NOVEL PERAHU KERTAS

advertisement
I.
a. Meringkas Novel
Dimulai dari kisah seorang remaja bernama Keenan, yang baru saja lulus SMA, yang
selama enam tahun tinggal bersama neneknya di Amsterdam. Namun karena perjanjian
dengan ayahnya, Keenan terpaksa pulang ke Indonesia dan berkuliah di Bandung, di Fakultas
Ekonomi. Sementara Keenan sendiri sangat tidak menginginkannya dan lebih memilih untuk
menjadi seorang pelukis dibandingkan seorang businessman. Keenan memiliki bakat melukis
yang kuat dari ibunya dan dia tidak mempunyai cita-cita lain selain menjadi pelukis.
Sementara, di sisi lain, ada Kugy, seorang gadis unik yang cenderung banyak kejutan
di dalam kehidupannya. Kugy juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan.
Tak jauh berbeda dengan Keenan, Kugy pun mempunyai cita-citanya sendiri, yaitu
menjadi juru dongeng. Kugy sangat menggilai dongeng. Tak hanya mengkoleksi buku-buku
dongeng dan punya taman bacaan, Kugy juga sangat senang menulis dongeng. Walaupun
Kugy yakin menjadi seorang juru dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan yang akan
diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Akan tetapi, Kugy tak ingin lepas begitu saja
dari dunia tulis menulis, Kugy lantas meneruskan pendidikannya di Fakultas Sastra. Kugy
dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko merupakan sepupu Keenan.
Sementara Noni merupakan teman Kugy sejak mereka berdua masih kecil. Mereka berempat
akhirnya bersahabat karib.
Lambat laun, Kugy dan Keenan saling mengagumi dan tanpa mereka sadari mereka
saling jatuh cinta, tanpa pernah ada kesempatan untuk saling mengungkapkan, dikarenakan
situasi yang tidak memungkinkan. Kugy sudah mempunyai pacar bernama Ojos (panggilan
yang semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu sedang dicomblangkan
oleh Wanda, seorang kurator muda, yang merupakan sepupu Noni. Persahabatan empat
sekawan itu mulai merenggang sejak adanya Wanda.
Kugy lantas menjalani kegiatannya yang baru dan sibuk dengan kegiatan itu, yakni
menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah Kugy bertemu
dengan Pilik, muridnya yang nakal namun kelihatan cerdas. Pilik dan kawan-kawannya
berhasil ditaklukan oleh Kugy dengan cara, ia membuatkan mereka kisah petualangan dengan
mereka sebagai tokohnya, yang diberi judul: Jendral Pilik dan Pasukan Alit. Kugy
menuliskan kisah petualangan murid-muridnya itu di sebuah buku tulis, yang kelak diberikan
kepada Keenan.
Hubungan Keenan dan Wanda yang semula mulus, akhirnya hancur dalam semalam.
Begitu juga dengan impian Keenan yang selama ini ia bangun dan perjuangkan, kandas
dengan cara yang mengejutkan bersamaan dengan hancurnya hubungan ia dengan Wanda.
Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung dan keluarganya di
Jakarta, lalu pergi ke Ubud dan tinggal bersama Pak Wayan yang merupakan sahabat ibunya.
Hari-hari bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman
yang cukup disegani di Bali, sedikit demi sedikit mulai mengobati hati Keenan. Sosok yang
sangat berpengaruh dalam penyembuhannya yaitu Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan.
Keenan pun akhirnya mulai bisa melukis lagi. Berbekal kisah petualangan Jendral Pilik dan
Pasukan Alit yang diberikan oleh Kugy, Keenan membuat lukisan-lukisan serial yang
menjadi terkenal dan diburu para korektor.
Kugy, yang kesepian dan kehilangan sahabat-sahabatnya di Bandung, menata ulang
hidupnya. Ia cepat-cepat lulus kuliah dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta
sebagai copywritter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius Aditya, atasan yang sekaligus
sahabat abangnya, Karel. Dengan cara yang tak terduga karier Kugy naik daun dan menjadi
orang yang diperhitungkan di kantor itu karena pemikirannya yang ajaib dan serba spontan.
Namun sosok Remigius tidak melihat Kugy dari sisi itu. Remi menyukai Kugy tidak
hanya dari ide-idenya, tapi juga semangat dan sisi keunikan Kugy. Dan akhirnya Remi pun
harus mengakui bahwa ia jatuh hati kepada Kugy. Sebaliknya, ketulusan Remi meluluhkan
hati Kugy dan membuatnya memilih Remi.
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Kondisi kesehatan ayahnya yang
memburuk, memaksanya untuk pulang ke Jakarta dan harus menjalankan perusahaan
ayahnya karena tidak mempunyai pilihan lain. Pertemuan antara Keenan dan Kugy tidak bisa
terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi dan bercanda seperti masa-masa jayanya
dulu. Semuanya dengan kondisi yang berbeda. Dan kembali hati mereka diuji. Kisah cinta
dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya.
Akhirnya setiap hati hanya bisa memasrahkan dirinya kemana aliran cinta membawanya.
b. Keunggulan
Novel ke enam karya Dewi Lestari atau yang sering dikenal “dee” ini menurut saya
sangat menarik. Dimana novel ini mengulas tema persahabatan yang serat akan konflik yang
menghanyutkan untuk para pembacanya. Dikemas dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan
serta sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang menjaikan novel ini dapat mudah
dimengerti dan diniikmati oleh pembaca pada berbagai lapisan usia.
