM dalam memenuhi persyaratan standar ISO dan mencapai sasaran mutu b. Keutuhan SMM tetap tersimpan meskipun suatu perubahan ke SMM direncanakan dan dilaksanakan. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● – 5.5. Tanggung jawab, Wewenang dan Komunikasi 5.5.1 Top Management HARUS memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang telah ditetapkan dan dikomunikasikan di dalam organisasinya. – 5.5.2. Wakil Manajemen (Management Representative) Top Management HARUS menunjuk satu dari anggota team manajemennya sebagai Wakil Manajemen untuk mengemban tanggung jawab dan wewenang berikut ini: a. Memastikan proses-proses yang dibutuhkan SMM telah ditetapkan, dilaksanakan dan disimpan. b. Melaporkan ke Top Management tentang kinerja SMM serta perbaikan apa saja yang dibutuhkan c. Memastikan persyaratan pelanggan telah dipromosikan dan dimengerti di dalam organisasi secara keseluruhan. – 5.5.3. Komunikasi Internal Top Management (Manajemen Puncak, Direktur Utama) HARUS memastikan bahwa proses komunikasi yang tepat telah ditetapkan di dalam organisasinya dan ada komunikasi yang dilakukan tentang efektifitas SMM. Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Sudah adakah rencana SMM di XYZ? ● Sudah adakah Wakil Manajemen yang ditunjuk? ● Dalam bentuk apakah tanggung jawab dan wewenang itu ditetapkan? ● Apa saja media komunikasi internal di XYZ ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● 5.6. Tinjauan Manajemen (Management Review) 5.6.1. Persyaratan Umum Top Management (Manajemen Puncak, Direktur Utama) HARUS meninjau SMM secara berkala untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektifitasnya. Tinjauan ini juga HARUS mencakup pemeriksaan adanya peluang untuk perbaikan dan kebutuhan perubahan terhadap SMM, termasuk kemungkinan perubahan terhadap kebijakan dan sasaran mutu. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● 5.6. Tinjauan Manajemen (Management Review) 5.6.2. Pokok-pokok bahasan dalam Tinjauan Manajemen (review input) Pokok-pokok bahasan tinjauan manajemen HARUS mencakup informasiinformasi berikut ini : a. Hasil-hasil audit b. Feedback pelanggan c. Kinerja proses dan kesesuaian produk (mis.reject rate) d. Status tindakan perbaikan dan pencegahan e. Tindak lanjut terhadap hasil-hasil tinjauan manajemen sebelumnya f. Perubahan-perubahan yang bisa mempengaruhi SMM g. Saran-saran / rekomendasi untuk perbaikan Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 5: Tanggung Jawab Manajemen ● 5.6. Tinjauan Manajemen (Management Review) 5.6.3. Hasil dari Tinjauan Manajemen Hasil dari tinjauan manajemen HARUS mencakup segala keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan: a. Perbaikan (improvement) dari efektifitas SMM b. Perbaikan (improvement) dari tingkat mutu produk/jasa terhadap persyaratan pelanggan c. Kebutuhan sumber daya Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Apakah HARUS ada prosedur terdokumentasi tentang tinjauan manajemen ? ● Apakah tinjauan manajemen HARUS berbentuk rapat ? ● Apakah sudah ada tinjauan manajemen di XYZ? Jika ya, dalam bentuk apa ? Sudahkah memenuhi klausa 5.6.2 dan 5.6.3? Interpretasi ISO 9001:2000 INGA INGA Kesuksesan implementasi SMM TIDAK CUKUP hanya dengan Management Support (DUKUNGAN MANAJEMEN) Tapi yang lebih penting lagi adalah : Management Involvement (KETERLIBATAN MANAJEMEN) Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 6: Pengelolaan Sumber Daya ● 6.1. Penyediaan Sumber Daya Organisasi HARUS menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk : a. Menjalankan dan memelihara SMM serta terus menerus meningkatkan efektifitasnya b. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi persyaratan/permintaan pelanggan/ customer Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 6: Pengelolaan Sumber Daya ● 6.2.Sumber daya manusia 6.2.1. Persyaratan Umum Organisasi HARUS : a. Menetapkan KOMPETENSI yang dibutuhkan untuk setiap karyawan yang pekerjaannya akan mempengaruhi mutu produk. b. Menyediakan PELATIHAN atau tindakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan KOMPETENSI di (a) c. Melakukan EVALUASI efektifitas tindakan di (b) d. Memastikan karyawannya PAHAM peranan dan pentingnya pekerjaan mereka serta bagaimana mereka bisa berkontribusi terhadap pencapaian sasasan mutu e. Menjaga / memelihara rekaman (record) terkait KOMPETENSI yang mencakup unsur-unsur: Pendidikan, Pelatihan, Keahlian dan Pengalaman Kerja Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 6: Pengelolaan Sumber Daya ● 6.3. Infrastruktur Organisasi HARUS menetapkan, menyediakan dan