Praktikum Jaringan Komunikasi Data I. Modul 1: Serial Port DB9/RS232/422 NULL Modem a. Dasar Teori 1. Kabel Penghubung DTE dan DCE DTE (Data Terminal Equipment) berupa perangkat end-user seperti workstation, terminal (sebuah monitor dengan sedikit atau tidak terdapat pemrosesan data), atau sebuah console (sebagai contoh user interface sebuah router). DCE (Data Circuit- Terminating Equipment) perangkat berupa multiplexer atau modem dan terdapat pemrosesan sinyal. DCE menghasilkan clock untuk sinkronisasi transmisi antara DTE dan DCE. DTE dan DCE terhubung dengan interface serial. Secara serial berarti pengiriman data dimana pulsa yang direpresentasikan sebagai bit diikuti dengan yang lain pada satu jalur transmisi secara berurutan. 2. Port Serial Port serial bersifat asinkron dimana dapat mengirimkan data sebanyak 1 bit dalam tiap satu waktu. Port yang digunakan biasanya menggunakan konektor DB9. DB9 mempunyai 9 pin yaitu: b. Perangkat 1. Kabel serial 2. Konektor DB9 3. Pemotong kabel 4. Multitester 5. Solder 6. Timah c. Percobaan 1. Buat kabel serial Simple RS232 null modem tanpa handshaking dengan konektor DB9. 2. Buat kabel serial RS232 null modem dengan full handshaking. 3. Untuk perakitan kabel gunakan pemotong kabel, solder dan timah. 4. Setelah selesai penyolderan uji koneksi masing-masing pin konektor DB-9 seperti pada bagian pengujian. d. Pengujian Cek rangkaian yang telah dibuat pada langkah percobaan 1 dan 2 menggunakan multitester dengan menghubungkan masing-masing pin. Catat hasil pengukurannya. 1. Simple RS232 null modem tanpa handshaking. 2. RS232 null modem dengan full handshaking II. Modul 2: Komunikasi Data antar 2 PC menggunakan serial port DB9/RS232/422 NULL Modem a. Dasar Teori Dasar komunikasi data menggunakan PC dapat dilakukan dengan cara menyambungkan suatu PC dengan modem. Selain itu dapat juga dilakukan komunikasi data antar 2 PC tanpa menggunakan modem, tetapi menggunakan kabel null modem. Ada beberapa parameter untuk melakukan suatu komunikasi data serial, antara lain: · Bit Rate · Parity · Data bit · Stop bit Dimana antara 2 PC tersebut harus memiliki kesamaan parameter. Aplikasi yang digunakan untuk komunikasi serial seperti Hyper Terminal ( OS windows ) atau yang lainnya. b. Perangkat 1. Personal Computer ( Windows) 2. Kabel null modem DB9 tanpa Handshaking dan full handshaking c. Percobaan 1. Percobaan HyperTerminal dengan DB9 untuk mengetahui pengaruh Flow Control. • Hubungkan kedua PC dengan kabel null modem (tanpa handshaking), pada port RS-232. • Nyalakan PC. Kedua PC menggunakan OS Windows. • Klik start-program-accessories-communication-Hyper Terminal. Kemudian ikuti langkahlangkah perintah di Hyper Terminal. • Beri nama pada koneksi hyperterminal. • Tentukan port COM yang digunakan. Untuk mengetahui port COM yang digunakan, klik kanan pada My Computer dan pilih properties. Setelah itu pilih Hardware dan Device Manager, maka akan muncul halaman Device Manager. Karena pada modul ini digunakan konversi USB to Serial maka port yang digunakan adalah COM3. Penentuan port COM sesuai dengan PC yang anda gunakan. • Set parameter pada hyperterminal, gunakan Bits per second 2400, Data bits 8, Parity None, Stop bits 1 dan Flow control None. Set parameter yang sama untuk PC yang lain. • Apabila sudah terhubung, untuk menampikan yang kita kirim pada layar HyperTerminal lakukan setting dengan cara klik file > properties > setting. Klik ASCII Setup dan centang pilihan seperti di bawa ini. Setelah itu klik OK. • Ketikkan beberapa kalimat, dan amati hasilnya di komputer tujuan. Catat di laporan sementara. • Ulangi langkah set parameter pada hypertermnal dengan merubah Flow Control : Hardware. • Ulangi langkah awal s/d akhir dengan menggunakan kabel full handshaking 2. Percobaan dengan DB9 untuk pengiriman file. • Hubungkan kedua PC dengan kabel null modem (tanpa handshaking). • Ambil file yang telah dibuat pada tugas pendahuluan, catat ukuran file tersebut. • Lakukan pengiriman file dengan hyperterminal. • Browse file, pilih file yang akan dikirim. Pertama file yang dikirim adalah file dengan ukuran 25 Kbyte. Untuk protocol pilih : Zmodem. • Kemudian amati throughput dan waktunya di sisi TX dan RX. NB: cps : character per second throughput : laju rata-rata data yang diterima melewati saluran komunikasi. Setelah terkirim file ke sisi RX, untuk pengiriman berikutnya hapus terlebih dahulu file tersebut. Letak file yang diterima pada folder pilihan Storing as. Catat hasilnya pada tabel berikut. NB: Secara teori, bila kita mengirim file 25 Kbyte dengan kecepatan 2400 bps, maka Throughput = (data bps) / 8 ; satuan cps Waktu = (ukuran file) / throughput ; satuan detik • Set Ulangi lagi proses pengiriman diatas dengan merubah ukuran file. Catat hasilnya pada tabel berikut. III. Modul 3: Kabel UTP a. Dasar Teori 1. Kabel Twisted Pair Kabel twisted pair terdiri dari sepasang kode warna pada pembungkus kabel tembaga, dengan diameter masing-masing sekitar 0,4 hingga 0,8 mm. Setiap dua pasang kabel saling berlilitan dan membentuk sepasang, semua pasang dikemas dalam sebuah plastic pelindung. Jumlah pasangan kabel bervariasi tergantung pada tipe kabel. Kabel twisted pair dibagi menjadi dua kategori yaitu STP (Shielded Twisted Pair) dan UTP (Unshielded Twisted Pair). 