1. Promosi Kesehatan ( Health Promotion) pada Fisioterapi. Promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan setiap individu untuk meningkatn kendali atas dirinya sendiri demi untuk meningkatkan kesehatan. Seseorang tersebut diberi penjelasan tentang kesehatan dan pencegahan penyakit agar seseorang tersebut tidak terserang penyakit. . Tujuan dari promosi kesehatan khususnya pada bidang fisioterapi adalah memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dari penyakit. Contoh promosi kesehatan yang dapat merubah prilaku seseorang. 1. Deteksi dini podtur tubuh bayi/anak. 2. Senam jantung sehat. 3. Senam ibu hamil. 4. Senam nifas. 5. Streching aktif pencegahan kesalahan postur tubuh. 6. Perwujudan pencegahan LBP pada pekerja dan ibu rumah tangga. Semua ini dapat dilakukan melalui iklan pada poster, media massa, media elektronik, sosialisasi. 2. Early diagnosis and prompt treatment. (Diagnosis dan pengobatan segera). Tujuan utama dari tindakan ini adalah mencegah dampak bertambah penyakit apabila tidak cepat ditangani. Mencegah terjadinya komplikasi dan catat. Contoh : pemeriksaan postur tubuh pada anak usia dini dengan mendata di PAUD. Pemeriksaan postur tulang belakang untuk menditeksi kifosis pada lansia. 3. General and Specific Protection. ( perlindungan khusus melalui informasi). Merupakan suatu tindakan pencegahan yang dilakukan masayarakat terhadap amcaman penyakit. Peran fisioterapi disini adalah memberikan penyuluhan berupa pola hidup sehat kepada masyarakat. 4. Disability Limitation ( membatasi kecacatan). Ini merupakan suatu usaha antara pasien dan fisioterapi untuk membatasi kecacatan yang akan semakin berlanjut yang dilakukan meliputi : 1. Pengadaan dan peningkatan fasilitas kesehatan dengan melakukan pemeriksan yang lebih lanjut denagn lebih akurat. 2. Penyempurnaan tindakan fisioterapi agar tidak terjadi komplikasi. Berikut merupakan tindakan Disability Limitation pada pasien Ischialgia Anamnesis umum Nama Umur Pekerjaan Alamat Jenis kelamin : A.Nurhikmawati Djalil : 21 tahun : Mahasiswi : jl. Pandang 3 no.5A : Perempuan Anamnesis khusus 1. Riwayat kondisi sekarang? Gejalan mulai dirasakan sejak 4 bulan yang lalu, kemudian gejalan yang dirasakan tidak bisa duduk terlalul lama karena pesien merakan sakit dibagian gluteus. dan apabila kaki menggantung yang dirasakan kram dan kesemutan. Nyeri yang dirasakan pasien menjalar. 2. Riwayat kesehatan pasien dahulu? Pasien tidak ada riwayat di rawat di rumah sakit 3. Hubungan keluarga dan sosial? Pasien tidak bisa melakukan kegiatan seperti mencuci, mengepel, dan tidak bisa terlalu lama duduk. Serta pasien masih bisa bersosialisasi dengan tetangga. Sistem riview Kardiovaskular/plumonal : Tekanan darah : 120/80mmHg Denyut nadi : 80bpm Pernafasan : 19rpm Muskuluskeletal : Gerak sendi : baik Kekuatan otot : baik Tidak mengalami atropi Neuromuskular Neuropraxia Stretch Tes sensibitas: normal Integumen : Spasme otot pada rectus femoris dan gluteus Kemampuan berkomunikasi : Berkomunikasi dengan baik Rencana pemeriksaan fisoterapi Observasi: postur tubuh pasein pada bagian SIAS simetris dan kiposis Quick test: setelah pasien melakukan gerakan jongko – berdiri, pasien merasakan prestesia. Permeriksaan fungsi 1. Gerak aktif : pasien masih bisa melakukan gerakan fleksi, ekstensi, lateral fleksi kiri kanan dan rotasi kiri kanan 2. Gerak pasif: terjadi krepitasi pada saat pasien melakukan gerak fleksi. 3. Gerakan TIMT: pada saat melakukan tahan pasien mendapatkan skor 5 4. Test pemeriksaan spesifik a. Dinamic abdominalendurance test: pasien tidak bisa melakukan gerakan selama 30 detik dan tidak bisa meraih garis tersebut. b. Dinamic extensor endurance test :pasein tidak bisa melakukan gerakan selama 30 detik. Problematika fisioterapi Anatomical imprairtmet: adanya keluhan pada m. Gluteus maximus dan menjalar samapi ke paha sebelah kiri. Fungsional limitation: kesulitan jongkok serta pada saat gerakan flkesi ekstensi rasa nyeri masih bisa di tahan. Partisipation: pasien masih bisa berbaur dengan masyarakat Tindakan fisioterapi Infra red TENS William flexion exercise 5.Rehabilitation Tujuan jangka pendek: mengurangi nyeri pada m.gluteus maximus, mengurangi nyreri tekan pada m.gluteus maximus, agar pasien dapat jongkok. Tujuan jangka panjang: pasien dapat beraktifvitas seperti biasa dan mengikuti kegiatan masyarakat. . Fisioterapi berperan dalam rehabilitasi Medik Upaya yang dilakukan Fisioterapi adalah pemberian Edukasi yaitu pasien diberitahu untuk mengulangi terapi latiahan yang sudah diajarkan. Selain itu pasien juga harus mulai berlatih sedikit demi sedikit dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti berlatih berjalan dan jongkok. Dan memeberitahukan kepada keluarga pasien untuk selalu mengingatkan agar pasien tidak melakukan jongkok.