TEKNOLOGI COAL Pertemuan - 03 DEWATERING tekMIRA By : Enggal Nurisman,ST,MT Kerangka Materi • Latar Belakang Coal Dewatering • Pengertian dan Ruang Lingkup • Keunggulan • Tahapan Proses • Spesifikasi Teknis tekMIRA LATAR BELAKANG Kandungan air dalam batubara jika terdapat dalam jumlah yang tepat, dapat membantu menghambat timbulnya debu batubara. Namun sebaliknya, jika batubara memiliki kandungan air yang berlebihan, maka bisa menimbulkan beberapa masalah, antara lain : 1. Membuat batubara menempel pada alat transportasi. 2. Menyebabkan terjadinya heat loss akibat penguapan pada saat pembakaran. 3. Menyebabkan pembekuan pada timbunan batubara saat musim dingin. 4. Biaya transportasi yang lebih besar. tekMIRA RUANG LINGKUP • Untuk menghindari hal-hal yang merugikan diatas, maka dilakukan berbagai usaha untuk menanggulangi kelebihan kadar air yang terkandung didalam batubara. Penurunan kadar air dalam batubara dapat dilakukan dengan cara mekanik ataupun dengan memberikan perlakuan panas pada batubara. Dalam coal dewatering ada beberapa metode yang telah umum digunakan diantaranya: – metode screen/pembuangan air pada tangki penyimpanan batubara, – pengeringan dengan putaran dan gaya sentrifugal, – filtrasi hampa udara, – pengeringan dengan panas (thermal dewatering), dan metode-metode lainnya. • Pengeringan secara mekanik efektif untuk mengurangi kadar air bebas dalam batubara basah, namun untuk penurunan kadar air tertambat harus dilakukan dengan cara pemanasan. tekMIRA Screen Dewatering • • • • Metode pengeringan dengan menggunakan media penyaring berupa screening/penyaring yang berupa kawat halus tersusun seperti jaring, biasanya kawat tersebut terbuat dari baja atau besi. Lubang screening yang digunakan disesuaikan dengan ukuran butir batubara yang hendak diproses. Untuk proses dewatering batubara yang halus, digunakan screening dengan tipe stationary sieve bend. Screening tipe ini, sangat cocok untuk suatu proses pengentalan slurry dengan cara menurunkan kandungan air yang lolos melewati screening, sedangkan untuk batubara akan mengendap pada dasar screen. Dengan diameter terkecil butiran batubara 2 kali dari lebar slit (celah) screen yang menjadi titik pemisahan (Cut Point). Tipe screening lainnya yang sering dipakai adalah vibrating screen, dengan lebar celah berkisar antara 0,25-0,6 mm. Untuk menaikkan efektivitas dewatering selain dilakukan dengan mengatur getaran, juga dapat dilakukan dengan memperbanyak frekuensi getarannya. tekMIRA Screen Dewatering Dewatering Screen 1. Minimize product moisture content 2. Recover and dewater feed solids 3. Efficient wet sizing followed by dewatering 4. Can be equipped with Derrick polyurethane screens To minimize product moisture content, select the Derrick Vacu-Deck dewatering screen. The Vacu-Deck screen incorporates a low horsepower blower that develops a slight vacuum and draws air through the bed of solids on the last screen section. Machines can be configured in two ways. To recover and dewater the maximum amount of the feed solids, the screen is fed with a thickened slurry produced by a sand separator or equivalent. Alternatively, for efficient wet sizing followed by dewatering of the oversize, the screen is fed with a more dilute water-solids mixture. Particle sizing is accomplished on the upper screen sections followed by dewatering of the oversize on the vacuum section. With both configurations, capacity and wear life can be maximized by using Derrick’s polyurethane screen surfaces. tekMIRA Mesin Pengering Sentrifugal • Basket Centrifuge • Alat ini berbentuk cylindroconical (gabungan bentuk antara silinder dan kerucut) dengan wedge wire screen terpasang pada bagian kerucut. Batubara yang hendak dikeringkan dimasukkan melalui feed. Untuk sumbu putarnya, ada tipe dengan sumbu putar yang tegak lurus dan ada pula yang horizontal. How it Works A mixture of solids and liquid is continuously