BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah sistem dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau di implementasikan. Tahap implementasi adalah dimana sistem yang dibuat telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistem. jika sistem perangkat lunak telah selesai melewati tahap pengujian maka sistem perangkat lunak tersebut baru siap digunakan. 5.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Dalam penerapan dan implementasi sistem pakar diagnosa penyakit insomnia berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien menggunakan spesifikasi perangkat Keras dan perangkat lunak sebagai berikut : a. Perangkat Keras 1. Processor Intel Inside Core i3 2. Memory 6 gb 3. Hardisk berkapasitas 500 gb 4. Dan beberapa perangkat keras lainya. b. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang dan membuat serta menjalankan sistem pakar dengan fungsinya seperti Tabel 5.1 50 Tabel 5.1 Nama Perangkat Lunak No Nama perangkat lunak Fungsi 1 Sistem Operasi windows 8 Sistem operasi 2 Microsof office 2007 dan 2013 Membuat laporan 3 Microsof visio 2013 Membuat gambar daigram 4 Macromedia dreamweaver Merancang sistem Pakar CS.5 portable 5 Photoshop CS.3 portable Membuat gambar tampilan sistem Pakar 6 Mozilla firefox 43.0.1 Untuk menjalankan sistem Pakar 7 xampp-win32-1.6.8 Server localhost 8 notpad ++ Sebagai editot program php SistemPakar Dari perangkat Lunak Diatas adalah alat pendukung yang digunakan untuk membuat Sistem Pakar Berupa fungsi masing-masing perangkat. 5.1.2 Desain Aktifitas Sistem Diagram aktifitas menggambarkan berbagi alur aktivitas secara umum dalam sistem yang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, proses yang dilakukan dan bagaiman proses berakhir. Maka aktivitas sistem yang ada dapat dilihat sebagai berikut. a. User User sebagai pengguna sistem adalah rang yang akan menjalankan program operasi sistem, dalam hal ini sistem pakar terdiri dari pakar, orang tua yang memanfaatkan sistem pakar ini dalam penentuan penyakit insomnia. b. User Interface User Interface (tampilan Pengguna) menjadi media user untuk memanfaatkan sistem dalam mendiagnosis penyakit insomnia, tampilan berupa beberpa form, form login, form konsultasi dan form hasil konsultasi yang akan menampilkan hail dari diagnosis dan brupa data use. c. Inference Engine 51 Proses selanjutnya adalah Inference Engine dalam hal ini proses yang dilakukan pada sistem adalah memeriksa rule untuk menentukan penyakit insomnia dengan melakukan penelusuran dengan database. d. Knowledge Base Merupakan mengekuisi pengetahuan artinya dalam sistem pakar yang berjalan nanti setelah user memilih gejala-gejala yang ditampilkan oleh sistem, saat itulah sistem bekerja megakuisi pengetahuan dari rule yang telah ditentukan. e. Explanation Facility Tahap terakhir adalah fasilitas penjelasan yang akan menampilkan informasi hasil dari sistem pakar yang digunakan oleh user. 5.2 Implementasi Program Pengujian sistem bertujuan untuk melihat apakah sistem yang dirancang sudah sesuai dengan apa yang diharapkan, setelah melakukan pengujian, kualitas sebuah sistem akan terihat. Berikut tampilan halaman website yang telah dirancang mulai dari, tampilan halaman utama, halaman login dan halam konsultasi. 