Studi Perbandingan Antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan Temanggung Tahun 2014

advertisement
RINGKASAN HASIL
PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA
PELAYANAN PUBLIK BERBASIS WEBSITE
Studi Perbandingan Antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan Temanggung
Tahun 2014
Tim Peneliti :
Argo Pambudi, M.Si. NIP : 196202241998031001
Marita Ahdiyana, M.Si. NIP : 197303182008122001
Fauzi Nur Shofa, NIM : 09417141036
Bambang Aryadi, NIM : 12417144015
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Pemanfaatan website di lingkungan organisasi pemerintahan di Indonesia sudah
mulai berkembang, dari sekedar sebagai media informasi publik menjadi sarana
pelayanan yang sangat prospektif. Namun, berbagai faktor penyebab membuat format
implementasi dan bentuk permasalahannya menjadi sangat beragam. Penelitian ini
bertujuan mengetahui pemanfaatan website tersebut untuk menjalankan fungsi
pelayanan publik di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten
Temanggung Jawa-Tengah tahun 2014. Penelitian ini memanfaatkan serta
mempertajam hasil dan metode penelitian sebelumnya untuk pengembangan lebih
lanjut.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis DeskriptifKualitatif atas data yang bisa diakses -- dan ditindak lanjuti secara interaktif -- dalam
rangka pelaksanaan pelayanan publik melalui website resmi pemerintah. Penelitian ini
mengeksplorasi data secara internal maupun eksternal atas pemanfaatan website yang
berfungsi sebagai instrumen pelayanan publik di 2 lokasi penelitian tersebut sebagai
bahan perbandingan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan website untuk mendukung
pelayanan publik di kedua lokasi penelitian ini masih sangat minim, dalam arti masih
sebatas pada fungsi pemberian informasi sepihak saja. Dengan kata lain belum banyak
yang sudah bisa ditindak-lanjuti secara interaktif untuk peningkatan produktivitas fungsi
pelayanan publik pemerintah.
Terdapat pola permasalahan yang sama pada dua lokasi penelitian ini, yaitu : (1)
Pemahaman dan penerapan konsep pelayanan publik pada website tersebut tidak tepat
benar sehingga menyebabkan sistem pemetaan content produk informasinya menjadi
sangat lemah dan menjadi kurang tertata ; (2) SDM yang bertugas pada bidang tersebut
masih belum mampu memanfaatan sistem website tersebut sebagai sarana peningkatan
fungsi pelayann secara optimal ; (3) Layanan yang berupa pemberian informasi publik
sangat dominan dibanding dengan layanan dalam bentuk lain. Misalnya pengajuan dan
pemrosesan berbagai macam ijin dari pemda ; (4) Pemanfaatan website di ke dua lokasi
belum didukung tingkat pemahaman dan kemampuan masyarakat secara simultan.
Kata kunci: website, pelayanan publik, akses interaktif
ii
A. PENDAHULUAN
−
Latar Belakang
Pemanfaatan website oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, sudah berkembang dari sekedar sebagai media informasi
publik menjadi sarana pelayanan publik. Tujuannya adalah meningkatkan dayaguna dan hasil-guna pelaksanaan fungsi-fungsi pelayanan oleh pemerintah
melalui sarana tersebut.
Dewasa ini, demi peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitasnya,
pelayanan publik telah didukung -- dan bahkan di-substitusi -- oleh teknologi ini.
Bentuk dukungan ini bisa menjangkau semua aspek pelayanan publik, mulai dari
aspek peningkatan teknis pelayanan masyarakat, aspek peningkatan fungsi
kontrol manajerial maupun pada aspek substansi pelayanan pada masyarakat itu
sendiri. Namun demikian fakta menunjukkan bahwa bervariasinya faktor yang
ada di lapangan, kondisi pemanfaatan teknologi yang beraneka ragam, terutama
website, untuk pelaksanaan pelayanan publik itu sangat beragam. Akibatnya,
ada website yang masih “sekedar hadir” saja (presence), ada yang baru mulai
berkembang (emerging) dan ada pula yang sudah berfungsi secara interaktif
dan transaksional sebagai sarana pelayanan publik yang handal. Bahkan, atas
jasa teknologi website ini telah terjadi transformasi sistem pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah menuju pelayanan yang jauh lebih baik.
Penelitian tentang e-government -- khususnya tentang aspek
pemanfaatan website -- di Yogyakarta (2013) menunjukkan bahwa banyak aspek
pelayanan umum yang memanfaatkan teknologi website ini belum efektif
sehingga belum mampu meningkatkan produktivitas di mata publik. Bahkan ada
beberapa aspek yang justru kontra-produktif. Belum banyak informasi yang bisa
ditindak-lanjuti secara interaktif melalui website itu, belum banyak pelayanan
umum yang telah berubah menjadi lebih baik dan lebih produktif. Bahkan
sebaliknya, ada sebagian dari mereka yang terlibat -- dari kalangan aparat
subyek pelayanan publik maupun warga masyarakat penerima layanan (client) -justru terbebani kewajiban sistem tanpa ada peningkatan efek positifnya.
