Uploaded by bellanurazmi

Fraud detection

advertisement
FRAUD DETECTION TOOLS AND
TECHNIQUES
OUTLINE
• INTRODUCTION
• DETECTING FRAUD
• RECOGNISING TYPICAL SYMPTOMS (RED FLAGS)
OF FRAUD
• THE USE OF FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS
AND OTHER ANALYTICAL METHODS
• USING IT TOOLS (SOFTWARE) IN DETECTING
FRAUD
FRAUD DETECTION TOOLS AND TECHNIQUES
INTRODUCTION
Salah satu dampak perkembangan teknologi nyata dalam praktik bisnis adalah pemrosesan data yang awalnya manual, sekarang dilakukan
terkomputerisasi. Sebagian besar perusahaan menengah besar telah menggunakan software akuntansi dalam pencatatandan pelaporan
keuangannya.
Penggunaan
software
akuntansi
ini
menyebabkan
beberapa
proses
akuntansi
manual sudah mulai ditinggalkan. Selain manfaat ekonomi yang diperoleh, muncul risiko baru yang dihadapi oleh pebisnis yaitu
munculnya tindakan kejahatan (fraud).
What is Fraud???
a. New World Dictionary
Kecurangan yang disengaja sehingga orang lain menyerahkan barang atau hak. „
b. The Association of Fraud Examiners
Penggunaan jabatan untuk memperkaya diri dengan cara sengaja menggunakan sumber daya atau aset perusahaan dengan cara tidak
benar. „
c. The Federal Bureau of Investigation
Proses mendapatkan uang atau barang dengan cara curang, termasuk pencurian dengan menggunakan cek kosong di luar pemalsuan. „
d. The Australian Institute of Criminology
Perilaku curang dan tidak jujur untuk mendapatkan keuntungan dari pihak lain menyimpang dari prinsip keadilan.
BASIC FRAUD BELIEFS
•
•
•
•
Fraud mungkin saja terjadi pada situasi pengendalian yang ketat.
Bagian yang terlihat dari suatu fraud hanya menyangkut sedikit uang, tetapi di
balik itu, sangat mengerikan (fenomena gunung es).
Tanda-tanda suatu kecurangan akan terlihat sangat jelas apabila diperhatikan
secara teliti dan mendalam.
Pelaku fraud dapat berasal dari mana saja, top management ataupun kelompok
pekerja lainnya
FRAUD DETECTION TOOLS AND TECHNIQUES
DETECTING FRAUD
Detecting Fraud
Fraud Detection adalah suatu cara untuk mendeteksi atau mengetahui kecurangan
atau fraud yang telah terjadi. Fraud merupakan kejahatan yang sulit disentuh atau
dilihat secara kasat mata, hanya gejala – gejala fraud (red flegs) atau indikator saja
yang dapat dilihat.
Gejala-gejala kecurangan (fraud) dapat dipisahkan menjadi 6 (enam) kelompok, antara
lain :
a. Accounting anomalies (keganjilan atau keanehan akuntansi)
b. Internal control weakness (kelemahan sistem pengendalian internal)
c. Analytical anomalies (keanehan analitikal)
d. Extravagant lifestyle (gaya hidup yang boros atau konsumtif)
e. Unusual behavior (kebiasaan yang tidak biasa)
f. Tips and complaints (tips dan keluhan atau komplain)
A. Accounting anomalies (keganjilan atau keanehan akuntansi)
Keganjialan akuntansi adalah suatu gejala adanya fraud yang mencakup masalah-masalah mengenai
sumber bukti dari catatan akuntansi, keslahan penjurnalan dan ketidakwajaran pada buku besar.
Contoh tindakan Accounting anomalies adalah pertama ketidak akuratan buku besar, kesalahan
pencatatan jurnal, dan penyimpangan pada sumber konsumen.
B. Internal control weakness (kelemahan sistem pengendalian internal)
Ketika internal control yang diterapkan oleh perusahaan itu lemah, maka resiko akan ada tindakan
kecurangan akan semakin tinggi.
