Mata kuliah Dosen Pembuat Tahun : J0754 - Pengelolaan Organisasi Entrepreneurial : D3122 - Rudy Aryanto : 2009 Kewirausahaan, Pertumbuhan dan Organisasi Chapter 4 Kewirausahaan, Pertumbuhan, dan Inovasi Para wirausahawan memasuki pasar yang ada melalui inovasi. Oleh karenanya adalah hal logis untuk mengharapkan jumlah inovasi yang diciptakan oleh sebuah perusahaan dihubungkan dengan tingkat pertumbuhan perusahaan. Namun tidak semua inovasi berujung kepada kesuksesan, oleh karenanya perusahaan yang menciptakan inovasi dalam jumlah yang relatif besar tidak akan mengalami pertumbuhan yang tinggi. Hubungan yang kompleks antara tingkat inovasi dengan tingkat pertumbuhan perusahaan digambarkan oleh Kirchhoff dalam sebuah matriks berikut, yang ia sebut dengan Tipologi Kapitalisme Dinamis (Dynamics Capitalism Typology). Resources Constratined Growth Tinggi Rerata Inovasi Bisnis Rendah Internally Constratined Growth III Glamor I Inti Ekonomi IV Ambisius Low High Tipologi Kapitalisme Dinamis Perusahaan Inti Ekonomi Kebanyakan perusahaan yang tergolong dalam jenis ini berhasil memuaskan kebutuhan pemiliknya sehingga terus beroperasi secara sukses serta menjalankan tugasnya dalam pasar tanpa mencapai pertumbuhan yang signifikan. Tentu saja perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kuadaran ini akan mencapai tingkat pertumbuhan segera setelah didirikan, namun begitu mereka mencapai ukuran yang mampu memenuhi kebutuhan atau keinginan pemilik, maka pertumbuhan tersebut berhenti. Perusahaan Yang Ambisius Perusahaan ambisius mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dengan satu atau beberapa kombinasi inovasi awal. Sebuah produk atau layanan dapat menjadi sumber pertumbuhan dalam waktu yang lama, terutama dalam sebuah pasar yang besar. Pertumbuhan terjadi pada saat produkproduk atau layanan inovatif mengambil-alih pangsa pasar perusahaanperusahaan lama yang telah mapan. Contoh perusahaan seperti ini terdapat pada Dell Computer, yang membangun metode yang inovatif dalam mendistribusikan dan melayani mikrokomputer melalui surat menyurat secara langsung. Perusahaan Glamor Pertumbuhan yang tinggi hanya dapat dicapai dalam jangka panjang melalui tingkat inovasi yang tinggi. Kirchhoff menyebut perusahaan seperti ini sebagai perusahaan glamor karena berhasil menarik perhatian media serta meraih berbagai penghargaan berkat kesuksesan yang diraihnya. Kebanyakan perusahaan seperti ini memiliki akar produk berbasis teknologi, yaitu produk yang terus mengalami perkembangan dan inovasi dari waktu ke waktu. Microsoft adalah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang terus melakukan inovasi dalam bisnis software-nya. Perusahaan Pertumbuhan Terbatas Banyak perusahaan glamor yang bertumbuh setelah sebelumnya melewati masa-masa pertumbuhan yang terbatas (constrained growth). Akibat keterbatasan sumber daya, perusahaan-perusahaan seperti ini memiliki tingkat inovasi yang tinggi namun tidak mencapai pertumbuhan yang tinggi. Internally Constrained Firm Pemilik perusahaan yang tergolong dalam Internally Constrained Firm tidak mau mengakui bahwa mereka memilih untuk membatasi pertumbuhan, dengan tetap bertahan pada pendapatnya mengatakan bahwa pertumbuhan dibatasi oleh keenganan pemilik sumber daya untuk memberikan suplainya kepada perusahaan. Namun sebenarnya, para pemilik ini menimpakan beban kepada pemasok sumber daya dimana mereka tidak dapat bekerjasama. Resource – Constrained Firm Sebagian wirausahawan rela menyerahkan sebagian kepemilikannya, namun mereka tidak mampu menemukan atau menarik modal atau karyawan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan bisnisnya. Tanpa adanya modal pada tahap-tahap awal, perusahaan tidak akan pernah