DASAR-DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI 1. PENGERTIAN A. Anatomi Anatomi berasal dari bahasa Latin, yaitu: ana yang berarti bagian, memisahkan dan tomi yang artinya iris atau potong. Jadi, anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh, baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. B. Fisiologi Fisiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu: fisi yang artinya alam atau cara kerja dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi, fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiaptiap jaringan tubuh atau bagian bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya. C. Patologi Patologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan penyakit, termasuk penyebab timbulnya penyakit serta perubahan susunan, fungsi, dan biokimiawi jaringan yang terkena. 2. STRUKTUR TUBUH MANUSIA A. Atom Atom adalah partikel terkecil yang sudah tidak dapat dibagi lagi. Atom-atom yang berbeda jenis disebut unsur. Hingga saat ini telah diidentifikasikan 118 unsur yang disusun dalam tabel periodik. Tapi hanya 22 unsur saja yang menyusun tubuh mahluk hidup (manusia) yang terdiri dari : 4 Unsur Utama (H, C, N, O), 7 Mineral Penting (Na, Mg, K, Ca, P, S, Cl), dan Trace Elemen (Cr, Mn, Fe, Co, Zn, Se, F, I, Ni, Mo, dan beberapa unsur lain). 96% tubuh manusia tersusun atas 4 unsur utama yang terdiri dari 65% Oksigen, 18% Karbon yang merupakan unsur paling stabil, 10% Hidrogen dan 3% Nitrogen yang ditemukan dalam molekul organik termasuk asam amino yang membentuk protein dan asam nukleat yang membentuk DNA. Hampir 60% tubuh manusia terisi oleh air, tidak salah jika oksigen mempunyai presentase terbesar dibandingkan dengan unsur yang lain karena oksigen terdapat dalam air. 3.5 % tubuh manusia tersusun atas 7 mineral penting yang terdiri dari 1.5 % kalsium yang hampir seluruhnya ditemukan dalam tulang dan gigi, 1.2 % fosfor ditemukan pada bagian tulang tetapi juga terdapat dalam molekul ATP yang menyediakan energi dalam sel untuk menjalankan reaksi kimia, 0.25 % kalium yang merupakan elektrolit penting pengatur detak jantung dan sangat penting bagi sinyal listrik di saraf, 0.25 % sulfur yang dapat ditemukan dalam dua asam amino penting untuk membentuk protein, 0.15 % natrium, merupakan elektrolit yang sangat vital bagi sinyal listrik di saraf dan mengatur jumlah air dalam tubuh, 0.15 % klorida ditemukan di dalam tubuh sebagai ion negatif yang menjaga keseimbangan cairan, dan 0.05 % magnesium yang merupakan unsur yang mempunyai peran penting dalam struktur kerangka dan otot 0.5 % tubuh manusia tersusun atas trace element yang merupakan elemen mikro yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil contohnya Fe, dibutuhkan dalam proses metabolisme dan Mn yang sangat penting untuk enzim tertentu, khususnya yang melindungi mitokondria, tempat dimana energi yang digunakan dihasilkan di dalam sel dari oksidan berbahaya. B. Molekul Molekul adalah kumpulan dua atom atau bahkan lebih yang ada di dalam suatu susunan tertentu yang terikat oleh ikatan kimia. Atom yang terdapat dalam molekul yang saling terkait supaya bisa stabil dengan cara berbagi elektron sehingga bisa terbentuk suatu molekul. Bentuk dari molekul itu sendiri adalah susunan atom atau suatu molekul berdasarkan pada susunan ruangan elektron C. Sel Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/ penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan strukturstruktur interselluler. Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya : oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi mekanisme umum merubah makanan menjadi energi setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi. Bagian-bagian sel, yaitu: - Protoplasma, adalah elemen utama sebuah sel atau semua bagian sel yang hidup. - Sitoplasma, terdiri atas beberapa unsur penting seperti berikut: 1. Mithokondria, yang berupa tongkat-tongkat kecil yang erat berhubungan dengan proses katabolik atau pernapasan badan sel. 2. Alat Golgi, seperti saluran yang terletak dekat nukleus, dan terlibat dalam kegiatan pengeluaran sekret dari sel. 3. Sitoplasma dasar, bahan koloid yang sangat kompleks dimana semua struktur lainnya terendam, terutama bertugas dalam kegiatan anabolik atau sintetik dari sel. 4. Sentrosom, sebagian kecil sitoplasma yang padat, terletak dekat dengan nukleus. Mempunyai peran penting dalam pemecahan sel. 5. Membran sel, kulit sel bukanlah selaput yang mati. Banyak fungsi penting yang berhubungan dengannya, tetapi khususnya ia bekerja sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa behan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk. Dengan demikian, ia merupakan bagian penting untuk mempertahankan