Laporan Tahunan 2011

advertisement
dynamic change
for better growth
Laporan Tahunan
Annual Report
DAFTAR ISI
Contents
Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan
Vision, Mission, and Company's Philosophy
KILAS KINERJA 2011
FLASHBACK PERFORMANCE OF 2011
1 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
2 Grafik Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights Graphic
6 Peristiwa Penting Yang Terjadi di Tahun 2011
2011 Significant Events
11 Penghargaan dan Sertifikasi
Awards and Certifications
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REPORT OF BOARD OF COMMISSIONERS AND
BOARD OF DIRECTORS
14 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
20 Laporan Direksi
Board of Directors Report
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
34 Riwayat Singkat Perusahaan
Company in Brief
40 Bidang Usaha
Line of Business
42 Produk dan Jasa
Product and Services
56 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
57 Profil Direksi
Board of Directors Profile
58 Struktur Organisasi
Organization Structure
60 Sumber Daya Manusia
Human Capital
62 Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Profile
62 Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi
beserta Strukturnya
Subsidiaries and Affiliated Companies
62
63
64
66
Nama dan Alamat Kantor Akuntan Publik
Public Accountant
Jaringan Kerjasama
Cooperation Network
Wilayah Kerja dan Peta Operasional
Work Area and Operational Map
ASEI ke Depan
ASEI in the Future
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
68 Tinjauan Industry
Industry Review
75 Tinjauan Bisnis
Business Review
77 Tinjauan Bisnis Per Segmen Usaha
Business Review by Business Segment
88 Tinjauan Operasional
Operational Review
102 Analisis Keuangan
Financial Analysis
102 Kinerja Keuangan
Financial Performance
108 Tingkat Kesehatan Perusahaan
Corporate's Financial Soundness Level
108 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat
Kolektibilitas Piutang
The Ability to Pay Debts and Accounts Receivable
Collectivity Level
112 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur
Modal dan Tingkat Solvabilitas
Capital Structure, Management Policy on Capital
Structure and Solvability Level
113 Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan
Usaha atau Pendapatan Bersih
Impact of Price Changes to Revenue or Net Income
114 Ikatan Material Investasi Barang Modal
Material Contract of Capital Goods Acquisition
114 Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
Information and Material Fact Happen After the date
of Accountant Report
114 Kebijakan Dividen
Dividend Policy
115 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi,
Divestasi, Akuisisi, Atau Restrukturisasi Utang/
Modal
Material Information Regarding Investment,
Expansion, Divestment, Acquisition or Debt/Capital
Restructuring
115 Informasi Transaksi Yang Mengandung Benturan
Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak yang
Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi)
Transactions Information Containing Conflict
of Interest, and the Nature of Transactions with
Affiliated Parties
115 Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang
Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
The Amendment of Regulation Having Significant
Effects on The Company
115 Kebijakan Akuntansi
Accounting Policies
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
118 Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
119 Struktur dan Mekanisme Tata Kelola
Governance Structure and Mechanisms
122 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
122 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of Board of
Commissioners
122 Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Implementation Board of Commissioners Task
123 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan
Komisaris
Meeting Frequency and Attendance Level of Board of
Commissioners
127 Prosedur Penetapan dan Besarnya Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi
Procedure to Determine Remuneration of Board of
Commissioners and Board of Directors Member
130 Assesment Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Directors Assesment
133 Fungsi dan Tugas Direksi
Board of Directors Duties
134 Pelaksanaan Tugas Direksi
Implementation Board of Directors Task
135 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi
Meeting Frequency and Board of Directors'
Attendance level
135 Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
135 Komite Audit
Audit Committee
137 Komite-Komite di Bawah Direksi
Committees under the Board of Directors
139 Sekretari Perusahaan
Corporate Secretary
142 Satuan Pengawasan Intern
Internal Audit Division
145 Perkara Yang Dihadapi
Faced Cases
147 Manajemen Risiko
Risk Management
153 Sistem Pengendalian Intern (SPIN)
Internal Controlling System
157 Akses Informasi
Information Access
160 Kode Etik Perusahaan
Code of Conduct
162 Whistleblowing System
Whistleblowing System
162 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL REPORT
DATA PERUSAHAAN
CORPORATE DATA
Visi Vision
Menjadi Export Credit Agency (ECA) terkemuka.
To become the foremost Export Credit Agency.
Misi Mission
Melaksanakan dan menunjang kebijakan
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional melalui upaya mendorong peningkatan
ekspor dengan menjalankan kegiatan usaha
Asuransi Ekspor, Asuransi Kredit & Penjaminan
Kredit, Suretyship dan Asuransi Umum.
Carry out and support the policy of the government
in the field of economy and national development,
through efforts to push the increase in the export
by undertaking the Export Credit Insurance, Credit
Insurance & Credit Guarantee, Suretyship and
General Insurance.
Penjelasan Tema / Explanation of the theme:
“Dynamic change for better growth” menggambarkan kinerja Asuransi ASEI di tahun 2011. Dengan visualisasi
rangkaian pita yang berwarna-warni, ini menyiratkan pergerakan dinamis serta perubahan yang dilakukan untuk
menjadi lebih baik. Tumbuhan yang ada di antara pita-pita tersebut menunjukkan keterkaitan antara kinerja yang
dinamis dengan tujuan untuk terus berkembang (bertumbuh) menjadi perusahaan Asuransi Ekspor Terbaik baik di
dalam negeri maupun internasional.
"Dynamic change for better growth" describes Asuransi ASEI performance in 2011. With the visualization of a series of
colorful ribbon, this implies a dynamic movement and changes were made to get better. Plants that exist between these
bands show a dynamic relationship between performance in order to continue to grow into the Best Export Insurance
companies both within the country and internationally.
Laba Tumbuh
Profit Growth
41
,00%
Dana Investasi
Tumbuh
Investment Fund
Growth
Aset Tumbuh
Asset Growth
20
8
,34%
,90%
2011
Hasil Underwriting
Tumbuh
Underwriting
Income Growth
Premi Tumbuh
Premium Growth
22
48
,51%
,40%
Pertumbuhan Premi Bruto di atas rata-rata Pertumbuhan Premi Bruto Nasional
Growth in Gross Premiums above the National Average
Data ASEI dan Nasional Tahun 2011
2011 National and ASEI Data
Pertumbuhan Premi Bruto
Gross Premiums Growth
Rasio Kerugian
Loss Ratio
ASEI
Nasional / National
22,5%
19,5%
14,93
%
37,2
%
KILAS KINERJA 2011
Flashback Performance of 2011
4
Laporan Tahunan 2011
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
NERACA & LABA RUGI
Balance Sheet & Statement of Income
Uraian / Description
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
2011
2010
2009
2008
2007
Jumlah Aktiva / Total Assets
967,459
803,967
698,325
651,036
628,666
Jumlah Investasi / Total Investment
689,867
633,488
574,737
554,121
527,379
Jumlah Ekuitas / Total Equity
692,884
648,311
599,463
566,431
545,362
Jumlah Kewajiban / Total Liabilities
274,575
155,656
98,862
84,605
83,303
Premi Bruto / Gross Premiums
617,130
503,735
307,784
226,268
202,763
Premi Netto / Net Premiums
193,435
100,441
69,943
58,131
61,720
Klaim Bruto / Gross Claim
47,087
40,617
27,000
31,223
56,681
Hasil Underwriting / Underwriting Income
90,397
60,905
49,834
30,786
13,319
Hasil Investasi / Investment Income
63,673
58,618
52,835
47,661
51,295
Beban Usaha / Operating Expense
86,556
71,543
64,189
49,439
43,327
Laba Usaha / Operating Profit
67,514
47,980
38,480
29,008
21,286
Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax
67,695
47,548
37,248
29,315
21,657
Laba Bersih / Net Income
67,844
48,122
37,130
29,616
21,482
RASIO-RASIO KEUANGAN
Financial Ratios
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Jenis Rasio / Ratio Type
2011
2010
2009
2008
2007
Rentabilitas / Profitability
10,09
7,71
6,39
5,32
4,03
Likuiditas / Liquidity
350,95
510,79
640,65
699,8
682,67
Solvabilitas / Solvency
352,35
516,50
706,37
770,35
755,37
Rasio Pengeluaran / Expense Ratio
12,71
14,06
20,51
21,37
20,83
Rasio Klaim / Claim Ratio
12,52
7,98
8,63
13,5
27,25
Rasio Hasil Investasi / Yield On Investment
9,62
9,70
9,36
8,98
9,83
RBC / RBC
781
1.262
1.675
1.310
1.735
2011 Annual Report
GRAFIK IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights Graphic
PERTUMBUHAN PREMI BRUTO
PERTUMBUHAN HASIL UNDERWRITING
Growth of Gross Premium
Growth of Underwriting Income
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
617,1
30
90,39
7
503,7
35
60,90
5
307,7
49,83
84
4
226,2
68
202,7
30,78
6
62
2008
2007
2011
2010
2009
13,31
9
2008
2007
2011
2010
2009
PERTUMBUHAN LABA BERSIH
PERTUMBUHAN TOTAL ASET
Growth of Net Income
Growth of Total Asset
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
67,84
4
967,4
60
48,12
803,9
1
67
37,13
0
628,6
7
25
36
66
29,61
698,3
651,0
21,48
2
2007
2008
2009
2010
2011
2007
2008
2009
2010
2011
5
6
Laporan Tahunan 2011
SEKILAS PERISTIWA 2011
2011 Events Highlights
Januari • JANUARY
19 Januari 2011
19 January 2011
Sosialisasi PKS Asuransi ASEI - Bank Sumut
Asuransi ASEI mengadakan sosialisasi perjanjian kerjasama (PKS) dengan
Bank SUMUT pada 19 Januari 2011, bertempat di Royal Room IV, Hotel
Danau Toba International Medan, diharapkan dapat memberikan
arah yang lebih jelas lagi, agar dapat memberikan bisnis yang saling
menguntungkan.
Sosialisasi PKS Asuransi ASEI - Bank Sumut
Asuransi ASEI had a socialization agreement (PKS) with Bangk SUMUT on
19 January 2011, held in the Royal Room IV, Hotel Danau Toba International
Medan, this is expected to provide clearer direction, in order to provide a
mutually beneficial business.
Exporter Business Gathering
Asuransi ASEI kantor Cabang Medan
mengadakan Exporter Business Gathering
yang diadakan di Rosewood Room, Hotel
Grand Aston.
Exporter Business Gathering
Asuransi ASEI Branch Office Medan held and
Exporter Business Gathering in the Rosewood
Room, Hotel Grand Aston.
FEBRUari • FEBRUARY
17 Februari 2011
17 February 2011
21 Februari 2011
21 February2011
PKS Asuransi ASEI dukung Ekspor Sinar Mas Group
Dilaksanakan dalam rangka Asuransi ASEI menyepakati
kerjasama dalam menutup risiko asuransi ekspor Sinar Mas
Pulp and Paper, melalui PT. KBRU sebagai pialang asuransi
yang ditunjuk.
Business Gathering Asuransi ASEI Kantor
Cabang Surabaya
Untuk lebih mempererat kerjasama dengan para
pelaku bisnis dan sector perbankan, dengan acara
“Aliansi Strategis antara Asuransi ASEI dengan
para pelaku usaha dan dengan Perbankan dalam
Negosiasi Wesel ekspor Non L/C.
Business Gathering ASEI Surabaya Branch Office
To strengthen bonds between the banking and
business sector, the event “Strategic Alliance between
Asuransi ASEI, Banks, and Businesses in Negotiating
Non L/C Export Bills.
Export support MCC ASEI Sinar Mas Group
Held in the event of Asuransi ASEI agreeing to work in
cooperation to cover the insurance risks of Sinar Mas Pulp and
Paper, through PT. KBRU as the appointed insurance broker.
25 Februari 2011
25 February 2011
Breakfast Gathering Broker dan Agen
oleh Divisi Suretyship Kantor Pusat
Untuk lebih mengenalkan produk-produk
Asuransi ASEI, terutama produk turunan
dari Divisi Suretyship kepada Broker dan
Agen.
Breakfast Gathering Brokers and Agents
by Suretyship Division Headquarters
To further introduce Asuransi ASEI products,
especially those from the Suretyship division,
to Brokers and Agents.
28 Februari 2011
28 February 2011
Penandatanganan Pakta Antisuap dan Pelaksanaan RAKORPAS BUMN
Dalam rangka melaksanakan program kerja Komunitas Pengusaha Antisuap
(KUPAS), 28 Februari 2011 di Gedung JAMSOSTEK (Persero) diadakan
penandatanganan Piagam Pakta Antisuap oleh para Direktur Utama BUMN.
Anti-Bribery Pact signing and implementation of state-owned RAKORPAS
In order to implement the work program of the Community of Anti-bribery
Businessmen (KUPAS), 28 February 2011, at the JAMSOSTEK Building (Persero),
the signing of the Anti-bribery Charter Treaty by the Director of BUMN was held.
2011 Annual Report
MARET • MARCH
2 Maret 2011
2 March 2011
Penghargaan Premi Tertinggi tahun
2010 oleh kantor Pemasaran Serang
Piagam penghargaan ini diharapkan
mampu memacu semangat kantor
pemasaran lain agar dapat mencapai target
di tahun tahun mendatang.
Highest Premium Award, 2010
By the Marketing Office Serang
This award is hoped to encourage other Marketing
Offices to reach their target in the coming year.
MEI • MAY
8 Mei 2011
8 May 2011
1000 bibit Trembesi dan Mangga ditanam di Kabupaten Sidoarjo
Asuransi ASEI Kantor Cabang Surabaya melaksanakan Penanaman Pohon dalam rangka "Program Asuransi
ASEI Menanam" didesa Wedi, kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo.
1,000 Rain Tree and Manggo Tree seeds planted in Sidoarjo Regency
Asuransi ASEI Branch Office, Surabaya, held a tree planting event in accordance with the program “ASEI Plants” in
the village of Wedi, Gedangan Kabupaten Sidoarjo.
12 Mei 2011
12 May 2011
Sinergi Asuransi ASEI dan LPEI untuk mendukung Industri Ekspor Indonesia
Dalam rangka mendukung usaha ekspor nasional, Asuransi ASEI menggandeng LPEI atau Lembaga
Pembiayaan ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) melalui Kerjasama Kontra Garansi LPEI adalah lembaga
pembiayaan yang dibentuk oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan Pemerintah dalam mendorong
program ekspor nasional.
Synergy between Asuransi ASEI and LPEI to support the Indonesian Export Industry
In an effort to support national exports, Asuransi ASEI coupled with LPEI or Export Financing Agency of Indonesia
(Indonesia Eximbank) through the Counter Guarantee Cooperation LPEI is a financial institution established by
the Government to support the Government's policy in promoting the national export program.
24 Mei 2011
24 May 2011
25 Mei 2011
25 May 2011
27 Mei 2011
27 May 2011
Forum Komunikasi Investasi
adakan Rapat Reguler
Forum Komunikasi Investasi (FKI)
BUMN yang beranggotakan 27
Perusahaan BUMN, mengadakan
rapat reguler membahas Logo
FKI serta Program Seminar dan
Launching FKI.
Nota Kesepahaman: Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Informasi dalam rangka
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara
Nota Kesepahaman berisi tentang pengembangan
dan Pengelolaan Sistem Informasi untuk Akses Data
dalam rangka Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab keuangan negara, Hal ini meruapakan langkah
strategis dalam rangka mewujudkan sinergi antara
BPK dengan para pemilik kepentingan, termasuk
diantaranya entitas yang diperiksa oleh BPK.
Gathering Broker dan Agen
Sebagai salah satu Strategic
Business unit di Asuransi ASEI, dalam
meningkatkan market melalui
Agen maupun Brokernya dengan
palatihan maupun gathering untuk
Agen maupun Broker.
Forum Komunikasi Investasi
holds its Regular Meeting
Forum Komunikasi Investasi (FKI)
BUMN, comprised of 27 BUMN
Businesses, held its regular meeting
to discuss the FKI Logo as well as
the Seminar Program and the FKI
Launching.
Memorandum of Understanding: Development
and Management of Information System in the
framework of Audit of the Management and
Financial Responsibility of the State
Memorandum of Understanding about the development
and Management of Information System for Data Access
in the framework of Audit of the Management and
Financial Responsibilities of the country, is a strategic
move in order to realize the synergies between the BPK
with stakeholders, including the entities being examined
by the BPK.
Gathering of Brokers and Agents
As a Strategic Business unit in
Asuransi ASEI, to improve the market
through agents or brokers by having
trainings and gatherings for agents
and brokers.
7
8
Laporan Tahunan 2011
JUNI • JUNE
23 Juni 2011
23 June 2011
Kerjasama Asuransi ASEI dengan Bank Negara Indonesia
Kerja sama ASEI dan Bank Negara Indonesia, yang dilaksanakan di Kantor Pusat BNI,
Jakarta, pada 23 Juni 2011. Penandatanganan kerja sama Penjaminan Bank Garansi
atau L/C Siaga senilai maksimum Rp600 miliar dalam 1 Tahun ini, dilakukan Direktur
Operasional ASEI Indra Noor, dan Direktur Bank BNI Khrisna Suparto.
Cooperation between Asuransi ASEI with Bank Negara Indonesia
ASEI cooperation with Bank Negara Indonesia, held in the BNI Central Office, Jakarta, on
June 23, 2011. The signing of cooperation with Bank Guarantee or L / C Siaga, worth a
maximum of Rp600 billion in the first year, was done by ASEI Operations Director Indra
Noor, and Bank BNI Director Krishna Suparto.
JULI • JULY
5 Juli 2011
5 July 2011
21–24 Juli 2011
21–24 July 2011
Sosialisasi Penjaminan Kontra Bank
Garansi
Asuransi ASEI melakukan Sosialisasi
Penjaminan Kontra Bank Garansi untuk PT.
Bank Tabungan Negara, Tbk.
Rapat Koordinasi Deputi bidang usaha Jasa
Dalam rangka meningkatkan koordinasi antara
Kementerian BUMN dan BUMN di lingkungan Kedeputian
Bidang Usaha Jasa terutama untuk meng-update berbagai
materi owner aspiration terkini dan sinergi BUMN.
Socialization of Contra Bank Guarantee
Coverage
Asuransi ASEI held a socialization of Contra
Bank Guarantee Coverage for PT. Bank
Tabungan Negara, Tbk.
Coordination Meeting, Deputy of Business Services
In order to increase cooperation between the BUMN Ministry
and BUMN in the environment of the Deputy of Services
Business, especially to update various owner aspiration
material and for BUMN synergy.
12–14 Juli 2011
12–14 July 2011
27 Juli 2011
27 July 2011
28 Juli 2011
28 July 2011
Asuransi ASEI sebagai chairman pada 4th
Special / Ad Hoc RCG Meeting di Bali
Regional Cooperation Group (RCG) adalah
kumpulan Export Credit Agency (ECA)
anggota berne Union yang merupakan
Asosiasi Internasional Lembaga Asuransi
Kredit dan investasi yang beranggotakan
47 ECA dari 43 Negara dan dua Lembaga
Multinasional.
Tingkatkan Efektifitas Penanganan
Hukum Perdata, Asuransi ASEI jalin
kerjasama dengan JAMDATUN
Penandatanganan
memorandum
of
Understanding (MoU) antara Asuransi ASEI
dengan Jaksa Agung Muda Perdata dan
Tata Usaha Negara.
Gathering Forum Komunikasi SPI
Komasdana Plus di Asuransi ASEI
Meningkatkan
fungsi
dan
peranan
pengawasan,
meningkatkan
Mutu
kemampuan Aparat pengawasan Intern
atau Auditor Internal, mengembangkan
ilmu, meningkatkan komunikasi antar SPI/
SAI dengan badan badan Pengawasan/
Pemeriksa Eksternal.
Asuransi ASEI as chairman to the 4th
Special / Ad Hoc RCG Meeting in Bali
Regional Cooperation Group (RCG) is a group
of Export Credit Agency (ECA) members of
the Berne Union which is an association
International Credit Insurance Association
with 47 ECA’s from 43 countries and two
multinational institutions.
Increasing the Effectiveness of Handling
of Civil Law, Asuransi ASEI in association
with JAMDATUN
The signing of and MOU between Asuransi
ASEI with the Deputy Attorney General of
Civil and State Business.
Forum Komunikasi SPI Komasdana Plus
Gathering at Asuransi ASEI
Improve the function and role of supervision,
improve quality control capability of Internal
forces or Internal Auditors, develop knowledge,
improve communication between SPI / SAI
with oversight agencies / External Audits.
2011 Annual Report
AGUSTUS • AUGUST
SEPTEMBER • SEPTEMBER
7 Agustus 2011
7 August 2011
14–15 September 2011
14–15 September 2011
Asuransi ASEI dan Bank Mandiri Bantu perusahaan proyek untuk
dapatkan jaminan bank garansi
Bank Mandiri dan Asuransi ASEI menandatangani perjanjian Commercial
Line sebesar Rp 600 miliar untuk membantu kontraktor, supplier.
Asuransi ASEI and Bank Mandiri Help Business Projects to obtain Bank
Guarantees
Bank Mandiri and Asuransi ASEI signed Commercial Line agreements valued
at as much as Rp 600 billion to help contractors and suppliers.
Bilateral Meeting Asuransi ASEI - NEXI
Bilateral meeting antara Asuransi ASEI dan Nippon Export and
Invesment Insurance (NEXI) dilakukan di Gedung Menara Kadin.
Asuransi ASEI – NEXI Bilateral Meeting
The bilateral meeting between Asuransi ASEI and Nippon Export
and Invesment Insurance (NEXI) was held at Gedung Menara
Kadin.
OKTOBER • OCTOBER
10 Oktober 2011
10 October 2011
19–23 Oktober 2011
19–23 October 2011
Penandatanganan Kerjasama
antara
Asuransi ASEI dengan PT. Tugu Pratama
Indonesia
Asuransi ASEI telah menandatangani
perjanjian kerjasama dukungan kapasitas
penutupan asuransi umum, asuransi ekspor
dan suretyship dengan PT. Tugu Pratama
Indonesia (TPI).
Signing of Cooperation between Asuransi
ASEI and PT. Tugu Pratama Indonesia
Asuransi ASEI signed a cooperation agreement
to support general insurance coverage
capacity, export insurance and suretyship
with PT. Tugu Pratama Indonesia (TPI).
Asuransi ASEI dalam Trade Expo Indonesia
2011
Sebagai perusahaan yang juga berkaitan dengan
perdagangan ekspor maupun perdagangan
domestik di Indonesia, Asuransi ASEI turut serta
dalam acara yang dihadiri sejumlah perusahaan
perbankan maupun non perbankan.
Asuransi ASEI in Trade Expo Indonesia 2011
As a company that also deals with the export trade
and domestic trade in Indonesia, ASEI participate in
an event attended by a number of banking and non
banking companies.
21 Oktober 2011
21 October 2011
Asuransi ASEI digandeng Bank Mandiri
Melalui kerjasama ini, ASEI sebagai BUMN
yang bergerak di bidang usaha asuransi
ekspor dan umum, akan memberikan
pertanggungan kepada Bank Mandiri,
baik terhadap risiko komersial maupun
risiko politik, atas pengambil alihan
tagihan nasabah eksportir Bank Mandiri.
Asuransi ASEI together with Bank
Mandiri
Through this partnership, ASEI as a stateowned enterprise engaged in export and
general insurance, will provide coverage
to Bank Mandiri, both commercial risk
and political risk, on the takeover of Bank
Mandiri customer export bills.
9
10
Laporan Tahunan 2011
NOVEMBER • NOVEMBER
22 November 2011
22 November 2011
Perjanjian Kerjasama Asuransi ASEI dengan
Tugu Kresna Pratama
Kerjasama ini dilakukan dengan tujuan kerjasama
tentang dukungan kapasitas penutupan Asuransi
Umum, Asuransi Ekspor, Asuransi Kredit dan
Suretyship.
Cooperation Agreement between Asuransi ASEI
and Tugu Kresna Pratama
This agreement was made with the aim to cooperate
in capacity cupport of general insurance coverage,
export insurance, credit insurance and suretyship.
25 November 2011
25 November 2011
Asuransi ASEI Program Menanam Kantor Cabang Makassar
Asuransi ASEI kantor Cabang Makassar ikut serta dalam Program
pemerintah untuk menghijaukan Kota Makassar bertempat di
Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Asuransi ASEI Program Plants, Branch Office Makassar
Asuransi ASEI Branch Office, Makassar, joined in a government program
to reforest Makassar in Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala,
Makassar.
DESEMBER • DECEMBER
23 Desember 2011
23 December 2011
Peresmian Kantor Pemasaran Asuransi ASEI di Bogor
Kantor Pemasaran Bogor merupakan salah satu Kantor
Pemasaran yang baru dibentuk di bawah naungan Kantor
Cabang Bandung.
Inauguration of the Asuransi ASEI Marketing Office in Bogor
The Bogor Marketing Office is one of the new Marketing Offices
formed under the Branch Office in Bandung.
2011 Annual Report
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Awards and Certification
Penghargaan sebagai Perusahaan Asuransi dengan
Pengelolaan GCG terbaik untuk penerapan tahun buku 2011.
Award as the best Insurance Company for the Management of
GCG implementation of the fiscal year 2011.
Penghargaan sebagai Perusahaan Asuransi Umum BUMN terbaik
untuk Pengelolaan tahun buku 2011.
Award as the best State-Owned General Insurance Company for the
Management of the financial year 2011.
Sertifikasi Manajemen Mutu Pelayanan ISO 9001:2008
ISO 9001:2008 Quality Management Certification
Pada tahun 2011, Manajemen Asuransi ASEI dapat
mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 melalui
Surveillance Audit and Compliance Audit oleh lembaga
Independen Sucofindo International Certification Services
(SICS).
On 2011, the management of Asuransi ASEI successfully
preserved ISO 9001:2008 Quality Management Certification
after passes Surveillance and Compliance Audit by Sucofindo
International Certification Services )SICS).
Penghargaan untuk CEO terbaik atas transformasi bisnis
tahun buku 2011.
Award for the best CEO for 2011 fiscal year business
transformation.
11
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Report of Board of Commissioners and
Board of Directors
14
Laporan Tahunan 2011
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners Report
Drs. Erlangga Mantik, MA
Komisaris Utama President Commissioner
2011 Annual Report
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Dear Our Respectful stakeholders,
P
ertama-tama, kami menyampaikan ungkapan syukur
kehadirat Tuhan YME atas keberhasilan Asuransi ASEI dalam
menjalankan bisnis Perusahaan sesuai Kontrak Manajemen
2011 antara Dewan Komisaris dan Direksi dengan Pemegang Saham.
F
irst of all, we'd like to express our gratitude to Almighty God for ASEI’s
success in running our business according to the Management
Contract 2011 between the Boards and the Shareholders.
Sepanjang tahun 2011, terdapat berbagai hal yang telah kami
laksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris. Sesuai Anggaran Dasar Asuransi ASEI, Pasal
15, dan dalam rangka untuk melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan dan/atau jalannya pengurusan perseroan
yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada
Direksi, termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan, Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP),
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan ketentuan
perundang-undangan, maka Dewan Komisaris telah menyusun
program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP, Key Performance
Indicators (KPI), melaporkan KPI dan menyusun Laporan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan selama 1 (satu) tahun. Secara lebih mendetail,
pelaksanaan program kerja dimaksud dan realisasinya tahun 2011
dapat dilihat pada bagian “Laporan Tata Kelola Perusahaan” pada
Laporan Tahunan ini.
Throughout 2011, there are many things that we have carried out as
part of the performance of duties and responsibilities of the Board of
Commissioners. Corresponding Articles of Asuransi ASEI, Article 15, and
in order to conduct oversight over the management and / or operation
of the management company by the Board of Directors and advise the
Board of Directors, include supervising the implementation of Long
Term Corporate Plan, Budget Work Plan Company (RKAP), the General
Meeting of Shareholders (AGM) and statutory provisions, the Board of
Commissioners has prepared an annual work program and included
in RKAP, Key Performance Indicators (KPI) , KPI reports and prepare an
Implementation task Control for 1 (one) year. In more detail, the work
program and its realization in 2011 is referred to in the section "Corporate
Governance Report" in this Annual Report.
PENILAIAN KINERJA DIREKSI 2011 DAN ARAHAN
DEWAN KOMISARIS
2011 PERFORMANCE ASSESSMENT OF DIRECTORS
AND DIRECTION OF BOARD OF COMMISSIONERS
Selain melaksanakan berbagai hal di atas, Dewan Komisaris melakukan
penilaian terhadap kinerja Direksi tahun 2011. Secara umum, kinerja
Direksi adalah baik yang tercermin dari hasil pencapaian kinerja 2011
yang lebih baik dibandingkan 2010.
In addition to implementing many of the above, the Board of
Commissioners makes an assessment of the performance of the Directors
in 2011. In general, the performance of Directors is well reflected by the
achievement of the performance of 2011 being better than 2010.
Dari sisi financial, gambaran singkat kinerja Direksi, adalah sebagai
berikut:
• Neraca per 31 Desember 2011 ditutup dengan jumlah aktiva
sebesar Rp 967,46 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp. 163,48
miliar atau 20,33% dibandingkan posisi Neraca pada akhir tahun
2010 dengan jumlah Rp. 803,98 miliar.
• Dari pos Rugi Laba selama tahun 2011 diperoleh laba setelah
pajak sebesar Rp 67,84 miliar atau mencapai 114,96% dari
anggaran sebesar Rp 59,02 miliar dan meningkat 40,99% dari
laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 48,12 miliar.
• Total pendapatan premi selama tahun 2011 mencapai Rp 617,13
miliar atau 82,95% dari anggaran 2011 sebesar Rp. 744,00 atau
naik 22,51% dibandingkan pencapaian premi tahun 2010 yaitu
sebesar Rp. 503,73 miliar.
• Hasil underwriting tahun 2011 sebesar Rp 90,39 miliar atau 102,22
% dari anggaran sebesar Rp 88,43 miliar, dibandingkan dengan
tahun 2010, hasil underwriting meningkat signifikan sebesar
From the financial side, a brief overview of the performance of the Board
of Directors, is as follows:
• Balance Sheet December 31, 2011 closed with total assets of Rp
967.46 billion, an increase of Rp. 163.48 billion or 20.33% compared to
the balance sheet position at the end of 2010 with the amount of Rp.
803.98 billion.
• From the post Income earned during year 2011 profit after tax of Rp
67.84 billion, or reached 114.96% of the budget of Rp 59.02 billion and
increased 40.99% of Nett Profit in 2010 amounting to Rp 48.12 billion.
•
Total premium income for the year 2011 reached Rp 617.13 billion or
82.95% of the 2011 budget of Rp. 744.00, up 22.51% compared to the
achievement of premiums in 2010 amounting to Rp. 503.73 billion.
•
Underwriting Revenues in 2011 amounted to Rp 90.39 billion
or 102.22% of the budget of Rp 88.43 billion, compared to 2010,
Underwriting Revenues increased significantly by 48.42% from Rp
15
16
Laporan Tahunan 2011
•
48,42 % dari Rp 60,90 miliar menjadi Rp 90,39 miliar.
Hasil investasi mencapai Rp. 63,67 miliar atau 110,15% dari
anggaran tahun 2011, yaitu sebesar Rp 57,81 miliar atau naik
sebesar 8,62% (Rp. 5,25 miliar) bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 58,62 miliar.
Sementara, dari sisi Tingkat Kesehatan Perusahaan dan Risk Based
Capital (RBS), pencapaian Asuransi ASEI, dapat kami sampaikan,
sebagai berikut:
• Laporan Keuangan tahun buku 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan memberikan
pernyataan Wajar Tanpa Pengecualian, dan bahwa perusahaan
telah melakukan tindakan yang memadai terhadap kepatuhan
untuk memenuhi peraturan perundangan serta kepatuhan
terhadap pengendalian intern. Tingkat kesehatan perusahaan
berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/
MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mendapat skor 93 yang berarti
dalam kategori: Sehat AA.
• Tingkat Risks Based Capital (RBC) tahun 2011 mencapai 781,74 %.
Sesuai SK Menkeu No.424/KMK.06/2008, Rasio Pencapaian Batas
Tingkat Solvabilitas (BTS/ RBC) ditetapkan sekurang-kurangnya
120%.
Kemudian, agar kinerja Direksi dapat terus ditingkatkan maka Dewan
Komisaris telah memberikan masukan kepada Direksi, yang dapat
kami sampaikan, sebagai berikut:
• Meningkatkan kinerja kerja sama dengan para agen pemasar,
para asosiasi kontraktor maupun peluang-peluang untuk
meningkatkan produksi premi.
• Melakukan upaya penagihan termasuk langkah-langkah hukum
yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan subrogasi.
• Meminta dan mengarahkan Direksi untuk me-review dan
menyempurnakan kebijakan dan SOP investasi atas penempatan
dana.
• Meningkatkan kolektibilitas piutang dan diharapkan dapat
memperbaiki cash flow untuk operasional perusahaan.
• Mengoptimalkan peran dan fungsi dari Manajemen Risiko dan
Satuan Pengawasan Intern (SPI).
• Meningkatkan kemampuan dan keahlian staf/karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan baik formal maupun non formal
• Mengembangkan Tehnologi Informasi (TI) yang ada sehingga
diperoleh TI yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat
mendukung operasional perusahaan (kantor pusat dan cabang).
• Mengarahkan Direksi untuk memperbaiki kinerja underwriting,
menyusun target dan tolok ukur kinerja SBU dan kinerja cabang
dengan sasaran untuk meningkatkan prestasi SBU dan kantor
cabang melalui penerimaan premi, pengendalian klaim secara
efektif sehingga dapat menekan loss ratio dan peningkatan Hasil
Undewriting Bersih (HUB).
• Mengarahkan Direksi untuk me-review dan menyempurnakan
kebijakan dan SOP investasi atas penempatan dana dan hasil
•
60.90 billion to Rp. 90.39 billion.
Investment income reached Rp. 63.67 billion or 110.15% of budget in
2011, amounting to Rp 57.81 billion, an increase of 8.62% (Rp. 5.25
billion) when compared to the year 2010 amounted to Rp 58.62
billion.
Meanwhile, from the Company's Soundness and Risk Based Capital (RBS),
the achievement of Asuransi ASEI, can we say, as follows:
•
The 2011 Financial Year Books were audited by Public Accountant
Puradiredja Kanaka, Suhartono by giving unqualified statement, and
that the company has done an adequate action to meet statutory
compliance and adherence to internal control. The soundness of the
company by decree of the Minister of State Owned Enterprises No.
KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 had a mean score of 93 in
category: Soundness AA.
•
The Risks Based Capital (RBC) in 2011 reached 781.74%. In accordance
with Ministerial Decree No.424/KMK.06/2008 SK, Boundary
Achievement Level solvency ratio (BTS / RBC) are set at least 120%.
Then, so the performance of the Board of Directors may be increased, so
the Board of Commissioners has provided advice to the Board of Directors,
which we can say, as follows:
• Improve the performance of the agents working with marketers, the
association of contractors as well as opportunities to increase the
production of premium.
• Perform collection efforts including legal measures necessary to
increase revenue subrogation.
• Ask and direct the BOD to review and refine policies and standard
operating procedures for the placement of investment funds.
•
•
•
•
•
•
Increase the collectability of receivables and is expected to improve
cash flow for the company's operations.
Optimize the role and functions of Risk Management and Internal
Audit Divison (SPI).
Improve the capacity and expertise of staff / employee education and
training through both formal and non-formal means.
Develop existing Information Technology (IT) so that it is in
accordance with the needs of IT to support the operation of the
company (head office and branches).
Direct the Board of Directors to improve underwriting performance,
set targets and ISU performance measures and branch performance
to raise the prestige of ISU and Branch Offices. The SBU targets to
improve achievement and Branch Offices through the receipt of
premiums, effective claims control so as to suppress the loss ratio and
increase Underwriting Nett Result (HUB).
Direct the Board of Directors to review and refine policies and
standard operating procedures for the placement of investment funds
2011 Annual Report
investasi secara lebih intensif, melakukan analisis bersama secara
mendalam dan lebih berhati-hati sebelum berinvestasi.
and Investment Income, more intensively, with in-depth analysis and
more carefully before investing.
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA
VIEWS OF BUSINESS PROSPECTS
Prospek usaha telah disusun dan/atau telah dilaksanakan oleh
Direksi sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang
Perusahaan. Secara garis besar, Dewan Komisaris berpandangan
bahwa prospek usaha yang telah disusun dan dilaksanakan Direksi
tersebut sudah baik dan sangat menjanjikan, selaras dengan arah dan
tujuan perusahaan. Hal ini didukung kondisi perekonomian nasional
dan perkembangan bisnis industri asuransi yang semakin kondusif
pada beberapa tahun terakhir.
Business prospects have been prepared and / or have been implemented
by the Board of Directors as set forth in the Company's Long Term Plan.
Broadly speaking, the Board believes that the business prospects that have
been developed and implemented the Board of Directors has been good
and very promising, aligned with the direction of the company. This is
supported by national economic conditions and business development of
the insurance industry that is more conducive in recent years.
Dapat kita cermati bersama bahwa trend pertumbuhan ekonomi
nasional dan Produk Domestik Bruto (PDB) terus meningkat. Perlu
juga kita catat bahwa di tengah badai krisis utang kawasan Euro,
pada tahun 2011, Indonesia justru memperoleh kembali peringkat
investment grade dari lembaga rating internasional Fitch.
We can look together that the trend of national economic growth and
Gross Domestic Product (GDP) continues to increase. It should also be
noted that in the storm of the Eurozone debt crisis, in 2011, Indonesia will
regain investment grade ratings from the international rating agency,
Fitch.
Seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional, kinerja industri
Asuransi juga semakin baik. Data Biro Perasuransian Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan
bahwa dalam lima tahun terakhir industri asuransi tumbuh rata-rata
20%. Sementara, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat,
total premi bruto asuransi umum 2011, mencapai Rp 34,3 triliun,
tumbuh sebesar 19,5% bila dibandingkan 2010, dengan perolehan
Premi Bruto Rp28,7 triliun.
Along with the growth of national economy, the performance of the
insurance industry is also getting better. The data from the Bureau
of Capital Market and Insurance Supervisory Agency and Financial
Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) showed that in the last five
years the insurance industry grew by an average of 20%. Meanwhile, the
General Insurance Association of Indonesia (AAUI) noted, the total gross
premium of general insurance in 2011, reached Rp 34.3 trillion, growing
by 19.5% when compared to 2010, with the acquisition of Gross Premium
of Rp28.7 billion.
Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik maka sektor rill
akan semakin berkembang sehingga perbankan dapat menjalankan
fungsinya secara optimal, yang pada akhirnya akan berpengaruh
pada jumlah penutupan pertanggupan/penjaminan kepada Asuransi
ASEI yang merupakan mitra perbankan/eksportir/debitur yang tepat,
melalui produk-produk pertanggungan/penjaminan yang menjadi
andalan ASEI. Untuk kedepannya, manajemen Asuransi ASEI telah
bertekad mengembangkan usaha dengan strategi pertumbuhan
yang fokus menjadi Export Credit Agency (ECA) terkemuka di
Indonesia, bergerak pada bidang asuransi dan penjaminan kredit
ekspor. Sebagai ECA di Indonesia, Asuransi ASEI diharapkan mampu
memberikan dampak yang luas bagi masyarakat, baik secara makro
maupun mikro, dan kemudian akhirnya kembali memberikan
pengaruh positif bagi peningkatan kinerja Asuransi ASEI.
With economic conditions getting better then the real sector will be
growing so that banks can perform its functions optimally, which in
turn will affect the amount of coverage / guarantees to Asuransi ASEI
which is a partner to the right banks/exporters/debtors, through liability/
insurance products as a mainstay of ASEI. For the future, the management
of Asuransi ASEI is committed to developing business with a focus on
growth strategies to Export Credit Agency (ECA) in Indonesia, operating
in the field of insurance and export credit guarantees. As the ECA in
Indonesia, Asuransi ASEI is expected to provide a broad impact for the
community, both at the macro and micro levels, and then finally return to
give a positive influence for improving the performance of Asuransi ASEI.
PELAKSANAAN TUGAS KOMITE
DUTIES OF COMMITTEE
Dalam rangka melakukan pengawasan secara aktif kepada Direksi,
termasuk pelaksanaan Corporate Plan dan RKAP, Dewan Komisaris
dibantu Komite Audit. Hal ini sesuai dengan mandat pemegang saham
dan/atau sebagai BUMN yang mempunyai kegiatan usaha di bidang
asuransi dan penjaminan diharuskan membentuk Komite Audit.
Sedangkan, komite lain yang umumnya berada di bawah Dewan
This is in order to conduct active surveillance to the Board of Directors,
including the implementation of the Corporate Plan and RKAP, assisted by
the Audit Committee of the Board of Commissioners. This is in accordance
with the mandate of the shareholders and / or as a state-owned enterprise
that has business activities in insurance and guarantees are required
to form an Audit Committee. Meanwhile, other committees that are
17
18
Laporan Tahunan 2011
Komisaris, seperti Komite Remunerasi dan Nominasi, hingga saat ini,
dipandang belum perlu dibentuk karena penetapan remunerasi dan
nominasi ditetapkan Pemegang Saham.
generally under the Board of Commissioners, such as the Remuneration
and Nomination Committee, to date, are not yet deemed necessary to be
formed due to the determination of the remuneration and nominations
are set by Shareholders.
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit melaksanakan tugasnya sesuai
dengan program kerja tahunan. Oleh karena itu, Komite audit secara
berkala melakukan rapat komite audit yang jika dipandang perlu
dihadiri oleh Komisaris, Direksi, Kepala SPI, Kepala Divisi terkait lainnya
maupun dari auditor eksternal Asuransi ASEI. Komite Audit telah
melaksanakan 12 kali rapat yang membahas berbagai permasalahan
strategis dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan tanggung
ajwab Dewan Komisaris. Selain itu, beberapa kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan baik, antara lain melakukan evaluasi terhadap:
Laporan keuangan Perusahaan Tahun 2011; Laporan Manajemen
Triwulan; Laporan Keuangan Bulanan; Laporan audit dan temuan
audit yang dibuat SPI serta tindak lanjut yang dilakukan; Usulan
Auditor Independen/Kantor Akuntan Publik.
Throughout the year 2011, the Audit Committee carried out their duties
in accordance with the annual work program. Therefore, the audit
committee periodically conducted audit committee meetings which if
deemed necessary were attended by the Commissioner, Directors, Head
of ISU, as well as other relevant Division Heads or even Asuransi ASEI
external auditors. The Audit Committee has conducted 12 meetings
which discussed strategic issues in order to assist the implementation of
the duties and responsibilities of the Board of Commissioners. In addition,
several activities have been implemented, including an evaluation
of: Year 2011 financial statements; Quarterly Management Report;
Monthly Financial Report; audit reports and audit findings prepared
SPI and conducted follow-up; Proposed Auditor / Office Certified Public
Accountants.
PERUBAHAN SUSUNAN KOMISARIS
CHANGES IN THE COMPOSITION OF
COMMISSIONERS
Pada periode 2011, tidak terdapat perubahan pada susunan Dewan
Komisaris.
During the 2011 period, there were no changes made.
APRESIASI
APPRECIATION
Dewan Komisaris optimis bahwa Asuransi ASEI akan mampu terus
meningkatkan kinerja dengan terus bekerja keras dan cerdas serta
menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Dewan Komisaris
mengamanatkan agar seluruh jajaran manajemen dan karyawan
dapat bekerjasama secara sinergis dengan segenap stakeholders,
sukses mempersembahkan pelayanan prima melampaui tuntuan
pelanggan.
The Board of Commissioners is optimistic that Asuransi ASEI will be able to
continue to improve its performance with hard work and by consistently
applying the principles of CGC. The BOC mandates that all management
and employees can work in synergy with all stakeholders, successfully
offering excellent service above and beyond customer demands.
Mewakili semua anggota Dewan Komisaris dan Komite, kami
mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen
dan segenap karyawan Asuransi ASEI atas kerja keras yang telah
ditunjukkan sepanjang tahun 2011. Kepada segenap mitra kerja dan
stakeholeders lainnya, kami juga menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya.
On behalf of the BOC and Committee, we would like to express our
gratitude to the BOD, levels of management and all employees of
Asuransi ASEI for the hard work that has been shown throughout the year
2011. To all partners and other stakeholders, we also express our highest
appreciation.
Jakarta, Mei 2012
Drs. Erlangga Mantik, MA
Komisaris Utama
President Commissioner
2011 Annual Report
2
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
1 Drs. Erlangga Mantik, MA
Komisaris Utama President Commissioner
2 Ir. Hesti Indah Kresnarini, MPM
Komisaris Commissioner
3 Bambang Sabariman, SE
Komisaris Commissioner
1
3
19
20
Laporan Tahunan 2011
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors Report
Zaafril Razief Amir
Direktur Utama President Director
2011 Annual Report
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Dear Our Respectful stakeholders,
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
May peace be with us all.
Pada kesempatan yang sangat baik ini, marilah kita bersama-sama
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, kita bersama-sama dapat melalui
berbagai tantangan dan dinamika bisnis yang semakin kompleks
disepanjang tahun 2011.
On this excellent opportunity, let us together praise and give thanks for
the presence of Almighty God, for His mercy and His guidance, we can
together pass a variety of business challenges that were quite turbulent
throughout the year 2011.
Perubahan (changes) dan dinamika bisnis dalam industri asuransi,
merupakan tema besar yang menjadi fokus perhatian utama kami
dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan pertumbuhan
(growth) perusahaan. Untuk itu, kami senantiasa memperbaiki
pelayanan (service excellence) dengan dukungan teknologi dan
transaksi dengan sistem on line sehingga proses transaksi lebih
cepat dan akurat, baik pada saat penutupan maupun pada proses
penyelesaian klaim. Selain itu, penyediaan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar dan dengan dukungan sumber daya manusia yang
memiliki motivasi tinggi serta professional menjadikan Asuransi ASEI
menapak kemajuan yang berarti dan meraih kepercayaan yang besar
dari nasabah dan dunia usaha (public trust).
Changes and the dynamics of business in the insurance industry, a
major theme that became our main focus in order to improve and
sustain growth firms. For that, we are constantly improving the service
(service excellence) with the support of technology and transactions
with the system on line so that the process transactions more quickly
and accurately, both at the time of closing and the claims settlement
process. In addition, the supply of products to suit market needs and
to support human resources and highly motivated professional make
Asuransi ASEI tread significant progress and won great trust from
customers and businesses (public trust).
Para Pemangku Kepentingan yang kami muliakan;
Dalam menghadapi perubahan dan dinamika bisnis yang cepat
tersebut, Asuransi ASEI membuka lembar demi lembar tahun 2011
dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis. Dalam kaitan
tersebut akan kami paparkan dalam laporan tahunan ini, pencapaian
kinerja, sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban kami
sebagai manajemen Asuransi ASEI kepada shareholder dan segenap
stakeholders, serta sekaligus sebagai implementasi transparansi
manajemen Asuransi ASEI yang senantiasa berupaya menjunjung
tinggi prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan
dalam menjalankan bisnis perusahaan sehari-hari.
Stakeholders who we are honored;
In the face of business changes and dynamics of rapid, Asuransi ASEI
open the pages in 2011 to carry out the strategic policies. In that
regard we will describe in this annual report, the achievement of the
performance, as one manifestation of our responsibility as management
Asuransi ASEI to shareholders and all stakeholders, as well as well as
the implementation of management transparency Asuransi ASEI is
always trying to uphold the principles of good corporate governance
consistently and continuous in the conduct of daily business.
KEBIJAKAN STRATEGIS DAN KINERJA ASURANSI ASEI - 2011
Segenap kebijakan strategis dan pencapaian kinerja Asuransi ASEI
pada periode 2011, dapat kami paparkan, sebagai berikut:
STRATEGIC POLICY AND PERFORMANCE OF ASURANSI ASEI 2011
All strategic policies and the achievement of performance Asuransi ASEI
for the period 2011, we can describe, as follows:
Kebijakan Strategis
Dalam sebuah perusahaan, kebijakan strategis memegang peranan
penting dalam pelaksanaan proses pembuatan keputusan untuk
menentukan tujuan dan cara terbaik guna mencapai tujuannya. Oleh
karena itu, Asuransi ASEI senantiasa mencermati setiap perubahan
kondisi lingkungan bisnis yang terjadi, baik yang bersifat eksternal
Strategic Policy
In a firm, strategic policy plays an important role in the implementation
of the decision making process to set goals and how best to achieve
its objectives. Therefore, Asuransi ASEI always look at any changes in
business environment conditions that occur, both external and internal
sources. In order to achieve business goals and objectives, namely to
21
22
Laporan Tahunan 2011
maupun internal perusahaan. Guna mencapai sasaran bisnis dan
tujuan perusahaan, yaitu menjadi Export Credit Agency (ECA)
terkemuka. Dalam rangka mencapai tujuan dimaksud maka Asuransi
ASEI sebagai ECA perlu menjalin hubungan sinergis dengan:
• Perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik dalam
negeri maupun di luar negeri.
• ECA negara lain, dalam bentuk penutupan bersama (coasuransi), reasuransi, kerja sama pendidikan (capacity building)
dan tukar menukar informasi.
Export Credit Agency (ECA) leading. In order to achieve the objectives
referred to as ECA ASEI need to establish a synergistic relationship with:
Asosiasi pengusaha / eksportir
Selain itu, Asuransi ASEI diharapkan berperan dalam meningkatkan
penyaluran kredit perbankan bagi pembiayaan ekspor dengan cara
menjamin/ memberi proteksi kepada perbankan yang mengambil
alih tagihan ekspor nasabah eksportir (debitur) terhadap wanprestasi
dari pembeli diluar negeri yang disebabkan oleh risiko komersial
dan politik, khususnya transaksi ekspor yang menggunakan term of
payment non L/C.
Association of entrepreneurs / exporters
Moreover, Asuransi ASEI is expected to play a role in increasing the lending
banks for export financing by way of guarantee / provide protection to
the banks that took over the bill of export exporter customers (debtors)
against the default of overseas buyers due to commercial and political
risks, particularly the export transaction using the term of payment of non
L/C.
Dapat kami sampaikan bahwa arah pengembangan perusahaan
tersebut di atas sejalan dengan hasil pemetaan posisi perusahaan.
Pada akhir rencana jangka panjang, Asuransi ASEI diharapkan dapat
setara dengan ECA besar lainnya di dunia memiliki kapasitas yang besar
dan mampu memperlancar potensi ekonomi di pusat dan daerah
menuju pengembangan ekspor dan perdagangan internasional.
Untuk itu, Asuransi ASEI memperluas jaringan kantor-kantor dengan
mendirikan kantor-kantor cabang dan kantor pemasaran baru serta
menjalin kerjasama dengan bank-bank pembangunan daerah untuk
membangkitkan potensi ekspor di daerah sekaligus mendukung
pemerataan pertumbuhan ekonomi ke daerah-daerah.
Can we say that the direction of the company's development in line with
the results of mapping the position of the company. At the end of a longterm plan, Asuransi ASEI is expected to be equivalent to other major ECA
in the world has a great capacity and able to facilitate the economic
potential in the central and local governments to develop export and
international trade. To that end, Asuransi ASEI expand the network by
establishing offices, branch offices and a new marketing office as well as
cooperation with regional development banks to raise export potential in
the region and supports equitable economic growth to these areas.
Secara lebih spesifik lagi, dalam jangka pendek, Asuransi ASEI telah
mencanangkan pokok-pokok keuangan yang akan menjadi sasaran
atau target yang hendak dicapai pada periode 2012, selaras dengan
arah yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagaimana yang dapat
dilihat dalam tabel sebagai berikut:
More specifically, in the short term, Asuransi ASEI has launched a financial
subjects that will be the target or targets to be achieved during the period
of 2012, aligned with the direction set by the company as can be seen in
the following table:
Tabel: Pokok-Pokok Keuangan 2012
Table: Financial Principals 2012
Aktiva / Assets
•
•
Banking and non-bank financial institutions, both domestically and
abroad.
ECA countries, in the form of closure with (co-insurance), reinsurance,
co-operation of education (capacity building) and to exchange
information.
TARGET 2012 / 2012 TARGET
(dalam jutaan rupiah in million rupiahs)
1,143,486
Dana Investasi / Investment Fund
725,844
Ekuitas / Equity
746,829
Premi / Premium
Hasil Underwriting / Underwriting Revenues
Hasil Investasi / Investment Income
Biaya Operasional / Operational Costs
Laba Bersih / Nett Profit
1,025,000
128,893
61,625
112,955
77,513
2011 Annual Report
Untuk mencapai tujuan, sasaran maupun target-target tersebut,
maka diperlukan langkah-langkah strategis yang harus diambil oleh
Asuransi ASEI kedepan, diantaranya:
To achieve the goals, objectives and targets, then the necessary strategic
steps to be taken by Asuransi ASEI future, including:
Business Size/Scale
Asuransi ASEI harus menjadi lebih besar dan berpengaruh,
sehingga memiliki peran yang signifikan dalam upaya
pengembangan perdagangan internasional dan investasi.
Beberapa hal yang akan dilakukan untuk mewujudkan hal ini,
antara lain:
• Pengembangan kewilayahan dan pendirian kantor cabang
serta kantor pemasaran.
• Pengembangan keagenan/broker yang berkualitas dan
bertaraf internasional.
• Pengembangan produk-produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan dunia usaha.
• Melakukan kerjasama usaha dengan perbankan, perusahaan
asuransi dan lembaga keuangan lainnya termasuk trust fund
company.
• Memiliki anak perusahaan yang dapat mendukung kegiatan
usaha ASEI.
•
•
Economic Role
Economic role akan dicapai dengan cara, antara lain:
• ASEI berperan secara lebih komprehensif, tidak saja dibidang
penjaminan/asuransi, akan tetapi, juga pada dibidang
pembiayaan (secara tidak langsung), sebagaimana peran
yang telah dilaksanakan ECA terkemuka lainnya.
• ASEI tidak hanya menjamin transaksi jangka pendek, akan
tetapi juga jangka menengah dan panjang (investasi).
• ASEI menjamin transaksi impor, terutama yang berkaitan
dengan ekspor.
• ASEI masuk ke bisnis asuransi/penjaminan yang tidak
dijalankan oleh perusahaan asuransi lain.
•
Economic Role
Economic role will be achieved by, among others:
• ASEI a more comprehensive role, not only in the field of
underwriting / insurance, but, also in the field of finance
(indirectly), which has been implemented as the role of other
leading ECA.
• ASEI not only guarantees short-term transactions, but also
medium and long term (investment).
• ASEI guarantee import transactions, particularly with regard to
exports.
• ASEI into the business of insurance / guarantees that are not
operated by other insurance companies.
•
Export Credit Agency
Agar fungsi spesifik Asuransi ASEI sebagai Lembaga Penunjang
Ekspor (Export Credit Agency) dapat dicapai dengan baik
maka Asuransi ASEI perlu menjalin kerjasama strategis dengan
ECA regional lainnya dan perusahaan-perusahaan reasuransi
internasional. Hal ini penting, selain untuk meningkatkan potensi
bisnis perdagangan internasional, juga untuk meningkatkan
rating dan kepercayaan Asuransi ASEI di tingkat internasional.
•
Export Credit Agency
In order for a specific function as Institutions Supporting ASEI Export
(Export Credit Agency) can be achieved by either the Asuransi ASEI
need to establish strategic cooperation with other regional ECA and
international reinsurance companies. This is important, in addition to
increasing the potential for international trade business, and also to
increase confidence rating Asuransi ASEI at the international level.
•
Pencapaian Kinerja (Perbandingan Realisasi dengan Target)
Melalui berbagai penetapan dan penerapan berbagai kebijakan
strategis Asuransi ASEI tersebut, secara umum, dapat kami sampaikan
bahwa hingga akhir periode 2011, kinerja Asuransi ASEI terus
bertumbuh dan meningkat secara sustainable. Pertumbuhan Premi
Bruto Asuransi ASEI terus meningkat yang mencapai angka 22,5 %.
Ini berarti pertumbuhan Premi Bruto Asuransi ASEI berada di atas
Business Size/Scale
Asuransi ASEI have become larger and more influential, so it has
a significant role in the development of international trade and
investment. Some things to be done to make this happen include:
•
•
•
•
•
Development and establishment of regional branches and sales
offices.
Development of agency / broker of quality and international
standard.
Development of new products that fit the needs of the business
world.
Doing business cooperation with banks, insurance companies
and other financial institutions, including trust fund company.
It has a subsidiary that can support the business activities of ASEI.
Achievement of Performance (Comparison of Actual to Target)
Through a variety of setting and implementing strategic policies Asuransi
ASEI is, in general, can we say that until the end of 2011, Asuransi ASEI
performance continues to grow and increase sustainable. Growth of Gross
Premiums continue to rise Asuransi ASEI which reached 22.5%. This means
Asuransi ASEI Gross Premium growth was above average growth in gross
premiums National insurance industry recorded a 19.5% only. Meanwhile,
23
24
Laporan Tahunan 2011
rata-rata pertumbuhan Premi Bruto industri asuransi Nasional yang
hanya tercatat sebesar 19,5%. Sementara itu, loss ratio Asuransi ASEI
mencapai angka sebesar 14,93%, jauh lebih rendah dibandingkan
dengan angka loss ratio industri Asuransi Nasional yang menembus
angka 37,2%. Dengan kerja keras dan cerdas, Asuransi ASEI berhasil
membukukan laba pada tahun 2011 sebesar Rp 67,84 miliar atau
114,96 % dari target laba 2011 sebesar Rp 59,02 miliar dan meningkat
40,99 % dibanding realisasi tahun 2010 sebesar Rp 48,12 miliar.
the loss ratio for Asuransi ASEI reaches 14.93%, much lower than the rate
of National Insurance industry loss ratio which exceeded 37.2%. With hard
work and smart, ASEI managed to record a profit in 2011 amounted to
Rp 67.84 billion or 114.96% of 2011 profit target of Rp 59.02 billion and
40.99% increase compared to the realization in 2010 of Rp 48.12 billion.
Dalam pada itu, pencapaian kinerja Asuransi ASEI berdasarkan
perbandingan antara realisasi dan target Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) pada periode 2011 juga sangat baik. Pencapaian
kinerja yang sangat baik ini dapat terlihat dengan mengacu kepada
kriteria pencapaian kinerja perusahaan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/BMU/2002 tanggal 4 Juni
2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN dan perhitungan
pencapaian Key Performance Indicator (KPI) tahun 2011. Berdasarkan
ketentuan Menteri Negara BUMN tersebut score yang diperoleh
Asuransi ASEI adalah 93. Hal ini menunjukan kinerja Asuransi ASEI
termasuk kedalam kategori Sehat AA. Sedangkan, berdasarkan
perhitungan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) pada
tahun 2011, yang didasarkan atas laporan keuangan tahun 2011,
menunjukkan total capaian sebesar 95.31 dari target, dengan
perhitungan, sebagaimana yang dapat dilihat melalui tabel, sebagai
berikut:
In the meantime, Asuransi ASEI achievement based on the comparison
between realization and target Corporate Plan and Budget (RKAP) in
the 2011 period is also very good. Achievement of excellent performance
can be seen by referring to the company's achievement of performance
criteria based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises
No. KEP-100/BMU/2002 dated June 4, 2002 on the Rating of Health
state-owned enterprises and the calculation of the achievement of Key
Performance Indicator (KPI) in 2011. Under the provisions of the State
Enterprises Minister ASEI score obtained is 93. This shows the performance
of ASEI included into the category of Healthy AA. Meanwhile, based on the
calculation of the achievement of Key Performance Indicator (KPI) in 2011,
based on the financial statements in 2011, showed total achievement of
95.31 from the target, with the calculation, as can be seen through the
table, as follows:
INDIKATOR
INDICATOR
BOBOT
WEIGHT
A. Aspek Keuangan / FINANCIAL ASPECT
1. Risk Based Capital (%)
TARGET 2011
2011 TARGET
10
REALISASI 2011
2011 REALIZATION
979,19%
NILAI
VALUE
781,74%
10
2. Return On Asset (%)
10
7,19%
7,64%
10.63
3. Return On Equity (%)
10
8,98%
10,12%
11,27
4. Yield On Investment (%)
10
9,14%
9.62%
10.53
5
740.27%
668.44%
4.51
5. Rasio Kecukupan Investasi (%)
Total Bobot Aspek Keuangan / Total Financial Aspect Weight
45
47.19
B. Aspek Operasional / OPERATIONAL ASPECT
1. Underwriting Yield (%)
10
11,89%
14,65%
12,32
2. Pertumbuhan Premi / Premium Growth (%)
10
47,29%
22,51%
4,76
3. Rasio Klaim / Claims Ratio (%)
10
12,70%
12,52%
5,07
5
10,90%
12.71%
4,29
10
2.188,24
1.815,09
8,29
5
4.900,00
3.316,4
3,38
45
38,12
5.00
4. Rasio Pengeluaran / Expenses Ratio (%)
5. Produktivitas Pegawai (Rp Juta) / Employee Productivity (Million Rp)
6. Pendapatan Recovery AK (Rp juta)
C. Aspek Dinamis / DYNAMIC ASPECT
1. Penerapan ISO / ISO Implementation
5
1.00
1.00
5
5.00%
4,86%
Total Bobot Aspek Operasional / Total Operational Aspect Weight
2. Pengembangan SDM / HR Development (%)
Total Bobot Aspek Dinamis / Total Dynamic Aspect Weight
TOTAL NILAI / TOTAL VALUE
10
100
4,99
9,99
95,31
2011 Annual Report
PROSPEK USAHA
Selain kebijakan strategis dan pencapaian kinerja periode 2011, perlu
disampaikan pula sikap optimis kami bahwa prospek usaha Asuransi
ASEI pada masa-masa mendatang akan semakin cemerlang. Secara
garis besar, sikap optimis terhadap prospek usaha tersebut dapat
dilihat dari dua faktor, yaitu: Kondisi lingkungan makro (termasuk
didalamnya adalah kondisi lingkungan industri) dan Kondisi
lingkungan internal perusahaan. Sepanjang periode 2011, kondisi
kedua faktor tersebut, dapat kami paparkan beberapa hal, sebagai
berikut:
BUSINESS PROSPECTS
In addition to strategic policy and the achievement of the performance
period of 2011, have also presented our optimistic attitude that Asuransi
ASEI's business prospects in the future will be more brilliant. Broadly
speaking, the attitude is optimistic about business prospects can be
seen from two factors: macro-environmental conditions (including
the industrial environment) and internal environmental conditions.
Throughout the period of 2011, the condition of the two factors, we can
describe some things, as follows:
Kondisi Lingkungan Makro dan Lingkungan Industri
Kendatipun krisis utang di kawasan Eropa yang tidak kunjung
mereda hingga akhir tahun 2011, fakta empiris menunjukkan bahwa
perekonomian nasional tumbuh positif. Stabilitas perekonomian
nasional dapat terjaga dengan baik dan iklim investasi kian hari semakin
kondusif. Bahkan, dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan
salah satu dari sedikit negara di Asia yang dapat menunjukkan
pertumbuhan ekonomi yang cemerlang. Hal ini ditopang stabilitas
rupiah dan juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bahkan,
di tengah krisis utang kawasan Eropa yang menyebabkan negaranegara di kawasan tersebut terjadi pemangkasan rating sovereign,
Indonesia justru mendapatkan peringkat investment grade dari
lembaga rating Internasional Fitch. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa Indonesia merupakan salah satu target investasi yang dibidik
oleh para investor luar negeri.
Macro Environmental Conditions and Environmental Industry
Despite the debt crisis in Europe that does not go down until the end of
2011, the empirical fact that the national economy showed positive
growth. National economic stability can be maintained properly and the
more days the investment climate more conducive. In fact, it can be said
that Indonesia is one of the few countries in Asia that can show a brilliant
economic growth. This is supported by the stability of the rupiah and the
Composite Stock Price Index (CSPI). In fact, in the midst of Europe's debt
crisis that led to the countries in the region occurred trimming sovereign
rating, Indonesia would have investment grade ratings from international
rating agency Fitch. Thus it can be said that Indonesia is one of the targets
of the targeted investments by foreign investors.
Sementara itu, inflasi tahun 2011 berhasil ditekan sehingga berada
pada level 3,79% (yoy), jauh lebih rendah dari inflasi tahun 2010
sebesar 6,96% (yoy). Kondisi ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan
yang ditempuh Bank Indonesia dan koordinasi yang semakin intensif
dengan Pemerintah baik di tingkat pusat melalui Tim Pengendalian
Inflasi (TPI) maupun di tingkat daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID). Sedangkan, dari sisi moneter, kebijakan Bank Indonesia
diarahkan untuk mengelola ekspektasi inflasi, aliran modal masuk, dan
ekses likuiditas yang sempat mengalami tekanan di awal tahun. Selain
itu, pada semester kedua tahun 2011, Bank Indonesia menempuh
kebijakan yang akomodatif setelah mempertimbangkan meredanya
tekanan inflasi dan diyakini akan berada pada kisaran sasarannya serta
meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global.
Meanwhile, inflation in 2011 so successfully suppressed at the level of
3.79% (yoy), much lower than the 2010 inflation rate of 6.96% (yoy). This
condition is not independent of the various policies adopted by Bank
Indonesia and the intensified coordination with the Government both at
the central level through Inflation Control Team (TPI) and at the regional
level through Regional Inflation Control Team (TPID). Meanwhile, from
the monetary side, Bank Indonesia policy is directed to manage the
expectations of inflation, capital inflows and excess liquidity which had
experienced the pressure at the beginning of the year. In addition, in the
second half of 2011, Bank Indonesia took an accommodative policy after
considering the easing of inflationary pressures and is believed to be in
the range of targets and the increased risk of global economic slowdown.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin
baik tersebut, kinerja industri asuransi Indonesia secara umum juga
semakin membaik. Berdasarkan informasi Biro Perasuransian Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
bahwa dalam lima tahun terakhir industri asuransi tumbuh ratarata pada kisaran angka 20%. Sementara, Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia (AAUI) mencatat total premi bruto yang diperoleh asuransi
umum Indonesia pada tahun 2011, adalah sebesar Rp 34,3 triliun,
tumbuh sebesar 19,5% bila dibandingkan pada 2010, yang mencapai
perolehan Premi Bruto hanya sebesar Rp 28,7 triliun. Pertumbuhan
In line with national economic growth is getting better, the performance
of Indonesia in general insurance industry is also getting better. Based
on the information the Bureau of Insurance Capital Market Supervisory
Agency and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK)
that in the last five years the insurance industry grew at an average
rate in the range of 20%. Meanwhile, the General Insurance Association
of Indonesia (AAUI) recorded total gross earned premiums of general
insurance Indonesia in 2011, amounted to Rp 34.3 trillion, grew by 19.5%
when compared to 2010, which reached the acquisition of Gross Premium
for only Rp 28.7 trillion. The greatest growth in gross premiums by line of
25
26
Laporan Tahunan 2011
terbesar pada premi bruto dibukukan oleh lini usaha asuransi Aneka
sebesar 56,4%. Namun demikian, secara nominal pertumbuhan
terbesar dicapai oleh lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor dengan
kenaikan sebesar Rp1,24 triliun.
insurance business accounted for 56.4% Miscellaneous. However, the
largest nominal growth achieved by the Motor Vehicle Insurance business
lines increased by Rp 1.24 trillion.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa perekonomian nasional
yang kondusif memacu percepatan pembangunan infrastruktur di
Indonesia yang meningkatkan permintaan asuransi dan penjaminan
disamping karena krisis ekonomi global dan perubahan iklim bisnis
yang kian hari semakin turbulent (diolah dari berbagai sumber).
Growth shows that the national economy that is conducive spur
accelerated development of infrastructure in Indonesia is increasing
demand for insurance and underwriting as well as the global economic
crisis and climate change in the business which became increasingly
turbulent (compiled from various sources).
Kondisi Lingkungan Internal Perusahaan
Perkembangan ekonomi nasional dan industri asuransi yang
kondusif tersebut di atas tentunya memberikan dampak positif
bagi kinerja Asuransi ASEI sepanjang tahun 2011. Oleh karena itu,
sebagai ECA di Indonesia, Asuransi ASEI optimis dan berupaya untuk
dapat memberikan dampak luas, baik secara makro maupun mikro,
sehingga dapat memberikan pengaruh positif, baik bagi kinerja
Asuransi ASEI sendiri maupun bagi pihak terkait lainnya. Untuk itu,
Asuransi ASEI senantiasa melakukan perbaikan/penyesuaian internal
untuk mendukung kinerja 2011 dan menyongsong 2012 disegenap
bidang dalam rangka menunjang operasional perusahaan dengan
tujuan percepatan pelayanan, baik pada saat penutupan maupun
klaim.
Company's Internal Environmental Conditions
Development of national economy and the insurance industry that is
conducive of the above certainly have a positive impact Asuransi ASEI
performance during the year 2011. Therefore, as the ECA in Indonesia, ASEI
trying to be optimistic and broad impact, both macro and micro levels, so
as to provide a positive influence, either for themselves or Asuransi ASEI
performance for other related parties. To that end, ASEI always make
improvements / adjustments internally to support the performance
of 2011 and welcome 2012 disegenap field in order to support the
company's operations with the aim of accelerating the service, either at
closing or claims.
Secara garis besar, sepanjang tahun 2011, perubahan dalam
rangka perbaikan internal secara berkelanjutan dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dari berbagai aspek, dapat kami
sampaikan, diantaranya adalah:
Broadly speaking, the year 2011, changes in the framework of continuous
internal improvement made to improve the performance of companies
from various aspects, can we say, include the following:
•
Aspek Organisasi, dengan melaksanakan pembentukan kantor
pemasaran baru, penyiapan peningkatan status 10 Kantor
Pemasaran menjadi Kantor Cabang, fokus pada penyempurnaan
organisasi melalui peningkatan efektivitas pelayanan organisasi,
yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan, pendelegasian
wewenang yang lebih besar diberikan ke Kantor Cabang
dengan tetap memperhatikan aspek pengawasan dan prudent
underwriting. Dalam kaitan tersebut, Asuransi ASEI juga
mendirikan Unit Asuransi Syariah yang operasionalnya akan
dimulai pada awal Juli 2012.
•
Aspects of the Organization, to implement the establishment of new
sales offices, preparation of an increase in status 10 Sales Office to
Branch Office, focused on improving organizational effectiveness
through improved service organization, which is oriented to
customer satisfaction, greater delegation of authority given to the
branch office by taking into account aspects supervision and prudent
underwriting. In relation there, Asuransi ASEI has also established a
Unit for Takaful operations will begin in early July 2012.
•
Aspek Pemasaran, dengan melakukan upaya-upaya untuk
mendorong pemahaman dunia usaha terhadap berbagai produk
dan jasa Asuransi ASEI, yang diantaranya dilakukan dengan
promosi melalui mass media, sign board, iklan, sponsor, maupun
pameran.
•
Aspects of Marketing, to make efforts to promote understanding of
the business of various products and services of Asuransi ASEI, some
of which were carried out with the campaign through the mass
media, sign board, advertising, sponsorship, and exhibitions.
•
Aspek Produk, dengan melakukan upaya-upaya pengembangan
produk dan jasa Asuransi ASEI sehingga bisa memenuhi
kebutuhan pasar. Asuransi ASEI adalah satu dari sedikit
perusahaan asuransi yang memiliki produk asuransi yang paling
•
Aspects of Products, by doing product development efforts and
Asuransi ASEI services that can meet the needs of the market. Asuransi
ASEI is one of the few insurance companies that have the most
comprehensive insurance products, from insurance export credit
2011 Annual Report
lengkap, yaitu dari asuransi ekspor, asuransi kredit, penjaminan
dan asuransi umum, sehingga dikenal sebagai one stop shop for
insurance.
insurance, assurance and general insurance, also known as a one
stop shop for insurance.
•
Aspek Pengendalian Risiko, hal ini penting dilakukan karena dalam
setiap usaha terdapat risiko yang dapat mengganggu proses
pencapaian tujuan perusahaan. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada lingkungan eksternal dan internal usaha memiliki
potensi terjadinya risiko sehingga perusahaan perlu mengelola
risiko-risiko tersebut secara sistematis. Manajemen risiko yang
efektif dapat membantu perusahaan dalam menjaga kinerja
perusahaan dengan meminimumkan biaya risiko. Pengelolaan
Risiko di lingkungan perusahaan melibatkan setiap individu,
kelompok kerja, unit bisnis (Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran),
maupun unit kerja Kantor Pusat. Dalam kaitan ini, selain Asuransi
ASEI memiliki Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan, yaitu
divisi yang menganalisa risiko yang dihadapi oleh perusahaan
dari sisi produk, pelaksanaan dan pengembangan. Asuransi ASEI
juga memiliki Unit Compliance and Risk Management yang
memastikan analisa yang dilakukan oleh underwriter telah sesuai
dengan peraturan kehati-hatian perusahaan.
•
Aspects of Risk Control, this is important because in every business there
are risks that can disrupt the process of achieving corporate goals. The
changes that occur in the external environment and internal business
has the potential risks that companies need to manage those risks
systematically. Effective risk management can help companies in
maintaining the company's performance by minimizing the cost
of risk. Risk management in a corporate environment involving
individuals, workgroups, business units (Branch Office and the Office
of Marketing), and Headquarters units. In this connection, in addition
to ASEI has a Risk Management and Compliance Division, the
division is to analyze the risks faced by the company from the product
side, the implementation and development. Asuransi ASEI also has a
Compliance and Risk Management Unit to ensure that the analysis
performed by the underwriter in accordance with the prudential
regulations of the company.
•
Aspek Pengembangan Infrastruktur, hal ini dilakukan untuk
mendukung terselenggaranya berbagai aspek tersebut di atas
sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, Asuransi ASEI
selalu melakukan pengembangan infrastruktur yang meliputi:
Kebijakan perusahaan, termasuk Standard Operating Procedure
(SOP) yang meliputi prosedur dan ketentuan akseptasi, kapasitas
usaha, teknologi informasi, organisasi dan sumber daya manusia
(SDM).
•
Aspects of Infrastructure Development, this is done to support the
implementation of various aspects of the above in accordance with
the plan. Therefore, Asuransi ASEI has always done the development
of infrastructure which includes: company policy, including Standard
Operating Procedure (SOP) which includes the procedures and
conditions of acceptance, the capacity of business, information
technology, organizational and human resources (HR).
•
Aspek Pengembangan SDM, hal ini dilakukan untuk membesarkan
Asuransi ASEI sehingga menjadi ECA yang setara dengan ECAECA di negara lain sehingga memerlukan dukungan SDM
yang memadai dan handal. Terlebih lagi karena Asuransi ASEI
telah merencanakan pembukaan lebih banyak Kantor Cabang
atau Kantor Pemasaran untuk meraih peluang bisnis yang ada.
Profesionalisme SDM dalam menangani risk management system
serta dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan
dikembangkan melalui pendidikan dan latihan sesuai kebutuhan
kualifikasi jabatan dan kompetensi baik di dalam maupun luar
negeri.
•
Aspects of Human Resource Development, this is done to raise
Asuransi ASEI thus be equivalent to the ECA ECA-ECA in other
countries that need the support of adequate human resources and
reliable. Especially since ASEI has planned opening more branch
offices or the Office of Marketing for business opportunities that exist.
HR professionalism in dealing with risk management system and in
providing good service to customers developed through education
and job training as required qualifications and competence both at
home and abroad.
•
Aspek Jaringan Kerjasama, hal ini dilakukan dengan cara
menjalin kerjasama, baik dengan lembaga-lembaga di dalam
negeri, seperti: dengan sesama BUMN, institusi terkait, BUMD,
maupun kerjasama dengan lembaga-lembaga di luar negeri,
seperti: dengan Credit Information Agencies, Reasuradur, Berne
Union, Aman Union, Lawyer/Solicitor, NEXI, K-Sure (Korea Export
Insurance Corporation) dan Regional Cooperation Group (CRGBerne Union).
•
Aspects of Cooperation Network, this is done by way of cooperation,
both with institutions in the country, such as fellow state-owned
enterprises, institutions, enterprises, and cooperation with institutions
abroad, such as the Credit Information Agencies, reinsurers, Berne
Union, Union Safe, Lawyer/Solicitor, NEXI, K-Sure (Korea Export
Insurance Corporation) and the Regional Cooperation Group (CRGBerne Union).
27
28
Laporan Tahunan 2011
Optimisme dan Kendala
Perbaikan dan perubahan kondisi lingkungan internal dalam
rangka perbaikan berkelanjutan tersebut terus dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dari berbagai aspek sudah berada
pada jalur yang benar. Dengan demikian tidak berlebihan apabila
kami sangat optimis bahwa prospek bisnis Asuransi ASEI pada masa
mendatang akan semakin cemerlang dan pencapaian kinerja yang
semakin gemilang serta mampu menangkap berbagai peluang
maupun beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang
semakin kompleks pada masa mendatang.
Optimism and Obstacles
Improvements and changes in internal environmental conditions in the
framework of continuous improvement continue to be done to improve
the performance of various aspects of the company's already on the
right track. Thus no exaggeration if we are very optimistic that Asuransi
ASEI business prospects in the future will be more brilliant and glorious
achievement of the performance and is able to capture the opportunities
and adapt to changes in the increasingly complex business environment
in the future.
Kendatipun kami menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kendala
berupa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya asuransi
masih lemah dan sulit untuk dapat dikikis habis. Kendala ini
membutuhkan upaya bersama dan melibatkan semua pihak, tidak
terkecuali Pemerintah, misalnya dapat berkiprah di bidang penguatan
edukasi dan industri asuransi itu sendiri yang jangan pernah
mengenal lelah untuk senantiasa memperkuat kinerja agen-agennya
yang terjun langsung ke lapangan.
Despite we are fully aware that there are constraints in the form of the
Indonesian community awareness of the importance of insurance is still
weak and difficult to be washing away. This constraint requires a joint
effort involving all parties, not least the Government, for example, can
work in the fields of education and strengthening the insurance industry
itself is never tiring to constantly strengthen the performance of their
agents who go directly to the field.
Namun demikian, faktor pendukung pertumbuhan industri asuransi
seperti jumlah kelas menengah di Indonesia yang akan terus membesar
dan faktor pertumbuhan pasar potensial asuransi lainnya, sangat
mendukung pertumbuhan usaha industri asuransi Indonesia pada
masa-masa mendatang. Sejumlah kalangan memprediksikan, pada
tahun 2012, selain pertumbuhan industri asuransi tetap tinggi, akan
ada perkembangan yang mempengaruhi usaha atau bisnis industri
asuransi yang akan menjadi semakin semarak, seperti, tetap tingginya
permintaan dalam negeri dan perkiraan peningkatan investasi atau
penanaman modal asing ke Indonesia. Pengesahan Undang-Undang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
beberapa waktu lalu akan menjadikan perhatian Pemerintah atau
Lembaga Pengawas, Pembina dan Regulator akan semakin besar
terhadap industri peransuransian di Indonesia, baik secara kualitas
maupun kuantitas. Selain itu, pertumbuhan industri asuransi
tentunya akan ditopang oleh berbagai indikator yang mendorong
pertumbuhan industri asuransi, seperti faktor jumlah penduduk yang
besar, produk dan jasa asuransi akan semakin menarik, mudahnya
sistem asuransi yang ditawarkan kepada masyarakat, dan kondisi
perekonomian nasional yang terus tumbuh dengan stabil. Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa jumlah penduduk di Negeri ini yang
tergolong kedalam lima besar dunia, merupakan pasar potensial bagi
bisnis asuransi yang menjadi sumber inspirasi yang tidak pernah habis
untuk mendorong inovasi dan memberikan pelayanan yang semakin
beragam dengan menawarkan berbagai produk asuransi.
However, the factors supporting the growth of the insurance industry as
the number of middle class in Indonesia, which will continue to grow and
potential market growth factors other insurance, is supporting the growth
of the Indonesian insurance industry in the future. Some have predicted,
in 2012, but growth in the insurance industry remains high, there will be
developments affecting the insurance industry or business venture that
will become more lively, like, continuing high domestic demand and
the forecast increase in investment or foreign investment to Indonesia.
Ratification Law Financial Services Authority (OJK) by the House of
Representatives (DPR) some time ago will make the Government's
attention or the Supervisory Board, Trustees and the Regulator will be
even greater for peransuransian industry in Indonesia, both in quality and
quantity. In addition, the growth of the insurance industry will certainly be
supported by a range of indicators that drive the growth of the insurance
industry, such as a large factor the number of people, products and
services more attractive insurance, easy insurance system offered to the
public, and the national economy continues to grow steadily. Can not be
denied that the number of people in this country are classified into five
major world, is a potential market for insurance business is a source of
inspiration that never runs out to encourage innovation and provide more
diverse services by offering a variety of insurance products.
IMPLEMENTASI PRAKTIK GCG
Manajemen Asuransi ASEI menyakini bahwa pencapaian kinerja yang
baik dapat terus dipertahankan secara sustainable dalam jangka
panjang dan berbagai prospek binsis yang hendak diraih sebagaimana
IMPLEMENTATION OF GCG PRACTICE
Asuransi ASEI Management believed that the achievement of good
performance can be maintained as sustainable in the long term and the
prospects for binsis who want to achieve as the above description can be
2011 Annual Report
uraian di atas dapat terwujud, jika dan hanya jika, perusahaan dapat
melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dengan baik dan
benar. Oleh karena itu, bagi Asuransi ASEI, implementasi GCG bukan
hanya sekadar menggugurkan kewajiban, namun, sudah merupakan
suatu keniscayaan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan perusahaan kepada publik (terlebih lagi bisnis asuransi
merupakan bisnis kepercayaan). Pengembangan GCG yang
selaras dengan best practices secara berkesinambungan dan/atau
implementasi GCG secara konsisten tidak hanya dapat memberikan
perlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil kepada para
Pemegang Saham, pengelola, dan pemangku kepentingan lainnya,
namun lebih dari itu, mendorong perusahaan untuk menciptakan
nilai bagi perusahaan (shareholder value) secara maksimal.
realized, if and only if, the company can implement the principles of good
corporate governance is consistent with the good and true. Therefore, for
Asuransi ASEI, GCG implementation is not just a duty to abort, however,
has been a necessity to maintain transparency and accountability in the
management of public companies (especially insurance business is a
business trust). GCG development that is consistent with best practices on
an ongoing basis and / or implementation of GCG is consistent not only
able to provide adequate protection and fair treatment for shareholders,
managers, and other stakeholders, but more than that, encourage
companies to create value for company (shareholder value) to the fullest.
Pemegang saham, Komisaris, Direksi dan segenap Karyawan Asuransi
ASEI berkomitmen untuk mengimplementasikan standar yang
tinggi dalam penerapan prinsip­-prinsip GCG. Prinsip-prinsip tersebut
menjadi referensi bagi pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab, menghindari konflik kepentingan, optimalisasi kinerja, dan
peningkatan akuntabilitas. Dalam praktiknya dilingkungan Asuransi
ASEI, GCG diimplementasikan melalui Tata Kelola bagi Pemegang
Saham, Direksi, Jajaran Manajemen, serta Organ-Organ Pendukung
lainnya. Dapat kami sampaikan bahwa sepanjang tahun 2011,
wujud implementasi GCG yang telah dilakukan perusahaan, antara
lain, dengan melakukan: Penyempurnaan kelengkapan perangkat
Pedoman Penerapan GCG; Sosialisasi Pedoman GCG; GCG assessment;
Membentuk Komite Pemantauan Penegakan Penerapan Pedoman
Perilaku; Penyesuaian terus menerus terhadap Standard Operating
Procedure yang jelas dan transparan, baik untuk bidang operasional,
non-operasional maupun bidang Sumber Daya Manusia; Penyesuaian
perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum bagi perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Pemberian reward/bonus
kepada pegawai sesuai dengan kuantitas dan kualitas kontribusi
masing-masing kepada perusahaan sebagaimana tercermin dalam
pencapaian Key Performance Indicator (KPI), dan lain sebagainya.
Shareholders, Commissioners, Directors and all employees of Asuransi
ASEI is committed to implementing high standards in the application of
the principles of good corporate governance. These principles serve as a
reference for responsible decision making, avoiding conflicts of interest,
optimizing performance, and increase accountability. In practice Asuransi
ASEI environment, implemented through the Corporate Governance
Corporate Governance for Shareholders, Directors, Board of Management,
Organ, Organ and other supporters. Can we say that the year 2011, being
the implementation of GCG company has done, among others, by doing:
Improving the completeness of the Guidelines for Implementation of GCG;
socialization of GCG: GCG assessment; Establish Enforcement Monitoring
Committee on Implementation of the Code of Conduct; continuous
adjustment of the Standard Operating clear and transparent procedure,
both for field operations, non-operational and Human Resources;
adjustment calculation Minimum Solvency Limit Levels for the company
in accordance with applicable regulations; giving reward / bonus to
employees in accordance with the quantity and quality of contribution
of each to companies as reflected in the achievement of Key Performance
Indicator (KPI), and so forth.
Perubahan Komposisi Direksi
Pada periode 2011, Asuransi ASEI tidak melakukan perubahan
terhadap susunan anggota Direksi.
Changes in Composition of Directors
In the period of 2011, Asuransi ASEI not make changes to the composition
of the Board of Directors.
APRESIASI
Sebagai rangkaian kata penutup, kami atas nama seluruh jajaran Direksi
menghaturkan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada
Dewan Pengawas atas segala pengarahan yang diberikan kepada
Direksi. Penghargaan yang sama juga disampaikan kepada Pemilik
Modal, pelanggan dan mitra usaha, atas dukungan, kepercayaan
dan kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik selama ini. Direksi
juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh
karyawan yang telah berkarya dengan penuh dedikasi dan kecintaan
APPRECIATION
As a series of final word on behalf of our entire board of directors
deliver to my gratitude and high appreciation to the Board of Trustees
for any direction given to the Board of Directors. The same award
presented to the owner of Capital, customers and business partners,
for your support, trust and cooperation that has been well established
over the years. Directors also expressed thanks and appreciation
to all employees who have worked with dedication and passion in
performing its duties and responsibilities of each and supporting
29
30
Laporan Tahunan 2011
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing
serta mendukung upaya untuk mewujudkan Visi, Misi dan Target
Perusahaan secara bahu membahu tanpa mengenal lelah. Ucapan
terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada seluruh pemangku
kepentingan Asuransi ASEI dan/atau segenap pihak lainnya yang tidak
mungkin dapat kami sebutkan satu persatu, yang senantiasa telah
menjalin kerjasama terbaik sehingga Asuransi ASEI dapat mencapai
berbagai target peningkatan usaha dan pertumbuhan kinerja
Perusahaan secara berkelanjutan. Semoga Allah SWT senantiasa
bersama kita dan mencurahkan rahmad, hidayah serta melindungi
kita semua dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
efforts to realize the Vision, Mission and Target Company are to work
together tirelessly. Do not forget the thank-you goes to all our Asuransi
ASEI stakeholders and / or all other parties that we may not mention
one by one, which always has cooperated so Asuransi ASEI can best
reach the target range of business improvement and growth of the
Company's performance on an ongoing basis. May Allah always be
with us and pour Rahmat, guidance and protect us all in facing a
better future.
Jakarta, Mei 2012
Zaafril Razief Amir
Presiden Direktur
President Director
2011 Annual Report
2
DIREKSI
Board of Directors
1. Zaafril Razief Amir
Direktur Utama President Director
2. Marthin F. Simarmata
Direktur Keuangan Finance Director
3. Indra Noor
Direktur Operasional Operations Director
3
1
31
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
34
Laporan Tahunan 2011
SEKILAS PERUSAHAAN
Company in Brief
Nama Perusahaan:
PT Asuransi Ekspor Indonesia
Company Name:
PT Asuransi Ekspor Indonesia
Bidang Usaha/Produk:
• Asuransi Ekspor
• Asuransi Kredit & Penjaminan Kredit
• Suretyship
• Asuransi Umum
Line of Business/Product:
• Export Credit Insurance
• Credit Insurance & Credit Guarantee
• Suretyship
• General Insurance
Tanggal Pendirian:
30 November 1985
Established:
30 November 1985
Dasar Hukum:
• Peraturan Pemerintah RI No. 1 tahun 1982 tentang Pelaksanaan
Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa.
Legal Basis:
• Government Regulation (PP) No. 1/1982 concerning the undertaking
of exports, imports and foreign exchange.
•
Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1983 tentang Penyertaan
Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero)
dalam Bidang Jaminan Kredit Ekspor dan Asuransi Ekspor.
•
Government Regulation (PP) No. 20/1983 concerning State Capital
of Indonesia for the establishment of Limited Liability Companies
(Persero) in the Field of Export Credit Guarantee and Insurance (ECA).
•
Keputusan Menteri Keuangan No. 32/KMK.011/1982 tentang
Jaminan Kredit Ekspor dan Asuransi Ekspor barang-barang bukan
minyak dan gas bumi.
•
Minister of Finance Decree No. 32/KMK.011/1982 concerning export
credit guarantee and export credit insurance for non-oil and gas
exports.
•
Keputusan Menteri Keuangan No. 895/KMK.011/1985 tentang
Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi
Ekspor Indonesia.
•
Minister of Finance Decree No. 895/KMK.011/1985 concerning the
appointment of PT Asuransi Ekspor Indonesia (Indonesian Export
Credit Agency).
•
Keputusan Menteri Keuangan No. 12/KMK.011/1986 tentang
pengalihan penyelenggaraan Jaminan Kredit Ekspor dari PT.
(Pesero) Asuransi Kredit Indonesia kepada PT. (Persero) Asuransi
Ekspor Indonesia.
•
Minister of Finance Decree No. 12/KMK.011/1986 concerning the
transfer of Credit Export Guarantee management from PT. (Persero)
Credit Insurance Indonesia to PT. (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia
(Indonesian Export Credit Agency).
•
Anggaran Dasar Asuransi ASEI sesuai Akte Pendirian dari Notaris
Achmad Bajumi SH pengganti dari Notaris Imas Fatimah SH No.
173 dan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir
dengan Akte Notaris Hizmelina, SH. No. 08 Tanggal 22 Juni 2011.
•
Asuransi ASEI’s statutes are in accordance with the Establishment Act
from Notary Achmad Bajumi SH, the replacement of Notary Imas
Fatimah SH No. 173, and have undergone periodic changes, most
recently with a notarial act by Hizmelina, SH No. 08 on 22 June, 2011.
Akte Pendirian:
Akte Notaris No. 173 tanggal 30 November 1985 berikut Akte
Perubahan terakhir No. 08 tanggal 22 Juni 2011.
Establishment Act:
Notarial Act No. 173, 30 November 1985; most recent change (Act of
Change No. 08 on 22 June, 2011.
Modal Dasar dan Modal Disetor:
Modal Dasar : Rp. 800.000.000.000
Modal Disetor: Rp. 300.000.000.000
Authorized Capital and Paid up Capital
Authorized Capital : Rp. 800.000.000.000
Paid up Capital : Rp. 300.000.000.000
Pemilik:
100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia
Ownership:
100% owned by the Government of the Republic of Indonesia
2011 Annual Report
Asuransi ASEI didirikan oleh Pemerintah
pada 30 November 1985, sebagai tindak
lanjut dari Peraturan Pemerintah (PP)
No. 1 Tahun 1982, tentang Pelaksanaan
Ekspor, Impor dan Lalu Lintas Devisa
ASEI was established by the Government on 30 November 1985, as a
follow-up of Government Regulation (PP). 1 In 1982, on Implementation
of Export, Import and Foreign Exchange
Jumlah Kantor:
19 (sembilan belas) Kantor Cabang
8 (delapan) Kantor Pemasaran
Total Offices:
19 (nineteen) Branch Offices
8 (eight) Marketing Offices
Kantor Pusat:
Menara Kadin Indonesia Lt. 21 & 22
Jl. HR. Rasuna Said, Blok X5 Kav. 2–3
Jakarta 12950
Telp. : (021) 5790 3535
Fax.
