ch06-indo-version

advertisement
Slide
6-1
Chapter
6
Inventories
(Persediaan)
Financial Accounting, IFRS Edition
Weygandt Kimmel Kieso
Slide
6-2
Tujuan Pembelajaran
Slide
6-3
1.
Menggambarkan langkagh-langkah dalam menentukan
kuantitas persediaan.
2.
Menjelaskan akuntansi untuk persediaan dan aplikasi
metode arus biayapersediaan.
3.
Menjelaskan pengaruh keuangan asumsi arus biaya
persediaan.
4.
Menjelaskan basis nilai biaya terendanh atau nilai realisasi
bersih
5.
Menjelaskan pengaruh kesalahan persediaan pada Laporan
Keuangan.
6.
Menghitung dan menginterpretasikan rasio perputaran
persediaan.
Persediaan
Pengklasifikasi
an persediaan
Produk jadi
Barang dalam
proses
Bahan baku
Penentuan
kuantitas
persediaan
Pengambilan
persediaan
fisik
Penentuan
kepemilikan
persediaan
Pembiayaan
persediaan
Kesalahan
persediaan
Identifikasi
khusus
Pengaruh
Laporan laba
Rugi
Asumsi arus
biaya
Laporan
Keuangan dan
pengaruh pajak
Penggunaan
konsisten
Biaya terendah
atau nilai
realisasi bersih
Slide
6-4
Pengaruh
Laporan Posisi
Keuangan
Penyajian dan
Analisis
Anali
sis
Laporan
Penyajian
Analisis
Anali
menggunakan
perputaran
persediaan
Pengklasifikasian Persediaan
Perusahaan
Dagang
Satu klasifikasi:
Persediaan brg
dagangan
Perusahaan
Pemanufakturan
Tiga klasifikasi:
Bahan baku
Brg dalam proses
Produk jadi
Terlepas dari klasifikasi, perusahaan melaporkan semua
persediaan di bawah Aktiva Lancar pada laporan posisi
keuangan.
Slide
6-5
Penentuan Kuantitas Persediaan
Persediaan fisik dilakukan karena dua alasan:
Sistem Perpetual
1. Mengecek ketepatan pencatatan persediaan.
2. Menentukan jumlah persediaan yang hilang (bahan baku
tebuang, mengutil, atau karyawan pencuri).
Sistem Periodik
1. Menentukan persediaan ditangan
2. Menentukan harga pokok penjualan untuk periode
berjalan.
Slide
6-6
SO 1 Describe the steps in determining inventory quantities.
Penentuan Kuantitas Persediaan
Pengambilan Persediaan Fisik
Melibatkan, penghitungan, penimbangan dn pengukuran
setiap jenis persediaan di tangan.
Dilakukan,
Saat usaha ditutup atau saat usaha lambat.
Pada akhir periode akuntansi.
Slide
6-7
SO 1 Describe the steps in determining inventory quantities.
Penentuan Kuantitas Persediaan
Penentuan kepemilikan barang
Barang dalam perjalanan
Barang yang dibeli belum diterima.
Barang yang dijual belum dikirim.
Barang dalam perjalanan harus dimasukkan ke dalam
persediaan perusahaan yang memiliki hak legal (legal title)
atas barang. Legal title ditentukan berdasarkan syarat
penjualan.
Slide
6-8
SO 1 Describe the steps in determining inventory quantities.
Penentuan Kuantitas Persediaan
Barang dalam perjalanan
Illustration 6-1
Kepemilikan barang
berganti ke pembeli saat
bagian pengiriman
menerima barang dari
penjual
Kepemilikan barang tetap di
penjual sampai dengan
pembeli menerima barang
Slide
6-9
SO 1 Describe the steps in determining inventory quantities.
Penentuan Kuantitas Persediaan
Pertanyaan Reviu
Barang dalam perjalanan harus dimasukkan ke
persediaan pembeli saat:
a. Bagian pengiriman menerima barang dari penjual.
b. Barang diterima pembeli.
c. Syarat penjualan FOB destination.
d. Syarat penjualan FOB shipping point.
