MATEMATIKA DAN STATISTIKA TERAPAN PMB 501 (BAGIAN MATEMATIKA) MODEL MODEL: ABSTRAKSI DUNIA NYATA DENGAN MENGHILANGKKAN FAKTOR-FAKTOR YANG DIANGGAP TIDAK PENTING. DUA VARIABEL POKOK DALAM MODEL: VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN CONTOH, HIPOTESIS DASAR DALAM PERMINTAAN SEMAKIN TINGGI HARGA SUATU KOMODITAS MAKA AKAN SEMAKIN SEDIKIT JUMLAH ATAU KUANTITAS KOMODITAS TERSEBUT YANG DIMINTA. DALAM HIPOTESIS PERMINTAAN DI ATAS VARIABEL INDEPENDEN= HARGA VARIABEL DEPENDEN= JUMLAH YANG DIMINTA. CONTOH LAIN, FUNGSI BIAYA MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA BIAYA TOTAL DENGAN JUMLAH OUTPUT YANG DIHASILKAN DALAM FUNGSI BIAYA VARIABEL INDEPENDEN= TOTAL BIAYA VARIABEL DEPENDEN= JUMLAH OUTPUT YANG DIHASILKAN VARIABEL-VARIABEL DALAM MODEL MATEMATIKA DINYATAKAN SIMBOL-SIMBOL. SIMBOL-SIMBOL YANG SERING DIGUNAKAN DALAM ILMU EKONOMI ADALAH SEBAGAI BERIKUT: p ATAU P = VARIABEL HARGA (PRICE) q ATAU Q =VARIABEL JUMLAH ATAU KUANTITAS (QUANTITY) R ATAU TR =VARIABEL PENERIMAAN TOTAL (TOTAL REVENUE) C ATAU TC =VARIABEL BIAYA TOTAL (TOTAL COST) π =VARIABEL KEUNTUNGAN (PROFIT), HUBUNGAN ANTARA VARIABEL INDEPENDEN DENGAN VARIABEL DEPENDEN DISEBUT FUNGSI. HUBUNGAN ANTARA HARGA DENGAN JUMLAH YANG DIMINTA DISEBUT FUNGSI PERMINTAAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH OUTPUT YANG DIHASILKAN DENGAN BIAYA DISEBUT FUNGSI BIAYA. HUBUNGAN ANTARA HARGA DENGAN JUMLAH YANG DIMINTA DALAM MATEMATIKA DAPAT DINAYATAKAN ATAU DITULIS SEBAGAI : Q = F(P) VARIABEL DEPENDEN VARIABEL INDEPENDEN CARA LAIN PENULISAN FUNGSI: q = F(p) q = q(p) q = Ф(p) q = h(p) q = d(p), DAN LAIN SEBAGAINYA. HUBUNGAN FUNGSIONAL YANG DINYATAKAN DALAM BENTUK q=f(p) MASIH MERUPAKAN BENTUK UMUM. UNTUK MENGETAHUI BESARNYA PERUBAHAN TERSEBUT MAKA FUNGSI TERSEBUT HARUS DINYATAKAN DALAM BENTUK YANG KHUSUS , YAITU DALAM BENTUK PERSAMAAN ALJABAR. q =50 – 2p atau f(p)= 50 – 2p q ADALAH JUMLAH BERAS YANG DIMINTA (TON PER BULAN) DAN p ADALAH HARGA BERAS (RIBU RUPIAH PER KG BERAS), JIKA p = 3 MAKA q = 50 - 2 (3) = 50 - 6 = 44 FUNGSI PERMINTAAN DI ATAS JUGA DAPAT DINYATAKAN : JIKA HARGA BERAS MENINGKAT SEBESAR SERIBU RUPIAH PER KG MAKA JUMLAH BERAS YANG DIMINTA AKAN TURUN SEBESAR 2 TON PER BULAN. II. DOMAIN DAN RANGE DALAM EKONOMI, KITA SERING HANYA BER-URUSAN DENGAN VARIABEL YANG MEMPUNYAI NILAI NOL ATAU POSITIF (NON NEGATIF). OLEH KARENA ITU FUNGSI PERMINTAAN DI ATAS TIDAK BERLAKU UNTUK SEMUA NILAI VARIABEL Q MAUPUN VARIABEL P, BATASAN NILAI BATASAN NILAI UNTUK: VARIABEL INDEPENDEN = DOMAIN (WILAYAH) VARIABEL DEPENDEN = RANGE (KISARAN). ADA C0NTOH DOMAIN DAN RANGE FUNGSI PERMINTAAN q = 50 – 2p ATAU JUGA DAPAT DITULIS q = –2p + 50 PADA SAAT NILAI q = 0 MAKA 0 = 50 – 2p , SEHINGGA p = 25 PADA SAAT NILAI p = 0 MAKA q = 50 – 2*0, SEHINGGA q = 50. DOMAIN DAN RANGE UNTUK FUNGSI PERMINTAAN: DOMAIN 0 < p ≤ 25 RANGE 0 ≤ q < 50 SUATU FUNGSI JUGA DAPAT DINYATAKAN DALAM TABEL DENGAN BERBAGAI NILAI-NILAI p DAN q YANG MEMENUHI FUNGSI PERMINTAAN q = 50 – 2p. Nilai p 0 5 10 15 20 25 Nilai q 50 40 30 20 10 0 FUNGSI JUGA DAPAT DINYATAKAN DALAM BENTUK GRAFIK. MENURUT ATURAN MATEMATIKA YANG TELAH DISEPAKATI, UNTUK MENGGAMBARKAN SUATU FUNGSI MAKA VARIABEL INDEPENDEN DIGAMBARKAN PADA GARIS HORISONTAL DAN VARIABEL DEPENDEN DIGAMBARKAN PADA GARIS VERTIKAL Jumlah diminta (q) 60 50 40 30 20 10 0 0 5 10 15 Harga (p) 20 25 30 III. BENTUK-BENTUK FUNGSI FUNGSI LINIER FUNGSI KUADRATIK FUNGSI KUBIK (PANGKAT TIGA) FUNGSI LOGARITMIK FUNGSI LINIER BENTUK UMUM DARI FUNGSI LINIER ADALAH : Y = aX + b DI MANA a ≠ 0 Y = VARIABEL DEPENDEN X= VARIABEL INDEPENDEN a = KOEFISIEN VARIABEL X (KEMIRINGAN ,SLOPE, GRADIEN) b = KONSTANTA (INTERSEP) CONTOH LAIN FUNGSI LINIER : FUNGSI PENAWARAN: q = 2p – 10 FUNGSI INI DAPAT DINYATA DALAM BENTUK TABEL : p 0 5 10 15 20 25 q -10 0 10 20 30 40 GRAFIK FUNGSI PENAWARAN YANG MENINGKAT DARI KIRI BAWAH KE KANAN ATAS MENUNJUKKAN BAHWA FUNGSI INI MEMPUNYAI SLOPE YANG POSITIF. Jumlah yang ditawarkan 50 40 30 20 