: (021) 5790 4031-32
Website : www.asei.co.id
E-mail : asei@asei.co.id
Head Office:
Menara Kadin Indonesia Fl. 21th & 22th
Jl. HR. Rasuna Said, Blok X5 Kav. 2–3
Jakarta 12950
Tel.
: (021) 5790 3535
Fax.
: (021) 5790 4031-32
Website : www.asei.co.id
E-mail: asei@asei.co.id
35
36
Laporan Tahunan 2011
SELAYANG PANDANG ASEI
OVERVIEW OF ASEI
PT. Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), selanjutnya disebut Asuransi
ASEI, didirikan oleh Pemerintah pada 30 November 1985, atau sekitar
26 tahun yang lalu, melalui PP. No. 1 Tahun 1982, memiliki fungsi
sebagai lembaga penyedia asuransi ekspor dan pemberi jaminan
kredit ekspor. Hampir semua negara memiliki Export Credit Agency
(ECA) untuk mendorong ekspor negara tersebut melalui pemberian
fasilitas asuransi untuk eksportir maupun melalui penjaminan kepada
perbankan dari risiko non payment kredit ekspornya. Kemajuan
Perekonomian di negara-negara Eropa Barat seperti Inggris, Jerman,
Belanda, Perancis, Amerika Serikat, Kanada serta Jepang pada tahun
1930-an tidak lepas dari keberhasilan negara-negara tersebut dalam
menerapkan skema asuransi dan penjaminan ekspor khususnya
terhadap risiko komersial dan politik. Lembaga yang menjalankan
skema asuransi dan penjaminan ini dikenal dengan nama Export
Credit Agencies dan Investment Insurance Agencies, atau disingkat
ECA.
PT. Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), hereinafter referred to as Asuransi
ASEI, was established by the Government on 30 November 1985, or about
26 years ago, through the PP. No. 1/1982. ASEI functions as a provider of
export insurance and export credit guarantees. Nearly every country has
an Export Credit Agency (ECA) to promote its exports through the provision
of insurance facilities to exporters or through guarantees from the risk of
nonpayment of export credit to banks. Economic progress in Western/
European countries like Britain, Germany, Holland, France, the United
States, and Canada, as well as Japan, in the 1930’s cannot be separated
from the success of these countries in implementing export insurance
and guarantee schemes, in particular to commercial and political risks.
The agencies running the insurance and guarantees are known as Export
Credit Agencies and Investment Insurance Agencies, or ECA for short.
Model ECA ini kemudian menjadi sorotan dunia sehingga banyak
negara yang meniru untuk diterapkan di negaranya masing-masing,
termasuk Indonesia. Lembaga ini pada umumnya dimiliki oleh
Pemerintah yang berfungsi memberikan proteksi asuransi kepada
eksportir apabila terjadinya risiko komersial dan risiko politik sehingga
eksportir tidak menerima pembayaran atas ekspor yang dilakukannya
dan pemberian asuransi kredit kepada perbankan dalam hal nasabah
(eksportir) mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak dapat
melunasi kewajibannya kepada bank.
The ECA model came under the world’s spotlight, and many countries
began to mimic it and apply the model to themselves, including
Indonesia. These institutions are generally owned by the government, and
their function is to provide insurance protection to exporters in the event
of commercial or political risks resulting in not receiving payment for
exporting, and to provide credit insurance to banks in terms of customers
(exporters) experiencing financial difficulties and not being able to repay
their obligations to the bank.
Fungsi ini semula dikaitkan dengan pelaksanaan program deregulasi
Pemerintah Paket Januari 1990 melalui penyediaan fasilitas kredit
ekspor oleh Bank Indonesia yang bunganya lebih ringan (subsidi)
untuk mendorong ekspor dan kegiatan perekonomian pada
umumnya. Salah satu persyaratan dalam pemberian fasilitas kredit
ekspor tersebut adalah keharusan untuk menutup asuransinya melalui
Asuransi ASEI, sehingga pemberian fasilitas tersebut menjadi lebih
terjamin. Di lain pihak, penutupan asuransi yang bersifat mengikat
tersebut menjadikan pasar Asuransi ASEI bersifat captive. Namun,
sejak tahun 1995, Pemerintah mencabut fasilitas kredit ekspor
tersebut dan menyerahkan kebijaksanaan pemberian kredit kepada
eksportir melalui mekanisme pemberian kredit perbankan biasa
dengan suku bunga pasar. Dengan demikian, sejak saat itu, penutupan
pertanggungan kepada Asuransi ASEI oleh perbankan bersifat
non obligatory (tidak mengikat) dan hanya dilakukan berdasarkan
pertimbangan komersial sesuai dengan sistem manajemen risiko
perbankan.
This function was originally associated with the implementation of
government deregulation package in January 1990 through the provision
of export credit facilities by Bank Indonesia which had lighter interest
(subsidies) to encourage exports and economic activity in general. One
of the requirements in the aforementioned provision of export credit
facilities was the obligation to cover insurance through Asuransi ASEI, thus
providing more secure facilities. On the other hand, insurance coverage of
a binding nature made Asuransi ASEI’s market more of a captive market.
However, in 1995, the Government revoked the export credit facility and
handed over the granting of credit to exporters through a mechanism
of giving regular bank loans at market rates. So, since then, coverage of
banking by ASEI has taken on more of a non-obligatory nature and is
only done based on commercial considerations in accordance with the
banking risk management system.
Dalam rangka menjalin kerjasama dan meningkatkan keahlian serta
pengetahuan maka pada tahun 1992, Asuransi ASEI bergabung
dengan Berne Union, yaitu: suatu asosiasi ECA dunia yang bergerak
dibidang Asuransi Ekspor, Asuransi Kredit dan Investasi yang
anggotanya terdiri dari 52 ECA dari 43 negara yang kantor pusatnya
In order to establish cooperation and enhance skills and knowledge,
in 1992, Asuransi ASEI joined the Berne Union, which is: a world
ECA association engaged in Export Insurance, Credit Insurance and
Investments; comprised of 52 ECA’s from 43 countries with its central
headquarters located in London. From Asia, the members include: NEXI
2011 Annual Report
berkedudukan di London. Dari Asia anggotanya antara lain, adalah:
NEXI dari Jepang, K-SURE dari Korea dan HKEC dari Hongkong, MECIB
dari Malaysia, SINOSURE dari China, ECGC dari India, Exim Bank Thai
dari Thailand, TEBC dai Taiwan, SLECIC dari Sri Lanka dan Asuransi ASEI
dari Indonesia. Pada tahun 1997 pada APEC Vancouver Protocol di
Bejing Asuransi ASEI dikukuhkan sebagai ECA Indonesia.
from Japan, K-SURE from Korea, HKEC from Hong Kong, MECIB from
Malaysia, SINOSURE from China, ECGC from India, Exim Bank Thai
from Thailand, TEBC from Taiwan, SLECIC from Sri Lanka and Asuransi
ASEI from Indonesia. In 1997 at the Vancouver APEC Protocol in Beijing,
Asuransi ASEI was confirmed as Indonesia’s ECA confirmed as Indonesia.
Dalam usaha mencapai visi dan misi Asuransi ASEI menjadi ECA
yang terkemuka di Indonesia maka Asuransi ASEI harus melakukan
penetrasi pasar secara optimal. Untuk itu perlu mempunyai
jaringan operasional antara lain melalui broker/broker internasional
yang memadai dalam menyerap kebutuhan pasar dan sekaligus
membantu program pemerintah dalam mendorong ekspor. Selain
itu, pengembangan jaringan perusahaan yang lebih luas juga
dilakukan melalui persebaran kantor perwakilan di berbagai wilayah
yang jumlahnya akan terus bertambah. Saat ini, Asuransi ASEI telah
memiliki 19 Kantor Cabang dan 6 Kantor Pemasaran yang tersebar di
wilayah Indonesia.
In an effort to achieve the vision and mission of Asuransi ASEI becoming
a prominent ECA in Indonesia, Asuransi ASEI must have optimal market
penetration. Therefore, it’s necessary to have operational networks, among
others, through international broker(s) that are adequate in absorbing
international market needs and also in assisting government programs
to encourage exports. In addition, the development of a wider corporate
network has been done through the distribution of offices in various
regions, of which the numbers will continue to grow. Currently, Asuransi
ASEI has 19 branches and six marketing offices throughout Indonesia.
Asuransi ASEI menyesuaikan bentuk organisasinya baik di Kantor
Pusat maupun Kantor Cabang serta Kantor Pemasaran dengan
mempertajam fokus bisnis khususnya core business Asuransi ASEI
yang dipandang akan menguntungkan dengan tetap memperhatikan
efisiensi dan efektifitas sehingga tetap tercipta pelayanan yang
memuaskan kepada pelanggan.
Asuransi ASEI adjusted its organizational forms in its head office, branch
offices, and marketing offices with a sharpened focus on business,
especially core business, which Asuransi ASEI views as being profitable by
taking into account the efficiency and effectiveness so as to keep providing
outstanding service to customers.
BUDAYA PERUSAHAAN
Corporate Culture
Asuransi ASEI sepenuhnya meyakini bahwa bisnis asuransi adalah
suatu bisnis yang didasarkan kepada kepercayaan sehingga
perusahaan senantiasa melakukan tindakan-tindakan yang
menumbuhkan kepercayaan dimaksud. Kepercayaan pelanggan
diperlakukan sebagai komitmen yang harus dijunjung tinggi oleh
setiap insan Asuransi ASEI dalam bentuk pelayanan yang profesional.
Asuransi ASEI fully believes that the insurance business is a business based
on trust, so that the company’s actions are always done to foster that
trust. Customer trust is treated as a commitment that must be upheld by
every member of Asuransi ASEI in the form of professional service.
Karena pentingnya komitmen tersebut, nilai-nilai budaya kerja
perusahaan yang mendukung komitmen harus dianut oleh
seluruh pegawai Asuransi ASEI. Untuk memudahkan sosialisasi dan
implementasinya dalam segala aktivitas pengelolaan perusahaan,
nilai-nilai budaya kerja dimaksud disingkat dengan akronim
Commitment.
Because of the importance of this commitment, work values that support
the company’s commitment should be embraced by all employees of
Asuransi ASEI. To facilitate dissemination and implementation in all the
activities of corporate management, workplace values are abbreviated
with the acronym Commitment.
COMMITMENT merupakan cerminan dari kerja keras dan kesetiaan
pegawai terhadap profesinya sehingga unsur-unsurnya menjadi
bahan pokok dalam menyusun penilaian kinerja individu. Perusahaan
menerapkan komitmen sebagai budaya kerja positif yang mampu
meningkatkan motivasi SDM dengan mengedepankan butir-butir
budaya perusahaan sebagai berikut:
COMMITMENT is a reflection of hard work and loyalty to the profession
so that the elements of a staple in preparing the assessment of individual
performance. The company implements commitment as a positive work
culture that is able to increase the motivation of human resources by
promoting the following as work culture values:
37
38
Laporan Tahunan 2011
Creativity: Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide atau
hal-hal yang baru dan orisinal;
Creativity: Ability to produce new and original ideas or things;
Opennes: Keterbukaan dalam memberikan dan menerima
masukan
sehingga
senantiasa
mampu
menyesuaikan diri dengan dinamika perubahan
usaha;
Openness: Openness in providing and receiving feedback, so
that one is always able to adjust to the changing
dynamics of business;
Morality: Perilaku yang benar dan jujur sesuai dengan
ajaran moral masyarakat;
Morality: True and honest behavior in accordance with the
moral teachings of society;
Manner: Kesopanan atau kebiasaan sosial yang diterima
sesuai dengan norma-norma lingkungan
pergaulan secara universal;
Manner: Politeness or social convention adopted in
accordance with the norms of the universal social
environment;
Integrity: Karakter yang kokoh dalam
kepercayaan dan kejujuran;
Integrity: Character that is strong in maintaining the trust
and honesty;
menjaga
Trustworthiness: Sifat yang dapat dipercaya;
Trustworthiness: Attitude that can be trusted;
Mindfulness: Mindfulness: Perhatian penuh yang diberikan sesuai dengan
profesi masing-masing;
Full attention is given in accordance with respective
professions;
Environment Care:Kepedulian dan kehati-hatian dalam menjaga
lingkungan hidup secara umum;
Environment Care: Care and prudence in maintaining the environment
in general;
Non-partisan: Maju dengan sikap menghindarkan diri dari
benturan kepentingan, tidak berpihak atau
bebas dari kepentingan kelompok atau
golongan;
Non-partisan: Advance with an attitude avoiding conflicts of
interest, impartial and independent of any group or
class interests;
Teamwork:
Kemampuan untuk dapat bekerjasama tim
secara solid dan efektif.
Teamwork:
Ability to be able to work together in a solid and
effective team.
2011 Annual Report
IDENTITAS PERUSAHAAN
Corporate Identity
Identitas Asuransi ASEI terdiri dari 2 tipe logo yang digunakan untuk beragam aplikasi.
The Asuransi ASEI identity is comprised of two logo/signature types which are used for a variety of applications.
Logo Utama
Primary Signature
Merupakan logo yang lengkap dengan kata "Asuransi".
Logo ini harus menjadi pilihan utama dalam aplikasi.
Is the complete logo using the word “Asuransi.” This logo must
be the main choice in application.
Logo Kedua
Secondary Signature
Hanya diterapkan untuk aplikasi-aplikasi pada media dengan ruang
yang terbatas, misalnya pada signage. Akan tetapi tidak menutup
kemungkinan signage menggunakan logo utama, bila ruang yang
tersedia memadai secara proporsional.
Is only used for media applications with limited space, for example
on signage. However, it is possible to use the main logo signage, if
proportional adequate space is available.
Warna merupakan salah satu elemen identitas
yang dipilih karena mencerminkan visi dan
cita-cita perusahaan. Oleh karenanya, setiap
perusahaan harus memiliki warna standar logo
yang harus diterapkan secara konsisten.
Color is one element of identity that was chosen because it reflects the
vision and ideals of the company. Therefore, every company should have
a standard color logo that should be applied consistently.
Asuransi ASEI memiliki 3 kategori warna standar, yaitu: Warna
sempurna (fullcolour), standar warna hitam/putih (b/w) dan standar
warna di atas warna gelap sebagai background. Sedangkan untuk
background berwarna muda/pastel, maka warna logo dapat
diterapkan full colour.
Asuransi ASEI has three standard color categories, namely: the perfect
color (fullcolor), the standard black / white (b/w), and standard color on a
dark color background. As for the light-colored / pastel backgrounds, the
logo can be full color logo.
Warna yang menjadi identitas Asuransi ASEI adalah warna Ungu dan
Jingga.
The colors that are the identity of Asuransi ASEI are purple and orange.
Warna Ungu mewakili visi dan semangat Asuransi ASEI
dalam mengantisipasi setiap perubahan.
Purple represents the vision and spirit of ASEI in
anticipation of any changes.
Warna Jingga melambangkan kekuatan mentari yang
menjadi sumber energi yang memacu semangat untuk
mewujudkan keinginan dan cita-cita serta membawanya
menjadi kenyataan.
Orange symbolizes the power of the sun which is the source of
energy that spurs the desire and passion to realize the ideals and
bring it into reality.
39
40
Laporan Tahunan 2011
BIDANG USAHA
Business Line
Asuransi ASEI adalah Badan Usaha Milik Negara yang 100% sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah RI c.q. Kementerian Badan Usaha Milik
Negara. Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah melakukan usaha
di bidang asuransi kerugian untuk menunjang peningkatan ekspor
non minyak dan gas serta kegiatan non ekspor, termasuk tetapi tidak
terbatas pada asuransi ekspor dan asuransi kredit serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa
yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Asuransi ASEI is a State Owned Enterprise which is 100% owned by the
Government of Indonesia c.q. Ministry of State Owned Enterprises.
The company’s intent and purpose is to conduct business in the field
of insurance to support the promotion of exports of non-oil and gas
and non-export activities. This is including but not limited to insurance
and export credit insurance as well as optimizing the utilization of the
company resources to produce high-quality and competitive service to
obtain/pursue profit in order to increase the value of the company by
applying the principles of limited liability companies.
Kegiatan Usaha
Business Activities
Sesuai Akta Pendirian Asuransi ASEI, untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
utama, sebagai berikut:
• Menerima pertanggungan atas risiko tidak terimanya pembayaran
dari importir (pembeli) di luar negeri terhadap ekspor barang
atau jasa yang dilakukan oleh eksportir dari Indonesia;
• Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya pelunasan
kredit dari debitur terhadap kredit yang diberikan oleh bank atau
lembaga pembiayaan;
• Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis Asuransi
kerugian dan sejenisnya serta mereasuransikan risiko-risiko
asuransi tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan
Perseroan.
• Menerima pertanggungan tidak langsung dari perusahaanperusahaan asuransi/reasuransi didalam maupun diluar negeri
atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya untuk ditahan
sendiri serta mereasuransikan risiko-risiko asuransi tersebut
dengan mempertimbangkan kemampuan Perseroan.
• Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh perusahan
asuransi dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
In accordance with the Asuransi ASEI Deed of Establishment, to achieve
the aims and objectives mentioned above, the Company may carry out
major operations, as follows:
• Receive coverage for risks not receipt of payment from the importer
(buyer) in foreign countries to export goods or services provided by the
exporters from Indonesia;
• Receive coverage for risks not receiving credit from the debtor’s
repayment of loans provided by banks or financial institutions;
•
Receive immediate coverage of all types of insurance losses and
the like as well as re-insuring risks by considering the ability of the
company.
•
Receive indirect coverage from insurers / reinsurers within and outside
the country for all types of insurance and the like to hold as well as
reinsuring insurance risks by considering the ability of the company.
•
Perform other activities commonly done by insurance companies
subject to the provisions of legislation.
Karakteristik Usaha
Business Characteristic
Kegiatan usaha perseroan khususnya dalam penutupan
pertanggungan asuransi ekspor serta asuransi kredit memiliki sifat
voluntary dan non-monopoly dengan karakteristik usaha (nature of
business) sebagai berikut:
The operations of the company, especially in the closure of export
insurance and credit insurance, have the voluntary nature and the
characteristics of non-monopoly businesses (nature of business) as
follows:
Produk-produk inti (core business) Asuransi ASEI, yaitu: Asuransi Ekspor
dan Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit. Asuransi ASEI memberikan
proteksi atas risiko tidak diterimanya pembayaran didalam transaksi
perdagangan internasional.
• Produk pertanggungan risiko finansial memiliki risiko yang sangat
tinggi yang harus ditanggung perusahaan, antara lain akibat:
• Risiko moral hazard yang dapat timbul dari pihak terjamin atau
penerima jaminan yang seringkali sulit dideteksi pada saat risks
assessment.
Asuransi ASEI Core Business, that is: Export Insurance, Credit Insurance,
and Credit Guarantee. Asuransi ASEI provides protection against the risk
of not receiving payment in international trade transactions.
•
•
Product coverage of financial risks having a very high risk to be borne
by the company, among others due to:
The risk of moral hazard that can arise from the guarantee or
assurance that the recipient is often difficult to detect at the time of
risk assessment.
2011 Annual Report
•
•
•
•
•
•
Adanya seleksi risiko (risks selection). Terlebih lagi dengan pola
penutupan pertanggungan secara kasus per-kasus (non whole
turnover cover) seperti saat ini dimana tertanggung cenderung
melakukan seleksi risiko. Untuk transaksi yang cenderung berisiko
tinggi saja yang dipertanggungkan, sehingga tidak ada subsidi
silang antara pertanggungan yang berisiko tinggi dan yang
risikonya rendah.
Pihak terjamin seringkali meminta penjaminan atau
pertanggungan 100% atas risiko (non-risk sharing). Dengan
tidak dapat diterapkannya risk-sharing principles maka dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan prinsip kehati-hatian
yang seharusnya juga diterapkan pihak terjamin, sehingga
kemungkinan terjadi risiko moral hazard.
Keterbatasan reasuransi atau hampir tidak ada reasuransi
untuk produk financial insurance/guarantee, sehingga hampir
keseluruhan risiko harus menjadi tanggungan sendiri (own
retention).
Pelanggan Asuransi ASEI khususnya eksportir dan perbankan.
Eksportir memanfaatkan produk Asuransi ASEI dalam rangka
menutup pertanggungan atas risiko tidak diterimanya
pembayaran ekspor, sedang untuk perbankan dalam rangka
menutup pertanggungan atas risiko tidak diterimanya pelunasan
kredit ekspor yang disalurkan kepada eksportir.
Produk Asuransi ASEI selain untuk kepentingan nasabah dalam
memperoleh proteksi bisnis, lebih banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan dukungan dalam memperoleh pembiayaan ekspor,
sehingga fluktuasi jumlah penutupan pertanggungan lebih
banyak dipengaruhi oleh tersedianya fasilitas pembiayaan ekspor
dari pihak perbankan ataupun lembaga keuangan atau adanya
instrument pembiayaan lainnya (seperti factoring/forfeiting).
Oleh karenanya, perlu ada aliansi strategis untuk memperkuat
sinergi antara Asuransi ASEI dengan perbankan. Hubungan
Asuransi ASEI dengan perbankan sangat penting untuk terus
dikembangkan sebagaimana pada awal berdirinya Asuransi ASEI,
dimana Asuransi ASEI dimasukkan di dalam sistem manajemen
risiko perbankan.
Manfaat produk Asuransi ASEI bagi eksportir antara lain adalah
meningkatkan daya saing ekspor melalui dukungan pemberian
ketentuan pembayaran kredit yang lebih berani untuk importir,
meningkatkan keberanian eksportir di dalam menembus pasarpasar ekspor yang baru serta meningkatkan likuiditas eksportir
melalui diskonto wesel ekspor perbankan yang dijamin Asuransi
ASEI, serta hak ganti rugi atas risiko kredit ekspor yang diberikan
Asuransi ASEI.
•
The existence of risk selection. Moreover with non-whole turnover
cover such as at this moment where the insured tends toward risk
selection. For high-risk-leaning transactions to be insured, so there
are no cross-subsidies between high-risk and low-risk coverage.
•
Guaranteed parties often ask for 100% guarantees or coverage on
risks (non-risk sharing). By not applying risk-sharing principles, it can
reduce or even eliminate the precautionary principles that should also
be applied to the guaranteed party, bringing about the possibility of a
moral hazard risk occurring.
•
Limitations of reinsurance or near no existence of reinsurance for
almost no financial for product insurance / guarantee products, so
that almost all of the risks should be self-borne (own retention).
•
Asuransi ASEI customers, especially exporters and banks. Exporters of
products utilize ASEI coverage in order to cover the risk of not receiving
payment for exports; while banks use it in order to cover the risk of
not receiving the coverage of export credit repayment is channeled to
exporters.
•
Asuransi ASEI products other than for the benefit of customers in
obtaining business protection, is more widely used for the benefit of
supporting export financing, so that fluctuations in the closure of the
coverage is more influenced by the availability of export financing
from the banks or financial institutions or any other financial
instrument (such as factoring / forfeiting). Therefore, there should
be a strategic alliance to strengthen the synergies between banks
and Asuransi ASEI. Asuransi ASEI’s relationship with banks is very
important to continue to be developed as the inception Asuransi ASEI
was included in bank risk management systems.
•
Benefits of Asuransi ASEI products for exporters include improving
export competitiveness through support of the provision of bolder
credit payment terms to importers, which increases the courage of
exporters to penetrate export markets and improve the liquidity of
new exporters through discounted bank export bills guaranteed by
Asuransi ASEI, as well as the right to compensation for the risk of
export credits granted by Asuransi ASEI.
41
42
Laporan Tahunan 2011
PRODUK DAN JASA
Products and Services
Asuransi ASEI memiliki 4 (empat) kelompok produk unggulan, sebagai
berikut:
• Asuransi Ekspor
• Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit
• Suretyship
• Asuransi Umum
Asuransi ASEI has 4 (four) groups of superior products, as follows:
•
•
•
•
Export Insurance
Credit Insurance and Credit Guarantee
Suretyship
General Insurance
Asuransi Ekspor
Export Insurance
Asuransi ekspor, terdiri dari:
• Asuransi Ekspor/Export Credit Insurance (ECI)
• Asuransi Pembiayaan Tagihan Ekspor (Bill Insurance)
• Asuransi Kredit Perdagangan (TCI)
Export Insurance consists of:
• Export Credit Insurance (ECI)
• Bill Insurance
• Trade Credit Insurance (TCI)
Asuransi Ekspor/Export Credit Insurance (ECI)
Memberikan perlindungan kepada eksportir terhadap kemungkinan
kerugian akibat tidak diterimanya pelunasan pembayaran dari
importir/ bank penerbit L/C. Beberapa hal penting tentang poduk ini,
dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Export Credit Insurance (ECI)
Provides protection to exporters against possible losses due to nonpayment risks from the importer/ bank issuing the L/C. Some important
things we can tell about this product are as follows:
•
Asuransi Ekspor adalah jenis asuransi yang memberikan ganti rugi
kepada Eksportir terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat
tidak menerima pelunasan pembayaran dari Importir atau Bank
pembuka L/C yang disebabkan oleh Risiko Komersial dan/atau
Risiko Politik.
•
ECI is a type of insurance that provides indemnity to exporters against
possible losses due to non-payment risks from the importer or issuing
L/C Bank which is caused by Commercial Risks and/or Political Risks.
•
Manfaat Asuransi Ekspor, adalah:
Manfaat Bagi Eksportir
• Memberikan perasaan aman kepada Eksportir dalam
menghadapi risiko ekspornya, serta meningkatkan
keberanian untuk menembus pasar ekspor yang baru
dengan biaya premi yang sangat ringan.
• Eksportir dapat menawarkan atau memenuhi keinginan
Importir untuk menggunakan terms of payment dengan
syarat pembayaran yang lunak (non L/C) namun relatif
memiliki tingkat risiko terjadi gagal bayar (default payment)
lebih tinggi seperti Documents Against Acceptance (D/A),
Documents Against Payment (D/P) dan Open Account (O/A),
risiko ini dapat dipertanggungkan pada Asuransi ASEI.
• Eksportir dapat memenuhi permintaan pasar yang berasal
dari Importir terutama yang berada di non-tradisional market.
• Eksportir dapat menggunakan Asuransi Ekspor dalam
rangka memperoleh pembiayaan diskonto wesel ekspor
(post-shipment export financing) dimana Asuransi Ekspor
merupakan jaminan tambahan kepada bank.
•
Benefits of ECI are:
Benefits for exporters
• Provide security to exporters in facing export risk and increases
the courage to penetrate new export markets with competitive
premium rates.
Manfaat Bagi Bank
• Memudahkan perbankan memberikan pembiayaan ekspor
pasca pengapalan (post-shipment export financing) melalui
diskonto tagihan ekspor/wesel ekspor yang dimiliki eksportir.
• Bank yang memperoleh surat pelimpahan hak ganti rugi
(SPHGR) dari Eksportir akan memperoleh manfaat dalam
•
Exporters are able to offer or to meet the requirement from the
Importer to use lenient terms of payment (non L/C) such as
Documents against Acceptance (D/A), Documents against
Payment (D/P) and Open Account (O/A); these risks can be
insured by Asuransi ASEI.
•
Exporters can meet market demand from importers, especially
those in the non-traditional market.
Exporters can use ECI to obtain financing by discounting the
export bills (post-shipment export financing). In this case, ECI can
act as an additional guarantee to the financing bank.
•
Benefits for Banks
• Facilitate banks in providing post-shipment export financing
through discounted export bills / export bills belongs to the
exporters.
• Bank transfer of the right to obtain an indemnity (SPHGR) from
Exporters will benefit in the form of the added value of export
2011 Annual Report
bentuk adanya nilai tambah terhadap wesel ekspor yang
di diskonto oleh Bank, dimana telah diasuransikan risiko
pembayaran dari Importir oleh Asuransi ASEI.
bills at a discount by the Bank, which has been insured against
payment risk of importers by Asuransi ASEI.
Risiko yang Ditanggung Asuransi Ekspor
• Risiko Komersial
• Importir pailit (bangkrut)
• Importir tidak membayar (cidera janji)
• Importir menolak menerima barang
Risks Covered by Export Insurance
• Commercial Risks
• Importers become insolvent (bankrupt)
• Importers do not pay (default)
• Importers refuse to accept the goods
•
•
Risiko Politik
• Larangan transfer
• Pembatasan quota impor
• Pencabutan izin usaha impor
• Perang atau tindakan permusuhan lainnya
Political Risks
• Prohibition of transfer
• Import quota restrictions
• Revocation of import license
• Acts of war or other hostile situations
Skema Asuransi Ekspor (ECI) ECI Scheme
Sales Contract
INDONESIAN
EXPORTER
FOREIGN
EXPORTER
Inability to collect receivables
43
44
Laporan Tahunan 2011
Besar Ganti Rugi
Asuransi ASEI akan membayar ganti rugi maksimum sebesar 85% dari
kerugian, sedang sisanya sebesar 15% ditanggung oleh Eksportir.
Maximum Indemnity
Asuransi ASEI will indemnify a maximum of 85% of losses, while the
remaining 15% is borne by exporters.
Dasar Perhitungan Premi
Besarnya premi dihitung berdasarkan risiko yang terkait dengan:
• Kelas Negara Asal Pembayaran (country risk)
• Metode pembayaran yang digunakan (L/C atau Non-L/C)
• Jangka waktu pemberian kredit (Tenor, maksimum 180 hari)
Premium Calculation
The amount of premium is calculated based on the risks associated with:
• Country Grade from which the payment will be settled (country risk)
• Terms of Payment associated to the transaction (L/C or Non-L/C)
• Credit term (Tenor, maximum 180 days)
Terms of Payment
Asuransi ASEI dapat menutup pertanggungan atas transaksi ekspor
yang menggunakan Terms of Payment yang dijamin L/C (Sight L/C
dan Usance L/C) ataupun yang tidak dijamin L/C (Documentary
Collection seperti D/A, D/P, CAD serta O/A).
Terms of Payment
Asuransi ASEI may cover export transactions that use secured Terms of
Payment (L/C either Sight L/C or Usance L/C) and non L/C (Documentary
Collection such as D/A, D/P, CAD, and O/A).
Reasuransi
Dukungan Reasuransi untuk produk Asuransi Kredit Ekspor adalah dari
perusahaan reasuransi ternama baik dalam maupun luar negeri, yakni:
• Luar Negeri
• Atradius Re
• Nationale Borg
Reinsurance
Reinsurance support for Export Credit Insurance products are available
from reputable re-insurance companies, both foreign and domestic, i.e.:
• Foreign
• Atradius Re
• Nationale Borg
•
•
Dalam Negeri
• Tugu Re
• Sinarmas
• Nasre
• Reindo
• Tugu Pratama Indonesia
Domestic
• Tugu Re
• Sinarmas
• Nasre
• Reindo
• Tugu Pratama Indonesia
Pemulihan Kerugian
Dengan dibayarnya ganti rugi dari Asuransi ASEI kepada Eksportir
tidak menghilangkan kewajiban pembayaran Importir terhadap
Eksportir. Setiap pembayaran Importir dibagi secara proporsional
antara Asuransi ASEI dan Eksportir sesuai dengan besarnya share ganti
rugi Asuransi ASEI.
Recovery of Losses
The claim settlement from Asuransi ASEI does not eliminate the Importer’s
obligation to pay the Exporter. If there is a payment from the Importer, any
amount received will be distributed proportionally between Asuransi ASEI
and the Exporter in accordance with each share.
Asuransi Pembiayaan Tagihan Ekspor/
Export Bill Insurance (EBI)
Export Bill Insurance (EBI)
Dengan jaminan ASEI, mendorong pihak perbankan untuk lebih
berani memberikan pembiayaan pasca pengapalan (Post Shipment
Financing) kepada eksportir, walaupun ekspor tersebut dilaksanakan
dengan media Non L/C. Melalui produk ini eksportir dapat memenuhi
kebutuhan modal kerja dan cash flow. Beberapa hal penting tentang
poduk ini, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
The guarantee provided by ASEI encourages banks to be more willing to
give post-shipment financing to the exporter, even though the export is
carried out with the Non L/C media. Through this product, exporters can
meet the needs of working capital and cash flow. Some important things
about this product are as follows:
•
•
Jenis asuransi ini akan memberikan proteksi kepada Bank yang
mengambil alih (negosiasi) tagihan ekspor nasabah eksportir
terhadap wanprestasi dari pembeli di luar negeri yang disebabkan
risiko komersil dan/atau risiko politik.
This type of insurance provides protection to the Bank which took
over (negotiate) against default payment from overseas buyers due
to commercial and/or political risk.
2011 Annual Report
•
Asuransi ini disediakan untuk menjamin negosiasi Tagihan Ekspor
untuk wesel ekspor:
• Atas dasar Usance L/C dari issuing banks
• Atas dasar Document Against Acceptance (D/A)
• Atas dasar Document Against Payment (D/P)
• Atas dasar Open Account. (D/P)
Manfaat EBI
• Eksportir memperoleh perlindungan terhadap kemungkinan
tidak tertagihnya piutang dagang (account receivable) yang
disebabkan oleh risiko komersial dan atau risiko politik.
• Membantu kebutuhan likuiditas (cash flow) perusahaan.
• Mitigasi resiko bagi pihak Bank kepada ASEI.
• Mengoptimalkan/meningkatkan pemberian fasilitas pembiayaan
Non L/C kepada nasabah.
Skema EBI Bagi Eksportir dan Bank
•
This insurance is provided to ensure the export bill negotiation:
•
•
•
•
On the basis of Usance L/C from issuing banks
On the basis of Document Against Acceptance (D/A)
On the basis of Document Against Payment (D/P)
On the basis of Open Account. (D/P)
Benefit of EBI
• Exporters gain protection against the possibility of uncollectible
accounts receivable (accounts receivable) due to commercial risks or
political risks.
• Assists the liquidity requirement (cash flow) of firms.
• Mitigates the risk for the Bank to ASEI.
• Optimizes/improves the provision of Non L/C financing facilities to
the customer.
EBI Scheme for Exporters and Banks
Inability to Rent
INDONESIAN
REMITTING BANK
FOREIGN
COLLECTING BANK
Sends Bill
Prosentation
of Bill
Application for
Negotiation
INDONESIAN
EXPORTER (DRAWER)
Insolvency /
Inability to
Collect
Sales contract or Purchase Order
IMPORTER
Asuransi Kredit Perdagangan/Trade Credit
Insurance (TCI)
Trade Credit Insurance (TCI)
•
•
Jenis asuransi ini akan memberikan ganti rugi kepada Tertanggung
(Penjual) terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat tidak
diterimanya sebagian atau seluruh pelunasan pembayaran dari
pembeli domestik yang disebabkan oleh Risiko Komersial.
This type of insurance indemnify the Insured (the Seller) against
possible losses from non-acceptance partial or full payment from
domestic buyers due to commercial risk.
45
46
Laporan Tahunan 2011
•
Obyek yang Ditanggung adalah Piutang/Tagihan yang berkaitan
dengan komoditi/barang/jasa yang dijual didalam negeri
(domestik) yang syarat pembayarannya berjangka.
•
Object of coverage are receivables/invoices relating to commodities/
goods/services sold domestically (domestic) with credit terms.
•
Manfaat:
Bagi Penjual
• Meningkatkan Penjualan, Meningkatkan daya saing penjual/
seller karena dapat memberikan penawaran yang lebih
menarik kepada pembeli/buyer karena adanya rasa aman dari
penjual terhadap transaksi yang dilakukan.
• Memberikan perlindungan atas Kemungkinan Gagal Bayar
(Stabilisasi kondisi keuangan penjual/seller) Kagagalan
pembayaran (sebagian atau seluruhnya) dari Pembeli/buyer
merupakan risiko yang tidak dapat dihindari oleh Penjual/
seller. Dengan asuransi, maka kami risiko tersebut akan
beralih kepada Asuransi ASEI sehingga tertanggung/Penjual
terhindari dari kerugian/gangguan keuangan.
• Memperbaiki Manajemen Kredit Menjaga kewaspadaan
manajer kredit. Mereka mengetahui apabila mereka tidak
mengikuti prosedur dengan benar maka piutang mereka
akan dalam bahaya.
•
Benefit:
For the seller
• Increases Sales, Improves the competitiveness of the seller
because it could provide more attractive offers to the buyer since
the seller feels secure about the transaction.
Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit
•
Provides protection against the Possibility of Payment Failure
(Stabilization of the financial condition of the seller), Failure to
make payment (partial or total) from Buyers as a risk that cannot
be avoided by the seller. With insurance, that risks could be
shifted to Asuransi ASEI so that Sellers could avoid loss / financial
problems.
•
Improving Credit Management / Maintaining vigilance as credit
manager. They know if they do not follow procedures correctly
then their raceivables will be in jeopardy.
Credit Insurance and Credit Guarantee
Asuransi Kredit
Credit Insurance
Asuransi Kredit merupakan proteksi yang diberikan ASEI selaku
“PENANGGUNG” kepada Bank/Lembaga Keuangan Non Bank selaku
“TERTANGGUNG” atas risiko kegagalan Debitur di dalam melunasi
fasilitas kredit atau pinjaman tunai (cash loan) yang diberikan oleh
Bank/Non Bank.
Credit Insurance represents a protection given by Asuransi ASEI to banks
against debtor defaults in repaying cash loan facilities given by Banks/
Non-Banks.
Bersifat bi-party agreement antara Bank/Non Bank dengan ASEI.
Dalam hal ini Debitur tidak termasuk para pihak dalam perjanjian
pertanggungan ASEI atas kredit yang disalurkan Bank/Non Bank
kepada Debitur.
It is a bi-party agreement between the Bank/Non-Bank with ASEI. In this
case, the debtor does not include coverage of the parties to the agreement
on the outstanding loans from the Bank/Non-Bank to the debtor.
Ganti Rugi ASEI berkisar antara 70% sampai dengan 80% dari besarnya
Kerugian Bank/Non Bank.
ASEI indemnity ranges from 70% to 80% of the amount of Losses of the
Bank/Non-Bank.
Jenis-jenis Asuransi Kredit & Penjaminan Kredit
• Asuransi Kredit Modal Kerja (KMK) Transaksional, untuk proyek
konstruksi/non konstruksi, pengadaan barang/jasa, Pembiayaan
Piutang/Tagihan (Account Receivable Financing), Pembiayaan
Bahan Baku/Stock (Inventory Financing), Pre Eksport Financing,
dll dengan jangka waktu sesuai Kontrak/dasar pembiayaan
(Underlying Transaction).
• Asuransi KMK Umum Revolving / Rekening Koran.
• Asuransi KMK Umum Aplofend;
• Asuransi Kredit Investasi / Project Financing.
• Asuransi Kredit Mikro pola executing kepada Lembaga Keuangan
(BPR / BPRS, Koperasi / Koperasi Simpan Pinjam / Koperasi Karyawan
Types of Credit Insurance:
• Working Capital Credit Insurance (KMK) Transactional, for project
construction/non construction, procurement of goods/services,
Financing Receivables/Bills (Accounts Receivable Financing),
Financing Raw Material/Stock (Inventory Financing), Pre Export
Financing, etc. with the corresponding period of the Contract/
foundation funding (Underlying Transaction).
• Revolving / Current Account Working Capital Credit Insurance.
• General Working Capital Credit Insurance (Aplofend).
• Investment / Project Financing Credit Insurance.
• Microfinance Credit Insurance (executing) to Financial Institutions
(BPR / BPRS, Cooperatives / Credit Unions / Employees Cooperative /
2011 Annual Report
•
•
•
•
/ Koperasi Pegawai / Koperasi Jasa Keuangan Syariah / KJKS).
Asuransi Kredit Mikro pola channeling, langsung kepada end user
(perorangan/karyawan/pegawai).
Asuransi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E).
Asuransi Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Asuransi Kredit Pegawai Plus
•
•
•
•
Cooperative / Cooperative Islamic Financial Services / KJKS).
Microfinance Credit Insurance (channeling), directly to the end user
(individual / employee / worker).
Food Security and Energy Credit Insurance (KKP-E).
Home Loan Credit Insurance (KPR).
Insurance Employees Credit Plus
Penjaminan Kredit
Credit Guarantee
Memberikan jaminan kepada Bank atas risiko kegagalan Debitur/
Principal dalam melunasi fasilitas pinjaman non tunai (non cash loan)
yang diberikan oleh Bank.
Provide coverage to the bank on the risk of failure of the Debtor / Principal
in the payment of non-cash loans provided by the Bank.
Bersifat Three-Party Agreement yang melibatkan Bank, Debitur/
Principal dan ASEI dengan adanya Indemnity Agreement yang
merupakan suatu bentuk Recourse Agreement kepada Debitur/
Principal dalam hal ASEI telah membayarkan klaim kepada Bank, maka
Debitur berkewajiban mengembalikan kepada ASEI senilai klaim (plus
denda bunga) yang telah dibayarkan oleh ASEI kepada Bank.
Characteristically, it is a Third-Party Agreement involving the Bank, Debtor
/ Principal and ASEI with the existence of an Indemnity Agreement in the
form of a Recourse Agreement to the Debtor / Principal in that ASEI has
paid a claim to the Bank, then the debtor is obliged to return to ASEI the
worth of the claim (plus interest penalties) that have been paid by the ASEI
to the Bank.
Ganti Rugi ASEI sebesar 100% dari besarnya Kerugian Bank.
ASEI compensates as much as 100% of the bank’s losses.
Jenis-jenis Penjaminan Kredit:
• Jaminan Pembukaan Letter of Credit (L/C) Impor (Usance L/C dan
Sight L/C sublimit TR/UPAS). Jaminan yang diberikan oleh ASEI
kepada Bank Pembuka L/C Impor untuk kepentingan Applicant
/ Importir dalam hal terjadi kegagalan pembayaran (default
payment) pada saat jatuh tempo L/C.
• Jaminan Pembukaan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) baik Usance maupun Sight sublimit TR/UPAS). Jaminan
yang diberikan oleh ASEI kepada Bank Pembuka SKBDN untuk
kepentingan Applicant / Importir dalam hal terjadi kegagalan
pembayaran (default payment) pada saat jatuh tempo SKBDN.
• Jaminan Kontra Bank Garansi (Counter Guarantee) dan Standby
L/C (SBLC). Jaminan yang diberikan ASEI kepada Bank Penerbit
Bank Garansi / SBLC untuk kepentingan nasabah (Debitur/
Principal) apabila Principal/Nasabah mengalami wanprestasi.
Types of Credit Guarantee:
• Letter of Credit (L/C) Import (Usance L/C and Sight L/C sublimit TR/
UPAS). Guarantees provided by ASEI to the Opening Bank of Import
L/C for the benefit of Applicant / Importer in the event of failure of
payment (payment default) on the due date of L / C.
•
•
Opening of Letter of Credit documented Domestically (SKBDN) both
Usance and Sight sublimit TR / UPAS). Guarantees provided by the
opening bank (SKBDN) for the benefit of Applicant / Importer in the
event of failure of payment (payment default) on the due date of the
SKBDN.
Counter Guarantee and Standby L/C (SBLC). ASEI guarantees given to
Bank Issuer of Bank Guarantee / SBLC on behalf of customers (Debtors
/ Principal) if the Principal / Customer has defaulted.
Obyek penjaminan Bank Garansi antara lain untuk keperluan:
• Jaminan penawaran / Bid Bond,
• Jaminan pelaksanaan / Performance Bond,
• Jaminan uang muka / Advance Payment Bond,
• Jaminan pembayaran / Payment Bond, baik konstruksi maupun
non konstruksi.
• Jaminan pemeliharaan / Maintenance Bond,
• dan Jaminan untuk keperluan lainnya (kecuali jaminan untuk
mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Lembaga Keuangan).
Bank Guarantee Loan Forms, among others:
• Bid Bond,
• Performance Bond,
• Advance Payment Bond,
• Payment Bond, both construction and non-construction.
Manfaat-Manfaat Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit:
Bagi Perbankan:
• Transaksi yang tidak bankable karena tidak memenuhi persyaratan
collateral akan tetapi feasible dapat dibantu dengan adanya Asuransi
dan Penjaminan Kredit dari ASEI. Asuransi atau penjaminan kredit
Benefits of Credit Insurance and Credit Guarantee:
For Banks:
• Any transaction that is non-bankable because it does not comply
with collateral requirements but still possesses feasible criteria
could be offset with ASEI’s credit insurance. The credit insurance or
•
•
Maintenance Bond,
And guarantees for other needs (except to obtain financing facilities
from financial institutions).
47
48
Laporan Tahunan 2011
•
dari ASEI dapat menggantikan sebagian collateral yang diperlukan
Perbankan dalam mendukung pemberian kredit kepada sektor riil.
Untuk transaksi non-cash loan khususnya, tergantung kepada
penilaian risiko berdasarkan risks assessment ASEI yang juga
mempertimbangkan risks analysis dari Bank, ASEI dapat
memberikan penjaminan sampai 100% (seratus persen) dari
nilai non-cash loan yang diberikan oleh Bank dan persyaratan
Agunan/collateral yang lebih ringan bagi nasabah.
•
guarantee from ASEI could replace partial collateral needed by the
bank in order to give credit facility to real sector.
Especially for non-cash loan transactions, depending on the risk
assessment both from ASEI and the Bank, ASEI can guarantee up
to 100% from non-cash loan approved by bank and less collateral
requirement for the customer.
•
Mengurangi risks premium sehingga lending rate dapat lebih
kompetitif. Risiko kredit yang dialihkan kepada ASEI dapat
diperhitungkan sebagai penurunan unsur risiko dalam pricing
suku bunga (mengurangi risks premium).
•
Decrease premium risks so the lending rate can be more competitive.
The Credit risk transferred to ASEI can counted as reduction in risk
factor, especially in interest rate pricing (decreasing the risk premium).
•
Pengurangan Bobot ATMR atas kredit yang diasuransikan atau
dijaminkan kepada ASEI sebagai BUMN di bidang asuransi dan
penjaminan kredit dihitung sebesar 50% (lima puluh persen)
sesuai Surat Edaran BI No.11/1/DPNP tanggal 21 Januari 2009,
sehingga pemakaian kredit tidak menggerus banyak rasio
kecukupan modal Bank.
•
Reduction of ATMR proportion for the credit that is being insured or
guaranteed to ASEI as a state-owned enterprise in the credit insurance
and guarantee business will be valued up to 50% in accordance with
Announcement Circulation Letter BI No.11/1/DPNP dated 21 January
2009, so the use of credit doesn’t undermine the Bank’s capital
adequacy ratio.
•
Fee-based income dan penempatan cash collateral Debitur pada
Bank sehingga Bank dapat menarik manfaat dari penempatan
dana tersebut.
•
Fee-based income and cash collateral placement from the debtor to
the bank, so the Bank can earn from cash collateral put in the deposit.
•
Safety net perbankan menghindari 100% own retention.
Dengan memanfaatkan fasilitas Asuransi Kredit ASEI, Bank telah
mengembangkan strategic partnership yang kuat dengan salah
satu jaring pengaman (safety net) Perbankan terhadap risiko atas
kredit yang disalurkannya. Bank tidak harus menanggung sendiri
keseluruhan beban kerugian (100% own retention) yang dalam
jangka panjang dapat berakibat catashtropical risks, dengan cara
mengalihkan kemungkinan risiko kerugian kepada Asuransi ASEI.
•
Banking safety net - avoid 100% own-retention. The benefit of
using Asuransi ASEI’s facility, Bank has developed strong strategic
partnership with a banking safety net for possibility of credit risk. By
altering the possible risk of loss to Asuransi ASEI, the bank will not
have to put 100% own retention that in the long term could result in
catastrophic risks.
•
Second opinion dalam analisa pemberian kredit. ASEI melakukan
risks assessment terhadap pertanggungan/penjaminan yang
akan diberikan Perbankan kepada ASEI. Dengan demikian Bank
akan memperoleh second opinion dari Asuransi ASEI.
•
Second opinion in credit analysis. Asuransi ASEI will do risk assessment
for the credit insurance coverage/guarantee. Therefore, bank will
receive second opinion from Asuransi ASEI.
•
Clients referrals. ASEI dapat memberikan referrals atas
nasabah-nasabah yang memiliki track record baik untuk dapat
memanfaatkan fasilitas Bank.
•
Client referrals. Asuransi ASEI can provide good clients referrals that
have a good track record to use the bank’s facilities.
•
Fungsi intermediasi perbankan meningkat. Bank lebih kompetitif,
berani dan bergairah di dalam menyalurkan kredit kepada sektor
riil, dengan adanya proteksi kredit dan insentif non subsidi
manfaat-manfaat diatas. Dengan demikian fungsi intermediasi
Perbankan khususnya untuk pembiayaan sektor riil akan
meningkat.
•
Improving bank’s intermediary function. The banking industry will be
more competitive and enthusiastic in channeling credit lending the
real sector with credit protection and intensive nonsubsidy benefits.
Thus the intermediary function of banks, especially for financing the
real sector, will increase.
Manfaat Bagi Sektor Riil/Debitur
• Sektor riil akan terbantu likuiditasnya dengan adanya produk
Benefits of The Products to The Real Sector/Debtors
• The real sector will be supported in its liquidity by Asuransi ASEI’s
2011 Annual Report
•
•
ASEI yang menjadi jembatan penghubung antara sektor riil dan
Perbankan.
Competitiveness sektor riil akan terbantu melalui: Likuiditas yang
cukup serta fasilitas kredit dengan tingkat bunga yang lebih baik,
karena adanya pembiayaan Bank yang didukung oleh Asuransi
ASEI.
Lapangan kerja baru tercipta sehingga mengurangi tingkat
pengangguran.
Dukungan Reasuransi
Reasuradur Treaty Asuransi Kredit adalah:
• PT Reasuransi Nasional Indonesia (leader).
• PT Reasuransi Internasional Indonesia.
• PT Tugu Reasuransi Indonesia.
• PT Asuransi Bumida 1967.
product as a facilitator between the real sector and bank.
•
The real sector’s competitiveness will be increased through: Sufficient
LIQUIDITY as well as credit facility with a sound lending rate from the
bank that is supported by Asuransi ASEI.
•
Employment opportunity will increase since more businesses fields
are growing.
Reinsurance Support
Reasuradur Treaty Credit Insurance:
• PT Reasuransi Nasional Indonesia (leader).
• PT Reasuransi Internasional Indonesia.
• PT Tugu Reasuransi Indonesia.
• PT Asuransi Bumida 1967.
Surety Bond
Surety Bond
Suatu perjanjian tertulis antara Perusahaan Asuransi (Surety) dan
Principal untuk menjamin kepentingan pihak Pemilik Proyek (Obligee),
bahwa Penerima Pekerjaan (Principal) akan memenuhi kewajibannya
sesuai dengan perjanjian pokok (Kontrak) yang dibuat antara Principal
dan Obligee.
Surety Bond is a guarantee where the Surety (Insurance company)
guarantees the Principal (contractor/vendor/supplier) to work under
terms of conditions agreed by Obligee (owner/beneficiary).
Apabila Principal gagal memenuhi kewajibannya terhadap Obligee,
maka Surety akan membayar kepada Obligee sebesar kerugian yang
diderita maksimum sebesar nilai jaminan.
Surety Bond is an additional agreement over master agreement (contract/
agreement) between Principal and Obligee that states if the Principal
could not fulfill the obligations to the Obligee therefore the Surety will pay
the Obligee the loss with maximum of Surety Bond’s value.
Atas Pembayaran Surety ke Obligee Principal bersedia membayar
kembali kepada Perusahaan Surety sebesar kerugian yang telah
dibayarkan oleh Surety kepada Obligee berikut bunga sesuai dengan
agreement of indeminity to Surety yang telah ditanda tangani oleh
Principal.
In Surety Bond, when the Surety pays the loss in cash to the Obligee for
any request of claim settlement, the Principal according to Indemnity
Agreement will return the same amount to the Surety.
Manfaat Suretyship
Bagi Penerima Pekerjaan (Principal) dapat memperoleh penjaminan
Suretyship dengan mudah, cepat, biaya jasa penjaminan relative
murah dan collateral/agunan bukan persyaratan utama dalam
mendapatkan penjaminan Suretyship.
Benefits of Suretyship
For the Principal, Suretyship can easily and quickly guarantee relatively
cheap cost of service guarantees and collateral is not a key requirement in
getting assurance of Suretyship.
Bagi Pemilik Proyek (Obligee) Suretyship yang diterbitkan oleh
Asuransi ASEI memberikan jaminan kepada Obligee bahwa proyek
yang dikelola atau dimiliki Obligee akan terlaksana dan selesai pada
waktunya sesuai dengan kontrak.
For the Obligee, Suretyship issued by Asuransi ASEI gives assurance to the
Obligee that the project managed or owned by Obligee will be done and
completed in time in accordance with the contract.
Involved parties in Suretyship.
49
Laporan Tahunan 2011
Perjanjian Pokok
Principal Agreement
PR
E
IN
AL
CIP
GE
Pihak–pihak yang terkait dalam Suretyship
The parties involved in the Suretyship
O B LI
50
SU RETY
Perjanjian Tambahan
Additional Agreement
Produk Suretyship
Suretyship Products
Suretyship Bond
Jaminan Penawaran/Tender (Bid Bond)
Jaminan yang diterbitkan oleh Asuransi ASEI untuk menjamin
Pemilik Proyek (Obligee) apabila Penerima Pekerjaan (Principal)
mengundurkan diri dalam mengikuti tender atau menandatangani
kontrak.
Suretyship Bonds
Bid Bond
Guarantees issued by Asuransi ASEI to ensure the Project Owner (Obligee)
if the Principal withdraws from a bid or signing a contract.
Besarnya nilai jaminan 1% sampai dengan 3% dari nilai penawaran
proyek atau yang ditentukan oleh Pemilik Proyek (Obligee).
The amount of guarantee is 1% to 3% of the value of project bidding or is
determined by the Project Owner (Obligee).
Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Jaminan yang diterbitkan oleh Asuransi ASEI atas kesanggupan
Penerima Pekerjaan (Principal) untuk menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan oleh Pemilik Proyek (Obligee) sesuai dengan ketentuanketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak pekerjaan. Besaran nilai
jaminan umumnya antara 5% hingga 10% dari Kontrak/Nilai Proyek
atau ditentukan oleh Pemilik Proyek (Obligee).
Performance Bond
Guarantees issued by Asuransi ASEI on the Principal’s ability to complete
the work provided by the Project Owner (Obligee) in accordance with
the provisions-provisions agreed upon in the work contract. The value
amount of the guarantee is generally between 5% to 10% of the
contract / project value or determined by the Project Owner (Obligee).
Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Jaminan yang diterbitkan oleh Asuransi ASEI untuk menjamin Pemilik
Proyek (Obligee) bahwa uang muka yang telah diterima Principal
akan dikembalikan kepada Obligee sebelum pekerjaan selesai sesuai
dengan ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Besarnya
nilai jaminan umumnya antara 20% s/d 30% dari nilai kontrak atau
ditentukan oleh Pemilik Proyek (Obligee).
Advance Payment Bond
Guarantees issued by Asuransi ASEI to ensure the Project Owner (Obligee)
that the down payment has been received will be returned to the Principal
Obligee before the work is completed in accordance with the provisions
agreed in the contract. The value amount of the guarantee is generally
between 20% up to 30% of the contract value or determined by the Project
Owner (Obligee).
2011 Annual Report
Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Jaminan yang diterbitkan oleh Asuransi ASEI untuk menjamin Pemilik
Proyek (Obligee) atas kesanggupan Prinsipal untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan setelah selesai sesuai yang diperjanjikan
dalam kontrak. Besarnya Nilai Jaminan adalah 5% atau sesuai yang
ditentukan dalam kontrak.
Maintenance Bond
Guarantees issued by Asuransi ASEI to ensure the Project Owner (Obligee)
the Principal’s ability to repair damages after the completion of the
contract according to the agreement. The amount of Collateral Value is
5% or as specified in the contract.
Customs Bond
Adalah Jaminan yang diterbitkan oleh Asuransi ASEI atas Fasilitas
pembebasan atau penundaan pungutan Negara yang diberikan Bea
dan Cukai (Obligee) kepada Importir (Principal).
• KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)
• Kaber (Kawasan Berikat)
• OB – 23
• Vooruistlag
• Tempat Penimbunan Sementara (TPS)
• Angkut Lanjut
• Perusahaan Jasa Titipan (PJT)
• Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK)
Customs Bond
Guarantee issued by Asuransi ASEI on facility release or delay in state levy
given by Customs and Excise (Obligee) to the Importer (Principal).
Kontra Garansi Bank
Adalah Jaminan kepada bank bahwa Asuransi ASEI akan membayar
ganti rugi atas klaim pencairan Garansi Bank yang diajukan oleh
Obligee.
• Jaminan Tender (Bid Bond/BB)
• Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond/PB)
• Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond/APB)
• Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond/MB)
Contra Bank Guarantee
A guarantee to banks that ASEI will pay compensation for Bank Guarantee
disbursement claims submitted by the Obligee.
Excise Bond
Adalah jaminan penangguhan pembayaran cukai secara berkala atas
pungutan Negara yang dikenakan terhadap produsen dan importer
rokok, sesuai dengan skep yang diperoleh dari Dirjen Bea Cukai.
Excise Bond
Is a guarantee of payment of excise duty suspension on a regular basis for
the State levies imposed on manufacturers and importers of cigarettes, in
accordance with the Directorate General of Customs.
Jaminan Pembayaran (Payment Bond)
Jaminan kepada Obligee apabila prinsipal tidak dapat melakukan
pembayaran sejumlah nilai dalam waktu yang ditentukan sesuai
kontrak yang diperjanjikan antara Obligee dan Prinsipal.
• Jaminan Pembayaran Agen Cargo
• Jaminan Pembayaran Sisa Anggaran (SP2D)
• Jaminan Distributorship
• Jaminan Kekurangan Kolateral
• Jaminan Pembayaran Lainnya
Payment Bond
Guarantees to the Obligee if the principal does not make a payment of
value within the time prescribed in the contract agreed upon by the
Obligee and the Principal.
• Cargo Agent Payment Bond
• Remaining Budget Payment Bond (SP2D)
• Distributorship Guarantee
• Lack of Collateral Guarantee
• Other Payment Bonds
Cara mudah mendapatkan layanan proteksi Asuransi ASEI
Nasabah Baru
• Mengisi Formulir Permohonan Surety Bond
• Melengkapi Data Pokok:
• Company Profile
• Copy Akta Pendirian dan Perubahan Terakir
The easy way to get ASEI protective services:
New Clients
• Complete the Surety Bond application form
• Fill in the basic data:
• Company Profile
• Copy of Act of Establishment and most recent amendments to it
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
KITE (Ease Import Export Purpose)
Kaber (Bonded Zone)
OB – 23
Vooruistlag
Temporary storage (TPS)
Advanced Transportation
Courier Service Company (PJT)
Company Customs Clearance Services (PPJK)
Bid Bond/BB
Performance Bond/PB
Advance Payment Bond/APB
Maintenance Bond/MB
51
52
Laporan Tahunan 2011
•
• SIUP/SIUJK, TDP, NNPWP, Surat Domisili, Surat Tanda Asosiasi
• Laporan Keuangan 2 tahun terakhir
Melengkapi data pendukung seperti:
• Bidbond: Undangan Tender, Pengumuman Tender
• Performance Bond: Surat Penunjukkan Pemenang atau Surat
Perintah Kerja
• Advance Payment Bond: Surat Perjanjian Pemborongan/
Kontrak
• Maintenance Bond: Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Nasabah Lama
• Mengisi Formulir Permohonan Surety Bond
• Melengkapi Data Pendukung sesuai penjaminan yang diinginkan.
(Sepanjang data pokok yang ada di ASEI belum mengalami
perubahan).
•
• SIUP/SIUJK, TDP, Tax ID, Domicile Letter, Letter of Association
• Financial statements of the last two years
Complete supporting data such as:
• Bid bond: Tender invitation/notice
• Performance Bond: Letter of Appointment as Winner or Work
Order Letter
• Advance Payment Bond: Letter of Agreement/Contract
•
Maintenance Bond: Official Work Notice Letter
Returning Clients
• Complete the Surety Bond application form
• Complete the supporting documents in accordance to the guarantee
desired. (Along the baseline data on the ASEI has not changed).
Asuransi Umum
General Insurance
Sejak tahun 2002 Asuransi ASEI telah menjalankan usaha di bidang
Asuransi Umum untuk melengkapi produk yang telah ada sebelumnya
dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih lengkap kepada
para nasabahnya.
Since 2002, Asuransi ASEI has been in the business of general insurance
to complement the existing products in order to provide a more complete
service to clients.
Asuransi ASEI memiliki beberapa jenis produk Asurasi Umum sebagai
berikut:
Asuransi ASEI has several kinds of general insurance products:
Asuransi Harta Benda (Property Insurance)
Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas
kerusakan atau kerugian harta benda yang dipertanggungkan yang
disebabkan oleh kebakaran, sambaran petir, ledakan, kejatuhan
pesawat terbang, serta asap yang berasal dari kebakaran harta yang
dipertanggungkan. Asuransi Property meliputi Asuransi Kebakaran
dan perluasan jaminannya (gempa bumi, badai, banjir, topan, dan
lain-lain) dan juga jaminan atas kerugian sebagai akibat terganggunya
usaha (business interruption) yang disebabkan kebakaran.
Property Insurance
Covering property damage and loss caused by fire, natut ral disasters,
or other sudden occurring damages. Property insurance also provides
insurance for any business interruption or loss caused by fire and other
disasters (earthquakes, storms, hurricanes, and others) and also a
guarantee against losses as a result of such business interruptions.
Jenis-jenis asuransi harta benda:
• Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI)
• Polis Standar Gempa Bumi Indonesia (PSGBI)
• Property All Risks (PAR) atau Industrial All Risks (IAR)
Types of property insurance:
• Indonesian Standard Fire Insurance Policy (PSAKI)
• Indonesian Standard Earthquake Policy (PSGBI)
• Property All Risks (PAR) or Industrial All Risks (IAR)
Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance)
Asuransi Rekayasa adalah salah satu bentuk asuransi yang
memberikan pertanggungan atas risiko kehilangan atau kerusakan
terhadap obyek yang dipertanggungkan (biasanya terkait dengan
konstruksi; material; peralatan atau mesin-mesin) selama masa
konstruksi atau pemasangan mesin terhadap setiap risiko kehilangan
atau kerusakan yang tidak terduga; bersifat tiba-tiba dan merupakan
suatu kecelakaan.
Engineering Insurance
Engineering Insurance is a form of insurance covering any damage or loss
caused by material damage and third party liability during construction
period, as well as equipment and electronic damage or loss, and is of a
sudden/accidental nature.
2011 Annual Report
Perluasan pertanggungan dapat diberikan terhadap risiko-risiko
kehilangan atau kerusakan barang milik dan kecelakaan fisik dari Pihak
Ketiga dengan nilai maksimum yang disepakati sebelumnya.
The expansion of coverage provided against the risks of loss or damage
to property and physical accident from a Third Party carry a maximum
amount previously agreed upon.
Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance) dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok besar, yaitu: Asuransi Engineering Proyek dan Asuransi
Engineering Non Proyek.
In general, engineering insurance is categorized into two main branches,
which are Project Engineering Insurance and Non Project Engineering
Insurance:
Jenis pertanggungan (polis) untuk Engineering Proyek, yaitu:
• Asuransi Konstruksi (Contractor All Risk Insurance/CAR):
memberikan pertanggungan atas risiko kehilangan dan/atau
kerusakan fisik terhadap pelaksanaan pembangunan.
• Asuransi Pemasangan (Erection All Risks Insurance/EAR):
memberikan pertanggungan atas risiko kehilangan dan/
atau kerusakan pada mesin-mesin pada saat instalasi atau
pemasangannya.
Policies for Project Engineering:
• Contractor All Risks / CAR: covers the object’s damage or loss insured
during construction period and maintenance period.
•
Erection All Risks Insurance / EAR: covers risk of object’s damage or loss
during installation or assembly.
Jenis pertanggungan untuk Engineering Non Proyek, yaitu:
• Asuransi Peralatan Elektronika (Electronic Equipment Insurance/
EEI)
• Asuransi Kerusakan Mesin (Machinery Breakdown Insurance/MB)
• Loss of Profit following Machinery Breakdown (MLOP) Insurance.
• Boiler & Pressure Vessel Insurance
• Deterioration of Stock (DOS) Insurance
• Civil Engineering Completed Risk (CECR) Insurance
• Asuransi Peralatan Berat (Contractor's Plant and Machinery/CPM)
Policies for Non Project Engineering:
• Electronic Equipment Insurance/EEI
Asuransi Pengangkutan Barang (Marine Cargo Insurance)
Asuransi yang menjamin kerusakan atau kerugian barang yang
diangkut dari satu tempat ke tempat lain baik dengan alat angkut
darat (truk, kereta, trailer), laut (kapal) atau udara (pesawat udara)
terhadap risiko-risiko yang terjadi selama pengangkutan barang. Jenis
risiko yang ditanggung dibedakan dalam tiga (3) kelompok yang
disebut Institute Cargo Clauses (ICC) yaitu (dari yang paling lengkap):
ICC “A”; ICC “B” dan ICC “C”.
Marine Cargo Insurance
Insurance that covers the damage or loss of goods transported from one
place to another by using of land transportation (truck, train, trailer), sea
(ship), air (aircraft) against risks that occur during the transport of goods.
Types of risks covered can be separated into three (3) categories known as
the Institute Cargo Clauses (ICC) which are (from the most complete): ICC
“A”; ICC “B” and ICC “C”.
Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull Insurance)
Memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian terhadap kapal,
mesin dan perlengkapannya dari bahaya laut (perils of the sea) dan
risiko pelayaran (navigational perils).
Marine Hull Insurance
Provides coverage for damage or loss of ships, machinery and equipment
from Perils of the sea and navigational perils.
Asuransi Aneka (General Accident/Miscellaneous Insurance),
yang terdiri dari:
• Asuransi Tanggung Gugat (Liability Insurance): menjamin
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga baik berupa cidera
badan (bodily injury) dan/atau kerusakan harta benda (property
damage) sehubungan dengan aktifitas pekerjaan atau bisnis
yang dijalankan oleh Tertanggung.
General Accident/Miscellaneous Insurance, consisting of:
•
•
•
•
•
•
•
Machinery Breakdown Insurance/MB
Loss of Profit following Machinery Breakdown (MLOP) Insurance.
Boiler & Pressure Vessel Insurance
Deterioration of Stock (DOS) Insurance
Civil Engineering Completed Risk (CECR) Insurance
Contractor’s Plant and Machinery/CPM
Liability Insurance: Covering third party liability either on bodily injury
or property damage during business activity run by the Insured.
53
54
Laporan Tahunan 2011
Jenis Liability Insurance:
• Public Liability Insurance
• Commercial General Liability atau CGL ( yang meliputi Public
Liability, Employer’s Liability, Automobile Liability, Workmen’s
Compensation)
•
Asuransi Uang (Money Insurance)
Memberikan jaminan atas kehilangan uang dan/atau yang
disetarakan dengan uang (Cek, Bank Notes; Wesel; dll) milik
Tertanggung selama disimpan di dalam brankas, lemari besi atau
tempat penyimpanan uang lainnya; selama dalam pengiriman
dari satu tempat ke tempat lain; saat disimpan di kasir atau loketloket dimana transaksi dilakukan; dan menjamin hilangnya uang
tertanggung akibat ketidakjujuran karyawan yang dipercaya
dalam mengelola uang.
Jenis Money Insurance:
• Cash in Transit (CIT)
• Cash in Safe (CIS)
• Cash in Cashier Box
• Fidelity Guarantee
•
•
Asuransi Kecelakaan Diri
Memberikan jaminan terhadap risiko kematian, cacat tetap,
dan biaya perawatan atau pengobatan yang disebabkan oleh
kecelakaan.
•
Personal Accident Insurance
Covers against the risk of death, permanent disability, and cost of care
or treatment caused by the accident.
•
Asuransi Kebongkaran (Burglary Insurance)
Menanggung kerugian akibat dari pencurian yang pencurinya
memasuki ruangan yang ditempati Tertanggung, dengan jalan
kekerasan/pembongkaran dan juga kerusakan kepada barangbarang Tertanggung sebagai akibat dari perbuatan tersebut.
•
Burglary Insurance
An insurance that covers the insured's property loss/damage caused
by theft/burglary.
•
Asuransi Advertising (Advertising Sign/Billboard
Insurance)
Memberikan ganti kerugian kepada Tertanggung atas kerusakan
dan kemusnahan terhadap advertising sign/billboard yang
dipertanggungkan oleh sebab kecelakaan, kebakaran, sambaran
petir, peledakan, atau pencurian, dan juga menjamin tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga.
•
Advertising Sign/Billboard Insurance
Provides compensation to the insured for damage and obliteration
of the advertising sign / billboard due to accident, fire, lightning,
explosion, or theft, as well as ensures the legal responsibility of third
parties.
• Asuransi Moveable All Risks
Memberikan ganti kerugian kepada Tertanggung atas
kerusakan dan/atau kemusnahan terhadap harta benda yang
dipertanggungkan oleh sebab apapun kecuali sebab yang
dikecualikan, juga menjamin harta benda yang sedang digunakan,
dioperasikan ataupun sedang disewa oleh klien Tertanggung.
•
Moveable All Risks Insurance
Provides compensation to the insured for damages and / or
obliteration of the insured property by any cause except for the
excluded, also ensures that property is being used, operated or leased
by the client is insured.
Types of Liability Insurance:
• Public Liability Insurance
• Commercial General Liability or CGL (which covers Public
Liability, Employer’s Liability, Automobile Liability, Workmen’s
Compensation)
Money Insurance
Insurance that covers the money loss and/or equivalent (check, bank
notes, money orders, etc.) owned by the Insured during storage in
a safe, vault or other money storage place; during transit from one
place to another; when stored in the counter or counters where the
transaction is done, and insures the money loss due to dishonesty of
trusted employees in managing said money.
Types of Money Insurance:
• Cash in Transit (CIT)
• Cash in Safe (CIS)
• Cash in Cashier Box
• Fidelity Guarantee
2011 Annual Report
• Asuransi Penerbangan (Aviation Insurance)
Menjamin risiko kerusakan dan kerugian terhadap rangka
pesawat, suku cadang pesawat, risiko perang dan pembajakan;
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga; tanggung jawab
hukum terhadap penumpang pesawat; personal accident crew;
air crew loss of licence; jaminan Airport Owner Liability.
•
Aviation Insurance
Ensure the risk of damage and losses to the framework of the aircraft,
aircraft parts, the risk of war and hijacking; legal liability to thirdparties; legal liability to passengers; personal accident crew; air crew
loss of license; ensures Airport Owner Liability.
Asuransi Minyak dan Gas Bumi (Oil and Gas Insurance)
Menjamin kerusakan atau kerugian pada peralatan eksplorasi
dan produksi minyak lainnya baik di darat (onshore) maupun
di laut (offshore). Polis ini juga dapat menanggung risiko untuk
pembangunan konstruksi terkait dengan eksplorasi dan produksi
minyak dan gas.
•
Oil and Gas Insurance
Covers damage or loss of exploration equipment and oil production,
both onshore and offshore. This policy also covers risks in construction
related to oil and gas exploration and production.
•
55
56
Laporan Tahunan 2011
PROFIL DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners Profile
Drs. Erlangga Mantik, MA
Komisaris Utama
President Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak Oktober 2010. Memulai karir sebagai
Pegawai Negeri Sipil Bea dan Cukai sejak tahun 1975. Selanjutnya, sampai
dengan April 2012 menjabat sebagai Deputi I Menko Perekonomian Bidang
Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan.
Has been the President Commissioner since October, 2010. He began his career as
a Customs and Excise civil servant in 1975. and became the Deputy Coordinating
Economic Minister for Macro and Financial Affairs until April 2012.
Menamatkan pendidikan sarjana di Institut Ilmu Keuangan Jakarta kemudian
menyelesaikan pendidikan pasca sarjana di IIAP, Paris, Perancis, tahun 1984.
Aktif dalam berbagai pelatihan, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga
memperkuat kapasitasnya sebagai Komisaris Utama.
He graduated from the Jakarta Institute of Finance and got his master’s degree from
IIAP in Paris, France, 1984. His active involvement in trainings, both domestically and
internationally, have strengthened his capacity and competency to be the President
Commissioner.
Ir. Hesti Indah Kresnarini, MPM
Komisaris
Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris sejak Oktober 2010. Lahir di Kediri tahun 1953 dan
menamatkan pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun
1982 serta menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas of Carnegie Mellon
Pittsburgh, USA tahun 1993. Pada tahun 1999 memperoleh penghargaan Satya
Lencana Pengabdian 10 tahun oleh Pemerintah. Saat ini menjabat sebagai Staf
Ahli Bidang Manajemen Kementerian Perdagangan RI.
Has been a Commissioner since October, 2010. She was born in Kediri in 1953 and
graduated from the Bandung Institute of Technology in 1982. She went on to get
her master’s degree at Carnegie Mellon University in Pittsburgh, USA in 1993. In 1999
she received the State Medal of Honor for Loyalty for 10 years of government service.
She is currently an expert staff member in the field of management for the Ministry
of Trade.
Bambang Sabariman, SE
Komisaris
Commissioner
Menjabat Komisaris sejak Oktober 2010. Sarjana Ekonomi Perusahaan dari
Universitas Diponegoro ini lahir di Semarang tanggal 5 Febuari 1946. Memulai
karir di Direktorat Tata Usaha Anggaran Dit. Jen. Anggaran, Kementerian
Keuangan pada tahun 1972. Sejak tahun 1974 sampai dengan tahun 2000
berkiprah di PT. Bank Dagang Negara (Persero) hingga menjabat sebagai
Direktur di perusahaan tersebut. Sebelum bergabung dengan Asuransi ASEI
menjabat sebagai Komisaris PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan
terakhir sebagai Direktur PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero).
He has been a Commissioner since October, 2010. He has a degree in Economics
from Universitas Diponegoro, and was born on February 5, 1946. He began his
career at Directorate of Budget Administration, the Ministry of Finance, in 1972.
From 1974-2000, he worked for PT. Bank Dagang Negara (Persero), a state-owned
bank, as Director. Before joining Asuransi ASEI, he was a Commissioner of PT.
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO-a securities rating company) and Director of
PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero).
Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen yang telah lulus dalam uji
kepatutan dan kelayakan serta disahkan oleh Pemegang Saham dengan Surat
No. Kep-225/MBU/2010 tanggal 7 Oktober 2010.
He has also served as an Independent Commissioner who has passed the fit and
proper test and has been approved by all shareholders in Announcement No. Kep225/MBU/2010, 7 October, 2010.
2011 Annual Report
PROFIL DIREKSI
Directors Profile
Zaafril Razief Amir
Direktur Utama
President Director
Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 01 Januari 2008. Lahir di Surabaya pada
tanggal 1 Agustus 1954. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
tahun 1980 dan meraih gelar Master of Economic dari University of New
England, Australia tahun 1986.
He has been President Director since January 1, 2008. Mr. Zaafril was born in
Surabaya on August 1, 1854 and graduated from the Faculty of Economy, University
of Indonesia in 1980. He then continued his study at the University of New England
(Australia) and got his Masters of Economics in 1986.
Memulai karir pada tahun 1981 sebagai pegawai negeri di Pusat Analisa APBN,
Departemen Keuangan RI dan pada tahun 1992 sebagai Direktur Perbankan
dan Usaha Jasa Pembiayaan, Ditjen Lembaga Keuangan. Pernah bertugas di
lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, sebelum ditunjuk
menjadi Direktur Operasional Asuransi ASEI pada tahun 2000. Tahun 1997
menerima penghargaan dari pemerintah RI berupa Satya Lencana Karya 10
tahun. Dengan pengalaman kerja di Departemen Keuangan serta ditunjang
oleh latar belakang pendidikan baik formal maupun non formal telah
memperkaya wawasan serta kompetensi sebagai Direktur Utama Asuransi ASEI.
He began his career in 1981 at the State Budget Analysis Center. In 1992 he was
appointed as Director of Banking and Financial Institutions. He worked for the
Financial Education and Training Agency before being appointed ASEI’s Operational
Director in the year 2000. In 1997 he Medal of Honor for Loyalty for 10 years of
government service. With his extensive network in finance and his educational
background, both formal and informal, he has enriched his competence to become
the President Director of Asuransi ASEI.
Marthin F. Simarmata
Direktur Keuangan
Director of Finance
Bergabung dengan Asuransi ASEI sejak tahun 1990. Sejak tahun 2002 hingga
kini menjabat sebagai Direktur Keuangan. Pada tahun 2005 sampai tahun 2007
pernah menjabat sebagai Pjs. Direktur Utama. Dilahirkan di Pulau Samosir,
Sumatera Utara, pada tanggal 7 Mei 1951. Lulus Strata 1 pada Fakultas Ekonomi
Universitas Padjadjaran, Bandung dan Strata 2 pada Sekolah Tinggi Manajemen
PPM Jakarta.
Mr. Simarmata has been with Asuransi ASEI since 1990, and has been Finance
Director since 2002. From 2005 – 2007, he was also the Acting President Director
of Asuransi ASEI. Born in Samosir Island, North Sumatera, on May 7, 1951, he
received his bachelor’s degree from the Faculty of Economy, Padjadjaran University
(Bandung) and his Magister of Management from PPM Management Institute in
Jakarta.
Sebelum bekerja di Asuransi ASEI pada tahun 1976 sampai dengan tahun 1979
pernah bekerja pada kantor akuntan publik dan sejak tahun 1980 hingga tahun
1989 bekerja pada Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan (BPKP).
Before joining Asuransi ASEI in 1990, he worked for Public Accountant Office from
1976 to 1979, and at The Financial and Development Supervisory Board (BPKP) from
1980 to 1989.
Indra Noor
Direktur Operasional
Operations Director
Akuntan lulusan Universitas Indonesia ini lahir di Batusangkar, 22 Oktober 1953,
lama berkarir di industri perbankan sebelum bergabung dengan Asuransi
ASEI tahun 2000. Selama bekerja di salah satu bank pemerintah, memperoleh
beasiswa untuk gelar Master of Business Administration in Finance dari
University of Nebraska, Lincoln-USA. Awal tahun 2008 diangkat sebagai
Direktur Operasional Asuransi ASEI sampai sekarang.
This accountant from the University of Indonesia was born in Batusangkar on
October 22, 1953, has had long working experience in the banking industry before
having joined Asuransi ASEI in 2000. When working for a state-owned bank, he
received a scholarship award to obtain his Masters of Business Administration in
Finance at the University of Nebraska-Lincoln, USA. He has been Asuransi ASEI’s
Director of Operations since early 2008.
57
58
Laporan Tahunan 2011
STRUKTUR ORGANISASI
Organization Structure
SHareHOLders
BOARD OF COMMISSIONERS
Drs. Erlangga Mantik, MA
Komisaris Utama President Commissioner
Ir. Hesti Indah Kresnarini, MPM
Komisaris Commissioner
Bambang Sabariman, SE
Komisaris Commissioner
PresIdeNT DIreCTOr
Zaafril Razief Amir
OPERATIONS DIreCTOr
Indra Noor
MAIN
BRANCH
OFFICE
BRANCH
OFFICE
Madya/Muda
EXPORT CREDIT
INSURANCE
DIVISION
Badruz Zaman
CREDIT INSURANCE
DIVISION
SURETYsHIp
DIVISION
CORPORATE
SECRETARY
Anna Lukman
Agung Budi
Setiawan
Mahendra Sunaryo
MarkeTING
markeTING
markeTING &
CusTOmer servICe
syarIaH UNIT
SeCreTarIaT
& PR
Tauchid Pradana
Olly Adityanto
Lasono
Munawar
Anita Dewi H.
UNderWrITING
STRATeGy Of
prOduk dev.
uNderWrITING
M. Rifai
Herbowo S
ReINsuraNCe,
CLaIm & SubrO
uNderWrITING
CasH LOaN
ReINsuraNCe,
CLaIm & SubrO
Miguel Kosasih
Indra Firmansyah S.
Marah Kerma
LeGaL
Darojat Yogi Chandra
M. Syahadat
HRD
Tranggana Nadir
UNDERWRITING
NON CasH LOaN
GeNeraL affaIrs
Dede Sutrisno
Zulkarnaen
ReINsuraNCe,
CLaIm & SubrO
Nizmaryetti
PLaNING & dev.
SI. Gunawan
2011 Annual Report
59
FINANCE DIreCTOr
Marthin F. Simarmata
INTerNaL
AUDIT DIVISION
RIsk maNaGemeNT
& COmpLIaNCe
dIvIsION
GENERAL
INSURANCE
DIVISION
Riduan Simanjuntak
Seskohadi A.
INTERNAL
AUDIT I
Rahmi Kurniati
INTERNAL
audIT II
Pujo Setio Wibowo
INVESTMENT
DIVISION & PKBL
Galung Priyo Santosa
ACCOUNTING
fINaNCe &
COLLeCTION
dIvISION
M. Syamsudin Cholid
TeCHNOLOGy &
INFORMATION
markeTING
ACCOuNTING
fIxed INCOme
Irma Dana P.
Ahmad Amiruddin
Emir Izad
Modelinda A. A.
COmpLIaNCe
AU/SS
uNderWrITING
fINaNCe
Augustin Wiwik S.
Humaini
Frans Hambuwali
COmpLIaNCe
AE/AK
UNDERWRITING
OIL & GAS
COLLeCTION
PKBL
Wahyu Siswanto
Saleh Arifin
Ucu Sukmawati
Tri Waseso
rIsk MANAGemeNT
CLaIm
Bambang Tri Utomo
Sri Murni W.
Eva Yorita
NON fIxed INCOme
reINsuraNCe
Jhony N. Kana
TECHNICAL
EXPERT
Dhulkifl Zaman Khan
S. I Gunawan
60
Laporan Tahunan 2011
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources
Komposisi, Jumlah dan Kompetensi SDM
Composition, Quantity and Competence of
Human Resources
Komposisi dan Jumlah SDM
Composition and Quantity of Human Resources
Komposisi dan jumlah karyawan perusahaan (komparatif 2 tahun,
yaitu: tahun 2011 dan 2010) berdasarkan level jabatan, status
kepegawaian, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan usia, dapat
disampaikan, sebagai berikut:
The composition and number of employees (compared over 2-years,
namely: in 2011 and 2010) based on job level, employment status, gender,
education level and age, can be conveyed, as follows:
Menurut Jenjang Pendidikan (Karyawan Tetap)
By Formal Education (Permanent Employee)
1
1
20
22
26
2010
124
1
22
124
26
20
0
Sarjana Strata 3/Post-Graduate
Sarjana Strata 2/Post-Graduate
Sarjana Strata 1/Graduate
Diploma/Diploma
Kejuruan/Professional
Lain-lain/Other
1
24
152
32
18
2
193
Jumlah / Total
229
2
18
24
32
2011
152
Menurut Jabatan (Karyawan Tetap)
By Position (Permanent Employee)
A. Kantor Pusat Head Office
8
40
27
2010
8
27
19
40
0
Kepala Divisi/Division Head
Kepala Bagian/Department Head
Kepala Seksi/Section Head
Staf/Staff
Pegawai Percobaan/Internship
94
Jumlah / Total
10
9
28
21
49
10
9
28
2011
49
117
21
19
A. Kantor Cabang Branch Office
8
8
1
1
12
31
2010
41
6
12
6
41
31
0
Kepala Cabang/Division Head
Wakil Kepala Cabang/Deputy of
Branch Office
Kepala Pemasaran/Marketing Head
Kepala Bagian/Department Head
Kepala Seksi/Section Head
Staf/Staff
Pegawai Percobaan/Internship
99
Jumlah / Total
18
8
0
13
5
41
27
18
112
8
13
5
27
2011
41
2011 Annual Report
Pegawai Tidak Tetap
Temporary Employee
8
10
8
10
60
158
2010
60
158
Tenaga Ahli/Expert
Pegawai Honorer/Contractual
Based Employee
Pegawai Administrasi/
Administrative Clerk
Pegawai Non Administrasi/
Non Administrative Clerk
229
Jumlah / Total
Rekapitulasi / Recapitulation
0
0
81
141
2011
81
141
222
2010
2011
Pegawai Tetap / Permanent Employee
193
229
Pegawai Tidak Tetap / Temporary Employee
229
222
Jumlah Pegawai / Total Employee
422
451
Pengembangan Kompetensi SDM
HUMAN RESOURCES Competency Development
Pengembangan kompetensi SDM mutlak diperlukan dengan
meningkatkan ketrampilan dan kemampuan secara khusus, untuk
mencapai hasil kerja yang berbasis pada kinerja (performance target)
yang telah ditetapkan.
Development of HR competencies are absolutely necessary to improve the
skills and abilities in particular, to achieve employment outcomes based
on performance (performance target) has been determined.
Pelatihan yang dilakukan pada tahun 2011 diberikan secara merata
kepada seluruh pegawai baik di Unit SBU maupun di unit kerja
lain. Sehingga, diharapkan dampak dari pelatihan tersebut dapat
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, ketrampilan,
dan pengetahuan dari Pegawai sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.
Training conducted in 2011 provided equitably to all employees in both
the Unit SBU and in other work units. Thus, the expected impact of such
training can Touch ups and develop attitudes, behaviors, skills, and
knowledge of employees in accordance with the vision and mission.
Secara umum dapat kami sampaikan bahwa program pelatihan dan
pengembangan pegawai yang telah dilaksanakan pada tahun 2011,
meliputi:
• Pelatihan umum yang diikuti oleh semua pegawai
• Pelatihan khusus yang terkait dengan unit kerja, seperti: Sekretaris
Perusahaan, SPI, MRK, Asuransi Ekspor, Asuransi Kredit, Asuransi
Umum, Suretyship, AKPP, Investasi dan PKBL
In general we can say that training and employee development programs
that have been implemented in 2011, include:
Keseluruhan pelatihan tersebut telah dilakukan dengan berbasis pada
kebutuhan perusahaan guna pencapaian visi, misi dan target kerja
yang telah ditetapkan dalam RKAP dan secara umum memberikan
Overall the training has been done based on the needs of companies
in order to achieve the vision, mission and employment targets set out
in RKAP and generally give equal space and opportunity, both for each
•
•
General training followed by all employees
Specific training related to the work unit, such as: Corporate Secretary,
SPI, MRK, Export Insurance, Credit Insurance, General Insurance,
Suretyship, AKPP, Investment and PKBL
61
62
Laporan Tahunan 2011
ruang serta kesempatan yang sama, baik bagi setiap pegawai maupun
seluruh unit kerja, untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan
yang merata. Sehingga, seluruh pegawai memiliki kesiapan dan
kompetensi yang baik jika sewaktu-waktu dialihtugaskan ke unit kerja
yang lain, mengingat dinamika perusahaan yang terus berkembang
employee and the entire unit of work, to gain knowledge and skills
evenly. So, all employees have the readiness and competence of good if
at any time dialihtugaskan to another work unit, given the dynamics of
a growing company.
Total biaya yang telah dikeluarkan pada tahun 2011 ialah sebesar Rp.
2.092.590.001,- (dua miliar sembilan puluh dua juta lima ratus sembilan
puluh ribu satu rupiah) dari anggaran sebesar Rp. 2.185.000.000,00
atau mencapai 95,77 % (sembilan puluh lima koma tujuh puluh tujuh
rupiah)
Total costs incurred in 2011 was Rp. 2,092,590,001,- (two billion ninetytwo million five hundred ninety one thousand dollars) from the budget of
Rp. 2,185,000,000.00, or reached 95.77% (ninety five point seventy-seven
dollars)
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Shareholders
Komposisi Pemegang Saham
SHAREHOLDERS COMPOSITION
Komposisi pemegang saham Asuransi ASEI, dapat disampaikan,
sebagai berikut:
• Pemerintah Republik Indonesia: 100.00%
Asuransi ASEI belum mencatatkan sahamnya di Pasar Modal.
Dengan demikian, tidak ada laporan tentang “Kronologis
Pencatatan Saham” dan “Kronologis Pencatatan Efek Lainnya”
dalam Laporan Tahunan Asuransi ASEI ini.
Asuransi ASEI shareholder composition, can be delivered, as follows:
•
The Government of the Republic of Indonesia: 100.00%
Asuransi ASEI has not listed its shares on the capital market. Thus,
there is no report about the "Chronological Listing Shares" and
"Chronological Listing of Securities Other" in this Asuransi ASEI
Annual Report.
ANAK PERUSAHAAN
Subsidiaries
Hingga 31 Desember 2011, Asuransi ASEI tidak memiliki Anak
Perusahaan.
As of December 31, 2011, Asuransi ASEI has no subsidiaries.
Nama dan alamat kantor akuntan publik
Public Accountant
Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono
The Royal Palace
Jl. Prof. Dr. Soepomo No.178 A – C 29
Jakarta, 12810 - Indonesia
62-21-8313861
62-21-8313871
2011 Annual Report
Jaringan Kerjasama
Cooperation Network
JARINGAN KERJASAMA ASURANSI ASEI DENGAN
PERBANKAN/NON PERBANKAN:
ASEI NETWORK OF COOPERATION WITH BANKS /
NON BANKS:
A. BANK:
1. Bank Pemerintah: Bank Mandiri, BNI , BTN, BRI
2. Bank Pembangunan Daerah (BPD): D.I Aceh, Sumut, Sumsel &
Babel, Riau, Bank BJB, Bank Jateng, Bank Yogya, Bank Jatim, Bank
Papua, BPD Kaltim, Bank Sulut, Bank Sulselbar, Bank DKI, Bank Bali.
3. Bank Umum Nasional: Bank Sinar Mas, Bank Mutiara, Bank Niaga,
Bank Syariah Mandiri, LPEI / Bank Exim, BRI Syariah.
4. Bank Asing: Commonwealth Bank
A. BANK:
1. Bank Pemerintah: Bank Mandiri, BNI , BTN, BRI
2. Bank Pembangunan Daerah (BPD): D.I Aceh, Sumut, Sumsel & Babel,
Riau, Bank BJB, Bank Jateng, Bank Yogya, Bank Jatim, Bank Papua,
BPD Kaltim, Bank Sulut, Bank Sulselbar, Bank DKI, Bank Bali.
3. Bank Umum Nasional: Bank Sinar Mas, Bank Mutiara, Bank Niaga,
Bank Syariah Mandiri, LPEI / Bank Exim, BRI Syariah.
4. Bank Asing: Commonwealth Bank
B. NON BANK:
Permodalan Nasional Madani, Gapensi NAD Aceh, APNATEL DKI
Jakarta, PT. Bahana Artha Ventura, Wijaya Karya, Hutama Karya.
B. NON BANK:
Permodalan Nasional Madani, Gapensi NAD Aceh, APNATEL DKI Jakarta,
PT. Bahana Artha Ventura, Wijaya Karya, Hutama Karya.
KERJASAMA DENGAN ECA L/N:
Sinosure (China), K-SURE (Korea), NEXI (Jepang), ECGC (India),
Exim Bank Thai (Thailand), MECIB (Malaysia), EFIC (Australia), HKEC
(Hongkong), TEBC (Taiwan), SLECIC (Sri Lanka).
Cooperation with international ECAs:
Sinosure (China), K-SURE (Korea), NEXI (Jepang), ECGC (India), Exim Bank
Thai (Thailand), MECIB (Malaysia), EFIC (Australia), HKEC (Hongkong),
TEBC (Taiwan), SLECIC (Sri Lanka).