Slide
6-10
SO 1 Describe the steps in determining inventory quantities.
Penentuan Kuantitas Persediaan
Penentuan Kepemilikan Barang
Barang Konsinyasi
Pada beberapa lini industri, umum untuk
memegang barang pihak lain dan mencoba
menjualnya dengan imbalan, tetapi tanpa
mengambil alih kepemilikan barang.
Barang seperti ini disebut barang konsinyasi
(consigned goods).
Slide
6-11
SO 1 Describe the steps in determining inventory quantities.
Pembiayaan Persediaan
Biaya per unit dapat diaplikasikan ke kuantitas di
tangan menggunakan metode pembiayaan
berikut:
Identifikasi khusus
First-in, first-out (FIFO)
Asumsi arus
biaya
Biaya rata-rata
Slide
6-12
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
Metode Identifikasi Khusus
Metode arus pembiayaan fisik yang aktual dimana item
yang masih dalam persediaan dinilai secara khusus
untuk memperoleh biaya total persediaan akhir
Prakteknya relatif jarang.
Kebanyakan perusahaan membuat asumsi (Cost
Flow Assumptions-asumsi arus biaya) mengenai
unit mana yang dijual.
Slide
6-13
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
Ilustrasi: Asumsi Crivitz TV Company membeli 3 TV 46-inch
yang sama pada tanggal yang berbeda seharga $700, $750,
and $800. Selama tahun berjalan Crivitz menjual 2 TV
dengan harga masing-masing sebesar $1,200.
Illustration 6-2
Slide
6-14
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
Ilustrasi: Jika Crivitz menjual TV yang dibelinya pada 3
February dan 22 May, maka harga pokok penjualannya
adalah $1,500 ($700 + $800), dan persediaan akhirnya
sebesar $750.
Illustration 6-3
Slide
6-15
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
Asumsi Arus Biaya
Illustration 6-4
Ishikawa menggunakan sistem persediaan periodik.
Persediaan fisik menentukan bahwa Ishikawa menjual 550 unit
dan memiliki 450 unit pada persediaan per 31 Desember.
Slide
6-16
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
“First-In-First-Out (FIFO)”
Barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama
dijual.
Sering paralel arus fisik aktual barang dagangan.
Umumnya bisnis yang baik mempraktekkan untuk
menjual unit yang tertua dahulu.
Slide
6-17
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
“First-In-First-Out (FIFO)”
Slide
6-18
Answer on
notes page
Illustration 6-5
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
“First-In-First-Out (FIFO)”
Illustration 6-5
Slide
6-19
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
“Average-Cost/Biaya rata-rata”
Mengalokasikan harga pokok barang yang tersedia
untuk dijual berdasarkan biaya unit rata-rata
tertimbang yang terjadi.
Berasumsi barang sama dalam sifatnya.
Mengaplikasikan biaya unit rata-rata tertimbang ke
unit di tangan untuk menentukan nilai persediaan
akhir.
Slide
6-20
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
“Average Cost/Biaya Rata-rata”
Slide
6-21
Answer on
notes page
Illustration 6-8
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
“Average Cost/Biaya Rata-rata”
Illustration 6-8
Slide
6-22
SO 2 Explain the accounting for inventories and
apply the inventory cost flow methods.
Pembiayaan Persediaan
Laporan Keuangan dan Pengaruh Pajak
Illustration 6-9
Pengaruh
Laporan
Laba/Rugi
Slide
6-23
SO 3 Explain the financial effects of the inventory cost flow assumptions.
Pembiayaan Persediaan
Pernyataan Pengaruh Laporan Keuangan
 Keuntungan utama metode FIFO adalah bahwa dalam
periode inflasi, harga pokok yang dialokasikan ke
persediaan akhir akan mendekati harga pokok saat ini.
 Kelemahan metode biaya rata-rata adalah bahwa dalam
periode inflasi, harga pokok yang dialokasikan pada
persediaan akhir kemungkinan kurang dibebankan dari
harga pokok saat ini.
Slide
6-24
SO 3 Explain the financial effects of the inventory cost flow assumptions.