10 0 0 5 10 15 -10 Harga 20 25 30 JIKA DALAM PERSAMAAN LINIER DIKETAHUI DUA TITIK, MAKA PERSAMAAN TERSEBUT DAPAT DITENTUKAN. PERSAMAAN YANG MELALUI DUA TITIK, YAITU TITIK (X1,Y1) DAN TITIK (X2,Y2) ADALAH SEBAGAI BERIKUT: Y Y1 X X1 Y2 Y1 X 2 X1 CONTOH: ANDAIKAN SEORANG PENJUAL MENAWARKAN BERASNYA SEBANYAK 50 KW PER HARI JIKA HARGANYA SEBESAR RP 150 RIBU PER KW. TETAPI JIKA HARGA TURUN MENJADI RP 130 RIBU PER KUINTAL MAKA PENJUAL TERSEBUT HANYA KAN MENJUAL BERASNYA SEBANYAK 40 KW PER HARI. BAGAIMANA FUNGSI PENAWARAN BERAS TERSEBUT ? JAWAB : P1 = 150 P2 = 130 Q1 = 50 Q2 = 40 Q Q1 P P1 Q 50 P 150 Q 2 Q1 P2 P1 40 50 130 150 Q 50 P 150 10(P 150) Q 50 0.5(P 150) 10 20 20 Q 50 0.5P 75 Q 0.5P 75 50 Q 0.5P 25 DALAM EKONOMI, UNTUK MENGGAMBARKAN KURVA PERMINTAAN DAN PENAWARAN MAKA GARIS MENDATAR UNTUK MENGGAMBARKAN JUMLAH YANG DIMINTA DAN GARIS YANG TEGAK UNTUK MENGGAMBARKAN HARGA. FUNGSINYA DINAMAKAN FUNGSI KEBALIKAN. SEBAGAI CONTOH ADALAH PERSAMAAN PERMINATAAN DIATAS : Q = 50 – 2P, FUNGSI KEBALIKAN-NYA ADALAH P=25 – 0.5 Q. NAMUN DEMIKIAN KITA TIDAK BOLEH MENYATAKAN DALAM BENTUK FUNGSI P = F(Q). SEBAB JIKA DITULISKAN SEPERTI ITU MAKA ARTINYA AKAN KEBALIK, YAITU P SEBAGAI VARIABEL DEPENDEN DAN Q SEBAGAI VARIABEL INDEPENDEN. OLEH KARENA ITU DALAM MENULISKAN FUNGSI HARUS TETAP Q=F(P), ATAU DITULIS SEBAGAI BERIKUT : Q = 50 – 2P → d(P) P=25 - 0.5Q → d-1(Q) 30 25 Harga (p) 20 15 10 5 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 Jumlah Yang Diminta (q) KESEIMBANGAN PASAR TERCAPAI JIKA JUMLAH YANG DIMINTA SAMA DENGAN JUMLAH YANG DITAWARKAN. Qd= Qs 50-2P=2P-10 50+10=2P+2P 60=4P P=60/4=15 PADA SAAT P=15 MAKA Q=50-2(15) =50-30=20 KESEIMBANGAN PASAR TERJADI PADA SAAT : HARGA = 15/UNIT DAN OUTPUT = 20 UNIT JUMLAH OUTPUT DALAM KESEIMBANGAN DISEBUT JUMLAH (KUANTITAS) KESEIMBANGAN DAN DINAMAKAN HARGA KESEIMBANGAN. HARGANYA 30 S Harga 25 20 15 10 5 D 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 Jumlah PENGARUH PAJAK JIKA PAJAK DIBERIKAN KE PENJUAL MAKA PENJUAL AKAN MENERIMA HARGA DIKURANGI DENGAN PAJAK, SEHINGGA FUNGSI PENAWARAN MENJADI : Qs = 2 (P−t) − 10 = 2P −2t −10 DENGAN FUNGSI PERMINTAAN Qd = 50 – 2P KESEIMBANGAN PASAR (QS=Qd) MENJADI : 2P −2t −10 = 50 – 2P 4P= 60 + 2 t P = 15 + 0,5 t JIKA t = 10, MAKA P = 15 + 0,5 (10) = 20 INI HARGA YANG DIBAYARKAN PEMBELI HARGA YANG DITERIMA PENJUAL 20 −10 = 10 JUMLAH YANG DIJUAL-DIBELI = Q= 50 – 2(20) = 10 30 25 Harga S St S 20 15 10 5 D D 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 Jumlah FUNGSI KUADRATIK BENTUK UMUM : Y = aX2 + bX + C DI MANA A ≠ 0 CONTOH FUNGSI KUADRATIK: PERMINTAAN (D) : P = -Q2 - 2Q + 24 PENAWARAN (S) : P = Q2 + 2Q + 8 JIKA DIPLOTKAN ATAU DITABELKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT: P 0 8 16 24 Qd 4 3.12 2 0 Qs - 0 2 3.12 24 S Harga 20 16 E 12 8 D 4 0 0 1 2 3 Jumlah 4 5 KESEIMBANGAN PASAR : D=S -Q2 - 2Q + 24 = Q2 + 2Q + 8 0 = Q2 + 2Q + 8 + Q2 + 2Q - 24 0 = 2Q2 + 4Q – 16 atau 2Q2 + 4Q – 16 = 0 UNTUK MENCARI NILAI Q DAPAT DIGUNAKAN RUMUS ABC, YAITU SEBAGAI BERIKUT: UNTUK PERSAMAAN : aX2 + bX + C = 0 MAKA b b 4ac X 2a 2 Untuk persamaan : 2Q2 + 4Q – 16 = 0, maka 4 4 2 4(2)( 16) 4 16 128 Q Q 4 2(2) 4 144 (4) (12) Q 4 4 (4) (12) 8 2 Q 4 4 2 P 2 2(2) 8 4 4 8 16 Fungsi Kubik (Pangkat Tiga) BENTUK UMUM : Y = aX3 + bX2 + cX + d DI MANA a ≠ 0 CONTOH : FUNGSI BIAYA TOTAL SEBAGAI BERIKUT: TC = 1/3Q3 - 3Q2 + 10Q + 10 TC (TOTAL COST) = TVC (TOTAL VARIABLE COST) + TFC (TOTAL FIXED COST) TVC ADALAH BIAYA TOTAL YANG BESARNYA TERGANTUNG DARI JUMLAH OUTPUT YANG DIHASILKAN, SEDANGKAN TFC ADALAH BIAYA TOTAL YANG BESARNYA TETAP, TIDAK TERGANTUNG DARI BESARNYA JUMLAH OUPUT YANG DIHASILKAN. BERDASARKAN BIAYA TOTAL (TOTAL COST) DI ATAS MAKA: TVC=1/3Q3 - 3Q2 + 10Q TFC = 10 Biaya-biaya ini juga dapat dinyatakan dalam bentuk biaya rata-rata, yaitu jika biaya total dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan, sebagai berikut: TC TVC TFC Q Q Q ATC AVC AFC 1 2 10 ATC Q 3Q 10 3 Q 1 2 AVC Q 3Q 10 3 10 AFC