Alat danTeknik Manajemen Proyek Alat (tools) dan teknik manajemen proyek membantu manajer proyek dan timnya dalam melakukan pekerjaan di 10 bidang pengetahuan Kerangka Manajemen Proyek Knowledge Area/Category Tools and Technique Alat danTeknik Manajemen Proyek berdasarkan Knowledge Area Super Tools Integration Management • Project Selection Methods • Project Management methodologies • Stakeholder analyses • Wor requests • Project charters • Project management plans • Change control boards • Project review meetings Project management software Change request Lessons-learned reports Scope management • Statements of work • Scope management plans • Scope verification techniques • Scope change controls Scope statements Work breakdown structures Requirements analyses Time management • • • • • • Gantt chart Project network diagrams Critical path analysis Crashing Fast tracking Schedule performance Measurements Knowledge Area/Category Tools and Technique Cost management • • • • • • • • • Project budgets Net present value Return on investment Payback analysis Earned value management Project portfolio management Cost estimates Cost management plans Cost baselines Quality management • • • • • • • • Quality metrics Checklists Quality control charts Pareto diagrams Fishbone diagrams Maturity models Statistical methods Test plans Human resource management • • • • • • Motivation technique Emphatic listening Responsibility assignments metrics Project organizational charts Resource histograms Team building excercises Super Tools Knowledge Area/Category Tools and Technique Communications management • • • • • • • Communications management plans Conflict management Communications media selection Status reports Virtual communications Templates Project websites Risk management • Risk management plans risk registers • Probability/impact metrics • Risk rankings Procurement management • • • • • Super Tools Kick-off meetings Progress reports Make-or-buy analysis Contracts Requests for proposals or quotes Source selections Supplier evaluation metrics Manajemen proyek bukan menjadi garansi kesuksesan seluruh proyek. Tools atau teknik yang berhasil digunakan pada suatu proyek belum tentu berhasil pada proyek yang lain. Kesukesesan Proyek Bagaimana Anda mendefinisikan keberhasilan atau kegagalan suatu proyek? KRITERIA UMUM MENGUKUR KEBERHASILAN PROYEK 1. Proyek memenuhi ruang lingkup, waktu, dan Ilustrasi : Melakukan Upgrade 500 computer desktop dalam waktu tiga bulan dengan budget sebesar Rp 4.250.000.000 sasaran biaya. 2. Proyek memuaskan customer/sponsor 3. Hasil proyek memenuhi tujuan utamanya, seperti menghasilkan atau menghemat sejumlah uang, memberikan pengembalian investasi yang baik, atau hanya membuat sponsor senang KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TEKNOLOGI INFORMASI Ilustrasi Tom Walters, baru saja diangkat sebagai Direktur Teknologi Informasi di sebuah universitas. Selama ini, ia cukup disegani di fakultas tempat ia mengajar. Universitas tempat Tom bekerja adalah universitas dengan 1500 siswa yang sebagian besar (1000 siswa) terdiri dari siswa kelas malam, karena sudah bekerja. Para instruktur juga sudah memanfaatkan internet dan website untuk mendukung kegiatan perkuliahan, tetapi tidak memberikan program “distance learning”. Seperti institusi pendidikan tinggi lainnya, penggunaan IT di kampus telah berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir. Wi-Fi tersedia di mana-mana di kampus. tetapi hanya beberapa ruang kelas di kampus yang memiliki komputer untuk instruktur dan siswa, dan sebagian besar ruang kelas lainnya hanya memiliki stasiun instruktur dan sistem proyeksi. tom tahu bahwa beberapa perguruan tinggi di seluruh negara mengharuskan semua siswa menyewa atau memiliki laptop atau tablet dan bahwa perguruan tinggi ini menggabungkan teknologi ke dalam sebagian besar kursus. Gagasan ini membuatnya terpesona. Dia dan dua anggota departemen TI lainnya mengunjungi sebuah perguruan tinggi setempat yang mengharuskan semua siswa untuk menyewa laptop selama tiga tahun terakhir, dan mereka sangat terkesan dengan apa yang