Pembiayaan Persediaan
Pengaruh pajak
Dalam periode inflasi:
 FIFO – persediaan dan lab abersih lebih besar.
 AVERAGE Cost – pajak penghasilan yang lebih
rendah.
Slide
6-25
SO 3 Explain the financial effects of the inventory cost flow assumptions.
Pembiayaan Persediaan
Pertanyaan Revieu
Dalam periode peningkatan harga, biaya rata-rata akan
menghasilkan:
a. Laba bersih yang lebih besar daripada FIFO.
b. Laba bersih yang sama dengan laba bersih FIFO.
c. Laba bersih yang lebih rendag daripada FIFO.
d. Laba bersih yang sama dengan metode identifikasi
khusus.
Slide
6-26
SO 3 Explain the financial effects of the inventory cost flow assumptions.
Pembiayaan Persediaan
Penggunaan Metode Arus Biaya secara
konsisten
Metode harus digunakan secara konsisten,
meningkatkan kemampuan dapat dibandingkan.
Meskipun konsistensi diutamakan, perusahan dapat
mengubah metode pembiayaan persediaanya.
Slide
6-27
SO 3 Explain the financial effects of the inventory cost flow assumptions.
Pembiayaan Persediaan
Biaya Terendah atau nilai realisasi bersih
Saat nilai persediaan lebih rendah dari harga pokoknya:
Perusahaan dapat “mencatat-write down” persediaan
ke nilai realisasi bersih pada periode dimana
penurunan harga terjadi.
Nilai realisasi bersih merujuk pada jumlah dimana
perusahaan perkirakan dapat direalisasikan (terima)
dari penjualan persediaan.
Slide
6-28
SO 4 Explain the lowerlower-of
of--cost
cost--or
or--net realizable
value basis of accounting for inventories.
Pembiayaan Persediaan
Biaya Terendah atau nilai realisasi bersih
Ilustrasi: Asumsi Ken Tuckie TV mengikuti urutan
persediaan dengan nilai pasar dan harga pokok seperti
berikut ini:
Illustration 6-10
Slide
6-29
SO 4 Explain the lowerlower-of
of--cost
cost--or
or--net realizable
value basis of accounting for inventories.
Kesalahan Persediaan
Penyebab umum:
Kesalahan menghitung atau harga persediaan yang
tidak benar.
Pengakuan transfer legalitas barang dalam
perjalanan yang tidak semestinya.
Kesalahan yang mempengaruhi Laporan Laba/Rugi
dan Laporan Posisi Keuangan.
Slide
6-30
SO 5 Indicate the effects of inventory errors on the financial statements.
Kesalahan Persediaan
Pengaruh Laporan Laba/Rugi
Kesalahan persediaan mempengaruhi penghitungan harga
pokok penjualan dan laba bersih.
Illustration 6-11
Illustration 6-12
Saat Kesalahan Persediaan
Persediaan awal terlalu rendah
Persediaan awal terlalu tinggi
Persediaan akhir terlalu rendah
Persediaan akhir terlalu tinggi
Slide
6-31
Harga Pokok Penjualan
Laba Bersih
terlalu rendah
terlalu tinggi
terlalu tinggi
terlalu rendah
terlalu tinggi
terlalu rendah
terlalu rendah
terlalu tinggi
SO 5 Indicate the effects of inventory errors on the financial statements.
Kesalahan Persediaan
Pengaruh Laporan Laba/Rugi
Kesalahan persediaan mempengaruhi penghitungan harga
pokok penjualan dan laba bersih dalam dua periode.
Kesalahan pada persediaan akhir periode berjalan akan
memiliki pengaruh yang berlawanan pada laba bersih
periode akuntansi berikutnya.
Selama dua tahun, laba bersih benar karena kesalahan
yang saling mengimbangi.
Persediaan akhir tergantung pada keakuratan
penentuan dan penilaian persediaan secara
keseluruhan.
Slide
6-32
SO 5 Indicate the effects of inventory errors on the financial statements.
