Uploaded by rachmadyogap

pak budi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari
"Tubercle bacillus") merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam
banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain
mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat "MTb" atau
"MTbc").
Banyaknya penderita TB diwilayah X memungkinkan penyebarannya
semakin meningkat dan meskipun capaian imunisasi pada wilayah tersebut
cukup tinggi.
Kalau kasus ini dibiarkan maka akan semakin meningkatkan penderita
TB baik klinis maupun laten yang akan memperbesar penularan TB diwilayah
tersebut terutama pada kelompok masyarakat yang rentan
Alasan ini mendasari bahwa penelitian ini perlu dilakukan.
Penelitian ini akan dilakukan dengan metode penelitian case control
dengan alasan karena metode penelitian ini menggunakan data sekunder yang
berupa kuisioner yang memudahkan peniliti dalam mengumpulkan data.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Vaksinasi/ imunisasi BCG dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit
TB.
2. Banyak penderita TB ditemukan diwilayah X pada usia produktif.
3. Cakupan imunisasi BCG didaerah X diatas 80 %.
4. Gambaran rantai dingin (cold chain) vaksin BCG diwilayah X
1.3 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh pemberian imunisasi BCG terhadap kejadian TB
diwilayah X ?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan umum :
Mempelajari pengaruh pemberian imunisasi BCG terhadap kejadian TB di
wilayah X
Tujuan khusus :
1. Mengetahui distribusi dan frekuensi penderita TB di wilayah X
2. Mengetahui distribusi dan frekuensi cakupan imunisasi BCG di wilayah X
3. Menjelaskan pelaksanaan cold chain vaksin BCG di wilayah X
4. Menganalisis pengaruh pemberian imunisasi BCG terhadap kejadian TB di
wilayah X
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis : sumbangan penelitian terhadap kajian teori
Manfaat praktis : manfaat hasil penelitian yang bisa diaplikasikan secara praktis
pada institusi kesehatan
1.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian :
Ada pengaruh pemberian imunisasi BCG terhadap kejadian TB di wilayah X.
Hipotesis statistik :
orang yang di imunisasi BCG tidak akan terkena TB
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi TB
Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari "Tubercle
bacillus") merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus
bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria,
umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat "MTb" atau "MTbc").
2.1.1 Cara Penularan TB
Penyakit TBc ditularkan dari orang ke orang terutama melalui saluran nafas
dengan menghisap atau menelan tetes-tetes ludah atau dahak yang mengandung
basil dan di batukkan oleh pendeita TB terbuka atau juga karena adnya kontak
antara tetes ludah atau dahak tersebut dan luka dikulit.
Lingkungan yang tidak higines merupakan tempat bersarangnya kuman
penyebab TB. Ini terjadi karen afaktor ekonomi terutama dilingkungan yang sesak
dan kumuh. Kekebalan tubuh dipengaruhi juga oleh jumlah sel dara putih didalam
tubuh, karena sel darah putih merupakan benteng perlawanan tubuh.
Usia produktif merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
berkembangnya kuman TBC didalam tubuh. Karena tempat berkembangnya kuman
TB yang paling cocok pada usia produktif yaitu 15 tahun keatas.
Meskipun sudah mendapat imunisasi pada waktu kecil tidak menutup
kemungkinan dapat terserang TB. Faktor itu adalah Rantai dingin (Cold Chain) adalah
satu system untuk penyimpanan dan penghantaran vaksin dalam keadaan daripada pengeluar
sehingga kepada individu yang diimunisasikan
Rantai dingin merupakan cara menjaga agar vaksin dapat digunakan dalam keadaan
baik atau tidak rusak, sehingga mempunyai kemampuan atau efek kekebalan bagi
penerimanya. Jika vaksin di luar temperatur yang dianjurkan maka akan mengurangi potensi
kekebalannya
2.2 Definisi Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata “imun” yang berarti kebal atau resisten, jadi pengertian
imunisasi adalah tindakan untuk memberi kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke
dalam tubuh manusia.
Dengan demikian imunisasi bermanfaat untuk menurunkan angka morbiditas,
mortalitas, serta bilamungkin didapatkan eradikasi suatu penyakit dari suatu daerah.