Layanan pemerintah melalui website pada penelitian tahun 2013 itu
menunjukkan dominasi perhatian tertuju pada layanan informasi publik yang
berfungsi memudahkan pelaksanaan tugas dan kewajiban aparatur pemerintah
saja. Sedangkan layanan publik yang berfungsi memudahkan warga masyarakat
memenuhi kebutuhan dirinya belum banyak diperhatikan.
Dalam beberapa aspek, fungsi pelayanan informasi publik ini tidak
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum. Selain itu pelayanan publik yang
memanfaatkan website resmi pemerintah ini belum terintegrasi dan
transformasional, dalam arti belum mampu merubah pola pikir dan pola kerja
pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan publik
3
pada umumnya. Berdasarkan latar belakang inilah maka ide penelitian ini hendak
dikembangkan.
-
Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah penelitian ini adalah :
1. Pelayanan publik apa saja di lokasi penelitian yang mendapat dukungan
website resmi Pemerintah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Temanggung ?
Adakah kemungkinan pengembangan ke depannya menjadi lebih baik ?
2. Apakah website resmi yang dibangun Pemerintah Daerah itu telah mampu
meningkatkan produktivitas fungsi-fungsi pelayanan publik yang mereka
lakukan?
3. Apakah keberadaan website tersebut mampu mentransformasi atau merubah
secara signifikan mekanisme kerja proses pelayanan publik yang mereka
lakukan?
-
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan :
1. Meng-optimalkan pemanfaatan website yang dibangun pemerintah untuk
menjalankan fungsi-fungsi pelayanan umum;
2. Mengantisipasi dan mencegah munculnya berbagai masalah yang
berkepanjangan terkait penerapan website ini ;
3. Menyusun bahan asistensi untuk Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Temanggung dalam rangka meningkatkan kinerjanya melalui pemanfaatan
website pada khususnya.
-
Urgensi Penelitian :
Berubahnya potensi masalah menjadi masalah nyata menyulut interpretasi
prediktif bahwa :
1. Pemanfaatan website ini di kemudian hari tidak akan mampu
memberdayakan fungsi-fungsi pelayanan umum pemerintah daerah yang
bersangkutan. Bilamana tidak dilakukan penanganan yang memadai justru
bisa menjadi beban bagi banyak pihak yang terlibat dalam sistem tersebut ;
2. Investasi yang ditanamkan untuk membangun sistem website pada
khususnya, dan penerapan teknologi baru pada umumnya, menjadi sia-sia,
tidak efektif dan tidak efisien menurut ukuran masa kini dan masa
mendatang.
Penelitian ini ingin menghapus kekawatiran prediktif tersebut dengan
mengetahui seawal mungkin, mengantisipasi serta mencegah kemunculan
masalah-masalah tersebut. Inilah urgensi penelitian ini.
4
B. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka penelitian ini mencoba merangkum tulisan yang relevan
dari berbagai sumber untuk menjelaskan secara deduktif hal-ikhwal terkait dengan
eksistensi dan pemanfaatan website sebagai basis untuk mendukung analisis
aktivitas pelayanan publik pemerintah. Oleh karena itu bahan pustaka banyak
diambil dari teori pelayanan publik bidang administrasi negara. Diantara banyak
bahan pustaka itu adalah tulisan Bastian (2003), Capron (2000), Kudo (2008),
Laudon (2000), Min-Shiang Huang, et al (2004), Christopher (2004). Sedangkan
konsepsi website sebagai instrumen pelayanan publik banyak diambil dari situs
wikipedia.org.
Hakekat website adalah satu bentuk penerapan teknologi terdepan di mata
masyarakat. Artinya, ia ada di lini paling depan yang langsung berinteraksi dengan
masyarakat. Pada titik inilah segala sesuatu yang semula berbentuk gagasan (nonfisik), benda (fisik), citra (image), gambar hidup (video), suara (audio), animasi dan
lain sebagainya – yang sudah dirubah ke dalam bentuk virtual (data elektronik) –
bisa dikomunikasikan kepada masyarakat secara online. Tanpa hambatan jarak
geografis dan sangat efisien dilihat dari berbagai aspek. Hambatan yang paling
sering menghalangi biasanya justru berbentuk hambatan non-geografis.
Website adalah sekumpulan halaman elektronik yang berisi informasi virtual
dalam berbagai format – tulisan, gambar, video, audio dan sebagainya – yangsaling
terhubung secara online. File-file website ditempatkan setidaknya pada sebuah
server yang terangkai dalam sistem jaringan elektronik, baik jaringan lokal (Local
Area Network) maupun WAN (Wide Area Network) atau lazim disebut dengan
jaringan internet. Informasi-informasi tersebut dapat diakses melalui alamat internet
yang dikenal dengan sebutan URL (Uniform Resource Locator). URL adalah
serangkaian huruf dan berbagai karakter berformat standar unik tertentu, yang
digunakan untuk menunjukkan suatu sumber informasi tertentu dalam jaringan
Internet. Situs web yang dapat diakses publik dalam jaringan internet disebut pula
dengan "world wide web" disingkat www.