Kesalahan Persediaan
2011
Illustration 6-13
Incorrect
Sales
$
Correct
$
80,000
Incorrect
$
90,000
Correct
$
90,000
Beginning inventory
20,000
20,000
12,000
15,000
Cost of goods purchased
40,000
40,000
68,000
68,000
Cost of goods available
60,000
60,000
80,000
83,000
Ending inventory
12,000
15,000
23,000
23,000
Cost of good sold
48,000
45,000
57,000
60,000
Gross profit
32,000
35,000
33,000
30,000
Operating expenses
10,000
10,000
20,000
20,000
Net income
$
Laba gabungan utk 2
tahun benar.
Slide
6-33
80,000
2012
22,000
$
25,000
($3,000)
Net Income
understated
$
13,000
$
10,000
$3,000
Net Income
overstated
SO 5 Indicate the effects of inventory errors on the financial statements.
Kesalahan Persediaan
Pertanyaan reviu
persediaan akhir yang lebih rendah akan meninggikan:
a. Assets (aset).
b. cost of goods sold (harga pokok penjualan).
c. net income (laba bersih).
d. Equity (ekuitas).
Slide
6-34
SO 5 Indicate the effects of inventory errors on the financial statements.
Kesalahan Persediaan
Pengaruh Laporan Posisi Keuangan
Pengaruh kesalahan persediaan pada Laporan Posisi
Keuangan ditentukan menggunakan persamaan
akuntansi
Illustration 6-11
Illustration 6-14
Slide
6-35
Saat Kesalahan Persediaan Akhir
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Terlalu tinggi
Terlalu rendah
terlalu tinggi
terlalu rendah
tidak terpengaruh
tidak terpengaruh
terlalu tinggi
terlalu rendah
SO 5 Indicate the effects of inventory errors on the financial statements.
Penyajian dan Analisis Laporan
Penyajian
Laporan Posisi Keuangan – Persediaan
diklasifikasikan sebagai aset lancar.
Laporan Laba/Rugi – Harga Pokok Penjualan.
Ada kemungkinan diungkapkan:
1) Klasifikasi persediaan penting,
2) Basis akuntansi (harga pokok, atau biaya terendah atau
nilai bersih yang dapat direalisasikan), dan
3) Metode biaya (identifikasi khusus, FIFO, atau biaya ratarata).
Slide
6-36
Penyajian dan Analisis Laporan
Analisis menggunakan perputaran
persediaan
Manajemen persediaan merupakan dua mata pedang
1. Tingkat persediaan tinggi – dapat menyebabkan
nilai buku yang tinggi (e.g., investment, storage,
insurance, obsolescence, and damage).
2. Tingkat persediaan rendah – dapat menuntun
kehabisan persediaan dan kehilangan penjualan.
Slide
6-37
SO 6 Compute and interpret the inventory turnover ratio.
Penyajian dan Analisis Laporan
Perputaran persediaan (inventory turnover)
mengukur jumlah/berapa kali rata-rata persediaaan
dijual selama periode
Cost of Goods Sold
Inventory
=
Turnover
Average Inventory
Hari persediaan (days in inventory) mengukur ratarata hari persediaan disimpan/ditangan.
Days in Year (365)
Days in
=
Inventory
Inventory Turnover
Slide
6-38
SO 6 Compute and interpret the inventory turnover ratio.
Penyajian dan Analisis Laporan
Ilustrasi: Esprit Holdings melaporkan di laporan tahunannya
persediaan awal sebesar HK$ 3,170 juta, persediaan akhir sebesar
HK$2,997 juta, dan harga pokok penjualan pada akhir tahun 30
Juni 2009 sebesar HK$16,523 juta. Rumus dan perhitungan
perputaran persediaan Esprit Holdings ditunjukkan berikut ini:
Illustration 6-16
Hari pada persediaan: Perputara persediaan 5.4 kali dibagi
dalam 365 berarti mendekati 68 hari. Hal ini merupakan perkiraan
waktu dimana perusahaan dapat menjual persediaan.
Slide
6-39
Answer on
notes page
SO 6 Compute and interpret the inventory turnover ratio.
