Uploaded by Adimas YK

Kelompok 5 - Tugas Minggu ke4

advertisement
PT TELKOM
INDONESIA Tbk,
Kelompok 5
Zuama P. Nilakandi
041611233004
Levina Setyaningtyas
041611233021
Sulthan Hafizh M.
041611233050
Nova Aliya F
041611233061
Ivone Dona K. N
041611233317
Faktor-Faktor yang
Menganalisis Lingkungan
Internal
Manajemen
Marketing
Research &
Development
Finance
Sistem
Informasi
Manajemen
Production
Analisis Rantai
Nilai (Value
Chain)
Management
Marketing
– Mendefinisikan, mengantisipasi, membuat, dan
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
untuk produk dan layanan.
– Ada tujuh fungsi dasar pemasaran
– analisis pelanggan
Finance
– Fungsi Keuangan dan Akuntansi
– Menentukan kekuatan dan kelemahan
organisasi di bidang investasi, pendanaan, dan
dividen.
– Rasio Keuangan
– penjualan produk dan layanan
– Likuiditas
– perencanaan produk dan layanan
– Leverage
– penetapan harga
– Activity
– Distribusi
– Profitabilitas
– Riset pemasaran
– Market Value
– Analisis biaya / manfaat.
– Analisis BEP
Production
– Terdiri dari semua kegiatan yang mengubah input
menjadi barang dan jasa.
– Terdapat 5 fungsi dalam produksi
– Proses: pertimbangan utama yakni Jarak dari
bahan mentah ke lokasi produksi ke pelanggan
– Kapasitas: pertimbangan utama yakni Utilisasi
Kapasitas
– Persediaan: Bahan baku, Barang dalam proses,
Barang jadi
– Workforce: pengukuran kinerja, standar kerja,
job enrichment
– Quality : memastikan barang dan jasa yang
dikeluarkan memiliki kualitas yang bagus
Research & Development
– Organisasi berinvestasi dalam R & D karena mereka
percaya bahwa investasi tersebut akan mengarah
pada produk atau layanan superior dan akan
memberi mereka keunggulan kompetitif.
– Empat pendekatan untuk menentukan alokasi
anggaran penelitian dan pengembangan:
– Membiayai sebanyak mungkin proposal proyek
– Menggunakan metode persentase penjualan
– Menganggarkan tentang jumlah yang sama yang
dibelanjakan pesaing untuk R & D
– Memutuskan berapa banyak produk baru yang
berhasil dibutuhkan dan menoleh ke belakang
utk memperkirakan investasi R & D yang
dibutuhkan.
Sistem Informasi Manajemen
– Tujuan dari sistem informasi manajemen
adalah untuk meningkatkan kinerja suatu
perusahaan dengan meningkatkan kualitas
keputusan manajerial.
– SIM menerima data bahan baku dari data
eksternal dan internal yang terevaluasi dari
suatu organisasi. Data terintegrasi dengan
cara yang diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan manajerial
Value Chain Analysis
– VCA mengacu pada proses di mana perusahaan
menentukan biaya yang terkait dengan kegiatan
organisasi dari pembelian bahan baku,
mengolahnya, sampai pada memasarkan produk
tersebut.
– Baik apabila Revenues > Total Cost
– Proses VCA dapat memungkinkan perusahaan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya dengan lebih baik, terutama
dibandingkan dengan analisis rantai nilai pesaing
mereka dengan data mereka sendiri
– VCA dapat menjadi sangat penting bagi
perusahaan dalam memantau apakah harga dan
biayanya kompetitif.
IFE Analysis
Langkah ringkasan dalam melakukan audit manajemen strategis internal
adalah untuk membangun Internal Matriks Evaluasi Faktor (IFE).
Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama di bidang fungsional bisnis, dan itu juga memberikan dasar
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara area-area
tersebut.
IFE Matrix can be
developed in five steps :
1)
Cantumkan faktor-faktor internal utama sebagaimana diidentifikasi dalam proses audit
internal. Gunakan total 20 Internal Faktor termasuk strenghts & weaknesses.
2)
Tetapkan berat yang berkisar antara 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk
setiap faktor.
3)
Tetapkan penilaian 1 hingga 4 untuk masing-masing faktor untuk menunjukkan apakah
faktor tersebut mewakili suatu kelemahan mayor (rating = 1), kelemahan minor (rating = 2),
kekuatan minor (rating = 3), atau a kekuatan utama (rating = 4). Rating demikian berbasis
perusahaan, sedangkan bobot dalam langkah 2 berbasis industri.
4)
Kalikan masing-masing bobot faktor berdasarkan ratingnya untuk menentukan skor
tertimbang untuk setiap variabel.
5)
Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan total skor tertimbang
untuk organisasi.