URL (Uniform Resource Locator) :
http://www.intel.com/pressroom/index.htm
Protocol
ISP address
Path, directory, file name
(domain)
Sumber : Capron (2000 : 218)
5
Halaman pertama situs web (website) sering disebut dengan istilah
“homepage” atau "Home" atau “Beranda”. Halaman ini dimaksudkan sebagai sarana
informasi umum yang ditujukan pada publik seluas-luasnya. Selanjutnya digunakan
untuk mengarahkan masyarakat user atau visitor atau client ke informasi yang lebih
khusus dan terbatas untuk dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya. Informasi
dalam beranda dapat diakses publik secara bebas, namun halaman-halaman
selanjutnya yang terkait dengannya sering hanya bisa diakses secara lebih terbatas
karena berbagai kepentingan yang menjadi misi pengelolanya. Misalnya : seperti
kepentingan promosi komersial, jual-beli, kepentingan sosial, alasan keamanan,
menghormati privasi pihak tertentu, melindungi masyarakat dari informasi yang
tidak pantas dilihat, dan lain sebagainya. Banyak website memberikan kebebasan
bagi publik untuk mengaksesnya. Namun ada pula pengelola website yang
mewajibkan para pengunjungnya untuk mengkonfirmasi umur minimal, melakukan
pendaftaran menjadi anggota terlebih dahulu. Banyak pula pengelola website yang
meminta pembayaran terlebih dahulu untuk dapat menjadi anggotanya – untuk
kemudian diberi otoritas mengakses informasi lebih lanjut (lebih detail, lebih
lengkap, dan sebagainya) sesuai dengan keinginannya. Ada pula situs web yang
memberikan layanan e-mail, penyediaan data storage (ruang penyimpanan data
digital), dan lain sebagainya.
Sifat teknologi website yang mampu beroperasi secara massal ini
membuatnya berpotensi bisa digunakan sebagai fasilitas untuk peningkatan kinerja
pelayanan yang massal pula. Artinya bisa digunakan untuk mengimplementasikan
kebijakan pemerintah yang menyasar seluruh warga negara (kebijakan publik).
Dewasa ini website memiliki banyak fungsi yang dapat digunakan untuk
berbagai kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi (personal website), untuk
memenuhi kebutuhan organisasi yang berorientasi profit (commercial website),
organisasi non-profit dan untuk memenuhi kebutuhan pemerintahan (government
website). Website dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan
tujuan pada tingkat individual, organisasi skala kecil ataupun besar, maupun untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat luas yang tidak terorganisir. Website ada yang
dikelola oleh individu dan ada pula yang dikelola oleh organisasi. Oleh karena itu
perbedaan antara keduanya menjadi sangat kabur. Website ditulis dalam bentuk
teks yang kemudian secara dinamis di-convert ke dalam format HTML (Hyper Text
Markup Language), disimpan dalam server yang kemudian bisa diakses melalui
berbagai macam perangkat, seperti PC desktop, laptop, komputer tablet, PDA
ataupun Smartphone.
Berdasarkan informasi yang dikandungnya, halaman-halaman di dalam
website dapat dikategorikan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu website statis (Static
website) dan website dinamis (dynamic website).
6
1. Static Website berisi halaman-halaman web yang non-interaktif. Artinya hanya
mampu menyajikan informasi namun tidak memungkinkan berinteraksi dengan
pengunjung secara langsung. Content audio, video dan berbagai bentuk animasi
lainnya – yang seolah-olah terlihat dinamis – mungkin juga bisa dikategorikan
sebagai “static content” ini, yaitu apabila gerakan (action) yang dilakukannya
bukan merupakan reaksi dari aksi input yang diberikan oleh pengunjung. Ia
berkerja secara otomatis sesuai dengan program yang sudah ditanamkan. Status
informasi yang bisa diakses melalui website statis ini sama untuk semua
pengunjung. Fungsi sebenarnya hampir sama dengan brochure promosi,
company profile dan display product untuk sasaran calon pelanggan produk
perusahaan, baik komersial maupun non-komersial (customers atau clients).
Website statis ini menyajikan informasi standar yang tidak berubah-ubah. Tidak
mengikuti perubahan keadaan yang dinamis, termasuk dinamika aksi atau input
dari pengunjung. Jadi walaupun pengelola web itu telah meng-update content
secara periodik, namun bila hal itu dilakukan melalui proses manual (edit teks,
edit foto, dan sebagainya) tetap saja masih dikategorikan sebagai website statis.
Brosur pemasaran dan formulir isian sederhana – apalagi yang hanya bisa di
download dalam format pdf (Portable Document Format) dan harus ditindaklanjuti dengan tulisan tangan – termasuk content website statis ini. Karena ia
hadir dalam kondisi pre-defined dan content informasinya statis di mata user.
2. Dynamic Website
Dynamic website adalah website yang memungkinkan interaksi antara pemilik
website dengan pengunjungnya. Website ini memiliki halaman-halaman yang
bisa berubah-ubah secara otomatis ketika user menginginkannya. Ada proses
interaksi dalam pemanfaatan situs ini. Situs ini selalu menampilkan semacam
dialog box dan jawaban atas pertanyaan yang diajukan user. Selalu
menampilkan output atau reaksi atas input atau aksi yang dilakukan pengunjung.
