Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam BURSA SAHAM DAN VALUTA ASING (Tinjauan dalam Pandangan Islam) Disusun Oleh : Arif Rahman 0821019 Dosen pembimbing DR. Hj. Rahmawati Rachim INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGMA ISLAM PALEMBANG 2010 / 2011 1 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam A. Pendahuluan Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Alquran dan sunnah Rasulullah saw merupakan sumber tuntuna hidup bagi kaum muslim untuk menapaki kahidupan dunia yang fana ini dalam rangka menuju kehidupan kekal di akhirat kelak. Sebagai tuntunan bagi kaum muslimin Alquran dan sunnah Rasulullah tidak hanya mengatur hubungan secara vertical saja yaitu antara manusia dengan Allah swt, akan tetapi juga mengatur hubungan secara horizontal yaitu antara manusia dengan mansia yang lainnya, dengan kata lain bahwa Islam memiliki daya jangkau dan daya atur universal yang mengatur di segenap aspek kehidupan. Demikian pula halnya dengan kegiatan ekonomi, Islam juga memberikan aturan dan batasan-batasan yang jelas, hal ini bertujuan untuk menuntun agar manusia berada dijalan yang benar, yang akan menghindarkan manusia akan berbuat kecurangan-kecurangan yang menyebabkan kerugian bagi pihak lain. Kejujuran dalam berbisnis dalam pandangan Islam sangatlah diutamakan, karena orang yang melakukan hal ini akan mendapatkan rahmat dari Allah swt. Perkembangan kehidupan yang semakin maju telah membuat perubahan dlam kegiatan perekonomian, dengan munculnya beberapa pola bisnis yang dijalankan dalam memperoleh keuntungan. Munculnya pola-pola bisnis yang baru dan asing bagi sebagian orang terutama bagi umat Islam terkadang menimbulkan permasalahan, dan ketidakjelasan apakah pola bisnis tersebut tidak bertentangan dengan syari’at Islam atau yang diharamkan dalam bisnis Islam. Dalam kaitan ini pola bisnis yang diharamkan dalam ekonomi Islam, salah satunya adalah pola perdagangan atau bisnis yang berbentuk perjudian, yang mana dalam pola perdagangan yang berbentuk perjudian ini, hanya didasarkan pada semata-mata spekulasi dan ketidak pastian. Ciri utama perjudian adalah: kerugian atau keuntungan yang didapati tidak sesuai dengan aspek kerja ekonomi, atau dianggap tidak memberikan system usaha yang memadai. Perjudian semata-mata merupakan perdagangan tergantung pada nasib dan penuh tipu daya. Perdagangan seperti ini tidak memberikn sumbangan yang positif bagi masyarakat. Perdagangan seperti ini sangat dilarang oleh Allah seperti yang disebutkannya dalam QS. Al-Maidah ayat 90 yang berbunyi: 2 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam “Sesungguhnya minuman keras (khamar), berjudi, menyembah berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan” Sehubungan dengan itu, ada beberapa pola bisnis yang kegiatannya mengandung spekulasi, pola bisnis tersebut adalah perdagangan bursa saham dan valuta asing. Melihat hal ini maka perlu adanya kajian mengenai perdagangan seperti ini. Hal ini untuk member kejelasan dan ketegasan yang sebenar-benarnya, sehingga tidak menimbulkan keraguan dan kesalan dikalangan orangorang yang ingin dan sedang menjalankan usaha ini. B. Pola Perdagangan Saham dan Valuta Asing 1. Pengertian dan Ruang Lingkup Saham Sebelum melangkah kepada pembahasan lebih lanjut, maka terlebih dahulu akan didefinisikan mengenai pengertian saham itu sendiri hal ini untuk memberikan kejelasan mengenai saham tersebut. Menurut bahasa, Saham artinya “serta atau sero”. Secara defenitif, Saham ialah surat bukti bagi persero dalam perseroan Terbatas (PT) Menurut Prof. DR. Rachmitro, S.H., “Saham ialah suatu tanda ikut serta dalam modal perseroan”.1 DR. Fuad Mohd Fachruddin mendefinisikan, “Saham ialah sebagian dari kapital suatu perusahaan yang dibagi atas beberapa kesatuan untuk diperjual-belikan kepada orang yang menginginkannya”.2 Adapun dalam keputusan presiden RI no. 60 tahun 1988 tentang pasar Modal, pasal 1 ayat 3: “Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Staatblad Tahun 1874 no. 23)”.3 KumpulBlogger dalam postingannya yang di muat dalam jurnal online menjelaskan bahwa saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Masyarakat 1 . Junaedi, Transaksi Jual Beli Saham dan Obligasi di Pasar Modal Indonesia ditinjau dari Segi Hukum Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995), hlm. 6, cet. II 2 . Ibid., hlm. 6 3 . Danareksa, Kumpulan Peraturan, (Jakarta: Kantor PPUE Pasar Modal), hlm. 10 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 3 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam pemodal itu dikategorikan sebagai investor dan speculator. Investor disini adalah masyarakat yang membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan deviden dan capitat gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah masyarakat yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan seperti yang telah diketahui bahwa saham memberikan dua macam penghasilan yaitu deviden dan capital gain.4 Sedangkan yang dimaksud dengan bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek. Sebab disebut Bursa. Ada yang mengatakan, bahwa disebut sebagai bursa karena