Pendidikan Jasmani urnal Indonesia

advertisement
Volume 7, Nomor 2, November 2010
SI,
urnal
Pendidikan
Jasmani
Indonesia
Diterbitkan oleh:
Jurusan Pendidikan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta
ISSN
0216-1699
Vllllllil
77DElb
Jurnal .
Pendidikan
Jasmani
Indonesia
ISSN 0216-1699
Volume 7, Nomor 2, November 2010
Daftar Isi
Daflarisi
iii
Catalan Editorial
v
Meningkatkan Etos Kerja Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar
A e p Juardi dan Soni Nopembri, Guru Sekolah Dasar Negeri Pangalengan 4 Bandung dan
Universitas Negeri Yogyakarta
1-8
Peran Guru Pendidikan Jasmani dalam Pelaksanaan Unit Kesehatan Sekolah di B M P Negeri
Se-Kabupaten Sleman Yogyakarta
Erwin Setyo Kriswanto, Universitas Negeri Yogyakarta
9-14
Bermain dan Kreativitas Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Yuyun Ari Wibowo, Universitas Negeri Yogyakarta
15-20
Peningkatan Pembelajaran Dasar Gerak Renang Melalui Pendekatan Bermain
Untuk Mahasiswa Prodi P J K R FIK U N Y
A M . Bandi Utama, Universitas Negeri Yogyakarta
21-29
Meningkatkan Kemampuan Passing Bola Voli Siswa S W A Melalui Pembelajaran
Dengan Model Bermain
Harry Aprianto dan Suhadi, Universitas Negeri Yogyakarta
30-33
Target Games: Sebuah Pengembangan Konsep Diri Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Aris Fajar Pambudi, Universitas Negeri Yogyakarta
34-40
Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Berbasis Kompetisi
Agus Susworo Dwi Marhaendro, Universitas Negeri Yogyakarta
41-49
Identifikasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Penjas S M K di Gunungkidul Berdasarkan
Permendiknas No. 24 Tahun 2007
Yan Rangga Ardhimuna dan Amat Komari, Universitas Negeri Yogyakarta
50-56
Pembelajaran Mini Bridge Bagi Sekolah Dasar
Sugeng. S R dan Heri Purwanto, Guru Sekolah Dasar Pucungan Pun/vorejo dan
Universitas Negeri Yogyakarta
57 - 63
Pengembangan Ekstrakurikuler Panahan di Sekolah Sebagai Wahana
Membentuk Karakter Siswa
Yudik Prasetyo^ Universitas Negeri Yogyakarta
JPJI, Volume 7, Nomor 2, November 2010
A
. 64 - 6 8 )
iii
Diterbitkan
Oleh:
Jurusan Pendidikan
Olahraga
Fakultas Ilmu
Keolahragaan
Universitas Negeri
Yogyakarta
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia
Volume 7, Nomor 2, November 2010
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULERPANAHAN DI SEKOLAH
SEBAGAI WAHANA MEMBENTUK KARAKTER SISWA
Oleh Y u d i k P r a s e t y o
Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract
Indonesia perlu m e m p e r s i a p k a n m a s y a r a k a t
Education not only covers the school curriculum,
also covers various aspects which can improve
competence
of the yourig generation
kemuliaan. Hal itu dapat diperoleh dengan melakukan
archery for
kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler olahraga
student
merupakan merupakan w a h a n a yang efektif dan
generation
strategis dalam menciptakan masyarakat yang sportif
students expected to contribute in shaping
of primary school and high school into a
reasoning
fit and have good logic and
to absorb many positive
them. The functions of extracurricular
(a) development,
caroer
things around
activities
(b) social, (c) recreational,
preparation.
the
Establishment
of
character is very important for the young
are
and (d)
national
generation
and stipulated the fate of nations in the future. The
young generation
personality,
needs to have a strong mental
passionate,
disciplined, innovative
Indonesia yang sehat, bugar, berprestdsi, produktif,
beretos kerja tinggi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
in facing the
challenges of the future. Extracurricular
of tough, physically
but
dan madani.
