Uploaded by Athaya Febriantyo Purnomo

Penyuluhan Kesehatan ca cervix

advertisement
Penyuluhan Kesehatan
“Kanker Serviks”
dr. Dian Amelia Sari
Puskesmas Dau
Angka Kejadian
• Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab
kematian utama di seluruh dunia.
• Penyakit kanker leher rahim saat ini menempati urutan
pertama daftar kanker yang diderita kaum wanita.
• Di seluruh dunia diperkirakan terjadi sekitar 500.000
kanker serviks baru dan 250.000 kematian setiap
tahunnya ± 80% terjadi di negara-negara berkembang.
• Saat ini di Indonesia ada sekitar 100 kasus per 100.000
penduduk atau 200.000 kasus setiap tahunnya.
• Paling banyak diderita wanita diatas usia 18 tahun atau
wanita usia produktif, rata-rata usia 30-60 tahun.
Survey IVA
• Sebagian besar penderita kanker serviks datang berobat
dalam stadium lanjut, sehingga keberhasilan pengobatan
sangat rendah. (WHO Statistic, 2005).
• Program deteksi dini kanker serviks sudah mulai dilakukan
di Indonesia.
• Jumlah yang telah diskrining dengan pemeriksaan Inspeksi
Visual Asam asetat (IVA) sebanyak 644.951 perempuan
atau hanya sebesar 1,75% dari target perempuan usia 3050 tahun, dengan hasil 28.850 (4,47%) IVA positif, dan
curiga kanker leher rahim 840 (1,3 per 1000) (Kemenkes RI,
2013)
Kanker Serviks
• Kanker serviks : gangguan pertumbuhan seluler 
pembelahan sel tidak terkontrol pada jaringan
serviks, sehingga terbentuk jaringan, bisa bersifat
jinak atau ganas.
• Virus HPV (Human Papilloma Virus) yang ditularkan
melalui hubungan seksual, dengan varian
berbahaya HPV tipe 16 & 18, diduga sebagai
penyebabnya.
• Faktor risiko lain : merokok, hubungan seksual di
usia <18 tahun, berganti-ganti pasangan seksual,
pemakaian kontrasepsi hormonal, infeksi genital
berkepanjangan, upaya deteksi dini rendah.
Kanker Serviks
• Fase pra-kanker : tanpa gejala.
• Gejala awal : keputihan abnormal
berkepanjangan, perdarahan setelah
berhubungan seksual, perdarahan diluar masa
haid, rasa nyeri di perut bawah, muncul tanda
anemia.
• Pada stadium kanker lanjut : badan kurus karena
kekurangan gizi, edema pada kaki, timbul iritasi
pada kandung kemih dan poros usus besar bagian
bawah (rectum), terbentuknya viskelvaginal dan
rektovaginal, atau timbul gejala-gejala lain yang
disebabkan oleh metastasis jauh dari kanker
serviks itu sendiri.
IVA
• Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) adalah
pemeriksaan untuk deteksi dini kanker
serviks, dianjurkan bagi semua wanita
berusia 30-45 tahun atau yang telah
melakukan hubungan seksual, sebaiknya
dilakukan pada saat tidak haid dan tidak
hamil.
• Metode pemeriksaan yang dilakukan
dengan mengoleskan serviks atau leher
rahim yang sudah dibersihkan dengan asam
asetat 3-5%. Tunggu 1-2 menit untuk
melihat perubahan warna pada serviks.
Hasil Tes-Positif
Plak berwarna putih dan tebal atau epitel acetowhite, biasanya dekat SSK
Hasil Tes-Negatif Permukaan polos dan halus, berwarna merah jambu, ektropion, polip, servisitis,
inflamasi, nabothian cysts
Kanker
Massa mirip kembang kol atau bisul
Kelebihan IVA :
1. IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker (High-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas sekitar 6696% dan spesifitas 64-98%
2. Dapat dilakukan di pelayanan kesehatan tingkat pertama (puskesmas), oleh petugas yang telah dilatih.
3. Biaya yang dibutuhkan relatif lebih murah dibanding pemeriksaan lain seperti pap smear.
Cara Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Menghindari faktor-faktor risiko  merokok, perilaku seksual tidak sehat,
paparan langsung terhadap bahan kimia, jaga kebersihan genital
Vaksinasi meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan
menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, mulai dapat diberikan
pada wanita usia 10 tahun sampai dengan usia 26 tahun.
2. Pencegahan Sekunder
Deteksi dini dan skrining kanker serviks  menemukan kasus-kasus kanker
serviks secara dini sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.
Download