5.2.1 Tampilan Halaman Utama Halaman menu home adalah halaman pertama ditampilkan ketika program ini dijalankan. Pada form tersebut ditemukan beberapa menu yang dibutuhkan halaman ini juga berisi informasi sistem pakar seperti Gambar 5.1 Gambar 5.1 Tampilan Halaman Home 52 Dari gambar diatas terlihat bahwa setelah sistem ada pada halaman utama, user bisa melihat beberapa pilihan salah satunya adalah user harus mengimputkan username dan passwort, sebelunya user harus mendaftar ke sistem. Selanjutnya setelah user login maka user akan masuk ke halaman konsultasi sebagai gambar berikut: 5.2.2 Tampilan Halaman pendaftaran untuk login Halaman ini berisiskan tentan pendaftaran sebelum login dengan mengisi formolir terlebih dahulu kemudian login seperti Gambar 5.2 Gambar 5.2 Tampilan Halaman Pendaftaran Untuk Login Dari gamabar diatas terlihat proses dari mendaftar seblum user login untuk konsultasi. User harus mengisikan biodata diri sesuai pilihan yang sudah di tampilkan seterusnya di smpan dan user gunakan untuk masuk ke sistem seperti gambar di bawah: 5.2.3 Tampilan form konsultasi Gambar Dibawah adalah tampilan form konsultasi yang berfungsi sebagai tampilan bagi user untuk memlih bebrapa pertanyaan yang muncul untuk gejala penyaki insomnia seperti Gambar 5.3 53 Gambar 5.3 Tampilan Halaman konsultasi Gambar diatas terlihat bahwa form konsultasi akan menampilkan jenis penyakit yang dirasakan oleh user, kemudian user akan menceklis untuk gejala yang dirasakan. kemudian hasil akhir dari beberapa gejala yang di jawab kan ditampilkan hasil berupa diagnosis seperti Gambar 5.4 Gambar 5.4 Tampilan Halaman pertanyaan user 54 5.2.4 Tampilan Halaman hasil Diagnosis akhir Setelah konsultasi selesai dan penyakit dapat diindentifikasi selanjutnya data di print dan user bisa melihat tammpilan hasil diagnosis berupa biodata yang telah di inputkan dan hasil konsultasi seperti Gambar 5.5 Gambar 5.5 Tampilan Halaman diagnosis 5.2.5 Tampilan Halaman cetak hasil diagnosa Setelah konsultasi selesai dan penyakit dapat diindentifikasi selanjutnya data di print dan user bisa melihat tammpilan hasil diagnosis berupa biodata yan telah dimasukan user dapat melakukan cetak hasil konsultasi seperti gambar 5.6 Gambar 5.6 Tampilan Halaman cetak hasil diagnosis 55 5.3 Implementasi DataBase Pembuatan sistem pakar penyakit insomnia ini mennngunakan bahasa pemograman PHP database mysql. Sebelum kita melakukan proses perancangan database terlebih dahulu kita harus menyiapkan beberapa aplikasi salah satunya aplikasi Xampp. Setelah Aplikasi di instal maka kita bisa memulai menjalankan aplikasi Xampp –win32-168 dengan cara sebagai berikut : Gambar 5.7. Server Xampp Setelah kita mengaktifkan Aplikasi Xampp kenudian kita masuk ke Phpmyadmin dengan membuaka salah satu web browser yaitu aplikasi Mozzila Firefox dan membuka halaman http://localhost/phpmyadmin/ lalu enter dan hasilnya bisa dilihat pada Gambar 5.8 Gambar 5.8 Tampilan Xampp 56 Setelah halaman Xampp di tampilkan barulah kita bisa merancang data base sesuai kebutuhan yang dibuat. Dan adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut : a. Setelah halaman Xaamp yang harus dilakukan adalah membuat databsase berupa nama Database setelah nama dibuat lalu di klik ciptakan. Seperti gambar dibawah ini: b. Selanjutnya setelah tabel dibuat maka yang harus dilakukan adaah mengisi sesuai dengan kebutuhan sistem. Seperti gambar dibawah : c. Selanjutnya dibuat tabel sesuai daya yang dinginkan seperti gambar dibawah: 57 Berdasarkan File tabel diatas bisa