Situs ini juga akan merespon perubahan situasi cuaca yang tidak menentu secara
otomatis, kepadatan arus lalu-lintas dan/atau informasi spesifik terkini yang
dibutuhkan pengunjung tanpa intervensi manual. Aspek dinamis website ini juga
menyangkut kemampuannya mencari dan menemukan secara spontan informasi
lengkap yang dibutuhkan pengunjung hanya dengan meng-input-kan kata kunci
saja, kemampuan menerjemahkan bahasa (dictionaries) dan encyclopedia,
kemampuan menampilkan multi media interaktif (video interaktif, teleconference,
voice over internet), dan lain sebagainya.
Pemanfaatan website itu biasanya berbentuk gabungan antara dua tipe
tersebut. Yang pasti content-nya bersifat informatif, menyenangkan dan menghibur.
Banyak dimanfaatkan untuk keperluan bisnis yang mendatangkan banyak
keuntungan, bahkan mampu menciptakan model bisnis baru yang dengan istilah ecommerce, seperti bisnis periklanan (advertising), penjualan secara online, jasa
7
data storage dan lain sebagainya. Ke 2 tipe website tersebut di atas potensial sekali
mendukung pelaksanaan pelayanan pemerintah kepada masyarakatnya (public
service).
Berikut ini disajikan tabel yang memuat banyak variasi pemanfaatan website.
Masing-masing berisi informasi spesifik untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik
pula.
Tabel 1 : Variasi Pemanfaatan Website
Type of Website
Description
Examples
Affiliate
A site, typically few in pages, whose purpose is
to sell a third party's product. The seller receives
a commission for facilitating the sale.
Affiliate Agency
Enabled portal that renders not only its custom
CMS but also syndicated content from other
content providers for an agreed fee. There are
usually three relationship tiers. Affiliate Agencies
Archive site
Used to preserve valuable electronic content
threatened with extinction. Two examples are:
Internet Archive, which since 1996 has
Internet Archive, Google
preserved billions of old (and new) web pages;
Groups
and Google Groups, which in early 2005 was
archiving over 845,000,000 messages posted to
Usenet news/discussion groups.
Attack site
A site created specifically to attack visitors'
computers on their first visit to a website by
downloading a file (usually a trojan horse).
These websites rely on unsuspecting users with
poor anti-virus protection in their computers.
Blog (web log)
Sites generally used to post online diaries which
may include discussion forums (e.g., blogger,
Xanga). Many bloggers use blogs like an
editorial section of a newspaper to express their
ideas on anything ranging from politics to
WordPress
religion to video games to parenting, along with
anything in between. Some bloggers are
professional bloggers and they are paid to blog
about a certain subject, and they are usually
found on news sites.
(e.g., Commission
Junction), Advertisers
(e.g., eBay) and
consumer (e.g., Yahoo!).
A site with the purpose of creating an
Brand building site experience of a brand online. These sites usually
do not sell anything, but focus on building the
brand. Brand building sites are most common
8
Type of Website
Description
Examples
for low-value, high-volume fast moving
consumer goods (FMCG).
Celebrity website
A website whose information revolves around a
celebrity. This sites can be official (endorsed by
the celebrity) or fan made (run by his/her fan,
fans, without implicit endorsement).
jimcarrey.com
Click-to-donate
site
A website that allows the visitor to donate to
charity simply by clicking on a button or
answering a question correctly. An advertiser
usually donates to the charity for each correct
answer generated.
The Hunger Site,
Freerice, Ripple
(charitable organisation)
Community site
A site where persons with similar interests
Myspace, Facebook,
communicate with each other, usually by chat or
orkut
message boards.
Content site
Sites whose business is the creation and
distribution of original content
(e.g., Slate, About.com).
Classified Ads site
Sites publishing classified advertisements
gumtree.com
Corporate website
Used to provide background information about a
business, organization, or service.
Dating website
A site where users can find other single people
looking for long range relationships, dating, or
just friends.
Electronic
commerce (ecommerce) site
A site offering goods and services for online sale
and enabling online transactions for such sales.
Forum website
A site where people discuss various topics.
Gallery Website
A website designed specifically for use as a
Gallery, these may be an art gallery or photo
gallery and of commercial or non-commercial
nature.
Government Site
A website made by the local, state, department
Many of them are pay
per services such as
eHarmony and
Match.com, but there
are many free or
partially free dating
sites. Most dating sites
today have the
functionality of social
networking websites.
For example,
9
Type of Website
Description
or national government of a country. Usually
these sites also operate websites that are
intended to inform tourists or support tourism.
Gripe site
Gaming website
Gambling website
Examples
Richmond.com is the
geodomain for
Richmond, Virginia.
A site devoted to the criticism of a person,
place, corporation, government, or institution.
A site that lets users play online games. Some
enable people to gamble online.
Humor site
Satirizes, parodies or otherwise exists solely to
amuse.
