daya serap

advertisement
PENGUJIAN DAYA SERAP KAIN TERHADAP AIR
I.
Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum adalah sebagai berikut :

Praktikan mengerti dan mampu menjelaskan cara menguji daya serap kain
terhadap air cara keranjang dan cara tetes

Praktikan mampu melakukan pengujian daya serap kain terhadap air cara
keranjang dan cara tetes

II.
Praktikan mampu mengetahui daya serap suatu kain
Teori Dasar
Dalam uji ini, daya serap dinyatakan dalam dua cara yaitu waktu serap dan
kapasitas serap. Daya serap adalah kemampuan kain menyerap air, sedangkan
waktu serap adalah waktu yang diperlukan untuk pembasahan sempurna seluruh
contoh uji yang dinyatakan dalam detik, basah sempurna yang dimaksud adalah
pada saat contoh uji tepat mulai tenggelam.
Pengujian daya serap sangat penting untuk dilakukan yaitu untuk
mengendalikan mutu kain yang khusus dibuat dengan daya serap besar. Kain yang
membutuhkan daya serap besar adalah kain handuk. Kualitas kain handuk ini
ditentukan oleh kemampuannya dalam hal daya serap terhadap air yang mungkin
tergantung dari sifat serat atau konstruksi handuk tersebut.
Beberapa kain harus mempunyai kemampuan untuk menyerap air atau
cairan secara cepat atau mudah dibasahi, misalnya kain handuk, kain pembalut,
kapas pembalut dan lain sebagainya. Dalam hal membasahi kain biasanya
menyangkut soal lamanya kain dapat terbasahi atau lamanya waktu pembasahan.
Apabila setetes air dijatuhkan pada permukaan dari tiga jenis benda padat
yang rata, maka tetesan air tersebut mungkin berbentuk bulat, pipih atau bulat dan
pipih. Permukaan benda padat dimana tetesan air akan membentuk menunjukkan
sudut kontak yang tinggi dan akan cenderung untuk menggelinding meninggalkan
permukaan benda padat dalam keadaan kering. Semakin kecil sudut kontak,
semakin mudah tetesan air menyebar keseluruh
membasahi benda padat tersebut.
permukaan benda padat dan
Pengujian Daya Serap Cara Keranjang
Prinsip pengujian daya serap cara keranjang adalah pengukuran lamanya
waktu serap dari contoh uji yang dimasukkan dalam air sampai terjadinya
penyerapan
sempurna.
Kapasitas
serap
ditentukan
dengan
menghitung
perbandingan berat basah dan berat kering setelah contoh uji terendam selama
sepuluh detik.
Pengujian Daya Serap Cara Tetes
Prinsip pengujian daya serap cara tetes yaitu mengamati setetes air yang
dijatuhkan dari ketinggian tertentu pada permukaan contoh uji yang ditegangkan.
Waktu menghilangnya pantulan langsung dari tetesan air diatas contoh uji, diukur
dan dicatat sebagai waktu pembasahan.
III.
Alat dan Bahan
A. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Keranjang
 Alat yang digunakan :
1.
Piala gelas 250 mL
2.
Keranjang kawat tembaga bebentuk silinder dengan tinggi 5 cm, diameter
3 cm dan berat 3 gram. Berlubang 1,5 x 1,5 cm
3.
Stopwatch
4.
Bejana dengan tinggi maksimum 25 cm
5.
Penjepit
6.
Neraca analitis
 Bahan yang digunakan :
1.
Kain contoh uji (kain handuk) lebar 7,5 cm x panjang (cm) dengan berat 5
gram
2.
Air
B. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Tetes
 Alat yang digunakan :
1.
Buret
2.
Stopwatch
3.
Penyangga / kaki tiga
4.
Simpai sulam (pemegang contoh uji)
 Bahan yang digunakan :
1. Kain contoh uji (kain rajut)
2. Air
IV.
Cara Pengujian
A. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Keranjang
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Kondisikan contoh uji pada ruang pengujian standar
2) Timbang piala gelas dan catat
3) Potong contoh uji dengan lebar 7,5 cm dan panjang hingga beratnya
mencapai 5 gram, seperti pada gambar di bawah ini :
4) Masukkan air kedalam bejana hingga 17 cm
5) Lipat dan masukkan kain contoh uji ke dalam keranjang
6) Jepit keranjang yang berisi contoh uji dengan penjepit, posisikan keranjang
diatas bermukaan air sejauh 2,5 cm.
7) Lepaskan keranjang dari jepitan, kemudian nyalakan stopwatch
8) Matikan stopwatch ketika contoh uji sudah terendam seluruhnya. Jika hingga
60 detik contoh uji belum tenggelam seluruhnya, maka tenggelamkan dengan
menggunakan bantuan penjepit. Waktu contoh uji tenggelam yaitu 10 detik
9) Setelah 10 detik, angkat keranjang dari air dengan menggunakan penjepit
dan tiriskan selama 10 detik kemudian masukkan kedalam piala gelas dan