Q 14 MC Biaya Per Unit 12 ATC 10 AVC 8 6 4 2 AFC 0 0 5 qc Jumlah Output 10 Fungsi Hiperbola Y Bentuk Umum : k X Contoh : Fungsi permintaan : 24 Q P Fungsi ini jika diuraikan hubungan antara nilai P dengan nilai Q sebagai berikut: P 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Q 12 8 6 4.8 4 3.4 3 2.7 2.4 2.2 2 Bentuk grafiknya adalah sebagai berikut: 14 12 Harga 10 8 6 4 2 D 0 0 2 4 6 8 10 Jumlah Yang Diminta 12 14 Fungsi Logaritma a BENTUK UMUM : Y AX ATAU DAPAT DITULISKAN SEBAGAI BERIKUT: logY = LogA + a LogX ATAU LnY = LnA + a LnX FUNGSI INI JUGA SERING DISEBUT SEBAGAI POWER FUNCTION CONTOH : FUNGSI PERMINTAAN SEBAGAI BERIKUT : 0.8 Q 5P NILAI KOEFISIEN P SEBESAR –0.8 MERUPAKAN ELASTISITAS PERMINTAAN. 60 A Jumlah diminta (q) 50 P B 40 C 30 D 20 E 10 F 0 0 5 10 15 Harga (p) 20 25 30 ∆P ∆Q Q A 0 50 B 5 40 5 −10 C 10 30 5 −10 D 15 20 5 −10 E 20 10 5 −10 F 25 0 5 −10 JIKA TERJADI PERUBAHAN DARI TITIK B KE TITIK C MAKA PERUBAHAN NILAI P DAN NILAI Q ADALAH SEBAGAI BERIKUT: ∆Q = QC – QB = 30 – 40 = – 10 ∆P = PC – PB =10 – 5 = 5 Q 10 2 P 5 JIKA PERUBAHANANYA DARI TITIK C KE TITIK E MAKA PERUBAHAN NILAI P DAN NILAI Q ADALAH SEBAGAI BERIKUT: ∆Q = QE – QC= 10 – 30 = – 20 ∆P = PE – PC=20 – 0 = 5 Q 20 2 P 10 PERUBAHAN JUMLAH YANG DIMINTA (VARIABEL DEPENDENT) SEBAGAI AKIBAT DARI PERUBAHAN HARGA (VARIABEL INDEPENDENT) SATU UNIT DAPAT DITUNJUKKAN OLEH ∆Q/∆P. NILAI –2 BERARTI BAHWA SETIAP KENAIKAN (PENURUNAN) HARGA PER UNIT AKAN MENYEBABKAN JUMLAH YANG DIMINTA TURUN (MENINGKAT) SEBESAR 2 UNIT. UNTUK FUNGSI LINIER, PERUBAHAN SEPANJANG GARIS LINIER SAMA. UNTUK TELADAN DI ATAS PERUBAHAN JUMLAH YANG DIMINTA SEBAGAI AKIBAT DARI PERUBAHAN HARGA SATU UNIT ADALAH SEBESAR 2 UNIT. PERHITUNGAN PERUBAHAN SEPERTI DI ATAS TIDAK DAPAT DILAKUKAN JIKA FUNGSINYA NON LINIER. KARENA BESARNYA PERUBAHAN VARIABEL DEPENDEN SEBAGAI AKIBAT DARI PERUBAHAN VARIABEL INDEPENDEN DI SEPANJANG PERSAMAAN TIDAK SAMA. Q=30 − P2 35 A B30 C JUMLAH 25 D 20 15 E 10 F 5 0 0 1 2 3 4 5 6 HARGA A B C D E F P 0 1 2 3 4 5 Q 30 29 26 21 14 5 ∆P ∆Q ∆Q/∆P 1 1 1 1 1 -1 -3 -5 -7 -9 -1 -3 -5 -7 -9 UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PERUBAHAN VARIABEL DEPENDEN SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN VARIABEL INDEPENDEN, MAKA PERUBAHAN VARIABEL INDEPENDEN HARUS DIBUAT MENDEKATI NOL (LIMIT NOL). SIMBOLNYA SEBAGAI BERIKUT: Q Q Limit P 0 P P TELADAN: Q1 = f(P) = 30 − P2 Q2 = Q1+∆Q = f(P + ∆P) = 30 – (P + ∆P)2 Q2 = 30 – P2 + 2P∆P – (∆P)2 ∆Q = Q2 - Q1 = 30 – P2 + 2P∆P – (∆P)2 – (30 – P2) ∆Q = 30 – P2 + 2P∆P+ (∆P)2 – 30 + P2 ∆Q = 2P∆P+ (∆P)2 Q 2 P P ( P ) 2 P P Q 2 P P P Q Q Limit Limit ( 2 P P ) P 0 P P 0 P Q 2P P SECARA UMUM UNTUK MENCARI TINGKAT PERUBAHAN VARIABEL DEPENDEN DAPAT DINYATAKAN SBB: UNTUK FUNGSI Y=f(X), MAKA y y Limit P 0 x x y f ( x x ) f ( x ) Limit P 0 x x y f( x ) x2 5x 8 y x y x y x y x y x y x f ( x x ) f ( x ) x ( x x ) 2 5 ( x x ) 8 ( x 2 5 x 8 ) x x 2 2 x x ( x ) 2 5 x 5 x 8 x 2 5 x 8 x 2 x x ( x ) 2 5 x 2 x x 5 x y lim lim ( 2 x x 5 ) x 0 x x 0 2x 5 Jika x 6 maka y 2( 6 ) 5 7 x SIMBOL-SIMBOL(NOTASI) DERIVATIVE(TURUNAN) DAPAT BERMACAM-MACAM. UNTUK FUNGSI Y=F(X) SELAIN SIMBOL DI ATAS JUGA DAPAT DIGUNAKAN SIBOL SEBAGAI BERIKUT: Dxy; y’; f’(x); Dx(Y); (Y ) x RUMUS-RUMUS UNTUK TURUNAN PARSIAL 1. y = a, DI MANA a ADALAH KONSTANTA y 0 x 2. y x n y nx n 1 x Teladan y x3 y 3x2 x 3. y ax n y n 1 nax x Teladan a. y 3 x 4 y 4 1 3 ( 4 )3 x 12 x x b. y 5 x 3 y ( 2 )5 x 3 1 10 x 2 x 4. y u ( x ) v ( x ) y u v x x x Teladan y 2x 3x 4 5 u 2 x dan v 3 x 4 5 u v 3 4 8 x dan 15 x sehingga x x y 8 x 3 15 x 4 x 5. y ln( x ) y 1 x x 6. y ln f ( x ) y 1 f' ( x ) x f( x ) Teladan y ln( 8 x 2 ) y 1 16 x 16 x 2 x 8x 8x2 7. y e x e 2.7183..... y ex x 8. y e f ( x ) y f( x) e .f ' ( x ) x Teladan y e ( 3 x 2 2 x ) y ( 3 x 2 2 x ) ( 3 x 2 2 x ) e .( 6 x 2 ) ( 6 x 2 )e x 9. y [ f ( x )] n y n 1 n f ( x ) .f ' ( x ) x Teladan y ( 3 x 4 5 x 2 )3 y 3( 3 x 4 5 x 2 ) 2 .