Terlepas dari berapa banyak faktor yang termasuk dalam Matriks IFE, skor
total tertimbang dapat berkisar dari yang terendah 1,0 hingga tinggi 4,0, dengan
skor rata-rata adalah 2,5. Skor total terboboti jauh di bawah 2,5 ciri organisasi
yang lemah secara internal, sedangkan skor signifikan di atas 2.5 menunjukkan
posisi internal yang kuat.
Misalnya Score 2,5 berarti perusahan belum secara optimal menerapkan
strategi-strategi perusahaan dalam merespon faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
Analisis Lingkungan Internal
PT Telkom Indonesia Tbk,
Telkom mengadopsi sebuah approach yang disebut dengan holding company yang dapat menyediakan fleksibilitas
dan produktivitas kepada seluruh entitas bisnis yang sesuai dengan karakteristik masing-masing divisi pada perusahaan
tersebut.
Telkom Group telah membentuk Board of Executive yang beranggotakan semua Direksi Telkom dan beberapa Chief Officers.
PT. Telkom telah melakukan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan.
PT.Telkom memiliki empat segmen utama sebagai berikut :
·
Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi di antaranya interkoneksi sirkit langganan, satelit VSAT, contact
center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi.
·
Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada
pelangga perumahan. Contoh : layanan indihome
·
Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada
pelanggan perorangan.
Keuangan
Rasio Likuiditas.
RASIO PROBABILITAS
1.
1.
Penjualan atau pendapatan tiap
tahunnya mengalami peningkatan
dikarenakan perusahaan kas nya selalu
bertambah.
2.
Penjualan mengalami kenaikkan tiap
tahunnya,
dikarenakan
adanya
pemasukkan yang diterima oleh
perusahaan dari pemegang saham.
2.
Kas pada tahun 2013 dan 2012 nilai nya masih tetap tidak mengalami
penurunan, dikarnakan perusahaann tidak mendapatkan pemasukan dari
pihak ekstern, sedangkan pada tahun 2011 kas perusahaan mengalami
penurunan, dikarnakan perusahaan membayar biaya pada pihak ekstern
Pada setiap tahun perusahaan membayar hutang pada pihak ekstern,
contohnya: utang usaha(kepada pihak berelasi dan pihak ketiga), utang
lain-lain, utang pajak, utang deviden, dan biaya yang masih harus dibayar.
Pada tiap tahun nilai hutang terus bertambah.
Rasio Solvabilitas
1.
2.
Total hutang lebih kecil dibandingkan equitas pemegang saham, sehingga
perusahaan masih sanggup membayar hutang.
Besar equitas pemegang saham, ini berarti piak eksternal masih
mempercayai bahwa perusahaan ini masih dapat di percaya.
RASIO AKTIVITAS
1.
Persediaan tiap tahunnya mengalami
penurunan dikarena telah habis di jual.
2.
HPP
perusahaan
peningkatan tiap tahun.
mengalami
PT
Telkomsel
menyediakan
layanan
telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel
tidak bergerak dan telpon nirkabel tidak bergerak,
komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta
layanan internet dan komunikasi data, PT Telkom juga
menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media
dan eduitaiment, termasuk cloud-based dan served-based
managed service layanan e-paymen dan layanan portal
lainnya.
Mereka
mengubah
konsep
human
resources menjadi human capital dimana mereka melihat
bakat setiap karyawannya seperti keterampilan individu,
pengetahuan, attitude, intelligence, experience, dsb.
Telkom sangat tergantung dari kualitas
karyawannya supaya dapat menciptakan nilai. Dengan
sistem human capital, Telkom berupaya mentransformasi
SDM yang memfokuskan untuk arah transformasi bisnis
menuju new wave business melalui perencanaan SDM.
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan
Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini
memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan
proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services
(“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment
dan IT enabler Services (“ITeS”).
Aktivitas utama :
a.
Logistik masuk
b.
Raw Material
c.
Operasi
d.
Logistik Keluar
e.
Sales & Marketing
f.
Service
Aktivitas Pendukung :
a.
Persediaan
b.
Pengembangan Teknologi
c.
HRD
d.
Infrastruktur
Analisis IFE (Internal Factor Evaluation-IFE Matrix)
digunakan untuk mengindentifikasikan faktor-faktor
Internal Telkom supaya dapat dilihat kekuatan dan
kelemahan yang ada saat ini. Analisis IFE ini
menggunakan bobot dan rating dalam menentukan
pengaruh masing-masing faktor.
Audit
Internal
IFE Analysis
Matriks Evaluasi Faktor Internal
NO
STRENGHT
Bobot
Rating
Score
Bobot
1.
Perusahaan telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di Indonesia,
Operator Selular yang pertama (Telkomsel)
0.10
3
0.30
2.
Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, Go Public, Listing di BEI,
NYSE, LSE
0.07
3
0.21
3.
Pelanggan seluler terbesar di Indonesia
0.10
4
0.40
4.
Tata kelola perusahaan yang baik, "Most Trusted Company" Award 5x &
Best Of Asia kategoriAsia's Icon On corporate Governance 2013
0.06
3
0.24
5.
Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN) dengan id-access, idring, idcon seluruh Indonesia
0.10
3
0.30
6.
Ekspansi Internasional tahun 2013 ke 7 Negara, tahun 2014 target
Ekspansi bisnis total 10 negara
0.07
4
0.28
7.
Kemampuan financial utk melakukan Akuisisi, Partnership dan
restrukturisasi pada perusahaan berbasis TIMES
0.10
3
0.30
NO
WEAKNESS
Bobot
Rating
Score
Bobot
1.
Anggaran belanja besar untuk infrastruktur & perubahan perkembangan
teknologi
0.08
2
0.16
2.
Umur masa operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas
0.05
2
0.10
3.
Penyerapan anggaran CAPEX yang belum optimal akibat penundaan
proyek infrastruktur
0.07
2
0.14
4.
Penurunan pendapatan dari layanan fixed wireline dan fixed wireless
0.05
1
0.05
5.
Margin keuntungan menurun karena persaingan dalam industri ketat
0.08
1
0.08
6.
Pendapatan dari entitas lain belum berperan 0.07 3 0.21
0.07
2
0.14
TOTAL
1
Artinya : dengan Total IFE sebesar 2.70 (yakni melebihi 2.50) berarti perusahaan
Telkom mampu beradaptasi di lingkungannya dengan kekuatan-kekuatan yang
dimiliki, karena perusahaan ini memiliki kekuatan internal yang lebih besar
daripada kelemahan internalnya
2.70
Keterangan
–
Rating ditentukan sebagai berikut:
Rating Keterangan 4 respon sangat bagus
3 respon di atas rata-rata
2 respon rata-rata
1 respon di bawah rata-rata
–
Dalam pemberian rangking dan nilai faktor, penulis berusaha
memberikan data seobyektif mungkin. Tetapi pemberian
rangking dan nilai faktor tersebut masih mengandung
kelemahan karena hanya menggunakan judgment sehingga
mengandung subjektivitas.
Analisis Strength Poin 1 & 3
– PT Telkom memiliki banyak saluran distribusi salah satunya adalah plasa telkomsel
dan GraPARI, yaitu outlet/lokasi berfungsi sebagai walk-in costumer service point.
Diamana pelanggan dapat menggakses seluruh produk dan layana dari Telkom.
GraPARI dikhususkan untuk layanan seluler yang dikelola oleh Telkomsel selain itu
outlet seluler untuk skala kecil dengan nama GeraHALO dikelola oleh pihak ketiga.
– Keberadaan bukti fisik yang ada adalah tower yang tersebar luas diseluruh
Indonesia, serta dengan pembaharuan teknologi yang cepat dan bukti fisik lainya
adalah serat optic yang sudah terpasang sejauh 100.000 km.
– Promosi yang dilakukan oleh Telkomsel dari tahun ketahun adalah telkomsel Poin.
Dimana para pelanggan bisa mendapatkan poin dari setiap penggunaan produk
Telkomsel lalu para pelanggan bisa menukarkan dengan hadiah yang telah
ditentukan atau dapat mengikuti undian yang berkesempatan mendapatkan lebih
besar lagi, tidak hanya itu Telkomsel juga bekerja sama dengan pemerintahan
dengan memperbanyak titik Wi-Fi di seluruh kota agar para pelanggan bisa dengan
mudah mendapatkan akses.
Kesimpulan
–
Berdasarkan IFE Analysis, dapat diketahui Telkom memiliki daya
saing yang tinggi sehingga membuat Telkomsel menjadi leader
market dalam bidang Telekomunikasi karena dapat memanfaatkan
kekuatan berdaya saing. Terdapat pada 7 poin kekuatan yang ada
pada Matriks IFE.
–
Telkomsel memiliki Range harga yang cukup tinggi untuk setiap
produknya sehingga menjadi kelemahan yang cukup mempengaruhi
karena konsumen di Indonesia sangat sensitive tentang perbedaan
harga karena konsumen menginginkan sesuatu yang murah. Tetapi
Perusahaan langsung memperbaharui image itu dengan mengganti
visi dan misinya menjadi “more for less” yaitu memberikan lebih
dengan membayar sedik lebih murah.
–
Seharusnya Telkom bisa membuat produk yang bisa di jangkau oleh
semua kalangan masyarakat.
TERIMA KASIH
Download