Uploaded by Sahrul Fatoni

6 Seminar Keuangan

advertisement
SEMINAR KONSENTRASI MANAJEMEN KEUANGAN
KELAS G
“A SWITCH IN TIME SAVES NINE”
Disusun Oleh :
Sahrul Fatoni
041611233040
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
2019
1.1.Latar Belakang
Modern Farm Equipment Inc. merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi
alat traktor, anakan, dan alat pertanian lainnya yang berukuran kecil dan sedang.
Perusahaan tersebut berdiri pada tahun 1945.
Pada kasus A Switch in Time Saves Nine membahas tentang permasalahan
Manajemen Piutang yang dialami oleh perusahaan Modern Farm Equipment Inc. Modal
kerja dari perusahaan tersebut terus meningkat menyebabkan perputaran piutang dari
perusahaan tersebut terus meningkat. Hal tersebut dikarenakan perusahaan Modern Farm
Equipment Inc. menerapkan kredit fairly flexible, dimana perusahaan tidak memberikan
aturan pembayaran bunga atau pembayaran denda keterlambatan pelunasan terhadap
pelangganya yang melkukan kredit dikarenakan pelanggan dari perusahaan Modern Farm
Equipment Inc. Perusahaan Modern Farm Equipment Inc. mempunyai pelanggan yang
mayoritas kekurangan keuangan dan terbiasa dengan persyaratan kredit yang cukup
flexible.
Dari ketentuan batas pembayaran net 60, sebanyak 40% pelanggan perusahaan telat
membayar selama 10 hari. Dan perusahaan tersebut mengalami peningkatan kredit macet
dari 1% menjadi 2%.
Hal tersebut menjadi perhatian para direksi, sehingga para direksi meminta allan
untuk memberikan proposal yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Para direksi juga memberikan tugas kepada Jill dan Allan untuk melakukan suatu
perubahan sekarang untuk mengatasi masalah tersebut sebelum kondisi perusahaan akan
semakin parah. Jill dan Allan harus membuat alternatif yang tidak menimbulkan beban
terhadap pelanggan sehingga perusahaan tidak kehilangan pelanggan tersebut, penjualan
akan terus meningkat, tetapi memperketat tentang collection piutang sehingga tidak
menyebabkan modal kerja perusahaan naik dan bad debts perusahaan berkurang.
Allan sebagai sebagai asisten Jill sudah melakukan analisis dan evaluasi alternatif
dengan berbagai pihak seperti bagian pemasaran dan penjualan yang menghasilkan
alternatif 2/10 n/30 dan 2/10 n/60.
1.2. Permasalahaan Kasus
Permasalahan dalam kasus diatas yaitu cara perusahaan untuk mengatasi modal
kerja yang meningkat sedangkan arus masuk kas perusahaan menurun yang diakibatkan
oleh turnover receivable perusahaan semakin meningkat dan meningkatnya bad debt di
perusahaan tersebut. Hal itu terjadi dikarenakan debt policy dari perusahaan tersebut
longgor terhadap pembeli yang melakukan transaksi secara kredit.
1.3. Pemecahan Kasus
1.3.1. What are the elemets of a good credit policy? Evaluate Modern Farm
Equipment’s credit policy?
Piutang juga merupakan perkiraan penting dan bahkan piutang juga bisa
menjadi bagian terbesar dari aktiva lancar perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan
manajemen pengelolaan piutang yang efektif. Di mana jumlah dana yang
diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan kemampuan perusahaan dan tidak
mengganggu arus kas (cash flow). Berikut adalah beberapa kebijakan yang dapat
membantu Anda mengelola piutang perusahaan. Beberapa alasan mengapa perusahaan
melakukan penjualan secara kredit, yaitu : untuk meningkatkan penjualan, perusahaan
memiliki kapasitas produksi yang menganggur, dan karena alasan persaingan.