REASURANSI
1. Dalam Negeri: Tugu Re, Reindo, Nasre, Jasindo, Asuransi Sinar Mas,
Askrindo, Bumida
2. Luar Negeri: Atradius Re (Ireland), Best Re (Kuala Lumpur), Asian
Re (Bangkok),Bimeh (Iran), XL Re (Singapore), CCR (France)
Reinsurance
1. Domestic: Tugu Re, Reindo, Nasre, Jasindo, Asuransi Sinar Mas,
Askrindo, Bumida
2. International: Atradius Re (Ireland), Best Re (Kuala Lumpur), Asian Re
(Bangkok),Bimeh (Iran), XL Re (Singapore), CCR (France) 63
64
Laporan Tahunan 2011
Wilayah Kerja - Peta Operasional
Working Area - Operational Map
BANDA ACEH
MEDAN
BALIKPAPAN
PEKANBARU
S
U
M
A
K A L I M A N TA N
T
E
R
A
PALEMBANG
SERANG
BENGKULU
SEMARANG
CIREBON
TANGERANG
• JAKARTA UTAMA
• JAKARTA II
• JAKARTA III
•
•
•
•
BEKASI
GROGOL
TEBET
PANCORAN
JAWA
BANDUNG
YOGYAKARTA
BOGOR
MALANG
DENPASAR
MATARAM
SURABAYA
2011 Annual Report
MANADO
JAYAPURA
S
A
UL
W
ES
I
PA P UA
MAKASSAR
Kantor Cabang
Branch Office
Kantor Pemasaran
Marketing Office
65
66
Laporan Tahunan 2011
ASEI KE DEPAN
ASEI in The Future
Asei ke depan harus lebih besar dan
berpengaruh dalam besaran usaha
(business size); peran ekonomi (economic role)
dan fungsi spesifiknya sebagai Lembaga
Penunjang Ekspor (Export Credit Agency)
ASEI in the future should be larger in scale and influence of business
(Business Size); the role of economics (Economic Role) and its specific
function as Institutions Supporting Exports (Export Credit Agency)
1. Business Size/Scale
• Pengembangan Kewilayahan dan pendirian kantor
cabang serta kantor pemasaran.
• Pengembangan keagenan/broker yang berkualitas
nasional Internasional
• Pengembangan produk-produk baru di berbagai SBU
• Aliansi dengan perbankan, perusahaan asuransi dan
lembaga keuangan lainnya termasuk trust fund company
• Memiliki anak perusahaan yang dapat mendukung
kegiatan usaha ASEI
1. Business Size/Scale
• Regional development and the establishment of Branch
Offices and Marketing Offices.
• Development of agency / broker of national and
International quality.
• Development of new products in various SBUs.
• Alliances with banks, insurance companies and other
financial institutions, including trust fund Company.
• It has a subsidiary that can support business activities ASEI
2. Economic Role
• ASEI berperan lebih komprehensif tidak saja dibidang
penjaminan/asuransi, tetapi juga dibidang pembiayaan
(tidak langsung) sebagaimana ECA lainnya.
• ASEI tidak hanya menjamin transaksi jangka pendek,
tetapi juga jangka menengah dan panjang (investasi).
• ASEI menjamin transaksi impor, terutama yang berkaitan
dengan ekspor
• ASEI masuk ke bisnis asuransi/penjaminan yang tidak
dijalankan oleh perusahaan asuransi lain.
2.Economic Role
• ASEI will play a more comprehensive role not only in the field
of underwriting / insurance, but also in the field of finance
(indirectly) as other ECAs.
• ASEI not only guarantees short-term transactions, but also
medium and long term (investment).
• ASEI guarantee import transactions, particularly with
regard to exports.
• ASEI will enter into the business of insurance / assurance
that aren’t done by other insurance companies.
3. Export Credit Agency
Menjalin kerjasama / aliansi dengan ECA regional lainnya
dan perusahaan-perusahaan reasuransi internasional, selain
meningkatkan potensi bisnis perdagangan internasional, juga
meningkatkan rating ASEI di dunia internasional.
3.Export Credit Agency
Form a partnership / alliance with other regional ECAs and
international reinsurance companies, in addition to increasing
the business potential of international trade, also increasing the
international rating of Asuransi ASEI.
PEMBAHASAN ANALISIS
DAN MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
68
Laporan Tahunan 2011
Tinjauan Industri
Industry Overview
Kondisi Lingkungan Makro
Condition of Macro-Environment
Guncangan perekonomian global merupakan wacana yang
marak didiskusikan disepanjang tahun 2011 karena berpotensi
mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia. Kondisi
perekonomian yang terus memburuk dengan tingkat risiko bisnis
yang meningkat tajam akibat spillover krisis yang terjadi di wilayah
Negara-negara Eropa merupakan penghambat putaran roda bisnis
yang utama. Berdasarkan data yang dirilis oleh bank Indonesia
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia pada triwulan
ke-empat 2011, tercatat hanya berkisar pada angka 3,6% yoy,
melambat dari triwulan sebelumnya. Persoalan ini merupakan
imbas dari ketidakpastian penyelesaian utang di Negara peripheral
Euro yang menjalar ke Negara core Euro dan perbankan kawasan.
Pukulan terhadap kawasan ini berasal dari kenaikan yield obligasi,
bank deleveraging, dan dampak konsolidasi fiskal yang masih terus
berlangsung.
Shocks to the global economy are a lively discourse that have
been discussed throughout 2011 because of the potential to affect
economies around the world. Economic conditions continue to
deteriorate and the level of business risk rose sharply due to spillover
of the crisis in the European countries is an inhibitor of that main
wheel of business. Based on data released by Bank Indonesia, world
economic growth in the fourth quarter of 2011 was recorded only
in the range of 3.6% (yoy), slowing from the previous quarter. This
issue is the impact of uncertainty on the State debt settlement
that spread to the peripheral Euro countries and the core Euro area
banks. The blow to the region comes from the increase in yield bonds,
bank deleveraging, and the impact of fiscal consolidation that still
ongoing.
Namun demikian, ditengah hantaman krisis utang di kawasan Euro
tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2011 justru
tetap tinggi. Fakta dan data yang ada di lapangan menunjukkan bahwa
perkembangan perekonomian nasional terus bertumbuh dengan
trend yang meningkat positif. Stabilitas keuangan dapat terjaga dan
iklim investasi kian hari semakin menyakinkan. Dapat dikatakan bahwa
dalam kurun waktu dua tahun terakhir, Indonesia merupakan salah
satu dari sedikit negara-negara di Benua Asia yang secara konsisten
mampu membukukan pertumbuhan ekonomi yang bagus pada
beberapa tahun terakhir. Setelah tumbuh 4,5% di tengah pusaran
arus krisis global tahun 2009, maka pada periode 2010 yang baru lalu
ekonomi Indonesia bertumbuh pada kisaran angka 6,0%, dan pada
tahun 2011, pertumbuhan kembali meningkat sehingga berada pada
kisaran angka 6,5 persen. Sedangkan, Produk Domestik Bruto (PDB)
per kapita masyarakat terus meningkat. Berdasarkan data dari Biro
Pusat statistik (BPS), PDB pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 persen
dibandingkan dengan tahun 2010. Nilai PDB atas dasar harga konstan
pada tahun 2011 mencapai Rp2.463,2 triliun, sedangkan pada tahun
2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.313,8 triliun dan Rp2.178,9
triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2011 naik
sebesar Rp 990,8 triliun, yaitu: dari Rp6.436,3 triliun pada tahun 2010
menjadi sebesar Rp 7.427,1 triliun pada tahun 2011. Pertumbuhan
terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi
di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,7 persen dan terendah
di Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4 persen. Sementara PDB
(tidak termasuk migas) tahun 2011 tumbuh 6,9 persen. Besaran PDB
Indonesia tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 7,427.1
triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai
Rp 2.463,2 triliun.
Nevertheless, amid the debt crisis hit in the Euro area, economic
growth in Indonesia during the period of 2011 remained high.
Facts and data in the field indicate that the development of
the national economy continues to grow with that increasing
positive trend. Financial stability and investment climate have
been maintained day after day and become more and more
convincing. It can be said that in the past two years, Indonesia
is one of the few countries in Asia that is consistently able
to record good growth in recent years. After growing 4.5% in
the center of the vortex of the current global crisis in 2009,
then in the recent period of 2010 Indonesia's economy grew
6.0%, and in 2011, growth increased again in the range of 6.5
percent. Meanwhile, the Gross Domestic Product (GDP) per capita
continues to increase. Based on data from the Statistical Bureau
(BPS), GDP in 2011 grew by 6.5 percent compared to 2010. GDP
at constant prices in 2011 reached Rp 2,463.2 trillion, while in
2010 and 2009 respectively by Rp2.313.8 trillion and Rp 2,178.9
trillion. When viewed under current prices, GDP in 2011 rose by
Rp 990.8 trillion, that is: from Rp 6,436.3 trillion by the year
2010 amounted to Rp 7,427.1 trillion in 2011. Growth occurred
in all economic sectors, with the highest growth in Transport
and Communication Sector, 10.7 percent, and lowest in Mining
and Quarrying at 1.4 percent. While the GDP (excluding oil
and gas) grew 6.9 percent in 2011. In 2011, the Indonesian
GDP at current prices would reach Rp 7,427.1 trillion, while at
constant prices (in 2000) would Rp 2,463.2 trillion.
Demikian halnya dengan perkembangan berbagai indikator ekonomi
daerah, juga turut membaik hingga akhir periode 2011. Hal ini
tentunya memperkuat keyakinan capaian pertumbuhan ekonomi
nasional yang tinggi sebesar 6,5%. Capaian pertumbuhan ekonomi
Likewise with the development of regional economic indicators, also
improved by the end of the period of 2011. This of course reinforces the
belief that the achievement of high national economic growth of 6.5%.
Achievement of national economic growth in 2011 is primarily supported
2011 Annual Report
Seiring dengan pertumbuhan dan kondisi
perekonomian nasional yang semakin baik,
kinerja industri Asuransi juga semakin
baik. Berdasarkan data Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) bahwa dalam lima
tahun terakhir industri asuransi tumbuh ratarata pada angka 20%
Along with growth and national economic conditions getting better, the performance
of insurance industry in Indonesia is also getting better. Based on data from the
Bureau of Insurance Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK), in the last five years the insurance industry has
grown at an average rate of 20%.
nasional tahun 2011 dimaksud terutama didukung oleh kinerja
ekonomi Jawa, Jakarta dan Sumatera yang mampu tumbuh lebih
tinggi dibandingkan sebelumnya. Sementara itu, dari hasil tinjauan
ekonomi regional Bank Indonesia menyebutkan bahwa Kawasan
Timur Indonesia (KTI) diprakirakan tumbuh lebih lambat, terutama
dipengaruhi oleh kinerja sektor pertambangan yang menghadapi
berbagai tantangan sepanjang tahun 2011. Melambatnya
pertumbuhan ekonomi KTI terutama disebabkan oleh kontraksi
sektor pertambangan yang diakibatkan oleh aksi demonstrasi dan
adanya kendala teknis yang dialami oleh beberapa perusahaan
tambang besar.
by the economic performance of Java, Jakarta and Sumatra that were
able to grow higher than ever before. Meanwhile, regional economic
review of the results of Bank Indonesia said that the Eastern Region of
Indonesia (KTI) is forecasted to grow more slowly, mainly influenced
by the performance of the mining sector that is facing numerous
challenges during the year 2011. Slowing economic growth is mainly
due to the contraction of the Eastern Region of Indonesia’s mining sector
caused by the demonstrations and the technical constraints faced by
some large mining companies.
Kemudian, dari sisi harga, inflasi tahun 2011 berhasil ditekan sehingga
berada pada level 3,79% (yoy), jauh lebih rendah dari inflasi tahun 2010
sebesar 6,96% (yoy). Kondisi ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan
yang ditempuh Bank Indonesia dan koordinasi yang semakin intensif
dengan Pemerintah baik di tingkat pusat melalui Tim Pengendalian
Inflasi (TPI) maupun di tingkat daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID). Sementara, dari sisi moneter, kebijakan Bank Indonesia
diarahkan untuk mengelola ekspektasi inflasi, aliran modal masuk, dan
ekses likuiditas yang sempat mengalami tekanan di awal tahun. Selain
itu, pada semester kedua tahun 2011, Bank Indonesia menempuh
kebijakan yang akomodatif setelah mempertimbangkan meredanya
tekanan inflasi dan diyakini akan berada pada kisaran sasarannya serta
meningkatnya risiko perlambatan ekonomi global. Sedangkan, dari
sisi Pemerintah, kebijakan diarahkan untuk mengatasi tekanan inflasi
Then, in terms of prices, inflation in 2011 was so successfully suppressed at
the level of 3.79% (yoy), much lower than the 2010 inflation rate of 6.96%
(yoy). This condition is not independent of the various policies adopted by
Bank Indonesia and the intensified coordination with the Government
both at the central level through Inflation Control Team (TPI) and at the
regional level through Regional Inflation Control Team (TPID). Meanwhile,
from the monetary side, Bank Indonesia’s policy is directed to manage the
expectations of inflation, capital inflows and excess liquidity that were
experienced the pressure at the beginning of the year. In addition, in the
second half of 2011, Bank Indonesia took an accommodative policy after
considering the easing of inflationary pressures and is believed to be in
the range of targets and the increased risk of global economic slowdown.
Meanwhile, from the Government, there was a policy geared to cope with
inflationary pressures stemming from the limited supply and distribution
69
70
Laporan Tahunan 2011
yang berasal dari keterbatasan pasokan dan hambatan distribusi,
khususnya bahan pangan pokok dan energi. Rendahnya tekanan
inflasi juga didukung oleh langkah Pemerintah mengalokasikan
anggaran yang cukup untuk subsidi dalam rangka ketahanan pangan
dan stabilitas harga komoditas energi.
constraints, especially the staple food and energy. The low inflation was
also supported by the Government’s move to allocate sufficient budget for
subsidies in the context of food security and stability of energy prices.
Kinerja ekonomi di sebagian besar daerah diperkirakan berpeluang
tumbuh tinggi disertai prospek inflasi yang tetap dapat terkendali.
Jawa dan Jakarta diperkirakan masih dapat tumbuh di atas 6%,
meskipun imbas dari melemahnya ekonomi global diperkirakan
mulai memengaruhi kinerja ekspor manufaktur di dua kawasan ini.
Kinerja sektor tambang yang terindikasi mulai kembali membaik
di penghujung tahun 2011 berpengaruh positif bagi prospek
perekonomian KTI tahun 2012. Kemajuan implementasi Master Plan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)
2011-2025 sejauh ini membawa harapan bagi tetap tumbuh tingginya
perekonomian. Selain itu, peran fiskal daerah yang dapat lebih
optimal akan membuka peluang yang lebih baik bagi percepatan
pembangunan ekonomi. Di sisi harga, terjaganya prospek produksi
dan pasokan pangan, serta trend menurunnya harga komoditas
global akan berdampak positif bagi tetap terkendalinya inflasi.
Namun, terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan
tekanan inflasi di 2012 terutama bersumber dari rencana Pemerintah
mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi dan kecenderungan masih
tingginya harga beras. Hal-hal tersebut menjadi tantangan yang
dihadapi dalam upaya pengendalian inflasi di tahun 2012.
Economic performance is expected in most areas with potentially high
growth prospects for inflation to remain under control. Java and Jakarta
are estimated to be able to grow at above 6%, although the impact of
the weakening global economy is expected to begin affecting the export
performance of manufacturing in these two regions. Performance of
the mining sector rebounded, indication began in late 2011 to have a
positive economic outlook for Eastern Indonesia in 2012. Progress on
implementation of the Master Plan to Accelerate Economic Development
and Expansion of Indonesia (MP3EI) 2011-2025 has so far brought hope
that the economy will continue to grow. In addition, the role of the fiscal
area that can be optimized will open better opportunities for accelerated
economic development. Regarding prices, the prospect of sustained
production and food supply, and the trend decline in global commodity
prices will positively impact controlled inflation. However, there are a
number of risk factors that could increase inflationary pressures in 2012,
mainly sourced from the Government's plan to control the consumption
of subsidized fuel and the trend of continued high prices of rice. These
things factor into the challenges faced in the effort to control inflation in
2012.
Kondisi Lingkungan Industri
Condition of Industry Environment
Industri Perasuransian merupakan salah satu bentuk Lembaga Keuagan
Non Bank yang berperan menjadi salah satu pilar perekonomian
nasional. Peran tersebut terkait dengan kemampuannya sebagai
lembaga penerima pemindahan risiko (transfer of risk) masyarakat
serta lembaga penghimpun dan penyerap akumulasi dana
masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan industri asuransi sangat
tergantung dengan kondisi lingkungan makro dan perekonomian
nasional. Dengan demikan, sejalan pertumbuhan ekonomi nasional
yang semakin baik, kinerja industri Asuransi Umum juga semakin baik.
The insurance industry is one form of Non-Bank Financial Institutions
that plays a role as one of the pillars of the national economy. This role is
related to its ability as a public institution receiving the transfer of risk as
well as absorber of public funds. Therefore, the growth of the insurance
industry depends on the macro environment and national economy. With
that being the case, in line with national economic growth improving, the
performance of general insurance industry is also getting better.
Berdasarkan Laporan Perasuransian yang dikeluarkan oleh Bapepam
– LK, pada tahun 2011, tingkat pertumbuhan rata-rata premi industri
asuransi di Indonesia dalam lima tahun terakhir berkisar pada
angka 21,4%. Pertumbuhan tersebut merupakan kontribusi dari
pertumbuhan premi asuransi jiwa yang meningkat sebesar 22,4%.
Sedangkan prosentase kekayaan perusahaan asuransi jiwa pada
tahun 2011 terhadap total kekayaan industri asuransi di Indonesia
merupakan yang terbesar dibandingkan dengan sektor asuransi
lainnya, yaitu sebesar 46,5%. Berdasarkan analisis terhadap beberapa
indikator perkembangan industri perasuransian Indonesia dalam
kurun waktu 2007–2011 menunjukkan bahwa sektor asuransi jiwa
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan
industri perasuransian Indonesia.
Based on the Insurance Report issued by Bapepam - LK, in 2011, the
average growth rate of premium of the insurance industry in Indonesia in
the last five years is in the range of 21.4%. Such growth is the contribution
of growth in life insurance premiums increasing by 22.4%. While the
percentage of property insurance companies in 2011 to the total wealth
of the insurance industry in Indonesia is the largest compared to other
insurance sectors, amounting to 46.5%. Based on an analysis of several
indicators of the development of Indonesian insurance industry in the
period 2007–2011, it shows that the life insurance sector contributes
significantly to the development of the Indonesian insurance industry.
2011 Annual Report
Berdasarkan Laporan Perasuransian yang dikeluarkan oleh Bappepam
– LK tersebut dapat disampaikan pula bahwa Industri Perasuransian
di Indonesia pada periode 2011 mengalami pertumbuhan yang
cukup pesat dalam 5 (lima) tahun terakhir. Hal ini dapat diperlihatkan
berdasarkan peningkatan jumlah premi bruto industri asuransi
pada tahun 2011 yang dapat menembus angka Rp. 125,1 triliun,
atau meningkat sebesar 17,5% dari tahun 2010, yaitu: sebesar Rp.
106,4 triliun. Sektor asuransi jiwa memberikan kontribusi terbesar
Based on the Insurance Report issued by BAPEPAM – LK, the Insurance
Industry in Indonesia in 2011 experienced a period of fairly rapid growth
over the past 5 (five) years. This can be seen by an increase in the amount
of Gross Premium of the insurance industry in 2011 which surpassed Rp.
125.1 trillion, an increase of 17.5% from 2010, namely: Rp. 106.4 trillion.
The life insurance sector contributes the largest Gross Premium of the
insurance industry in Indonesia, amounting to 60.45%, followed by
insurance and reinsurance losses, amounting to 25.6%, the organizers of
Pertumbuhan Industri AsuransI
INSURANCE INDUSTRY GROWTH
% Pertumbuhan Premi Asuransi Per Sektor (2007–2011)
% Insurance Premium Growth Per Sector (2007–2011)
55,8
10,5
21,6
22,5
21,6
23,3
5.1
22,5
11,5
2007
22,4
7,6
43,9
11,5
26,2
22,7
10,6
13,7
17.6
11
12,4
2008
2009
Sosial & Jamsostek / Social & Social Security Workers
Umum / General
2010
2011
AS PNS & TNI/Polri / Civil Service & Military/Police
Jiwa / Life
Grafik Prosentase Pertumbuhan dan Komposisi Premi, Aset, Investasi dan Klaim Asuransi Per Sektor (2007-2011)
Graphic of Premium Growth and Composition, Assets, Investment and Insurance Claim Per Sector (2007-2011)
PNS dan TNI/Polri
Civil Service and Military/Police
15,2
Sosial & Jamsostek
Social & Social Security Workers
26,4
Umum & Reasr
Public & Reinsurance
11,9
9,9
Jiwa
Life
46,5
47,1
Aset / Assets
15,2
17,7
29,1
3,6
16,6
Investasi / Investment
62,1
Klaim / Claim
Sumber: Laporan Perasuransian 2011 (Bapepam-LK)
71
72
Laporan Tahunan 2011
premi bruto industri asuransi di Indonesia, yaitu sebesar 60,45%, dan
kemudian diikuti oleh asuransi kerugian dan reasuransi, yaitu sebesar
25,6%, penyelenggara program asuransi PNS dan TNI/Polri sebesar
9,4%, serta penyelenggara program asuransi sosial dan jaminan hari
tua sebesar 4,6%.
the Civil Service and Military/Police insurance program by 9.4%, as well as
organizers of social insurance programs and pension of 4.6%.
Sementara itu, data yang dirilis InfoBank menunjukkan bahwa Asosiasi
Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, untuk total premi
bruto asuransi umum sampai 2011 tercatat sebesar Rp34,3 triliun,
tumbuh sebesar 19,5% bila dibandingkan pada 2010, yang mencapai
perolehan Premi Bruto sebesar Rp28,7 triliun. Pertumbuhan terbesar
pada premi bruto dibukukan oleh lini usaha asuransi Aneka sebesar
56,4%, namun secara nominal pertumbuhan terbesar dicapai oleh
lini usaha asuransi kendaraan bermotor dengan kenaikkan sebesar
Rp1,24 triliun. Untuk premi bruto asuransi harta benda pada tahun
2011 tercatat sebesar Rp9,63 triliun, atau tumbuh sebesar 11,5%, bila
dibandingkan tahun 2010 yang membukukan premi sebesar Rp8,64
triliun. Sementara, klaim bruto pada lini usaha ini turun sebesar 16,1%
pada 2011, demikian juga dengan rasio klaim yang turun dari 2010
sebesar 47,9% menjadi 36% pada 2011. Penurunan rasio klaim ini
terjadi karena ditahun 2011 tidak terjadi klaim catastrophe yang besar.
Sedangkan, pendapatan premi bruto lini usaha asuransi kendaraan
bermotor pada 2011 sebesar Rp10,23 triliun, mengalami peningkatan
sebesar 13,8% bila dibandingkan pada 2010 yang membukukan
premi bruto sebesar Rp8,9 triliun.
Meanwhile, data released by InfoBank showed that the General Insurance
Association of Indonesia (AAUI) notes, for total gross premium of general
insurance until 2011, stood at Rp34.3 trillion, growing by 19.5% when
compared to 2010, which reached the acquisition of Gross Premium
Rp28.7 billion. The greatest growth in Gross Premium by was by Aneka,
accounting for 56.4%, but in nominal terms the greatest growth
was achieved by motor vehicle insurance business with the increase
amounting to Rp1.24 trillion. The gross premium for property insurance
in 2011 was recorded at Rp9.63 trillion, or 11.5% growth, when compared
to the year 2010 which recorded a premium of Rp 8.64 trillion. Meanwhile,
gross claims in this line of business were down by 16.1% in 2011, as well
as the claims ratio decreased from 2010 by 47.9% to 36% in 2011. The
decrease in this ratio is because in 2011 there were no large catastrophe
claims. Meanwhile, the Gross Premium of the automobile insurance
business in 2011 amounted to Rp10.23 trillion, an increase of 13.8% when
compared to 2010 which recorded a Gross Premium of Rp 8.9 trillion.
Untuk klaim bruto 2011 sebesar Rp4,40 triliun mengalami peningkatan
10,5% dibandingkan 2010. Kemudian, premi bruto lini usaha asuransi
kecelakaan diri dan kesehatan pada 2011 dibukukan sebesar Rp3,8
triliun, tumbuh sebesar 35,1% bila dibandingkan pada 2012. Untuk
klaim bruto lini usaha asuransi kecelakaan diri dan kesehatan 2011
mengalami peningkatan sebesar 40% dari Rp1,3 triliun pada 2010
menjadi Rp1,8 triliun pada 2011. Sedangkan premi bruto asuransi
aneka 2011 dibukukan sebesar Rp1,9 triliun, tumbuh sebesar 56,4%
bila dibandingkan pada 2010.
For gross claims in 2011, it reached Rp4.40 trillion, an increase of 10.5%
compared to 2010. The Gross Premium of personal accident insurance
and health care in 2011 accounted for Rp3.8 trillion, growing by 35.1%
when compared to 2012. For gross claims in the personal accident and
health insurance sector in 2011, it increased by 40% from Rp1.3 trillion in
2010 to Rp1.8 trillion in 2011. While the Aneka insurance gross premium was recorded at Rp. 1.9, a growth of 56.4% compared to 2010.
Untuk klaim bruto lini usaha 2011 mengalami peningkatan sebesar
103% dari Rp312 miliar pada 2010 menjadi Rp634 miliar pada 2011.
Total klaim bruto pada 2011 tercatat sebesar Rp12,78 triliun, naik
sebesar 5,5% bila dibandingkan pada periode yang sama pada 2010
sebesar Rp12,12 triliun. Pertumbuhan klaim tertinggi terjadi pada
lini usaha Aneka sebesar 103%, namun secara nominal terjadi pada
lini usaha asuransi kecelakaan diri dan kesehatan yang mengalami
kenaikan klaim bruto sebesar Rp526 miliar. Sementara itu, loss rasio
selama 2011 dibukukan sebesar 37,2% dengan kontribusi terbesar lini
usaha asuransi aneka sebesar 47,5% turun 4,95% dari 2010.
The gross claims in 2011 increased by 103% from Rp312 billion in 2010 to
Rp634 billion in 2011. Total gross claims in 2011 stood at Rp12.78 trillion,
up by 5.5% when compared to the same period in 2010, which amounted
to Rp12.12 trillion. The highest claims growth was from Aneka, which
was 103%, however, nominally it was the personal accident and health
insurance which increased gross claims to Rp526 billion. Meanwhile, the
loss ratios for 2011 accounted for 37.2% with the largest contribution of
different insurance business lines by 47.5% down 4.95% from 2010.
2011 Annual Report
Kondisi Lingkungan Internal Perusahaan
Condition of Internal Business Environment
Uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
nasional yang positif dan terjaganya stabilitas ekonomi dengan
baik mengindikasikan perekonomian nasional yang kondusif yang
dapat memacu dan/atau meningkatkan permintaan asuransi dan
penjaminan di Indonesia. Dan kemudian, perkembangan ekonomi
nasional dan industri asuransi yang kondusif tersebut pada gilirannya
akan memberikan dampak positif bagi kinerja Asuransi ASEI, terutama
di sepanjang tahun 2011. Bahkan, asuransi syariah mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Kendalanya ada pada keterbatasan
produk dan sumber daya manusia (SDM). Jika kedua hal itu segera
diatasi, asuransi syariah akan mengalami pertumbuhan lebih cepat
lagi.
The above description shows that the positive growth of national
economy and economic stability in both the national economy indicates a
conducive spur and / or increase demand for insurance and underwriting
in Indonesia. The development of national economy and enabling of
the insurance industry will in turn have a positive impact on Asuransi
ASEI performance, especially in the year 2011. In fact, Islamic insurance
has developed rapidly. Barriers exist to the limitations of the product and
human resources (HR). If these two things are addressed, the Takaful will
experience faster growth.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perekonomian nasional
yang kondusif terbukti memacu dan/atau meningkatkan permintaan
asuransi di Indonesia. Agar dapat menangkap peluang dan prospek
peningkatan permintaan asuransi, Asuransi ASEI senantiasa
Thus it can be said that the national economy is conducive and / or
increases the demand for insurance in Indonesia. In order to capture
opportunities and prospects of increased demand for insurance, Asuransi
ASEI constantly develops our internal capacity as well as possible. Because
Perekonomian nasional yang
kondusif terbukti memacu dan/
atau meningkatkan permintaan asuransi
dan penjaminan di Indonesia. Agar dapat
menangkap peluang dan prospek peningkatan
permintaan asuransi, Asuransi ASEI senantiasa
mengembangkan kapasitas internal Perusahaan
A conducive national economy and / or increase in the demand for insurance
and underwriting in Indonesia. In order to capture opportunities and prospects of
increased demand for insurance, ASEI constantly develops our internal capacity
mengembangkan kapasitas internal Perusahaan dengan sebaikbaiknya. Oleh Karena itu, setiap unit kerja melakukan analisis SWOT
dan kemudian berupaya untuk mengatasi berbagai kelemahan
internal yang masih ada dalam tubuh perusahaan dan berupaya
untuk mengatasi ancaman yang datang dari lingkungan eksternal
sedemikian rupa sehingga dapat menangkap peluang dengan
sebaik-baiknya dengan mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki
perusahaan secara optimal.
of that, each unit of work does a SWOT analysis and then tries to cope with
various internal weaknesses that still exist in the body of the company and
tries to cope with threats coming from the external environments so that
it can capture the best possible opportunities.
73
74
Laporan Tahunan 2011
Dapat kami sampaikan pula bahwa sebagai ECA di Indonesia Asuransi
ASEI diharapkan memiliki dampak luas, baik secara makro maupun
mikro, sehingga dapat memberikan pengaruh positif baik bagi kinerja
Asuransi ASEI maupun bagi pihak terkait lainnya. Oleh karena itu,
Asuransi ASEI senantiasa melaksanakan perbaikan internal untuk
mendukung kinerja tahun 2011 dan menyongsong tantangan bisnis
tahun 2012, maupun pada masa-masa mendatang.
We can also say that as the ECA in Indonesia, Asuransi ASEI is expected
to have a wide impact, both on macro and micro levels, so as to provide
a positive influence both for performance for Asuransi ASEI and other
related parties. Therefore, Asuransi ASEI always implements internal
improvements to support performance in 2011 and to meet the business
challenges in 2012, and in the future.
Hal ini dilakukan baik dari sisi binsnis pada garda depan perusahaan
maupun pada bidang-bidang supporting, yang meliputi: bidang
organisasi, sumber daya manusia, standard operating procedure, dan
lain sebagainya untuk menunjang operasional perusahaan dengan
tujuan percepatan pelayanan, baik pada saat penutupan maupun
klaim, menunjukan hasil sebagaimana yang diharapkan.
This is done both in the business and the supporting areas, which include:
field organization, human resources, standard operating procedure, and
so forth to support the company's operations with the aim of accelerating
the service, either at coverage or claims, showing the results as expected.
Dengan kerja keras dan cerdas, Asuransi ASEI berhasil membukukan
laba pada tahun 2011 sebesar Rp 67,84 miliar atau 114,96 % dari target
laba 2011 sebesar Rp 59,02 miliar dan meningkat 40,99 % dibanding
realisasi tahun 2010 sebesar Rp 48,12 miliar. Sepanjang tahun 2011,
perubahan dalam rangka perbaikan berkelanjutan dilakukan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan dari berbagai aspek tersebut
sudah berada pada jalur yang benar sehingga kami optimis, prospek
bisnis Asuransi ASEI pada masa mendatang semakin cemerlang dan
pencapaian kinerja yang semakin gemilang.
With hard work and cleverness, Asuransi ASEI managed to record a profit
in 2011 amounting to Rp 67.84 billion or 114.96% of 2011 profit target
of Rp 59.02 billion and 40.99% increase compared to the realization in
2010 of Rp 48.12 billion. Throughout 2011, changes in the framework of
continuous improvements made to improve the performance of various
aspects of the company are already on the right track so we are optimistic,
Asuransi ASEI business prospects in the future will be even brighter yet.
2011 Annual Report
TINJAUAN BISNIS
Business Review
Karakteristik Bisnis Asuransi ASEI
Characteristic of Asuransi ASEI
Kegiatan usaha perseroan khususnya dalam penutupan
pertanggungan asuransi ekspor serta asuransi kredit memiliki sifat
voluntary dan non-monopoly dengan karakteristik usaha (nature of
business), sebagai berikut:
The operations of the company, especially in the coverage export
insurance and Credit Insurance has the nature of voluntary and nonmonopoly business characteristics (nature of business), as follows:
> Produk-produk inti (core business) Asuransi ASEI, yaitu:
Asuransi Ekspor dan Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit.
Asuransi ASEI memberikan proteksi atas risiko tidak diterimanya
pembayaran didalam transaksi perdagangan internasional.
> Asuransi ASEI Core Business, namely: Insurance and Export Credit
Insurance and Credit Guarantee. Asuransi ASEI provides protection for
the risk of not receiving payment in international trade transactions.
> Produk pertanggungan risiko finansial memiliki risiko yang
sangat tinggi yang harus ditanggung perusahaan, antara lain
akibat:
• Risiko moral hazard yang dapat timbul dari pihak terjamin
atau penerima jaminan yang seringkali sulit dideteksi pada
saat risks assessment.
• Adanya seleksi risiko (risks selection). Terlebih lagi dengan
pola penutupan pertanggungan secara kasus per-kasus (non
whole turnover cover) seperti saat ini, dimana tertanggung
cenderung melakukan seleksi risiko. Untuk transaksi yang
cenderung berisiko tinggi saja yang dipertanggungkan,
sehingga tidak ada subsidi silang antara pertanggungan
yang berisiko tinggi dan yang risikonya rendah.
• Pihak terjamin seringkali meminta penjaminan atau
pertanggungan 100% atas risiko (non-risk sharing). Dengan
tidak dapat diterapkannya risk-sharing principles maka dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan prinsip kehatihatian yang seharusnya juga diterapkan pihak terjamin,
sehingga kemungkinan terjadi risiko moral hazard.
• Keterbatasan reasuransi atau hampir tidak ada reasuransi
untuk produk financial insurance/guarantee, sehingga hampir
keseluruhan risiko harus menjadi tanggungan sendiri (own
retention).
> Product coverage of financial risks have a very high risk to be
borne by the company, among others due to:
> Pelanggan Asuransi ASEI khususnya eksportir dan
perbankan. Eksportir memanfaatkan produk Asuransi ASEI
dalam rangka menutup pertanggungan atas risiko tidak
diterimanya pembayaran ekspor, sedang untuk perbankan dalam
rangka menutup pertanggungan atas risiko tidak diterimanya
pelunasan kredit ekspor yang disalurkan kepada eksportir.
> Asuransi ASEI Customers, especially Exporters and Banks.
Exporters of products utilize Asuransi ASEI coverage in order to cover
the risk of not receiving payment for exports, while for banks it is in
order to cover the risk of not receiving the coverage of export credit
repayment that is channeled to exporters.
> Produk Asuransi ASEI selain untuk kepentingan nasabah dalam
memperoleh proteksi bisnis, lebih banyak dimanfaatkan untuk
kepentingan dukungan dalam memperoleh pembiayaan ekspor,
sehingga fluktuasi jumlah penutupan pertanggungan lebih
banyak dipengaruhi oleh tersedianya fasilitas pembiayaan ekspor
dari pihak perbankan ataupun lembaga keuangan atau adanya
instrument pembiayaan lainnya (seperti factoring / forfeiting).
Oleh karenanya, perlu ada aliansi strategis untuk memperkuat
sinergi antara Asuransi ASEI dengan perbankan. Hubungan
> Asuransi ASEI Products, in addition to the interests of business
clients in obtaining protection, are more widely used for the benefit
of support in obtaining export financing, so that fluctuations in
the coverage are more influenced by the availability of export
financing from the banks or financial institutions or any other
financial instrument (such as factoring / forfeiting). Therefore,
there should be a strategic alliance to strengthen the synergies
between the banking sector and Asuransi ASEI. Asuransi ASEI
relationships with banks are very important to continue to be
•
•
•
•
The risk of moral hazard that can arise from the guarantee or
assurance that the recipient is often difficult to detect risks at the
time of assessment.
The presence of risk selection. Moreover with coverage patterns
is case by case (non whole turnover cover) like today, where the
insured is likely to do risk selection. For high-risk transactions
to be insured, so there is no cross-subsidies between high-risk
coverage and those where risk is low.
The guaranteed party often requires 100% assurance or
guarantee 100% coverage for the risk (non-risk sharing). With
the application of risk-sharing principles, it can reduce or even
eliminate the precautionary principles that should also be
applied to the guaranteed, so the possibility of moral hazard
risks.
Limitations of reinsurance or nearly no reinsurance for financial
insurance / guarantee products, so that almost the whole risk
must be borne alone (own retention).
75
76
Laporan Tahunan 2011
Asuransi ASEI dengan perbankan sangat penting untuk terus
dikembangkan sebagaimana pada awal berdirinya Asuransi ASEI,
dimana Asuransi ASEI dimasukkan di dalam sistem manajemen
risiko perbankan.
developed since in its inception, Asuransi ASEI was included in
bank risk management systems.
> Manfaat produk Asuransi ASEI bagi eksportir, antara lain
adalah meningkatkan daya saing ekspor melalui dukungan
pemberian ketentuan pembayaran kredit yang lebih berani
untuk importir, meningkatkan keberanian eksportir di dalam
menembus pasar-pasar ekspor yang baru serta meningkatkan
likuiditas eksportir melalui diskonto wesel ekspor perbankan yang
dijamin Asuransi ASEI, serta hak ganti rugi atas risiko kredit ekspor
yang diberikan Asuransi ASEI.
> Benefits of Asuransi ASEI products for exporters, among
others, is to increase export competitiveness through support for
the provision of credit payment terms which are more willing to
importers, exporters in increasing boldness in penetrating export
markets and to improve the liquidity of new exporters through bank
export bill discounts guaranteed by Asuransi ASEI, as well as the right
to compensation for provided export credit risk.
2011 Annual Report
TINJAUAN BISNIS PER SEGMEN USAHA
Business Review Per Segment
Kinerja Asuransi Ekspor (AE)
EXPORT CREDIT INSURANCE PERFORMANCE (ECI)
Perkembangan Premi Bruto AE
ECI Gross Premium Development
Perkembangan realisasi premi bruto Asuransi Ekspor (AE) dari tahun
2007 sampai dengan 2011, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
The development realization of Export Credit Insurance Gross Premium
from 2007 to 2011, we can say, is as follows:
Tabel: Premi Bruto Asuransi Ekspor 2007–2011
Table: Export Credit Insurance Gross Premium 2007–2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (million Rp.)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) REACHED
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007
5.943
9.000
66,03
2008
7.775
9.000
86,38
2009
13.507
13.500
100,05
2010
24.637
23.625
104.28
2011
29.416
37.000
79.50
Grafik: Premi Bruto Asuransi Ekspor 2007–2011
Graphic: Export Credit Insurance Gross Premium 2007–2011
45000
40000
35000
30000
25000
20000
Realisasi
Realization
15000
10000
RKAP
Budget
5000
0
2007
2008
2009
2010
2011
Premi AE selama 5 tahun terakhir terus meningkat meskipun antara
tahun 2007–2008 belum dapat mencapai target RJPP maupun
RKAP, namun mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 dengan
berbagai upaya telah berhasil mencapai RJPP maupun RKAP.
ECI premiums over the past 5 years have continued to increase even
though between 2007–2008 the targets of RKAP and RJPP were not
reached, but from 2009 until 2010 efforts made them realized.
Pendapatan Premi dan Hasil Underwriting
ECI Revenues and Expenses
Produksi premi Asuransi Ekspor tahun 2011 meningkat signifikan
dibanding tahun sebelumnya (2010), yaitu: dari Rp 24,64 miliar
menjadi Rp 29,42 miliar atau meningkat sebesar 19,40%.
Export Production Insurance premiums in 2011 increased significantly
over the previous year (2010), namely: from Rp 24.64 billion to Rp 29.42
billion, an increase of 19.40%.
77
78
Laporan Tahunan 2011
Tabel: Premi Bruto, Klaim Bruto, dan Hasil Underwriting
Asuransi Ekspor
Table: Export Credit Insurance Gross Premium, Gross Claim, and
Underwriting Income
(Jutaan rupiah Million rupiah)
REALISASI
ANGGARAN
REALISASI
% PERBANDINGAN
KETERANGAN
REALIZATION
BUDGET
REALIZATION
% COMPARISON
DESCRIPTION
2011
2011
2010
%
%
(1)
(2)
(3)
1 thd 2
1 thd 3
Premi Bruto / Gross Premium
29.416
37.000
24.637
79.50
119.40
Klaim Bruto / Gross Claim
2.675
4.300
1.449
62.20
184.55
Hasil Underwriting / Underwriting Income
14.577
13.535
9.490
107.70
153.61
Hasil Underwriting tahun 2011 diperoleh sebesar Rp. 14,577 miliar
atau 107,70 % dari anggarannya sebesar Rp. 13.535 miliar. Sepanjang
tahun 2011, kendala-kendala dan upaya-upaya yang ditempuh dalam
pencapaian target AE, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Underwriting Income earned in 2011 amounted to Rp. 14.577 billion
or 107.70% of the budget of Rp. 13.535 billion. Throughout 2011, the
constraints and measures taken in achieving the target EI, we can say, are
as follows:
Kendala-kendala yang dihadapi SBU AE:
Ÿ Pangsa pasar ekspor utama umumnya masih berada dinegara
USA, Jepang, dan Eropa, sementara kondisi di Eropa masih belum
sembuh dari krisis financial global sehingga belum maksimal
menyerap volume ekspor nasional.
Ÿ Munculnya beberapa perusahaan asuransi pesaing baru untuk
produk TCI sehingga tidak semua prospek bisnis yang diperoleh
dari broker diberikan ke ASEI.
Constraints faced by ECI general expenses:
• The share of major export markets are generally still in USA, Japan,
and Europe, while conditions in Europe are still not recovered from the
global financial crisis so that it is not yet able to absorb the volume of
national exports.
• There are new competitors emerging offering TCI products, so not all
business prospects from brokers are given to ASEI.
Upaya yang telah dilakukan:
Ÿ Mengoptimalkan penutupan dari para pemegang polis.
Ÿ Melakukan kegiatan pemasaran secara langsung (direct
marketing) ke prospek eksportir dimasing-masing kantor cabang.
Ÿ Melakukan sosialisasi dengan asosiasi/lembaga ekspor untuk
produk Divisi AE (ECI, TCI dan EBI) yaitu ke GPEI, ASMINDO, AEKI,
GPEI, KADIN, dll.
Ÿ Mengoptimalkan penutupan EBI dari nasabah Bank Mandiri
Surabaya (case nasabah KC Surabaya, PT. Tjakrindo Mas).
Ÿ Melakukan kegiatan business gathering dengan perbankan (Bank
Mandiri dan BNI Konvensional) dan nasabah/pelaku usaha.
Ÿ Mengoptimalkan penutupan (deklarasi) yang berasal dari agent
/ broker (contoh: Pentapro broker dengan nasabah PT. Trias
Sentosa Tbk, dll).
Efforts that have been made
• Optimizing coverage for ECI policy holders.
• Conduct direct marketing (direct marketing) to the prospects of
exporters in each of the Branch Offices.
• Conduct socialization with export associations/institutions for EI
Division products (ECI, TCI and EBI), namely to GPEI, ASMINDO, AEKI,
GPEI, KADIN, etc.
• Optimize EBI coverage from Government and National Bank
Customers.
• Conduct business gatherings with banks and customers/business
people.
• Optimize coverage (declaration) from agents/brokers.
Upaya yang telah dilakukan Bagian Pemasaran Kantor Pusat
Ÿ Penjajagan kerjasama EBI dengan BNI Konvensional, BNI Syariah
dan Bank Muammalat.
Ÿ Kerjasama dengan broker AON dan ACCETTE.
Ÿ Kerjasama dengan AON untuk prospek penutupan dengan
perusahaan Jepang yang berada di Indonesia: PT. SOJITZ, PT.
POSMI, dan TOSHIBA.
Ÿ Kerjasama dengan reinsurer yaitu dengan ThaiExim untuk
account PTT Thailand.
Efforts have been made of Marketing Head Office
• EBI assessments of cooperation with Conventional BNI, BNI Syariah,
and Bank Muammalat.
• Cooperation with the broker AON and ACCETTE.
• Cooperation with AON to the prospect of closure with the Japanese
company located in Indonesia: PT. Sojitz, PT. POSMI, and TOSHIBA.
•
Cooperation with the reinsurer is to ThaiExim to account PTT
Thailand.
2011 Annual Report
Kinerja Asuransi Kredit dan Penjaminan
Kredit
Credit Insurance and Credit Guarantee
Performance
Perkembangan Premi Bruto Asuransi Kredit dan
Penjaminan Kredit
Development of the Gross Premium Credit Insurance
and Credit Guarantee
Perkembangan realisasi premi bruto Asuransi Kredit dan Penjaminan
Kredit (AK) dari tahun 2007 s/d 2011 adalah sebagai berikut:
The realization of Gross Premium Credit Insurance and Credit Guarantee
Corporation (AK) from 2007 until 2011 are as follows:
Tabel: Bruto Asuransi Kredit & Penjaminan Kredit 2007–2011
Table: Gross Credit Insurance & Credit Guarantee 2007–2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (million Rp.)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) REACHED
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007*)
13.407
35.000
67,62
2008
11.697
15.833
73,87
2009
26.249
23.750
110,52
2010
48.549
35.625
136.28
2011
61.548
61.000
100.90
*) Include SS
Grafik: Premi Bruto Asuransi Kredit 2007- 2011
Graph: Insurance Credit Gross Premium 2007- 2011
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
Realisasi
Realization
20.000
10.000
0
2007
2008
2009
2010
2011
RKAP
Budget
Perolehan premi bruto Asuransi Kredit sejak tahun 2007 s.d. 2008
menurun namun di tahun 2009 s.d. 2011 dapat bangkit meningkat
signifikan dari tahun sebelumnya, bahkan dapat melampaui RJPP dan
RKAP.
Acquisition of Gross Premium Credit Insurance from 2007 to 2008 declined
but from 2009 until 2011 was able to rise significantly and improve from
the previous year, even surpassing the RKAP.
Pendapatan dan Beban Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit
Tahun 2011 premi bruto mencapai sebesar Rp 61,55 miliar
dibandingkan dengan realisasi tahun 2010 mengalami kenaikan
sebesar 26,77%, sedangkan pencapaiannya terhadap anggaran 2011
sebesar 100,90%. Hasil Underwriting Asuransi Kredit adalah sebesar
Rp 29,37 miliar atau sebesar 106,97% dari anggaran tahun 2011
sebesar Rp 27,45 miliar.
Credit Insurance and Credit Guarantees Revenues and Expenses
In 2011, the Gross Premium reached Rp 61.55 billion, compared with the
realization in 2010, it increased by 26.77%, while the achievements of the
2011 budget are at 100.90%. Credit Insurance Underwriting Revenues
amounted to Rp 29.37 billion or equal to 106.97% of the 2011 budget,
amounting to Rp 27.45 billion.
79
80
Laporan Tahunan 2011
Tabel: Premi Bruto, Klaim Bruto, dan Hasil Underwriting
Asuransi Kredit & Penjaminan Kredit
Table: Credit Insurance and Credit Guarantee Gross Premium,
Gross Claim, and Underwriting Income
(Jutaan rupiah Million rupiah)
KETERANGAN
DESCRIPTION
Premi Bruto / Gross Premium
REALISASI
ANGGARAN
REALISASI
% PERBANDINGAN
REALIZATION
BUDGET
REALIZATION
% COMPARISON
2011
2011
2010
%
%
(1)
(2)
(3)
1 thd 2
1 thd 3
61.548
61.000
48.549
100.90
126.77
Klaim Bruto / Gross Claim
9.254
16.000
6.875
57.84
134.61
Hasil Underwriting / Underwriting Income
29.365
27.451
26.510
106.97
110.77
Kendala yang dihadapi
Ÿ Kerjasama dengan Bank Pemerintah belum terealisasi tahun 2011.
Ÿ Proses subrogasi tidak berjalan maksimal diakibatkan debitur
tidak kooperatif, debitur sulit ditemui, agunan sudah tidak ada
lagi, banyaknya umur piutang subrogasi yang lebih dari 5 tahun.
Constraints faced
• Cooperation with government banks is not yet optimal.
• The subrogation process is not running maximally as a result of
debtors not the existence and the absence of collateral that can be
executed.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk tetap meningkatkan produksi
Asuransi Kredit dan hasil underwritingnya, antara lain, sebagai berikut:
Ÿ Mengupayakan kerjasama Asuransi Kredit baru dengan Bank
Pembangunan Daerah, Bank Swasta Nasional/Asing, Bank-Bank
Pemerintah, khususnya untuk fasilitas Commercial Line, dan
Lembaga Perbankan Non-Bank.
Ÿ Meningkatkan dan menjaga hubungan secara intensif kepada
rekanan-rekanan Bank dan Non-Bank.
Ÿ Melakukan ekstensifikasi (perluasan kerjasama dengan Bank
Pembangunan Daerah serta Bank-Bank Umum Swasta Nasional /
Asing) dan intensifikasi (perluasan variasi polis-polis produk baru).
Ÿ Mengembangkan Produk/Polis baru seperti Asuransi Kredit
Ketahanan Pangan dan Energi dan lain-lain.
Ÿ Melakukan standarisasi underwriting sheet dan Term & Conditions
(T & C) produk Asuransi Kredit.
Ÿ Mengupayakan perolehan recovery melalui penagihan, baik
dilakukan sendiri maupun pihak ketiga.
Efforts done to keep increasing production and Credit Insurance
Underwriting Revenues, among others, as follows:
• Optimizing cooperation with the Government Banks, the Regional
Development Bank, the National Private Banks / Foreign Banks and
Non-Bank Institutions.
Kinerja Suretyship
Suretyship Performance
Perkembangan Premi Bruto Suretyship
Bisnis suretyship semula merupakan bagian dari kelompok SBU
Asuransi Kredit, dan pada tahun 2008 mulai dipisah menjadi SBU
tersendiri dengan harapan bisnis ini akan bertumbuh menjadi besar.
Meskipun perolehan premi Suretyship dari tahun 2007 s.d. 2011 masih
di bawah target RKAP maupun RJPP, namun perkembangan realisasi
premi bruto Suretyship terus mengalami peningkatan. Perkembangan
realisasi premi bruto Suretyship dari tahun 2007 s/d 2011 adalah
sebagai berikut:
Suretyship Gross Premium Development
Suretyship business originally was part of the general Credit Insurance
expenses, and in 2008 it began to split into separate expenses in the
hope that this business will grow to be big. Although the acquisition of
the suretyship premium from 2007 till 2011 was still below target, the
realization development of Suretyship Gross Premium continues to
increase. The realization of Gross Premium Suretyship from 2007 until
2011 are as follows:
•
•
•
•
•
Improve and maintain intensive relations with partners and nonbanks.
Conduct intensification with the Regional Development Banks and
Private Banks National / Foreign and improve the policies or the
variation of the products offered to the Bank.
Develop products / new policies to meet market needs.
Perform standardization of underwriting sheets and Terms &
Conditions (T & C) for Credit Insurance products.
Promote the acquisition of recovery through billing, either by
themselves or third parties.
2011 Annual Report
Tabel: Premi Bruto Suretyship 2007 s/d 2011
Tahun / Year
(1)
Table: Suretyship Gross Premium 2007 until 2011
NILAI (Rp. juta)
VALUE (million Rp.)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) REACHED
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007
13.407
NA
-
2008
23.043
15.167
151,93
2009
22.017
51.000
43,17
2010
24.072
42.500
56,64
2011
37.047
24.072
80.54
Grafik: Premi Bruto Suretyship 2007-2011
Graph: Suretyship Gross Premium 2007- 2011
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
Realisasi
Realization
20.000
10.000
0
2007
2008
2009
2010
RKAP
Budget
2011
Pendapatan dan Beban Suretyship
Pendapatan premi Suretyship tahun 2011 sebesar Rp 37,05 miliar
atau 80,54% dari anggaran. Hasil underwriting tahun 2011 sebesar Rp.
16,47 miliar atau naik 48,88% dari tahun 2010 sebesar Rp 6,62 miliar.
Suretyship Revenue and Expenses
Suretyship premium income in 2011 amounted to Rp 37.05 billion or
80.54% of the budget. Underwriting Revenues in 2011 amounted to Rp.
16.47 billion, up 48.88% from 2010 which amounted to Rp 6.62 billion.
Tabel: Premi Bruto, Klaim Bruto, dan Hasil Underwriting
Suretyship
Table: Suretyship Gross Premium, Gross Claim, and Underwriting
income
(Jutaan rupiah Million rupiah)
REALISASI
ANGGARAN
REALISASI
% PERBANDINGAN
REALIZATION
BUDGET
REALIZATION
% COMPARISON
2011
2011
2010
%
%
(1)
(2)
(3)
1 thd 2
1 thd 3
Premi Bruto / Gross Premium
37.047
46.000
24.072
80.54
153.90
Klaim Bruto / Gross Claim
5.222
9.000
10.679
58.03
48.90
Hasil Underwriting / Underwriting Income
16.466
17.900
6.617
91.98
248.83
KETERANGAN
DESCRIPTION
81
82
Laporan Tahunan 2011
Kendala yang dihadapi
Ÿ PKS dengan Perbankan yang diharapkan dapat memberikan
premi yang besar dan dapat menutup target premi 2011, dalam
realisasinya tidak dapat memberikan premi yang sesuai. PKS Bank
yang telah terjalin di tahun 2011 adalah Bank BTN, Bank DKI, Bank
Agris, Bank Himpunan Saudara, dan Bank Sulselbar. Dari beberapa
Bank PKS tersebut yang aktif memberikan premi adalah Bank
DKI, Bank BTN dan Bank Sulselbar, sedangkan dua Bank lainnya,
yaitu: Bank Himpunan Saudara dan Bank Agris belum dapat
memberikan premi yang maksimal karena tidak semua obligee
dapat mengaksep Bank Garansi dari dua Bank tersebut.
Ÿ Kerjasama dan pendekatan dengan broker untuk penerbitan
Surety dan Bank Garansi belum maksimal, karena adanya
pandangan bahwa operasional broker pada umumnya pada
bisnis Asuransi Umum.
Ÿ Pembinaan SDM di Kantor Cabang untuk memasarkan produkproduk Suretyship masih belum maksimal, termasuk juga
kekurangan SDM yang khusus menangani produk Suretyship
di Kantor Cabang, dan kurangnya produk knowledge produk
Suretyship sehingga kegiatan pemasaran di Kantor Cabang
belum mencapai sasaran yang maksimal.
Constraints faced
• MCC with the Banking which is expected to give a big premium to
cover the target premium and 2011, the realization can not provide
an appropriate premium. MCC Bank that has been established in the
year 2011 the Bank BTN, Bank Capital, Bank Agris, Civil Society Bank,
and Bank Sulselbar. From some of the active MCC Bank provides
premium is Bank DKI, Bank BTN and Bank Sulselbar, while two other
banks, namely: Civil Society Bank and Bank Agris yet to provide a
maximum premium because not all the Obligee may accept Bank
Guarantee of two bank .
Upaya yang dilakukan untuk pencapaian tahun 2011 adalah:
Ÿ Memaksimalkan kerjasama PKS Bank Garansi dengan Bank yang
telah ada diantaranya adalah Bank DKI, Bank BTN dan Bank
Sulselbar, dengan melakukan sosialisasi dan kunjungan rutin ke
kantor Bank PKS tersebut.
Ÿ Membuka jalan untuk dapat melakukan PKS dengan Bank baru
diantaranya adalah Bank BRI.
Ÿ Melakukan evaluasi terhadap proses PKS yang sebelumnya
telah berjalan khususnya didalam penyederhanaan prosedur
penerbitan Bank Garansi yang dapat memberikan kemudahan
dan kecepatan penerbitan Bank Garansi.
Ÿ Melakukan pendekatan ke Broker-broker potensial untuk dapat
dilakukan kerjasama dalam penerbitan Surety Bond dan Bank
Garansi.
Ÿ Membuka kesempatan kepada agen-agen ASEI yang saat ini
belum memiliki Sertifikat keagenan untuk diberikan kesempatan
mengikuti ujian keagenan dengan biaya ASEI pada setiap
kesempatan penyelenggaraan ujian yang dilakukan oleh AAUI.
Ÿ Melakukan workshop yang diikuti oleh staf Surety dari semua
kantor Cabang untuk meningkatkan pengetahuan produk
Suretyship.
Ÿ Kantor Pusat melakukan koordinasi, monitoring dan komunikasi
lebih intensif dengan semua Kantor Cabang berkaitan dengan
kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Cabang
baik yang berkaitan dengan underwriting maupun pemasaran
Suretyship.
Efforts done to reach achievement in 2011:
• MCC Bank Guarantee maximize cooperation with existing Bank
include Bank Capital, Bank BTN and Bank Sulselbar, with socialization
and regular visits to the office of the MCC Bank.
•
Cooperation with the broker and approach to the issuance of Surety
and Bank Guarantee is not maximized, because of the view that the
brokerage operations in general on the General Insurance business.
•
Development of human resources in the Branch Office to market the
products Suretyship is not maximized, including the lack of human
resources specializing in products Suretyship in the Branch Office, and
the lack of product knowledge so that Suretyship product marketing
activities in the Branch Office has not reached the maximum target.
•
Paving the way for the Bank to perform a new MCC
•
Conduct an evaluation of the MCC that had previously been running
especially in the issuance of Bank Guarantees simplification of
procedures that can provide ease and speed the issuance of Bank
Guarantees.
Approaching the potential for brokers to do cooperation in the
publication of Surety Bond and Bank Guarantee.
•
•
Provide an understanding of the products to brokers and agents as
well as giving the agency the opportunity to take exams
•
Conduct education and training of staff followed by Surety of all
Branch Office to enhance product knowledge of Suretyship.
•
Headquarters coordination, monitoring and more intensive
communication with all Branches related to the constraints and
problems faced by the branch office whether in relation to the
underwriting and marketing of Suretyship.
2011 Annual Report
Kinerja Asuransi Umum
General Insurance Performance
Perkembangan Premi Bruto Asuransi Umum (AU)
Realisasi premi AU dari tahun 2006 sampai dengan 2011 terus
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan
berupa fokus pemasaran diwilayah potensial telah menunjukkan hasil
yang baik. Perkembangan realisasi premi bruto AU dari tahun 2007
sampai dengan 2011, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Development of General Insurance Growth Premium
Realization of premium GI from 2006 to 2011 continued to increase. This
suggests that the marketing focus on Efforts done in the form of potential
in the regions have shown good results. The realization of GI Gross
Premium from 2007 to 2011, we can say, as follows:
Tabel: Premi Bruto Asuransi Umum dan RAM 2007 - 2011
Table: GI and RAM Gross Premium 2007 - 2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (million Rp.)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) REACHED
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007
173.152
138.000
125,47
2008
183.753
185.000
99,33
2009
246.011
237.250
103,69
2010
406.477
329.000
123,55
2011
489.119
600.000
81.52
Grafik: Premi Bruto AU & RAM 2007-2011
Graph: GI and RAM Gross Premium 2007-2011
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
Realisasi
Realization
200.000
100.000
0
RKAP
Budget
2007
2008
2009
Pendapatan dan Beban Asuransi Umum
Realisasi produksi premi Asuransi Umum tahun 2011 sebesar Rp 489,12
miliar mengalami peningkatan 20,33% apabila dibandingkan dengan
realisasi tahun 2010 sebesar Rp 406,48 miliar dan pencapaiannya
sebesar 81,52% terhadap anggaran 2011 sebesar Rp 600 miliar.
Sedangkan pencapaian target Underwriting Asuransi Umum tahun
2011 sebesar Rp 29,989 miliar atau 101,50% dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp 29,55 miliar.
2010
2011
General Insurance Revenue and Expenses
Realization of production of general insurance premiums in 2011
amounted to Rp 489.12 billion, increasing 20.33% compared to the
realization in 2010 of Rp 406.48 billion and the achievement of 81.52%
against the 2011 budget of Rp 600 billion. While the achievement of the
General Insurance Underwriting in 2011 amounted to Rp 29.989 billion or
101.50% of the budget which was set at Rp 29.55 billion.
83
84
Laporan Tahunan 2011
Tabel: Premi Bruto, Klaim Bruto, dan Hasil Underwriting
Asuransi Umum & RAM
Table: GI and RAM Gross Premium, Gross Claim, and Underwriting
Income
(Jutaan rupiah Million rupiah)
KETERANGAN
REALISASI
ANGGARAN
REALISASI
% PERBANDINGAN
REALIZATION
BUDGET
REALIZATION
% COMPARISON
2011
2011
2010
%
%
(1)
(2)
(3)
1 thd 2
1 thd 3
DESCRIPTION
Premi Bruto Asuransi Umum & RAM / Gross Premium
489.119
600.000
406.477
81.52
120.33
Klaim Bruto / Gross Claim
29.936
52.000
21.613
57.57
138.51
Hasil Underwriting / Underwriting Income
16.466
17.900
6.617
91.98
248.83
Meskipun mengalami pertumbuhan, industri asuransi umum tetap
dihadapi berbagai persoalan yang akan menghambat pertumbuhan
tersebut, antara lain:
Ÿ Perang tarif yang terus berlanjut terutama di lini bisnis property.
Ÿ Pasar reasuransi yang semakin ketat.
Ÿ Bencana alam yang kerapkali terjadi.
Ÿ Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh pula bagi
pertumbuhan pendapatan premi Asuransi ASEI.
Despite the growth, the general insurance industry is still faced with
various problems that will inhibit growth, among others:
Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
Asuransi Umum
Ÿ Meningkatkan kerjasama dengan broker-broker besar
Ÿ Menciptakan produk-produk asuransi baru
Ÿ Mengembangkan bisnis ritel
Ÿ Memperbanyak jumlah agen
Ÿ Penggarapan bisnis-bisnis besar
Ÿ Meningkatkan kapasitas treaty
Ÿ Memperluas jaringan dengan Broker Reasuransi
Efforts done to increase GI performance
Kegiatan Klaim
Realisasi Klaim
Claim Activities
Claim Realization
Dengan menerapkan kebijakan peningkatan prudent underwriting
atas setiap penutupan berhasil mengendalikan besaran klaim yang
dibayar tahun 2011.
By implementing a policy of prudent underwriting of any closure to
successfully control the amount of claims paid in 2011.
Tabel: Rincian Beban Klaim Bruto
Table: Gross Claim Expenses Detail
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
The ongoing tariff war, especially in the line of business property.
Reinsurance market is getting tighter.
Natural disasters that often occur.
The aforementioned conditions will certainly affect development of
Asuransi ASEI premium revenue.
Increase cooperation with major brokers
Creating new insurance products
Develop retail business
Increase the number of agents
Cultivation of big business
Increase the capacity of treaties
Expand the network by the Reinsurance Broker
(Jutaan rupiah Million rupiah)
REALISASI
ANGGARAN
REALISASI
% PERBANDINGAN
KETERANGAN
REALIZATION
BUDGET
REALIZATION
DESCRIPTION
2011
2011
2010
%
%
(1)
(2)
(3)
1 thd 2
1 thd 3
% COMPARISON
1. Asuransi Ekspor / Export Credit Insurance
2.675
4.300
1.449
62.20
184.55
2. Asuransi Kredit / Credit Insurance
9.254
6.000
6.875
57.84
134.61
3. Suretyship / Surety Bond
5.222
9.000
10.679
58.03
48.90
4. Asuransi Umum / General Insurance
29.936
52.000
21.613
57.57
138.51
JUMLAH / TOTAL
47.087
81.300
40.616
57.91
115.93
2011 Annual Report
Realisasi klaim yang dibayarkan tahun 2011 adalah 57,91% dari
anggarannya sebesar Rp 81,3 miliar, jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya (2010), klaim bruto meningkat sebesar 15,93 %. Klaim
yang relatif besar berasal dari produk Asuransi Umum dan RAM
mencapai 63,58 % dari total klaim yang dibayar dan 57,57 % dari
anggaran. Hal ini membuat perusahaan mengambil langkah-langkah
pengendalian yang lebih optimal terhadap risiko bisnis produkproduk yang relatif baru dikembangkan tersebut.
Realization of claims paid in 2011 is 57.91% of the budget of Rp 81.3
billion, compared with the previous year (2010), Gross Claims increased by
15.93%. Relatively large claims from the General Insurance products and
RAM reached 63.58% of total claims paid, and 57.57% of the budget. This
allows the firm to take steps towards a more optimal control of relatively
new risk products.
Perkembangan Hasil Underwriting
Development of Underwriting Income
Perkembangan realisasi Hasil Underwriting dari tahun 2007–2011
adalah sebagai berikut:
Development of Gross Recoveries realization from 2006–2011 are as
follows:
Tabel: Realisasi Hasil Underwriting 2007–2011
Table: Underwriting Income Realization 2007-2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (Rp. million)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) ACHIEVEMENT
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007
13.319
46.962
28,36
2008
30.786
37.025
83,14
2009
49.834
58.096
85,78
2010
60.905
67.473
90,27
2011
90.397
88.432
102.22
Kinerja Bidang Investasi
Hasil Investasi
Investment Performance
Investment Income
Perkembangan realisasi Hasil Investasi dari tahun 2007 sampai dengan
2011, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Realization development of Investment Income from 2007-2011, are as
follows:
Tabel: Realisasi Hasil Investasi 2007-2011
Table: Investment Income Realization 2007-2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (Rp. million)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) ACHIEVEMENT
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
110.15
51.295
45.000
113,98
2008
47.661
44.799
106,39
2009
52.835
49.057
107,70
2010
58.618
53.490
109,59
2011
63.673
57.805
110.15
85
86
Laporan Tahunan 2011
Grafik: Hasil Investasi 2007-2011
Graph: Investment Results 2007-2011
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
Realisasi
Realization
200.000
RKAP
Budget
100.000
0
2007
2008
2009
2010
2011
Sepanjang tahun 2006 sampai tahun 2011 hasil investasi mengalami
peningkatan karena iklim investasi yang kondusif dan kebijakan
investasi yang lebih baik. Di tahun 2008 dan 2009 portofolio investasi
Asuransi ASEI dikembangkan pada portfolio obligasi dan reksadana
fixed income, yang memberikan hasil yang lebih baik, aman dan pasti.
During 2006 to 2011, Investment Income has increased due to the
conducive investment climate and better investment policies. In 2008 and
2009, Asuransi ASEI's investment portfolio was developed in the portfolio
of bonds and fixed income mutual funds, which gives better results, safely
and surely.
Total investasi Asuransi ASEI tahun 2011 meningkat 8,90 % menjadi
sebesar Rp 689,87 miliar dari Rp 633,49 miliar pada tahun 2010. Pada
tahun 2011, laporan keuangan Asuransi ASEI telah menggunakan
PSAK 50 & 55. Dengan pemberlakuan PSAK tersebut yang dimulai
sejak tahun 2011, maka investasi dalam surat berharga Obligasi
dibagi menjadi dua kriteria antara lain HTM (Surat Berharga Hingga
Jatuh Tempo) dan AFS (Surat Berharga Tersedia Untuk Dijual), per 31
Desember 2011 masing-masing memiliki nilai wajar sebesar Rp 177,5
miliar dan Rp 47,1 miliar.
Asuransi ASEI Total Investment in 2011 increased 8.90% to Rp 689.87 billion
from Rp 633.49 billion in 2010. In 2011, Asuransi ASEI financial statements
have been using IAS 50 & 55. With the implementation of the IAS, which
began in 2011, investment in securities bonds are divided into two criteria,
among others, HTM (to Maturity Securities) and AFS (Available for Sale
Securities), as of December 31, 2011 each have a fair value amounting to
Rp 177.5 billion and Rp 47.1 billion.
Pada tahun 2011, komposisi surat berharga diperdagangkan
mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 101% dari
tahun 2010 dari Rp 50,13 miliar menjadi sebesar Rp 50,79 miliar yang
terdiri atas saham Rp 38,9 miliar dan Reksadana Rp 11,8 miliar.
In 2011, the composition of traded securities experienced a significant
increase of 101% from 2010 from Rp 50.13 billion to Rp 50.79 billion,
consisting of shares of Rp 38.9 billion and Rp 11.8 billion in mutual funds.
Hasil Investasi tahun 2011 diperoleh sebesar Rp 63,67 miliar atau
110,15% dari anggaran tahun 2011 sebesar Rp 57,82 miliar. Kenaikan
tersebut terjadi karena memanfaatkan peluang dalam trading saham
dan penjualan obligasi money market, serta adanya penempatan pada
portofolio yang memberikan return yang optimal.
Investment Income earned in 2011 amounted to Rp 63.67 billion or
110.15% of the 2011 budget, amounting to Rp 57.82 billion. The increase
was due to taking advantage of trading opportunities in stocks and
bonds, money market, as well as the placement of the portfolio that
provides an optimal return.
Pemberlakuan PSAK 50 & 55 juga memberikan kontribusi terhadap
kenaikan pokok dan hasil investasi, akibat penghitungan nilai wajar
obligasi berdasarkan Efective Interest Rate (EIR) dari arus kas yang akan
diterima di masa depan.
The implementation of IAS 50 & 55 also contributed to the increase in
principal and Investment Income, due to the calculation based on the
fair value of the bond-effectiveness Interest Rate (EIR) of cash flows to be
received in the future.
2011 Annual Report
Apresiasi rupiah yang terjadi selama tahun 2011 sebesar 4.5%
dari Rp 9.400 pada awal tahun menjadi Rp 8.991 pada akhir tahun,
mengakibatkan selisih negatif kurs yang mengurangi pendapatn
investasi. Kondisi tersebut diatasi dengan pengalihan portofolio Dollar
dari Deposito menjadi Reksadana, sehingga potensi keuntungan dari
investasi Dollar lebih optimal.
Rupiah appreciation that occurred during 2011 of (4.5%) from Rp 9,400
to Rp in early 8,991 at the end of the year, resulted in a negative foreign
exchange rate reducing investment income. The condition was resolved
with the transfer of portfolios of dollar deposits into mutual funds, so the
potential benefits of dollar investments are more optimal.
Kegiatan investasi yang dilakukan
Ÿ Penempatan dana pada portofolio yang tepat, sehingga dapat
memberikan return yang optimal, serta dengan melakukan
evaluasi dan monitoring secara kontinu untuk meminimalisir
potensi risiko yang memungkinkan.
Ÿ Memanfaatkan peluang-peluang investasi di pasar uang dan
pasar modal dengan tetap mengedepankan pertimbangan
konservatisme.
Ÿ Pengelolaan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional
perusahaan.
Ÿ Pembinaan dan memperluas jaringan kerja guna mencari
alternatif investasi lainnya (diversifikasi produk), yang masih dapat
diperkenankan.
Ÿ Peningkatan kualitas SDM.
Ÿ Penyempurnaan Pedoman kebijakan investasi guna menambah
efisiensi dan efektifitas kegiatan investasi.
Investment activities that have been done
• Placement of funds in the right portfolio, so as to provide an optimal
return, as well as by continuous evaluation and monitoring to
minimize the potential possible risk.
•
Leveraging investment opportunities in the money market and
capital market considerations while promoting conservatism.
•
Management of the funds to meet the operational needs of the
company.
Developing and expanding networks to seek other investment
alternatives (product diversification), which can still be allowed.
•
•
•
Improving the quality of human resources.
Completion of the investment policy guidelines to enhance the
efficiency and effectiveness of the investment.
87
88
Laporan Tahunan 2011
TINJAUAN OPERASIONAL
Operational Review
Sepanjang tahun 2011, Asuransi ASEI giat melaksanakan perubahan
dalam rangka perbaikan berkelanjutan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dari berbagai aspek, yaitu:
Throughout the year 2011, Asuransi ASEI actively implemented the
changes made in the framework of continuous improvement to enhance
the company's performance from various aspects, namely:
Aspek Organisasi
Organizational Aspects
Pada tahun 2011, Asuransi ASEI melaksanakan perbaikan dan/atau
pengembangan terhadap aspek organisasi, dengan melaksakan
beberapa hal, antara lain:
Ÿ Pembentukan 3 (tiga) Kantor Pemasaran (Kaper) baru, yaitu: Kaper
Palembang, Bekasi dan Tebet, sehingga, sampai dengan akhir
tahun 2011 terdapat 8 (delapan) Kantor Cabang dan 14 (empat
belas) Kantor Pemasaran.
Ÿ Penyiapan peningkatan status 10 (sepuluh) Kaper menjadi kantor
cabang, yaitu: Aceh, Pekanbaru, Balikpapan, Denpasar, Malang,
Yogyakarta, Manado, Papua, Cirebon, Palembang serta persiapan
pendirian Kantor Cabang Jakarta 3.
Ÿ Fokus penyempurnaan organisasi dilakukan melalui peningkatan
efektivitas pelayanan organisasi, yang berorientasi kepada
kepuasan pelanggan. Kantor Cabang lebih difokuskan pada
upaya pemasaran untuk peningkatan pendapatan premi,
sedangkan Kantor Pusat pada fungsi perencanaan, pengendalian
dan koordinasi pemasaran korporat.
Ÿ Pendelegasian wewenang yang lebih besar diberikan ke kantor
cabang dengan tetap memperhatikan aspek pengawasan dan
prudent underwriting.
Ÿ Persiapan pendirian Unit Asuransi Syariah yang saat ini dalam
proses pengajuan perijinan kepada Bapepam LK dan diperkirakan
akan beroperasi dalam tahun 2012.
In 2011, Asuransi ASEI carried out repairs and / or development of aspects
of the organization, to carry out several things, among others:
•
•
The formation of 3 (three) new Marketing Offices, namely: Palembang,
Bekasi and Tebet, and by the end of 2011, there were 8 (eight) Branch
Offices 14 (fourteen) Marketing Offices.
Preparation of an increase in status of 10 (ten) Marketing Offices to
Branch Offices, namely: Aceh, Pekanbaru, Balikpapan, Denpasar,
Malang, Yogyakarta, Manado, Papua, Cirebon, Palembang, and
preparation of the establishment of Branch Offices in Jakarta (3).
•
Focus on improving organizational effectiveness through improved
service organization, oriented to customer satisfaction. Branch
Offices are more focused on marketing efforts to increase its
premium income, while the Head Office in the planning, control and
coordination of corporate marketing.
•
Delegation of authority granted to the greater Branch Office by
taking into account aspects of monitoring and prudent underwriting.
•
Preparation of establishment of Takaful Unit which is currently in
the process of filing permits to Bapepam-LK and is expected to be
operational in 2012.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspects
Sepanjang tahun 2011, berbagai upaya yang dilakukan untuk
mendorong peningkatan kinerja pemasaran, dapat kami sampaikan,
sebagai berikut:
Throughout 2011, various efforts have been made to encourage the
improvement of marketing performance, which we can say are as follows:
Asuransi Ekspor (AE)
Ÿ Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan ECA lainnya
terutama dengan Ksure Korea, MEXIM Malaysia dan NEXI Jepang.
Ÿ Menegaskan implementasi strategi pemasaran Cross Selling
produk AE pada existing nasabah, memelihara nasabah existing
dan percepatan proses akseptasi.
Ÿ Mengoptimalkan kerjasama dengan broker-broker internasional
yang memiliki basis nasabah eksportir yang besar.
Ÿ Memiliki treaty reasuransi yang sesuai dengan kebutuhan
penutupan untuk semua produk AE serta meningkatkan
kerjasama dengan perusahaan asuransi dan reasuransi dalam dan
luar negeri untuk reasuransi fakultatif.
Ÿ Membuka dan mengoptimalkan kerjasama dengan bank-bank
besar dalam rangka memasarkan produk Asuransi Pembiayaan
Tagihan Ekspor (Export Bill Insurance)
Ÿ Mengembangkan produk/ polis baru Domestic Credit Insurance (DCI)
Export Credit Insurance (ECI)
• Improve and expand cooperation with other ECAs, especially Ksure
Korea, MEXIM Malaysia and NEXI Japan.
• Affirm the implementation of marketing strategies for Cross Selling
EI products to existing customers, maintain existing customers and
accelerate the process of acceptance.
• Optimizing the cooperation with international brokers who have a
large exporter customer base.
• Have a reinsurance treaty in accordance with the coverage
requirements for all EI products and increase cooperation with the
insurance and reinsurance companies at home and abroad for
facultative reinsurance.
• Expand and optimize cooperation with major banks in order to
market Export Bill Insurance products
•
Develop products / new policies on Domestic Credit Insurance (DCI)
2011 Annual Report
Ÿ Meningkatkan program-program promosi dan pemasaran yang
unik disetiap kantor cabang.
Ÿ Mengoptimalkan pertukaran informasi dengan ECA-ECA anggota
Berne Union melalui intranet Berne Union.
Ÿ Menyempurnakan kebijakan underwriting produk AE dan system
penyediaan jasa informasi buyer.
Ÿ Penambahan jumlah dan kualitas SDM AE baik di Kantor Pusat
dan Kantor-Kantor Cabang.
•
Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit (AK):
Ÿ Mengupayakan peningkatan fasilitas Commercial Line melalui
kerjasama bank-bank Pemerintah.
Ÿ Mengoptimalkan potensi bisnis dengan bank yang telah
bekerjasama maupun dengan bank-bank lainnya.
Ÿ Memperbaiki proses administrasi dan percepatan proses
pelayanan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Ÿ Menambah SDM khususnya yang berlatar belakang perbankan
pada setiap kantor cabang.
Ÿ Mengembangkan Produk/Polis baru seperti Kredit Investasi,
Project Financing, Kredit Mikro Pola channeling, Kredit Kepemilikan
Rumah dan Kredit Ketahanan Pangan & Energi (KKPE) dan
sebagainya.
Credit Insurance and Credit Guarantee:
• Striving to improve the facilities through cooperation with
Commercial banks and Government banks.
• Optimize the potential of business with a bank that has worked well
with other banks.
• Improve the administration and the acceleration of the service
process by taking into account precautionary principles.
• Adding human resources, especially those with banking backgrounds
in each Branch Office.
• Develop product / new policy such as Credit Investment, Project
Financing, Micro Credit channeling pattern, Housing Loan and Credit
Food & Energy (KKPE) and so on.
Suretyship:
Ÿ Menambah kerjasama dengan Perbankan dalam rangka
meningkatkan penerbitan Bank Garansi.
Ÿ Mengoptimalkan dan menambah kerjasama dengan Agen dan
Broker baik di wilayah Jakarta maupun di wilayah kerja/ kantorkantor cabang ASEI.
Ÿ Melakukan sosialisasi berkesinambungan kepada broker dan
agen mengenai produk-produk Suretyship ASEI dan model
pemasarannya.
Ÿ Mengembangkan produk Payment Bond khususnya menjamin
transaksi penjualan gas oleh PGN kepada end-user (industri).
Ÿ Penambahan jumlah dan kualitas SDM SS baik di Kantor Pusat
dan Kantor-Kantor Cabang.
ŸPenyempurnaan kebijakan underwriting dalam rangka
peningkatan pelayanan kepada nasabah.
Suretyship:
• Increase cooperation with banks in order to increase the issuance of
Bank Guarantees.
• Optimize and increase cooperation with the Agents and Brokers, both
in Jakarta and in the work area / branch offices.
Asuransi Umum:
Ÿ Memberikan pemahaman terkait SOP dan misi pencapaian
target perusahaan kepada seluruh kantor cabang dan kantor
pemasaran.
Ÿ Meningkatkan hubungan baik dengan Leader/Broker dalam
rangka meningkatkan penutupan.
Ÿ Meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan reasuradur
dalam rangka meningkatkan kapasitas akseptasi.
Ÿ Mengoptimalkan penutupan Cross Selling dengan SBU AK (PA
Plus) dan AE serta SS mengingat sumber bisnis terbesar adalah
Bank dan jumlah broker terbatas.
Ÿ Memperbaiki layanan akseptasi, dan penyelesaian klaim.
General Insurance:
• Provide an understanding of relevant SOP and mission of achieving
the target company to all Branch Offices and Marketing Offices.
•
•
•
Increase promotion programs and unique marketing in each Branch
Office.
Optimize information exchange with the ECA members of the Berne
Union Berne Union through via the internet.
Improve the EI product underwriting policy and service provision
information system.
The addition of EI number and quality of human resources both at
the Central Office and Branch Offices.
•
Conduct ongoing socialization to brokers and agents about products
ASEI Suretyship and models of marketing.
•
Develop Payment Bond guarantees, specifically the transaction by
the PGN gas sales to end-user (industry).
The addition of HR personnel number and quality, both at Head
Office and Branch Offices.
Completion of underwriting policies in order to improve service to
customers.'
•
•
•
•
•
•
Improve relations with the Leader / Broker in order to improve
coverage.
Improve and expand cooperation with reinsurers in order to improve
the capacity of acceptances.
Optimizing the coverage of Cross Selling by GI (PA Plus) and
considering the EI and SS is the Bank's largest sources of business and
there are a limited number of brokers.
Improve service acceptance and settlement of claims.
89
90
Laporan Tahunan 2011
Aspek Produk
Product Aspects
Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan produk:
Ÿ Dengan berubahnya kondisi pasar, produk-produk terus dikaji
dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar serta
memanfaatkan peluang yang ada, namun tetap memperhatikan
prinsip underwriting yang sehat.
Ÿ Memfokuskan produk Asuransi Ekspor dan Asuransi Kredit &
Penjaminan Kredit sebagai core business Asuransi ASEI dengan
tetap mengembangkan produk Suretyship dan Asuranai Umum.
Ÿ Mengembangkan produk Asuransi Syariah seiring dengan makin
berkembangnya bisnis perbankan syariah di Indonesia.
Efforts that have been done for product development:
• With the changing market conditions, the products continue
to be studied and developed to meet market needs and utilize
existing opportunities, while still observing the principles of sound
underwriting.
• Focusing Export and Credit Insurance & Credit Guarantee Insurance
products as a core business of Asuransi ASEI while developing
products of General Insurance and Suretyship.
• Develop Takaful products along with the growing Islamic banking
business in Indonesia.
Aspek Pengendalian Risiko
Risk Control Aspects
Di dalam setiap usaha terdapat risiko yang dapat mengganggu
proses pencapaian tujuan perusahaan. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada lingkungan eksternal dan internal usaha memiliki potensi
terjadinya risiko sehingga perusahaan perlu mengelola risiko-risiko
tersebut secara sistematis dan terstruktur dalam rangka memastikan
tercapainya tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Manajemen risiko yang efektif dapat membantu perusahaan
dalam menjaga kinerja perusahaan dengan meminimumkan biaya
risiko.
In every business there are risks that can disrupt the process of achieving
corporate goals. The changes that occur in the external environment and
internal business have the potential risks that companies need to manage
in a systematic and structured way in order to ensure the achievement
of corporate goals, both short and long term. Effective risk management
can help companies in maintaining the company's performance by
minimizing the cost of risk.
Pengelolaan Risiko di lingkungan perusahaan Asuransi ASEI bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran akan saratnya risiko dilingkungan
Asuransi ASEI, dan karenanya setiap individu, kelompok kerja, unit
bisnis (kantor cabang dan kantor pemasaran), maupun unit kerja
kantor pusat harus mampu mengelola risiko pada setiap aktivitas
yang dilaksanakannya, menghilangkan atau mengurangi potensi
dampak dan frekuensi kejadian-kejadian berbahaya yang mungkin
terjadi.
Risk management in the Asuransi ASEI corporate environment aims
to raise awareness of the risk-laden environment, and therefore each
individual, work group, a business unit (Branch Office and Marketing
Office), and the central office work units should be able to manage risk
in the execution of each activity, eliminate or reduce the potential impact
and frequency of adverse events that may occur.
Sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko dalam pengelolaan risiko,
Asuransi ASEI secara berkesinambungan melakukan pemantauan
proses akseptasi bisnis asuransi dan penjaminan dengan membentuk
Unit Uji Kepatuhan (CRM - Compliance and Risk Monitoring).
As one form of risk mitigation in risk management, Asuransi ASEI
continuously is monitoring the process of acceptance and underwriting of
insurance business by forming a Compliance Test Unit (CRM - Compliance
and Risk Monitoring).
Asuransi ASEI juga telah menyusun Manual Manajemen Risiko yang
disahkan melalui SKD No. 0111/SK.DIR/2010 tanggal 31 Oktober 2010
yang bertujuan untuk membangun infrastruktur, system dan metode
pengelolaan manajemen risiko dilingkungan perusahaan agar
pengelolaan risiko dapat berlangsung secara terstruktur, sistematis,
transparan dan terkendali.
Asuransi ASEI has also devised a Risk Management Manual which was
passed through letter No. SKD. 0111/SK.DIR/2010 dated October 31,
2010 which aims to build the infrastructure, systems and methods of
management of enterprise risk management environment so that risk
management can take place in a structured, systematic, transparent and
controllable way.
Uraian secara lebih lengkap, dapat dilihat pada bagian “Laporan Tata
Kelola Perusahaan” dalam Laporan Tahunan ini.
More complete descriptions, see the section "Corporate Governance
Report" in this Annual Report.
2011 Annual Report
Aspek Pengembangan Infrastruktur
Infrastructure Development Aspect
Untuk mendukung terselenggaranya aspek-aspek tersebut di
atas sesuai dengan yang direncanakan maka Asuransi ASEI selalu
melakukan pengembangan infrastruktur yang meliputi: Kebijakan
perusahaan termasuk Standard Operating Procedure (SOP) yang
meliputi prosedur dan ketentuan akseptasi, kapasitas usaha, teknologi
informasi, organisasi dan SDM, antara lain:
To support the implementation of the aspects mentioned above in
accordance with what’s been planned, Asuransi ASEI always conducts the
development of infrastructure which includes: company policy, including
Standard Operating Procedure (SOP) which includes the procedures
and conditions of acceptance, the capacity of business, information
technology, organizational and human resources, among others:
Ÿ Review atas kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
wewenang underwriting, penyelesaian klaim, serta upaya
memperoleh recovery terus dilakukan.
Ÿ Kapasitas usaha atau kemampuan melayani permintaan kapasitas
pertanggungan serta risk management terus ditingkatkan antara
lain melalui kerjasama dengan pihak reasuradur (dalam dan luar
negeri) termasuk memanfaatkan kerangka sinergi antar BUMN.
Ÿ IT system yang penting sebagai informasi manajemen juga
informasi untuk pengendalian dan monitoring risiko terusmenerus dikembangkan sejalan dengan pengembangan produk
dan organisasi, disamping mengakomodasi perkembangan
IT untuk keperluan pelayanan kepada pelanggan homepage/
website serta email.
Ÿ Dalam rangka menjamin manajemen mutu pelayanan kepada
pelanggan, Asuransi ASEI menerapkan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008.
Ÿ Jaringan informasi dikembangkan melalui kerjasama dengan
berbagai credit information agencies, sesama anggota Berne
Union serta dengan berbagai institusi terkait dalam rangka risk
underwriting serta pelayanan informasi buyer atau informasi
Negara yang dibutuhkan pelanggan.
•
Review of policies relating to the authority of underwriting, claims
settlement, and efforts to obtain the recovery.
•
The capacity or ability to serve the demands of business insurance
and risk management capacity to be increased, among others, in
cooperation with the reinsurer (domestic and foreign) including
utilizing the synergies among the SOE framework.
IT systems are important for management of information as well as
information for controlling and monitoring risks, this continues to be
developed in line with product development and organization, as
well as to accommodate the development of IT for customer service
purposes (homepage / website and email).
•
•
•
In order to ensure the quality of management service to the customer,
Asuransi ASEI implements a quality management system, ISO
9001:2008.
Network information is developed in collaboration with various credit
information agencies, fellow members of the Berne Union and the
various relevant institutions in the context of underwriting risk and
buyer information services or information needed by the customer
country.
Aspek Pengembangan SDM
HR Development Aspects
Untuk membesarkan Asuransi ASEI sehingga menjadi ECA yang
lebih setara dengan ECA-ECA di negara lain memerlukan dukungan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dan handal. Terlebih lagi
karena Asuransi ASEI telah merencanakan pembukaan lebih banyak
Kantor Cabang atau Kantor Pemasaran untuk meraih peluang bisnis
yang ada. Profesionalisme SDM dalam menangani risk management
system serta didalam memberikan pelayanan yang baik kepada
pelanggan dikembangkan melalui pendidikan dan latihan sesuai
kebutuhan kualifikasi jabatan dan kompetensi baik di dalam maupun
luar negeri, yang dilakukan secara in-house training dan mengirim ke
lembaga-lembaga pelatihan khusus dan umum.
To raise Asuransi ASEI to become more equal with the ECAs in other
countries, we need the support of adequate and reliable Human Resources
(HR). Since the opening of Asuransi ASEI, there have always been plans
to open more Branch Offices and Marketing Offices for existing business
opportunities. HR professionalism in dealing with risk management
systems and in providing good service to customers is developed through
education and job training as required qualifications and competence
both at home and abroad, which is done in in-house trainings and
specialized trainings facilities.
Mapping SDM terus menerus disempurnakan agar kondisi organisasi
dan manajemen mampu memberikan motivasi kepada pegawai
untuk meningkatkan kinerja di dalam pencapaian sasaran-sasaran
perusahaan.
Mapping of human resources continue to be refined so that the condition
of the organization and management can motivate employees to
improve performance in the achievement of corporate goals.
91
92
Laporan Tahunan 2011
Repositioning peran SDM untuk meningkatkan inisiatif bekerja dari
masing-masing individu melalui transformasi cara berpikir, cara
kerja, dan peran yang baru terhadap perusahaan. Hal ini memiliki
implikasi yang menuntut kontribusi aktif semua pihak yang ada dalam
organisasi perusahaan terutama para karyawan Asuransi.
Repositioning the role of human resources initiatives to improve the
working of each individual through a transformation of thinking, ways
of working and new roles for the company. This has implications that
requires active contribution of all parties in the organization, especially
the employees insurance company.
Konsep “Manajemen Talent Terpadu” menjadi populer sekitar lima
tahun yang lalu, telah dicoba diterapkan sebagaimana kerangka
kerja dibawah ini yaitu: perencanaan & strategi talent, rekrutmen,
manajemen kinerja, pengembangan & belajar, perencanaan suksesi,
pembangunan kepemimpinan, dan kompensasi. Tujuannya adalah
tidak hanya untuk membuat fungsi Sumber Daya Manusia beroperasi
secara lebih efisien, tetapi lebih penting untuk menciptakan sebuah
“sistem terpadu” untuk mengelola orang yang memungkinkan
organisasi secara cepat dan efektif merespon kebutuhan bisnis.
The concept of ”Integrated Talent Management” became popular about
five years ago, have been tried as applied under this framework are:
planning & talent strategy, recruitment, performance management,
learning & development, succession planning, leadership development,
and compensation. The goal is not only to create the Human Resources
function to operate more efficiently, but more importantly to create an
”integrated system” to manage the people that enable organizations to
quickly and effectively respond to business needs.
Source: People Management Approach
Komposisi dan jumlah karyawan perusahaan per 31 Desember 2011
dibanding tahun 2010 dapat dilihat pada bagian “Profil Perusahaan”
dalam Laporan Tahunan ini.
The composition and number of employees per December 31, 2011
compared to the year 2010 can be seen in the ”Company Profiles” in this
Annual Report.
Realisasi program kerja tahun 2011, dapat kami sampaikan, sebagai
berikut:
Realization of the work program in 2011, can we say, as follows:
Ÿ Upaya pemenuhan kebutuhan SDM: Penambahan pegawai
dilakukan dengan melakukan analisis keterkaitan terhadap
kebutuhan pegawai, yaitu:
Ÿ Komposisi yang ada (existing) pada unit kerja dimaksud dan
beban kerja (work load) yang ditangani oleh pegawai pada
unit kerja dimaksud telah bekerja secara optimal.
Ÿ Pengukuran dari pencapaian premi dan pencapaian
underwriting untuk menilai kinerja setiap SBU dan Cabang.
Ÿ
Efforts to meet the needs of HR: The addition of employees was done
by linkage analysis to the needs of employees, namely:
Ÿ The composition of the existing on the unit in question and the
workload (work load) are handled by employees in the unit of
work is already working optimally.
Ÿ The measurement of achievement of achievement of
underwriting premiums and to assess the performance of each
SBU and Branch.
2011 Annual Report
Ÿ Pemenuhan Sumber Daya Manusia diberikan berdasarkan
formasi yang dibutuhkan sesuai dengan Struktur Organisasi
yang ada baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor
Pemasaran.