dinisbatkan kepada sebuah hotel di Belgia dimana kalangan konglomerat dan para broker berkumpul untuk melakukan operasi kerja mereka. Atau dinisbatkan kepada sorang lelaki Belgia bernama Deer Bursiah, yang memiliki sebuah istana tempat berkumpulnya kaum konglomerat dan para broker untuk tujuan yang sama.5 Dari beberapa defenisi dan pengertian di atas, maka secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan bursa saham adalah tempat dimana dilakukannya transaksinya jual beli saham antara pemilik modal kepada Perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT) yang dinyatakan melalui selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham merupakan salah satu efek yang di perjualbelikan di pasar modal. Target bursa adalah menciptakan pasar simultan dan kontinyu dimana penawaran dan permintaan serta orang-orang yang hendak melakukan perjanjian jual beli dipertemukan. Tentunya semua itu dapat menggiring kepada berbagai keuntungan yang sebagian diantaranya akan penulis paparkan nantinya Gambar 1 4 5 . http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/saham-definisi-jenis-dan-faktor-yang.html . http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/30/hukum-bursa-saham Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 4 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Suasana berlangsungnya transaksi di Bursa Efek 2. Manfaat saham Bila kita lihat dari segi manfaat dari saham ini, maka terdapat dua aspek yaitu aspek emiten dan pemodal, adapun manfaat-manfaat tersebut yaitu: a. Manfaat bagi emiten, saham merupakan alat penyandang dana. Sedang dana itu diperlukan olehnya guna melaksanakan pembangunan sarana usaha pelebaan sayap perusahaan atau kepentingan lainnya yang berkaitan dengan perusahaan (PT) atau pemerintah. b. Saham bermanfaat bagi pemodal untuk menanamkan dana sebagai alternative investasi. Selain itu manfaat dari kepemilikan saham ini adalah: 1. Dividen adalah bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham yang biasanya dibagikan pada akhir tahun buku. Dividen saham ini terdiri dari 3 (tiga) macam yaitu: Dividen tunai, yaitu laba yang dibagikan dalam bentuk uang Dividen saham, yaitu laba yang dibagikan dalam bentuk saham berdasarkan nilai laba tunai yang ditahan Dividen bonus, yaitu laba yang dibagikan dalam bentuk saham yang dibayar dari selisih lebih antara harga nominal saham dengan nilai yang disetor 2. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham 3. Manfaat non-finansial, yaitu mempunyai hak suara dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan. Dari uraian diatas, bahwa pola perdagangan jual-beli saham ini adalah adanya tawaran dari perusahaan kepada masyarakat untuk ikut memiliki perusahaan, dengan menawarkan saham. Dari hasil pemilikan saham ini seorang pemegang saham akan memperoleh beberapa keuntungan. Keuntungan ini akan diperoleh apabila perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut 5 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam memperoleh keuntungan. Dan apabila perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut mengalami kerugian maka pihak pemegang saham akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam perdagangan saham sangat bergantung kepada situasi atau dengan kata lain dalam perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh fluktuasi, karena perubahan sewaktuwaktu dapat terjadi dalam perdagangan saham sesuai dengan kondisi pasa, atau dalam bahasa ekonominya disebut dengan hukum penawaran dan pemitraan. Oleh karena itu kecermatan dan perhitungan yang tepat dalam membaca situasi dan menentukan saham mana yang akan diambil menjadi snagatlah menentukan dalam berhasil tidaknya kita memperoleh keuntungan. Ini artinya dalam perdagangan saham terdapat unsur apa yang disebut dengan spekulasi. 3. Valuta Asing (Foreign Exchange) Valuta Asing atau Valas dalam Islam dikenal dengan Sharf, secara bahasa memiliki beberapa arti, yaitu. Kelebihan dan Tambahan, Menolak. Secara istilah Sharf diartikan pertukaran dua jenis barang berharga atau jual beli uang dengan uang Senada dengan diatas dikutip dari valas.com, bursa valuta asing atau disingkat bursa valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.6 Kamus online Wikipedia mendefenisikan apa yang dimaksud dengan Bursa valuta asing, yaitu dalam (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia bursa selama 24 jam secara berkesinambungan.7 Dari bebarapa defenisi diatas, maka dapat kita mengerti bahwa valuta asing atau valas (Sharf; Islam) adalah tarnsaksi yang memperjualbelikan suatu mata uang negara dengan mata uang Negara lain. 6 7 . http://www.valas.com/ . http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_valuta_asing 6 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik sehingga menyebabkan banyak pelaku yang berada di dalamnya. Hal ini dikarenakan dalam pasar ini mempunyai volume perdagangan dan likuiditas8 pasar yang besar. Selain itu banyak variasi dari pedagang di pasar valuta asing dan geografis penyebarannya. Jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari membuat pasar ini terus menghidupkan kegiatan ekonomi di dunia. Factor keanekaragam faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang. Ha inilah yang mendorong pasar ini terus berkembang. seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bankbank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.9 Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank. 8 .Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya 9 . http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 7 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Pusat perdagangan utama di London, New York, Tokyo dan Singapura namun bankbank diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi sepanjang hari. Apabila pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada saat pasar Eropa berakhir maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia, terkecuali di akhir pekan. Berikut ini adalah table mata uang yang sering diperdagangkan dalam bursa valas. Sumber : Wikipedia 2010 6 Peringkat Teratas Mata Uang Yang Diperdagangkan Peringkat Mata uang ISO 4217 Kode Simbol 1 United States dollar USD $ 2 Eurozone euro EUR € 3 Japanese yen JPY ¥ 4 British pound sterling GBP £ 5 Swiss franc CHF - 6 Australian dollar AUD $ Dalam tabel tersebut dollar Amerika mendominasi perdagangan mata uang dunia. Hal ini dikarenakan sistem ekonomi yang sudah berkembang pesat di Amerika membuat pasar dari produk-produk dihasilkan dapat tersebar keseluruh dunia. Dengan demikian menyebabkan banyak negara yang membeli dollar guna melakukan perdagangan dengan Amerika. Dalam kurun waktu terakhir dollar Amerika telah menjadi mata uang dunia sehingga menyebabkan nilainya terus bertambah meskipun terkdang berfluktuasi.10 Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan bernilai $3,21 trilliun, yang terbagi atas: $1005 milliar di transaksi spot, $362 milliar di pasar kontrak serah (forward contract), $1714 milliar di pasar swap, $129 milliar diestimasikan sebagai selisih pelaporan. Sebagai tambahan di luar perputaran “tradisional” ini, sebesar $2,1 trilliun diperdagangkan di pasar derivatif. Kuncoro menjelaskan sebagaimana dikutip oleh KumpulBlogger bahwa pelaku utama dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga tujuan dan metode 10 . http://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/04/29/mekanisme-kerja-pasar-valuta-asing/6 Juni 2011. Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 8 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:11 1) Individu Individu-individu yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya. kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada familinya di luar negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis internasional, contohnya importir individu. 2) Institusi Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi. 3) Perbankan Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader. 4) Bank Sentral Bank Sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba atau menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai dengan kepentingan ekonomi negaranya. 5) Spekulan dan Arbitraser Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas. 11 . http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 9 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam 6) Pialang Pasar Valas Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar dasar pialang adalah penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadi pasar yang efisien. Fungsi pokok Pasar Valas Beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu: 1) Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang. 2) Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit. 3) Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs. C. Hukum Jual Beli Saham dan Valuta Asing Menurut Ketentuan Hukum Islam 1. Konsep Jual Beli Menurut Islam Sebelum mengkaji lebih tajam lagi, ada baiknya kita menyinggung sedikit tentang konsep dan prinsip jual beli dalam Islam, sehingga dapat menjadi arahan dalam membahas focus masalah kita saat ini. Pertanyaannya kini adalah, seperti apakah konsep jual beli tersebut yang dibolehkan dan sesuai dengan pandangan Islam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kita perlu melihat 10 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam batasan-batasan dalam melakukan aktivitas jual beli. Yaitu perlu adanya kejelasan dari obyek yang akan dijualbelikan. Kejelasan tersebut paling tidak harus memenuhi empat hal. Pertama, mereka menjelaskan tentang lawfulness. Artinya, barang tersebut dibolehkan oleh syariah Islam. Barang tersebut harus benar-benar halal dan jauh dari unsur-unsur yang diharamkan oleh Allah. Tidak boleh menjual barang atau jasa yang haram dan merusak. Kedua, masalah existence. Obyek dari barang tersebut harus benar-benar nyata dan bukan tipuan. Barang tersebut memang benar-benar bermanfaat dengan wujud yang tetap. Ketiga, delivery. Artinya harus ada kepastian pengiriman dan distribusi yang tepat. Ketepatan waktu menjadi hal yang penting disini. Dan terakhir, adalah precise determination. Kualitas dan nilai yang dijual itu harus sesuai dan melekat dengan barang yang akan diperjualbelikan. Tidak diperbolehkan menjual barang