Information site
RateMyProfessors.com,
Free Internet Lexicon
Most websites could fit in this type of website to and Encyclopedia. Most
some extent many of them are not necessarily
government, educational
for commercial purposes
and nonprofit institutions
have an informational
site.
Media sharing site
A site that enables users to upload and view
media such as pictures, music, and videos
Mirror site
A website that is the replication of another
website. This type of websites are used as a
response to spikes in user visitors. Mirror sites
are most commonly used to provide multiple
sources of the same information, and are of
particular value as a way of providing reliable
access to large downloads.
Microblog site
A short and simple form of blogging. Microblogs
are limited to certain amounts of characters and Twitter
works similar to a status update on Facebook
News site
Similar to an information site, but dedicated to
dispensing news, politics, and commentary.
Personal website
Websites about an individual or a small group
(such as a family) that contains information or
any content that the individual wishes to
include. Such a personal website is different
from a Celebrity website, which can be very
expensive and run by a publicist or agency.
Phishing site
a website created to fraudulently acquire
sensitive information, such as passwords and
Flickr, YouTube, Google
Videos
cnn.com
10
Type of Website
Description
Examples
credit card details, by masquerading as a
trustworthy person or business (such as Social
Security Administration, PayPal) in an electronic
communication (see Phishing).
p2p/Torrents
website
Websites that index torrent files. This type of
website is different from a Bit torrent client
which is usually a stand alone software.
Political site
A site on which people may voice political views,
show political humor, campaigning for elections,
or show information about a certain political
party or ideology.
Porn site
A site that shows sexually explicit content for
enjoyment and relaxation. They can be similar
to a personal website when it's a website of a
porn actor/actress or a media sharing website
where user can upload from their own sexually
explicit material to movies made by adult
studios.
Question and
Answer site is a site where people can ask
Answer (Q&A) Site questions & get answers.
Rating site
A site on which people can praise or disparage
what is featured.
Religious site
A site in which people may advertise a place of
worship, or provide inspiration or seek to
encourage the faith of a follower of that religion.
Review site
A site on which people can post reviews for
products or services.
School site
a site on which teachers, students, or
administrators can post information about
current events at or involving their school. U.S.
elementary-high school websites generally use
k12 in the URL
Scraper site
a site which largely duplicates without
permission the content of another site, without
actually pretending to be that site, in order to
capture some of that site's traffic (especially
from search engines) and profit from advertising
Mininova, The Pirate
Bay, IsoHunt
Yahoo! Answers, Stack
Exchange Network
(including Stack
Overflow)
11
Type of Website
Description
Examples
revenue or in other ways.
A website that indexes material on the Internet
or an intranet (and lately on traditional media
Search engine site
such as books and newspapers)and provides
links to information as a response to a query.
Google Search, Bing,
GoodSearch,
DuckDuckGo
Shock site
Includes images or other material that is
intended to be offensive to most viewers
Showcase site
Web portals used by individuals and
organisations to showcase things of interest or
value
Social
bookmarking site
A site where users share other content from the StumbleUpon and Digg
Internet and rate and comment on the content. are examples.
Social networking
site
A site where users could communicate with one
another and share media, such as pictures,
Facebook, Orkut,
videos, music, blogs, etc. with other users.
Google+
These may include games and web applications.
Warez
A site designed to host or link to materials such
as music, movies and software for the user to
download.
Webmail
A site that provides a webmail service.
Hotmail, Gmail, Yahoo!
Web portal
A site that provides a starting point or a
gateway to other resources on the Internet or
an intranet.
msn.com, msnbc.com,
yahoo
Wiki site
A site which users collaboratively edit its
content.
Wikipedia, WikiHow,
Wikia
Goatse.cx, rotten.com
Sumber : Wikipedia, the free ensiklopedia : https://en.wikipedia.org/wiki/Website
Demikianlah penjelasan teoritis yang mendasari pengembangan logika
penelitian ini. Dalam penelitian ini perhatian difokuskan pada pemanfaatan website
untuk pelaksanaan fungsi pelayanan publik di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
12
C. METODE PENELITIAN
− Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Analisis Deskriptif-Kualitatif. Data yang
dianalisis adalah data yang bisa diakses dan ditindak lanjuti secara interaktif maupun
non-interaktif dalam rangka pelaksanaan pelayanan publik pemerintah. Untuk itu
dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi data secara internal maupun eksternal atas
pemanfaatan situs web sebagai instrumen pelayanan publik.
− Sumber Data
Sumber data utama untuk penelitian ini adalah data yang tersaji dalam halamanhalaman website resmi Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Kabupaten Temanggung Jawa-Tengah. Data dipilih khusus yang terkait dengan
fungsi pelayanan publik baik secara langsung maupun tidak langsung.