Penjualan secara kredit akan menimbulkan biaya yang bersifat langsung seperti biaya
penarikan dan biaya tidak langsung seperti opportunity cost dari dana yang terikat
dalam piutang. Manfaat yang diperoleh perusahaan ketika melakukan penjualan secara
kredit yaitu akan mengakibatkan terjadinya peningkatan volume penjualan yang akan
mempengaruhi terjadinya peningkatan laba.
Komponen Kebijakan Kredit :
a. Syarat Penjualan
Syarat penjualan menentukan bagaimana perusahaan menjual barang atau
jasanya, apakah dilakukan secara tunai atau kredit. Jika dilakukan secara kredit,
maka syarat penjualan harus menentukan secara spesifik mengenai jangka waktu
kredit, potongan tunai dan periode potongan serta jenis kredit.
b. Analisis kredit
Dalam pemberian kredit, perusahaan harus menentukan berapa banyak upaya yag
dilakukan untuk dapat membedakan antara pelanggan yang akan memebayar dan
pelanggan yang tidak membayar. Aspek yang dianalisis biasanya didasarkan oleh
carachter, capacity, capital, collateral, dan condition.
c. Kebijakan penagihan piutang
Setelah kredit diberikan, perusahaan mempunyai masalah yang potensial dalam
pengumpulan kas, untuk itu perusahaan harus menentukan kebijakan penagihan
piutang.
Menurut saya evaluasi untuk kebijakan kredit pada perusahaan Evaluate
Modern Farm Equipment tidak baik untuk perusahaan karena perusahaan tersebut
menerapkan kebijakan flexible credit yang menurut saya banyak menimbulkan
kerugian daripada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Keuntungan yang didapat
yaitu perusahaan dapat meningkatkan penjualannya karena kebijakan flexible credit
yang menyebabkan palanggan akan tertarik dengna kebijakan tersebut dan banyak
pelanggan yang berdatangan sehingga dapat mengalahkan pesaing di pasar. Namun
kerugian yang ditumbulkan perusahaan yaitu memberikan resiko yang sangat besar
terhadap perusahaan, dengan bertambahnya jumlah pelanggan yang tertarik dengan
kebijakan kredit perusahaan yang flexible credit hal tersebut dapat membuat bad debt
perusahaan tersebut dapat meningkat yang berarti perusahaan harus menanggung
kerugian yang belum tertagih tersebut sehingga perputaran piutang perusahaan akan
akan tinggi yang berakibat arus kas masuk perusahaan menjadi rendah dan perusahaan
kesulitan memenuhi kebutuhan operasional perushaan, terbukti bahwa bad debt
perusahaan meningkat dari 1% menjadi 2%.
Seharusnya perusahaan Evalute Modern Farm Equipment harus mengubah
kebijakan tersebut karena menurut saya banyak pelanggan yang hanya memanfaatkan
kredit yang flexible yang diberikan oleh perusahaan tersebut, banyak pelanggan yang
tidak memanfaatkan hal tersebut untuk memiliki hubungan yang baik dengan
perusahaan.
Maka dari itu perusahaan Evaluate Modern Farm Equipment harus merubah
dan mengkaji ulang kebijakan kredit yang menguntungkan pihak perusahaan sehingga
mengurangi bad debt dan perputaran piutang akan semakin cepat dan arus kas
perusahaan bisa semakin tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
tersebut. Dan juga dapat menguntungkan pelanggan sehingga membentuk hubungan
pelanggan yang baik dan loyal terhadap perusahaan. Perusahaan dapat merencanakan
peraturan yang ketat untuk kredit yang diberikan pelanggan
Untuk merubah dan mengkaji kebijakan kredit baru yang dapat menguntungkan
perusahaan, perusahaan dapat merekrut analysis credit yang berpengalaman dan
bersertifikat. Dalam perusahaan Evaluate Modern Farm Equipment telah treasury
perusahaan tersebut telah merekrut assisten treasury yang merupakan analysis credit
yang dapat membantu mengkaji kebijakan kredit perusahaan tersebut untuk lebih
diperketat aturan kredit yang diberikan kepada pelanggan oleh perusahaan.
1.3.2. Why is the increase in accounts receivables of concern to the board of directors?
Are they justified in their demand for a tighter credit policy? Why?