Sedangkan pengertian imunisasi menurut Departemen Kesehatan RI adalah suatu carauntuk
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit
tersebut
Imunisasi adalah usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit
tertentu, untuk mendapatkan kekebalan terhadap sebuah penyakit dengan cara memasukkan
kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh. Imunitas/kekebalan adalah
daya tangkal seseorang terhadap suatu penyakit tertentu
Menurut sumber lain, imunisasi merupakan suatu usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti
untuk mencegah terhadap penyakit tertentu
Maka imunisasi adalah pemberian antibodi secara pasif sehingga didapatkan
kekebalan secara pasif langsung. Nama dari vaksin ini adalah imunisasi BCG
Imunisasi BCG Bertujuan mencegah penyakit TB (tuberkulosis). Bisa diberikan sejak
bayi baru lahir, namun paling efektif saat bayi usia 1—2 bulan. Imunisasi BCG diberikan
sekali dan tak perlu diulang (kecuali kalau gagal), antibodi akan terus ada seumur hidup.
Diberikan dengan cara disuntikkan menyusur kulit, umumnya di lengan kanan atas. Satu-dua
bulan setelah disuntik terdapat luka kecil yang tak jarang hingga bernanah. Jangan khawatir
karena itu merupakan tanda pemberian imunisasi BCG berhasil, selain munculnya benjolan
kecil. Apabila tak muncul benjolan, imunisasi harus diulang sebelum anak berusia 1 tahun.
Selain karena cara penyuntikan yang salah, imunisasi bisa gagal (tidak jadi) lantaran
daya tahan tubuh anak kurang bagus atau anak kurang gizi. Tubuh anak yang kurang gizi atau
daya tahannya tidak bagus, tidak akan mampu membuat zat-zat tertentu yang dibutuhkan
untuk membuat zat anti. Umumnya imunisasi BCG tidak menyebabkan efek samping, yang
terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang terbatas dan biasanya akan
sembuh sendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan jenis penelitian casse control
yaitu suatu penelitian dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dan
kelompok kontrol berdasarkan status paparannya arah pengusutannya, rancangan
tersebut bergerak dari akibat ke sebab. Subyek dipilih out come tertentu, lalu dilihat
kebelakang tentang status paparan penelitian yang dialami subyek, dimana desain
ini bergerak dari akibat penyakit ke sebab atau melihat kebelakang tentang riwayat
status paparan penelitian yang dialami subyek.
Kriteria kasus adalah semua tersangka TB yang berusia diatas 15 tahun yang
yang mendapat perlakuan imunisasi dan yang tidak mendapat perlakuan imunisasi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah X.
3.3 Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan september 2014.
3.4 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua tersangka TB paru yang berusia
produktif diatas 15 tahun, dan mendapatkan perlakuan imunisasi dan yang tidak
mendapatkan perlakuan imunisasi.
3.5 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah kasus control berdasarkan sumber dari
pengisian kuisioner.
3.6 Pengambilan Sampel
Didapatkan data 200 orang penderita TB dan 100 orang yang telah
mendapatkan imunisasi dan terjangkit TB. Sisanya yang 100 tidak mendapat
imunisasi dan tidak terjangkit TB. Sementara yang tidak diimunisasi ada 300 orang.
200 diantaranya mendertita TB. 100 orang tidak menderita TB.
a. Riwayat sample
Imunisasi
Sistem cold chain cold chain menurut data setempat ada penimbunan
vaksin yang begitu lama namun tetap digunakan karena ??
b. Hasil Perhitungan sample
Kriteria kasus : semua orang dengan penyakit TB dengan pemberian Imunisasi TB
Kriteria kontrol : semua orang dengan penyakit TB dan tidak diimunisasi TB
Imunisasi
Tidak
imunisasi
(+) TB
100
200
(-)TB
100
100
Rumus dan hitungan
+=
𝐴
100
100 1
=
=
=
𝐴 + 𝐵 100 + 100 200 2
−=
𝐶
𝐶+𝐷
=
200
200+100
1
2
3
2
3
4
=
200
300
=
𝑅𝑅 = ÷ = = 0,75
2
3
FR (-)
imunisasi
Usia
Produktif
TB
FR (+)
Tanpa
imunisasi
FR (-)
BAB IV
KESIMPULAN
 Hipotesis yang telah kami buat tidak sesuai dengan hasil penelitian yang
didapat
 RR <1 berarti bahwa imunisasi di masa lampau dapat memperkecil faktor
resiko terkena TB di masa sekarang
 Orang yang tidak mendapatkan imunisasi paling beresiko terkena TB

Orang yang telah mendapat TB tetap tidak menutup kemungkinan terpapar
TB dikarenakan faktor resiko lainnya
Download