Catatan :
 Terkait dengan metode perbandingan dalam penelitian ini, fakta menunjukkan
bahwa metode Pembandingan sulit dilakukan secara linier, karena ragam produk
yang dihasilkan ke dua obyek yang diamati sangat beragam dan cenderung
uncomparable. Oleh karena itu perbandingan diarahkan ke pemahaman
karakteristik umum diantara keduanya.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Pemanfaatan Website untuk Pelayanan Publik di Kabupaten
Sleman dan Kabupaten Temanggung
a. Kabupaten Sleman
Website resmi Pemerintah Kabupaten Sleman telah online sejak tahun 2006
dengan menggunakan alamat www.slemankab.go.id/. Homepage yang
ditampilkan termasuk "lumayan" dalam arti sudah lebih dari cukup untuk bisa
memfasilitasi seluruh kebutuhan pemerintah dalam menjalankan fungsi
pelayanan publik pada umumnya. Namun persoalannya disini terletak pada
content-nya kurang sempurna sehingga menjadi akar persoalan-persoalan
berikutnya.
(1) Pemaknaan dan pemakaian konsep pelayanan yang kurang tepat. Hal ini
menyebabkan penyusunan sitemap menjadi tidak sistematis – Lihat Lampiran
1.
Konsekwesi logis akibat dari pemaknaan konsep yang kurang tepat ini terlihat
dalam sub-menu Layanan Online yang ditampilkannya. Dalam sub-menu
13
tersebut ditayangkan 10 item yang di claim sebagai bentuk Layanan Publik
Online, padahal sebagian besar content di dalamnya hanyalah berupa
informasi sepihak, semacam promosi dan sosialisasi belaka. Informasi yang
tertayang sebagian besar tidak bisa ditindak-lanjuti secara interaktif oleh
warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi ini bukanlah bentuk
pelayanan publik yang ideal.
(2) Pengamatan terakhir pada 23/10/2014 menunjukkan area page sudah relatif
penuh, tidak banyak area yang kosong atau tidak dimanfaatkan. Namun
demikian pemanfaatan area page tersebut secara kualitatif belum optimal.
Tampilan home page itu masih terkesan sangat miskin informasi yang bisa
ditindak-lanjuti secara interaktif oleh warga masyarakat. Keadaan dan kesan
ini diperkuat pula dengan tidak hadirnya desain dan animasi yang
sophisticated serta tampilan video sebagai sarana promosi daerah.
(3) Penyelenggaraan website merupakan bagian dari Penyelenggaraan Sistem
Informasi Manajemen Pemerintah Kabupaten Sleman. Keduanya saling
terkait secara fungsional, saling satu sama lain. Secara eksplisit sistem
informasi yang di claim telah diselemggarakan di lingkungan Kabupaten
Sleman berjumlah 42 buah (lihat lampiran 3). Namun demikian setelah
peneliti amati sebagian besar sistem informasi tersebut berorientasi untuk
mengatasi persoalan internal organisasi, bukan untuk meningkatkan
produktivitas pelayanan publik secara langsung. Dari 42 buah SIM yang
sudah terselenggara tersebut hanya terdapat 5 buah yang memiliki kaitan
langsung dengan peningkatan produktivitas pelayanan publik, yaitu :
a. Sistem Informasi Kesehatan
b. Sistem Informasi Pengelolaan SMS -- keluhan warga
c. Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan
d. Sistem Informasi Difabel : -- awal/persiapan pelayanan.
e. Sistem Informasi Pencari Kerja
Dari ke 5 sistem informasi tersebut belum semuanya berfungsi dengan baik.
(4) Program aplikasi Calendar of Events sudah dimanfaatkan dalam website
resmi Pemerintah Kabupaten Sleman ini namun terkesan masih belum
optimal dan berskenario jangka panjang. Pengamatan pada 22/10/2014 saat
penelitian ini dilakukan menunjukkan agenda kegiatan Bulan Oktober sangat
penuh, namun untuk bulan November dan Desember kosong. Artinya
program aplikasi calendar of events ini belum difungsikan sebagai bagian dari
sistem perencanaan terintegrasi. Asumsinya, bilamana perencanaan itu
melibatkan masyarakat maka fungsi pelayanan publik website ini akan
tampak disini. Namun realitas yang ada sekarang belum sampai pada tingkat
14
itu. Pola pengisian events yang seperti itu menunjukkan pragram aplikasi itu
baru difungsikan sebagai catatan elektronik saja.
b. Kabupaten Temanggung
Website resmi Pemerintah Kabupaten Temanggung online sejak sekitar bulan
Juli 2013. Home page yang ditampilkannya tergolong sangat sederhana baik dari
sisi keragaman contents maupun animasi yang ditampilkannya. Terdapat 12
menu yang ditampilkannya, yaitu : Home, Profil, Pemerintahan, Potensi,
Investasi, Kontak, Buku Tamu, Web Mail, Site Map, Blog, Keuangan, Fasilitas
Umum.
(1) Dalam menu-menu yang ditampilkan itu tidak dipakai istilah Pelayanan Publik
sebagaimana website Pemerintah Kabupaten Sleman. Bahkan menurut
Bupati Temanggung sendiri (Drs. H. Bambang Sukarno) Kehadiran website
Kabupaten Temanggung diharapkan dapat memberikan wawasan dan
sekaligus sebagai media untuk saling berkomunikasi antara Pemerintah
Kabupaten Temanggung dengan para investor, pebisnis maupun masyarakat
luas. Jadi tidak secara eksplisit ditujukan sebagai instrumen pelayanan
umum.