Ÿ Kebutuhan Training/Diklat: Penyelenggaraan In House Training
sesuai dengan training matriks, namun masih terdapat kendala
dalam hal penyelenggaraan training yang dilakukan di kantor
karena Asuransi ASEI belum memiliki tempat khusus untuk
pelaksanaan In House Training yang sifatnya tetap dan berkapasitas
besar.
Ÿ Kesehatan Pegawai: Melakukan pembatasan dengan penetapan
plafond bagi pegawai untuk fasilitas kesehatan, yaitu biaya
pengobatan yang dapat ditanggung perusahaan adalah 95%
dari biaya nyata dan maksimal yang dapat ditanggung adalah
sepuluh kali gaji bruto.
Ÿ
Fulfillment of Human Resources provided by the formation of
structures required in accordance with the existing organization
both at Head Office, Branch Office and the Office of Marketing.
Ÿ Training Requirements / Training: In House Training Organisation in
accordance with the training matrix, but there are still obstacles in
the implementation of training conducted at the office because ASEI
not have a special place for the implementation of In House Training
a permanent nature and large capacity.
Ÿ Health officials: Do the restrictions by setting the ceiling for employees
to health facilities, which may be incurred medical expenses that
the company is 95% of actual costs and the maximum that can be
covered is ten times the gross salary.
Jaringan Kerjasama
Cooperation Network
Kerjasama Dalam Negeri
Domestic Cooperation
Kerjasama Sesama BUMN
Asuransi ASEI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
dalam pengembangan usahanya senantiasa mempererat kerjasama
yang saling menguntungkan dengan BUMN-BUMN lainnya dalam
kerangka sinergi BUMN.
Cooperation with State Owned Enterprises
Asuransi ASEI, as one of the State Owned Enterprises (SOEs), continues
to strengthen its efforts in the development of mutually beneficial
cooperation with other state companies.
BUMN-BUMN tersebut terdiri dari BUMN yang bergerak dalam
bidang: perbankan, asuransi, karya (konstruksi), logistik, penerbangan,
angkutan laut, perkebunan, industri (kertas, pupuk, pertambangan,
farmasi) dan lain sebagainya. Beberapa BUMN yang telah menjalin
kerjasama sinergi dengan Asuransi ASEI, antara lain:
Ÿ BUMN Bidang Perbankan: Asuransi ASEI telah menjalin kerjasama
dengan BUMN yang bergerak di bidang perbankan telah terjalin,
antara lain: dengan Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN dan Bank
BRI.
Ÿ BUMN Bidang Asuransi/Reasuransi: Asuransi ASEI telah menjalin
kerjasama dengan Asuransi Jasindo, Reindo, NASRE, Askrindo, dan
Jamkrindo.
Ÿ BUMN Bidang Kontruksi: Asuransi ASEI telah menjalin kerjasama
dengan PT. Hutama Karya (Persero), PT. Waskita Karya (Persero), PT.
Wijaya Karya (Persero), PT. Adhi Karya (Persero), PT. Nindya Karya
(Persero), dan lain sebagainya.
This includes state companies in the areas of: banking, insurance, work
(construction), logistics, aviation, sea transport, farming, industry (paper,
fertilizer, mining, pharmaceuticals) and others. Some of the SOEs that
have been cooperating with ASEI, among others: Bank Mandiri, Bank BNI,
Bank BTN and Bank BRI.
Ÿ Banking Sector Enterprises: Asuransi ASEI has cooperated with
companies involved in banking has been established, among others:
the Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN and BRI.
Kerjasama sinergi BUMN ini semakin terbuka dengan berkembangnya
produk-produk Asuransi ASEI sebagai integrated Business Risks
Protection, yaitu: Asuransi Ekspor, Asuransi Kredit dan Penjaminan
Kredit, Suretyship dan Asuransi Umum.
Cooperation is becoming more open with Asuransi ASEI product
development as Integrated Business Risks Protection, namely: Insurance
Export Credit Guarantee and Credit Insurance, Suretyship and General
Insurance.
Kerjasama dengan Institusi Terkait
Asuransi ASEI sesuai misinya untuk turut mendorong peningkatan
ekspor non-migas nasional melalui proteksi perdagangan
Cooperation with Related Institutions
Asuransi ASEI, in accordance with its mission, has promoted an increase
in national non-oil exports through international trade protection, this
Ÿ SOE in the Insurance / Reinsurance sector: ASEI has cooperated with
the Asuransi Jasindo, Reindo, NASRE, Askrindo, and Jamkrindo.
Ÿ Construction Sector Enterprises: Asuransi ASEI has established
cooperation with PT. Hutama Karya (Persero), PT. Waskita Karya
(Persero), PT. Wijaya Karya (Persero), PT. Adhi Karya (Persero), PT.
Nindya Karya (Persero), and so forth.
93
94
Laporan Tahunan 2011
internasional telah mengembangkan kerjasama dengan berbagai
institusi yang terkait dengan pengembangan perdagangan
internasional, melalui berbagai penyuluhan, pelatihan ekspor dengan
Departemen Perdagangan termasuk dengan BPEN, serta kerjasama
dengan KBRI dalam rangka memperoleh informasi buyer maupun
proses penyelesaian klaim.
has been developed in cooperation with various institutions associated
with the development of international trade, through counseling, export
training to the Commerce Department, including the BPEN, as well as
cooperation with the Embassies in order to obtain buyer information and
claims settlement process.
Kerjasama dengan BUMD
Asuransi ASEI juga menjalin kerjasama yang baik dengan sejumlah
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khususnya Bank Pembangunan
Daerah yang ada disetiap wilayah kerja Asuransi ASEI.
Cooperation with Regionally Owned Enterprises (BUMD)
Asuransi ASEI also cooperates with a number of Regionally Owned
Enterprises, especially Regional Development Banks which exist in every
area where Asuransi ASEI works.
Kerjasama Luar Negeri
International Cooperation
Credit Information Agencies
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang asuransi ekspor, faktor
informasi buyer (importir) maupun informasi negara buyer sangat
penting di dalam membuat keputusan mengenai diterima atau
ditolaknya suatu permintaan pertanggungan. Dalam rangka
memperoleh informasi untuk kepentingan underwriting buyer
maupun negara tersebut Asuransi ASEI bekerjasama dengan
beberapa lembaga credit information agencies di luar negeri, antara
lain: Cofface Central Europe; Cofface USA; Cofface Greater China; Greydon
International UK & Europe; International Research Associates (INRA)
Thailand & Asia; Tokyo Agent Japan, Rime Middle East, Mecos Middle East,
Basis Malaysia & Asia, DHS Australia, New Zealand, Rime Information
Bureau Ltd; Cyprus.
Credit Information Agencies
As an institution engaged in export insurance, buyer (importer)
information factors and the buyer information is very important in
making a decisions regarding a request received or to refuse coverage.
In order to obtain information for the benefit of buyer and country
underwriting, Asuransi ASEI works in cooperation with several credit
information agencies in foreign countries, among others: Cofface Central
Europe; Cofface USA; Cofface Greater China; Greydon International UK &
Europe; International Research Associates (INRA) Thailand & Asia; Tokyo
Agent Japan, Rime Middle East, Mecos Middle East, Basis Malaysia & Asia,
DHS Australia, New Zealand, Rime Information Bureau Ltd; Cyprus.
Reasuradur
Dalam rangka memperbesar kapasitas pertanggungan dan
penyebaran risiko pertanggungan Asuransi ASEI mengadakan
kerjasama dengan beberapa reasuradur baik di dalam maupun di luar
negeri. Pada tahun 2008 ini Asuransi ASEI memperoleh dukungan
treaty reasuransi dari reasuradur luar negeri yaitu: Swiss Re, Malaysian
Re, Hannover Re, Trust International, Atradius Re, Nationale Borg. Saat ini
proses kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak ECA
international, antara lain NEXI, MEXIM Malaysia dan K-Sure Korea.
Reinsurers
In order to increase the capacity of the coverage and dissemination of risk
coverage Asuransi ASEI entered into a collaboration with several reinsurers
both at home and abroad. In 2008 this Asuransi ASEI treaty reinsurance
support from foreign reinsurers: Swiss Re, Malaysian Re, Hannover Re, Trust
International, Atradius Re, Nationale Borg. At the moment, cooperation
with International ECAs are in process with: NEXI, MEXIM Malaysia and
K-Sure Korea.
Berne Union
Berne Union adalah merupakan asosiasi internasional lembaga
asuransi ekspor dan asuransi investasi yang berkedudukan di London.
Organisasi ini dibentuk pada tahun 1934 dengan tujuan untuk
mendorong ekspor dari negara-negara anggota, melalui kerjasama
antar anggota dengan menciptakan kesepakatan mengenai prinsipprinsip dasar asuransi ekspor dan prinsip-prinsip dasar investasi
luar negeri yang sehat guna mengembangkan dan memelihara
perdagangan internasional.
Berne Union
Berne Union is an international association of export insurance agencies
and insurance-based investments in London. The organization was
formed in 1934 with the aim to encourage exports from member
countries, through cooperation among members to create a consensus
on basic principles of export insurance and basic principles of a sound
foreign investment to develop and maintain international trade.
Untuk mencapai tujuan ini para anggota mempunyai kesepakatan
dalam hal saling memberi informasi, saran dan konsultasi serta
berkerjasama dengan lembaga internasional lain dalam hal yang
menyangkut masalah perdagangan internasional. Asuransi ASEI telah
To achieve these goals, the members have an agreement with one
another in giving information, advice and consultation and collaboration
with other international organizations in matters relating to international
trade issues. Asuransi ASEI has become a full member of the Berne Union
2011 Annual Report
menjadi anggota penuh Berne Union sejak tahun 1991, yang mana
sebelumnya harus melewati masa sebagai observer selama 2 tahun,
yaitu sejak 1989.
since 1991, which previously had to pass the time as an observer for 2
years, i.e. since 1989.
Aman Union
Aman Union adalah Asosiasi Export Credit Agencies (ECA) yang
beroperasi di dan milik dari Negara-negara anggota Organisasi
Konferensi Islam (OKI).
Aman Union
Aman Union is the Association of Export Credit Agencies (ECA) which
operates in and is owned by countries in the OIC.
Pengalaman dan jaringan yang dimiliki Asuransi ASEI serta posisi
Indonesia sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia, membuat Asuransi ASEI dipilih menjadi salah satu dari tujuh
ECA berstatus sebagai founding Member. Dengan status ini, Asuransi
ASEI akan memiliki akses yang sangat luas terhadap seluruh anggota
Aman Union yang pada dasarnya adalah ECA dari Negara-negara
tujuan ekspor utama bagi komoditas ekspor non-migas Indonesia.
Experience and networks owned Asuransi ASEI and the position of
Indonesia as a country with the largest Muslim population in the world,
makes Asuransi ASEI chosen to be one of the seven ECAs with a status as
a founding Member. With this status, Asuransi ASEI will have a very broad
access to all members of the AMAN Union, which is basically the ECA of
the country’s main export destination for non-oil export commodities of
Indonesia.
Lawyer/Solicitor
Dalam rangka memperoleh pemulihan kerugian atas klaim yang telah
dibayarkan, Asuransi ASEI mengadakan kerjasama dengan beberapa
solicitor/ law firms di dalam maupun luar negeri.
Lawyer/Solicitor
In order to obtain recovery of losses on claims paid, Asuransi ASEI entered
into a collaboration with some solicitors / law firms at home and abroad.
Technical Assistance
Untuk meningkatkan technical knowledge tentang asuransi ekspor,
Asuransi ASEI memperoleh bantuan teknis antara lain berasal dari:
Ÿ NEXI melalui program rutin tahunan yang diselenggarakan oleh
METI (Ministry of Economic, Trade and Investment),
Ÿ K-Sure (Korea Export Insurance Corporation)
Ÿ Annual General Committee Meeting Berne Union yang dilakukan
setiaptahun dan Program Training yang diselenggarakan oleh
Regional Cooperation Group (CRG-Berne Union) setiap tahun.
Technical Assistance
To improve the technical knowledge of export insurance, Asuransi ASEI
obtains technical assistance from, among others:
• NEXI through a yearly training program run by (Ministry of Economic,
Trade and Investment),
• K-Sure (Korea Export Insurance Corporation)
• Annual General Committee Meeting Berne Union which is held every
year and yearly Program Trainings run by Regional Cooperation
Group (CRG-Berne Union).
Aspek Hukum
Legal Aspects
Realisasi program kerja tahun 2011, dapat kami sampaikan, sebagai
berikut:
Ÿ Memberikan konsultasi/advis serta legal reasoning, perancangan
& analisa kontrak perjanjian, serta dokumen-dokumen dan
komitmen perusahaan yang memiliki implikasi hukum dengan
memberikan legal opinion/ legal advis/ legal review kepada unitunit terkait sesuai dengan permintaan dari unit kerja tersebut.
Ÿ Sosialisasi produk hukum kepada seluruh unit kerja terkait.
Ÿ Telah melakukan kordinasi dengan unit-unit kerja dalam
melakukan penyempurnaan kebijakan-kebijakan agar sejalan
dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan.
Program realization of the 2011 work year, we can say is as follows:
Ÿ Provide consultation / advice and legal reasoning, the design and
analysis of contracts and documents and the commitments the
company has the legal implications by providing a legal opinion /
legal advice / legal review to the relevant units in accordance with the
demands of the work unit.
Ÿ Socialization of laws related to all work units.
Ÿ Coordination of work units to make improvements in the policies inline with the needs and development company.
Aspek Akuntansi
Accounting Aspects
Realisasi program kerja tahun 2011, dapat kami sampaikan, sebagai
berikut:
Ÿ Menyempurnakan kebijakan dan prosedur akuntansi serta
pengembangan sistem pelaporan sehingga memungkinkan
Program realization of the 2011 work year we can say is as follows:
Ÿ Improve policies and procedures of accounting and reporting
systems, allowing publication of the reports in an accurate and timely
95
96
Laporan Tahunan 2011
penerbitan laporan yang akurat dan tepat waktu.
Ÿ Menyampaikan berbagai laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan tepat waktu.
Ÿ Memfasilitasi pelaksanaan audit laporan keuangan.
Ÿ Menyiapkan laporan-laporan perusahaan meliputi Laporan
Bulanan Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan.
Ÿ Melanjutkan penyempurnaan sistem informasi manajemen
dibidang akuntansi melalui komputerisasi untuk menjamin
kecepatan, ketepatan waktu dan akurasi informasi laporan
keuangan.
•
•
•
•
fashion.
Delivering a variety of reports to the parties concerned in a timely
fashion.
Facilitate the implementation of the audit of financial statements.
Prepare reports covering the company Monthly Report, Quarterly
Report and Annual Report.
Continuing improvement of management information systems in
the field of accounting through computerized methods to ensure the
speed, timeliness and accuracy of financial reporting of information.
Aspek Keuangan
Financial Aspects
Realisasi program kerja tahun 2011, dapat kami sampaikan, sebagai
berikut:
Ÿ Aktif mengikuti pertemuan forum Keuangan Asuransi Reasuransi.
Program realization of the 2011 work year, we can say, is as follows:
Ÿ Mengirim SDM mengikuti pendidikan tehnik penagihan dan
pendidikan untuk menambah wawasan tentang produk serta
pendidikan perpajakan.
Ÿ Mengakses langsung informasi tentang ketentuan perpajakan
dari kantor pajak.
•
•
•
Actively following the forum meeting of Reinsurance Insurance
Finance.
Sending employees to follow human resources and billing techniques
trainings to broaden the horizon of products and education on tax.
Access information directly on the tax provisions at the tax office.
Aspek Teknologi Informasi
INFORMATIOn TECHNOLOGY Aspects
Realisasi program kerja tahun 2011, dapat kami sampaikan, sebagai
berikut:
Ÿ Mengembangkan aplikasi-aplikasi core bisnis ASEI untuk
mendukung operasional perusahaan serta mempercepat
pengambilan keputusan.
Ÿ Melaksanakan peremajaan Server AS/400 untuk percepatan
proses pengolahan data.
Ÿ Membuat running text untuk laporon produksi per SBU per
Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran secara real time.
Ÿ Mengadakan beberapa inhouse training yang berhubungan
dengan IT kepada seluruh User untuk menambah pengetahuan
dalam pengoperasian aplikasi dan pembuatan laporan.
Program realization of the 2011 work year, we can say, is as follows:
•
Develop applications–ASEI core business applications to support the
company's operations and speed-up decision making.
•
Implement rejuvenation Server AS/400 for the acceleration of data
processing.
Make a running text for production reports per SBU per Branch Office
and Marketing Office in real time.
Provide some in-house IT-related training to all users, to gain
knowledge in the operation of the application and report generation.
•
•
Aspek Perencanaan dan Pengembangan
Strategi Bisnis
Planning and Development Aspects
Business Strategy
Pada masa RKAP 2011, Asuransi ASEI melaksanakan strategi
pertumbuhan dan selektif atas produk dan fokus pada pasar potensial
yang dijalankan dalam bentuk:
Ÿ Meningkatkan kepuasan pelanggan sesuai dengan hasil survei
kepuasan pelanggan dengan pemenuhan sarana/prasarana yang
memadai dan standarisasi pelayanan.
ŸMenyempurnakan secara terus menerus produk-produk
asuransi dan penjaminan yang sesuai dengan kebutuhan pasar
berdasarkan prinsip-prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan
risiko.
In the 2011 RKAP period, Asuransi ASEI implemented selective and
development strategies for products and potential market focus, done in
the form of:
• Improve customer satisfaction according to surveys of customer
satisfaction with facilities / infrastructure that are adequate and have
standardized service.
• Improve insurance and underwriting products in accordance with
the needs of the market based on the principles of prudence in risk
management.
2011 Annual Report
Melakukan upaya-upaya untuk penggarapan bisnis Corporate dan
retail (prioritas kepada bisnis corporate) dengan memperhatikan
kapasitas dan bisnis-bisnis yang tersedia dalam treaty reasuransi.
Ÿ Mengembangkan kerjasama dengan bank, broker, agen serta
asosiasi sektor riil.
ŸMenyempurnakan risk management system dalam rangka
menjamin hasil underwriting yang ditargetkan.
Ÿ Menata organisasi dan sumber daya perusahaan sesuai dengan
kebutuhan pasar yaitu organisasi yang berdasarkan pendekatan
SBU (Strategic Business Unit).
Ÿ Penempatan Sumber Daya Manusia pada posisi yang tepat sesuai
dengan kompetensinya masing-masing dan penerapan Merit
System dalam memberikan reward and punishment dalam rangka
memotivasi SDM untuk bekerja lebih optimal, sesuai dengan
sasaran unit dan individu yang telah ditentukan.
Ÿ Penyempurnan SOP sesuai dengan dinamika organisasi dilakukan
dengan memaksimalkan potensi internal atau bekerja sama
dengan pihak eksternal.
Ÿ Menjaga efisiensi dan efektifitas biaya dalam rangka mendukung
produktivitas.
Ÿ
•
•
•
•
•
•
•
Make efforts to the cultivation of corporate and retail business
(priority to corporate business) with respect to capacity and the
businesses that are available in the reinsurance treaty.
Develop cooperation with banks, brokers, agents and associates of
the real sector.
Improve risk management systems in order to ensure the targeted
Underwriting Revenues.
Restructure the organization and resources in accordance with the
needs of the organization's market-based approach to SBU (Strategic
Business Unit).
Placement of Human Resources at the appropriate position in
accordance with their respective competence and application of the
Merit System in giving rewards and punishments to motivate human
resources in order to work optimally, according to the target units and
individuals which have been determined.
Perfection of the SOP in accordance with the dynamics of the
organization is done by maximizing the potential of working with
internal or external parties.
Maintain the efficiency and cost effectiveness in order to support
productivity.
Dalam pelaksanaan strategi yang digariskan tersebut, Asuransi ASEI
telah melaksanakan dengan cara yang sangat selektif dan hati-hati
karena tingkat risiko usaha yang dihadapi perusahaan masih cukup
tinggi.
In the implementation of the strategy outlined, Asuransi ASEI has been
carrying it out in a very selective and cautious manner because of the level
of business risk facing the company is still quite high.
Asuransi ASEI terus melakukan kajian produk, modifikasi produk,
pengenalan/pemasaran produk-produk modifikasi dan produk baru
kepada bank dan nasabah-nasabahnya. Asuransi ASEI juga melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap sarana-sarana penting khususnya
dengan:
Ÿ Merekrut tenaga-tenaga professional untuk menangani produkproduk Asuransi ASEI.
Ÿ Menyesuaikan struktur organisasi yang lebih menjamin
pelanggan-pelanggan memperoleh pelayanan yang lebih baik.
Asuransi ASEI continues to review products, modify products, introduce /
modify marketing of products and new products to banks and customers.
ASEI also makes improvements to the facilities, it is particularly important
to:
Disamping itu, pelaksanaan program kerja tahun 2011, meliputi
berbagai hal, sebagai berikut:
Ÿ Melakukan Evaluasi Kinerja Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran
Besides that, implementation of the 2011 work performance also covers
other aspects:
• Conducting Performance Evaluation of Branch Offices and Marketing
Offices.
• Develop Company Work Plan and Budget (RKAP) 2012.
• Improve the completeness of the Good Corporate Governance (GCG).
Ÿ Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012.
Ÿ Menyempurnakan kelengkapan perangkat Good Corporate
Governance (GCG).
Ÿ Penerapan ISO 9001: 2008 dan monitoring pencapaian sasaran
mutu.
Ÿ Menyiapkan materi Laporan Manajemen 2010 kepada Pemegang
Saham.
Ÿ Menyiapkan materi dalam rangka Annual report award 2010
•
Recruiting professional personnel to handle products.
•
Adjust the organizational structure to better ensure customers get
better service.
•
•
Implementation of ISO 9001: 2008 and monitoring the achievement
of quality objectives.
Prepare material of the 2010 Management Report to Stockholders.
•
Prepare material for the Annual report award 2010.
97
98
Laporan Tahunan 2011
Evaluasi Pencapaian Sasaran - 2011
Evaluation of 2011 Achievement of Targets
Selama perjalanan RKAP 2011, terdapat kondisi-kondisi yang tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga evaluasi bagaimana
perusahaan mencapai sasaran-sasaran finansial maupun non finansial
harus dilakukan. Adapun evaluasi tersebut meliputi beberapa hal,
sebagai berikut:
During the RKAP 2011, there have been some unpredictable conditions,
so the evaluation of how the company achieves its financial and nonfinancial targets should be done. The evaluation covers such issues, as
follows:
Evaluasi Umum
Secara umum Asuransi ASEI dalam menjalankan usahanya
memfokuskan kebijakan prudential underwriting yang mengakibatkan
pencapaian hasil underwriting lebih baik dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
General Evaluation
In general, Asuransi ASEI policy focus on prudential underwriting resulted
in the achievement of better Underwriting Revenues than the previous
year.
Evaluasi Pencapaian Sasaran
Empat sasaran pokok perusahaan untuk tahun 2011, ditetapkan
sebagai berikut:
Ÿ Aspek keuangan
Ÿ Untuk menjaga dan menambah likuiditas perusahaan maka
perolehan target premi diimbangi dengan meminimalisir
outstanding piutang premi.
Ÿ Mengelola portofolio investasi dan keuangan yang
memberikan return maksimal dengan risiko yang terkendali.
Ÿ Mengelola biaya operasional yang mendukung produktivitas.
Evaluation of Target Achievement
Four main company objectives for 2011 are as follows:
Ÿ
Financial Aspect
• To maintain and increase the company's liquidity premium
acquisition targets to minimize the outstanding receivables
offset by the premium.
• Managing a portfolio of financial investments and provide
maximum return with controlled risk.
• Manage the operational costs that support productivity.
Ÿ Aspek proses bisnis internal
Meningkatkan kecepatan dan ketepatan akseptasi dalam rangka
memperolehan target premi dan target hasil underwriting:
Ÿ Penyempurnaan SOP dalam rangka layanan akseptasi, klaim
dan pembayaran kepada pihak ketiga sesuai ketentuan (PKS;
Polis, Sasaran Mutu ISO 9001:2008).
Ÿ Peningkatan dukungan IT yang mendukung operasional dan
dinamika SOP.
Ÿ Optimalisasi Manajemen Risiko.
Ÿ Menempatkan SDM sesuai dengan kompetensinya.
Ÿ
Internal Business Aspect
Increase speed and accuracy of acceptances in order to obtain targets
and target premiums in Underwriting Revenues:
• Completion of SOP for service acceptance, claims and payments
to third parties in accordance (MCC; Policy, Quality Objectives
ISO 9001:2008).
• Increased IT support and operational support of SOP dynamics.
Ÿ Aspek kepuasan pelanggan
Ÿ Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dalam
rangka kepuasan pelanggan.
Ÿ Memelihara dan menjaga hubungan kemitraan dengan
pihak-pihak terkait.
Ÿ Mempersiapkan Survey Kepuasan Pelanggan (SPK) tahun
2011.
Ÿ
Ÿ Aspek pertumbuhan/dinamis
Ÿ Peningkatan kompetensi dan integritas SDM antara lain
dengan sosialisasi dan penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance termasuk penerapan yang lebih baik
terhadap budaya perusahaan “COMMITMENT” (Creativity,
Openness, Morality, Manners, Integrity, Trustworthiness,
Mindfulness, Environment care, Non-partisan, and Team-work).
Ÿ
•
•
Optimization of Risk Management.
Putting the HR in accordance with its competence.
Customer Service Aspects
• Increase the provision of facilities and infrastructure within the
framework of customer satisfaction.
• Maintain partnerships with relevant parties.
•
Preparing for Customer Satisfaction Survey (DSS) 2011.
Growth/Dynamic Aspects
• Increasing the competence and integrity, among others, the
socialization of human resources and application of the principles
of good corporate governance, including better implementation
of the corporate culture of "COMMITMENT" (Creativity, Openness,
Morality, Manners, Integrity, trustworthiness, Mindfulness, Care
Environment, Non-partisan , and Team-work).
2011 Annual Report
Ÿ Penyempurnaan produk yang sesuai dengan kebutuhan
pasar dengan layanan sesuai dengan sasaran mutu ISO
9001:2008.
•
Completion of the products that match market needs with
services in accordance with ISO 9001:2008 quality objectives.
Asumsi RKAP, Realisasi dan Dampaknya
Melalui berbagai perubahan baik internal maupun eksternal telah
memberikan dampak positif terhadap pencapaian laba usaha tahun
2011 sebesar Rp 67,84 Miliar atau 114,49% dari anggaran sebesar
Rp. 59,02 Miliar. Dibandingkan dengan laba tahun 2010 sebesar Rp.
48,12 miliar maka terjadi kenaikan cukup signifikan yaitu sebesar
40,99%. Penjelasan lebih lanjut atas pengaruh dari perubahan tesebut
terhadap pencapaian target perusahaan, dapat kami sampaikan,
sebagai berikut:
RKAP Assumption, Realization and Impact
Through a variety of internal and external changes, positive impacts on
the achievement of Income from Operations in 2011 amounted to Rp
67.84 billion or 114.49% of the budget of Rp. 59.02 Billion. Compared with
earnings in 2010 which amounted to Rp. 48.12 billion, there is a significant
increase in the amount of 40.99%. Further explanation of the effects of
changes in proficiency target levels of achievement are as follows:
Tabel: Perbandingan Asumsi RKAP 2011 dengan Realisasi
serta Dampaknya
Table: Comparison of RKAP 2011 Assumptions with Realizations
and Effects
No.
Asumsi RKAP 2011
RKAP Assumption
2011
Realisasi Asumsi RKAP 2011
RKAP Assumption
Realization 2011
Dampak Ketidaksesuaian/Kesesuaian
Impacts
1.
Tingkat inflasi
5,3%
Realisasi Tingkat inflasi sekitar
3,79 %
Dengan realisasi inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan asumsi
mengakibatkan realisasi biaya operasional tahun 2011 dibawah anggaran dari
target semula sebesar Rp 87 miliar menjadi Rp 86,5 miliar.
Inflation level of
5.3%
Inflation Level Realization about
3,79%
With lower inflation than the assumptions, this led to the realization of operational
costs in 2011 being under the budget of the original target of Rp 87 billion to Rp. 86.5
billion.
Pertumbuhan ekonomi
6,4 %
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada 2011 sebesar 6,5 %
Dengan pertumbuhan ekonomi nasional sampai dengan akhir Desember 2011
membaik maka mempengaruhi pertumbuhan premi Asuransi ASEI mencapai
peningkatan sebesar 22,52%
Economic growth of
6.4 %
Economic growth
With the national economic growth until the end of December 2011 improving, the
effect on Asuransi ASEI premium growth achieved an increase of 22.52%.
Suku bunga (BI Rate)
6,5%
Suku bunga (BI rate) 6,7%
Suku bunga tersebut berpengaruh pada hasil investasi yang mencapai 110,2%
dari target 2011 dan salah satu diantaranya berasal dari hasil deposito.
Monetary interest
earnings (BI Rate) 6.5%
interest rate (BI rate) 6,7%
The interest rate effect on Investment Income reached 110.2% of target of 2011 and
one of them came from the deposits.
Nilai tukar rupiah stabil
pada kisaran Rp. 9.700
/ USD
Nilai tukar rupiah relatif stabil yaitu
Rp. 9.068,- per USD
Selama tahun 2011 rupiah relatif stabil pada kisaran Rp 8.700 sampai dengan
Rp 9.100 per USD sehingga kemungkinan terjadi risiko akibat selisih kurs dapat
diminimalkan karena dengan stabilnya nilai rupiah mempermudah dalam proses
perencanaan.
Rupiah exchange rate:
Rp. 9,700 / USD
Relatively stable rupiah exchange
rate of Rp. 9068, - per USD
During 2011, the rupiah was relatively stable at around Rp 8,700 to Rp 9,100 per USD,
this likely occurs due to foreign exchange risk being minimized due to the stability of
the rupiah which simplifies the planning process.
Ekspor non migas
meningkat
Ekspor non migas meningkat.
Dengan meningkatnya ekspor non migas, maka perolehan premi AE juga
meningkat sebesar 19%.
Non-oil exports will rise
Non-oil exports increased.
With increasing non-oil exports, then the EI acquisition premiums also increased by
19%.
2.
3.
4.
5.
99
100 Laporan Tahunan 2011
Asumsi kondisi ekonomi berupa pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%
pada kenyataannya tercapai 6,5%, sedangkan inflasi diasumsikan 5,3
% terealisasi sebesar 3,79%, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
diasumsikan Rp. 9.700/US$ ternyata pada akhir tahun 2011 henya
mencapai Rp 9.068/US$. Asumsi tingkat bunga BI rate di tahun 2011
sebesar 6.5%, akan tetapi realisasinya sebesar 6,7% per tahun.
The assumption was that conditions of the economic growth would be
at 6.4%, but in fact, it reached 6.5%; while inflation was assumed to be
5.3%, it was really 3.79%; the rupiah against the U.S. dollar was assumed
at Rp. 9,700/USD, but turned out to be Rp 9,068/USD at the end of 2011.
The BI interest rate assumption for 2011 was at 6.5%, but the realization
was 6.7% per year.
Ketidaksesuaian asumsi RKAP 2011 dengan realisasi terjadi karena
ekonomi nasional sepanjang tahun 2011 mengalami pertumbuhan
yang kondusif. Kinerja ekonomi nasional yang positif tersebut
tentunya memberikan dampak yang baik bagi proses pertanggungan
pada Asuransi ASEI sehingga target 2011 dapat terlampaui. Pada
tahun 2011, kinerja Asuransi ASEI diharapkan dapat terus meningkat
seiring dengan masih berlanjutnya pemulihan ekonomi global.
Discrepancies with the 2011 RKAP assumption were due to the realization
of favorable national economic growth during the year 2011. Positive
performance of the national economy is certainly a good impact for the
coverage of Asuransi ASEI in 2011, so the target can be exceeded. In 2011,
ASEI performance was expected to continue to increase along with the
ongoing global economic recovery.
Untuk memperkecil pengaruh negatif atas kendala tersebut maka
Asuransi ASEI telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
Ÿ Pengendalian volume penutupan melalui proses prudent
underwriting.
Ÿ Pendayagunaan SDM serta penyempurnaan organisasi yang
memungkinkan memberikan pelayanan yang lebih baik.
Ÿ Pemilihan instrumen-instrumen investasi yang memberikan
yield yang baik namun tetap aman dan menguntungkan dalam
bentuk obligasi serta reksadana fixed income.
Ÿ Pengelolaan biaya operasional dalam rangka mendorong
peningkatan produktivitas.
To minimize negative effects, Asuransi ASEI has put forth the following
efforts:
• Control the volume of coverage through prudent underwriting
process.
• Utilization of human resources and organizational improvements
that allow a better service.
• The selection of investment instruments that provide a good yield
but are still safe and profitable in the form of bonds and fixed income
mutual funds.
• Management of operational costs in order to encourage greater
productivity.
Evaluasi Pencapaian KPI tahun 2011
Perhitungan pencapaian Indikator Kinerja Kunci (KPI) tahun 2011
yang didasarkan atas laporan keuangan tahun 2011 menunjukkan
total capaian sebesar 95.31 dari target, dengan perhitungan sebagai
berikut:
Evaluation of KPI Achievement in 2011
Calculation of Key Performance Indicators achievement (KPI) in 2011
based on the financial statements in 2011 showed a total achievement of
95.31 from the target, which was calculated as follows:
EVALUASI PENCAPAIAN KEY PERFORMANCE
INDICATORS PER 31 DESEMBER 2011
EVALUATION OF KPI ACHIEVEMENT PER 31
DECEMBER 2011
INDIKATOR
INDICATOR
BOBOT
WEIGHT
TARGET 2011
TARGET 2011
REALISASI 2011
REALIZATION
NILAI
SCORE
A. Aspek Keuangan / Financial Aspect
1. Risk Based Capital (%)
10
979,19%
781,74%
10
2. Return On Asset (%)
10
7,19%
7,64%
10.63
3. Return On Equity (%)
10
8,98%
10,12%
11,27
4. Yield On Investment (%)
10
9,14%
9.62%
10.53
5. Rasio Kecukupan Investasi / Investment Adequacy Ratio (%)
5
740.27%
668.44%
4.51
Total Bobot Aspek Keuangan
Total Weight of Financial Aspects
45
47.19
2011 Annual Report 101
B. Aspek Operasional / Operational Aspect
1. Underwriting Yield (%)
10
11,89%
14,65%
12,32
2. Pertumbuhan Premi / Premium Growth (%)
10
47,29%
22,51%
4,76
3. Rasio Klaim / Claims Ratios (%)
10
12,70%
12,52%
5,07
4. Rasio Pengeluaran / Expense Ratio(%)
5
10,90%
12.71%
4,29
5. Produktivitas pegawai / Employee productivity (Rp Juta / Rp million)
10
2.188,24
1.815,09
8,29
6. Pendapatan Recovery AK / CI Recovery Revenue (Rp Juta / Rp million)
5
4.900,00
3.316,4
3,38
45
38,12
C. Aspek Dinamis / Dynamic Aspect
1. Penerapan ISO / ISO Application
5
1.00
1.00
5.00
2. Pengembangan SDM / HR Development (%)
5
5.00%
4,86%
4,99
Total Bobot Aspek Operasional
Total Weight of Operational Aspects
Total Bobot Aspek Dinamis
Total Weight of Dynamic Aspects
10
TOTAL NILAI / TOTAL VALUE
100
9,99
95,31
102 Laporan Tahunan 2011
ANALISIS KEUANGAN
Financial Review
Pembahasan dan analisis kinerja keuangan Perusahaan berikut
mendasarkan kepada Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono yang juga
disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini.
The discussion and analysis of financial performance guided by the
following Financial Statements for the year ending on December 31, 2011
and 2010 which have been audited by Public Accountant Puradiredja
Kanaka, Suhartono which is also presented in this Annual Report.
Kinerja Keuangan
Financial Performance
Ÿ Neraca per 31 Desember 2011 ditutup dengan jumlah aktiva
sebesar Rp 967,46 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp. 163,48
miliar atau 20,34% dibandingkan posisi Neraca pada akhir tahun
2010 dengan jumlah Rp. 803,98 miliar.
Ÿ Dari pos Rugi Laba selama tahun 2011 diperoleh laba setelah
pajak sebesar Rp 67,84 miliar atau mencapai 114,96% dari
anggaran sebesar Rp 59,02 miliar dan meningkat 40,99% dari laba
bersih tahun 2010 sebesar Rp 48,12 miliar.
Ÿ Total pendapatan premi selama tahun 2011 mencapai Rp 617,13
miliar atau 82,95% dari anggaran 2011 sebesar Rp. 744,00 atau
naik 22,51% dibandingkan pencapaian premi tahun 2010 yaitu
sebesar Rp. 503,73 miliar.
Ÿ Hasil underwriting tahun 2011 sebesar Rp 90,39 miliar atau
102,22% dari anggaran sebesar Rp 88,43 miliar, dibandingkan
dengan tahun 2010, hasil underwriting meningkat signifikan
sebesar 48,42% dari Rp 60,90 miliar menjadi Rp 90,39 miliar.
Ÿ Hasil investasi mencapai Rp. 63,67 miliar atau 110,15% dari
anggaran tahun 2011 yaitu sebesar Rp 57,81 miliar atau naik
sebesar 8,62% (Rp. 5,25 miliar) bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2010 sebesar Rp 58,62 miliar.
Ÿ Laporan Keuangan tahun buku 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono dengan memberikan
pernyataan Wajar Tanpa Pengecualian, dan bahwa perusahaan
telah melakukan tindakan yang memadai terhadap kepatuhan
untuk memenuhi peraturan perundangan serta kepatuhan
terhadap pengendalian intern. Tingkat kesehatan perusahaan
berdasarkan SK Menteri Negara BUMN Nomor KEP-100/
MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mendapat skor 93 yang berarti
dalam kategori: Sehat AA.
Ÿ Tingkat Risks Based Capital (RBC) tahun 2011 mencapai 781,74%.
Sesuai SK Menkeu No.424/KMK.06/2008, Rasio Pencapaian Batas
Tingkat Solvabilitas (BTS/ RBC) ditetapkan sekurang-kurangnya
120%.
•
•
•
•
•
The Balance Sheet December 31, 2011 closed with total assets of Rp
967.46 billion, an increase of Rp. 163.48 billion or 20.33% compared to
the balance sheet position at the end of 2010 with the amount of Rp.
803.98 billion.
From the post Income earned during year 2011, profit after tax of Rp
67.84 billion, or reaching 114.96% of the budget of Rp 59.02 billion
and 40.99% of the Nett Profit in 2010 which amounted to Rp 48.12
billion.
Total premium income for the year 2011 reached Rp 617.13 billion or
82.95% of the 2011 budget of Rp. 744.00, up 22.51% compared to the
achievement of premiums in 2010 amounting to Rp. 503.73 billion.
Underwriting Revenues in 2011 amounted to Rp 90.39 billion
or 102.22% of the budget of Rp 88.43 billion, compared to 2010,
Underwriting Revenues increased significantly by 48.42% from Rp
60.90 billion to Rp. 90.39 billion.
Investment income reached Rp. 63.67 billion or 110.15% of the 2011
budget amounting to Rp 57.81 billion, an increase of 8.62% (Rp 5,
25 billion) when compared to the year 2010 which amounted to Rp
58.62 billion.
•
The 2011 Financial year was audited by Public Accountant
Puradiredja Kanaka, Suhartono by giving unqualified statement, and
that the company has done an adequate action to meet statutory
compliance and adherence to internal control. The soundness of the
company by decree of the Minister of State Owned Enterprises No.
KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 had a mean score of 93 in
category: Healthy AA.
•
The Risks Based Capital (RBC) in 2011 reached 781.74%. In accordance
with minister decree No.424/KMK.06/2008 SK, Boundary Achievement
Level solvency ratio (BTS / RBC) are set at least 120%.
Aktiva
Jumlah Aktiva
Assets
Total Assets
Jumlah total aktiva Perusahaan per 31 Desember 2011 sebesar Rp
967,460 juta terdiri dari Investasi Rp 689,867 juta, Aktiva Lancar Rp
202,970 juta, Aktiva Tetap Bersih Rp 69,075 juta dan Aktiva Lainnya
Rp 5,547. Total Aktiva meningkat Rp 163,492 juta atau 120,3%
dibanding total Aktiva tahun 2010 sebesar Rp. 803,967 juta, terutama
meningkatnya aktiva lancar sebesar 92,8%, aset tetap bersih sebesar
18,4% dan investasi sebesar 8.9%.
The amount of Total company assets per December 31, 2011 amounted
to Rp 967.460 million consisting of Rp. 689.867 million in investment, Rp
202.970 million in Current Assets, Rp 69.075 million Net fixed Assets, and
Other Assets at Rp 5.547. Total Assets rose Rp 163.492 million or 120.3%
compared to 2010 Total Assets of Rp.803. 967 million, mainly of current
assets which increased by 92.8%, net fixed assets investment by 18.4% and
8.9%.
2011 Annual Report 103
Tabel: Jumlah Aktiva
Table: Total Assets
(dalam Jutaan Rupiah In million Rupiah)
Per 31 Desember 2011
Per 31 December 2011
Per 31 Desember 2010
Per 31 December 2011
% Peningkatan/
(Penurunan)
% Increase/ (Decrease)
Investasi / Investments
689,867
633,488
8.9%
Aktiva Lancar / Current Assets
202,970
105,275
92.8%
Aktiva Tetap – Bersih / Fixed Assets - Net
69,075
58,336
18.4%
Aktiva Lainnya / Other Assets
5,547
6,869
(19.2)%
Total Aktiva / Total Assets
967,460
803,967
20.3%
Keterangan
Description
967.4
59
Grafik Total Aktiva Tahun 2007–2011
Graphic Total Assets Year 2007–2011
803
Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah
698
Tahun 2011, Total
Aktiva meningkat sebesar
In 2011, Total Assets
increased by
628
651
20,3%
2007
2008
2009
2010
2011
Aktiva Lancar
Current Assets
Aktiva Lancar per 31 Desember 2011 sebesar Rp 202,970 juta,
meningkat 92.8% dibanding tahun 2010, yaitu: sebesar Rp 105,275
juta. Peningkatan terutama terjadi pada pos piutang premi sebesar
125,5% serta pos kas dan bank sebesar 115,4%.
Current assets per 31 December 2011 were as much as Rp 202.970 million,
increasing by 92.8% compared to 2010, namely: as much as Rp 105.275
million. This increase mainly occurred in premium accounts receivable as
much as 1255% as well as post cash and banks as much as 115.4%.
Tabel: Jumlah Aktiva Lancar
Table: Total Current Assets
(dalam Jutaan Rupiah In million Rupiah)
Keterangan
Description
% Peningkatan/
(Penurunan)
% Increase/ (Decrease)
Per 31 Desember 2011
Per 31 December 2011
Per 31 Desember 2010
Per 31 December 2011
69,159
32,114
115.4%
108,570
48,148
125.5%
Piutang Reasuransi / Reinsurance Receivable
15,773
16,328
(3.4)%
Aktiva Lancar Lainnya / Other Current Assets
9,467
8,685
9.0%
202,970
105,275
92.8%
Kas dan Bank / Cash on hand and in Banks
Piutang Premi / Premium Receivables
Jumlah Aktiva Lancar / Total Current Assets
104 Laporan Tahunan 2011
Aktiva Tetap
Fixed Assets
Aktiva tetap per 31 Desember 2010 sebesar Rp 69,075 juta,
meningkat 18,4% dibanding tahun 2010, yaitu sebesar Rp 58,366
juta. Peningkatan terutama terjadi pada pos kendaraan dinas sebesar
78,1% dan gedung kantor sebesar 10,2%.
Fixed Assets per 31 December 2010 were as much as Rp 69.075 million,
increasing 18.4% compared to 2010, as much as Rp 58.366 million. This
increase mainly occurred in government service vehicles (78.1%) and
office buildings (10.2%).
Tabel: Jumlah Aktiva Lancar
Table: Total Fixed Assets
(dalam Jutaan Rupiah In million Rupiah)
Keterangan
Description
Per 31 Desember 2011
Per 31 December 2011
Per 31 Desember 2010
Per 31 December 2011
% Peningkatan/
(Penurunan)
% Increase/ (Decrease)
Tanah / Land
14,500
14,500
0.0%
Gedung Kantor / Office Building
50,613
45,913
10.2%
Kendaraan Dinas / Operation Vehicle
7,310
4,105
78.1%
Peralatan/Mesin Kantor / Office Equipment
13,716
12,868
6.6%
Perabot Kantor / Office Furniture
2,082
1,959
6.2%
Aktiva Dalam Proses / Assets in the Process
5,499
0.00
Akumulasi Penyusutan / Accumulated Depreciation
(24,644)
(21,010)
(17.3)%
Jumlah Aktiva Tetap / Total Fixed Assets
69,075
58,336
18.4%
Liabilitas
Liability
Total Kewajiban
Total Kewajiban Lancar Asuransi ASEI (di luar Cadangan Teknis) tahun
2011 sebesar Rp. 91.776 juta atau naik sebesar 85,86% dari tahun 2010
sebesar Rp. 42,398 juta. Peningkatan Kewajiban Lancar diantaranya
adalah peningkatan hutang lancer lainnya sebesar 115,62% sebesar
Rp. 23.831 juta menjadi Rp.51.385 juta pada tahun 2011, dan Hutang
Reasuransi sebesar 59,85% dari tahun 2010 sebesar Rp. 24.829 juta
menjadi Rp. 39.689 juta pada tahun 2011. Total Kewajiban Lancar
tersebut bila dibandingkan dengan total Akitva Lancar sebesar Rp.
202,970 juta, maka kemampuan Asuransi ASEI membayar seluruh
kewajibannya sangat tinggi.
Total Liabilities
Asuransi ASEI Total Current Liabilities (outside the Technical Reserves) in
2011 were Rp. 91.776 million, up by 85.86% from the year 2010 which was
Rp. 42.398 million. Increase in Current Liabilities includes debt increased
by 115.62%, from Rp.23.831 million to Rp. 51.385 million in 2011, and
Reinsurance payable by 59.85% from the year 2010 amounting to Rp.
24.829 million to Rp. 39.689 million in in 2011. Total Current Liabilities
are compared with Current Assets at a total of Rp. 202.970 million, so the
ability to pay all obligations Asuransi ASEI is very high.
Cadangan Teknis
Jumlah Cadangan Teknis pada tahun 2011 sebesar Rp. 161.359 juta
yang terdiri dari:
Ÿ Cadangan Klaim (Estimasi Klaim Retensi Sendiri) sebesar Rp.
80.449 juta
Ÿ Cadangan Premi (Premi yang belum merupakan pendapatan)
sebesar Rp. 80.910 juta
Technical Reserves
The amount of Technical Reserves in 2011 was at Rp. 161.359 million
consisting of:
• Claims reserves (estimated own retention claims) of Rp. 80.449
million.
• Premium Reserve (which is not yet a premium income) of Rp. 80.910
million.
Cadangan Klaim mengalami peningkatan sebesar Rp. 32.619 juta atau
68,20% dari tahun 2010 sebesar Rp. 47.830 juta. Sedangkan, Cadangan
Premi mengalami peningkatan sebesar Rp. 34.364 juta atau 73,83%
dari tahun 2010 sebesar Rp. 46.546 juta.
Claims reserves increased by Rp. 32.619 million or 68.20% from the year
2010 which amounted to Rp. 47.830 million. Meanwhile, premium
reserves increased by Rp. 34.364 million or 73.83% from the year 2010
which amounted to Rp. 46.546 million.
2011 Annual Report 105
Beban Klaim
Claim Expense
Jumlah Klaim Bruto Asuransi ASEI pada tahun 2011 sebesar Rp.47.087
juta atau 57,91% dari anggarannya sebesar Rp.81.300 juta dan
mengalami peningkatan 115,93% dari tahun 2010 sebesar Rp.40.616
juta. Beban Klaim terbesar adalah dari bisnis Asuransi Umum sebesar
Rp. 29,936 juta kemudian Asuransi Kredit sebesar Rp.9.254 juta dan
Suretship sebesar Rp.5.222 juta, sedangkan Asuransi Ekspor sebesar
Rp.2.567 juta.
Asuransi ASEI total GROSS CLAIM in 2011 was as much as Rp.47.087
million or 57.91 % from the budget of Rp.81.300 million and experienced
an increase of 115.93% from 2010, or as much as Rp.40.616 million. Claim
expenses were largest from general insurance at Rp. 29.936 million, next
was Credit Insurance with as much as Rp.9.254 million and Suretyship
with as much as Rp.5.222 million, while Export Insurance was at Rp.2.567
million.
AE / ECI
Grafik Klaim Bruto Tahun 2007–2011
Gross Claim Graphic Year 2007–2011
AK / CI
SURETYSHIP
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
AU / GI
2007
2011
2010
2009
2008
REALISASI
ANGGARAN
REALISASI
% PERBANDINGAN
REALIZATION
BUDGET
REALIZATION
% COMPARISON
2011
2011
2010
%
%
(1)
(2)
(3)
1 thd 2
1 thd 3
1. Asuransi Ekspor / Export Insurance
2.675
4.300
1.449
62.20
184.55
2. Asuransi Kredit / Credit Insurance
9.254
16.000
6.875
57.84
134.61
3. Suretyship / Suretyship
5.222
9.000
10.679
58.03
48.90
KETERANGAN
DESCRIPTION
4. Asuransi Umum / General Insurance
29.936
52.000
21.613
57.57
138.51
JUMLAH / TOTAL
47.087
81.300
40.616
57.91
115.93
Biaya Operasional
Jumlah Biaya Operasional Asuransi ASEI pada tahun 2010 mencapai
Rp. 86.557 juta atau 99.07% dari anggarannya sebesar 87.369 juta.
Perkembangan realisasi Biaya Operasional dari tahun 2007 sampai
dengan 2011, dapat disampaikan, sebagai berikut:
Operating Costs
The amount of Asuransi ASEI’s Operating Costs in 2010 reached Rp. 86
557 million or 99.07% of the budget amounting to 87 369 million. The
realization of Operating Costs from 2007 to 2011, can be delivered, as
follows:
106 Laporan Tahunan 2011
Table: Actual Operating Costs 2007–2011
Tabel: Realisasi Biaya Operasional 2007–2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (Rp. million)
Realisasi / Realization
(2)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) ACHIEVEMENT
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007
43.328
54.380
79,67
2008
49.439
54.263
91,11
2009
64.189
70.485
91,06
2010
71.543
77.711
92,06
2011
86.557
87.369
99.07
Biaya operasi ini meliputi biaya-biaya pegawai, umum, pemasaran
dan kantor, dan biaya penyusutan aktiva tetap. Dalam 5 tahun
ini perusahaan senantiasa melakukan efisiensi biaya dengan
mengevaluasi semua biaya operasional dengan tetap memperhatikan
tingkat optimalisasi dari biaya terhadap produksi sehingga biaya
operasional senantiasa dbawah anggaran RKAP maupun RJPP.
Operating costs include employee costs, general, marketing and office,
Fixed Assets and depreciation costs. Over the past 5 years, this company
has constantly been evaluating cost efficiency with all operating costs
while maintaining the level of optimization of the cost of production so
that the operational costs and continues to be under the RJPP and RKAP
budget.
Ekuitas
Equity
Total Ekuitas Asuransi ASEI tahun 2011 mencapai Rp.692.884 juta.
Pertumbuhan Ekuitas pada tahun 2011 mencapai 6,98% dari tahun
2010 sebesar Rp.648,311 juta.
Asuransi ASEI Total Equity reached Rp.692.885 million in 2010. Equity
growth in 2011 reached 6.98% from the year 2010 which amounted to
Rp.648.311 million.
Grafik Ekuitas Tahun 2007–2011
Equity Graphic Year 2007–2011
692,8
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
84
648,3
Pertumbuhan Ekuitas
Tahun 2011 mencapai
Equity growth in 2011 reached
545,4
566,4
599,5
6,98%
2007
2008
2009
2010
2011
Laba
Profit
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak yang berhasil dicapai Asuransi ASEI pada tahun
2011 mencapai Rp.67.695 juta atau naik 42,37% dibandingkan tahun
2010 sebesar Rp.47.548 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh
meningkatnya hasil underwriting secara total dan hasil investasi dari
tahun sebelumnya.
Profit Before Tax
Asuransi ASEI Profit before Tax in 2011 reached Rp.67.695 or increased
42.37 % compared to 2010 which was valued at Rp.47.548 million. The
aforementioned increase was caused by an increase in Underwriting
Revenues and Investment Income from the previous year.
2011 Annual Report 107
Laba Bersih Setelah Pajak
Perkembangan realisasi Laba Bersih Setelah PPh dari tahun 2007
sampai dengan 2011, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Net Profit After Tax
The realization of Nett Profit After Tax from 2007 to 2011 is as follows:
Tabel: Realisasi Laba Bersih Setelah PPh 2007 - 2011
Table: Realization of Nett Profit after Tax 2007 - 2011
Tahun / Year
(1)
NILAI (Rp. juta)
VALUE (Rp. million)
PROSENTASE (%) PENCAPAIAN
PERCENTAGE (%) ACHIEVEMENT
Realisasi / Realization
(2)
R K A P / Budget
(4)
(6 = 2: 4)
2007
21.657
37.581
57,62
2008
29.616
27.560
108,11
2009
37.130
36.668
101,58
2010
48.121
43.452
110,75
2011
67.844
59.016
114.96
Laba setelah pajak mengalami peningkatan sejak 2006 hingga 2011.
Kenaikan laba tahun 2011 ini diharapkan menjadi momentum bagi
Asuransi ASEI untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian laba yang
lebih tinggi dalam tahun-tahun mendatang.
Profit after tax increased from 2006 to 2011. The increase in profit in 2011
is expected to be a momentum for Asuransi ASEI to improve performance
and achieve higher profits in the coming years.
Arus Kas
Cash Flow
Sepanjang tahun 2011, arus kas bersih Asuransi ASEI tercatat sebesar
Rp 37.045 milyar, meningkat 119% dibandingkan tahun 2010 sebesar
Rp 16.912 milyar. Peningkatan arus kas bersih tersebut terutama
diperoleh dari kegiatan operasional, yaitu: sebesar Rp 60.486 milyar
yang meningkat 97% dari tahun 2010 sebesar Rp 30.692 milyar.
Throughout 2011, Asuransi ASEI net cash flow amounted to Rp 37.045
billion, an increase of 119% compared to the year 2010 which amounted
to Rp. 16.912 billion. Increase in net cash flow is primarily derived from
operating activities, namely: 60.486 billion Rp increased 97% from the year
2010 which was Rp. 30.692 billion.
Rasio Keuangan
Financial Ratios
Beberapa rasio keuangan per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
Some financial ratios per 31 December 2011 and 2010 are as follows:
KETERANGAN / DESCRIPTION
2011 (%)
2010 (%)
10,09
7,71
2. Likuiditas / Liquidity
350,95
510,79
3. Solvabilitas / Solvency
352,35
516,50
4. Rasio Pengeluaran / Expenses Ratio
12,71
14,06
5. Rasio Klaim / Claim Epenses
12,52
7,98
9,62
9,70
7. Rasio Perimbangan Investasi dengan Kewajiban /
Balance of Investment Obligations Ratio
437,30
693,84
8. Rasio premi retensi sendiri dengan modal sendiri /
Retention ratio of premiums to equity
27,92
17,95
1.627,74
2.372,15
40,03
58,25
1. Rentabilitas / Earnings
6. Rasio Hasil Investasi / Investments Income Ratio
9. Rasio premi penutupan langsung dengan tidak langsung /
Ratio of direct premiums with no direct closure
10. Rasio perimbangan hasil investasi dengan premi netto/
Balance the ratio of investment to net premiums
108 Laporan Tahunan 2011
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Level of Company Soundness
Penilaian tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2011
mendasarkan pada Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor
KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri Negara
BUMN Nomor PER-04/MBU/2011 tanggal 19 Agustus 2011 tentang
Indikator Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Jasa Keuangan Bidang
Usaha Perasuransian dan Jasa Penjaminan. Dengan metode penilaian
tingkat kesehatan perusahaan tersebut untuk tahun 2011 PT ASEI
mendapatkan skor 93 yang berarti dalam kriteria SEHAT AA, dengan
perhitungan, sebagai berikut:
Rating of the company for the year 2011 is based on the Decree of the
Minister of State Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002 dated June
4, 2002 on the Rating of Health of State-Owned Enterprises and Minister
of State Owned Enterprises No. PER-04/MBU/2011 dated August 19, 2011
Assessment of Soundness Indicators of the Financial Services Sector
Enterprises and Service Guarantee Insurance Business. With the method of
rating of the company for the year 2011, PT ASEI scored 93, which means
the criteria for HEALTHY AA, by calculation, as follows:
ASPEK PENILAIAN
ASPECT OF ASSESMENTS
RASIO
RATIO
I. ASPEK KEUANGAN / FINANCIAL ASPECTS
SKOR
SCORE
A. ROA:
B.
ROE:
C. Likuiditas / Liquidity:
D. Risk Based Capital
II. ASPEK OPERASIONAL / OPERATIONAL ASPECTS
Rasio Kecukupan Investasi / Adequacy ratio of investment:
Yield On Investment:
Expense Ratio:
Pertumbuhan Premi / Premium Growth:
Underwriting Yield:
7.66
10.09
226.03
781,74%
7.5
7.5
10
10
426.72
9.62
14.04
22.52
14.65
10
10
8
6
10
III.
A.
B.
C.
D.
E.
Aspek Administratif / ADMINISTRATIVE ASPECTS
A.
B.
C.
D.
TEPAT WAKTU / IN TIME
Laporan Perhitungan Tahunan / Laporan Perhitungan Tahunan:
Rancangan RKAP / Budget Program:
Laporan Periodik / Periodic Report:
KINERJA PKBL / PKBL Performance:
Tingkat Kolektibilitas / Collectibility Level
Rata-Rata Tertimbang Kolektibilitas Pinjaman / Weighted Average Loan Collectibility
Jumlah Pinjaman Yang Disalurkan / The Loan Amount Disbursed
67.09
13,125,833,000.00
19,565,621,000.00
92.55
Tingkat Efektifitas Penyaluran / Effectiveness Rate Distribution
Jumlah Dana Yang Disalurkan / Number of Funds Disbursed
Jumlah Dana Yang Tersedia / Number of Funds Available
8,819,285,100.00
9,529,602,714.96
3
3
3
2
3
Tingkat Solvabilitas
SOLVENCY Level
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat
Kolektibilitas
Ability to pay debt and level of collectability
Tingkat kesehatan perusahaan dengan menggunakan RBC pada
tahun 2011 adalah sebesar 781,74% nilai tersebut jauh melebihi
batas minimal RBC perusahaan asuransi yang diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2007 tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, yaitu
sekurang-kurangnya 120%. Hal ini berarti perusahaan memiliki ruang
yang lebih dari cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan
kewajiban.
The soundness of the company by using RBC in 2011 amounted to
781.74% value, far exceeding the minimum RBC insurance companies
set out in the Minister of Finance Corporate Finance Decree No.424/
KMK.06/2007 on Health Insurance and Reinsurance Companies, which is
at least 120%. This means the company has more than enough space to
cover losses that may arise as a result of the deviation in the management
of assets and liabilities.
2011 Annual Report 109
Adapun perhitungan RBC tahun 2011, dapat disampaikan, sebagai
berikut:
The calculation of RBC in 2011, can be delivered, as follows:
(dalam jutaan rupiah in million Rupiah)
Tingkat Solvabilitas / Solvency Rate
618.886,14
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum / Minimum Solvency Limit Levels
79.167,83
Jumlah / Total
Kelebihan batas tingkat solvabilitas / Excess of the limit level of solvency
539.718,30
Rasio pencapaian solvabilitas (RBC)% / Achievement of the solvency ratio
781,74%
Kondisi yang kokoh tersebut ditunjang pula oleh rasio kecukupan
investasi yang berjumlah sebesar 426.72%, jauh melebihi ketentuan
minimum sebesar 100%.
The solid condition is supported also by the investment adequacy ratio
which amounted to 426.72%, far exceeding the minimum requirement of
100%.
Adapun perkembangan rasio kecukupan investasi dan tingkat
kolektibilitas piutang dari tahun 2007 sampai dengan 2011, dapat
dilihat melalui grafik dan tabel, di bawah ini:
The development of investment adequacy ratio and the collectibility of
receivables from 2007 through 2011, can be seen in the graph and table
below:
Grafik Perkembangan Rasio Kecukupan Investasi Tahun 2007–2011
Growth of Investment Adequacy Ratio Graphic Year 2007–2011
Dalam miliar Rupiah In billion Rupiah
970
884
934
668
426,7
2
2007
Class of Business
2008
2009
2010
2011
Usia Rata-rata
Piutang (Hari)/
Average age of
Receivables (Days)
Usia Rata-rata
Piutang (Hari)/
Average age of
Receivables (Days)
Rasio Piutang
%
Receivables
Ratio
Rasio Piutang
%
Receivables
Ratio
As of Dec '11
As of Dec '10
As of Dec '11
As of Dec '110
Asuransi Ekspor / Export Credit Insurance
131.92
64
Asuransi Kredit / Credit Guarantee
29.03
92
Suretyship / Suretyship Bonds
49.72
86
Asuransi Umum / General Insurance
29.92
94
Jumlah / Total
24.62
93
110 Laporan Tahunan 2011
Hasil Usaha
Profit of operations
Perbandingan Hasil Usaha 2011 terhadap 2010 dan Anggaran 2011,
dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Comparison of Operating Profits 2011 to 2010 and Budget 2011 are as
follows:
Tabel: Hasil Usaha 2011, Anggaran dan Realisasi 2010
Table: Profit of Operations 2011, Budget and Actual 2010
(dalam jutaan rupiah in million Rupiah)
Uraian
Description
Premi Bruto / Gross Premium
Anggaran
Budget
2011
Realisasi / Realization
2011
2010
% Realisasi / Realization thd
Anggaran /
Budget 2011
Realisasi /
Realization 2010
744.000
617.130
503.735
82.95
122.51
- Premi Bruto AE / ECI Gross Premium
37.000
29.416
24.637
79.50
119.40
- Premi Bruto AK / CI Gross Premium
61.000
61.548
48.549
100.90
126.77
- Premi Bruto Suretyship / Suretyship Gross Premium
46.000
37.047
24.072
80.54
153.90
- Premi Bruto AU / GI Gross Premium
600.000
489.119
406.477
81.52
120.33
Premi Reasuransi / Reinsurance Premium
509.900
414.855
387.369
81.36
107.10
Selisih cadangan premi / Premium Reserve difference
(26.556)
(15.924)
(6.613)
59,96
240,80
Premi Netto / Net Premium
107.256
100.442
69.943
93,65
143,61
9.375
4.566
5.099
48,70
89,55
(24.260)
(27.535)
(22.975)
113,50
119,85
88.432
90.397
60.905
102.22
148.42
Hasil Recoveries Netto / Net Premiums Income
Beban Klaim Netto / Net Claim Expenses
Hasil Underwriting Neto / Net Underwriting Result
Hasil Investasi / Investments Result
57.805
63.674
58.618
110.15
108.62
Hasil Operasional / Operating Result
146.238
154.070
119.523
105.36
128.90
Biaya Operasional / Operating Cost
(87.369)
(86.557)
(71.543)
99,07
120.99
58.869
67.514
47.980
114.68
140.71
Hasil Bersih Operasional / Net Operating Result
Pendapatan / (Beban) lain / Other (Expenses) Result
Laba sebelum pajak / Profit Before tac
147
182
(432)
123.44
(42.07)
59.016
67.695
47.548
114.71
142.37
149
573
N/A
26.01
59.016
67.844
48.122
114.96
140.99
Pajak penghasilan / Income tax:
Laba bersih setelah pajak / Net Income After Tax
Data perkembangan usaha Asuransi ASEI dari tahun 2007 sampai
dengan tahun 2011, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Asuransi ASEI business development data from 2007 to 2011 is as follows:
Tabel: Perkembangan Usaha Asuransi ASEI 2007-2011
Table: Asuransi ASEI Business Development 2007-2011
(dalam jutaan rupiah in million Rupiah)
Uraian / Description
2007
2008
2009
202.762
226.268
307.784
503.735
617.123
55.292
58.131
69.943
100.442
167.911
Beban Klaim Netto / Net Claim Expenses
45.537
(23.263)
(22.975)
(36.413)
(63.587)
Hasil / (Beban) U/W / UW (Expenses) Result
(7.977)
(6.044)
(3.120)
(3.124)
(13.926)
Premi Bruto / Gross Premium
Hasil Premi Netto / Net Premium Income
2010
2011
Hasil Underwriting Netto / Net Underwriting Result
13.747
30.786
49.834
60.905
90.397
Hasil Investasi / Investments Result
51.295
47.660
52.835
58.618
63.673
Hasil Operasional / Operating Result
64.614
78.447
102.670
119.523
154.070
Biaya Operasional / Operating Cost
43.328
(49.439)
(64.189)
(71.543)
(86.557)
21.286
29.008
38.480
47.980
67.695
Hasil Bersih Operasional / Net Operating Result
2011 Annual Report 111
Pendapatan / (beban) Lain / Other Revenue / (Expenses)
Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax:
Pajak Penghasilan / Income Tax:
Laba Bersih setelah pajak / Net Profit After Tax:
0.371
0.307
(1.232)
(0.432)
(0.182)
21.657
29.315
37.248
47.548
67.695
(175)
302
(117)
573
149
21.481
29.616
37.130
48.121
67.844
Realisasi Belanja Modal
Realization of Capital Expenditure
Realisasi Belanja modal tahun 2011 sebesar Rp 14,89 miliar atau 94,69%
dari anggarannya sebesar Rp 15,73 miliar. Belanja modal digunakan
untuk pembelian kendaraan dinas, Peralatan dan perabotan kantor,
pengadaan gedung kantor Cabang Semarang serta renovasi gedung
kantor Jl. Abdul Muis Jakarta.
Realization of capital expenditures in 2011 amounted to Rp 14.89 billion
or 94.69% of the budget of Rp 15.73 billion. Capital expenditure is used
for the purchase of official vehicles, equipment and office furniture, the
Semarang Branch Office and renovation of the office building on Jl. Abdul
Muis Jakarta.
Rincian realisasi belanja modal tahun 2011, dapat disampaikan,
sebagai berikut:
Details of the realization of capital spending in 2011, can be delivered, as
follows:
(Dalam juta Rupiah / In million Rupiah)
No.
1.
Keterangan / Description
Gedung Kantor / Partisi / Office Building / Partition
Realisasi /
Realization 2011
Anggaran /
Budget 2011
% Realisasi /
% Realization
9.973,21
10.050,00
99,24
2.
Peralatan / Perabot Kantor / Office Equipment / Furniture
1.198,03
1.770,00
67,69
3.
Kendaraan Dinas / Operational Vehicle
3.722,93
3.910,00
95,22
14.894,18
15.730,00
94,69
Jumlah / Total
Kontribusi Pajak Tahun 2011
2011 Tax Contribution
Selama tahun 2011 perusahaan telah membayar kewajiban
perpajakan baik pajak penghasilan (PPh) maupun PPN sebesar Rp
10,17 miliar dengan rincian, sebagai berikut:
Throughout 2011, the company has paid it’s mandatory taxes and income
taxes, even PPN, amounting to Rp 10.17 billion. The details are as follows:
KONTRIBUSI PAJAK TAHUN 2011 / TAX CONTRIBUTION 2011
No
I
Uraian / Description
PUSAT / CENTRAL
A. PPh
1. PPh Pasal 4 (Final)
2. PPh Pasal 15
3. PPh Pasal 21
4. PPh Karyawan Pasal 21 (WAPU)
5. PPh Badan
a. PPh Badan Pasal 25
b. PPh Badan Pasal 29
6. PPh Pasal 22
7. PPh Pasal 22 WAPU
8. PPh Pasal 23 WABA (PPh Investasi)
9. PPh Pasal 23 WAPU
10. PPh Pasal 26
11. PPh Pasal 26 WAPU
B. PPN
1. PPN Barang dan Jasa WAPU
2. PPn BM
C. PBB
Jumlah / Total (Rp)
18.451.777
0.00
2.473.333.020
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
7.400.898.630
115.854.822
0.00
0.00
74.546.880
0.00
46.781.900
112 Laporan Tahunan 2011
D.
E.
F.
Bea Masuk dan Cukai / Customs duties and Excise
BPHTB
Pajak Lainnya / Other Taxes
0.00
0.00
0.00
SUB TOTAL
II
10.129.867.029
DAERAH / REGION
A.
B.
C.
D.
Pajak Kendaraan Bermotor / Motor Vehicle Tax
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor / Tax on Motor Vehicles
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor / Motor Vehicle Fuel Tax
Pajak Daerah Lainnya (Pajak Reklame) / Other Local Tax (Advertising Tax)
19.029.600
0.00
0.00
21.566.200
SUB TOTAL
40.595.800
TOTAL I + II
10.170.462.829
Struktur Modal, Kebijakan MANAJEMEN ATAS
Struktur Modal DAN TINGKAT SOLVABILITAS
Capital Structure, MANAgEMENt POLICY on
capital structure and solvability level
Struktur Modal
Capital Structure
MODAL SENDIRI / EQUITY
2011
2010
- Modal Dasar / Authorized Capital
Modal Belum Disetor / Have Not paid Up Capital
Modal Disetor / Paid Up Capital
Kenaikan (Penurunan) Surat Berharga / Increase (Decrease) Securities
Cadangan / Reserve
800,000,000,000.00
800,000,000,000.00
(500,000,000,000.00)
300,000,000,000.00
2,044,101,144.95
(500,000,000,000.00)
300,000,000,000.00
8,954,110,554.23
- Cadangan Umum / General Reserves
205,355,813,445.84
173,595,613,975.26
- Cadangan Tujuan/ Appropriated Reserves
117,640,095,285.26
117,640,095,285.26
0.00
0.00
67,844,496,324.92
48,121,509,470.59
67,844,496,324.92
48,121,509,470.59
692,884,506,200.97
648,311,329,285.34
- Saldo Laba / Retained Earnings:
Tahun lalu / Last Year
Tahun berjalan / Current Year
JUMLAH MODAL SENDIRI / TOTAL EQUITY
Secara garis besar, struktur modal Asuransi ASEI, dapat disampaikan,
sebagai berikut:
Ÿ Modal Dasar Perseroan berjumlah sebesar Rp 800.000.000.000,(delapan ratus milyar Rupiah).
Ÿ Dari modal tersebut telah ditempatkan/diambil bagian dan
telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia, sebanyak
Rp300.000.000.000,- (tiga ratus milyar rupiah)
Broadly speaking, Asuransi ASEI capital structure, can be delivered, as
follows:
• Authorized Capital of the Company amounted to Rp 800 billion,(eight hundred billion Rupiah).
• From the capital that has been placed / taken part and have been fully
paid by the Republic of Indonesia, amounted to Rp300.000.000.000,(three hundred billion rupiahs)
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Penggunaan Laba tahun 2011
MANAgement Policy on Capital Structure
Use of 2011 Earnings
Usulan Penggunaan Laba untuk tahun buku 2011, dapat disampaikan,
sebagai berikut:
Proposed Use of Income for the fiscal year 2011, can be delivered, as
follows:
2011 Annual Report 113
2010
Uraian / Description
2011
Keputusan / Decision
Jumlah / Total (Rp)
%
Jumlah / Total (Rp)
%
Laba Bersih / Net Income
48.121.509.471,00
Dividen / Dividend
14.436.450.000,00
30,00
8.296.000.000
12,19
0,00
0,00
19.000.000.000
28,00
31.760.199.471,00
66,00
37.861.716.470
55,81
Dana Kemitraan / Partnership Fund
962.430.000,00
2,00
1.356.889.926
2,00
Bina Lingkungan/ Community Development
962.430.000,00
2,00
1.356.889.926,00
2,00
Cadangan Tujuan / Appropriated Reserves
Cadangan Umum / General reserves
Jumlah / Total
48.121.509.471,00
67.844.496.322,00
100,00
67.844.496.322,00
100,00
Pertimbangan atas usulan penggunaan laba tersebut adalah:
Ÿ Dividen sebesar 15% (lima belas persen) adalah dalam rangka
menambah dana Cadangan Umum dengan tujuan untuk
memperkuat struktur permodalan.
Ÿ Cadangan Umum dimaksudkan untuk penambahan Modal
disetor. Dalam perencanaannya Modal Disetor akan terus
ditingkatkan untuk memenuhi Modal Dasar. Peningkatan
Modal Disetor diperlukan untuk meningkatkan kapasitas usaha
perusahaan dan untuk back up exposure pertanggungan AE dan
AK yang menggunakan Valuta Asing.
Ÿ Sesuai dengan arahan RUPS pengesahan RKAP 2012 dan
mengantisipasi kebutuhan belanja modal yang meningkat
maka pembentukan Cadangan Tujuan diusulkan sebesar 65%.
Cadangan Tujuan tersebut dimaksudkan untuk penyediaan
anggaran dalam rangka membiayai belanja modal untuk tahun
mendatang.
Ÿ Dana PUKK dan PKBL masing-masing sebesar 2% sesuai dengan
RKAP tahun 2011.
Consideration of the proposed use of income are:
• Dividend by 15% (fifteen percent) is in order to increase the general
reserve fund in order to strengthen the capital structure.
Peningkatan/Penurunan Material
Penjualan/Pendapatan Bersih
The increase / decrease Material Sales / Net
Income
Sepanjang periode 2011 terjadi peningkatan pendapatan bersih yang
dikarenakan peningkatan perolehan premi.
Throughout the period of 2011 net income increased due to increased
acquisition premiums.
Besaran Peningkatan/Penurunan Penjualan
atau Pendapatan Bersih
Increased scale / Decrease in Net Sales or
Revenue
Sepanjang periode 2010-2011 terjadi peningkatan Premi Bruto
sebesar 22,5% sehingga meningkatkan hasil underwriting yang pada
gilirannya meningkatkan net income.
Throughout the 2010-2011 period increased by 22.5% of Gross Premiums
thus improving underwriting results, which in turn increases net income.
Dampak Perubahan Harga terhadap
Penjualan/Pendapatan serta Laba
Impact of Changes in Price to Sales / Revenues
and Earnings
Sepanjang periode 2011 rate Premi relatif stabil, peningkatan
pendapatan disebabkan karena peningkatan penjualan / peningkatan
perolehan Premi.
Throughout the period 2011 premium rate is relatively stable, the increase
in revenue due to increased sales / acquisition premiums increase.
•
General Reserves are intended to increase Paid-up Capital. Paid up
Capital in the plan will continue to be improved to meet the Authorized
Capital. Paid up Capital Improvement is needed to expand capacity
and to back up your company's exposure and liability of insurances
that use Exchange.
•
In accordance with the directives of RUPS and RKAP ratification 2012
and to anticipate the needs of increasing capital expenditure, the
formation of the proposed reserve goal is 65%. The purpose of the
reserve is intended to provide a budget in order to finance capital
expenditure for the coming year.
•
PKBL and PUKK Funds of 2% respectively according to the RKAP in
2011.
114 Laporan Tahunan 2011
Ikatan Material Investasi Barang Modal
Bond of Investment of CAPITAL Goods
Sepanjang tahun 2011, Asuransi ASEI telah melakukan beberapa
ikatan material dalam rangka investasi barang modal dengan
beberapa mitra kerja untuk pembangunan beberapa proyek strategis.
Adapun penjelasannya tentang proyek dimaksud, yang meliputi
tujuan ikatan, sumber dana yang digunakan oleh Asuransi ASEI, mata
uang yang menjadi denomisasi proyek dan upaya yang dilakukan
untuk melindungi risiko eksposure posisi mata uang asing dari proyek
terkait, dapat dilihat melalui tabel, sebagai berikut:
Ÿ Pengembangan Ruang Kantor Graha ASEI
Ÿ Pembelian Gedung Kantor-Kantor Cabang Semarang
Ÿ Pengembangan Ruang Kantor Cabang Palembang
Ÿ Pembelian Gedung Kantor-Kantor Cabang Bandung
Ÿ Pembelian Gedung Kantor-Kantor Cabang Jakarta 2
Throughout the year 2011, Asuransi ASEI has done some bonding material
in the context of capital investment goods with multiple partners for the
development of several strategic projects. The description of the intended
project, which includes bonding purposes, the source of funds used by
Asuransi ASEI, the currency becomes denomination projects and efforts
made to protect the risk exposure of foreign currency-related projects, can
be seen through the table, as follows:
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi
Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Information and Material Facts Occurring
after the Accountant’s Repor
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi pada kegiatan
bisnis Asuransi ASEI sepanjang tahun 2011 setelah tanggal laporan
akuntan.
There is no information or material facts that occured in business activity
during the year 2011 Asuransi ASEI after the date of the accountant's
report.
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Office space development Graha ASEI
Building purchase Semarang Branch Offices
Space Development Branch Palembang
Purchase of Branch Office Building, Bandung
Purchase of Branch Office Building, Jakarta 2
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Kebijakan dividen dan jumlah dividen per tahun pada periode 2010
dan 2011, dapat kami sampaikan, sebagai berikut:
Dividend policy and the amount of dividends per year in the period 2010
and 2011, can we say, as follows:
2010
Uraian / Description
Dividen / Dividend
2011
Jumlah / Total
(Rp)
Payout Ratio
(%)
Jumlah / Total
(Rp)
Payout Ratio
(%)
14.436.450.000,00
30,00
8.269.000.000
12,19
Pertimbangan atas usulan Dividen sebesar 15% (lima belas persen)
tersbut adalah dalam rangka menambah dana Cadangan Umum
dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan.
Consideration of the proposed dividend of 15% (fifteen percent) in order
to serve targeted are adding to the general reserve fund to strengthen the
capital structure.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum
Realization of Use of Public Offering Funds
Asuransi ASEI merupakan perusahaan yang semua sahamnya
dipegang oleh Pemerintah Republik Indonesia (100,00%) dan/atau
belum mencatatkan sahamnya di Pasar Modal. Dengan demikian,
tidak ada laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum
dalam Laporan Tahunan ini.
Asuransi ASEI is a company in which all shares are held by the Government
of the Republic of Indonesia (100.00%) and / or is not yet listed on the
Capital Market. Thus, there is no report of use of proceeds from the
realization of a public offerings in this Annual Report.
2011 Annual Report 115
Informasi Material Investasi, Ekspansi,
Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Utang/
Modal
Information on Material Investment,
Expansion, Divestment, Aquistions, Debt/
Capital Restructuring
Sepanjang periode 2011, Asuransi ASEI melakukan ekspansi dalam
rangka pengembangan perusahaan dengan didirikannya tiga kantor
pemasaran, dan sepuluh pemeringkatan kantor pemasaran menjadi
kantor cabang.
Throughout the period of 2011, Asuransi ASEI in order to expand the
company's development with the establishment of three sales offices, and
ten ranking marketing offices into branch offices.
Informasi Transaksi Material yang
Mengandung Benturan Kepentingan dan/
atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
Transaction Information Containing
Material Conflicts of Interest and / or
Transactions with Affiliated Parties
Sepanjang tahun 2011, tidak terjadi transaksi material yang
mempunyai hubungan istimewa dan/atau transaksi yang
mempunyai hubungan istimewa.
Throughout the year 2011, there were no material transactions that have a
special relationship and / or transactions that have a special relationship.
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Berpengaruh Signifikan
Changes in Legislation with Significant
Impacts
Sepanjang periode 2011, tidak terjadi perubahan peraturan
perundang-undangan yang berdampak signifikan terhadap laporan
keuangan Asuransi ASEI.
Throughout the year 2011, no changes in legislation have been made that
would have a significant impact on Asuransi ASEI.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
ACCOUNTING POLICIES
Sepanjang periode 2011, tidak terjadi perubahan kebijakan akuntansi
Asuransi ASEI yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan
Asuransi ASEI.
Throughout the year 2011, no change in accounting policy that would
have a significant impact on Asuransi ASEI.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
YANG BAIK
Good Corporate Governance
118 Laporan Tahunan 2011
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance
Bagi Asuransi ASEI, implementasi GCG
bukan hanya sekadar kewajiban, namun sudah
merupakan suatu KENISCAYAAN untuk menjaga
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
perusahaan kepada publik
For Asuransi ASEI, GCG implementation is not only a must, but also as a necessity
in order to maintain transparency and accountability of the company to public.
Paradigma Asuransi ASEI
Asuransi ASEI Paradigm
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance (GCG))
adalah suatu rangkaian mekanisme atau sistem yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan harapan para
pemangku kepentingan (stakeholders), selaras dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, serta patuh pada norma-norma
etika bisnis yang berlaku secara universal dan tata nilai perusahaan
yang dijunjung tinggi oleh seluruh jajaran perusahaan. Mekanisme
atau sistem ini mempengaruhi penetapan dan pencapaian tujuan
perusahaan, pemantauan dan penilaian risiko usaha, memaksimalkan
upaya peningkatan kinerja dan pembentukan serta pengembangan
budaya kerja di lingkungan perusahaan.
Good Corporate Governance (GCG) is a system that controls and directs
a company to be in-line with its stakeholders’ will, apply rules and policy,
as well as to obey the universal business norms and ethics; and corporate
values that are upheld by all levels of the company. This mechanism
or system effects the establishment and achievement of corporate
objectives, monitoring and assessment of business risks, maximizes efforts
to improve performance, and establishes and developss work culture in an
enterprise environment.
Bagi Asuransi ASEI (paradigma) implementasi GCG bukan hanya
sekadar kewajiban, namun sudah merupakan suatu keniscayaan
untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
perusahaan kepada publik. Pengembangan GCG selaras dengan best
practices secara berkesinambungan dan/atau implementasi GCG
secara konsisten tidak hanya mendorong perusahaan untuk:
For Asuransi ASEI, GCG implementation is not only a must, but also as
a necessity in order to maintain transparency and accountability of the
company to public. GCG development, which is in line with continuous
and consistent best practice, not only is able to push the company to:
Ÿ Menciptakan nilai melalui sikap dan perilaku kewirausahaan
Ÿ Memberikan pelayanan yang bernilai tinggi, inovatif, ramah,
efisien dan efektif.
Ÿ Menyelenggarakan riset/penelitian dan pengembangan yang
tepat guna.
Ÿ Menyediakan sistem pengendalian yang dapat menjamin
akuntabilitas yang sepadan dengan risiko usaha yang dihadapi.
•
•
Create value through entrepreneurship behavior and attitude;
Give high quality, innovative, friendly, efficient and effective service;
•
conduct useful and applicable research and development;
•
provide a control system that may ensure an equal accountability
worth its risks;
2011 Annual Report 119
Ÿ Menciptakan iklim persaingan yang sehat.
Ÿ Menjaga kelangsungan usaha perusahaan.
•
•
Namun, lebih dari semua itu, dapat:
Ÿ Memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan yang
adil kepada para Pemegang Saham, pengelola, dan pemangku
kepentingan lainnya, melalui peningkatan nilai Pemegang Saham
(shareholder value), secara maksimal.
Ÿ Memberikan kontribusi secara maksimal pada peningkatan
pelayanan jasa asuransi/penjaminan yang dikelola.
Ÿ Meningkatkan dan menjaga citra perusahaan melalui pelayanan
prima di bidang asuransi.
Ÿ Menjaga sumber dana yang dimiliki dan digunakan untuk usaha
perusahaan.
But also, more than all of that can:
• give maximum protection and fair treatment to shareholders,
management, and other stakeholders through shareholders value
improvement maximally.
Paparan tentang Implementasi GCG periode 2011 dan Road
Map Rencana Pengambangan GCG, dapat dilihat pada Laporan
Keberlanjutan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam
Laporan Tahunan ini.
Implementation of GCG 2011 and the GCG development road map can
be seen in the Improvement Report which is inseparable from this annual
report.
•
•
•
create a healthy competitive environment;
maintain continuity of business;
give maximum contribution to insurance service improvement or
manageable investment.
improve and maintain corporate image through maximum
insurance service.
maintain investment resources possessed and used by businesses.
STRUKTUR DAN MEKANISME TATA KELOLA
GOVERNANCE STRUCTURE AND MECHANISMS
Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Asuransi ASEI
diimplementasikan melalui struktur dan mekanisme tata kelola
organ-organ perusahaan, yaitu: Pemegang Saham, Direksi, Jajaran
Manajemen, serta Organ-Organ Pendukung lainnya.
GCG in Asuransi ASEI environment is implemented through a structure
and mechanism of the company's division management, which are:
shareholder, BODs, management function, as well as other supporting
department.
120 Laporan Tahunan 2011
Secara garis besar dapat kami sampaikan, Organ-Organ Perusahaan
terdiri dari:
Ÿ Organ Utama, yang terdiri dari: Pemegang Saham, Komisaris dan
Direksi.
Ÿ Organ Pendukung, antara lain: Sekretaris Perusahaan, Satuan
Pengawasan Intern, Komite Audit, dan Auditor Eksternal.
In general, we will show you the company's organizational structure. they
are:
• Main organs, they are: shareholders, Board Of Commisioners, and
Board of Directors.
• Supporting organs: company's structure. Company’s secretary,
Internal supervising committee, Auditory committee, and External
auditor.
Pemegang Saham
Shareholders
Pemegang Saham adalah organ perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala
wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris. Kepemilikan saham Asuransi ASEI 100% dikuasai
Pemerintah, yang pembinaannya di bawah Kementerian BUMN
secara administrasi dan Departemen Keuangan secara teknis.
shareholders are company’s organ with the highest power and rule over
any policies not given to Board Of Directors or Board Of Commisioners.
Asuransi ASEI’s shares are 100% possessed by government under
development of BUMN ministry (State-Owned Enterprise) in terms of
administration, and Treasury Department in technical terms.
Hak - hak Pemegang Saham
Ÿ Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak
suaranya.
Ÿ Menerima bagian keuntungan dari perusahaan.
Ÿ Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi
yang menyangkut perusahaan termasuk keuangan, teknik dan
hal-hal lain yang dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan
Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Ÿ Memperoleh informasi mengenai perusahaan secara tepat waktu
dan teratur agar memungkinkan bagi Pemegang Saham untuk
membuat keputusan dalam rangka pengembangan usaha
berdasarkan informasi yang diterimanya.
Ÿ Memperoleh penjelasan tentang penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik.
Shareholder Rights:
• To be involved and come in shareholders meeting and draw on their
right of voice.
• To receive profit share from the company.
• To receive explanation thoroughly on any information related to the
company which include financial and technical report as well as
other reports stated inside the Annual Report and Annual Shareholder
Meeting (RUPS).
• To receive information upon the company timely and systematically
for them to be able to make decisions for company’s development
based on information received.
Wewenang Pemegang Saham
Ÿ Mengangkat dan memberhentikan Direksi
Ÿ Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
Ÿ Menilai kinerja Komisaris dan Direksi.
Ÿ Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang diterima
dari Komisaris.
Ÿ Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan) serta
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahunan.
Ÿ Menetapkan remunerasi Direksi.
Shareholders authority:
• To hire and to dismiss Board Of Directorss.
• To hire and to dismiss commissary.
• To assess Board Of Directors and Commissioners performance.
• To assign external auditor based on suggestion from Commissioners.
Pada tahun 2011, Asuransi ASEI telah menyelenggarakan RUPS
sebanyak 2 kali, yaitu: pada tanggal 30 Mei 2011, dan telah
menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut:
In 2011, Asuransi ASEI has been organizing the AGM as much as two
times, namely: on May 30, 2011, and has produced some of the following
decisions:
Keputusan RUPS Pertama
1. Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan
keuangan tahun buku 2010 Asuransi ASEI
ŸNeraca
Neraca PT ASEI (Persero) per 31 Desember 2010 ditutup
dengan jumlah aset serta kewajiban dan ekuitas masingmasing sebesar Rp. 803,967 juta.
Decision of the First AGM
1. Approval of the Asuransi ASEI Annual Report and Financial
Statements Approval fiscal year 2010
ŸBalance
Balance PT ASEI (Limited) as at December 31, 2010 closed with
the amount of assets and liabilities and stockholders' equity
amounted to Rp. 803.967 million.
•
•
•
To receive explanation about Good Corporate Governance
application.
To validate corporate plan and work plan as well as Annual Corporate
Budget (RKAP).
To decide Board Of Directors remuneration.
2011 Annual Report 121
Ÿ Laba Setelah Pajak
Laba (Rugi) PT ASEI (Persero) pada tahun 2010 ditargetkan
memperoleh laba sebesar Rp. 48.121 juta.
2. Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (RKA PKBL) tahun Buku 2010.
3. Pemberian Pelunasan dan Pembenanan Tanggung Jawab kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.
4. Persetujuan Penggunaan Laba Tahun 2010 sebesar Rp. 48. 121
juta.
a. Dividen 30% = 14.436 juta.
b. Program Kemitraan 2% = 962 juta
c. Bina Lingkungan 2% = 962 juta
d. Cadangan Umum 66% = 31.760 juta
Total 100% = 48.121 juta
5. Penetapan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku
2010. Ditetapkan kemudian.
6. Gaji Direksi, honorarium dewan komisaris dan tunjangan serta
fasilitas lainnya tahun 2011 ditetapkan kemudian tersendiri.
Tunjangan atau fasilitas bagi direksi dan dewan komisaris
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07.
MBU/2010.
7. Menugaskan kepada Dewan Komisaris untuk memberikan
pertimbangan/alasan penunjukan Kantor Akuntan Publik Kanaka
Puradireja Suhartono.
Profit after Tax
Income (Loss) PT ASEI (Limited) in 2010 profit target of Rp. 48,121
million.
2. Ratification of the Annual Report of the Partnership and Environment
Development Program (RKA PKBL) Books in 2010.
3. The payment provision and Pembenanan Responsibility to the
Directors and the Board of Commissioners.
4. Approval of Use of Profits in 2010 amounted to Rp. 48. 121 million.
Ÿ
a. Dividend 30% = 14,436 million.
b. Partnership Program 2% = 962 million
c. Community Development 2% = 962 million
d. General reserve 66% = 31,760 million
Total 100% = 48,121 million
5. Determination of the Boards tantiem year 2010. Specified later.
6. Directors salaries, emoluments and allowances of the commissioners
as well as other facilities in 2011 established its own later.
Allowances or facilities for the board of directors and guided by the
Minister of State Enterprises No. PER-07.MBU/2010.
7. Assign to the Board of Commissioners to give consideration / Office
reasons for the designation of Certified Public Accountants Kanaka
Puradireja Suhartono.
Keputusan RUPS Kedua melalui Dewan Komisaris No.
Keputusan: KEP-07/DK-ASEI/XII/2011 tanggal 30 Desember
2011 tentang Pengesahan RKAP tahun 2012 dengan hasil
sebagai berikut:
1. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
Ÿ Proyeksi Neraca
Neraca PT ASEI (Persero) per 31 Desember 2012 diproyeksikan
ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva masing-masing
sebesar Rp. 1.143.486 Juta.
Ÿ Perhitungan Laba/Rugi
Laba setelah pajak penghasilan PT ASEI (Persero) Tahun 2012
ditargetkan sebesar Rp. 77.513 Juta.
Ÿ Rencana investasi dan hasil investasi
Jumlah dana investasi per 31 Desember 2012 diproyeksikan
sebesar Rp 725.844 Juta, sedangkan hasil investasi yang
diharapkan dalam tahun 2012 ditargetkan sebesar Rp. 61.625
Juta.
Ÿ Rencana Belanja Modal
Belanja Modal tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp. 64.538
Juta.
The decision by the Board of Commissioners Meeting No.
Decision: KEP-07/DK-ASEI/XII/2011 dated December 30, 2011 on
the Ratification RKAP 2012 with the following results:
2. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (RKA PKBL).
2. Ratification of the Work Plan and Budget and the Community
Development Partnership Program (RKA PKBL).
1. Ratification of Corporate Work Plan and Budget (RKAP)
Ÿ Balance Sheet Projections
Balance PT ASEI (Limited) as at December 31, 2012 is projected to
be closed by the amount of assets and liabilities amounted to Rp.
1,143,486 million.
Ÿ Profit / Loss
Profit after tax PT ASEI (Limited) In 2012 a target of Rp. 77 513
million.
