DSS

advertisement
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Istilah sistem keputusan terstruktur (structured decision system-SDS) digunakan untuk
mendeskripsikan sistem-sistem yang mampu menyelesaikan masalah yang teridentifikasi.
Masalah-masalah di bawah garis menyulitkan pemrosesan komputer, dan Gorry dan ScottMorton menggunakan istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support
system-DSS) untuk menggambarkan sistem yang dapat memberikan dukungan yang
dibutuhkan.
Sejak 1971, DSS telah menjadi jenis sistem informasi yang paling sukses dan kini menjadi
aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif.
Model DSS
Ketika DSS untuk pertama kalinya dirancang, model ini menghasilkan laporan khusus dan
berkala serta output dari model matematika. Laporan khusus ini berisikan respons terhadap
permintaan ke basis data. Setelah DSS diterapkan dengan baik, kemampuan yang
memungkinkan para pemecah masalah untuk bekerja sama dalam kelompok ditambahkan ke
dalam model tersebut. Penambahan peranti lunak groupware memungkinkan sistem tersebut
untuk berfungsi sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (group decision
support system-GDSS). Yang terbaru, kemampuan kecerdasan buatan juga telah ditambahkan
beserta kemampuan untuk terlibat dalam OLAP.
Meletakkan DSS pada Tempatnya
Telah dilihat bagaimana cakupan dukungan keputusan yang diberikan oleh DSS telah meluas
dibandingkan ketika Gorry dan Scott-Morton pertama kali mengutarakan ide untuk mengatasi
masalah semiterstruktur. Perluasan cakupan ini merupakan saksi keberhasilan DSS. Konsep ini
telah bekerja dengan amat baik sehingga para pengembang terus memikirkan fitur-fitur baru
untuk ditambahkan.
Pengertian DSS
DSS adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung
kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.
Tujuan DSS
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Jenis-Jenis DSS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Retrive information element (Mengambil elemen-elemen informasi)
Analyze entries files (Menganalisis seluruh file)
Prepare reports form multiple files (Menyiapkan laporan dari berbagai file)
Estimate decisions qonsquences (Memperkirakan dari akibat. keputusan)
Propose decision (Mengusulkan. keputusan)
Make decisions (Membuat keputusan)
Model DSS
1. Model matematika
2. Database
3. Perangkat lunak
Keuntungan DSS
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak
keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
Kelemahan DSS
1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua
pengaruh pada entity.
3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model
yang lebih kompleks.
Faktor Pendukung DSS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Faktor teknologi
Faktor kompleksitas struktural
Faktor pasar internasional
Faktor stabilitas politik
Faktor konsumerisme
Faktor intervensi pemerintah
Faktor informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut,
Faktor gaya pengambilan keputusa
Faktor kemampuan (intelegensi ,persepsi, dan falsafah
Komponen - Komponen DSS
1. Subsistem pengelolaan data (database)
2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
Dasar - dasar Pengambilan keputusan
1. Intuisi yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan keputusan
yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subyektif. Dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi ini, meski waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif
pendek, tetapi keputusan yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainnya.
2. Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis, karena dengan pengalaman yang dimiliki seseorang, maka
dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung-ruginya dan
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.
3. Wewenang yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil keputusannya dapat bertahan
dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat
menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering
melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan
kekaburan
4. Fakta yaitu Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan
terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
5. Rasional yaitu Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan
mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan
secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal
Download