(2) Content :
Pengamatan terakhir pada 22/10/2014 menunjukkan masih banyak area
page yang kosong, tidak dimanfaatkan secara optimal, sehingga tampilan
home page itu secara sekilas sangat miskin informasi. Keadaan dan kesan ini
diperkuat pula dengan tidak hadirnya desain dan animasi sophisticated yang
menarik.
- Terkait dengan topik content yang sudah tersedia, ada banyak menu yang
belum dimanfaatkan, padahal potensi pemanfaatan ruang kosong itu banyak
sekali. Kolom Agenda kegiatan misalnya, ketika dibuka hanya tertayang
tulisan “Tidak ada kegiatan” – peneliti yakin di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Temanggung pasti ada agenda kegiatan yang bisa ditayangkan
dalam kolom tersebut.
Kalau dibandingkan dengan kalender agenda yang diselenggarakan di
website Kabupaten Sleman, Kabupaten Temanggung selangkah tertinggal.
Merskipun belum dimanfaatkan secara optimal kabupaten sleman sudah
menggunakan aplikasi program khusus untuk mengelola agenda ini.
-
Ada juga kolom yang sudah dimanfaatkan namun isinya sangat minimalis,
tidak dinamis dan telah out of date. Contohnya Sambutan Bupati
Temanggung terkait dengan diresmikannya website resmi Kabupaten
Temanggung ini. Sudah tertayang lebih dari satu tahun. Sambutan tersebut
diunggah pada bulan 29 Juli 2013 Jam 22:41:50 dan ditayangkan secara
15
mencolok pada kolom fokus dalam home page sampai dengan saat ini
(22/10/2014). Selain itu sambutan Bupati tersebut juga merupakan satusatunya content dalam kolom fokus tersebut. Tidak ada histori yang dapat
digunakan untuk menelusur materi apa saja yang pernah ditayangkan
sebagai content kolom fokus tersebut. Oleh karena isi sambutan itu terkait
dengan peresmian website resmi pemerintah ini, maka disimpulkan bahwa
content tersebut merupakan satu-satunya materi yang pernah ditayangkan.
2. Berbagai Bentuk Persoalan
(a) Dari proses abstraksi data hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat
beberapa persoalan mendasar yang membuat penyelenggaraan website
resmi pemerintah di ke dua lokasi tersebut menjadi yang terlalu bias pada
salah satu fungsi saja, yaitu fungsi pemberian informasi publik pada warga
masyarakatnya. Sementara itu fungsi-fungsi lain yang lebih bersifat
pelayanan fisik dokumen (non-virtual) dan fungsi-fungsi pelayanan lain yang
membutuhkan interaksi dan transaksi elektronik secara online masih sedikit
sekali, seperti fungsi pembayaran pajak secara online, pengiriman berkas
(file) persyaratan dari warga masyarakat kepada dinas terkait, dan lain
sebagainya.
(b) Persoalan menonjol lain yang mudah ditemui di kedua lokasi penelitian
adalah : (a) Belum memasyarakatnya kebiasaan menggunakan internet
dikalangan birokrasi itu sendiri maupun kalangan masyarakat penerima
layanan ; (b) Masih minimnya inisiatif intensifikasi pemanfaatan website
untuk pelayanan publik oleh pemerintah daerah ; dan (3) SDM yang belum
berkemampuan optimal dalam memanfaatkan website tersebut. Inisiatif
pemerintah daerah baru sebatas niat dan inisiatif formal belaka. Hal ini
tertuang dalam berbagai bentuk peraturan hukum yang relevan. Namun
substansinya belum tentu mudah dilaksanakan, baik oleh masyarakat
penerima layanan dan/ataupun oleh aparat pemerintah daerah itu sendiri.
Hal ini tercermin ragam layanan publik dan informasi yang tersaji dalam
laman website resmi pemerintah yang relatif stagnant serta pemanfaatan
fasilitas website ini yang belum optimal.
3. Pembahasan
Berbagai persoalan yang berujung pada belum berfungsinya website resmi
pemerintah sebagai instrumen pelayanan publik secara optimal kiranya
disebabkan oleh banyak faktor. Ada faktor yang relatif mudah diidetifikasi
namun ada juga faktor-faktor yang sulit diidentifikasi. Melalui bentuk data
penelitian ini, hasil analisis dan interpretasinya kiranya dapat diidentifikasi bahwa
penyebab munculnya persoalan di atas adalah minimnya kemampuan dan
16
inisiatif dari SDM yang bertugas menangani website ini. Mulai dari merancang
sistem, menginput data, memelihara, hingga memahami dan menghayati
kemanfaatan output website tersebut untuk pelayanan masyarakat. Hal ini
mungkin disebabkan faktor yang sebelumnya sudah ada, yaitu :
a. Pendidikan dan pengalaman yang kurang memadai – terutama untuk
mengatasi persoalan-persoalan yang non-teknis.
b. Keraguan terhadap validitas data dan informasi yang ditayangkan.
c. Peraturan hukum yang “mengekang”
d. Tingkat kesulitan teknis ekspansi pemanfaatan website -- SDM yang
belum memadai. Ketergantungan pada vendor bila program aplikasi
harus membeli dari pihak ke 3.
e. Sifat layanan publik yang tidak memungkinkan disubstitusi melalui
layanan website.
