Uploaded by Sam Rosyd

PTK 1

advertisement

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS

MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AFRINIA NUR FATIMAH

1401411499

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015 i

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Afrinia Nur Fatimah

NIM : 1401411499

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi :Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint di SDN

Bendan Ngisor Kota Semarang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhan.

Pendapat atau tulisan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 10 Juni 2015

Peneliti

Afrinia Nur Fatimah

NIM 1401411499 ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang” telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada: hari tanggal

: Kamis

: 25 Juni 2015

Semarang, 10 Juni 2015

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Ketua Jurusan PGSD

Dra. Hartati, M. Pd.

NIP 19551005 198012 2 001

Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

NIP 19571026 198203 2 001 iii

iv

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi atas nama Afrinia Nur Fatimah, NIM 1401411499, dengan judul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”, telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari : Kamis tanggal : 25 Juni 2015

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd.

NIP. 195604271986031001

Penguji Utama

Drs. Moch Ichsan, M.Pd.

NIP. 195006121984031001

Dra. Munisah, M.Pd

NIP. 195506141988032001

Penguji I Penguji II

Dra. Arini Estiastuti, M.Pd

NIP.195806191987022001

Dr. Eko Purwanti, M.Pd

NIP. 195710261982032001 iv

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta” (Khalil Gibran)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua “(Aristoteles

)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, kakakku tersayang, dan seluruh keluarga

Yang telah memberi doa dan dukungan dalam setiap langkahku

Almamaterku v

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint ”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terimakasih dan rasa hormat kepada semua pihak antara lain:

1.

Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan studi dan menyelesaikan skripsi

2.

Prof. Dr. Fahrudin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ijin penelitian dan pengesahan skripsi.

3.

Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memperlancar penyelesaian skripsi ini.

4.

Dr. Eko Purwanti, M.Pd., Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran, tanggung jawab, dan kesungguhan hati sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

5.

Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Penguji Utama Skripsi yang telah menguji dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis. vi

vii

6.

Dra. Arini Estiastuti, M.Pd., Dosen Penguji I yang telah menguji dengan teliti dan sabar serta memberikan banyak masukan kepada penulis.

7.

Sri Sunarti, S.Pd., Kepala SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah menerima peneliti untuk melakukan penelitian

8.

Ratih Juwariah, S.Pd., Guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang yang telah memberikan bimbingan dan bantuan yang berharga

9.

Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Demikian yang dapat peneliti sampaikan, semoga semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan mendapat berkah yang berlimpah dari Allah SWT. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 Juni 2015

Peneliti vii

viii

ABSTRAK

Fatimah, Afrinia Nur . 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melaui

Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan

Ngisor Kota Semarang. Skripsi. Jurusan PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan.

Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

192 halaman.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil refleksi diri peneliti dalam pembelajaran IPS pada kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota

Semarang yang menunjukkan perlu adanya peningkatan. Beberapa permasalahan penyebab kondisi tersebut diantaranya: (1) keterampilan guru: guru belum maksimal menggunakan model pembelajaran ; (2) aktivitas siswa: dalam kegiatan keja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif, dan siswa yang lain bermain sendiri; (3) hasil belajar: hanya 13 dari 24 siswa yang mendapat hasil belajar mencapai KKM. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah meningkatkan kualiatas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota

Semarang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pembelajaran IPS pada siswa kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian adalah guru dan 37 siswa SDN Bendan

Ngisor Kota Semarang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes.

Analisis data menggunakan analisis statistik kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan guru pada siklus I memperoleh kategori baik, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori sangat baik. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I memperoleh kategori cukup, pada siklus II memperoleh kategori baik, dan pada siklus III memperoleh kategori sangat baik. Hasil belajar ranah pengetahuan siswa pada siklus I memperoleh kategori cukup, pada siklus II dan pada siklus III memperoleh kategori baik.

Simpulan penelitian ini adalah melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

Kata Kunci : Kualitas pembelajaran, media Powerpoint , IPS, Two Stay Two Stray viii

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v

PRAKATA ................................................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ................................................................................................. xvi

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ............................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

3.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ................................................................................................ 11

2.1.1 Hakikat Belajar ............................................................................................ 11

2.1.1.1 Pengertian Belajar ..................................................................................... 11 ix

x

2.1.1.2 Prinsip-prinsip belajar ............................................................................... 12

2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ............................................... 13

2.1.2 Hakikat pembelajaran ............................................................................... 15

2.1.2.1 Pengertian pembelajaran ......................................................................... 15

2.1.2.1 Ciri-ciri pembelajaran ............................................................................. 17

2.1.3 Kualitas pembelajaran .............................................................................. 17

2.1.3.1 Keterampilan guru ................................................................................... 22

2.1.3.2 Aktivitas siswa ........................................................................................ 32

2.1.2.3 Hasil Belajar ........................................................................................... 34

2.1.4 Hakikat IPS ............................................................................................. 40

2.1.4.1 Pengertian IPS ......................................................................................... 40

2.1.4.2 Tujuan IPS ............................................................................................... 41

2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS .................................................................................. 33

2.1.5 Strategi Pembelajaran ............................................................................... 44

2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray .......................... 44

2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 44

2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray ............................ 46

2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray ................. 47

2.1.5.1.4 Tahapan-tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray.................... 47

2.1.5.2 Media Pembelajaran ................................................................................ 50

2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................................... 50

2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint ................................................................. 50

2.1.5.2.3 Kelebihan Media Powerpoint .................................................................. 54 x

xi

2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran .............................................................. 55

2.1.5.3 Pendekatan Saintifik ......................................................................... 56

2.1.6 Teori Belajar yang mendasari Model Two Stay Two Stray ................ 59

2.1.6.1 Teori Belajar Kognitif ........................................................................ 59

2.1.6.1 Teori Belejar Konstruktivisme ........................................................... 61

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint .. 62

2.2 Kajian Empiris ................................................................................. 66

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 74

2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................... 77

III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 78

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian .......................................................... 81

3.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 92

3.4 Tempat Penelitian ............................................................................. 92

3.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 92

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 94

3.6.1 Sumber Data ..................................................................................... 94

3.6.2 Jenis Data ......................................................................................... 95

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 96

3.6.3.1 Teknik Tes ........................................................................................ 96

3.6.3.2 Teknik Non Tes ................................................................................. 97

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 98

3.7.1 Kuantitatif ...................................................................................... 98 xi

xii

3.7.2 Kualitatif ....................................................................................... 101

3.8 Indikator Keberhasilan .................................................................. 104

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 105

4.1.1 Deskripsi pelaksanaan siklus I ........................................................ 105

4.1.1.1 Perencanaan siklus I ....................................................................... 105

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I....................................................... 107

4.1.1.3 Observasi siklus I ........................................................................... 109

4.1.1.4 Refleksi Siklus I ............................................................................ 124

4.1.2 Deskripsi pelaksanaan siklus II ...................................................... 127

4.1.2.1 Perencanaan siklus II...................................................................... 127

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ..................................................... 128

4.1.2.3 Observasi siklus II .......................................................................... 131

4.1.2.4 Refleksi Siklus II ........................................................................... 145

4.1.3 Deskripsi pelaksanaan siklus III .................................................... 147

4.1.3.1 Perencanaan siklus III .................................................................... 147

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus III .................................................... 147

4.1.3.3 Observasi siklus III ........................................................................ 150

4.1.3.4 Refleksi Siklus III ......................................................................... 164

4.1.5 Rekapitulasi Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ............................... 167

4.2 Pembahasan ................................................................................... 172

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian ..................................................... 172 xii

xiii

4.2.1.1 Peningkatan Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPS Melalui

Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............... 173

4.2.1.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui

Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ............ 180

4.2.1.3 Peningkatan Hasil Belajar dalam Pembelajaran IPS Melalui Model

Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint ......................... 186

4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian .......................................................... 193

4.2.2.1 Implikasi Teoritis ....................................................................... 193

4.2.2.2 Implikasi Praktis ........................................................................ 194

4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ................................................................... 194

V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................... 195

5.2 Saran ........................................................................................... 196

Daftar Pustaka ........................................................................... 198

Lampiran .................................................................................... 201 xiii

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jurnal Penelitian ............................................................................. 58

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................ 73

Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 76

Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III .............................. 79

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa .................................. 90

Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan .......................... 90

Tabel 3.6 Kategori Kriteria Ketuntasan ......................................................... 92

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru ........................................ 93

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa .............................................. 93

Tabel 4.1 Perencanaan Siklua I ...................................................................... 96

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ................................. 99

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....................................... 102

Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I ..................................... 107

Tabel 4.5 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ............................ 108

Tabel 4.6 Hasil Belajar Sikap Sosial Siswa Siklus I ..................................... 109

Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus I................................ 118

Tabel 4.8 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus II .................................. 115

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ............................... 118

Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................... 122

Tabel 4.11 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus II ................................. 126

Tabel 4.12 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ......................... 127 xiv

xv

Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ............................. 128

Tabel 4.14 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ............................ 130

Tabel 4.15 Rencana Pelaksaaan Pembelajaran Siklus III .............................. 134

Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ............................ 137

Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .................................. 141

Tabel 4.18 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus III ................................ 145

Tabel 4.19 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III ........................ 147

Tabel 4.20 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ............................ 148

Tabel 4.21 Hasil Observasi Keterampilan Siklus III ..................................... 149 xv

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale .................................................. 47

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................ 67

Bagan 3.1 Siklus PTK ................................................................................... 69 xvi

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ............................ 99

Diagram 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I .................................. 103

Diagram 4.3 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus I ..................... 107

Diagram 4.4 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus I ........................ 108

Diagram 4.5 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus I............................. 109

Diagram 4.6 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus I ............... 111

Diagram 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II ........................... 119

Diagram 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ 122

Diagram 4.9 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus II .................... 126

Diagram 4.10 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus II ..................... 127

Diagram 4.11 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus II ......................... 129

Diagram 4.12 Hasil Observasi Keterampilan Siswa Siklus II ....................... 130

Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ....................... 138

Diagram 4.14 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 142

Diagram 4.15 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siswa Siklus III ................ 146

Diagram 4.16 Hasil Observasi Sikap Spiritual Siswa Siklus III .................... 147

Diagram 4.17 Hasil Observasi Sikap Sosial Siswa Siklus III ........................ 148

Diagram 4.18 Hasil Observasi Ranah Keterampilan Siswa Siklus III ........... 150

Diagram 4.19 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ................................................................................. 154

Diagram 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II, dan siklus III .................................................................................. 155 xvii

xviii

Diagram 4.21 Hasil Belajar Ranah Pengetahuan Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ................................................................................. 156

Diagram 4.22 Hasil Belajar Ranah Sikap Spiritual Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ......................................................................... 157

Diagram 4.23 Hasil Belajar Ranah Sikap Sosial Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ......................................................................... 158

Diagram 4.24 Hasil Belajar Ranah Keterampilan Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ......................................................................... 159 xviii

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Penetapan Indikator .................................................... 201

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .................................................... 206

Lampiran 3 Lembar Observasi Keterampilan Guru ....................................... 211

Lampiran 4 Lembar Oservasi Aktivitas Siswa .............................................. 221

Lampiran 5 Catatan Lapangan Keterampilan Guru ....................................... 234

Lampiran 6 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa ............................................. 239

Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran ............................................................. 244

Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 332

Lampiran 9 Surat-surat Penelitian .................................................................. 365

Lampiran 10 Foto-foto Penelitian .................................................................. 369 xix

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan antara guru dengan siswa yang harus berlangsung secara efektif. Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran dapat dilihat dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Agar tujuan pembelajaran tercapai yaitu dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas pembelajaran ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 3 tentang tujuan dari pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1

2

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 tentang Satndar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI menyebutkan mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat (BSNP, 2006:575).

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat (Trianto, 2014:176).

Tujuan pembelajaran IPS di SD agar peserta didik memiliki kemampuan dalam

(1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) berkemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global (BSNP,

2006:575).

Tujuan pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Kualitas

3 pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran. Dalam penelitian ini indikator tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

Hasil refleksi peneliti saat melakukan pembelajaran dikelas VB SDN

Bendan Ngisor menggunakan kurikulum 2013 tema 3 mencakup muatan pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan Penjasorkes difokuskan pada muatan IPS. Pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa kendala antara lain: dari keterampilan guru: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan belum memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, aktivitas siswa: dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasil belajar muatan IPS masih rendah, ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai

KKM yaitu 65. Berdasarkan data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran IPS maka diperlukan peningkatan proses pembelajaran, agar siswa sekolah dasar lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

4

Berdasarkan kondisi diatas, guru bersama guru mitra melakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran yang mengaktifkan semua siswa dan menciptakan kondisi belajar menyenangkan dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan santifik berdasar pada pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik

(pendekatan ilmiah). Pendekatan santifik menerapkan lima pengalaman belajar pokok yaitu: a) mengamati; b) menanya; c) mengumpulkan informasi; d) mengasosiasi; dan e) mengkomunikasikan seperti yang tertulis pada Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014. Penggunaan pendekatan santifik dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam mencari tahu informasi dari berbagai sumber serta memberikan pemahaman dalam mengenal.

Proses pembelajaran tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan sesuai dengan standar kelulusan tahun 2013.

Pendekatan saintifik ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam belajar yang mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena siswa akan merasakan pembelajaran yang melibatkan siswa dengan belajar bersama kelompok secara langsung dengan menggunakan media presentasi yang menarik.

5

Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang teacher center namun mengarah student center , dengan demikian teknik ini dapat meningkatkan penguasaan materi IPS karena peserta didik bisa bertukar pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok. Model Two

Stay Two Stray ini cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi IPS.

Sehingga peneliti memilih teknik pembelajaran ini untuk meningkatkan penguasaan konsep pada peserta didik kelas VB SDN Bendan Ngisor. Tujuan penggunaan model Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.

Selain menggunakan model Two Stay Two Stray juga digunakan media powerpoint . Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media Powerpoint disini menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif.

Siswa tertarik dengan materi pembelajaran sehingga kondisi kelas lebih tenang dan konsentrasi akan terbangun dengan sendirinya pada diri masing-masing siswa.

Hasil penelitian yang menunjukkan tentang keberhasilan berkaitan penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dalam kegiatan pembelajaran antara lain penelitian yang dilakukan oleh Cici Indriyani dengan judul

Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model Pembelajaran

6

Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu; bahwa skor rata-rata keterampilan guru pada siklus I adalah

2,8 dengan persentase 70% termasuk dalam kategori baik, pada siklus II adalah

3,33 masuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 83%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan guru sebesar 0,53 dengan persentase 13%. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah

2,85 dengan persentase 72,5%, pada siklus II menjadi 3,22 dengan persentase

80,5% sehingga terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sebesar 0,37 dengan persentase 8%. Persentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I persentase ketuntasan belajar mencapai 69%. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 82%. (Jurnal Kependidikan Dasar Vol 1 No.2

Tahun 2011: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/

1017. Diakses pada tanggal 28 januari 2015)

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan santifik, model

Two Stay Two Stray , dan media Powerpoint . Penerapan model Kooperatif Two

Stay Two Stray dalam pembelajaran bentuk kelompok dapat meningkatkan partisipasi siswa, dan penggunaan media Powerpoint diharapkan pembelajaran lebih menarik karena guru menggunakan media penyampaian materi sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika

7 mendapatkan permasalahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya. Penelitian ini mengambil judul

“Peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Kota Semarang”.

1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1.2.1 Rumusan Masalah

1.2.1.1 Rumusan Umum

Bagaimanakah model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas VB SDN Bendan Ngisor

Kota Semarang?

1.2.1.2 Rumusan Khusus

1.

Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

2.

Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

3.

Apakah model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat meningkatkan hasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VB

SDN Bendan Ngisor Kota Semarang?

1.2.2 Pemecahan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan pada pembelajaran IPS kelas VB SDN Bendan Ngisor maka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

8 perlu diambil tindakan yaitu melalui perencanaan penerapan model Two Stay Two

Stray menurut Agus Suprijono (2012:140), dikombinasikan dengan media

Powerpoint menurut Daryanto (2012: 70), dan menngunakan pendekatan saintifik menurut Hosnan (2014: 39-41) . Adapun langkah-langkah tindakan tersebut adalah:

1) Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.

2) Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3) Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)

4) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak,

2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang sebagai tamu. (membuat jejaring)

5) Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya. (menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasilhasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

9

8) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar)

1.3

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian adalah :

1.3.1 Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS SD dengan penerapan model Two Stay

Two Stray berbantuan media Powerpoint .

1.3.2 Tujuan Khusus

1.

Mendiskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.

2.

Mendiskripsikan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPS dengan penerapan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor Kota Semarang.

3.

Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPS dengan penerapan model Two

Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada siswa kelas VB SD Negeri

Bendan Ngisor Kota Semarang.

10

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan teori pembelajaran IPS, menjadi kajian tentang hasil penelitian Ilmu Pengetahuan

Sosial serta sebagai referensi atau bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1.

Siswa

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint menjadikan pembelajaran siswa dikelas lebih bervariasi sehingga meningkatkan minat dan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPS.

Hasil belajar siswa yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPS meningkat dan membentuk karakter siswa.

2.

Guru

Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint bisa diterapkan guru dalam memberikan pengetahuan maupun materi serta memberikan pengalaman baru tentang model pembelajaran kooperatif dan membuat guru lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

3.

Lembaga/ Sekolah

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dapat memberikan panduan model dan media pembelajaran untuk diterapakan sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1

KAJIAN TEORI

2.1.1

Hakikat Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata pada seluruh aspek tingkah laku.Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamn sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Perubahan yang terjadi dalam diri seseprang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar (Slameto, 2013:2).

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini menitik beratkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan.Didalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi,

11

12 merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh (Oemar Hamalik,

2014:28).

Cronbach, Haronld Spears, dan Geoch mengungkapkan definisi belajar yaitu (1) Cronbach memberikan definisi

,”Learning is shown by a change in behavior as a result of experience

.” (Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman). (2) Harold Spears memberikan batasan,” Learning is to be observe, to read, to iniate, to try something themselves, to listen, to follow direction

.” (Belajar adalah mengamati, membaca, berinisisasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjik). (3) Geoch mengatakan,

”Learning is change in perfomance as a result of practice .” (Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktik) (Hamdani,2011:20).

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu dengan beberapa kegiatan antara lain membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lainya . Belajar itu mempunyai sifat aktif dan terarah yang mempunyai intensitas tergantung pada tingkat kematangan fisik, mental, dan tendensi pada seorang individu yang melakukanya.

2.1.1.2

Prinsip-prinsip belajar

Dalam Suprijono, (2012 : 4-5), menyatakan bahwa prinsip-prinsip belajar terdiri dari tiga hal.

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

13 a.

Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang disadari. b.

Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya. c.

Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup. d.

Positif atau berakumulasi. e.

Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan. f.

Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar sebagai

“any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that accurs as a result of experience”. g.

Bertujuan dan terarah. h.

Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organic. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar ada tiga, yaitu belajar merupakan perubahan tingkah laku, belajar merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman bagi setiap individu.

2.1.1.3

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik (intern ) dan faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik

14

( ektern ). Faktor intern adalah faktor yang ada didalam individu yang sdang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu

(Slameto, 2013:54).

Salah satu faktor internal adalah kecerdasan, kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat menentukan berhasil-tidaknya studi seseorang.

Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal, secara potensi ia dapat mencapai prestasi tinggi (Kartono dalam

Hamdani,2011:139).

Selain kecerdasan yang merupakan faktor internal antara lain: (1)faktor jasmani atau faktor fisiologis yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang (2) Sikap seseorang yang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan (3) minat, menurut para ahli psikologis minat merupakan suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus (4) bakat, merupakan kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (5) motivasi, yang merupakan pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Hamdani, 2011:142).

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar adalah: (1)faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga, (2) keadaan sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan

15 waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, (3) lingkungan masyarakat, masyarakat merupakan faktor ektern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat (Slameto, 2013:60)

Suatu faktor atau pendorong yang biasanya besar pengaruhnya dalam belajarnya anak-anak didik kita adalah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan-kebutuhan biasanya disentralisasikan di sekitar cita-cita itu, sehingga dorongan tersebut mampu memobilisasikan energi psikis untuk belajar (Daryanto, 2013:58).

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor ekternal dan intern. Faktot internal terdiri dari kecerdasan, faktor jasmani, sikap, minat, bakat, dan motivasi.

Kemudian utuk faktor ekternal terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan non sosial. Faktor internal dan ekternal saling mempengaruhi prestasi belajar siswa, serta cita-cita peserta didik juga merupakan faktor yang mempengaruhi belajarnya.

2.1.2

Hakikat pembelajaran

2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berdasarkan makna lesikal berarti proses, cara, perbuatan memahami.Subjek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif, merupakan proses organik dan konstruktif (Suprijono, 2012:13).

16

Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pada dasarnya semua siswa mempunyai gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkunganya dalam rangka mengonstruksi interpretasi pribadi serta makna-maknanya. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatann kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Untuk membangun makna tersebut, poses belajar mengajar berpusat pada siswa (Hamdani, 2011: 23).

Pembelajaran yang baik mempunyai beberapa ciri yaitu; (1) inisiasi, fasilitasi, dan peningkatan proses belajar siswa; (2) adanya sebuah interaksi antara peserta didik dngan lingkungan belajarnya yang sengaja diprogramkan; (3) dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen antara lain: (a) tujuan, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran (b) subjek pembelajaran, dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subjek sekaligus objek

(c)materi pelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warnna dan bentuk kegiatan pembelajaran

(d) strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektifitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran

(e) media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran (f) Penunjang, dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas

17 belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran dan semacamnya (Sugandi dalam

Hamdani, 2011:48)

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk memfasilitasi dalam meningkatkan kualitas belajar pada peserta didik. Proses pembelajaran yaitu komunikasi antara peserta didik dengan pendidik yang menggunakan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sehingga kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan pembelajaran, subjek belajar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, strategi, metode, model, teknik, dan media untuk mencapai keberhasilan.

2.1.2.2

Ciri-ciri Pembelajaran

Ciri-ciri pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis; (2) pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran dapat menyediakan bahan ajar yang menarik perhatian dan menantang; (4) pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik; (5) pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa; (6) pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, (7) pembelajaran menekankan keaktifan siswa, (8) pembelajaran dilaksanakan secara sadar dan sengaja (Darsono dalam Hamdani, 2011:47) .

Dari ciri-ciri pembelajaran diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara sadar, kreatif, kondusif agar siswa tertarik pada pembelajaran dan menumbuhkan motivasi positif pada diri siswa.

18

2.1.3 Kualitas pembelajaran

Kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan (Etzioni dalam Hamdani, 2011:194). Secara definitive, efektifitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektifitas merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup beberapa faktor di dalam maupun diluar seseorang.

Efektifitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya (Robbins dalam Hamdani,

2011: 194) .

Disamping itu efektivitas juga dapat dilihat dari tingkat kepuasan yang dicapai oleh orang. Bahwa belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley dalam Hamdani, 2011:194) .

Menurut Depdiknas (2004: 7) kualitas pembelajaran adalah keterkaitan sistemik dan sinergis antara guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran pendidik, perilaku dan dampak belajar siswa, hasil belajar, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran. Kualitas pembelajaran terdiri dari berbagai komponen yaitu : a.

Perilaku pembelajaran pendidik, dapat dilihat dari kinerjanya sebagai berikut:

Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar.

19

Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu memilih, menata, mengemas, dan merepresentasikan materi sesuai kebutuhan siswa agar dapat memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan siswa.

Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik yang berorientasi pada siswa tercermin dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi dan memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran secara dinamis untuk membentuk kompetensi yang dikehendaki.

Mengembangkan kepribadiandan keprofesionalan sebagai kemampuan untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan kemampuannya secara mandiri. b.

Perilaku dan dampak belajar siswa dapat dilihat dari kompetensinya berikut ini:

Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar.

Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikapnya.

Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan ketrampilan serta memantapkan sikapnya.

Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikapnya secara bermakna.

Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja produktif.

20

Mampu menguasai materi ajar mata pelajaran dalam kurikulum sekolah/satuan pendidikan sesuai dengan bidang studinya. c.

Iklim pembelajaran mencakup :

Suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas kependidikan.

 Perwujudan nilai dan semangat ketauladanan, prakarsa, dan kreatifitas guru. d.

Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari:

Kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa.

Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia.

Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual.

Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin.

Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni.

Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, profesional, psikopedagogis, dan praktis. e.

Kualitas media pembelajaran tampak dari:

Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.

21

Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dan siswa, serta siswa dengan ahli bidang ilmu yang relevan.

Melalui media pembelajaran, mampu mengubah suasana belajar dari siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang ada. f.

Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitas jika:

Memiliki penekanan dan kekhususan lulusannya, responsif terhadap berbagai tantangan secara internal maupun eksternal.

Memiliki perencanaan yang matang dalam bentuk rencana strategis dan rencana operasional .

Ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam pembelajaran yang mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua civitas akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan.

Aspek-aspek efektivitas belajar yaitu: (1) peningkatan pengetahuan;(2) peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5) kemampuan adaptasi; (6) peningkatan integrasi; (7) peningkatan partisipasi; (8) peningkatan interaksi kultural. Indikator kualitas pembelajaran dilihat dari aktivitas siswa, aktivitas guru, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran dan hasil belajar. Dalam penelitian ini indikator kualitas pembelajaran tersebut akan dikaji dalan 3 variabel penelitian yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

22

2.1.3.1

Keterampilan guru

Dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif diperlukan keterampilan guru yang memadai antara lain keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar sangat diperlukan dalam pembelajaran karena konstruksi belajar mengajar berpusat pada guru, guru mengajari peserta didik, guru menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik sebagai pihak penerima. Guru bertindak sebagai “panglima”, guru dianggap paling dominan, dan guru dipandang sebagai orang yang paling mengetahui (Agus Suprijono, 2012:12).