Ÿ Investment plans and investment returns
The number of investment funds by December 31, 2012 is
projected at USD 725 844 million, while investment returns are
expected in 2012 is targeted at Rp. 61 625 million.
Ÿ
Capital Expenditure Plans
Capital expenditures in 2012 are budgeted at Rp. 64 538 million.
122 Laporan Tahunan 2011
Dewan Komisaris
Board of CommiSsioners
Dewan Komisaris adalah Organ Utama Perusahaan yang mewakili
Pemegang Saham, mempunyai kedudukan independen, bertugas
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan kegiatan kepengurusan perusahaan, termasuk
pelaksanaan Corporate Plan perusahaan, RKAP, sesuai Akte Pendirian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Board Of Commisioners is the main organ in a company that represents
the shareholders and has an independent position, which is in charge
of supervising and advising the Board Of Directors in doing company’s
management. This includes: corporate plan, annual corporate budget
applications in-line with company establishment deed and applied rules.
Komposisi Dewan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris Asuransi ASEI terhitung mulai tanggal 7
Oktober 2010 berdasarkan SK Menteri BUMN No. KEP-225/MBU/2010,
adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners Structure
Board Of Commisioners structure of Asuransi ASEI started on October 7,
2010 and is based on SK (Decision Letter) of Stated-Owned Enterprises
Ministry (Kementrian BUMN) No. KEP-225/MBU/2010, are as follows:
Komisaris Utama
Komisaris
President Commissioner : Erlangga Mantik
Commissioner
: Hesti Indah Kresnarini
Bambang Sabariman
: Erlangga Mantik
: Hesti Indah Kresnarini
Bambang Sabariman
Komisaris Independen dijabat oleh Bambang Sabariman yang
telah lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh
Kementerian Keuangan serta disahkan oleh Pemegang Saham
melalui Surat No. KEP-225/MBU/2010 tanggal 7 Oktober 2010.
Independent Board Of Commisioners is held by Bambang Sabariman
who has agreed in compliance and feasibility test done by Treasury
Minister and has been validated by shareholders through letter number
KEP-225/MBU/2010 dated October 7, 2010.
Tugas dan Tanggung Jawab
Duty and Responsibility
Tugas utama komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap
kebijakan Direksi dalam menjalankan usaha Asuransi ASEI dan
memberi nasihat kepada Direksi. Untuk memenuhi peran ini, mereka
mempunyai tanggung jawab tertentu, sebagai berikut:
Ÿ Mengarahkan dan menyetujui strategi, rencana kerja dan
anggaran Asuransi ASEI (RJPP dan RKAP) serta mengevaluasi
pelaksanaannya.
Ÿ Memastikan bahwa Asuransi ASEI memiliki sistem kontrol yang
memadai terutama dalam pengendalian risiko, keuangan dan
kepatuhan.
Ÿ Melaksanakan kepentingan Perseroan dengan memperhatikan
kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab
kepada RUPS.
Ÿ Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi
serta menandatangani laporan dimaksud.
Ÿ Mengajukan nominasi calon anggota Direksi dan Komisaris
kepada Kementerian BUMN apabila diminta.
Main duty of Commissioner is to supervise the Board Of Directors’s policy
in doing Asuransi ASEI’s business. To fulfill this role, they have some certain
responsibilities as follows:
Ÿ Melakukan pengkajian terhadap paket remunerasi untuk Direksi.
Ÿ Memonitor pelaksanaan Good Corporate Governance dan
menyetujui perbaikan jika diperlukan.
Ÿ Directing and approving strategy, work plan and Asuransi ASEI
budget (RJPP and RKAP) as well as evaluating their application.
Ÿ Ensuring that Asuransi ASEI has control system which is adequate
especially in risk controlling, finance and compliance.
Ÿ
Implementing company’s needs by paying attention to shareholder’s
interests and responsible to the Annual Shareholder Meeting (RUPS).
Ÿ Researching and reviewing annual report prepared by Board Of
Directors and approving it.
Ÿ Proposing Board Of Directors and Board Of Commisioners’s
candidates to the Ministry of State-Owned Enterprises (BUMN) if it is
required.
Ÿ Doing assessment of Board Of Directors remuneration.
Ÿ Monitoring Good Corporate Governance application and approving
improvement if required.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
Role and Responsible of Board Of Commisioner
Program Kerja dan KPI Dewan Komisaris Tahun 2011
Dewan Komisaris PT ASEI (Persero) tahun 2011 belum menyusun
KPI, mengangat Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/
Work Program and KPI of Commissioners 2011
Regarding to State-Owned Enterprise (BUMN) rules No.PER-01/MNU/2011
which started to roll on August 1, 2011, Board of Commisionerss of PT ASEI
2011 Annual Report 123
MNU/2011 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2011, sehingga Dewan
Komisaris tahun 2011 hanya menyusun Program Kerja, antara lain:
Ÿ Melakukan analisis laporan perkembangan perusahaan / laporan
keuangan bulanan (atau triwulanan) berjumlah 12 analisis.
Ÿ Rapat Dewan Komisaris, minimal 12 kali dalam 1 tahun (minilam 1
bulan 1 x).
Ÿ Memberikan nasehat kepada Direksi, disampaikan dalam rapat
Dewan Komisaris bersama Direksi, dalam bidang: 1) Premi
2) Underwriting, 3). Hasil Underwriting Bersih 4) Investasi,
5) Akuntansi / Keuangan, 6) Organisasi dan SDM, 7) Sistim
Pengendalian Intern dan 8). Mekanisme kerja dan sistim informasi
Ÿ Pengamatan/kunjungan langsung ke Kantor Cabang, minimal 2
kali kunjungan.
Ÿ Menyampaikan Surat Tanggapan terhadap RKAP tahun 2012.
Ÿ Menyampaikan program kerja tahunan, yang menjadi bagian dari
RKAP tahun 2012.
Ÿ Menyampaikan Surat Tanggapan atas Kinerja Triwulan, (sekaligus
melaporkan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Dewan
Komisaris), berjumlah 7 surat, yaitu untuk: Triwulan I, Semester
I dan Triwulan III, Usulan KAP, Tanggapan RKAP, Laporan
Pengesahan RKAP 2012, TAnggapan Evaluasi Sistim Pengendalian
Intern.
Ÿ Menyampaikan Surat Tanggapan atas Laporan Tahunan tahun
2010.
Ÿ Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
tahun 2010, yang menjadi bagian dari Laporan Tahunan tahun
2010.
Ÿ Laporan khusus lainnya, akan disampaikan jika terdapat hal
penting yang harus dilaporkan atau ada penugasan khusus dari
Pemegang Saham.
(Persero) year 2012 have no KPI. Thus Board Of Commisionerss duties in
year 2011 are to set up work plan, such as:
Ÿ Doing report analysis of company development / monthly or
quarterly financial report as many as 12 analyses.
Ÿ Board Of Commisionerss meeting minimum 12 times in 1 year (once
in a month minimum)
Ÿ Giving advice to Board Of Directorss which is shared in Board Of
Commisioners meeting along with Board Of Directorss, in terms
of: 1) Premium 2) Underwriting, 3). Nett Underwriting Revenues
4) Investment, 5) Accounting / Financial, 6) Organization and HR,
7) Internal Controlling System and 8) Working mechanism and
information system.
Ÿ Supervising / direct visit to branches, minimum twice (in a year).
Ÿ
Ÿ
Delivering a response letter on RKAP year 2012.
Delivering annual work plan which becomes part of RKAP year 2012.
Ÿ Delivering a response letter on quarterly performance report (as well
as reporting realization of indicator achievement from Board Of
Commisioners’s performance) as many as 7 letters for: 1st quarter, 1st
semester and 3rd quarter, KAP proposal, RKAP response, RKAP 2012
Validation Report, and Evaluation of Internal Controlling System
response.
Ÿ Delivering response letter on annual report year 2010.
Ÿ Delivering duty report of Board Of Commisioners performance year
2010, which will be part of annual report.
Ÿ Other specific report, will be delivered if there is important issue that
should be reported or special task from shareholders.
Laporan Program Kerja dan Realisasi Tahun 2011
Work Plan Report and Actual year 2012
Evaluasi dan Analisis Laporan Keuangan Berkala
Dewan Komisaris melakukan evaluasi dan analisis terhadap laporan
perkembangan kegiatan perusahaan secara berkala (laporan bulanan,
triwulanan, semesteran maupun tahunan), baik yang dilakukan
sendiri, maupun bersama Komite Audit, sebanyak 12 kali (12 laporan).
Evaluation and Analysis Financial Report and Evaluation
Board Of Commissioners does the evaluation and analysis to development
report of the company periodically (monthly, quarterly, semester, and
annually), both alone or along with audit commission as many as 12
reports.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, antara
lain dijelaskan bahwa Dewan Komisaris mengadakan rapat paling
sedikit setiap bulan sekali. Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris
dapat mengundang Direksi, di samping itu Dewan Komisaris dapat
mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau
beberapa anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan Direksi.
Dengan demikian rapat Dewan Komisaris minimal 12 kali dalam
setahun. Yang termasuk rapat Dewan Komisaris adalah rapat-rapat
Dewan Komisaris maupun rapat koordinasi antara Direksi dengan
Dewan Komisaris.
Board Of Commisioner Meeting Frequency
In accordance with company’s provision role, which is explains that Board
of Commissioners should conduct meetings at least once in a month. In
the meetings, the commissary may invite the Board Of Directors. Besides,
the commissary may conduct a meeting at any time by request of one or
some Board of Commisioners members, or Board Of Directors. Thus Board
Of Commisionerss’ meeting is at least 12 times in a year. Which is included
in Board of Commisioners’s meeting is Board of Commisioners meeting
itself or coordination meeting between Board Of Directors and Board of
Commisioners.
124 Laporan Tahunan 2011
Dalam pelaksanaannya, rapat Dewan Komisaris tahun 2011, sebanyak
30 kali, yang terdiri dari:
Ÿ Rapat Internal Dewan Komisaris telah sebanyak 12 kali.
Ÿ Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi, yang dihadiri
pula Komite Audit sebanyak 12 kali.
In doing that, commissary meetings in 2011 were conducted 30 times, which included:
Ÿ Internal Board Of Commisioners meetings 12 times.
Ÿ Joint meeting between the commissary and Board Of Directors, also
attended by audit committee 12 times.
Adapun tingkat kehadiran masing-masing Anggota Dewan Komisaris
dalam rapat dimaksud, dapat disampaikan, sebagai berikut:
The level of attendance of each Board of Board Of Commisionerss
members at the meeting can be delivered as follows:
Tabel: Rapat Internal Dewan Komisaris
Table: Internal Board of Board of Commisioners Meetings
Nama / Name
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / % Attendance
Erlangga Mantik
Komisaris Utama / President Commissioner
12
100
Hesti Indah Kresnarini
Komisaris / Commissioners
9
75
Bambang Sabariman
Komisaris / Commissioners
12
100
Tabel: Rapat Gabungan Dewan Komisaris
Nama / Name
Table: Joint Meeting of the Board of Commissioners
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / % Attendance
Erlangga Mantik
Komisaris Utama / President Commissioner
12
100
Hesti Indah Kresnarini
Komisaris / Commissioners
9
75
Bambang Sabariman
Komisaris / Commissioners
12
100
Zaafril Razief Amir
Direktur Utama / President Director
12
100
Mathin F. Simarmata
Direktur Keuangan / Finance Director
12
100
Indra Noor
Direktur Operasional / Operation Director
12
100
Pramudjito
Anggota / Member
12
100
I Wayan Sudiarsa
Anggota / Member
12
100
Komisaris / Commissioners
Direksi / Directors
Komite Audit / Audit Committee
Dalam rapat internal Dewan Komisaris yang dihadiri oleh Komite
Audit membahas beberapa hal antara lain: laporan keuangan, GCG,
sistem pengendalian internal dan pengendalian manajemen risiko,
mempersiapkan hal-hal yang akan dimintakan klarifikasi kepada
Direksi serta hal-hal yang menjadi perhatian Direksi, yang selanjutnya
dibahas dalam rapat Koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi.
Sedangkan, yang dibahas rapat gabungan Dewan Komisaris dengan
Direksi, antara lain:
In the internal board of Board Of Commisioners meeting, which was also
attended by audit committee, the following were discussed: financial
report, GCG, internal control system and risk management controlling,
preparing material that will be clarified by Board of Directorss as well
as anything that becomes their concern. The aforementioned would
also be followed up on in the joint meeting between the board of Board
of Commisionerss and Directors. Whilst, the joint meeting between the
Board of Commisioners and Board of Directors discussed:
2011 Annual Report 125
Perkembangan operasional perusahaan;
Perkembangan kinerja bulanan;
Klarifikasi dan pendalaman kinerja bulanan perusahaan;
Pemberian arahan/nasehat kepada Direksi;
Permasalahan yang peru menjadi perhatian Direksi;
Mempersipakan tanggapan kepada Pemegang saham atas
laporan berkala
Ÿ Persiapan pemberian tanggapan atas kinerja perusahaan tahun
2010.
Ÿ Persiapan pemberian tanggapan atas RKAP 2012.
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Company’s operational development;
Monthly performance development;
Clarification and deepening of company’s monthly performance;
Board Of Directors directing and advice;
Issues that should become Board Of Directors’ concern;
Preparing response to shareholders on periodical report;
Ÿ
Response preparation to company’s performance in 2010;
Ÿ
Preparation of RKAP 2012 response.
Memberi Masukan, Arahan dan Nasehat kepada Direksi
Dewan Komisaris memberikan arahan/masukan kepada Direksi
sehubungan dengan operasional, antara lain:
Ÿ Meningkatkan kinerja kerja sama dengan para agen pemasar,
para asosiasi kontraktor maupun peluang-peluang untuk
meningkatkan produksi premi surety .
Ÿ Melakukan upaya penagihan termasuk langkah-langkah hukum
yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan subrogasi.
Ÿ Meminta dan mengarahkan Direksi untuk me-review dan
menyempurnakan kebijakan dan SOP investasi atas penempatan
dana Meminta dan mengarahkan Direksi untuk me-review dan
menyempurnakan kebijakan dan SOP investasi atas penempatan
dana.
Ÿ Meningkatkan kolektibilitas piutang-piutang tersebut dan
diharapkan dapat memperbaiki cash flow untuk operasional
perusahaan.
Ÿ Mengoptimalkan peran dan fungsi dari Manajemen Risiko dan
Satuan Pengawasan Intern (SPI).
Ÿ Meningkatkan kemampuan dan keahlian staf/karyawan melalui
pendidikan dan latihan baik formal maupun non formal, serta
mengembangkan Tehnologi Informasi (TI) yang ada sehingga
diperoleh IT yang sesuai dengan kebutuhan yang dapat
mendukung operasional perusahaan (kantor pusat dan cabang).
Ÿ Mengarahkan Direksi untuk memperbaiki kinerja underwriting,
menyusun target dan tolok ukur kinerja SBU dan kinerja cabang
dengan sasaran untuk meningkatkan prestasi SBU dan kantor
cabang melalui penerimaan premi, pengendalian klaim secara
efektif sehingga dapat menekan loss ratio dan peningkatan Hasil
Undewriting Bersih (HUB).
Ÿ Mengarahkan Direksi untuk me-review dan menyempurnakan
kebijakan dan SOP investasi atas penempatan dana dan hasil
investasi secara lebih intensif, melakukan analisa bersama secara
mendalam dan lebih berhati-hati sebelum melakukan investasi
serta melakukan penagihan subrogasi.
Giving Input, Direction and Advice to Board of Directors
Board Of Commisionerss give input, direction and advice top Board Of
Directorss in relation to operational issue, such as:
Ÿ Improving cooperation performance with sales agents, contractor
association or opportunities to surety premium production.
Kunjungan Langsung ke Kantor Cabang dan/atau Kantor
Pemasaran
Dalam rangka mendapatkan gambaran mengenai profil Kantor
Cabang dan/atau Kantor Pemasaran atas perkembangan operasional
dan permasalahan yang menjadi kendala dalam pengembangan
Direct Visit to Branches and or Sales Offices
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Improving collection effort including legal measurement necessary to
increase subrogation revenue.
Asking and directing Board Of Directors to review policy and SOP on
investment placement.
Ÿ Improving collectability of those debts and credits to be projected to
improve cash flow of corporate operational.
Ÿ Optimizing role and function of risk management and Internal
Monitoring Committee (SPI).
Ÿ Improving ability and skill of the employees through education
and training formally and informally, also developing the existing
information technology (IT) to meet operational demand (HO and
branches).
Ÿ Directing Board Of Directors to improve underwriting performance,
target settlement and SBU performance benchmark as well as
branches. Those are done to improve SBU and branches’ achievement
through received premium, effective claim control to press down loss
ratios and underwriting nett income (HUB).
Ÿ
Directing Board Of Directors to review investment SOP on investment
allocation and investment income intensively, doing analysis in
depth and carefully investing as well as doing subrogation collection.
In accordance with having a big picture on branches or sales offices
on operational development and development issues, the Board Of
Commisionerss have visited and made direct observations (minimum)
126 Laporan Tahunan 2011
kantor cabang, maka Dewan Komisaris telah melakukan kunjungan dan
pengamatan langsung ke Kantor Kantor Cabang yang direncanakan
minimal 2 kali dalam setahun, namun hanya direalisasikan 1 kali
yaitu ke Kantor Cabang Surabaya. Dalam kunjungan tersebut telah
dilakukan, antara lain:
Ÿ Pemantauan operasional/perkembangan secara langsung di
Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran;
Ÿ Sistem Administrasi dan laporan-laporan periodeik yang di Kantor
Cabang dan Kantor Pemasaran.
Ÿ Memberikan arahan dan masukan kepada pegawai Kantor
Cabang dan Kantor Pemasaran.
twice a year, except once in a Surabaya Branch. The visit has agendas
such as:
Laporan kepada Pemegang Saham
Pada tahun 2011, Dewan Komisaris telah menyampaikan beberapa
laporan kepada Pemegang Saham/RUPS, antara lain:
Ÿ Surat rekomendasi revisi RKAP PT ASEI (Persero) dengan surat
nomor: S-05/DK-ASEI/III/2011 tanggal 11 Maret 2011;
Ÿ Laporan/surat tanggapan atas Laporan Tahunan 2010 dan telah
disampaikan keapda Pemegang Saham dengan surat nomor:
S-10/DK-ASEI/V/2011 tanggal 11 Mei 2011;
Ÿ Surat usulan perubahan Anggaran Dasar PT ASE (Persero) kepada
Pemegang Saham terkait Penetapan batasan Kewenangan
Direksi dan Dewan Komisaris PT ASEI (Persero) dalam melakukan
kerjasama, sesuai dengan surat nomor: S-11/DK-ASEI/V/2011
tanggal 11 Mei 2011;
Ÿ Laporan tentang Tugas Pengawasan selama tahun 2010 telah
disusun dan menjadi bagian dalam Laporan tahunan Tahun 2010;
ŸLaporan/Surat tanggapan atas perkembangan kegiatan
perseroan telah disampaikan kepada Pemegang saham/Menteri
BUMN melalui surat Nomor: S-20/DK-ASEI/VIII/2011 tanggal 22
Agustus 2011, S-36/DK_ASEI/XI/2011 tanggal 18 November 2011.
Ÿ Program Kerja Tahunan untuk tahun 2012 telah disusun dan
menjadi bagian dalam RKAP PT ASEI (Persero) Tahun 2012 dan
tel;ah disampaikan keapda Pemegang Saham;
Ÿ Surat Usulan kepada Menteri Negara BUMN tentang KPI Dewan
Komisaris tahun 2012.
Shareholder Reports
In 2011, the Board Of Commisioners delivered various reports to
shareholders, such as:
Ÿ Recommendation letter revision (RKAP) PT ASEI (Persero) no.: S-05/
DK-ASEI/III/2011 date March 11, 2011;
Ÿ Response on 2010 annual report, reported to shareholders in a letter
no: S-10/DK-ASEI/V/2011 date May 11, 2011;
Independensi Dewan Komisaris
Board of Commissioner Independency
Ÿ Komisaris dilarang memangku jabatan lain di perusahaan
atau organisasi lain yang berpotensi menimbulkan benturan
kepentingan.
Ÿ Lulus dari Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test)
yang diselenggarakan oleh pihak yang ditunjuk khusus untuk
menjalankan pengujian itu.
Ÿ Bersikap independen dari Direksi dan tidak melibatkan diri
dalam kegiatan dan pengambilan keputusan manajerial seharihari, seperti pengambilan keputusan tentang perekrutan,
pengangkatan, transfer, dan pemberhentian karyawan atau
mengadakan perjanjian kerja dan mengadakan kontrak-kontrak
kerjasama.
Ÿ Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Komisaris
yang dinyatakan bersalah dan menyebabkan suatu perusahaan
Ÿ Commissioner is not allowed to officiate at other companies or
organizations that have potential conflicts of interest.
Ÿ Direct operational supervision development in branches and sales
offices;
Ÿ Administration system and periodical report in branches and sales
offices.
Ÿ Giving direction and input to branches and sales offices employees.
Ÿ
Financial plan addendum PT ASE (Persero) to shareholders in relation
to delimitation of Board Of Directors and commissions authority PT
ASEI (Persero) in doing cooperation in line with letter no.: S-11/DKASEI/V/2011 date May 11, 2011;
Report on supervisory task in one year along 2010 has been set up to
be a part of annual 2010 report;
Ÿ Report on company’s activity has been delivered to shareholders
through letter number: S-20/DK-ASEI/VIII/2011 date August 22, 2011
and number: S-36/DK_ASEI/XI/2011 date November 18, 2011.
Ÿ
Ÿ Annual work plan for 2012 has been set up to be a part of RKAP PT
ASEI (Persero) year 2012 and has been delivered to the shareholders;
Ÿ
Ÿ
Proposal letter to Ministry of State-Owned Enterprise (BUMN) about
commissary’s KPI year 2012.
Pass the fit and proper test conducted by other appointed party.
Ÿ Become independent of Board Of Directors and not involved in daily
managerial decisions, such as: recruitment, promotion, transfer, and
employee layoffs or conducting of contract cooperation.
Ÿ Never been stated bankrupt or become a Board Of Commisioners
member stated to be guilty and cause a company in bankruptcy
2011 Annual Report 127
dinyatakan pailit sebelum pengangkatannya.
Ÿ Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ÿ Tidak berafiliasi dengan Partai Politik tertentu.
Ÿ Tidak boleh memiliki hubungan keluarga baik sedarah maupun
semenda dalam garis keturunan lurus tiga tingkat dan atau ke
samping tiga tingkat dengan Pemegang Saham atau Komisaris
yang lain atau para anggota Direksi (Hubungan keluarga sedarah
dan semenda dalam garis keturunan lurus yang dilarang adalah
hubungan kakek/nenek-cucu, mertua, anak tiri-cucu tiri, serta
hubungan darah ke samping yang dilarang adalah kakak/adik/
ipar sampai dengan saudara sepupu, dan kemenakan).
ŸKomisaris mengungkapkan Kepemilikan Saham beserta
keluarganya pada korporasi lain: Komisaris beserta keluarganya
tidak memiliki saham pada korporasi yang terafiliasi dengan
Asuransi ASEI sesuai dengan Surat Pernyataan yang dibuat oleh
masing-masing Direksi.
Ÿ Hubungan Keuangan dan Keluarga Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Asuransi ASEI,
dapat disampaikan melalui tabel, berikut ini:
before his/her promotion.
Ÿ Never been punished due to criminal act.
Ÿ Not affiliated to certain political party.
Ÿ Cannot have a family connection either direct or indirect (one until
three levels vertically and horizontally) to shareholders or other Board
Of Commisionerss or to Board Of Directors—grandparents, parentsin-law, son or grandson in-laws as well as siblings and nieces or
nephews.
Board Of Commisioners states his/her share-holdings along with his/
her family to other corporate holdings: Board Of Commisioners and
his/her family do not have any share in a company that is affiliated
with Asuransi ASEI according to the Board Of Directors statement
letter.
Ÿ Financial relationship and Board Of Commisioners’s family and
Board Of Directors and or shareholders that control Asuransi ASEI,
can be announced in this table as follow:
Ÿ
Hubungan Keuangan dengan
Financial relationships with
Nama / Name
Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Ya
Yes
Tidak
No
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Erlangga Mantik
Komisaris Utama
President Commissioner
Hesti Indah Kresnarini
Komisaris
Direksi
Board of
Directors
Ya
Yes
Pemegang Saham
Pengendali
Controlling
Shareholder
Tidak
No
Hubungan Keluarga dengan
Family relationship with
Ya
Yes
Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
Pemegang Saham
Pengendali
Controlling
Shareholder
Direksi
Board of
Directors
Ya
Yes
Tidak
No
Ya
Yes
Tidak
No
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Commissioners
Bambang Sabariman
Komisaris
Commissioners
Direksi
Board of Directors
Zaafril Razief Amir
Direktur Utama
President Director
Mathin F. Simarmata
Direktur Keuangan
Finance Director
Indra Noor
Direktur Operasional
Operations Director
Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Procedure to Determine Remuneration
of Board Of Commisioners and Board Of
Directors Members
Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, dapat disampaikan, sebagai berikut:
The procedures to determine remuneration of Board Of Commisioners
and Board Of Directors can be stated as follows:
128 Laporan Tahunan 2011
Ÿ Mengingat Asuransi ASEI belum memiliki Komite Remunerasi
maka prosedur penetapan besarnya remunerasi dan fasilitas
Komisaris dan Dewan Direksi diusulkan kepada Pemegang Saham
oleh Komisaris dan Direksi.
Ÿ Selanjutnya usulan tersebut akan dibahas dalam RUPS untuk
mendapatkan persetujuan.
Secara garis besar, proses penetapan remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi, dapat disampaikan melalui bagan ilustrasi, sebagai
berikut:
Considering Asuransi ASEI does not have a Remuneration Committee,
thus, procedure to determine amount of remuneration and Board Of
Commisioner Committee as well as Board Of DIrectors, should be
proposed to shareholders by Board Of Commisioners and Board Of
Directors;
Ÿ Then the proposal will be discussed in Annual Shareholders Meeting
for approval.
Ÿ
In an outline, remuneration process of Board Of Commisioners and Board
Of Directors can be described as follows:
Usulan Dewan Komisaris & Dewan Direksi
Proposal from BOC and BOD
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholder
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Remuneration for member of BOC & BOD
Stuktur dan Jumlah Nominal Remunerasi
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Structure and amount of remuneration
Board Of Commisioners and Board Of
Directors members
Struktur Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration Structure of Board Of Directors and Board Of
Commisioners
Board Of Commisioners and Board Of Directors receive both permanent
and not permanent remuneration as well as insurance. This is consists of:
Struktur dan jumlah nominal Remunerasi Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Asuransi
ASEI Nomor: KEP-31/D4.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 dapat kami
sampaikan, sebagai berikut:
Ÿ Gaji/Honorarium
Ÿ Tantiem
Ÿ Tunjangan
Ÿ Tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris, meliputi:
- Tunjangan Hari Raya Keagamaan
- Tunjangan Komunikasi
- Santunan Purna Jabatan
- Tunjangan Pakaian
- Tunjangan Transport
Ÿ
Tunjangan yang diberikan kepada Direksi, meliputi:
- Tunjangan Hari Raya Keagamaan
- Tunjangan Komunikasi
- Santunan Purna Jabatan
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Salary / Honorarium
Tantiem
Allowance
Ÿ Benefits provided to the Board, include:
- Religious Holiday Allowance
- Benefits Communications
- Full compensation Position
- Clothing allowances
- Transport allowance
Ÿ
Benefits provided to the Board, include:
- Religious Holiday Allowance
- Benefits Communications
- Full compensation Position
2011 Annual Report 129
-
Tunjangan Pakaian
Tunjangan Cuti tahunan
Tunjangan Cuti Besar
Tunjangan Perumahan
Tunjangan Biaya Utilitas
Ÿ
Fasilitas yang diberikan kepada Dewan Komisaris, meliputi:
- Fasilitas Kesehatan
- Fasilitas Perkumpulan Profesi
- Fasilitas Bantuan Hukum
Ÿ
Facilities granted to the Board, include:
- Health Facilities
- Society of Professional Facilities
- Legal Support Facility
Ÿ
Fasilitas yang diberikan kepada Direksi, meliputi:
- Fasilitas Kendaraan Dinas
- Fasilitas Kesehatan
- Fasilitas Perkumpulan Profesi
- Fasilitas Bantuan Hukum
- Fasilitas Rumah Jabatan
- Fasilitas Club Membership
- Fasilitas Biaya Representasi
Ÿ
Facilities provided to the Board of Directors, including:
- Vehicle Service Facilities
- Health Facilities
- Society of Professional Facilities
- Legal Support Facility
- Facilities Home Occupation
- Club facilities Membership
- Facility Fee Representation
Jumlah Nominal/Komponen Remunerasi Dewan Komisaris
dan Dewan Direksi
Jumlah dan Komponen Remunerasi setiap Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, dapat disampaikan melalui tabel, sebagai berikut:
-
Clothing allowances
Annual leave allowance
Large leave benefits
Housing allowances
Utility Cost Allowance
Nominal amount of Board Of Commisioners and Board Of
Directors remuneration
The remuneration amount and component on each Board Of
Commisioners and Board Of Directors member which have been realized
in 2011 is stated in the following table:
Daftar Pembayaran Honorarium dan Bantuan Transportasi Dewan Komisaris
Payments list and Transportation Assistance Board of Commissioners
Penerimaan per Tahun / Receipts per Year
Komisaris / Commissioners
Erlangga Mantik
Komisaris Utama / President Commissioner
Hesti Indah Kresnarini
Komisaris / Commissioners
Bambang Sabariman
Komisaris / Commissioners
288.000.000
259.200.000
259.200.000
Daftar Pembayaran Gaji dan Bantuan Uang Keamanan Direksi
List of Salary Payments and Money Security Assistance Directors
Total Penerimaan per Tahun Sebelum Potongan
Total Revenue per Year Before Cutting
Direksi / Board of Directors
Zaafril Razief Amir
Direktur Utama / President Director
Mathin F. Simarmata
Direktur Keuangan / Director of Finance
Indra Noor
Direktur Operasional / Director of Operation
Total
624.000.000
564.000.000
564.000.000
146.000.000
130 Laporan Tahunan 2011
Penilaian (Assessment) Kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi
Assessment of Board Of Commissioners and Board Of
Directors performances
Proses Pelaksanaan Assessment
Dewan Komisaris
Tahapan proses untuk menilai kinerja Dewan Komisaris dapat
disampaikan, sebagai berikut:
Ÿ Dewan Komisaris menyusun rencana kerja dan mencantumkannya
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan/RKAP.
Ÿ Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap pencapaian
rencana kerja secara mandiri dengan menggunakan kriteria
penilaian yang telah disetujui bersama.
Ÿ Penilaian kinerja masing-masing anggota Dewan Komisaris
dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dan hasilnya
dilaporkan kepada Pemegang Saham.
Ÿ Pemegang Saham menilai kinerja perusahaan, Dewan Komisaris,
dan Direksi berdasarkan laporan pencapaian kinerja yang dibuat
Dewan Komisaris dan Direksi.
Ÿ Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan oleh Pemegang Saham
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Assessment Process
Board of Commissioners
Process to assess Board Of Directors and Board Of Commisioners
performances are as follows:
• Board Of Commisioners creates a work plan and states it in the Work
and Company Financial Plan / RKAP.
• Board Of Commisioners assesses the work plan achievement alone by
using assessment criteria that have been agreed upon.
Direksi
Tahapan proses untuk menilai kinerja Direksi dapat disampaikan,
sebagai berikut:
Ÿ Indikator kinerja yang digunakan dalam penilaian kineja Direksi
ditetapkan berdasarkan kontrak manajemen dan RKAP yang
disepakati antara Pemegang Saham dan Direksi.
Ÿ Dewan Komisaris melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi
baik secara individu maupun kolektif setiap triwulan berdasarkan
target yang telah ditetapkan.
Ÿ Laporan penilaian terhadap kinerja Direksi disampaikan oleh
Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham.
Ÿ Remunerasi Direksi ditetapkan oleh Pemegang Saham sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Board of Directors
Process to assess directors’ performance is explained as follows:
•
Board Of Commisioners member performance assessment should be
done at least once a year, and it has to be reported to shareholders.
•
Shareholders will assess company’s performance, Board Of
Commisioners, Board Of Directors based on performance report
made by Board Of Directors and Board Of Commisioners.
Remuneration of Board Of Commisioners is determined by
shareholders in line with applied rules.
•
•
•
•
•
Performance indicators used in director performance assessment are
determined based on management contract and agreed in RKAP
between shareholders and Board Of Directors.
Board Of Commisioners assess the Board Of Directors performance
both individually as well as collectively quarterly based on determined
target.
Board Of Directors performance’s report is delivered by Board Of
Commisioners to the shareholders.
Board Of Directors remuneration is determined by shareholders
based on applied rules.
Pihak Pelaksana Assessment
Dewan Komisaris
Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris
adalah Dewan Komisaris itu sendiri dengan melakukan self assessment
dan Pemegang Saham yang kemudian dikukuhkan dalam RUPS.
Assessment Executor
Board of Commissioners
Assessment executor for Board Of Commisioners performance is the
Board Of Commisioners itself by doing self-assessment and shareholders
which later will be stated in RUPS.
Direksi
Sedangkan, pihak yang melakukan penilaian terhadap kinerja Dewan
Direksi adalah Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Dalam
melakukan penilaian terhadap kinerja Dewan Direksi, Dewan Komisaris
mengacu kepada indikator kinerja Dewan Direksi yang ditetapkan
berdasarkan kontrak manajemen dan RKAP yang disepakati antara
Pemegang Saham dan Direksi.
Board of Directors
Assessment executor for Board Of Directors is the Board Of Commisioners
and shareholders. In doing assessment, Board Of Commisioners refers
to Board Of Directors performance indicators that have been stated in
management contracts and agreed upon in RKAP between shareholders
and Board Of Directors.
2011 Annual Report 131
Dewan Komisaris dan Direksi akan mempertanggung jawabkan
pencapaian kinerja, termasuk didalamnya pelaksansaaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam RUPS.
Board Of Commisioners and Board Of Directors will responsible on
work achievement, in which included task completion and Board Of
Commisioners Board Of Directors responsibility in RUPS.
Kriteria (Indikator) Kinerja
Performance Indicators
Dewan Komisaris
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas pada bagian indikator
yang digunakan untuk menilai kinerja Dewan Komisaris adalah
rencana kerja yang disusun oleh Dewan Komisaris dan dicantumkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan/RKAP dan telah
disampaikan kepada pemegang saham.
Board of Commissioner
As already described above in the indicators used to assess the
performance of the Board of Commissioners is the work plan prepared by
the Board and included in the Work Plan and Budget Company / RKAP
and was submitted to the shareholders.
Secara ringkas, rencana dan realisasi program kerja Dewan Komisaris
pada periode 2011, dapat disampaikan, sebagai berikut:
As explained above, briefly Board Of Commisioners working plan and
realizations in 2011 are as follows:
No
Program Kerja
Work Program
Rencana
Plan
Realisasi
Realization
1.
Evaluasi dan Analisis
laporan Berkala
(Laporan Bulanan)
Periodic evaluation
and analysis report
(Monthly Report)
12 kali
12 times
12 Kali
12 times
2
Rapat Dewan
Komisaris
Board of
Commissioners
Meeting
12 kali
12 times
15 kali rapat Dewan
Komisaris
15 kali rapat
gabungan Direksi
dengan Dewan
Komisaris
15 meetings of
the Board of
Commissioners
15 times the joint
meeting with the Board
of Directors
3
Memberikan arahan/
nasehat/masukan
kepada Direksi
Provide direction
/ advice /
recommendations to
the Board of Directors
• Kelayakan visi dan
misi perusahaan
• Me-review
dalam rangka
penyesuaian dan
pengembangan
produk/polis
• Underwriting
• Investasi
• SDM
• GCG
• Pengendalian
Intern
• Feasibility of the
vision and mission
• To review and
adjustment in the
context of product
development /
policy
• Underwriting
• Investment
• human Resources
• GCG
• Internal Control
• Kajian visi dan misi
• Kajian Produk/polis
• Review the vision
and mission
• Review product /
policy
3 kali
3 times
2 kali
4.
Kunjungan langsung
ke Kantor cabang dan
Kantor Pemasaran
Requests directly to the
branch office and the
Office of Marketing
•
•
•
•
•
Underwriting
Investasi
SDM
GCG
Pengendalian
Intern
•
•
•
•
•
Underwriting
Investment
Human Resources
GCG
Internal Control
2 times
132 Laporan Tahunan 2011
5.
• Laporan kepada
Pemegang terdiri
dari:
• Laporan/surat
tanggapan atas
RKAP 2012
• Laporan/surat
tanggapan atas
laporan berkala
(triwulanan)
• Laporan/surat
tanggapan atas
laporan Tahunan
• Menyampaikan
Program Kerja
Tahunan
• Menyampaikan
LaporanTugas
pengawasan yang
telah dilakukan
selama 1 tahun
• Surat atau Surat
Keputusan atau hal
penting yang perlu
dilaporkan
• Report to
Shareholders consist
of:
• The report / letter
of response to RKAP
2012
• The report / letter
of response to the
periodic reports
(quarterly)
• The report / letter
of response to the
Annual report
• Delivering the
Annual Work
Program
• Delivering
LaporanTugas
supervision has
been carried out for
1 year
• Letters or Decree or
important things
that need to be
reported
1 surat
1 letter
1 surat
1 letter
3 surat
3 letter
3 surat
3 letter
1 surat
1 letter
1 surat
1 letter
1 surat
1
1 letter
1 surat
1
1 letter
- 2 SK
- 2 surat
- 3 ST (surat Tugas)
- 6 SK
- 10 surat
- 2 ST
Direksi
Sedangkan, indikator kinerja atau yang disebut sebagai Key
Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan pada tahun 2011 untuk
mengukur kinerja Dewan Direksi Asuransi ASEI, terdiri dari 4 (empat)
aspek, sebagai berikut:
Board of Directors
Whilst, the key performance indicator (KPI) established in 2011 to measure
the Board Of Directors performance, is divided into 4 (four) aspects as
follows:
Aspek Keuangan
Ÿ Untuk menjaga dan menambah likuiditas perusahaan maka
perolehan target premi diimbangi dengan meminimalisir
outstanding piutang premi.
Ÿ Mengelola portofolio investasi dan keuangan yang memberikan
return maksimal dengan risiko yang terkendali
Ÿ Mengelola biaya operasional yang mendukung produktivitas.
Financial Aspect
• To maintain and improve company’s liquidity, premium target
income needs to be balanced by minimizing outstanding receivables.
Aspek proses bisnis internal
Meningkatkan kecepatan dan ketepatan akseptasi dalam rangka
memperolehan target premi dan target hasil underwriting.
Ÿ Penyempurnaan SOP dalam rangka layanan akseptasi, klaim dan
pembayaran kepada pihak ketiga sesuai ketentuan (PKS; Polis,
Sasaran Mutu ISO 9001:2008)
Ÿ Peningkatan dukungan IT yang mendukung operasional dan
dinamika SOP
ŸOptimalisasi Risk Manajemen
Ÿ Menempatkan SDM sesuai dengan kompetensinya
Internal Business Process Aspect
Improving acceptance velocity and accuracy to acquire premium and
underwriting revenues target.
• SOP improvement due to acceptances service, claim and payment to
the third party according to applied rules (PKS, Polis, ISO 9001:2008
quality target)
• IT support improvement that support operational needs and SOP
Aspek kepuasan pelanggan
Ÿ Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka
kepuasan pelanggan
Ÿ Memelihara dan menjaga hubungan kemitraan dengan pihakpihak terkait.
Customer Satisfaction Aspect
• Improving and establishing facilities for customer satisfaction.
•
•
•
•
•
Managing investment and financial portfolio which is able to give
maximum return with controllable risk.
Managing operational cost that supports productivity.
Risk Management Optimization
Locating human resources (HR) based on his/her competences.
Maintaining and keeping cooperation in relation to stakeholders.
2011 Annual Report 133
Ÿ Mempersiapkan Survey Kepuasan Pelanggan (SPK) tahun 2011.
•
Aspek pertumbuhan/dinamis
Ÿ Peningkatan kompetensi dan integritas SDM antara lain dengan
sosialisasi dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance termasuk penerapan yang lebih baik terhadap
budaya perusahaan “COMMITMENT” (Creativity, Openness, Morality,
Manners, Integrity, Trustworthiness, Mindfulness, Environment care,
Non-partisan, and Team-work).
Ÿ Penyempurnaan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar
dengan layanan sesuai dengan sasaran mutu ISO 9001:2008.
Growth aspect / dynamic
• Improving competency and integrity of human resources by means of
socialization and GCG applications including better “COMMITMENT"
company culture (Creativity, Openness, Morality, Manners, Integrity,
Trustworthiness, Mindfulness, Environment care, Non-partisan, and
Team-work).
Secara lengkap, realiasasi pencapaian kinerja dimaksud, dapat dilihat
pada bagian ”Analisis dan Pembahasan Manajemen” pada laporan
tahunan ini.
Realization of working performance above can be seen in “Management
Discussion and Analysis” in this Annual Report.
•
Preparing Satisfaction Customer Survey year 2011.
Product improvement in line with market needs / inline service ISO
9001:2008.
Direksi
BOARD OF Directors
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab
penuh atas kepengurusan perusahaan serta mewakili perusahaan
baik di dalam maupun di luar pengadilan. Direksi dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab bertindak memimpin dan mengelola
perusahaan sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan.
Board of Directors are a company organ that is fully responsible for the
company’s management as well as representing the company either
inside or outside the judicial court. Directors, with his/her goodwill and
responsibility, lead and manage the company in line with company’s
need and goal.
Komposisi Direksi
Dengan SK Menteri Negara BMN Nomor KEP-15/MBU/2008 tanggal
8 Januari 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan AnggotaAnggota Direksi Perusahaan Perseroan PT. Asuransi Ekspor Indonesia
(Persero). Komposisi Direksi Asuransi ASEI sejak tanggal 8 Januari 2008
adalah sebagai berikut:
Direktur Utama
Direktur Keuangan
Direktur Operasional
: Zaafril Razief Amir
: Marthin F. Simarmata
: Indra Noor
Director Composition
Decision letter of Minister State-Owned Enterprise No. KEP-15/MBU/2008
dated January 8, 2008 about Board Of Directors’s member hiring and
discontinuation of Board Of Directors members PT. Asuransi Ekspor
Indonesia (Persero). Board Of Directors members of Asuransi ASEI since
January 8, 2008 are as follows:
President Director
: Zaafril Razief Amir
Finance Director
: Marthin F. Simarmata
Operations Director : Indra Noor
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Tugas pokok Direksi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar
perusahaan adalah sebagai berikut:
Ÿ Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan
efisiensi dan efektifitas Perseroan.
Ÿ Menjaga efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan.
Ÿ Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
Board of Directors’ Duties and Responsibilities
The principal tasks of Directors as set forth in the company's Articles of
Association are as follows:
• Lead and manage the Company in accordance with the purposes
and objectives of the Company and constantly try to improve the
efficiency and effectiveness of the Company.
• Maintain the effectiveness and efficiency of company operations.
• Controlling, maintaining and managing the wealth of the Company.
Tanggung-jawab Direksi adalah setiap tahun Direksi menandatangani
kontrak manajemen dengan pemegang saham yang menyebutkan
sasaran-­sasaran yang harus dicapai untuk tahun yang bersangkutan.
Board of Directors are responsible for annually signing a management
contract with the shareholders stating the goals to be achieved for the
year.
134 Laporan Tahunan 2011
Tugas Direktur Utama
Ÿ Memimpin dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan Direksi
Ÿ Memimpin perumusan strategi dan rencana aksi perusahaan,
serta pelaksanaan anggaran.
Ÿ Memimpin implementasi tata kelola perusahaan yang baik.
Ÿ Melakukan supervisi tugas-tugas Sekretari Perusahaan dan Kepala
Satuan Pengawas Intern.
President Director’s Duties
• Lead and coordinate the activities of the Board of Directors.
• Leading the formulation of corporate strategy and action plan, and
budget execution.
• Leading the implementation of good corporate governance.
• Perform supervisory duties of Company Secretary and Head of the
Internal Supervisory Unit.
Tugas Direktur Keuangan
Bertugas melakukan supervisi terhadap Divisi Keuangan dan Investasi,
Divisi Akuntansi, Perencanaan dan Informasi. Selain itu juga membina
bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Duties of Finance Director
It is responsible for supervision of the Finance and Investment Division,
Accounting Division, Planning and Information. In addition, the field
development and Community Development Partnership Program.
Tugas Direktur Operasional
Bertugas melakukan supervisi terhadap Divisi Asuransi Ekspor, Divisi
Asuransi Kredit, Divisi Asuransi Umum, Divisi Suretyship dan Kantor
Cabang serta membina kompetensi profesi bidang teknik. Dewan
Direksi mengadakan pertemuan regular 1 kali dalam 1 minggu yang
dihadiri juga oleh para Kepala Divisi, Sekretari Perusahaan dan Kepala
SPI. Sepanjang tahun 2009 Dewan Direksi melakukan 46 pertemuan
dan melakukan 12 kali pertemuan dengan Dewan Komisaris.
Task of Opeartions Director
It is responsible for supervision of the Insurance Export Credit Insurance
Division, Division of General Insurance, Division of Suretyship and Branch
Offices and fostering professional competency in engineering. Board
of Directors held a regular meeting one time in a week which was also
attended by the Head of Division, Corporate Secretary and Chief of
SPI. During the year 2009, the Board of Directors already conducted 46
meetings and 12 meetings with the Board of Commissioners.
Independensi Direksi
Ÿ Direksi Asuransi ASEI tidak boleh memiliki hubungan keluarga
baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus tiga
tingkat dan atau ke samping tiga tingkat dengan Pemegang
Saham dan Komisaris (Hubungan keluarga sedarah dan semenda
dalam garis keturunan lurus yang dilarang adalah hubungan
kakek/nenek–cucu, mertua, anak tiri–cucu tiri, serta hubungan
darah ke samping yang dilarang adalah kakak/adik/ipar sampai
dengan saudara sepupu, dan kemenakan).
Ÿ Direksi dilarang memangku jabatan lain di perusahaan atau
organisasi lain untuk mencegah timbulnya benturan kepentingan,
kecuali bila perangkapan jabatan itu disetujui dan disahkan di
dalam RUPS.
Ÿ Direksi tidak memiliki saham di perusahaan dan juga di
perusahaan­-perusahaan lain.
Ÿ Tidak pernah menjadi anggota Direksi di perusahaan lain yang
dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu perusahaan
dinyatakan pailit.
Ÿ Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ÿ Tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu.
Ÿ Direksi mengungkapkan Kepemilikan Saham beserta keluarganya
pada korporasi lain: Direksi beserta keluarganya tidak memiliki
saham pada korporasi yang terafiliasi dengan Asuransi ASEI
sesuai dengan Surat Pernyataan yang dibuat oleh masing-masing
Direksi.
The Independence of Board of Directors
• Asuransi ASEI Board of Directors should not have a family relationship
by marriage or blood in a straight line of three levels and three levels
or to the side of the Shareholders and Board of Commissioners (blood
relatives and relations by marriage within the prohibited straight
lineage is the relationship grandfather / grandmother-grandchild,
in-laws, stepchild, grandchild, and kinship that is forbidden brother /
sister / brother in law to a cousin, and nephew).
Pelaksanaan Tugas dan tanggung Jawab Direksi - 2011
Rapat Direksi
Sepanjang tahun 2011, Direksi telah menyelenggarakan Rapat Direksi
sebanyak 50 kali, yang membahas berbagai persoalan dan/atau
Duties and responsibilities Implementation of Directors - 2011
Board of Directors Meeting
Throughout the year 2011, the Board of Directors Meetings were held 50
times, to discuss various issues and / or the Company's management
•
Board of Directors are prohibited from holding office in other
companies or other organizations to prevent conflicts of interest,
unless that office approved and ratified at the AGM.
•
Board of Directors do not own shares in the company and also in
other companies.
Was never a member of the Board of Directors in other companies
which have been found guilty and causing a company being
bankrupt.
Never been convicted of a felony.
Not represent the interests of certain political parties.
Board of Directors and their families do not own shares in the
corporation that is affiliated with ASEI in accordance with the
Statement made by the respective Board of Directors.
•
•
•
•
2011 Annual Report 135
strategi pengelolaan Perseroan. Adapun tingkat kehadiran Direksi
dalam rapat-rapat dimaksud, dapat disampaikan sebagai berikut:
strategy. The level of attendance of Directors in the meetings referred to
may be submitted as follows:
Tabel: Rapat Direksi
Table: Directors Meeting
Nama / Name
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / % Attendance
49
98
50
100
49
98
Zaafril Razief Amir
Direktur Utama / President Director
Marthin F. Simarmata
Direktur Keuangan / Finance Director
Indra Noor
Direktur Operasional / Operations Director
Dari rapat-rapat tersebut, persoalan dan/atau strategi yang dibahas
dan/atau diputuskan bersama dalam Rapat Direksi, diantaranya
mencakup: Bidang Kepengurusan, Bidang Pengendalian Internal,
Bidang GCG, dan Bidang CSR sebagaimana yang diuraikan pada
Laporan Keungan ini.
From these meetings, issues and / or strategies discussed and / or decided
upon at a meeting of Directors, of which include: The Leadership Field,
Field of Internal Control, GCG field, and the field of CSR as described in this
financial report.
Pelatihan Direksi
Asuransi ASEI senantiasa melakukan pengembangan kompetensi
bagi seluruh jajarannya. Untuk menunjang pelaksanaan tugas Dewan
Direksi, pada tahun 2011, anggota Dewan Direksi Asuransi ASEI telah
mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi, seminar,
dan lain sebagainya, antara lain:
Board of Directors’ Training
ASEI continues to develop competencies for all staff. To support the
implementation of the duties of the Board of Directors, in 2011, ASEI
Board members have attended various training programs, workshops,
conferences, seminars, etc., among others.
Ÿ Indonesian Quality Award 2011 Tema: ”Bertahan dan Tumbuh
Ditengah Turbulensi Ekonomi Dunia Melalui Kinerja Ekselen”
Ÿ Seminar Nasional Transparansi Pengelolaan Keuangan tema
“Menuju Pengelolaan Keuangan Negara yang Bersih, Transparan
dan Akuntabel”
Ÿ Aman Union Annual Meeting
Ÿ Sinergi BUMN
Ÿ17th Indonesia Randezvous di Bali
Ÿ Undangan Seminar Himpunan Pengusaha Muda Surabaya
Ÿ SPD dalam rangka mengikuti Rapimnas
•
•
•
•
•
•
•
Indonesian Quality Award 2011 Theme: "Survive and Grow Amid
Economic Turbulence World Through Performance excellence"
Transparency of Financial Management of the National Seminar on
"Towards the Management of State Finances Clean, Transparent and
Accountable"
Aman Union Annual Meeting
Synergy Enterprises
17th Randezvous in Bali Indonesia
Surabaya Young Entrepreneurs Association Seminar Invitations
SPD in order to follow Rapimnas
Komite dibawah Dewan Komisaris
Committee under the Board of Commissioners
Sesuai dengan mandat dari pemegang saham Asuransi ASEI sebagai
BUMN yang mempunyai kegiatan usaha di bidang asuransi dan
penjaminan diharuskan membentuk Komite Audit.
In accordance to the Asuransi ASEI the shareholders’ mandate, SOEs
which have business activities in insurance and guarantees are required
to form the Audit Committee.
Komite Audit
Struktur dan Keanggotaan Komite Audit
Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris dan
dilaporkan kepada RUPS/Pemilik Modal. Struktur dan keanggotaan
Komite Audit Asuransi ASEI, terhitung mulai tanggal 07 Oktober 2010
hingga Desember 2011,dapat disampaikan, sebagai berikut:
Audit Committee
Audit Committee Structure and Membership
Audit Committee members are appointed and dismissed by the
Commissioner and reported to the AGM / Owner Capital. Structure and
membership of the Audit Committee of ASEI, starting from the date of
October 7, 2010 until December 2011, can be delivered, as follows:
136 Laporan Tahunan 2011
Ketua Komite
Anggota
Anggota
: Bambang Sabariman
: Pramudjito
: I Wayan Sudiarsa
Chairman of the Committee
Member Member : Bambang Sabariman
: Pramudjito
: I Wayan Sudiarsa
Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Anggota Komite
Audit
Secara umum, kualifikasi dan pengalaman kerja keanggotaan Komite
Audit, dapat disampaikan, sebagai berikut:
Ÿ Berpendidikan dan berpengalaman dalam bidang Akuntansi.
Educational Qualifications and Work Experience Member of
Audit Committee
In general, qualifications and work experience of membership of the Audit
Committee may be submitted, as follows:
Ÿ Educated and experienced in the field of Accounting.
Independensi Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota yang independen,
berasal dari luar perusahaan dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris
maupun Pemegang Saham.
Independence of the Audit Committee
All members of the Audit Committee are independent members, coming
from outside the company and not related to the Directors, Commissioners
and Shareholders.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit, dapat disampaikan, sebagai
berikut:
Ÿ Membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya.
Ÿ Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan
oleh SPI (auditor internal) maupun auditor eksternal.
Ÿ Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
pengendalian intern perusahaan serta pe­laksanaannya.
Ÿ Melaksanakan tugas lain yang diberikan Komisaris sepanjang
masih dalam lingkup tugas kewajiban Komisaris.
Duties and responsibilities Answer
Duties and responsibilities of the Audit Committee may be submitted, as
follows:
• Assist the Commissioner in carrying out their duties.
• Assess the implementation and results of audit activities conducted
by SPI (internal auditors) and external auditors.
• Provide recommendations and execution on improving the
company's internal control system.
• Another task given all the Commissioners is still within the scope of
the duties of Commissioners.
Laporan Singkat Kegiatan Komite Audit - 2011
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Audit sepanjang tahun 2011,
antara lain:
Ÿ Evaluasi Laporan keuangan Perusahaan Tahun 2011 serta proses
penyiapan dan audit atas Laporan Keuangan tersebut.
Ÿ Evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan.
Ÿ Evaluasi atas Laporan Keuangan Bulanan.
Ÿ Evaluasi atas laporan audit dan temuan audit yang dibuat oleh SPI
serta tindak lanjut yang dilakukan.
Ÿ Evaluasi atas usulan Auditor Independen/Kantor Akuntan Publik.
Ÿ Pembuatan Laporan Bulanan Komite Audit.
Ÿ Melaksanakan rapat, baik Rapat Gabungan Komisaris, Direksi dan
Komite Audit, Rapat Dewan Komisaris dengan Komite Audit,
maupun Rapat Internal Komite Audit.
Brief Report of Audit Committee Activities - 2011
Activities undertaken by the Audit Committee during the year 2011,
among others:
• Evaluation of financial statements in 2011 and the process of
preparing and auditing the financial statements.
• Evaluation of the Quarterly Management Report.
• Evaluation of Monthly Financial Report.
• Evaluation of audit reports and audit findings made by the SPI and
the follow-up was done.
• Independent Auditor's evaluation of proposals / Public Accountant.
• Monthly Report on the Audit Committee.
• Execute the meeting, the Joint Meeting of Commissioners, Board of
Directors and Audit Committee, Board of Commissioners meeting
with the Audit Committee, and Internal Audit Committee Meeting.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Komite audit secara berkala melakukan rapat komite audit yang jika
dipandang perlu dihadiri oleh Komisaris, Direksi, Kepala SPI, Kepala
Divisi terkait lainnya maupun dari auditor eksternal Asuransi ASEI.
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah melaksanakan 12 kali
rapat, dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota, dapat
disampaikan, sebagai berikut:
Frequency of Meetings and Attendance Audit Committee
The audit committee periodically conducts an audit committee meeting
attended if deemed necessary by the Commissioner, Directors, Head of
SPI, as well as other relevant Division Head of the external auditor ASEI. Throughout the year 2011, the Audit Committee has conducted 12
meetings, with attendance of each member, may be submitted, as follows:
2011 Annual Report 137
Tabel: Rapat Komite Audit
Nama / Name
Table: Audit Committee Meeting
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
% Kehadiran / % Attendance
12
100
12
100
12
100
Bambang Sabariman
Ketua / Chairman
Pramudjito
Anggota / Member
I Wayan Sudiarsa
Anggota / Member
Sedangkan, Rapat Gabungan Komisaris, Direksi dan Komite Audit,
Rapat Dewan Komisaris dengan Komite Audit, telah dipaparkan di
atas.
Meanwhile, the Joint Meeting of Commissioners, Board of Directors
and Audit Committee, Board of Commissioners meeting with the Audit
Committee, has been described above.
Komite-Komite dibawah Direksi (Komite
Eksekutif)
Committees under the Directors (Executive
Committee)
Komite-Komite yang dibentuk oleh Dewan Direksi untuk membantu
Direksi dalam membuat keputusan-keputusan strategis dengan
memperhatikan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik,
dapat disampaikan, sebagai berikut:
Committees established by the Board of Directors to assist in making
strategic decisions with respect to the practices of good corporate
governance, can be delivered, as follows:
Komite Pengembangan Pegawai
Struktur dan Keanggotaan
Struktur dan keanggotaan Komite Pengembangan Pegawai (KPP),
dapat disampaikan, sebagai berikut:
Ketua
: Seskohadi Adhikusumo
Sekretaris
: Tri Waseso
Anggota
: 1. Bambang Tri Utomo
2. Yan WIjaya
3. Andhika Narbuditya
4. J. N. Kana
5. Modelinda Arie Arsjad
6. Teti Soemantri
7. Mohamad Rifai
8. Agung Budi Setiawan
9. Vivilia Guswita
Employee Development Committee
Structure and Membership
Structure and membership of the Employee Development Committee
(KPP) can be delivered, as follows:
Chairman
: Seskohadi Adhikusumo
Secretary
: Tri Waseso
Member : 1. Bambang Tri Utomo
2. Yan WIjaya
3. Andhika Narbuditya
4. J. N. Kana
5. Modelinda Arie Arsjad
6. Teti Soemantri
7. Mohamad Rifai
8. Agung Budi Setiawan
9 . Vivilia Guswita
Tugas dan Tangung Jawab
KPP bertanggung jawab untuk membantu manajemen dalam
pengelolaan sumber daya manusia secara obyektif, konsisten dan
komprehensif, termasuk memformulasikan keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan masalah-masalah pengelolaan dimaksud.
Duties and responsibilities
LTO is responsible for assisting management in human resource
management in an objective, consistent and comprehensive, including
the formulation of decisions related to management issues in question.
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat - 2011
Sepanjang tahun 2011, KPP telah melaksanakan rapat rata-rata satu
kali dalam satu bulan.
Implementation of the Task and Frequency of Meetings - 2011
Throughout the year 2011, the LTO has conducted meetings on average
once a month.
138 Laporan Tahunan 2011
Komite Pengembangan Produk
Struktur dan Keanggotaan
Struktur dan keanggotaan Komite Pengembangan Produk, dapat
disampaikan, sebagai berikut:
Ketua
: S. I. Gunawan
Sekretaris
: Yuslina
Anggota
: 1. M. Syamsudin Cholid
2. Munawar
3. Augustin W.
4. M Amirrudin
Tugas dan Tangung Jawab
Komite Pengembangan Produk bertugas untuk memberikan
pendapat dan rekomendasi kepada Direksi atas pengembangan
produk Asuransi ASEI untuk dapat bersaing dengan kompetitor
dengan tujuan pencapaian target perusahaan.
Product Development Committee
Structure and Membership
Structure and membership of the Product Development Committee, be
submitted, as follows:
Chairman
: S. I. Gunawan
Secretary : Yuslina
Member
: 1. M. Syamsudin Cholid
2. Munawar
3. Augustin W.
4. M Amirrudin
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat - 2011
Sepanjang tahun 2011, Komite Pengembangan Produk telah
melaksanakan 11 kali rapat, dengan hasil keputusan, sebagai berikut:
Ÿ Pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ÿ Pengembangan strategi pemasaran produk.
Ÿ Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Direksi.
Implementation of the Task and Frequency of Meetings - 2011
Throughout 2011, the Product Development Committee has
undertaken11 meetings, with the decision, as follows:
Ÿ Pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
Ÿ Pengembangan strategi pemasaran produk.
Ÿ Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan Direksi.
Komite Investasi
Struktur dan Keanggotaan
Struktur dan keanggotaan Komite Investasi, dapat disampaikan,
sebagai berikut:
Ketua
: Eva Yorita
Sekretaris
: Tri Waseso
Anggota
: 1. Syamsudin Cholid
2. Riduan Simanjuntak
3. Tranggana Nadir
Investment Committee
Structure and Membership
Structure and membership of the Product Development Committee, be
submitted, as follows:
Chairman : Eva Yorita
Secretary
: Tri Waseso
Member
: 1. Syamsudin Cholid
2. Riduan Simanjuntak
3. Tranggana Nadir
Tugas dan Tangung Jawab
Komite Investasi bertugas untuk memberikan pendapat dan
rekomendasi kepada Direksi atas kebijakan investasi perusahaan untuk
pencapaian target dan sasaran investasi dengan mempertimbangkan
kondisi perekonomian secara mikro maupun makro.
Duties and responsibilities
Investment Committee is tasked to provide opinions and
recommendations to the Board of Directors of the company's investment
policy for the achievement of investment goals and objectives taking into
account the economic conditions in the micro and macro.
Pelaksanaan Tugas dan Frekuensi Rapat - 2011
Sepanjang tahun 2011, Komite Investasi telah melaksanakan rapat
rata-rata satu kali dalam satu bulan.
Implementation of the Task and Frequency of Meetings - 2011
Throughout the year 2011, the Investment Committee has conducted a
meeting on average once a month.
Tim – Tim
Selain Komite Eksekutif, berbagai tim dibentuk oleh Direksi
melibatkan berbagai unit secara lintas sektoral. Tim-tim ini dibentuk
untuk membantu Direksi dalam berbagai kepentingan, termasuk
didalamnya pengembangan-pengembangan produk, organisasi,
sistem, kebijakan, baik operasional maupun non operasional.
Teams
In addition to the Executive Committee, the Board of Directors establishes
various teams involved various units across sectors. These teams are
formed to assist the Board of Directors in a variety of interests, including
development, product development, organization, systems, and policies,
both operational and non-operational.
Duties and responsibilities
Product Development Committee provides opinions and
recommendations to the Board of Directors for Asuransi ASEI product
development to compete with competitors with the aim of achieving its
targets.
2011 Annual Report 139
Sekretari Perusahaan
Corporate secretary
Nama dan Riwayat Jabatan Singkat Sekretaris Perusahaan
Sekretari Perusahaan Asuransi ASEI dijabat oleh Mahendra Sunaryo.
Adapun riwayat jabatan Sekretaris Perusahaan, dapat disampaikan
sebagai berikut:
Riwayat Penugasan di Asuransi ASEI
Ÿ Rapat Kordinasi BUMN Bidang Usaha dan Jasa di Jogjakarta
Ÿ Menghadiri undangan Forum Humas BUMN.
Name and Position/ Brief History of Company Secretary
Asuransi ASEI Corporate Secretary position is held by Mahendra Sunaryo.
The history of the position of Corporate Secretary may be submitted as
follows:
Placement history in Asuransi ASEI
Ÿ Coordination Meeting of Business Enterprises and Services in Jogjakarta
Ÿ Attend the state-owned Public Relations Forum.
Riwayat Penugasan di luar Asuransi ASEI
Ÿ Forum Humas
Ÿ Forum Sekretari Perusahaan
Assignment history outside ASEI
Ÿ Public Relations Forum
Ÿ Corporate Secretary Forum
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas-tugas Sekretari Perusahaan, dapat disampaikan, sebagai
berikut:
Ÿ Mengikuti perkembangan industri perasuransian dan perbankan,
khususnya dengan ketentuan-ketentuan yang berkaitan
langsung dan tidak langsung dengan produk-produk Asuransi
ASEI.
Ÿ Menjalin dan memelihara hubungan dengan pihak-pihak
regulator di bidang perasuransian, Bank Indonesia dan pihakpihak lainnya untuk memperoleh informasi yang relevan dalam
rangka memberikan masukan kepada Direksi untuk menyusun
strategi dan mengembangkan produk-produk.
Ÿ Membuat analisis dan memberikan opini hukum atas masalahmasalah yang berkaitan dengan litigasi dan kerjasama dengan
pihak ketiga.
Ÿ Memberikan masukan-masukan kepada Direksi mengenai
pengembangan organisasi perusahaan termasuk pengembangan
cabang-cabang.
Ÿ Menyelenggarakan rapat-rapat kerja untuk mereviu kinerja
perusahaan, Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran serta unit kerja
lainnya, produk, biaya operasional dan produktivitas pegawai.
Duties and Responsibility
Corporate Secretary tasks, deliverable, as follows:
Pelaksanaan Tugas 2011
Sepanjang tahun 2011, pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan,
dapat disampaikan, sebagai berikut:
Ÿ Melaksanakan fungsi dan tugas kesekretariatan dan pembinaan
hubungan dengan instansi lainnya atau pihak-pihak terkait non
bisnis/bukan bersifat pemasaran.
Ÿ Memberikan pelayanan secara efektif dan efisien dalam
mensupport seluruh unit kerja maupun pihak eksternal.
ŸMenyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka
penandatanganan perjanjian kerjasama.
Ÿ Menyelenggarakan/mempersiapkan penyelenggaraan Rapat
Direksi dan Dewan Komisaris.
Implementation Task – 2011
Throughout 2011, the implementation of the Corporate Secretary duties,
deliverables, as follows:
• Carry out secretarial duties and functions and fostering relationships
with other agencies or parties related to non-business / not marketing.
•
Following the development of insurance and banking industry, in
particular the provisions relating to direct and indirect products of
Asuransi ASEI.
•
Establish and maintain relationships with stakeholders in the area
of insurance regulators, Bank Indonesia and other parties to obtain
relevant information in order to provide input to the Board of
Directors to strategize and develop products.
•
Make analysis and give legal opinions on matters relating to litigation
and cooperation with third parties.
•
Provide input to the Board of Directors of the company's organizational
development including the development of the branches.
•
Organize working meetings for reviewing the performance of
companies, branch offices and the Office of Marketing and other
work units, products, operating costs and employee productivity.
•
•
•
Provide services effectively and efficiently in all support work units and
external parties.
Organizing various activities in the framework of the signing of a
cooperation agreement.
Organize / prepare for the implementation of the Board of Directors
and the Board of Commissioners.
140 Laporan Tahunan 2011
Satuan PengawasAN Intern (SPI)
InternAL AUDIT DIVISION (SPI)
Struktur Organisasi (Kedudukan) SPI
Satuan Pengawasan Intern (SPI) dipimpin Kepala SPI setingkat
Kepala Divisi, satu layer di bawah Direksi. Saat ini Kepala SPI dijabat
oleh Riduan Simanjuntak (CV singkat Kepala SPI dapat dilihat pada
bagian “Data Perusahaan”). SPI terdiri atas 1 (satu) bagian, yaitu Bagian
Pengawasan Intern. Sebelumnya pada tahun 2010, SPI terdiri 3 (tiga)
bagian yang meliputi:
• Bagian Compliance & Risk Monitoring AE/AK (CRM AE/AK)
• Bagian Compliance & Risk Monitoring SS/AU (CRM SS/AU)
• Bagian Pengawasan Intern (PI)
Chairman and Structure (Position)
Internal Audit Division (SPI) led by Chief of the Division Head level, one
layer at the bottom of the Board of Directors. SPI is currently chaired by the
Riduan Simanjuntak (short CV Head of SPI can be seen in the "Corporate
Data"). SPI consists of 1 (one) part, namely the Internal Control Section.
Earlier in 2010, SPI consists of 3 (three) sections which include:
Namun, per tanggal 25 Februari 2011, terjadi perubahan struktur
organisasi ASEI, di antaranya struktur organisasi SPI. Bagian CRM
AE/AK dan Bagian CRM SS/AU dipisahkan menjadi di bawah
Divisi Manajemen Risiko dan Pengembangan, sehingga SPI hanya
membawahi Bagian Pengawasan Intern. Selanjutnya seiring dengan
perkembangan organisasi dan operasional perusahaan, pada tanggal
19 Desember 2011 ditetapkan struktur organisasi SPI yang baru, terdiri
dari: Bagian Pengawasan Intern I dan Bagian Pengawasan Intern II.
Struktur organisasi baru ini efektif berlaku terhitung mulai tanggal 2
Januari 2012.
However, as of February 25, 2011, ASEI organizational structure changes,
including the organizational structure of the SPI. CRM section AE / AK
and Section CRM SS / AU separated into under the Risk Management
and Development Division, so the SPI is only in charge of Internal Control
Section. Further in line with organizational and operational development
of the company, on December 19, 2011 established a new organizational
structure SPI, comprising: Internal Control Part I and Part II Internal
Control. The new organizational structure is effective from the date of
January 2, 2012.
Adapun stuktur organisasi SPI periode tahun 2011, dapat disampaikan,
sebagai berikut:
•
•
•
Compliance & Risk Monitoring section AE / AK
Compliance & Risk Monitoring Section SS / AU
Internal Examination Section
The organizational structure of SPI period 2011 can be delivered, as
follows:
Direktur Utama
President Director
Satuan Pengawasan Intern
Internal Audit Division
Bagian Pengawasan Intern
Internal Audit
SPI mempunyai kedudukan langsung di bawah Direktur Utama untuk
menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit.
Tujuan utama keberadaan SPI adalah menguji dan mengevaluasi
apakah kerangka kerja proses manajemen risiko, pengendalian, dan
tata kelola perusahaan telah memadai dan berfungsi secara baik.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa SPI membantu tugas
Direksi dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap semua
aktivitas perusahaan dan mempunyai misi melaksanakan aktivitas
untuk memberikan konsultasi (consulting) dan keyakinan (assurance)
SPI has a position directly under the Managing Director to ensure the
independence of the activities or the work unit being audited. The main
objective is to test the presence of SPI and evaluate whether the framework
of risk management processes, controls, and corporate governance is
adequate and functioning properly. Put differently it can be said that it
helps carry out the duties of Directors in oversight of all company activities
and carries out activities of its mission to provide certainty (assurance)
and provides consulting (consulting) and objective independently in
order to supervise, control and add value (value added) to the company's
2011 Annual Report 141
secara independen dan obyektif dalam rangka menambah nilai (value
added) dan meningkatkan kinerja operasi perusahaan sehingga
tujuan perusahaan tercapai. Aktivitas tersebut dilaksanakan dengan
pendekatan sistematis dan profesional untuk menilai mengevaluasi
dan memperbaiki efektifitas manajemen risiko, pengendalian, dan
tata kelola perusahaan.
operations so that the company's goal is reached. The activities carried
out by a systematic and professional approach in assessing and
improving the effectiveness of risk management, control, and governance
of the company.
Kualifikasi / Sertifikasi Profesi SPI
Qualification / Professional Certification
SPI didukung oleh personil dengan kualitas dan kompetensi sesuai
yang dipersyaratkan dalam uraian tugas, antara lain:
• Kepala SPI memiliki pendidikan minimal S1 (diutamakan bidang
ekonomi/keuangan/akuntansi) atau telah bekerja di Asuransi
ASEI sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
• Setiap personil SPI sebagai auditor harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman di bidang teknik dan non-teknik.
• Memiliki integritas untuk mengembangkan keahlian dan
pengetahuan personil auditor guna menunjang pelaksanaan
tugas.
• Akhlak dan moral yang baik, integritas dan dedikasi tinggi.
SPI is supported by the quality and competence of personnel as required in
the job description, among others:
• Head should have completed bachelor degree (preferably in
economics / finance / accounting) or have worked in ASEI at least 5
(five) years.
• Each SPI personnel as auditors should have knowledge and
understanding of engineering and non-technical aspects.
• Have the integrity to develop the skills and knowledge of personnel to
support the implementation of the auditor's duties.
•
Sertifikasi Profesi yang telah dimiliki oleh personil SPI, antara lain
Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Information System
Auditor (CISA), yang dimiliki oleh Kepala SPI. Sedangkan personil
SPI lainnya (Kepala Bagian, Kepala Seksi dan Staff ) masih menempuh
tahapan program sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) pada
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA).
Professional certification which has been owned by SPI personnel, among
others, Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Information System
Auditor (CISA), which is owned by the head of SPI. While the other SPI
personnel (Chief, Section Chief, and Staff ) still has a certification program
phases Qualified Internal Auditor (QIA) in Internal Audit Education
Foundation (YPIA).
Di samping itu, personil SPI juga diarahkan untuk mendapatkan
sertifikasi profesi di bidang asuransi kerugian sebagai jenis industri
di mana Asuransi ASEI berkecimpung. Saat ini, Kepala SPI telah
memiliki sertifikasi Ajun Ahli Asuransi Indonesia sektor Kerugian
(AAAIK), sedangkan personil lainnya sedang mengikuti tutorial untuk
mendapatkan sertifikasi tersebut.
In addition, SPI personnel also directed to obtain professional certification
in insurance losses as a kind of industry where ASEI involved. Currently,
Head of SPI has been certified Adjunct Expert Insurance Loss Indonesia
sector (AAAIK), while other personnel are following the tutorial to get the
certification.
Para personil SPI juga mengikuti diklat soft skill dan hard skill lainnya—
baik yang diselenggarakan oleh Asuransi ASEI maupun oleh pihak
eksternal—untuk mendukung pelaksanaan tugasnya.
The SPI personnel also attended the soft skills training and other hard
or by external parties to support the− both organized by ASEI −skills
execution of their duties.
Jumlah Pegawai SPI
Number of SPI Employees
Pada periode 2011, jumlah karyawan pada unit kerja SPI adalah 6
(enam) orang, dengan rincian, sebagai berikut:
• Kepala SPI
: 1 orang
• Kepala Bagian Pengawasan Intern
: 1 orang
• Kepala Seksi Pengawasan Intern
: 1 orang
• Staff Pengawasan Intern
: 3 orang
In the period of 2011, the number of employees in work units SPI is 6 (six)
people, with details as follows:
• Head of Division : 1 person
• Internal Control Division Head
: 1 person
• Internal Control Section Head
: 1 person
• Internal Control Staff
: 3 person
Good character and morals, integrity and dedication.
142 Laporan Tahunan 2011
Pihak yang Mengangkat/Memberhentikan Kepala
SPI
Parties who appoint / dismiss the Chairman of the ICU
Dengan mengacu antara lain kepada Peraturan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara No. PER – 01/MBU/2011 tanggal 01
Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara pasal
28, telah dilakukan perubahan terhadap Piagam SPI (Internal Audit
Charter) yang ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2011. Pada
Piagam ini telah diatur bahwa Kepala SPI diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
By referring among others to the State Minister of the State Owned
Enterprises. PER – 01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the
Implementation of Good Corporate Governance (Corporate Governance)
in State-Owned Enterprises Article 28, has made changes to the Charter
of the SPI (Internal Audit Charter), adopted on December 30, 2011. This
charter has been arranged at the head of the SPI is appointed and
dismissed by the Director based on the internal mechanism of the
company with the approval of the Board of Commissioners.
Piagam SPI
Internal Audit Charter
SPI memiliki Piagam Satuan Pengawasan Intern (Internal Audit
Charter) yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
• Pernyataan Misi yaitu SPI melaksanakan aktivitas untuk
memberikan konsultasi dan keyakinan secara independen dan
obyektif dalam rangka menambah nilai dan meningkatkan
kinerja operasi perusahaan.
SPI has a Charter of the Internal Audit Unit (Internal Audit Charter) which
include the following:
• Mission Statement of the SPI implement activities to provide
consultation and confidence independently and objectively in order
to add value and improve the company's operating performance.
•
Tujuan utama SPI adalah menguji dan mengevaluasi apakah
proses kerangka manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola
perusahaan telah memadai dan berfungsi dengan baik. Selain itu,
tujuan SPI mencakup pemberian advis dan rekomendasi kepada
Direksi dan manajemen unit kerja untuk memperbaiki sistem
manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan.
•
The main purpose of SPI is to test and evaluate whether the
framework of risk management, control and corporate governance
is adequate and functioning properly. In addition, SPI goals include
providing advice and recommendations to the Board of Directors
and management of work units to improve the system of risk
management, control and corporate governance.
•
Ruang lingkup pekerjaan SPI meliputi:
• Pengujian dan evaluasi ketepatan dan efektivitas sistem
pengendalian intern perusahaan.
• Review aplikasi dan efektivitas prosedur manajemen risiko
dan metodologi penilaian risiko operasi dan aktivitas
perusahaan.
• Review sistem informasi manajemen dan finansial, termasuk
sistem informasi elektronik. Mereview keakuratan dan
keandalan catatan akuntansi dan laporan keuangan/
operasional.
• Pengujian transaksi dan keberfungsian prosedur
pengendalian intern spesifik berbagai unit kerja baik di
Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang/Pemasaran.
• Evaluasi kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan manajemen.
• Evaluasi efektivitas kebijakan dan prosedur yang berlaku dan
memberikan rekomendasi bagi perbaikan.
• Pengidentifikasian kesempatan untuk penghematan biaya
(cost saving) dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan
efisiensi biaya.
• Pengujian bahwa sumberdaya diperoleh secara ekonomis,
digunakan secara efisien dan efektif dan dilindungi secara
memadai.
•
The scope of work includes the SPI:
• Testing and evaluation of the accuracy and effectiveness of
corporate internal control systems.
• Review the application and effectiveness of risk management
procedures and risk assessment methodology and operation of
corporate activity.
• Review the financial and management information systems,
including electronic information systems. Reviewing the
accuracy and reliability of accounting records and financial
statements / operations.
• Testing of transactions and the functioning of the internal
control procedures specific range of work unit either at the Head
Office and Branch Office / Marketing.
• Evaluation of compliance with rules and regulations of
the applicable legislation and policies and procedures set
management.
• Evaluate the effectiveness of policies and procedures and provide
recommendations for improvement.
• Identifying opportunities for cost savings (cost saving) and
provide recommendations for improving cost efficiency.
•
Tests that resources are acquired economically, used efficiently
and effectively and adequately protected.
2011 Annual Report 143
•
•
•
•
Pelaksanaan audit khusus/investigasi yang ditugaskan oleh
Direksi atau Komite Audit.
Pemberian advis/konsultasi kepada Direksi dan atau
pimpinan unit kerja untuk mendorong peningkatan kinerja
dan atau ketaatan kepada ketentuan yang berlaku.
Menilai dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk
perbaikan proses tata kelola perusahaan.
•
•
Implementation of a special audit / investigation commissioned
by the Board of Directors or Audit Committee.
Provision of advice / consultation to the Board and or the head
unit to drive performance improvement and or adherence to
applicable regulations.
Assess and provide appropriate recommendations for improving
corporate governance process.
•
Independensi SPI yaitu bertanggungjawab langsung kepada
Direktur Utama dan independen terhadap setiap unit kerja
baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang/Pemasaran;
memiliki kewenangan, fungsi, tugas eksekutif atau manajerial
terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan SPI; tidak terlibat
secara langsung dalam operasi sehari-hari perusahaan, kecuali
dalam pelaksanaan fungsi SPI dan tidak terlibat di dalam
pengembangan/implementasi rinci suatu sistem dan prosedur
baru, kecuali pelaksanaan pengembangan dan implementasi
tersebut dilakukan oleh Tim/Komite yang dibentuk Direksi atau
berkaitan dengan sistem dan prosedur SPI.
•
Independence of the SPI is directly responsible to the Director and
are independent of each work unit either at the Head Office and
Branch Office / Marketing; have the authority, functions, executive
or managerial duties limited to matters relating to the SPI; not
directly involved in company's daily operations, except in the
implementation of SPI functions and not involved in the development
/ implementation details of a new system and procedures, except
for the implementation of the development and implementation
is carried out by the team / Board of Directors or the Committee
established systems and procedures related to the SPI.
•
Wewenang SPI meliputi akses secara tidak terbatas terhadap
seluruh unit kerja, aktivitas dokumen/catatan, informasi aset dan
karyawan perusahaan baik di Kantor Pusat maupun di Kantor
Cabang/Pemasaran, yang relevan untuk pelaksanaan tugas SPI;
penetapan ruang lingkup kerja dan penerapan teknik-teknik
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengawasan intern;
memperoleh bantuan dari personil unit kerja selain dari unit kerja
yang diaudit oleh SPI maupun tenaga ahli dari dalam atau luar
perusahaan, jika dipandang perlu.
•
The authority SPI includes unlimited access to the entire unit of work,
the activity of the documents / records, information assets and
employees of both companies at the Head Office and Branch Office
/ Marketing, which is relevant to the implementation of SPI tasks;
determination of the scope of work and application of techniques
necessary to achieve the objectives of internal control; obtain
assistance from personnel units apart from the work unit being
audited by the SPI and experts from within or outside the company, if
deemed necessary.
•
Tanggung Jawab SPI adalah mentaati pedoman dan metodologi
yang terdapat pada ketentuan yang mendasari pelaksanaan
tugas SPI; melaksanakan tugas secara profesional; menjaga
integritas dan objektivitas serta melaporkan sedini mungkin
temuan-temuan kepada pimpinan unit kerja (operasional & non
operasional) dan meyakinkan bahwa tindakan korektif telah
dilakukan.
•
Responsibilities of SPI is to obey the guidance and methodology
contained in the provisions of the underlying performance of duties
SPI; carry out their duties professionally; maintain the integrity and
objectivity as early as possible and report its findings to the leadership
of the working unit (operational and non operational) and ensure
that corrective action has been done.
•
Laporan Hasil Pengawasan Intern dan Rekomendasi
dikomunikasikan secara tepat kepada personil atau pejabat yang
bertanggungjawab atas aktivitas atau fungsi yang diaudit dalam
bentuk laporan tertulis, konsultasi, advis atau melalui bentuk/
media lainnya. Laporan akhir tertulis disusun dan diterbitkan
untuk disampaikan kepada Direktur Utama dan pihak lain sesuai
kebutuhan.
•
Internal Control Report and Recommendations communicated
appropriately to personnel or officials responsible for the activity or
function being audited in the form of written reports, consulting,
advisory or through a form / other media. Final written report
prepared and published for submission to the Director and others as
needed.
•
Tindak Lanjut, SPI akan menjalankan prosedur monitoring tindak
lanjut atas rekomendasi yang tercantum pada setiap Laporan.
•
Follow-up, SPI will run a follow-up monitoring procedures on the
recommendation contained in each report.
•
Hubungan dengan Auditan, dalam setiap kegiatan pengawasan,
SPI melakukan pembahasan dengan Auditan terkait tujuan dan
•
Relationship to Audited, in any surveillance activities, conduct
discussions with SPI Statements related to the purpose and scope of
144 Laporan Tahunan 2011
ruang lingkup audit yang akan dilaksanakan sebelum audit
dimulai; temuan dan usulan rekomendasi pada saat penyelesaian
audit dan (rencana) tindak lanjut atas rekomendasi yang
disampaikan SPI.
audit to be carried out before the audit begins; findings and proposed
recommendations on completion of the audit and (the plan) to
follow up the recommendations presented SPI.
•
SPI berhubungan dengan Auditor Eksternal dalam rangka
mendorong kerjasama audit; mengurangi kemungkinan
duplikasi/tumpang tindih audit; menjamin pembagian informasi
secara memadai dan menjamin koordinasi pekerjaan audit secara
keseluruhan.
•
SPI associated with the External Auditor in order to encourage the
cooperation of the audit; reduce the likelihood of duplication /
overlap of audit; ensure adequate information sharing and ensure
coordination of audit work as a whole.
•
Hubungan SPI dengan Komite Audit adalah komunikasi mengenai
konsep rencana kerja dan anggaran SPI melalui pelaporan hasil
pengawasan intern dan laporan realisasi kerja periodik.
•
SPI Relationship with the Audit Committee is the communication
of the concept plan and budget reporting the results of SPI through
internal controls and periodic reports on the realization of work.
•
Standar Profesi dan Kode Etik, seluruh aktivitas pengawasan intern
yang dilaksanakan SPI harus mengacu kepada standar profesi dan
kode etik profesi auditor intern yang berlaku umum.
•
Professional Standards and Code of Ethics, all internal control
activities are implemented SPI should refer to professional standards
and professional codes of ethics generally accepted internal auditor.
•
Jaminan Mutu (Quality Assurance) yaitu SPI harus mengembangkan
dan menyelenggarakan teknik dan metode pengawasan intern
yang tepat, sistem pelaporan serta sistem pengembangan dan
penilaian kinerja personil SPI yang komprehensif.
•
Quality Assurance (Quality Assurance) namely SPI must develop and
carry out the techniques and methods of proper internal controls,
reporting systems and performance appraisal systems and the
development of a comprehensive SPI personnel.
Partisipasi dalam Perhimpunan Profesi Auditor
Internal
Participation in Professional Association of Internal
Auditors
Sebagai perusahaan Asuransi Negara, SPI Asuransi ASEI tergabung
dalam Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) dalam
Komisariat Asuransi Negara dan Jasa Keuangan Plus (Asgara Jaskeu
Plus). Kepala SPI Asuransi ASEI merupakan Ketua kepengurusan
FKSPI Komisariat Asgara Jaskeu Plus periode tahun 2011 – 2014.
Komisariat ini merupakan forum komunikasi dari 18 (delapan belas)
SPI perusahaan, utamanya bergerak di bidang asuransi dan jasa
keuangan.
As the State Insurance company, Asuransi ASEI SPI members of the Forum
Internal Audit Division Communications (FKSPI) in the State Insurance
Commissioner and the Financial Services Plus (Asgara Jaskeu Plus).
ASEI is the SPI Head Chief Commissioner's stewardship FKSPI Asgara
Jaskeu Plus year period from 2011 to 2014. Commissioner is a forum for
communication of 18 (eighteen) SPI company, primarily engaged in the
insurance and financial services.
Pelaksanaan Tugas SPI - 2011
Implementation Task SPI - 2011
Secara ringkas, sepanjang tahun 2011, realisasi rencana kerja SPI
meliputi berbagai kegiatan berikut ini:
• Penyelesaian tugas audit carry over tahun 2010, yaitu: audit
pengelolaan Kantor Cabang Bandung, Semarang, Surabaya,
dan Utama Jakarta serta audit pengelolaan Sistem Informasi –
Laporan Strategic Business Unit (SBU) untuk periode audit tahun
2010.
• Pelaksanaan audit pengelolaan Kantor Cabang Surabaya, Medan,
Tangerang, dan Utama Jakarta serta audit pengelolaan Investasi,
Sumberdaya Manusia, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL), Pengadaan Barang dan Jasa, Piutang Klaim Reasuransi,
serta Proses Akseptasi Asuransi Kredit dan Suretyship untuk
periode audit tahun 2011.
In summary, during the year 2011, the realization of the SPI work plan
includes the following activities:
• Completion of audit tasks carry over in 2010, namely: audit
management Branch Bandung, Semarang, Surabaya, and Jakarta,
and audit the management of Major Information System - Report of
the Strategic Business Unit (SBU) for the audit period in 2010.
•
Implementation of the management audit Branch Surabaya,
Medan, Jakarta, and Jakarta, and audit the management of the
Main Investment, Human Resources, Partnership and Environment
Development Program (PKBL), Procurement, Accounts Receivable
Reinsurance Claims and Acceptance Process Credit and Suretyship
Insurance for the period audit in 2011.
2011 Annual Report 145
•
•
•
•
•
•
Pelaksanaan evaluasi/review atas Struktur Pengendalian Intern
Perusahaan, Kecepatan Pelayanan Nasabah, Ketercapaian Target
Hasil Investasi, dan Perhitungan Cadangan Klaim.
Pelaksanaan monitoring tindak lanjut atas arahan Pemegang
Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham, rekomendasi
auditor eksternal, rekomendasi audit SPI, dan hasil Rapat Direksi
reguler (mingguan) serta hasil pembinaan Kantor Cabang/
Pemasaran oleh para Kepala Divisi.
Memberikan jasa asistensi/ konsultasi berdasarkan instruksi
Direksi, permintaan dari unit kerja lain, maupun menindak
lanjuti hasil pemeriksaan baik secara formal (melalui Nota Dinas)
maupun informal (melalui rapat/ diskusi).
Keikutsertaan personil SPI dalam berbagai Diklat / Seminar baik
yang dilakukan secara in-house maupun yang dilaksanakan pihak
eksternal.
Keikutsertaan personil SPI dalam berbagai Tim/Komite yang
dibentuk Direksi, yang sifatnya lintas unit kerja.
Menyusun Pedoman Audit Intern Berbasis Risiko dan
menyempurnakan Piagam Satuan Pengawasan Intern (Internal
Audit Charter).
•
•
•
•
•
•
Implementation of the evaluation / review of the Internal Control
Structure of the Company, Customer Service Speed, Target
achievement of Investment, and Financial Claims Reserves.
Implementation of monitoring the follow-up to the landing on the
Shareholders' General Meeting of Shareholders, the recommendation
of external auditors, audit recommendations SPI, and the regular
Board of Directors Meeting (weekly) as well as coaching the Branch
Office / Head of Marketing by the Division.
Provide assistance services / consulting based on the instructions of
Directors, the demand from other work units, as well as following up
the results of both formally (through the Office Memorandum) and
informally (through meetings / discussions).
The participation of personnel in various SPI Training / Seminar
conducted either in-house or externally implemented.
Participation in a variety of personnel SPI Team / Committee of
Directors formed, the nature of cross-unit work.
Develop Guidelines for Risk-Based Internal Audit and Internal Control
Unit refine Charter (Internal Audit Charter).
Dari pelaksanaan tugas pengawasan (audit/evaluasi/review) dijumpai
adanya 112 Temuan dengan Rekomendasi sejumlah 206 butir.
Dari ke-206 rekomendasi tersebut, per 31 Desember 2012 telah
ditindaklanjuti sebanyak 185 rekomendasi (90%) dan sisanya sedang
dalam proses tindak lanjut. Secara umum, seluruh jajaran perusahaan
sangat kooperatif di dalam menindaklanjuti rekomendasi SPI, dalam
rangka penyempurnaan manajemen risiko, struktur pengendalian
intern, dan tata kelola perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai.
Supervision of implementation of tasks (audit / evaluation / review) found
the 112 findings with Recommendation number 206 grains. Of the 206
recommendations, by December 31, 2012 has been followed up as many
as 185 recommendations (90%) and the rest are in the process of followup. In general, the whole range of companies are very cooperative in the
follow up on SPI, in order to improve risk management, internal control
structure, and corporate governance, so that corporate objectives can be
achieved.
Jumlah Penyimpangan Internal
Number of Internal Fraud
Sepanjang tahun 2011, tidak ada penyimpangan internal.
Throughout the year 2011, there was no internal fraud.
Perkara yang Dihadapi
Faced Cases
Sepanjang tahun 2011, jumlah permasalahan hukum perdata dan
pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan
melalui tabel, sebagai berikut:
Throughout the year 2011, the number of civil and criminal law issues that
have been completed (which has been legally fixed) and also which is still
in the process of settlement can be presented through the table, as follows:
Dari beberapa perkara tersebut, terdapat kasus dengan nilai tuntutan
yang signifikan, dapat disampaikan, sebagai berikut:
From some of these cases, there are cases with claims of significant value,
can be delivered, as follows:
146 Laporan Tahunan 2011
Jenis
Perkara
Type of Case
No. Register
Perkara dan
Para Pihak
Perdata / Criminal
Putusan Tingkat I / Decision Level I
Status Terakhir / Last Status
Mengabulkan gugatan Penggugat
untuk sebagian; Menyatakan para
Tergugat wanprestasi
Menghukum para Tergugat
karenanya membayar
kepada penggungat sebesar
Rp.3.396.650.747,-
PT. Lederco Prima telah mengajukan upaya hukum
kasasi pada Mahkamah Agung tanggal 23 September
2011, berkas memori kasasi diterima Bagian Hukum
tanggal 21 Oktober 2011 dan telah diajukan kontra
memori kasasi oleh ASEI pada 21 November 2011.