( 12 x 3 10 x ) x Persoalan ini dapat diselesaik an dengan cara lain Misal u ( 3 x 4 5 x 2 ) maka y u 3 u 12 x 3 10 x x y 2 3u u y y u 2 3 . 3u .( 12 x 10 x ) x u x y 4 2 2 3 3( 3 x 5 x ) ( 12 x 10 x ) x y y u . Chain Rule x u x 10. y u( x )v ( x ) y u v v ( x ). u( x ). x x x Teladan y ( 2 x 4 3 x 5 )( x 3 2 x 4 ) Misal u ( 2 x 4 3 x 5 ) maka u 8 x 3 15 x 4 x v ( x 3 2 x 4 ) maka v 3x2 8x3 x y ( x 3 2 x 4 ) ( 8 x 3 15 x 4 ) ( 2 x 4 3 x 5 )( 3 x 2 8 x 3 ) x u( x ) 11. y v( x ) v ( x ). y x Teladan u v u ( x ). x x v ( x )2 ( 3x 5 ) y (2x3 4x ) Misal u ( 3 x 5 ) maka u 3 x v ( 2 x 3 4 x ) maka v (6 x 2 4 ) x y ( 2 x 3 4 x )( 3 ) ( 3 x 5 )( 6 x 2 4 ) x ( 2 x 3 4 x )2 APLIKASI DIFFERENTIAL DALAM EKONOMI BANYAK SEKALI PENGGUNAAN DIFFERENTIAL DALAM BIDANG EKONOMI, YAITU DIANTARANYA ADALAH ANALISIS MARJINAL DAN ANALISIS ELASTISITAS, YANG SANGAT BERGUNA BAGI EKONOMI. BERIKUT DIBERIKAN BEBERAPA CONTOH DALAM EKONOMI. ELASTISITAS FUNGSI PENERIMAN FUNGSI PRODUKSI FUNGSI BIAYA FUNGSI KEUNTUNGAN FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN ELASTISITAS. ELASTISITAS PERMINTAAN MERUPAKAN PARAMETER EKONOMI YANG BANYAK DIGUNA-KAN DALAM KEBIJAKAN. ELASTISITAS PERMINTAAN MERUPAKAN RESPON JUMLAH YANG DIMINTA TERHADAP PERUBAHAN HARGA. ELASTISITAS PERMINTAAN ADALAH PERSENTASE PERUBAHAN JUMLAH YANG DIMINTA DIBAGI DENGAN PERSENTASE PERUBAHAN HARGA. SECARA MATEMATIKA SBB: % Perubahan Jumlah Yang Di min ta Elastisita s( ) % Perubahan H arg a % Q / Q Q P %P / P P Q atau juga dapat ditulis sbb : Q P . P Q TELADAN FUNGSI PERMINTAAN YANG TELAH DIBICARAKAN DI MUKA, Q=50-2P, BERAPA ELASTISITAS PERMINTAAN PADA SAAT HARGA P=15 DAN JUMLAH Q=20 ? Q 50 2 P Q 2 P Q P 15 ed . 2 P Q 20 30 ed 20 e d 1 .5 NILAI ELASTISITAS = −1.5 ARTINYA , JIKA HARGA KOOMDITAS MENINGKAT SEBESAR 1% MAKA JUMLAH YANG DIMINTA AKAN TURUN SEBESAR 1.5%. PENURUNAN JUMLAH OUTPUT DILIHAT DATI TANDA DARI NILAI ELASTISITAS YANG NEGATIF. DARI FUNGSI PERMINTAAN DAPAT DITURUNKAN MENJADI FUNGSI PENERIMAAN Q 50 2 P P 25 0 ,5Q TR P * Q ( 25 0 ,5Q )Q TR 25Q 0 ,5Q 2 TR MR 25 Q Q 30 P 25 a 20 b 15 c d 10 e 5 Q 0 0 10 20 30 -5 40 50 MR D 60 -10 350 TR 300 250 200 150 100 50 Q 0 0 10 20 30 40 50 60 Titik a b c d e η -4.0 -1.5 -1.0 -0.7 -0.3 HUBUNGAN ANTARA ELASTISITAS PERMINTAAN DENGAN PENERIMAAN MARJINAL. HUBUNGAN ANTARA ELASTISITAS DENGAN PENERIMAAN MARJINAL(MARGINAL REVENUE=MR) DAPAT DITURUNKAN DARI FUNGSI PENERIMAAN TOTAL (TOTAL REVENUE=TR) SEBAGAI BERIKUT: TR P .Q TR Q P P MR P. Q. MR P Q . Q Q Q Q P jika dikalikan nilai MR tidak berubah P P P P Q MR P Q . . MR P P . . Q P Q P 1 MR P ( 1 ) ed Fungsi permintaanya tidak linier misalnya logaritma. Dari fungsi logatitma maka elastisitas. Q 2 P 0.8 Q ( 0.8 )2 P 1.8 P Q P 1.8 P . ( 0.8 )2 P P Q Q ( 0.8 )2 P 1.8 P 0 .8 2P 2 P 0 .8 ( 0.8 ) 0 .8 2 P 0 .8 FUNGSI PRODUKSI FUNGSI PRODUKSI ADALAH HUBUNGAN FISIK ANTARA INPUT-INPUT YANG DIGUNAKAN DENGAN OUTPUT YANG DIHASILKAN. q f( x ) FUNGSI PRODUKSI INI DIASUMSIKAN SEBAGAI FUNGSI KONTINUE DENGAN NILAI TUNGGAL (SINGLE VALUE CONTINOUS FUNCTION) DENGAN TURUNAN PARSIAL PERTAMA DAN KEDUA YANG KONTINU PULA. DI SAMPING ITU FUNGSI PRODUKSI INI JUGA DIDEFINISIKAN HANYA UNTUK NILAI-NILAI INPUT DAN OUTPUT YANG NON-NEGATIF. Q 300,0 250,0 TP 200,0 150,0 100,0 50,0 X 0,0 0 2 4 6 8 10 12 14 35 30 25 20 AP 15 10 5 MP 0 0 -5 -10 2 4 6 8 10 12 X 14 DARI FUNGSI PRODUKSI DI ATAS DAPAT DITURUNKAN FUNGSI PRODUK RATA-RATA (AVERAGE PHYSICAL PRODUCT=AP) SBB: q f ( x1 ) AP x1 x1 DI SAMPING FUNGSI PRODUK RATA-RATA JUGA DAPAT DITURUNKAN MENJADI PRODUK MARJINAL (MARGINAL PHYSICAL PRODUCT=MP): q MP f1 ( x1 ) x 1 ELASTISITAS OUTPUT JUGA DAPAT DITURUNKAN DARI FUNGSI PRODUKSI DI ATAS, YAITU: (ln q ) x1 q MP (ln x1 ) q x1 AP Teladan Fungsi Produksi 1 3 q x 6 x 2 4 x , di mana q output x input 3 q 1 2 AP x 6 x 4 x 3 q MP x 2 12 x 4 x Pada saat x 9 maka 1 AP ( 9 ) 2 6 ( 9 ) 4 23 3 MP ( 9 )2 12 ( 9 ) 4 23 MP 23 1 AP 23 FUNGSI BIAYA TC=f(Q) PENURUNN MARGINAL COST (MC) DARI FUNGSI BIAYA 1 Q 3 3Q 2 10Q 15 3 TC TVC TFC Q Q Q 