memelihara Infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai mutu produk/jasa. Infrastruktur dimaksud adalah salah satu atau semua hal berikut ini (sesuai keperluannya) : a. b. c. Bangunan, tempat kerja dan fasilitas terkait Alat-alat proses (baik perangkat keras maupun lunak) serta Jasa-jasa pendukung (seperti transportasi dan alat komunikasi) Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 6: Pengelolaan Sumber Daya ● 6.4. Lingkungan Kerja Organisasi HARUS menyediakan dan mengelola Lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian mutu produk. Catatan ‘Lingkungan Kerja’ yang dimaksud termasuk unsur-unsur Kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup, lihat penjelasan tentang klausa ini di ISO 9004:2000. Interpretasi ISO 9001:2000 BRAINSTORMING ● Apakah persyaratan kompetensi karyawan sudah ditetapkan di XYZ ? ● Apakah kebutuhan pelatihan sudah ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi kompetensi ? ● Apakah efektifitas pelatihan sudah diukur ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.1. Perencanaan Realisasi Produk/Jasa Organisasi HARUS merencanakan dan mengembangkan proses-proses yang dibutuhkan untuk merealisasikan produk. Dalam perencanaan ini HARUS ditetapkan hal-hal berikut, sesuai kebutuhan: a. Persyaratan dan sasaran mutu dari Produk b. Proses, dokumen, dan sumber daya yang spesifik terhadap produk. c. Aktifitas verifikasi, validasi, pemantauan, pemeriksaan dan pengujian tertentu yang dibutuhkan terhadap produk/ jasa, beserta kriteria produk/jasa yang bagus atau dapat diterima d. Rekaman-rekaman yang diperlukan untuk membuktikan realisasi dari proses yang direncanakan serta hasilnya telah memenuhi persyaratan mutu Interpretasi ISO 9001:2000 Bagaimana wujud perencanaan produk/jasa ini ? ● Contohnya : Quality Plan, Project Plan, dan sebagainya. ● Contoh Template Quality Plan sederhana Proses Penanggung Jawab Alat Kerja Kriteria Mutu Penerimaan Raw Material Incoming QC Caliper 100% sesuai spesifikasi Mill certificate 100% tersedia Rencana Inspeksi Metoda Inspeksi Setiap tamu melewati gate Pengamatan Visual Pengukuran dimensi Dokumen Referensi XYZ-QA-1001-04 Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.2. Proses-proses terkait dengan pelanggan/customer 7.2.1. Penentuan persyaratan pelanggan terhadap mutu produk Organisasi HARUS menentukan : a. Apa saja persyaratan mutu yang diminta pelanggan, termasuk persyaratan untuk pengiriman dan pasca pengiriman. b. Persyaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan, tetapi diperlukan untuk penggunaan produk (jika diketahui) c. Persyaratan hukum, standard dan regulasi yang terkait dengan produk/jasa d. Persyaratan tambahan lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Apakah persyaratan mutu pelanggan untuk produk/jasa XYZ ? ● Sudahkah ditetapkan, di mana ditetapkan ? ● Apa saja persyaratan hukum, standard dan regulasi yang terkait produk/jasa XYZ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.2. Proses-proses terkait pelanggan 7.2.2. Tinjauan terhadap persyaratan produk Organisasi HARUS mengkaji/meninjau persyaratan mutu produk/jasa. Review HARUS dilakukan SEBELUM komitmen dibuat untuk menyediakan produk/jasa kepada pelanggan. Saat pengkajian ini HARUS dipastikan : a. Persyaratan mutu produk/jasa telah ditetapkan b. Persyaratan kontrak atau pemesanan yang berbeda dengan pesanan atau kesepakatan sebelumnya, telah diklarifikasi dan diselesaikan. c. Organisasi memiliki kemampuan untuk memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.2. Proses-proses terkait pelanggan 7.2.2. Tinjauan terhadap persyaratan produk Rekaman hasil kajian dan tindakan yang dibutuhkan HARUS di simpan. Jika tidak ada persyaratan tertulis dari pelanggan, organisasi HARUS mengkonfirmasi ke pelanggan sebelum persetujuan Jika ada perubahan persyaratan produk/jasa, organisasi HARUS memastikan bahwa dokumen-dokumen terkait telah ikut diubah. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.2. Proses-proses terkait pelanggan – 7.2.3. Komunikasi dengan Pelanggan Organisasi HARUS menetapkan dan menjalankan komunikasi effektif dengan pelanggan terkait hal-hal berikut ini : a. b. c. Informasi Produk/jasa Penawaran, Kontrak atau penanganan order, termasuk perubahan order Feedback pelanggan, termasuk keluhan pelanggan Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.3. Desain dan Pengembangan 7.3.1. Desain dan pengembangan produk harus terencana dan dikendalikan 7.3.2. – Input untuk desain dan pengembangan harus ditetapkan dan rekamannya harus disimpan – Kecukupan input harus ditinjau. Persyaratan produk harus lengkap dan tidak boleh ada konflik dengan persyaratan lainnya. 