Uploaded by ariantostannum50

2. Identitas Nasional

advertisement
Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian Identitas Nasional
2. Sejarah Kelahiran
Faham Nasionalisme Indonesia
3. Karakter Bangsa
Sebagai Identitas Nasional
4. Studi Kasus
Pendahuluan
 Pada dasarya manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri, manusia senantiasa membutuhkan
orang lain.
 Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon
politicon, yang artinya manusia adalah makhluk yang
hidup berkelompok.
 Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai sifat yang
tidak bisa hidup sendiri dan juga sebagai makhluk politik
memiliki naluri untuk berkuasa, oleh karena itu manusia
membutuhkan orang lain untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
 Berawal dari itulah kemudian timbul suatu hubungan
kerjasama antar manusia yang dari hubungan tersebut
membentuk sebuah masyarakat.
 Terbentuknya masyarakat antara yang satu dengan yang




lainnya tentu berbeda, sehingga dalam berinteraksi mereka
memerlukan suatu organisasi kekuasaan yang disebut
negara.
Dalam negara itulah masyarakat ada dan mempertahankan
eksistensinya untuk saling bekerja sama.
Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan
hidup manusia, sedangkan bangsa lebih menunjuk pada
persekutuan hidup manusia itu sendiri.
Baik bangsa maupun negara memiliki identitas yang
membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa
atau negara lain.
Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh
bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Pengertian Identitas Nasional
 Kata identitas diambil dari bahasa inggris yaitu identity yang
diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri (
identitas ) yang menunjukkan ciri-ciri / kepribadian, sifat khas
yang telah melekat pada seseorang atau suatu benda, sehingga
menunjukkan suatu keunikan serta membedakan dengan yang
lain.
 Olehkarena itu, identitas nasional dapat diartikan sebagai
kepribadian nasional, ( inggris = national identity).
 Kepribadian nasional atau jatidiri nasional adalah jatidiri
yang telah dimiliki suatu bangsa, yang juga diadopsi dari
nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang telah
diyakini bangsa tersebut tentang kebenarannya
 Proses
pembentukan identitas nasional merupakan
sesuatu yang terus berkembang mengikuti perkembangan
zaman.
 Identitas nasional terbentuk karena kita merasa bahwa
sebagai bangsa Indonesia mempunyai pengalaman
bersama, sejarah yang sama, dan penderitaan yang sama.
 Untuk
lebih memahami tentang identitas bangsa
indonesia, kita harus selalu menjunjung nilai – nilai luhur
bangsa indonesia sekaligus memunculkan rasa bangga, dan
semangat kebangsaan yang sangat diperlukan untuk
membangun serta memantapkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
Unsur Identitas Nasional
Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang
majemuk, yang merupakan gabungan dari unsur- unsur
pembentuk identitas, yaitu :
 Suku Bangsa
Adalah golongan sosial yang ada sejak lahir yang sama coraknya
dengan golongan umur, jenis kelamin. Di Indonesia terdapat 300
lebih suku bangsa / kelompok etnik.
 Agama
Beberapa agama yang tumbuh dan berkembang di Indonesia
adalah : Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Kong Hu Chu,
oleh karena itu bangsa Indonesia dikenal bangsa agamis.
 Kebudayaan
Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang berisi perangkat atau model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung-pendukung untuk menafsirkan dan
memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan
untuk bertindak ( dalam bentuk kelakuan dan benda – benda
kebudayaan ).
 Bahasa
Merupakan unsur pendukung identitas nasional, yang difahami
sebagai sistem perlambang yang dibentuk oleh unsur-unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar
manusia. Di Indonesia ada 300 lebih dialek bahasa lebih yang
digunakan sebagai sarana berkomunikasi antar manusia.
Dari unsur – unsur identitas nasional tersebut, dirumuskan
dalam 3 bagian / bentuk identitas nasional, yaitu :
 Identitas Fundamental
Adalah Pancasila merupakan Falsafah Bangsa, Dasar negara, dan
Ideologi Negara.
 Identitas Instrumental
Berisi UUD 1945, dan Tata Urutan Perundangannya, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya.