komposisi (susunan) kimia yang tepat dari protoplasma. - Nukleus, terdiri atas massa protoplasma yang lebih kompak (padat), terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus, yang juga bersifat penyaring selektif, yang engizinkan bahan keluar dari nukleus masuk sitoplasma, atau yang masuk ke dalamnya. Nukleus mengendalikan sel serta semua kegiatannya. Tanpa nukleus sel akan mati. D. Jaringan Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat kelompok jaringan yang dikenal sebagai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan saraf (nervus), dan jaringan ikat (kenektif) 1. Jaringan Epitel Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh darah dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-masing terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut membran alas (dasar). Jenis-jenis jaringan epitel, yaitu: - Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas. - Epitel gepeng, terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan, seperti pada lukisan mosaik atau seperti pada lantai. Sel ini dijumpai di tempat-tempat yang permukaannya sangat halus, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah, dan limfe). - Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi saluran dari sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencernaan yang diselingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga melapisi beberapa bagian dari saluran urogenital. - Epitel berambut, sel ini dapat dijumpai pada saluran pernapasan serta cabang-cabangnya, seperti pada sinus frontalis dan sinus maxilaris. Sel ini juga melapisi saluran telur dan sebagian dari uterus dan ventrikel otak. - Epitel majemuk, terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit. Fungsi jaringan epitel yaitu untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi, dan penyerapan. Jaringan epitel menghindarkan kerusakan jaringan di bawahnya, hilangnya cairan dari lapisan ini, dan juga masuknya cairan ke dalam struktur yang ditutpi kulit. Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka. Gb.Anatomi Jaringan Epitel 2. Jaringan Otot Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi yang menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semuanya diikiat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil. Ada tiga jenis otot, yaitu: - Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau otot sadar). Setiap serabut otot terdapat garis melintang yang digambarkan dengan selang-seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan diselubungi membran halus, yaitu sarkolemna (selaput otot). - Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sadar). - Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung. Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada atau tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik, yang membedakannya dengan neurogenik. 3. Jaringan Ikat Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah jaringan darah. Tipe-tipe jaringan ikat: (a) jaringan ikat longgar, (b) jaringan lemak, (c) jaringan darah, (d) jaringan ikat padat, (e) tulang rawan, (f) tulang keras 4. Jaringan Saraf Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini terdiri atas tiga unsur, yaitu: - unsur berwarna abu-abu, yang membentuk sel saraf - unsur putih, yaitu serabut saraf - neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf dan yang menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf. Gb. Anatomi Jaringan Saraf E. Organ dan Sistem Organ Organ adalah kumpulan jaringan yang melakukan fungsi tertentu di dalam tubuh. Organorgan yang terintegrasi dan saling bekerjasama membentuk suatu unit fungsi sistem yang disebut sistem organ. Dalam tubuh terdapat beberapa sistem yang saling berhubungan sehingga membuat tubuh menjadi sehat. Anatomi Integrasi sistem Organ Organ tubuh manusia terdiri atas saraf, jantung, hati, ginjal, paru-paru dan organ lainnya. Organ tersebut memiliki kapasitas dan unsur-unsur yang berbeda-beda. Aktifitas dari organ-organ tersebut dalam pertumbuhan dan perkembangan menyesuaikan dengan perkembangan usia dan sistem kerja organ lainnya. Berikut ini dipaparkan beberapa organ tubuh dan sistem kerja masing dengan disertai dengan volume dan struktur dari organ tersebut. 1. Saraf Sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin, melakukan bagian terbesar dalam pengaturan tubuh. Pada umumnya Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat, seperti kontraksi otot, peristiwa viseral yang berubah dengan cepat, dan bahkan kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin.(Guyton, Human Physiology 1990) Susunan saraf pusat manusia mengandung kurang lebih 100 miliar neuron, juga terdapat sel-sel glia sebanyak 1050 kali jumlah tersebut. Neuron, bangunan dasar dari sistem saraf, telah berevolusi dari selsel neuroefektor primitif yang berespon terhadapberbagai rangsang dengan cara berkontraksi (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008). Sistem saraf bersifat khas dalam beberapa kerumitan tindakan pengaturan yang dapat dilakukannya. Ia menerima ribuan informasi kecil dari berbagai organ sensoris dan kemudian mengintegrasikannya untuk menentukan reaksi yang harus dilakukan tubuh. Pada dasarnya pola umum sistem saraf terbagi atas divisi Sensoris, divisi motorik, pengolah informasi dan penyimpan informasi (Guyton, Human Physiology 1990). Tugas pokok sistem saraf adalah mengatur kegiatan tubuh yaitu dengan mengatur kontraksi otot rangka di seluruh tubuh, mengatur kontraksi otot polos dalam organ internal dan mengatur sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin dalam banyak bagian tubuh. Semua kegiatan tersebut disebut fungsi motorik saraf, sedangkan otot dan kelenjar disebut efektor karena melakukan fungsi yang diperintahkan oleh sistem saraf (Guyton, Human Physiology 1990). Sistem saraf sama sekali tidak efektif dalam mengatur fungsi tubuh jika tiap sedikit informasi sensorik menyebabkan satu reaksi motorik. Oleh karena itu, salah satu fungsi sistem saraf adalah untuk mengolah informasi yang masuk sedemikian rupa sehingga terjadi reaksi motorik yang tepat (Guyton, Human Physiology 1990). Sebenarnya lebih dari 99 persen informasi sensoris harus dibuang oleh otak karena tidak penting. Misalnya orang sama sekali tidak menyadari bagian tubuhnya yang bersentuhan dengan pakaian dan juga tidak menyadari tekanan pada tempat duduknya ketika sedang duduk. Demikian pula perhatian yang hanya dipusatkan pada satu objek khusus dalam lapangan pendangan, dan bahkan bunyi terus menerus dari sekitarnya pun biasanya dipindahkan menjadi latar belakang. (Arthur C, 1995) Kapasitas kemampuan yang dibebankan pada organ tersebut memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai al-Qur’an yang menegaskan bahwa segala benda yang tercipta mememiliki kapasitas yang sesuai dengan ukurannya masing-masing. 2. Jantung Jantung merupakan salah satu organ penting dalam kelangsungan hidup manusia. Jantung manusia terus berdetak sejak beberapa minggu dalam kandungan hingga seumur hidup. Fungsi jantung yang sangat penting adalah memompakan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh sehingga tubuh kita dapat bergerak dan berfungsi dengan baik. Jantung juga menerima darah dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru. Darah secara konstan harus dipompakan ke seluruh pembuluh darah tubuh sehingga dapat mencapai sel-sel tubuh dan melakukan pertukaran muatan dengan sel-sel tersebut. Untuk memenuhi hal tersebut, jantung berdetak 100.000 kali setiap hari, lebih dari 35 juta kali setahun, dan sekitar 2,5 miliar kali seumur hidup (Tortora & Bryan, Principle of Anatomy And Physiology 12th 2009). Pada saat tidur, jantung memompakan darah 30 kali dari beratnya (5 L) setiap menit, dan jumlahnya mencapai 14.000 liter darah dalam sehari dan 10 juta liter darah dalam setahun. Karena selama hidup kita tidak hanya tidur dan denyut jantung meningkat pada saat beraktivitas, jumlah darah sebenarnya yang dipompakan jantung setiap hari lebih besar (Tortora & Bryan, Principle of Anatomy And Physiology 12th 2009) Jantung adalah organ istimewa di mana jantung memiliki pembangkit sendiri untuk berdenyut. Tiap bagian dari jantung berdenyut sedemikian rupa sehingga dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pembangkit tersebut disebut nodus sinoatrial (SA), dan terdapat sistem penghantar listrik dari nodus SA ke seluruh bagian jantung. Nodus antrioventrikular (AV) berfungsi menghantar listrik dari nodus SA kemudian melalui berkas His dan sistem purkinje sehingga jantung dapat berkontraksi secara berirama (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008). Pada otot jantung terdapat daerah-daerah gelap yang menyilang serabut-serabut otot jantung yang dinamakan diskus interkalaris. Diskus interkalaris sebenarnya membran sel yang memisahkan masing-masing sel otot jantung. Pada setiap diskus interkalatus, membran selnya bergabung datu dengan yang lainnya sedemikian rupa membentuk gap junction yang permeabel yang memungkinkan difusi ion-ion yang hampir sepenuhnya bebas. Hal ini memudahkan penyebaran potensial aksi dari satu sel otot jantung ke sel lainnya (Guyton & Hall, Teksbook Of Medical Physiology 2008). Fungsi jantung adalah fital dalam kehidupan manusia. Manusia akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna kalau didukung dengan berfungsinya jantung tersebut. 