7.3.3 Output dari proses desain dan pengembangan harus dalam bentuk yang bisa diverifikasi terhadap input dan harus disahkan sebelum diterbitkan. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.3. Desain dan Pengembangan 7.3.4. Pada tahapan yang sesuai, tinjauan / kajian terhadap desain dan pengembangan harus dilakukan sesuai rencana. Peserta proses tinjauan harus melibatkan fungsi-fungsi yang terkait. Rekaman hasil kajian ini harus disimpan. 7.3.5. Verifikasi desain dan pengembangan harus dilakukan untuk memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan output yang direncanakan. Rekaman proses verifikasi serta tindak lanjut yang diperlukan harus disimpan. 7.3.6. Validasi desain dan pengembangan harus dilakukan untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi peruntukan penggunaannya. Jika memungkinkan, harus dilakukan sebelum proses pengiriman produk. Rekaman harus disimpan, 7.3.7. Perubahan desain dan pengembangan harus dikendalikan dan semua rekaman terkait perubahan ini harus disimpan. Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Apakah klausa desain dan pengembangan berlaku untuk XYZ ? ● Jika tidak berlaku, di mana perkecualian ini HARUS didokumentasikan ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.4. Pembelian (Purchasing) 7.4.1.Proses Pembelian – Organisasi HARUS memastikan bahwa produk/ jasa yang mereka beli sesuai dengan persyaratan mutu yang dibutuhkan. Tipe dan batas pengendaliannya HARUS sesuai dengan pengaruh produk/jasa yang dibeli ini terhadap mutu produk/jasa yang dihasilkan organisasi. – Organisasi HARUS mengevaluasi dan menyeleksi suppliernya berdasarkan kemampuan mereka menyediakan produk/jasa yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan organisasi. Criteria untuk seleksi, evaluasi dan re-evaluasi HARUS ditetapkan. Rekaman dari evaluasi ini dan tindakan yang dibutuhkan HARUS disimpan. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.4. Pembelian (Purchasing) 7.4.2. Informasi Pembelian Informasi pembelian (Penawaran maupun P/O) HARUS menggambarkan produk/jasa yang akan dibeli, termasuk (sesuai kebutuhannya) : a. Persyaratan untuk penerimaan produk, prosedur, proses dan peralatan b. Persyaratan untuk kualifikasi personelnya c. Persyaratan Sistem Manajemen Mutu Organisasi HARUS memastikan kelengkapan persyaratan mutu produk/jasa yang akan dibeli sebelum dikomunikasikan ke suppliernya. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.4. Pembelian (Purchasing) 7.4.3. Pemeriksaan Produk/Jasa Yang Dibeli – Organisasi HARUS menetapkan dan melaksanakan kegiatan inspeksi atau aktifitas sejenis lainnya yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk/jasa yang dibeli sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan. – Jika Organisasi atau pelanggan-nya bermaksud melakukan pemeriksaan di lokasi supplier, organisasi HARUS menyatakan (tertulis) di dalam informasi pembelian tentang pengaturan pemeriksaan ini serta metoda pengeluaran produk dari lokasi supplier. Interpretasi ISO 9001:2000 BRAINSTORMING ● Siapa sajakah supplier XYZ? ● Apakah sudah ada metoda dan kriteria seleksi, evaluasi dan re-evaluasi kinerja mereka ? ● Apakah inspeksi dilakukan untuk semua produk / jasa yang dibeli dari supplier ? Jika ya, dimana hasilnya direkam/dicatat ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.5. Penyediaan produksi dan jasa 7.5.1. Pengendalian Penyediaan Produksi dan Jasa Organisasi HARUS merencanakan dan menjalankan penyediaan produksi dan jasa dalam kondisi TERKENDALI. Pengendalian dimaksud HARUS mencakup hal-hal berikut, (sesuai keperluannya) : a. Tersedianya informasi tentang karakteristik produk b. Tersedianya Instruksi Kerja, jika diperlukan c. Penggunaan alat kerja yang tepat d. Ketersediaan dan penggunaan alat pantau dan ukur e. Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran f. Pelaksanaan proses pengeluaran produk, pengiriman dan pasca pengiriman. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.5. Penyediaan produksi dan jasa 7.5.2. Validasi proses produksi dan jasa Organisasi HARUS melakukan validasi terhadap proses apa saja di dalam penyediaan produksi dan jasa, jika hasil dari proses ini tidak bisa diketahui lewat proses pemantauan dan pengukuran. Termasuk jika ada proses dimana kegagalan baru terlihat setelah produk dipakai atau jasa telah diberikan. Note : Proses seperti di atas disebut ‘Proses Khusus’ Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.5. Penyediaan produksi dan jasa 7.5.2. Validasi proses produksi dan jasa Organisasi HARUS menetapkan pengaturan untuk proses khusus, yang diantaranya mencakup (sesuai keperluannya) : a. Kriteria review dan persetujuan proses b. c. d. e. Persetujuan terhadap peralatan dan kualifikasi personel Penggunaan prosedur atau metoda yang spesifik Persyaratan rekaman Validasi ulang Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Apakah ada proses seperti ini di XYZ ? ● Berlaku atau tidak klausa ini di XYZ ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.5. Penyediaan produksi dan jasa 7.5.3. Identifikasi dan Mampu Telusur – Jika diperlukan, Organisasi HARUS mengidentifikasi produknya dengan cara-cara yang sesuai selama proses realisasi produk. – Organisasi HARUS mengidentifikasi status produk saat berlangsungnya proses pantau dan ukur. – Jika mampu telusur (traceability) adalah persyaratan, organisasi HARUS mengendalikan dan merekam identifikasi unik dari produknya. Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Contohnya di XYZ seperti apa ? ● Berlaku atau tidak klausa ini di XYZ ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.5. Penyediaan produksi dan jasa 7.5.4. Hak Milik Pelanggan – Organisasi HARUS menjaga dan merawat hak milik pelanggan yang diserahkan untuk dikendalikan oleh organisasinya. Jika rusak atau hilang, proses pelaporan dan rekamannya HARUS jelas dan disimpan. Hak milik pelanggan bisa berupa : barang, mesin, hak milik intelektual seperti software maupun buku, dan sebagainya. Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Adakah hak milik pelanggan yang menjadi tanggung jawab XYZ ? ● Berlaku atau tidak klausa ini di XYZ ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.5. Penyediaan produksi dan jasa 7.5.5. Pemeliharaan / Perlindungan Produk Organisasi HARUS melindungi kesesuaian mutu produknya selama proses internal maupun saat proses pengiriman. Perlindungan ini HARUS mencakup identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan dan pengamanan. Berlaku juga untuk suku cadang atau raw material dari produknya. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.6. Pengendalian Alat Pantau dan Ukur Organisasi HARUS mengendalikan alat pantau dan ukur yang dipakai untuk memeriksa kesesuaian mutu produk. Proses pantau dan ukur ini HARUS dipastikan konsisten sesuai persyaratan. Jika diperlukan untuk memastikan validitas hasilnya, alat ukur HARUS : a. Dikalibrasi atau diverifikasi pada interval waktu tertentu, atau sebelum digunakan. Standard yang dipakai mengkalibrasi HARUS bisa ditelusur hingga ke standard ukur internasional/nasional yang berlaku. b. Bisa disetel atau disetel ulang sesuai kebutuhannya c. Diidentifikasi dengan jelas status kalibrasinya d. Dilindungi dari penyetelan yang bisa mengubah keabsahan hasl pengukurannya. e. Dilindungi dari kerusakan atau penurunan kemampuan saat digunakan, dirawat atau disimpan. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 7: Realisasi Produk / Jasa ● 7.6. Pengendalian Alat Pantau dan Ukur – – – Rekaman proses kalibrasi dan verifikasi HARUS disimpan Jika hasil kalibrasi alat tidak sesuai persyaratan, hasil pengukuran sebelumnya HARUS diperiksa keabsahannya dan tindakan HARUS diambil terhadap produk dan alat ukur yang terkena imbasnya. Jika alat pantau dan ukur menggunakan software komputer, maka kehandalan software ini HARUS diperiksa sebelum pemakaiannya dan diperiksa ulang sesuai kebutuhan. Interpretasi ISO 9001:2000 Contoh-contoh alat pantau dan ukur: • Mistar • Meteran • Mikroskop • Micrometer • Timbangan • Kaca pembesar • dsbnya… Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Adakah alat ukur atau pantau proses di XYZ ? ● Sudahkah alat ini dikalibrasi sesuai ketentuan ● Berlaku atau tidak klausa ini di XYZ ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.1. Persyaratan Umum Organisasi HARUS merencanakan dan menjalankan pemantauan, pengukuran, analisa dan perbaikan dari proses-proses yang dibutuhkan untuk : a. Membuktikan kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu b. Membuktikan kesesuaian sistem manajemen mutu c. Terus menerus meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu Ini termasuk penetapan metoda yang sesuai, termasuk teknik statistik, dan batasan penggunaannya. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.2. Pemantauan dan Pengukuran – 8.2.1. Kepuasan Pelanggan Sebagai salah satu pengukuran sistem manajemen mutu, Organisasi HARUS memantau informasi terkait persepsi pelanggan tentang sejauh mana organisasi telah memenuhi persyaratan pelanggan (= KEPUASAN PELANGGAN). Metoda untuk mendapatkan dan menggunakan informasi ini HARUS ditetapkan. Interpretasi ISO 9001:2000 BRAINSTORMING ● Apa saja data-data yang ada saat ini yang bisa dipantau untuk menetapkan kepuasan pelanggan ? ● Jika belum ada, data bagaimana yang mau dikumpulkan ? Bagaimana caranya ? Survey ? ● Jika Survey, siapa saja yang disurvey ? Seberapa sering ? Metodanya bagaimana ? ● Dimana metoda dan penggunaan data ini akan ditetapkan (didokumentasikan) ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.2. Pemantauan dan Pengukuran – 8.2.2. Internal Audit - Organisasi HARUS melaksanakan internal audit berdasarkan rentang waktu yang terencana untuk memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu serta efektifitas implementasinya. Program audit HARUS direncanakan, dengan memperhitungkan status dan tingkat kepentingan proses yang diaudit, termasuk hasil audit sebelumnya. Kriteria, ruang-lingkup, frekuensi, dan metodanya HARUS ditetapkan. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● – 8.2. Pemantauan dan Pengukuran 8.2.2. Internal Audit - Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit HARUS dilakukan sedemikian rupa sehingga obyektifitas dan independensi auditor dapat dipastikan. Tanggung jawab dan wewenang, perencanaan, metoda pelaksanaan dan pelaporan audit HARUS ditetapkan dalam SATU prosedur terdokumentasi. Manager yang bertanggung jawab terhadap proses/area yang diaudit HARUS memastikan tindakan perbaikan dilakukan tanpa ditunda-tunda. Interpretasi ISO 9001:2000 BRAINSTORMING ● Sudah adakah proses internal audit di XYZ ? ● Siapa saja yang berhak dan berkompeten melakukan audit ? ● Proses/area mana saja yang HARUS diaudit ? Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.2. Pemantauan dan Pengukuran – 8.2.3. Pemantauan dan Pengukuran Proses Organisasi HARUS menjalankan metoda yang sesuai untuk memantau (monitor), dan sebatas keperluannya, mengukur proses-proses di dalam sistem manajemen mutu. Metoda ini HARUS membuktikan kemampuan proses dalam mencapai target yang direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, tindakan koreksi dan perbaikan HARUS dijalankan, sesuai keperluannya, untuk memastikan kesesuaian produk. Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.2. Pemantauan dan Pengukuran – 8.2.4. Pemantauan dan Pengukuran Produk Organisasi HARUS memantau/memonitor karakteristik produknya untuk memastikan persyaratan mutu produk telah dipenuhi. Proses pemantauan HARUS dilakukan pada tahapan yang sesuai saat realisasi produk sesuai yang telah direncanakan. Interpretasi ISO 9001:2000 Contoh pengukuran produk: 1. In-Process Inspection 2. Out Going Inspection • Bukti kesesuaian terhadap persyaratan mutu HARUS disimpan/disimpan. Rekaman data ini HARUS menunjukkan siapa yang membolehkan keluarnya / dikirimnya produk ini • Pengeluaran dan pengiriman produk HARUS tidak diijinkan jika perencanaan dan persyaratan mutu yang ditetapkan belum terpenuhi. Kecuali jika ada bukti telah disetujui pelanggan Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.3. Pengendalian Produk Tidak Sesuai (Reject) Organisasi HARUS memastikan bahwa produk yang tidak sesuai bisa dikenali dan dicegah dari penggunaan yang tidak sengaja maupun dari dikirimkan. Kontrol, tanggung jawab dan wewenang terkait produk tidak sesuai (reject) HARUS ditetapkan dalam SATU prosedur terdokumentasi. Organisasi HARUS menangani produk reject dengan menempuh salah satu dari cara berikut : a. b. Mengambil tindakan menghilangkan ketidaksesuaiannya (cth: repair, rework) Menyetujui penggunaannya, di bawah konsesi dari pihak berwenang, maupun oleh pelanggan (cth: downgrade) c. Mencegah dari digunakan (cth : scrap) Rekaman dari kegiatan di atas HARUS disimpan / disimpan. Interpretasi ISO 9001:2000 Jika produk reject/tidak sesuai ditemukan sesudah barang terkirim, Produk ini HARUS di verifikasi / inspeksi ulang untuk membuktikan kesesuaiannya dengan persyaratan mutu Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.4. Analisa Data Organisasi HARUS menetapkan, mengumpulkan, dan menganalisa datadata yang dibutuhkan untuk membuktikan kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen mutu. Data dimaksud HARUS termasuk hasil dari kegiatan pemantauan dan pengukuran. Analisa data HARUS mampu menyediakan informasi tentang : a. Kepuasan pelanggan b. Kesesuaian mutu produk terhadap persyaratan mutu c. Karakteristik dan kecenderungan proses dan produk termasuk kemungkinan perbaikan. d. Supplier Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● 8.5. Perbaikan (Improvement) – 8.5.1. Continual Improvement (Perbaikan Berkelanjutan) Organisasi HARUS terus menerus meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu lewat kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan, serta tinjauan manajemen (management review). Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● – 8.5. Perbaikan (Improvement) 8.5.2. Corrective action (tindakan Perbaikan) Organisasi HARUS mengambil tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian/masalah untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama. SATU prosedur terdokumentasi HARUS dibuat untuk mengatur: a. Peninjauan / pengkajian ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan) b. Menentukan penyebab ketidaksesuaian c. Evaluasi kebutuhan akan tindakan pemastian tidak terulangnya masalah yang sama. d. Penetapan dan pelaksanaan tindakan perbaikan e. Rekaman atas hasil-hasil tindakan yang diambil f. Kajian atas tindakan yang diambil Interpretasi ISO 9001:2000 Klausa 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan ● – 8.5. Perbaikan (Improvement) 8.5.3. Preventive Action (tindakan Pencegahan) Organisasi HARUS mengambil tindakan untuk menghilangkan penyebab kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian/masalah untuk mencegah terjadinya kejadian tersebut. SATU prosedur terdokumentasi HARUS dibuat untuk mengatur: a. Bagaimana menentukan kemungkinan masalah/ketidaksesuaian dan penyebabnya b. Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan pencegahan terjadinya masalah. c. Menentukan dan menjalankan tindakan itu d. Rekaman dari tindakan-tindakan yang diambil e. Mengkaji tindakan pencegahan ini Interpretasi ISO 9001:2000 QUIZ ● Apakah bedanya tindakan perbaikan dengan tindakan pencegahan ? ● Apakah setiap tindakan perbaikan pasti HARUS ada tindakan pencegahan ? Sesi Tanya – Jawab ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Istilah dan Definisi Yang Penting Diketahui • Audit Suatu proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh ‘bukti audit’ dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian terhadap ‘kriteria audit’ • Kriteria Audit Kebijakan, prosedur atau persyaratan yang digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan audit. Istilah dan Definisi Yang Penting Diketahui • Bukti Audit Rekaman atau data yang sah, pernyataan atau informasi lainnya yang ada hubungannya dengan ‘kriteria audit’ serta dapat diperiksa / ditelusuri kebenarannya. • Temuan Audit Hasil evaluasi bukti audit yang dikumpulkan berdasarkan kriteria audit. Istilah dan Definisi Yang Penting Diketahui • Kesimpulan Audit Hasil akhir audit yang dipresentasikan oleh auditor / tim auditor setelah mempertimbangkan bukti dan temuan audit. • Auditee Organisasi, perusahaan, orang atau kelompok orang yang diaudit. • Auditor Seseorang yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan audit. Jenis-jenis audit sistem manajemen Audit pihak pertama (first party audit) : audit internal Audit pihak kedua (second party audit) : audit eksternal yang dilakukan oleh organisasi kepada vendor / suppliernya, atau pihak lain di luar organisasi perusahaan yang ada hubungan kepentingan dengan perusahaan. Audit pihak ketiga (Third party audit) : audit eksternal yang dilakukan suatu badan independen (contohnya : badan sertifikasi ISO) ke suatu perusahaan. Jenis-jenis audit sistem manajemen KUIS ! Tentukan jenis audit berikut Ini : • Audit dari Central Steel Services ke PT XYZ ? • Audit PT XYZ ke vendornya ? • Audit Badan G ke PT XYZ ? Prinsip-prinsip Dasar Audit Ethic (Etika) Integritas auditor, kejujuran, mampu menjaga informasi rahasia dan obyektif, Fair (Adil) Temuan, kesimpulan dan laporan audit HARUS dibuat dengan akurat, seimbang dan jujur. Profesional Dilakukan dengan profesional karena auditor telah dipercaya oleh manajemen menjalankan suatu tugas yang penting. Independence (Independensi) Auditor tidak boleh mengaudit pekerjaannya sendiri dan HARUS bebas dari konflik kepentingan. Evidence (Bukti) Semua bukti audit HARUS bisa diverifikasi dan ditelusuri Pengetahuan dan keahlian yang HARUS dimiliki auditor Seorang auditor HARUS memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang : ● Teknik, prosedur dan prinsip-prinsip audit sistem manajemen mutu. ● Pengetahuan umum tentang sistem manajemen mutu serta dokumen-dokumen referensinya. ● Keadaan organisasi yang akan diaudit. Sifat yang HARUS dimiliki auditor Seorang auditor HARUS memiliki sifat/kepribadian sbb. : - Ber-etika - Terbuka - Diplomatis - Pengamat yang baik - Cepat tanggap - Tidak mudah menyerah - Cakap / cerdas - Tidak plin plan - Percaya diri ( Diambil dari ISO 19011 – guideline for auditing) Pengetahuan dan keahlian yang HARUS dimiliki auditor Khusus untuk auditor yang ditunjuk menjadi ‘team leader’, ada tambahan pengetahuan yang HARUS dimiliki, yaitu : ● Mampu membuat perencanaan audit ● Mampu mengorganisir dan memimpin anggota tim audit ● Mencegah dan menyelesaikan konflik ● Memimpin tim audit dalam mencapai kesimpulan audit Menentukan Tujuan Audit Tujuan Audit bisa didasarkan pada : ● ● ● ● Persyaratan sistem manajemen Persyaratan Customer / Client Resiko (Risk) ke organisasi Persyaratan kontrak, peraturan pemerintah ataupun undang-undang. Contohnya : - Untuk memeriksa kesesuaian terhadap persyaratan ISO 9001:2000 dalam rangka sertifikasi ke standard ini. - Untuk memeriksa kesesuaian terhadap kontrak dengan Customer PQZ - Untuk evaluasi kemampuan supplier Metoda Audit di ISO 9001:2000 Apa artinya ?? Apa itu Proses ?? Rangkaian aktifitas-aktifitas yang saling berkaitan yang mengubah input menjadi output (berdasarkan ISO 9000, Kosa Kata dan Definisi) Input A B Process C Output Audit dengan pendekatan proses Selalu mulai dengan penetapan proses yang akan diaudit melalui hal-hal berikut ini: ● Apa input terhadap proses ini ? ● Apa output yang diharapkan dari proses ini? ● Apa saja aktifitas2 di dalam proses untuk mengubah input menjadi output ? Bagaimana interaksinya ? Lalu aplikasikan prinsip P-D-C-A untuk mengaudit proses tersebut. Lihat contoh berikut ini… Audit dengan pendekatan proses Contoh : Proses yang diaudit adalah proses pembuatan pisang goreng ● Apa inputnya ? : pisang mentah, tepung, minyak, kuali, gula, dsb ● Apa output yang diharapkan ? : pisang goreng yang enak, tidak gosong, dan tidak mentah ● Apa saja aktifitas di dalamnya ? : menyalakan kompor, memanaskan minyak dalam kuali,menyiapkan adonan, menggoreng..dsb Audit dengan pendekatan proses Bagaimana mengauditnya ? ● Plan : – Bagaimana penyiapan bahan-bahan? – Bagaimana perencanaan urutan-urutan pekerjaan? – Bagaimana peralatan2 disiapkan ? ● Do : – Bagaimana adonan dibuat ? – Bagaimana pisang digoreng ? ● Check : – Bagaimana panas minyak dipantau supaya pisang tidak gosong ? Siapa yang memantau ? – Bagaimana rasa adonan dan pisang diperiksa ?Siapa yang memeriksa ? ● Act – Apa yang dilakukan kalau gosong ? – Apa yang dilakukan kalau adonan belum cocok rasanya ? Urutan proses audit pada umumnya Persiapan / Perencanaan Meeting Pembuka Pelaksanaan Audit Meeting Penutup Pembuatan laporan Tindak lanjut / Verifikasi Persiapan /Perencanaan Audit Master Plan / Schedule Audit – umumnya dibuat tahunan oleh Manajemen. Penunjukan Auditor – Oleh Direktur / Wakil Manajemen Pembuatan Rencana Audit oleh auditor : konfirmasi waktu, sasaran, ruang lingkup, kriteria dan agenda dengan auditee. Persiapan audit - Kajian awal terhadap kriteria audit dan semua dokumen terkait - Membuat dan mempersiapkan ‘Daftar Pertanyaan’ - Penentuan rencana sampling Persiapan / Perencanaan Audit Kajian awal terhadap kriteria audit dan dokumen terkait Tujuannya untuk memahami isi dokumen yang akan dijadikan kriteria audit • Dokumen bisa berupa prosedur maupun data-data terkait • Selalu berpikir dalam kerangka ‘Pendekatan proses’ • Pertimbangkan ukuran dan kerumitan pekerjaan yang akan diaudit • Selalu minta versi terbaru dari Pengendali Dokumen untuk dijadikan referensi. Pembuatan Daftar Pertanyaan / Checklist Apa itu checklist ?? Rangkaian pertanyaan singkat yang digunakan sebagai alat bantu atau petunjuk untuk melakukan audit Keuntungan penggunaan checklist - Lebih fokus - Persiapan yang lebih baik dan bisa mencakup ruang lingkup audit Kerugian penggunaan checklist - Statis - Audit lebih ke arah compliance daripada assessment untuk continual improvement. - Bisa melewatkan hal-hal yang penting Pembuatan Checklist HARUS berfokus pada : • Persyaratan ISO 9001:2000 atau standard lain yang dijadikan kriteria audit • Aktifitas dan prosedur operasional di PT XYZ yang terkait dengan lingkup, sasaran dan kriteria audit - Manual PT XYZ - Kebijakan mutu PT XYZ - Prosedur Operasional - Prosedur Pengendalian Dokumen - dsb Pembuatan Checklist Pembuatan Checklist Contoh 1 : Membuat checklist untuk mengaudit proses rekrutment di HRD PT XYZ Plan Input - Rencana SDM - CV - Kriteria / Kualifikasi - Prosedur rekrutmen - Formulir-formulir Do Aktifitas : - Permintaan SDM dibuat - Iklan / Mencari kandidat - Seleksi CV - Wawancara dan test - Kontrak Kerja Act Check Output Karyawan baru Kontrak Kerja Pembuatan Checklist Example 2 : Membuat Checklist untuk audit Purchasing /Pembelian Plan Input Do