TEORI PROBABILITAS PROBABILITAS PERISTIWA DENGAN PENDEKATAN KOMBINASI, PROBABILITAS PERISTIWA KOMPLEMENTER, KAEDAH BAYES, DAN HARAPAN MATEMATIKA PENDAHULUAN : TEORI PROBABILITAS Probabilitas atau Peluang adalah suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi di masa mendatang. Probabilitas dapat juga diartikan sebagai angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang mungkin terjadi. Probabilitas dilambangkan dengan P. Jadi, teori probabilitas adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan peluang atau yang mempelajari tentang ukuran kemungkinan suatu peristiwa yang akan terjadi. • Rumus umum probabilitas : π π π΄ = π Contoh Soal Sebuah uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka dilempar sebanyak 1 kali, berapakah probabilitas munculnya sisi angka? • Penyelesaian : X =1 n =2 1 π π΄ = 2 Bagian A : PROBABILITAS BEBERAPA PERISTIWA DENGAN PENDEKATAN KOMBINASI Probabilitas beberapa peristiwa dapat juga dicari dengan menggunakan pendekatan kombinasi. Dimana rumus kombinasi digunakan di dalam rumus umum probabilitas. Rumus Kombinasi adalah : π! π πΆπ = ,π π!(π−π)! ≤π Keterangan : r = beberapa objek yang dipilih atau diambil n = semua objek Contoh Soal Sebuah kotak berisi 5 bola biru, 4 bola kuning, dan 3 bola hitam. Jika diambil 3 bola secara acak, hitunglah probabilitas bahwa yang terambil ialah sebagai berikut! a. Ketiga-tiganya biru b. Dua kuning dan satu hitam c. Tidak ada yang hitam d. Paling sedikit satu hitam e. Satu biru dan dua hitam f. Masing-masing warna diwakili g. Hasilnya memiliki urutan: biru, kuning, dan hitam Penyelesaian a. B1, B2, B3 = pengambilan ke -1, ke-2, dan ke-3 X n b. = π 2K dan 1H = dua kuning dan satu hitam X n c. 5! = 10 3!(5−3)! 12! = πΆ312 = = 220 3!(12−3)! π₯ 10 B1βB2βB3 = = = 0.0455 π 220 = πΆ35 4! 3! × = 2!(4−2)! 1!(3−1)! 12! = πΆ312 = = 220 3!(12−3)! π₯ 18 dan 1 H = = = 0.0818 π 220 = πΆ24 πΆ13 = π 2K Tidak ada H = tidak ada bola hitam X = πΆ39 n = πΆ312 π Tidak ada H 9! = 84 3!(9−3)! 12! = = 220 3!(12−3)! π₯ 84 = = = 0.3818 π 220 = 18 Penyelesaian d. PS 1H = paling sedikit satu hitam X = πΆ33 πΆ09 + πΆ23 πΆ19 + πΆ13 πΆ29 3! 9! 3! = 3!(3−3)! × 0!(9−0)! + 2!(3−2)! × 3! 1!(3−1)! × 9! 2!(9−2)! 9! 1!(9−1)! = 1X 1 + 3 X 9 + 3 X36 = 136 n = πΆ312 = π₯ π 12! = 220 3!(12−3)! 136 = 0.6182 220 π PS 1 H = = e. 1B dan 2H = satu biru dan dua hitam X n π 1B 5! 3! × 1!(5−1)! 2!(3−2)! 12! = πΆ312 = = 220 3!(12−3)! π₯ 15 dan 2H = = = 0.0682 π 220 = πΆ15 πΆ23 = = 15 + Penyelesaian f. Masing-masing warna diwakili 5! X= πΆ15 πΆ14 πΆ13 = 1!(5−1)! n= πΆ312 = 12! 3!(12−3)! × 4! 1!(4−1)! 3! × 1!(3−1)! = 60 = 220 π₯ 60 π Masing − masing warna diwakili = π = 220 = 0.2727 g. B1, K2, H3 = pengambilan ke-1 biru, ke-2 kuning, dan ke-3 hitam 1 × π Masing − masing warna diwakili 3π3 1 60 × 3! 220 π B1βK2βH3 = = = 0.16 × 0.2727 = 0.0436 Bagian B : PROBABILITAS PERISTIWA KOMPLEMENTER Peristiwa Komplementer (peristiwa saling melengkapi) adalah apabila ada dua peristiwa, yang satu melengkapi peristiwa lainnya. Jika peristiwa A dan B merupakan peristiwa komplementer, maka P(S) + P’(S) = 1 atau P(S) = 1 – P’(S) atau P’(S) = 1 – P(S) Contoh Soal 1 Sebuah kotak berisi 5 bola biru, 4 bola kuning, dan 3 bola hitam. Jika diambil 3 bola secara acak, hitunglah probabilitas bahwa yang terambil ialah paling sedikit satu hitam! Penyelesaian : Pertama kita harus mencari berapa probabilitas bahwa yang terambil tidak ada bola hitam. • Tidak ada H = tidak ada bola hitam X = πΆ39 n = πΆ312 9! = 84 3!