Kenaikan atau penurunan piutang dagang menjadi faktor penentu dari arus kas
dari aktivitas operasional Jika dalam income statement mencerminkan pendapatan,
maka arus kas dari aktivitas operasional mencerminkan pembayaran dari pelangganpelanggan perusahaan. Aktivitas penjualan akan meningkatkan piutang atau account
receivables,
sebaliknya
aktivitas
pengumpulan
pembayaran
dari
pelanggan
menurunkan nilai piutang atau menurunkan nilai account receivables. Dengan
demikian perbedaan nilai piutang pada awal periode dibandingkan dengan akhir
periode akuntansi menggambarkan perbedaan atau selisih antara pendapatan dan
pengumpulan pembayaran.
Kenaikan piutang yang terjadi dalam perusahaan Evaluate Modern Farm
Equipment menjadi perhatian para direksi perusahaan tersebut karena kenaikan piutang
tersebut membuat para direksi bekerja lebih keras lagi untuk mencari dana untuk
kebutuhan operasional perusahaan, terlihat dari modal kerja perusahaan yang terus
meningkat dalam beberapa periode ini.
Direksi juga ingin memperketat credit policy karena dengan memperketat
credit policy maka akan dapat berpengaruh pada penurunan turnover receivable dan
meminimalisir terjadinya bad debt sehingga permasalahan dari perusahaan Evaluate
Modern Farm pada modal kerja perusahaan yang semakin naik akan segera turun.
Credit policy yang diberikan perusahaan juga harus saling menguntungkan terhadap
pihak pelanggan dengan cara membuat kebijakan pilihan diskon untuk pelunasan kredit
dalam jangka waktu yang ditentukan. Dalam perusahaan Evaluate Modern Farm sudah
mengkaji untuk menerapkan kebijakan kredit 2/10 n/30 dan 2/10 n/60.
1.3.3. What is the amount of annual expense to the firm as a result of the delay in
collections? What other risks do such delays entail?
Ketika perusahaan terus menunda untuk menagih utang, perusahaan tersebut
juga tidak mempunyai kebijakan pengumpulan piutang yang baik dan perusahaan
tersebut tidak memberikan credit policy yang tegas maka banyak customer akan
menganggap sepele untuk membayar kewajibannya dan akan sering meminta
perpanjangan batas jatuh tempo. Hal tersebut dapat menimbulkan cost effect sehingga
perusahaan akan menanggung biaya atas penundaan pembayaran kredit yang
mengakibatkan arus kas perusahaan menurun sedangkan modal kerja perusahaan
meingkat. Selain cost effect, hal tersebut juga mengakibatkan revenue effect, ketika
penundaan pembayaran piutang dalam suatu perusahaan tersebut meingkat maka
perusahaan juga akan memiliki resiko kehilangan penjualan apabila sampai terjadi bad
debt. Ketika bad debt dari suatu perusahaan tinggi, maka akan terjadi penurunan
kepercacayaan investor terhadap perusahaan tersebut karena dengan hal tersebut bisa
dilihat bahwa perusahaan tidak bisa mengelola piutang dengan baik yang akan
berdampak pada kinerja dari perusahaan tersebut.
Dalam kasus diatas dapat kita ketahui bahwa kebijakan flexible credit n/60 40%
pembayaran penjualan kredit dibayar terlambat 10 hari artinya 40% dari 5,260 = 2,104
maka perusahaan mengeluarkan biaya yang timbul akibat penundaan pembayaran
hutang oleh pelanggan sebesar 2,140, yang seharusnya biaya tersebut bisa digunakan
oleh perusahaan untuk melakukan operasional perusahaan tersebut, maka dari itu
perusahaan mengalami kerugian sebesar 2,140.