2. Shielded Twisted Pair Kabel STP terdiri dari sepasang kawat berlilit yang terisolasi dan dikelilingi perisai yang terbuat dari bahan logam. Perisai digunakan sebagai pelindung radiasi elektromagnetik dari luar. Keefektivan pelindung / perisai kabel STP tergantung pada tingkat dan jenis kebisingan / noise lingkungan, ketebalan dan bahan dan mekanisme grounding. 3. Unshielded Twisted Pair Kabel UTP terdiri dari sepasang atau lebih kawat yang terbungkus sebuah pelindung plastik. Sesuai dengan namanya kabel UTP tidak ada tambahan pelindung, sehingga kabel UTP lebih murah dan lebih rentan terhadap noise dari pada STP. Pada tahun 1991, dua organisasi standar TIA/EIA berhasil mengeluarkan standar untuk pengkabelan twisted pair yang disebut TIA/EIA 568. Standar TIA/EIA 568 dibagi menjadi beberapa kategori yang biasa disebut Cat (category) 3, 4, 5, 5e, 6, 6e dan 7. Terminasi atau pemasangan konektor pada kabel adalah kebutuhan dasar dua node pada sebuah jaringan untuk saling berkomunikasi. Terminasi yang salah dapat menyebabkan loss atau noise dan error pada sinyal, sehingga standar terminasi sangat dibutuhkan. TIA/EIA telah menspesifikasikan dua metode berbeda untuk memasang twisted pair pada konektor RJ45 yaitu TIA/EIA 568A dan TIA/EIA 568B. Secara fungsi tidak berbeda antara kedua standar. Anda harus memastikan menggunakan standar yang sama pada sepasang konektor RJ45. Ada tiga cara pemasangan kabel UTP: 1). Straigh Through Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk menghubungkan peralatan yang berbeda jenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan hub, switch dan router, switch dan PC dan sebagainya. Untuk membuat kabel straigh through dapat digunakan standar TIA/EIA 568. Kabel UTP dengan standar 568A Kabel UTP dengan standar 568B 2). Cross Over Pengkabelan jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan peralatan sejenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan PC, hub dengan hub dan sebagainya. Kabel UTP crossover 3). Rollover Pengkabelan jenis ini merupakan pengkabelan khusus. Misalnya untuk menghubungkan antar switch. b. Perangkat 3. Kabel UTP 4. Konektor RJ45 5. Pemotong kabel 6. Tang crimping 7. UTP cable tester c. Percobaan 1. Buat kabel Ethernet RJ45 : straight through dan cross over. 2. Untuk mempermudah pembuatan kabel gunakan pemotong kabel dan tang crimping. 3. Uji hasil perakitan kabel menggunakan UTP cable tester. d. Pengujian 3. Tuliskan hasil pengujian menggunakan UTP cable tester. 4. Pengujian kabel RJ45 menggunakan 2 PC. Setting IP di masing-masing PC dan tes koneksi · mii-tool Untuk melihat apakah linknya sudah ada atau belum Contoh : h1ghway:~#mii-tool eth0: negotiated 100baseTxFD, link ok · ifconfig Untuk setting IP address pada PC. Contoh : Pada PC1 menggunakan IP 192.168.1.1 # ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 Pada PC2 menggunakan IP 192.168.1.1 # ifconfig eth0 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 · Ping: Tes koneksi antara 2 PC tersebut (dalam contoh ini dari PC1 ke PC2) Untuk menghentikan tekan Ctrl + C. 5. Pengujian Kabel Cross • Setting masing-masing PC dengan poin b. • Gunakan kabel cross, catat hasilnya. • Ganti gunakan kabel straight, catat hasilnya 6. Pengujian Kabel Straight • Setting masing-masing PC dengan poin b. • Gunakan 2 kabel straight yang dihubungkan dengan switch, catat hasilnya. • Ganti salah satu kabel menggunakan cross, catat hasilnya IV. Modul 4: Jaringan dan Topologi Dasar a. Dasar Teori Network atau jaringan, dalam bidang komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer yang dihubungkan sehingga dapat berhubungan dan dapat berkomunikasi, sehingga akan menimbulkan suatu effisiensi, sentralisasi dan optimasi kerja. Pada jaringan komputer yang dikomunikasikan adalah data, satu komputer dapat berhubungan dengan komputer lain dan saling berkomunikasi (salah satunya bertukar data ) tanpa harus membawa disket ke satu computer ke komputer lainnya seperti yang biasa kita lakukan. Ada beberapa jenis jaringan komputer dilihat dari cara pemrosesan data dan pengaksesannya. 1. Host-Terminal. Dimana terdapat sebuah atau lebih server yang dihubungkan dalam suatu dumb terminal. Karena Dumb Terminal hanyalah sebuah monitor yang dihubungkan dengan menggunakan kabel RS-232, maka pemrosesan data dilakukan di dalam server, oleh karena itu maka suatu server haruslah sebuah sistem computer yang memiliki kemampuan pemrosesan data yang tinggi dan penyimpanan data yang sangat besar. 