yang tidak sesuai dengan apa yang diinformasikan pada saat promosi dan iklan.12 Menurut Junaedi prinsip jual-beli menurut hukum Islam antara lain sebagai berikut: a. Suka sama suka, berdasarkan firman Allah SWT, sebagai berikut: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan harta sesame dengan jalan bathil, kecuali dengan cara jual-beli yang suka sama suka di antara kamu”( Annisa: 29) b. Pelaku akad adalah orang yang berakal dan dapat membedakan dan memilih mana yang baik untuk dilakukan, berdasarkan firman Allah SWT.: “Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas, maka serahkanlah kepada mereka harta-bendanya” (Annisa: 6) c. Cara pelaksanaan transaksi jual-beli berkenaan dengan perlunya pencatatan, saksi dan neraca atau takaran, berdasarkan firman Allah SWT: “Kecuali perdagangan tunai yang kalian jalankan di antara kalian, maka tidak mengapa kalau kalian tidak menulis-kannya”. Namun berdasarkan kemaslahatan, dalam transaksi tunai menyangkut benda hipotik penting pula dengan pencatatan guna kepentingan yuridis (lihat KUHP er. Pasal 1171). Demikian 12 . http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1062&Itemid=5 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 11 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam pula benda-benda semisal mobil, motor, dalam levering (pengalihan hak) penting dilakukan balik nama. d. Objek transaksi jual-beli tidak boleh yang haram, baik menurut zat maupun sifatnya, berdasarkan hadis berikut: “Dari Jabir bin Abdullah RA. Bahwa ia mendengar Rasulullah SAW. Bersabda; “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual-beli khamr, bangkai, babi dan patung-patung…” 2. Rukun Jual Beli Menurut Jumhu Ulama rukun jual-beli itu ada empat:13 1. Orang yang berakad (penjual dan pembeli) 2. Sighat (lafal ijab dan Kabul) 3. Ada barang yang dibeli 4. Ada nilain tukar pengganti barang 3. Hal-Hal Terlarang / Larangan Dalam Jual Beli.14 1. Membeli barang di atas harga pasaran 2. Membeli barang yang sudah dibeli atau dipesan orang lain. 3. Memjual atau membeli barang dengan cara mengecoh/menipu (bohong). 2. Menimbun barang yang dijual agar harga naik karena dibutuhkan masyarakat. 3. Menghambat orang lain mengetahui harga pasar agar membeli barangnya. 4. Menyakiti penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi. 5. Menyembunyikan cacat barang kepada pembeli. 6. Menjual barang dengan cara kredit dengan imbalan bunga yang ditetapkan. 7. Menjual atau membeli barang haram. 8. Jual beli tujuan buruk seperti untuk merusak ketentraman umum, menyempitkan gerakan pasar, mencelakai para pesaing, dan lain-lain. 13 14 . M.Ali Hasa, Berbagai Macam Transaksi dalam Isam, (Jakarta: PT Raja Grafindo), hlm. 118, cet. II . Ibid., http://organisasi.org/ Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 12 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam 4. Pendapat Pakar Ekonom dan Ulama Tentang Saham 1. Ketua BAPEPAM, Drs. H. Marzuki Usman; Saham jelas persoalan baru, apalagi jika dikaitkan dengan Agama. Saya yakin, bursa saham bukan judi, saham itu seperti barang biasa, ya bisa naik-turun. Seperti menyimpan jagung, suatu saat bisa naik dan turun. Sama-sama fisik. Bedanya, saham itu barangnya anstrak, memang saya menyadari bahwa masyarakat kita mengalami kebingungan dan bahkan tidak bisa mengerti mekanisme perdagangan saham ini. Di dunia ini, kecuali yang diharamkan, semuanya boleh. Nabi tidak pernah mengharamkan dagang. Judi itu tidak ada informasi, sementara pada saham ada. Dalam jual-beli saham, barangnya jelas. Soal naik-turunnya harga, itu karena ada permintaan dan penawaran. Sama seperti barang biasa. Cuma, biasa naik-turunnya tidak secepat itu, karena dia lebih fisik, sedangkan ini abstrak. Apalagi karena pasarnya terbuka. Barang yang dibeli di kampong itu saja. Sedang pasar modal, pasarnya terbuka seluruh dunia. Orang yang biasa belanja di New York, biasa pula belanja di sini. 2. Pendapat Pengamat Ekonomi, Adi Sasono: Istilah ghurur atau penipuan saya rasa kurang tepat. Lebih tepat disebut spekulasi. Spekulasi itu dimungkinkan karena sebetulnya masyarakat pembeli saham belum begitu mengenal liku-liku pasar modal. Secara umum saya tidak melihat larangan atau halangan jika ditinjau dari etika Islam. Yang tidak boleh adalah kalau dibuat laporan yang tidak betul, yang mengakibatkan calon pembeli saham menjadi terkecoh. Saya menganggap pasar modal sebagai bentuk perdagangan biasa, hanya yang dijual bukan barang. Sedangkan penipuan itu kan bisa terjadi pada setiap hal dan di mana-mana yang namanya penipuan itu tidak boleh. 