1 15 ATC Q 2 3Q 10 3 Q 1 AVC Q 2 3Q 10 3 15 AFC Q TC MC Q 2 6Q 10 Q TC 14 MC Biaya Per Unit 12 ATC 10 AVC 8 6 4 2 AFC 0 0 5 qc Jumlah Output 10 FUNGSI KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN =PENERIMAAN-BIAYA TR TC BREAK EVEN POINT ( BEP ) TERJADI PADA SAAT : 0 ATAU TR TC TELADAN TR PQ dan TC aQ b BEP TERJADI PADA SAAT PQ aQ b PQ aQ b ( P a )Q b b Q P a BIAYA TETAP BEP HARGA PER UNIT BIAYA VARIABEL PER UNIT TELADAN TC 5Q 100 TR 25Q BEP TERJADI PADA SAAT : TR TC 25Q 5Q 100 20Q 100 Q5 250 200 150 100 50 0 0 1 2 3 4 TR 5 6 TC 7 8 9 FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN FUNGSI KONSUMSI MERUPKAN FUNGSI DARI INCOME C f (Y ) C KONSUMSI dan Y INCOME APC( Average Pr opensity to Consume C Y C MPC( M arg inal Pr opensity to Consume Y Teladan C 50 0.8Y 50 0 .8 Y C MPC 0 .8 Y S( Tabungan ) Yd C APC S Y 50 0.8Y S 50 0.2Y 300 250 200 150 100 50 0 0 50 100 150 200 250 -50 -100 C S C=Y 300 OPTIMISASI Salah satu kegunaan differential adalah untuk menentukan nilai ekstrem, yaitu nilai yang maksimum dan nilai yang minimum. Nilai ekstrem dibedakan menjadi dua, yaitu nilai ekstrem relatif dan nilai ekstrem absolut (global). Perbedaan antara keduanya dapat dijelaskan dengan grafik berikut: C B F A y = f(x) E x=b x=a D Untuk nilai-nilai dari x=a sampai dengan x=b yang memberikan nilai y maksimum dan minimum adalah pada titik-titik berikut: A dan B merupakan titik-titik yang mempunyai nilai maksimum relatif E dan F merupakan titik-titik yang mempunyai nilai minimum relatif C merupakan titik yang mempunyai nilai maksimum absolut D merupakan titikyang mempunyai nilai minimum absolut. MAKSIMISASI Suatu fungsi y = f(x) yang mempunyai nilai maksimum pada x = c jika memenuhi dua syarat, yaitu syarat perlu (necessary condition) dan syarat kecukupan (sufficient condition). Syarat perlu (necessary condition) maksimisasi untuk y=f(x) adalah turunan pertama sama dengan nol, yaitu y 0 x Syarat kecukupan (sufficient condition) untuk menentukan bahwa nilai ekstrem tersebut maksimum adalah: 2y 0 2 x Teladan 1. Y= – 1/3X3 + 3X2 – 5X+12 Carilah nilai X yang memberikan Y yang maksimum? Jawab :Syarat perlu turunan pertama harus sama dengan nol Y 2 X 6X 5 0 X ( X 5)(X 1) 0 X1 5 X2 1 Syarat kecukupan maksimisasi turunan kedua harus negatif 2Y 2X 6 2 X 2Y X1 5 2X 6 2(5) 6 4 memenuhi syarat X 2Y X2 1 2X 6 2(1) 6 4 tidak memenuhi syarat X Jadi nilai X yang memberikan y maksimum adalah X=5 TELADAN 2. SEBUAH PERUSAHAAN MENGHASILKAN OUTPUT DENGAN BIAYA C = Q2 + 9. OUTPUT TERSEBUT DIJUAL DENGAN HARGA 10 PER UNIT. BERAPA OUTPUT YANG HARUS DIHASILKAN SUPAYA KEUNTUNGANNYA MAKSIMUM ? JAWAB: SEBELUM MENJAWAB PERTANYAAN DIATAS MAKA PERLU DIRUMUSKAN DAHULU APA ITU KEUNTUNGAN. KEUNTUNGAN (Π) DIDEFINISIKAN SEBAGAI PENERIMAAN TOTAL (TR) DIKURANGI DENGAN BIAYA TOTAL (TC). PENERIMAAN ADALAH HARGA OUTPUT (P) DIKALIKAN DENGAN JUMLAH OUTPUT (Q). SEHINGGA : Keuntungan Total Penerimaan Total Biaya TR TC 10Q ( Q 2 9 ) Syarat Perlu : Turuan Parsial Pertama 0 10 2Q 0 Q 2Q 10 0 Q 10 / 2 5 Syarat Kecukupan Turuanan Parsial Kedua Negatif 2 2 2 Q Keuntungan maksimum dicapai pada saat : Q5 120 100 80 60 40 20 0 0 -20 5 TR TC 10 π 15 Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TR 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 TC 9 10 13 18 25 34 45 58 73 90 109 π -9 0 7 12 15 16 15 12 7 0 -9 DARI TABEL INI JUGA TERLIHAT BAHWA KEUNTUNGAN MAKSIMUM TERJADI PADA SAAT Q=5 DENGAN KEUNTUNGAN SEBESAR 16 SATUAN. Teladan 3. Sebuah perusahaan bekerja dengan biaya produksi C = Q2 + 4Q + 5. Permintaan yang dihadapi perusahan terbut adalah Q=6-1/4 P. Berapa output yang harus dihasilkan dan berapa harga jualnya supaya keuntungannya maksimum ? Jawab: Untuk menjawab pertanyaan ini maka permintaan di atas harus dicari fungsi kebalikannya. Fungsi kebalikan dari permintaan adalah : P = 24 –4Q. π=R–C π = P.Q – C π = (24 – 4Q)Q – ( Q2 + 4Q + 5) π = 24Q – 4Q2 – Q2 – 4Q – 5 π = 20Q – 5Q2 – 5 Syarat Perlu π 20 10Q 0 Q 10Q 20 0 Q 20/10 2 Syarat Kecukupan 2π 10 negatif 2 Q Q 2 memenuhi syarat Jadi keuntungan maksimum dicapai pada saat output yang dihasilkan Q=2 dengan harga P=24 – 4(2) = 16 per unit. 40 35 Q TR TC π 30 0 0 5 -5 1 20 10 10 15 2 32 17 15 10 3 36 26 10 4 32 37 -5 25 20 5 0 -5 0 -10 1 2 TR 3 TC 4 π 5 Secara umum dapat dinyatakan bahwa keuntungan sama dengan penerimaan total (R) dikurangi dengan biaya total (C). Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut: π = R-C Syarat perlu untu maksimisasi adalah turunan pertama fungsi keuntungan terhadap output sama dengan nol, yaitu: π R C 0 Q Q Q R C Q Q MR MC DARI PERSAMAAN TERAKHIR DAPAT DISIMPULKAN BAHWA KEUNTUNGAN MAKSIMUM DICAPAI PADA SAAT PENERIMAAN MARJINAL (MR) SAMA DENGA BIAYA MARJINAL (MC). PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA MR SAMA DENGAN HARGA OUTPUT. SEHINGGA KEUNTUNGAN MAKSIMUM JUGA DAPAT DINYATAKAN PADA SAAT MC=P (HARGA OUTPUT). HAL INI DISEBABKAN PERUSAHAN SEBAGAI PENERIMA HARGA, YANG BERARTI BERAPAUN OUTPUT YANG DIHASILKAN TIDAK AKAN BERPENGARUH PADA HARGA OUTPUT. Syarat kedua, syarat kecukupan maksimisasi adalah turunan keduanya negatif, yaitu: π R C 0 2 2 2 Q Q Q 2 2 R C 2 2 Q Q 2 2 2 Syarat kecukupan menghendaki bahwa perpotongan antara biaya marjinal dengan penerimaan marjinal terjadi pada saat biaya marjinalnya meningkat (lihat grafik di depan). Secara umum dapat dinyatakan bahwa keuntungan sama dengan penerimaan total (R) dikurangi dengan biaya total (C). Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut: π = R-C Syarat perlu untu maksimisasi adalah turunan pertama fungsi keuntungan terhadap output sama dengan nol, yaitu: π R C 0 Q Q Q R C Q Q MR MC DARI PERSAMAAN TERAKHIR DAPAT DISIMPULKAN BAHWA KEUNTUNGAN MAKSIMUM DICAPAI PADA SAAT PENERIMAAN MARJINAL (MR) SAMA DENGA BIAYA MARJINAL (MC). PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA MR SAMA DENGAN HARGA OUTPUT. SEHINGGA KEUNTUNGAN MAKSIMUM JUGA DAPAT DINYATAKAN PADA SAAT MC=P (HARGA OUTPUT). HAL INI DISEBABKAN PERUSAHAN SEBAGAI PENERIMA HARGA, YANG BERARTI BERAPAUN OUTPUT YANG DIHASILKAN TIDAK AKAN BERPENGARUH PADA HARGA OUTPUT. Syarat kedua, syarat kecukupan maksimisasi adalah turunan keduanya negatif, yaitu: π R C 0 2 2 2 Q Q Q 2 2 R C 2 2 Q Q 2 2 2 Syarat kecukupan menghendaki bahwa perpotongan antara biaya marjinal dengan penerimaan marjinal terjadi pada saat biaya marjinalnya meningkat (lihat grafik di depan). Teladan Fungsi Produksi Diketahui fungsi produksi sebgai berikut: 1 3 q x 6 x 2 4 x , di mana q output x input 3 Jika harga input 14/unit dan harga output 2/unit, berapa output yang sebaiknya dihasilkan supaya keuntungan perusahaan maksimum? Keuntungan sama dengan penerimaan total (R) dikurangi dengan biaya total (C). Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut: π = R-C R=p*q dan C=v*x di mana p harga output dan v harga input Sehingga Keuntungannya dapat dinyatakan sbb: p* q v * x 1 3 P( x 6 x 2 4 x ) v * x 3 1 3 2 ( x 6 x 2 4 x ) 14 x 3 2 3 x 12 x 2 8 x 14 x 3 2 3 x 12 x 2 22 x 3 Syarat Perlu : Turuan Parsial Pertama 0 2 x 2 24 x 22 0 x Persamaan di atas dapat disederhan akan : x 2 12 x 11 0 atau ( x 11 )( x 1 ) 0 x 11 x 1 Syarat Kecukupan Turuanan Parsial Kedua Negatif 2 2 x 12 2 x Untuk x 11 2 2 ( 11 ) 12 10 x 2 Untuk x 1 2 ( 1 ) 12 10 2 x 2 Keuntungan maksimum dicapai pada saat : x 11 Keuntungan maksimum dicapai pada saat input yang digunakan X=11 dengan output, produk rata-rata (AP), marjinal produk(MP) dan elastisitas produksi(ω) sebagai berikut: q q q q 1 3 x 6x2 4x 3 1 3 2 ( 11 ) 6 ( 11 ) 4 ( 11 ) 3 1 ( 1331 ) 6 ( 121 ) 4 ( 11 ) 3 443.7 726 44 238.3 238.3 AP 21.7 11 2 MP x 12 x 4 MP ( 11 ) 12 ( 11 ) 4 7 2 Elastisita s Pr oduksi MP 7 0.32 AP 21.7 35 30 25 20 AP 15 10 V/P 5 MP 0 0 -5 -10 2 4 6 8 10 12 14 X Secara umum dapat dinyatakan bahwa keuntungan adalah sebagai berikut: R C P * Q VX P * f ( X ) Syarat perlu untu maksimisasi adalah turunan pertama fungsi keuntungan terhadap output