Bulan Vitamin A Bulan Februari dan Agustus adalah bulan vitamin A. Pada kedua bulan ini akan dilakukan pembagian suplementasi vitamin A bagi anak berumur 6 – 59 bulan. Kapsul biru (dosis 100.000 IU) diberikan untuk bayi umur 6-11 bulan dan kapsul merah (dosis 200.000 IU) untuk anak umur 12-59 bulan. Vitamin A kapsul merah juga diberikan kepada ibu yang dalam masa nifas. Vitamin A terbukti bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian anak karena vitamin A berfungsi memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sebanyak 190 juta anak usia 5 tahun ke bawah mengalami kekurangan vitamin A, bahkan WHO memperkirakan terdapat 250 juta anak prasekolah yang mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A. Separuh Negara di dunia memiliki permasalahan kondisi kekurangan vitamin A. Permasalahan defisiensi (kondisi-kekurangan) vitamin A merupakan salah satu permasalahan utama kesehatan masyarakat yang dialami oleh negara miskin dan berkembang. Di Negara miskin dan berkembang yang memiliki permasalahan kesehatan masyarakat terkait kondisi kekurangan vitamin A ini terdapat 1 kematian dari 4 kematian anak yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A ini. Kekurangan vitamin A juga meningkatkan risiko kematian ibu. Permasalahan ini terutama dialami oleh Negara-negara di Afrika dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Negara-negara kaya dan maju jarang ditemukan kasus kekurangan vitamin A karena mereka telah melakukan fortifikasi vitamin A pada produk-produk makanan jadi. Daya beli dan ketersediaan masyarakat untuk menjangkau bahan makanan sumber vitamin A juga telah tinggi. Masyarakat di Negara maju juga terbiasa untuk mengkonsumsi suplemen multivitamin harian. Kekurangan vitamin A meningkatkan risiko anak menjadi rentan terkena penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, campak dan diare. Kekurangan vitamin A pada ibu hamil juga berisiko meningkatkan kebutaan. Oleh sebab itu WHO berserta UNICEF bekerja sama dengan Canadian International Agency dan United State Agency for International Development and The Micronutrient Initiative mengkampanyekan “The Vitamin A Global Initiative” yang salah satunya dengan pemberian suplementasi vitamin A dosis tinggi 2 kali dalam satu tahun kepada kelompok-kelompok masyarakat yang rentan mengalami kekurangan vitamin A. Di Indonesia pemberian suplementasi vitamin A dilakukan pada bulan Februari dan Agustus dengan sasaran anak usia 6 – 59 bulan. Gambar menunjukkan kecenderungan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-59 bulan menurut propinsi pada tahun 2007 dan 2013. Cakupan pemberian vitamin A meningkat dari 71,5 persen (2007) menjadi 75,5 persen (2013). Namun demikian masih terdapat kesenjangan persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul vitamin A selama enam bulan terakhir, tertinggi di Nusa Tenggara Barat (89,2%) dan terendah di Sumatera Utara (52,3%). Indonesia telah aktif mengkampanyekan penanganan kondisi kekurangan vitamin A, dengan program suplementasi vitamin A dua kali dalam satu tahun, sejak tahun 1970-an sehingga saat ini permasalahan kekurangan vitamin A sudah tidak menjadi permasalahan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini program pemberian suplementasi vitamin A pada kelompok masyarakat yang rentan kekurangan vitamin A masih terus dilakukan. Teknis pelaksanaan pemberian vitamin A sesuai buku “Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A” dari Depkes tahun 2009 yaitu: Waktu Pemberian Suplementasi Vitamin A 1. Waktu pemberian suplementasi Vitamin A dosis tinggi untuk bayi dan anak balita Suplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh anak balita umur 6-59 bulan secara serentak: Untuk bayi umur 6-11 bulan pada bulan Februari atau Agustus Untuk anak balita umur 12-59 bulan pada bulan Februari dan Agustus 2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A pada bayi dan anak balita Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dll) Kader terlatih 3. Cara Pemberian Cara pemberian kapsul pada bayi dan anak balita: Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul (dan tidak membuang sedikitpun isi kapsul) Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk diminum. (Bungkus kapsul lunak insya Allah aman untuk ditelan, namun pastikan anak sudah bisa menelan kapsul. Jika takut tersedak sebaiknya kapsul digunting dan diberikan isinya saja.) Pastikan anak belum menerima pemberian kapsul vitamin A dalam 1 bulan terakhir. 