Novel ini begitu edukatif dikarenakan kita bisa banyak belajar dari novel ini. Mulai
dari bagaimana kita harus tetap semangat dalam meraih mimpi-mimpi kita. Selain itu, novel
ini juga penuh akan nilai-nilai positif serta makna kehidupan yang tidak hanya bercerita
tentang remaja pada umumnya, tetapi bercerita tentang dinamika kehidupan empat orang
remaja serta korelasinya dengan lingkungan internal. Dengan pelukisan latar waktu dan
tempat yang sangat mendetail tetapi tidak berlebihan, menambah daya tarik dari novel in dan
membuat seolah pembaca ikut terlibat di dalamnya.
Sekilas novel Perahu Kertas tampak standar dan biasa-biasa saja karena bertemakan
tentang cinta. Tetapi tidak hanya bererita tentang cinta namun banyak unsur lain yang
mendukung dan kuat dalam novel ini yang membuat novel ini begitu inspiratif dan edukatif,
seperti tentang mimpi, persahabatan, dan kekeluargaan.
Penggambaran tokoh, latar, dan alur yang begitu kreatif dan jelas membuat para
pembaca novel Perahu Kertas tidak segan-segan untuk bermain dengan dunia imajinasinya
dan membayangkan secara nyata apa yang terjadi dalam ceritanya.
c. Kelemahan
Dalam novel ini, penggambaran cerita banyak menggunakan setting tempat sehingga
sangat dapat beresiko pembaca akan menjadi bingung dalam memahami latar tempat cerita
tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman dan konsentrasi tinggi untuk para
pembacanya.
Pada beberapa bagian cerita, terdapat cerita yang monoton sehingga
kesan kurang menarik dan timbul kebosanan pembaca dalam mendalami novel.
timbul
II.
Menganalisis Isi Novel Berdasarkan Unsur Instrinsik
a. Hal yang Menonjol dalam Novel
Hal yang Menonjol dalam Novel adalah tentang persahabatan, cinta, dan
kekeluargaan.
b. Alur Novel
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.
c. Latar Tempat dan Waktu
Latar Tempat:
· Stasiun Senen Jakarta, bukti : ketika Kugy, Noni dan Eko akan menjemput
Keenan dari Amsterdam.
· Ubud Bali, bukti : Ketika Keenan memutuskan meninggalkan Jakarta dan
menetap di Ubud Bali tempat Pak Wayan mantan pacar ibunya.
· Salah satu kantor di Jakarta, bukti : Kugy bekerja di salah satu kantoir di Jakarta
yang akhirnya bertemu dengan Renigius Aditya yang merupakan sahabat
abangnya.
· Pantai Ancol, bukti : ketika Kugy diputus hubungannya dengan Remigius Aditya,
karena Remi berpikir bahwa Kugy hanya mencintai keenan.
Latar Waktu : Pagi hingga malam, bukti : menceritakan kehidupan dari Kugy dan
Keenan dari awal bertemu hingga akhirnya hubungan mereka berlanjut ke pernikahan.
d. Tokoh Utama
Keenan : Jujur, penyayang, cuek, dan bakti pada orang tua.
e. Karakter Para Tokoh
Kugy : Mandiri, setia, pengkhayal dan penyayang
Bukti : Dia tidak pernah menyusahkan teman-temannyadalam kehidupannya,
suka dengan imajinasi yang dianggapnya bisa dicapai, dia selalu mencintai
Keenan sampai pada akhirnya mereka bersatu.
Bukti : Dia jujur bahwa dia juga mencintai Kugy, bersikap acuh ketika dia
sedang terpuruk, menuruti apa kata ayahnya untuk melanjutkan bisnis
perusahaan ayahnya walaupun dia tidak berkeinginan menjadi seorang
pebisnis.
Noni : Perhatian pada sahabatnya
Bukti : Noni selalu perhatian pada Kugy dan saying pada Kugy.
Eko : Lucu dan periang
Bukti : Dia selalu meramaikan suasana dan membuat sahabat-sahabatnya
tertawa.
Luhde : Pemalu, kalem, dan perhatian.
Bukti : Dia Berusaha untuk membangkitkan kembali semangat hidup dari
Keenan.
Remi : Romantis dan ramah
Bukti : Dia berusaha membahagiakan Kugy ketika Kugy masih menjadi
pacarnya.
f. Pesan yang Disampaikan
Wujudkanlah mimpimu dengan selalu usaha, kuat menghadapi cobaan, jangan pernah
lari dari masalah, dan jangan pernah takut untuk bermimpi.
III.
Menganalisis Unsur Kebahasaan yang Meliputi Penggunaan Gaya Bahasa dan
Penggunaan Majas
a. Majas yang Tergambar
Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan
denganperkembangan masyarakat modern. Selain itu, bahasa yang digunakan juga
memiliki makna dan berisi.
b. Pandangan Pengarang Novel dari Segi Aspek Kehidupan Sosial, Agama dan Budaya
Nilai social
: Mengajarkan kita agar peduli akan sesama, manusia tidak dapat
hidup sendiri, manusia membutuhkan teman atau sahabat, manusia tidak dapat
menghindar dari suatu masalah.
Nilai budaya
: Di Indonesa memiliki banyak suku bangsa, seperti halnya yang
diceritakan pada novel ini. Ada suku dari Sunda, dan Bali. Tetapi mereka tetap
menghargai budaya orang lain, khususnya dalam hal kesenian.
Nilai moral : Nilai moral harus dijaga dengan baik. Seperti halnya mencari teman.
Hendaknya kita mencari teman yang dapat mengajak kita kearah kebaikan.
Nilai agama
: Di Indonesia juga mempunyai beranekaragam agama. Di novel ini
juga diceritakan berbagai macam agama, seperti Hindhu dan Islam. Dan hendaknya
kita dapat menghargai orang yang beragama lain.
Download