126/Pdt.G/2008/
PN.Sby
Penggugat /
Prosecutor:
ASEI
Tergugat /
Defendant:
Lederco Prima (I)
Ny. Janda Kiwik Sri
Yuliati (II)
Nona Lederin
Rachmawati (III)
Menghukum para Tergugat
membayar bunga 6% per tahun
x Rp.3.396.650.747,- terhitung
1 Februari 2006 sampai dengan
putusan ini memperoleh kekuatan
hukum tetap.
PT. Lederco Prima has filed a cassation to the Supreme
Court on September 23, 2011, file cassation accepted the
Law Department dated October 21, 2011 and has filed a
counter against the cassation by ASEI on 21 November
2011.
In favor of plaintiff for the most part;
Declare the Defendants in default
Therefore punish the Defendants to pay
for Rp.3.396.650.747 penggungat, Punish the Defendants to pay interest
of 6% per year x Rp.3.396.650.747, - as
of February 1, 2006 up to this decision
and binding.
Putusan Tingkat Banding:
Menguatkan Putusan Majelis Hakim
Tingkat I
Decision of Appeal:
The decision reinforces the Panel of
Judges Level I
Akuntan Publik
Certified Public Accountants
Ÿ Dalam rangka melaksanakan Audit atas Laporan Keuangan
Asuransi ASEI tahun buku 2011, Pemegang Saham memutuskan
menunjuk Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono
dan telah selesai dilaksanakan sebagaimana yang terutang dalam
dalam Laporan Auditor Independen No. R-129/ASEI/AU/III/2012
tanggal 9 Maret 2012 dengan pernyataan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian.
•
Periode Penunjukan dan Honorarium
Ÿ Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS, Dewan
Period of Appointment and honorarium
• Pursuant to the authority granted by the AGM, the Board of
In order to carry out the Audit of Asuransi ASEI Financial Statements
fiscal year 2011, the shareholders decided to appoint Puradiredja
Kanaka Public Accountants, and has completed Suhartono as
payable in the Independent Auditor's Report No. R-129/ASEI/AU/
III/2012 dated March 9, 2012 with a statement of unqualified opinion.
2011 Annual Report 147
Komisaris telah menetapkan jumlah biaya Eksternal Auditor
sebesar Rp 150 juta ditambah biaya “out of pocket” untuk jasa
audit laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 termasuk untuk audit
PKBL.
Ÿ Tahun 2011 tersebut merupakan periode ke-2 (dua) Kantor
Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono melakukan audit
atas laporan keuangan Asuransi ASEI.
Ÿ Pada tahun 2011, jasa lain yang diberikan akuntan publik dan/
atau Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono selain
jasa untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan tahunan
Ausransi ASEI adalah tidak ada.
Commissioners has determined the total cost of Rp External Auditor
150 million plus the cost of "out of pocket" for the audit of consolidated
financial statements for the year ended December 31, 2011 including
those for audit PKBL.
•
•
Year 2011 was a period of the 2nd (second) Public Accountant
Puradiredja Kanaka, Suhartono audit the financial statements of
ASEI.
In 2011, other services provided public accountant and / or the Public
Accountants Puradiredja Kanaka, Suhartono in addition to services
to carry out an annual audit of financial statements Asuransi ASEI is
none.
Manajemen Risiko
Risk Management
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management Systems
Since 2010, Asuransi ASEI has entered its new era to develop the risk
management. Together with other BUMN companies, Asuransi ASEI
actively assures the concept of Enterprise Risk Management (ERM)
application in Insurance BUMN.
Sejak tahun 2010, Asuransi ASEI memasuki babak baru dalam
upaya mengembangkan manajemen risiko. Bersama-sama dengan
perusahaan perasuransian BUMN lainnya, Asuransi ASEI turut aktif
dalam menggodok konsep penerapan Enteprise Risk Management
(ERM) di BUMN perasuransian.
Enterprise Risk Management adalah aplikasi dari proses manajemen
risiko, struktur dan disiplin, dalam menyelaraskan strategi, proses,
orang, teknologi dan pengetahuan dengan mengevaluasi dan
mengelola ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dengan tujuan
menciptakan nilai.
ERM is an application from risk management process, structure and
discipline to in-lining strategy, process, human resources, technology and
knowledge by evaluating and managing uncertainness that are faced by
company to create value.
Seluruh pendekatan organisasi dalam penerapan manajemen risiko
ini memastikan bahwa peran para pegawai dapat dimanfaatkan
dalam kontribusi kolektif maksimal untuk mencapai tujuan organisasi.
Any organizational approach to apply the risk management is to assure
all employees’ roles are used to have maximum collective contribution to
meet organization’s goal.
Dalam memfasilitasinya digunakan pendekatan terpadu berdasarkan
kriteria umum yang mencerminkan nilai-nilai organisasi yaitu Standar
internasional untuk manajemen risiko ISO 31000-2009 yang saat ini
terbaik dan terbaru dalam metodologi, memberikan arah dalam
kaitannya dengan struktur dan pengembangan kerangka kerja
manajemen risiko yang efektif.
To facilitate the process, integrated approach based on general criteria,
which show organization values ISO 31000-2009—the best and a new
standard of research methodology, is applied. It will direct structurally the
work frame effective development.
Kerangka kerja Enterprise Risk Management merupakan landasan
tempat semua aktivitas manajemen risiko di seluruh organisasi
dijalankan. Manfaatnya meliputi:
Ÿ Pemahaman yang jelas tentang “risk appetite” organisasi atau
kapasitas risiko;
Ÿ Peningkatan akuntabilitas manajemen;
Ÿ Kepuasan tata kelola perusahaan / tanggung jawab due diligence;
Ÿ Pemberdayaan praktek manajemen kreatif & inovatif;
Ÿ Keputusan yang lebih efektif keputusan dari manajemen eksekutif
hingga setiap karyawan.
Enterprise risk management framework is a basic fundamental where
every risk management activity is done. The benefits are:
Ÿ Clear understanding on "risk appetite" organization or risk capacity.
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Management accountability improvement;
Corporate governance satisfaction / due diligence responsible;
Innovative and creative management practice utilization;
More effective decision from executive management to every
employees;
148 Laporan Tahunan 2011
Ÿ Biaya alokasi sumber daya secara efektif;
Ÿ Peningkatan pemegang saham / nilai stakeholder.
Ÿ Effective allocation resources cost;
Ÿ Shareholders value improvement.
Prinsip-prinsip penerapan manajemen risiko merupakan panduan dan
sekaligus berfungsi sebagai jangkar proses penerapan manajemen
risiko. Selain itu juga dapat menjadi filter untuk melihat apakah
aktifitas manajemen risiko yang dilaksanakan memang aktifitas yang
layak dilaksanakan atau tidak.
Risk management application principles are guidance as well as an
anchor for risk management application. Besides, they might filtrate for
running risk management activities in terms of properness.
Prinsip-prinsip manajemen risiko adalah sebagai berikut:
Ÿ Memberikan nilai tambah
Ÿ Bagian dari proses organisasi
Ÿ Bagian dari pengambilan keputusan
Ÿ Khusus menangani ketidakpastian
Ÿ Bersifat sistematik, terstruktur dan tepat waktu
Ÿ Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
Ÿ Khas untuk penggunanya (tailored)
Ÿ Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya
Ÿ Transparan dan inklusif
Ÿ Bersifat dinamis, berulang dan tanggap terhadap perubahan
Ÿ Harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan
organisasi secara berkelanjutan
Risk management principles are as follows:
- Giving additional value
- Part of organizational process
- Part of decision making
- Especially for applying uncertainty in top account
- Systematic, structural, and punctual
- Based on available best information
- Tailored as the users
- Consider on human factor and culture
- Transparent and inclusive
- Dynamic, repetition, and responsible to any changes
- Continuous organization improvement
Proses Manajemen Risiko
Risk Management Process
To implement ERM, Asuransi ASEI management has released “Risk
Management Manual in Company’s Society”. For Asuransi ASEI, the ERM
application is a need in effective chain process.
Dalam rangka mengimplementasikan ERM, Manajemen Asuransi
ASEI telah menerbitkan “Manual Pengelolaan Risiko di Lingkungan
Perusahaan”. Bagi Asuransi ASEI, penerapan ERM merupakan suatu
kebutuhan dalam proses pengendalian yang efektif.
Proses manajemen risiko perusahaan meliputi tujuh tahap kegiatan,
yaitu: 1) komunikasi dan konsultasi; 2) menentukan konteks; 3)
identifikasi risiko; 4) analisa risiko; 5) evaluasi risiko; 6) perlakuan risiko
(tindak lindung); 7) monitoring dan reviu. Semua ini secara skematis
ditunjukan pada gambar dibawah ini.
There are seven steps of risk management process, which covered: 1)
communication and consultation; 2) determine content, 3) Content
determining, risk identification, 4) Risk analysis, 5) Risk evaluation, (6)
covered risk; 7) monitoring and reviewing. All of these are systematically
shown in below picture:
COMMUNICATE AND CONSULT
ESTABLISH
IdeNTIfy
THE CONTEXT
THE rIsks
OBJECTIVE
STAKEHoLDERs
CRITERIA
KEY ELEMENTs
WHAT CAN
HAPPEN
How CoULD IT
HAPPEN
aNaLyze
evaLuaTe
TreaT
THE rIsks
THE rIsks
THE rIsks
REVIEw CoNTRoLs
LIKELHooDs
CoNsEQUANCEs
LEVEL oF RIsK
EVALUATE RIsKs
RANK RIsKs
SCREEN MINoR
IDENTIFIY oPTIoNs
SELECT THE BEsT
DEVELoP PLANs
IMPLEMENT
mONITOr aNd revIeW
RIsKs
2011 Annual Report 149
Sumber / Source: ISO 31000
Secara umum risiko dapat dilihat atas klasifikasi/pengelompokan
besar sebagai berikut: 1) risiko Operasional; 2) risiko kredit; 3) risiko
pasar dan 4) risiko lain-lain. Secara detail risiko dapat jabarkan lagi
sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Audit Compilance Risk
Blocking Error
Business Pocess Design
Costumer Relationship Mgt.
Counter Party Failure
Confidentiality Risk
Distribution Channel
Documentation Risk
Execution Risk
Information Commn Risk
Information Security Risk
Methocology Error
Model Error
Money Laundering
Product Complexity
Settlement Error
Security Risks
Training Gaps
Volume Risks
•
•
•
•
•
Commn Interface Risk
Connectivity Failure
System Costumisation Risk
Telecom Failure
Third Party/ Vendor Failure For non-IT Outsourcing
•
•
•
•
Service Failure
Project Management Risk
Compliance Risk
Accounting/Taxation Risk
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Counter Party Risk
Credit
Appraisal
Credit Investigation
Exposure Risk
Monitoring Gaps
Recovery Risk
Sector Downturns
Security Realisation Risk
Liquidity Risk
• Funding Risk
• Market Conditions
• Time Risk
Credit Risk
Forex Risk
• FX Rate
• Gap Risk
• Seelement Risk
Interest Rate Risk
• Basis Risk
• Prepayment Risk
• Repricing Risk
• Yield Curve Risk
Other Risk
•
•
•
•
•
•
•
•
Capital Inadequacy Risk
Disaster Risk/Force Majeure
External Credit Rating
Human Resources Management Risk
Strategy and Business Environment Risk
Event Risk, Group Risk, Legal Risk
Regulary Risk, Competition Risk
Management Risk , Organisation Risk
Market Risks
Fraud
Keyman
Human error
Training gaps
Negligence
Operational Risk
•
•
•
•
•
In general, risks can be seen from some classifications: 1) Operational
Risks; 2) Credit Risks; 3) Market Risks; 4) Other Risks. In detail, risks can be
explained further as:
Other Market Risks
• Commodity Risk
• Country Risk
• Equity Position Risk
• Limits Risk
• Price Royalty
Sumber/Source: ISO 31000
Upaya Mengelola Risiko
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Asuransi ASEI dalam mengelola
risiko yang dihadapi oleh perusahaan, dapat disampaikan sebagai
berikut:
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk:
Ÿ Mengevaluasi pertanggungjawaban dan memberikan saran
perbaikan kepada Direksi atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen
Risiko.
Ÿ Melakukan kegiatan pengawasan terhadap penerapan kebijakan
manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi oleh SPI.
Ÿ Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang
berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris setelah melalui kajian analisis risiko.
Risks Management
Efforts that have been done by Asuransi ASEI to manage risks faced by
company can be delivered as follows:
Board Of Commisioners is responsible to:
Ÿ Evaluating responsibility and giving improvement advice to Board Of
Directors of Risk Management Policies application.
Ÿ Activity monitoring to risk management policies application based
on SPI evaluation result.
Ÿ Evaluating and deciding Board Of Directors’ requests related to
transaction which need to be approved by Board Of Commissioners
after passed the risk analysis study.
150 Laporan Tahunan 2011
Sejak tahun 2010, Asuransi ASEI memasuki babak baru
dalam upaya mengembangkan manajemen risiko. Bersamasama dengan perusahaan perasuransian BUMN lainnya,
Asuransi ASEI turut aktif dalam menggodok konsep
penerapan Enteprise Risk Management (ERM) di BUMN
perasuransian.
Dalam rangka mengimplementasikan ERM, Manajemen
Asuransi ASEI telah menerbitkan “Manual Pengelolaan
Risiko di Lingkungan Perusahaan”. Bagi Asuransi ASEI,
penerapan ERM merupakan suatu kebutuhan dalam proses
pengendalian yang efektif.
Since 2010, Asuransi ASEI has started a new beginning in risk management development.
Together with other State-Owned Enterprises, Asuransi ASEI actively enhancing the Enterprise Risk
Management concept (ERM) concept in the business.
In order to implement the ERM, Asuransi ASEI’s management has released “Enterprise Risk
Management Manual”. For the company, ERM implementation is a need in effective handling.
Direksi bertanggung jawab untuk:
Ÿ Menjalankan proses manajemen risiko di fungsi-fungsi terkait
(risk owners) sesuai level risikonya, mengimplementasikan strategi
dan pengendalian risiko secara sistematis.
Ÿ Melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang risiko-risiko yang
dihadapi dan ditangani.
Ÿ Menyempurnakan sistem manajemen risiko dan mengungkapkan
dalam Laporan Tahunan penilaian manajemen tentang risiko
bisnis yang dapat diantisipasi, untuk menjadi informasi penting
bagi para pemangku kepentingan (stakeholders).
Board Of Directors is responsible to:
Ÿ Do the risk management as risk owners in line with risk level,
implement the strategy and risk control systematically.
SPI bertanggung jawab untuk:
Ÿ Memastikan bahwa kebijakan dan sistem manajemen risiko telah
diterapkan dan dievaluasi secara berkala.
Ÿ Mengevaluasi dan memberikan masukan atas kecukupan dan
efektivitas pengendalian intern dalam rangka meminimalisir
(memitigasi) risiko.
Ÿ Mengevaluasi dan memberi masukan mengenai kesesuaian
strategi dengan kebijakan manajemen risiko.
SPI is responsible to:
Ÿ Assure the risk management policy and risk done and evaluate it
periodically.
Ÿ Evaluate and give input on internal control affectivity and sufficiency
to minimize risk.
Ÿ
Report to Board Of Commisioners on risks that are faced and handled.
Ÿ Accomplish risk management system and share it in management
assessment annual report about predictable business risk to be
important information for stakeholders.
Ÿ Evaluate and give input on strategy accuration towards risk
management policy.
2011 Annual Report 151
Selain berbagai hal di atas, dalam rangka mengelola risiko, Asuransi
ASEI telah melaksankan berbagai hal, sebagai berikut:
ŸProses underwriting dilakukan secara hati-hati (prudent
underwriting). Selain itu, memastikan perusahaan reasuransi
untuk mengontrol eksposure risiko (risk exposure)
ŸMenjaga Risk Based Capital (RBC) agar senantiasa dalam batas
minimum 120% sesuai dengan ketentuan regulator. Hingga 31
Desember 2011, Asuransi ASEI memiliki RBS jauh di atas ketentuan
minimal dari regulator, yaitu: 781,74%. Perusahaan terus menjaga
likuiditas sehingga tetap mampu membayar klain dari pihak
tertanggung.
Ÿ Risiko investasi dikelola dengan memperhatikan factor
keuntungan, keamanan, jenis portofolio, likuiditas dan lain
sebagainya. Dalam rangka mendukung pengelolaan investas dan
manajemen risiko, telah dibentuk Komite Investasi.
Ÿ Risiko operasional yang melekat pada kegagalan aktivitas
underwriting yang disebabkan, antara lain oleh proses internal,
kesalahan dari SDM, kerusakan atau kesalahan sistem dan
teknologi, dan kejadian diluar kendali perusahaan dimitigasi
dengan pelatihan yang regular.
Ÿ Risiko reputasi dikendalikan melalui pelayanan terbaik kepada
nasabah, program Corporate Social Responsibility dan komunikasi
yang sistematis untuk meningkatkan citra dimata pemangku
kepentingan.
Ÿ Selain risiko-risiko di atas, perusahaan juga menghadapi risiko
lain, seperti: risiko strategik, risiko hukum, dan risiko kepatuhan.
Pengelolaan risiko tersebut di atas, selama ini melekat pada unit
fungsional.
Ÿ Kualitas implementasi manajemen risiko ditingkatkan sejak
dibentuk unit Compliance and Risk Monitoring (CRM). Seluruh
proses akseptasi di Kantor Pusat dan Kantor Cabang harus melalui
unit CRM untuk memastikan bahwa proses akseptasi telah sesuai
dengan kebijakan perusahaan.
Ÿ Pada bulan Maret 2011, perusahaan meningkatkan komitmentnya
dalam implementasi manajemen risiko dengan membentuk
Divisi Manajemen Risiko dan Pengembangan (MRP). Divisi ini
bertanggung jawab atas pengelolaan risiko secara komprehensif
di perusahaan. Dengan unit baru ini diharapkan risiko dapat di
awasi secara optimal sehingga segenap target perusahaan dapat
tercapai sesuai rencana.
Ÿ Penyempurnaan dan Perbaikan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Menyempurnakan Struktur Organisasi dimana dimaksud untuk
menjawab kondisi dan tantangan perusahaan baik dari dalam
maupun luar perusahaan dimana beberapa tahun terakhir
mengalami perkembangan dalam perolehan laba yang
cukup tinggi. Dalam perubahan Struktur Organisasi tersebut
didalamnya adalah: pengembangan unit Manajemen Risiko,
Unit Underwriting dan Pemasaran dan Unit SPI.
2. Penambahan 1(satu) Kantor Cabang di daerah Bekasi yang
merupakan kota satelit yang mempunyai prospek dan
Besides that, to manage risk, Asuransi ASEI has done some steps as follows:
Ÿ Prudent underwriting, and assuring reinsurance companies to
control the risk exposure.
Ÿ Risk Based Capital (RBC) control to be steady in minimum limit
of 120% in line with regulator policies. Until December 31, 2011,
Asuransi ASEI has been able to maintain RBS far above the regulation,
781.74%. Company always keeps the liquidity so that it will always
able to pay the claim from customer.
Ÿ Managing investment risk by taking attention to benefit, security,
portfolio, LIQUIDITY factors, etc. To supporting the investment and
risk managements, Investment Committee has been set up.
Ÿ Operational risks which stick on underwriting failure caused by
internal process, HR miss application, system and technology
failure, and other incidents happened due to any failures outside the
company’s control will be mitigated by conducting regular training.
Ÿ Reputation risks are controlled by the best services given to
customers, Corporate Social Responsibility programs and systematic
communication to improve corporate image for stakeholders.
Ÿ
Strategic, law and properness risks are stick to functional units.
Ÿ Risk management implementation is improved since Compliance
and Risk Monitoring (CRM) unit have been set up. All acceptance
process in head office as well as branches must pass through CRM
unit to assure acceptance processes is in line with company policies.
Ÿ In March 2011, the company increased the commitment in risk
management implementation by creating Risk Management
Division and Development (MRP). This division is responsible on
risk management comprehensively in the company. With this new
division, hopefully risks can be monitored optimally to achieve the
company targets as planned.
Ÿ
The improvements done are as follow:
1. Improving organizational structure to answer challenges and
condition which come either from inside or outside the company.
In the recent years, it has developed up into profitable growth.
In organizational structure changes, there are: risk management
development unit, underwriting unit, marketing and SPI unit.
2. Addition of one branch in Bekasi in which a satellite town with
high development prospect and potencies, this branch can help
152 Laporan Tahunan 2011
3.
4.
5
6.
7.
8.
potensi pembangunan yang sangat cepat sehingga Kantor
cabang ini dapat membantu dalam hal penjaminan dan
asuransi lebih dekat.
Peningkatan Status (Grading) 8 (delapan) Kantor Pemasaran
menjadi Kantor Cabang kelas 3 dengan maksud memberikan
kewenangan lebih besar dalam melakukan assesmen dengan
limit tertentu agar pelayanan terhadap nasabah dapat
dilakukan lebih efektif dan efisien serta tentunya sebelumnya
telah diberikan bekal training yang memadai kepada para
underwriter sehingga tetap dapat menjaga tingkat prudent
yang tinggi.
Dilakukan klasifikasi Grading Kantor Cabang yaitu kelas
Utama, 2 (dua), 3 (tiga) dan Kantor Pemasaran. Hal ini
dimaksud untuk menggairahkan dan memacu para Kepala
Cabang dan para stafnya untuk menjaga dan meningkatkan
kinerjanya sehingga tidak dilakukan downgrade tetapi
upgrade.
Pengembangan IT merupakan salah satu syarat dalam
memajukan perusahaan karena peranannya dalam
mempercepat (akselerasi) penyelesaian pekerjaaan disemua
unit, menjaga akurasi data dan penyajian data yang cepat
dan tepat serta dapat dilakukan secara online.
Sentralisasi Akseptasi masih juga dibutuhkan untuk beberapa
produk yang masih dianggap berisiko dan kemampuan
tersebut hanya masih dimiliki Kantor Cabang.
Inhouse & Public Training tetap dilakukan secara kontinu dan
terarah yang berbasis pada Kompetensi sehingga diharapkan
baik bahan training, traner dan treinee sesuai dengan
kebutuhan pengembangan perusahaan.
Kepala Divisi selain tugas rutin kepala Divisi juga diberikan
tanggung jawab untuk memantau dan membina (advisory)
masing-masing Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran yang
ditetapkan sehingga diharapkan Setiap Kantor Cabang atau
Kantor Pemasaran dapat lebih cepat mengatasi masalah
yang timbul.
people in assurance and insurance closer.
3. The upgrading of 8 sales offices into branches has a purpose
to give wider authority on assessing certain limits. It is done to
gain more efficiency and affectivity at customer handling which
indeed the underwriter has been trained sufficiently to maintain
the high level of prudency.
4. Grading reclassification for major branches, second, third class
branches and sales offices, to stimulate the Branch Heads as well
as the staffs to maintain and improve their performances to keep
upgrading instead of downgrading.
5. IT development is a major requirement to develop the company.
Since its role is to accelerate the job’s closing in all units, to
maintain data accuracy and data presentation quickly and
accurately in online.
6. Acceptance centralization is still needed for some products which
are considered to be risky. That ability is only possessed by branch
offices.
7. Directed continuous in-house and public trainings which
are based on competencies. So, it may result in company
development’s need on training material, trainers, as well as
trainees.
8. Besides the routine responsibility of Division Head, he is also
responsible to monitor and advise the branch and sales office’s
performance. So, he will be able to handle faster every problem
that occurs.
Evaluasi Efektifitas Sistem Manajemen Risiko
Affectivity Evaluation on Risk Management System
Manajemen Risiko senantiasa disempurnakan, mengingat Asuransi
ASEI merupakan perusahaan mengelola risiko sebagai profesi bisnis.
Since Asuransi ASEI is a risk management company, the company risk
management is always improving.
Pelaksanaan Manajemen Risiko di Asuransi ASEI selain secara
teknis melekat pada saat proses akseptasi juga secara explicit untuk
meminimalisasi risiko dibentuk Unit Compliance & Risk Monitoring
pada seluruh produk (Asuransi Ekspor, Asuransi Kredit dan Penjaminan
Kredit, Suretyship & Asuransi Umum), dengan ruang lingkup tugas
Compliance & Risk AE/AK, antara lain:
Ÿ Memonitor portofolio on risk pertanggungan/penjaminan per
Kantor Cabang/ Pemasaran dalam rangka monitoring total
exposure pertanggungan/penjaminan on risk AK;
Ÿ Memastikan bahwa proses bisnis yang berjalan telah sesuai
dengan ketentuan/ prosedur standar yang berlaku.
Risk management application in Asuransi ASEI is technically sticking
on acceptance process, it is also explicitly applied in all products (Export
Insurance, Credit and Loan Insurance, Suretyship and General Insurance)
by establishing Compliance and Risk Monitoring Unit with responsibility
to:
Ÿ
Portfolio monitoring on risk assurance in each branch/sales offices to
monitor total exposure on risk AK.
Ÿ
Assuring business process is running in line with applied SOP.
2011 Annual Report 153
Ÿ Memonitor kesesuaian pencantuman TC dalam KLP/Ijin
Prinsip yang diterbitkan Kantor Cabang dengan TC yang
direkomendasikan Kantor Pusat; serta memonitor pemenuhan
TC oleh Tertanggung/Terjamin/ Debitur yang dilakukan Kantor
Cabang/Pemasaran.
Ÿ Accuracy monitoring at TC statement in KLP/principal permission
issued by branch office and recommended TC from HO; and
monitoring TC completion by customer/debtor which is done by
branch or sales office.
Sedangkan ruang lingkup tugas untuk Compliance & Risk AU/SS,
antara lain:
Ÿ Memonitor kesesuaian keputusan compliance dengan kebijakan.
Ÿ Memonitor outstanding (on risk) pertanggungan/penjaminan per
Kantor Cabang/Pemasaran dari setiap COB AU/SS.
ŸMemonitor second own retention yang disetujui oleh Direksi.
Ÿ Memonitor Keputusan Limit Penjaminan yang diterbitkan.
Ÿ Memastikan bahwa proses bisnis yang berjalan telah sesuai
dengan ketentuan/prosedur standar yang berlaku.
Ÿ Memonitor Akseptasi yang diputuskan pada tingkat Keputusan
Komite Akseptasi.
While duty responsible for Compliance & Risk AU/SS are:
Kendala yang dihadapi selama tahun 2011:
Ÿ Perubahan Kebijakan yang berkesinambungan menyebabkan
perlunya kesesuaian Compliance Sheet.
Ÿ Kurangnya kelengkapan dokumen dan mitigasi yang diberikan
oleh Underwriter yang mengakibatkan terhambatnya kecepatan
proses compliance.
Ÿ Kurangnya pengetahuan SDM di Compliance atas produk.
Ÿ Risk Officer kurang aktif sehingga pengumpulan identifikasi risiko
agak terhambat
Ÿ Rigister Filing masih perlu disempurnakan.
Ÿ Metode proses Manajemen Risiiko harus terus diperbaiki
Barriers Faced during 2011:
Ÿ Continuous policy changes which impact on compliance sheet
accuracy.
Ÿ Lack of document completion and given mitigation by underwriter
which impact on compliance process velocity hampering.
Ÿ Monitoring compliance decision accuracy with applied policy.
Ÿ Monitoring on risk outstanding insurance on each branch / sales
offices in every COB AU/SS.
Ÿ Monitoring second own retention which agreed by Board Of
Directors.
Ÿ Monitoring issued insurance limit decision.
Ÿ Assuring business process has run in line with applied standard.
Ÿ Monitoring acceptance which decided on Acceptance Committee
level.
Ÿ Human resources lack of knowledge in product compliances.
Ÿ Less-dynamic Risk Officer which slows down the risk identification
data gathering.
Ÿ Filing registration needs to be improved.
Ÿ Risk management method should be improved.
Sistem Pengendalian Interen (SPIN)
Internal Control System (SPIN)
1. Gambaran Singkat Sistem Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Internal adalah proses yang menyatukan
tindakan dan kegiatan secara terus menerus baik oleh
pimpinan perusahaan maupun oleh seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan. Mengingat pentingnya sistem
pengendalian internal dalam kelangsungan usaha suatu BUMN,
maka berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara No. PER – 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara mensyaratkan adanya
Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan
investasi dan aset BUMN (Bagian VII pasal 26). Peraturan Menteri
dimaksud mengatur pula bahwa sistem pengendalian internal
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Lingkungan Pengendalian Internal
b. Pengkajian terhadap Pengelolaan Risiko Usaha
1. Overview The Internal Control System (SPIN)
Internal Control System is a process that brings together the actions
and activities are constantly either by the company as well as by all
employees to provide reasonable assurance for the achievement of
organizational goals through effective and efficient, the reliability
of financial reporting, safeguarding assets, and compliance with
laws and invitation. Given the importance of internal control system
in the survival of a state, then by the State Minister of the State
Owned Enterprises. PER – 01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on
the Implementation of Good Corporate Governance (Corporate
Governance) in State-Owned Enterprises requires the existence of
an effective Internal Control System to secure investment and stateowned assets (Section VII, Article 26). Regulation of the Minister is set
too, that the system of internal control include the following:
a. Internal Control Environment
b. Assessment of Business Risk Management
154 Laporan Tahunan 2011
c. Aktivitas Pengendalian
d. Sistem Informasi dan Komunikasi
e.Monitoring
Asuransi ASEI telah memiliki Pedoman Pengendalian Internal
secara korporat dengan menggunakan pendekatan konsep
Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of the Treadway
Commission, dimana sistem pengendalian internal terdiri dari
lima unsur yaitu:
c. Control Activities
d. Information and Communication Systems
e.Monitoring
ASEI has had a Corporate Internal Control Guidelines for using the
approach to the concept of Committee of Sponsoring Organizations
(COSO) of the Treadway Commission, where the internal control
system consists of five elements, namely:
A. Lingkungan Pengendalian / Control Environment
Lingkungan Pengendalian merupakan kondisi di dalam
perusahaan yang mempengaruhi efektivitas pengendalian
internal. Hal ini nampak pada piramida pengendalian internal
COSO yang menggambarkan lingkungan pengendalian
pada bagian dasar piramida dimana pada bagian tersebut
juga menjadi bagian yang terluas. Hal ini menunjukkan
bahwa lingkungan pengendalian adalah yang mendasari dan
mempengaruhi terlaksananya sistem pengendalian internal
secara efektif. Pimpinan perusahaan wajib menciptakan dan
memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan
perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem
pengendalian internal dalam lingkungan kerjanya, melalui:
1. Penegakan integritas dan nilai etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Kepemimpinan yang kondusif
4. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan
5. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang
tetap
6. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat
tentang pembinaan SDM
7. Perwujudan peran SPI yang effekif
8. Hubungan kerja yang baik dengan seluruh Pemangku
Kepentingan.
A.Environmental Control / Control Environment
Environmental Control is in the corporate condition that affects
the effectiveness of internal control. It is visible on the COSO
internal control pyramid that describes the control environment
at the base of the pyramid where the piece is also the widest part.
This suggests that the control environment is the underlying
and influencing the implementation of effective internal control
system. Corporate leaders must create and maintain a control
environment that lead to positive behavior and conducive to
the implementation of internal control systems within the work
environment, through:
B. Penilaian Risiko / Risk Assessment
Penilaian risiko merupakan kegiatan penilaian atas
kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan
dan sasaran Perusahaan. Penilaian risiko terdiri atas:
1. Penetapan Tujuan Perusahaan
2. Identifikasi Risiko
3. Analisa Risiko
B. Risk Assessment
The risk assessment is an assessment of the likelihood of
occurrence of activities that threaten the achievement of goals
and objectives of the Company. The risk assessment consists of:
1. Determination of Corporate Objectives
2. Identification of Risks
3. Risk Analysis
C. Kegiatan Pengendalian / Control Activities
Kegiatan pengendalian merupakan tindakan yang diperlukan
untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan
kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
untuk mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
C. Control Activities
Control activities is a necessary action to address the risks and the
determination and implementation of policies and procedures to
ensure that actions to address the risks have been implemented
effectively.
Pimpinan Perusahaan wajib menyelenggarakan kegiatan
pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat
1.
2.
3.
4.
Enforcement of integrity and ethical values
Commitment to competence
Leadership that is conducive
Establishment of organizational structure that fits your
needs
5. Delegation of authority and responsibility to keep
6. Formulation and implementation of sound policies on
human resource development
7. Embodiment of the SPI role effekif
8. Good working relationships with all Stakeholders.
Company leaders must hold control activities in accordance with
the size, complexity, and the nature of the duties and functions of
2011 Annual Report 155
dari tugas dan fungsi Perusahaan yang bersangkutan.
Kegiatan pengendalian antara lain terdiri atas:
1. Reviu atas kinerja perusahaan
2. Pembinaan SDM
3. Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi
4. Pengendalian fisik atas aset
5. Penerapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja
the company concerned.
Control activities, among others, consist of:
1. Reviu on company performance
2. Human Resource Development
3. Control over the management of information systems
4. Physical control over assets
5. Implementation and reviu the indicators and performance
measures
6. Separation of functions
7. Authorization of transactions and events that are important
8. Accurate and timely recording of transactions and events when
6. Pemisahan fungsi
7. Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
8. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi
dan kejadian
9. Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya
10. Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya
11.Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian
Internal serta transaksi dan kejadian penting
9. Restrictions on access to resources and the recording
10. Accountability for resources and recording
11. Good documentation on Internal Control Systems as well as
significant transactions and events
C. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi (INFOKOM) merupakan proses
pengumpulan dan pertukaran informasi yang dibutuhkan
untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan
kegiatan perusahaan. Agar penyelenggaraan INFOKOM
efektif, maka Pimpinan Perusahaan wajib mengidentifikasi,
mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk
dan waktu yang tepat dengan cara:
1. Menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan
sarana komunikasi
2. Mengelola, mengembangkan, dan memperbaharui
sistem informasi secara terus menerus
D. Information & Communication
Information and communication (INFOKOM) is the process of
gathering and exchanging information needed to implement,
manage, and control the activities of the company. In order for
effective implementation INFOKOM, the Corporate Leadership
shall identify, record, and communicate information in a timely
manner and by the way:
D. Pemantauan pengendalian intern / Monitoring
Pemantauan (monitoring) pengendalian internal adalah
proses penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian
Internal dan proses yang memberikan keyakinan bahwa
temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.
Pimpinan Perusahaan wajib melakukan pemantuan
pengendalian intern melalui:
1. Pemantauan berkelanjutan
2. Evaluasi terpisah
3. Tindaklanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
E. Monitoring of internal control
Monitoring (monitoring) of internal control is the process of
assessing the quality of the performance of Internal Control
Systems and processes that provide confidence that the findings
of audits and other evaluations followed up immediately.
Company leaders must conduct monitoring of internal control
through:
1. Continuous monitoring
2. Separate evaluation
3. Follow recommendations from the audit and other reviu
2. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal
Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai unit yang melaksanakan
fungsi pengawasan internal dan sebagai salah satu pilar
terwujudnya tata kelola perusahaan (GCG) yang baik, dalam
Piagam SPI (Internal Audit Charter) mencantumkan ruang lingkup
pekerjaan SPI antara lain melakukan pengujian dan evaluasi
ketepatan dan efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan.
2. Evaluation of Internal Control Systems
Internal Audit Unit (ISU) as a unit that performs the function of internal
control and as a pillar of the establishment of corporate governance
(GCG) is good, the Charter of the SPI (Internal Audit Charter) scope
of work includes SPI, among others, testing and evaluation of the
accuracy and effectiveness company's internal control system.
Selain itu SPI dalam melaksanakan auditnya senantiasa
berpedoman pada Sistem Pengendalian Internal sehingga
rekomendasi yang disampaikan kepada auditan atau unit terkait
1. Provide and utilize various forms and means of communication
2. Manage, develop, and update information systems are
constantly
In addition SPI in conducting the audit is always guided by the
Internal Control System so that the recommendations submitted to
the audited, or other relevant units in tune even become the driving
156 Laporan Tahunan 2011
lainnya selaras bahkan menjadi pendorong pencapaian tujuan
unit dan tujuan perusahaan pada akhirnya.
unit and the achievement of corporate goals in the end.
Pada tahun 2011, SPI telah melakukan evaluasi atas sistem
pengendalian internal dilaksanakan dengan cara:
1.Melakukan pengumpulan data mengenai sistem
pengendalian internal perusahaan dengan pendekatan
COSO melalui kuesioner yang disebar ke unit-unit terkait.
2. SPI melakukan pengisian kuesioner (self-assessment), sebagai
pembanding atas kuesioner yang disebar ke unit-unit terkait.
Kuesioner disusun dengan pendekatan positif, dimana
seluruh jawaban ”Ya” menunjukkan kelayakan pengendalian
intern dan seluruh jawaban ”Tidak” menunjukkan kelemahan
pengendalian intern
3.Menggunakan data hasil audit yang terkait sistem
pengendalian intern, baik yang dilakukan oleh SPI maupun
oleh auditor eksternal.
4. Melakukan pembahasan Draft Hasil Evaluasi dengan para
Kepala Divisi.
5. Mempresentasikan hasil evaluasi kepada Direksi.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal yang dijalankan
selama ini sudah memadai. Hal ini khususnya berdasarkan isian
/ jawaban kuesioner yang menunjukkan 96,86% menjawab “YA”
dengan mengemukakan bukti dokumen pendukung, dengan
rincian sebagai berikut:
No.
Uraian / Description
1
In 2011, SPI has conducted an evaluation of internal control system
implemented by way of:
1. To collect data on the company's internal control system with
the COSO approach through a questionnaire distributed to the
related units.
2. SPI done filling out the questionnaire (self-assessment), as a
comparison to the questionnaire distributed to the related units.
Structured questionnaire with a positive approach, where all the
answers "Yes" indicates the feasibility of internal control and the
whole answer "No" indicates the internal control weakness
3. Using data related to the audit of internal control systems,
whether conducted by SPI or by external auditors.
4. Draft undertaking this evaluation results with the Head of the
Division.
5. Presented the results of the evaluation to the Board.
Based on the evaluations that have been implemented, it can be
concluded that the system of internal control is executed so far are
adequate. This is particularly based on the entries / responses to
questionnaires which showed 96.86% answered "YES" to put forward
evidence supporting documents, with the following details:
Ya / Yes
Tidak / No
N/A*
Lingkungan pengendalian / Control Environment
98
2
3
2
Penilaian Risiko / Risk Assessment
70
1
1
3
Kegiatan Pengendalian / Control Activities
35
-
-
4
Informasi & Komunikasi / Information & Communication
59
2
-
5
Pemantauan / Monitoring
Jumlah / Total
16
-
-
278
5
4
*N/A: Isi kuesioner tidak relevan / *N / A: Fill in the questionnaire are not relevant
Berdasarkan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal
perusahaan, maka diketahui masih terdapat beberapa area dalam
sistem pengendalian internal yang memerlukan penyempurnaan.
Untuk itu, telah dilakukan langkah-langkah perbaikan, antara lain:
1. Membagikan dan mensosialisasikan Buku Saku Pedoman
Perilaku / Code of Conduct kepada pegawai baru serta
mewajibkannya untuk menandatangani ‘Surat Pernyataan
Memahami Pedoman Perilaku’.
2. Melakukan penyempurnaan terhadap struktur organisasi
perusahaan diikuti dengan pemutakhiran uraian tugas (job
description) dan matriks diklat serta penempatan personil
menempati struktur organisasi tersebut.
Based on the evaluation of the company's internal control system, it
is known there are several areas in the internal control systems that
require improvement. To that end, we have performed the corrective
measures, among others:
1. Share and disseminate the Code of Conduct Handbook / Code
of Conduct to new employees and requires them to sign a
"Statement of Understanding of the Code of Conduct '.
2. Make improvements to the company's organizational structure
is followed by updating the job description (job description)
and matrix training and placement of personnel occupying the
structure of the organization.
2011 Annual Report 157
3. Melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan mengenai
kriteria pegawai berprestasi dan bentuk penghargaannya.
4. Melakukan penyempurnaan terhadap sistem informasi.
5.Melakukan penyempurnaan terhadap Pedoman Key
Performance Indicators (KPI) pegawai.
6. Melakukan tahap-tahap manajemen risiko sesuai Pedoman
Manajemen Risiko perusahaan.
7. Melakukan penyempurnaan terhadap ketentuan Tata Tertib
Rapat Pimpinan.
Hasil pengujian atas sistem pengendalian internal ini telah
dilaporkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan ditanggapi
Dewan Komisaris dengan meminta agar dibuatkan skala prioritas
dan target waktu pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi tersebut.
Direksi telah merespons permintaan Dewan Komisaris tersebut,
yang menjadi dasar bagi Dewan Komisaris untuk melakukan
fungsi pengawasannya.
3. Make improvements to the provision of employee achievement
criteria and form of appreciation.
4. Make improvements to information systems.
5. Make improvements to the Guidelines for Key Performance
Indicators (KPI) employees.
6. Perform the steps of risk management according to the company
Risk Management Guidelines.
7. Make improvements to the provisions of the Code Leadership
Meeting.
Test results on the internal control system has been reported by the
Board of Directors to the Board and responded with a request that
the Board of Commissioners made a priority and target date for
implementation of the follow-up evaluation. Directors of the Board
of Commissioners has responded to the request, which became
the basis for the Board of Commissioners to perform its oversight
function.
Akses informasi
Information Access
Asuransi ASEI senantiasa menerapkan prinsip transparansi kepada
segenap stakeholders. Oleh karena itu, perusahaan menyediakan
akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan melalui
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan.
Asuransi ASEI is always applying transparency system to all stakeholders.
Thus, the company gives information to all of them through the company
secretary.
Sebagai bagian dari upaya pelaksanaan prinsip keterbukaan dan
kepatuhan terhadap ketentuan regulator, Asuransi ASEI memberikan
informasi atas setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui press
release yang disebarkan kepada media nasional serta dapat diakses
pada situs Asuransi ASEI (www.asei.co.id).
As part of the system, Asuransi ASEI gives information to any corporate
action through press release spread out to national media and accessible
at Asuransi ASEI website (www.asei.co.id).
Asuransi ASEI juga menyediakan Contact Center pada nomor
(+62-21) 5790 3535 untuk layanan pelanggan dan email untuk
melalui asei@asei.co.id.
Asuransi ASEI also provides a contact centre at (+62-21) 5790 3535 and
email at asei@asei.co.id for customer services.
Sepanjang tahun 2011, Asuransi ASEI telah melaksanakan siaran pers,
penyampaian pelaporan dan korespondensi dengan regulator, dapat
disampaikan, sebagai berikut:
During 2011, Asuransi ASEI has done press releases, report statements and
correspondences with regulators which can be delivered as follows:
Daftar Siaran Pers Asuransi ASEI - 2011
Press Release Lists Asuransi ASEI - 2011
No
Siaran Pers / Press Release
Koran/majalah / Paper/Magazine
Tanggal / Date
1
BPD Kaltim Teken MoU dengan ASEI
BPD Kaltim signature in front of the MoU with ASEI
koran kontan
17-Feb-11
2
ASEI dan Kalibesar bersinergi Dukung Ekspor Sinar Mas
ASEI and Kalibesar together Support Sinar Export Mas
www.bisnis.com
21-Feb-11
3
ASEI dukung ekspor Sinarmas Pulp and Paper
ASEI support Sinarmas Pulp and Paper export
www.etradinggaleri.com
22-Feb-11
4
ASEI dukung ekspor Sinarmas Pulp and Paper
ASEI support Sinarmas Pulp and Paper export
Koran Seputar Indonesia
22-Feb-11
158 Laporan Tahunan 2011
5
ASEI dukung ekspor Sinarmas Pulp and Paper
ASEI support Sinarmas Pulp and Paper export
www.okezone.com
22-Feb-11
6
ASEI Kerjasama Asuransi Ekspor
ASEI support Sinarmas Pulp and Paper export
Koran Bisnis Indonesia
22-Feb-11
7
Kerjasasama Asuransi ASEI dan KBRU
ASEI and KBRU ASEI Cooperative
Koran Sindo
22-Feb-11
8
KBRU dan Asuransi ASEI
KBRU and Asuransi ASEI
Koran Moneter Indonesia
23-Feb-11
9
Kerjasasama Asuransi ASEI dan KBRU
ASEI and KBRU ASEI Cooperative
Koran Internasional Media
23-Feb-11
10
Kerjasasama Asuransi ASEI dan KBRU
ASEI and KBRU ASEI Cooperative
Koran Bisnis Indonesia
23-Feb-11
11
Proteksi pemasaran
Marketing Protection
Koran Bisnis Indonesia
23-Feb-11
12
ASEI kucurkan dana kemitraan Rp 1,4 miliar
ASEI provide partnership funding of Rp 1.4 billion
Koran harian Jogja
21-Mar-11
13
Etos Kerja dan Perusahaan Negara
Work ethic and State Companies
Koran harian Jogja
21-Mar-11
14
Victoria dan Apnatel
Victoria dan Apnatel
Koran Indonesia Shang Bao
8-Apr-11
15
Kerjasama Fasilitas Commercial Line
Line Commercial Cooperation Facility
koran duta masyarakat
11-Apr-11
16
Laporan Kinerja tahun 2010
2010 Performance Report
www.antarafoto.com
3-May-11
17
Laporan Kinerja tahun 2010 (Laba ASEI naik 29.59%)
2010 Performance Report (ASEI Profit increase 29,59%)
Koran International Media
4-May-11
18
Laporan Kinerja TW 1 tahun 2011
Quarter 1 Performance Report 2011
www.infobanknews.com
4-May-11
19
Premi ASEI tumbuh 63%
ASEI Premium growth 63%
www.bisnis.com
4-May-11
20
Industri Asuransi akan tambah portofolio investasi saham dan deposito
Insurance industry will add a portfolio of equity investments and deposits
http://keuangan.kontan.co.id
10-May-11
21
ASEI mempertebal saham dan Deposito
ASEI shares and deposits thicken
koran kontan
12-May-11
22
ASEI mengincar kerjasama dengan 10 Bank
ASEI targeting cooperation with 10 Banks
koran kontan
12-May-11
23
kerjasama kontra garansi
counter-guarantee cooperation
www.infobanknews.com
12-May-11
24
kerjasama kontra garansi
counter-guarantee cooperation
www.antarafoto.com
12-May-11
25
ASEI mengincar kerjasama dengan 10 Bank
ASEI targeting cooperation with 10 Banks
Koran Bisnis Indonesia
13-May-11
26
kerjasama kontra garansi
counter-guarantee cooperation
konar kontan
13-May-11
27
PKS Kontra Garansi ASEI dan LPEI
Counter Guarantee MCC ASEI and LPEI
Koran International Media
13-May-11
28
ASEI kantongi 50% target investasi
ASEI pocket 50% of the target investment
Koran Bisnis Indonesia
23-Jun-11
29
Hore, Pengembalian hasil investasi ASEI tembus 50% dari target
Hooray, ASEI investment returns through 50% of the target
http://keuangan.kontan.co.id
23-Jun-11
30
ASEI menjajal Bisnis asuransi Penerbangan
ASEI attemps Aviation Insurance Business
Koran Bisnis Indonesia
4-Jul-11
31
Pelayanan Nasabah
Customer Services
Koran Bisnis Indonesia
4-Jul-11
32
Perjanjian Kerjasama ASEI antara Mandiri dan ASEI
Cooperation Agreement between Mandiri and ASEI
Koran Internasional Media
12-Jul-11
2011 Annual Report 159
33
ASEI incar penjaminan Rp80 triliun
ASEI seek assurance Rp80 trillion
Koran Bisnis Indonesia
13-Jul-11
34
Asuransi ASEI Gelar Pertemuan ECA tingkat Regional
ASEI degree ECA Regional Meeting
Koran International Media
13-Jul-11
35
Pembayaran Klaim ASEI
ASEI Claim Payment
koran kontan
6-Sep-11
36
ASEI - Tugu
ASEI - Tugu
Investor Daily
11-Oct-11
37
ASEI dan Tugu berbagi Premi dan Klaim
ASEI - Tugu shares Premium and Claim
koran kontan
11-Oct-11
38
ASEI gandeng Tugu Pratama dongkrak kapasitas
ASEI coupled Tugu Pratama boost capacity
Koran Bisnis Indonesia
11-Oct-11
39
ASEI gandeng Tugu Pratama dongkrak kapasitas
ASEI coupled Tugu Pratama boost capacity
harian Ekonomi neraca
11-Oct-11
40
Kerjasama TPI dan ASEI
Cooperation TPI and ASEI
www.bisnis.com
11-Oct-11
41
ASEI Garap Asuransi Ekspor Bank Mandiri
Asuransi ASEI Working on Bank Mandiri Export
Koran Bisnis Indonesia
21-Oct-11
42
Bank Fokus Pendapatan Komisi
Focus Bank Revenue Commission
Media Indonesaia
21-Oct-11
43
Direktur Business
Business Director
koran kontan
21-Oct-11
44
ASEI targetkan Premi naik 75%
ASEI tergeting Premium increase 75%
koran kontan
23-Oct-11
45
Kerjasama asuransi pembiayaan
Co-financing insurance cooperation
koran investor Daily
23-Oct-11
46
Pelayanan
Services
koran kontan
30-Nov-11
47
ASEI dorong ekportir penetrasi kepasar internasional
ASEI encourage exporters penetrated to the market of international
Koran Bisnis Indonesia
1-Dec-11
48
ASEI genjot Asuransi Ekspor
ASEI boost Export Insurance
Koran Bisnis Indonesia
1-Dec-11
49
ASEI perbesar bisnis Asuransi Ekspor
Asuransi ASEI enlarge export business
Koran Bisnis Indonesia
1-Dec-11
50
Asuransi Ekspor bukukan hasil U/W 79 miliar
Export insurance post the results of U / W 79 billion
harian Indonesia Finance
1-Dec-11
51
Tertawa Ngakak
Laughter
koran Kontan
1-Dec-11
52
Foto bersama Direksi Asuransi ASEI
Photo with ASEI Board of Directors
Koran Bisnis Indonesia
6-Dec-11
53
Seorang karyawan
An employee
Koran Bisnis Indonesia
6-Dec-11
54
Premi ASEI tumbuh 59,5%
ASEI premiums grew 59.5%
koran investor Daily
21-Jul-12
PT. ASEI tanam 1.000 pohon
PT. ASEI planting 1,000 trees
Cilegon Metropolis
17-Nov-12
PT. ASEI tanam 1.000 pohon
PT. ASEI planting 1,000 trees
Radar Cilegon
17-Nov-12
Masalah lingkungan Butuh kepedulian
Need awareness of environmental issues
Harian Kabar Banten
17-Nov-12
Pohon solusi pencemaran lingkungan
Tree of environmental pollution solutions
Cilegon POS
17-Nov-12
160 Laporan Tahunan 2011
Transparansi Penyampaian Laporan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis Laporan / Type of Reports
Laporan Kinerja tahun 2010
Performance Report of 2010
Laporan Kinerja tahun 2010 (Laba ASEI naik 29.59 %)
Performance Report in 2010 (Profit up 29.59%)
Laporan Kinerja TW 1 tahun 2011
Quarter 1 Performance Report Year 2011
Premi ASEI tumbuh 63%
ASEI Premium growth 63%
Laporan Tahunan
Annual Report
Laporan Tahunan
Annual Report
Laporan Kinerja tahun 2010
Performance Report 2010
Laporan Kinerja tahun 2010
Performance Report 2010
PT. ASEI tanam 1.000 pohon
PT. ASEI planting 1,000 trees
PT. ASEI tanam 1.000 pohon
PT. ASEI planting 1,000 trees
Masalah lingkungan Butuh kepedulian
Need awareness of environmental issues
pohon solusi pencemaran lingkungan
Tree of environmental pollution solutions
Laporan Kepada Regulator
Sepanjang tahun 2011, Asuransi ASEI telah menyampaikan laporan
kepada regulator, antara lain:
1. Laporan keuangan dan laporan operasional Triwulan IV Tahun
2010 Tanggal 31 Januari 2011.
2. Laporan keuangan dan laporan operasional Triwulan I Tahun 2011
Tanggal 28 April 2011.
3. Laporan keuangan dan laporan operasional Tahun 2010 Tanggal
28 April 2011.
4. Publikasi laporan keuangan di media cetak tanggal 28 April 2011.
5. Laporan keuangan dan laporan operasional Triwulan II Tahun
2011 Tanggall 29 Juli 2011.
6. Laporan keuangan dan laporan operasional Triwulan III Tahun
2011 Tanggall 29 Juli 2011.
Kode Etik PERUSAHAAN
Transparency Report Submission
Penerbitan / Publication
Media / Media
Tanggal / Date
www.antarafoto.com
4-May-11
Koran International Media
4-May-11
www.infobanknews.com
4-May-11
www.bisnis.com
4-May-11
www.asei.oc.id
4-May-11
www.bumn.go.id/asei
4-May-11
Koran Bisnis indonesia
29-Mar-11
Koran Kontan
29-Mar-11
Cilegon Metropolis
17-Nov-12
Radar Cilegon
17-Nov-12
Harian Kabar Banten
17-Nov-12
Cilegon POS
17-Nov-12
Regulator Report
Throughout the year 2011, Asuransi ASEI has submitted a report to
regulators, among others:
1. Financial statements and operational reports fourth Quarter of 2010
On January 31, 2011.
2. Financial statements and operational reports First Quarter 2011 On
28 April 2011.
3. Financial statements and operational reports in 2010 On 28 April
2011.
4. Publication of financial statements in the press on 28 April 2011.
5. Financial statements and operational reports Tanggall Quarter Year
2011 July 29, 2011.
6. Financial statements and operational reports third quarter of 2011
Tanggall July 29, 2011.
Code of Conduct
Keberadaan Kode Etik
Bagi Asuransi ASEI, keberadaan Kode Etik merupakan perwujudan
komitmen perusahaan untuk memastikan penerapan GCG dengan
standar yang tinggi yang mengacu kepada best practice sebagai
lembaga asuransi yang kredibel dan terpercaya.
Code of Conduct Existence
For Asuransi ASEI, code of conduct is a company commitment
manifestation to assure high standard of GCG application which refers to
best practice as a credible and trusted Insurance company.
Kredibilitas serta kepercayaan publik, pemilik modal, pelanggan
dan pemakai jasa merupakan faktor yang sangat menentukan bagi
Credibility and public trust, customers and users are factors which
determine the company’s business development and continuity. If the
2011 Annual Report 161
perkembangan dan kelangsungan usaha perusahaan. Hilangnya
kredibilitas perusahaan dan kepercayaan para pemangku kepentingan
(stakeholders) dapat menyebabkan perusahaan kehilangan peluang
bisnis, yang pada gilirannya dapat mengancam kelangsungan usaha
perusahaan. Kredibilitas perusahaan dan kepercayaan sangat erat
kaitannya dengan perilaku perusahaan dalam berinteraksi dengan
para pemangku kepentingan. Pengelolaan perusahaan selain harus
mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku juga harus
menjunjung tinggi norma dan nilai etika. Kesadaran menjalankan
etika yang baik akan meningkatkan dan memperkuat citra positif
perusahaan.
company lost them all, this means business opportunity is lost which
later might affect the business continuity. Company credibility and trust
are inevitably connected to company behavior while interacting with its
stakeholders. To manage a company, besides following the applied rules,
a company should raise ethics and norms. Ability to run good ethics will
raise up and strengthen the positive image of the company.
Pemikiran tersebut menjadi dasar yang kuat bagi perusahaan untuk
mewujudkan Asuransi ASEI sebagai salah satu perusahaan yang
disegani dan bermartabat dalam dunia usaha. Wujud dari niat
tersebut adalah perumusan pedoman perilaku (code of conduct) yang
mengatur kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit
sebagai suatu standar perilaku yang harus dipedomani seluruh Insan
Asuransi ASEI.
Those attitudes become the strong basic foundation of a company as one
of the respected and dignified companies in the business. The realization
of that is code of conduct formulation which controls the value of ethics
policy that explicitly is stated as a standard behavior that must be held by
all Asuransi ASEI employees.
Dengan komitmen dan konsistensi dalam menerapkan pedoman
perilaku oleh seluruh Insan Asuransi ASEI akan menciptakan suasana
yang kondusif bagi pencapaian visi dan misi perusahaan.
With commitment and consistency in doing code of conduct, this will
create a conducive environment for achieving the company’s vision and
mission.
Pokok-Pokok Isi Code of Conduct
Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang disusun perusahaan, terdiri
dari 5 (lima) bagian, yaitu:
Ÿ Bagian I: Pendahuluan
Ÿ Bagian II: Komitmen Perusahaan Terhadap Pemangku
Kepentingan
Ÿ Bagian III: Komitmen dan Perilaku Insan Asuransi ASEI
Ÿ Bagian IV: Penerapan dan Penegakan Pedoman Perilaku
Ÿ Bagian V: Penutup
Points of Code of Conduct
Code of Conduct consists of 5 (five) parts, they are:
Inti sari atau pokok-pokok isi Code of Conduct Asuransi ASEI adalah
jaminan perusahaan atas hak-hak stakeholder’s berupa komitmen
terhadap pemangku kepentingan/stakeholders tersebut, antara lain,
meliputi:
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Insan Asuransi ASEI
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Pemegang Saham
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Tertanggung
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Pemasok
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Kreditur Komitmen Perusahaan
Terhadap Kreditur
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Masyarakat dan Lingkungan
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Mitra Usaha
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Pemerintah Komitmen
Perusahaan Terhadap Pemerintah
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Pesaing
Ÿ Komitmen Perusahaan Terhadap Media Massa
The Code of Conduct of Asuransi ASEI’s essence is the company’s assurance
of stakeholder’s rights in the form of commitments, such as:
Ÿ
Ÿ
Part I: Introduction
Part II: Company Commitment to Stakeholders
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Part III: Commitment and behavior of Asuransi ASEI’s employees
Part IV: Application and enforcement of code of conduct
Part V: Closing
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Company’s commitment to all Asuransi ASEI’s employees.
Company’s commitment to shareholders
Company’s commitment to customers
Company’s commitment to suppliers
Company’s commitment to creditors
Ÿ
Ÿ
Ÿ
Company’s commitment to society and environment
Company’s commitment to business partners
Company’s commitment to government
Ÿ
Ÿ
Company’s commitment to competitors
Company’s commitment to mass media
162 Laporan Tahunan 2011
Pengungkapan Code of Conduct kepada Karyawan
Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi
diungkapkan dan/atau diseberkan melalui berbagai media, antara
lain:
Ÿ Website perusahaan (www.asei.co.id)
Ÿ Dibagikan dalam bentuk buku saku
Ÿ Disampaikan dalam beberapa forum pegawai
Code of Conduct Disclosure to Employees
Code of Conduct disclosure is applicable to all organization levels and is
shared through some media, such as:
Upaya Penegakan Code of Conduct
Sepanjang tahun 2011, upaya penegakan Code of Conduct dilakukan
melalui berbagai kegiatan, antara lain:
Ÿ Pembentukan Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan
Pedoman Perilaku, dengan ruang lingkup tugas antara lain
memastikan bahwa seluruh insan Asuransi ASEI memahami
substansi Pedoman Perilaku.
Code of Conduct Enforcement
During 2011, code of conduct enforcement is done by means of some
activities, such as:
Ÿ Establishment of the Implementation and Enforcement Monitoring
Committee on Code of Conduct, with the scope of duties include
ensuring that all human beings of Asuransi ASEI understand the
substance of the Code of Conduct.
Pernyataan Budaya Kerja
Working Culture Statement
Setiap individu Asuransi ASEI diwajibkan menanda tangani Pernyataan
Komitmen untuk melaksanakan Pedoman Perilaku dan/atau akan
menerapkannya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari serta siap
menerima konsekuensi bila melakukan pelanggaran atas komitmen
perilaku yang telah ditetapkan dalam Pedoman Perilaku Asuransi ASEI.
Every Asuransi ASEI employee must sign the behavior commitment
to do and apply in daily basis assignments, also to be ready to receive
consequences if they disrupt it.
Perusahaan memiliki sistem nilai yang dianut dan dijalankan guna
membangun budaya perusahaan. Filosofi dasar dalam membangun
sistem nilai tersebut adalah “COMMITMENT” (uraian atas nilai-nilai
filosofi ini telah dijelaskan pada bagian “Profil Perusahaan”).
The Company has a value system which is embraced and applied
to build company culture. The basic philosophy to build the value is
COMMITMENT (explanation on these philosophical values will be in
“Company Profile”).
Ÿ
Ÿ
Ÿ
The company's website (www.asei.co.id)
Distributed in booklet form
Presented in a civil forum
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Terkait dengan Whistleblowing System, diatur dalam Surat Keputusan
Direksi tentang Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan
Pedoman Perilaku.
With whistleblowing System, stipulated in Decree of the Management
Oversight Committee on Implementation and Enforcement of the Code
of Conduct.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Sepanjang periode 2011, Asuransi ASEI telah melaksanakan program
Corporate Social Responsibility (CSR), yang meliputi berbagai aktivitas
terkait dengan berbagai program, sebagai berikut:
Ÿ Pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Ÿ Lingkungan hidup
Ÿ Tanggung jawab kepada konsumen
Ÿ Ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
In 2011, Asuransi ASEI has done CSR programs which cover some activities
related to various of programs, which are:
Paparan secara mendetail mengenai aktivitas seputar program CSR
Asuransi ASEI dapat dilihat pada bagian Laporan Keberlanjutan yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam Laporan Tahunan ini.
In-depth explanation on CSR activities of Asuransi ASEI can be seen in
Continuous Report in this annual report.
•
•
•
•
Social and community development
Environment
Customer responsibility
Labor, health and safety on work
2011 Annual Report 163
PENGESAHAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Board of Commissioners and Directors Responsibility
Laporan Tahunan ini merupakan tanggung jawab Manajemen
Asuransi ASEI, dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dengan
membubuhkan tanda tangan di bawah ini.
This Annual Report is the responsibility of Asuransi ASEI
Management, and has been approved by the Board of
Commissioners with signature below.
Drs. Erlangga Mantik, MA
Zaafril Razief Amir
Komisaris Utama President Commissioner
Direktur Utama President Director
Ir. Hesti Indah Kresnarini, MPM
Indra Noor
Komisaris Commissioner
Direktur Operasional Operations Director
Bambang Sabariman, SE
Marthin F. Simarmata
Komisaris Commissioner
Direktur Keuangan Finance Director
LAPORAN KEUANGAN
Financial Statements
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 2011
Dengan Angka Pembanding Per 31 Desember 2010/
For The Year Ended December 31, 2011
With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010
Beserta/With
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
Laporan Keuangan/Financial Statements
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 2011
Dengan Angka Pembanding Per 31 Desember 2010/
For The Year Ended December 31, 2011
With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010
Beserta/With
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
Laporan Keuangan/Financial Statements
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Per 31 Desember 2011
Dengan Angka Pembanding Per 31 Desember 2010/
For The Year Ended December 31, 2011
With Comparative Figures For The Year Ended December 31, 2010
Beserta/With
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
DAFTAR ISI
CONTENTS
Halaman/
Page
Pernyataan Direksi
Directors’ Statements
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors' Report
Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Financial Statements
1-2
Statements of Financial Position (Balance Sheets)
Laporan Laba Rugi
3
Statements of Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Statements of Icomprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements of Changes in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas
6-7
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
8 - 63
Notes to Financial Statements
Lampiran 1: Analisis Kekayaan
i - ii
Schedule 1: Assets Analysis
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Per 31 Desember 2011 Dengan angka pembanding
Per 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (disajikan kembali)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
As of December 31, 2011 With comparative figures as of
December 31, 2010 and January 1, 2010 (restatement)
(Dalam satuan Rupiah)
(In Rupiah)
Catatan/
Notes
2011
2010
1 Januari / January
2010 (disaajikan
kembali/restatement )
ASET
Investasi
Deposito berjangka
Efek
Penyertaan saham
Lainnya
ASSETS
3c,3d,3e,4
3c,3d,3e,5
249.790.800.000
111.001.608.586
52.786.108.586
435.581.950.919
518.007.244.387
517.327.786.480
3c,3d,3e,6
4.472.038.624
4.472.038.624
4.472.038.624
22.398.162
6.635.667
151.491.116
689.867.187.705
633.487.527.264
574.737.424.806
Jumlah Investasi
Kas dan setara kas
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi bersih
Aset keuangan lain
Aset tetap – bersih
Piutang pegawai
Aset non keuangan lain
Aset pajak tangguhan –
bersih
JUMLAH ASET
Investments
Time deposits
Marketable securities
Investments in
share of stock
Others
Total Investments
Cash and
cash equivalents
Premium receivables - net
Reinsurance receivables
- net
3f,7
3g,3k,8
69.159.470.931
32.114.688.082
15.203.037.863
108.570.446.241
48.148.080.929
31.381.152.805
3g,3k,9
15.773.039.245
16.327.854.852
8.730.811.672
3e,10
3h,11
3c,12
3i,3o,13
2.407.774.510
6.623.321.881
5.390.495.335
69.075.360.279
58.336.026.944
56.262.511.551
2.063.801.557
2.131.556.787
1.732.681.394
8.215.203.439
4.619.969.065
3.281.823.881
Others financial assets
Fixed assets – net
Employee receivable
Others non financial assets
2.327.294.383
2.178.184.370
1.604.805.776
Deferred tax assets - net
967.459.578.290
803.967.210.175
698.324.745.083
TOTAL ASSETS
3p,19d
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari laporan keuangan ini
See the accompanying notes which form an integral part of these financial
statements
1
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
Per 31 Desember 2011 Dengan angka pembanding
Per 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (disajikan kembali)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS)
As of December 31, 2011 With comparative figures as of
December 31, 2010 and January 1, 2010 (restatement)
(Dalam satuan Rupiah)
(In Rupiah)
Catatan/
Notes
2011
1 Januari / January
2010 (disaajikan
kembali/restatement )
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND
STOCKHOLDERS’ EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Hutang klaim
3l,14
Hutang reasuransi
3c,3l,3r,15
Premi yang belum
merupakan pendapatan 3k,3s,17
Estimasi klaim
retensi sendiri
3k,3s,18
Hutang pajak
3p,19a
Biaya yang masih harus
dibayar
24
Hutang komisi
3m,21
272.519.251
394.154.864
479.108.259
39.689.269.528
24.829.265.674
10.379.482.904
80.909.888.219
46.546.294.375
30.622.390.076
80.449.176.342
47.830.035.310
34.386.254.801
428.795.818
323.840.683
488.972.860
8.420.807.131
4.883.545.152
4.839.480.846
4.542.594.170
225.505.994
1.495.480.247
Uang jaminan
22
15.643.757.653
6.553.109.527
5.266.022.407
Hutang jasa produksi
Hutang pembiayaan
kendaraan
Penerimaan belum
teridentifikasi
Liabilitas lancar lainnya
Uang muka premi
jangka panjang
Kewajiban imbalan
kerja
JUMLAH LIABILITAS
20
9.000.000.000
7.400.000.000
6.045.000.000
16
2.205.141.897
23
25
6.247.256.157
4.286.883.770
4.363.585.043
5.325.635.699
481.841.700
304.260.500
3k,3s,26
20.650.137.186
11.474.225.000
EKUITAS
Modal saham nilai nominal
Rp1.000.000 per saham
Modal dasar 800.000 saham
Modal ditempatkan
dan disetor penuh 300.000 saham
3n,27
-
-
790.093.039
427.178.839
191.670.614
274.575.072.091
155.655.880.889
98.861.708.557
1b, 28
300.000.000.000
300.000.000.000
Accrued payable
Comission payable
Cash collateral
Employees' performance
incentives
Lease obligation of vehicle
Unidentified income
Others non-current liablities
Advance longterm premium
Employee
benefits liability
TOTAL LIABILITIES
2.044.101.144
8.954.110.554
322.995.908.733
291.235.709.261
300.000.000.000
Unrealized gain (loss)
on decline in
market value of marketable
(331.575.000)
securities - net
Retained earnings
262.664.536.036
Appropriated
67.844.496.322
48.121.509.472
37.130.075.490
Unapproppriated
692.884.506.199
648.311.329.286
599.463.036.526
TOTAL EQUITY - NET
967.459.578.290
803.967.210.175
698.324.745.083
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS
Unearned premium income
Estimated own
retention claims
Taxes payable
STOCKHOLDERS’ EQUITY
Capital stock - par value
per share of
Rp 1,000,000
Authorized 800,000 shares
Issued and fully paid 300,000 shares
Laba (rugi) yang
belum direalisasi atas
penurunan nilai efek - bersih
Saldo laba
Ditentukan
penggunaannya
Belum ditentukan
penggunaannya
29
EKUITAS - BERSIH
-
Claim payables
Reinsurance payables
TOTAL LIABILITIES AND
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari laporan keuangan ini
STOCKHOLDERS’ EQUITY
See the accompanying notes which form an integral part of these financial
statements
2
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010
STATEMENTS OF INCOME
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31,
2010
(Dalam satuan Rupiah)
(In Rupiah)
2011
Catatan/
2010
Notes
Date:
UNDERWRITING INCOME
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto
Premi reasuransi keluar
Penurunan premi yang
belum merupakan pendapatan
Pendapatan premi – bersih
3k,30
617.129.714.631
(414.854.994.086)
503.734.951.555
(387.369.215.617)
(34.363.593.844)
167.911.126.701
(15.923.904.299)
100.441.831.639
BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi keluar
Recoveries
Penurunan (kenaikan) estimasi
klaim retensi sendiri
Beban klaim - bersih
Pendapatan/(beban) komisi - bersih
Beban underwriting lainnya
Approved by:
Premium income
Gross premium
Reinsurance premium outward
Decrease in
unearned premium income
Premium income - net
UNDERWRITING EXPENSES
Claims expense
3l,31
(47.087.388.418)
12.135.325.533
3.983.513.490
(40.616.592.736)
13.081.528.168
4.565.928.876
3r
185.764.909
(3.309.703.536)
(13.443.780.510)
(36.412.916.201)
(32.619.141.032)
(63.587.690.428)
(8.840.237.271)
(5.086.252.959)
Gross claims
Reinsurance claims outward
Recoveries
Decrease (increase) in estimated
own retention claims
Claims expense - net
Commission income/
(expense) - net
Other underwriting expenses
32
(77.514.180.657)
(39.536.854.828)
Underwriting expenses - net
Hasil underwriting - bersih
Hasil investasi - bersih
BEBAN USAHA
90.396.946.044
63.673.476.337
(86.556.654.741)
60.904.976.811
Underwriting expenses - net
LABA USAHA
67.513.767.640
Beban underwriting - bersih
Pendapatan/(beban)
Lain-lain – bersih
LABA SEBELUM MANFAAT/
(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
TANGGUHAN
67.695.386.309
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Manfaat/(beban) pajak tangguhan
LABA PERIODE BERJALAN
149.110.013
67.844.496.322
181.618.669
58.617.902.583
(71.543.037.056)
33
34
47.979.842.338
3p,19c
3p,19b,19d
3
INCOME FROM OPERATIONS
47.548.130.879
Other income
(expense) - net
INCOME BEFORE DEFERRED
INCOME/(EXPENSE)
TAX BENEFIT
573.378.593
48.121.509.472
Current tax
Deferred tax asset/(expense)
PROFIT FOR THE PERIOD
(431.711.459)
35
Invesment income - net
OPERATING EXPENSES
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31,
2010
(Dalam satuan Rupiah)
(In Rupiah)
2011
Catatan/
2010
Notes
LABA BERSIH
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Reklasifikasi laba yang telah
direalisasi atas aset keuangan
tersedia untuk dijual
Laba (rugi) yang belum direalisasi
atas aset keuangan tersedia
untuk dijual
JUMLAH PENDAPATAN
KOMPREHENSIF - BERSIH
48.121.509.472
67.844.496.322
NET INCOME
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Reclasification on realized gain of
financial asset available for sale
(6.654.798.270)
-
(255.211.139)
9.285.685.554
financial asset available for sale
57.407.195.026
NET COMPREHENSIVE INCOME
Unrealized gain (loss) from sale of
60.934.486.913
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari laporan keuangan ini
See the accompanying notes which form an integral part of these
financial statements
4
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS' EQUITY
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
(Dalam satuan Rupiah)
Uraian/ Description
(In Rupiah)
Catatan/
Notes
Saldo per 1 Januari 2010/
Balance as of 1 January 2010
Dividen, tantiem, dan program bina
lingkunngan/ dividend, tantiem and PKBL program
Pembentukan cadangan/General reserve
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas
penurunan nilai efek - bersih/Unrealized gain
(loss) on decline in market value of
marketable securities
Laba bersih tahun berjalan/net income for a year
Saldo per 31 Desember 2010,
Balance as of December 31, 2010
Dividen dan program bina
lingkungan/ dividend and PKBL program
29
Modal disetor
ditempatkan dan
disetor penuh/Issued
and fully paid capital
stock
Laba (rugi) yang
belum direalisasi
atas penurunan nilai
efek bersih/Unrealized
gain (loss) on
decline in market
value of marketable
securities
300.000.000.000
(331.575.000)
262.664.536.036
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
37.130.075.490
-
-
-
(8.558.902.265)
-
-
28.571.173.225
(28.571.173.225)
599.463.036.526
(8.558.902.265)
-
-
9.285.685.554
-
-
-
-
48.121.509.472
48.121.509.472
300.000.000.000
8.954.110.554
291.235.709.261
48.121.509.472
648.311.329.286
-
-
-
(16.361.310.000)
(16.361.310.000)
-
-
31.760.199.472
(31.760.199.472)
Pembentukan cadangan/General reserve
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas
penurunan nilai efek - bersih/Unrealized gain
(loss) on decline in market value of
marketable securities
-
Laba bersih tahun berjalan/
Net profit for the year
-
300.000.000.000
Saldo per 31 Desember 2011/
Balance as of December 31, 2011
Saldo laba/ Retained earnings
Ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya/
pnggunaannya/
Appropriated
Unappropriated
(6.910.009.409)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan
keuangan ini
9.285.685.554
-
-
-
-
-
67.844.496.322
67.844.496.322
2.044.101.144
322.995.908.733
67.844.496.322
692.884.506.199
(6.910.009.409)
See the accompanying notes which form an integral part of these financial statements
5
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
For The Year Ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010
(In thousand Rupiah)
(Dalam ribuan Rupiah)
2011
2010
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Laba sebelum pajak
Penyesuaian untuk:
Penurunan (kenaikan) premi
yang belum merupakan pendapatan
Penurunan (kenaikan) estimasi klaim
retensi sendiri
Hasil investasi
Penyusutan aset tetap
Amortisasi biaya ditangguhkan
Laba (rugi) yang belum direalisasi
atas penurunan nilai efek - bersih
Penyisihan piutang premi
Penyisihan piutang reasuransi
Imbalan kerja karyawan
Laba operasi sebelum perubahan
dalam modal kerja
Perubahan modal kerja:
Piutang premi
Piutang reasuransi
Aset lancar lainnya
Aset lain-lainnya
Hutang klaim
Hutang pajak
Hutang reasuransi
Hutang lancar lainnya
Uang muka premi jangka panjang
Kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas operasi
67.695.386.309
47.548.130.879
34.363.593.844
15.923.904.299
32.619.141.032
(63.673.476.337)
13.443.780.510
(58.617.902.583)
3.634.412.477
651.991.333
3.016.172.161
344.274.314
(6.910.009.410)
515.461.386
9.285.685.554
36.892.351
45.757.189
362.914.200
103.745.632
235.508.225
69.305.172.024
31.320.191.342
(60.937.826.698)
509.058.418
3.563.556.037
(3.527.479.144)
(121.635.613)
104.955.136
14.860.003.855
27.554.306.564
9.175.912.186
(16.803.820.475)
(7.700.788.813)
(2.474.790.353)
(839.331.086)
(84.953.395)
(165.132.178)
14.449.782.770
1.517.057.100
11.474.225.000
60.486.022.764
30.692.439.913
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
tak terpisahkan dari laporan keuangan ini
6
Income before tax
Adjustments for :
Decrease (increase) in
unearned premium income
Decrease (increase) in
estimated own retention claims
Investment income
Depreciation of premises and equipment
and amortization of deferred charges
Amortitation of deferred aset
Unrealized gain (loss) on decline
in market value of
marketable securities
premium receivable
Allowance for doubtful account of
reinsurance receivable
Employee benefit
Operating income before changes in
working capital
Changes in working capital:
Premium receivables
Reinsurance receivables
Other current assets
Other assets
Claims payable
Taxes payable
Reinsurance payable
Other current liabilities
Advance long-term premium
Net cash flows provided by
operating activities
See the accompanying notes which form an integral part of these
Financial Statements
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
For The Year Ended December 31, 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
tanggal 31 Desember 2010
(In thousand Rupiah)
(Dalam ribuan Rupiah)
2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Deposito berjangka
Investasi dalam efek
Investasi lainnya
Perolehan aset tetap
Hasil investasi
Aset lain-lain
Kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas
investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembagian dividen
Dana program kemitraan
dan bina lingkungan
Kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas
pendanaan
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
(138.789.191.414)
82.425.293.468
(15.762.495)
(14.373.745.812)
63.673.476.337
-
(58.215.500.000)
(679.457.907)
144.855.449
(5.089.687.554)
58.617.902.583
-
Time deposit
Investment in marketable securities
Other investments
Acquisition of fixed assets
Investment income
Other assets
(7.079.929.916)
(5.221.887.429)
Net cash flows used in
investing activities
(14.436.450.000)
(7.445.000.000)
(1.924.860.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Payments for dividends
Fund for partnership and for
community development program
(1.113.902.265)
(16.361.310.000)
(8.558.902.265)
Kenaikan bersih kas dan
setara kas
37.044.782.848
16.911.650.219
Kas dan setara kas awal tahun
32.114.688.083
15.203.037.864
Kas dan setara kas akhir tahun
69.159.470.931
32.114.688.083
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini
7
Net cash flows by used in
financing activities
Net increase in cash and
cash equivalents
Cash and cash equivalents
at beginning of the year
Cash and cash equivalents
at end of the year
See the accompanying notes which form an integral part of these
Financial Statements
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
(In Rupiah unless otherwise stated)
1. GENERAL
UMUM
a.
a.
Pendirian dan Informasi Umum
Establishment and General Information
PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (“Perusahaan”) didirikan
berdasarkan akta No.173 pada tanggal 30 November 1985 oleh
Notaris Achmad Bajumi, S.H. pengganti dari notaris Imas Fatimah,
S.H. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2649-HT0101
TH 86 tanggal 10 April 1986 dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 3 tanggal 9 Januari 1987.
PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (the “Company”) was established
based on notarial deed No.173 dated November 30, 1985 of Achmad
Bajumi, S.H, substitute of Imas Fatimah, S.H. The deed of establishment
was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its
decision letter No. C2-2649-HT0101 TH 86 dated April 10, 1986 and was
published in State Gazette Republic of Indonesia No. 3 dated January 9,
1987.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan akta No. 08 oleh notaris Hizmelina,
S.H. tanggal 22 Juni 2011. Perubahan ini telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. AHU-38544.AH.01.02. TH 2011 tanggal 1
Agustus 2011.
The Company’s articles of association has been amended several times, the
most recent amendment is by notarial deed No. 08 dated June 22, 2011
by Hizmelina, S.H. The amendement have been approved by Ministry of
Law and HAM Right of the Republic of Indonesia. Its Decision Letter
No.AHU-38544.AH.01.02. TH 2011 dated August 01, 2011.
Perusahaan memulai kegiatan operasionalnya pada tahun 1987.
The Company started its commercial activities in 1987.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Perusahaan adalah sebagai berikut:
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the
scope of activities of the Company are as follows:
- Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya
pembayaran dari importir (pembeli) di luar negeri terhadap
ekspor barang atau jasa yang dilakukan oleh eksportir dari
Indonesia.
-
- Menerima pertanggungan atas risiko tidak diterimanya
pelunasan kredit dari debitur terhadap kredit yang diberikan
oleh bank atau lembaga pembiayaan.
- To undertake guarantee covering against risk of non settlement by
debtors of credits advanced by banks or financial institutions.
- Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis asuransi
kerugian dan sejenisnya termasuk menyelenggarakan usaha
dibidang kerugian dengan prinsip syariah serta mereasuransikan
resiko-resiko asuransi tersebut dengan mempertimbangkan
kemampuan Perusahaan.
- To undertake in other field of general insurance directly, etc including
the conduct of business in the field of general insurance with Islamic
principles and to reinsured insurance risks by considering company
capacity.
- Menerima pertanggungan tidak langsung dari PerusahaanPerusahaan asuransi/reasuransi didalam maupun diluar negeri
atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya untuk ditahan
sendiri serta mereasuransikan resiko-resiko asuransi tersebut
dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan.
- To undertake in other field of general insurance undirectly from local or
foreign for any kind of general insurance, etc by own retention and to
reinsured insurance risks by considering company capacity.
- Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Perusahaan
Asuransi dengan memperhatikan ketentuan Peraturan PerundangUndangan.
- To undertake other sectors to the extent they are permitted by the
prevailing rules and regulations.
To undertake insurance covering against risks of non receipt of
payment by Indonesian exporters from foreign importers (buyers)
relating to exports of goods or services by Indonesian exporter.
8
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
1.
(In Rupiah unless otherwise stated)
1. GENERAL (continued)
UMUM (lanjutan)
Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusatnya
berkedudukan di Jl, HR, Rasuna Said Blok X-5 Kav, 2-3, Jakarta.
Perusahaan memiliki 8 (delapan) kantor cabang yakni Jakarta
Utama, Jakarta II, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang,
Tanggerang dan Makasar dan 10 (sepuluh) kantor pemasaran di
beberapa kota.
b.
The Company is domiciled in Jakarta with its head office located at Jl, HR,
Rasuna Said Blok X-5 Kav, 2-3, Jakarta. The Company has 8 (eight)
branches located in Jakarta Utama, Jakarta II, Surabaya, Medan,
Bandung, Semarang, Tanggerang and Makasar and 10 (ten) marketing
offices in several cities.
b.
Komisaris, Direksi dan Pegawai
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP225/MBU/2010, tanggal 7 Oktober 2010, Susunan Komisaris dan
Direksi Perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010, sebagai
berikut:
Based on a decision of the Minister of BUMN Number: KEP-225/MBU/2010
dated October 7, 2010 the composition of commissioners and directors at
December 31, 2011 and 2010 was amended as follow:
2011
2010
Erlangga Mantik
Hesti Indah Kresnarini
Bambang Sabariman
Erlangga Mantik
Hesti Indah Kresnarini
Bambang Sabariman
Commissioners
Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Zaafril Razief Amir
Marthin F. Simarmata
Indra Noor
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan memiliki
karyawan sebagai berikut:
Tenaga Kerja Waktu Tertentu
Organik
Jumlah karyawan
2.
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Directors
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Commissioners, Directors and Employees
Zaafril Razief Amir
Marthin F. Simarmata
Indra Noor
At December 31, 2011 and 2010 the Company had employees as follow:
2011
2010
144
229
373
150
208
358
Contract employee
Permanent employee
Total employee
2. NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia
(DSAK-IAI) telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK) dalam rangka program konvergensi PSAK ke International
Financial Reporting Standards (IFRS). Selain itu DSAK-IAI juga
menerbitkan Pernyataan Pencabutan PSAK (PPSAK), yaitu untuk
mencabut atas PSAK yang tidak sejalan dengan program
konvergensi ke IFRS tersebut. Beberapa PSAK telah efektif berlaku 1
Januari 2011 dan sebagian akan efektif untuk periode yang dimulai
1 Januari 2012. Berikut penjelasan atas keterterapan PSAK baru
tersebut dalam penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Perusahaan.
President Director
Director
Director
Financial Accounting Standards Board - The Indonesian Institute of
Accountants (DSAK-IAI) has issued Statement of Financial Accounting
Standards (PSAK) and Interpretations of the Financial Accounting
Standards (ISAK) in order with the convergence program of PSAK to
International Financial Reporting Standards (IFRS). Inaddition, DSAK-IAI
also DSAK issued Revocation SFAS Statement (PPSAK), which is to repeal
the PSAK which is not in line with the convergence program to IFRS. Some
of the IAS has been effective on January 1, 2011 and the other standars
will be effective for periods beginning January 1, 2012. The following is
an explanation for the provisions of the new GAAP presentation and
disclosures in the financial statements of the Company.
9
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
(In Rupiah unless otherwise stated)
2.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
a. PSAK dan ISAK Yang Efektif Berlaku 1 Januari 2011
Dalam menerapkan PSAK dan ISAK yang efektif berlaku 1 Januari
2011, Perusahaan telah melakukan analisis dan kajian terhadap
transaksi dan peristiwa serta penyajian dan pengungkapan
laporan keuangan tahun 2011 serta mengidentifikasi akun-akun
yang mengalami perubahan atau memerlukan penyesuaian.
Berikut adalah uraian analisis dan dampak penerapan PSAK yang
efektif berlaku tersebut yang relevan dengan transaksi dan
peristiwa dalam Perusahaan. Perubahan yang tidak relevan tidak
diungkapkan.
a. PSAK and ISAK effective since January 1, 2011
In implementing the PSAK and ISAK effective since January 1, 2011,
the Company has conducted an analysis and review the transactions
and events as well as the presentation and disclosure of financial
statements in 2011 and to identify accounts which require change or
adjustment. Here's description and analysis of the impact of effective
application of PSAK applies the relevant transactions and events in the
Company. Irrelevant changes were not disclosed.
1) PSAK dan ISAK yang berdampak terhadap penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan Perusahaan untuk periode
yang berakhir 31 Desember 2011 termasuk dampak terhadap
penyajian angka komparatif 2010:
and
ISAK
with
the impact
on the
1) PSAK
presentation and disclosure of financial statements for the year
ended December 31, 2011 including the impact on the
presentation of comparative number in 2010:
a. PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan
a. PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
Berdasarkan PSAK 1 (2009) Perusahaan menyusun laporan
keuangan yang meliputi komponen Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Laba Rugi
Komprehensif, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Perusahaan
memilih untuk menyajikan Laporan Laba Rugi
Komprehensif dengan dua laporan, yaitu Laporan Laba
Rugi dan Laporan Laba Rugi Komprehensif.
According to PSAK 1 (2009) the Company prepare financial
statements which include component Statements of Financial
Position, Statements of Income, statements of Comprehensive
Income, Statements of Cash Flows, Statements of Changes in
Equity and Notes to Financial Statements. the Company
present the Comprehensive Income
Penyajian kembali laporan keuangan tahun sebelumnya
sehubungan penerapan kebijakan akuntansi baru
disajikan dengan menyajikan angka komparatif awal
periode. Pada tahun sebelumnya Perusahaan menyajikan
laporan keuangan berdasarkan PSAK 1 (1998).
Dibandingkan dengan kebijakan pada tahun sebelumnya,
maka pada tahun 2011 Perusahaan menyajikan
Pendapatan Komprehensif Lainya sebagian bagian dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif yang sebelumnya tidak
dikenal dalam tahun sebelumnya. Demikian juga
Perusahaan juga menyesuaikan penyajian laporan posisi
keuangan menjadi tidak diklasifikasikan (unclassified
menjadi aset lancar dan aset tidak lancar dan liabilitas
jangka pendek dan liabilitas jangka panjang, agar
penyajiannya lebih sesuai dengan substansi ekonomi dan
operasi Perusahaan.
Statement in two reports, the Statement of Income and
Statements of Comprehensive Income. Restatement of prior
year financial statements in relation to the implementation of
new accounting policies is presented to provide comparative
numbers at beginning of period. In the previous year the
Company presents financial statements under PSAK 1 (1998).
In comparison with the previous policy, in 2011 the Company
present as part of other comprehensive income in the
Consolidated Statements of Comprehensive Income not
previously known in the prior year. Similarly, the Company also
customize the presentation of a statement of financial position
is not classified into current assets and noncurrent assets and
liabilities of short-term and long-term liabilities, in order of
presentation more in line with economic substance and
operation of the Company.
10
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
(In Rupiah unless otherwise stated)
2.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
Perubahan lainya adalah Perusahaan tidak diperkenankan
lagi untuk menggunakan akun “Pos Luar Biasa” dalam
penyajian dan pengungkapan suatu transaksi atau
peristiwa dalam laporan keuangan. Selain itu Perusahaan
juga menyesuaikan penggunaan beberapa istilah dalam
laporan keuangan, seperti “Laporan Posisi Keuangan”
yang sebelumnya menggunakan istilah “Neraca”, liabilitas
yang sebelumnya menggunakan istilah “kewajiban”
sehingga penyajiannya sesuai dengan PSAK 1 (2009).
Sedangkan item yang lain dalam penyajian laporan
keuangan tidak mengalami perubahan.
NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
The other changes is the company no longer allowed to use the
"Extraordinary Item" account in the presentation and
disclosure of events or transactions in the financial
statements. In addition the Company also adjusts the use of
some terms in the financial statements, such as the
"Statement of Financial Position" previously use "balance
sheet" liabilities which previously used the term "liability"
that are presented in accordance with PSAK 1 (2009). Whereas
the other items in the presentation of financial statements has
not changed.
b. PSAK 7 (Revisi 2009) Pengungkapan Transaksi Pihak
Berelasi
b. PSAK 7 (Revised 2009) related Party Disclosure
Berdasarkan PSAK 7 (2009) Perusahaan mengungkapkan
pembayaran kompensasi kepada personil manajemen
kunci secara total dalam laporan keuangan tahun 2011
dimana dalam laporan keuangan tahun sebelumnya tidak
dipersyaratkan. Demikian juga pengungkapan transaksi
dengan pihak berelasi sebagai suatu transaksi yang wajar
dan setara dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak
selain pihak berelasi hanya jika dapat dibuktikan, dimana
dalam persyaratan sebelumnya setiap entitas harus
mengungkapkan penilaian terhadap transaksi dengan
pihak berelasi. Sedangkan persyaratan dan ketentuan
lainya tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan
PSAK 7 (1994).
Under PSAK 7 (2009) disclose the payment of compensation
to the the Company key management personnel in total of the
financial statements in 2011 which the previous years
financial statement are not required. Similarly, the disclosure
of transactions with parties which relate to as a fair and
equitable transaction with transactions conducted with parties
other than the parties relate only if it can be proved, where
the previous requirements of each entity shall disclose an
assessment of the transactions with parties relate. While the
other terms and conditions do not change compared to PSAK 7
(1994).
Berdasarkan analisis tersebut penerapan PSAK tersebut hanya
berdampak terhadap penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan dan tidak berdampak terhadap pengakuan dan
pengukuran suatu transaksi atau peristiwa sehubungan
dengan penerapan PSAK tersebut. Dampak penyajian berupa
reklasifikasi akun investasi yang sebelumnya diakui sebagai
investasi pada asosiasi kemudian direklasifikasi menjadi
investasi pada pengendalian bersama entitas dan penyajian
laporan posisi keuangan menjadi “unclassified ”. Terhadap
perubahan tersebut, Perusahaan menyajikan kembali angka
komparatif awal periode sajian yaitu per 1 Januari 2010
dalam laporan posisi keuangan. Demikian pula terhadap
penyajian laporan posisi keuangan per 31 Desember 2010
disajikan kembali agar sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.
Based on this analysis the the implementation of PSAK only affect
the presentationand disclosure of financial statements and had no
impact on the recognition andmeasurement of a transaction or
event in relation with the the implementation of PSAK.
Presentation of the impact of the reclassification of investment
accounts that were previously recognized as an investment in the
associate and then reclassified into investment in joint controlled
entities and the presentation of the report noted that financial
position to be "unclassified". Against the amendment, the
Company has restated the comparative numbers earlier period
presented are per January 1, 2010in the statement of financial
position. Similarly to the presentation of the statement of financial
position by December 31, 2010 restated to conform with applicable
requirements.