4. Tempat pemberian Banyak ibu bertanya dimana bisa memperoleh vitamin A ini. Vitamin A dibagikan secara gratis di: Sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), polindes/poskesdes, balai pengobatan, praktek dokter/bidan swasta) Posyandu Sekolah Taman Kanak-kanak, Pos PAUD termasuk kelompok bermain, tempat penitipan anak, dll Oleh sebab itu, sebaiknya ibu mendaftarkan anak ke posyandu terdekat supaya anak “terhitung” sebagai penerima vitamin A. Jika tidak ada posyandu bisa dimintakan ke bagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas daerah tempat tinggal ibu. Suplementasi vitamin A juga diperuntukkan bagi ibu nifas [ibu yang baru melahirkan sampai 6 minggu setelah kelahiran bayi (0- 42 hari)]. Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi karena: Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI selama 60 hari Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup menambah kandungan Vitamin A dalam ASI sampai bayi berusia 6 bulan. Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan Mencegah infeksi pada ibu nifas 1. Waktu pemberian bagi ibu nifas Kapsul Vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu : 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah saat persalinan 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama Catatan : Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin A, maka kapsul Vitamin A dapat diberikan pada kunjungan ibu nifas atau pada KN 1 (6-48 jam) atau saat pemberian imunisasi hepatitis B (HB0) pada KN 2 (bayi berumur 3-7 hari) atau pada KN 3 (bayi berumur 8 -28 hari). 2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A untuk ibu nifas Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dll) Kader ( telah mendapat penjelasan terlebih dahulu dari petugas kesehatan ) 3. Cara Pemberian Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu apakah setelah melahirkan sudah menerima kapsul Vitamin A, jika belum : Kapsul Vitamin A merah diberikan segera setelah melahirkan dengan cara meminum langsung 1 (satu) kapsul Kemudian minum 1(satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama 4.Tempat pemberian Sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, pustu, poskesdes/polindes, balai pengobatan, praktek dokter, bidan praktek swasta) Posyandu Suplementasi Vitamin A juga diberikan pada Situasi Khusus 1. Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi lain, maka suplementasi vitamin A diberikan pada : Seluruh balita yang ada di wilayah tersebut diberi 1 (satu) kapsul Vitamin A dengan dosis sesuai umurnya. Balita yang telah menerima kapsul Vitamin A dalam jangka waktu kurang dari 30 hari (sebulan) pada saat KLB, maka balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberi kapsul. Catatan : Pemberian vitamin A pada anak balita dalam situasi KLB campak dikoordinasikan dengan penanggung jawab surveilans di puskesmas. 