Ada 8 (delapan) keterampilan mengajar atau membelajarkan yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya:

1) Keterampilan bertanya

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa. Keterampilan bertanya menurut Turney (dalam Mulyasa, 2009:70) sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.

Kegiatan tanya jawab harus dilakukan secara tepat, berkenaan dengan memberikan pertanyaan yang baik ada beberapa ciri, yaitu: jelas dan mudah dimengerti siswa; berisi informasi yang cukup agar siswa bisa menjawab pertanyaan; difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; berikan waktu

23 yang cukup kepada siswa untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan; berikan pertanyaan kepada siswa secara merata; berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab dan bertanya (Rusman, 2014:82)

2) Keterampilan memberi penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Ada empat cara dalam memberikan penguatan yaitu: Penguatan kepada pribadi tertentu, peguatan harus jelas kepada siapa ditunjukkan, yaitu dengan cara menyebutkan namanya, sebab jika tidak jelas akan tidak efektif;

Penguatan kepada kelompok siswa. Caranya dengan memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik; Pemberian penguatan dengan cara segera. Penguatan seharusnya diberikan sesegera mingkin setelah munculnya tingkah laku atau respon siswa yang diharapkan. Penguatan yang ditunda cenderung kurang efektif; Variasi dalam penggunaan. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan menimbulkan kebosanan, dan lama kelamaan akan kurang efektif (Rusman, 2014:84)

24

3) Keterampilan mengadakan variasi

Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengtatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.

Ada tiga komponen variasi stimulus yang dapat dilakukan guru menurut pendapat Sanjaya (2011: 39) yaitu :

1) Variasi pada waktu melaksanakan proses pembelajaran

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru untuk menjaga agar proses pembelajaran tetap kondusif yaitu : a.

Penggunaan variasi suara

Guru harus terampil untuk mengatur volume suaranya, sehingga siswa mudah menangkap dan memahami pesan. Selain itu guru juga harus dapat mengatur irama suara sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan.

Melalui intonasi dan pengaturan suara yang baik dapat memberikan semangat belajar siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung tidak membosankan. b.

Pemusatan perhatian

Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yag dianggap penting dapat dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perhatian siswa. c.

Kebisuan guru

Maksud kebisuan guru yaitu ada kalanya guru tidak berkata apa-apa untuk menarik perhatian siswa. Hal ini dilakukan manakala siswa dalam keadaan gaduh, kemudian guru diam sambil menatap siswa satu per satu,

25 pasti mereka akan diam. Teknik ini dapat digunakan sebagai alat menstimulus ketenangan dalam belajar. d.

Mengadakan kontak pandang

Ada kalanya guru memandang setiap mata siswa dengan penuh perhatian sebagai tanda bahwa guru memperhatikan siswa dan untuk meyakinkan kepada siswa bahwa apa yang dikatakan guru akan sangat bermanfaat bagi siswa.

2) Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran

Media dan alat pembelajaran merupakan sarana dan prasarana yang digunakan guru untuk mempermudah penyampaian materi kepada siswa.

Guru dituntut untuk terampil menggunakan variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu media yang dapat didengar, dapat dilihat, dan dapat diraba. Untuk penggunaanya harus disesuaikan dengan kebutuhan.

3) Variasi dalam berinteraksi

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Guru perlu mengadakan interaksi secara penuh dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi guru perlu menggunakan variasi dua arah, yaitu pola interaksi siswa-guru-siswa, bahkan pola interaksi yang multiarah.

26

4) Keterampilan menjelaskan

Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan (Uzer Usman, 2010:74).

Prinsip-prinsip yang harus dikuasai guru agar siswa memperoleh pemahaman yang utuh dan jelas tentang materi yang disampaikan oleh guru antara lain: (1) keterkaitan dengan tujuan; (2) relevan antara penjelasan dengan materi dan karakteristik siswa; (3) kebermaknaan; (4) dinamis, dan;

(5) penjelasan dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup (Rusman, 2013:88).

5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar ( Rusman, 2014:84).

27

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: (1) menarik perhatian; (2) memberikan motivasi; (3) memberi acuan; dan (4) mengaitkan materi pelajaran.

Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan yang dilakukan guru ketika akan mengakhiri kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan ini guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengutarakan simpulan tentang pembelajaran pada pertemuan tersebut dan mengetahui tingkat pemahaman siswa (Djamarah, 2010:142).

Tujuan kegiatan membuka pelajaran, yaitu: (1) untuk menarik perhatian siswa; (2) menumbuhkan motivasi bela-jar siswa, dan; (3) memberikan acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran menurut (Sanjaya, 2013:43).

6) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

Menurur Rusman (2014: 89) diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi

28 kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.

Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa. Komponen-komponen yang harus diperhatikan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil menurut Rusman (2014: 89) yaitu : a.

Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi

Cara yang digunakan dalam memusatkan siswa pada tujuan dan topik yaitu merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi, mengemukakan masalah-masalah khusus, dan mencatat rangkunman hasil diskusi. b.

Memperluas masalah atau urunan pendapat

Tugas guru dalam memimpin diskusi untuk memperjelas masalah yaitu mengurai kembali masalah tersebut hingga menjadi jelas, meminta komentar siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan, dan menguraikan gagasan siswa dengan memberikan informasi tambahan. c.

Menganalisis pandangan siswa

Apabila didalam diskusi terdapat perbedaan pendapat maka guru hendaknya mampu menganalisis alasan perbedaan dengan cara meneliti apakah alasan tersebut mempunyai dasar yang kuat dan memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak desepakati.

29 d.

Meningkatkan urunan siswa

Cara untuk meningkatkan urunan siswa yaitu mengajukan beberapa pertanyan yang menantang, memberikan beberapa contoh verbal atau nonverbal yang sesuai, memberi waktu untuk berpikir, dan memberikan dukunga terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian. e.

Menyebarkan kesempatan berpartisipasi

Penyebaran kesempatan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara memancing pertanyaan kepada siswa yang enggan berpartisipasi, mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang pendiam, mencegah dengan bijaksana siswa yang sering memonopoli pembicaraan, dan mendorong siswa untuk berkomentar terhadap pertanyaan temannya. f.

Menutup diskusi

Hal-hal yang dapat dikuasai guru dalam menutup diskusi adalah membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa, memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi, dan mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi.

7) Keterampilan mengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar, misalnya penghentian tingkah laku siswa

30 yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa, atau penetapan norma kelompok yang produktif.

Komponen-komponen dalam mengelola kelas adalah sebagai berikut : a.

Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, seperti menunjukan sikap tanggap, membagi perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjukpetunjuk yang jelas, menegur, memberi penguatan b.

Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal, Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remidial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. c.

Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

(Rusman, 2014:90).

Menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengganggu dalam pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan teknik-teknik berikut: (1) penciptaan kondisi belajar yang opti-mal; (2) menunjukkan sikap tanggap; (3) memusatkan perhatian; (4) memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, serta;

(5) memberi teguran dan penguatan (Sanjaya, 2013:45).

8) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk

31 perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa

(Uzer Usman, 2010:74).

Keterampilan mengajar yang akan diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint meliputi 9 indikator, antara lain:

1.

Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa (Keterampilan mengelola kelas).

2.

Membuka pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3.

Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

( Keterampilan menjelaskan).

4.

Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)

5.

Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok. (Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)

6.

Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7.

Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two stray.( Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

8.

Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9.

Menutup pembelajaran (Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

32

2.1.3.2

Aktivitas siswa

Aktivitas belajar terdiri dari beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru sedangkan pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa

(Menurut Sardiman, 2011:103).

Aktivitas siswa antara lain: (1) memperhatikan situasi belajar, (2) menetapkan tujuan, (3) mengadakan percobaan usaha dalam bidang:kognitif, psikomotorik, (4) latihan/praktek, (5) menilai tingkah laku sendiri, (6) mencapai tujuan, (7) memperoleh kepuasan (Slameto, 2013:18).

Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya maka para ahli mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas tersebut. Paul D. Diedrich membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, ialah:

1) Visual activities

Yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activities

Seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Listening activities

Sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Writing activities

Seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

33

5) Drawing activities

Misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities

Yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

7) Mental activities

Sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activities

Seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. (Oemar Hamalik, 2014 :173)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan aktivitas siswa merupakan segala kegiatan peserta didik yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar.

Aktivitas siswa yang diamati dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay

Two Stray dengan media Powerpoint dengan mengkombinasikan pendekatan saintifik berdasar pandapat Paul D. Diedrich dalam membagi kegiatan belajar, maka indikator yang akan diamati meliputi; visual activity, oral activity, listening activity, writing activity, mental dan emotional activity. Adapun indikator aktivitas siswa yang akan diamati sebagai berikut:

1.

Kesiapan siswa dalam belajar (emotional activities).

2.

Memperhatikan penjelasan dari guru.

(visual activities).

3.

Menjawab pertanyaan dari guru ( oral activities)

4.

Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran ( oral, mental activities).

34

5.

Siswa aktif dalam diskusi kelompok (mental activities, oral activities)

6.

Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (listening activities, writing activities, oral activities).

7.

Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya (oral activities).

8.

Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari ( writing, dan oral activities ).

9.

Mengerjakan soal evaluasi( writing dan emotional activities ).

2.1.3.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhanya dan berguna serta bermakna baginya. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda (Oemar Hamalik, 2014:31).

Benyamin S.Bloom (dalam Rifa’i, 2011:86) menjelaskan pengukuran hasil belajar dalam tiga taksonomi pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif merupakan ranah yang berkaitan dengan hasil kemahiran intelektual yang meliputi enam kriteria yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Berdasarkan taksonomi

Bloom (1956) yang terbaru direvisi oleh Anderson L.W. dan Krathwohl, D.R tahun 2001 aspek kognitif meliputi :

1) Mengingat (C1): kemampuan menyebutkan kembali informasi/pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan.

35

2) Memahami (C2): kemampuan memahami instruksi dan menegaskan pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram.

3) Menerapkan (C3): kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tetentu.

4) Menganalisis (C4): kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen dan mnghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh.

5) Mengevaluasi (C5): kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau patokan tertentu.

6) Mencipta (C6): kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil

Hasil belajar IPS ranah kognitif dalam penelitian ini terdiri dari 10 indikator, antara lain: 1).Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan; 2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan proses terbentuknya PPKI;

5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan;

7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

36

Penilaian ranah afektif berkaitan dengan penanaman sikap untuk mengukur karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui proses pembelajaran yang diikutinya. Dalam kurikulum 2013, domain afektif (sikap) dibagi menjadi dua, yaitu sikap spiritual atau kompetensi inti 1 (KI 1) dan sikap sosial atau kompetensi inti 2 (KI2). Masing-masing nilai dalam sikap afektif mempunyai indikator yang terukur. Indikator dimaksud sebagimana dalam tabel berikut.

Tabel 2.1

Materi nilai dan indikatornya yang dibelajarkan

Jenis karakter

Cinta dan

Indikator Perilaku kasih sayang

Kepedulian dan empati

Ungkapan hati, pikiran, dan perbuatan untuk menunjukkan kasih sayang yang tinggi pada seseorang, baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik

Sikap memahami dan memerhatikan oranglain secara sungguh-sungguh

Menanggaoi perasaan pikiran, dan pengalaman orang lain karena merasakan kepedulian pada sesama

Berupaya mengenali pribadi orang lain dan ingin membantu orang lain yang sedang dalam keadaan susah

Mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap orang lain

Kerjasama

Menggabungkan tenaga diri pribadi dengan orang lain

Berani untuk bekerja demi mencapai suatu tujuan

Membagi pekerjaan dengan orang lain untuk suatu tujuan

Kemampuan menghadapi kesulitan, bahaya, atau sakit dengan cara dapat mengendalikan sesuatu

Mengenali sesuatu yang menakutkan atau menantang dan

Keteguhan hati dan komitmen

Adil

Suka menolong kemudian memikirkan strategi untuk menghadapinya

Bertahan dalam mencapai cita-cita, pekerjaan, dan segala urusan

Janji yang dipegang teguh terhadap keyakinan

Memperlakukan orang lain dengan sikap tidak memihak dan wajar

Mempunyai pandangan yang jujur dalam kehidupan seharihari dan didalam situasi khusus, tanpa pengaruh dari manapun dan siapapun

Kebiasaan membantu orang lain

Selalu siap mengulurkan tangan dan dengan aktif mencari

Kejujuran cara untuk menyumbang

Berbicara tidak bohong dan memperlakukan orang lain dan intregitas secara adil

Jujur terhadap diri sendiri dan berpegang teguh pada nilai-

Humor nilai moral sendiri

Kemampuan untuk merasakan dan menanggapi kelucuan diluar dan didalam diri sendiri

Menciptakan kecerahan dalam kehidupan sehari-hari dengan tersenyum pada situasi senang dan tertawa pada

Mandiri dan percaya diri situasi yang menggelikan

Kebebasan melakukan kebutuhan diri sendiri

Mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan sendiri

Disiplin diri

Membiasakan diri mematuhi peraturan atau kesepakatan yang telah dibuat

Melakukan suatu perbuatan yang baik secara ajeg

Loyalitas

Tetap setia terhadap komitmen dengan orang lain atau dengan kelompok tertentu

Tetap berkomitmen dalam keadaan sulit maupun adanya

37

38

Sabar rintangan

Mampu mengendalikan diri dari kelambatan mencapai citacita

Menunggu segala kebutuhan dan kepentingan dengan tenang

Mampu mengendalikan diri dari gangguan orang lain

Menunda keinginan yang dapat merugikan dirinya

Rasa bangga

Menghargai diri sendiri

Merasa senang ketika dapat menyelesaikan suatu tugas yang menantang

Banyak akal

Mampu berpikir secara kreatif dalam upaya menanggulani situasi yang baru atau sulit

Mampu membuat pertimbangan menggunakan imajinasi dan semua pilihan terbaik dalam pemecahan masalah

Sikap hormat

Menghormati orang lain

Sopan pada orag lain dan memperlakukan dengan baik

Tanggung jawab

Dapat dipercaya dan diandalkan

Dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya

Toleransi

Saling menghormati antar sesama

Saling membantu dalam kebaikan

(Fitri, 2012:107-109)

Indikator ranah afektif dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint adalah:

(1) Sikap spiritual meliputi: berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah, dan perilaku syukur.

39

(2) Sikap sosial meliputi : a.

Disiplin dengan deskriptor: mematuhi peraturan bermain peran dalam berkelompok, mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik, bersikap mandiri dalam mengerjakan tugas, menyelesaikan tugas tepat waktu b.

Kerjasama dengan deskriptor: saling membantu dalam mengerjakan tugas, membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain, mengerjakan tugas kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh, berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan c.

Teliti dengan deskriptor: mengerjakan soal dengan cermat, mengecek kembali soal yang diangap sulit, meneliti kembali pekerjaan yang sudah dilakukan, dan melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian d.

Rasa ingin tahu dengan diskriptor: Menanyakan sesuatu karena belum faham pada sustu materi, sering bertanya tentang hal baru, selalu antusias dalam penjelasan materi, selalu aktif dalam setiap kegiatan.

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik siswa seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik adalah persepsi ( perception), kesiapan (set ), gerakan terbimbing (guided response) , gerakan terbiasa

( mechanism), gerakan kompleks ( complex overt response) , penyesuaian

( adaptation), dan kreativitas (originality). Dalam kurikulum 2013, ranah psikomotorik dimasukkan dalam kompetensi inti 4 (KI 4). Berdasarkan

Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa

40 aspek keterampilan diperoleh siswa melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan menciptakan. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki siswa SD seperti yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 54

Tahun 2013 tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Indikator ranah psikomotorik/keterampilan dalam pembelajaran pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint diantaranya: 1) Merencanakan pemecahan masalah; 2) Mengerjakan soal dalam lembar kerja; 3) Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;

4) Ketrampilan menyajikan hasil diskusi.

2.1.4

Hakikat IPS

2.1.4.1

Pengertian IPS

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisiplinerdari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya) (Trianto, 2014:171).

IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary

Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut

41 mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa

IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu (Mulyono dalam Petrus,2010:1.8)

Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswadi masyarakat (Susanto, 2013:138)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari disiplindisiplin Ilmu-ilmu Sosial untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa.

2.1.4.2

Tujuan IPS

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

42 masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari–hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik (Trianto, 2014:176).

Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja, akan tetapi pendidikan IPS harus mampu mengembangkan keterampilan berfikir, agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya

(Susanto, 2014:149)

Pengembangan kurikulum IPS di Indonesia telah menetapkan delapan tujuan umum pengajaran IPS, antara lain: meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat, meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan jasmani, meningkatkan kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, meningkatkan mutu lingkungan, menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa indonesia dan perdamaian dunia, meningkatkan saling pengertian dan kerukunan, memelihara sifat keagungan sifat-sifat kemanusiaan (Abdul Azis: 2012: 33).

Jadi tujuan pembelajaran IPS adalah untuk memberikan pengetahuan mengembangkan kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa,

43 dan untuk mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat.

2.1.4.3

Ruang Lingkup IPS

Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup kelompoknya meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi tingkat lokal, regional, sampai ke global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi

(Taneo, 2010:1.40).

Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: (1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya; (2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi; (3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; (4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang

44 besar; (4) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga (Tjokrodikaryo dalam Hidayati, 2008: 1-26)

Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teoriteori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.

Ruang lingkup IPS pada kelas V semester II adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Standar Kompetensi kelas V semester II

Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran IPS kelas V semester 2, peneliti menentukkan ruang lingkup penelitian pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

2.1.5 Strategi Pembelajaran

2.1.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

2.1.5.1.1 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin guru atau diarahkan

45 guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah (Agus Suprijono, 2012:54).

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar dalam belajar kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri: a).

Memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermantaat seperti fakta , keterampilan, nilai, konsep, dan cara hidup serasi dengan sesama, b). pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Agus Suprijono

2012:58).

Pembelajaran kooperatif bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa. Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mapu membentuk kelompokkelompok kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajaranya sendiri dan pembelajaran teman-teman satu kelompoknyaPembelajaran kooperatif biasanya menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil selam beberapa mingggu atau bulan kedepan untuk kemudian diuji secara individual pada hari ujian yang telah ditentukan (Miftahul Huda, 2014:32).

46

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mengacu peda metode pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar yang kemudian diuji secara individual.

2.1.5.1.2 Pengertian model pembelajaran Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dikembangkan oleh Spencer Kagan, dapat dikombinasikan dengan teknik kepala bernomor bisa diterapkan untuk semua pelajaran dan tingkatan umur, memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain

(Miftahul Huda,2011:140). Struktur Two Stay Two Stray yaitu memberi kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Lie dalam Aris

Shoimin, 2014:222).

Model pembelajaran kooperatif dua tinggal dua tamu adalah dua orang siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjunginya (Aris Shoimin, 2014:222).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

Two Stay Two Stray akan mengarahkan peserta didik untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.

47

2.1.5.1.3 Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray seperti yang diungkapkan, antara lain: (1) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa, dua siswa berperan sebagai tamu dan dua siswa berperan sebagai tuan rumah. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen seperti pada pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan ( Peer Tutoring ) dan saling mendukung. (2) Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masingmasing. (3) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(4) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. (5) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (6) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (7) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (8) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka (Agus Suprijono ,2012:140).

2.1.5.1.4 Tahapan – tahapan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

48

1.

Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota

4 siswa. Setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa.

2.

Presentasi guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

3.

Kegiatan kelompok

Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelompok.

Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajari dalam kelompok kecil (4siswa), yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian, 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompok masing-masing

49 untuk melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

4.

Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelomponya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnyak.

Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal

5.

Evaluasi kelompok dan penghargaan

Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray. (Aris Shoimin, 2014:223).

2.1.5.1.5 Kelebihan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Kelebihan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) mudah dipecah menjadi berpasangan; (2) lebih banyak tugas yang dilakukan; (3) guru mudah memonitor; (4) dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan; (5) kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna; (6) lebih berorientasi pada keaktifan;

(7) siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya; (8) menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa; (9) kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan;

(10) membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar, (Arif Shoimin,

2014:225).

Kelebihan penggunaan Two Stay Two Stray adalah dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran yang membuat cara belajar peserta didik menjadi lebih bermakna, sehingga tidak akan terjadi pembelajaran yang

50 teacher center namun mengarah student center , dengan demikian teknik ini dapat meningkatkan penguasaan konsep IPS karena peserta didik bisa bertukar pendapat serta berdiskusi dengan teman-teman saat kerja kelompok.

2.1.5.1.6 Kekurangan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Kekurangan dari model Two Stay Two Stray antara lain: (1) membutuhkan waktu yang lama; (2) siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok; (3) bagi guru, membutuhkan banyak persiapan; (4) guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas; (5) membutuhkan sosialisasi yang lebih baik; (6) jumlah ganjil bisa menyulitkan pembentukan kelompok; (7) siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak memperhatikan guru; (8) kurang kesempatan untuk memerhatikan guru (Arif Shoimin, 2014:225).

Untuk mengatasi kekurangan dari model Two Stay Two Stray maka diperlukan persiapan yang matang dari guru baik dari model dan media yang digunakan, pada saat pembagian kelompok sebaiknya dikelompokan secara heterogen, dan harus selalu ada komunikasi yang baik antar guru dan murid maupun antar murid dengan murid.

2.1.5.2 Media Pembelajaran

2.1.5.2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap (Gerlach dan

Elly dalam Arsyad 2014: 3).

51

Media adalah komponen sumber belajar atau wahan afisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran (Hamdani, 2011:243).

Media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dan informasi dalam proses belajar memiliki tingkatan yang dijadikan acuan sebagai landasan penggunaan media dalam proses belajar. Tingkatan tersebut disebut dengan

Kerucut Pengalaman Dale. Menurut Dale (dalam Arsyad, 2014:14) kerucut tersebut merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan pengalaman yang dikemuka-kan oleh Bruner. Berikut merupakan kerucut pengalaman Dale.

Abstrak

Konkret

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

52

Kerucut pengalaman Dale menggambarkan bahwa hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Menurut Arsyad (2014:14), tingkatan-tingkatan tersebut tidak berarti proses belajar dan interaksi belajar harus selalu dimulai dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan pengalaman yang paling sesuai dengan ke-butuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan mempertimbang-kan situasi belajarnya.

Dari beberapa uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

2.1.5.2.2 Pengertian Media Powerpoint

Powerpoint merupakan media yang sangat cocok digunakan untuk menyampaikan suatu materi kepada siswa, hal ini karena Powerpoint memang program komputer yang didesain untuk media presentasi yang dilengkapi dengan segala fasilitas yang menarik. Powerpoint merupakan program yang dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan maupun perseorangan dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta

53 animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas penggunanya

(Daryanto, 2012 : 141) .

Powerpoint merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh orang-orang dalam mempresentasikan bahan ajar, laporan, atau karya

(Arsyad, 2014: 193). Program powerpoint di dalam komputer dikelompokkan dalam program Microsoft Office . Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan. Dalam dunia pendidikan pemanfaatan media presentasi ini dapat digunakan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mempresentasikan materi pembelajaran ataupun tugas-tugas yang akan diberikan. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa dan pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat dibuat tanpa gerak atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan.

Beberapa hal yang perlu dipahami dalam menulis naskah presentasi antara lain adalah sebagai berikut:

1.

Menentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

2.

Menyiapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.

3.

Mengidentifikasi bahan-bahan materi tersebut untuk diseleksi.

54

4.

Menulis materi yang telah dipilih secara singkat dan hanya memuat poin-poin yang penting saja.

5.

Menyajikan pesan-pesan dalam berbagai format seperti teks (kata-kata), gambar, animasi atau audio visual

6.

Memastikan bahwa materi yang ditulis telah cukup lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh siswa.

7.

Menyajikan materi secara urut dan sistematis agar mempermudah siswa dalam memahami materi (Daryanto, 2012: 70-71).

Media Powerpoint adalah media yang paling tepat untuk mempresentasikan materi .

Peneliti dalam pembejaran IPS ini menggunakan media

Powerpoint tentang upaya mempersiapkan kemerdekaan RI. Penggunaan media

Powerpoint selama kegiatan pembelajaran diharapkan materi dapat difahami oleh siswa dengan jelas.

2.1.5.2.3

Kelebihan Media Powerpoint

Kelebihan dari media Powerpoint adalah sebagai berikut: 1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi; 2) Adanya animasi teks maupun animasi gambar atau foto; 3) Lebih merangsang siswa untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji; 4) Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik; 5) Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan, 6) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang; 7) Praktis, karena dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik (Daryanto, 2011:158)

55

Penggunaan media Powerpoint dapat mempermudah guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa yang berupa tulisan, gambar, maupun animasi lainya. Media Powerpoint ini lebih menarik perhatian siswa sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

2.1.5.2.4 Fungsi media pembelajaran

Dalam dunia pendidikan media memiliki fungsi yang dapat menunjang tercapainya suatu tujuan pendidikan. Fungsi media khusunya media gambar dalam dunia pendidikan adalah untuk mempermudah siswa dalam mengungkapkan ideide ataupun pikiran-pikiran serta daya imajinasi yang muncul akibat adanya kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.

Ada empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, seperti berikut: (1) Fungsi Atensi, Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. (2) Fungsi Afektif, Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.(3) Fungsi Kognitif, Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual ataugambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. (4) Fungsi

Kompensatoris, Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang

56 lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal, (Levie & Lentz dalam Arsyad 2014: 20-21)

Berdasarkan uraian di atas, media memiliki fungsi yang sangat banyak, dalam pembelajaran dapan digunakan sebagai sarana guru untuk meingkatkan konsentrasi dan pemahaman siswa. Dengan penggunaan media dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), juga mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

2.1.5.3 Pendekatan saintifik

2.1.5.3.1 Pengertian Pendekatan saintifik

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik .

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajarn yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan- tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan (Hosnan, 2014:34).

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

57 menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa (Hosnan, 2014:35)

2.1.5.3.2 Karakteristik Pendekatan saintifik

Karakteristik pendekatan saintifik dalam pembelajaran diantaranya yaitu:

1.

Berpusat pada siswa.

2.

Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkontruksi konsep, hukum atau prinsip.

3.

Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khusunya keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa.

4.

Dapat mengembangkan karakter siswa (Hosnan, 2014:36)

2.1.5.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran s aintifik

Langkah-langkah Pembelajaran saintifik terdiri atas lima langkah, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring. a.

Mengamati

Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

( meaningfull learning ). Mengamati memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang,

58 biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. b.

Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. c.

Menalar

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. d.

Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPS, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPS dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang

59 alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. e.

Jejaring

Jejaring Pembelajaran disebut juga Pembelajaran Kolaboratif.

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama (Hosnan, 2014:39-81).

2.1.6

Teori Belajar yang Mendasari Model Two Stay Two Stray

2.1.6.1

Teori Belajar Kognitif

Menurut teori belajar kognitif, belajar dinyatakan sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Belajar pada diri manusia ditekankan pada proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan (Suprijono, 2012:22).

Proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori motor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasional formal.

60 a.

Tahap sensori motor

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun), seorang anak belajar mengembangkan dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi perbuatan yang bermakna. b.

Tahap pra-operasional

Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indra sehingga ia belum mampu melihat hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten. c.

Tahap operasional konkret

Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), seorang anak dapat membuat kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara bersama-sama (misalnya, antara bentuk dan ukuran). d.

Tahap operasional formal

Pada tahap operasional formal (11 tahun ke atas), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berpikir secara deduktif. Pada tahap ini pula, seorang mampu mempertimbangkan beberapa aspek dari situasi secara bersama-sama (Trianto, 2009:23).

Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Sray akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam berinteraksi dengan teman-teman dan guru kelas pada saat pembelajaran maupun saat diskusi. Sesuai dengan uraian diatas dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada pada

61 tahap operasional konkret (7-11 tahun), oleh karena itu dalam pembelajaran ini menggunakan media powerpoint yang dapat menampilkan materi yang berisi gambar dan teks.

2.1.6.2

Teori Belajar Konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan menstraformasikan informasi kompleks, dan mengecek informasi baru. Siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memcahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya (Trianto, 2009:27).

Pendekatan Konstruktivisme dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya (Slavi dalam Trianto,

2009:29).

Pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray ini siswa harus aktif untuk menemukan dan memahami materi dengan mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya. Peran guru dalam pembelajaran sebagai fasilitator yang menyediakan media dan materi pembelajaran, memberikan bimbingan, bantuan kepada siswa ketika mengalami kesulitan belajar.

62

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

2.1.7

Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint

Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media

Powerpoint.

Model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan pembelajaran diharapkan berpusat pada siswa. Adapun komponen dan langkahlangkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray

(Suprijono, 2012:140) dan media powerpoint yang dipadukan dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:

2.1.7.1

Sintak model Make A Match

1 Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri.

2 Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3 Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru kemudian melakukan tanya jawab. (mengamati, menanya)

4 Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang sebagai tamu. (membuat jejaring)

5 Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya. (menalar)

63

6 Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasilhasil kerja mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

8 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

9 Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi. (mengkomunikasikan, menalar).

2.1.7.2

Sistem Sosial

Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam pembelajaran IPS membentuk pola interaksi antara keterampilan guru dan aktivitas siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik, dimana pada saat guru memberikan penjelasan siswa memperhatikan dan ketika guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban siswa langsung memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara guru dan siswa.

Tabel 2.3 Sistem Sosial Kegiatan Guru dan Aktivitas Siswa

KEGIATAN GURU AKTIVITAS SISWA

1) Guru menyiapkan materi.

2) Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi.

3) Guru menjelaskan materi

1) Siswa mempersiapkan diri mengikuti pembelajaran.

2) Siswa memperhatikan apersepsi dari guru.

64 dengan menggunakan powerpoint tentang tokoh

3) Siswa mendengarkan materi dari guru

(mengamati, menanya) perjuangan kemerdekaan

4) Guru mengajukan

4) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, beberapa kepada siswa.

5) Guru pertanyaan 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat kelompok heterogen membentuk secara yang benggotakan 4 anak, 2 jejaring)

5) Siswa diberikan lembar kerja (menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya anak sebagai tuan rumah untuk bertamu ke kelompok lain. dan 2 anak lainya sebagai tamu.

6) Guru memberikan lembar

(mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan dengan kelompoknya masing. anggota masing8) mengkomunikasikan)

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

7) Guru membimbing siswa yang berperan sebagai tuan

(mengkomunikasikan).

9) Guru dan siswa menyimpulkan

8) kerja yang akan dibahas siswa bersama-sama rumah dan tamu.

Guru mengajak beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok.

9) Guru menyimpulkan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi.

(mengkomunikasikan, menalar) kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi..

2.1.7.3

Prinsip Reaksi

Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two stay two stray dengan media powerpoint adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa ( Keterampilan mengelola kelas).

65

2) Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi ( Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3) Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

( Keterampilan menjelaskan ).

4) Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya)

5) Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok .

(Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas)

6) Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two stray .( Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

8) Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan ( Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

2.1.7.4

Sistem Pendukung

Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two stray dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat memberikan dorongan sehingga dapat lebih optimal dalam kegiatan belajarmengajar, baik berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar siswa. Sistem pendukung tersebut antara lain: 1) rencana pembelajaran yang disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan

66 media powerpoint , 2) media powerpoint yang disesuaikan dengan materi, dan 3) penilaian pembelajaran yang disertai dengan rubrik dan penskoran.

2.1.7.5

Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan dampak pengiring. Dampak instruksional dslam penelitian ini adalah meingkatnya kualitas pembelajaran IPS. Sedangkan untuk dampak pengiring adalah dapat membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu

2.2

KAJIAN EMPIRIS

Penelitian tentang penerapan model Two Stray Two Stay dengan media gambar seri telah banyak dikaji dan dilakukan. Namun, hal tersebut masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut lagi. Beberapa penelitian mengenai penerapan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint yang telah dilakukan dan dapat dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah penelitian dari:

Tabel 2.4 Jurnal Penelitian

1. Nama Jurnal Journal of Primary Educational

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/1

240/1291 diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Isnani Af Idatunnisa

Judul Tulisan PENERAPAN METODE TWO STAY TWO STRAY

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP GLOBALISASI

Ringkasan Isi Pada pra tindakan, nilai rata-rata pemahaman konsep siswa adalah 61,25 dengan ketuntasan klasikal 38,89% atau 14 siswa;Siklus I nilai rata-rata pemahaman konsep

67 siswa meningkat menjadi 78,22 dengan ketuntasan klasikal 72,22% atau 26 siswa; Siklus II nilai rata-rata pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 83,25 dengan ketuntasan klasikal 86,11% atau 31 siswa dan

Siklus III nilai rata-rata pemahaman konsep siswa meningkat menjadi 86,25 dengan ketuntasan klasikal

91,67% atau 33 siswa.

2. Nama Jurnal Pendidikan Biologi

Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=5067

2&val=4057 diakses tanggal 27 januari 2015

Penulis Irma Yuniar Wardhani

Judul Tulisan PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI 7

SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Ringkasan Isi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray disertai media audiovisual mampu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang meliputi aspek kinerja/performance guru dalam kelas, fasilitas pembelajaran dalam kelas, iklim kelas, sikap ilmiah siswa dan motivasi belajaran siswa.

3. Nama Jurnal Jurnal PGSD UNS

Sumber http://download.portalgaruda.org/article.php?article=1079

08 diakses tanggal 27 januari 2015

68

Penulis Ria Puti Apriani

Judul Tulisan PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

PESAWAT SEDERHANA

Ringkasan Isi Hasilnya tingkat ketuntasan klasikal penguasaan konsep peserta sederhana siklus I meningkat menjadi 70,83%.

Hasil ini belum memenuhi indikator ketercapaian penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.

Hasilnya, ketuntasan klasikal pada siklus II meningkat menjadi 95,83%. Hasil pada siklus II ini telah mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan dalam penelitian, sehingga penelitian ini dihentikan dan dinyatakan berhasil.

4. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/

1240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Lia Retnaningsih

Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MEDIA SPESIMEN DENGAN

METODE TWO STAY-TWO STRAY PADA MATERI

ARTHROPODA

Ringkasan Isi Data keaktifan siswa diperoleh dengan lembar observasi keaktifan (pengamatan dan diskusi), data hasil belajar menggunakan tes tertulis berupa multiple choise pada akhir pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada kategori aktif dan sangat aktif mencapai 96,97% di kelas X.3 dan 97,6% di kelas X.4.

Hasil belajar siswa di kelas X.3 secara klasikal 93,93% dan 91,17% di kelas X.4.

5. Nama Jurnal Economic Education Analysis Journal

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/1

69

240/1291, diakses tanggal 28 januari 2015

Penulis Dian Listianah

Judul Tulisan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN EKONOMI MELALUI PERPADUAN

METODE CERAMAH DAN METODE TWO STAY

TWO STRAY PADA KELAS X AP SMK HIDAYAH

SEMARANG

Ringkasan Isi Hasil penelitian ini diperoleh presentase aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I dengan kategori baik (70%) dan pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik

(87,5%). Persentase aktivitas guru pada pembelajaran siklus I yaitu dengan kategori baik (66,6%) dan pada siklus II meningkat dengan kategori amat baik (90,2%).

Rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I adalah 71,81 dengan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar

75% dan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi

80,23 dan ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu sebesar

91,6%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada kelas dengan perpaduan metode ceramah dan metode Two Stay Two Stray mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa.

6. Nama Jurnal Unnes Journal of Biology Education

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb , diakses tanggal 18 Maret 2015

Penulis Nur Liya Khasanah

Judul Tulisan EFEKTIVITAS STRATEGI QUESTION STUDENT

HAVE DAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah siswa aktif dan sangat aktif kelas eksperimen lebih tinggi daripada

70 kontrol, yaitu 86,87% > 76,04%. Hasil uji t hasil belajar siswa menunjukkan thitung 2,38 lebih tinggi daripada ttabel 2,30, artinya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada kontrol. Ketuntasan belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kontrol yaitu 90,9% > 81,3%. Simpulan penelitian ini adalahstrategi question student have dan media powerpoint efektif diterapkan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

7. Nama Jurnal Unnes Journal of Mathematics Education

Sumber http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/

3362/3115 Diakses pada tanggal 18 Maret 2015

Penulis Eli Pri Mahanani

Judul Tulisan KEEFEKTIFAN MODEL COURSE REVIEW HORAY

BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH SISWA

Ringkasan Isi Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Course

Review Horay berbantuan powerpoint dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal klasikal yang ditetapkan; persentase kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Course Review Horay berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada persentase kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran ekspositori; rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran Course Review Horay berbantuan powerpoint lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

71

Course Review Horay berbantuan powerpoint efektif pada kemampuan pemecahan masalah.

8. Nama Jurnal International Electronic Journal of Mathematics

Education

Sumber http://www.iejme.com/012010/d2.pdf

Diakses pada tanggal 18 Maret 2015

Penulis Benchawan Wiwatanapataphee

Judul Tulisan An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching-

Learning Model for Multivariate Integral Calculus

Ringkasan Isi Teaching triple integral calculus is a challenging task. In traditional mode of classroom teaching, students often find it difficult to understand instructors’ explanations due to the difficulty in imagining the 3D integration domain. To overcome this problem, a teaching toolis developed utilizing the animation feature of PowerPoint display and the graphic visualization function of the

Maple software

(Pengajaran kalkulus integral tiga adalah tugas yang menantang. Dalam modus tradisional kelas mengajar, siswa sering merasa sulit untuk memahami penjelasan instruktur karena kesulitan dalam membayangkan integrasi domain 3D. Untuk mengatasi masalah ini ,alat pengajaran dikembangkan memanfaatkan fitur animasi

Powerpoint layar dan grafis Fungsi visualisasi perangkat lunak)

9. Nama Jurnal International Journal of Learning & Development

Sumber http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908 diakses tanggal 26 januari 2015

Penulis Dwi Sulisworo

Judul Tulisan The Effect of Cooperative Learning, Motivation and

72

Information Technology Literacy to Achievement

Ringkasan Isi The learning quality improvement has not given a significant result, because the teachers still do not have sufficient skills. The promoting of learning process improvement that more students centered in the classroom is very important in order to improve student motivation to learn science better. Learning strategy had significant effect to the physics learning achievement.

The cooperative learning, Two Stay Two Stray in this case, has better strategy to improve student achievement on physics learning rather than the conventional strategy.

Motivation has effect or influence on student learning achievement. There is a tendency that the better the student's motivation, it can be estimated that he/ she will have a good learning achievement. However, the students'

IT literacy did not have a significant effect on learning achievement.

(Kualitas pembelajaran belum memberikan hasil yang signifikan, karena para guru masih belum memiliki cukup keterampilan. Proses pembelajaran yang lebih baik seharusnya banyak berpusat pada siswa dikelas sangat penting dalam rangka meningkatkan motivasi siswa untuk belajar ilmu pengetuan yang lebih baik .Strategi pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar fisika .

Two Stay Two Stray dalam hal ini , memiliki strategi yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi siswa daripada strategi konvensional.)

10. Nama Jurnal International Journal of Education and Research

Sumber http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/13.pdf diakses tanggal 26 januari 2015

73

Penulis Faad Maonde

Judul Tulisan

The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science

Ringkasan Isi Based on the result it was concluded that: (a) empirically, students’ math achievement in senior high schools in

2014 tends to be better than previous research in junior high school in 2012 and in elementary school in 2013 by the mean=71, median=73, minimum score=26, maximum score=92, and deviation standard=11.37, under cooperative learning models; jigsaw, TSTS, and STAD with the certain mastery level of Indonesian, English, and

Science; (b) math has positive and significant effect on students’ achievement in Indonesian, English, and

Science which contributes 0.084, 0.098, and 0.808 respectively.

(Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa :(a) secara empiris, prestasi matematika siswa di SMAsekolah pada tahun 2014 cenderung lebih baik dari penelitian sebelumnya di SMP pada tahun 2012 dan di SD sekolah pada tahun 2013 oleh rata-rata = 71 , median = 73 , skor minimal = 26 , skor maksimum = 92 ,dan deviasistandar

=11,37,di bawah model pembelajaran kooperatif; jigsaw,

TSTS , dan STAD dengan tingkat penguasaan tertentudari Indonesia, Bahasa Inggris,dan Ilmu

Pengetahuan;(b) matematika berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi siswa dalam Indonesia,

Bahasa Inggris, dan Ilmu yang memberikan kontribusi

0,084 , 0,098 , dan 0,808 masing-masing.)

74

Dengan demikian dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa:

(1) penggunaan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan siswa, (2) model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar , (3) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan pemahaman konsep, (4) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan kualitas pembelajaran, (5) model pembelajaran Two Stay Two Stray meningkatkan motivasi belajar, (6) penggunaan media powerpoint memudahkan untuk penyampaian materi pembelajaran, (7) penggunaan media powerpoint meningkatkan pemahaman materi bagi siswa.

Dari sepuluh penelitian tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran secara signifikan. Selain itu penelitian tersebut juga berfungsi sebagai pendukung untuk penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas

Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor”.

2.3 KERANGKA BERFIKIR

IPS merupakan mata pelajaran yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi social masyarakat dalam memasuki kehidupan bermayarakat yang dinamis.Tujuan pembelajaran IPS tercapai ditandai dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam penelitian ini indikator tersebut akan akan dikaji dalam 3 variabel yaitu: keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

75

Hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran dikelas VB SDN Bendan Ngisor pada muatan IPS tujuan pembelajaran belum optimal karena mengalami beberapa kendala antara lain: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok dan belum memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi dan dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dan siswa yang lain bermain sendiri. Pencapaian hasilbelajar muatan

IPS masih rendah, ditunjukkan nilai ulangan harian siswa kelas VB hanya 37% siswa yang mencapai KKM yaitu 65.

Untuk mengatasi masalah tersebut dipilih penerapan model yang sesuai dengan pokok permasalahan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Two

Stay Two Stray dengan media Powerpoint Melalui model pembelajaran Two Stay

Two Stray ini diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih semangat karena penggunaan model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran yang membuat cara belajar siswa menjadi lebih bermakna, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa. Penggunaan media Powerpoint dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran IPS lebih kondusif dan efektif. Sehingga jika dilaksanakan secara efektif akan meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas siswa yang berdampak pada hasil belajar, dengan demikian kualitas pembelajaran akan meningkat. Kerangka berfikir tersebut dapat disajikan dalam bagan sebagai berikut:

Kondisi Awal

1).Guru: guru belum optimal dalam mengelola kegiatan siswa dalam pada saat kerja kelompok, guru belum memanfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan materi;

2).Siswa:dalam pembelajaran IPS siswa cenderung untuk menghafal materi, dalam kegiatan kerja kelompok hanya beberapa siswa saja yang aktif dansiswa yang lain bermain sendiri;

3).Hasil Belajar:hasil belajar belum mencapai KKM, ketuntasan belajar siswa hanya sebesar 37%.

Tindakan

LangkahPembelajarandenganmenggunakan Model Two

Stay Two Stray dengan media powerpoint :

1) Mempersiapkan materi

2) Membuka pelajaran dan melakukan apersepsi

3) Menjelaskan materi

4) Membentuk kelompok sebagai tuan rumah dan tamu

5) Melakukan diskusi kelompok

6) Melakukan peran sebagai tamu dan tuan rumah

7) Mencocokan hasil kerja dengan kelompok masing-masing

8) Mempresentasikan hasil kerja

9) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi.

Kondisi Akhir

1.

Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik

2.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik

3.

Hasil belajar mengalami peningkatan dengan ketuntasan klasikal >75% dan ketuntasan individual minimal ≥65.

Bagan 2.2 Kerangka Berfikir

76

77

2.4 HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori, kajian empiris, dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dengan menggunakan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint pada pembelajaran IPS VB SDN Bendan Ngisor maka keterampilan guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor akan meningkat.

78

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian dikelas tersebut. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru sendiri ketika mendapatkan permasahan pada pembelajaran dan mencarikan solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya (Trianto, 2012:13). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2010:3). Tahapan dalam penelitian tindakan dapat digambarkan dengan bagai seperti dibawah ini:

Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Permasalahan

SIKLUS I

Permasalahan baru, hasil refleksi

SIKLUS II

Bila permasalahan belum terselesaikan

Refleksi I

Perencanaan

Tindakan II

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus berikutnya

Bagan 3.1 siklus kegiatan

74

Pengamatan /

Pengumpulan Data I

Pelaksanaan

Tindakan II

Pengamatan /

Pengumpulan Data

II

79

Setelah permasalahan ditetapkan, pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri atas empat kegiatan. Apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru untuk menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditunjukkan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil (Trianto, 2012:72). Adapun tahapannya secara jelas antara lain:

3.1.1 Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,

2010:17). Perencanaan tindakan tahapannya terdiri atas kegiatan-kegiatan antara lain: (1) menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban; (2) menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan; (3) membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanaka (Trianto, 2012:77)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan antara lain sebagai berikut:

1) Peneliti bersama kolaborator menelaah materi, SK, dan KD serta indikator mata pelajaran yang akan dilakukan penelitian.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SK, KD, serta indikator yang telah ditetapkan bersama dalam penelitian.

3) Membuat dan menyiapkan media yang digunakan dalam penelitian.

80

4) Membuat dan menyiapkan lembar observasi dan berbagai instrumen pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian.

5) Membuat dan menyiapkan alat evaluasi yaitu tes tertulis.

3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dalam penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan dikelas (Arikunto, 2010:18). Pada tahapan ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran diterapkan. Skenario tindakan harus dilaksanakan secara benar tampak berlaku wajar. (Trianto, 2012:77)

Pada pelaksanaan penelitian tindakain kelas ini, peneliti merencanakan pelaksanaan dalam dua Siklus. Untuk siklus pertama peneliti akan melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint.

Selanjutnya siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu yang masih kurang dalam pelaksanaan siklus 1 yang diperoleh dari hasil refleksi setelah siklus 1.

3.1.3 Observasi

Tahapan ini sebenarnya berjalan secara bersamaan pada saat pelaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu

81 yang dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, hasil kuis, presensi, nilai tugas, dan lainlain), tetapi juga data kuantitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan,dan lain-lain (Trianto, 2012:78).

Peneliti melakukan observasi secara berkolaborasi dengan guru kelas VB

SD Negeri Bendan Ngisor tujuanya untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan data yang akurat dari obsrvasi ini untuk perbaikan siklus berikutnya.

3.1.4 Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Refleksi dalam PTK mencangkup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pngamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: prencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan yang dihadapi dapat teratasi (Trianto, 2012:79)

3.2 PERENCANAAN TAHAP PENELITIAN

Perencanaan dalam siklus

3.2.1 Perencanaan Siklus Pertama

3.2.1.1 Perencanaan a.

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

82

Tabel 3.1 Perencanaan Siklus I

Siklus

I

SK

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

Indikator

KD

2.2.1

Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang

2.2 Menghargai peranan tokoh kemerdekaan

2.2.2

Menjelaskan pergerakan nasional yang perjuangan dalam mempersiapkan ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan Indonesia kemerdekaan

2.2.3

Menjelaskan proses terbentuknya

BPUPKI.

2.2.4

Menjelaskan proses terbentuknya PPKI. b.

Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media pembelajaran berupa Powerpoint . c.

Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal. d.

Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan

3.2.1.2.1 Pra kegiatan a.

Salam b.

Berdoa c.

Presensi d.

Pengkondisian kelas

83

3.2.1.2.2 Kegiatan Awal a.

Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas. b.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan”. c.

Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.

3.2.1.2.3

Kegiatan inti a.

Guru menyiapkan media powerpoint tentang usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut. (mengamati) b.

Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. (menanya) c.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,

2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk bulan. (membentuk jejaring) d.

Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok secara bebas. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

84 f.

Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan) g.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar) h.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan) i.

Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar) j.

Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

3.2.1.2.4 Kegiatan Akhir a.

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. b.

Guru memberikan soal evaluasi. c.

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu

(PR). d.

Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. e.

Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada siswa.

3.2.1.3 Observasi a.

Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

1.

b.

Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada siklus 1 c.

Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus I.

85

3.2.1.4 Refleksi a.

Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.

b.

Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus I.

c.

Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I.

d.

Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus II.

3.2.2

Perencanaan Siklus Kedua

3.2.2.1 Perencanaan a.

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Tabel 3.2 Perencanaan Siklus II

Siklus

I

SK

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

Indikator

KD

2.2.5

Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi

2.2 Menghargai peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan

2.2.6

Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia kemerdekaan. kemerdekaan.

2.2.7

Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan. b.

Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media pembelajaran berupa Powerpoint . c.

Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal.

86 d.

Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan

3.2.2.2.1 Pra kegiatan a.

Salam b.

Berdoa c.

Presensi d.

Pengkondisian kelas

3.2.2.2.2

Kegiatan Awal a.

Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas. d.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “proklamasi kemerdekaan”. e.

Guru memberikan motivasi kepada siswa secara verbal.

3.2.2.2.3 Kegiatan inti a.

Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut. (mengamati) b.

Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan.

(menanya) c.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi

87 tamu. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk bulan. (membentuk jejaring) d.

Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang sudah ditentukan sejumlah 3 kelompok. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan) f.

Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan) g.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar) h.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan) i.

Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.

(mengkomunikasikan) j.

Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar)

3.2.2.2.4 Kegiatan Akhir a.

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. b.

Guru memberikan soal evaluasi.

88 c.

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu

(PR). d.

Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. e.

Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada siswa.

3.2.1.3 Observasi a.

Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

II.

b.

Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada siklus II.

c.

Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus II.

3.2.2.3 Refleksi a.

Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

b.

Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c.

Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

d.

Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.

3.2.3

Perencanaan Siklus ketiga

3.2.3.1 Perencanaan a.

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

89

Tabel 3.3 Perencanaan Siklus III

Siklus

I

SK

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia

Indikator

KD

2.2.8

Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2 Menghargai peranan tokoh 2.2.9

Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.10

Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa kemerdekaan. para pahlawan b.

Menyiapkan sumber belajar (buku paket IPS kelas V) dan media pembelajaran berupa Powerpoint . c.

Menyiapkan alat evaluasi yaitu tes keterampilan proses dan lembar soal. d.

Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.2.3.2 Pelaksanaan Tindakan

3.2.3.2.1 Pra kegiatan a.

Salam b.

Berdoa c.

Presensi d.

Pengkondisian kelas

90

3.2.3.2.2

Kegiatan Awal a.

Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas. b.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Mengenal tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan”. c.

Guru memberikan motivasi kepada siswa secra verbal.

3.2.3.2.3 Kegiatan inti a.

Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut. (mengamati) b.

Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya) c.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen,

2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk bulan. (membentuk jejaring) d.

Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok yang sudah ditentukan. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas

91 membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan) f.

Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan) g.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar) h.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan) i.

Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok.

(mengkomunikasikan) j.

Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru.

(menalar) k.

Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

3.2.3.2.4 Kegiatan Akhir a.

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. b.

Guru memberikan soal evaluasi. c.

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu

(PR). d.

Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. e.

Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada siswa.

92

3.2.3.3 Observasi a.

Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS pada siklus

III.

b.

Melakukan pengamatan ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS pada siklus III.

c.

Memantau diskusi dan kerja sama antar siswa pada siklus III.