• Indikasi adanya kelemahan pengendalian internal adalah;
• Ketiadaan pemisahan wewenang
• Ketiadaan pengendalian atas keamanan aset perusahaan
• Ketiadaan alur pemeriksaan
• Ketiadaan alur otorisasi
• Ketiadaan sistem pendokumentasian yang baik
• Overriding dari pengendalian yang sudah ada
• Sistem akuntansi yang tidak lagi mencukupi kebutuhan perusahaan
C. Analytical anomalies (keanehan analitikal)
Gejala-gejala kecurangan yang ada pada keganjilan analisis merupakan prosedur atau hubungan dimana
kecurangan tersebut terlalu luar biasa atau tidak realistis untuk dapat dipercayai.
Indikasi adanya keanehan analitis bisa ditemukan melalui beberapa kasus dibawah ini, yaitu jika ada :
•
Penyesuaian persediaan yang tidak bisa dijelaskan
•
Penyimpangan dari spesifikasi persediaan
•
Peningkatan jumlah bahan baku sisa
•
Terlalu banyak ada retur dari konsumen atau retur beli yang dikirim perusahaan ke supliernya.
•
Kenaikan atau penurunan yang signifikan terhadap saldo suatu akun atau atas rasio laporan keuangannya.
•
Abnormalisasi fisik
•
Kelebihan atau kekurangan kas
•
Beban atau pengembalian yang tidak rasional.
•
Meningkatnya scrap.
•
Hubuangan aneh dalam laporan keuangan seperti meningkatnya pendapatan dengan menurunnya
persedian, meningkatnya persediaan dengan menurunnya biaya penyimpangan, dan lain sebagainya.
•
Terlalu banyak memo kredit atau debit.
D. Extravagant lifestyle (gaya hidup yang boros atau konsumtif)
Kebanyakan pelaku tindak kecurangan adalah mereka yang berada di bawah tekanan masalah
keuangan. Masalah keuangan itu bisa muncul karena memang sedang dalam kondisi kesulitan
keuangan dalam artian sesungguhnya (bangkrut, sedang dalam musibah, dan lain sebagainya) atau
juga bisa muncul sebagai akibat dari gaya hidup yang boros.
E. Unusual behavior (kebiasaan yang tidak biasa)
Riset Psikologi mengindikasikan bahwa orang yang melakukan tindakan criminal diliputi oleh
perasaan takut dan bersalah yang besar. Individu tersebut kemudian menampakkan tingkah laku
yang berbeda untuk menanggulangi stressnya, hal ini dapat digambarkan dengan :
Merasa Bersalah
Ketakutan
Stress
Tingkah laku beberubah
Insomnia
Peningkatan meminum minuman keras
Memakai narkoba
Ketidak mampuan untuk santai
Takut ketahuan
Defensive
Berkeringat
Peningkatan dalam merokok
F. Tips and complaints. (tips dan keluhan atau komplen)
Tips dan keluhan termasuk kategori gejala-gejala kecurangan dari pada fakta kecurangan yang
sebenarnya, hal ini disebabkan karena kebanyakan tips dan keluhan seringkali berubah menjadi
suatu yang tidak tepat. Sesuatu yang sulit dalam menilai motivasi seseorang yang melakukan
complain dan memberikan tips. Contohnya nasabah mereka complain karena mereka merasa
diambil keuntungannya. Karyawan memeberikan tips karena termotivasi atas kebencian, masalah
pribadim atau cemburu.
Pendekatan Proaktif Untuk Mendeteksi Kecurangan (Fraud)
Auditor tidak mungkin menguji secara manual setiap transaksi yang terjadi, maka penerapan
prosedur audit mungkin mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan teknik audit berbantuan
komputer (TABK). Albrecht (2006) menggolongkan TABK sebagai pendekatan proaktif dalam upaya
pendeteksian fraud.