3. Ginjal Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang terletak di belakang rongga abdomen, satu di masing-masing sisi kolumna vertebralis, sedikit di atas garis pinggang. Ginjal adalah organ pembentuk urin, dimana pengeluarannya melalui beberapa organ lain yang membentuk sistem kemih (Urinary system). Organ-organ tersebut antara lain ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Ginjal bekerja pada plasma yang mengalir melaluinya untuk menghasilkan urin, menghemat bahan-bahan yang akan dipertahankan di dalam tubuh dan mengelurkan bahan-bahan yang tidak diinginkan melalui urin. Setelah terbentuk, urin mengalir ke suatu pengumpul sentral, pelvis ginjal, yang terletak di bagian tengah medial masing-masing ginjal. Dari sini urine dialirkan ke ureter, suatu saluran berdinding otot polos yang keluar dibatas medial dekat dengan arteri renalis dan vena renalis. Terdapat dua ureter, satu mengangkut urin dari masing-masing ginjal ke kandung kemih. Kandung kemih yang menampung urin secara temporer, adalah suatu kantung berongga berdinding otot polos yang dapat teregang. Secara peroidik urine dikosongkan dari kandung kemih keluar melalui saluran lain, uretra, akibat kontraksi kandung kemih. Uretra pada wanita berukuran pendek dan lurus, berjalan langsung dari leher kandung kemih keluar. Pada pria uretra jauh lebih panjang dan berjalan melengkung dari kandung kemih keluar, melewati kelenjar prostat dan penis. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda yaitu untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih dan saluran untuk semen dari organ-organ reproduksi. Ginjal mempunyai sejumlah fungsi penting dalam tubuh, antara lain : a. Keseimbangan air dalam tubuh. b. Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh yang sesuai, terutama melalui regulasi keseimbangan air. Fungsi ini penting untuk mencegah fluks-fluks osmotik untuk masukatau keluar sel, yang masing-masing dapat menyebabkan pembengkakan dan penciutan sel yang mengerikan. c. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion cairan ekstra seluler (CES). Antara lain natrium (Na+), klorida (Cl-), kalium (K+), kalsium (Ca2+), ion Hidrogen (H+), Bikarbonat (HCO3 -), fosfat (PO4 3-), Sulfat (SO4 2-), dan Magnesium (Mg2+). Bahkan fluktuasi kecil konsentrasi sebagian elektrolit ini dalam CES dapat berpengaruh besar. Sebagai contoh,cperubahan konsentrasi K+ CES dapat menyebabkancdisfungsi jantung yang mematikan. d. Mempertahankan volume plasma yang tepat, yang penting dalam pengatura jangka panjang tekanan darah arteri. Fungsi ini dilaksanakan melalui peran regulatorik ginjal dalam keseimbangan garam (Na+ dan Cl-) dan air. e. Membantu mempertahankan keseibangan asam basa tubuh yang tepat dengan menyesuaikan pengeluaran H+ dan HCO3 di urin. f. Mengeluarkan (mengekskresikan) produk-produk akhir (sisa) metabolisme tubuh, misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk maka bahanbahan sisa ini menjadi racun, terutama bagi otak. g. Mengeluarkan banyak senyawa asing, misalnya obat, aditif makanan, pestisida, dan bahan eksogen non-nutritif lain yang masuk ke tubuh. h. Menghasilkan eritropoietin, suatu hormon yang merangsal produksi sel darah merah. i. Menghasilkan renin, suatu hormon enzim yang memicu suatu reaksi berantai yang penting dalam penghematan garam oleh ginjal. j. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit fungsional mikroskopik yang dikenal sebagai nefron, yang disatukan oleh jaringan ikat. Unit fungsional adalah unit terkecil di dalam suatu organ yang mampu melaksanakan fungsi organ tersebut. Karena fungsi utama ginjal adalah menghasilkan urin, dalam pelaksanaannya, mempertahankan stabilitas komposisi CES, maka nefron adalah unit terkecil yang mampu membentuk urin. Untuk menghasilkan urin, nefron dan duktus pengumpul melakukan tiga proses dasar, filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus dan sekresi tubulus. a. Filtrasi glomerulus. Tahap pertama pembentukan urin, air dan dan kebanyakan zat terlarut dalam plasma darah melewati dinding kapiler glomerular masuk ke kapsul glomerulus kemudian ke tubulus renalis. b. Reabsorbsi tubular. Setelah cairan yang telah difiltrasi mengalir sepanjang tubulus renalis dan melewati duktus kolektivus, sel tubulus mereabsorbsi sekitar 99% dari hasil filtasi tersebut dan banyak zat terlarut yang masih berguna. Air dan zat terlarut tersebut kembali ke darah setelah melewati kapiler peritubular dan vasa recta. Reabsorbsi merujuk pada kembalinya substansi ke dalam aliran darah. Sedang absorbsi sebaliknya, berarti masuknya substansi baru ke dalam tubuh, seperti yang terjadi pada saluran cerna. c. Tubular sekresi. Ketika cairan melewati tubulus renalis dan duktus