sama dengan nol, yaitu: π Q Q P V 0 P V X X X VMP V Value of the marginal product h arg a input atau Q V ( M arg inal Pr oduct ) X P MINIMISASI Suatu fungsi y = f(x) yang mempunyai nilai minimum pada x = b jika memenuhi dua syarat, yaitu syarat perlu (necessary condition) dan syarat kecukupan (sufficient condition). Syarat perlu (necessary condition) minimisasi untuk y=f(x) adalah turunan pertama sama dengan nol, yaitu y 0 x Syarat kecukupan (sufficient condition) untuk menentukan bahwa nilai ekstrem tersebut minimum adalah: 2 y 0 2 x Teladan: Jika diketahui fungsi Y=3X345X2+144X, Carilah nilai X pada saat nilai Y minimum ! Jawab: Syarat perlu turunan pertama harus sama dengan nol Y 9 X 2 90 X 144 0 X Jika persamaan di atas dibagi dengan 9 maka : X 2 10 X 16 0 ( X 8 )( X 2 ) 0 X1 8 X 2 2 Syarat kecukupan minimisasi turunan kedua harus positif 2Y 18 X 90 2 X 2Y X1 8 18 X 90 18( 8 ) 90 54 memenuhi syarat X 2Y X2 2 18 X 90 18( 2 ) 90 54 tidak memenuhi syarat X Di muka telah dibicarakan fungsi biaya total, biaya ratarata dan biaya marjinal. Perhatikan biaya-biaya ratarata di muka bahwa terlihat ada yang minimum. Di samping itu pada saat biaya rata-rata berpotongan biaya marjinal, tepat terjadi pada saat biaya rata-ratanya minimum. Cari nilai output pada saatAVC yang minimum, dan pada saat itu apakah berpotongan dengan biaya marjinal ? C = 1/3Q3-3Q2+10Q+10 Biaya variabel rata-rata adalah: AVC=C/Q=1/3Q2-3Q+10 Syarat perlu bagi minimisasi adalah turunan pertama sama dengan nol AVC 2 Q3 0 Q 3 2 Q3 3 Q 4 .5 Syarat kecukupan untuk minimisasi 2 AVC 2 positif 2 Q 3 Q 4.5 memenuhi syarat Jadi pada saat Q=4.5 maka biaya variabel rata-rata (AVC) minimum. Apakah pada saat AVC minimun berpotongan dengan MC maka dapat dibuktikan sebagai berikut: TC MC Q 2 6Q 10 Q 1 2 AVC Q 3Q 10 3 1 2 Q 6Q 10 Q 3Q 10 3 1 2 2 Q 6Q 10 Q 3Q 10 0 3 2 2 Q 3Q 0 3 2 Q( Q 3) 0 3 2 Q3 3 Q 4.5 2 Jadi benar bahwa pada saat MC berpotongan dengan AVC terjadi pada saat AVC minimum MAKSIMISASI (2 VARIABEL INDEPENDENT) Maksimisasi Tanpa Pembatas Suatu fungsi y = f(x1, x2) yang mempunyai nilai maksimum jika memenuhi syarat perlu (necessary condition =first order condition=FOC) dan syarat kecukupan (sufficient condition=Second order conditition=SOC). FOC: Turunan parsial pertama sama dengan nol y f1 0 x 1 SOC: y f2 0 x 2 2y 2y f11 0 f22 0 2 2 x 1 x 2 f11f22 f122 0 Teladan Diketahui y 180 x1 180 x 2 2 x1 x 2 5 x12 11 x 22 Carilah nilai x1 dan x 2 yang memberikan y maksimum Jawaban : FOC ( First Order Condition ) y f1 180 2 x 2 10 x1 0.......... .......... ( 1 ) x 1 y f2 180 2 x1 22 x 2 0.......... .......... ( 2 ) x 2 Dari pers ( 1 ) dan ( 2 ) diperoleh : 180 2 x 2 10 x1 180 2 x1 22 x 2 22 x 2 11 x1 x1 2 x 2 .......... .......... ........( 3 ) Pers( 3 ) disubstitu sikan ke pers ( 1 ) : 180 x1 10 x1 0 9 x1 180 x1 20 x 2 10 y 180 ( 20 ) 180 ( 10 ) 2 ( 20 )( 10 ) 5 ( 20 2 ) 11( 10 2 ) y 2300 SOC ( Second Order Condititio n ) : f11 10 f12 f21 2 f22 22 f11f22 f122 ( 10 )( 22 ) 2 2 220 4 216 x1 20 dan x 2 10 memberikan y maksimum 2300 memenuhi FOC dan SOC Teladan Untuk Ekonomi Jika tidak terdapat pembatasan, baik pembatasan dalam biaya, input maupun output maka keputusan yang diambil oleh perusahaan adalah memaksimumkan keuntungannya. Model maksimisasi keuntungan : π=R-C Di mana R adalah perkalian antara jumlah output yang dihasilkan dengan harga output (R=pq), dan C= r1x1 + r2x2 +b. Sehingga dengan demikian maka keuntungannya adalah: π=pq- r1x1 - r2x2 -b First order conditition maksimisasi adalah turun parsial pertam terhadap x1 dan x2 sama dengan nol, yaitu : pf1 r1 0 x 1 pf 2 r2 0 x 2 Dari first order conditition dapat dirumuskan pf1 r1 pf2 r2 Value of the Marginal product (VMP) untuk masingmasinh input sama dengan harga inputnya. Jika VMP lebih besar dari harga inputnya maka perusahaan dapat meningkatkan penggunaan input sampai diperoleh VMP sama dengan harganya. Second order conditition adalah sebagai berikut: pf11 0 2 x 1 2 pf 22 0 2 x 2 2 p ( f11f22 f ) 0 f11f22 f 0 2 2 12 2 12 Kondisi pf11 dan pf22 menghendaki bahwa keuntungan maksimum dicapai pada saat MP menurun. Kondisi di atas mensyaratkan bahwa fungsi produksi harus strictly concave. Teladan Diketahui fungsi produksi y 10 x10.50 x 20.25 H arg a output sebesar 20 / unit , h arg a input x1 ( v 1 ) 20 h arg a input x 2 ( v 2 ) 10 / unit . Carilah penggunaan input yang memberikan keuntungan maksimum ? py v 1 x1 v 2 x 2 20 ( 10 x10.50 x 20.25 ) 20 x1 10 x 2 FOC 100 x10.5 x 20.25 20 0 .......... ......