timbang
B. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Tetes
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Kondisikan contoh uji pada ruang pengujian standar
2) Isi buret dengan air
3) Posisikan penyangga / kaki tiga dibawah buret
4) Pasang kain contoh uji pada simpai sulam dan letakkan diatas kaki tiga
5) Teteskan setetes air pada kain contoh uji dan nyalakan stopwatch mulai dari
air mengenai contoh uji sampai dengan kilapan pada tetesan air tersebut
hilang.
6) Catat waktunya. Jika kilapan tersebut masih ada hingga 60 detik, maka catat
waktu penyerapannya > 60 detik
7) Lakukan langkah diatas sebanyak 5 kali
V.
Data Percobaan dan Perhitungan
A. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Keranjang
Dari praktikum ini didapatkan data percobaan sebagai berikut :
Berat piala gelas = 35,55 gram
Berat keranjang
No.
= 3 gram
Berat awal
Berat akhir
Waktu penyerapan
(gram)
(gram)
(detik)
1
4,98
32,09
3,30
2
5,00
34,55
2,36
Perhitungan :
No.
Berat awal
Berat akhir
Waktu penyerapan
Penyerapan
(gram)
(gram)
(detik)
(%)
1
4,98
32,09
3,30
544,38
2
5,00
34,55
2,36
597,50
2,83
565,99
Rata-rata
% Penyerapan 1 =
=
berat akhir−berat awal
berat awal
32,09−4,98
4,98
x 100%
x 100%
= 544,38%
% Penyerapan 1 =
=
berat akhir−berat awal
berat awal
34,38−5,00
5,00
x 100%
x 100%
= 587,60%
B. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Tetes
Dari praktikum ini didapatkan data percobaan sebagai berikut :
No.
Waktu penyerapan (detik)
1
2,47
2
3,08
3
3,73
VI.
4
3,03
5
3,72
Rata-rata
3,21
Diskusi
A. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Keranjang
Pada pengujian ini didapatkan bahwa daya serap kain handuk tersebut
adalah 565,99% dengan waktu penyerapan 2,38 detik. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya daya serap dan lamanya waktu penyerapan pada
suatu kain adalah : (1) tinggi rendahnya bulu pada kain handuk. Semakin tinggi
bulunya, maka semakin besar air yang dapat diserap oleh kain. (2) Berat asal
kain yang berbeda. Dalam pengujian ini ditentukan bahwa kain contoh uji harus
memiliki berat 5 gram, namun pada saat praktikum salah satu kain contoh uji itu
memiliki berat yang kurang dari 5 gram. Hal ini akan menyebabkan contoh uji
memili masa yang berbeda, sehingga kecepatan kain menyentuh permukaan
kain pun berbeda. Kain yang memiliki berat lebih besar akan menyerap air lebih
awal
dibandingkan
dengan
kain
yang
lebih
ringan,
sehingga
waktu
penyerapannya pun lebih cepat. Kain ini juga akan lebih banyak menyerap air
dibandingkan kain yang lebih ringan karena area kerjanya lebih luas. (3)
Kepadatan gulungan saat dimasukkan ke dalam keranjang. Jika gulungan yag
dibuat lebih kecil, maka air yang terserap oleh kain tidak akan maksimal
sehingga daya serap kainnya akan semakin kecil. (4) Jarak jatuh kain ke
permukaan air berbeda. Jarak jatuh kain yang ditentukan adalah 2,5 cm, namun
untuk membuat kain tepat pada posisi tersebut cukup sulit. Jarak tempuh yang
berbeda, akan berpengaruh pada kecepatan jatuhnya contoh uji ke permukaan
air sehingga waktu penyerapannya akan berbeda.
B. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Tetes
Pada pengujian ini didapatkan bahwa waktu penyerapan air dari kain
rajut tersebut adalah 3,21 detik. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan lama
tidaknya waktu penyerapan air pada kain adalah (1) Ketepatan penguji dalam
menyalakan dan mematikan stopwatch ketika air mengenai contoh uji hingga
kilapan dari tetesan air tersebut hilang. Perbedaan perlakuan pada contoh uji
yang satu dengan yang lainnya, akan menghasilkan waktu penyerapan yang
berbeda. (2) Konstruksi kain. Kain akan semakin cepat menyerap air apabila
kerapatan kain rendah, twist benang yang menyusunnya rendah, bulu-bulu pada
permukaan kain tinggi atau besar, serat yang menyusun benang bersifat mudah
menyerap air.
VII.
Kesimpulan
A. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Keranjang
Jadi dari pengujian ini didapatkan bahwa persentase daya serap kain contoh uji
sebesar 565,99% dengan waktu penyerapan 2,83 detik.
B. Pengujian Daya Serap Kain terhadap Air Cara Tetes
Jadi dari pengujian ini didapatkan bahwa waktu penyerapan kain contoh uji yaitu
3,21 detik.
Download