Pendekatan proaktif dalam mendeteksi fraud menggunakan software untuk mencari anomali dalam
database. Software yang umum digunakan antara lain adalah Audit Command Language (ACL),
CaseWare IDEA, Microsoft Excel, Monarch, dan sebagainya. Keuntungan utama dari penggunaan
software tersebut adalah mudah digunakan serta dapat memeriksa keseluruhan transaksi dalam
ukuran yang besar, sehingga pendeteksian fraud dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
FRAUD DETECTION TOOLS AND TECHNIQUES
RECOGNISING TYPICAL SYMPTOMS
(RED FLAGS) OF FRAUD
FRAUD DETECTION TOOLS AND TECHNIQUES
THE USE OF FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS AND
OTHER ANALYTICAL METHODS
Analisis Ratio
Analisis ratio adalah alat untuk mengukur hubungan
atau perimbangan antara dua laporan keuangan yang
jumlahnya berbeda. Rasio dihitung dari angka
tahun berjalan dan membandingkannya dengan tahun-tahun
sebelumnya, dengan perusahan lain, dan kondisi ekonomi
untuk memberikan gambaran kinerja suatu perusahaan.
ANALISIS RATIO
1. Current Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Dalam
mendeteksi fraud, rasio ini dapat menjadi indikator
utama pemanipulasian rekening. Penggelapan akan
menyebabkan rasio menurun. Penyembunyian kewajiban
akan menyebabkan rasio yang meningkat drastis.
2. Quick Ratio atau Acid-Test Ratio.
Rasio ini membandingkan aset yang dapat segera
dicairkan untuk kewajiban yang akan jatuh tempo pada tahun
depan. Selain itu, ada juga Debt to Equity Ratio. Rasio ini
menunjukkan proporsi penggunaan ekuitas dan hutang
perusahaan untuk membiayai asetnya. Semakin tinggi rasio,
semakin sulit bagi pemilik untuk meningkatkan modal
melalui peningkatan utang jangka panjang, dan semakin besar
pula risiko yang ditanggung oleh kreditur.
3. Profit Margin Ratio.
Jika terdapat adanya penipuan atau
kecurangan, terjadi perubahan laba bersih secara
berlebihan, sehingga nilai rasio yang malonjak
secara tidak rasional dibandingkan dengan periode
lainnya. Beban palsu akan menyebabkan
peningkatan biaya dan penurunan nilai rasio
tersebut.
4. Total Asset Turnover Ratio
Dari laporan balance sheet yang dihasilkan kita dapat menganalisa
tingkat kemampuan aset perusahaan menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
Total Asset Turnover Ratio diperoleh dari pembagian nett asset dengan rata-rata
total aset yaitu aet diawal tahun ditambah aset akhir tahun dibagi dua. Dengan
melakukan analisa Total Asset Turnover Ratio kita dapat menilai setiap rupiah
asset kita dapat menghasilkan sekian rupiah penjualan. Makin tinggi nilai Total
Asset Turnover Ratio berarti perusahaan makin baik mengelola asetnya,
sebaliknya makin rendah nilai Total Asset Turnover Ratio maka berarti
perusahaan kurang dapat mengoptimalkan asetnya.
FRAUD DETECTION TOOLS AND TECHNIQUES
USING IT TOOL (SOFTWARE) IN DETECTING
FRAUD
FRAUD DETECTION TOOLS AND TECHNIQUES
What is ACL?
 Tool developed in the 1970s to assist auditors with the testing of large data sets
 Primarily identifies trends and locates errors
 Enables auditors to:
 Efficiently handle large files
 Perform data manipulation
 Benefits:
 Reduces audit risk
 Handles various file types
 Processes data quickly and efficiently
Examples of Fraud Tests in ACL
 Comparing employee addresses with vendor addresses to identify employees posing as
vendors
 Searching for duplicate check numbers to find photocopies of company checks
 Searching the list of vendors to identify those with post office boxes for addresses. These
can be easily extracted from the vendor file for further follow-up
 Analyzing the sequence of all transactions to identify missing checks or invoices
 Identifying all vendors with more than one vendor code or more than one mailing address
 Finding several vendors with the same mailing address
TERIMA KASIH
Download