2. Client - Server. Dimana sebuah server atau lebih yang dihubungkan dengan beberapa client. Server bertugas menyediakan layanan, bermacam-macam jenis layanan yang dapat diberikan oleh server, misalnya adalah pengaksesan berkas, peripheral,database, dan lain sebagainya. Sedangkan client adalah sebuah terminal yang menggunakan layanan tersebut. Perbedaannya dengan hubungan dumb terminal, sebuah terminal client melakukan pemrosesan data di terminalnya sendiri dan hal itu menyebabkan spesifikasi dari server tidaklah harus memiliki performansi yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan data yang besar karena semua pemrosesan data yang merupakan permintaan dari client dilakukan di terminal client. 3. Peer to Peer. Dimana terdapat beberapa terminal komputer yang dihubungkan dengan media kabel. Secara prinsip, hubungan peer to peer ini adalah bahwa setiap komputer dapat berfungsi serbagai server (penyedia layanan) dan client, keduanya dapat difungsikan dalam suatu waktu yang bersamaan. Sedangkan apabila kita lihat dari sisi lingkupannya atau jangkauannya, jaringan dapat di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. LAN (Local Area Network). Hanya terdapat satu atau dua server dan ruang lingkupnya hanya terdapat dalam satu lokasi atau gedung, Hal ini akan mendapat pembahasn tersendiri pada sub bahasan berikutnya. 2. WAN (Wide Area Network). Merupakan gabungan dari LAN, yang ruang lingkupnya dapat saja satu lokasi, misalnya gedung bertingkat, atau dapat tersebar di beberapa lokasi di seluruh dunia, jaringan jenis ini membutuhkan minimal satu server untuk setiap LAN, dan membutuhkan minimal dua server yang mempunyai lokasi yang berbeda untuk membentuknya. 3. Internet. Internet adalah sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar di seluruh dunia yang saling terhubung membentuk satu jaringan besar komputer. Dalam jaringan ini dibatasi layanannya sebagai berikut : FTP, E-Mail, Chat, Telnet, Conference, News Group, Mailing List. Biasanya jaringan ini menggunakan protoko; TCP/IP (Jenis protokol ini akan dibahas selanjutnya), walaupun ada sebagian kecil yang menggunakan jenis lain (IPX Novell Netware, NetBios, dan lain-lainnya). 4. Intranet. Jenis jaringan ini merupakan gabungan dari LAN/WAN dengan Internet. Apabila kita lihat dari lingkupannya atau jangkauannya maka jaringan ini adalah jenis LAN/WAN yang memberikan layanan seperti layanan internet kepada terminal clientnya. Perbedaan menyolok Intranet dengan Internet adalah Intranet melayani satu organisasi tertentu saja. Topologi jaringan Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : · Topologi cincin (ring topology) · Topologi bus (bus topology) · Topologi bintang (star topology) b. Perangkat 1. Cabel UTP Cat 5 2. Komputer /windows 3. Switch/HubKonektor RJ45 c. Percobaan 1. Hubungkan computer atau notebook ke internet dan pastikan anda bisa browsing 2. Klik menu start ----- Run ----- ketikan cmd ---- tekan tombol OK 4. ipconfig • Ping • ping ipgateway • ping ipdnsserver • ping –t ipserver Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain : · TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping · Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop diatasnya. · Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target). 5. 6. 7. 8. · Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS serverterganggu/terputus. nslook up nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns (nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain. • nslookup telkomuniversity.ac.id • nslookup (enter) lalu set query=mx atau set query=ns Tracert Tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routingperjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju server target. • tracert ipserver/domain • tracert –d ipserver/domain Netstat Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi. • Netstat –rn • Netstat -an Pengalamatan jaringan dengan IP Statik 1) Point to Point Connection • Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini • Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private dikelas C • Masukan IP di computer A dengan IP 192.168.1.1/24 dan Komputer B dengan IP 192.168.1.254/24 • Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD • Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254 2) Koneksi 2 atau lebih komputer • Hubungkan dua computer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres 192.168.2.0/24) • Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A 192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan komputer C 192.168.1.50/24 • Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat Komputer B, C dan D