dilihat ada 9btabel dalam data base dimana setiap tabel berisikan struktur tabel seperti yang terlihat pada gambar dibawah: 1. Tabel admin 2. Tabel user 3. Tabel Gejala 4. Tabel penyakit 58 5. Tabel master penyakit 6. Tabel master gejala 7. Tabel berita 8. Tabel konsultasi 59 9. Tabel hasil 5.4 Implementsi Sistem Setelah perangkat lunak dibuat langkah selanjutnya adalah pengujian. Pengujian sistem dilakukan untuk melihat sejauh mana kesamaan hasil dengan output dari sistem pakar ini. Pertama dilakukan proses input data user, kemudian dilakukan dengan proses diagnosis, yaitu proses di mana sistem akan memberikan pertanyaan-pertanyaan berupa gejala-gejala penyakit insomnia yang dialami pasien. Berikut pengujian yang dilakukan user dengan menjawab pertanyaan sebagi fakta berdasarkan rule seperti Tabel 5.2 Tabel 5.2 Daftar Gejala Penyakit insomnia Penyakit ID Gejala Gejala No 1 2 Insomnia jangka pendek Insomnia sementara G001 Tekanan di tempat kerja G002 Tekanan hidup yang signifikan G003 Stres G004 Dihadapi banyak masalah G005 Banyak pikiran G006 Faktor keturunan G007 Duduk lama di depan komputer G005 Banyak pikiran G008 Mengalami kejadian buruk G009 Tempat tidur kurang nyaman G010 Trauma G006 Faktor keturunan 60 3. Insomnia Kronis G011 Penggunaan alkohol dan obat-obatan G012 Tidur berkepanjangan di siang hari G013 Rasa lapar G014 Depresi G005 Banyak beban pikiran G015 Sesak nafas G010 Trauma G016 Kafein yang berlebihan G017 Berada dilingkungan yang baru Berdasarkan hasil dari pengumpulan data maka didapatkanlah hasil basis pengetahuhan gejala penyakit insomnia pada tabel 5.3 Tabel 5.3 Tabel relasi Gejala Penyakit Insomnia Penyakit Kode P001 G001 √ G002 √ G003 √ G004 √ G005 P002 P003 √ √ √ G006 √ √ G007 √ G008 √ G009 √ G010 √ G011 √ G012 √ G013 √ √ G014 √ G015 √ G016 √ G017 √ 61 Tabel 5.4 Tabel Solusi Penyakit Insomnia Kode solusi Tindakan nama solusi Dengan obat untuk mengurangi stres. Obat dari dokter : Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRIs) : 3x1 Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs) : S001 3x1 Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs) : 2x1 Noradrenaline and specific serotonergic antidepressants (NASSAs) Antihistamin 3x½, Dumolid, Nitrazepam (NTZ) : 3x½ Nitrazepam -- Dengan Obat Tidur Obat dari dokter : amitriptilin mirtazapine trazodone Diphenhydramine : ⎻ Nytol, Sominex, Sleepinal, Compoz, Excerdin S002 PM, Tylenol PM) Doxylamine : ⎻ Unisom, Nighttime, Sleep aid zolpidem tartrate zolpidem tartrate eszopiclone zaleplon Rozerm gamma-aminobutyric acid 62 3x1 Obat Dari Dokter : Dumolid Nitrazepam : Gunakan 2 jam sebelum tidur, dan sesudah makan S003 Valium diazepam : ⎻ Dosis : Dewasa 1 tablet sebelum tidur dan 1 tablet di sore hari, anak – anak ½ tablet sebelum tidur yang terbagi ke dalam dua kali konsumsi. Diazepam tablet : 1 X 1 : 1 tablet sebelum tidur. S004 Berolah raga teratur S005 Hindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur S006 Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman S007 Hindari Teh, Kopi, Alkohol dan rokok S008 Makananlah makanan ringan S009 Mandilah dengan air hangat S010 Hentikan menonton TV dan membaca buku S011 Lakukan aktivitas relaksasi secara rutin S012 Jernihkan pikiran S013 Tidur teratur setiap hari S014 Matikan SmartPhone S015 Posisikan tubuh dengan nyaman Tabel 5.5 Keputusan Data Penyakit Dan Data Solusi Kode solusi penyakit P001 