mereka lihat dan dengar. karena tablet menjadi lebih populer, mereka pikir akan lebih masuk akal untuk membutuhkan tablet daripada laptop. Tom telah mendengar betapa mudahnya bagi staf pengajar untuk membuat materi kursus interaktif yang akan dijalankan pada tablet; bahan-bahan ini juga dapat membantu mengurangi biaya buku teks, kekhawatiran yang diungkapkan oleh banyak siswa. Tom dan stafnya mengembangkan rencana untuk mulai meminta siswa untuk menyewa atau membeli tablet di kampus mulai tahun akademik berikutnya. Tom mengirimkan email ke seluruh fakultas dan staff pada September, dan secara singkat mendeskripsikan rencananya. Dia tidak menerima banyak respon, namun saat pertemuan Fakultas, ketika ia menjelaskan secara detail rencananya, Ketua departemen sejarah, bahasa Inggris, filsafat, dan ekonomi semuanya menyuarakan penolakan terhadap gagasan itu. Mereka menyatakan bahwa perguruan tinggi itu bukan sekolah pelatihan teknis dan bahwa mereka tidak punya waktu untuk menulis materi kuliah mereka sendiri untuk dijalankan di tablet. Mereka menyukai buku-buku yang mereka gunakan, dan para siswa sudah dapat membeli buku-buku dalam format elektronik, tetapi yang paling disukai adalah versi cetak. Anggota departemen Ilmu Komputer menyuarakan keprihatinan mereka bahwa hampir semua mahasiswa mereka telah memiliki laptop yang canggih dan tidak akan mau membayar biaya wajib untuk menyewa tablet yang memiliki performa dan kecanggihan yang kurang dari laptop mereka. Direktur program pendidikan orang dewasa menyatakan keprihatinannya bahwa banyak siswa pendidikan orang dewasa akan menolak kenaikan biaya atau teknologi yang diperlukan. Tom kaget mendengar tanggapan rekanrekannya, terutama setelah dia dan stafnya menghabiskan banyak waktu merencanakan cara mengimplementasikan tablet di kampus mereka. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Meskipun proyek bersifat sementara, tetapi anda tidak dapat menjalankan proyek tersebut secara tertutup. Oleh karena itu sebuah proyek harus beroperasi dalam lingkungan organisasi yang luas, dan manajer proyek perlu mempertimbangkan proyek – proyek dalam konteks organisasi yang lebih besar. Apa yang dimaksud pendekatan sistem? Istilah pendekatan sistem muncul pada tahun 1950-an. Saat itu sistem menggambarkan pendekatan holistic dan analitis untuk memecahkan masalah kompleks yang mencakup filososofi sistem, analisis sistem, dan manajemen sistem. • Filosofi sistem adalah model keseluruhan untuk berpikir tentang hal – hal yang berkaitan dengan sistem. • Analisis sistem adalah suatu kegiatan memeriksa suatu masalah untuk memunculkan sebuah solusi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Melakukan identifikasi dan evaluasi terkait dengan masalah, peluang, kendala dan kebutuhan. • Manajemen sistem: mempertimbangkan isu-isu bisnis, teknologi, dan organisasi sebelum membuat perubahan terhadap sistem. Model Tiga Bola (Three-sphere) dalam manajemen sistem Kesalahan yang seringkali dilakukan oleh manajer proyek : - Lalai dalam memperhatikan stakeholder yang terlibat dalam proyek, terutama yang menentang proyek. - Tidak memperhatikan konteks politik dan budaya organisasi. Memahami Organisasi Empat Kerangka Organisasi • Kerangka Struktur : bagaimana sebuah organisasi dapat tersetruktur. • Kerangka SDM : fokus untuk memproduksi sumberdaya manusia yang dibutuhkan organisasi. Menciptakan keselarasan antara kebutuhan organisasi dan kebutuhan individu. • Kerangka Politik: membahas politik organisasi dan pribadi. Politik di organisasi yang sering terjadi yaitu perebutan kekuasaan dan kepemimpinan antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi. Organisasi tidak sedikit yang terdiri dari beberapa individu dan kelompok yang saling berkoalisi untuk meraih kepentingan sendiri. Jika dalam organisasi tersebut terjadi isu konflik maka akan sangat berbahaya bagi sentral organisasi itu sendiri. • Kerangka Simbolis: fokus pada simbol dan makna. Kerangka simbolis juga berkaitan dengan budaya organisasi. Bagaimana orang-orang berpakaian? Berapa jam mereka bekerja? Bagaimana mereka menjalankan rapat? Banyak proyek