Bukan hanya itu, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya ketika ada
pelanggan yang tidak melakukan pembayaran hutang atau bad debt, biaya yang
dikeluarkan perusahaan akibat bad debt akan semakin besar. Hal tersebut juga
dikarenakan pihak perusahaan melonggarkan kebijakan kredit perusahaan sehingga
banyak pelanggan yang memeanfaatkan kebijakan tersebut untuk menunda-nunda
pembayaran sampai akhirnya akan ada yang tidak dibayar oleh pelanggan.
1.3.4. Calculate the cost of foregoing the 2% cash discount offered under the 2/10, net
30 dan 2/10 net 60 terms respectively. Given that most retailers could take short
term loans from banks at the rate of 16% or less, evaluate the attractiveness of
each policy.
Pemberian potongan tunai yang diberikan oleh perusahaan akan mendorong
pelanggan membayar lebih cepat, hal ini akan memperpendek jangka waktu piutag dan
jika faktor lainnya tetap, maka akan mengurangi investasi dalam piutang. Potongan
tunai akan mempunyai dampak pada berkurangnya jumlah piutang di satu sisi dan
perusahaan harus membandingkannya dengan besarnya biaya potongan disisi lain.
Asumsikan pembeli perusahaan Modern Farm Equipment membeli barang
secara kredit sebesar Rp. 1.000.000,-. Dengan syarat penjualan sebesar 2/10 n/30. Hal
tersebut berarti pembeli dapat membayar Rp. 980.000,- dalam jangka waktu 10 hari
atau menunggu 20 hari dengan membayar Rp. 1.000.000,-. Hal ini berarti bisa juga
diartikan bahwa pembeli meminjam Rp. 980.000,- selama 20 hari dan membayar bunga
sebesar Rp. 20.000,-. Dengan bunga Rp. 20.000,- atas pinjaman Rp. 980.000,- berarti
suku bunga pinjaman tersebut adalah 20.000/980.000=2,0408%, suku bunga tersebut
untuk jangka waktu 20 hari, sedangkan ada 365/20=18,25 periode dalam satu tahun.
Jika pembeli tidak mengambil kesempatan untuk memperoleh potongan tunai, berarti
pembeli membayar suku bunga efektif tahunan (EAR) sebesar :
EAR = (1 + 0,020408)18,25 − 1 = 44,6%
Berdasarkan informasi dari kasus diatas bahwa pembeli akan meminjam dana
di bank jika suku bunga yang ditwarkan sebesar 16% atau kurang. Maka dari
perhitungan EAR dapat disimpulkan bahwa kebijakan kredit 2/10 n/30 masih sangat
membebankan para pembeli perusahaan Modern Farm Equipment karena pembeli
membayar suku bunga tahunan sebesar 44,6% tetapi pembeli hanya meminjam dana
dari bank dengan suku bunga 16%.
Asumsikan sama yaitu pembeli perusahaan Modern Farm Equipment membeli
barang secara kredit sebesar Rp. 1.000.000,-. Dengan syarat penjualan 2/10 n/60. Hal
tersebut berarti pembeli dapat membayar Rp. 980.000 dalam jangka waktu 10 hari atau
menunggu selama 60 hari dengan membayar Rp. 1.000.000. Hal ini berarti bisa
diartikan bahwa pembeli meminjam Rp. 980.000,- selama 50 hari dan membayar bunga
sebesar Rp.20.000,-. Dengan bunga Rp. 20.000,- atas pinjaman Rp. 980.000 berarti
suku bunga pinjaman tersebut adalah 20.000/980.000=2,0408%, suku bunga tersebut
untuk jangka waktu 50 hari, sedangkan ada 365/60=6,08 periode dalam setahun. Jika
pembeli tidak mengambil kesempatan untuk memperoleh potongan tunai, berarti
pembeli membayar suku bunga efektif tahunan (EAR) sebesar :
EAR = (1 + 0,020408)6,08 − 1 = 13,06%
Untuk kebijakan 2/10 n/60 cocok untuk diterapkan kepada pembeli perusahaan
Modern Farm Equipment karena dari informasi bahwa pembeli hanya akan meminjam
dana dari bank dengan suku bunga 16% sedangkan untuk kebijakan 2/10 n/60 hanya
membayar suku bunga sebesar 13,06% jika tidak mengambil kesempatan potongan
tunai di 10 hari awal, pelanggan bisa dengan mudah mencari sumber dana untuk
membayar suku bunga efektif tahunan (EAR). Hal tersebut cukup murah dibandingkan
dengan kebijakan kredit 2/10 n/30. Kebijakan 2/10 n/60 juga mempunyai daya tarik
untuk pelanggan karena batas jatuh tempo hutang yang lebih lama yaitu 60 hari, hal
tersebut dapat memeberikan waktu yang cukup panjang kepada pembeli mencari dana
untuk membayar pelunasan pembayaran pembelian tersebut. Jika kebijkan 2/10 n/30
diterapkan di perusahaan Modern Farm Equipment, maka dapat meningkatkan
pembayaran hutang pelanggan dalam waktu periode diskon yang telah ditentukan yaitu
10 hari.