−
Keraguan terhadap Validitas Data dan Informasi
Selau ada keraguan user pada umumnya, Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Temanggung pada khususnya, terhadap validitas data atau informasi yang
ditayangkan dalam website resminya. Hal ini dibuktikan masih terus
ditayangkannya statement yang berisi pesan bahwa bila terdapat perbedaan
data dalam versi tayangan website dengan paper fisik, maka yang diakui adalah
yang berupa data resmi paper (fisik).
Sampel statement selengkapnya yang ditayangkan oleh Bidang Administrasi dan
Dokumentasi Pegawai BKD Kabupaten Sleman sebagai berikut :
"Isi situs bersifat informatif bukan merupakan legal opinion dari Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Sleman. Apabila terdapat data elektronik based
yang berbeda dengan data resmi paper, maka yang menjadi acuan adalah data
resmi paper based."
Sumber : ttp://bkd.slemankab.go.id/component/gallerypowerzoomer/
?view=gallerypowerzoomer&Itemid=813 diakses pada 31/05/2014 jam 14:07.
−
Contoh kasus yang menunjukkan kurangnya kemampuan SDM :
Kasus Pengumuman CPNS Pemerintah Kabupaten Temanggung Formasi Tahun
2014 secara online :
Pengamatan pada 27/09/2014 terhadap kasus pengumuman penerimaan CPNS
Pemerintah Kabupaten Temanggung Formasi Tahun 2014. Pengumuman CPNS
ini ditayangkan dalam format *.pdf yang terdiri dari 9 file single page, yaitu file
1, file 2, file 3 dst sampai file 9. Padahal ke 9 file itu merupakan satu kesatuan
dokumen yang tidak boleh dipisah-pisah. Banyaknya file pdf single page ini
menunjukkan kemampuan SDM Operator yang kurang memadai dalam
mengoperasikan scanner divice. Penanganan secara multiple pages akan lebih
praktis ditinjau dari semua aspek.
17
E.
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Website resmi yang dibangun Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman dan
Temanggung belum mampu meningkatkan produktivitas fungsi-fungsi pelayanan
publik yang menjadi misi utamanya.
2. Website tersebut belum mampu mentransformasi atau merubah secara signifikan
mekanisme kerja proses pelayanan publik yang mereka lakukan.
3. Terdapat pola permasalahan yang sama pada dua lokasi penelitian ini, yaitu : (1)
Pemahaman dan penerapan konsep pelayanan publik pada website tersebut
tidak tepat benar sehingga menyebabkan sistem pemetaan content produk
informasinya menjadi sangat lemah dan menjadi kurang tertata ; (2) SDM yang
bertugas pada bidang tersebut masih belum mampu memanfaatan sistem
website tersebut sebagai sarana peningkatan fungsi pelayann secara optimal ;
(3) Layanan yang berupa pemberian informasi publik sangat dominan dibanding
dengan layanan dalam bentuk lain. Misalnya pengajuan dan pemrosesan
berbagai macam ijin dari pemda ; (4) Pemanfaatan website di ke dua lokasi
belum didukung tingkat pemahaman dan kemampuan masyarakat secara
simultan.
DAFTAR PUSTAKA :
Bastian(2003)., Perkembangan ”E-government” di Indonesia.Harian Sinar
Harapan, Sabtu, 08 Maret 2003 No. 4352
Capron, H.L. (2000), Computers, Tools for an Information Age., Sixth edition,
Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey, 07458
Hiroko Kudo (2008)., Public Administration Quarterly, Vol. 32, No. 1 (SPRING
2008), pp. 93-120., Published by: SPAEF. Stable URL:
http://www.jstor.org/stable/41288306. Accessed: 13/04/2013 14:45
Laudon, Kenneth C. and Jane P. Laudon (2000), Management Information
System. Sixth Edition, The Dryden Press, Orlando FL.
Laudon, Kenneth C. and Jane Price Laudon (1991), Business Information System,
A Problem-Solving Approach., The Dryden Press, Orlando FL.
Min-Shiang Hwang et al. (2004)., “Challenges In E-Government and Security of
Data” dalam INFORMATION & SECURITY : An International Journa, Vol. 15, No. 1,
2004, p. 9 – 20.
Reddick, Christopher G. (2004), Empirical Models of E-Government Growth in
Local Governments., e-Service Journal, Vol. 3, No. 2 (Winter 2004), pp. 59-84, Published
by:
Indiana
University
Press.
Source:
Stable
URL:
http://www.jstor.org/stable/10.2979/ESJ.2004.3.2.59, Accessed: 13/04/2013 13:55
Wikipedia, the free ensiklopedia : https://en.wikipedia.org/wiki/Website.
18
_______________________
19
Download