fed through the top opening of the basket centrifuge. The rotating force of the centrifuge pushes the liquid through a perforated or slotted basket. The liquid drains to the lower bowl and exits the machine through the liquid discharge pipe. The solids are contained within the basket and become progressively more dry as they are conveyed to the top where they are finally discharged through the solids discharge chute. tekMIRA Mesin Pengering Sentrifugal The solid wall basket centrifuge uses centrifugal force to promote liquid/solid separation. The feed slurry is introduced into the rotating basket and is accelerated to the basket speed. Solids/contaminants are pulled radially away from the liquid by centrifugal force and collects along the inner wall of the basket. The clarified liquid builds up along in the inside and flows up and over the basket wall. It collects along the inside of the housing and is discharged by gravity through the outlet. Liquid clarification continues until the basket can no longer retain any solids and must be emptied. Automatic and semi-automatic solids discharge is available for suitable solids consistency. tekMIRA Mesin Pengering Sentrifugal • Solid Bowl Centrifuge • Alat ini berbentuk mangkuk (bowl) cylindroconical yang berputar secara horizontal dan dilengkapi dengan ring berdiameter besar untuk mencegah serbuk halus batubara berterbangan keluar. Sumbu putarnya dibuat rangkap sehingga serbuk batubara yang menempel di bagian dalam bowl dapat diangkut dengan spiral scraper yang berputar lebih cepat dibandingkan dengan permukaannya. tekMIRA Mesin Pengering Sentrifugal tekMIRA Mesin Pengering Sentrifugal • Screen Bowl Centrifuge • Alat ini mirip dengan solid bowl centrifuge, namun perbedaannya adalah bagian bowl yang diperpanjang dan putaran yang lebih dipercepat, sehingga efek dewatering dapat diperbesar. tekMIRA FILTER HAMPA UDARA • Alat ini banyak dipakai untuk proses dewatering terhadap serbuk batubara yang • sangat halus. Slurry dilewatkan pada kain filter dan air diserap oleh tenaga vakum sehingga terjadi proses dewatering Adapun jenisnya antara lain : Drum Filter • Drum filter terdiri dari sebuah tabung besar yang dapat berputar. Bagian dalam • tabung dibuat bertekanan negatif (vakum/tekanan dibawah tekanan atmosferik), sehingga partikel batubara dihisap kearah dalam melalui filter yang dipasang disekeliling bagian luarnya. Disepanjang bagian dalam drum berpusat disumbu putaran dengan arah menyebar, terdapat belasan ruangan independent yang disebut sebagai kompartemen. Masing-masing kompartemen ini terhubung dengan pipa untuk membuat kondisi vakum dan untuk menyalurkan tekanan. Sepertiga bagian bawah drum filter ini dicelupkan kedalam larutan suspensi partikel halus, dimana saat diberikan tekanan negatif suspensi partikel akan terhisap dan air akan masuk kedalam melewati filter. Karena drum berputar proses dewatering berlangsung terus hingga feed sampai kebagian atas drum. tekMIRA FILTER HAMPA UDARA Drum Filter • Drum filter terdiri dari sebuah tabung besar yang dapat berputar. Bagian dalam tabung dibuat bertekanan negatif (vakum/tekanan dibawah tekanan atmosferik), sehingga partikel batubara dihisap kearah dalam melalui filter yang dipasang disekeliling bagian luarnya. Disepanjang bagian dalam drum berpusat disumbu putaran dengan arah menyebar, terdapat belasan ruangan independent yang disebut sebagai kompartemen. Masing-masing kompartemen ini terhubung dengan pipa untuk membuat kondisi vakum dan untuk menyalurkan tekanan. tekMIRA Drum Filter Mechanism tekMIRA FILTER HAMPA UDARA • Vacuum (Disk Filter) • Filter ini disebut juga dengan American Filter. Pada sumbu putarnya dipasang beberapa disk (piringan) dan merupakan tipe dimana cake (kerak) dibentuk pada permukaan sektor disk. Pada tiap disk terdapat 10 – 12 sektor. Alat ini sesuai untuk dewatering batubara halus yang masih banyak mengandung partikel