1.3.5. What are some other ways in which the company could speed up collections and
reduce the receivables?
Kebijakan pengumpulan piutang merupakan komponen terakhir dari kebijakan
kredit. Hal ini mencakup pemantauan piutang dan memperoleh pembayaran atas
piutang yang telah jatuh tempo. Untuk menjaga agar pelanggan membayar utang tepat
waktu dan untuk mempercapat penerimaan piutang perusahaan sehingga modal kerja
dan arus kas masuk seimbang, maka kebanyakan dari perusahaan akan memantau
piutang yang telah jatuh tempo. Pertama perusahaan perlu memperhatikan ACP
(Average Collection Periode) dari waktu ke waktu. Jika terjadi peningkatan ACP, maka
perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius dari perusahaan. Kedua, perusahaan
dapat menyususn aging schedule, sebagai salah satu alat untuk memantau piutang, jadi
aging schedule juga untuk sebagai pengingat perusahaan bahwa akan ada piutang yang
akan jatuh tempo yang diklasifikasikan berdasarkan umur piutang tersebut. Dengan
diterapkannya aging schedule maka perusahaan akan lebih mudah mengetahui hutang
yang jatuh tempo dan bisa langsung menghubungi pelanggan tersebut untuk mencari
kabar kondisi pembeli tersebut, apakah masih sanggup membayar, dan apakah ada
sesuatu masalah yang mengakibatkan mereka telat bayar.
Dalam upaya melakukan pengumpulan piutang perusahaan biasanya
menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengirim surat pemeberitahuan kepada pelanggan tentang telah jatuh tempo
piutang.
2. Perusahaan menghubungi pelanggan melalui telepon.
3. Menugaskan tenaga penagih untuk melakukan penagihan piutang.
4. Melakukan upaya hukum untuk melakukan penagihan.
1.3.6. Why has this slow build up in accounts receivables occurred? Could it have been
avoided? How? Please explain.
Dalam kasus ini penyebab adanya penumpukan keterlambatan pembayaran
piutang pelanggan perusahaan Modern Farm Equipment disebabkan karena kebijakan
kredit yang longgar yang diberikan perusahaan terhadap pembeli sehingga kebijakan
tersebut dapat dimanfaatkan oleh pembeli yang licik untuk menunda pembayaran kredit
yang jatuh tempo. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan
pembayaran piutang perusahaan.
Untuk menghindari permasalahan seperti itu, perusahaan dapat meminimalkan
terjadinya penumpukan keterlambatan pembayaran piutang dengan memperhatika 5c
sebelum memberikan kredit terhadap pelanggannya. 5c terdiri dari character, capacity,
capital, collateral, dan condition.
5C
1) Character
Kriteria character yaitu melihat bagaimana karakter dan latar belakang calon
peminjam atau nasabah yang mengajukan kredit. Kriteria character ini akan
dilihat dari wawancara yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Dari karakter ini
akan dapat dilihat juga bagaimana reputasi calon peminjam tersebut, apakah
pernah memiliki catatan tindak kriminal atau kebiasan buruk dalam keuangan
seperti tidak melunasi pinjaman.