11
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
(In Rupiah unless otherwise stated)
2.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
2. PSAK dan ISAK yang tidak berdampak signifikan terhadap
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Perusahaan untuk untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2011 dan penyajian angka komparatif 2010:
NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
2. PSAK and ISAK that has no significant impact on the
presentation and disclosure of financial statements for the
year ended December 31, 2011 and the presentationof
comparative numbers in 2010:
a. PSAK 6 (2009) Pencabutan PSAK 21: Akuntansi
Ekuitas, ISAK 1: Interpretasi atas Paragraf 23 PSAK
No. 21 tentang Penentuan Harga Pasar Dividen
Saham; ISAK 2 Interpretasi atas Penyajian Piutang
pada Pemesan Saham dan ISAK 3 Interpretasi
tentang Perlakuan Akuntansi atas Pemberian
Sumbangan atau Bantuan.
b. PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan Arus Kas
c. PSAK 3 (Revisi 2009) Laporan Keuangan Interim
d. PSAK 4 (Revisi 2009) Laporan Keuangan Konsolidasi
dan Laporan Keuangan Tersendiri
a.
Accounting for Equity, ISAK 1: Interpretation Paragraph
23 of PSAK No. 21 Dividends on Stock Market Pricing;
ISAK 2 Interpretation of the Buyer Shares Presentation of
Accounts Receivable and ISAK 3 Interpretation on
Accounting Treatment for granting donations or help.
b.
c.
d.
PSAK 2 (Revised 2009) Statement of Cash Flows
PSAK 3 (Revised 2009) Interim Financial Report
PSAK 4 (Revised 2009) Consolidated Financial Statements
and Separate Financial Statements
e. PSAK 5 (Revisi 2009) Segmen Operasi
f. PSAK 8 (Revisi 2009) Peristiwa Setelah Periode
Pelaporan
e.
f.
PSAK 5 (Revised 2009) Operating Segments
PSAK 8 (revised 2009) Events After the Reporting Period
g. PSAK 22 (Revisi 2009) Kombinasi Bisnis
h. PSAK 23 (Revisi 2009) Pendapatan
i. PSAK 25 (Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
g.
h.
i.
PSAK 22 (Revised 2009) Business Combinations
PSAK 23 (Revised 2009) Income
PSAK 25 (Revised 2009) Accounting Policies, Changes in
Accounting Estimates and Errors
j.
PSAK 58 (Revisi 2009) Aset Tidak Lancar Yang
Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi Yang dihentikan
j.
PSAK 58 (Revised 2009) Non-current Assets Held for Sale
and Discontinued Operations
k. ISAK 7(2009) Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
l. ISAK 9 (2009) Perubahan atas Liabilitas Aktivitas
Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa.
k.
l.
ISAK 7 (2009) Consolidation of Special Purpose Entities
ISAK 9 (2009) Changes in Liabilities Purnaoperasi
activity, Restoration and Similar Liabilities
m. ISAK 10 (2009) Program Loyalitas Pelanggan
n. ISAK 11 (2009) Distribusi Aset Nonkas Kepada
Pemilik
m. ISAK 10 (2009) Customer Loyalty Program]
n. ISAK 11 (2009) Distribution of non-cash Assets to Owners
o. ISAK 12 (2009) Pengendalian Bersama Entitas:
Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
o.
ISAK 12 (2009) Control of the Joint entities: nonmonetary Contributions by Venturers
p. ISAK 14 (2009) Aset Tidak Berwujud
q. ISAK 17 (2009) Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai
p.
q.
ISAK 14 (2009) Intangible Assets
ISAK 17 (2009) Interim Financial Report and Impairment
b. PSAK Yang Sudah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif
1. PSAK 10 (2009), "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing"
b. PSAK issued but not yet adopted
1. PSAK 10 (2009), "Effects of Changes in Foreign Exchange Rates"
2. PSAK 13 (2011), "Properti Investasi"
3. PSAK 16 (2011), "Aset Tetap"
PSAK 13 (2011), "Investment Property"
PSAK 16 (2011), "Fixed Assets"
12
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
2.
(In Rupiah unless otherwise stated)
2.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
4. PSAK 18 (2010), "Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat
Purnakarya"
4. PSAK 18 (2010), "Accounting and Reporting by Retirement Benefit
Plans
PSAK 24 (2010), "Imbalan Kerja"
PSAK 30 (2011), "Sewa"
PSAK 46 (2010), "Pajak Penghasilan"
PSAK 50 (2010), "Insurumen Keuangan: Penyajian"
PSAK 53 (2010), "Pembayaran Berbasis Saham"
PSAK 55 (2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran"
PSAK 24 (2010), "Employee Benefits"
PSAK 30 (2011), "Rent"
PSAK 46 (2010), "Income Taxes"
PSAK 50 (2010), "Financial Instruments: Presentation"
PSAK 53 (2010), "Share-Based Payment"
PSAK 55 (2011), "Financial Instruments: Recognition and
Measurement"
PSAK 56 (2010), "Laba Per Saham"
PSAK 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"
PSAK 61, "Akuntansi Hibah Pemerintah dan pengungkapan
bantuan pemerintah"
PSAK 56 (2010), "Earnings Per Share"
PSAK 60, "Financial Instruments: Disclosures"
PSAK 61, "Accounting for Government Grants and disclosure of
government assistance"
PSAK 63, "Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi"
PSAK 63, "Financial Reporting in Hyperinflation Economy"
ISAK 13, "Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha
Luar Negeri."
ISAK 13, "Hedging Net Investment in Foreign Operations."
ISAK 15, "PSAK 24-Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya"
ISAK 15, "PSAK 24-The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum
Funding Requirements and Their Interaction
ISAK 16 (2011) Perjanjian Konsesi Jasa Aktivitas Operasi"
ISAK 16 (2011) Operating Activities Service Concession Agreement
"
ISAK 18, "Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik
dengan Aktivitas Operasi"
ISAK 18, "Government Assistance - No Specific Relation to
Operating Activities
ISAK 19, "Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam
PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi"
ISAK 19, "Implementation Approach Makes Return in PSAK 63:
Financial Reporting in Hyperinflation Economy"
ISAK 20, "Pajak penghasilan - perubahan dalam status pajak
entitas atau para pemegang saham"
ISAK 20, "Income taxes - changes in the tax status of an entity or
its shareholders"
ISAK 21 (2011) Perjanjian Konstruksi Real Estat
ISAK 22 (2011) Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
ISAK 24, "Evaluasi Substansi beberapa transaksi yang
melibatkan suatu bentuk legal sewa"
ISAK 21 (2011) Construction of Real Estate Agreement
ISAK 22 (2011) Service Concession Agreements: Disclosure
ISAK 24, "Evaluation of the substance of certain transactions
involving the legal form of lease"
ISAK 25, "Hak Atas Tanah"
ISAK 26, "Penilaian Ulang Derivatif Melekat"
ISAK 25, "Land Rights"
ISAK 26, "Reassessment Embedded Derivative"
Terhadap PSAK tersebut Perusahaan masih mempelajari dampak
yang mungkin timbul dari penerapan standar tersebut terhadap
laporan keuangan.
The Company is still evaluating the possible impact of these standards on
the financial statements.
13
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
(In Rupiah unless otherwise stated)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi pokok yang
diterapkan Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.
a.
The following is a summary of the significant accounting policies applied
in preparing the Company's financial statements in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards.
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Basis for Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip kesinambungan
usaha dan pengukuran biaya historis dan nilai wajar sesuai
persyaratan SAK. Laporan Keuangan disajikan berdasarkan basis
akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
The financial statements were prepared based on the principle of business
continuity (going concern) and the historical cost and fair value
according to the requirements of SAK. Financial statements are presented
on the accrual basis, except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak
langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Untuk keperluan penyusunan laporan arus
kas, pengertian kas mencakup saldo kas dan saldo giro di bank.
The statements of cash flows are prepared using indirect method with
classifications of cash flows into operating, investing and financing
activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash
equivalents include cash on hand, and cash in bank.
Seluruh angka dalam catatan atas laporan keuangan disajikan dalam
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional kecuali jika
dinyatakan secara khusus.
All figures in the notes to the financial statements are presented in
Rupiah, which is the functional currency unless otherwise stated.
b. Compliance statement
b. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan Perusahaan yang berakhir 31 Desember 2011
dan 2010 disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
yang berlaku di Indonesia.
The Company financial statements ending December 31, 2011 and 2010
are presented in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.
c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang berelasi
c.
Transaction with Related Parties
Yang dimaksud dengan pihak-pihak yang berelasi sesuai dengan
PSAK No. 7 adalah:
The Financial Accounting Standards (SFAS) No.7, "Related Party
Disclosures", defines the related parties as follows:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara
(intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan
pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries ).
1. Companies, which through one or more intermediaries, control, or
being controlled by, or under common control of the Company
(including holding companies, subsidiaries and fellows subsidiaries).
2. Perusahaan asosiasi (associated companies )
2. Associated companies
3. Perorangan yang memiliki baik secara langsung maupun tidak
langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor
yang berpengaruh secara signifikan, anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota
keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam
transaksinya dengan perusahaan pelapor).
3. Individuals who, directly or indirectly, have significan voting rights in
the Company, and close relatives of the individuals. What is meant by
close relatives are those who may be expected to influence or being
influenced by the individuals in transactions with the Company;
14
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
(In Rupiah unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi
Dewan Komisaris, Direksi dan Kepala Divisi dari Perusahaan dan
keluarga dekat orang-orang tersebut.
4. Key staff, who have authority and responsibility to plan, manage, and
control the activities of the reporting companies, which include
members of Board of Commissioners, Directors and Division Head of
the Company as well as close relatives of the key staffs.
5. Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak
suara, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap
orang yang diuraikan dalam alinea c.3 dan c.4 di atas atau
setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas
perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang
dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham
utama dari perusahaan pelapor adalah manajemen kunci yang
sama dengan manajemen perusahaan pelapor.
5. Companies, where substantial voting rights are directly or indirectly
owned by each of those referred to in (3) or (4), or each of those has
significant influence on the companies. These include companies
owned by any member of the board of commissioners, directors or
shareholders of the reporting companies, and companies which have
any same key member of management as that with the reporting
companies.
d.
d.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Foreign currency transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah sebagai mata
uang fungsional berdasarkan kurs standar yang ditetapkan
Perusahaan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang
berlaku yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia untuk tahun
berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau
dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah, its
functional currency by using the foreign exchange rate established by the
Company. At balance sheet date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currency are adjusted to reflect the prevailing rate
of exchange as published by Bank Indonesia at the last transaction date
for the year. The resulting gains or losses from foreign exchange rate is
credited or charged to the statement of income in the current year.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi
dalam mata uang asing dan penjabaran aktiva dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah diakui
pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Exchange gains and losses, arising from transactions in foreign currency
and on translation of foreign currency monetary assets and liabilities, are
recognized in the current statements of income.
Berikut adalah kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal
neraca (dalam satuan Rupiah):
Exchange rates used at the balance sheet dates are as follows:
Mata uang
1 US Dollar Amerika (USD)
1 Dollar Singapura (SDG)
1 Dollar Australia
1 Euro
1 Great Britain Poundsterling
1 Dollar Hongkong
1 JPY
e.
2011
9.068,00
6.974,33
9.202,68
11.738,99
13.969,27
1.167,21
116,80
8.991,00
6.980,61
9.142,51
11.955,79
13.893,80
110,29
United States Dollar (USD)
Singapore Dollar (SGD)
Australian Dollar (AUD)
European (Euro)
Great Britain Poundsterling (GBP)
Hongkong Dollar (HKD)
Japan Yen (JPY)
e.
Instrumen keuangan
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, deposito
berjangka, investasi pada surat berharga, piutang pendapatan
bunga, dan penyertaan. Kewajiban keuangan Perusahaan yaitu
biaya yang masih harus dibayar dan hutang lainnya.
Currencies
2010
Financial instrument
The Company's financial assets consist of cash and cash equivalents, time
deposits, securities, interest income, and investment. The Company's
financial liabilities are accrued expenses and other payables.
15
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung
pada tujuan dan intensi manajemen serta karakteristik dari
instrumen keuangan tersebut.
Classification of financial instruments at initial recognition depends on the
purpose and intention of management and the nature of such financial
instruments.
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” berlaku untuk laporan
keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1
Januari 2010.
According to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”)
No. 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and
Disclosures" and SFAS No. 55 (Revised 2006) "Financial Instruments:
Recognition and Measurement” applicable for financial statements
covering periods beginning on or after January 1, 2010.
1)
1) Financial assets
Aset keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut (i)
aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi,
(ii) pinjaman dan piutang, (iii) aset keuangan yang dimiliki hingga
jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut
diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified into the categories of (i) financial assets at
fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-tomaturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The
classification depends on the purpose for which the financial assets were
acquired. Management determines the classification of its financial assets
at initial recognition.
(i) Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba
rugi
(i) Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang nilai wajarnya diakui di laporan laba atau rugi
adalah aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset untuk
diperdagangkan. Sebuah aset keuangan diklasifikasikan sebagai
aset untuk diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan
penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat dan terdapat
bukti yang menunjukkan latar belakang untuk mengambil
keuntungan jangka pendek.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets
classified as held for trading. A financial asset is classified as held for
trading if it is acquired principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short term profit taking.
(ii) Pinjaman dan piutang
(ii) Loan and receivables
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak terpengaruh
oleh pasar aktif. Pinjaman dan piutang awalnya diakui sebesar nilai
wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur sebesar
biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Pinjaman dan piutang terdiri dari investasi
bersih dalam sewa guna usaha pembiayaan, piutang lainnya, dan
aset lainnya.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments that are not quoted in an active market. Loans
and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs
and subsequently measured at amortised cost using the effective interest
rate method. Loans and receivables consist of net investment in finance
leases, other receivables and other assets.
16
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
(iii) Held-to-maturity financial assets
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran dan jatuh tempo yang
tetap serta telah ditentukan dimana manajemen Perusahaan
memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki hingga
jatuh tempo, selain:
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with
fixed or determinable payments and fixed maturities that the Company’s
management has the positive intention and ability to hold to maturity,
other than:
a)
aset keuangan Perusahaan yang nilai wajarnya diakui melalui
laporan laba rugi;
a)
those that the Company upon initial recognition designates as at
fair value through profit or loss;
b)
aset keuangan Perusahaan yang tersedia untuk dijual; dan
b)
those that the Company designates as available for sale; and
c)
aset keuangan yang memenuhi definisi sebagai pinjaman dan
piutang.
c)
those that meet the definition of loans and receivables.
Aset keuangan ini pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk
biaya transaksi dan kemudian diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menerapkan metode suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and
subsequently measured at amortised cost, using the effective interest rate
method.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(iv) Available-for-sle financial assets
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan
yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jangka waktu yang tak
terbatas, yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
atau perubahan suku bunga, nilai tukar, atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang, aset keuangan yang
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang nilai wajarnya
diakui melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are intended to
be held for anindefinite period of time, which may be sold in response to
needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are
not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or
financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi, dan kemudian diukur
dengan nilai wajar keuntungan dan kerugian yang diakui pada
laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat
penurunan nilai dan keuntungan dan kerugian selisih kurs, sampai
aset keuangan tersebut tidak lagi diakui. Jika suatu aset keuangan
yang tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka
akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui
dalam laporan perubahan ekuitas, akan diakui dalam laporan laba
rugi. Namun, bunga dihitung dengan menggunakan metode suku
bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian mata uang asing atas
aset moneter yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk
dijual diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus
transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and
losses being recognised in the statement of changes in equity, except for
impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the
financial assets are derecognised. If an available-for-sale financial asset is
determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously
recognised in the statement of changes in equity is recognized in the
income statement. However, interest is calculated using the effective
interest rate method, and foreign currency gains or losses on monetary
assets classified as available-for-sale are recognised in the current year
statement of income.
17
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
2)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2) Financial liabilities - Classification
Liabilitas keuangan - Klasifikasi
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori
(i) liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan
laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
The Company classifies its financial liabilities into the categories of (i)
financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial
liabilities measured at amortised cost.
(i) Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan
laba rugi
(i) Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba
rugi adalah Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai
Liabilitas yang diperdagangkan. Sebuah Liabilitas keuangan
diklasifikasikan sebagai Liabilitas yang diperdagangkan jika
diperoleh terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali
dalam waktu dekat dan terdapat bukti yang menunjukkan latar
belakang untuk mengambil keuntungan jangka pendek.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial
liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as
held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or
repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a
recent actual pattern of short term profit taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
derivatif yang dikelola dalam hubungannya dengan liabilitas
keuangan yang dimaksud termasuk dalam keuntungan/ kerugian
yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Gains and losses arising from changes in the fair value derivatives that
are managed in conjunction with designated financial liabilities are
included in profit/ loss recognized in profit or loss for the year.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
(ii) Financial liabilities measured at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai Liabilitas
keuangan yang nilai wajarnya diakui melalui laporan laba rugi
diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah hutang lain-lain,
beban yang masih harus dibayar, pinjaman, dan obligasi.
Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit
and loss fall into this category and are measured at amortised cost.
Financial liabilities measured at amortised cost are other payables, accrued
expenses, loans and bonds.
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur
sebesar nilai wajarnya. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas
keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
All financial instruments are measured at initial recognition at fair value.
Measurement of financial assets and financial liabilities after The
beginning recognition depends on the classification of financial assets and
financial liabilities.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi adalah aset keuangan yang ditetapkan oleh manajemen
sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi di awal pengakuan
serta aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan
nilai wajar aset keuangan diakui dalam laporan laba rugi sebagai
keuntungan atau kerugian.
Financial assets are measured at fair value through profit or loss are
financial assets that are set by management as fair value through profit or
loss on The beginning recognition as financial assets classified as trading.
Gains or unrealized losses resulting from changes in fair value of financial
assets are recognized in the income statement as gains or losses.
18
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar ditambah atau dikurangi dengan biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung, kecuali yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengakuan awal, pinjaman
yang diberikan dan piutang selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan
diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto
atau premi terkait dengan pengakuan awal serta fee dan biaya yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortisasi suku bunga efektif dan kerugian yang timbul atas
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.
Loans and receivables are recognized initially at fair value plus or minus
the transaction costs that are directly attributable, except those measured
at fair value through profit or loss. After The beginning recognition, loans
granted and receivables are measured at subsequent amortized cost using
the effective interest method less any impairment in value. Amortized cost
is calculated taking into account the discounts or premiums relating to The
beginning recognition as well as fees and expenses that are an integral
part of the effective interest rate. Effective rate amortization and losses
arising on the loss is recognized in the income statement.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya-biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal,
aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selanjutnya diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya
perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya
diskonto atau premi pada awal akusisi serta fee atau biaya yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortisasi suku bunga efektif dan kerugian yang timbul atas
penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.
Financial assets held to maturity are recognized initially at fair value plus
transaction costs that are directly attributable. After The beginning
recognition, financial assets held to maturity are subsequently measured
at amortized cost using the effective interest method less any impairment
in value. Amortized cost is calculated taking into account the discount or
premium on acquisition and The beginning fees or charges that are an
integral part of the effective interest rate. Effective rate amortization and
losses arising on the loss is recognized in the income statement.
Aset keuangan tersedia untuk dijual pada saat pengakuan awal
diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Selanjutnya
aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar sampai
dihentikan pengakuannya, dimana laba atau rugi atas
perubahannya dicatat pada laporan laba rugi komprehensif kecuali
untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs.
Available for sale financial assets upon initial recognition are recognized
at fair value plus transaction costs. Further financial assets available for
sale are measured at fair value through derecognized, where profit or loss
on the changes recorded in comprehensive income statement except for
impairment losses and income from foreign exchange.
Jika suatu aset keuangan yang tersedia untuk dijual mengalami
penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang
sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas diakui
dalam laporan laba rugi. Namun, bunga dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau
kerugian mata uang asing atas aset moneter yang diklasifikasikan
sebagai aset tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi.
If a financial asset available for sale are impaired, the cumulative gain or
loss previously recognized in equity is recognized in the income statement.
However, interest calculated using the effective interest method, and gains
or losses on foreign currency monetary assets that are classified as assets
available for sale are recognized in the income statement.
Liabilitas keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah
dengan biaya-biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan selanjutnya
diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Financial liabilities are measured based on the amortized cost are
recognized initially at fair value plus transaction costs that are directly
attributable. After The beginning recognition, financial liabilities
subsequently measured at amortized cost using the effective interest
method.
19
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
Derecognition
Penghentian Pengakuan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan
hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau
menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga
dibawah kesepakatan pelepasan; dan Perusahaan telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau
Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
The Company derecognizes a financial asset only when the contractual
rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the
financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of
the asset to another entity. If the Company neither transfers nor retains
substantially all the risks and rewards of ownership and continues to
control the transferred asset, the Company recognizes its retained interest
in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If
the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of
a transferred financial asset, the Company continues to recognize the
financial asset and also recognize a collateralized borrowing for the
proceeds received.
Offsetting
Saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai
bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount
presented in the balance sheet if, and only if, the Company has the legally
enforceable right to offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis or to realize the asset and settle liability
simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika
diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan.
Revenue and expenses are presented net only if permitted by accounting
standards.
Fair value
Nilai wajar
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan
suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihakpihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
secara wajar (arm's length transaction).
The fair value is the value used for the exchange of an asset or a liability
to settle between the parties to understand and be willing to trade fairly
(arm's length transaction).
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur dengan
menggunakan kuotasi di pasar aktif, yaitu jika harga yang
dikuotasikan tersedia setiap waktu dan dapat diperoleh secara rutin
dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
The fair value of an asset or financial liability can be measured using
quotations in an active market, for example if the price is available at all
times and can be obtained on a regular basis and this prices reflect actual
market transactions and routine within a reasonable transaction.
Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau liabilitas
keuangan, maka Perusahaan menentukan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian
meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara
wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan bilamana
tersedia, pengunaan arus kas yang didiskonto dan penggunaan nilai
wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.
In case there is no active market for an asset or financial liability, the
Company determines fair value by using valuation techniques as
appropriate. Valuation techniques include the use of current market
transactions conducted by the party who desires reasonable and
understanding, and where available, the use of discounted cash flows and
the use of the current fair value of another instrument that is
substantially the same.
20
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
Reklasifikasi Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Reclasification Financial Instrument
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen
keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut
dimiliki atau diterbitkan.
the Company are not permitted to reclassify financial instruments from or
to a classification which is measured at fair value through profit or loss for
the financial instruments held or issued.
Perusahaan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset
keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi
penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah
yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi
menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya
Perusahaan tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan
sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama
dua tahun berikutnya.
The Company are not allowed to reclassify financial assets held to maturity
category. In the event of sale or reclassification of financial assets of the
group held to maturity in an amount more than an insignificant amount
prior to maturity, all financial assets held to maturity should be
reclassified into the financial assets available for sale. Furthermore, the
Company shall not classify financial assets as financial assets held to
maturity over the next two years.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga
jatuh tempo ke kelompok yang tersedia untuk dijual dicatat sebesar
nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui
dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui dalam
laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets of the group held to maturity to the
group are available for sale are recorded at fair value. Gains or unrealized
loss recognized in equity until the financial asset is derecognized, and at
that time the cumulative gain or loss previously recognized in equity is
recognized in the income statement.
Penurunan nilai instrumen keuangan
Impairment of financial assets
Mulai tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca,
Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah
terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan.
Starting January 1, 2010, at each balance sheet date, the Company
evaluates whether there is objective evidence of impairment on the
financial assets of the Company.
Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah
pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak
pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara handal.
Financial assets are impaired if objective evidence indicates that adverse
events have occurred after initial recognition of financial assets, and these
events have an impact on future cash flows of financial assets that can be
estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai
meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur,
restrukturisasi pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dengan
persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak
mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan
dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang
terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya
status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired involves default or
arrears in payment by the borrower, restructuring of loans granted by the
Company with terms that cannot be granted if the debtor is in financial
difficulties, an indication that the debtor be declared bankrupt, or other
observable data related with a group of financial assets such as worsening
of the payment status of borrowers in the group, or economic conditions
that correlate with defaults on assets in the group.
21
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan
secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara
individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara
individual.
The company determines the evidence for decline in value of financial
assets individually and collectively. Evaluation of impairment of
individually made to the significant financial assets individually.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak
mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara
kolektif. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan
dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya
dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan
karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi
secara individual untuk penurunan nilai dan dimana kerugian
penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai
secara kolektif.
All significant financial assets that are not individually impaired
individually evaluated collectively. Financial assets that are not significant
on an individual basis will be evaluated collectively to determine the
decline in value by classifying financial assets are based on similar risk
characteristics. Financial assets are evaluated individually for impairment
and where the impairment loss is recognized, no longer included in the
impairment collectively.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa
datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut.
The impairment loss on financial assets are recorded at amortized cost is
measured by the difference between the carrying value of financial assets
with the present value of estimated future cash flows discounted using the
financial asset's original effective interest rate.
Lindung nilai
Hedging
Instrumen keuangan yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai
dinilai pada nilai wajar pada tanggal pelaporan. Keuntungan atau
kerugian instrumen keuangan yang memenuhi kriteria dan efektif
sebagai lindung nilai diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Bagian yang tidak efektif sebagai lindung nilai(atau tidak
memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikan sebagai lindung nilai)
diakui laba rugi tahun berjalan.
Financial instruments that meet the criteria as a hedge valued at fair
value at reporting date. Gains or losses of financial instruments that meet
the criteria and effective as hedges are recognized in other comprehensive
income. Parts that are not effective as a hedge (or does not meet the
criteria to be classified as a hedge) is recognized profit or loss for the
year.
Instrumen keuangan derivatif diakui sebesar nilai wajar pada
laporan posisi keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga
pasar atau harga kuotasi instrumen lain yang memiliki karakteristik
serupa.
Derivative financial instruments at fair value on the statement of financial
position. The fair value is determined based on market prices or price
quotations of other instruments that have similar characteristics.
Perusahaan mengakui investasi dan kontribusi lainnya pada
pengendalian bersama entitas sebagai investasi pada pengendalian
bersama entitas. Pengendalian bersama entitas terjadi ketika
Perusahaan bersama venturer lainya bersepakat atau melalui
perjanjian kontraktual untuk melakukan pengendalian bersama atas
entitas tersebut.
The Company recognizes investments and other contributions to the jointly
controlled entities as an investment in jointly controlled entities. Jointly
controlled entity occurs when the the Company other joint venturer
agreement or through a contractual agreement to conduct joint control
over such entities.
22
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Perusahaan mengakui investasi pada pengendalian bersama entitas
dengan menggunakan metode ekuitas sebagaimana dimaksud dalam
PSAK 15 (2009) Investasi Pada Entitas Asosiasi. Perusahaan
mengakui bagian keuntungan atau kerugian atas transaksi antara
Perusahaan dengan ventura bersama yang telah mengalihkan risiko
dan manfaat hanya sebesar porsi venturer lainya untuk
mencerminkan pengakuan keuntungan atau kerugian sesuai
substansinya, dengan melakukan penyesuaian atas bagian laba atau
rugi yang diakui berdasarkan metode ekuitas. Jika terdapat indikasi
bahwa transaksi antara Perusahaan dengan venturer menunjukan
penurunan nilai maka Perusahaan mengakui kerugian seluruhnya
dalam laporan laba rugi. Perusahaan mengakui keuntungan atau
kerugian yang belum diakui tersebut pada saat telah direalisasi
melalui penjualan atau penggunaannya yang dicatat melalui
laporan laba rugi.
The Company recognizes investments in jointly controlled entities using
the equity method as defined in PSAK 15 (2009) Investments in
Associates. the Company recognizes the gain or loss on the transaction
between the Company and joint venture which has transferred the risks
and benefits only a portion of other venturers to reflect the recognition of
gain or loss according to the substance, making adjustments for the gain
or loss is recognized under the equity method. If there are indications that
the transaction between the Company showed a decrease venturer
recognizes the value of the the Company total losses in the income
statement. The Company recognized gains or losses not yet recognized at
the time have been realized through the sale or use of which is recorded
through the income statement.
Perusahaan tidak melakukan penyesuaian atas pendapatan bunga
yang diakui atas pinjaman yang diberikan kepada pengendalian
bersama entitas sepanjang bunga telah direalisasikan melalui
laporan laba rugi.
The Company does not make adjustments on interest income recognized
on loans granted to jointly controlled entities during the interest has been
realized through the income statement.
f.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi penggunaannya.
g.
g.
Premium receivables and dues from reinsurers
Premium receivables and dues from reinsurers are presented net of
allowance for doubtful accounts, which have been determined based on a
review of the collectibility of the outstanding amounts at end of the year.
Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are
determined to be uncollectible.
h.
Aset Tetap
Pada tahun 2008, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan 16 – Revisi 2007 – Aset Tetap, Perusahaan
menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
Dengan model biaya, aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehannya setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks,
unplegged and unrestricted.
Piutang premi dan piutang reasuransi
Piutang premi dan reasuransi disajikan dalam jumlah bersihnya
setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih, yang
diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo masingmasing piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan apabila
piutang yang bersangkutan dipastikan tidak akan dapat tertagih.
h.
f.
Kas dan Setara Kas
Fixed Assets
In 2008, the Company adopted Statements of Financial Accounting
Standards 16 – Revised 2007 – Fixed Asset, The Company used the cost
model for measuring its fixed assets. Under the cost model, fixed assets
are stated at cost less accumulated depreciation and any accumulated
impairment losses, if any.
23
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
(In Rupiah unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai
berikut:
Klasifikasi
Bangunan
Peralatan kantor dan furnitur
Kendaraan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Fixed assets are depreciated using the straight-line method based on the
estimated useful lives of the assets as follows:
Taksiran masa manfaat/ estimated useful lives
40 tahun/ years
8 tahun/ years
4 tahun/ years
Classification
Building
Office equipment and furniture
Vehicles
Nilai sisa, taksiran masa manfaat, dan metode penyusutan atas aset
tetap dievaluasi dan disesuaikan setiap tanggal neraca. Dampak
dari revisi tersebut, jika ada, diakui dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method of
fixed assets are reviewed, and adjusted as appropriate, at each balance
sheet date. The effects of any revision are recognized in the income
statement when the changes arise.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang
dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai
aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan
dibebankan pada tahun berjalan.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable
amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount,
which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Impairment of asset is recognized as loss on impairment of asset which is
charged to current operations.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba
rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa
manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang
dalam bentuk peningkatan kapasitas atau peningkatan standar
kinerja dikapitalisasi.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred,
expenditures which extend the useful life of the asset or result in
increased future economic benefits such as increase in capacity and
standards of performance are capitalized.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai
tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkannya diakui
dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and
the related accumulated depreciation are removed from the accounts and
any resulting. Gain or loss is reflected in the current year's statements of
income.
i.
Sesuai dengan PSAK No, 48 tentang “Penurunan Nilai Aset”, nilai
aset ditelaah untuk setiap penurunan dan kemungkinan
penghapusan aset ke nilai wajar jika terjadi peristiwa atau
perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak
dapat diperoleh kembali.
j.
i.
Penurunan nilai aset
In accordance with PSAK No, 48 on “Impairment of Asset Value”, asset
values are reviewed for any impairment and are written down to their
recoverable value whenever events or changes in circumstances indicate
that the carrying value may not be recoverable.
j.
Biaya ditangguhkan
Biaya ditangguhkan adalah pengeluaran biaya yang mempunyai
masa manfaat lebih dari (1) satu tahun yang tidak dikelompokkan
sebagai aset tetap, seperti pengadaan partisi kantor. Terhadap
biaya ditangguhkan dilakukan amortisasi setiap tahun sebesar 25%
dari nilai buku, untuk jangka waktu paling lama 8 (delapan) tahun.
Biaya ditangguhkan disajikan sebagai bagian dari aset lain – lain di
neraca.
Impairment of asset value
Deferred charge
Deferred charges are expenditures that have economic life of more than
one year but not classified as fixed assets, i,e, office partition. Deferred
expenses are amortized every year equivalent to 25% of the remaining
book value for a maximum period, 8 (eight) years. The defferred charges
is presented as part of other asset in the balance sheet.
24
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
k.
(In Rupiah unless otherwise stated)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k.
Pengakuan pendapatan premi
Premium income recognition
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai
pendapatan selama periode kontrak berdasarkan proporsi jumlah
proteksi yang diberikan. Premi diakui sebagai pendapatan premi
tanggungan sendiri dengan mengurangkan pendapatan premi bruto
dengan premi reasuransi dan disesuaikan dengan perubahan bersih
premi yang belum merupakan pendapatan. Premi bruto adalah
premi yang diterima dari tertanggung atau pemegang polis baik
untuk kontrak yang berjangka pendek maupun berjangka panjang.
Premium on insurance and reinsurance contract are recognized as income
over the contract period in proportion to the insurance coverage provided.
Premiums are recognized as earned after deducting outward reinsurance
and adjusted by the net change in unearned premiums. Gross premiums
are premiums received from the insured or policyholders covering both
short term and long term insurance contracts.
Premi reasuransi adalah bagian dari premi bruto yang menjadi hak
reasuradur berdasarkan kontrak reasuransi. Premi yang menjadi hak
reasuradur diakui secara proporsional sebagai premi reasuransi
sesuai dengan periode kontrak reasuransi dan berjalannya masa
pertanggungan.
Reinsurance premiums outward are due to reinsurance companies based on
the reinsurance contract. Premiums due to reinsurance companies are
recognized proportionally with the reinsurance premium based on the
period covered for reinsurance contracts and risk underwriting.
Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara keseluruhan
dengan menggunakan presentase sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Keuangan No 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi
retensi sendiri. Kenaikan (penurunan) premi belum merupakan
pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan
pendapatan periode berjalan dan periode lalu.
Unearned premium income is computed on overall basis, based on
percentage stipulated in the
Decree No. 424/KMK.06/2003 of
Ministry of Finance, at 40% of own retention premiums. The increase
(decrease) in unearned premium is the difference between unearned
premium in the current year and previous year.
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan
jumlah premi bruto, premi reasuransi dan perubahan bersih premi
belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai
pengurang premi bruto.
Premium income presented in statement of income consists of total gross
premiums, reinsurance premiums and net change in unearned premiums.
Reinsurance premium ouward is presented as a deduction of gross
premiums.
l.
l.
Hutang klaim
Claim payables
Beban klaim meliputi klaim yang disetujui untuk dibayarkan
(settled claims ) dan klaim dalam penyelesaian (claims in process ).
Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk
memenuhi klaim. Bagian klaim yang diperoleh dari reasuradur
diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim dalam periode
pengakuan beban klaim.
Claims expense consist of settled claim, and claims in process. Claims are
recognized as expense when liabilities to cover claims have incurred. Part
of claims received from reinsurers are recognized and recorded as
deduction from claims expenses in the same period the claim expenses are
recognized.
Recoveries adalah pendapatan yang diterima dari pemulihan klaim,
baik atas klaim periode berjalan maupun periode lalu. Recoveries
dicatat sebesar nilai realisasi (cash basis ) dan dicatat sebagai
pengurang beban klaim tahun berjalan.
Recoveries are income derived from claim recoveries, arising from the
current and previous year claims. Recoveries are recorded at realizable
amount and treated as reduction from the current year claims.
Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya perubahan.
Change in estimated own retention claims are recognized in the statement
of income at the time of change.
25
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
m.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Commission payables
m.
Hutang komisi
Utang komisi adalah kewajiban Perusahaan kepada pialang dan
atau agen asuransi sebagai imbalan atas jasanya dalam perolehan
penutupan asuransi.
n.
(In Rupiah unless otherwise stated)
Commission payable represent liability of the Company to brokers and / or
insurance agents as compensation for their services in getting insurance
coverage.
n.
Kewajiban Imbalan Kerja
Employee Benefits
Dana Pensiun
Pension Fund
Perusahaan telah menyelenggarakan pension plan yang dikelola
oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan menghitung imbalan kerja
berdasarkan Undang-undang No, 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret
2003 (”UU No, 13”). Hasil perhitungan imbalan kerja berdasarkan
UU No, 13 dibandingkan dengan imbalan kerja yang akan diterima
karyawan dari program pensiun. Jika porsi pension plan lebih kecil
daripada imbalan kerja sesuai dengan UU No, 13. Perusahaan akan
membayar kekurangan tersebut.
The Company has calculated pension plan managed by PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) and calculated employee benefits liability in
accordance with Labor Law No, 13/2003 dated 11 March 25, 2003 (“the
Law”). The employee benefits calculated under UU No, 13 is compared
with employee benefit under the pension plan. If the employer funded
portion of the pension plan is less than the employee benefits required by
UU No, 13, the Company will provide for such shortage.
Manfaat Karyawan Lainnya
Other Employee Benefits
Perusahaan membukukan penyisihan imbalan pasca kerja untuk
karyawannya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No,
13/2003. Imbalan pasca kerja sejak jasa diberikan oleh karyawan
hingga tanggal neraca dihitung oleh aktuaris independen dengan
metode "Projected Unit Credit ". Biaya jasa lalu dan koreksi aktuaria
yang belum diakui diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus selama taksiran sisa masa kerja karyawan di masa depan.
The Company recognizes provision for post-employment benefits in
accordance with Labor Law No, 13/2003. Past service liabilities as a result
of past services rendered by the employees up to the balance sheet date
are calculated by an independent actuary using the "Projected Unit Credit"
method. Past service costs and actuarial adjustments are amortized using
the straight line method over the estimated remaining future service of
the employees.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca
merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan
keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya
jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the balance sheets represents the
present value of the defined benefit obligation, as adjusted for
unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service
cost, as reduced by the fair value of plan assets.
o.
Pendapatan hasil investasi merupakan pendapatan yang diperoleh
dari hasil pengelolaan aset investasi seperti bunga, diskonto,
dividen, capital gain (loss), selisih kurs investasi disajikan sebagai
bagian dari hasil investasi.
p.
o.
Pendapatan hasil investasi
Investment income derived from investment assets like deposits interest,
discounts, dividends, capital gains, and gains in foreign exchange.
p.
Pajak Penghasilan
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.
Investment income
Income Tax
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or
substantively enacted as of the balance sheet date.
26
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING (lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak
periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset
dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
q.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax
consequences attributable to differences between the financial statement
carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences
and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences
to the extent that it is probable that taxable income will be available in
future periods against which the deductible temporary differences can be
utilized.
q.
Pendapatan lain-lain
Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan yang tidak dapat
dikelompokkan dalam pendapatan yang diuraikan sebelumnya,
antara lain komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi,
pelepasan aktiva tetap yang dipakai sendiri, jasa giro, administrasi
polis, selisih kurs aset non investasi.
r.
(In Rupiah unless otherwise stated)
Others income
Other income is income which can not be classified in the previous
category, including reinsurance commissions and commissions on
reinsurance gains, fixed assets disposals, banking fee, policies
administration, foreign exchange difference of non-investment assets.
r.
Klaim reasuransi
Reinsurance klaim
Klaim reasuransi adalah bagian klaim yang menjadi kewajiban
reasuradur sehubungan dengan perjanjian reasuransi.
The insurance claims are the portion of claims which become the liabilities
of reinsurer based on the reinsurance agreement.
Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada
periode yang sama dengan pengakuan beban klaim, besaran klaim
dihitung dengan menggunakan metode stop loss.
The reinsurance claims are recognized as deduction to claim expense
within the same period of recognition of claim expense. The amount is
determined using stop loss method.
s.
s.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat
berbagai estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban serta pengungkapan aset dan kewajiban komitmen dan
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah
pendapatan serta beban selama periode pelaporan. Hasil yang
sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
Use of Estimates
The preparation of financial statements in conformity with generally
accepted accounting principles requires the management to make
estimates and assumption that affect the reported amounts of assets and
liabilities and disclosures of commitment and contingencies of assets and
liabilities at the date of the financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual
results could differ from those estimates.
27
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
4.
(In Rupiah unless otherwise stated)
4. TIME DEPOSIT
DEPOSITO BERJANGKA
2011
2010
Time deposit
Deposito berjangka
Rupiah
Rupiah
Pihak berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Related parties
54.000.000.000
7.715.108.586
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank Negara Indonesia
38.150.000.000
5.000.000.000
97.200.000.000
48.350.000.000
PT Bank Tabungan Negara Tbk
2.000.000.000
PT Bank Syariah Mandiri
4.500.000.000
PT Bank Sulawesi Utara
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
1.000.000.000
(Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank Tabungan Negara Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
1.000.000.000
PT Bank Sulawesi Utara
500.000.000
PT BPD Sulawesi Selatan
PT BPD Sulawesi Selatan
1.500.000.000
PT BPD Syariah Sulawesi Selatan
1.000.000.000
-
PT BPD Syariah Sulawesi Selatan
PT BPD Kalimantan Timur
2.500.000.000
-
PT BPD Kalimantan Timur
250.000.000
-
PT BPD Riau
PT BPD Riau
PT BPD Aceh
500.000.000
500.000.000
PT BPD Aceh
PT BPD Aceh Syariah
1.500.000.000
500.000.000
PT BPD Aceh Syariah
PT Bank Jabar Banten Syariah
3.500.000.000
500.000.000
PT Bank Jabar Banten Syariah
PT BPD DIY Syariah
500.000.000
-
PT BPD DIY Syariah
PT Bank Sumatra Utara
250.000.000
-
PT Bank Sumatra Utara
PT Bank Sumatra Selatan (Bangka)
250.000.000
-
PT Bank Sumatra Selatan (Bangka)
PT BPD Denpasar
250.000.000
-
PT BPD Denpasar
PT Bank Jatim
300.000.000
300.000.000
208.150.000.000
65.365.108.586
Pihak ketiga
PT Bank Yudha Bhakti
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank Jatim
Third parties
11.750.000.000
12.000.000.000
12.250.000.000
PT Bank Yudha Bhakti
10.000.000.000
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
3.000.000.000
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
PT Bank BTPN Tbk
1.000.000.000
-
PT Bank Mutiara
4.000.000.000
-
PT Bank Mutiara
PT Bank Mega Syariah
3.000.000.000
-
PT Bank Mega Syariah
PT Bank Victoria Internasional Tbk
2.500.000.000
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
900.000.000
PT Bank Sinar Mas
750.000.000
PT Bank Bumi Putera Indonesia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
Sub jumlah
2.500.000.000
-
PT Bank BTPN Tbk
PT Bank Victoria Internasional Tbk
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
2.100.000.000
PT Bank Sinar Mas
2.000.000.000
PT Bank Bumi Putera Indonesia Tbk
300.000.000
300.000.000
PT Bank Bukopin Tbk
36.200.000.000
32.150.000.000
-
28
Sub total
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
4.
(In Rupiah unless otherwise stated)
4.
DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
2011
TIME DEPOSIT (continued)
2010
Dolar Amerika Serikat
US Dollar
Pihak berelasi
Related parties
PT Bank Jabar Banten Tbk
-
4.495.500.000
PT Bank Jabar Banten Tbk
Pihak ketiga
Third parties
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
2.720.400.000
4.495.500.000
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
2.720.400.000
4.495.500.000
PT Bank Bukopin Tbk
Sub jumlah
Jumlah
5.440.800.000
13.486.500.000
249.790.800.000
111.001.608.586
Sub total
Total
Tingkat suku bunga per tahun berkisar antara:
5.
Interest rates per annum:
Deposito Rupiah
6,5% - 8,5%
6,25% - 10,00%
Deposito Dolar Amerika Serikat
2,0% - 2,75%
2,0% - 2,5%
5.
EFEK
2011
2010
Saham
Equity securities
Pihak berelasi
Pihak ketiga
PT London Sumatra Tbk
PT Indofood CBP Tbk
PT International Nickel Indonesia Tbk
Sub jumlah
MARKETABLE SECURITIES
Trading
Diperdagangkan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Semen Gresik Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
Sub jumlah
Time deposit in Rupiah
Time deposit in US Dollar
Related parties
13.230.000.000
5.022.825.000
2.853.800.000
3.435.000.000
4.062.500.000
1.939.275.000
2.673.750.000
5.065.200.000
2.397.000.000
1.860.600.000
952.500.000
3.206.250.000
104.375.000
105.502.500
2.320.500.000
35.488.352.500
2.703.000.000
1.262.112.500
885.000.000
525.000.000
343.750.000
159.556.250
1.667.500.000
21.286.643.750
2.389.500.000
230.000.000
880.000.000
38.987.852.500
1.542.750.000
22.829.393.750
29
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Semen Gresik Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
Sub total
Third parties
PT Indosat Tbk
PT Indofood CBP Tbk
PT International Nickel Indonesia Tbk
Sub total
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
5.
(In Rupiah unless otherwise stated)
5. MARKETABLE SECURITIES (continued)
EFEK (lanjutan)
Reksadana
Mutual funds
2011
2010
Reksadana - Rupiah
Danareksa Mawar Komoditas 10
Mutual fund - Rupiah
4.135.858.500
Mandiri Optima Terbatas 2
-
20.000.000.000
Reksadana - Dolar Amerika Serikat
Danareksa Mawar Komoditas 10
Mandiri Optima Terbatas 2
Mutual fund - US Dollar
Investa Dana Mandiri
2.968.691.833
2.811.797.446
Investa Dana Mandiri
Danareksa Melati Platinum (Promotor)
1.861.277.179
1.777.423.162
Danareksa Melati Platinum (Promotor)
2.839.916.225
2.711.972.689
11.805.743.737
27.301.193.297
50.793.596.237
50.130.587.047
Danareksa Melati Platinum
(Non Promotor)
Sub jumlah
Sub jumlah diperdagangkan
Danareksa Melati Platinum
(Non Promotor)
Sub total
Sub total trading
Nilai tercatat efek saham yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 adalah Rp39.413.668.750 dan
Rp22.367.575.000. Keuntungan yang belum direalisasi akibat
kenaikan nilai wajar pada tahun 2011 dan 2010 adalah
Rp425.816.250 dan RpRp461.818.750.
The carrying value of equity securities of the Company as of December 31,
2011 and 2010 are Rp39,413,668,750 and Rp22,367,575,000
respectively. As of December 31, 2011 and 2010, unrealized gain on
increase in fair value of securities amounted to Rp425,816,250 and
Rp461,818,750, respectively.
Laba atas penjualan efek saham pada tahun 2011 dan 2010 adalah
sebesar Rp10.742.665.000 dan Rp5.267.322.238 (Catatan 33).
Income from sale of marketable securities for trading in 2011 and 2010
amounted to Rp10,742,665,000 and Rp5,267,322,238 (Notes 33).
Laba atas penjualan reksadana pada tahun 2011 adalah sebesar
Rp771.780.845 dan 2010 adalah tidak ada penjualan atas
reksadana.
Income from sale of mutual fund in 2011 amounted to Rp771.780.845
and 2010 there is no sales of mutual fund.
Kenaikan (kerugian) yang belum direalisasi akibat perubahan nilai
wajar reksadana pada tahun 2011 adalah Rp557.977.852 dan 2010
adalah sebesar Rp218.806.702.
Unrealised gain (loss) from the change of fair value of mutual funds in
2011 amounted to Rp557,977,852 and 2010 amounted to
Rp218,806,702.
Available-for-sale
Tersedia untuk dijual
2011
2010
Obligasi - Rupiah
Bonds - Rupiah
Pihak berelasi
Negara RI Seri FR0019 tahun 2002
Related parties
-
5.000.000.000
Treasury Bonds RI Seri FR0019 year 2002
Negara RI Seri FR0019 tahun 2002
-
5.000.000.000
Treasury Bonds RI Seri FR0019 year 2002
Negara RI Seri FR0020 tahun 2002
-
6.080.000.000
Treasury Bonds RI Seri FR0020 year 2002
Negara RI Seri FR0022 tahun 2003
-
5.226.500.000
Treasury Bonds RI Seri FR0022 year 2003
Negara RI Seri FR0031 tahun 2005
-
6.150.000.000
Treasury Bonds RI Seri FR0031 year 2005
Negara RI Seri FR0034 tahun 2006
-
6.825.000.000
Treasury Bonds RI Seri FR0034 year 2006
Negara RI Seri FR0040 tahun 2006
-
5.937.500.000
Treasury Bonds RI Seri FR0040 year 2006
Surat Berharga Syariah Negara IFR 001
-
10.000.000.000
Sharia State Securities IFR 001
20.000.000.000
Sharia State Securities IFR 002
Surat Berharga Syariah Negara IFR 002
20.000.000.000
Sukuk Negara Ritel Tahun 2009 Seri-001
-
10.250.000.000
Sukuk Negara Ritel year 2009 Seri-001
Perum Pegadaian X Seri A/2003
-
1.000.000.000
Perum Pegadaian X Seri A/2003
30
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
5.
(In Rupiah unless otherwise stated)
5. MARKETABLE SECURITIES (continued)
EFEK (lanjutan)
2011
2010
Obligasi - Rupiah
Pihak berelasi
Bonds - Rupiah
Related parties
Perum Pegadaian X Seri A/2003
-
2.000.000.000
Perum Pegadaian X Seri A/2003
PT Bank Negara Indonesia I/2003
-
1.038.500.000
PT Bank Negara Indonesia I/2003
BTN XIV Tahun 2010
-
5.397.500.000
BTN XIV year 2010
PLN XII Seri B Tahun 2010
-
6.000.000.000
PLN XII Seri B year 2010
Obligasi berkelanjutan I
Antam Tahap I 2011 Seri B
PT Bank Ekspor Indonesia II/C/2006
Sub jumlah
Pihak ketiga
Subordinasi II Bank CIMB Niaga/2010
Subordinasi II Bank Permata/2011
PT Indofood Sukses Makmur IV/2007
Sub jumlah
Obligasi berkelanjutan I
10.000.000.000
30.000.000.000
-
4.000.000.000
99.905.000.000
2.000.000.000
5.000.000.000
35.000.000.000
7.000.000.000
108.905.000.000
Obligasi - Dolar Amerika Serikat
Negara RI Seri FR0019 tahun 2002
-
10.351.904.733
Third parties
Subordinated II Bank CIMB Niaga year 2010
Subordinasi II Bank Permata/2011
PT Indofood Sukses Makmur IV/2007
Sub total
PT Perusahan Listrik Negara (Persero)
Treasury Bonds RI Seri FR0019 year 2002
Equity Securities
Pihak berelasi
Sub jumlah tersedia untuk dijual
Sub total
Related parties
10.219.908.040
Saham
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia II/C/2006
Bonds - US Dollar
Pihak berelasi
PT Perusahan Listrik Negara (Persero)
Antam Tahap I 2011 Seri B
Related parties
1.900.000.000
47.119.908.040
Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat
pada tanggal neraca. Keuntungan yang belum direalisasi akibat
kenaikan nilai wajar dari efek tersedia untuk dijual pada tahun
2011 dan 2010 adalah sebesar Rp2.044.101.144 dan
Rp8.954.110.554 dicatat sebagai bagian ekuitas.
119.256.904.733
Sub total available-for-sale
Fair value of securities are based on market value as of balance sheet
dates. Unrealized gain in fair value of available-for-sale securities on 2011
and 2010 amounted to Rp,2,044,101,144 and Rp8,954,110,554,
respectively, which was recorded as part of equity.
Held to maturity
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek dimiliki hingga jatuh tempo tahun 2011 dan 2010 terdiri dari
obligasi-obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan berbagai
perusahaan. Berikut ini adalah rincian obligasi, tanggal jatuh
temponya, dan peringkat obligasi masing-masing yang disimpan
pada kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Held to maturity securities as of 2011 and 2010 consist of bonds issued
by government and several companies which are in custody of PT Bank
CIMB Niaga Tbk and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The details of bonds,
maturity date, and rating of bonds are presented as follows:
31
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
5.
(In Rupiah unless otherwise stated)
5. MARKETABLE SECURITIES (continued)
EFEK (lanjutan)
Tanggal jatuh
tempo/
Maturity date
Peringkat/Rating
2011
2010
Nilai buku obligasi/Book value of bonds
2011
2010
Obligasi Negara/Government Bonds :
Pihak berelasi
Related parties
Negara RI Seri FR 0031 Tahun 2005 SM
15-11-20
AAA
AAA
15.388.059.466
Subordinasi I Bank Mandiri 2009
Indosat V Seri A/2007
PLN IX Seri A/2007
Pupuk Kaltim II Tahun 2009
Subordinasi II Bank BRI 2009
Jasa Marga XIII Seri R/2007
PLN XI Seri A Tahun 2010
PLN X Seri A Tahun 2009
PLN XI Seri B Tahun 2010
PLN VII Th 2004
Telkom II Seri B Tahun 2010
Adhi Karya IV/2007
Perum Pegadaian XIII Seri B1 2009
Jasa Marga XIV Seri JM-10 Tahun 2010
Perum Pegadaian XII Seri A/2007
BTN XIII Seri C Tahun 2009
Jasa Marga XI Seri P / 2003 (SM)
Indosat VI Seri A / 2008
PT PLN X Seri B Tahun 2009
Indosat VI Seri B / 2008
Bank Jabar VI Seri A Tahun 2009
Bank Jabar VI Seri B Tahun 2009
PT PLN VIII Seri A/ 2006
Bank Ekspor Indonesia IV Seri D 2009
Sub jumlah/sub total
11-12-16
AA+
AA+
17.221.838.889
17.740.000.000
29-05-14
AA+
AA+
14.046.030.309
14.192.000.000
11.531.000.000
15.407.328.484
10-07-17
AA+
A1,id
11.202.801.558
04-12-14
AA
AA-
8.711.583.318
8.870.000.000
22-12-14
AA
AA+
8.710.904.881
8.870.000.000
21-06-17
AA
AA-
12-1-17
AA+
09-01-14
AA+
12-1-20
AA+
AA-
6.876.548.061
7.096.000.000
6.903.337.928
7.096.000.000
6.146.792.784
6.209.000.000
5.992.425.771
6.209.000.000
4.491.229.883
4.597.391.305
4.348.177.225
4.506.991.480
11-11-14
AA+
06-07-20
AAA
06-07-12
A-
A-
4.759.730.509
4.435.000.000
01-07-17
id,AA+
AA+
4.298.423.020
4.435.000.000
4.269.283.828
4.435.000.000
A
-
12-10-20
AA
04-09-17
id,AA+
A
-
3.435.714.605
3.548.000.000
29-05-14
AA
AA-
3.490.272.955
3.548.000.000
10-10-13
AA
AA-
2.638.857.449
2.661.000.000
09-04-13
AA+
AA+
2.660.252.904
2.661.000.000
09-01-16
AA+
AA-
2.599.107.757
2.661.000.000
09-04-15
AA+
AA+
1.736.247.551
1.774.000.000
10-07-14
id,AA-
A+
1.829.187.138
1.774.000.000
11-07-14
id,AA-
A+
1.745.122.673
1.774.000.000
21-06-16
AA+
AA-
860.740.206
887.000.000
18-06-16
AAA
AAA
4.314.025.097
4.435.000.000
148.676.695.765
151.352.711.269
32
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
5.
(In Rupiah unless otherwise stated)
5. MARKETABLE SECURITIES (continued)
EFEK (lanjutan)
Tanggal jatuh
tempo/
Maturity date
Peringkat/Rating
2011
Pihak ketiga/Third parties
Federal International Finance X Seri D/2010
Excelcomindo Pratama II Seri A Tahun 2007
Astra Sedaya Finance XI Seri E Tahun 2010
Danamon II Seri B Tahun 2010
Danareksa II/2007
Berlian Laju Tanker III/2007
Indofood Sukses Makmur V 2009
Federal Internasional Finance IX Seri C 2009
Bank Danamon I Seri B Tahun 2007
Sub jumlah/sub total
29-04-14
AA+
26-04-12
AA+
18-09-13
AA+
09-12-15
AA+
25-09-12
A
05-07-12
Nilai buku obligasi/Book value of bonds
2010
2011
-
2010
4.459.037.125
4.509.452.691
4.702.469.396
4.435.000.000
-
4.420.925.093
4.435.000.000
-
4.330.689.698
4.435.000.000
A-
2.683.694.028
2.661.000.000
A-
AA-
2.684.465.464
2.661.000.000
18-06-14
AA+
AA
1.748.976.018
1.774.000.000
29-04-12
id,AA+
id,AA+
1.888.105.274
1.774.000.000
19-04-12
id,AA+
AA+
1.881.411.205
1.774.000.000
28.799.773.301
28.458.452.691
id,AA-
Reksadana / Mutual Fund
Reksadana Terproteksi Mandiri Dana Protected Berkala
95.339.446.452
99.126.716.034
64.852.531.124
69.681.872.613
Sub jumlah dimiliki hingga jatuh tempo/ Sub total held to maturity
160.191.977.576
337.668.446.642
168.808.588.647
348.619.752.607
Jumlah Efek/Total Marketable securities
435.581.950.919
518.007.244.387
Reksadana Terproteksi Danareksa Protected Melati IV
Kisaran tingkat bunga obligasi adalah sebagai berikut:
Kisaran tingkat bunga per tahun
The range of interest rate of the bonds are as follows:
2011
2010
9,00% - 12,00%
10,01% - 18,00%
Range of interest rate per annum
Pemeringkatan obligasi dilakukan oleh pemeringkat independen
yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
The bond rating was based on the rating determined by an independent
rating company, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Nilai wajar efek dimiliki hingga jatuh tempo (obligasi) pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp177.476.469.065
dan Rp203.878.540.000.
The fair value of held to maturity securities (bonds) as of December 31,
2011
and
2010
amounted
to
Rp177,476,469,065
and
Rp203,878,540,000.
Pendapatan efek dimiliki hingga jatuh tempo pada tahun 2011 dan
2010 adalah sebesar Rp26.647.181.794 dan Rp30.335.370.075
(Catatan 33).
Interest income from held to maturity securities as of December 31, 2011
and 2010 amounted to Rp26,647,181,794 and Rp30,335,841,826
(Notes 33).
33
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
6.
(In Rupiah unless otherwise stated)
6.
PENYERTAAN SAHAM
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
PT Arthaloka
PT Asuransi Mai Park
Indonesia
2011
2010
2,06%
1.946.838.624
1.946.838.624
PT Arthaloka
5,62%
2.525.200.000
2.525.200.000
PT Asuransi Mai Park Indonesia
4.472.038.624
4.472.038.624
Total
Jumlah
PT Asuransi Mai Park Indonesia dan PT Arhaloka tidak terdaftar di
bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar dari sahamnya. Oleh
karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.
7.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
PT Asuransi Mai Parkis dan PT Arthaloka non-listed company and there is
no readly available measure of fair value of the shares, thus the
investment is stated at cost.
KAS DAN SETARA KAS
7. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011
2010
159.633.554
167.759.511
Kas
Bank
Cash
Banks
Pihak berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Related parties
14.655.105.408
16.218.104.293
30.979.692.565
296.842.732
3.789.088.200
3.615.767.368
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Negara Indonesia Syariah
(Persero)
-
(Persero)
PT Bank Jabar Banten Syariah
(Persero)
PT Bank Rakyat Indonesia
66.092.574
100.201.733
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
(Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank Negara Indonesia Syariah
1.818.719
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
(Persero)
91.920.579
-
151.391.592
-
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
-
PT Bank Jabar Banten Syariah
393.692.380
1.789.817.102
688.936.366
PT Bank Syariah Mandiri
95.244.377
268.810.285
PT Bank Jawa Tengah Syariah
PT Bank Sulawesi Utara
244.661.305
266.508.011
PT Bank Sulawesi Utara
PT BPD Sulawesi Selatan
61.719.698
49.867.567
PT BPD Sulawesi Selatan
PT Bank Jawa Timur
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Jawa Tengah Syariah
PT Bank Jawa Timur
187.964.330
44.149.567
PT BPD Yogyakarta
55.552.726
117.488.876
PT BPD Yogyakarta Syariah
90.614.200
PT BPD Aceh
PT Bank Syariah Malang
PT BPD Papua
-
4.357.842
208.824.943
34
PT BPD Yogyakarta
PT BPD Yogyakarta Syariah
24.340.313
PT BPD Aceh
18.683.279
PT Bank Syariah Malang
17.598.000
PT BPD Papua
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
7.
(In Rupiah unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
7.
CASH AND BANK (continued)
2010
2011
Bank
Banks
Pihak berelasi
PT BPD Sumatera Utara
PT Bank Sumatera Selatan (Babel)
PT BPD Riau
PT BPD Kalimantan Timur
Related parties
16.173.093
23.325.192
169.552.083
-
PT BPD Sumatera Utara
PT Bank Sumatera Selatan (Babel)
57.637.784
-
PT BPD Riau
200.000.000
-
PT BPD Kalimantan Timur
4.685.735
4.779.972
53.322.759.334
21.748.251.455
PT Bank Sinar Mas
912.658.218
102.702.834
PT Bank Sinar Mas
PT Bank Himpunan Saudara Tbk
376.761.617
480.820.311
PT Bank Himpunan Saudara Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
264.454.027
393.919.979
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
122.347.530
134.482.853
PT Bank Lippo Tbk
89.852.668
PT Bank Bukopin
72.044.755
PT Bank Central Asia Tbk
61.801.930
PT Victoria
61.003.473
PT Bank Bumi Putera Tbk
57.806.951
PT BPD Bali
Sub jumlah
Pihak ketiga
PT BPD Bali
Sub total
Third parties
46.605.755
29.930.963
-
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Lippo Tbk
PT Bank Bukopin
PT Bank Central Asia Tbk
PT Victoria
PT Bank Bumi Putera Tbk
PT Bank Agris
38.024.329
PT Bank Danamon Tbk
21.734.982
PT Bank Yudha Bhakti
12.110.219
2.933.103
PT Bank Yudha Bhakti
3.894.124
23.492.124
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Sub jumlah
47.419.300
2.094.494.823
1.262.307.222
55.417.254.157
23.010.558.677
PT Bank Agris
PT Bank Danamon Tbk
Sub total
Dolar Amerika Serikat
Pihak berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Jatim
Sub jumlah
3.036.020.325
42.397.780
5.771.266.646
63.553.531
8.913.238.282
7.400.510.154
7.400.510.154
US Dollar
Related parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Jatim
Sub total
Pihak ketiga
PT Bank Sinar Mas
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Artha Graha, Tbk
PT Bank Himpunan Saudara Tbk
PT Bank Danamon
PT Agris
Bank Lainnya
Sub jumlah
2.343.710.065
1.110.786.542
435.967.405
375.129.467
251.298.580
98.379.276
45.947.647
4.661.218.982
585.952.281
299.195.575
319.600.559
339.237.282
1.543.985.697
Third parties
PT Bank Sinar Mas
PT Bank CIMB Niaga, Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Artha Graha, Tbk
PT Bank Himpunan Saudara Tbk
PT Bank Danamon
PT Agris
Other banks
Sub total
69.159.470.931
32.114.688.082
Total
Jumlah
35
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
(In Rupiah unless otherwise stated)
PIUTANG PREMI - BERSIH
8. PREMIUM RECEIVABLES – NET
a. Piutang premi berdasarkan tertanggungnya adalah sebagai
berikut:
2011
Pihak berelasi
PT Indosat Tbk
1.804.800.000
BP - Migas
a.
Premium receivables by policyholders are as follows:
2010
5.720.000.000,00
1.545.186.565
-
PT Bank Syariah Mandiri
352.476.506
-
PT Primisima (Persero)
104.290.245
-
Related parties
PT Indosat Tbk
BP - Migas
PT Bank Syariah Mandiri
PT Primisima (Persero)
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
-
2.304.683.360
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
PT Bank Jabar dan Banten
-
1.667.598.750
PT Bank Jabar dan Banten
PT Dirgantara Indonesia (Persero)
-
1.566.473.094
PT Dirgantara Indonesia (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
-
721.195.622
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
PT Kertas Leces (Persero)
-
476.274.309
PT Kertas Leces (Persero)
-
353.155.061
PT Pertamina (Persero)
Unit Pemasaran V
PT Pertamina (Persero)
Pembangunan Perumahan
Unit Pemasaran V
Pembangunan Perumahan
-
175.981.360
(Persero) DVO III
PT Pelindo IV (Persero)
-
149.097.998
PT Pelindo IV (Persero)
PT Semen Tonasa (Persero)
-
143.237.125
(Persero) DVO III
PT Adhi Karya - Wijaya Karya Waskita, JO
PT Semen Tonasa (Persero)
PT Adhi Karya - Wijaya Karya -
-
115.450.400
Pemerintah Republik Indonesia
-
108.060.918
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
103.018.468
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
-
102.544.243
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)
87.997.254
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Sub jumlah
Pihak ketiga
KSP Utama Karya
3.806.753.316
13.794.767.961
-
1.485.618.000
-
Waskita, JO
Pemerintah Republik Indonesia
Sub total
Third parties
KSP Utama Karya
PT Citra Gading Asritama
742.313.000
PT Sri Rejeki Isman
427.110.393
BPR Alimo Dana Prima
304.312.000
-
NGUTER Surakarta 2
238.012.000
-
NGUTER Surakarta 2
PT Data Center Integrasi
230.592.725
-
PT Data Center Integrasi
PT Bali International Air Services
196.845.242
-
PT Bali International Air Services
BPR Giri Sari
195.428.000
-
BPR Giri Sari
PT Semen Bosowa Maros
189.000.000
-
PT Semen Bosowa Maros
PT Tjakrindo Mas
182.663.250
-
PT Tjakrindo Mas
KSP Nasari
178.284.824
-
KSP Nasari
PT Delta Merlin Sandang Textile
161.439.430
-
PT Delta Merlin Sandang Textile
PT Baita Duta
139.564.000
-
PT Baita Duta
PT Artostex
136.942.281
-
PT Artostex
BPR Surya Yudha Kencana
132.367.960
-
BPR Surya Yudha Kencana
101.427.044
36
PT Citra Gading Asritama
PT Sri Rejeki Isman
BPR Alimo Dana Prima
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
(In Rupiah unless otherwise stated)
PIUTANG PREMI - BERSIH (lanjutan)
8. PREMIUM RECEIVABLES – NET (continued)
2010
2011
Pihak berelasi
PT Kreshna Energy International
Related parties
PT Kreshna Energy International
125.530.450
-
PT Kajima Waskita
120.419.806
-
PT Kajima Waskita
PT Gunakarya Nusantara
114.923.000
-
PT Gunakarya Nusantara
PT Prambanan Dwipaka
PT Prambanan Dwipaka
109.906.000
-
PT Aksara Indah
107.892.000
-
PT Aksara Indah
PT Malakasari Tekstile Mils
106.420.605
-
PT Malakasari Tekstile Mils
PT Sido Bangun
104.625.314
-
PT Sido Bangun
PT Persatuan Radio Siaran Swasta
103.477.500
-
PT Persatuan Radio Siaran Swasta
PT Purinusa Eka Persada
-
905.766.827
PT Asia Pulp and Paper
-
565.385.369
PT Asia Pulp and Paper
PT Cheil Jedang Indonesia
-
526.632.065
PT Cheil Jedang Indonesia
PT Agri Indomas
PT Purinusa Eka Persada
PT Agri Indomas
-
369.433.357
PT Wintrad Jaya
-
343.710.376
PT Wintrad Jaya
PT Riau Andalan Pulp & Paper
-
338.245.826
PT Riau Andalan Pulp & Paper
PT Sinar Mas Super Air
-
305.457.806
PT Sinar Mas Super Air
PT Prima Alloy Steel Universal, Tbk
-
292.237.710
PT Prima Alloy Steel Universal, Tbk
Pembangkit Jawa Bali
-
270.948.101
Pembangkit Jawa Bali
PT Sri Melamin Rejeki
-
255.087.707
PT Sri Melamin Rejeki
PT Agro Pantes
-
191.905.073
PT Agro Pantes
PT Solusindo Kreasi Pratama
-
184.025.643
PT Solusindo Kreasi Pratama
R Tommy Hendrawanto
-
136.287.947
R Tommy Hendrawanto
PT Indonesia Exim Bank
-
135.140.644
PT Indonesia Exim Bank
PT Surya Satrya Timur Corporation
-
130.821.208
PT Surya Satrya Timur Corporation
PT Total Bangun Persada
-
122.655.510
PT Total Bangun Persada
PT Kukuh Tangguh Sandang Mills
-
116.287.436
PT Kukuh Tangguh Sandang Mills
Riau Prima Energi
-
113.905.540
Riau Prima Energi
Integra Lestati
-
106.473.510
Integra Lestati
Sido Bangun Plastic Factory
-
105.853.920
Sido Bangun Plastic Factory
PT Lestari Mahaputra Buana
-
104.379.936
PT Lestari Mahaputra Buana
Lain-lain
(masing-masing dibawah 100jt)
Sub jumlah
104.013.065.364
33.198.843.250
109.846.753.145
38.920.911.802
113.653.506.461
52.715.679.763
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Others (each less then 100 million)
Sub total
Less:
(5.083.060.220)
(4.567.598.834)
108.570.446.241
48.148.080.929
37
Allowance for doubtful accounts
Net
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
8.
(In Rupiah unless otherwise stated)
PIUTANG PREMI - BERSIH (lanjutan)
8. PREMIUM RECEIVABLES – NET (continued)
b. Piutang premi berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
b.
Aging schedule of premium receivables are as follows:
2011
0 - 60 hari
61 - 365 hari
Lebih dari 365 hari
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
2010
50.119.920.846
52.608.296.898
10.925.288.717
19.907.891.373
29.291.185.627
3.516.602.763
113.653.506.461
52.715.679.763
(5.083.060.220)
(4.567.598.834)
Less:
Allowance for doubtful accounts
108.570.446.241
48.148.080.929
Net
c. Piutang premi berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai
berikut:
c.
Aging schedule of premium receivables by currency are as follows:
2011
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro
Dolar Australia
Dolar Hongkong
Poundsterling
Dolar Singapura
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
2010
45.272.479.590
68.149.779.503
20.046.039
102.777.910
19.778.124
1.716
88.626.492
17.087
113.653.506.461
46.345.262.475
6.211.806.996
45.867.149
81.090.624
12.433
31.622.983
17.102
52.715.679.763
(5.083.060.220)
(4.567.598.834)
Less:
Allowance for doubtful accounts
108.570.446.241
48.148.080.929
Net
d. Piutang premi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
d.
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Rupiah
US Dollar
Japanese Yen
Euro
Australian Dollar
Hongkong Dollar
Poundsterling
Singapore Dollar
Aging schedule of premium receivables by type of insurance are as
follows:
2011
Asuransi umum
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
0 – 60 days
61 – 365 days
Over 365 days
2010
92.417.376.441
7.979.478.767
7.537.023.080
5.719.628.174
34.722.536.268
8.677.356.333
6.429.602.355
2.886.184.808
113.653.506.461
52.715.679.763
General insurance
Export insurance
Credit insurance
Suretyship insurance
(5.083.060.220)
(4.567.598.834)
Less:
Allowance for doubtful accounts
108.570.446.241
48.148.080.929
Net
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang raguragu cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari
tidak tertagihnya piutang premi tersebut.
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate
to cover the risk of uncollectible premium receivables.
38
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
9.
(In Rupiah unless otherwise stated)
PIUTANG REASURANSI - BERSIH
9. REINSURANCE RECEIVABLES – NET
a. Piutang reasuransi berdasarkan reasuradur adalah sebagai
berikut:
a.
Reinsurance receivables by reinsurance company are as follows:
2010
2011
Pihak berelasi
PT Reindo
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Jasa Raharja Putera
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Sub jumlah
Pihak ketiga
PT Asrinda Arthasangga
PT Bumi Putera Muda
PT Tala Re
PT Trinity Re
Benfield Asia Pte, Ltd
AON Group/First City
PT Nasre
PT Asuransi Mubarokah
PT Dekai Indonesia
Asia Capital Insurance
PT IBS Insurance
PT Tugu Kresna Pratama
PT Asia Re
PT Pasaraya General Insurance
PT Asuransi Parolamas
PT Asuransi Central Asia
PT Jasa Cipta Rembaka
PT Dayin Mitra
PT Asuransi Purna Artanugraha
PT Citra International
PT Surya Re
PT Asuransi Ramayana
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT Staco Jasapratama
PT Maskapai Reas Indonesia Tbk
PT Adi Pratama
PT Umum Mega
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 100 juta)
Sub jumlah
Jumlah
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
831.176.083
263.101.477
259.795.225
212.166.103
1.566.238.888
524.813.038
332.098.262
206.420.635
1.063.331.935
997.437.502
391.375.155
733.206.487
1.355.687.760
827.854.056
1.365.494.238
578.160.320
1.236.529.464
1.158.707.298
805.294.646
557.215.692
119.794.859
816.019.321
340.846.785
219.103.295
167.273.589
114.989.271
1.989.218
109.481.006
228.479.866
208.406.039
49.069.105
737.978.017
132.227.502
190.905.225
125.820.576
100.405.518
1.668.057.719
327.451.383
1.931.128.742
1.578.846.350
1.537.571.930
1.467.303.266
1.180.556.748
1.110.959.893
812.603.878
638.219.233
541.953.826
386.189.910
357.619.470
296.710.983
285.627.041
241.540.603
Related parties
PT Reindo
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Jasa Raharja Putera
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Sub total
1.503.320.396
15.173.072.206
16.739.311.093
1.295.784.459
16.185.037.577
17.248.369.511
(966.271.848)
(920.514.659)
Third parties
PT Asrinda Arthasangga
PT Bumi Putera Muda
PT Tala Re
PT Trinity Re
Benfield Asia Pte, Ltd
AON Group/First City
PT Nasre
PT Asuransi Mubarokah
PT Dekai Indonesia
Asia Capital Insurance
PT IBS Insurance
PT Tugu Kresna Pratama
PT Asia Re
PT Pasaraya General Insurance
PT Asuransi Parolamas
PT Asuransi Central Asia
PT Jasa Cipta Rembaka
PT Dayin Mitra
PT Asuransi Purna Artanugraha
PT Citra International
PT Surya Re
PT Asuransi Ramayana
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT Staco Jasapratama
PT Maskapai Reas Indonesia Tbk
PT Adi Pratama
PT Umum Mega
Others (each less then
Rp100 million)
Sub total
Total
Less:
Allowance for doubtful accounts
15.773.039.245
16.327.854.852
Net
241.562.756
154.360.000
130.989.388
-
39
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
9.
(In Rupiah unless otherwise stated)
PIUTANG REASURANSI - BERSIH (lanjutan)
9. REINSURANCE RECEIVABLES – NET (continued)
Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur yang
timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan penerimaan
premi reasuransi, komisi reasuransi dan klaim asuransi.
b. Piutang reasuransi berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
Reinsurance receivables represent receivables from reinsurance companies
relating to transactions such as reinsurance premium, reinsurance
commission and reinsurance claim.
b.
Aging schedule of reinsurance receivables are as follows:
2011
0 - 60 hari
61 - 365 hari
Lebih dari 365 hari
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
2010
1.246.400.569
12.571.259.979
2.921.650.545
6.107.857.863
4.241.949.746
6.898.561.902
16.739.311.093
17.248.369.511
(966.271.848)
(920.514.659)
Less:
Allowance for doubtful accounts
15.773.039.245
16.327.854.852
Net
c. Piutang reasuransi berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai
berikut:
c.
Aging schedule of reinsurence receivables by currency are as follows:
2010
2011
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
14.730.211.562
2.517.336.612
821.338
17.248.369.511
(966.271.848)
(920.514.659)
Less:
Allowance for doubtful accounts
15.773.039.245
16.327.854.852
Net
d.
Aging schedule of reinsurance receivables by type of insurance are as
follows:
2010
2011
Dikurangi:
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Rupiah
US Dollar
Singapore Dollar
14.204.227.824
2.535.083.269
16.739.311.093
d. Piutang reasuransi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai
berikut:
Reasuransi keluar - asuransi umum
Reasuransi keluar - asuransi suretyship
Reasuransi masuk
Reasuransi keluar - asuransi ekspor
Reasuransi keluar - asuransi kredit
0 – 60 days
61 – 365 days
Over 365 days
7.988.006.973
3.117.206.648
3.384.547.736
1.122.136.779
1.127.412.957
7.837.090.058
4.924.403.541
2.221.123.606
1.138.339.351
1.127.412.956
16.739.311.093
17.248.369.511
Reinsurance out - general insurance
Reinsurance out - suretyship insurance
Reinsurance in
Reinsurance out - eksport insurance
Reinsurance out - credit insurance
(966.271.848)
(920.514.659)
Less:
Allowance for doubtful accounts
15.773.039.245
16.327.854.852
Net
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang raguragu cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari
tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate
the cover the risk of uncollectible reinsurance receivables.
40
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
10. ASET KEUANGAN LAIN
10.
2011
Hasil investasi yang masih harus
diterima
Sewa gedung dibayar di muka
Piutang biaya informasi
Piutang deposit asuransi ekspor
Lain-lain
OTHERS FINANCIAL ASSETS
2010
1.371.066.214
204.164.512
361.310.300
174.978.173
296.255.311
5.798.600.753
443.810.827
354.510.300
26.400.001
2.407.774.510
6.623.321.881
Accrued investment income
Prepaid office rent
Information fee receivable
Deposit export insurance
Others
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS
Per 31 Desember 2011/ As of December 31, 2011
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/
Addition
Reklasifikasi/
Reclassification
Pengurangan/
Deduction
Saldo akhir/
Ending
Balance
Cost:
Harga perolehan:
Tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Aset dalam proses
14.499.898.000
45.913.010.951
12.868.112.400
4.700.000.000
117.829.986
-
-
14.499.898.000
50.613.010.951
12.985.942.386
1.959.448.571
4.105.441.500
-
852.382.528
3.204.315.000
5.499.218.298
-
-
2.811.831.099
7.309.756.500
5.499.218.298
79.345.911.422
14.373.745.812
-
-
93.719.657.234
Land
Buildings
Office equipment
Office furniture
Vehicles
Aset in progress
Per 31 Desember 2011/ As of December 31, 2011
Saldo awal/
Beginning
balance
Akumulasi
penyusutan:
Bangunan
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Nilai buku
Penambahan/
Addition
Reklasifikasi/
Reclassification
8.289.728.078
7.797.751.776
1.147.825.274
1.438.070.901
-
2.721.581.956
2.200.822.668
113.636.202
934.880.100
-
21.009.884.478
3.634.412.477
-
58.336.026.944
Pengurangan/
Deduction
655.603.987
420.011.734
(1.075.615.721)
-
Saldo akhir/
Ending
Balance
9.437.553.352
8.580.218.690
2.415.206.424
4.211.318.489
24.644.296.955
69.075.360.279
41
Accumulated
depreciation:
Building
Office equipment
Office furniture
Vehicles
Book value
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Per 31 Desember 2010/ As of December 31, 2010
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/
Addition
Reklasifikasi/
Reclassification
Pengurangan/
Deduction
Saldo akhir/
Ending
Balance
Cost:
Harga perolehan:
Tanah
Bangunan
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Akumulasi
penyusutan:
Bangunan
Peralatan kantor
Perabotan kantor
Kendaraan
Nilai buku
14.499.898.000
45.760.469.101
9.109.360.966
152.541.850
3.758.751.434
-
-
14.499.898.000
45.913.010.951
12.868.112.400
1.731.929.301
3.154.566.500
227.519.270
950.875.000
-
-
1.959.448.571
4.105.441.500
74.256.223.868
5.089.687.554
-
-
79.345.911.422
7.141.902.804
6.638.703.582
1.147.825.274
1.159.048.194
-
-
8.289.728.078
7.797.751.776
2.644.360.826
1.568.745.105
77.221.130
632.077.563
-
-
2.721.581.956
2.200.822.668
17.993.712.317
3.016.172.161
-
-
21.009.884.478
56.262.511.551
58.336.026.944
Land
Buildings
Office equipment
Office furniture
Vehicles
Accumulated
depreciation:
Building
Office equipment
Office furniture
Vehicles
Book value
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi sebesar
Rp3.634.412.477 dan Rp3.016.172.161 di tahun 2011 dan 2010,
(Catatan 34).
Depreciation charged to statement of income amounting to
RpRp3,634,412,476 and Rp3,016,172,161 in 2011 and 2010,(Catatan
34).
Bangunan kantor milik Perusahaan seluas 2.132,48 meter persegi
adalah lokasi kantor pusat Perusahaan dengan hak atas tanah
bersama berupa Hak Guna Bangunan atas nama Perusahaan yang
jatuh tempo pada tahun 2010 dan telah diperpanjang hingga tahun
2030.
The land where the Company’s building with 2,132.48 square meters is
located and occupied by the head office, is covered by land rights in the
form of “Hak Guna Bangunan” under the name of the Company which will
expire in 2010 and has been extended until 2030.
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang
mungkin terjadi sebagai akibat dari kebakaran dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp8.165.486.114 dan
Rp5.915.014.014 di tahun 2011 dan 2010 pada PT Asuransi Jasa
Indonesia dan PT Asuransi Wahana Tata.
Fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other
risks under blanket policies amounted to Rp8,165,486,114 and
Rp5,915,014,014 in 2011 and 2010 at PT Asuransi Jasa Indonesia and PT
Asuransi Wahana Tata.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dan tidak ada
peristiwa atau perubahan yang mengindikasikan penurunan nilai
aset tetap. Bangunan kantor pusat telah diasuransikan oleh
pengelola gedung.
The management believes that the insurance coverage is adequate to cover
possible losses arising from such risks and there are no events or changes
that can cause the impairment in assets value. The head office building
has been insured by the building’s management.
42
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
12. EMPLOYEE PAYABLE
12. PIUTANG PEGAWAI
2011
Piutang pegawai
2010
2.063.801.557
2.131.556.787
Receivable from employees
Piutang karyawan merupakan pinjaman dari Perusahaan untuk biaya Employee receivable are loan from Company for education cost and household
pendidikan dan keperluan rumah dengan tingkat bunga sebesar cost with interest rate amounted to 0.5% during 2 years.
0,5% dengan jangka waktu pengembalian selama 2 tahun.
13.
13. ASET NON KEUANGAN LAIN
2011
Biaya ditangguhkan
Uang muka perjalan dinas
Lain-lain - bersih
Jumlah aset lain-lain
OTHERS NON FINANCIAL ASSETS
2010
655.073.795
1.249.337.127
Deferred expenses
7.059.371.562
2.061.242.263
Advance payment
500.758.082
1.309.389.675
8.215.203.439
4.619.969.065
Others - net
Total other assets
Biaya ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Deferred expenses represent expenses paid in relation to office fixture.
partisi kantor.
14. HUTANG KLAIM
14. CLAIM PAYABLES
a. Hutang klaim berdasarkan tertanggungnya adalah sebagai
berikut:
a.
2010
2011
PT Semen Tonasa qq Catur Kencana Sakti
PT Sentana Adi Daya
BPD Jabar Banten
BPD Aceh Sinabang
PT Telkomsel
PT Cipta Mebelindo Lestari
PT Daya Manunggal
PT Citrasari Intibuana
PT Satria Dharma Pusaka Crawford THG
Jumlah
3.557.675
214.243.685
19.716.667
18.311.224
16.690.000
-
183.785
275.144.721
54.442.663
44.200.655
20.183.040
PT Semen Tonasa qq Catur Kencana Sakti
PT Sentana Adi Daya
BPD Jabar Banten
BPD Aceh Sinabang
PT Telkomsel
PT Cipta Mebelindo Lestari
PT Daya Manunggal
PT Citrasari Intibuana
PT Satria Dharma Pusaka Crawford THG
272.519.251
394.154.864
Total
b. Hutang klaim berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
b.
2011
0 - 60 hari
61 - 360 hari
Lebih dari 360 hari
Jumlah
Claim payables by policyholders are as follows:
Aging schedule of reinsurance receivables are:
2010
272.519.251
-
394.154.864
-
0 - 60 days
61 - 360 days
Over 360 days
272.519.251
394.154.864
Total
43
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
14. HUTANG KLAIM (lanjutan)
14.
c. Hutang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
c.
Claim payables by currency are as follows:
2011
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
2010
58.275.565
214.243.686
295.511.546
98.643.318
Rupiah
US Dollar
272.519.251
394.154.864
Total
d. Hutang klaim berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai
berikut:
Claim payables by type of insurance are as follows:
d.
2010
2011
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Asuransi umum
Jumlah
76.055.781
196.463.470
275.144.721
119.010.143
Export insurance
Credit insurance
General insurance
272.519.251
394.154.864
Total
15. REINSURANCE PAYABLES
15. HUTANG REASURANSI
a. Hutang reasuransi berdasarkan tertanggungnya adalah sebagai
berikut:
Reinsurance payables by reinsurance companies are as follows:
a.
2011
2010
Pihak berelasi
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
PT Jasa Raharja (Persero)
PT Asuransi Jasa Rahardja (Persero)
Sub jumlah
Pihak ketiga
PT Atradius Re
PT Trinity Re
PT Nasional Re
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT NV National Le Borg
PT Asuransi Sinar Mas
PT Indonesia Reasuransi
Asia Capital Re
PT Asuransi Fl Re (Esa Bina Sejati)
PT Bumida
PT Purna Atha Nugraha
PT Asuransi Chartis
AIG Singapore
PT Wilis Limited UK, USA
PT Dekai Indonesia
PT Syariah Mubarokah
Pana Harisson Pte. Ltd
CLAIM PAYABLES (continued)
Related perties
1.055.659.966
1.001.312.603
471.525.019
372.986.886
2.901.484.474
901.953.846
1.075.496.803
761.740.306
2.739.190.956
5.695.250.237
3.649.273.602
3.215.110.963
2.577.337.761
2.447.435.994
1.703.999.466
2.087.732.232
1.318.180.131
1.294.614.555
1.224.009.174
867.901.074
842.809.346
652.056.168
616.375.070
394.855.965
380.047.836
255.851.474
2.933.897.761
3.935.108.024
2.680.004.761
3.289.358.822
2.029.687.664
2.158.835.238
1.529.447.244
835.386.193
652.056.168
616.375.070
471.705.842
345.670.235
-
44
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
PT Jasa Raharja (Persero)
PT Asuransi Jasa Rahardja (Persero)
Sub total
Third parties
PT Atradius Re
PT Trinity Re
PT Nasional Re
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT NV National Le Borg
PT Asuransi Sinar Mas
PT Indonesia Reasuransi
Asia Capital Re
PT Asuransi Fl Re (Esa Bina Sejati)
PT Bumida
PT Purna Atha Nugraha
PT Asuransi Chartis
AIG Singapore
PT Wilis Limited UK, USA
PT Dekai Indonesia
PT Syariah Mubarokah
Pana Harisson Pte. Ltd
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
15. REINSURANCE PAYABLES (continued)
15. HUTANG REASURANSI (lanjutan)
2011
PT Asuransi Ramayana
PT Asuransi Parolamas
PT Binagriya Upakara
PT Tugu Kresna Pratama
PT Mega Re
PT Asoka Mas
PT Pasaraya General Insurance
PT Multisentra
Lain-lain
(masing-masing dibawah Rp100juta)
Jumlah
2010
234.886.937
229.151.279
408.431.181
175.704.268
1.107.325.779
131.708.789
120.532.769
109.945.302
103.940.129
-
5.047.257.703
508.601.569
39.689.269.528
24.829.265.674
b. Hutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai
berikut:
b.
2011
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Euro
Yen Jepang
Jumlah
PT Asuransi Ramayana
PT Asuransi Parolamas
PT Binagriya Upakara
PT Tugu Kresna Pratama
PT Mega Re
PT Asoka Mas
PT Pasaraya General Insurance
PT Multisentra
Others (each less then
Rp100 million)
Total
Reinsurance payables by currency are as follows:
2010
33.501.361.692
5.435.935.132
1.946.884
23.877.432.192
948.139.252
153.364
Rupiah
US Dollar
Singapore Dollar
43.639
749.982.181
3.540.866
Euro
Japanese Yen
39.689.269.528
24.829.265.674
Total
c. Hutang reasuransi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai
berikut:
c.
Reinsurance payables by type of insurance are as follows:
2010
2011
Premi reasuransi keluar - asuransi ekspor
Premi reasuransi keluar - asuransi kredit
Premi reasuransi keluar - suretyship
9.045.039.060
3.341.762.993
6.039.668.517
12.950.248.996
5.275.822.293
6.275.031.515
Reinsurance outward premium - export insurance
Reinsurance outward premium - credit insurance
Reinsurance outward premium - suretyship
Premi reasuransi keluar - asuransi umum
Klaim reasuransi masuk
21.262.798.958
-
309.360.190
18.802.680
Reinsurance outward premium - general insurance
Reinsurance inward claims premium
39.689.269.528
24.829.265.674
16. LEASE OBLIGATION OF VEHICLE
16. HUTANG PEMBIAYAAN KENDARAAN
2011
Jangka pendek
Jangka panjang
Sub jumlah
Dikurangi : Beban Bunga
Nilai tunai dari Pembayaran Pembiayaan
Konsumen Minimum
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Bagian jangka panjang
2010
949.644.000
1.503.603.000
2.453.247.000
-
(248.105.103)
-
2.205.141.897
-
(827.534.831)
1.377.607.067
45
Short-term
Long-term
Sub total
Less : Interest expenses
Cash value from costumers finance
minimum payment
Short term portion
Long term portion
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
17. UNEARNED PREMIUM INCOME
17. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
2010
2011
Asuransi umum
Asuransi kredit
Suretyship
Asuransi ekspor
Jumlah
46.086.341.562
19.816.559.719
9.270.787.647
5.736.199.291
19.914.102.885
16.461.999.407
6.079.105.948
4.091.086.135
General insurance
Credit insurance
Suretyship
Export insurance
80.909.888.219
46.546.294.375
Total
18. ESTIMATED OWN RETENTION CLAIMS
18. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
2011
Asuransi umum
Asuransi kredit
Suretyship
Asuransi ekspor
Reasuransi masuk
2010
56.441.322.726
19.588.867.458
2.872.114.581
1.546.871.577
-
35.476.129.439
6.321.016.454
2.561.628.795
1.911.360.704
1.559.899.918
80.449.176.342
47.830.035.310
General insurance
Credit insurance
Suretyship
Export insurance
Reinsurance inward
19.
19. PERPAJAKAN
a.
a. Taxes payable
Hutang pajak
2011
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
b.
2010
309.542.522
14.298.161
323.840.683
411.041.552
14.488.266
2.358.000
908.000
428.795.818
2011
Jumlah
c.
2010
149.110.013
573.378.593
Current tax
Deferred tax income(expense)
149.110.013
573.378.593
Total
c.
Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laba rugi
dengan laba kena pajak menurut fiskal untuk posisi 31 Desember
2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Current tax
The reconciliation between profit (loss) income before tax as per
statements of income and taxable income for the period ended December
31, 2011 and 2010 is as follows:
2011
Laba bersih sebelum
pajak penghasilan
Income tax article 21
Income tax article 23
Income tax article 4
Value added tax
Total
b. Income tax benefit (expense)
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Pajak kini
Manfaat (beban) pajak tangguhan
TAXATION
2010
67.695.386.309
47.548.130.879
Net income before tax
Perbedaan temporer:
Penyisihan piutang premi
Penyisihan piutang reasuransi
Penyusutan aset tetap
Penyisihan imbalan kerja karyawan
515.461.387
45.757.189
(686.976.964)
362.914.200
36.892.351
103.745.632
(1.557.449.727)
235.508.225
Timing differences:
Provision from premium receivable
Provision from reinsurance receivable
Fixed assets depreciation
Provision for employee benefits
Sub jumlah
237.155.812
(1.181.303.519)
Sub total
46
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
19. TAXATION (continued)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
Perbedaan tetap:
Beban-beban yang tidak dapat
dikurangkan:
Hasil investasi
Jasa giro
Sub jumlah
Laba fiskal tahun berjalan
Rugi fiskal
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Rugi fiskal yang tidak termanfaatkan
Akumulasi rugi fiskal
d.
