Pengertian Persepsi • Proses untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan. Persepsi Perilaku Pengertian Persepsi MENGAPA PERSEPSI ITU PENTING ? • Keputusan-keputusan individual dalam suatu organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi • Perilaku individu didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri • Individu menilai orang lain menurut persepsi pribadi mereka Perceiption Stages Environmental Stimuli Feeling / Hearing / Seeing / Smelling / Tasting Selective Attention Organization and Interpretation Attitudes and Behaviors Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Faktor pada Situasi • Waktu • Keadaan Kerja • Keadaan Sosial Persepsi Faktor pada Pemersepsi • Sikap • Motif • Minat • Pengalaman • Harapan Faktor pada Target • Sesuatu yang baru - Gerakan • Suara - Ukuran • Latar Belakang - Kedekatan • Kemiripan Teori Atribusi Teori Atribusi How individuals intepret events and relate them to their behavior and thingking. • Attribution theory assumes that people try to determine why people do what they do ? • Usaha untuk menjelaskan apakah perilaku individu disebabkan oleh penyebab internal atau eksternal. Teori Atribusi 3 faktor yang mempengaruhi penyebab eksternal atau internal (kelley’s covariation theory) yaitu Kekhususan (Distinctiveness) : Sejauh mana seseorang bereaksi dengan cara yang sama terhadap stimulus atau peristiwa yang berbeda. Konsensus : Situasi yang membedakan perilaku seseorang dengan perilaku orang lainnya dalam menghadapi situasi yang sama. Konsistensi : Suatu kondisi yang menujukkan sejauh mana perilaku seseorang konsisten dari satu situasike situasi yang lain. Teori Atribusi Observasi Interpretasi Kekhususan Perilaku Individual Konsensus Konsistensi Sebab Internal Eksternal Internal Eksternal Internal Eksternal Teori Atribusi 3 faktor yang mempengaruhi penyebab eksternal atau internal (kelley’s covariation theory) yaitu Perilaku akan diatribusikan sebagai atribusi internal bila perilaku tersebut memiliki Konsensus yang rendah, konsistensi tinggi dan keunikan yang rendah. Perilaku akan diatribusikan sebagai atribusi ekternal bila perilaku ditandai dengan konsesus yang tinggi, konsistensi tinggi dan keunikan yang tinggi. Teori Atribusi Situasi 1 = • Saya ikut bernyanyi saat menonton konser Band X , orang lain tidak ikut bernyanyi senang menontong konser Band X. • Saya selalu ikut bernyanyi kapanpun saya menonton konser Band X, • Saya selalu ikut bernyanyi saat menonton pertunjukan musik band, tidak hanya Band X tetapi juga group band lainnya. • • Menurut anda apa sebab saya ikut bernyanyi? Atribusi Internal / Eksternal Teori Atribusi Situasi 2 = • Saya ikut bernyanyi saat menonton konser Band X , orang lain juga ikut bernyanyi saat menonton konser Band X. • Saya selalu ikut bernyanyi kapanpun saya menonton konser Band X, • Saya selalu ikut bernyanyi saat menonton pertunjukan musik band, tetapi tidak ikut bernyanyi saat menonton group band lainnya. • Menurut anda apa sebab saya ikut bernyanyi ? Atribusi Internal / Eksternal Teori Atribusi Kesalahan dalam Teori Atribusi Fundamental attribution error Kecenderungan untuk meremehkan pengaruh faktor eksternal dan melebih-lebihkan pengaruh internal atau pribadi. Self serving bias Kecenderungan untuk menghubungkan keberhasilan dengan factor internal, dan menyalahkan factor external apabila terjadi kegagalan. Teknik Persepsi dalam pengambilan keputusan • Persepsi Selektif : Orang2 yg secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan pengalaman, latar belakang, kepentingan dan sikap. • Efek Halo : Menarik kesan umum mengenai seorang individu berdasarkan karakteristik tunggal. Teknik Persepsi • Efek Kontras : evaluasi atas karakteristik2 seseorang yang dipengaruhi oleh pembanding2 dengan orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama. • Proyeksi : menghubungkan karakteristik kita sendiri dengan orang lain • Berstereotipe : menilai seseorang berdasarkan persepsi seorang terhadap kelompok seseorang itu. Pencegahan Penyimpangan Persepsi • Menyadari kapan faktor perceptual dapat mempengaruhi persepsi seseorang. • Mencari informasi lain untuk mengonfirmasi yang kita tangkap. • Melurusakan persepsi seseorang melalui meminta umpan balik ketika mereka mempersepsi suatu situasi yang menyimpang. • Menghindari penyimpangan-penyimpangan yang umum terjadi seperti stereotype, hallo effect, dan lain-lain. • Menghindari terjadinya pengatribusian yang salah dengan cara menganalisis berbagai faktor yang dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengatribusian. Penerapan Persepsi dalam Organisasi • Wawancara Karyawan = – Wawancara sering membuat penilaian perseptual yang tidak akurat. – Pewawancara akan melihat hal-hal yang berlainan dalam diri calon/orang yang sama. – Jika wawancara merupakan suatu masukan yang penting dalam penerimaan staf, perusahaan harus mengenali bahwa faktor-faktor perseptual pewawancara dapat mempengaruhi tipe staf yang dipekerjakan dan mempengaruhi kualitas dari angkatan kerja. • Pengharapan Kinerja – Orang cenderung berupaya untuk mensahihkan persepsi mereka mengenai