( 1 ) x 50 x10.5 x 20.75 10 0 .......... ........( 2 ) x Dari pers ( 1 ) dan ( 2 ) 100 x10.5 x 20.25 50 x10.5 x 20.75 20 10 1000 x 2 1000 x 1 x1 x 2 .....( 3 ) Pers( 3 ) dim asukkan ke pers ( 1 ) : 100 x10.5 x 20.25 20 0 100 x10.5 x 20.25 20 100 x10.5 x10.25 20 100 x 10.25 20 100 20 x10.25 x10.25 5 x 1 5 4 625 x1 x 2 625 y 10 x10.50 x 20.25 10 ( 625 0.5 )( 625 0.25 ) 10 ( 25 )( 5 ) y 1250 SOC : f11f22 f122 0 2 f11 2 50 x11.50 x 20.25 ( 50 )( 625 1.50 )( 625 0.25 ) x 1 ( 50 )( 625 1.25 ) 0.016 2 0.50 1.75 0.50 1.75 f22 2 37.5 x1 x 2 ( 37.5 )( 625 )( 625 ) x 2 ( 37.5 )( 625 1.25 ) 0.012 2 2 f12 25 x10.50 x 20.75 25 ( 625 0.50 )( 625 0.75 ) x 1 x 2 25 ( 625 1.25 ) 0.008 f11f22 f ( 0.016 )( 0.012 ) ( 0.008 ) 0.000128 2 12 2 MAXIMIZATION DENGAN PEMBATASAN JIKA BIAYA TERBATAS MAKA KEPUTUSAN YANG DIAMBIL OLEH PERUSAHAAN ADALAH BERAPA OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIHASILKAN DENGAN KENDALA BIAYA TERSEBUT, YAITU : L F ( x 1 , x 2 ) ( C 0 v 1 x1 v 2 x 2 ) DI MANA Λ 0 ADALAH LAGRANGE MULTIPLIER. FIRST ORDER CONDITION (FOC) MAKSIMISASI DICAPAI PADA SAAT TURUNAN PARSIAL PERTAMA TERHADAP X1, X2 DAN SAMA DENGAN NOL: L f1 v 1 0 x 1 L f2 v 2 0 x 2 L C 0 v 1 x1 v 2 x 2 0 SOC : L L L f11 f22 f12 2 2 x 1 x 2 x 1 x 2 2 2 2 2L 2L 2L v 1 v 2 0 2 x 1 x 2 2 f12 v 1v 2 f11v 22 f22 v 12 0 f Teladan Diketahui fungsi produksi y 10 x10.50 x 20.25 H arg a input x1 ( v 1 ) 20 h arg a input x 2 ( v 2 ) 10 / unit . Biaya produksi tersedia 7680. Carilah penggunaan input yang memberikan produksi maksimum ? Model dari persoalan di atas adalah memaksi mumkan produksi dengan kendala biaya L 10 x 0.50 1 x 0.25 2 ( C v 1 x1 v 2 x 2 ) 0 L 10 x10.50 x 20.25 ( 7680 20 x1 10 x 2 ) FOC : L 5 x 10.50 x 20.25 20 0 .......... ....( 1 ) x 1 L 2.5 x 10.50 x 20.75 10 0.......... ....( 2 ) x 2 L 7680 20 x 1 10 x 2 0 .......... .....( 3 ) Dari pers ( 1 ) dan ( 2 ) 5x 5 x 20.25 20 x10.5 0 .5 1 0.25 2 0 .5 1 0.75 2 x 2 .5 x x 20 10 2.5 x10.5 50 x1 50 x 2 x1 x 2 ...( 4 ) 0.75 10 x 2 Pers( 4 ) disubstitu sikan ke pers ( 3 ) 7680 20 x1 10 x1 0 7680 30 x1 0 30 x1 7680 x1 256 x 2 256 y 10 ( 256 0.5 )( 256 0.25 ) 10 ( 16 )( 4 ) 640 MINIMISASI DENGAN PEMBATASAN JIKA OUTPUT YANG INGIN DIPRODUKSI SUDAH DIBATASI MAKA PERUSAHAN AKAN MEMINIMUMKAN BIAYA PADA TINGKAT OUTPUT YANG SUDAH DITENTUKAN TERSEBUT. MODELNYA : Z v 1 x1 v 2 x 2 b ( q 0 f ( x1 , x 2 ) FOC : Z v 1 f1 0 x 1 Z v 2 f2 0 x 2 Z q 0 f ( x1 , x 2 ) 0 SOC : 2Z 2Z f11 f22 2 2 x 1 x 2 2Z f12 x 1 x 2 2Z 2Z f1 f2 x 1 x 2 2Z 0 2 2 f12 v 1v 2 f11v 22 f22 v 12 0 Teladan Diketahui fungsi produksi y 10 x10.50 x 20.25 H arg a input x1 ( v 1 ) 20 h arg a input x 2 ( v 2 ) 10 / unit . Pr oduksi yang yang akan dihasilkan 270 unit . Carilah penggunaan input yang memberikan biaya min imum ? Model dari persoalan di atas adalah memini mumkan biaya dengan kendala produksi Z v 1 x1 v 2 x 2 ( y 10 x10.50 x 20.25 ) Z 20 x1 10 x 2 ( 270 10 x10.50 x 20.25 ) FOC : Z 20 ( 5 x10.50 x 20.25 ) .......... ....( 1 ) x 1 Z 10 ( 2.5 x10.50 x 20.75 )......... .....( 2 ) x 2 Z 0.50 0.25 270 10 x1 x 2 0.......... ......( 3 ) Dari pers ( 1 ) dan ( 2 ) 10 20 0.5 0.25 2.5 x10.5 x 20.75 5 x1 x 2 0.5 1 0.25 2 20 x 5x 0.75 2 0 .5 1 10 x 2.5 x 50 x1 50 x 2 x1 x 2 ...( 4 ) Pers(4) dimasukkan ke pers(3) 270 10 x10.50 x 20.25 0 270 10 x10.75 0 10 x10.75 270 x10.75 27 x1 81 x 2 81 y 10 ( 81 0 .5 0.25 )( 81 ) 10 ( 9 )( 3 ) 270 C v 1 x1 v 2 x 2 20 ( 81 ) 10 ( 81 ) 2430