3.2.3.4 Refleksi a.

Mengkaji pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

b.

Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

c.

Menemukan dan menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II.

d.

Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus III.

3.3

SUBJEK PENELITIAN

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB sebanyak 37 siswa yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki.

3.4

TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah

Mungkur , Kota Semarang.

3.5

VARIABEL PENELITIAN

3.5.1

Variabel Masalah

3.5.1.1 Keterampilan Guru

Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint, indikatornya meliputi: 1).Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa ( Keterampilan mengelola kelas);

93

2).

Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi ( Keterampilan membuka dan menutup pelajaran); 3).Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint ( Keterampilan menjelaskan ); 4).Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan bertanya); 5).Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok .( Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas); 6).Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil ); 7).

Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two stray.( Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil); 8).Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi penguatan); 9).Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan ( Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3.5.1.2

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint , indikatornya meliputi: 1).Kesiapan siswa dalam belajar

(emotional activities); 2).Memperhatikan penjelasan dari guru.

(visual activities);

3).

Menjawab pertanyaan dari guru ( Oral activities ); 4).Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran ( oral, mental activities) ; 5).Siswa aktif dalam diskusi kelompok

(emotional activities, mental activities) ; 6).Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah (oral activities); 7) .

Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya (oral, emotional activities); 8).

Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari ( writing, dan oral activities ); 9).Mengerjakan soal evaluasi

( writing dan emotional activities ).

94

3.5.1.3

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model Two Stay

Two Stray dengan media powerpoint , indikatornya meliputi; 1).Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan;

2).Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan; 3).Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI; 4).Menjelaskan proses terbentuknya PPKI; 5).Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan; 6).Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan; 7).Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan; 8).Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 9).Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan; 10).Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

3.5.2 Variabel Tindakan

Variabel tindakan pada penelitian ini adalah penerapan model Two Stay

Two Stray dengan media Powerpoint dalam pembelajaran IPS kelas VB SDN

Bendan Ngisor.

3.6

DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.6.1 Sumber Data

3.6.1.1 Siswa

Sumber data siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama

95 pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar aktivitas siswa dan hasil evaluasi

3.6.1.2 Guru

Sumber data guru kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang yang diperoleh dari hasil observasi yang dilaksanakan secara sistematis selama pelaksanaan siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. Data tersebut berupa lembar observasi keterampilan dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint .

3.6.1.3

Data dokumen

Data dokumen bersumber dari data awal nilai, hasil tes setelah dilakukan tindakan yaitu setelah pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint , absensi kelas VB SDN Bendan Ngisor Semarang pada saat proses kegiatan pembelajaran, serta foto aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memperkuat data-data yang diperoleh selama pelaksanaan observasi

3.6.1.4 Catatan lapangan

Sumber data yang berupa catatan lapangan diperoleh dari catatan selama proses pembelajaran pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.

Berupa data keterampilan guru dan data aktivitas siswa pada pembelajaran IPS.

3.6.2 Jenis Data

3.6.2.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif dapat dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah usaha untuk melihat gambaran data rerata, mean, median, dan

96 standar deviasi. Dari data tersebut dapat disajikan dalam bentuk-bentuk penyajian data yang lebih menarikdan mudah dimengerti atau dipahami, yaitu dengan menggunakan tabel, grafik, chart (Widhihastrini, 2012:51). Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint .

3.6.2.2 Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak bisa diukur dengan angka. Data kualitatif dapat berupa: berbagai isi jurnal, hasil transkrip wawancara, hasil angket terbuka, hasil lembar observasi, dan lain-lain (Widhihastirini, 2012:52). Dalam penelitian ini data kualitatif diambil dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa dan keterampilan guru.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini antara lain: teknik tes, teknik non tes:

3.6.3.1 Teknik Tes

Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, 2008: 1.5)

Teknik tes dalam evaluasi pendidikan terdapat tiga macam tes, antara lain:

(1) tes diagnostik, (2) tes formatif, (3) tes sumatif (Hamdani, 2011:313).

Teknik tes dalam peneilitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan prestasi belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk

97 mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap matei yang diberikan oleh guru yang dilaksanakan pada saat siklus pertama, siklus kedua, dan siklus selanjutnya.

3.6.3.2 Teknik Non Tes

3.6.3.2.1 Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis trhadap objek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus diadakan maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya. Observasi terdiri atas tiga macam, yaitu (1) observasi partisipan, yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati, (2) observasi sistematik, yaitu pngamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati (Hamdani, 2011:312). Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan aktivitas siswa selama pembelajaran (Trianto, 2012:62).

Pada penelitian ini observasi berisi catatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint .

3.6.3.2.2 Catatan lapangan

Catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan yang terkumpul selama sehari atau periode tertentu, yang disusun berdasarkan catatan pendek, catatan harian, log lapangan, dan juga mencangkup data terkait yang berasal dari

98 dokumen, rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu pengumpulan data selanjutnya (Trianto, 2012:57).

Pada penelitian ini catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint .

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.7.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dapat dianalisis dengan tenik analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai tertinggi, nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal yang ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a.

Menentukan nilai

Nilai siswa = x 100

(Suwandi, 2011:155)

99 b.

Menghitung mean atau rerata kelas

Rerata merupakan jumlah dari seluruh nilaidata dibagi dengan banyaknya data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:

X =

Dengan:

X = nilai rata-rata

∑X = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa c.

Menghitung persentase ketuntasan belajar

(Aqib, 2011:40))

Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut :

(Aqib, 2010 :41)

Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

3.7.1.1

Menentukan batas minimal nilai ketuntasan

Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompotensi yang telah dikontrakkan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada (Poerwanti, 2008:6-15).

100

Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa (KKM SDN Bendan Ngisor Semarang) yang dikelompokan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, kriterianya yaitu:

Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan belajar

Kriteria ketuntasan

≥ 67

< 67

Kualifikasi

Tuntas

Belum tuntas

( Sumber: KKM SDN Bendan Ngisor Semarang)

Menurut Djamarah (2013: 108) apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.

Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas ketuntasan klasikal juga 75 %.

Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek, antara lain: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sesuai dengan permendikbud nomor 104 kategori penilaiannya sebagai berikut:

Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan

Sikap Pengetahuan

Modus Predikat Rentang Huruf

Keterampilan

Rentang angka Huruf

4 SB angka

3,85- 4,00 A 3,85- 4,00 A

3 B

3,51-3,84

3,18-3,50

A-

B+

3,51-3,84

3,18-3,50

A-

B+

2

1

C

K

2,85-3,17

2,51-2,84

2,18-2,50

1,85-2,17

1,51-1,84

1,18-1,50

1,00-1,17

B

B-

C+

C

C-

D+

D

2,85-3,17

2,51-2,84

2,18-2,50

1,85-2,17

1,51-1,84

1,18-1,50

1,00-1,17

B

B-

C+

C

C-

D+

D

(Permendikbud Nomor 104 (2014: 11)

101

3.7.2 Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan media powerpoint berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil catatan lapangan dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini berasal dari pengolahan data instrumen pengamatan guru dan aktivitas siswa.

Instrumen untuk mengukur minat peserta didik yang telah berhasil dibuat ada 10 butir. Jika rentangan yang dipakai adalah 1 sampai 5, maka skor terendah seorang peserta didik adalah 10, yakni dari 10 x 1 dan skor tertinggi sebesar 50, yakni dari 10 x 5. (Poerwanti, 2008:6-9).

Maka dari contoh tersebut untuk menentukan skor dalam 4 kategori, langkah-langkah yang ditempuh yaitu:

1.

Menentukan skor tertinggi

2.

Menentukan skor terendah

3.

Menentukkan jarak interval,

Jika: m = skor maksimal k = skor minimal t = jumlah kelas interval i = jarak interval maka: i = (Widiyoko, 2013: 110)

4.

Membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang)

102

Maka dapat dikategorikan menjadi:

Tabel 3.6 Kategori kriteria ketuntasan

Jumlah Skor

> (k+3(i)) s/d m

> (k+2(i)) s/d (k+3(i))

> (k+i) s/d (k+2(i)) k s/d (k+i)

Kualifikasi

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Dalam penelitian ini peneliti menentukan kriteria penilaian yang digunakan untuk menentukan klasifikasi nilai keterampilan guru dan aktivitas siswa yaitu sebagai berikut:

1) Keterampilan guru

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint . Setiap indikator keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga: m = 9 x 4 = 36 k = 9 x 1 = 9 t = 4 i = , sehingga i = = 6,75

Jadi, i = 6,75

103

Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

2) Aktivitas siswa

Kualifikasi

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Dalam penelitian ini terdapat 9 indikator aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint .Setiap indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint terdiri atas 4 deskriptor, sehingga: m = 9 x 4 = 36 k = 9 x 1 = 9 t = 4 i = , sehingga i = = 6,75

Jadi, i = 6,75

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

Kualifikasi

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

104

3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray berbantuan media gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VB SD Negeri Bendan Ngisor, indikatornya antara lain: a.

Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurangkurangnya baik (> 22,5 s/d 29,25). b.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik (> 22,5 s/d 29,25). c.

Ketuntasan hasil belajar klasikal ranah pengetahuan ≥75% dan individual ≥

65, capaian optimum ≥ 2,67 untuk ranah ketrampilan, modus ≥ 3 dengan predikat B untuk ranah sikap.

195

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas tentang peningkatan kualitas pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

5.1.1

Keterampilan guru kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami peningkatan setiap siklusnya. Keterampilan guru pada siklus I mendapatkan skor 29 termasuk kategori baik, pada siklus II mendapatkan skor 30 termasuk kategori sangat baik, dan pada siklus III mendapatkan skor 32 termasuk kategori sangat baik.

5.1.2

Aktivitas siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami peningkatan setiap siklusnya. Aktivitas siswa pada siklus I mendapatkan rata-rata skor 22,2 termasuk kategori cukup, pada siklus II mendapatkan rata-rata skor 27 termasuk kategori baik, dan pada siklus III mendapatkan rata-rata skor 29,9 termasuk kategori sangat baik.

5.1.3

Hasil belajar siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor pada pembelajaran IPS melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hasil belajar tersebut meliputi hasil belajar pada ranah pengetahuan, sikap spiritual, sikap sosial dan keterampilan.

195

196

Ketuntasan klasikal hasil belajar pada siklus I sebesar 48%, pada siklus sebesar 74 % dan pada siklus III sebesar 86%. Kemudian peningkatan hasil belajar pada ranah sikap spiritual, pada siklus I memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus II memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus III memperoleh skor modus 4 dengan predikat SB(Sangat Baik). Peningkatan hasil belajar sikap sosial pada siklus

I memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus II memperoleh skor modus 3 dengan predikat B (Baik). Pada siklus III memperoleh skor modus 4 dengan predikat SB (Sangat Baik). Peningkatan hasil unjuk kerja siswa (ranah keterampilan) ditunjukkan dengan perolehan skor capaian optimum, pada siklus I memperoleh skor capaian optimum

2,51 dengan kriteria B-, siklus II memperoleh skor capaian optimum 2,87 dengan predikat B,dan siklus III memperoleh skor capaian optimum 3,21 dengan predikat B+.

Berdasarkan simpulan tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan model

Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa kelas VB SDN Bendan Ngisor Kota Semarang.

5.2

SARAN

Berdasarkan pengamatan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPS dengan menerapakan model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

197

5.2.1

Guru

Hendaknya guru memilih model pembelajaran, dan media yang bervariasi sesuai dengan materi pelajaran agar mampu meningkatkan interaksi siswa.

Dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS, maka model tersebut bisa digunakan sebagai acuan guru untuk pelaksanaan pembelajaran yang lainnya

5.2.2

Siswa

Siswa disarankan lebih aktif dalam pembelajaran, membangun kebiasaan berpikir kritis, mampu memecahkan suatu permasalahan dan senang mengikuti pembelajaran. Melalui penerapan model Two Stay Two Stray dengan media

Powerpoint sebagai upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

5.2.3

Sekolah

Untuk peningkatan kualitas pembelajaran dan pendidikan, hendaknya sekolah memberikan pelatihan kepada guru tentang model dan media pembelajaran yang inovatif sehingga guru dapat menerapkannya di dalam kelas dengan baik. Salah satunya adalah menerapkan model Two Stay Two Stray dan media Powerpoint dalam pembelajaran.

198

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK .

Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Bumi

Akasara.

Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran . Depok: RajaGrafindo Persada.

Azis, Abdul. 2012. Metode dan Model-model Mengajar IPS . Bandung: Alfabeta.

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif . Bandung: Yrama Widya.

________. 2012. Media pembelajaran . Bandung: Yrama Widya.

Depdiknas. 2007. Standar Isi.

Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar .Bandung: Pustaka Setia.

Hidayati,dkk. 2010. Pengembangan Pendidikan IPS SD . Jakarta: Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Hosnan. 2014. Pendekatan Scientific dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21 . Bogor: Ghalia Indonsia.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperatif Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model

Penerapan . Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Idatunnisa, A. 2011. Penerapan Metode Two Stay Two Stray Sebagai Upaya

Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisai.

Skripsi, Universitas

Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Sosial. Dapat diakses di http:/journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/ article/view/1291, diunduh tanggal 28 januari 2015

Indriyani, C. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas

IV SD Tambakaji 05 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

Skripsi,

Universitas Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Dapat diakses dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined/article/view/989/10

17, diunduh tanggal 28 januari 2015

199

Liya, N. 2013. Efektivitas Strategi Question Student Have dan Media

Powerpoint Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan.

Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Dapat diakses di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb diunduh tanggal 18 Maret

2015

Listiyanah, D. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Melalui

Perpaduan Metode Ceramah dan Metode Two Stay Two Stray Pada

Kelas X AP SMK Hidayah Semarang .

Skripsi, Universitas Negeri

Semarang.Pendidikan Ekonomi. Dapat diakses di http:journal.unnes

.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/1147/1113,diunduh tanggal 28 januari 201

Maonde, F.

The Discrepancy of Students’ Mathematic Achievement through

Cooperative Learning Model, and the ability in mastering Languages and Science.

Dapat diakses dihttp://www.ijern.com/journal

/2015/January-2015/13.pdf, diunduh tanggal 26 januari 2015

Petrus,dkk. 2010. Kajian IPS SD . Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas

Poerwanti, Endang dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti.

Pri, E. 2013. Keefektivan Model Course Review Horay Berbantuan Powerpoint

Pada Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa.

Skripsi, Universitas

Negeri Semarang. Dapat diakses di http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/ujme/article/view/3362/3115 diunduh tanggal 18 Maret

2015

Puti, R. 2011. Penggunaan Teknik Two Stay Two Stray Untuk Meeningkatkan

Penguasaan Konsep Pesawat Sederhana .

Dapat diakses di http://download.portalgaruda.org /arti cle.php?article=107908&val=

4065&title=PENGGUNAAN%20TEKNIK%20TWO%20STAY%20T

WO%20STRAY%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20PENGUAS

AAN%20KONSEP%20PESAWAT%20SEDERHANA, tanggal 27 januari 2015 diunduh

Retnaningsih, L. 2013. Keefektifan Media Spesimen Dengan Metode Two Stay

Two Stray Pada Materi Arthropoda .

Dapat diakses dihttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb/article/view/1240 /1291, diunduh tanggal 28 januari 2015

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013 .

Jogja: ARRUZZ.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi . Jakarta: Rineka

Cipta.

200

Sulisworo, D. The Effect of Cooperative Learning, Motivation and Information

Technology Literacy to Achievement . Dapat diakses di http://dx.doi.org/10.5296/ijld.v4i2.4908. diunduh tanggal 26 januari

2015

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Fajar Interpratama Mandiri

Suwandi, Sarwiji. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran . Surakarta:

Yuma Pustaka

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

______. 2012. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta: Prestasi Pustaka.

Usman, Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional . Bandung: Remaja Rosdakarya.

UU No.20 Tahun 2003. Dapat di akses di http://www.kemenag.go.id/file/ dokumen/UU2003, diunduh pada tanggal 27 januari 2015

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian .

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Wiwatanapataphee, B . An Integrated Powerpoint-Maple based Teaching

Learning Model for Multivariate Integral Calculus. Dapat diakses di http://www.iejme.com/012010/d2.pdf

. Diunduh pada tanggal 18 Maret

2015

Yuniar, I .2012.

Penerapan Model Pmebelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two

Stray Disertai Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran biologi Siswa Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 7 Surakarta

TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Dapat diaskses di http://download.portalgaruda.org/ article.php?article=50672&val=4057 diunduh tanggal 27 januari 2015

LAMPIRAN 1

PEDOMAN PENETAPAN

INDIKATOR

201

202

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT SERI PADA SISWA

Keterampilan

Dasar Mengajar

KELAS VB SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Keterampilan Guru

Menggunakan Model Two

Stay Two Stray dengan media powerpoint

Indikator keterampilan

Guru dalam pembelajaran dengan model Model Two

Stay Two Stray dengan media powerpoint

1)

(

(

Keteranpilan bertanya questioning skillls )

2) Keterampilan memberi penguatan reinforcement skills )

3) Keterampilan mengadakan variasi

1) Guru menyiapkan materi.

2) Guru membuka pelajaran

1) Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan

3) dan melakukan apersepsi.

Guru menjelaskan materi dengan siswa (Keterampilan mengelola kelas). menggunakan 2) Membuka pelajaran dan powerpoint tentang tokoh melaksanakan apersepsi perjuangan kemerdekaan

4) Guru mengajukan beberapa

(Keterampilan membuka dan menutup pelajaran). pertanyaan kepada siswa.

5) Guru membentuk kelompok

3) Menyampaikan dan menjelaskan materi secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak menggunakan media powerpoint ( Keterampilan

( variation skills )

4) Keterampilan menjelaskan

5)

( explaning skills )

Keterampilan sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu.

6) Guru memberikan lembar kerja yang akan dibahas

4) Melakukan tanya jawab dengan siswa.

(keterampilan bertanya) siswa bersama-sama dengan anggota kelompoknya

5) menjelaskan).

Membimbing siswa dalam pembentukan membuka dan menutup masing-masing.

7) Guru membimbing siswa kelompok.(Keterampilan mengadakan variasi,

203 pelajaran (set

6) Keterampilan membimbing yang berperan sebagai tuan induction and closure) rumah dan tamu. kelas)

8) Guru mengajak beberapa 6) Memberikan lembar kerja kelompok mempresentasikan untuk hasil

Keterampilan mengelola kepada kelompok diskusi.(keterampilan diskusi kelompok kecil

7) Keterampilan mengelola kelas

8) Keterampilan mengajar

9) kerja kelompok.

Guru kegiatan kemudian menyimpulkan pembelajaran melakukan membimbing diskusi kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai evaluasi. tamu dan tuan rumah dengan model two stay kelompok kecil dan perseorangan two stray.( Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

8) Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan

(Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

204

PEDOMAN PENETAPAN INDIKATOR AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa melalui

Model Two Stay Two Stray dengan media powerpoint

Indikator

Aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui Model

Two Stay Two

Stray dengan media powerpoint

1) Visual aktivities , yang 1) Siswa mempersiapkan diri termasuk didalamnya mengikuti pembelajaran. misalnya, membaca, 2) Siswa memperhatikan

1) Kesiapan siswa dalam belajar memperhatikan gambar, apersepsi dari guru. demonstrasi, percobaan, 3) Siswa mendengarkan materi pekerjaan orang lain

2) Oral activities, seperti: dari guru tentang tokoh perjuangan kemerdekaan

(emotional activities).

2) Memperhatikan penjelasan dari guru.

(visual,

3) menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, menanya) mengadakan wawancara, 4) Siswa diskusi, interupsi

Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, yang telah disiapkan oleh guru kemudian melakukan tanya jawab.(mengamati, membentuk kelompok secara heterogen

3) listening activities).

Menjawab pertanyaan dari guru (0ral activities) yang benggotakan 4 anak, Siswa aktif

2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai dalam kegiatan pembelajaran

205 percakapan, diskusi, tamu. (membuat jejaring) musik, pidato

4) Writing activitie, seperti

5) Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas

( oral, mental activities).

5) Siswa aktif misalnya menulis cerita, karangan, laporan, bersama-sama anggota dengan kelompoknya dalam diskusi kelompok angket, menyalin

5) Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, masing-masing. (menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya

(emotional,oral, mental activities)

6) Siswa berbagi

6) diagram

Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil informasi sebagai tamu dan tuan rumah

(oral activities).

7) Siswa berperan percobaan, membuat konstruksi, model kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mereparasi, bermain, mengkomunikasikan) berkebun, beternak

7) Mental activities, sebagai

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok aktif dalam mempresentasik an hasil kerja kelompoknya (o contoh misalnya: menghadapi, mengingat, memecahkan menganalisa, soal, melihat mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka 8) ral activities).

Menyimpulkan hubungan, mengambil 8) Masing-masing kelompok keputusan mempresentasikan hasil ( dipelajari writing, oral

8) Emotional seperti activities, misalnya: kerja mereka.

(mengkomunikasikan). menaruh minat, merasa 9) Menyimpulkan kegiatan bosan, gembira, pembelajaran kemudian activities ).

9) Mengerjakan soal evaluasi( emotio bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan

(mencoba, mengkomunikasikan) melakukan evaluasi.

(mengkomunikasikan, materi yang sedang nal, writing emotional) gugup menalar)

LAMPIRAN 2

KISI-KISI INSTRUMEN

PENELITIAN

206

207

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

JUDUL :

Peningkatan hasil belajar IPS SD melalui model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint di SDN Bendan Ngisor Semarang

No. Variabel Indikator Sumber

Data

1. Keterampilan guru dalam

1) Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa pembelajaran (Keterampilan mengelola

IPS melalui kelas). model Two 2) Membuka pelajaran dan

Stay Two

Stray dengan media gambar seri melaksanakan apersepsi

(Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

3) Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint ( Keterampilan menjelaskan).

4) Melakukan tanya jawab dengan siswa. (keterampilan

1.

Guru kelas VB

2.

Foto

3.

Catatan

Lapangan bertanya)

5) Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.(Keterampilan mengadakan variasi,

Keterampilan mengelola kelas)

Alat/

Instrumen

Lembar observasi

Catatan lapangan

208

6) Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7) Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two stray.( Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

8) Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.(Keterampilan memberi penguatan)

9) Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan

(Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

1) Kesiapan siswa dalam belajar 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran

IPS melalui model Two

Stay Two activities).

3) Menjawab pertanyaan dari

Stray dengan media guru (0ral activities)

4) Siswa aktif dalam kegiatan gambar seri

(emotional activities).

2) Memperhatikan penjelasan dari guru.

(visual, listening pembelajaran ( oral, mental activities).

5) Siswa aktif dalam diskusi

1.

Siswa kelas

VB

2.

Foto

3.

Catatan

Lapang an

Lembar observasi

Catatan lapangan

209

3. Hasil Belajar

Siswa dalam pembelajaran

IPS melalui model Two

Stay Two

Stray dengan media gambar seri kelompok (emotional,oral, mental activities)

6) Siswa berbagi informasi sebagai tamu dan tuan rumah

(oral activities).

7) Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya (oral activities).

8) Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari ( writing, oral activities ).

9) Mengerjakan soal evaluasi( emotional, writing emotional) a.

Ranah pengetahuan

Hasil belajar, indiktornya antara lain:

1.

Menyebutkan pergerakan

Siswa

Tes tertulis

2.

nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

Menjelaskan pergerakan

Tes unjuk kerja

Lembar penilaian sikap

Lembar penilaian keterampil an

(kinerja) nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

3.

Menemukan beberapa usaha yang dilakukan oleh tokohtokoh kemerdekaan pada sidang BPUPKI dan PPKI.

4.

Menjelaskan beberapa usaha yang dilakukan oleh tokoh-

tokoh kemerdekaan pada sidang BPUPKI dan PPKI.

5.

Menyebutkan beberapa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

6.

Mengidentifikasikan beberapa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

7.

Menjelaskan peranan beberapa tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

8.

Menyebutkan jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

9.

Menemukan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

10.

Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. b.

Ranah Sikap

Sikap siswa saat pembelajaran c.

Ranah Keterampilan

Keterampilan dalam kegiatan pemecahan masalah

210

LAMPIRAN 3

LEMBAR OBSERVASI

KETERAMPILAN GURU

211

212

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus……….

Nama SD

Kelas/Semester

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

Mata Pelajaran

Nama Guru

: IPS

: Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal :

Petunjuk :

1.

Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator pengamatan! a.

Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1. b.

Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2. c.

Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3. d.

Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2.

Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No. Indikator

1. Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa

( Keterampilan mengelola kelas).

2. Membuka pembelajaran

Deskriptor

1.

Mempersiapkan ruangan

2.

Mempersiapkan sumber belajar

3.

Memimpin berdo’a

4.

Mengecek kehadiran siswa

1.

Melakukan apresepsi dengan bernyanyi

Check

Skor

3.

4.

5.

6.

(

( Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

Keterampilan menjelaskan bertanya).

).

Melakukan tanya jawab dengan siswa.

(Keteranpilan

Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.

( Keterampilan mengadakan variasi,

Keterampilan mengelola kelas)

Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.(keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

7. Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay

2.

Menarik perhatian siswa

3.

Menumbuhkan motivasi

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

1.

Menyampaikan materi dengan jelas

2.

Menggunakan media powerpoint yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

3.

Menggunakan media powerpoint yang mampu mendukung materi yang diajarkan.

4.

Mengunakan bahasa yang baik dan benar

1.

Memberikan pertanyaan secara jelas

2.

Memberi pertanyaan secara logis

3.

Mengolah kalimat tanya dengan baik dan benar

4.

Guru menyampaikan konfirmasi jawaban

1.

Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok kecil

2.

Pembagian kelompok secara heterogen

3.

Membagi kelompok sesuai kemampuan siswa

4.

Menjelaskan aturan kegiatan kelompok sebagai tamu dan tuan rumah

1.