yang cukup kasar. tekMIRA Vacuum (Disk Filter) • • • • • • • • • • • • • • • • Specifications vacuum ceramic disc filters are the solid/liquid separation equipment, used to dewater mineral slurry. Vacuum Ceramic Disc Filters are the solid/liquid separation equipment, used to dewater mineral concentrates and pelletizing feed slurries. Micro porous ceramic discs replace conventional filter cloth. Important Features of Our Vacuum Ceramic Disc Filter: 1. High vacuum degree with maximum of -0.098MPa, low moisture of filter cake, normally 2-4% lower than moisture of the cake by traditional filters; 2. Low power and energy consumption, 10-20% of that of traditional filters; 3. Clear and transparent filtrates. Solid content is normally lower than 21mg/l and filtrate can be recycled or disposed of without harm to the environment; 4. Little pollution, environmentally friendly, safe and reliable; 5. Ceramic Filter Plate is long service life, easily replaced and doesn't require intensive labor work; 6. Dewatering cost is normally 18.8-40.1% of that of traditional filters; 7. Automatic and continuous operation, low maintenance cost, high filtration efficiency; 8. Lower metal loss and higher metal recovery. Application area: VCDFs are widely used in the beneficiation of such ore concentrates as Iron ores, Gold, Copper, Copper Sulfide, Nickel, Zinc, Lead, Molybdenum, Phosphorus, Sulfur, Quartz Sand, and Fluorite. A complete and up-to-date customers list will be provided upon request. tekMIRA FILTER HAMPA UDARA • Horizontal Filter • Mesin bekerja dengan menggerakkan belt filter cloth (kain filter) pada arah horizontal, kemudian dari bagian bawah dilakukan pemvakuman sebagian bagian dari proses dewatering. Karena cairan umpan (feed slurry) langsung naik keatas kain filter, maka metode ini cocok digunakan untuk pengeringan batubara halus karena kain filter bergerak keatas material seal (penutup) dari rangkaian pemvakuman. tekMIRA HORIZONTAL FILTER tekMIRA 4. Pressure Filter • Pressure filter ini merupakan pengembangan filter vakum, karena pada filter vakum perbedaan tekanan yang terjadi relatif kecil sehingga kepadatan bagian dalam cake masih dirasa kurang akibatnya masih banyak air yang belum dipisahkan. Ada dua komponen yang memegang peranan penting dalam alat ini, yaitu; – Filter Press – Filter ini menggunakan tekanan pompa zat cair atau udara terkompresi, maka alat ini bisa memberikan tekanan yang lebih jika dibandingkan dengan filter vakum. Karena filter ini mampu memberikan tekanan yang lebih besar, maka cake yang dihasilkan mempunyai kandungan air yang rendah. Kebanyakan peralatan ini bekerja dengan sistem batch, tetapi sekarang telah didesain peralatan yang dapat bekerja secara kontinu. – – • . Filter Bertekanan Bila filter vakum hanya mampu memberikan beda tekanan maksimum 1 atm maka untuk filter bertekanan, besarnya beda tekanan yang dihasilkan dapat lebih besar dari 1 atm tergantung pada seberapa kuat tekanan yang dapat ditahan oleh mesin dan kain filternya itu sendiri. tekMIRA FILTER HAMPA UDARA 4. Pressure Filter • Pressure filter ini merupakan pengembangan filter vakum, karena pada filter vakum perbedaan tekanan yang terjadi relatif kecil sehingga kepadatan bagian dalam cake masih dirasa kurang akibatnya masih banyak air yang belum dipisahkan. tekMIRA THERMAL DEWATERING • Proses pengeringan batubara dengan pemanasan sering disebut dengan • • • • thermal dewatering. Thermal dewatering adalah proses pengeringan padatan basah dengan melibatkan perpindahan panas dari udara atau gas ke cairan agar dapat menyebabkan penguapan dan mendorong pergerakan uap air dari dalam padatan ke permukaan. Proses perlakuan panas batubara dilakukan dengan merancang pemanasan pada temperatur tertentu sehingga terjadi perubahan susunan/komposisi batubara. Pemanasan batubara halus pada temperatur 200 – 350 oC dalam kondisi udara bebas oksigen dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia penyusun batubara, kerana terjadi penguapan air tertambat, dekomposisi gugus karboksil, penyusutan gas-gas hidrogen dan oksigen. Komposisi dan sifat-sifat produk akhir yang terbentuk akan bervariasi tergantung pada temperatur pemanasan. tekMIRA THERMAL DEWATERING • Proses pengeringan batubara dengan pemanasan sering disebut dengan • • • • thermal dewatering. Thermal dewatering adalah proses pengeringan padatan basah dengan melibatkan perpindahan panas dari udara atau gas ke cairan agar dapat menyebabkan penguapan dan mendorong pergerakan uap air dari dalam padatan ke permukaan. Proses perlakuan panas batubara dilakukan dengan merancang pemanasan pada temperatur tertentu sehingga terjadi perubahan susunan/komposisi batubara. Pemanasan batubara halus pada temperatur 200 – 350 oC dalam kondisi udara bebas oksigen dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia penyusun batubara, kerana terjadi penguapan air tertambat, dekomposisi gugus karboksil, penyusutan gas-gas hidrogen dan oksigen. Komposisi dan sifat-sifat produk akhir yang terbentuk akan bervariasi tergantung pada temperatur pemanasan. tekMIRA THERMAL DEWATERING • Dalam pemanasan batubara, ada tiga daerah pemanasan yang berpengaruh terhadap terjadinya dekomposisi yaitu pemanasan dibawah dekomposisi temperatur aktif, daerah dekomposisi aktif dan pemanasan diatas temperatur dekomposisi aktif. • Dekomposisi aktif adalah terkomposisinya mineral organik penyusun batubara menjadi tar pada penguapan air. Perubahan komposisi dan struktur batubara selama pemanasan terjadi dalam beberapa tahap : – Proses thermal dewatering batubara pada temperatur dengan selang antara 100 – 200 oC akan terjadi reaksi endotermis penguapan air, dimana air yang menguap berupa air bebas dan air tertambat/terikat secara fisik serta air yang terjebak dalam pori-pori batubara. – Proses thermal dewatering batubara pada temperatur dengan selang antara 200 – 300 oC akan terjadi sedikit reaksi eksotermis karena pada saat penguapan air sebagian uap air akan meyebabkan teroksidanya senyawa karbon dan hidrogen yang reaksi dapat menghasilkan panas. – Proses termal dewatering batubara pada temperatur dengan selang temperatur batubara antara 300 – 350 oC akan terjadi reaksi endotermis dimana pada selang temperatur tersebut batubara mempunyai kecendrungan mengembang dan diikuti dengan terjadinya reaksi esterifikasi batubara (dekomposisi panas) yang ditandai dengan terjadinya penguapan zat terbang. tekMIRA THERMAL DEWATERING • Dalam pemanasan batubara, ada tiga daerah pemanasan yang berpengaruh terhadap terjadinya dekomposisi yaitu pemanasan dibawah dekomposisi temperatur aktif, daerah dekomposisi aktif dan pemanasan diatas temperatur dekomposisi aktif. • Dekomposisi aktif adalah terkomposisinya mineral organik penyusun batubara menjadi tar pada penguapan air. Perubahan komposisi dan struktur batubara selama pemanasan terjadi dalam beberapa tahap : – Proses thermal dewatering batubara pada temperatur dengan selang antara 100 – 200 oC akan terjadi reaksi endotermis penguapan air, dimana air yang menguap berupa air bebas dan air tertambat/terikat secara fisik serta air yang terjebak dalam pori-pori batubara. – Proses thermal dewatering batubara pada temperatur dengan selang antara 200 – 300 oC akan terjadi sedikit reaksi eksotermis karena pada saat penguapan air sebagian uap air akan meyebabkan teroksidanya senyawa karbon dan hidrogen yang reaksi dapat menghasilkan panas. – Proses termal dewatering batubara pada temperatur dengan selang temperatur batubara antara 300 – 350 oC akan terjadi reaksi endotermis dimana pada selang temperatur tersebut batubara mempunyai kecendrungan mengembang dan diikuti dengan terjadinya reaksi esterifikasi batubara (dekomposisi panas) yang ditandai dengan terjadinya penguapan zat terbang. tekMIRA THERMAL DEWATERING • • • VARIABEL proses thermal dewatering : • • Waktu