Aktifitas : - Memeriksa Rencana Pembelian - Periksa Stok Gudang - Periksa Pesanan - Membuat PO - Pilih dan seleksi supplier Act -Prosedur Pembelian - Kebutuhan barang - Permintaan dari Project Output Check - Barang Masuk - Surat Jalan Contoh Jenis-jenis Checklist Paling sederhana tipe ‘closed questions’ (Yes/No) Contoh Jenis-jenis Checklist Paling sederhana tipe ‘open questions’ Contoh Jenis-jenis Checklist Paling sederhana tipe ‘memoir aid list’ atau ‘prompt list’. Contoh Jenis-jenis Checklist Tingkat lanjut – dengan scoring system Workshop 2 : Persiapan Audit dan Pembuatan Checklist Tetapkan tujuan, ruang lingkup dan kriteria audit Baca kriteria audit (prosedur, referensi, dokumen) terkait ruang lingkup tersebut Buat checklist berisi daftar pertanyaan yang sesuai dengan kriteria dan ruang lingkup audit Meeting Pembuka • Dibuka dengan salam kepada auditee serta mencairkan suasana (ice breaking). • Perkenalan tim auditor dan tim leader • Menyampaikan rencana audit, tujuan, kriteria, dan agenda. • Menyampaikan metoda audit yang akan digunakan auditor • Menjelaskan definisi dan tingkatan temuan • Konfirmasi dan kesepakatan Opening Meeting Pengaturan letak duduk yang disarankan: TL TL AT1 AU1 AT2 AT1 AU2 Keterangan : TL : Team Leader AT : Auditor AU : Auditee AU1 AU4 AU3 Meja Persegi AT2 AU3 AU2 Meja Bundar Pelaksanaan Audit Audit = T O P Pelaksanaan Audit Pelaksanaan Audit Mengumpulkan bukti-bukti audit Metoda pengumpulan bukti-bukti audit (‘audit evidences’) bisa dilakukan dengan salah satu dari tiga cara berikut : - Memeriksa dokumen, rekaman (‘record’) dan data - Melalui wawancara langsung - Dengan pengamatan saat aktifitas dilakukan Pelaksanaan Audit Pelaksanaan Audit Jika Anda belum familiar dengan proses yang akan diaudit dan Anda tidak mempersiapkan checklist, maka pendekatan audit berikut ini bisa menolong Anda. Pendekatan ini dikenal dengan nama ‘Enam Langkah Jitu”’ : Temuan Audit • HARUS jelas, akurat, dan tidak membingungkan • HARUS obyektif • HARUS didukung oleh bukti-bukti yang sah dan obyektif • HARUS bisa ditelusuri saat akan ditindaklanjuti Temuan Audit Temuan Audit Bagaimana cara menuliskan temuan audit yang benar ? Ingatlah prinsip berikut ini : c-PLORS c : clause ISO 9001:2000 yang relevant P : uraian masalah / problem yang ditemukan L : Lokasi/Area/Bagian tempat terjadinya temuan O : Objective Evidence (Bukti audit) R : Requirement : Persyaratan, kriteria, prosedur yang dilanggar S : sampling size / besarnya sample yang diambil Temuan Audit Contoh-contoh : Rencana pembelian tidak dibuat untuk bulan Juli 2007 sehingga tidak sesuai dengan prosedur Pembelian dan Logistik Ditemukan kesalahan pencatatan data slab untuk D/O no. 1002 yang diterima pada tanggal 24 Mei 2007. Hal ini tidak sesuai dengan Instruksi Kerja Gudang (PTXYZ-IK-005) dan klausa 7.5.5 dari ISO 9001:2000. Jumlah kesalahan data yang ditemukan adalah 3 kesalahan dari total 5 sampel data yang diambil saat audit Temuan Audit Contoh – contoh : Tidak ada Quality Plan ditetapkan untuk Produk No. AXP 201 untuk membuktikan kesesuaian dengan prosedur perencanaan produksi. Good ? Bad ? Or Temuan Audit Samples Ditemukan bahwa 2 dari 3 prosedur yang didistribusikan ke HRD telah kadaluarsa tetapi masih dipakai sebagai referensi.Lihat Prosedur HR-003 dan HR-005. Hal ini adalah ketidaksesuaian terhadap Klausa 4.2.3 dari ISO 9001:2000 dan prosedur pengendalian dokumen PTXYZ-QA-003 revisi 03 Good ? Bad ? Or Klasifikasi Temuan Menurut ISO 19011 : ● Non-conformity (Ketidaksesuaian) adalah semua temuan yang menunjukkan ketidaksesuaian saat bukti audit dibandingkan dengan kriteria audit. ● Non-conformity boleh dibuat tingkatannya Badan sertifikasi biasanya membagi tingkatan nonconformity atas : ● MAJOR, MINOR & OBSERVASI Organisasi ?? Terserah, tetapi sering mengikuti klasifikasi yang dilakukan badan sertifikasi. Meeting Penutup Buka dengan ucapan terima kasih kepada auditee Ulangi lagi ruang lingkup, tujuan dan kriteria audit Mulai dengan mengungkapkan ‘hal/hal atau temuan positif’ terlebih dahulu Selanjutnya diikuti dengan penjelasan ketidaksesuaian dan observasi yang ditemukan. Ungkapkan jika ada masalah yang ditemukan saat audit Pastikan auditee memahami temuan dan setuju dengan temuan Selalu terbuka untuk klarifikasi Sepakati LTPP dan tanggal penyelesaiannya Tutup dengan terima kasih Tips mengaudit proses-proses tertentu Top management QMS berbasis electronic document QMS dengan dokumentasi minimum Resource Management Continual improvement “Rubrik QMS” : http://rubrikqms.wordpress.com Good luck ! Sekian dan Terima Kasih