2. Untuk pengobatan xeroftalmia, campak dan gizi buruk Bila ditemukan kasus xeroftalmia, campak dan gizi buruk (marasmus, kwashiorkor dan marasmik kwashiorkor), pemberian Vitamin A mengikuti aturan sebagai berikut : Saat ditemukan: Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak Hari berikutnya: Berikan lagi 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak Dua minggu berikutnya: Berikan 1 (satu) kapsul Vitamin A merah atau biru sesuai umur anak. Penyimpanan kapsul Vitamin A Kapsul Vitamin A termasuk dalam katagori obat yang lebih stabil dari vaksin. Penyimpanan kapsul Vitamin A sebaiknya menghindari tempat yang panas dan sinar matahari langsung karena dapat merusak kandungan vitamin A dalam kapsul. Kapsul vitamin A disimpan di gudang farmasi dengan prosedur yang telah ditetapkan. Cara penyimpanan kapsul vitamin A yang benar adalah : 1. Jauhkan dari sinar matahari langsung 2. Simpan ditempat sejuk, kering dan tidak lembab 3. Vitamin A tidak perlu disimpan dalam lemari es/freezer 4. Tutup rapat botol kemasan. Vitamin A dalam botol kemasan yang belum dibuka dapat bertahan selama 2 tahun. Bila kemasan sudah dibuka, kapsul di dalamnya harus digunakan paling tidak dalam jangka waktu 1 tahun. Jadi, misalnya anak ibu saat ini berumur 5,5 bulan dan sudah diberi vitamin A oleh kader posyandu maka vitamin A disimpan dengan baik dan diberikan setelah anak genap berumur 6 bulan. Sosialisasi pemberian vitamin A biasanya sudah dilakukan satu bulan sebelum bulan-vitamin A. Selain pemberian suplementasi vitamin A, solusi mengatasi permasalahan kekurangan vitamin A antara lain promosi pemberian ASI, memberdayakan keluarga untuk bercocok-tanam tanaman bahan pangan-kaya vitamin A serta fortifikasi makanan pabrikan. Makanan yang difortifikasi biasanya tepung, margarin, sereal dan produk susu. Vitamin A/retinol terlibat dalam pembentukan, produksi, dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit, antibodi juga integritas sel epitel pelapis tubuh. Pada anak dengan kekurangan vitamin A akan sangat bermanfaat membantu menjaga kesehatan tubuhnya. Manfaat kecukupan vitamin A bagi status kesehatan anak antara lain: Mengurangi angka kematian: Mengurangi kematian akibat infeksi campak hingga 50%. Mengurangi kematian akibat diare hingga 40% Mengurangi seluruh angka kematian anak hingga 25% Mengurangi angka kesakitan: Mengurangi jumlah kunjungan dokter dan angka rawat jalan karena anak menjadi lebih jarang sakit. Mengurangi angka rawat inap di rumah sakit. Berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan anak dan keluarga. Keuntungan kesehatan lainnya: Mencegah rabun senja, xeroftalmia, kerusakan kornea dan kebutaan Mencegah cacat bawaan pada janin Mencegah kanker epithelial dan kanker lainnya. Menurunkan kematian ibu: Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan infeksi Mencegah anemia Banyak ibu ragu memberikan suplementasi vitamin A kepada anak-anaknya. Jika memang yakin anak sudah mendapatkan cukup asupan vitamin A dari konsumsi makanan harian memang tidak masalah tidak ikut diberi suplementasi. Makanan sumber vitamin A ada 2 jenis, yaitu Bahan pangan hewani seperti daging merah (contohnya daging sapi), hati, telur, minyak ikan dan olahan susu seperti susu, yoghurt, keju, mentega juga bahan makanan-hewani yang telah difortifikasi vitamin A lainnya. Vitamin A dari sumber hewani dalam bentuk retinyl palmitate. Bahan pangan nabati seperti sayur-mayur hijau serta buah-buahan berwarna kuning/oranye mengandung beta-carotene dan carotenoid sebagai bahan pembentuk vitamin A. Jadi, tubuh akan mengubah karoten tersebut menjadi vitamin A. Di pasaran juga terdapat olahan serealia dan tepung yang telah difortifikasi vitamin A. Nah, masalahnya apakah anak mau memakan dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan vitaminnya? Jangan meminum suplemen vitamin A harian tanpa petunjuk dokter. Kelebihan dosis vitamin A juga tidak baik untuk kesehatan. Nah, untuk tahu kecukupan simpanan vitamin A maka kita bisa periksa di laboratorium, biasanya pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan konsentrasi retinol serum darah. Jika ragu silakan konsultasikan dengan dokter anak anda ya.. :) Pemberian suplementasi vitamin A ini murah dan mudah sehingga diharapkan mampu mengeliminasi kejadian kekurangan vitamin A di negara-negara yang rentan mengalami defisiensi vitamin A pada tahun 2010. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo segera ke posyandu kita bantu pemerintah mensukseskan Bulan Vitamin A ini.