kolektivus, tubulus dan sel duktus mensekresi material lain, seperti zat sisa, obat, kelebihan ion ke dalam cairan. Sekresi H+ sangat penting dalam mengatur keseimbangan asam basa ditubuh. Ion hidrogen yang diekskresikan ke dalam cairan tubulus (bagian dari nefron) dieliminasi dari tubuh melalui urin. Ion Hidrogen dapat disekresikan oleh tubulus proksimal, distal atau koligantes dengan tingkat sekresi H+ bergantung pada keasaman tubuh. Ketika cairan tubuh terlalu asam maka sekresi H+ meningkat. Sebaliknya, sekresi H+ berkurang jika H+ di cairan tubuh terlalu rendah. Kalium memegang kunci dalam aktivitas listrik membran jaringan-jaringan peka rangsang. Peningkatan dan penurunan konsentrasi kalium plasma (CES) dapat mengubah gradien konsentrasi kalium intrasel terhadap ekstrasel, yang pada gilirannya dapat mengubah potensial membran istirahat. Peningkatan konsentrasi kalium CES menyebabkan penurunan potensial istirahat dan peningkatan eksitabilitas, khususnya otot jantung. Kepekaan berlebihan jantung ini dapat menyebabkan peningkatan kecepatan jantung dan bahkan dapat menimbulkan aritmia jantung yang mematikan. Sebaliknya, penurunan kalium CES menyebabkan hiperpolarisasi membran saraf dan sel otot, yang menurunkan kepekaan jaringan-jaringan ini. Manifestasi penurunan kalium CES adalah kelemahan otot rangka, diare dan distensi abdomen akibat disfungsi otot polos, dan kelainan irama jantung dan hantaran impuls. 4. Paru-Paru Paru paru adalah organ lain selain jantung yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Fungsi utama paru-paru adalah untuk bernapas, menyediakan oksigen bagi tubuh sehingga tubuh dapat melakukan metabolisme dan aktivitas lain. Proses memasukkan udara ke dalam paru-paru disebut inspirasi dan proses mengeluarkan udara dari paru-paru disebut ekspirasi. Sistem pernapasan terdiri dari organ-organ pertukaran gas (paru-paru) ndan sebuah pompa ventilasi paru. Pompa ventilasi ini terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan yang meningkatkan dan menurunkan ukuran rongga dada (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008). Pusat pernapasan di otak yang mengendalikan otot pernapasan serta jaras-jaras dan saraf yang menghubungkan pusat pernapasan dan otot pernapasan. Pada keadaan istirahat, frekuensi pernapasan manusia normal berkisar antara 12-15 kali per menit. Satu kali bernapas, 6-8 L udara permenit dimasukkan dan dikeluarkan dari paru-paru. Udara ini akan bercampur dengan udara yang berada dalam alveoli, dan selanjutnya O2 akan masuk ke dalam darah di kapiler paru, sedangkan CO2 masuk ke dalam alveoli, melalui proses difusi sederhana. Dengan cara ini, 250 mL O2 permenit masuk ke dalam tubuh dan 200 mL CO2 akan dikeluarkan (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008). Paru-paru dan dinding dada adalah struktur elastik. Pada keadaan normal, hanya ditemukan selapis tipis cairan di antara paru-paru dan dinding dada. Paru-paru dapat dengan mudah bergeser sepanjang dinidng dada, tetapisukar untuk dipisahkan dengan dinding dada seperti halnya 2 lempeng kaca yang direkatkan dengan air, dapat digeser, tetapi tidak dapat dipisahkan. Tekanan antara ruang antara paru dan dinding dada (tekanan intrapleura) bersifat subatmosferik. Pada saat kelahiran, jaringan paru dikembangkan sehingga teregang pada fase akhir ekspirasi tenang. Kecenderungan daya rekoil jaringan paru untuk menjauhi dinidng dada diimbangi oleh daya rekoil dinding dada ke arah berlawanan. Apabila dinding dada dibuka, paru-paru akan kolaps, dan apabila paru-paru kehilangan elastisitasnya, dada akan mengembang menyerupai gentong (barrel shaped) (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008). Istilah pernapasan yang lazim digunakan, mencakup 2 proses; pernapasan luar (eksternal) yaitu penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan; mserta pernapasan dalam (internal) yaitu penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnya (Ganong, Review Of Medical Physiology:2008). 5. Hati (Hepar) Hati adalah organ metabolik terbesar dalam tubuh, organ ini dapat dipandang sebagai pabrik biokimia utama dalam tubuh. Perannya dalam sistem pencernaan adalah sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Hati juga melakukan fungsi lain, yaitu sebagai berikut: a. Memproses secara metabolis ketiga kategori utama nutrien (karbohidrat, protein dan lemak) setelah zatzat ini diserap dari saluran cerna. b. Mendektoksifikasi atau menguraikan zat sisa tubuh dan hormon serta obat dan senyawa asing lain. c. Membentuk protein plasma, termasuk protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah dan yang untuk mengangkut hormon steroid dan tiroid serta kolesterol dalam darah. d. Menyimpan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin. e. Mengaktifkan vitamin D, yang dilakukan hati bersama dengan ginjal. f. Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah tua, berkat adanya mikrofag residennya. g. Mengekskresikan bilirubin dan kolesterol, bilirubin adalah produk penguraian yang berasal dari dektruksi sel darah merah tua (Sherwood, Human Physiology: From Cells To Systems2007). Unit fungsional dari hati adalah lobulus hepar, yang merupakan struktur silindris dengan panjang beberapa milimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 mm. Lobulus hepar dibangun di sekeliling vena sentralis dan terutama terdiri dari banyak lempengan sel hepatika yang tersebar secara sentrifugal dari vena sentralis seperti jari-jari roda. Tiap lempengan hepatika biasanya mempunyai tebal dua sel dan diantara sel-sel yang berdekatan terletak kanalikulus biliaris yang kecil, yang mengosongkan isinya ke duktus biliaris terminalis di dalam septum di antara lobulus hepar yang berdekatan (Guyton, Human Physiology 1990). Meskipun memiliki beragam fungdi kompleks ini namun tidak banyak spesialisasi ditemukan di antara sel-sel hati. Setiap sel hati, atau hepatosit, melakukan beragam tugas metabolik dan sekretorik yang sama. Spesialisasi ditimbulkan oleh organelorganel yang berkembang maju di dalam setiap hepatosit. Satusatunya fungsi hati yang tidak dilaksanakan oleh sel hati adalah aktivitas fagosit yang dilaksanakan oleh makrofag residen yang dikenal sebagai sel kupffer (Sherwood, Human Physiology: From Cells To Systems2007). Semua sel hepar secara kontinyu membentuk sejumlah kecil sekresi yang dinamai empedu. Ini disekresikan ke dalam kanalikulus bilier yang kecil, yang terletak di antara sel-sel hepar di dalam lempengan hepatika yang pada kemudian sampai ke duktus biliaris terminalis, kemudian ke duktus hepatika dan duktus koledokus, dimana empedu dikosongkan langsung ke arah duodenum atau dibagi ke arah kandung empedu. (Guyton, Human Physiology 1990). Tabel sistem organ yang berada dalam tubuh Sistem Sirkulasi Organ yang terlibat Jantung, darah Pernapasan Hidung, pharing, laring, trakea, bronchi, dada Pencernaan Mulut, pharing, esophagus, perut, usus, kelenjar ludah, pancreas, hati, empedu Ginjal, ureter, kandung kemih, uretra Tulang rawan, tulang, sendi, tendon, jaringan otot Jaringan sel darah putih, pembuluh limpa, limpa, timus dan jaringan limpa Otak, jaringan spinal, saraf tepi dan ganglia, organ-organ penting Kulit Urine Jaringan otot Kekebalan tubuh Saraf Integument Reproduksi Endokrin Pria: testis, penis dan kelenjar Wanita: ovarium, saluran uterin, uterus, vagina, kelenjar susu Seluruh kelenjar hormone sekresi, pancreas, testes, ovarium, hipotalamus, ginjal, pituitary, tiroid, paratiroid, adrenalin, usus, timus, hati, pineal Fungsi utama Menyalurkan darah melalui jaringan yang ada dalam tubuh Pertukaran karbondioksida dengan oksigen, menyebabkan perubahan konsentrasi ion hydrogen Mencerna dan menyerap nutrisi, garam dan air Mengontrol sekresi garam, air dan organik yang tidak diperlukan Mendukung, melindungi dan pergerakan tubuh, mereproduksi jaringan sel Mengembalikan peredaran darah, formasi sel darah Mengkoordinasikan aktivitas tubuh, kesadaran, pembelajaran Proteksi luka dan dehidrasi, pengaturan temperature Pria: memproduksi sperma Wanita: memproduksi sel telur Mengatur dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan tubuh 1. Sistem Rangka Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari: Tulang kepala: 8 buah Tulang kerangka dada: 25 buah Tulang wajah: 14 buah Tulang belakang dan pinggul: 26 buah Tulang telinga dalam: 6 buah Tulang lengan: 64 buah Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki: 62 buah Fungsi kerangka antara lain: menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru tempat melekatnya otot-otot untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka. Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang melengkung berupa huruf S, dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk segi tiga. Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya pada satu tempat saja. Ujung sebelah tengah tulang selangka dihubungkan dengan pinggir atas tulang dada oleh sendidada-selangka. Ujung sebelah luar tulang selangka berhubungan dengan sebuah taju tulang belikat (ujung bahu) dengan perantara sendi akromioklavikula. Sendi Lutut, ujung bawah tulang paha mempunyai dua buah benjol sendi yang bertopang pada bidang atas tulang kering.Dengan demikian terbentuklah sebuah sendi yang dinamakan sendi lutut.Pada dinding depan sendi lutut terdapat tempurung lutut. 2. Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas susunan saraf pusat, yang mencakup otak dan sumsum tulang belakang, sistem saraf periferi atau susunan saraf tepi terdiri atas urat-urat saraf yang berasal dari otak dan sumsum belakang, dan sistem saraf otonom. Sistem pusat dan periferi sering dikelompokkan bersama dan dilukiskan sebagai sistem saraf serebrospinal. Sistem saraf otonom mencakup saraf simpatik dan parasimpatik. Sistem saraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung. Pada bumbung tersebut dapat dilihat sebuah dasar, sebuah atap dan dua dinding sisi sebagai pembatas suatu terusan yang terletak di tengah. Dalam perkembangan selanjutnya pada beberapa tempat bumbung tadi menjadi tebal, sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti semula. Sumsum belakang menyerupai batang kelubi yang penampangnya jorong. Letaknya dalam terusan tulang belakang anatara rongga tengkorak dan daerah pinggang. Penampangnya dari atas ke bawah semakin kecil, kecuali pada dua tempat, yaitu di daerah leher dan di daerah pinggang. Di tempat-tempat ini sumsum belakang agak melebar. Anatomi Saraf spinal 3. Sistem Otot Otot punggung sejati merupakan dua buah jurai yang amat rumit susunannya, terletak di sebelah belakang kanan dan kiri tulang belakang, mengisi ruang antara taju duri dan taju lintang. Otototot punggung sejati itu hampir sama sekali tertutup oleh otot-otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Kedua jurai otot tersebut dinamakan penegak batang badan dan amat penting artinya untuk sikap dan gerakan tulang belakang. 4. Sistem Pembuluh Darah Sistem pembuluh darah mencakup sistem sirkulalsi dan sistem aliran limfe. Darah merupakan sistem transpor yang utama. Darah dipompa mengitari tubuh oleh jantung, oksigen dibawa paruparu dan karbon dioksida dikumpulkan dari jaringan. Makanan disalurkan melalui hati dan kemudian masuk sirkulasi umum. Produk yang tidak diperlukan disalurkan ke ginjal. Anatomi Jantung Sistem Pernapasan Sistem pernapasan terdiri atas saluran dan organ yang berhubungan dengan pernapasan. Oksigen dari udara diambil dan dimasukkan ke darah, kemudian diangkut ke jaringan. Produk yang tidak perlu, karbon dioksida, diangkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dihembuskan ke luar udara. Paru-paru terletak pada rongga dada. Pada rongga dada tengah terletak paru-paru sedangkan pada rongga dada depan terletak jantung. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terbagi atas tiga belah paru (lobus) yaitu belah paru atas, belah paru tengah dan belah paru bawah. Paru-paru kiri terbagi atas dua belah paru yaitu belah paru atas dan belah paru bawah. Anatomi Sistem Pernapasan 5. Sistem Pencernaan Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan beserta kelenjar dan organ daripadanya. Makanan dipecahkan oleh enzim dalam saluran pencernaan dan diangkut oleh darah ke hati dan akhirnya ke jaringan. - Rongga Mulut Rongga mulut mulai dari celah mulut dan berakhir di belakang pada lubang tekak. Oleh karena lengkung gigi, rongga mulut dibagi dua bagian yaitu beranda yang terletak di luar lengkung gigi dan rongga mulut yang terdapat di belakangnya. Beranda dibatasi ke luar oleh bibir dan pipi yang mengandung otot-otot mimik dan karena itu gerakannya amat luas. Anatomi Mulut Geligi Geligi terdiri atas dua baris gigi tertutup. Setiap baris gigi merupakan suatu garis melengkung yang pada rahang atas agak lain bentuknya daripada rahang bawah. Gigi pada rahang atas dan pada rahang bawah letaknya sedemikian rupa sehingga penampang terbesar setiap gigi rahang atas tepat menempati sela antara dua buah gigi rahang bawah dan sebaliknya. Jadi sewaktu mengunyah setiap gigi bekerja sama dengan dua buah gigi yang berlawanan letaknya. Lambung Lambung adalah bagian saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantong, terletakdi bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan untuk sebagian tertutup oleh alat-alat yang letaknya berdekatan seperti hati, usus besar dan limpa. Lambung berhubungan dengan alat-alat itu dan juga dengan dinding belakang rongga perut dengan perantaraan dengan beberapa lipatan salut perut. Anatomi lambung 6. Sistem Indera Sistem indera mencakup perasaan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran dan juga fungsi raba dari kulit. Melalui organ-organ ini individu dapat berjaga-jaga terhadap kekuatan luar sehingga mampu melindungi dirinya. - indera penciuman Digunakan untuk mendeteksi suatu objek dari baunya. Organ yang terlibat yaitu hidung. Anatomi Hidung - indera penglihatan Alat penglihatan terdiri atas bola mata, saraf penglihatan, dan alat-alat tambahan mata. Bola mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya menyimpang dari bentuk bola sempurna karena selaput bening lebih