Memberikan lembar kerja sesuai materi

2.

Memberikan aturan pengerjaan soal yang jelas

3.

Membimbing siswa secara perseorangan dalam melakukan diskusi

4.

Membimbing siswa secara kelompok dalam melakukan diskusi

1.

Membimbing jalanya diskusi antar kelompok

2.

Memberi bimbingan sesuai kebutuhan siswa

213

214 two stray.

( Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil).

3.

Membimbing siswa yang berperan sebagai tamu

4.

Membimbing siswa yang berperan sebagai tuan rumah.

8.

9.

Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.

(Keterampilan memberi penguatan)

Menutup pembelajaran

(Keterampilan membuka dan menutup pelajaran).

1.

Melakukan refleksi hasil kerja siswa.

2.

Memberikan penguatan secara verbal.

3.

Memberikan penguatan dengan memberikan reward

4.

Memberikan penguatan dengan gerakan/ acungan jempol.

1.

Meninjau kembali dengan mengadakan refleksi

2.

Menyimpulkan materi pembelajaran

3.

Melakukan evaluasi(penilaian)

4.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

Kategori

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Semarang, ..............................

Observer,

............................................

215

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

Siklus I

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Nama Guru

Hari/Tanggal

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

: Afrinia Nur Fatimah

: Senin, 13 April 2015

Petunjuk :

1

2

1.

Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator pengamatan! a.

Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1. b.

Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2. c.

Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3. d.

Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2.

Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No Indikator yang Diamati

Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa

Membuka pembelajaran

3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint

4 Melakukan tanya jawab dengan siswa

5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok

6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.

7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two stray

8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok

Deskriptor

1 2 3 4

√ √ √ √

√ √ √

√ √ √ √

√ √ √

Skor

4

3

4

3

3

3

3

3

√ √ √

9 Menutup pembelajaran

Jumlah Skor

Persentase

Kategori

3

29

80 %

Baik

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

Kategori

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Semarang,13 April 2015

Observer,

216

217

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

Siklus II

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Nama Guru

Hari/Tanggal

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

: Afrinia Nur Fatimah

:Senin, 20 April 2015

Petunjuk :

1.

Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator pengamatan! a.

Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1. b.

Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2. c.

Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3. d.

Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2.

Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

Deskriptor

No Indikator yang Diamati

1 2 3 4

1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa

√ √ √ √

2

3

Membuka pembelajaran

Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

√ √ √ √

√ √ √ √ media powerpoint

4 Melakukan tanya jawab dengan siswa

5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok

√ √ √ √

√ √ √

6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.

√ √ √

7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu

√ √ √ dan tuan rumah dengan model two stay two stray

8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok

√ √ √

9 Menutup pembelajaran

Jumlah Skor

Persentase

Kategori

√ √ √

Skor

4

4

4

4

3

3

3

3

3

30

83 %

Sangat

Baik

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

Kategori

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Semarang, 20 April 2015

Observer

218

LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU

219

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Nama Guru

Siklus III

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

: Afrinia Nur Fatimah

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015

Petunjuk :

1.

Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator pengamatan! a.

Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1. b.

Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2. c.

Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3. d.

Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231)

2.

Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

Deskriptor

No Indikator yang Diamati

1 2 3 4

1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa

√ √ √ √ 4

Skor

2

3

Membuka pembelajaran

Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan

√ √ √ √ 4

√ √ √ √ 4 media powerpoint

4

5

6

7

Melakukan tanya jawab dengan siswa

Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok

Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.

Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan

√ √ √ 3

√ √ √

3

√ √ √ 3

√ √ √ √ 4 tuan rumah dengan model two stay two stray

8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok

√ √ √ 3

9 Menutup pembelajaran

Jumlah Skor

√ √ √ √ 4

32

Persentase

Kategori

88 %

Sangat

Baik

Tabel Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

Kategori

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Semarang, 24 April 2015

Observer,

220

LAMPIRAN 4

LEMBAR PENGAMATAN

AKTIVITAS SISWA

221

222

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR SEMARANG

Siklus……….

Nama Siswa :

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Nama Guru

Hari/Tanggal

: V (Lima) /2 (Dua)

: IPS

: Afrinia Nur Fatimah

:

Petunjuk : a.

Berilah tanda check (√) pada kolom check yang sesuai dengan indikator pengamatan! a.

Jika deskriptor tidak nampak sama sekali dan nampak 1, maka mendapat skor

1. b.

Jika deskriptor nampak 2, maka mendapat skor 2. c.

Jika deskriptor nampak 3, maka mendapat skor 3. d.

Jika deskriptor nampak 4, maka mendapat skor 4.

(Sukmadinata 2009:231) b.

Hal-hal yang tidak nampak pada deskriptor, dituliskan dalam catatan lapangan!

No Indikator Deskriptor Check Skor

1. Kesiapan siswa dalam belajar

(emotional activities).

2. Memperhatikan penjelasan dari guru.

1.

Berbaris di depan kelas

2.

Masuk ruang kelas

3.

Duduk dengan tenang

4.

Menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran

1.

Memperhatikan penjelasan dari guru.

3.

4.

5.

7.

(visual, listening activities).

Menjawab kegiatan

Siswa berperan aktif dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya (oral activities). pertanyaan dari guru

(0ral activities)

Siswa aktif dalam pembelajaran ( oral, mental activities).

Siswa aktif dalam diskusi kelompok

(emotional, oral, mental activities)

6. Siswa membagi informasi ke tamu dan tuan rumah (oral activities)

2.

Mencatat penjelasan materi.

3.

Menanyakan hal yang belum difahami

4.

Memperhatikan penjelasan guru dengan serius dan berkonsentarsi.

1.

Mengangkat tangan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan

2.

Berani untuk bertanya

3.

Berani untuk menjawab

4.

Berani mengeluarkan pendapat dengan percaya diri

1.

Memperhatikan pembelajaran

2.

Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

3.

Menjalin komunikasi dengan guru saat pembelajaran

4.

Berani perpendapat pada saat pembelajaran

1.

Memberanikan diri untuk memimpin diskusi

2.

Mengeluarkan pendapat saat diskusi

3.

Menghargai pendapat teman

4.

Memancing teman lain untuk mengeluarkan pendapat

1.

Melakukan peran sebagai tuan rumah dan tamu

2.

Mengeluarkan pendapat kepada kelompok lain

3.

Menghargai pendapat teman

4.

Menjalin komunikasi yang baik dengan teman yang menjadi tamu

1.

Menyimpulkan hasil diskusi sendiri

2.

Menyimpulkan hasil diskusi dengan teman

3.

Menyampaikan hasil diskusi sesuai dengan hasil kelompok

4.

Menyampaikan hasil diskusi dengan guru

223

224

8. Menyimpulkan materi yang sedang dipelajari ( activities ). oral

9. Mengerjakan soal evaluasi( writing, emotional activities ).

1.

Siswa mampu memahami materi

2.

Membuat ringkasan tentang materi

3.

Mampu memberikan simpulan

4.

Berani menyampaikan simpulan yang dibuat

1.

Mengerjakan evaluasi dengan tenang

2.

Mengerjakan evaluasi dengan percaya diri

3.

Mengerjakan evaluasi tepat waktu

4.

Mengerjakan evaluasi sendiri

Jumlah skor

Jumlah skor = …………………… Kategori……………………..

Tabel Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa

Jumlah Skor

> 29,25 s/d 36

> 22,5 s/d 29,25

> 15,75 s/d 22,5

9 s/d 15,75

Kategori

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Tingkat

Keberhasilan

Berhasil

Berhasil

Tidak Berhasil

Tidak Berhasil

Semarang, ..............................

Observer,

.............................................

225

5

6

7

8

9

3

4

1

2

13

14

15

10

11

12

No

A I P P

C S

D P

D A S

D A

F R A

A.A. C

A I

A R

A I T

A S Y

I D S

I S A

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Indikator

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 1 2 2 1 2 1 1 2 15 C

3 2 3 2 2 3 3 2 4 24 B

R A H

M A

4 3 3 4 2 2 2 2 4 26 B

3 2 2 1 2 1 1 2 3 17 C

4

2

3

2

2

1

3

1

3

1

3

2

3

2

2

1

2

4

25

16

B

3 2 2 2 2 2 3 3 3 22 C

3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C

3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 SB

C

3 2 2 2 2 3 3 2 3 22 C

- - - - - - - - - - -

4 3 2 2 2 2 2 2 4 23 B

- - - - - - - - - - -

3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C

3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

226

L D S

M R

M J S

M B R

M S

F T S

F M P

G A

G L Z

H A T

I S R

L C P

N S F

P F T

R A K

R Y

S N

S L

S B

W S L

23

24

25

26

27

16

17

18

19

20

21

22

31

32

33

34

35

28

29

30

3 2 3 3 3 3 3 2 3 25 B

3 2 2 2 2 2 2 2 3 20 C

4 3 3 3 4 3 3 2 3 28 B

3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B

3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

4 2 2 3 3 3 3 2 3 25 B

3 2 2 2 2 2 3 2 4 22 C

4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 SB

3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

2 2 2 2 2 2 3 2 3 19 C

4 2 2 2 2 3 3 2 4 22 C

3 3 3 3 3 2 2 2 4 24 B

3 2 2 2 2 3 3 3 3 23 B

3 2 2 2 2 1 2 2 4 20 C

4 3 2 3 3 2 3 2 4 26 B

3 2 2 2 2 3 3 2 3 20 C

4 3 3 4 4 4 4 4 3 33 SB

3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

3 3 3 3 3 3 3 2 4 27 B

227

36

37

A N

M B

4

2

3

1

2

1

3

2

4

1

3

1

3

1

2

2

3

2

Jumlah yang mendapat 3 skor 4

1

2

Jumlah skor

Rata-rata

Jumlah skor seluruh

0

3

17

11

105

3 indikator

Jumlah rata-rata seluruh indikator

779

Kategori

22,2

Cukup

Presentase keberhasilan 62 %

2

21

10

2

82

2

20

10

3

84

2

8

5

3

20 21

6

5

86 83

3

17

12

3

85

3

12

17

3

90

2

1

0

28 7

4 12

16

74 114

2,3 2,4 2,5 2,4 2,4 2,5 2,1 3,2

Observer I Observer II

27

15

B

C

228

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

3

4

5

6

1

2

No

A R

A I T

A S Y

A I P P

C S

D P

D A S

I D S

I S A

R A H

M A

A.A. C

A I

D A

F R A

F T S

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II

Indikator

Nama

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2 1 2 2 1 2 2 1 3 16 C

3 3 2 2 2 2 2 2 4 22 C

4 3 3 3 3 2 2 2 3 25 B

3 2 3 3 2 3 3 2 4 25 B

3 2 3 3 4 3 3 2 2 25 B

4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B

4 4 3 3 3 3 4 3 4 31 SB

4 3 4 4 4 4 4 4 4 35 SB

3 2 2 2 2 2 2 2 4 21 C

4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB

- - - - - - - - - - -

3 2 3 3 3 3 3 3 4 27 B

4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB

3 2 3 3 2 3 3 3 4 26 B

3 2 2 3 4 3 3 3 3 26 B

4 3 3 3 2 2 2 3 3 25 B

229

24

25

26

27

28

17

18

19

20

21

22

23

32

33

34

35

36

29

30

31

M R

M J S

M B R

M S

N S F

F M P

G A

G L Z

H A T

I S R

L C P

L D S

P F T

R A K

R Y

S N

S L

S B

W S L

A N

4 3 3 4 4 3 3 4 4 32 SB

4 3 3 3 4 3 4 3 4 31 SB

4 2 3 3 4 3 3 3 4 29 B

3 2 2 3 4 3 3 3 4 27 B

3 2 2 2 2 3 3 2 4 23 B

4 2 3 3 4 4 3 3 4 30 SB

4 3 3 4 3 3 3 3 4 30 SB

4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 SB

4 2 3 3 2 3 2 2 4 25 B

3 2 3 4 4 3 4 3 4 29 B

- - - - - - - - - - -

4 4 3 3 3 3 3 3 4 30 SB

3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 C

4 4 3 3 2 2 3 3 3 27 B

3 2 3 4 4 3 3 3 3 28 B

4 4 3 3 3 4 4 4 4 33 SB

4 3 4 4 4 3 3 4 4 33 SB

4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 SB

3 3 2 3 2 2 4 2 4 23 B

4 4 4 4 4 3 4 3 3 32 SB

230

37 M B

Jumlah yang mendapat skor

1

2

3

4

2

0

2

13

2

1

15

13

2

0

10

22

2

0

6

20

1

2

10

8

2

0

9

23

3

0

8

20

2

1

10

19

2

0

3

7

20 6 3 9 15 3 7 5 25

Jumlah

Rata-rata

123 94

3,5

Jumlah skor seluruh indikator

Jumlah rata-rata seluruh

946

98 108 106 99

2,7 2,8 3,1 3

100 98

2,8 2,8

127

2,8 3,6 indikator

Kategori

27

Baik

Presentase keberhasilan 75,6 %

Observer I Observer II

17 C

231

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

SIKLUS III

8

9

10

11

12

13

14

15

16

3

4

5

1

2

6

7

No

A I T

A S Y

A I P P

C S

D P

I D S

I S A

R A H

M A

A.A. C

A I

A R

D A S

D A

F R A

F T S

Nama

Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 2 3 2 2 3 2 2 3 22 C

3 2 2 4 2 3 2 2 4 24 B

4 3 2 4 3 2 3 3 3 27 B

3 1 3 3 2 3 2 2 4 23 B

4 3 2 2 2 3 3 3 3 25 B

4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB

4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB

2 2 3 3 2 2 2 2 4 22 C

4 4 4 4 2 3 3 3 4 31 SB

3 3 2 4 4 2 2 2 2 24 B

4 2 3 4 4 4 3 3 4 31 SB

4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 SB

4 3 3 4 4 3 3 3 4 31 SB

3 4 3 3 3 3 3 3 4 29 B

4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB

232

M R

M J S

M B R

M S

N S F

F M P

G A

G L Z

H A T

I S R

L C P

L D S

P F T

R A K

R Y

S N

S L

S B

W S L

A N

24

25

26

27

28

17

18

19

20

21

22

23

32

33

34

35

36

29

30

31

4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB

4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 SB

4 4 3 4 4 3 3 3 4 32 SB

- - - - - - - - - - -

4 2 3 3 2 3 2 2 3 24 B

4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 SB

4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 SB

4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 SB

4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 SB

4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 B

4 2 3 3 4 3 3 2 4 28 B

4 4 4 4 4 3 3 2 4 32 SB

3 3 3 3 2 3 3 3 4 27 B

4 2 3 3 3 3 3 4 4 29 B

4 2 3 4 4 3 3 2 4 29 B

4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB

4 4 3 4 4 4 4 4 4 35 SB

4 3 3 4 4 4 3 3 4 32 SB

4 3 3 4 2 3 3 2 4 28 B

4 4 4 4 2 4 4 3 4 33 SB

233

37

Jumlah yang mendapat skor

M B

1

2

3

3

0

1

7

2

1

10

9

2

0

5

20

3

0

2

9

3

0

10

5

2

0

4

20

2

0

7

19

1

1

10

20

2

0

2

4

20

4 28 16 11 25 21 12 10 5 30

Jumlah

Rata-rata

135 112 114 131 119 116 111 104 136

3,75 3,1 3,1 3,6 3,3 3,2 3,1 2,9 3,8

Jumlah skor seluruh indikator

1078

Jumlah rata-rata seluruh indikator

29,94

Kategori Sangat Baik

Presentase keberhasilan 83 %

Observer I Observer II

C

LAMPIRAN 5

CATATAN LAPANGAN

KETERAMPILAN GURU

234

235

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus…….

Hari/Tanggal :

Kelas/Semester

Petunjuk:

:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………

Semarang,

Observer,

.........................

236

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus I

Hari/Tanggal : Senin, 13 April 2015

Kelas/Semester

Petunjuk:

: VB/II

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1.

Guru dalam keterampilan mengajar kurang menumbuhkan motivasi siswa

2.

Sebaiknya guru memberikan pertanyaan yang menjadikan siswa berfikir aktif sehingga suasana kelas lebih hidup / ada feedback antara guru dan siswa

3.

Guru harus membimbing secara keseluruhan, agat model “

Two Stay Two

Stray

” ini dapat dirasakan hasilnya oleh siswa

Semarang, 13 April 2015

Observer,

237

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015

Kelas/Semester

Petunjuk:

: VB/II

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1.

Dalam pembelajaran IPS melalui model

“Two Stay Two Stray”

materi peristiwa menjelang proklamasi dengan media Powerpoint sangat membantu siswa untuk bisa lebih mendalami materi melalui penayangan gambar

2.

Model

“Two Stay Two Stray”

, guru harus menyebarkan perhatian kepada semua siswa. Jangan sampai anak gaduh sendiri membahas hal diluar materi pelajaran.

Semarang, 20 April 2015

Observer,

238

LEMBAR CATATAN LAPANGAN KETERAMPILAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STSTRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus III

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015

Kelas/Semester

Petunjuk:

: VB/II

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1.

Dengan menggunakan model

“Two Stay Two Stray”

perlu bimbingan yang intensif agar semua siswa dapat belajar secara aktif dan belajar bekerjasama dengan siswa yang lain

2.

Penggunaan media Powerpoint yang menayangkan gambar tokoh perjuangan, siswa menjadi tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang tokoh-tokoh perjuangan.

Semarang, 24 April 2015

Observer,

LAMPIRAN 6

CATATAN LAPANGAN

AKTIVITAS SISWA

239

240

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus…….

Hari/Tanggal

Kelas/Semester

Pukul

:

:

:

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………

Semarang,

Observer,

.........................

241

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus I

Hari/Tanggal

Kelas/Semester

: Senin, 13 April 2015

: V/II

Petunjuk:

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1.

Ada beberapa siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran

2.

Pada saat berdiskusi siswa kurang tertib, dan pada saat perpindahan kelompok masih ada beberapa siswa yang bingung

3.

Pada saat berdiskusi (bertamu dan tuan rumah) ada satu siswa yang membuat kegaduhan didalam kelas.

4.

Siswa yang lain tidak memperhatikan teman yang presentasi dan ramai sendiri

5.

Siswa yang presentasi kurang keras

Semarang, 15 April 2015

Observer

242

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus II

Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2015

Kelas/Semester

Petunjuk:

: V/II

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1.

Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi dari guru

2.

Saat diskusi masih ada beberapa siswa yang gaduh

3.

Ketika diskusi ada siswa yang ramai dan menganggu teman yang lain

4.

Pada saat siswa membacakan hasil diskusi, siswa yang lain masih ramai

5.

Pada saat evaluasi berlangsung ada beberapa siswa yang masih bertanya kepada teman yang lain

Semarang, 20 April 2015

Observer

243

LEMBAR CATATAN LAPANGAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO

STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS VB

SDN BENDAN NGISOR

Siklus III

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 April 2015

Kelas/Semester

Petunjuk:

: V/II

Catatlah keadaan lapangan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!

1.

Sebagian besar siswa sudah memperhatikan pembelajaran

2.

Saat diskusi semua siswa sudah mengikuti aturan, baik siswa yang berperan sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah

3.

Pada saat guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi siswa berebut untuk maju ke depan kelas

4.

Siswa yang membacakan hasil diskusi sudah membacakan dengan baik

5.

Pada saat evaluasi sudah berjalan dengan tertib

Semarang, 24 April 2015

Observer

LAMPIRAN 7

PERANGKAT

PEMBELAJARAN

244

237

SILABUS PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

: V/ II

: IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Indikator

2.2.1

Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

2.2.2

Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

2.2.3

Menjelaskan

Proses terbentuknya

BPUPKI.

2.2.4

Menjelaskan

Proses terbentuknya PPKI.

Materi

Pokok

Upaya

Persiapan

Kemerdekaan

Kegiatan Pembelajaran a.

Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint tentang “Upaya Persiapan Kemerdekaan”.

(mengamati) b.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk jejaring) c.

Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) d.

Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan) f.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar) g.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. (mengkomunikasikan)

Penilaian Alokasi

Tes dan

Non Tes

Waktu

3 x 35 menit (1 pertemuan)

Sumber

Belajar a.

Standar

Isi Jakarta:

Depdiknas. b.Standar

Proses.

Permendiknas

No 41 Tahun

2007 c.BSE IPS

Kelas V SD

245

246

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran :

SDN Bendan Ngisor

IPS

Kelas

Semester

:

:

V (Lima)

II (Dua)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I.

Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

II.

Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

III.

Indikator

2.2.11

Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

2.2.12

Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

2.2.13

Menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI.

2.2.14

Menjelaskan proses terbentuknya PPKI.

IV.

Tujuan Pembelajaran

1.

Melalui penjelasan guru tentang persiapan kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan dengan lengkap.

2.

Melalui tayangan powerpoint tentang persiapan kemerdekaan, siswa mampu siswa mampu menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan dengan benar.

3.

Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya BPUPKI BPUPKI denan runtut.

247

4.

Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya PPKI dengan runtut.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),

Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas ( integrity ), Peduli

( caring ), Jujur( fairnes ).

V.

Materi Ajar

Usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.(terlampir)

VI.

Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1.

Pendekatan : Saintifik

2.

Model pembelajaran : Two Stay Two Stray

3.

Metode a.

Ceramah b.

Diskusi kelompok c.

Penugasan d.

Tanya jawab

VII.

Langkah-langkah Kegiatan

NO KEGIATAN

A. Pra Kegiatan

Salam

 Doabersama

Presensi

Pengkondisian kelas

Kegiatan awal a.

Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Hari Merdeka” yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas. b.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “usaha para pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia”. c.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

B. Kegiatan Inti a.

Guru menyiapkan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint tersebut. (mengamati) b.

Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan. (menanya) c.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara

WAKTU

15 menit

65 menit

248 heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah. Siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala lingkaran.(membentuk jejaring) d.

Guru memberikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan bersama. (menalar) e.

Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(menalar) f.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok.

(mencoba, mengkomunikasikan) g.

Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan) h.

Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan) i.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

(menalar) j.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan) k.

Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru. (menalar) l.

Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok. (konfirmasi)

C. KegiatanPenutup a.

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. b.

Guru memberikan soal evaluasi. c.

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR). d.

Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. e.

Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada siswa.

25 menit

VIII.

Media dan Sumber Belajar

1.

Media : a.

Tayangan powerpoint tentang upaya persiapan kemerdekaan. b.

Teks lagu “Hari Merdeka”.

2.

Sumber Belajar: a.

Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006.

249 b.

Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014 c.

BSE IPS Kelas V

IX.

Penilaian

1.

Teknik Penilaian : a.

Test b.

Non Test Akhir

2.

Bentuk Penilaian : a.

Tertulis b.

Unjuk kerja

3.

Bentuk Test : a.

Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir) b.

Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)

4.

Remidial dan pengayaan

Semarang,................................

Guru Kelas VB (Peneliti) Guru Mitra

Ratih Juwariah, S.Pd

NIP. 19860731 201001 2 028

Afrinia Nur Fatimah

NIM 1401411499

250

Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

1. Pergerakan Nasional a. Budi Utomo

Pada tahun 1908, dr. Wahidin Sudirohusodo menemui seorang pemuda bernama

Sutomo. Ketika itu, Sutomo masih menjadi mahasiswa Sekolah Kedokteran di

Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib bangsa Indonesia. Akibat penjajahan, kebanyakan bangsa Indonesia mengalami kebodohan dan Kemiskinan.

Sebagai kaum terpelajar, mereka prihatin terhadap nasib bangsanya. Kemudian dr.

Wahidin menganjurkan agar Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat perjuangan. Sutomo merasa sangat tertarik dengan anjuran dr. Wahidin. Pada tanggal 20 Mei 1908, ia mengumpulkan mahasiswa sekolah kedokteran. Rapat dipimpin sendiri oleh Sutomo. Hasil rapat menyepakati untuk mendirikan perkumpulan yang dinamakan Budi Utomo. Tujuannya, mencapai kemajuan dan meningkatkan derajat bangsa. Ketua Budi Utomo adalah Sutomo. b. Sarekat Islam

Rasa persatuan nasional juga tumbuh di kalangan orang-orang Islam. Pada tahun

1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di Surakarta. Pendirinya adalah H. Samanhudi. Tujuan didirikan Sarekat Islam adalah untuk memajukan

251 perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam. Pada tahun 1912 perkumpulan itu diperluas. Anggotanya bukan hanya para pedagang yang beragama Islam saja.

Setiap orang dapat menjadi anggota, namanya pun diubah menjadi ”Sarekat

Islam”. Perubahan nama itu atas usul H.O.S. Cokroaminoto.Para pemimpin

Sarekat Islam sangat gigih dalam melawan penjajah. Sarekat Islam berusaha meningkatkan kesadaran nasional kepada rakyat. c. Perhimpunan Indonesia

Sejak dulu para pemuda Indonesia selalu ingin maju. Termasuk mereka yang ingin menuntut ilmu. Ada di antara mereka yang meneruskan pendidikan ke negeri Belanda. Di samping belajar, mereka juga berjuang untuk kemerdekaan bangsanya.

Pada tahun 1908 mereka mendirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan

Indische Vereeniging. Tujuannya, mengurusi kepentingan orang-orang Indonesia

252 di negeri Belanda.Pada tahun 1922 nama perkumpulan itu diubah menjadi

PerhimpunanIndonesia. Tujuannya juga diubah, yakni memperjuangkan hak, menentukannasib sendiri, dan lepas dari penjajahan.Tokoh-tokoh Perhimpunan

Indonesia berjuang gigih menuntut pemerintah Belanda agar memberi kebebasan bagi pergerakan kemerdekaan di Indonesia. Tuntutan itu tentu saja ditolak oleh pemerintah Belanda. Pada tahun 1927 tokoh Perhimpunan Indonesia ditangkap.

