Pada tabel 17.3 menunjukan uji beberapa antibiotik terhadap konsentrasi inhibitor minimal pada A. actinomycetemcomitans. Metronidazole dikombinasikan dgn amoksilin atau penisilin untuk meningkatkan spektrumnya dan telah terbukti memberikan hasil yang sangat efektif. HOST MODULATORS Inhibitor Protease Dosis doksisiklin subantimikroba (SDD; 20 mg 2x/sehari selama 6 hingga 9 bulan) pengobatan tambahan untuk periodontitis. Doksisiklin meregulasi aktivitas matrix metalloprotainase • Hasil penelitian Caton dkk, melaporkan 190 pasien terkontrol SRP SRP dan SDD Hasilnya terjadi peningkatan perlekatan (33%) pada poket 7 mm dan pengurangan kedalaman poket (40%) pada penggunaan SRP dan SDD Diperiksa 3–9 bulan • Penggunaan SDD 20 mg tidak mengarah pada resistensi multiantibiotik. • Obat dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh dalam uji klinis dan tidak ada efek samping yang diinginkan. • Walker,dkk menyimpulkan SDD tidak menimbulkan efek samping pada flora vagina atau usus selama penggunaan 9 bulan. OBAT ANTIINFLAMASI NONSTEROID • Antiinflamasi nonstreoid meredakan rasa sakit. • Obat ini dapat menghambat proses inflamasi yang terkait dengan siklooksigenase seperti prostaglandin, tromboxan, dan produksi prostasiklin terapi tambahan dalam periodontal. • NSAID digunakan setelah bedah periodontal pengurangan rasa sakit dan peradangan pasca operasi. • Ibuprofen terbukti berhasil menghambat produksi prostaglandin E2 di jaringan periodontal setelah operasi, berkontribusi dalam proses penyembuhan. Ng dan Bissada menunjukan Ibuprofen sbg tambahan SRP belum terbukti efektif Ibuprofen (800 mg/hari) Tidak mengurangi kedalaman probing dan tingkat perlekatan • Obat lain seperti Meclofenamate sodium (Meclomen) hasil positif pada pasien dengan periodontitis agresif. • Penggunaan Asam asetilsalisilat (aspirin;500 mg setiap hari selama 6 minggu setelah debridemen) tambahan efektif dalam terapi periodontal. Faktor penting pertimbangan penggunaan NSAID dalam jangka panjang 1. Komplikasi gastrointestinal 2. Ulserasi pada Mukosa Lambung *NSAID terbaru dapat menghambat selektif cyclooxygenase (inhibitor cox-2) yang dapat ditoleransi oleh mukosa lambung dan kemudian hari terbukti bermanfaat dalam memodulasi respon host pada periodontitis. KESIMPULAN Strategi perawatan periodontal komprehensif bertujuan pengurangan bakteri dengan debridemen akar mekanis dan terapi mikroba strategi antiinfeksi pada pasien tertentu. Terapi mekanik respons klinis yang sangat baik pada kebanyakan pasien dengan periodontitis kronis. Beberapa pasien dengan agen sistemik umumnya tidak diindikasikan. Periodontitis agresif dan tidak merespon pada terapi mekanik diindikasikan agen tambahan dan dianggap layak sebagai intervensi terapeutik. Modulasi respon host menggunakan protease dan inhibitor inflamasi tambahan terapi periodontal. Modifikasi faktor risiko periodontal berhenti merokok, motivasi untuk menjaga kebersihan mulut yang penting dalam perawatan peridontitis secara komprehensif.