3. K.H. Masyhuri Shahid, MA, dari Fak. Syari’ah al-Azhar University Cairo-Mesir, juga pernah mendalami masalah-masalah ekonomi. Di Eropa yang pernah saya lihat, banyak orang yang gila karena permainan saham. Bayangkan dalam waktu yang relative singkat, seminggu, seorang terkadang bisa menjadi milyuner, kaya mendadak; terkadang juga ada yang miskin mendadak karena harga saham 13 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam menjadi turun, tidak diduga-duga sebelumnya. Memang, tidak semua harta menjadi terkuras habis sebagaimana dalam judi, tapi unsur taruhan, spekulasi yang mirip dengan judinya ada. 4. Dr. H. Peunoh Daly, Dekan Fak. Syari’ah UIN Jakarta: Jual-beli saham yang sekarang ini mengandung unsur ghurur (unsure penipuan).Ghurur dalam Islam jelas-jelas dilarang. Bagaimana menjual barang kertas/kertas yang nilai nominalnya Rp. 1000 dengan harga Rp. 10.000. Lalu kemana, siapa yang memakan lebihnya Rp. 9000 itu? Ini sama saja dengan menjual barang yang tidak jelas, tida ubahnya seperti praktek ijon. Setiap yang dilarang agama paling tidak mengandung hukum makruh (dibenci Tuhan) bahkan bisa menjadi haram (dilarang sama sekali). Kesimpulannya, membeli saham itu makruh. 5. K.H. Moh Syafi’I Hadzami, Mantan Ketua MUI Jakarta: Nursa saham hukumnya haram. Alasannya, dalam bursa saham mengandung spekulasi tinggi, mirip dengan judi. Dari beberapa pendapat diatas terlihat bahwa masih terdapat beda pendapat mengenai saham ini, ada yang mengatakan bahsa saham tersebut tidak haram karena tidak mengandung unsur judi yang ada hanya unsure spekulasi, ada pula yang mengatakan bahwa saham itu makruh, dan ada pula yang mengatakan bahwa saham itu adalah haram, karena mengandung unsur judi dan mengandung spekulasi tinggi, mirip judi. Melihat hal ini perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang bursa saham ini, sehingga akan di dapat suatu ketentuan yang permanen, yang akan dijadikan pegangan bagi setiap orang yang melakukan aktifitas perdagangan dibursa saham ini. Sebagai kelanjutan dari pembahasan ini, untuk memberikan suatu perbandingan dan sekaligus untuk memberikan gambaran atas persoalan mengenai saham ini. Dalam syariat Islam ada suatu pola perdagangan yang disebut dengan “Stirkah Mudharabah” Syirkah Mudharabah ini adalah bentuk persekutuan, dimana seorang yang punya uang menitipkan uangnya sebagai modal kepada orang lain yang mengelola perusahaan. Yang punya 14 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam modal akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. Mudharabah ini disebut juga qiradh yang berasal dari kata Al-Qardhu yang berarti potongan, karena pemilik memotong sebagaian hartanya untuk dikelola oleh orang lain dengna mendapat bagian laba. Syirkah mudharabah ini merupakan amanat, karena pelaksanaannya diserahi memegang modal titipan. Dan merupakan perwakilan, karena dia menggunakan modal itu, dan merupakan syirkah, bila ternyata berlaba. Hukum syirkah ini adalah dibolehkan dalam ajaran Islam, karena pola seperti ini pernah dilakukan oleh Rasulullah dengan modal adalah milik Siti Khadijah. Bahkan ada suatu riwayat yang menceritakan tentang syirkah qiradh ini. Sebagaimana yang dilakukan oleh dua putra khalifah Umar yaitu bernama Abdullah dan Ubaidillah. Keduanya diserahi uang oleh gubernur Basrah Abu Musa al-Asy’ari untuk disampaikan kepada Khalifah. Namun gubernur pun menganjurkan kepada keduanya agar uang itu dijadikan modal perdagangan selama perjalanan dari Irak ke Madinah. Harapan gubernur adalah menyenangkan hati keduanya dengan keuntungan yang diperoleh. Akan tetapi dihadapan ayahandanya, keuntungan yang diperoleh dimintanya. Lalu kedua putra khalifah itu mencoba mempertahankannya dengan memberikan alasan jika titipan itu musnah/rusak atau merugi tentu kami akan menanggung atau memikul resikonya. Sengketa keuntungan itu disaksikan seorang sahabat dan ia mengusulkan agar laba itu dianggap sebagai laba qiradh (dalam arti mudharabah/investasi). Selanjutnya para pihak yang bersengketa sepakat untuk membagi dua laba antara pemilik uang dan pengusaha. Bila hal-hal yang telah diuraikan diatas kita persamakan dengan apa yang ada di dalam suatu perusahaan (PT), yang mana suatu perusahaan mengumpulkan modal melalui saham. Di mana saham yang dibeli oleh masyarakat terseut merupakan titipan kepada Direksi PT agar mengusahakan uang itu sebaik mungkin, dan jika berlaba pemegang saham akan menerima bagian labanya berupa dividen. Dari uraian yang telah di paparkan di atas bahwa adanya perbedaan pendapat yang menunjukkan bahwa tidak terdapat dasar yang terang tentang hal ini baik dalam Alquran maupun dalam hadits. Namun dengan melihat suatu pola yang ada dalam sistim perdagangan menurut 15 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam ajaran Islam, dimana terdapat suatu pola yang disebut dengan syirkah mudharabah, hal ini dapat dipergunakan sebagai pegangan juga sebagai bahan perbandingan dan sekaligus sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan bagi kita. 5. Hukum Transaksi Valas (Sharf) Dalam surat keputusan fatwa MUI tentang jual beli mata uang (valuta asing) yang tercantum dalam Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional edisi kedua15 menetapkan fatwa sebagai berikut: Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG Pertama : Ketentuan Umum Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan) b. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan) c. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at taqobudh). d. Apabila berlainan jenis maka harus dilaksanan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai. Kedua : jenis-jenis Transaksi Valuta Asing a. Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan pen-jualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bias dihindari dan merupakan transaksi internasional. b. Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2x24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, mecuali dilakukan dalam bentuk forwad agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah). c. Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasi-kan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forwad. Hukumnya adalah haram, karena mengandung unsure maisir (spekulasi). d. Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi). 15 . Dewan Syariah Nasional majelis Ulama Indonesia, Himpunan fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT intermasa, 2003), cet. II, hlm. 172-174 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 16 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Senada dengan keputusan MUI, Dr. Musthafa Dib Al-Bugha menetapkanbahwa hukum tarnsaksi sharf adalah mubah dan dibolehkan syari’at. Adapun hukumnya ditinjau dari sisi sifat syar’i-nya sama seperti hukum transaksi jual-beli pada umumnya ditambah beberapa syarat yang akan dijelaskan nantinya.16 Kebolehan transaksi sharf terdapat dalam banyak hadis dan atsar para sahabat yang sebagiannya akan disebutan nanti dalam pembahasan ini. Selain itu, ini juga didasarkan pada ijma’ kaum muslim sebagaimana fatwah ulama-ulama Indonesia yang tergabung dalam MUI. Adapun syarat-syarat khusus agar transaksi valas sah adalah: 1. Adanya kesepadanan (tamatsul) jika sejenis. Apabila emas ditukar dengan emas atau perak dengan perak, kedua barang yang dipertukarkan harus sebanding dalam timbangannya. Keduanya dicetak, ditempa, atau dibentuk dengan cara lain tidak menjadi pertimbangan. Begitu juga dipertimbangkan jika salah satunya ditempa atau dicetak, sedangkan yang lainnya tidak jika salah satunya bagus, sedangkan yang lainnya jelek. 2. Tunai saat Transaksi Disyaratkan dalam transaksi Sharf agar menghidari adanya tenggang waktu kedua barang yang ditransaksikan atau salah satunya. Sebagaimana sabda asul : “Selama hal itu dilakukan secara tunai, tidak ada apa-apa; tetapi kalau ditangguhkan, maka itu adalah riba’ 3. Serah-Terima barang saat transaksi berlangsung (Taqabudh) Hal ini dapat diakukan dengan cara setiap pihak yang bertransaksi menyerahkan barang yang ada di tangannya kepada pihak lain di tempat tarnsaksi sebelum keduanya berpisah, sebagai mana sabda Rasul; “Janganlah kalian menjual barang yang tidak ada dengan barang yang ada (najiz).” 4. Transaksi dilakukan tanpa khiyar 16 . Dr. Musthafa Dib Al-Bugha, Buku Pintar Transaksi Syariah, (Bandung: Hikmah, 2010), hlm.43, cet. I Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 17 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Saat ini, banyak pedagang valas menyalahi syarat-syarat sahnya transaksi valas. Sering kali seseorang membeli uang, namun diserahkan beberapa saat kemudian atau diterima beberapa saat kemudian. Sering pula seseorang membeli uang dari pihak kedua, kemudian menjualnya kepada pihak ketiga sebelum ia menerima uang tersebut dari pihak kedua. Semua praktek ini menyalahi syarat-syarat sahnya transaksi valas karena tidak dapat memenuhi taqabudh. Dengan demikian, semua praktek tersebut rusak. Setelah kita melihat berbagai pendapat yang di jelaskan oleh para pakar, maka disini kita secara umum dapat mengambil benang merah dari diskusi panjang yang menjadi perbincangan para pakar, yaitu 6. Judi dalam Pandangan Islam Para Tokoh Islam mendefinisikan judi sebagai berikut: Judi (Maisir/Qimar). Menurut Ibrahim Anis dkk dalam Al-Mu’jam Al-Wasith hal. 758: “judi adalah setiap permainan (la’b[un]) yang mengandung taruhan dari kedua pihak (muraahanah)”. Menurut Al-Jurjani dalam kitabnya At-Ta’rifat hal. 179: “Judi adalah setiap permainan yang di dalamnya disyaratkan adanya sesuatu (berupa materi) yang diambil dari pihak yang kalah kepada pihak yang menang”. Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya Rawa’i’ Al-Bayan fi Tafsir Ayat AlAhkam (I/279); “judi adalah setiap permainan yang menimbulkan keuntungan (ribh) bagi satu pihak dan kerugian (khasarah) bagi pihak lainnya”. Yusuf Al-Qardhawi dalam Halal dan Haram dalam Islam mengatakan; “judi adalah setiap permainan yang mengandung untung atau rugi bagi pelakunya”. Dengan demikian, dalam judi terdapat tiga unsur : (1) adanya harta/materi yang dipertaruhkan, (2) ada suatu permainan, yang digunakan untuk menentukan pihak yang menang dan yang kalah, dan (3) pihak yang menang mengambil harta (sebagian/seluruhnya/kelipatan) yang menjadi taruhan (murahanah), sedang pihak yang kalah akan kehilangan hartanya. Ini ternyata tidak terlalu jauh berbeda dengan alur yang telah dibuat penulis dalam artikel sebelumnya. 