 Identitas Alamiah
Meliputi Negara Kepulauan ( archipelago ), pluralisme suku,
bahasa, budaya, dan agama.
Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme
 Nasionalisme berasal dari kata nasional atau nation (bahasa Inggris)
atau natie (bahasa Belanda) yang artinya bangsa.
 Nasional artinya kebangsaan. Bangsa adalah sekelompok manusia yang
tinggal di wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk
bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan.
 Dengan demikian nasionalisme dapat diartikan semangat kebangsaan,
yaitu semangat cinta kepada bangsa dan negara. Suatu paham yang
menyadarkan harga diri suatu kelompok masyarakat sebagai suatu
bangsa.
 Dengan kata lain nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan
bahwa kesetiaan tertinggi seseorang ditujukan kepada negara
kebangsaannya
 Nasionalisme untuk pertama kalinya muncul di Eropa pada
akhir abad ke –18.
 Lahirnya paham nasionalisme diikuti dengan terbentuknya
negara-negara kebangsan yang dilatarbelakangi oleh
faktor-faktor persamaan keturunan, bahasa, adat-istiadat,
tradisi dan agama.
 Akan tetapi paham nasionalisme lebih menekankan
kemauan untuk hidup bersama dalam negara kebangsaan.
 Rakyat Amerika Serikat tidak menyatakan satu keturunan
untuk membentuk suatu negara, sebab disadari bahwa
penduduk AS terdiri dari berbagai suku bangsa, asal usul,
adat-istiadat dan agama yang berbeda.
Nasionalisme timbul karena unsur-unsur sebagai
berikut:
 Perasaan senasib dan sepenanggungan;
 Bertempat tinggal dalam satu wilayah yang sama;
 Campur tangan bangsa lain (penjajahan) dalam
wilayahnya;
 Persamaan ras (tetapi hal ini tidak mutlak);
 Keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri
dari belenggu kekuasaan absolut agar manusia
mendapatkan hak-haknya secara wajar sebagai warga
negara.
Sejarah Lahirnya Faham Nasionalisme Indonesia
 Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah
yang sangat panjang.
 Secara objektif untuk memahami jati diri bangsa Indonesia
serta identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan
akar budaya yang mendasari identitas nasional Indonesia
yang dimulai sejak zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit, serta
kerajaan lainnya.
 Nilai – nilai esensial yang terkandung dalam pancasila
yaitu: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
dan Keadilan dalam kenyataannya telah dimiliki bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum terbentuk
negara.
 Proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui suatu
tahapan sejarah yang cukup panjang yaitu sejak jaman kerajaan
– kerajaan pada abad ke-IV kemudian dasar – dasar kebangsaan
mulai timbul pada abad ke-VII yaitu ketika timbulnya kerajaan
Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra di Palembang, kemudian
kerajaan Majapahit di JawaTimur.
 Proses terbentuknya nasionalisme yang berakar pada budaya ini
menurut Muh. Yamin diistilahkan sebagai fase terbentuknya
nasionalisme lama, dan oleh karena itu secara objektif sebagai
dasar identitas nasional Indonesia adalah dasar pembentukan
nasionalisme modern yang dirintis oleh para pejuang
kemerdekaan Indonesia antara lain oleh angkatan 1908 era
Kebangkitan Nasional, kemudian angkatan 1928 era Soempah
Pemoeda, dan akhirnya Proklamasi Kemerdekaan 1945.
 Oleh karena itu, akar nasionalisme Indonesia yang berkembang
dalam prespektif sejarah sekaligus juga merupakan unsur dari
identitas nasional.
Menghadapi Identitas Nasional
 Mengapa selama ini masyarakat Indonesia masih bingung
dengan identitas bangsannya?
 Kebingungan ini disebabkan karena, kita sebagai bangsa
Indonesia harus memahami moto nasional kita sebagai
bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti
berbeda- beda tetapi tetap satu yang berarti adanya
persatuan dalam keberagaman.
 Hal ini diciptakan oleh para pemimpin republik ini
sehingga dapat menimbulkan perasaan yang kuat
tentang identitas nasional di lebih dari 13.000 pulau –
pulau yang membentuk kepulauan dan menjadi bagian
wilayah NKRI.
 Patriotisme adalah suatu tindakan rela berkorban dalam
membela negara melalui profesinya masing-masing
Sikap Patriotisme dapat diwujudkan dengan cara:
 Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas





kepentingan pribadi atau golongan.
Membina persatuan dan kesatuan bangsannya.
Menjaga nama baik bangsa dan negara di mata dunia.
Berani minta maaf dan memaafkan.
Belajar dengan sungguh – sungguh.
Secara
luas
nasionalisme
menyatakan
patriotisme yang merupakan prinsip moral yang
mengandung kecintaan seseorang terhadap
negaranya.
Pancasila Sebagai Karakter Bangsa Dan Identitas
Nasional
 Bangsa Indonesia sebagai salah satu anggota
masyarakat dunia, memiliki sejarah dan prinsip dalam
hidupnya yang berbeda dengan bangsa – bangsa lain
di dunia.
 Prinsip – prinsip perumusan ditemukan oleh para
pendiri bangsa diangkat dari pandangan hidup bangsa
Indonesia yang kemudian di abstraksikan menjadi
suatu prinsip dasar filsafat Negara yaitu Pancasila.
 Pancasila dikatakan sebagai dasar filsafat bangsa dan
Negara pada hakikatnya bersumber pada nilai – nilai
budaya dan religiusitas yang dimiliki bangsa Indonesia
sebagai kepribadian bangsa.
Nilai – Nilai Yang Dapat Merusak Kepribadian Bangsa




Adapun beberapa nilai – nilai yang tidak sesuai atau berlebihan
yang dapat merusak kepribadian bangsa yang harus kita tolak,
misalnya :
Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang
berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada
ajaran agama.
Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan
sendiri
Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau
kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia
Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan
mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Hubungan
batiniah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan dalam
hubungan antar manusia
 Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang





melampaui batas kebiasaan atau norma – norma yang ada
dan berlaku di suatu tempat
Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung – agungkan
bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup
berbeda dengan rakyat kebanyakan
Konsumerisme, yaitu paham atau gaya hidup
menganggap barang – barang sebagai ukuran kebahagiaan
dan kesenangan
Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda –
bedakan antar yang satu dengan lainnya
Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka
menonjolkan kemewahan.
 Menurut hemat saya bagaimana kita bisa mengakui
sebagai warganegara Indonesia,
jika kita tidak
mengetahui dan memahami mengenai Identitas
Nasional dari bangsa kita sendiri.
 Setiap orang memiliki Identitas pribadinya. Begitu
juga dengan Negara kita agar negara kita tidak
dicemooh oleh bangsa lain. Identitas Nasional
Indonesia dapat terbentuk dari masyarakatnya.
 Banyak keunikan – keunikan yang bangsa kita miliki
dan dapat memancarkan jati diri bangsa ini.
 Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu
bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa
lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari
tanggung jawab dan perjuangan dari setiap
warganegara.
 Untuk tetap menjaga nama baik bangsa Indonesia,
harus dibuktikan dengan sikap dan rasa bangga
menjadi warganegara Indonesia.
 Oleh sebab itu, Identitas Nasional ini perlu
dibangkitkan dan dipertahankan kembali, agar nama
baik bangsa dan Negara yang selama ini dikenal oleh
bangsa-bangsa di dunia dapat tumbuh kembali.
Sekian dan terima kasih
Download