(9−3)! 12! = = 220 3!(12−3)! π₯ 84 = = = 0.3818 π 220 = π Tidak ada H Maka, probabilitas bahwa yang terambil ialah paling sedikit satu hitam adalah π PS 1H = 1 − π πππππ πππ π» = 1 - 0.3818 = 0.6182 Contoh Soal 2 Seorang pelamar menerima panggilan untuk ujian psikotes di tiga perusahaan yang berbeda. Sesuai dengan perkiraannya, pelamar memiliki probabilitas untuk diterima pada masing-masing perusahaan adalah 0.35 untuk perusahaan pertama, 0.25 untuk perusahaan kedua, dan 0.14 untuk perusahaan ketiga. Berapa probabilitas pelamar tersebut tidak diterima di salah satu perusahaan tersebut, tidak diterima di perusahaan pertama, tidak diterima di perusahaan kedua, dan tidak diterima di perusahaan ketiga ? Misalkan, TD= tidak diterima, D= diterima P1= perusahaan 1, P2= perusahaan 2 P3= perusahaan 3, AP= ketiga perusahaan SP= salah satu perusahaan Penyelesaian Probabilitas TD di SP = 1 – probabilitas D di AP = 1 – (0.25 + 0.35 + 0.14) = 0.26 Probabilitas TD di P1 = 1 – probabilitas D di P1 = 1 – 0.35 = 0.65 Probabilitas TD di P2 = 1 – probabilitas D di P2 = 1 – 0.25 = 0.75 Probabilitas TD di P3 = 1 – probabilitas D di P3 = 1 – 0.14 = 0.86 Bagian C : KAEDAH BAYES Kaedah Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta presbyterian Inggris pada tahun 1763 yang bernama Thomas Bayes . Kaedah Bayes ini kemudian disempurnakan oleh Laplace. Kaedah Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peistiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Kaedah ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat peristiwa B telah terjadi. Kaedah ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki probabilitas. Bagian C : KAEDAH BAYES Kaedah bayes ini menyatakan, jika dalam suatu ruang sampel terdapat beberapa peristiwa saling lepas (mutually exlusive), yaitu misalkan A1, A2, A3, ..., An memiliki probabilitas tidak sama dengan nol dan apabila ada peristiwa lain (misalkan B) yang mungkin dapat terjadi pada peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, ..., An dengan diketahui oeristiwa B tersebut , maka : P(Ai)P(B/Ai) P(Ai/B) = π Keterangan: Ai = Peristiwa awal atau peristiwa yang terjadi sebelum ada syarat peristiwa lain B = Peristiwa lain yang menjadi syarat atau tambahan informasi P(Ai) = Probabilitas awal P(B/Ai) = Probabilitas bersyarat R atau P(Ai)P(B/Ai) = Probabilitas berganda P(Ai/B) = Probabilitas posterior Bagian C : KAEDAH BAYES Di dalam kaedah ini, terdapat empat probabilitas yaitu : • Probabilitas awal (P(Ai)) adalah probabilitas berdasarkan informasi awal yang tersedia, sebelum adanya syarat peristiwa lain atau tambahan informasi. • Probabilitas bersyarat (P(B/Ai)) adalah probabilitas dimana terjadi suatu peristiwa didahului oleh terjadinya peristiwa lain atau berdasarkan syarat peristiwa lain. • Probabilitas berganda (R) adalah gabungan dari seluruh probabilitas atau jumlah dari seluruh perkalian antara probabilitas awal dan probabilitas bersyarat. • Probabilitas posterior (P(Ai/B)) adalah probabilitas tujuan atau probabilitas yang diperbaiki dengan adanya informasi tambahan. Contoh Soal Diketahui bahwa coaching clinic Nasional Indra Sjafri diikuti oleh 80 pesepak bola umur 23 tahun, 40 pesepak bola umur 19 tahun, dan 20 pesepak bola