2) Capacity
Kriteria capacity yaitu bagaimana kemampuan calon peminjam dalam
membayar kreditnya. Kriteria ini dilihat dari bagaimana pembeli tersebut
menjalankan usahanya atau seberapa besar penghasilan yang diterima tiap
bulannya. Jika pihak perusahaan menilai bahwa pembeli tersebut tidak memiliki
kemampuan cukup untuk membayar kredit, maka besar kemungkinan ajuan
kreditnya akan ditolak.
3) Capital
Dengan mengetahui modal atau aset yang dimiliki usaha pembeli tersebut, pihak
perusahaan dapat sumber pembiayaan yang dimiliki. Selain itu, pihak
perusahaan juga dapat melihat bagaimana laporan keuangan dari usaha yang
dijalankan pembeli untuk kemudian dijadikan acuan apakah memang layak
diberikan kredit atau tidak.
4) Collateral
Jaminan ini akan menjadi penjamin atau pelindung bagi pihak perusahaan jika
nantinya pembeli tidak dapat membayar pinjaman yang diambil. Oleh karena itu,
idealnya besaran jaminan yang bersifat fisik ataupun nonfisik lebih besar
jumlahnya lebih besar dari kredit yang diberikan.
5) Condition
Kondisi perekonomian baik yang bersifat general atau khusus pada bidang usaha
yang dijalankan pembeli. Hal tersebut dikarenakan jika kondisi perekonomian di
bidang usaha yang dijalankan pembeli kondisinya bagus, maka secara otomatis
pembeli tersebut mempuai cukup dana dan pembeli tersebut tidak keussahan
dalam melunasi pembelian kredit tersebut.
Selain 5C tersebut, perusahaan juga mencari info calon pembeli yang
menggunakan transaksi kredit perusahaan tersebut, apakah pelanggan tersebut tidak
termasuk dalam catatan hitam pada perusahaan lain yang pernah melakukan transaksi
kredit.
1.3.7. Develop the pro forma financial steatments for the company under the two credit
policy alternatives. i.e. 2/10, net 60; and 2/10 net 30 using the assumption given.
What would be the impact in firm’s return on sale, return on investment, and
return on equity?
Return on Asset (ROA)
ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Rasio ini penting bagi pihak
manajemen untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi menejemen perusahaan dalam
mengelola seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar ROA yang dimiliki perusahaan
maka semakin efisiensi penggunaan aktiva perusahaan.
Return on Equity (ROE)
ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah pajak
dengan menggunakan modal senidiri yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi
rasio ini berarti semakin tinggi tingkat efesiensi penggunaan modal sendiri yang
dilakukan pihak manajemen perusahaan.
Return on Sale (ROS)
Return on Sales atau disingkat dengan ROS adalah Rasio Keuangan yang mengukur
seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari pendapatan penjualannya.
Modern Farm Equipment Incorporate
Income Statement Proforma
2/10, n/30
Sales
Discount Sales(2%)
Net Sales
Last Year
Common Size 2/10, n/30
30000
100%
27000
0
270
30000
26730
19500
65%
17550
10500
35%
9180
Operational Expense
4800
16%
4320
Earning Before Interest and Taxes
5700
19%
4860
Interest Expenses (10%)
1300
4%
1300
Earning Before Taxes
4400
15%
3560
Income Taxes
2280
8%
2052
Net Income (EAT)
2120
7%
1508
Cost of Goods Sold
Gross Profit
Modern Farm Equipment Incorporate
Income Statement Proforma
2/10, n/60
Sales
Discount Sales(2%)
Net Sales
Last Year
Common Size 2/10, n/60
30000
100%
30000
0
300