Mereka adalah Moh. Hatta, Nazir Pamuncak, Abdulmajid Joyodiningrat, dan

AliSastroamijoyo. Akan tetapi, karena tidak bersalah mereka dibebaskan.

2. Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI, yaitu Perdana Menteri Jepang, Jenderal

Kuniaki Koiso, pada tanggal 7 September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak, sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia

Timur Raya. Dengan cara itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut rakyat Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945,

Pemerintah Militer Jepang di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua

253 didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selain menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha

BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal 28 Mei

1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan sidang pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang). Berikut ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.

Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:

1. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945.

Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara.Banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya

Pancasila. Seluruh anggota BPUPKI yang berjumlah 62 orang ditambah 6 anggota tambahan berkumpul dalam satu ruang sidang.

254 b. Sidang resmi kedua

Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

Pada termin ini, anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitiapanitia yang terbentuk antara lain Panitia Perancang Undang-Undang Dasar

(diketuai Sukarno), Panitia Pembelaan Tanah Air (diketuai Abikusno

Cokrosuyoso), dan Panitia Ekonomi dan Keuangan (diketuai Mohammad

Hatta).Di antara dua sidang resmi itu, berlangsung pula sidang tidak resmi yang dihadiri 38 orang. Sidang yang dipimpin Bung Karno ini membahas rancangan

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang kemudian dibahas pada sidang resmi kedua BPUPKI (10-17 Juli 1945). b . Persiapan kemerdekaan oleh PPKI

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.

Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar

Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan

Ahmad Subarjo.

Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk merdeka semakin memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan adanya tekad dari semua golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan muda menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan tanpa kerja sama dengan

Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Ada anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan bentukan Jepang. Di lain pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan hal-hal yang perlu bagi

255 suatu negara. Dalam suasanaseperti inilah PPKI bekerja sebagai badan yang bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru.

PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama terbentuk PPKI melakukan beberapa kali sidang.

1. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian

Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang menyangkut

256 kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa Indonesia yang merdeka, yaitu: a. mengesahkan UUD1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada pembukannya, b. memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs.Moh. Hatta, c. menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah

Komite Nasional.

2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945.

Sidang hari kedua ini menghasilkan keputusan: a. membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri), b. menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi delapan provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya, c. memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk.

3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong

Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan Badan

Keamanan Rakyat (BKR).

4. Sidang keempat dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas tentang: a. Komite Nasional b. Partai Nasional c. Badan Keamanan Rakyat.

Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai

Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Sejak dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah tugas PPKI. PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

Lampiran 2

Teks Lagu

Hari Merdeka

Tujuh belas agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap setia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap setia

Membela negara kita

257

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)

2.................................... (tuan rumah)

3.................................... (tamu)

4.................................... (tamu)

Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!

Gambar Pertanyaan a.

Siapakan tokoh pergerakan tersebut? b.

Bentuk pergerakan nasional apa yang mereka bentuk? c.

Pada tanggal berapa perkumpulan tersebut mengadakan rapat? a.

Siapakan tokoh pergerakan tersebut? b.

Bentuk pergerakan apa nasional apa yang mereka bentuk? c.

Pada tanggal berapa perkumpulan tersebut mengadakan rapat?

Jawaban

258

a.

Bentuk pergerakan nasional apa yang dibentuk oleh tokoh pejuang pada gambar disamping? b.

Pada tanggal berapa perkumpulan tersebut mengadakan rapat? a. Merupakan gambar rapat apa? b. BPUPKI dibentuk pada tanggal berapa? c. Sebutkan 5 anggota

BPUPKI! d. Pada tanggal berapa saja sidang BPUPKI berlangsung? a. Merupakan gambar rapat apa? b. PPKI dibentuk pada tanggal berapa? c. Sebutkan 5 anggota

PPKI! d. Pada tanggal berapa saja sidang PPKI berlangsung?

259

260

Lampiran 4

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Kelompok

1.

a.Budi Utomo, Dr. Soetomo b.

Budi Utomo c.

20 Mei 1908

3.

a. H. Samanhudi, Cokroaminoto, Agus Salim b.

Serikat Dagang Islam c.

1912

4.

a. Perhimpunan Indonesia b.

1922

5.

a. BPUPKI b.

29 April1945 c.

Moh.Yamin, Moh.Hatta, Sutardjo, K.H. Wachid, Ki. Bagus Hadi Kusumo d.

28 Mei- 1 Juni 1945

5.

a. PPKI b.

7 Agustus 1945 c.

Soepomo, Radjiman, Suroso, Sutarjo, Ki Hajar Dewantoro d.

18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, 20 agustus 1945

Lampiran 5

Pedoman Penilaian

Lembar Kerja Kelompok

2

3

NO

1

4

5

Jumlah

Skor

9

10

30

5

2

SKOR

4

Nilai Akhir =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

x 100

261

262

Lampiran 6

Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

: V/ II

: IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Upaya

Persiapan

Kemerdekaan

2.2.5

Menyebutkan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

2.2.6

Menjelaskan pergerakan nasional yang ada di indonesia pada saat menjelang kemerdekaan

2.2.7

Menjelaskan

Proses terbentuknya

BPUPKI.

2.2.8

Menjelaskan

Proses terbentuknya

PPKI.

Indikator

Teknik Bentuk

Instrumen

Tertulis Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda

Isian

Penilaian

C2

Ranah Nomor

Soal

C1 1,2

(pilihan ganda)

1 (isian)

5,9

(pilihan

C2

C2 ganda)

2 (isian)

3 ,7,10

(pilihan ganda)

3,5( isian)

4,6,8

(pilihan ganda)

4 (isian)

Sumber

Belajar

BSE IPS

Kelas V

263

Lampiran 7

LEMBAR SOAL

Mata pelajaran : IPS

Kelas : V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1. Sutomo mendirikan perkumpulan sebagai alat perjuangan disebut... a. Budi Utomo c. Pergerakan Sutomo b. Budi Sutomo d. Pergerakan Utomo

2. Banyak pergerakan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. Akan tetapi, semua pergerakan bangsa

Indonesia tersebut dilarang, kecuali organisasi atau badan-badan yang tugasnya membantu... a. Vietnam b. Jepang c. Malaysia d. Singapura

3. Kepanjangan dari BPUPKI adalah ... a. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia b. Badan Penyelidik Untuk Persiapan Kemerdekaan Indonesia c. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Pencapaian Kemerdekaan Indonesia d. Badan Pembuat Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

4. Presiden Sukarno dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru, kecuali... a. KNI c. BKR b. PNI d. PDI

5. Perkumpulan yang dinamakan Indische Vereeniging Pada tahun... a. 1808 b. 1909 c. 1908 d. 1809

264

6. PPKI dibentuk pada tanggal... a. 7 Januari 1945 c. 1 Maret 1945 b. 1 Februari 1945 d. 7 Agustus 1945

7. Ir. Soekarno yang mengajukan rancangan dasar negara dan memberi nama

Pancasila. Berapakah jumlah rancangan tersebut... a. 4 c. 6 b. 5 d. 7

8. PPKI beranggotakan... a. 20 orang b. 21 orang

c. 30 orang

d. 31 orang

9. Pada tahun 1912 didirikan perkumpulan ”Sarekat Dagang Islam” di... a. Surabaya c. Surakarta b. Jakarta d. Jogjakarta

10. BPUPKI mengadakan sidang kedua pada ... a. 8-16 Juli 1945 b. 9-16 Juli 1945 c. 10-16 Juli 1945 d. 11-16 Juli 1945

B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Sebutkan 2 contoh pergerakan nasional !

2. Apakah tujuan didirikan Sarekat Islam ?

3. BPUPKI tersebut diketuai oleh?

4. Apa kepanjangan dari PPKI?

5. Apa yang dihasilkan BPUPKI pada saat mengadakan sidang kedua?

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1.

A

2.

B

3.

A

4.

D

5.

C

6.

D

7.

B

8.

B

9.

A

10.

C

B. Isian

1.

Sarekat islam, budi utomo

2.

Memajukan perdagangan Indonesia dibawah panji-panji Islam.

3.

dr. Radjiman Wedyodiningrat

4.

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

5.

Rancangan Undang-Undang Dasar untuk Indonesia merdeka

265

Lampiran 9

PENILAIAN TEST (KOGNITIF) a. Pilihan Ganda

4

5

6

7

No

1

2

3

8

9

10

Jumlah

Skor

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

10

Penskoran pilihan ganda:

- jika benar = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0 b. Isian

No

1

2

3

4

5

Jumlah

Penskoran isian:

Skor

2

2

2

2

2

10

- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2

- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

Nilai Akhir =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

x 100

266

267

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

NHari/Tanggal

Petunjuk:

:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

4 = sangat baik b.

3 = baik c.

2 = cukup d.

1 = kurang

NO Nama Siswa

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

1

2

3

Sikap spiritual yang diamati

Berdoa sebelum

Toleransi dalam

Perilaku syukur dan sesudah melakukan kegiatan beribadah

4

5

Kategori Sikap Spiritual

Modus

4

3

2

1

Kategori

SB

B

C

K

(permendikbud no.104 2014: 11)

268

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap spiritual yang diamati

Baik Sekali

4

Baik

3

Kriteria

Cukup

2

Kurang

1

Berdoa Sebelum dan Sesudah melakukan kegiatan

Toleransi dalam beribadah

Siswa selalu melakukan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Perilaku syukur

Siswa selalu mengucapkan syukur setiap akhir aktifitas belajar ataupun saat mendapat sesuatu

Siswa sering berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa sering menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa sesekali mengucapkan syukur setiap akhir aktifitas belajar ataupun saat mendapat sesuatu

Siswa berdoa hanya sebelum atau sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa kadangkadang menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa mengucapkan hanya pada saat akhir pembelajaran

Siswa tidak berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa tidak menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa tidak pernah mengucapkan syukur selama proses pembelajaran

269

Lampiran 11

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

:

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

4 = sangat baik b.

3 = baik c.

2 = cukup d.

1 = kurang

No.

1.

2.

3.

Indikator

Disiplin

Kerjasama

Teliti

Deskriptor

1.

mematuhi peraturan bermain peran dalam berkelompok

2.

mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik

3.

bersikap mandiri dalam mengerjakan tugas

4.

menyelesaikan tugas tepat waktu

1.

saling membantu dalam mengerjakan tugas

2.

membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain

3.

mengerjakan tugas kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh

4.

berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan

1.

mengerjakan soal dengan cermat

2.

mengecek kembali soal yang diangap sulit

3.

meneliti kembali pekerjaan

Check

Skor

270

4. Rasa ingin tahu yang sudah dilakukan

4.

melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian

1.

Menanyakan sesuatu karena belum faham pada sustu materi

2.

sering bertanya tentang hal baru

3.

selalu antusias dalam penjelasan materi

4.

selalu aktif dalam setiap kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial

Modus

4

3

2

1

Kategori

SB

B

C

K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

271

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Nama Guru

Hari/Tanggal

Petunjuk :

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

: Afrinia Nur Fatimah

:

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

1 jika kinerja siswa tidak kompeten b.

2 jika kinerja siswa cukup kompeten c.

3 jika kinerja siswa kompeten d.

4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama

Siswa

1

Merencanakan pemecahan masalah

Aspek yang diamati

Mengerjakan soal dalam lembar kerja

Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu

Ketrampilan menyajikan hasil diskusi

Nilai Huruf

2

3

4

5

272

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16

Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 4

Kategori Penilaian Keterampilan

Keterampilan

Rentang angka

3,85- 4,00

3,51-3,84

3,18-3,50

2,85-3,17

2,51-2,84

2,18-2,50

1,85-2,17

1,51-1,84

1,18-1,50

1,00-1,17

Huruf

A

A-

B+

B

B-

C+

C

C-

D+

D

(Permendikbud no.104, 2014:12)

273

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)

Aspek yang diamati

Skor

4 3 2 1

Merencanakan pemecahan masalah

Mengerjakan soal dalam lembar kerja

Siswa membaca soal dengan cermat, bertanya apabila tidak memahami isi soal, serta bersikap tenan

Mampu menyelesaikan semua pertanyaan dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti

Siswa membaca soal dengan cermat, bertanya apabila tidak memahami isi soal dan bersikap gaduh

Mampu menyelesaikan hampir semua pertanyaan dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti

Siswa membaca soal namun masih terlihat gaduh

Mampu menyelesaikan beberapa pertanyaaan dengan benar namun kurang tepat dan sulit dimengerti

Siswa tidak membaca soal dan bersikap gaduh

Mampu menyelesaikan beberapa pertanyaan namun kurang benar dan tepat serta tidak dapat dimengerti

Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu

Seluruh anggota kelompok mengikuti langkah

- langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu dan bekerjasama

Hampir seluruh anggota kelompok mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu

Ketrampilan menyajikan hasil diskusi

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang kreatif dan dikembangkan dengan menggunakan kalimat-kalimat buatan sendiri dan mudah dipahami

Beberapa anggota kelompok mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah laporan

Hanya sedikit anggota kelompok yang mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang cukup kreatif dan dapat dipahami

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang kurang menarik, kurang inovatif, dan masih perlu diperbaiki agar dapat lebih dimengerti

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang tidak menarik, tidak inovatif, kurang jelas dan belum dapat dimengerti

274

Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.

(mengamati)

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.

(menanya)

3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)

4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)

5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(mengamati, menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

275

SILABUS PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

: V/ II

: IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Indikator

2.2.4

Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdeka

2.2.5

Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan.

2.2.6

Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Peristiwa menjelang

Proklamasi

Kegiatan Pembelajaran a.

b.

Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan tentang “Peristiwa menjelang Proklamasi”. (mengamati)

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk jejaring) powerpoint c.

Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) d.

Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan) f.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar) g.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. (mengkomunikasikan)

Penilaian Alokasi

Tes dan

Non Tes

Waktu

3x 35 menit

(1 pertemuan)

Sumber

Belajar a.

Standar

Isi Jakarta:

Depdiknas. b.Standar

Proses.

Permendikn as No 41

Tahun 2007 c.BSE IPS

Kelas V SD

275

276

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran :

SDN Bendan Ngisor

IPS

Kelas

Semester

:

:

V (Lima)

II (Dua)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I.

Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

II.

Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

III.

Indikator

2.2.7

Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan.

2.2.8

Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan.

2.2.9

Menjelaskan proses detik-detik proklamasi kemerdekaan.

IV.

Tujuan Pembelajaran

1.

Melalui penjelasan guru tentang peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan dengan benar.

2.

Melalui tayangan powerpoint tentang peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan dengan dengan lengkap.

3.

Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan proses detikdetik proklamasi kemerdekaan dengan runtut.

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),

Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung

277 jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas ( integrity ), Peduli

( caring ), Jujur( fairnes ).

V.

Materi Ajar

Peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik proklamasi.(terlampir)

VI.

Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1.

Pendekatan : Saintifik

2.

Model pembelajaran : Two Stay Two Stray

3.

Metode a.

Ceramah b.

Diskusi kelompok c.

Penugasan d.

Tanya jawab

VII.

Langkah-langkah Kegiatan

NO KEGIATAN

A. Pra Kegiatan

Salam

 Doabersama

Presensi

Pengkondisian kelas

Kegiatan awal a.

Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Indonesia raya” yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas. b.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik proklamasi”. c.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

B. Kegiatan Inti k.

Guru menyiapkan media powerpoint tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan , mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut.

(mengamati) l.

Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan tentang detik-detik menjelang proklamasi dan proklamasi kemerdekaan. (menanya) m.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen seperti pada siklus I, 2 siswa bertugas menjadi tamu bergantian menjadi tuan rumah dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah bergantian menjadi tamu. Bagi siswa yang

WAKTU

15 menit

65 menit

278 berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk bulan. (membentuk jejaring) n.

Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas kelompoknya.(menalar) bersama-sama dengan anggota o.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok yang sudah ditentukan sejumlah 3 kelompok. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan) p.

Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan) q.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

(menalar) r.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan) s.

Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok. (mengkomunikasikan) t.

Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru. (menalar) u.

Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

C. KegiatanPenutup a.

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. b.

Guru memberikan soal evaluasi. c.

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR). d.

Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. e.

Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada siswa.

25 menit

VIII.

Media dan Sumber Belajar

1.

Media : a.

Tayangan powerpoint tentang Peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi dan saat detik-detik proklamasi. b.

Teks lagu “Indonesia raya”.

2.

Sumber Belajar: a.

Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006. b.

Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014

279 c.

BSE IPS Kelas V

IX.

Penilaian

1.

Teknik Penilaian : a.

Test b.

Non Test Akhir

2.

Bentuk Penilaian : a.

Tertulis b.

Unjuk kerja

3.

Bentuk Test : a.

Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir) b.

Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)

4.

Remidial dan pengayaan

Semarang,................................

Guru Kelas VB (Peneliti) Guru Mitra

Ratih Juwariah, S.Pd

NIP. 19860731 201001 2 028

Afrinia Nur Fatimah

NIM 1401411499

Kepala Sekolah SD N Bendan Ngi

Sri Sunarti, S.Pd

NIP. 19650727 199211 2

280

Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

A.

Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

Sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi.Peristiwa-peristiwa tersebut adalah kekalahan Jepang dari sekutu dan peristiwa Rengasdengklok.

1.

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II

Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota

Hirosima. Nagasaki juga dibom pada tanggal 9 Agustus 1945.Kedua bom atom tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas juga hancur. Pemerintah Jepang benar-benar dalam kesulitan. Akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Para pejuang di Indonesia terutama para pemuda dengan cepat mendengar berita penyerahan Jepang kepada Sekutu. Setelah para pemuda mengetahui berita kekalahan Jepang mereka sepakat untuk menemui Ir. Soekarno dan Drs. Moh.

281

Hatta. Mereka mendesak agar kedua tokoh itu mau menyatakan Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia dengan segera. Tetapi, Bung Karno dan Bung Hatta tidak mau memenuhi tuntutan para pemuda tersebut. Kedua tokoh itu berpendapat bahwa masalah proklamasi harus dibicarakan dengan anggota PPKI. Pandangan

Bung Karno dan Bung Hatta yang semacam itu ditolak oleh para pemuda. Para pemuda gagal mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia. Lalu para pemuda kembali berkumpul di Jalan Cikini

Nomor 71 untuk membahas langkah-langkah berikutnya. Beberapa tokoh pemuda saat itu, antara lain Sukarni, Singgih, Wikana, Chaerul

Saleh, B.M. Diah, Yusuf Kunto, dan Adam Malik.

2.

Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda sepakat untuk mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta ke luar

Kota Jakarta. Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang. Pada hari Kamis tanggal

16 Agustus 1945, sekitar pukul 04.00 WIB pagi rombongan pemuda membawa Ir.

Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Mobil melaju ke arah timur, yaitu ke

282

Rengasdengklok. Turut serta dalam rombongan adalah Ibu Fatmawati, istri Bung

Karno, dan putranya, Guntur Soekarno Putra. Dalam kondisi tegang, datanglah

Ahmad Subarjo dari Jakarta. Ia menjadi penengah antara Soekarno, Hatta, dan para pemuda. Ahmad Subarjo memberikan jaminan kepada para pemuda. Beliau menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, kalau Bung Karno dan Bung Hatta dapat kembali pada saat itu juga ke Jakarta. Ahmad Subarjo menyatakan kalau sampai pukul 12.00

WIB tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi itu belum terjadi, dirinya sanggup menjadi jaminannya. Dengan jaminan Ahmad Subarjo itu, Ir. Soekarno dan Drs

Moh.Hatta beserta rombongan kembali ke Jakarta.

3.

Perumusan Teks Proklamasi

Pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945, BungKarno dan Bung Hatta beserta rombongan tiba di Jakarta. Mereka pergi ke rumah

Laksamana Maeda. Di rumah Maeda ini, mereka mengumpulkan anggota PPKI dan tokoh-tokoh pergerakan serta para pemuda. Laksamana Maeda adalah perwira tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ir.

Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo kemudian masuk di sebuah ruangan

(ruang makan keluarga Maeda) yang diikuti Sukarni, Sayuti Melik, dan B.M.

283

Diah. Proklamasi dirumuskan sampai dini hari. Konsep proklamasi ditulis

Soekarno kemudian dibahas bersama. Setelah sepakat, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Mereka juga sepakat untuk melaksanakan Proklamasi

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Tempat pelaksanaan proklamasi disepakati di rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan

Timur No. 56 Jakarta.

B.

Detik -detik Proklamasi

Sejak pagi hari, halaman rumah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 sudah sangat sibuk. Suwiryo selaku Wakil Wali Kota Jakarta tampak sibuk. Suhud, seorang anggota Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari tiang bendera dan menyiapkan bendera Merah Putih. Tiang bendera menggunakan sebatang bambu, sedangkan bendera Merah Putih diperoleh dari Ibu Fatmawati yang dijahit sendiri olehnya.

Pada pukul 10.00 WIB acara dimulai. Acara dibuka dengan pidato Ir. Soekarno sebagai pengantar. Selanjutnya, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi yang telah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Setelah pembacaan proklamasi, dilakukan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran bendera

Merah Putih dilakukan oleh seorang mantan komandan Peta, Latif Hendraningrat, dibantu oleh S. Suhud. Tanpa dikomando,bersamaan dengan naiknya bendera

284

Merah Putih, para hadirin mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut adalah ciptaan W.R.Supratman. Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan, maka bangsa Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945.

Lampiran 2

Teks Lagu

INDONESIA RAYA

Indonesia tanah airku

Tanah tumpah darahku

Disanalah aku berdiri

Jadi pandu ibuku

Indonesia Kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru

Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku

Bangsaku rakyatku semuanya

Bangunlah jiwanya

Bangunlah badannya

Untuk indonesia raya

Indonesia raya

Merdeka Merdeka

Tanahku Negriku yang kucinta

Indonesia raya

Merdeka merdeka

Hiduplah indonesia raya

285

286

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Siklus 2

Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)

2.................................... (tuan rumah)

3.................................... (tamu)

4.................................... (tamu)

Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!

Gambar Pertanyaan a.

Disamping merupakan gambaran pada perang dunia II, dikota manakah jepang dibom oleh amerika? b.

Pada tanggal berapa jepang dibom oleh amerika? c.

Pada tanggal berapa jepang menyerah pada sekutu?

Jawaban

d.

Disamping merupakan gambar rumah untuk mengasingkan Bung

Karno dan Bung Hatta,

Berada dimanakah rumah tersebut? e.

Apa tujuan para pemuda mengasingkan

Bung Karno dan Bung

Hatta? f.

Pada tanggal berapa pengasingan Bung

Karno dan Bung Hatta? d.

Disamping merupakan gambar teks apa? e.

siapakah yang menulis konsep teks tersebut? f.

Siapakah yang mengetik naskah tersebut? a.

Disamping merupakan gambar peristiwa apa? b.

Siapakah yang membaca teks proklamasi? c.

Dimanakah teks prolamasi dikumandangkan? d.

Siapakah yang menjahit bendera merah putih yang digunakkan pada detik- detik proklamasi? e.

Siapakah yang menciptakan lagu indonesia raya?

287

Lampiran 4

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Kelompok

1.

a. Nagasaki dan Hirosima b.

6 agustus 1945 c.

14 Agustus 1945

3.

a. Rengasdengklok, Jawa Barat b.

Agar Tidak terpengaruh oleh jepang c.

16 Agustus 1945

4.

a. Proklamasi Kemerdekaan RI b.

Ir. Soekarno c.

Sayuti Melik

5.

a. Pembacaan Teks Proklamasi b.

Ir. Soekarno c.

Jln. Pegangsaan Timur No. 56 d.

Fatmawati e.

WR. Supratman

288

Lampiran 5

2

3

4

NO

1

Jumlah

Skor

4

3

SKOR

3

5

15

Pedoman Penilaian

Lembar Kerja Kelompok

Nilai Akhir =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

x 100

289

290

Lampiran 6

Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

: V/ II

: IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Peristiwa menjelang

Proklamasi

2.2.5

Indikator

Menyebutkan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdeka

2.2.6

Menjelaskan peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan.

2.2.7

Menjelaskan proses detikdetik proklamasi kemerdekaan.

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Tertulis Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda dan

Isian

Ranah Nomor

Soal

C1 1,3

(pilihan

C2

C2 ganda)

1 (isian)

2,4,5,6

(pilihan ganda)

2

,3 (isian)

7,8,9,10

(pilihan ganda)

4,5( isian)

Sumber

Belajar

BSE

IPS

Kelas

V

291

Lampiran 7

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS 2

Mata pelajaran

Kelas

: IPS

: V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1. Pada perang dunia II jepang dibom oleh... a. Amerika c. Cina b. Inggris d. Belanda

2. Pada tanggal berapa kota Hirosima dibom oleh amerika? a. 3 Agustus 1945 b. 4 Agustus 1945 c. 5 Agustus 1945 d. 6 Agustus 1945

3. Pada saat menjelang proklamasi para tokoh pejuang diasingkan oleh para pemuda, peristiwa itu disebut ... a. Peristiwa Penculikan b. Peristiwa pengasingan c. Peristiwa rengasdengklok d. Peristiwa pemuda

4. Para pejuang kemerdekaan diasingkan oleh para pemuda pada tanggal... a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945 b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945

5. Pada perang dunia II Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal... a. 16 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945 b. 15 Agustus 1945 d. 13 Agustus 1945

292

6. Beberapa tokoh pemuda saat itu menjelang kemerdekaan disebutkan dibawah ini, kecuali... a. Sukarni b. Sukarno c. Yusuf Kunto d. Adam malik

7. Teks proklamasi dirumuskan dirumah... a. Sukarno c. Laksamana Maeda b. Moh.hatta d. Laksamana Muda

8. Konsep Proklamasi ditulis... a. Sukarno c. Laksamana Maeda b. Moh.hatta d. Laksamana Muda

9. Teks proklamasi diketik oleh... a. Sukarno c. Achmad Subarjo b. Moh.hatta d. Sayuti Melik

10. Lagu Indonesia raya yang dinyanyikan pada saat proklamasi kemerdekaan diciptakan oleh ... a. W.R. Supratman c. Achmad Subarjo b. W.R. Subarjo d. Sayuti Melik

B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Sebutkan 2 peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi !

2. Apa saja akibat dari bom di hirosima dan nagasaki ?

3. Apa tujuan para pemuda mengasingkan bung karno dan bung hatta?

4. Dimanakah tempat pelaksanaan proklamasi?

5. Siapakah yang menandatangani teks proklamasi?

293

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1.

A

2.

D

3.

C

4.

A

5.

C

6.

B

7.

C

8.

A

9.

D

10.

A

B. Isian

1.

Perang dunia II, Peristiwa Rengasdengklok, Perumusan teks proklamasi

2.

Kedua bom atom tersebut mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar serta berbagai fasilitas juga hancur.

3.

Pengasingan ke luar kota ini diharapkan agar kedua tokoh itu terbebas dari tekanan-tekanan Jepang dan lebih tenang.

4.

Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta

5.

Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

Lampiran 9

PENILAIAN TEST (KOGNITIF) a. Pilihan Ganda

4

5

6

7

No

1

2

3

8

9

10

Jumlah

Skor

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

10

Penskoran pilihan ganda:

- jika benar = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0 b. Isian

No

1

2

3

4

5

Jumlah

Penskoran isian:

Skor

2

2

2

2

2

10

- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2

- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

Nilai Akhir =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

x 100

294

295

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)

Nama SD : SD Negeri Bendan Ngisor

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

:

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

4 = sangat baik b.

3 = baik c.

2 = cukup d.

1 = kurang

NO Nama Siswa

1

Sikap spiritual yang diamati

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

Toleransi dalam beribadah

Perilaku syukur

2

3

4

5

Kategori Sikap Spiritual

Modus

4

3

2

1

Kategori

SB

B

C

K

(permendikbud no.104 2014: 11)

296

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap spiritual yang diamati

Baik Sekali

4

Baik

3

Kriteria

Cukup

2

Kurang

1

Berdoa Sebelum dan Sesudah melakukan kegiatan

Toleransi dalam beribadah

Siswa selalu melakukan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Perilaku syukur

Siswa selalu mengucapkan syukur setiap akhir aktifitas belajar ataupun saat mendapat sesuatu

Siswa sering berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa sering menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa sesekali mengucapkan syukur setiap akhir aktifitas belajar ataupun saat mendapat sesuatu

Siswa berdoa hanya sebelum atau sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa kadangkadang menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa mengucapkan hanya pada saat akhir pembelajaran

Siswa tidak berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa tidak menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa tidak pernah mengucapkan syukur selama proses pembelajaran

297

Lampiran 11

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

:

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

4 = sangat baik b.

3 = baik c.

2 = cukup d.

1 = kurang

No.

1.

2.

3.

Indikator

Disiplin

Kerjasama

Teliti

Deskriptor

5.

mematuhi peraturan bermain peran dalam berkelompok

6.

mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik

7.

bersikap mandiri dalam mengerjakan tugas

8.

menyelesaikan tugas tepat waktu

5.

saling membantu dalam mengerjakan tugas

6.

membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain

7.

mengerjakan tugas kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh

8.

berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan

5.

mengerjakan soal dengan cermat

6.

mengecek kembali soal yang diangap sulit

7.

meneliti kembali pekerjaan

Check

Skor

298

4. Rasa ingin tahu yang sudah dilakukan

8.

melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian

5.

Menanyakan sesuatu karena belum faham pada sustu materi

6.

sering bertanya tentang hal baru

7.

selalu antusias dalam penjelasan materi

8.

selalu aktif dalam setiap kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial

Modus

4

3

2

1

Kategori

SB

B

C

K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

299

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

Petunjuk :

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

:

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

1 jika kinerja siswa tidak kompeten b.

2 jika kinerja siswa cukup kompeten c.

3 jika kinerja siswa kompeten d.

4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama

Siswa

1 I D S

2 I S A

3 R A H

4 M A

5 A.A. C

Merencanakan pemecahan masalah

Aspek yang diamati

Mengerjakan soal dalam lembar kerja

Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu

Ketrampilan menyajikan hasil diskusi

Nilai Huruf

300

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16

Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 4

Kategori Penilaian Keterampilan

Keterampilan

Rentang angka

3,85- 4,00

3,51-3,84

3,18-3,50

2,85-3,17

2,51-2,84

2,18-2,50

1,85-2,17

1,51-1,84

1,18-1,50

1,00-1,17

Huruf

A

A-

B+

B

B-

C+

C

C-

D+

D

(Permendikbud no.104, 2014:12)

301

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)

Aspek yang diamati

Skor

4 3 2 1

Merencanakan pemecahan masalah

Mengerjakan soal dalam lembar kerja

Siswa membaca soal dengan cermat, bertanya apabila tidak memahami isi soal, serta bersikap tenan

Mampu menyelesaikan semua pertanyaan dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti

Siswa membaca soal dengan cermat, bertanya apabila tidak memahami isi soal dan bersikap gaduh

Mampu menyelesaikan hampir semua pertanyaan dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti

Siswa membaca soal namun masih terlihat gaduh

Mampu menyelesaikan beberapa pertanyaaan dengan benar namun kurang tepat dan sulit dimengerti

Siswa tidak membaca soal dan bersikap gaduh

Mampu menyelesaikan beberapa pertanyaan namun kurang benar dan tepat serta tidak dapat dimengerti

Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu

Seluruh siswa mengikuti langkah

- langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu dan bekerjasama

Hampir seluruh siswa mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu

Ketrampilan menyajikan hasil diskusi

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang kreatif dan dikembangkan dengan menggunakan kalimat-kalimat buatan sendiri dan mudah dipahami

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang cukup kreatif dan dapat dipahami

Beberapa siswa mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah laporan

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang kurang menarik, kurang inovatif, dan masih perlu diperbaiki agar dapat lebih dimengerti

Hanya sedikit siswa yang mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang tidak menarik, tidak inovatif, kurang jelas dan belum dapat dimengerti

302

Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.

(mengamati)

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.

(menanya)

3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)

4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)

5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(mengamati, menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

303

SILABUS PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

: V/ II

: IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Indikator

2.2.8

tokoh dalam

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Menyebutkan perjuangan mempersiapkan

4 kemerdekaan.

2.2.9

Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.10 Menjelaskan cara menghormati jasajasa para pahlawan kemerdekaan.

Materi

Pokok

Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan

Kegiatan Pembelajaran a.

Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan powerpoint tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan”. (mengamati) b.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4. (membentuk jejaring) c.

Kemudian mengerjakan lembar kerja kelompok. (menalar) d.

Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang. (menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok. (mencoba, mengkomunikasikan) f.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar) g.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. (mengkomunikasikan)

Penilaian Alokasi

Waktu

Tes dan

Non Tes

3 x 35 menit (1 pertemuan)

Sumber

Belajar a.

Standar

Isi Jakarta:

Depdiknas. b.Standar

Proses.

Permendiknas

No 41 Tahun

2007 c.BSE IPS

Kelas V SD

303

304

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P )

Nama Sekolah :

Mata Pelajaran :

SDN Bendan Ngisor

IPS

Kelas

Semester

:

:

V (Lima)

II (Dua)

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit (1 pertemuan)

I.

Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

II.

Kompetensi Dasar

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

III.

Indikator

2.2.8

Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.9

Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.10

Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

IV.

Tujuan Pembelajaran

1.

Melalui penjelasan guru tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar.

2.

Melalui tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan, siswa mampu menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan dengan lengkap.

3.

Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan dengan tepat.

305

Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines),

Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab ( responsibility),Berani (courage), Integritas ( integrity ), Peduli

( caring ), Jujur( fairnes ).

V.

Materi Ajar

Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan.(terlampir)

VI.

Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran

1.

Pendekatan : Saintifik

2.

Model pembelajaran : Two Stay Two Stray

3.

Metode a.

Ceramah b.

Diskusi kelompok c.

Penugasan d.

Tanya jawab

VII.

Langkah-langkah Kegiatan

NO KEGIATAN

A. Pra Kegiatan

Salam

Doa bersama

Presensi

Pengkondisian kelas

Kegiatan awal a.

Apersepsi dengan menyanyikan lagu “Mengheningkan Cipta” yang dilakukan oleh siswa dipimpin oleh guru kelas. b.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan”. c.

Guru memberikan motivasi kepada siswa.

B. Kegiatan Inti a.

Guru menyiapkan media powerpoint tentang tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan dan mengajak siswa untuk mengamati tampilan powerpoint tersebut. (mengamati) b.

Guru dan murid melakukan tanya jawab tentang powerpoint yang berisikan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan. (menanya) c.

Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen, 2 siswa bertugas menjadi tamu dan 2 siswa lainya bertugas menjadi tuan rumah. Bagi siswa yang berperan sebagai tamu diberi tanda kepala berbentuk bintang, dan siswa yang berperan sebagai tuan rumah diberi tanda kepala berbentuk

WAKTU

15 menit

65 menit

306 bulan. (membentuk jejaring) d.

Guru memberikan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya.(menalar) e.

Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain sejumlah 3 kelompok yang sudah ditentukan. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan) f.

Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan) g.

Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

(menalar) h.

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan) i.

Guru dan siswa bersama-sama membahas kembali hasil kerja kelompok. (mengkomunikasikan) j.

Masing-masing kelompok membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru. (menalar) k.

Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja kelompok.

C. KegiatanPenutup a.

Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran. b.

Guru memberikan soal evaluasi. c.

Guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas secara individu (PR). d.

Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. e.

Guru mengakhiri pengajaran dengan berdoa dan memberikan salam kepada siswa.

25 menit

VIII.

Media dan Sumber Belajar

1.

Media : a.

Tayangan powerpoint tentang “Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan”. b.

Teks lagu “Mengheningkan Cipta”.

2.

Sumber Belajar: a.

Standar Isi Permendiknas No.22 Tahun 2006. b.

Pedoman penilaian Permendikbud No.104 Tahun 2014 c.

BSE IPS Kelas V

307

IX.

Penilaian

1.

Teknik Penilaian : a.

Test b.

Non Test Akhir

2.

Bentuk Penilaian : a.

Tertulis b.

Unjuk kerja

3.

Bentuk Test : a.

Lembar test berupa soal pilihan ganda dan isian (terlampir) b.

Lembar penilaian disertai rubrik (terlampir)

4.

Remidial dan pengayaan

Semarang,................................

Guru Kelas VB (Peneliti) Guru Mitra

Ratih Juwariah , S.Pd

NIP. 19860731 201001 2 028

Mengetahui,

Afrinia Nur Fatimah

NIM 1401411499

Kepala Sekolah SD N Bendan Ngisor

Sri Sunarti, S.Pd

NIP. 19650727 199211 2 001

308

Lampiran

Lampiran 1

Materi Ajar

Peranan para tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan

Kemerdekaan yang bangsa Indonesia tidak lepas dari peran tokoh-tokoh nasional yang ada. Tokoh-tokoh tersebut berjasa besar dalam proses proklamasi kemerdekaan.

1. Beberapa Tokoh dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Banyak tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan. Beberapa tokoh yang terlibat di antaranya adalah sebagai berikut a.

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Soekarno dikenal sebagai pemuda yang pemberani dan cerdas. Pada masa penjajahan, ia berhasil meraih gelar insinyur di Bandung.Pada masa pergerakan nasional, Soekarno selalu tampil sebagai pemimpin organisasi. Pada 1927 Soekarno mendirikan

Partai Nasional Indonesia (PNI). Namun, ia ditangkap oleh Belanda. Soekarno

309 diadili dan dihukum. Pada 1945 Soekarno dibebaskan oleh Jepang. Pada masa penjajahan Jepang, Soekarno memimpin organisasi Pusat Tenaga Rakyat (Putera).

Ia bersama Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur mengelola

Putera. Pada sidang BPUPKI pertama, 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Soekarno mengenalkan lima asas pokok dalam suatu negara. Lima asas ini ditetapkan

BPUPKI dengan nama Pancasila. Hasil sidang BPUPKI yang lain, yaitu dibentuknya Panitia Sembilan yang beranggotakan sembilan orang. Panitia ini diketuai Ir. Soekarno. Panitia Sembilan ini bertugas merumuskan asas dan tujuan negara merdeka. Hasil rumusan Panitia Sembilan ini dikenal dengan nama Jakarta

Charter atau Piagam Jakarta.Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan. Sebagai gantinya dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan beranggotakan 21 orang yang diketuai oleh Ir. Soekano. b.

Drs. Moh. Hatta

Drs. Moh. Hatta lahir di Batuampar, Sumatera Barat pada 12 Agustus

1902. Nama aslinya Mohammad Khattan. Ia dikenal sebagai anak yang taat beragama. Gelar sarjana diraihnya di Belanda.Pada masa pergerakan nasional,

Drs. Moh. Hatta menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda. Perhimpunan

Indonesia ini merupakan gerakan mahasiswa Indonesia yang memperjuangka

Pada masa pendudukan Jepang, Drs. Moh. Hatta memimpin Pusat Tenaga Rakyat

(Putera). Ia bersama Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.

Peranan Drs. Moh. Hatta sangat penting bersama Ir. Soekarno pada saat persiapan kemerdekaan.n kemerdekaan.

310 c.

Prof. Dr. R. Soepomo, S.H.

Buah pikirannya banyak dipakai dalam penyusunan UUD 1945. Ia ahli ilmu tata negara dan hukum. Karena kemampuannya ini, ia dapat duduk dalam keanggotaan BPUPKI. Pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang bertugas merancang Undang-Undang Dasar. Dalam sidang pertama BPUPKI, 31

Mei 1945, Soepomo mengemukakan lima dasar negara. Ia juga diberi tugas memperbaiki redaksi dari rancangan UUD. Yakni sebagai panitia penghalus bahasa. Akhirnya UUD RI dapat diterima seluruhnya oleh sidang BPUPKI.

Terakhir Soepomo duduk sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI).

d.

Prof. Mohammad Yamin, S.H.

Moh Yamin berpikiran cerdas dan luas. Ia mempunyai cita-cita tinggi dan gemar membaca. Kegiatan berorganisasi dimulainya dengan memasuki Jong

311

Sumatranen Bond.Kemudian menjadi Indonesia Muda. Ia juga salah satu tokoh lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.Dalam sidang BPUPKI, Moh.

Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian dinamakan Pancasila. Ia juga banyak memberikan masukan dalam perumusan

UUD 1945. Ia adalah salah satu anggota PPKI.

2.

Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di antaranya sebagai berikut a.

Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara mengheningkan cipta yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan.

b.

Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

312 c.

Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan seharihari. d.

Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia supaya lebih maju.

Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alammerdeka dan menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan.Bentuk penghormatan kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa mereka. Kita juga bisa berziarah ke makam mereka dan berdoa untuk mereka.Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka.

Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:

1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.

2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain.

Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka menerima keputusan itu .Karya mereka membangun dasar negara harus kita teruskan agar sendi-sendi negara ini makin kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka hasilkan merupakan karya yang

313 amat mengagumkan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan zaman undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk disempurnakan. Maka kita mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945. Usaha ini harus tetap kita lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini menjadi tugas kita sekarang sebagai generasi penerus bangsa.

Lampiran 2

Teks Lagu

MEHENINGKAN CIPTA

Dengan seluruh angkasa raya memuji

Pahlawan negara

Nan gugur remaja diribaan bendera

Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa

Harga jasa

Kau cahya pelita

Bagi Indonesia merdeka

314

Lampiran 3

Lembar Kerja kelompok

Siklus 3

Nama kelompok : 1.................................... (tuan rumah)

2.................................... (tuan rumah)

3.................................... (tamu)

4.................................... (tamu)

A. Diskusikan dan isilah jawaban pada kotak – kotak dibawah ini!

Gambar Pertanyaan a.

Siapakah nama tokoh disamping? b.

Tokoh tersebut lahir pada tanggal berapa? c.

Sebutkan 2 peran tokoh tersebut untuk mencapai kemerdekaan indonesia?

Jawaban a.

Siapakah nama tokoh disamping? b.

Tokoh tersebut lahir pada tanggal berapa? c.

Sebutkan 2 peran tokoh tersebut untuk mencapai kemerdekaan indonesia?

315

a.

Siapakah nama tokoh disamping? b.

Sebutkan 2 peran tokoh tersebut untuk mencapai kemerdekaan indonesia? c.

Siapakah nama tokoh disamping? f.

Sebutkan 2 peran tokoh tersebut untuk mencapai kemerdekaan indonesia? b.

Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!

316

Lampiran 4

Kunci Jawaban

Lembar Kerja Kelompok

1.

a. Ir. Soekarno b.

6 Juni 1901 c.

Tokoh Proklamator, ketua PPKI, presiden pertama

2.

a. Moh. Hatta b.

12 Agustus 1903 c.

Mendirikan PNI, sebagai wakil presiden RI

3.

a. Dr. Soepomo b.

Mengetuai panitia perancang UUD, mendirikan organisasi budi utomo

4. a. Moh. Yamin b.

Mendirikan BPUPKI, mendirikan organisasi

317

Lampiran 5

2

3

4

NO

1

Jumlah

Skor

4

3

SKOR

5

3

15

Pedoman Penilaian

Lembar Kerja Kelompok

Nilai Akhir =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

x 100

318

319

Lampiran 6

Kisi-kisi Soal

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

: V/ II

: IPS

StandarKompetensi : 2.Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.

Kompetensi Dasar : 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Materi

Pokok

Peranan para tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan

Indikator

2.2.8

Menyebutkan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.9

Menjelaskan peranan 4 tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2.2.10Menjelaskan cara menghormati jasa-jasa para pahlawan kemerdekaan.

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Tertulis Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda dan

Isian

Pilihan ganda dan

Isian

Ranah Nomor

Soal

C1 1,2

(pilihan ganda)

4 (isian)

C2 3,4,5,6,7,

8

(pilihan

C2 ganda)

2

,3(isian)

9,10

(pilihan ganda)

1,5(isian)

Sumber

Belajar

BSE

IPS

Kelas

V

Lampiran 7

LEMBAR SOAL EVALUASI

SIKLUS 3

Mata pelajaran

Kelas

: IPS

: V (Lima)

A. Untuk soal no 1-10 Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf a , b , c , atau d pada lembar jawab!

1.Dibawah ini beberapa tokoh perjuangan, kecuali... a. Soekarno c. Supomo b. Bung hatta d. Moh.Yanin

320

2.

Siapa nama tokoh diatas? a. Soekarno b. Bung hatta c. Supomo d. Moh.Yanin

3. Salah satu tokoh kemerdekaan yang memimpin Pusat Tenaga Rakyat

(Putera) adalah...... a Soekarno b. Bung hatta c. Supomo d. Moh.Yanin

4. Ir. Sokarno lahir pada tanggal... a. 6 Juni 1901 b. 7 Juni 1901 c. 8 Juni 1901 d. 7 Juni 1901

321

5. Ir Soekarno berhasil meraih gelar insinyur di... a. Semarang c. Jakarta b. Surabaya d. Bandung

6. Soepomo menjadi ketua panitia kecil yang bertugas merancang Undang-

Undang pada sidang... a. BPUPKI II c. PPKI II b. BPUPKI d. PPKI I

7. Ir. Soekarno mendirikan sebuah partai yaitu... a. PNI b. PDI c. PNN d. PDN

8.Moh. Yamin menyampaikan gagasan mengenai dasar falsafah negara yang kemudian dinamakan... a. UUD 45 c. Pancasila b. Piagam Jakarta d. Dasasila

9. Pada saat waktu upacara di sekolah, untuk mengenang jasa para pahlawan dinyanyikan lagu... a. Hari merdeka c. Para Pahlawan b. Indonesia Raya d. Mengheningkan cipta

10. Sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain,kecuali... a. Rela berkorban c. Menghargai pendapat orang lain b. Mengambil keputusan sendiri d. Berpendirian

B. Isilah dengan jawaban yang benar pada lembar jawab yang telah disediakan!

1. Sebutkan 2 cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan!

2. Sebutkan 2 peranan Drs. Moh. Hatta dalam memperjuangkan kemerdekan!

3. Dr. Soepomo pada sidang BPUPKI ia menjadi ketua panitia kecil yang bertugas?

4. Sebutkan 2 tokoh perjuangan dalam meraih kemerdekaan!

5. Sebutkan salah satu sikap positif tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh!

322

Lampiran 8

KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda

1.

D

2.

C

3.

B

4.

A

5.

D

6.

B

7.

A

8.

C

9.

D

10.

B

B. Isian

1.

Pada waktu upacara di sekolah dilakukan acara mengheningkan cipta,

Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.

2.

menjadi ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda, memimpin Pusat

Tenaga Rakyat (Putera)

3.

merancang Undang-Undang Dasar

4.

Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta

5.

Rela berjuang demi bangsa dan negara

Lampiran 9

PENILAIAN TEST (KOGNITIF) a. Pilihan Ganda

4

5

6

7

No

1

2

3

8

9

10

Jumlah

Skor

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

10

Penskoran pilihan ganda:

- jika benar = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0 b. Isian

No

1

2

3

4

5

Jumlah

Penskoran isian:

Skor

2

2

2

2

2

10

- jika benar dan lengkap = mendapat skor 2

- jika jawaban kurang lengkap = mendapat skor 1

- jika salah = mendapat skor 0

Skor maksimum pilihan ganda dan isian = 20

Nilai Akhir =

𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

x 100

323

324

Lampiran 10

PENILAIAN ASPEK SIKAP SPIRITUAL (AFEKTIF)

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

Petunjuk:

:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

4 = sangat baik b.

3 = baik c.

2 = cukup d.

1 = kurang

NO Nama Siswa

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

1

2

3

Sikap spiritual yang diamati

Berdoa sebelum

Toleransi dalam

Perilaku syukur dan sesudah melakukan kegiatan beribadah

4

5

Kategori Sikap Spiritual

Modus

4

3

2

1

Kategori

SB

B

C

K

(permendikbud no.104 2014: 11)

325

Rubrik Penilaian Sikap Spiritual

Nilai sikap spiritual yang diamati

Baik Sekali

4

Baik

3

Kriteria

Cukup

2

Kurang

1

Berdoa Sebelum dan Sesudah melakukan kegiatan

Toleransi dalam beribadah

Siswa selalu melakukan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Perilaku syukur

Siswa selalu mengucapkan syukur setiap akhir aktifitas belajar ataupun saat mendapat sesuatu

Siswa sering berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa sering menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa sesekali mengucapkan syukur setiap akhir aktifitas belajar ataupun saat mendapat sesuatu

Siswa berdoa hanya sebelum atau sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa kadangkadang menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa mengucapkan hanya pada saat akhir pembelajaran

Siswa tidak berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran

Siswa tidak menunjukkan sikap toleransi dalam beribadah

Siswa tidak pernah mengucapkan syukur selama proses pembelajaran

326

Lampiran 11

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

PENILAIAN SIKAP SOSIAL (AFEKTIF)

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

:

Petunjuk:

Berilah kriteria Penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

4 = sangat baik b.

3 = baik c.

2 = cukup d.

1 = kurang

No.

1.

2.

3.

Indikator

Disiplin

Kerjasama

Teliti

Deskriptor

1.

mematuhi peraturan bermain peran dalam berkelompok

2.

mengerjakan lembar kerja kelompok dengan baik

3.

bersikap mandiri dalam mengerjakan tugas

4.

menyelesaikan tugas tepat waktu

1.

saling membantu dalam mengerjakan tugas

2.

membagi tugas dengan anggota kelompok yang lain

3.

mengerjakan tugas kelompok bersama anggota lain dengan sunguh-sungguh

4.

berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan

1.

mengerjakan soal dengan cermat

2.

mengecek kembali soal yang diangap sulit

3.

meneliti kembali pekerjaan

Check

Skor

327

4. Rasa ingin tahu yang sudah dilakukan

4.

melakukan sesuatu dengan penuh ketelitian

1.

Menanyakan sesuatu karena belum faham pada sustu materi

2.

sering bertanya tentang hal baru

3.

selalu antusias dalam penjelasan materi

4.

selalu aktif dalam setiap kegiatan.

Modus

Kategori Sikap Sosial

Modus

4

3

2

1

Kategori

SB

B

C

K

(permendikbud no.104, 2014: 11)

328

Lampiran 12

PENILAIAN KETERAMPILAN (PSIKOMOTORIK)

Nama SD

Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Hari/Tanggal

Petunjuk :

: SD Negeri Bendan Ngisor

: V (Lima) / 2 (Dua)

: IPS

:

Berilah skor penilaian dengan angka 1-4 sebagai berikut: a.

1 jika kinerja siswa tidak kompeten b.

2 jika kinerja siswa cukup kompeten c.

3 jika kinerja siswa kompeten d.