18 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Adapun dengan Judi dapat kita kaitkan dengan Bursa saham dan Valuta Asing, apakah kedua transaksi ini termasuk kedalam perjudian atau bukan berkenaan dengan ini Ust Ahmad syarwat di website era Muslim menjelaskan tentang Money Changer: “…Bursa saham dan money changer. Kedua model akad ini secara mendasar adalah halal. Tetapi hukum itu berubah jika sudah mengarah pada maisir (gambling), yaitu motivasi jual beli saham untuk mencari selisih keuntungan, bukan penyertaan modal.17 Begitu juga pada jual beli mata uang, motivasinya untuk mencari keuntungan dari selisih harga tersebut bukan untuk kebutuhan, misalnya keluar negeri dan lain-lain. Maka hukum kedua jenis transaksi tersebut berubah dari halal menjadi haram, karena sudah masuk pada judi yang diharamkan Allah.” Berangkat dari ini, maka dapat kita simpulkan bahwa bursa saham dan jual beli mata uang pada dasarnya tetaplah halal selagi ia tidak termasuk dalam kategori unsur judi yang telah disebutkan diatas, dan juga ia tidak boleh mengarah kepada mencari selisih keuntungan bukan enyertaan modal, apabila sebaliknya maka ia sudah mengarah kepada maisir (gambling). D. Bahaya Transaksi Ribawi 1. Hikmah Pengharaman Riba Di antara tanda keadilan adalah haramnya bermualah dengan riba. Alquran mengisyaratkan bahwa Allah dan Rasul-Nya memerangi pelaku-pelakunya. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orangorang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kamu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.” 18 Ayat ini membuktikan bahwa dasar pelarangan riba ialah terdapatnya unsure kezaliman pada kedua belah pihak. Maka dengan dihapuskannya riba, kezaliman itu hilang sebagaimana dinyatakan oleh ayat iitu, “tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya.”19 17 . http://genghiskhun.com/perbedaan-alur-judi-dengan-jual-beli-biasa, 6 Juni 2011 . QS al-Hud: 18 19 . Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (jakarta:Gema Insani Press, 1997), Hlm. 183, cet. I 18 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 19 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Nabi saw. Menilai riba termasuk dalam “tujuh mubiqat” yaitu membinasahkan perorangan dan masyarakat, dunia dan akhirat. Nabi melaknat pemakan dan pemberi riba, penulis dan dua orang saksinya dengan berkata, “Mereka semuanya sama” dalam berbuat dosa, meskipun berbeda tingkatan dosanya. 20 Diharamkannya riba, di samping termasuk dasar-dasar ekonomi Islam, juga termasuk dasar-dasar social . Artinya pengharaman ini mengharuskan kepada masyarakat seluruhnya untuk membangun system ekonomi di atas landasan yang bukan kapitalis.21 Berangkat dari itulah, maka segala transaksi usaha yang hendak memadukan ekonomi Islam dengan kapitalis tidak akan berhasil. Dikarenakan ekonomi Kapitalis bertentangan dengan landasan-landasan didirikannya ekonomi Islam dan bertentangan dengan tujuan yang dicitacitakan oleh Islam. Ekonomi Islam adalah ekonomi yang tidak bersifat riba, mencita-citakan ekonomi terbuka, tanpa memberi kekuasaan kepada modal dan tidak member kesempatan berdirinya system kapitalis yang menjauhi nilai-nilai material ekonomis atau nilai-nilai akhlak dan moral. Islam beserta semua syariat Samawi melarang riba karena menimbulkan bahaya social dan ekonomis. Dari segi ekonomi, riba merupakan cara usaha yang tidak sehat. Keuntungan yang diperoleh bukan berasal dari pekerjaan yang produktif yang dapat menambah kekayaan bangsa. Namun, keuntungan itu hanya untuk dirinya sendiri tanpa imbalan ekonomis apapun. Maka untuk itu Islam tak akan memberikan kompromi bagi kebebasan berlangsungnya praktek riba’ ini. 2. Ekonomi Islam Sebagai Solutif Alternatif Jika dipandang semata-mata dari tujuan dan prinsip atau motif ekonomi, memang tidak ada perbedaan antara Sistem Ekonomi Islam dengan sistem okonomi lain. Sebab semua sistem ekonomi, termasuk Sistem Ekonomi Islam di dalamnya, bekerja atas (1) tujuan yang sama yaitu mencari pemuasan berbagai keperluan hidup manusia, baik keperluan hidup itu keperluan hidup pribadi maupun keperluan hidup masyarakat secara keseluruhan. Selain dari itu, setiap sistem 20 . Ibid., hlm. . Dr. Ahmad Muhammad Al Assal, Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, Prinsip da Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung, Pustaka Setia, 1999), hlm. 89, Cet. I 21 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 20 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam ekonomi bekerja menurut (2) prinsip dan motif ekonomi yang sama, yaitu setiap orang atau masyarakat akan berusaha mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan tenaga atau ongkos yang sekecil-kecilnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun, dilihat dari perbedaan keperluan hidup manusia yang harus dipenuhi dengan kegiatan ekonomi itu dan batasan-batasan yang ada, karena falsafah atau pandangan hidup serta agama, maka terdapat perbedaan dalam pelaksanaan tujuan, dan terutama dalam pelaksanaan prinsip ekonomi itu. Sistem-sistem ekonomi dunia yang mempengaruhi kegiatan ekonomi manusia sekarang ini, yaitu sistem ekonomi liberal atau kapitalis dan sistem ekonomi sosialis dan marxis. Di tengah-tengah kedua sistem ekonomi itu, kini sedang dikembangkan satu sistem ekonomi yang disebut ekonomi Islam. Yang dimaksud dengan Sistem Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman yang menjadi pedoman kerjanya, dipengaruhi atau dibatasi oleh ajaran-ajaran Islam.22 Ekonomi