Tinggal • • Ukuran Butir Batubara Temperatur Pengeringan Pada temperatur dibawah 250 oC, persen pengeringan akan konstan antara 40 – 60 %. Pada selang temperatur 250 – 300 oC, persen pengeringan naik mengikuti secara linier dengan persentase kenaikkan bisa mencapai 85 %. Hal ini disebabkan karena laju dekomposisi gugus karboksil mencapai optimum mulai temperatur 250 oC. Waktu tinggal adalah selang waktu pemanasan setelah temperatur pengeringan yang diinginkan tercapai. Persen pengeringan akan meningkat sejalan dengan semakin lamanya waktu tinggal. Pengaruh partikel/ukuran butir batubara tidak terlalu besar apabila dibandingkan dengan pengaruh temperatur pengeringan dan waktu tinggal. Semakin luas permukaan media dalam hal ini batubara yang akan dikeringkan maka waktu tinggal yang dibutuhkan untuk pengeringan batubara tersebut akan semakin rendah karena dipengaruhi oleh luas kontak antara udara panas dengan permukaan batubara serta kedalaman yang terkandung dalam pori-pori batubara mudah dicapai oleh udara panas. tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia PENGERINGAN BATUBARA • Pengeringan adalah suatu peristiwa berkurangnya cairan dari media yang dikeringkan • khususnya padatan. Pengeringan pada umumnya menggunakan prinsip perpindahan panas (heat transfer) yang melalui 3 cara yakni konduksi, konveksi dan radiasi. • Pengeringan umumnya hanya melibatkan perpindahan panas dengan cara konveksi. • Peristiwa pengeringan dengan cara konveksi ada 2 yaitu konveksi alami dan konveksi paksa. – Pengeringan dengan cara konveksi alami yakni pengeringan yang terjadi secara alami tanpa bantuan tenaga dari luar seperti kipas angin maupun pompa vakum. – Pengeringan secara konveksi paksa yaitu pengeringan yang melibatkan batuan kipas angin ataupun pompa vakum. Pada penelitian hidrothermal dewatering process umumnya secara konveksi paksa. Proses pengeringan batubara secara konveksi paksa saat ini yang berkembang ada 3 macam yaitu: • Pengeringan Hidrothermal • Pengeringan dengan evaporasi • Pengeringan dengan pyrolisis tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan hidrothermal • Proses pengeringan hidrothermal yaitu proses pengeringan yang memanfaatkan air sebagai media pengeringan. Dimana kandungan air permukaan maupun air tertambat dalm batubara akan menguap bersama-sama dengan air panas ataupun steam yang dikontakan secara langsung mengenai partikel batubara. • Proses pengeringan hidrothermal terbagi atas 2 bagian yaitu; • 1. Proses Hot Water Drying • 2. Proses Steam Drying tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan hidrothermal tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan hidrothermal • Pada proses hot water drying, perpindahan panas terjadi antara air panas dengan partikel batubara yang dikontakkan secara langsung. Sedangkan pada proses steam drying, perpindahan panas berlangsung dari uap air menuju butiran batubara (Baria D.N dan A.R. Hasan, 1996). • Proses pengeringan hidrothermal batubara ini berlangsung pada suhu 200oC sampai dengan temperatur 340oC dan tekanan lebih dari 70 atm. Proses pengeringan batubara dengan metode ini dilakukan pada tempat/wadah yang disebut autoklave yang memungkinkan proses berlangsung pada tekanan tinggi. • Temperatur yang diterapkan harus mampu memutuskan gugus karboksil dan hidroksil dalam batubara. Prinsip kerja pengeringan hidrothermal ini adalah air bawaan khususnya air tertambat akan terdesak keluar melalui butiran batubara. • Air bawaan ini akan meninggalkan butiran batubara dan terkumpul dengan uap air. Keluarnya air dalam batubara disebabkan karena perbedaan koefisien ekspansi thermal batubara. P ada proses hidrothermal, air bawaan yang mengalir pada butiran masih dalam fase liquid sehingga energi yang dibutuhkan lebih kecil jika dibandingkan dengan proses evaporasi atau karbonisasi. Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian dengan memanfaatkan hidrothermal untuk menurunkan kandungan air tertambat batubara diantaranya Karsner dan Perlmutter, 1982, Law dkk, 1983, Lien, 1991, Owen dan Swiheart, 1984, Stanmore dan Boyd 1977 dan Wilson dkk, 1992. • • tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan evaporasi • Proses ini berlangsung pada suhu 340oC sampai dengan 450oC. Proses ini biasanya dilakukan pemanasan dengan udara, tetapi masih dibawah titik bakarnya. Temperatur tinggi sangat diperlukan untuk menghilangkan air bawaan pada mikro pori partikel batubara. • Tujuan utama proses ini adalah mengurangi kandungan air bawaan dan meningkatkan nilai kalor pada batubara. • Kelemahan proses evaporasi adalah adanya gejala pengecilan ukuran atau size degradation, karena tekanan uap air yang cukup tinggi sehingga poripori yang ditinggalkan mudah rapuh dan akibatnya batubara yang ditinggalkan menjadi mudah pecah. • Disamping itu, kelemahan proses ini adalah tingginya kadar debu sehingga menambah biaya untuk menyediakan peralatan penangkap debu. tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan evaporasi tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan evaporasi tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan pyrolisis • Proses pengeringan Pyrolisis disebut juga dengan proses karbonisasi. • Proses ini dibagi menjadi dua bagian yakni: • Karbonisasi temperatur rendah pada suhu 460oC sampai dengan 650oC • Karbonisasi temperatur tinggi pada suhu 650oC sampai dengan 1050oC Proses ini menghasilkan padatan yang halus dan menyerap air dan proses ini juga banyak dilepaskan zat terbang padahal pada proses steam drying hal tersebut dapat dihindari. tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Proses pengeringan pyrolisis tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Peralatan Pengeringan Batubara • Jenis-jenis peralatan pengeringan batubara yang umum digunakan adalah: • Mc Nally Flow Dryer • Pengeringan ini memiliki kapasitas 45 s/d 546 ton/jam dengan temperatur operasi 482oC tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Peralatan Pengeringan Batubara • Link Belt Fluid Dryer • Pengeringan ini mampu menangani feed dengan ukuran 31,5 mm. Alat ini terdiri dari plat stailess stell yang dipasang pada tungku pemanas. Udara panas mengalir melalui plat dengan kecepatan tinggi yang berfungsi untuk memanasi feed. Perpindahan panasnya tidak kontak langsung tetapi melalui media plat stainless stell. tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Peralatan Pengeringan Batubara • Heyl & Patterson Fluid Dryer • Alat ini digunakan khusus untuk pengeringan batubara dengan kondisi yang tidak normal. Dimana alat ini di disain khusus untuk mengatasi naik turunya umpan secara otomatis sehingga apabila umpan sudah maksimum maka otomatis alat akan berhenti. Bila umpan (feed) sudah kosong maka alat secara otomatis beroperasi kembali, demikian seterusnya. • Dorr-Oliver Fluo Solids Dryer • Pada alat ini ukuran fraksi batubara yang lebih halus akan dibawa keatas oleh aliran gas dan dikumpulkan pada cyclone. Sedangkan ukuran yang lebih kasar secara otomatis dan terus-menerus dikeluarkan dari dryer. Moisture content yang terdapat didalam partikel halus maupun kasar dalam batubara dapat dikurangi tanpa adanya batasan. • tekMIRA Hasil Upgrading beberapa batubara peringkat rendah Indonesia Peralatan Pengeringan Batubara • Flash Dryer • Pada alat ini, batubara dilewatkan pada gas yang sangat panas selama 0,5 detik sampai dengan 5 detik. Kapasitas dari alat ini adalah sebesar 136 kg untuk sekali pengeringan batubara. Temperatur yang digunakan ekitar 649oC. • Multi-Louvre Dryer • Alat ini digunakan untuk menangani batubara dengan kapasitas yang besar dan dengan waktu pengoperasian pengeringan yang cepat. Alat ini dapat juga digunakan sebagai pengering maupun sebagai pendingin atau keduanya. • tekMIRA Terima Kasih tekMIRA tekMIRA tekMIRA tekMIRA tekMIRA tekMIRA tekMIRA tekMIRA