Partisipasi yang tinggi dalam olahraga disebabkan
oleh olahraga dapat memberikan kesempatan yang
ideal untuk tenaga dengan jalan yang baik (di dalam
lingkungan persaudaraan d a n persahabatan untuk
persatuan yang sehat dan s u a s a n a yang akrab dan
gembira) menuju kehidupan serasi, selaras, dan
never give up,
seimbang untuk mencapai kebahagiaan hidup yang
and work hard to make the
sejati (Engkos K o s a s i h , 1983:1). Diantara cabang
tenacious,
nation a nation that has a high competitiveness,
so
olahraga yang a d a d a n banyak nilai pembentuk
as to be parallel with other nations. Establishment
of
karakteryang terkandung di dalamnya adalah olahraga
national character can be done through extracurricular
panahan.
archery like: when archery, an archer should really be
Pendidikan tidak hanya m e n c a k u p kurikulum
mastered or control his emotions as emotional stability
sekolah, namun juga mencakup berbagai aspek yang
is very influential on achievement
dapat meningkatkan kompetensi generasi muda dalam
scores.
Weather,
air humidity, wind is a challenge that must be conquered
at the time of archery. Archers must take the right
decision just before releasing his arrow into the target
when there is a wind. The scoring system also teaches
the archer to be honest because the scoring was not
done by the referee or jury, but made by him/herself.
menghadapi berbagai tantangan m a s a depan.
Ekstrakurikuler panahan bagi pelajardiharapkan dapat
turut memberikan kontribusi dalam membentuk pelajar
sekolah d a s a r d a n s e k o l a h m e n e n g a h menjadi
generasi yang tangguh, sehat secara fisik dan memiliki
logika serta nalar yang baik untuk menyerap berbagai
Key words: character, archery
hal yang positif yang a d a di sekitarnya. Hal ini sejalan
dengan
PENDAHULUAN
karakter
olahraga
panahan
yang
mengharuskan atlet untuk memiliki konsentrasi yang
baik, fokus serta kemampuan menalar yang cepat.
P a d a era g l o b a l i s a s i in! b a n g s a I n d o n e s i a
menghadapi tantangan cukup berat, terutama dalam
menghadapi era persaingan di segala bidang yang
ketat. Untuk menghadapi tantangan tersebut, bangsa
64
Ekstrakurikuler panahan bagi pelajar bertujuan untuk
m e n s o s i a l i s a s i k a n c a b a n g p a n a h a n di kalangan
generasi muda baik di sekolah dasar maupun sekolah
menengah.
JPJI, Volume 7, Nomor 2, November 2010
Pengembangan Ekstrakunkuler Panahan di Sekolah
Sebagai Wahana Membentuk Karakter Siswa
hasil b u d a y a material
s e l a m a 30-60 menit setiap melakukan aktivitas
manusia sejak a w a l k e b e r a d a a n n y a di d u n i a .
P a n a h a n merupakan
jasmani. Apabila kita mengacu pada hal tersebut, tentu
Perkembangan utama teknologi panahan adalah pada
saja pelajaran pendidikan jasmani yang diberikan di
busumya. Busur berperan sebagai penyimpan tenaga
sekolah sangat kurang sehingga diambil kebijakan
manusia, dan revolusi cara hidup manusia pun terjadi.
untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler olahraga
Tidak banyak yang bisa diketahui mengenai busur
s e b a g a i aktivitas tambahan yang
dan anak panah pada masa itu. P a d a m a s a klasik
meningkatkan kesegaran jasmani dan pembentukan
Eropa terdapat banyak catatan mengenai bangsa-
karakter anak.
bertujuan
bangsa yang jauh lebih superior dibanding Yunani dan
Sesuai yang tercantum dalam Undang-undang No.
oma dalam hal busur. Pada masa selanjutnya kita
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
juga bisa melihat superioritas inggris atas Prancis,
P a s a l 1 butir 12 d a n 13 yang menyebutkan bahwa
Mongol atas Eropa, Mongol atas Cina, semuanya
pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar
dalam hal busur dan anak panah. Olahraga panahan
pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
yang dikenal di Indonesia terbagi menjadi tiga nomor,
terstrukturdan berjenjang, dan pendidikan informal
b e r d a s a r k a n jenis b u s u r y a n g d i g u n a k a n . Ini
adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dari
merupakan a k o m o d a s i dari peraturan
penjelasan tersebut di atas jelas bahwa memang ada
yang
dikeluarkan oleh PITA terhadap kondisi Indonesia.
beberapa tempat selain pendidikan dalam kelas yang
Ketiganya mewakili jenis busur yang banyak terdapat
dapat membentuk karakter siswa tersebut, dimana
di Indonesia saat ini. berikut nomor-nomoryang ada
salah
di Indonesia saat ini: (1) nomor tradislonal, busur
e k s t r a k u r i k u l e r ( A n i f r a l H e n d r i . 2 0 0 8 , http://
terbuat dari kayu utuh. Olahraga yang dilakukan
202.152.33.84/index.php/option=com).'
