PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI FISIOLOGI HEWAN
MODUL 03 : ANATOMI HEWAN VERTEBRATA
Rabu, 04 September 2013
Tujuan
1.
Menentukan struktur, lokasi, dan fungsi organ-organ penyusun sistem kardiovaskular, respirasi, pencernaan, reproduksi pada ikan, katak, kadal, burung, dan mencit.
Pendahuluan
Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang terorganisir dan saling berkaitan satu dg lainnya.
Susunan dari organ-organ yang terintegrasi untuk menjalankan satu fungsi tertentu dinamakan sistem organ.
Terdapat 10 sistem organ yang terdapatr pada hewan. Berikut ini berbagai sistem dalam tubuh beserta fungsinya dan organ penyusunnya: a.
Sistem Rangka
Berfungsi untuk menyokong, melindungi organ internal, dan alat gerak. Terdiri atas tulang, kartilago, tendon, dan ligament. b.
Sistem Otot
Berfungsi untuk mengontrol pergerakan tubuh juga organ-organ dalam. Terdiri dari otot polos dan otot rangka. c.
Sistem Sirkulasi
Berfungsi untuk menjalankan sirkulasi dari nutrisi, gas, hormone, dan air ke seluruh bagian tubuh. Terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. d.
Sistem syaraf
Berfungsi untuk mengkoordinasi aktifitas tubuh. Terdiri dari otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf spinal, sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. e.
Sistem Respirasi
Berfungsi untuk pertukaran udara dari lingkungan ke dalam tubuh atau sebaliknya. Terdiri dari hidung, sinus, laring, trakea, bronchi, paru-paru, dan alveoli. f.
Sistem Pencernaan
Berfungsi untuk mengolah dan mencerna makanan. Terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus, dan kelenjar pencernaan. g.
Sistem Urinaria
Berfungsi untuk menyaring sisa metabolisme, racun, dan air yang berlebihan dari sistem sirkulasi. Terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. h.
Sistem Reproduksi
Berfungsi dalam proses kembang biak. Terdiri dari organ kelamin pada jantan (penis, testis, epididimis, duktus deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat, skrotum) atau betina
(ovarium, uterus, vagina, labia, klitoris, kelenjar mamari). i.
Sistem Endokrin
Berfungsi untuk menghasilkan hormone-hormon yang diperlukan untuk mengatur perubahan yang terjadi di dalam tubuh dan mengontrol aktivitas metabolisme dan penggunaan energy di dalam tubuh. Terdiri dari kelenjar pituitary, kelenjar tiroid, pancreas, kelenjar suprarenal, gonad (testis dan ovarium), dan jaringan endokrin pada system lainnya. j.
Sistem Imun
Berfungsi untuk mencegah infeksi dan penyakit. Terdiri dari limpa, timus, pembuluh limfa, nodus limfa, dan tonsil.
Alat dan Bahan
1.
Scalpel
2.
Gunting bedah
3.
Jarum pentul
4.
Pinset
5.
Jarum jara
6.
Baki
7.
Papan stryofoam
8.
Hewan model (ikan, katak, kadal, burung, mencit)
Teori Dasar
Anatomi mempelajari struktur suatu organ. Selain struktur, parameter penting lainnya adalah lokasi, asosiasi dengan irgan lain serta fungsi organ itu sendiri. Pada praktikum kali ini
akan digunakan berbagai macam hewan vertebrata untuk melihat struktur anatomis, lokasi serta fungsi organ penyusun sistem respirasi, kardiovaskular, reproduksi, dan pencernaan ( digestive ).
1.
Ikan
Ikan merupakan vertebrata yang hidup di perairan, bernapas dengan insang, bergerak dan menjaga keseimbangan tubuhnya menggunakan sirip-sirip, dan bersifat poiklotermal. Organorgan yang dimiliki oleh ikan memiliki beberapa perbedaan dengan hewan yang hidup di darat seperti organ-organ untuk pergerakan dan respirasi.
Gambar 1. Anatomi Organ Dalam Ikan
2.
Kadal
Kadal merupakan bagian dari reptilia berkaki empat. Bagian luar tubuh kadal ditutupi oleh sisik. Kadal bernapas menggunakan paru-paru. Kadal merupakan hewan ploiklotermal, yaitu hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan.
Gambar 2. Anatomi Organ Dalam Kadal
3.
Katak
Katak dan kodok adalah hewan amfibi pada ordo Anura. Anatomi mereka sangat unik. Tubuh mereka mirip dengan manusia dalam hal kulit, tulang, otot, dan organ. Katak
(frog) berbeda dengan kodok (toad). Katak merupakan hewan yang hidup di air, memiliki kaki belakang yang panjang, kulit yang basah dan berlendir, dan melompat untuk berpindah. Sebaliknya, kodok hidup di darat, memiliki kaki yang pendek sehingga tidak dapat melompat, serta kulitnya kering dan berbintil.
Gambar 3. Anatomi Organ Dalam Katak
4.