TI internasional dan mencangkup stakeholder dari berbagai budaya. Struktur Organisasi Tiga struktur organisasi dasar: • Fungsional: Manajer fungsional melapor pada CEO (Chief Excecutive Officer). • Proyek: Manajer program melapor pada CEO. • Matriks: di antara struktur proyek dan fungsional; personil seringkali melapor pada dua atau lebih atasan Berfokus pada kebutuhan Stakeholder Terdapat dua stakeholder yaitu internal dan eksternal. Stakeholder Internal proyek : sponsor proyek, tim proyek, staf pendukung, pelanggan internal untuk proyek tersebut, manajemen puncak, manajer fungsional lainnya, dan manajer proyek lainnya. Stakeholder eksternal proyek : pelanggan proyek (jika mereka diluar organisasi), pesaing, pemasok, dan kelompok eksternal lainnya yang berpotensi terlibat dalam proyek atau terpengaruh oleh itu, seperti pejabat pemerintah atau warga negara yang bersangkutan. Fase Proyek dan Siklus Hidup Proyek Siklus hidup proyek adalah kumpulan fase-fase proyek yang menetapkan: Pekerjaan apa yang akan dilakukan di tiap fase. Hasil (deliverable) apa yang akan dihasilkan dan kapan. Siapa yang terlibat dalam tiap fase. Bagaimana manajemen akan mengendalikan dan menyetujui pekerjaan yang dihasilkan di tiap fase. Hasil (deliverable) adalah produk atau layanan yang dihasilkan atau disediakan sebagai bagian proyek. Fase Siklus Hidup ProyekTradisional Product Life Cycle Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) adalah suatu kerangka kerja untuk menggambarkan fase mengembangkan sistem informasi. Beberapa model populer dari SDLC : Waterfall Model Spiral Model Incremental Model Prototyping Model RAD Model Karakteristik tim TI dalam sebuah proyek sangat beragam. Orang – orang yang berada dalam tim proyek TI ini berasal dari latar belakang yang berbeda – beda. Dampak Keberagaman Teknologi seringkali menyebabkan orang-orang yang bekerja dalam fungsi pekerjaan TI yang sama atau memiliki spesialisasi berbeda tidak dapat memahami satu sama lain karena menggunakan teknologi yang berbeda. TrenTerbaru dapat Mempengaruhi Manajemen ProyekTeknologi Informasi Peningkatan Globalisasi. Penting bagi manajer proyek untuk mengatasi beberapa isu-isu kunci ketika bekerja pada proyekproyek global. Komunikasi Kepercayaan Praktik kerja umum Peralatan Outsourcing. Karena peningkatan penggunaan outsourcing untuk proyek TI, manajer proyek harus menjadi lebih akrab dengan banyak global dan pengadaan masalah, termasuk bekerja dan mengelola tim virtual. TrenTerbaru dapat Mempengaruhi Manajemen ProyekTeknologi Informasi (2) Virtual Team, sekelompok orang yang bekerja bersama-sama meskipun terbatas ruang dan waktu dengan menggunakan teknologi komunikasi. Keuntungan utama Virtual Team : Menurunkan biaya karena banyak pekerja virtual tidak memerlukan ruang kantor atau dukungan di luar kantor rumah mereka. Memberikan keahlian lebih dan fleksibilitas atau meningkatkan daya saing dan daya tanggap dengan memiliki anggota tim di seluruh dunia yang bekerja setiap saat, siang atau malam hari. Meningkatkan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan bagi anggota tim dengan menghilangkan jam kantor tetap dan kebutuhan untuk melakukan perjalanan ke tempat kerja. TrenTerbaru dapat Mempengaruhi Manajemen ProyekTeknologi Informasi (3) Kekurangan dari Virtual Team : Mengisolasi anggota tim yang tidak dapat menyesuaikan dengan baik untuk bekerja di lingkungan virtual Meningkatkan potensi masalah komunikasi karena anggota tim tidak bisa menggunakan Bahasa tubuh atau komunikasi nonverbal lainnya untuk memahami sama lain dan membangun hubungan dan kepercayaan. Mengurangi kemampuan anggota tim untuk transfer informasi dan jaringan secara informal. Meningkatkan ketergantungan pada teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan. TrenTerbaru dapat Mempengaruhi Manajemen ProyekTeknologi Informasi (4) Agile Project Management, metode manajemen proyek yang mempunyai adaptabilitas tinggi terhadap perubahan yang terjadi pada setiap elemen-elemennya. Scrum, metode iteratif yang termasuk dalam metode Agile tentang bagaimana cara Anda mengelola dan menjalankan sebuah proyek.