satu
wahana
nya
adalah
kegiatan
panahan outdoor. Dilakukan dalam posisi duduk,
D a l a m m e n g a d a k a n kegiatan ekstrakurikuler,
target menyesuaikan (2) nomor nasional, busur
pihak sekolah harus peka terhadap kemampuan dan
terbuat dari kayu dan bambu, peraturan lainnya sama
kemauan siswa, sehingga diharapkan akan ada suatu
dengan
nomor
pencapaian prestasi dari siswa tersebut atas kegiatan
internasional, busur terbuat dari bahan sintetis (http:^
ekstrakurikuler yang diikutinya. Karena pada dasarnya
/www-voa-islam .com/news/archery-shooting/2009/07/
kegiatan ekstrakurikuler ditujukan untuk mengetahui
10/226/seri-lanjutan-panahan).
potensi dari setiap siswa. Menurut Anifral Hendri
EKSTRAKURIKULER
f u n g s i kegiatan e k s t r a k u r i k u l e r antara lain (a)
nomor
Internasional,
(3)
(2008, http://202.152.33.84/index.php/option=coml.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler
pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu
untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas
p e n g e m b a n g a n p e s e r t a didik s e s u a i d e n g a n
peserta didik s e s u a i dengan potensi, bakat, d a n
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan
minat, (b) sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler
yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik
untuk m e n g e m b a n g k a n k e m a m p u a n d a n r a s a
atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
tanggung jawab sosial peserta didik, (c) rekreatif, yaitu
berkewenangan di sekol ah/madrasah.
fungsi
Pendidikan di lingkungan sekolah menengah,
kegiatan
ekstrakurikuler
untuk
mengembangkan s u a s a n a rileks, menggembirakan
umumnya rata-rata usia anak adalah 13-18 tahun,
d a n m e n y e n a n g k a n bagi p e s e r t a ' didik y a n g
secara fisiologis usia tersebut
menunjang proses peri<embangan, (d) persiapan karir,
adalah usia
pertumbuhan dan perkembangan. Abdulkadir Ateng
yaitu fungsi
kegiatan ekstrakurikuler
untuk
(1992:68) menyatakan bahwa s e s e o r a n g a k a n
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
melakukan aktivitas secara teratur dan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan akan memperoleh kesegaran
jasmani yang baik. Usaha peningkatan kesegaran
jasmani harus dilakukan minimal 3-4 kali seminggu
JPJI, Volume 7, Nomor 2, November 2010
65
Yudik Prasetyo
PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI
melakukan ekstrakurikuler panahan dengan baik juga
EKSTRAKURIKULER PANAHAN
membantu dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu
Akar kata "karakter" dapat dilacak dari kata latin
"kharakter",
"kharassein",
d a n "kharax",
yang
maknanya "tools for marking", "to engrave",
dan
'pointed stal<e". Kata ini mulai banyak digunakan
dalam bahasa Perancis "caractere"pada abad ke-14
dan kemudian masuk dalam bahasa Inggris menjadi
"cfiaracter",
s e b e l u m akhirnya menjadi b a h a s a
Indonesia "karakter" (Andrias Hareaf, 2005, http://
www.pembelajar.com/). Karakter adalah distinctive
trait, distinctive quality, moral strength, the pattern of
behavior
found in an individual or group (Victoria
Neufeld, 1991), Dalam kamus Poenwadarminta (1990),
karakter diartlkan sebagai tabiat; watak, sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang daripada yang lain.
fokus pada diri sejati. Melalui ekstrakurikuler panahan
dapat melihat masalah dengan lebih cepat dan lebih
jelas dan menyelesaikan masalah dengan tepatdan
cepat {Jacky Chantraine,
http://kontaktuhan.org/
news/news148/bp1 .htm).
Menurut Irwan Prayitno (2008), s e c a r a normatif,
pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang
sangat panting bagi generasi muda d a n menentukan
nasib bangsa di masa depan. Generasi muda periu
memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat,
ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif dan bekerja
keras untuk menjadikan bangsanya menjadi bangsa
yang memiliki daya saing tinggi, sehingga dapat
berada sejajar dengan bangsa-bangsa lain. N a m u n
pada kenyataannya, pernyataan di atas sering hanya
s e b a t a s pada retorika. Kondisi yang kita hadapi
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Panahan
Seluruh Indonesia ( P P Perpani) untuk masa jabatan
2005-2009 Taufik Effendi menyatakan bahwa dalam
era kepemimpinannya berharap dapat membawa
c a b a n g o l a h r a g a k e m b a l i berjaya. Taufik juga
mengatakan bahwa membuat dua program besar yang
sekarang menunjukkan bahwa era globalisasi telah
menempatkan generasi muda Indonesia pada posisi
yang berada di tengah-tengah derasnya arus informasi
yang sedemikian bebas, sejalan dengan kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi.