Burung (Aves)
Aves merupakan salah satu hewan dari filum vertebrata yang sudah memiliki struktur organ yang lebih kompleks dari ikan, katak, dan kadal. Aves yang dapat terbang memiliki keunikan pada bagian organ respirasinya, yaitu pundi-pundi udara. Selain itu, karena kebanyakan Aves memakan biji-bijian, yang mungkin saja kulitnya keras dan memungkinkan masuknya kerikil sehingga dapat teramati adanya organ khusus pada sebagian besar Aves yaitu empedal ( gizard ).
Gambar 4. Anatomi Organ Dalam Burung
5.
Mencit
Rodensia (mencit/tikus) merupakan hewan percobaan laboratorium yang paling sering digunakan. Keuntungan dalam menggunakan mencit/tikus ini antara lain:
-
Susunan genomnya mirip dengan susunan genom manusia
-
Masa kebuntingannya pendek namun keturunan yang dihasilkannya banyak
-
Penanganannya mudah
-
Harganya relatif murah bila dibandingkan dengan species lain
Gambar 5. Anatomi Organ Dalam Mencit
Cara Kerja
1.
Prosedur Pembedahan Ikan
Gambar 6. Arah Pengguntingan Ikan a.
Posisikan ikan pada styrofoam dengan bagian anterior berada di bagian kiri dan posterior di bagian kanan.
b.
Tusuk bagian ekor dan dekat insang dengan menggunakan jarum pentul. c.
Gunting ikan dimulai dari anus menuju bagian anterior hingga bagian anterior dekat insang. d.
Lanjutkan ke atas menuju bagian dorsal hingga sejajar vertebra e.
Gunting ke arah posterior mengikuti batas rongga abdomen hingga kembali ke anus. f.
Lepas bagian otot yang terpotong sehingga bagian anatomi organ dalam ikan dapat teramati.
2.
Prosedur Pembedahan Katak
Gambar 7. Arah Pengguntingan Katak a.
Posisikan katak di atas stryofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas b.
Tusuk kaki bagian depan dan belakangnya menggunakan jarum pentul c.
Pada bagian pangkal femur, tarik kulit katak dengan menggunakan pinset. Gunting kulit tersebut dari posterior menuju anterior sampai bagian thoraks. Di setiap ujung, gunting kulit ke arah lateral sehingga dapat terbuka seperti jendela. Tahan posisi tersebut dengan menggunakan jarum pentul. d.
Pada bagian pangkal femur, tarik otot katak dengan menggunakan pinset. Gunting otot tersebut dari posterior menuju anterior sampai bagian thoraks. Di setiap ujung, gunting otot ke arah lateral sehingga dapat terbuka seperti jendela. Tahan posisi tersebut dengan menggunakan jarum pentul. e.
Amati anatomi organ dalam katak tersebut.
3.
Prosedur Pembedahan Kadal a.
Posisikan kadal pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. b.
Tusuk kaki bagian belakang dan depan dengan menggunakan jarum pentul. c.
Amati bagian kloaka (struktur sisik kulit yang teramati terpotong) d.
Tarik kulit bagian dekat kloaka (jangan sampai organ rusak) dengan menggunakan pinset e.
Gunting kulit tersebut dari arah posterior menuju anterior sampai bagian thoraks. f.
Pada kedua ujung potongan, gunting kulit dan otot ke arah lateral, hingga kedua bagian dapat terbuka seperti daun jendela. g.
Tahan kulit dan otot tersebut menggunakan jarum pentul.
4.
Prosedur Pembelahan Burung a.
Burung dibunuh dengan cara dibius, biasanya menggunakan kloroform atau diethyl eter
(kepala burung dimasukkan ke dalam kantong plastic dan kapas kloroform) b.
Posisikan burung pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. Bagian kaki ditusuk menggunakan jarum pentul untuk mempertahankan posisinya. c.
Basahi bulu burung agar tidak berantakan saat dibedah. d.
Potong otot di sisi kiri dan kanan otot otot dada ke arah anterior hingga tulang rusuk terputus. e.
Angkat potongan otot tersebut hingga struktur anatominya dapat diamati dengan jelas. f.
Amati anatomi organ dalam burung.
5.
Prosedur Pembelahan Mencit
Gambar 8. Arah Pengguntingan Mencit
a.
Bunuh mencit dengan cara dislokasi b.
Posisikan mencit pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. c.
Tusuk bagian kaki depan dan kaki belakang menggunakan jarum pentul untuk mempertahankan posisi mencit. d.
Bagian abdomen mencit dibasahi dengan air untuk memudahkan pembedahan e.
Dengan menggunakan pinset, secara perlahan tarik kulit bagian perut bawah mencit.
Gunting kulit serta otot tersebut dari arah posterior menuju anterior sampai bagian thoraks.
f.
Pada tiap ujung, potongan kulit dan otot ditarik ke arah lateral membentuk daun jendela dengan gunting.
g.
Tahan kulit dan otot dengan jarum pentul.
h.
Amati anatomi organ dalam mencit.