30000
29700
19500
65%
19500
10500
35%
10200
Operational Expense
4800
16%
4800
Earning Before Interest and Taxes
5700
19%
5400
Cost of Goods Sold
Gross Profit
1300
4%
1300
Earning Before Taxes
4400
15%
4100
Income Taxes
2280
8%
2280
Net Income (EAT)
2120
7%
1820
Interest Expenses (10%)
Modern Farm Equipment Incorporate
Balance Sheet Proforma
2/10, n/30
Cash
Last
Common 2/10
Year
Size
n/30
2000
6%
3197
Last Year Common
Acc
2/10
Size
n/30
3200
6%
2880
5000
16%
5000
8200
18%
7880
8000
40%
8000
17060
60%
17060
33260
100%
32940
Payable
AccReceivable
5260
16%
2737
Notes
Payable
Inventory
6000
18%
6000
Total
Current
Liabilities
Total Current 13260
40%
11934
Asset
Fixed Asset
Long
Term Debt
20000
60%
2000
Stock
Holder
Equity
Total Asset
33260
100%
32940
Total
Liability &
Equity
Modern Farm Equipment Incorporate
Balance Sheet Proforma
2/10, n/60
Cash
Last
Common 2/10
Year
Size
n/30
2000
6%
4219
Last Year Common
Acc
2/10
Size
n/60
3200
6%
3200
5000
16%
5000
8200
18%
8200
8000
40%
8000
17060
60%
17060
33260
100%
33260
Payable
AccReceivable
5260
16%
3041
Notes
Payable
Inventory
6000
18%
6000
Total
Current
Liabilities
Total Current 13260
40%
13260
Asset
Fixed Asset
Long
Term Debt
20000
60%
2000
Stock
Holder
Equity
Total Asset
33260
100%
33260
Total
Liability &
Equity
2/10 n/30
ROS (Return on Sale) : EBIT/Sales = 4860 / 27000 = 0.18 = 18%
ROA (Return on Asset) : NI/Total Asset = 1508 / 32940 = 0.045 = 5%
ROE (Return on Equity) : NI/Ekuitas = 1508 / 17060 = 0.088 = 9%
2/10 n/60
ROS (Return on Sale) : EBIT/Sales = 5400 / 30000 = 0.18 = 18%
ROA (Return on Asset) : NI/Total Asset = 1820 / 33260 = 0.054 = 5%
ROE (Return on Equity) : NI/Ekuitas = 1820 / 17060 = 0.1066 = 11%
Dari perhitungan diatas, dapat kita lihat bahwa untuk Retun on sale dan Return
on Asset dari dua kebijakan kredit yang direncanakan perusahaan tidak memiliki
perbedaan hasil yang signifikan. Tetapi untuk hasil Return on Equity mempunyai
perbedaan hasil yang signifikan, yang mana ROE untuk kebijkan 2/10 n/60 lebih tinggi
dibandingkan dengan kebijakan 2/10 n/30, hal tersebut berarti bahwa jika perusahaan
menerapkan kebijakan 2/10 n/60 maka perusahaan akan semakin efisien terhadap
penggunaan modal sendiri yang dilakukan pihak manajemen.
1.3.8. Which policy should Allan recommended to the board? Why?
Dari hasil pembahasan diatas, kebijakan kredit yang tepat diterapkan oleh perusahaan Modern
Farm Equipment Incorporate yaitu kebijkan kredit 2/10 n/60 karena melihat Return on Equity dari
kebijkan kredit 2/10 n/60 sangat tinggi dibandingkan kebijakan kredit 2/10 n/30, hal tersebut
berarti pihak manajemen perusahaan dengan menerapkan kebijakan kredit 2/10 n/60 dapat
melakukan peningkatan efisisensi terhadap penggunaan modal perusahaan sehingga dapat
meningkatkan tingkat operasional perusahaan dan dapat meingkatkan penjualan dari perusahaan
tersebut.
Dari sisi pelanggan juga dapat diuntungkan ketika perusahaan menerapkan kibijakan kredit 2/10
n/60 karena pelanggan hanya membayar suku bunga efektif tahunan sebesar 13,06%, suku bunga
tahunan yang akan dibayar pelanggan tersebut terbilang sangat kecil karena pada informasi diatas
bahwa pelanggan akan meminjam di bank dengan tingkat suku bungan dibawah 16%.
Daftar Pustaka
1. Sudana, I Made. 2015. Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta :
Erlangga.
Download