realitas. – Pengharapan kita mengenai seseorang/sekelompok orang akan menentukan perilaku kita. – Contoh jika manager mengharapkan kinerja yang baik, maka staf yang dipimpin cenderung akan bekerja dengan baik untuk memenuhi ekspetasi manajer. Penerapan Persepsi dalam Organisasi • Evaluasi Kinerja – Penilaian kinerja seorang karyawan sangat bergantung pada proses perseptual. – Walaupun penilaian ini bisa objektif, namun banyak yang dievaluasi secara subjektif (penilai membentuk suatu kesan umum mengenai karyawan yang dinilai). – Semua persepsi dari penilai akan mempengaruhi hasil penilaian tersebut. • Upaya Karyawan – Tingkat upaya seorang karyawan dinilai sangat penting selain kinerja saja. – Namun penilaian terhadap upaya ini sering merupakan suatu pertimbangan subjektif yang rawan terhadap distorsi-distorsi dan prasangka (bias) perseptual. • Kesetiaan Karyawan – Pertimbangan lain yang sering dilakukan manager terhadap karyawan adalah apakah karyawan tersebut setia atau tidak kepada organisasi. – Sayangnya, banyak dari penilaian kesetiaan tersebut bersifat pertimbangan. Studi kasus 1 Suatu perusahaan hendak merekrut karyawan baru untuk mengisi formasi staf URM sehingga setelah dilakukan proses seleksi administrasi, Manager HRD RS dan kepala Unit Rekam Medis (URM) melakukan wawancara terhadap para pelamar yang lolos tahap seleksi administrasi. Ketika manager memanggil 2 orang sekaligus untuk diwawancarai, • Orang pertama masuk dengan penampilan yang kurang baik seperti tidak memakai jas, rambut panjang, sepatu yang sudah kusam. Selain itu prestasi orang pertama di bidang akademik juga cenderung biasa saja. Manager HRD RS dan Kepala URM langsung memberikan penilaian negatif kepada pelamar tersebut karena melihat penampilannya yang tidak layak untuk datang di dalam wawancara. • Orang kedua masuk dengan pakaian rapi dan berjas, rambut tertata rapi, dan tampak berkharisma. Orang kedua juga memiliki prestasi akademik yang baik dengan predikat cumlaude. Manager HRD dan kepala URM langsung memberikan penilaian positif kepada pelamar tersebut bahwa pelamar ini yang lebih layak untuk masuk ke dalam perusahaan. Namun selama wawancara berjalan ternyata orang pertama memiliki suatu cara pandang unik yang berbeda dari orang kedua dan memiliki kemampuan dalam sistem informasi, dan cara berpikir dan kemampuan Sistem informasi dari orang pertama yang sangat dibutuhkan oleh URM RS yang sedang ingin mengembangkan penerapan Rekam Medis Elektronik di URM RS tersebut, sehingga manager tersebut mengabaikan penampilan orang pertama tersebut dan menerimanya untuk bekerja di URM RS. Pengertian Persepsi MENGAPA PERSEPSI ITU PENTING ? • Keputusan-keputusan individual dalam suatu organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi • Perilaku individu didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri • Individu menilai orang lain menurut persepsi pribadi mereka Hubungan Antara Keputusan Individu dan Persepsi Berbagai keputusan individu di organisasi dan kualitas dari pilihan akhir mereka sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka. Pembuatan keputusan muncul sebagai reaksi atas sebuah masalah ada ketidaksesuaian antara perkara saat ini dengan keadaan yang diinginkan yang membutuhkan pertimbangan untuk membuat beberapa tindakan alternative. Decision Making – Problem Solving DECISION MAKING Process of Selecting a course of action that will solve a problem PROBLEM SOLVING Process of Taking corrective action to meet objectives Decision Making – Problem Solving Decision-Making Model in Organization Model Rasional • Pembuat keputusan tersebut membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dalam batasan-batasan tertentu. • Pilihan-pilihan ini dibuat dengan mengikuti enam langkah dari model pembuatan keputusan yang rasional (rational decision-making model). Decision-Making Model in Organization • Model Rasional – – – – – – Tetapkan masalah Identifikasikan criteria keputusan Alokasikan bobot pada criteria Kembangkan Alternatif Evaluasi alternative Pilihlah alternatif terbaik Common Biases and Errors in Decision Making • Overconfidence Bias : Believing too much in our own ability to make good decisions. • Anchoring bias : Using early, first reseived information as the basis for making subsequent judgments. • Confirmation bias : Selecting and using only facts that support our decision. Common Biases and Errors in Decision Making • Escalation of commitment : an increased commitment to a previous decision in spite of negative information. • Hindsight Bias : The tendency to believe falsely that we’d have accurately predicted the outcome of an event, after that outcome is actually known. Common Biases and Errors in Decision Making • Availability bias : Emphasizing information that is most readily at hand (recent, vivid) • Risk Aversion : The tendency to prefer a sure gain of a moderate amount over a risker outcome. Cara Mengurangi Bias dalam Pengambilan Keputusan • Fokus pada tujuan • Mencari informasi yang melemahkan keyakinan anda • Jangan berusaha mengartikan peristiwa yang tidak disengaja (kebetulan) • Perbanyak pilihan