Memahami U.S. GAAP
Perbedaan kunci
Persediaan
Baik GAAP maupun IFRS mengizinkan metode identifikasi khusus
apabila diperlukan. IFRS mensyaratkan bahwa metode identifikasi
khusus harus digunakan di mana barang-barang inventaris tidak bisa
saling menggantikan (yaitu, dapat diidentifikasi secara khusus). Jika
barang-barang inventaris tidak secara khusus diidentifikasi, asumsi
arus biaya yang digunakan. GAAP tidak menentukan situasi yang
memerlukan penggunaannya.
GAAP memungkinkan penggunaan asumsi arus biaya Terakhir-Masuk,
Pertama-Keluar (LIFO) untuk penilaian persediaan. IFRS melarang
penggunaannya. LIFO sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan
AS untuk keperluan pajak. Peraturan AS mensyaratkan jika LIFO
digunakan untuk pajak, harus juga digunakan untuk pelaporan
Slide
6-40
keuangan. (Lihat Lampiran 6C.)
Memahami U.S. GAAP
Perbedaan Kunci
Persediaan
IFRS mengharuskan perusahaan untuk menggunakan asumsi arus
biaya yang sama terhadap semua barang yang sifatnya serupa.
GAAP tidak memiliki persyaratan khusus di daerah ini.
Ketika pengujian untuk melihat apakah nilai persediaan telah
jatuh di bawah harga pokok, IFRS mendefinisikan nilai pasar
sebagai nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah
taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan. Dengan
kata lain, nilai realisasi bersih adalah estimasi terbaik dari
jumlah bersih bahwa persediaan diharapkan untuk direalisasikan
(diterima). GAAP, di sisi lain, mendefinisikan pasar sebagai biaya
Slide
6-41
pengganti secara mendasar.
Memahami U.S. GAAP
Kunci Persediaan
Persediaan
Dalam GAAP, jika persediaan dicatat berdasarkan valuasi nilai
terendah atau harga pasar, dasar baru sekarang
dipertimbangkan sebagai harga pokoknya. Akibatnya,
persediaan tidak dapat dicatat kembali ke harga pokok aslinya
pada periode berikutnya. Berdasarkan IFRS,
pencatatan/write-down dapat dibalik pada periode berikutnya
sampai jumlah write-down sebelumnya.
Slide
6-42
Memahami U.S. GAAP
Melihat ke depan
Slide
6-43
Persediaan
Satu masalah konvergensi antara GAAP dan IFRS yang akan sulit untuk
diselesaikan berkaitan dengan penggunaan asumsi arus biaya LIFO.
Seperti ditunjukkan, IFRS secara khusus melarang penggunaannya.
Sebaliknya, asumsi arus biaya LIFO banyak digunakan di Amerika
Serikat karena keuntungan yang menguntungkan pajak. Selain itu, banyak
yang berpendapat bahwa LIFO, dari sudut pandang pelaporan keuangan,
memberikan pencocokan yang lebih baik dari biaya saat ini terhadap
pendapatan dan oleh karena itu memungkinkan perusahaan untuk
menghitung pendapatan lebih realistis. Dengan kerangka konseptual baru
yang sekarang sedang dikembangkan sebagai bahan ini ditulis, sangat
mungkin bahwa penggunaan konsep GAAP konservatisme, yang merupakan
dasar dari penilaian biaya terendah atau harga pasar, akan dihilangkan.
Demikian pula, konsep kehati-hatian dalam literatur IASB juga akan
dihilangkan.
Metode Arus Biaya pada Sistem Perpetual
Lampiran 6A
Ilustrasi 6A-1
Asumsi sistem persediaan Perpetual, menghitung harga pokok
penjualan (Cost of Goods Sold) dan persediaan akhir (Ending Inventory)
berdasarkan FIFO dan biaya rata-rata (Average cost).
Slide
6-44
SO 7 Apply the inventory cost flow methods to perpetual inventory records.