umur 16 tahun. Jika ditinjau dari asal daerah mereka, 20 pesepak bola umur 23 tahun, 14 pesepak bola umur 19 tahun, dan 10 pesepak bola umur 16 tahun tersebut berasal dari Sulawesi. Jika seorang pesepak bola dipilih secara acak untuk diberi test oleh coach dan ia diketahui berasal dari Sulawesi, berapa probabilitas ia pesepak bola umur 16 tahun ? Misalkan: A1= peristiwa terpilihnya pesepak bola umur 23 tahun A2= peristiwa terpilihnya pesepak bola umur 19 tahun A3= peristiwa terpilihnya pesepak bola umur 16 tahun B= peristiwa berasal dari Sulawesi Penyelesaian 1. Probabilitas awal P(A1) 2. = 80 140 20 140 = 0.5714 P(A2) = 40 140 = 0.2857 P(A3) = = 0.1429 Probabilitas bersyarat P(B/A1) = 20 80 10 20 = 0.2500 P(B/A2) = 14 40 = 0.3500 P(B/A3) = = 0.5000 3. Probabilitas berganda R= P Ai P(B/Ai) = P(A1)P(B/A1) + P(A2)P(B/A2) + P(A3)P(B/A3) = 0.5741(0.2500) + 0.2857(0.3500) + 0.1429(0.500) = 0.1435 + 0.0999 + 0.0715 = 0.3149 4. Probabilitas posterior P(A3/B) 0.2271 = P(A3)P(B/A3) π = 0.1429(0.500) 0.3149 = Bagian D : HARAPAN MATEMATIKA Harapan matematika atau ekspektasi matematis atau nilai harapan adalah jumlah dari semua hasil perkalian antara nilai variabel random (variabel probabilistik/variabel numerik yang harganya berhubungan dengan kejadian yang didefinisikan sebagai ruang sampel) dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai tersebut. Jika X adalah variabel random yang memiliki harga-harga X1, X2, …, Xn dengan probabilitas variabel randomnya adalah P(X) serta probabilitas masing-masing harga adalah P(Xi), P(X2), …, P(Xn) maka harapan matematikanya adalah : πΈ π = Xi. P(Xi) Keterangan : E(X) = Nilai harapan Xi. P(Xi) = jumlah semua hasil perkalian antara variabel random dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai variebel tersebut. Xi = Variabel random P(Xi) = Probabilitas peristiwa yang berkaitan dengan variabel random Contoh Soal 1. Misalkan dua uang logam dilempar secara bersamaan dan X menyatakan banyak sisi angka yang muncul pada setiap pelemparan. Berapa nilai harapan satu sisi angka muncul pada pelemparan dua uang logam tersebut? 2. Seorang akuntan menghadapi pilihan dan keputusannya tidak dapat ditunda. Ia harus mengambil keputusan apakah akan menerima atau menolak pekerjaan dengan gaji Rp.200.000 dengan harapan memperoleh pekerjaan lain dengan gaji Rp.600.000. Apabila ia menolak pekerjaan yang gajinya Rp.200.000, berapakah peluang ia mendapatkan pekerjaan dengan gaji Rp.400.000? Penyelesaian nomor 1 Diketahui hasil yang mungkin dari pelemparan uang logam adalah AA, AG, GA, dan GG. Maka, nilai X masing masing peristiwa adalah 2, 1, 1, dan 0. 1 4 1 P(AG) = 4 1 P(GA) = 4 1 P(GG) = 4 • X1 = 2 dan P(X1) atau P(AA) = • X2 = 1 dan P(X2) atau • X3 = 1 dan P(X3) atau • X4 = 0 dan P(X4) atau Jadi nilai harapannya adalah πΈ π = Xi. P(Xi) = X1. P X1 + X2. P X2 + X3. P X3 + X4. P(X4) =2 =1 1 4 +1 1 4 +1 1 4 +0 1 4 Penyelesaian nomor 2 Akuntan akan menolak pekerjaan yang gajinya Rp.200.000 dengan harapan memperoleh pekerjaan yang gajinya lebih tinggi yaitu Rp.600.000. Jadi variabel randomnya adalah Rp.600.000 dan secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. πΈ π > 200.000 π . π π > 200.000 600.000 . π(π) > 200.000 200.000 π π > 600.000 π π > 0.6667 Jadi, probabilitas akuntan tersebut menerima pekerjaan yang gajinya Rp.600.000 adalah > 0.6667 TERIMA KASIH