memiliki peluang untuk menunjukkan nilai serta kontribusi dari inovasi yang mereka ciptakan. Karena inovasi merupakan sesuatu yang mahal biayanya, maka perusahaan dalam kategori ini tidak bertahan lama. Sebuah bahaya besar mengancam eksistensi contrained-growth Firm. Perusahaan yang memiliki kondisi serta posisi keuangan lebih baik memiliki kesempatan yang lebih terbuka untuk melakukan inovasi. Perusahaan dengan tingkat keinovarifan yang tinggi namun tidak mengejar pertumbuhan yang tinggi akan dengan mudah ditiru oleh pesaing. Pelaku inovasi yakin bahwa hak paten akan melindungi mereka dari persaingan, namun ternyata keyakinan ini keliru. Pengadilan jarang memerintahkan pesaing yang melanggar hak paten untuk menarik produknya dari pasar. Sebaliknya, pesaing tersebut hanya diharuskan membayar denda dan malah diberikan izin untuk terus menawarkan produk yang sebelumnya diberlakukan hak paten tersebut. Resource – Constrained Firm (cont) Hal yang menarik adalah bahwa pengklasifikasian di atas tidak tergantung pada sektor industri, ukuran, usia, maupun lokasi dimana perusahaan didirikan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur yang masuk dalam kategori ambisius memiliki permasalahan, peluang, serta kebutuhan yang sama dengan perusahaan konstruksi yang juga masuk dalam kategori ambisius, demikian pula halnya perusahaan layanan dengan ukuran dan lokasi yang berbeda. Pada saat yang sama, perusahaan yang masuk kategori ambisius hanya memiliki sedikit kesamaan dengan perusahaan inti ekonomi dalam industri yang sama. Tipologi diatas juga dengan jelas menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama ternyata memiliki ambisi serta tujuan yang berbeda-beda. Bahkan transfer kepemilikan di antara anggota keluarga dalam perusahaan keluarga dapat menciptakan ambisi baru. Mereka yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang wirausahawan perlu untuk secara realistis melalukan perhitungan terhadap ambisi personal yang mereka miliki. The Entrepreneurial Mind and Administration • Desirable and Acquirable Attitudes, Habits and Behaviors • Six Dominant Themes – – – – – – Commitment and Determination Leadership Opportunity Obsession Tolerance of Risk, Ambiguity and Uncertainty Creativity, Self-Reliance, and Adaptability Motivation to Excel Entrepreneurial Attributes DESIRABLE ATTRIBUTES Creativity and Innovativeness Intelligence CORE ATTRIBUTES Commitment and Determination; Leadership Opportunity Obsession; Tolerance of Risk, Ambiguity, and Uncertainty; Creativity, Self-Reliance, and Adaptability; Motivation to Excel Energy, Health, and Emotional Stability Capacity to Inspire Values Creativity & Knowledge Dominant Venture Modes Entrepreneurial Most Least High Growth Maturity Higher potential, growth-minded ventures Higher potential, growth-minded ventures Lifestyle, mom and pop ventures Mature, bureaucratic dinosaurs Least Most Least Change and uncertainty Seed/Startup Most Administrative Entrepreneurial Domain Administrative domain Source: This exhibit is built on work by Timmons and Stevenson See Howard H. Stevenson, “A New Paradigm for Entrepreneurial Management,” in Entrepreneurship: What It Is and How to Teach It Harvard Business School, 1985), pp. 30-51, and Jeffry A. Timmons and Howard H. Stevenson, “Entrepreneurship Education in the 80s: What Entrepreneurs Say,” in Entreprenuership: What It Is and How to Teach It, pp. 115-34. Entrepreneurs Mind Vs Pure Administrators • How Do They Differ if both lead and manage? • Different Environments – Generally more ambiguity, focus on growth/change, less history, fewer policies. • Indicate Different Levels of Skills – Leadership, Creativity, Conflict Resolution, Building Consensus Know Thyself