akan dijalankan selama masa kepemimpinannya yaitu
Menurut Stefan Sikone (2006), adapun generasi
mengembangkan panahan di kalangan angkatan
m u d a d a l a m m e l a k s a n a k a n koordinasi g e r a k a n
bersenjata dan pada tingkat sekolah sebagai salah
tersebut memiliki 3 (tiga) peran penting yaitu; (a)
satu bentuk ekstrakurikuler. Oleh karena, dengan
sebagai pembangun kembali karakter bangsa
banyaknya sekolah yang mengadakan ekstrakurikuler
{character builder). Di tengah-tengah derasnya arus
panahan, maka perkembangan panahan akan pesat
globalisasi, kemudian ditambah dengan sejumlah
dan siswa sebagai generasi muda akan mempunyai
erosi karakter positif bangsa sementara adanya gejala
k a r a k t e r y a n g m u l i a (Taufik
amplifikasi atau penguatan mentalilas negative,
E f f e n d i , http://
Di
seperti malas, koruptif dan sebagainya, maka peran
Indonesia ekstrakurikuler panahan yang sudah banyak
generasi muda adalah membangun kembali karakter
beriangsung yaitu di sekolah-sekolah yang berlatar
positif bangsa. Peran ini tentunya sangat berat, namun
belakang Islam. Hal ini dilakukan karena sesuai ajaran
esensinya adalah k e m a u a n k e m a u a n keras d a n
agama Islam, bahwa olahraga panahan sangat baik
komitmen dari generasi muda untuk menjunjung nilai-
diperkenalkan dari anak-anak.
nilai moral di atas kepentingan-kepeniingan sesaat,
www.kapanlaai.eom/h/0000085089.htmn.
sekaligus
upaya
kolektif
untuk
Olahraga panahan bukan olahraga sembarangan
menginternalisasikannya pada kegiatan dan aktifitas
tetapi juga merupakan suatu bentuk seni. Olahraga
s e h a r i - h a r i , (b) s e b a g a i p e m b e r d a y a k a r a k t e r
panahan juga merupakan meditasi. Meditasi bukan
{character enabier), pembangunan kembali karakter
hanya duduk dan menutup mata. Seorang pemanah
bangsa tentunya tidak akan cukup, jika tidak dilakukan
berkonsentrasi penuh sebelum dan sewaktu
p e m b e r d a y a a n s e c a r a terus m e n e r u s . B e n t u k
memanah. Waktu membidik sasaran, seolah siswa
praktisnya adalah kemauan dan hasrat yang kuat dari
melihat gambaran guru. Karena bagi pemanah yang
g e n e r a s i m u d a untuk menjadi role m o d e l dari
unggul, pemanah dan sasaran bukan merupakan
pengembangan karakter
bangsa yang positif, (c)
lawan, tapi telah lebur menjadi satu. Siswa yang
66
JPJI, Volume 7, Nomor 2, November 2010
Pengembangan Ekstrakunkuler Panahan di Sekolah
Sebagai Wahana Membentuk Karakter Siswa
sebagai perekayasa karakter {character
engineer),
sejalan dengan perlunya adaptifitas daya saing untuk
memperkuat ketahanan bangsa. Peran yang terakhlr
ini menuntut generasi muda untuk terus melakukan
pembelajaran. Harus diakui bahwa pengembangan
karakter positif bangsa, bagalmanapunjuga, menuntut
adanya modifikasi dan r e k a y a s a yang tepat
disesuaikan dengan perkembangan jaman.
Dalam
ekstrakurikuler
panahan,
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembentukan karakter bangsa merupakan hal
y a n g s a n g a t penting bagi g e n e r a s i m u d a d a n
menentukan nasib bangsa di m a s a depan. Dalam
ekstrakurikuler p a n a h a n , banyak pembelajaran/
tantangan yang dihadapi seperti diri sendiri, lawan,
dan lingkungan. Tujuan akhir ekstrakurikuler panahan
terietak d a l a m p e r a n a n n y a s e b a g a i w a d a h unik
banyak
pembelajaran/tantangan yang dihadapl seperti diri
sendiri, lawan, dan lingkungan. Ketika memanah,
penyempurnaan watak. dan sebagai w a h a n a untuk
memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat,
watak yang baik dan sifat yang mulia.
seorang pemanah hams benar-benar dapat menguasai
atau mengendalikan emosinya karena stabilitas emosi
sangat berpengamh tei+iadap pencapaian skor. Cuaca,
kelembaban udara, terpaan angin merupakan
tantangan yang harus ditaklukan pada saat memanah.