4 jika kinerja siswa sangat kompeten

(Suwandi, 2011:86)

NO Nama

Siswa

1

Merencanakan pemecahan masalah

Aspek yang diamati

Mengerjakan soal dalam lembar kerja

Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu

Ketrampilan menyajikan hasil diskusi

Nilai Huruf

2

3

4

5

329

Pedoman Penskoran

Skor minimal : 4

Skor maksimal :16

Nilai : 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 4

Kategori Penilaian Keterampilan

Keterampilan

Rentang angka

3,85- 4,00

3,51-3,84

3,18-3,50

2,85-3,17

2,51-2,84

2,18-2,50

1,85-2,17

1,51-1,84

1,18-1,50

1,00-1,17

Huruf

A

A-

B+

B

B-

C+

C

C-

D+

D

(Permendikbud no.104, 2014:12)

330

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kinerja)

Aspek yang diamati

Skor

4 3 2 1

Merencanakan pemecahan masalah

Mengerjakan soal dalam lembar kerja

Siswa membaca soal dengan cermat, bertanya apabila tidak memahami isi soal, serta bersikap tenan

Mampu menyelesaikan semua pertanyaan dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti

Siswa membaca soal dengan cermat, bertanya apabila tidak memahami isi soal dan bersikap gaduh

Mampu menyelesaikan hampir semua pertanyaan dengan benar dan tepat serta mudah dimengerti

Siswa membaca soal namun masih terlihat gaduh

Mampu menyelesaikan beberapa pertanyaaan dengan benar namun kurang tepat dan sulit dimengerti

Siswa tidak membaca soal dan bersikap gaduh

Mampu menyelesaikan beberapa pertanyaan namun kurang benar dan tepat serta tidak dapat dimengerti

Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu

Seluruh siswa mengikuti langkah

- langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu dan bekerjasama

Hampir seluruh siswa mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu

Ketrampilan menyajikan hasil diskusi

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang kreatif dan dikembangkan dengan menggunakan kalimat-kalimat buatan sendiri dan mudah dipahami

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang cukup kreatif dan dapat dipahami

Beberapa siswa mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah laporan

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang kurang menarik, kurang inovatif, dan masih perlu diperbaiki agar dapat lebih dimengerti

Hanya sedikit siswa yang mengikuti langkah - langkah yaitu sebagai tuan rumah dan tamu

Hasil diskusi disampaikan dengan cara yang tidak menarik, tidak inovatif, kurang jelas dan belum dapat dimengerti

331

Lampiran 13

SINTAKS PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

DENGAN MEDIA POWERPOINT

1) Siswa mengamati tayangan powerpoint yang telah disiapakan oleh guru.

(mengamati)

2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tayangan powerpoint.

(menanya)

3) Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. (membuat jejaring)

4) Siswa diberikan lembar kerja siswa untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing-masing. (mengamati)

5) Siswa bekerjasama dalam kelompok beranggotakan empat orang.

(mengamati, menalar)

6) Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. (mencoba, mengkomunikasikan)

7) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. (mencoba, mengkomunikasikan)

8) Setiap kelompok untuk mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. (menalar)

9) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

(mengkomunikasikan).

LAMPIRAN 8

HASIL BELAJAR SISWA

332

DATA AWAL HASIL BELAJAR SISWA

MATA PELAJARAN IPS

KELAS VB SDN BENDAN NGISOR

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

5

6

7

8

3

4

1

2

NO

21

22

23

24

25

26

27

28

29

NAMA

Ilham Dwi Setiawan L

Ina Setyo Arum P

Ryan Adi Herlambang L

Muhammad Afrizal

Anisa Ratasya

L

A.A. Komang Candra L

Anggreini Indah P

P

Ardine Ibtihal Tamir L

Aswa Salsabela

Yanayir P

Aulia Ika Putri Puspita P

Chrisandito Sebastian L

Daffa Pawahyangan L

Danda Arya Syahputra L

Dewangga Ananta L

Fahchri Rizky

Ardhiarta L

Faza Triadi Saputra L

Firda Maya Pratiwi P

Gavin Azarya P

Gyda Leilani Zaneta P

Harya Aditya Tama L

Isnal Syahrul

Ramadhan L

Leoni Calista Putri P

Linda Dea Safira P

Maulida Rahma P

Meishita Jasmine

Sharira P

Mohamad Bagus Rizal L

Muhammad Shidiq

Mulya L

Nafiza Salsabila Faliha P

Peggy Farsha Tintya P

JENIS

KELAMIN

NILAI

60

65

60

70

50

60

55

60

KKM KRITERIA

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

60

60

75

70

60

75

40

65

60

50

60

60

60

75

60

70

75

60

63

70

60

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

333

30

31

32

33

34

35

36

37

Rafi Adiatma Kurnia L

Rifki Yahya L

Sandra Nabila P

Sausan Lintang P

Syailendra Bintang L

Willy Samudra

Laksana L

Azhar Nafi'ah P

Muhammad Basman L

Rata-rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa yang tidak tuntas

Persentase ketuntasan belajar

66

60

75

60

50

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

60

65

40

61,7297

3

75

40

13

24

37%

65 TIDAK TUNTAS

65 TUNTAS

65 TIDAK TUNTAS

334

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS I

335

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS I

336

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS II

337

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS II

338

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERTINGGI SIKLUS III

339

HASIL BELAJAR SISWA DENGAN NILAI TERENDAH SIKLUS III

340

341

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

SIKLUS I

NO NAMA

5

6

7

8

9

1

2

3

4

Ilham Dwi Setiawan

Ina Setyo Arum

L 45

P 45

Ryan Adi Herlambang L 50

Muhammad Afrizal L 45

A.A. Komang Candra L 75

Anggreini Indah P 55

Anisa Ratasya P 65

Ardine Ibtihal Tamir L 80

Aswa Salsabela Yanayir P 45

10 Aulia Ika Putri Puspita P 75

11 Chrisandito Sebastian L s

12 Daffa Pawahyangan L 70

13 Danda Arya Syahputra L s

14 Dewangga Ananta L 70

15 Fahchri Rizky Ardhiarta L 70

16 Faza Triadi Saputra

17 Firda Maya Pratiwi

L 55

P 65

18 Gavin Azarya

19 Gyda Leilani Zaneta

20 Harya Aditya Tama

21 Isnal Syahrul

Ramadhan

22 Leoni Calista Putri

23 Linda Dea Safira

P 55

P 55

L

L

55

65

P 55

P 55

24 Maulida Rahma P 75

25 Meishita Jasmine

Sharira

P 70

26 Mohamad Bagus Rizal L 65

27 Muhammad Shidiq

Mulya

L 60

28 Nafiza Salsabila Faliha P 75

29 Peggy Farsha Tintya

30 Rafi Adiatma Kurnia

P

L

50

65

L/P NILAI KKM

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

KRITERIA

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

342

31 Rifki Yahya

32 Sandra Nabila

33 Sausan Lintang

34 Syailendra Bintang

L 70

P 60

P 75

L 55

35 Willy Samudra Laksana L 45

36 Azhar Nafi'ah P 65

37 Muhammad Basman L 40

Rata-rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa yang tidak tuntas

Persentase ketuntasan belajar

60,57143

80

40

17

18

48%

65

65

65

65

65

65

65

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

343

17

18

19

20

21

9

10

11

12

13

14

15

16

4

5

6

7

8

1

2

3

22

23

24

25

26

27

28

29

30

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

NO NAMA

SIKLUS II

L/P NILAI KKM KRITERIA

Ilham Dwi Setiawan L

Ina Setyo Arum P

Ryan Adi Herlambang L

Muhammad Afrizal L

A.A. Komang Candra L

Anggreini Indah P

Anisa Ratasya

Ardine Ibtihal Tamir

P

L

Aswa Salsabela Yanayir P

Aulia Ika Putri Puspita P

Chrisandito Sebastian L

Daffa Pawahyangan L

Danda Arya Syahputra L

Dewangga Ananta L

Fahchri Rizky Ardhiarta L

Faza Triadi Saputra L

Firda Maya Pratiwi

Gavin Azarya

Gyda Leilani Zaneta

Harya Aditya Tama

Isnal Syahrul

Ramadhan

Leoni Calista Putri P

Linda Dea Safira

Maulida Rahma

P

P

Meishita Jasmine

Sharira

P

Mohamad Bagus Rizal L

P

P

P

L

L

Muhammad Shidiq

Mulya

L

Nafiza Salsabila Faliha P

Peggy Farsha Tintya P

Rafi Adiatma Kurnia L

95

90

60

55

65

50

75 s

75

70

90

95

85

50

65

80

70

75

85

95

75

60

60

90

95

70 s

95

70

75

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

344

31

32

33

34

Rifki Yahya

Sandra Nabila

Sausan Lintang

Syailendra Bintang

35

36

37

Willy Samudra Laksana L

Azhar Nafi'ah

Muhammad Basman

Rata-rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa yang tidak tuntas

Persentase ketuntasan belajar

P

L

L

P

P

L

60

85

80

95

50

60

70

74,71429

95

50

26

9

74%

65

65

65

65

65

65

65

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

345

17

18

19

20

21

9

10

11

12

13

14

15

16

4

5

6

7

8

1

2

3

22

23

24

25

26

27

28

29

30

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN IPS

NO NAMA

SIKLUS III

L/P NILAI KKM KRITERIA

Ilham Dwi Setiawan L 60

Ina Setyo Arum P 70

Ryan Adi Herlambang L 75

Muhammad Afrizal L 75

A.A. Komang Candra L 50

Anggreini Indah P 85

Anisa Ratasya

Ardine Ibtihal Tamir

P 80

L 75

Aswa Salsabela Yanayir P 60

Aulia Ika Putri Puspita P 85

Chrisandito Sebastian L 85

Daffa Pawahyangan L 85

Danda Arya Syahputra L 80

Dewangga Ananta L 90

Fahchri Rizky Ardhiarta L 85

Faza Triadi Saputra L 85

Firda Maya Pratiwi

Gavin Azarya

Gyda Leilani Zaneta

Harya Aditya Tama

Isnal Syahrul

Ramadhan

Leoni Calista Putri

P

P

P

L

L

95

80

60 s

70

P 60

Linda Dea Safira

Maulida Rahma

P

P

65

95

Meishita Jasmine

Sharira

P 70

Mohamad Bagus Rizal L 70

Muhammad Shidiq

Mulya

L 80

Nafiza Salsabila Faliha P 95

Peggy Farsha Tintya P 80

Rafi Adiatma Kurnia L 85

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

65

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

31

32

33

34

Rifki Yahya

Sandra Nabila

Sausan Lintang

Syailendra Bintang

L 95

P 80

P 75

L 70

35

36

37

Willy Samudra Laksana L

Azhar Nafi'ah

Muhammad Basman

Rata-rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa yang tidak tuntas

Persentase ketuntasan belajar

P

95

80

L 80

77,91667

95

60

31

5

86%

65

65

65

65

65

65

65

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

TUNTAS

346

13

14

15

16

10

11

12

17

18

19

8

9

6

7

3

4

1

2

5

NO

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL

SIKLUS I

NAMA

I D S

INDIKATOR YANG

DIAMATI

1 2 3

4 3 3

4 3 3 I S A

R A H 4

4

3

3

3

3 M A

A.A. C 4 3 3

A I

A R

A I T

A S Y

4

4

4

4

4

3

4

3

4

3

3

3

A I P P

C S

D P

D A S

D A

F R A

F T S

F M P

G A

G L Z

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

3

3

3

347

23

24

25

26

27

20

21

22

32

33

34

35

36

28

29

30

31

37 M B

Jumlah yang mendapat skor

1

2

3

4

Modus

Modus

Kriteria

M B R

M S

N S F

P F T

R A K

R Y

S N

S L

S B

W S L

A N

H A T

I S R

L C P

L D S

M R

M J S

4

3

3

3

3

3

0

0

30

5

3

3

3

3

3

3

3

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

0

0

29

3

6

3

B

3

3

3

3

3

3

4

4

4

3

3

3

4

4

4

4

4

4

0

0

0

35

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

348

13

14

15

16

9

10

11

12

17

18

19

6

7

4

5

8

1

2

3

NO

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL

NAMA

I D S

SIKLUS II

INDIKATOR YANG DIAMATI

1 2 3

4 3 3

I S A

R A H

4

4

3

3

3

4

M A

A.A. C

A I

A R

A I T

A S Y

A I P P

C S

D P

D A S

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

4

4

4

4

3

4

D A

F R A

F T S

F M P

4

4

4

4

3

4

3

4

4

3

3

4

4

3

3

G A

G L Z

4

4

4

3

4

4

3

3

3

349

23

24

25

26

27

20

21

22

32

33

34

35

36

28

29

30

31

37 M B

Jumlah yang mendapat skor

1

2

3

4

Modus

Modus

Kriteria

M B R

M S

N S F

P F T

R A K

R Y

S N

S L

S B

W S L

A N

H A T

I S R

L C P

L D S

M R

M J S

4

3

3

3

4

3

0

0

24

11

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

3

3

3

3

3

3

4

3

21

14

3

3

B

0

0

3

3

4

3

3

3

4

4

3

3

3

4

4

4

4

4

4

0

0

0

35

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

350

13

14

15

16

10

11

12

17

18

19

8

9

6

7

3

4

1

2

5

NO

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SPIRITUAL

SIKLUS III

NAMA

I D S

INDIKATOR YANG

DIAMATI

1 2 3

4 3 3

4 4 4 I S A

R A H 4

4

3

3

4

3 M A

A.A. C 4 3 3

A I

A R

A I T

A S Y

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

A I P P

C S

D P

D A S

D A

F R A

F T S

F M P

G A

G L Z

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

3

4

3

3

3

3

3

3

3

4

351

23

24

25

26

27

20

21

22

32

33

34

35

36

28

29

30

31

37

Jumlah siswa yang mendapat skor

Modus

Modus

Kriteria

M B

1

2

3

4

S L

S B

W S L

A N

M B R

M S

N S F

P F T

R A K

R Y

S N

H A T

I S R

L C P

L D S

M R

M J S

3

4

4

4

4

3

0

0

13

23

4

4

SB

3

3

4

4

4

3

4

4

3

3

4

4

4

4

4

4

4

0

0

0

36

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

4

3

0

0

20

16

3

3

3

4

3

3

3

4

3

4

3

4

352

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL

SIKLUS I

C S

D P

D A S

D A

F R A

F T S

F M P

G A

G L Z

H A T

I S R

L C P

L D S

16

17

18

19

20

21

22

23

11

12

13

14

15

6

7

8

9

10

1

2

3

4

5

NO Nama

Siswa

I D S

I S A

R A H

M A

A.A. C

A I

A R

A I T

A S Y

A I P P

Sikap yang diamati

Ketepatan waktu

Kerjasama Teliti Rasa ingin tahu

2 2 2 2

3

2

3

2

2

2

3

3

3

2

2

3

2

2

3

3

3

3

3

2

3

2

4

3

3

2

3

4

3

2

3

2

4

3

2

2

0

3

0

4

3

4

2

3

3

4

2

3

4

0

3

0

3

2

3

2

4

3

4

3

2

3

2

3

4

3

3

3

3

2

0

3

0

3

2

3

3

4

3

3

3

4

3

0

2

0

2

3

353

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

Jumlah siswa yang mendapat skor

Modus

Modus

R Y

S N

S L

S B

W S L

A N

M B

1

2

3

4

M R

M J S

M B R

M S

N S F

P F T

R A K

3

3

3

3

2

4

2

0

3

3

3

4

3

3

4

8

20

7

3

3

2

3

3

3

4

3

0

2

3

2

4

3

3

3

11

19

5

3

4

3

3

2

3

2

0

3

3

2

3

2

2

3

12

20

3

3

3

3

3

2

3

2

2

4

2

0

2

4

2

3

2

2

2

17

13

5

3

354

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL

SIKLUS II

C S

D P

D A S

D A

F R A

F T S

F M P

G A

G L Z

H A T

I S R

L C P

L D S

16

17

18

19

20

21

22

23

11

12

13

14

15

6

7

8

9

10

1

2

3

4

5

NO Nama

Siswa

I D S

I S A

R A H

M A

A.A. C

A I

A R

A I T

A S Y

A I P P

Sikap yang diamati

Ketepatan Kerjasama Teliti Rasa waktu ingin tahu

2

3

2

4

3

2

3

3

3

3

2

2

2

3

4

2

3

2

3

2

2

4

4

3

4

3

3

3

3

4

3

4

3

2

4

4

4

3

2

3

0

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

4

0

3

4

3

4

3

3

4

3

3

2

4

3

3

3

4

3

3

3

4

3

0

3

3

3

3

4

3

4

3

3

2

4

4

0

3

3

3

4

355

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

R Y

S N

S L

34

35

36

37

Jumlah siswa yang mendapat skor

Modus

Modus

S B

W S L

A N

M B

1

2

3

4

M R

M J S

M B R

M S

N S F

P F T

R A K

24

4

4

4

4

2

4

4

0

4

4

4

4

2

4

2

0

6

5

4

3

4

3

4

3

0

3

4

3

3

2

4

2

0

4

21

10

3

3

11

3

3

2

3

4

4

3

0

3

4

4

4

3

4

2

0

7

17

4

3

3

2

3

3

0

3

3

3

3

2

4

2

0

8

18

9

3

356

HASIL BELAJAR RANAH SIKAP SOSIAL

SIKLUS III

19

20

21

22

15

16

17

18

10

11

12

13

14

6

7

8

9

4

5

1

2

3

NO Nama

Siswa

I D S

I S A

R A H

M A

A.A. C

A I

A R

A I T

A S Y

Sikap yang diamati

Ketepatan Kerjasama Teliti Rasa waktu ingin tahu

3

3

4

2

3

3

3

3

3

2

3

2

4

3

4

4

4

3

3

3

3

4

3

3

4

3

4

4

4

2

4

4

4

3

4

3

A I P P

C S

D P

D A S

D A

4

4

4

4

4

3

3

3

3

2

4

4

3

3

3

4

2

3

F R A

F T S

F M P

G A

G L Z

H A T

I S R

L C P

4

4

4

4

4

0

4

4

3

3

3

3

3

0

3

3

4

3

4

3

4

0

3

4

3

4

4

4

4

2

4

4

0

357

30

31

32

33

34

23

24

25

26

27

28

29

35

36

37

Jumlah siswa yang mendapat skor

Modus

Modus

W S L

A N

M B

3

4

1

2

L D S

M R

M J S

M B R

M S

N S F

P F T

R A K

R Y

S N

S L

S B

6

30

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

3

4

4

4

4

3

29

4

3

3

3

3

3

3

4

2

4

3

3

3

4

3

3

3

4

4

2

14

20

4

4

3

4

4

3

4

2

4

3

3

4

4

4

4

2

9

25

4

3

4

3

4

4

4

4

3

4

3

4

4

4

4

4

358

359

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN

SIKLUS I

NO Nama Siswa

1 I D S

2 I S A

3 R A H

4 M A

5 A.A. C

6 A I

3

2

1

Aspek yang diamati Jumlah

Skor

2 3 4

Konversi

1-4

Kategori

3

2

2

3

2

3

2

3

3

3

3

3

11

10

11

2,75 B

-

2,5 C

+

2,75 B

-

2 3 3 4 12

2

2

3

3

3

3

11

10

3 B

2,75 B

-

2,5 C

+

7 A R

8 A I T

9 A S Y

10 A I P P

11 C S

12 D P

13 D A S

14 D A

4

4

3

3

4

4

4

2

3

3

3

3

2

2

3

1

1

3

4

3

3

12

12

10

12

0

13

0

11

3 B

3 B

2,5 C

+

3 B

0

3,25 B

+

0

2,75 B

-

15 F R A

16 F T S

17 F M P

18 G A

19 G L Z

20 H A T

3

1

2

3

2

2

2

2

2

3

3

2

3

3

3

3

3

2

3

2

3

1

1

3

1

1

4

7

9

11

8

8

12

1,75 C

2,25 C

+

2,75 B

2 C

2 C

3 B

-

360

21 I S R

22 L C P

23 L D S

24 M R

25 M J S

26 M B R

27 M S

28 N S F

29 P F T

30 R A K

31 R Y

32 S N

3

3

1

3

3

3

2

2

3

3

3

2

4

3

2

3

3

3

2

3

3

2

3

3

3

3

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

2

1

1

3

1

1

3

1

1

4

2

2

33 S L

34 S B

35 W S L

36 A N

37 M B

1

3

2

3

2

2

2

3

3

2

2

2

2

1

2

3

3

4

2

2

8

10

Jumlah skor 89 95 87 81 352

Capaian optimum 2,54 2,71 2,48 2,31 10,05

11

9

8

12

10

7

12

9

11

10

9

9

10

9

8

3 B

2,5 C

+

1,75 C

3 B

2,25 C

+

2,5 C

+

2,25 C

+

2 C

2,25 C

+

2,75 B

-

2,5 C

+

2,25 C

+

2 C

2,5 C

+

2,75 B

-

2,25 C

+

2 C

88

2,51

B

-

361

NO Nama

Siswa

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN

SIKLUS II

1

Aspek yang diamati Jumlah

2 3 4 Skor

Konvers i 1-4

Kategori

1 I D S

2 I S A

3 R A H 2

4 M A 2

3

2

5 A.A. C 3

6 A I 2

7 A R

8 A I T

4

4

9 A S Y 3

10 A I P P 3

11 C S

12 D P 4

13 D A S 3

14 D A 3

15 F R A 2

16 F T S 2

17 F M P 3

18 G A

19 G L Z

20 H A T 2

21 I S R

22 L C P

3

3

2

3

4

4

3

3

2

3

3

3

3

2

3

4

3

2

3

2

2

3

3

3

3

3

4

3

4

3

3

2

3

4

2

3

3

2

3

3

3

2

3

4

3

3

3

3

3

3

2

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

4

3

2

10

14

0

14

14

11

10

10

11

10

11

12

12

12

13

12

13

12

12

10

11

12

0

3,5 B

+

3,5 B

+

2,75 B

-

2,5 B

-

2,5 B

-

2,75 B

-

2,5 B

-

2,75 B

-

3 B

3 B

3 B

3 B

-

2,5 C

+

2,75 B

-

3 B

3,25 B

+

3 B

3,25 B

+

3 B

2,5 C

+

3,5 B

+

23 L D S

24 M R

25 M J S

26 M B R 3

27 M S

28 N S F

29 P F T

2

3

3

2

3

30 R A K 3

31 R Y 3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

4

2

3

2

3

2

3

3

3

4

3

4

2

4

2

32 S N

33 S L

34 S B 3

35 W S L 2

36 A N 3

2

3

3

3

2

3

3

2

2

3

2

4

3

3

3

4

2

10

11

37 M B 2 3 2 2

Jumlah skor 95 101 101 105 402

9

11

11

12

10

13

12

12

11

11

12

11

Capaian optimum

2,71 2,88 2,88 3 11,48

2,5 B

-

3,25 B

3 B

3 B

0

2,75 B

-

2,75 B

-

3 B

2,75 B

-

2,5 C

+

2,75 B

-

2,75 C

+

2,75 B

-

3 B

2,25 C

+

100,5 B

2,87

362

363

10 A I P P

11 C S

12 D P

13 D A S

14 D A

15 F R A

16 F T S

17 F M P

18 G A

NO Nama

Siswa

1 I D S

2 I S A

3 R A H

4 M A

5 A.A. C

6 A I

7 A R

8 A I T

9 A S Y

4

3

3

4

3

4

4

4

3

3

3

3

2

3

3

3

HASIL BELAJAR RANAH KETERAMPILAN

SIKLUS III

Aspek yang diamati Jumlah Konversi

Kategori

1 2 3 4 Skor 1-4

3 4 3 3 13 3,25 B

+

3 3 4 2 12 3 B

3

4

4

4

3

4

2

4

3

4

3

4

3

3

3

4

3

3

3

4

4

3

4

4

4

4

4

3

4

3

3

3

3

4

4

3

3

2

3

4

3

3

4

3

3

4

3

3

12

13

14

14

14

13

12

15

14

15

14

13

14

13

12

13

3 B

3,25 B

+

3,5 B

+

3,5 B

+

3,5 B

+

3,25 B

+

3 B

3,75 A

-

3,5 B

+

3,75 A

-

3,5 B

+

3,25 B

-

3,5 B

+

3,25 B

+

3 B

3,25 B

+

364

30 R A K

31 R Y

32 S N

33 S L

34 S B

35 W S L

36 A N

37 M B

Jumlah skor

19 G L Z

20 H A T

21 I S R

22 L C P

23 L D S

24 M R

25 M J S

26 M B R

27 M S

28 N S F

29 P F T

Capaian optimum

3

3

3

3

4

3

3

3

119

4

3

3

3

3

3

3

4

3

3

3,3

2

3

3

3

3

2

3

2

112

3

4

3

3

4

4

3

3

3

3

3,11

2

4

2

3

3

4

4

3

121

3

4

3

2

3

4

4

4

3

3

3,36

3

3

4

4

3

4

2

2

111

3

4

2

4

3

3

3

2

3

2

3,08

13

15

11

14

13

12

13

11

0

13

12

12

13

10

13

13

13

3 B

3,25 B

+

2,5 C

+

3,25 B

+

3,25 B

+

3,25 B

+

463

12

10

3 B

2,5 C

+

115,75

2,75 B

-

0 B

3,25 B

+

3 B

3,5 B

+

3,25 B

+

3 B

3,25 B

+

3,25 B

+

3,75 B

-

2,75 B

-

12,86 3,21

B+

LAMPIRAN 9

SURAT-SURAT

PENELITIAN

365

Surat Ijin Penelitian

366

Surat Keterangan Penelitian

367

Surat Keterangan KKM IPS Kelas V

368

369

LAMPIRAN 10

FOTO-FOTO PENELITIAN

370

FOTO-FOTO PENELITIAN SIKLUS I, II, DAN III

GURU MEMBUKA PEMBELAJARAN

GURU & SISWA MELAKUKAN

APERSEPSI DENGAN BERYANYI

BERSAMA

Guru Menjelaskan Materi

Guru Membagikan tanda kepala kepada masing-masing kelompok

371

Siswa Melakukan Diskusi

Guru Membimbing Siswa

Saat Berdiskusi

372

373

Siswa bertamu ke kelompok lain

Siswa mempresentasikan hasil diskusi

Guru dan siswa membahas hasil diskusi

374

Siswa mengerjakan soal evaluasi

375

Download