TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER V dr. Rima Aurelia Dimpudus NIM. 158070500011001 1. Bilirubinometer kenapa tidak dilakukan pada orang dewasa? Pemeriksaan bilirubin dengan metode bilirubinometer: Gambar 1.1 Bilirubinometer Pemeriksaan gold standard untuk bilirubin hingga saat ini adalah pemeriksaan total serum bilirubin concentration (TSB) melalui pemeriksaan sampel darah melalui sampling darah yang invasif. Meskipun selama bertahun-tahun metode ini telah terbukti berhasil dalam mencegah terjadinya kernicterus, tetapi metode ini memiliki kelemahan terutama pada neonatal karena pengambilan sampel bersifat invasif sehingga menyakitkan, dan membuat neonatal menjadi stress, yang menyebabkan hilangnya darah dan peningkatan resiko terjadinya osteomielitis dan infeksi pada lokasi sampling. Selain itu metode TSB juga membutuhkan waktu dan lebih rumit, menyebabkan sulit dilakukan diagnosis dengan cepat. Alternatif yang mungkin adalah pemeriksaan dengan transcutaneous bilirubinometry, suatu metode non-invasif dan tidak menyakitkan yang menyediakan pembacaan segera dari cutaneous bilirubin concentyration (TcB). Transcutaneous bilirubinometry berdasarkan atas spektroskopi optikal, yang berhubungan dengan jumlah cahaya yang diabsorbsi oleh bilirubin (contohnya: warna kuning pada kulit). Bilirubinometer 1 transkutaneus pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 1980. Bilirubinometer awalnya dikembangkan sebagai pengganti potensial untuk metode TSB yang menggunakan pengambilan darah invasif, tetapi aplikasi secara klinis masih terbatas pada metode skrining hiperbilirubinemia. Selain itu, bilirubinometer dipengaruhi oleh rendahnya blood volume fraction (BVF) pada kulit dimana alat ini diletakkan, karena TcB tergantung dari 99% pada kontribusi bilirubin ekstravaskuler, maka secara fisiologis merupakan parameter yang berbeda dari TSB. Komponen mayor kulit yang mempengaruhi/memberikan reflektans spektrum pada pemeriksaan ini adalah: i. Melanin ii. Maturitas dermal iii. Hemoglobin iv. Bilirubin 2. Bilirubin oksidase Bilirubin oksidase mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin dan menurunkan warna spesifik pada 440 nm bilirubin seperti demikian: Bilirubin + 1/2 O2 --------> Biliverdin + H2O (diukur pada 405-460nm) (bilirubin oxidase) Antikoagulan yang umum digunakan, bahan preparasi serum, dan obatobatan tertentu tidak memiliki efek pada konsentrasi bilirubin, akan tetapi kekeruhan (turbidity) menyebabkan sedikit peningkatan dan konsentrasi hemoglobin 2g/dL akan menghasilkan nilai yang lebih rendah (false low). Hasil pemeriksaan pasien dengan metode enzimatik ini menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan hasil yang didapatkan dengan metode Jendrassik-Grof. Perbedaan yang paling besar dapat dilihat pada sampel dengan konsentrasi bilirubin “direk” yang tinggi. 2 Keuntungan Spesifik Kekurangan Aktifitas enzim bilirubin Interferensi Hb (-) oksidase antar laboratorium Presisi baik dan pabrik berbeda-beda Prosedur simpel Dapat diotomatisasi Delta bilirubin terukur sebagai bilirubin lengkap direk 3. Arti peningkatan kadar AFP pada kehamilan? Alpha-fetoprotein (AFP) adalah protein serum mayor pada fase embrionik dan pada awal fase fetal. Peningkatan maternal serum alphafetoprotein (MSAFP) telah dihubungkan dengan peningkatan resiko BBLR, retardasi pertumbuhan intra-uterin, kelahiran prematur, abrupsi plasenta, intra-uterine fetal death (IUFD), preeklampsia, dan kematian perinatal. Pengukuran MSAFP pada trimester 2 kehamilan merupakan indikator yang penting terhadap komplikasi kehamilan dan peningkatan MSAFP pada mid-trimester mengindikasikan siuatu kehamilan beresiko tinggi terhadap komplikasi. The Society of Obstetricians and Gynecologyst of Canada menunjukkan bahwa peningkatan MSAFP (>2.5 MoM) dan atau HcG (>3.0 MoM) berkaitan dengan peningkatan frekuansi PMAPOs (preeklampsia, BBLR, dan IUFD). 4. Perbedaan pemeriksaan gukosa dengan metode Heksokinase dan metode GOD-PAP? Metode hexokinase Metode GOD-PAP Banyak digunakan rutin di lab Sering digunakan pd carik celup Akurasi dan presisi baik, karena enzim spesifik untuk glukosa (dipstick) Spesifik utk β-D-glucose (Glukosa dlm larutan mngd 36% α dan 64% β) 3 Banyak Antikoagulan: EDTA, heparin, oksalat, citrat Interferences: hemolisis, obat, bilirubin dan lipemia Metode referensi: Presisi dan akurasi baik Dapat dipakai untuk serum, plasma, urine dan CSF Intensitas diukur oleh reflectance spectrofotometry Glukosa ≥ 500 mg/dl didilusi Keuntungannya: perlu sampel dgn isotonic saline dan di sedikit (10 μL), tdk ada reagen periksa ulang cair, Lama, rumit dan stabilitas pd penyimpanan. Interferences: as. Urat, Vit. C, bilirubin, Hb, tetracycline. Reaksi ke 2 tidak spesifik dan rawan interferen 5. Jurnal tentang Acute Liver Injury pada kehamilan: (terlampir) Daftar Pustaka Booschart N, et al. 2012. Limitations and Opportunities of Transcutaneous Bilirubin Measurements. Pediatrics; 129: 689. Perry B, et al. 1986. Measurement of Total Bilirubin by Use of Bilirubin Oxidase. Clinical Chemistry; 32(2):329-332. Karya U, et al. 2018. Clinical significance of unexplained elevated maternal serum alpha feto-protein in second trimester of pregnancy. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology; 7(6):2245-2250. Westbrook R, et al. 2016. Pregnancy and Liver Disease. Journal of Hepatology; 64: 933-945. 4