Metode Arus Biaya pada Sistem Perpetual
“First-In-First-Out (FIFO)”
Answer on
notes page
Slide
6-45
Harga Pokok
Penjualan
Ilustrasi 6A-2
Persediaan Akhir
SO 7 Apply the inventory cost flow methods to perpetual inventory records.
Metode Arus Biaya pada Sistem Perpetual
“Average Cost” ( sistem ratarata-rata bergerak/Moving
bergerak/Moving-Average System
System))
Harga Pokok
Penjualan
Ilustrasi 6A-3
Persediaan Akhir
Answer on
notes page
Slide
6-46
SO 7 Apply the inventory cost flow methods to perpetual inventory records.
Perkiraan Persediaan
Metode Laba Bruto/Gross Profit Method
Lampiran 6B
Metode laba bruto memperkirakan harga pokok persediaan
akhir berdasarkan tarif laba bruto pada penjualan bersih ..
Illustration 6B-1
Penjualan
bersih
Harga Pokok
Barang yang
tersedia dijual
Slide
6-47
Perkiraan
Laba
Bruto
Perkiraan
Harga Pokok
Penjualan
Perkiraan
Harga Pokok
Penjualan
Perkiraan
Harga Pokok
Persediaan akhir
SO 8 Describe the two methods of estimating inventories.
Perkiraan Persediaan
Ilustrasi: Kishwaukee Company’s mencatat untuk Januari,
penjualan bersih sebesar $200,000, persediaan awal sebesar
$40,000, dan harga pokok barang yang dibeli sebesar $120,000.
Perusahaan memperkirakan akan memperoleh laba bruto sebesar
30%. Hitung perkiraan nilai persediaan akhir pada 31 Januari
berdasarkan metode laba bruto.
Ilustrasi 6B-2
Slide
6-48
SO 8 Describe the two methods of estimating inventories.
Perkiraan Persediaan
Metode Persediaan Eceran
Perusahaan mengaplikasikan persentase biaya eceran untuk
pe4sediaan akhir untuk menentukan harga pokok
persediaan.
Ilustrasi 6B-3
Barang
yang tersedia- harga eceran
Penjualan
bersih
barang
Barang
yang tersedia- : yang tersediaHarga pokok
harga eceran
Pesediaan
Rasio
x
akhirHarga PokokHarga eceran
eceran
Slide
6-49
Persediaan
Akhir harga eceran
Rasio
Harga Pokokeceran
Estimasi Persediaan
Akhir harga pokok
SO 8 Describe the two methods of estimating inventories.
Perkiraan Persediaan
Ilustrasi:
Ilustrasi 6B-4
Catatan bahwa penting untuk melakukan pemeriksaan fisik untuk
menentukan harga pokok barang di tangan dan waktu tertentu.
Slide
6-50
SO 8 Describe the two methods of estimating inventories.
Metode Persediaan LIFO
“Last-In-First-Out (LIFO)”
Lampiran 6C
Barang terakhir yang dibeli yang bertama dijual.
Jarang berbarengan dengan arus fisik
sesungguhnya barang dagangan.
Pengecualian meliputi barang yang disimpan dalam
tumpukan, seperti batu bara atau rumput kering.
Berdasarkan IFRS, LIFO tidak diizinkan untuk
tujuan pelaporan keuangan.
Slide
6-51
SO 9 Apply the LIFO inventory costing method.
Metode Persediaan LIFO
Ilustrasi
Ilustratsi 6-4
Ishikawa menggunakan sistem persediaan periodik.
Persediaan fisik menentukan bahwa Ishikawa menjual 550 unit
dan memiliki persediaan akhir 450 unit pada 31 Desember.
Slide
6-52
SO 9 Apply the LIFO inventory costing method.
Metode Persediaan LIFO
“Last-In-First-Out (LIFO)”
Slide
6-53
Solution on
notes page
Ilustrasi 6C-1
SO 9 Apply the LIFO inventory costing method.
Metode Persediaan LIFO
“Last-In-First-Out (LIFO)”
Ilustrasi 6C-1
Persediaan
akhir
Slide
6-54
Harga pokok
penjualan
SO 9 Apply the LIFO inventory costing method.
Download