Pemanah harus mengambil keputusan yang tepat
sesaat sebelum melepaskan panahnya ke sasaran
ketika terjadi angin. Sistem penilaian dalam panahan
juga mengajarkan pemanah untuk jujur karena skoring
tidak dilakukan oleh wasit atau juh, tetapi dilakukan
sendiri oleh pemanah (Ismaryati, 2007:384). Setiap
penguasaan dalam teknik-teknik yang dilakukan
dalam ekstrakurikuler panahan mastng-masing siswa
waktunya berbeda-beda, sehingga kedisiplinan sangat
penting. Bagi siswa yang disiplin, maka akan cepat
menguasai karena panahan selal.u dituntut keajegan/
kontinuitas. Kedisiplinan tersebut apabila dilatih
dalam ekstrakurikuler, juga akan bermanfaat pada
kedisiplinan di tempat lain baik pada waktu di sekolah
maupun keluarga.
Tujuan akhir ekstrakurikuler panahan terietak
dalam
peranannya
sebagai
wadah
unik
penyempurnaan watak, dan sebagai wahana untuk
DAFTAR PUSTAKA
M. Abdulkadir Ateng. (1992). A z a s dan Landasan
Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdikbud.
Andrias Harefa. (2005). Membangun
Karakter, http://
www.pembelajar.com/wmview.php?ArtlD=160
(diaksestanggal 11 November 2009".
Anifral Hendri. (2008). Ekskul Olahraga
Upaya
Membangun Karakter Siswa. http://202.152.33.84/
i
n
d
e
X
•
D
h
p
/
ODtion=com_CQntent&task=view&id=16421&ltemkl=46.
diakses 20 November 2009.
Engkos Kosasih. {1983). Olahraga Teknik & Program
Latihan. Jakarta; Akademlka Pressindo.
Ismaryati. (2007). Panahan
Sebagai
Olahraga
Rekreasi: Proceeding Seminar Olahraga Nasional.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Jacky Chantraine.
Kunci Sukses Seorang
Jago
Pemanah. http://kontaktuhan.org/news/news148/
b p l .htm, diakses 11 November 2009.
J o h a n s y a h Lubis. http://www.koni.or.id/files/
d o c u m e n t s / j o u r n a l /
4.%2QEtika%2Qdan%2Qdalam%2QPendidikan.
diakses 8 Desember 2009.
memiliki dan membentuk kepribadian yang kuat,
watak yang baik d a n sifat yang mulia; hanya orangorang yang memiliki kebajikan moral seperti inilah
yang akan menjadi warga masyarakat yang berguna
(Johansyah Lubis,
http://www.koni,or.id/files/
documents/iournal/4.%V Di daerah P a p u a , panahan
banyak dilakukan oleh penduduk setempat baik dalam
berburu maupun saat beraktivitas lainnya, tetapi
sebaiknya diarahkan dan dibina agar panahan itu
dilakukan dalam permainan olahraga. P a n a h a n di
Papua, jangan digunakan untuk berperang antar
sesama.
JPJI, Volume 7, Nomor 2, November 2010
Irwan P r a y i t n o . (2008). Refleksi
Pembangunan
Pemuda dan Olahraga Indonesia Kebijakan dan
Strategi.
http://www.irwanpravitno.info/artikel.
diakses 8 Desember 2009.
Sen Lanjutan Panahan. http://www.voa-islam.com/
news/archerv-shootinQ/2009/07/10/226/serilaniutan-panahan/. diakses 20 November 2009.
Stefan Sikone. (2006). Pembentukan Karakter Dalam
Sekolah. P o s K u p a n g , Jum'at, 12 Mei 2006.
Taufik Effendi. P P Perpani: Panahan Hams Berjaya
Lagi.
http://www.kaDanlaQi.eom/h/
0000085089.html. diakses 8 Desember 2009.
Yudik Prasetyo
Victoria N e u f e l d (Editor in Ctiief) & D a v i d B.
Guralnik(Editor in Chief Emeritus). 1991. Webster
New World Dictionary, Third College Edition:
Prentice Hall.
68
JPJI, Volume 7, Nomor 2, November 2010
Download