Islam saat ini menjadi alternatif solutif dalam transaksi ekonomi yang jauh dari nilai-nilai Islam. Secara hukum dan etika ekonomi Islam akan menjaga dan memberikan hak-hak manusia. Berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang semata-mata mencari keuntungan atas hak orang lain, sehingga memberi kerugian pada salah satu pihak pelaku tarnsaksi ekonomi. MUI Siapkan Fatwa Syariah Saham Berangkat dari permasalah pokok kita mengenai perdagangan saham, saat ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyiapkan fatwa mengenai mekanisme jual beli atau perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam fatwa tersebut nantinya akan ditetapkan mekanisme jual beli saham mana yang sesuai prinsip syariah.23 Ketua MUI KH Ma’ruf Amin menjelaskan, bila mekanisme jual beli saham di bursa efek di antaranya mengandung unsure tipu-menipu, manipulasi, dan barang yang diperjualbelikan tidak ada, transaksi saham itu tidak diperbolehkan. “Tapi, bila perdagangan yang dilakukan tidak ada unsure tipu-menipu, tidak ada manipulasi, dan barang yang diperjualbelikan ada, transaksi itu dibenarkan.” 22 . Mohammad daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (jakarta: UI Press, 1988), hlm. 17-18. 23 . Sumsel Pos, Kolom. Ekonomi dan Bisnis, hlm. 6, Jum’at 15 April 2011 Cet. I Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 21 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Ma’ruf menambahkan, jual beli saham di BEI bisa dibenarkan bila ada barangnya. Ada saham perusahaan yang diperjualbelikan. Artinya, ada otoritas bursa yang juga menjadi penjamin saham itu. Kita selaku umat Islam tentunya menyambut baik keputusan MUI untuk menyiapkan fatwa mengenai mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Setidaknya kita tidak menutup mata akan perkembangan pasar yang dewasa ini telah berevolusi semakin maju. Namun, tentunya sesuatu yang baru ini tidak serta merta dapat kita terima dengan begitu saja, perlunya pengawasan dan sikap hati-hati dalam melangkah. Dengan kata lain prinsip jual-beli yang dapat kita terima ialah yang sesuai dengan syariat. 22 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam E. Kesimpulan Setelah dilakukan pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka data ditarik beberap kesimpulan yaitu : 1. Pola perdagangan jual beli saham ini yaitu adanya penyertaan modal masyarakat, hal ini dilakukan oleh perusahaan dengan menawarkan saham kepada masyarakat luas, yang pada gilirannya melahirkan transaksi jual beli saham. 2. Hukum jual beli saham menurut ketentuan hukum Islam, memang secara tegas yang menerangkan hal ini tidak terdapat dalam alquran dan hadits, sehingga ada sebagian orag masih mempertentangkan hal ini. Namun bila kita melihatnya berdasarkan suatu pola yang ada di dalam sistem perdagangan Islam yaitudengan hukum Isyirkah mudharabah hal ini tidak bertentangan dengan hukum Islam, Namun yang harus menjadi perhatian bagi umat muslim adalah bahwa saham yang diperjual belikan harus tidak bertentangn dengan hukum Islam. 3. Adapun tarnsaksi jual beli mata uang asing atau valuta Asing yang dalam Islam disebut Sharf merupakan merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan 4. Adapun Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi: a. b. c. d. e. Institusi Perbankan Bank Sentral Spekulan dan Arbitraser Pialang Pasar Valas 23 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15 Bursa Saham & Valuta Asing dalam Perspektif Islam Daftar Pustaka Alquranul Karim Al-Bugha, Musthafa Dib, Buku Pintar Transaksi Syariah, (Bandung: Hikmah, 2010) Al Assal, Dr. Ahmad Muhammad & Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, Prinsip da Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung, Pustaka Setia, 1999), Cet. I Danareksa, Kumpulan Peraturan, (Jakarta: Kantor PPUE Pasar Modal) Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan fatwa Dewan Syariah Nasional, (Jakarta: PT intermasa, 2003), cet. II, hlm. 172-174 Hasa, M.Ali, Berbagai Macam Transaksi dalam Isam, (Jakarta: PT Raja Grafindo), cet. II Junaedi, Transaksi Jual Beli Saham dan Obligasi di Pasar Modal Indonesia ditinjau dari Segi Hukum Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1995), hlm. 6, cet. II Mohammad daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (jakarta: UI Press, 1988) Qardhawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (jakarta:Gema Insani Press, 1997), cet. I Sumsel Pos, Kolom. Ekonomi dan Bisnis, hlm. 6, Jum’at 15 April 2011 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/saham-definisi-jenis-dan-faktor-yang.html http://pengusahamuslim.com/baca/artikel/30/hukum-bursa-saham http://www.valas.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_valuta_asing http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/pasar-valuta-asing-valas.html, 6 Juni 2011 http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1062&Itemid =5 http://genghiskhun.com/perbedaan-alur-judi-dengan-jual-beli-biasa, 6 Juni 2011 http://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/04/29/mekanisme-kerja-pasar-valuta-asing/6 Juni 2011. 24 Masailul Fiqh Al Haditsah | Kelompok 15