Uploaded by RAMADHAN FARIS HAKIIM

World Population Forecast

advertisement
Forecasting adalah suatu teknik analisa perhitungan yang dilakukan dengan pendekatan
kualitatif maupun kuantitatif untuk memperkirakan kejadian dimasa depan dengan
menggunakan referensi data-data di masa lalu. Ada beberapa jenis forecasting, yaitu
menggunakan time series forecasting, causal forecasting, dan qualitative forecasting. Kasus
yang akan di-forecast/ diramal ialah prediksi pertumbuhan nilai kurs jual IDR ke USD pada
akhir bulan Septemer 2018.
1. Time series forecasting
Time series forecasting adalah suatu peramalan nilai-nilai masa depan yang
didasarkan pada nilai-nilai masa lampau suatu variabel dan atau kesalahan masa
lampau. Dalam forecasting time series, digunakan metode penghalusan eksponensial
(exponential smoothing). Penghalusan eksponensial merupakan metode peramalan
rata-rata bergerak dengan pembobotan yang canggih tetapi masih mudah digunakan.
Metode ini menggunakan pencatatan data masa lalu yang sangat sedikit. Rumus
penghalusan eksponensial dasar dapat ditunjukkan sebagai berikut
Ft = Ft−1 +∝ (At−1 − Ft−1 )
dengan:
Ft = peramalan baru
Ft−1= peramalan sebelumnya
∝ = konstanta penghalusan (pembobotan) (0 ≤ α ≤ 1)
At−1 = permintaan aktual periode lalu
Melalui website www. investing.com, kita dapat melihat data perubahan nilai kurs jual
setiap bulannya. Berikut datanya
Date
Price
Sep-17
13,471.50
Oct-17
13,562.50
Nov-17
13,526.00
Dec-17
13,567.50
Jan-18
13,388.50
Feb-18
13,745.00
Mar-18
13,765.00
Apr-18
13,912.50
May-18
13,895.00
Jun-18
14,330.00
Jul-18
14,420.00
Aug-18
14,730.00
Data yang diambil diatas, ialah nilai kurs jual pada setiap akhir bulan. Peramalan
dilakukan untuk meramalkan nilai kurs jual pada saat akhir bulan September. Dengan
menggunakan rumus diatas didapatkan hasil peramalan untuk bulan September 2018
ialah 14,714.22. Sehingga dengan menggunakan metode ini, diperkirakan bahwa nilai
kurs jual IDR ke USD naik (membaik).
2. Causal Forecasting
Causal forecasting adalah suatu peramalan dengan memahami hubungan sebab
akibat, bagaimana variasi factor-faktor tertentu menjelaskan variasi suatu peubah.
Dalam causal forecasting, digunakan metode regresi linear. Regresi linear merupakan
model matematika garis lurus untuk menggambarkan hubungan fungsional antara
variabel variabel yang bebas maupun variabel terikat. Persamaan garisnya dapat
dinyatakan sebagai
ŷ = a + bx
b=
∑ xy − n(x̅)(y̅)
∑ x 2 − n(x̅)2
dengan:
ŷ= nilai terhitung dari variabel yang akan diprediksi (variabel terkait)
a = persilangan sumbu y
b= kemiringan garis regresi (tingkat perubahan pada y untuk perubahan yang terjadi
di x)
x = variabel bebas dimana nilai variabel bebasnya diketahui
y= nilai variabel terkait yang diketahui
x̅= rata-rata nilai x
y̅ = rata-rata nilai y
n = jumlah data atau pengamatan
Salah satu hal yang mempengaruhi nilai kurs jual ialah nilai inflasi dari suatu negara.
Berdasarkan website bps, maka didapat data inflasi di Indonesia ialah sebagai berikut.
Date
Inflasi
Sep-17
0.13
Oct-17
0.01
Nov-17
0.2
Dec-17
0.71
Jan-18
0.62
Feb-18
0.17
Mar-18
0.2
Apr-18
0.1
May-18
0.21
Jun-18
0.59
Jul-18
0.28
Aug-18
-0.05
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan regresi linear, ditemukan hasil
persamaan garisnya
y = 13961.08 − 384.671x
Dimana nilai X merepresentasikan nilai dari inflasi, sedangkan y merepresentasikan
nilai dari kurs jual. Dengan memasukkan nilai prediksi x sebesar -0.03 maka dapat
dihitung nilai y. sehingga didapatkan nilai y sebesar 13,973.69. Dimana dengan
menggunakan peramalan ini maka nilai kurs jual IDR ke USD menjadi naik (membaik).
3. Qualitative forecasting
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subjektif dan bergantung pada pengalaman,
keahlian, dan pendapat seseorang. Metode ini lebih digunakan ketika terdapat faktorfaktor yang menyebabkan data menjadi berubah.
Dalam kasus nilai kurs jual Indonesia, ada banyak pendapat yang mengemukakan
tentang hal ini. Menurut Reza Priyambada, analis senior CSA Research Institute,
adanya penilaian positif dari Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi
Indonesia akan berada di level 5,2 persen turut membantu penguatan laju rupiah.
Berdasarkan Bank Indonesia, Rupiah menguat ke level Rp 14.824 per dolar AS dari
posisi kemarin Rp 14.839 per dolar AS. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai
kurs jual IDR ke USD akan mencapai + 14.800 pada akhir bulan September 2018.
Download