S001 P002 P003 √ √ S002 √ S003 S004 √ S005 √ S006 √ 63 S007 √ S008 √ √ √ √ √ √ S011 √ √ S012 √ S009 √ S010 √ S013 S014 √ S015 √ √ √ 5.4.1 Kaidah Peraturan Rule Untuk merepresentasikan pengetahuan digunakan metode kaidah yang biasa ditulis dalam bentuk (IF-THEN). Aturan – aturan atau rule – rule yang digunakan dalam sistem pakar ini seperti tabel 5.5 Tabel 5.5 Kaidah aturan penetuan gejala dan penyakit Rule 1 IF Tekanan di tempat kerja AND Tekanan hidup yang signifikan THEN Banyak pikiran Rule 2 IF Dihadapi banyak masalah THEN Tekanan hidup yang signifikan Rule 3 IF Dihadapi banyak masalah AND Banyak pikiran THEN Stress Rule 4 IF Stres AND Faktor keturunan AND Duduk lama di depan komputer THEN Insomnia jangka pendek Rule 5 IF Banyak pikiran AND Mengalami kejadian buruk THEN Trauma Rule 6 IF Penggunaan alkohol dan obat-obatan AND Tidur berkepanjangan di siang hari AND Rasa lapar THEN Insomnia kronis Rule 7 IF Tempat tidur kurang nyaman AND Trauma AND Tidur berkepanjangan di siang hari THEN Insomnia sementara Rule 8 IF Penggunaan alkohol dan obat-obatan AND nafas Rule 9 IF Depresi AND Sesak THEN Insomnia sementara Sesak nafas AND Kafein yang berlebihan dilingkungan yang baru THEN Insomnia Kronis AND Berada 64 5.4.2 Pengujian Rule Berdasarkan keterangan tabel penyakit, gejala di atas maka dapat dilakukan salah satu pengujian rule basis pengetahuhan sistem dengan dokter seperti Gambar 5.9 Gambar 5.9 Pengujian Basis Pengetahuhan Setelah pasien memilih gejala penyakit yang dirasakan oleh user maka hasil diagnosa pencegahan dari pasien tersebut seperti gambar 5.10 Gambar 5.10 Tampilan Halaman Hasil Diagnosis Pada tampilan gambar 5.9 adalah hasil diagnosis penyakit insomnia, pasien dapat mengetahuhi jenis penyakit insomnia yang sedang diderita saat ini ,serta 65 mendapatkan keterangan dan solusi penyakit insomnia tersebut, pasien juga dapat mencetak hasil diagnosis. 5.5 Perbandingan Hasil Diagnosis Sistem Pakar dengan Diagnosis Dokter Untuk menguji coba keakuratan perbandingan hasil diagnosis penyakit insomnia menggunakan sistem pakar dengan hasil diagnosis dokter yang sesungguhnya. 1. Pasien 1 a. nama pasien : tn. A b. jenis kelamin : Laki-laki c. umur : 58 tahun 2. Pasien 2 a. nama pasien : tn. I b. jenis kelamin : Perempuan c. umur : 22 tahun 3. Pasien 3 a. nama pasien : tn. B b. jenis kelamin : Laki-laki c. umur : 57 tahun 4. Pasien 4 a. nama pasien : tn. N b. jenis kelamin : Laki-laki c. umur : 69 tahun 5. Pasien 5 a. nama pasien : ny. S b. jenis kelamin : Perempuan c. umur : 52 tahun 6. Pasien 6 a. nama pasien : ny. S b. jenis kelamin : Perempuan c. umur : 23 tahun 7. Pasien 7 a. nama pasien : ny. S 66 b. jenis kelamin : Perempuan c. umur : 28 tahun 8. Pasien 8 a. nama pasien : ny. S b. jenis kelamin : Perempuan c. umur : 34 tahun 9. Pasien 9 a. nama pasien : tn. J b. jenis kelamin : laki laik c. umur : 34 tahun 67 5.5 Perbandingan Hasil Diagnosis Sistem Pakar dengan Diagnosis Dokter Untuk menguji coba keakuratan perbandingan hasil diagnosis penyakit insomnia menggunakan sistem pakar dengan hasil diagnosis dokter yang sesungguhnya. Dari 9 kasus yang telah diujikan kepada pasien, berikut ini adalah ringkasan dari hasil penilaian terhadap 9 kasus tersebut yang telah diujikan kepada pakar atau dokter penyakit insomnia dengan hasil keterangan penyakit dan gejala. Tabel 5.4 Perbandingan analisa dokter terhadapat analisa aplikasi Jenis