Efek Domino (Loss Causation Models) Analisa penyebab kecelakaan (model ILCI): KURANG KONTROL TIDAK CUKUP/ TIDAK ADA: PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN FAKTOR MANUSIA TIDAK STANDAR ADANYA KONTAK DENGAN PROGRAM STANDAR PEMENUHAN STANDAR 4/12/2019 KERUGIAN MANUSIA HARTA BENDA FAKTOR PEKERJAAN KONDISI/ TINDAKAN ENERGI/ BAHAN PROSES (PROFIT) Efek Domino (Loss Causation Models) KERUGIAN MANUSIA HARTA BENDA PROSES (PROFIT) 4/12/2019 • • • • • • • Kematian/cacat Kerusakan properti Kerusakan produk Kerusakan Lingkungan Biaya ekstra pengiriman Kerusakan nama baik Kehilangan bisnis Efek Domino (Loss Causation Models) INSIDEN ADANYA KONTAK DENGAN ENERGI/ BAHAN 4/12/2019 Kontak dengan Energi: • Tertabrak forklift (mekanik) • Terjepit mesin(mekanik) • Kejatuhan produk (mekanik) • Tersengat listrik (elektrik) Kontak dengan Bahan: • Luka bakar (bahan kimia) • Kemandulan (radioaktif) • Keracunan (bahan kimia) Efek Domino (Loss Causation Models) PENYEBAB LANGSUNG TIDAK STANDAR KONDISI/ TINDAKAN 4/12/2019 Kondisi Tidak Standar: • Tidak cukup pagar pengaman • Tidak terdapat APD • Peralatan Rusak • Ruang kerja terbatas • Buruknya 5S • Daerah bising • Radius radiasi • Tidak cukup penerangan • Tidak ada ventilasi Tindakan Tidak Standar: • Mengoperasikan peralatan tanpa ijin • Lalai menggunakan APD • Memakai alat yang rusak • Posisi badan tidak benar • Memperbaiki mesin yang berjalan • Mengkonsumsi Narkoba • Bercanda di tempat kerja Efek Domino (Loss Causation Models) PENYEBAB DASAR FAKTOR MANUSIA FAKTOR PEKERJAAN 4/12/2019 Faktor Manausia • Fisik tidak cukup mampu • Mental tidak cukup • Stress fisik & mental • Kurang pengetahuan • Kurang ketrampilan • Attitude tidak baik • Kurang kesadaran Faktor Pekerjaan • Kurang pengawasan • Kurang peralatan • Kurang perawatan • Salah mengoperasikan • Kurang petunjuk Efek Domino (Loss Causation Models) KURANG KONTROL TIDAK CUKUP/ TIDAK ADA: PROGRAM STANDAR PEMENUHAN STANDAR 4/12/2019 3 Penyebab Kurang Kontrol 1. Tidak cukup program pengendalian resiko 2. Tidak cukup standar acuan di lapangan 3. Menyimpang dari standar yang ada