menonjol ke depan. Ini terjadi karena bagian ini lebih melengkung dari pada bagian lain bola mata. Titik pusat bidang depan dan bidang belakang dinamakan kutub depan dan kutub belakang. Garis penghubungnya adalah sumbu mata atau sumbu penglihat. Bola mata dapat dibedakan dinding dan isinya. Dindingnya terdiri atas tiga lapis. Lapis luar adalah selaput keras, yang di depan beralih menjadi selaput bening. Lapis tengah dinamakan selaput koroid yang melapisi selaput keras dari dalam. Ke depan selaput koroid tidak mengikuti selaput bening. Di tempat peralihan selaput koroid dan selaput pelangi terdapat bentuk yang lebih tebal dan dikenal sebagai badan siliar. Di tengah selaput pelangi ada lubang yang disebut manik mata. Anatomi Mata - indera pendengaran Alat pendengaran terdiri atas pendengar luar, pendengar tengah dan pendengar dalam. Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar. Daun telinga adalah sebuah lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping kenyal. Bagian luar liang telinga luar berdinding rawan, bagian dalamnya mempunyai dinding tulang. Ke sebelah dalam liang telinga luar dibatasi oleh selaput gendangan terhadap rongga gendangan. Pendengar tengah terdiri atas rongga gendangan yang berhubungan dengan tekak melalui tabung pendengar Eustachius. Dalam rongga gendangan terdapat tulang-tulang pendengar, yaitu martil, landasan dan sanggurdi. Martil melekat pada selaput gendangan dan dengan sebuah sendi kecil juga berhubungan dengan landasan. Landasan mengadakan hubungan dengan sanggurdi melekat pada selaput yang menutup tingkap jorong pada dinding dalam rongga gendangan. Anatomi Pendengaran - indera perasa Digunakan untuk mendefinisikan suatu objek melalui rasa. Organ yang terlibat yaitu lidah. Anatomi Perasa - indera peraba Kulit terbagi atas kulit ari dan kulit jangat. Kulit ari terdiri atas beberapa lapis, yang teratas adalah lapis tanduk yang terdiri atas sel-sel gepeng, sedangkan lapis terdalam disebut lapis benih yang senantiasa membuat sel-sel epitel baru. Kulit jangat berupa jaringan ikat yang mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf. Tonjolan kulit jangat berupa jari ke dalam kulit ari dikenal dengan papil kulit jangat. Di dalamnya terdapat kapiler darah dan limfe serta ujung-ujung saraf dengan badan-badan perasa. Anatomi Kulit 7. Sistem Urogenital Sistem urogenital mencakup organ sistem urinari dan sistem reproduksi. Hasil buangan dari tubuh, kecuali karbon dioksida, diekskresikan oleh ginjal. Organ yang terlibat yaitu: - Ginjal Ginjal adalah suatu kelenjar berbentuk seperti kacang yang terletak pada dinding belakang rongga perut setinggi ruas-ruas tulang belakang sebelah atas, ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan. Sisi ginjal yang menghadap ke dalam berbentuk cekung. Di sini masuk nadi ginjal (dari aorta) ke dalam ginjal. Nadi ini bercabang-cabang dalam jaringan ginjal. Anatomi Urogenital - Kandung Kemih Kandung kemih merupakan tempat berkumpulnya semua air kemih yang terpancar dari saluran ginjal. Dinding kandung kemih yang terdiri atas jaringan otot polos dapat menyesuaikan diri terhadap banyaknya air kemih di dalam kandung kemih, karena dapat mengendor apabila diisi perlahan-lahan dengan air kemih. 8. Sistem Reproduksi Alat reproduksi pada laki-laki: Alat-alat reproduksi laki-laki dibagi atas bagian pembuat mani dan bagian penyalur mani. Bagian pertama berupa kelenjar kelamin, yaitu buah zakar yang membentuk sel-sel mani. Buah zakar kanan dan kiri tergantung di dalam sebuah lipatan kulit yang berbentuk kantong dan terletak di bawah tulang kemaluan yang dinamakan kandung buah zakar (skrotum). Pada sisi belakang setiap buah zakar terdapat anak buah zakar yang tergolong sebagai jalan penyalur. Alat reproduksi Wanita Alat-alat reproduksi perempuan terdiri atas indung telur, tabung rahim, rahim, liang senggama dan alat-alat kelamin luar. Indung telur berjumlah dua, terletak pada dinding sisi panggul kecil di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Masing-masing indung telur tergantung pada beberapa ikat dan lipatan salut perut. Indung telur adalah kelenjar kelamin perempuan yang menghasilkan sel-sel kelamin, yaitu sel-sel telur. Sel-sel telur dalam indung telur diselubungi oleh oleh suatu selubung yang terdiri atas sel-sel, keseluruhannya berupa bentuk yang dinamakan folikel atau gelembung Graaf. Pada perempuan yang telah masak kelamin, folikel yang berkembang merupakan tonjolan pada permukaan indung telur, yang menyerupai permukaan buah srikaya. Setelah folikel masak, maka akan pecah sambil melemparkan ke luar sel telurnya yang kini terapung dalam rongga perut (kejadian ini disebut ovulasi) . Anatomi alat reproduksi wa