No Pasien penyakit P1 P2 P3 √ 1 tn. A 2 tn.I 3 tn.B 4 tn.N √ 5 Ny.S √ 6 Ny.S √ 7 tn.M √ 8 tn.Y √ 9 Tn.Z √ √ √ Keterangan Hasil Analisa dokter meghasilkan Insomnia jangka pendek Tekanan hidup yang signifikan Insomnia sementara trauma Insomnia jangka pendek Insomnia kronis Insomnia kronis Insomnia sementara Insomnia sementara Analisa aplikasi menghasilkan Insomnia jangka pendek Valid Tidak valid √ √ Insomnia kronis Insomnia sementara Insomnia jangka pendek Insomnia jangka pendek √ Insomnia kronis Insomnia kronis Insomnia sementara Insomnia sementara √ √ √ √ √ √ Jumlah diagnosis valid 7 pasien Jumlah diagnosis tidak valid 2 pasien Total 9 pasien 68 Berdasarkan 9 pasien dari hasil perbandiangan diagnosis penyakit insomnia menggunakan metode backward chaining dengan hasil diagnosis sistem dengan dokter diatas terdapat 2 hasil diagnosis pasien menggunakan sistem pakar yang tidak sesuai dengan hasil diagnosis dokter yaitu pada pasien 9 Dalam penelitian ini untuk mengukur akurasi hasil prediksi antara pakar dengan aplikasi menggunakan pengukuran Man Squared Error (MSE). Man Squared Error (MSE).merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahuhi ukuran kesalahan peramalan. memiliki arti rata rata kesalahan peramalan dikuadratkan. dengan cara menghitung selisih data aktual dengan data peramalan. Maka dari itu sistem pakar mendiagnosis secara dini pada penyakit insomnia mempunyai nilai error sesuai dengan persamaan 1. X = 𝑎 𝑥 100 % 𝑏 Keterangan : x= % error a = data pasien yang tidak sesuai dengan diagnosis b = banyak data pasien yang diagnosis Dari rumus diatas maka didapatlah hasil selisih keakuratan hasil anatra dokter dengan sistem pakar . Diagnosis valid 7 7 = 9 𝑥 100 % = 0,77 = 77 % Diagnosis tidak valid 2 2 = 9 𝑥 100 % = 0,22 = 22% 69 Keterangan : Angka 2 = jumlah hasil nilai error (hasil diagnosis sistem pakar yang tidak sama dengan hasil diagnosis dokter ) Angka 9 = Semua jumlah hasil diagnosis Dari hasil pengujian diatas maka dapatlah selisih anatara diagnosis anatara diafnosis pakar dengan dokter seperti Tabel 5.5 Tabel 5.5 Perbandingan analisa dokter terhadapat analisa sistem Jenis No Pasien penyakit P P 1 2 1 tn. A Keterangan Hasil P 3 √ Analisa dokter meghasilkan Insomnia analisa sistem Valid menghasilkan jangka jangka pendek Insomnia Tidak valid √ pendek 2 √ tn.I Tekanan hidup √ Insomnia yang kronis signifikan 3 4 √ tn.B tn.N √ Insomnia Insomnia sementara sementara trauma Insomnia √ √ jangka pendek 5 Ny.S √ Insomnia Insomnia jangka jangka pendek √ pendek 6 Ny.S √ Insomnia Insomnia kronis kronis √ 70 7 8 9 tn.M √ tn.Y Tn.Z √ √ Insomnia Insomnia kronis kronis Insomnia Insomnia sementara sementara Insomnia Insomnia sementara sementara √ √ √ Jumlah diagnosis valid 7 pasien Jumlah diagnosis tidak valid 2 pasien (22%) Total (77%) 9 pasien Dari tabel 5.4 diatas dapat disimpulkan bahwa sistem telah memberikan output yang akurat dari 9 kasus pasien yang telah diujikan kepada pakar yaitu Dr. isna oktaviani sebanyak 7 kasus atau 77% telah sesuai dengan hasil diagnosis yang diberikan oleh pakar dan sebanyak 2 kasus atau 22% pada pasien insomnia yang tidak sesuai antara hasil pemeriksaan aplikasi dengan pakar. Hal ini menandakan bagaimanapun juga sistem tidak bisa mengalahkan peran dokter, khususnya bila terjadi pengecualian atau bagaimana dokter dapat menginterprestasi fakta gejala dari penyakit yang diteliti secara fleksibel.