Permanent differences:
15.448.415.386
(67.052.275.104)
(936.986.849)
(52.540.846.567)
15.391.695.554
9.039.243.258
(45.959.724.542)
(268.817.563)
(37.189.298.846)
9.177.528.513
(30.199.684.052)
(25.113.562.308)
(16.105.384.229)
(14.754.992.682)
9.177.528.513
(76.996.094.758)
5.630.459.985
(9.804.033.180)
(30.199.684.052)
(25.113.562.308)
(16.105.384.229)
(14.754.992.682)
(95.977.656.451)
-
Unrealized of fiscal losses
(55.973.939.219)
(86.800.127.938)
Accumulated tax loss
Dampak pajak atas perbedaan nilai buku aset dan kewajiban
berdasarkan fiskal dan menurut akuntansi yang bersifat sementara
dengan tarif pajak maksimum 25% yang diakui sebagai aset pajak
tangguhan dan manfaat/beban pajak tangguhan pada masingmasing tahun adalah sebagai berikut:
Saldo Awal/
Beginning balance
Tax effects on the temporary differences between book value of assets and
liabilities based on fiscal and financial reporting is recognized at the
maximum tax rate 25% as deferred taxes assets and deferred tax benefits/
expenses in the respective year are as follows:
Manfaat/(beban)
pajak tangguhan
Deferred tax
benefit/
(expenses)
Saldo Akhir/
Ending balance
Year 2011
Deferred tax assets
Tahun 2011
Aset Pajak Tangguhan
Penyisihan piutang reasuransi
Fiscal losses
2005
2006
2007
2008
2009
2010
d. Deferred tax
Pajak tangguhan
Rugi fiskal
Penyesuaian rugi fiskal
Non-deductible expenses
Investment income
Interest Income
Sub total
Fiscal profit/(loss) in current year
21.700.031.985
(18.650.657.755)
3.049.374.230
(7.706.547.180)
7.796.368.238
89.821.058
13.993.484.805
(10.854.289.516)
3.139.195.289
230.128.665
11.439.297
241.567.962
1.141.899.706
128.865.349
1.270.765.055
Fiscal losses
Adjustment of tax loss
Provision of bed debt
reinsurance receivable
Provision of bad debt premium
Penyisihan piutang premi
Penyisihan imbalan kerja
karyawan
receivable
Provision for employee
106.794.710
90.728.549
197.523.260
1.478.823.081
231.033.196
1.709.856.277
47
benefits
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
19.
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
TAXATION (continued)
Deferred tax liabilities
Kewajiban Pajak Tangguhan
Aset tetap
(2.350.012.941)
(171.744.241)
(2.521.757.182)
Depreciation of fixed assets
Aset pajak tangguhan - bersih
2.178.184.370
149.110.013
2.327.294.383
Deferred tax assets - net
Year 2010
Deferred tax assets
Tahun 2010
Aset Pajak Tangguhan
Rugi fiskal
Penyesuaian rugi fiskal
Penyisihan piutang reasuransi
Penyisihan piutang premi
Penyisihan imbalan kerja
karyawan
23.994.414.113
(21.813.744.356)
2.180.669.757
(2.294.382.128)
3.163.086.601
868.704.472
204.192.257
1.132.676.618
25.936.408
9.223.088
230.128.665
1.141.899.706
47.917.654
1.384.786.529
58.877.056
94.036.552
106.794.710
1.478.823.081
21.700.031.984
(18.650.657.755)
3.049.374.230
Fiscal losses
Adjustment of tax loss
Provision of bed debt
reinsurance receivable
receivable
Provision for employee
benefits
Deferred tax liabilities
Kewajiban Pajak Tangguhan
Aset tetap
(1.960.650.510)
(389.362.431)
(2.350.012.941)
Depreciation of fixed assets
Aset pajak tangguhan - bersih
1.604.805.776
573.378.593
2.178.184.370
Deferred tax assets - net
e.
Administrasi
e.
Administration
Berdasarkan UU No.36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan,
mulai tahun 2010 sebesar 25% dari penghasilan kena pajak.
According to the UU No. 36 of 2008 regarding the income tax, the
corporate income tax rate for the year starting from 2010 will decrease to
25% of taxable income.
Berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku, wajib pajak
menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang
terhutang. Namun demikian, Direktorat Jenderal Pajak dapat
menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10
tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
Under the taxation law of Indonesia, the taxpayers calculate, determine,
and pay by themselves their tax obligations. However, the Directorate
General of Taxation December assess or amend taxes liability within 10
years from the date the tax becomes due.
20. EMPLOYEES' PERFORMANCE INCENTIVES
20. HUTANG JASA PRODUKSI
Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, ditetapkan
jasa produksi untuk tahun 2011 dan 2010 adalah Rp9.000.000.000
dan 7.400.000.000. Jasa produksi dibayarkan berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Pengesahan Laporan
Tahunan.
Based on Company's Planning and Budgeting, employee's performance
incentives for 2011 and 2010 amounted to Rp9,000,000,000 and
Rp7,400,000,000 respectively. The employees' performance incentives will
be paid based on the shareholder’s general meeting.
21. COMMISION PAYABLE
21. HUTANG KOMISI
Akun ini merupakan hutang pemberian komisi kepada agen asuransi
sebesar maksimal 20%. Saldo per tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 masing-masing sebesar Rp4.542.594.170 dan Rp225.505.994.
This account represents the commission payable to the insurance agency
maximum 20%. Balance as at December 31, 2011 and 2010 amounted to
Rp4,542,594,170 and Rp225,505,994 respectively.
48
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
22. CASH COLLATERAL
22. UANG JAMINAN
Akun ini merupakan jaminan yang diberikan oleh principal atas
penerbitan polis. Saldo per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
masing-masing sebesar Rp15.643.757.653 dan Rp6.553.109.527.
This account represents cash collateral from principal for insurance policy
that has been issued. Balance at December 31, 2011 and 2010 amounted
to Rp15,643,757,653 and Rp6,553,109,527 respectively.
23.
23. PENERIMAAN BELUM TERIDENTIFIKASI
Akun ini merupakan penerimaan-penerimaan dari nasabah, namun
belum diketahui identitas maupun nomor polisnya. Saldo per
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar
Rp6.247.256.157 dan Rp4.286.883.770.
This account represents income from customers which have not been
identified the identity or policy number of that customer. Balance at
December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp6,247,256,157 and
Rp4,286,883,770 respectively.
24. ACCRUED EXPENSES
24. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan atas tagihan listrik, air, telepon, dan uang
muka kerja. Saldo per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp8.420.807.131 dan Rp4.883.545.152.
This account represents accrued expense on electricity bills, water,
telephone, and advances payment. Balance at December 31, 2011 and
2010 amounted to Rp8,420,807,131 and Rp4,883,545,152 respectively.
25.
25. LIABILITAS LANCAR LAINNYA
2011
Pembelian gedung kantor
Premi minimum
Jaminan sewa
Pembayaran master plan IT
Jumlah
OTHER LIABILITIES
2010
4.700.000.000
213.268.500
186.367.200
225.999.999
5.325.635.699
210.962.500
270.879.200
481.841.700
Payment of building
Minimum premium
Rent security deposit
Payment of IT master plan
Total
26. LONG-TERM PREMIUM ADVANCE
26. UANG MUKA PREMI JANGKA PANJANG
2011
Asuransi kredit
UNIDENTIFIED INCOME
20.650.137.186
20.650.137.186
2010
Credit insurance
Total
11.474.225.000
11.474.225.000
Merupakan premi terdiri dari/the long-term premium advance consist of :
Perusahaan/ Company
PT Pracico Multi
PT Kaesa Indah
PT Multi Niaga
PT BFI Finance
PT Rahasaja Media
PT Bina Inti
PT Kagum Yakin
PT Arjuna Cahaya
PT Swadarma Indonesia
PT Permodalan Nasional Madani
PT Rabbani Asys
Nilai Jaminan/
Collateral Value
Jumlah Premi/
Total Premium
1.249.737.500
2.265.851.643
2.053.334.250
750.000.000
1.297.500.000
911.250.000
5.950.000.000
1.000.000.000
513.275.000
8.230.200.000
618.750.000
32.084.000.000
60.422.710.488
42.738.600.000
25.000.000.000
58.000.000.000
22.500.000.000
85.000.000.000
20.000.000.000
90.000.000.000
300.000.000.000
16.500.000.000
49
Jatuh Tempo/
Maturity Date
2015
2014
2016
2014
2015
2016
2021
2018
2012
2014
2015
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
26.
26. UANG MUKA PREMI JANGKA PANJANG (lanjutan)
Perusahaan/ Company
PT Multi Niaga
PT Utama Karya
LONG-TERM PREMIUM ADVANCE (continued)
Jatuh Tempo/
Maturity Date
Nilai Jaminan/
Collateral Value
Jumlah Premi/
Total Premium
668.800.000
1.443.200.000
19.000.000.000
43.000.000.000
2015
2015
27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
27. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Imbalan kerja karyawan dihitung oleh konsultan aktuaria
independen (PT Jasa Aktuaris Tiwikrama) dengan menggunakan
metode "Projected Unit Credit ".
Provision for employee benefits is calculated by an independent actuary
consulting (PT Jasa Aktuaris Tiwikrama) using the "Projected Unit Credit"
method.
Rekonsiliasi aset dan kewajiban yang diakui di neraca adalah
sebagai berikut:
The reconciliation of the assets and liabilities recognized in the balance
sheet is as follows:
2010
2011
Nilai kini kewajiban jasa lalu
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Kewajiban diakui di neraca
5.809.997.141
2.022.364.237
(5.019.904.102)
(1.595.185.398)
790.093.039
427.178.839
Rekonsiliasi atas perubahan selama tahun berjalan atas kewajiban
bersih yang diakui di neraca:
Kewajiban bersih awal tahun
Penyisihan tahun berjalan
Pembayaran selama tahun berjalan
Kewajiban bersih - akhir tahun
2010
191.670.614
241.066.164
(5.557.939)
790.093.039
427.178.839
Tingkat kenaikan penghasilan dasar
Asumsi lainnya:
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Liabilities at the beginning
Provision current year
Payment current the year
Net liability - at the end of year
2010
201.125.061
161.789.139
79.044.904
162.021.261
362.914.200
241.066.165
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan di atas
adalah:
Asumsi ekonomi:
Tingkat diskonto per tahun
Liability recognized in the balance sheet
Employee benefit expense recognized in the statements of income:
2011
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya yang dibebankan
pada laporan laba rugi
Unrecognized actuarial loss
The reconciliation of movement of the net during the current year liability,
recognized in the balance sheet:
2011
427.178.839
362.914.200
-
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi:
Present value of past service obligation
Current service cost
Interest cost
Expense recognized in the
statements of income
The key assumptions used in the above calculation are as follows:
7%
8%
10%
10%
Economic assumption:
Annual discount rate
Annual salary growth rate
Other assumptions:
Mortality rate
CSO-1980
5% CSO-80
Disability rate
50
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
28. SHARE CAPITAL
28. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2011 and 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/ Shareholders
The shareholder's of the Company as of December 31, 2011 and 2010 are
as follows:
31 Desember 2011 dan 2010/December 31, 2011and 2010
Prosentase
kepemilikan/
Percentage of
Jumlah saham/
ownership
Number of shares
Pemerintah Republik Indonesia/
Government of Republic Indonesian
Jumlah/ Total
Jumlah/ Total
(dalam satuan Rupiah/
In Full Rupiah)
300.000.000.000
100,00%
300.000.000.000
300.000.000.000
100%
300.000.000.000
29. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
29. PENGGUNAAN SALDO LABA
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 31 Mei 2011,
pemegang saham menyetujui pembagian atas laba tahun buku 2010
sebesar Rp48.121.509.472 dan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) tanggal 22 Juni 2010, pemegang saham menyetujui
pembagian atas laba tahun buku 2009 sebesar Rp37.130.075.490
dibebankan pada saldo laba ditahan tahun masing-masing tersebut
dengan rincian sebagai berikut :
Based on the shareholder’s general meeting on May 31, 2011 the
stockholder agreed to distribute the 2010 net income of
Rp48,121,509,472 and based on the shareholder’s general meeting on
June 22, 2010 the stockholder agreed to distribute the 2009 net income
of Rp37,130,075,490 charged to retained earnings, details are as follows:
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 31
Mei 2011, pemegang saham antara lain menyetujui untuk membayar
dividen, program kemitraan dan program bina lingkungan sebesar
Rp16.361.310.000 yang dikurangkan dari saldo laba tahun 2010.
Based on the shareholder’s general meeting on May 31, 2011, the
shareholder approved to pay dividends, funds for partnership and
community development program amounting to Rp16,361,310,000 from
the 2010 income.
2011
Cadangan umum
Dividen
Program kemitraan
Program bina lingkungan
Jumlah
2010
31.760.199.472
14.436.450.000
962.430.000
962.430.000
28.571.173.225
7.445.000.000
742.601.510
371.300.755
48.121.509.472
37.130.075.490
General reserve
Dividen
Partnership Program
Community development program
Total
30. PREMIUM INCOME
30. PENDAPATAN PREMI
Premi Bruto/Gross
Premium
Premi Reasuransi
Keluar/Reinsurance
Premium Outward
2011
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
Asuransi umum
Jumlah
29.416.161.983
61.547.538.731
37.046.701.897
489.119.312.020
617.129.714.631
(15.073.990.730)
(12.005.527.435)
(14.005.403.880)
(373.770.072.041)
(414.854.994.086)
Penurunan/
(Kenaikan)Premi Yang
Belum Merupakan
Pendapatan/ Decrease
(Increase) in Unearned
Premium Income
(1.645.782.366)
(3.354.805.111)
(3.137.413.260)
(26.225.593.107)
(34.363.593.844)
51
Pendapatan Premi
Bersih/Premium
Income - Net
2011
12.696.388.887
46.187.206.185
19.903.884.757
89.123.646.872
167.911.126.701
Export insurance
Credit insurance
Suretyship
General insurance
Total
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
30.
30. PENDAPATAN PREMI (lanjutan)
Premi Bruto/Gross
Premium
Penurunan/
(Kenaikan)Premi Yang
Belum Merupakan
Pendapatan/ Decrease
(Increase) in Unearned
Premium Income
Premi Reasuransi
Keluar/Reinsurance
Premium Outward
PREMIUM INCOME (continued)
Pendapatan Premi
Bersih/Premium
Income - Net
2010
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
Asuransi umum
Jumlah
2010
24.636.686.184
48.549.366.211
24.071.949.630
406.476.949.530
503.734.951.555
(14.408.970.845)
(7.394.367.694)
(8.874.184.760)
(356.691.692.318)
(387.369.215.617)
(2.230.938.710)
(7.574.198.385)
(1.675.488.132)
(4.443.279.072)
(15.923.904.299)
7.996.776.628
33.580.800.132
13.522.276.738
45.341.978.140
100.441.831.639
31.
31. BEBAN KLAIM
Klaim Bruto/
Gross Claims
Klaim Reasuransi
Keluar/
Reinsurance
Claims Outward
(Penurunan)/
Kenaikan
Estimasi Klaim
Retensi Sendiri/
(Decrease)/
Increase in
Estimated own
Retention
Claims
Recoveries/
Recoveries
2011
(2.674.777.013)
(9.254.206.825)
(5.222.489.502)
(29.935.915.078)
(47.087.388.418)
Klaim Bruto/
Gross Claims
703.780.332
2.074.298.323
2.215.433.346
7.141.813.532
12.135.325.533
Klaim Reasuransi
Keluar/
Reinsurance
Claims Outward
591.695.017
3.182.919.784
154.773.689
54.125.000
3.983.513.490
364.489.128
(13.267.851.005)
1.249.414.132
(20.965.193.287)
(32.619.141.032)
(Penurunan)/
Kenaikan
Estimasi Klaim
Retensi Sendiri/
(Decrease)/
Increase in
Estimated own
Retention
Claims
Recoveries/
Recoveries
(1.014.812.536)
(17.264.839.723)
(1.602.868.335)
(43.705.169.834)
(63.587.690.428)
Export insurance
Credit insurance
Suretyship
General insurance
Total
Beban Klaim
Bersih/
Claims Expense Net
2010
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
Asuransi umum
Jumlah
CLAIMS EXPENSE
Beban Klaim
Bersih/
Claims Expense Net
2011
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
Asuransi umum
Jumlah
Export insurance
Credit insurance
Suretyship
General insurance
Total
2010
(1.449.317.886)
(6.874.834.165)
(10.679.087.299)
(21.613.353.387)
(40.616.592.736)
242.088.597
1.353.160.405
4.611.978.783
6.874.300.383
13.081.528.168
217.068.854
2.401.992.674
1.941.535.882
5.331.467
4.565.928.876
52
184.264.187
(2.707.915.402)
(1.227.464.840)
(9.692.664.456)
(13.443.780.510)
(805.896.247)
(5.827.596.488)
(5.353.037.474)
(24.426.385.992)
(36.412.916.201)
Export insurance
Credit insurance
Suretyship
General insurance
Total
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
32. COMMISION INCOME/(EXPENSES) - NET
32. PENDAPATAN/(BEBAN) KOMISI - BERSIH
Pendapatan/
(Beban) Komisi
Neto/Net
Commission Income/
(expense)
Beban komisi/
Commission expense
Pendapatan komisi/
Commission income
2011
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
5.466.461.042
3.901.796.416
5.633.763.528
(1.435.074.333)
(1.732.263.485)
(6.666.172.900)
2011
4.031.386.709
2.169.532.931
(1.032.409.372)
Export insurance
Credit insurance
Suretyship
Asuransi umum
25.118.935.806
(39.127.683.345)
(14.008.747.539)
General insurance
Jumlah
40.120.956.792
(48.961.194.063)
(8.840.237.271)
Total
Pendapatan/
(Beban) Komisi
Neto/Net
Commission Income/
(expense)
Beban komisi/
Commission expense
Pendapatan komisi/
Commission income
2010
Asuransi ekspor
Asuransi kredit
Suretyship
4.989.874.942
2.241.037.613
2.581.714.575
2010
(1.858.687.632)
(3.222.625.744)
(4.105.201.191)
3.131.187.311
(981.588.131)
(1.523.486.616)
Export insurance
Credit insurance
Suretyship
Asuransi umum
38.049.946.526
(38.490.294.181)
(440.347.655)
General insurance
Jumlah
47.862.573.656
(47.676.808.747)
185.764.909
Total
33.
33. HASIL INVESTASI
2011
Pendapatan bunga dan bagi hasil efek
dimiliki hingga jatuh tempo
Pendapatan bunga dan bagi hasil efek
dimiliki tersedia untuk dijual
Pendapatan bunga dan bagi hasil
deposito berjangka
Keuntungan (kerugian) selisih kurs
mata uang asing dari deposito
dan obligasi
Pendapatan dividen dari surat berharga
Hasil sewa gedung
Laba penjualan
surat berharga diperdagangkan
Pendapatan dividen penyertaan langsung
Biaya investasi
Hasil - Investasi lain
Keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi akibat kenaikan (penurunan)
nilai wajar efek diperdagangkan
Jumlah
INVESTMENT INCOME
2010
26.647.181.794
30.335.370.075
15.865.746.452
18.222.697.407
9.333.199.688
4.763.132.975
Interest income and revenue sharing
from held to maturity securities
Interest income and revenue sharing
from available for sale securities
Interest income and revenue sharing
on time deposits
195.509.603
1.245.164.294
597.343.200
(1.411.607.467)
490.478.091
745.468.800
Foreign exchange gain (loss)
on time deposits and bonds
Dividends income from marketable securities
Building rental income
10.742.665.000
294.432.248
(902.771.376)
-
5.267.322.238
271.719.332
(644.708.379)
7.817.464
Gain on sale from trading securities
Dividend income of direct investment
Investment expense
Other investment income
(344.994.566)
570.212.047
Unrealized gain (loss) on increase (decline)
in fair value of trading securities
63.673.476.337
58.617.902.583
53
Total
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
34.
34. BEBAN USAHA
2011
Pegawai
Umum
Jasa produksi
Kantor
Penyusutan (Catatan 11)
Pemasaran
Pendidikan
Penelitian dan pengembangan
Honorarium
Amortisasi
Jumlah
OPERATING EXPENSES
2010
43.096.800.670
16.762.050.274
9.000.000.000
5.198.703.111
3.634.412.477
3.942.012.100
2.092.590.001
1.067.023.775
1.111.071.000
651.991.333
36.731.354.098
12.783.533.097
7.400.000.000
4.554.503.398
3.016.172.161
2.548.145.433
1.869.549.226
1.092.927.558
1.202.576.871
344.275.214
Employees
General
Employees’ performance incentives
Office
Depreciation (Notes 11)
Marketing
Education
Research and development
Honorarium
Amortization
86.556.654.741
71.543.037.056
Total
35.
35. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN BERSIH
2011
OTHER INCOME (EXPENSES) - NET
2010
Pendapatan lain-lain
Jasa giro
Biaya pinjaman pegawai
Biaya lain-lain
Rugi penjualan aset
Biaya bank
262.760.851
936.815.210
86.953.479
(633.637.564)
(121.926.684)
(349.346.623)
171.094.812
268.817.563
65.701.287
(543.161.364)
(144.061.050)
(250.102.707)
Other income
Interest income
Interest on employee loans
Other expenses
Loss from disposal assets
Bank expenses
Jumlah
181.618.669
(431.711.459)
Total
36. BOARDS OF DIRECTORS AND COMMISIONERS’ REMUNERATION
36. PENGHASILAN DIREKSI DAN KOMISARIS
Penghasilan direksi pada tahun 2011 dan 2010 berjumlah
Rp4.063.049.886 dan Rp1.515.564.000. Penghasilan Dewan
Komisaris pada tahun 2011 dan 2010 berjumlah Rp1.410.371.323
dan Rp1.021.985.000. Jumlah penghasilan tersebut meliputi gaji,
tantiem dan penghasilan lainnya sebagaimana yang dilaporkan
dalam SPT PPh pasal 21 masing-masing direksi dan komisaris.
The remuneration for the Directors in 2011 and 2010 amounted to
Rp4,063,049,886 and Rp1,515,564,000. The remuneration for the Board
of Commissioners in 2011 and 2010 amounted to Rp1,410,371,323 and
Rp1,021,985,000. The remuneration includes salary, bonus and other
income as reported in SPT PPh article 21 of the respective Director and
Commissioner.
37.
37. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi The details of the accounts and the significant transactions entered into with
adalah sebagai berikut:
related parties are as follows:
2011
2010
Deposits (Catatan 4)
Deposito (Catatan 4)
Entitas sepengendali
Bank-bank milik negara
Entities under common control:
208.150.000.000
69.860.608.586
Aset/Liabilitas (%)
State-owned banks
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
22%
8,69%
54
Liabilities (%)
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
37.
(In Rupiah unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
(lanjutan)
37.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2011
2010
Equity securities (Notes 5)
Saham (Catatan 5)
Entitas sepengendali
Badan usaha milik negara
Entities under common control:
40.887.852.500
22.829.393.750
Aset/Liabilitas (%)
4,03%
2,84%
Entities under common control:
188.896.603.805
261.609.616.002
19,53%
32,54%
Entities under common control:
171.997.721.313
196.109.781.944
17,78%
24,39%
Entities under common control:
62.235.997.616
29.148.761.609
6,43%
3,63%
Entities under common control:
3.806.753.316
13.794.767.961
0,39%
1,72%
Entities under common control:
1.566.238.888
1.063.331.935
0,16%
0,13%
Entities under common control:
2.739.190.956
2.901.484.474
State-owned companies
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas (%)
Liabilities (%)
Reinsurance Payable (Notes 15)
Hutang Reasuransi (Catatan 15)
Entitas sepengendali
Badan usaha milik negara
State-owned companies
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas (%)
Liabilities (%)
Reinsurance Receivable (Notes 9)
Piutang Reasuransi (Catatan 9)
Entitas sepengendali
Badan usaha milik negara
State-owned companies
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas (%)
Liabilities (%)
Premium Receivable (Notes 8)
Piutang Premi (Catatan 8)
Entitas sepengendali
Badan usaha milik negara
State-owned banks
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas (%)
Liabilities (%)
Cash and Bank (Notes 7)
Kas dan Bank (Catatan 7)
Entitas sepengendali
Bank-bank milik negara
State-owned companies
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas (%)
Liabilities (%)
Mutual Funds (Notes 5)
Reksadana (Catatan 5)
Entitas sepengendali
Badan usaha milik negara
State-owned companies
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
Aset/Liabilitas (%)
Liabilities (%)
Obligation (Notes 5)
Obligasi (Catatan 5)
Entitas sepengendali
Badan usaha milik negara
State-owned companies
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
0,30%
0,34%
55
Liabilities (%)
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
37.
(In Rupiah unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
(lanjutan)
37.
ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2010
2011
Personel (Notes 27)
Karyawan (Catatan 27)
Manajemen kunci
Entities under common control:
Imbalan jangka pendek
Imbalan pasca kerja
8.353.369.963
4.977.102.434
461.983.384
410.761.203
Short-term benefit
Employee benefits
Percentage to Total Assets/
Presentase terhadap jumlah
0,91%
Aset/Liabilitas (%)
0,67%
Liabilities (%)
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak The relationship and nature of account balances/transactions with related
berelasi adalah sebagai berikut:
parties are as follows:
Hubungan / Relationship
Sifat Saldo Akun/Transaksi/Nature of Account
Balances/Transaction
Bank-bank milik negara/
Entitas sepengendali/
Deposito, bank
State-owned banks
Under common control
Deposits, bank
Badan usaha milik negara/
Entitas sepengendali/
Obligasi, Reksadana
State-owned companies
Under common control
Obligation, mutual fund, piutang premi, piutang
reasuransi
Manajemen kunci/
Karyawan kunci
Key management
Ultimate parent company
Kewajiban imbalan kerja, beban gaji karyawan
Employee benefit liability, employee salaries
No
Pihak - Pihak Berelasi/ Related Parties
1.
2.
3.
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
38. REKLASIFIKASI AKUN
Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2010 telah direklasifikasi agar sesuai
dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2011.
Certain accounts in the financial statements for the year ended 31
December 2010, have been reclassified in order to conform with the
presentation of the financial statements for the year ended 31 December
2011.
31 Desember 2010/December 31, 2010
Sebelum reklasifikasi/
Reklasifikasi/
Before reklasification
Reklasification
Setalah reklasifikasi/
After reklasification
Aset/Assets
Aset lancar lainnya/Other current assets
8.684.564.143
(2.061.242.262)
6.623.321.881
Aset lain-lain/Other assets
4.690.283.590
(70.314.525)
4.619.969.065
Liabilitas/Liabilities
Hutang lancar lainya/Other payables
23.830.886.144
(23.349.044.444)
481.841.700
37.205.733.877
(25.480.601.231)
11.725.132.646
56
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
39.
39. MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Setiap perusahaan pasti menghadapi risiko. Apalagi bisnis
Perusahaan adalah mengelola risiko pihak lain. Risiko dapat
mengancam tujuan dan target perusahaan. Untuk itu diperlukan
manajemen pengelolaan risiko.
Every company sure must face risks. More than anything else Asuransi
Company business is managing risks of other party. Risk can menace
target and company’s goals. Therefore, risk management is inevitable
required.
Pada tahun 2010, Perusahaan memasuki babak baru dalam
manajemen risiko. Bersama-sama dengan Perusahaan perasuransian
BUMN lainnya, Perusahaan turut aktif dalam menggodok konsep
penerapan Enterprise Risk Management (ERM) di BUMN
perasuransian. Selanjutnya Kementerian BUMN menerbitkan surat
No. S-191/MBU.1/2010 tanggal 3 Agustus 2010 tentang “Pedoman
Pembangunan Enterprise Risk Management di BUMN Perasuransian”.
In 2010, Asuransi ASEI enters new chapter in risk management. Together
with other state-owned insurance companies, COmpany takes an active
part in administering the concept of applying Enterprise Risk Management
(ERM) in state-owned insurance companies. Hereinafter, the Ministry of
State-owned Enterprises issue a Ministerial letter No. S-191/MBU.1/2010
dated 03 August 2010 on “Guidance for Establishing Enterprise Risk
Management in State-owned Insurance Companies”.
Dalam rangka implementasi ERM di Perusahaan, Direksi telah
menerbitkan
Surat
Keputusan
Direksi
Nomor:
25/0111/KEP.DIR/HKM
tanggal 18 Oktober 2010 tentang
“Manual Pengelolaan Risiko di Lingkungan Perusahaan”. Bagi
Perusahaan, penerapan ERM merupakan suatu kebutuhan dalam
proses pengendalian yang efektif.
In order to implement ERM in Company, Board of Directors (BOD) has
published the BOD Decree No: 25/0111/KEP.DIR/HKM dated 18 October
2010 on “Manual for Enterprise Risk Management”. For Asuransi ASEI
itself, applying ERM is a need in order to have an effective control in
controlling operational process.
Dengan manual ini maka pengelolaan risiko Perusahaan dapat
berlangsung secara terstruktur dan sistematis. Selain itu juga untuk
menurunkan potensi frekuensi dan dampak kejadian berbahaya yang
mungkin terjadi. Yang dibahas dalam manual adalah strategi
Perusahaan dan kebijakan pengelolaan risiko, prinsip-prinsip dan
kerangka kerja manajemen risiko, proses manajemen risiko, hingga
implementasi proses dan panduan implementasi manajemen risiko.
With this manual, Company risks can be well-structured and systematically
managed. In other hand also to decrease the frequency and occurrence
that potentially have negative impacts to the Company. Issues discussed
in this manual are corporate strategy and policy of risk management,
principles and framework of risk management, risk management process to
the process implementation and guidance in implementing risk
management.
Panduan implementasi akan mambuat Risk Owner dengan dibantu
Risk Officer dengan lebih mudah dapat memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan penanganan risiko. Secara berkala berbagai “temuan”
akan dilaporkan kepada Direksi melalui Komite Manajemen Risiko.
Implementation Guidance will makes Risk Owner, with assistance from Risk
Officer, monitors and evaluates execution of risk handling easier.
Periodically several of “finding” will be reported to the BOD through the
Risk Management Committee.
Pada tahap awal implementasi, telah dilakukan identifikasi dan
analisa lingkungan dan konteks baik internal maupun eksternal
perusahaan. Karenanya, potensi-potensi risiko yang bisa
mengancam target perusahaan, termasuk target masing-masing unit
sudah dapat teridentifikasi.
At the early stage of implementation, it has been identified and
environmental and context analysis either internally or externally. Hence,
the potential risks that can jeopardize company goals, including goals of
each unit have already been identified.
Implementasi manajemen risiko Perusahaan sudah dilaksanakan
antara lain:
Implementation of Company risk management has been executed,
amongst others:
a. Proses underwriting dilakukan secara hati-hati (prudent
underwriting ). Selain itu memastikan dukungan perusahaan
reasuransi untuk mengontrol eksposur risiko ( risk exposure ).
a. Underwriting process is conducted carefully (prudent underwriting). In
other hand ascertain the support from reinsurance companies to
control risk exposure.
57
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
39. RISK MANAGEMENT (continued)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
b. Menjaga Risk Based Capital (RBC) agar senantiasa dalam batas
minimum 120% sesuai ketentuan regulator. Hingga saat ini,
Perusahaan memiliki RBC jauh di atas ketentuan minimal dari
pemerintah. Perusahaan terus menjaga likuditas sehingga tetap
mampu membayar klaim dari tertanggung.
b. Maintain Risk Based Capital (RBC) level in order keep it within
minimum requirement of 120% according to regulation applied. Until
now, RBC of Company is far above minimum requirement from the
government. Asuransi ASEI continues to maintain the liquidity as a
measurement of ability to pay claim from the insured party.
c. Risiko investasi dikelola dengan memperhatikan faktor
keuntungan, keamanan, jenis portofolio, likuiditas, dan lainlain. Dalam mendukung pengelolaan investasi dan manajemen
risiko, telah dibentuk Komite Investasi.
c. Investment Risk is managed with emphasize on advantageous factors,
security, portfolio, liquidity, and so on. In supporting investment risk
management, a Committee on Investment has been established.
d. Risiko operasional yang melekat pada kegagalan aktivitas
underwriting yang disebabkan antara lain oleh proses internal,
kesalahan dari sumber daya manusia (human error), kerusakan
atau kesalahan sistem dan teknologi, dan kejadian di luar
kendali Perusahaan dimitigasi dengan pelatihan yang reguler.
d. Operational Risk that attached to failure in underwriting activity that
caused by, for instance, internal process, human error, damage or
system mistake and technology, and other things that occurred beyond
the Company’s control will be mitigated with regular trainings.
e. Risiko reputasi dikendalikan melalui pelayanan terbaik kepada
nasabah, program corporate social responsibility dan komunikasi
yang sistematis untuk meningkatkan citra di mata pemangku
kepentingan.
e. Reputation risk is controlled by providing tbe best service to the
costumers, executing corporate social responsibility programs and
systematic communication to increase corporate image to the share
holders.
f. Selain risiko-risiko di atas, Perusahaan juga menghadapi risiko
lain seperti risiko strategik, risiko hukum, dan risiko kepatuhan.
Pengelolaan risiko tersebut di atas selama ini melekat pada unit
fungsional.
f. In addition to the above risks, the Company also faces other risks such
as strategic risk, law risk and compliance risk. The management of
these risks currently attached to respective functional unit.
g. Kualitas implementasi manajemen risiko ditingkatkan sejak
dibentuk Unit Compliance & Risk Monitoring (CRM). Seluruh
proses akseptasi di Kantor Pusat dan Kantor Cabang harus
melalui Unit CRM untuk memastikan bahwa proses akseptasi
telah sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
g. Quality of risk management implementation is improved since
Compliance & Risk Monitoring (CRM) unit has been established. All
acceptance processes at the head and branch offices must passed or
approved by CRM to ensure that all process has been in accordance
with Company’s policy.
Pada bulan Maret 2011, Perusahaan meningkatkan komitmennya
dalam implementasi manajemen risiko dengan membentuk Divisi
Enterprise Risk Management (ERM). Divisi ini bertanggung jawab
atas pengelolaan risiko secara komprehensif di perusahaan. Dengan
unit baru ini diharapkan risiko dapat diawasi secara optimal
sehingga segenap target Perusahaan dapat dicapai sesuai rencana.
On March 2011, the Company improves its commitment in implementing
risk management by forming Enterprise Risk Management Division (ERM).
This Division is in control of risk management in company
comprehensively. With this new unit, it is expected that risks can be
observed optimally and therefore all Company targets can be reached
according to the plan.
58
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
40. INFORMASI PENTING LAINNYA
a. Program reasuransi
Perusahaan mengadakan kontrak reasuransi yang bersifat
proporsional
maupun
non-proporsional
dengan
beberapa
perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri.
Program reasuransi untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Reinsurance program
a.
The Company has entered into proportional and non-proportional
reinsurance contracts with several local and foreign insurance and
reinsurance companies. Reinsurance programs in 2011 are as follows:
1) Proportional Treaty for Reinsurance Program
1) Program Reasuransi Proporsional Treaty
Program treaty untuk setiap kerugian dan risiko
Jenis Pertanggungan/Type of
Insurance
Retensi sendiri/Own
retension
Treaty program for each type of loss and risk
Dalam Negeri/Local
Jumlah/Total
Luar Negeri/Foreign
Asuransi Kredit dan Suretyship/
Credit Insurance and Suretyship
Asuransi kredit/Credit insurance
35.000.000.000
15.000.000.000
Suretyship/Suretyship
30.000.000.000
17.000.000.000
3.000.000.000
-
50.000.000.000
50.000.000.000
12.443.056.563
2.096.525.171
2.027.303.625
16.566.885.359
Asuransi ekspor/Export Insurance
Bisnis langsung/Direct business
2) Non-Proportional Treaty for Reinsurance program
2) Program Reasuransi Non-Proporsional
Program treaty untuk setiap kerugian dan risiko
Jenis Pertanggungan/Type of
Insurance
Retensi sendiri/Own
retension
Treaty program for each type of loss and risk
Dalam Negeri/Local
Luar Negeri/Foreign
Jumlah/Total
Properti/Property
Bisnis langsung/Direct business
1.500.000.000
20.192.500.000
78.307.500.000
100.000.000.000
1.500.000.000
2.767.500.000
10.732.500.000
15.000.000.000
1.500.000.000
15.067.500.000
58.432.500.000
75.000.000.000
1.500.000.000
1.174.250.000
6.757.500.000
9.431.750.000
1.500.000.000
9.942.500.000
38.557.500.000
50.000.000.000
1.500.000.000
1.742.500.000
6.767.500.000
10.010.000.000
1.500.000.000
1.742.500.000
6.767.500.000
10.010.000.000
Pengangkutan/Cargo
Bisnis langsung/Direct business
Rekayasa/Engineering
Bisnis langsung/Direct business
Rangka Kapal/Marine hull
Bisnis langsung/Direct business
Tanggung gugat/Third liability
Bisnis langsung/Direct business
Kecelakaan diri dan kesehatan/
personal accident and health
Bisnis langsung/Direct business
Aneka/Miscellaneous
Bisnis langsung/Direct business
59
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
40. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)
b.
(In Rupiah unless otherwise stated)
40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
b. Monetary assets and liabilities in foreign currency
Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan memiliki aset
dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata uang asing/
F oreign currency
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has monetary assets
and liabilities in foreign currency as follows:
2011
2010
Assets:
Aset
Deposito berjangka
USD
600.000,00
1.500.000,00
Time deposit
Efek
USD
7.216.503,77
1.151.363,00
Marketable securities
Bank
USD
1.492.287,11
994.827,70
Banks
Piutang premi
USD
7.515.414,59
690.891,67
Premium receivables
Piutang reasuransi
EUR
8.755,26
6.782,54
JPY
171.627,05
415.895,40
SGD
2,45
2,45
GBP
6.344,39
2.276,05
AUD
2.149,17
1,36
HKD
1,47
USD
279.564
279.984
Reinsurance receivables
SGD
-
118
Hutang klaim
USD
23.626
10.971
Claim payable
Estimasi klaim retensi sendiri
USD
2.714.139
1.375.697
Estimated own retention claims
EUR
97.676
1,13
Liabilities
Kewajiban
SGD
800
400
GBP
3.896
3.896
JPY
Hutang reasuransi
-
4.032.000
USD
599.464
105.454
SGD
279
22
EUR
3,72
JPY
64.211
Kerugian kurs yang berasal dari investasi deposito berjangka
sebesar Rp195.509.603 dan Rp1.411.607.465 pada tahun 2011 dan
2010. Selisih kurs bersih yang berasal dari transaksi dan penjabaran
aset selain investasi dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
disajikan dalam akun beban lainnya pada tahun 2011 dan 2010.
Reinsurance payable
32.105
Foreign exchange rate loss arising from time deposits placement
amounted to Rp195,509,603 and Rp1,411,607,465 in 2011 and 2010.
Net foreign exchange rate difference arising from transactions and assets
conversions other than investments and monetary liabilities in foreign
exchange was presented in other expense account in 2011 and 2010.
60
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
40. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
40. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan)
c.
Analisis Kekayaan
Solvabilitas
dan
Perhitungan
Batas
c.
Tingkat
Asset Analysis and Calculation of Solvency
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
424/kMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap
saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan
menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan
setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar
120% dari risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari
deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat
solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban
(kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan.
Peerusahaan telah menghitung batas solvabilitas dengan
menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang dikeluarkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bappepam LK).
Based on the decree of the Minister of Finance of the Republic Indonesia
No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, the Company is
required to fulfill solvency margin limit which is calculated using Risk
Based Capital Approach (RBC). The Company has to meet at all times a
solvency margin of at least 120% of risk of loss that might arise from
deviation of assets and liabilities management. Solvency margin is
calculated by deducting all liabilities (except subordinated liabilities) from
admitted assets.Further, the Company has calculatedits solvency margin
using the guidleline for the calculation of RBC issued by the Chairment of
the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institutions
(Bappepam - LK).
Tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan
komponen-komponen tertentu sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam Keputusan Menteri Keuangan tersebut.
The minimum solvency margin is calculated based on certain factors as
stipulated in the decree of the Ministry of Finance.
Pada tanggal 31 Desember 2011, ratio pencapaian solvabilitas yang
dihitung sesuai dengan No. 424/KMK.06/2003 dan Peraturan
Bapepam dan Lembaga Keuangan No.PER-02/BL/2009 adalah
sebesar 781.74%.
As of December 31, 2011, the solvency margin ratios, which were
calculated based on the decree of the Minister of Finance of Republic
Indonesia No. 424/KMK.06/2003 and No.PER-02/BL/2009 of BapepamLK, is 781,74%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas
Perusahaan disajikan dalam informasi tambahan.
The calculation of analysis of admitted assets and minimum solvency
margin limits of the Company is presented in supplementary information.
d.
d.
Rasio Keuangan
Rasio likuiditas
Rasio investasi terhadap kewajiban
Financial Ratios
2011
2010
165,27%
437,30%
445,18%
693,84%
Liquidity ratio
Investment to liability ratio
27,92%
17,98%
Net premium to equity ratio
1627,74%
2372,20%
40,03%
-0,56%
58,25%
6,60%
107,29%
117,85%
Rasio premi retensi sendiri terhadap modal
sendiri
Rasio premi penutupan langsung
terhadap tidak langsung
Rasio hasil investasi
terhadap pendapatan premi neto
Rasio perubahan modal sendiri
Rasio beban klaim, beban usaha dan
komisi terhadap pendapatan premi neto
61
Direct premium to indirect premium ratio
Investment income to premium income ratio
Change in equity
Claims, operating expenses and
commissions to net premium ratio
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
41.
41. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
Berikut ini adalah kategori aset dan kewajiban keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan per 31 Desember 2011 dan 2010:
2011
Nilai wajar/
Fair value
Pinjaman dan
piutang/
Loan and
receivable
FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Following is the financial assets and financial liabilities of the Company
and subsidiary as of December 31, 2011 and 2010:
Nilai wajar diakui
melalui laba
rugi/Fair value
trought profit and
loss
Tersedia
untuk dijual/
Available for
sale
Dimililiki
hingga jatuh
tempo/Held to
maturity
Lain-lain/
Others
Aset keuangan /
Financial assets
Deposito berjangka/Time
deposits
249.790.800.000
Saham
diperdagangkan/Trading
50.793.596.237
Efek tersedia untuk
dijual/Available for sale
47.119.908.040
Efek dimiliki hingga jatuh
tempo/Held to maturity
Penyertaan
saham/Investments in share
of stock
Lainnya/Other
Kas dan bank/Cash and
bank
Aset lancar lainnya/Other
current assets
249.790.800.000
-
-
-
50.793.596.237
47.119.908.040
337.668.446.642
337.668.446.642
4.472.038.624
-
-
-
4.472.038.624
-
22.398.162
-
-
-
22.398.162
-
69.159.470.931
2.407.774.510
-
69.159.470.931
2.407.774.510
-
-
-
-
-
-
-
-
Kewajiban keuangan/
Financial liabilities
Hutang lancar
lainnya/Other payables
51.385.192.707
-
-
62
51.385.192.707
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
41.
41. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
2010
Nilai wajar/
Fair value
Pinjaman dan
piutang/
Loan and
receivable
FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (lanjutan)
Nilai wajar diakui
melalui laba
rugi/Fair value
trought profit and
loss
Tersedia
untuk dijual/
Available for
sale
Dimililiki
hingga jatuh
tempo/Held to
maturity
Lain-lain/
Others
Aset keuangan/Financial
assets
Deposito berjangka/Time
deposits
249.790.800.000
Saham
diperdagangkan/Trading
50.130.587.047
Efek tersedia untuk
dijual/Available for sale
119.256.904.733
Efek dimiliki hingga jatuh
tempo/Held to maturity
348.619.752.607
Penyertaan
saham/Investments in share
of stock
Lainnya/Other
Kas dan bank/Cash and
bank
Aset lancar lainnya/Other
current assets
249.790.800.000
-
-
-
50.130.587.047
119.256.904.733
348.619.752.607
4.472.038.624
-
-
-
4.472.038.624
-
22.398.162
-
-
-
22.398.162
-
69.159.470.931
-
69.159.470.931
-
-
-
6.623.321.881
-
6.623.321.881
-
-
-
23.830.886.143
-
-
-
Kewajiban
keuangan/Financial
liabilities
Hutang lancar
lainnya/Other payables
-
42. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENT
42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan
laporan keuangan terlampir yang diselesaikan dan setuju untuk
diterbitkan pada tanggal 9 Maret 2012.
23.830.886.143
The management of the Company is responsible for the preparation of
these financial statements that were completed and is agreed for issuance
on March 9, 2012.
63
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
SCHEDULE 1 : ASSETS ANALYSIS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
LAMPIRAN 1 : ANALISIS KEKAYAAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
a.
(In Rupiah unless otherwise stated)
a.
KEKAYAAN YANG DIPERKENANKAN
Kekayaan yang
dibukukan/
Recorded assets
2011
Investasi
Deposito berjangka
Efek
Penyertaan saham
Lain
Kas dan bank
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang hasil investasi
Bangunan,
tanah dan bangunan
Perangkat keras komputer
Aset tetap lainnya
Aset lain
Jumlah
Investasi
Deposito berjangka
Efek
Penyertaan saham
Lain
Kas dan bank
Piutang premi
Piutang reasuransi
Piutang hasil investasi
Bangunan,
tanah dan bangunan
Perangkat keras komputer
Aset tetap lainnya
Aset lain
Jumlah
Non-admintted
Kekayaan yang
diperkenankan/
Admitted Assets
2011
Investments
Time deposit
Marketable securities
Investment in share of stock
Other
249.790.800.000
435.581.950.919
4.472.038.624
22.398.162
69.159.470.931
108.570.446.241
15.773.039.245
1.371.066.214
16.978.000.000
(22.398.162)
(58.450.000.000)
(10.832.000.000)
-
249.790.800.000
452.559.950.919
4.472.038.624
69.159.470.931
50.120.446.241
4.941.039.245
1.371.066.214
Cash and banks
Premium receivables
Reinsurance receivables
Investment income receivables
57.818.000.000
3.681.000.000
7.576.000.000
13.644.000.000
967.460.210.337
(452.600.000)
(7.576.000.000)
(13.644.000.000)
(73.998.998.162)
57.365.400.000
3.681.000.000
893.461.212.175
Buildings, land rights and buildings
Computer hardware
Other equipment
Other assets
Total
Kekayaan yang
dibukukan/
2010
Kekayaan yang
tidak
diperkenankan/
ADMITTED ASSETS
Recorded assets
Kekayaan yang
tidak
diperkenankan/
Non-admintted
Kekayaan yang
diperkenankan/
Admitted Assets
2010
Investments
Time deposit
Marketable securities
Investment in share of stock
Other
111.001.608.586
518.007.244.387
4.472.038.624
6.635.667
32.114.688.083
48.148.080.930
16.327.854.853
5.798.600.752
24.067.376.040
(6.635.667)
(28.241.000.000)
(10.219.996.990)
-
111.001.608.586
542.074.620.427
4.472.038.624
32.114.688.083
19.907.080.930
6.107.857.863
5.798.600.752
Cash and banks
Premium receivables
Reinsurance receivables
Investment income receivables
53.118.464.297
4.147.665.578
1.069.897.069
9.754.431.350
803.967.210.176
(705.514.297)
(1.069.897.069)
(9.754.431.350)
(25.930.099.332)
52.412.950.000
4.147.665.578
778.037.110.844
Buildings, land rights and buildings
Computer hardware
Other equipment
Other assets
Total
ii
PT ASURANSI EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
SCHEDULE 1 : ASSETS ANALYSIS
For the year ended December 31, 2011
With comparative figures for the year ended December 31, 2010
LAMPIRAN 1 : ANALISIS KEKAYAAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Dengan angka pembanding untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2010
(Dalam Rupiah kecuali dinyatakan secara khusus)
(In Rupiah unless otherwise stated)
b.
b.
TINGKAT SOLVABILITAS
Berikut ini adalah perhitungan tingkat solvabilitas yang dicapai
Perusahaan pada akhir tahun 2011 dan 2010:
There is the computation of the solvency margin limit reached by the
Company at the end of 2011 and 2010:
2011
Tingkat solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban
Jumlah
2010
893.461.212.175
274.575.072.091
618.886.140.083
778.037.110.844
155.655.880.889
622.381.229.954
Solvency margin
Admitted assets
Liabilities
Total
17.084.982.214
11.958.558.800
Minimum solvency margin
Assets default
Batas tingkat solvabilitas minimum
Kegagalan pengelolaan kekayaan
Kekayaan dan kewajiban dalam
setiap jenis mata uang
Beban klaim yang terjadi dan
beban klaim yang diperkirakan
Risiko reasuradur
Jumlah
8.225.992.140
3.843.135.359
38.281.162.500
15.575.700.600
79.167.837.454
24.478.223.500
9.055.231.056
49.335.148.716
Kelebihan batas tingkat solvabilitas
539.718.302.629
573.046.081.238
Rasio pencapaian solvabilitas (%)
SOLVENCY MARGIN LIMIT
781,74%
1261,54%
ii
Assets and liabilities in foreign currency
Claims expenses incurred and estimated
claims expenses
Reinsurers risk
Total
Excess of solvency margin
Solvency margin ratio (%)
DATA PERUSAHAAN
Corporate Data
236 Laporan Tahunan 2011
PROFIL KOMITE AUDIT
Audit Committee Profile
Bambang Sabariman
Ketua / Chairman
Di samping menjadi anggota komisaris Asuransi ASEI, beliau
adalah Ketua Komite Audit sejak 7 Oktober 2010.
Beside as a member of Asuransi ASEI Board of Commissioners,
since 7 October 2010 he is also Chair person of Asuransi ASEI
Audit Committee.
Pramudjito
Anggota / Member
Bapak kelahiran Surabaya pada tanggal 10 Januari 1953
(59 tahun) adalah ayah dari 4 orang putri. Beliau menjadi
anggota Komite Audit ASEI tahun 2011. Sebelumnya selama
kurang lebih 37 tahun bekerja di Bank Mandiri (legacy Bank
Dagang Negara) sebagai Auditor dan Akunting. Saat ini juga
mengajar di beberapa perguruan tinggi perbankan.
Father born in Surabaya on January 10, 1953 (59 years) was the
father of four daughters. He became a member of the Asuransi
ASEI Audit Committee in 2011. Previously for about 37 years
working at Bank Mandiri (Bank Dagang Negara legacy) as
Auditors and Accounting. Currently, he also taught at several
universities of banking.
I Wayan Sudarsa
Anggota / Member
Dilahirkan di Bali pada tanggal 20 Februari 1949 (63 tahun)
dengan dikarunai 1 orang putra dan 2 orang putri. Beliau
menjadi anggota Komite Audit Asuransi ASEI tahun 2011.
Sebelumnya selama kurang lebih 38 tahun bekerja sebagai
Auditor di BPKP. Selain itu sampai saat ini beliau juga aktif
sebagai dosen.
Was born in Bali on February 20, 1949 (63 years) with a person
endowed sons and two daughters. He became a member of
Asuransi ASEI Audit Committee in 2011. Previously for about
38 years working as an Auditor in the BPKP. In addition to this
he is also active as a lecturer.
2011 Annual Report 237
PROFIL KEPALA DIVISI
Division Head Profile
Badruz Zaman
Kepala Divisi Asuransi Ekspor / Export Insurance Division Head
Lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November
(Surabaya) tahun 1993 dan Magister Manajemen Pemasaran
dari Universitas 17 Agustus Surabaya pada tahun 1998 ini
sedang menempuh program Doktor Ilmu Manajemen di
Universitas Persada Indonesia (YAI) angkatan masuk 2008.
Pria kelahiran Pamekasan, 30 Oktober 1967 memulai karier di
Asuransi ASEI pada Kantor Cabang Surabaya pada Juli tahun
1993. Pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Bandung
(Juni 2001-Desember 2006) dan kemudian dipercaya sebagai
Kepala Cabang Utama Jakarta (Setingkat Kepala Divisi) sejak
Desember 2006 hingga Mei 2011. Kemudian menjabat
sebagai Kepala Divisi Asuransi Umum (Mei 2011-Desember
2011) dan sejak Januari 2012 hingga saat ini menjabat
sebagai Kepala Divisi Asuransi Ekspor di Kantor Pusat.
Alumnus of Electrical Engineering of Sepuluh November
Institute of Engineer (Surabaya) 1993 and Magister
Management on Marketing from 17 Agustus University
Surabaya 1998, he has been taking his Doctoral degree in
Management Science at Persada Indonesia University (YAI)
since 2008. He was born in Pamekasan, October 30, 1967 and
started his career in Asuransi ASEI at the Surabaya Branch
Office in 1993. He used to be a Branch Head of Bandung Branch
Office and advanced to be a Branch Head at main branch
office Jakarta since December until May 2011. Now he is an
Export Insurance Division Head at the head office.
Anna Lukman
Kepala Divisi Asuransi Kredit dan Penjaminan Kredit / Credit Insurance and Assurance Division Head
Lulusan S2 Master of Management dari Prasetya Mulya
Business School mulai bergabung dengan Asuransi ASEI
pada tahun 2001. Wanita kelahiran Jakarta, 5 Juni 1969 ini
memulai karirnya di Asuransi ASEI pada Bagian Asuransi
Ekspor kemudian di Bagian Pemasaran keseluruhan produk
(Kantor Pusat). Sejak tahun 2003 ditugaskan di Divisi Asuransi
Kredit dengan jabatan saat ini sebagai Kepala Divisi Asuransi
Kredit.
With her bachelor’s in Social Science majoring in International
Relations at the National University of Jakarta, she started her
career at Asuransi ASEI in 2001. In the same year, she gained her
Magister Management degree from Prasetya Mulya Business
School. The mother of one was born in Jakarta on June 5, 1969
and started her career in Export Insurance, then Marketing of
all products. Since 2003, she was assigned in the Insurance
Division with today’s title as Credit Insurance Division Head.
Agung Budi Setiawan
Kepala Divisi Suretyship / Suretyship Division Head
Lahir di Padang, 30 Januari 1972 merupakan lulusan
Sarjana Teknik Sipil Universitas Parahyangan Bandung
tahun 1997. Kemudian melanjutkan program Magister
Manajemen Teknologi di Institut Teknologi Bandung
tahun 1999. Mengawali karir di bidang perbankan
sebelum bergabung ke Asuransi ASEI tahun 2001 di
Kantor Cabang Bandung. Pernah menangani Teknik
dan Pemasaran Asuransi Kredit dan Asuransi Ekspor di
Kantor Cabang Bandung dan Kantor Cabang Utama
Jakarta serta di Bagian Underwriting Asuransi Kredit
Kantor Pusat. Hingga saat ini menjabat sebagai Kepala
Divisi Suretyship.
He was born in Padang, January 30, 1972. He completed his
bachelor’s degree in Civil Engineering from Parahyangan
University Bandung in 1997. Then he advanced to taking
his Magister Management Degree in Bandung Institute of
Technology in 1999. He joined ASEI in 2001 at the Bandung
Branch Office, and now he is the Suretyship Division Head.
Ever deal with Engineering and Marketing Export Credit
Insurance and Insurance Branch Office Main Branch
Bandung and Jakarta as well as on Credit Insurance
Underwriting Section Headquarters. Until recently served
as Chief of the Division of Suretyship.
238 Laporan Tahunan 2011
Eva Yorita
Kepala Divisi Investasi dan PKBL / Investment and PKBL Division Head
Lahir di Jakarta, 21 April 1968 merupakan lulusan Teknik
Industri, Universitas Trisakti, sedang menyelesaikan program
Magister Manajemen. Bergabung dengan Asei sejak tahun
1993 dengan penempatan pertama di Bagian Investasi Kantor
Pusat. Beberapa kali mengalami rotasi, antara lain menjadi
Marketing Produk dan juga pernah di Bagian Asuransi Kredit.
Selain itu pernah juga di Bagian Akuntansi yang menangani
Akuntansi Investasi, sebelum akhirnya tahun 2003 kembali
ke Bagian Investasi menangani portfolio saham dan sebagai
trader. Sejak tahun 2007 diberi kepercayaan sebagai Kepala
Divisi Keuangan dan Investasi. Yang pada tahun 2012
berubah menjadi Divisi Investasi & PKBL.
She was born in Jakarta, April 21, 1968. She has her bachelor’s
degree in Industrial Engineering from Trisakti University
(1993). She was in product marketing also in Credit Insurance
department. She was also placed in special accounting to
handle traders in 2007. Now, she has been promoted to Finance
and Investment Division Head. The financial and investment
function have been separated, thus the division name is
changed into Investment and PKBL Division.
Mahendra Sunaryo
Kepala Sekretari Perusahaan / Corporate Secretary Head
Lahir di Jakarta, 21 Januari 1960 (51 tahun) merupakan
lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti tahun 1985
ini bergabung di Asuransi ASEI sejak tahun 1986 di
Kantor Pusat. Pernah menjabat sebagai Kepala Bagian
Penjaminan Kredit Ekspor, Kepala Bagian Klaim Asuransi
Ekspor, Kepala Bagian Teknologi Informasi (TI) dan Kepala
Bagian Pemasaran. Selain itu, pernah menjabat sebagai
Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Kepala
Divisi Suretyship serta Kepala Kantor Cabang Surabaya
dan Kantor Cabang Makassar. Saat ini menjabat sebagai
Kepala Sekretari Perusahaan.
He was born in Jakarta, January 21, 1960. He has a bachelor’s
degree majoring in Law at Trisakti University in 1985, and
joined Asuransi ASEI since 1986 in the Head Office. He used
to be a department head of Export Credit Assurance, Export
Insurance Claim, Information Technology, and Marketing. He
was also an SPI Head and Suretyship Division Head as well as
Branch Head of Surabaya and Makassar Offices.
Riduan Simanjuntak
Kepala Satuan Pengawasan Intern / Internal Audit Division Head
Akuntan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Jakarta (1990) dan memperoleh gelar Master of Business
Administration dengan konsentrasi Accounting Control
dan Financial Management dari Drexel UniversityPhiladelpia, USA (1993) serta memperoleh gelar
profesi audit: CISA (1995) dan CIA (1998) dan gelar
profesi asuransi: AAAI-K (2011). Beliau lahir di Medan, 6
Agustus 1962 bergabung dengan Asuransi ASEI sejak
tahun 2002. Pernah menjabat sebagai Kepala Sekretari
Perusahaan dan Kepala Divisi Akuntansi, Perencanaan,
dan Informasi. Saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan
Pengawasan Intern. Sebelum bergabung dengan
Asuransi ASEI bertugas di Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) sejak tahun 1984.
An accountants who graduated from State College of
Accountancy (STAN) Jakarta (1990) and earned a Master
of Business Administration degree with concentration in
Accounting Control and Financial Management from
Drexel University, Philadelphia, USA (1993) and obtained his
professional certification in audit: CISA (1995) and CIA (1998)
and in insurance: AAAI-K (2011). He was born in Medan, August
6, 1962. He joined ASEI since 2002 and served as Corporate
Secretary and Accounting, Planning, and Information Division
Head before serving as Internal Audit Unit Head. Prior to joining
ASEI, served on Financial and Development Supervisory Agency
(BPKP) since 1984.
2011 Annual Report 239
M. Syamsudin Cholid
Kepala Divisi Akuntansi, Keuangan dan Penagihan Piutang / Accounting Finance & Collection Division Head
Pria kelahiran Jepara, 27 Juli 1965 ini merupakan lulusan
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada tahun
1986 memperoleh register akuntan pada tahun 1993,
dan gelar profesi asuransi: AAAI-K (2011) Bergabung di
Asuransi ASEI sejak tahun 1999 di Kantor Pusat sebagai
Kepala Bagian Akuntansi, kemudian diangkat menjadi
Kepala Divisi Akuntansi Perencanaan dan Informasi (API)
tahun 2007, pernah menjabat sebagai Kepala Sekretari
Perusahaan, Kepala Divisi Suretyship dan Kepala Divisi
Asuransi Umum dan saat ini menjabat sebagai Kepala
Divisi Akuntansi Keuangan dan Penagihan Piutang.
He was born in Jepara in July 27, 1965 and holds a bachelor
degree from National Accounting Academy (STAN, 1986) and
was registered as an accountant in 1993. He joined Asuransi
ASEI since 1999 in Head Office as Accounting Division Head,
and advanced as Accounting Information and Planning
Division Head (API) in 2007.
Seskohadi Adhiekusumo
Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan / Risk Management and Compliance Division Head
Lahir di Jakarta, 9 Juli 1965 lulusan Fakultas Ekonomi,
Universitas Pancasila (tahun 1988) ini bergabung
dengan Asuransi ASEI sejak tahun 1992 di Kantor Pusat,
kemudian pernah menjabat Kepala Kantor Cabang
Surabaya, Kepala bagian Penjaminan, Kepala Divisi
Asuransi Umum, Kepala Divisi Suretyship, Kepala Satuan
Pengawasan Intern dan saat ini menjabat sebagai
Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Informasi.
He was born in Jakarta, July 9, 1965 and has a bachelor degree
majoring in Economy from Pancasila University in 1988. He
joined Asuransi ASEI since 1992 in head office, and advanced to
be Branch Head of Surabaya Branch, Assurance Division Head,
General Insurance Division Head, Suretyship Division Head,
and Internal Monitoring Committee Head.
Galung Priyo Santoso
Kepala Divisi Asuransi Umum / General Insurance Division Head
Lahir di Trenggalek, tanggal 30 Maret 1967 merupakan
lulusan Sarjana Pertanian, Institut Pertanian Bogor
(IPB) tahun 1991. Pernah menjabat sebagai Kepala
Cabang Tangerang dan Kepala Cabang Jakarta II. Mulai
bergabung di Asuransi ASEI sejak tahun 2002. Saat ini
menjabat sebagai Kepala Divisi Asuransi Umum.
Born in Trenggalek, on March 30, 1967 is a graduate of
Bachelor of Agriculture, Bogor Agricultural Institute (IPB) in
1991. Has served as Branch Head of Tangerang and Jakarta
Branch II. Started to join in ASEI since 2002. He currently
serves as Chief of the General Insurance Division.
240 Laporan Tahunan 2011
ALAMAT KANTOR
Office Address
KANTOR PUSAT / HEAD OFFICE
Menara Kadin Indonesia Building, 21st & 22nd Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2-3
Jakarta - 12950, Indonesia
Telp: (+62 21) 5790 3535
Fax: (+62 21) 5790 4031, 5790 4032
E-mail: asei@asei.co.id
Saran dan Informasi: humas@asei.co.id
KANTOR CABANG / BRANCH OFFICES
No.
1
Kantor
Cabang /
Branch
Office
Alamat / Address
Cabang
Graha ASEI Lt.3
Utama
Jl. Abdul Muis No.110, Jakarta Pusat
No. Telp.
Phone Number
No. Fax.
Fax Number
Email
Kepala
Cabang
Head of Branch
(021) 3503737
(021) 57904036/37
asei-jkt@asei.co.id
Musa Harun Taufik
(0542) 410959
(0542) 418971
asei-blpn@asei.co.id
Andri Sutisna
(021) 3851255
(021) 3851259
asei-jkt2@asei.co.id
Taufik Dharviandi
(0711) 5625012
asei-plg@asei.co.id
Teddy Agoes P.
(022) 4239514
asei-bdg@asei.co.id
Rudi Barkah
(0231) 8291134
asei-crb@asei.co.id
Gani Pramudito
(024) 3583183
asei-smg@asei.co.id
Edi Apriansah
(0274) 617877
asei-yogya@asei.co.id
(031) 5319137
asei-sby@asei.co.id
(0341) 346888,
(0341) 336370
asei-mlg@asei.co.id
Hariyono
(0361) 2164949
(0361) 499146
asei-bali@asei.co.id
I Gede Sudarma
(0967) 523343
(0967) 523354
gustric@asei.co.id
Agus Tri Cahyono
Komplek Terminal Rasa
2
Balikpapan
Jl. KH. Agus Salim II No. 43
Balikpapan 76112
Gedung Graha ASEI lt. 2
3
Jakarta 2
Jl. Abdul Muis No. 110
Jakarta Pusat
Komplek Taman Harapan Inda
4
Palembang
Blok B No.6
Jl. Letda A. Rozak Palembang
Menara BRI, 8th Floor
5
Bandung
(0711) 5625010,
5625011
(022) 4238708/
Jl. Asia Afrika No. 57 - 59
4238574
Bandung 40111
Ruko Cirebon Super Block
6
Cirebon
Blok Greenville 08
Jl. Dr. Cipto Mangun Kusumo –
(0231) 8291148
Cirebon
7
Semarang
8
Yogyakarta
Sucofindo Building 2nd Floor
(024) 3583187/
Jl. Pemuda No. 171 Semarang 50132
3587432
Rukan Gading Mas Kavling 6B
Jl. Godean Km. 4 Yogyakarta
Bumi Mandiri Building, 6 Floor
(0274) 8529393
Wasi Purwoko
Sunu
th
9
Surabaya
Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 129-137
Surabaya 60271
(031) 5320605/
5316768
Sulistyo Adi
Prajitno
Komplek Pertokoan ”WR Supratman”
10
Malang
Jl. WR Supratman Kav. C1 No.9
(Depan SMPN 05 Malang)
Malang 65122
11
Denpasar
12
Papua
Jl. Mahendradata Selatan no.11
Denpasar-Bali
Gedung KADIN PAPUA
Lt. dasar Pusat Bisnis Jayapura,
Jl. Pasifik Permai Jayapura 99112
2011 Annual Report 241
Ruko Mas
13
Makassar
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 87 C,
(0411) 852177
(0411) 852173
asei-mks@asei.co.id
Sandi Firmansyah
(0431) 8881176
(0431) 8821860
asei-manado@asei.co.id
Masri Irfan
(061) 4535961
asei-mdn@asei.co.id
Yan Wijaya
(0651) 32770
(0651) 32808
asei-aceh@asei.co.id
Armansyah
(0761) 7891704
(0761) 7891704
asei-pkbr@asei.co.id
Agus Kurniawan
(021) 5461233
asei-tgr@asei.co.id
Ati Isfiati
(021) 88965139
(021) 88863608
amron@asei.co.id
Amron
(021) 88348705
(021) 88348705
hani@asei.co.id
Hani Rahadiani
(021) 7972593
(021) 7972625
sudrajat@cbn.net.id
Ajat Sudrajat
(0254) 203426
(0254) 205685
retno@asei.co.id
Retno Widiastuti
(021) 5662163
(021) 5662163
kadir@asei.co.id
Tjandarto Kadir
(021) 8313811 /
(021) 8311428
miko@asei.co.id
Miko Afrian
(0736) 27816
(0736) 27816
nanang@asei.co.id
Nanang Rahmat
(0251) 7533934
(0251) 7533934
solihin@asei.co.id
Solihin
(0370) 623082
(0370) 623082
hendrik@asei.co.id
Hendrik
Makassar 90132
Ruko Mega Smart Blok I No. 7
14
Manado
Jl. P. Tendean Boulevard
Manado 95111
15
Medan
Jl. May. Jend. Sutoyo Siswomiharjo
(061) 4151862/
(d/h Perdana) No. 101-A Medan 20111
4566863
Gedung BPD GAPENSI
Propinsi Nangroe Aceh Darussalam,
16
Aceh
Lantai 2
Jl. Tngk. Imum Lueng Bata Banda Aceh
Nangroe Aceh Darussalam
Komplek Perkantoran Grand Sudirman
17
Pekanbaru
Blok A No.6
Jl. Datuk Setia Maharaja (d/h) Jl. Parit
Indah, Pekanbaru
Menara Dynaplast Lt. I (lobby)
18
Tangerang
Jl. M.H. Thamrin No. 1
Lippo Karawaci, Tangerang
19
Jakarta 3
Ruko Suncity Square Blok A No.37
Jl. M. Hasibuan, Bekasi Barat 17141
(021) 5461104/
5461107
KANTOR PEMASARAN / MARKETING OFFICES
1
Bekasi
2
Pancoran
Jl. Ir. H. Juanda No. 139
Bekasi 17112
Graha Wahana Gedung B,
Jl. Mampang Prapatan Raya No.2
Jakarta Selatan 12760
3
Serang
4
Grogol
5
Tebet
6
Bengkulu
7
Bogor
8
Mataram
Jl. Raya Cilegon Km. 5 Ruko E No. 102
Sumur Bor Serang - Banten 42114
Jl. Makaliwe Raya No. 21, Grogol
Jakarta Barat
JL. Tebet Raya 30 C lantai 2-3
Jakarta 12810
Jl. Mayjen Sutoyo No. 20
Tanah Patah – Bengkulu
Bukit Cimanggu City, Blok F No. E12
Bogor
Jl. Langko No. 36
Mataram, Nusa Tenggara Barat
REFERENSI ISI LAPORAN
TAHUNAN DENGAN
PERATURAN BAPEPAM-LK
Annual Report Contents Reference
to the Bapepam-LK Regulation
244 Laporan Tahunan 2011
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
I. Umum / General
Laporan tahunan disajikan dalam
bahasa Indonesia yang baik dan
benar dan dianjurkan menyajikan
juga dalam bahasa Inggris.
The annual report is presented in the
Indonesian language is good and right
and advisable present also in English.
Laporan tahunan mencantumkan
identitas perusahaan dengan jelas
The annual report includes a clear
corporate identity
ü
Nama Perusahaan dan Tahun Annual
Report ditampilkan di:
1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman
Company Name and Year Annual
Report Featured in:
1. Front Cover;
2. Side;
3. Back Cover; and
4. Every page
ü
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting / Important Financial Highlights Data
Informasi hasil usaha perusahaan
dalam bentuk perbandingan selama 5
(lima) tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 5 (lima) tahun
Company's operating revenue
information in the form of comparison
for 5 (five) years or since starting its
business if the company carries on its
business for less than 5 (five) years
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha
2. Laba (rugi)
3. Total laba (rugi) komprehensif
4. Laba (rugi) per saham
Information includes, among others:
1. Sales / revenues
2. Income (loss)
3. Total profit (loss) Comprehensive
4. Profit (loss) per share
4-5
Informasi posisi keuangan
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 5 (lima)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 5 (lima) tahun
Company's financial position
information in the form of comparison
for 5 (five) years or since starting his
business if the company carries on its
business for less than 5 (five) years
Informasi memuat antara lain:
1. Modal kerja bersih
2. Jumlah investasi pada entitas lain
3. Jumlah aset
4. Jumlah liabilitas
5. Jumlah ekuitas
Information includes, among others:
1. Net operating capital
2. Total Investments in other entities
3. Total Assets
4. Total Liabilities
5. Total Equity
4-5
Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 5 (lima)
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 5 (lima) tahun
Financial ratios in the form of
comparison for 5 (five) years or since
starting its business if the company
carries on its business for less than 5
(five) years
Informasi memuat 5 (lima) rasio
keuangan yang umum dan relevan
dengan industri perusahaan
Information includes 5 (five) financial
ratios that are common and relevant to
the industry the company
Informasi harga saham dalam bentuk
tabel dan grafik.
Stock price information in the form of
tables and graphs.
Memuat:
1. Harga saham tertinggi,
2. Harga saham terendah,
3. Harga saham penutupan,
4. Volume saham yang
diperdagangkan untuk setiap
masa triwulan dalam 2 (dua)
tahun buku terakhir (jika ada).
Containing:
1. The highest share price,
2. The lowest share price,
3. Closing share price ,
4. Volume of shares traded for each
quarterly period within 2 (two) years
of recent books (if any available).
Informasi mengenai obligasi, sukuk
atau obligasi konvertibel yang masih
beredar dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir
Information on bonds, or the sukuk
outstanding convertible bonds in 2
(two) years last
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/
obligasi konversi yang beredar
(outstanding)
2. Tingkat bunga/imbalan
3. Tanggal jatuh tempo
4. Peringkat obligasi/sukuk
Information includes:
1. Number of bonds / the sukuk /
convertible debentures outstanding
2. The interest rate / exchange
3. The maturity date
4. The rating of bonds / the sukuk
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Board of Commissioners and Board of Directors Report
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi
mengenai pengelolaan
perusahaan
2. Pandangan atas prospek usaha
perusahaan yang disusun oleh
Direksi.
3. Komite-komite yang berada
dibawah pengawasan Dewan
Komisaris.
4. Perubahan komposisi Dewan
Komisaris (jika ada)
Contain the following:
1. Assessing the performance of the
Board of Directors on corporate
governance
2. Views on the company's business
prospects are compiled by the
Board of Directors.
3. Committees under the supervision
of the Board of Commissioners.
4. Changes in the composition of the
Board of Commissioners (if any)
14 - 19
Laporan Direksi
Board of Directors Report
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan
misalnya kebijakan strategis,
perbandingan antara hasil yang
dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang
dihadapi perusahaan.
2. Prospek usaha
3. Penerapan tata kelola
perusahaan yang baik yang telah
dilaksanakan oleh perusahaan
4. Perubahan komposisi dewan
Direksi (jika ada).
Contain the following:
1. Analysis of the performance of
companies such as strategic policy,
the comparison between the results
achieved with targeted, and the
constraints faced by the company.
20 - 31
2. Business Prospects
3. Implementation of good corporate
governance that have been
implemented by the company
4. Changes in the composition of the
Board of Directors (if any).
2011 Annual Report 245
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
Tanda tangan anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris
Signature of Board of Directorsand
Board of Commissioners
PENJELASAN / DESCRIPTION
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanda tangan dituangkan pada
lembaran tersendiri
2. Pernyataan bahwa Direksi dan
Dewan Komisaris bertanggung
jawab penuh atas kebenaran isi
laporan tahunan.
3. Ditandatangani seluruh anggota
Dewan Komisaris dan anggota
Direksi dengan menyebutkan
nama dan jabatannya
4. Penjelasan tertulis dalam surat
tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota
Dewan Komisaris atau Direksi
yang tidak menandatangani
laporan tahunan, atau: penjelasan
tertulis dalam surat tersendiri dari
anggota yang lain dalam hal tidak
terdapat penjelasan tertulis dari
yang bersangkutan
Contain the following:
1. Signature is poured on a separate
sheet
2. A statement that the Boards are
fully responsible for the contents of
the annual report.
HALAMAN
/ PAGE
163
3. Signed by all members of the Board
of Commissioners and Board of
Directors by name and position
4. Written explanation in a separate
letter from the concerned in the
event of a member of the Board
of Commissioners or Board of
Directors who did not sign the
annual report, or: a written
explanation in a separate letter
from the other members in the
absence of a written explanation of
the relevant
IV. Profil Perusahaan / Company Profile
Nama dan alamat lengkap
perusahaan
Name and address of the company
Informasi memuat antara lain nama
dan alamat, kode pos, no. Telp, no.
Fax, email, dan website
Contains information such as name and
address, zip code, Telephone number,
Fax number, email, and website
34 - 35
Riwayat singkat perusahaan
Company in brief
Mencakup antara lain: tanggal/tahun
pendirian, nama, dan perubahan
nama perusahaan (jika ada).
Include: date / year of establishment,
name and company name change
(if any).
36 - 38
Bidang usaha
Line of Business
Uraian mengenai antara lain:
1. bidang usaha yang dijalankan
sesuai dengan anggaran dasar
yang telah ditetapkan; dan
2. penjelasan mengenai produk dan
atau jasa yang dihasilkan
Description of, among others:
1. areas of business carried on in
accordance with the statutes that
have been established; and
2. Description of the products and or
services produced
40 - 41
Struktur organisasi
Organizational Structure
Dalam bentuk bagan, meliputi nama
dan jabatan
In chart form, including name and
job title
58 - 59
Visi dan misi perusahaan
Company Vision and Mission
Mencakup:
1. Visi dan misi perusahaan; dan
2. Keterangan bahwa visi dan misi
tersebut telah disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris
include:
1A.Vision and mission, and
2. Vision and mission statement that
has been approved by the Board of
Directors / Board of Commissioners
ü
Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
Informasi memuat antara lain:
1. Nama
2. Jabatan (termasuk jabatan pada
perusahaan atau lembaga lain)
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pengalaman kerja
6. Tanggal penunjukan pertama
kali sebagai anggota Dewan
Komisaris
Information includes, among others:
1.Name
2. Positions (including positions in
companies or other institutions)
3. Age
4.Education
5. Work experience
6. Date of first appointment as
a member of the Board of
Commissioners
56
Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Direksi
Board of Directors Profile
Informasi memuat antara lain:
1. Nama
2. Jabatan (termasuk jabatan pada
perusahaan atau lembaga lain)
3. Umur
4. Pendidikan
5. Pengalaman kerja
6. Tanggal penunjukan pertama kali
sebagai anggota Direksi
Information includes, among others:
1.Name
2. Positions (including positions in
companies or other institutions)
3. Age
4.Education
5. Work experience
6. Date of first appointment as a
member of the Board of Directors
57
Jumlah karyawan (komparatif 2
tahun) dan deskripsi pengembangan
kompetensinya (misal: aspek
pendidikan dan pelatihan karyawan)
Number of employees (comparative
2-year) and a description of the
development of competence (eg,
aspects of education and training of
employees)
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masingmasing level organisasi
2. Jumlah karyawan untuk masingmasing tingkat pendidikan
3. Pelatihan karyawan yang telah
dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan
kepada seluruh karyawan
4. Biaya yang telah dikeluarkan
Information includes, among others:
1. The number of employees for each
organizational level
2. The number of employees for each
level of education
3. Employee training has been done
to reflect the existence of equal
opportunities to all employees
4. Costs incurred
60 - 62
246 Laporan Tahunan 2011
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
Komposisi pemegang saham
Shareholders Composition
Mencakup antara lain:
1. Nama pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham
2. Nama direktur dan komisaris yang
memiliki saham
3. Kelompok pemegang saham
masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang
dari 5%,dan persentase
kepemilikannya
Include among others:
1. Behalf of shareholders who own 5%
or more shares
2. Names of the directors and
commissioners who have a stake
3. Group of community shareholders
with their respective shareholdings
of less than 5%, and percentage of
ownership
62
Nama dan alamat lembaga dan/atau
profesi penunjang pasar modal
Name and address of the institution
and / or professions capital market
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan
Publik
3. Nama dan alamat Perusahaan
Pemeringkat Efek
Information includes, among others:
1. Name and address of BAE
2. Name and address of the Public
Accounting Firm
3. Name and address of Company
Rating Agency
62
Penghargaan dan atau sertifikasi
yang diterima perusahaan baik
yang berskala nasional maupun
internasional
Awards and certifications received by
the company or both national and
international
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan atau
sertifikat
2. Tahun perolehan
3. Badan pemberi penghargaan dan
atau sertifikat
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Information includes, among others:
1. Name or a certificate of
appreciation and
2. Year of acquisition
3. Donor agencies and the award or
certificate
4. The validity period (for certification)
Nama dan alamat entitas anak dan
atau kantor cabang atau kantor
perwakilan (jika ada)
Name and address of the entity and
the child or a branch or representative
office (if any)
6 - 10
-
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan / Managament Discussion and Analysis
Tinjauan operasi per segmen usaha
Operational review per business
segment
Memuat uraian mengenai:
1. Produksi/kegiatan usaha;
2. Peningkatan/penurunan
kapasitas produksi;
3. Penjualan/pendapatan usaha;
4. Profitabilitas untuk masingmasing segmen usaha yang
diungkapkan dalam laporan
keuangan (jika ada)
Includes a description of:
1. Production / business activities;
2. The increase / decrease in
production capacity;
3. Sales / revenues;
4. Profitability for each business
segment are disclosed in the
financial statements (if any)
Uraian atas kinerja keuangan
perusahaan
The description on the company's
financial performance
Analisis kinerja keuangan yang
mencakup perbandingan antara
kinerja keuangan tahun yang
bersangkutan dengan tahun
sebelumnya (dalam bentuk narasi
dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan
jumlah aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas
jangka panjang, dan total
liabilitas;
3. Penjualan/pendapatan usaha,
beban dan laba (rugi);
4. Pendapatan komprehensif lain,
dan total laba (rugi) komprehensif
5. Arus kas
Analysis of financial performance that
included a comparison between the
financial performance of the relevant
year with the previous year (in narrative
form and tables), among others:
1. Current assets, noncurrent assets,
and total assets;
2. Short-term liabilities, long-term
liabilities and total liabilities;
3. Sales / revenues, expenses and profit
(loss);
4. Other comprehensive income, and
total earnings (loss) Comprehensive
5. Cash flow
102 - 112
Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar utang
dan tingkat kolektibilitas piutang
perusahaan
Discussion and analysis of the ability
to pay debts and the collectibility of
receivables
Penjelasan tentang:
1. Kemampuan membayar utang,
baik jangka pendek maupun
jangka panjang
2. Tingkat kolektibilitas piutang
Explanation of:
1. Ability to pay debt, both short and
long term
2. Level of collectibility of accounts
receivable
108 - 112
Bahasan tentang struktur modal
(capital structure), dan kebijakan
manajemen atas struktur modal
(capital structure policy)
Discussion of capital structure, and
management capital structure policy
Penjelasan atas:
1. Struktur modal (capital structure),
2. Kebijakan manajemen atas
struktur modal (capital structure
policy),
Explanation of:
1. Capital structure,
2. Management capital structure
policy,
112 - 113
Bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang
modal
Discussion of material commitments
for capital investment
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut
2. Sumber dana yang diharapkan
untuk memenuhi ikatan-ikatan
tersebut
3. Mata uang yang menjadi
denominasi
4. Langkah-langkah yang
direncanakan perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata
uang asing yang terkait
Catatan: apabila perusahaan tidak
mempunyai ikatan terkait investasi
barang modal, agar diungkapkan
Explanation of:
1. The purpose of the bond
2. Sources of funds to meet such
commitments
114
3. The currency denomination
4. The steps the company planned to
hedge risks resulting from foreign
currency-related
Note: if the company does not have a
bond investment related capital goods,
to be disclosed
77 - 87
2011 Annual Report 247
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
Jika laporan keuangan
mengungkapkan peningkatan
atau penurunan yang material dari
penjualan/pendapatan bersih, maka
berikan bahasan tentang sejauh
mana perubahan tersebut dapat
dikaitkan dengan jumlah barang atau
jasa yang dijual, dan atau adanya
produk atau jasa baru
If the financial statements disclose a
material increase or decrease of sales
/ net revenue, then give a discussion
about the extent to which these
changes can be attributed to the
amount of goods or services sold, and
or a new product or service
Penjelasan mengenai:
1. Besaran peningkatan/penurunan
penjualan atau pendapatan
bersih
2. Faktor penyebab peningkatan/
penurunan material dari
penjualan atau pendapatan
bersih yang dikaitkan dengan
jumlah barang atau jasa yang
dijual, dan atau adanya produksi
atau jasa baru
A description of:
1. Magnitude of the increase / decrease
in net sales or revenues
2. Factors causing the increase /
decrease of sales material or net
income is attributed to the amount
of goods or services sold, and or the
production or service
113
Bahasan tentang dampak perubahan
harga terhadap penjualan/
pendapatan bersih perusahaan
serta laba perusahaan selama 2
(dua) tahun atau sejak perusahaan
memulai usahanya, jika baru
memulai usahanya kurang dari 2
(dua) tahun
Discussion on the impact of price
changes on sales / revenue and net
profit of the company for 2 (two)
years or since the company started its
business, if you are just starting their
business less than 2 (two) years
Ada atau tidak ada pengungkapan
There is no disclosure
113
Informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan
akuntan
Information and material facts
occurring after the date of reporting
accountants
Uraian kejadian penting setelah
tanggal laporan akuntan termasuk
dampaknya terhadap kinerja dan
risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian
penting setelah tanggal laporan
akuntan, agar diungkapkan
Descriptions of important events
after the date of the report, including
its impact on the performance of
accountants and business risks in the
future.
Note: if there are no significant events
after the date of an accountant's
report, to be disclosed
114
Uraian tentang prospek usaha
perusahaan
A description of the company's business
prospects
Uraian mengenai prospek
perusahaan dikaitkan dengan
industri dan ekonomi secara umum
disertai data pendukung kuantitatif
dari sumber data yang layak
dipercaya
Description of the company's prospects
associated with the industry and the
general economy with quantitative
supporting data from a reliable source
of data
17
Uraian tentang aspek pemasaran
Description of the marketing
Uraian tentang aspek pemasaran atas
produk dan/atau jasa perusahaan,
antara lain strategi pemasaran dan
pangsa pasar
A description of the marketing of
products and / or services, including
marketing strategy and market share
Uraian mengenai kebijakan dividen
dan jumlah dividen kas per saham
dan jumlah dividen per tahun yang
diumumkan atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku terakhir
A description of dividend policy and
the amount of cash dividends per share
and dividends per year the number
of declared or paid during the 2 (two)
years last
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah dividen
2. Jumlah dividen per saham
3. Payout ratio untuk masingmasing tahun
Catatan: apabila tidak ada pembagian
dividen, agar diungkapkan alasannya
Includes a description of:
1. The amount of dividends
2. Amount of dividend per share
3. Payout ratio for each year
Note: if there is no distribution of
dividends, for the reasons expressed
114
Realisasi penggunaan dana hasil
penawaran umum (dalam hal
perusahaan masih diwajibkan
menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana)
Realization of the use of a public
offering proceeds (in case the company
is still obligated to report the realization
of the use of funds)
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana,
2. Rencana penggunaan dana,
3. Rincian penggunaan dana,
4. Saldo dana, dan
5. Tanggal persetujuan RUPS atas
perubahan penggunaan dana
(jika ada)
Includes a description of:
1. Total acquisition of funds,
2. The intended use of funds,
3. Details of the use of funds,
4. Balance of funds, and
5. Date of AGM approval for the
change of use of the funds (if any)
114
Informasi material mengenai
investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi
atau restrukturisasi utang/modal.
Material information regarding the
investment, expansion, divestiture,
acquisition or restructuring of debt /
capital.
Memuat uraian mengenai:
1. Tujuan dilakukannya transaksi;
2. Nilai transaksi atau jumlah yg
direstrukturisasi;
3. Sumber dana.
Catatan: apabila tidak mempunyai
transaksi dimaksud, agar
diungkapkan
Includes a description of:
1. The purpose of the transaction;
2. Transaction value or the amount of
which was restructured;
3. Sources of funding.
Note: if the transaction has not meant,
to be disclosed
115
Informasi transaksi material yang
mengandung benturan kepentingan
dan/atau transaksi dengan pihak
afiliasi.
Transaction information material
conflict of interest and / or transactions
with affiliated parties.
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi
dan sifat hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran
transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode
berjalan;
5. Kebijakan perusahaan terkait
dengan mekanisme review atas
transaksi;
6. Pemenuhan peraturan dan
ketentuan terkait
Catatan: apabila tidak mempunyai
transaksi dimaksud, agar
diungkapkan
Includes a description of:
1. Name of the transacting parties
and the nature of the affiliation;
2. Explanations about the fairness of
the transaction;
3. The reason for the transaction;
4. Realization of the transaction in the
current period;
5. Company policies related to
the review mechanism for the
transaction;
6. Compliance and related provisions
115
Note: if the transaction has not meant,
to be disclosed
88 - 89
248 Laporan Tahunan 2011
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
Uraian mengenai perubahan
peraturan perundang-undangan
yang berpengaruh signifikan
terhadap perusahaan
Description of changes in legislation
which have a significant effect on the
company
Uraian memuat antara lain:
perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap
perusahaan
Catatan: apabila tidak terdapat
perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh
signifikan, agar diungkapkan
The description includes among others:
changes in legislation and its impact on
the company
Note: if there is no change in legislation
which have a significant effect, in order
to be disclosed
115
Uraian mengenai perubahan
kebijakan akuntansi
Description of changes in accounting
policies
Uraian memuat antara lain:
perubahan kebijakan akuntansi,
alasan dan dampaknya terhadap
laporan keuangan
The description includes among others:
changes in accounting policy, the
reasons and their impact on financial
statements
115
VI. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik / Good Corporate Governance
Uraian Dewan Komisaris
Board of Commissioners description
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan
Komisaris
2. Pengungkapan prosedur
penetapan remunerasi
3. Struktur remunerasi yang
menunjukkan komponen
remunerasi dan jumlah nominal
per komponen untuk setiap
anggota Dewan Komisaris
4. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran Dewan Komisaris
dalam pertemuan
5. Program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi
Dewan Komisaris
The description includes among others:
1. Description of responsibilities of the
Board of Commissioners
2. Disclosure of the remuneration
determination procedures
3. Remuneration structure that shows
the components and the number
of nominal remuneration per
component for each member of the
Board of Commissioners
4. Frequency of meetings and
attendance at the meeting the
Board of Commissioners
5. Training programs in order to
improve the competence of the
Board of Commissioners
122 - 133
Uraian Direksi
Board of Directors description
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan
tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi.
2. Frekuensi pertemuan
3. Tingkat kehadiran anggota Direksi
dalam pertemuan
4. Program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Direksi
The description includes among others:
1. The scope of work and
responsibilities of each member of
the Board of Directors.
2. Frequency of meetings
3. Board member attendance at the
meeting
4. Training programs in order to
improve the competence of the
Board of Directors
133 - 135
Assessment terhadap anggota
Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Assessment of the members of the
Board of Commissioners and / or Board
of Directors
Uraian mengenai:
1. Proses pelaksanaan assessment
atas kinerja anggota Dewan
Komisaris dan/atau Direksi
2. Kriteria yang digunakan dalam
pelaksanaan assessment atas
kinerja anggota Dewan Komisaris
dan/atau Direksi
3. Pihak yang melakukan
assessment
Description of:
1. Assessment of the implementation
process for the performance
of members of the Board of
Commissioners and / or Board of
Directors
2. Criteria used in the implementation
of the assessment on the
performance of members of the
Board of Commissioners and / or
Board of Directors
3. Parties who make assessments
130 - 131
Uraian mengenai kebijakan
remunerasi bagi Direksi
Description of the remuneration policy
for Directors
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur
penetapan remunerasi
2. Struktur remunerasi yang
menunjukkan jenis dan jumlah
imbalan jangka pendek dan
jangka panjang/pasca kerja untuk
setiap anggota Direksi
3. Indikator kinerja untuk mengukur
performance Direksi
Include among others:
1. Disclosure of the remuneration
determination procedures
2. Remuneration structure that
indicates the type and amount of
short-term benefits and long term /
post-employment for each member
of the Board of Directors
3. Performance indicators to measure
the performance of Directors
127 - 129
Komite Audit
Audit Committee
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota
komite audit
2. Kualifikasi pendidikan dan
pengalaman kerja anggota
komite audit
3. Independensi anggota komite
audit
4. Uraian tugas dan tanggung jawab
5. Laporan singkat pelaksanaan
kegiatan komite audit
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite audit
Include among others:
1. Name and title of audit committee
members
2. Educational qualifications and
work experience of audit committee
members
3. The independence of audit
committee members
4. Description of duties and
responsibilities
5. Implementation of a brief report of
the audit committee
6. Frequency of meetings and
attendance audit committee
135 - 137
2011 Annual Report 249
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
Komite Nominasi
Nomination Committee
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup
singkat anggota komite nominasi
2. Independensi anggota komite
nominasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab
4. Uraian pelaksanaan kegiatan
komite nominasi
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite nominasi
Include among others:
1. Name, position, and a brief
biography of nominating
committee members
2. The independence of nominating
committee members
3. Description of duties and
responsibilities
4. Description of the implementation
of the nomination committee
5. The frequency of committee
meetings and attendance
nominations
-
Komite Remunerasi
Remuneration Committee
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat
hidup singkat anggota komite
remunerasi
2. Independensi anggota komite
remunerasi
3. Uraian tugas dan tanggung jawab
4. Uraian pelaksanaan kegiatan
komite remunerasi
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite remunerasi
Include among others:
1. Name, position, and a brief
biography of the remuneration
committee
2. The independence of the
remuneration committee
3. Description of duties and
responsibilities
4. Description of the implementation
of the remuneration committee
5. The frequency of committee
meetings and attendance levels of
remuneration
-
Komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris yang dimiliki oleh
perusahaan
Other committees under the Board
owned by the company
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup
singkat anggota komite lain
2. Independensi anggota komite
lain
3. Uraian tugas dan tanggung
jawab.
4. Uraian pelaksanaan kegiatan
komite lain
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat
kehadiran komite lain
Include among others:
1. Name, position, and a brief
biography other committee
members
2. The independence of the other
committee members
3. Description of duties and
responsibilities.
4. Description of the implementation
activities of other committees
5. Frequency of meetings and other
committee attendance
137 - 138
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris
Perusahaan
Description of duties and functions of
the Corporate Secretary
Mencakup antara lain:
1. Nama dan riwayat jabatan singkat
sekretaris perusahaan
2. Uraian pelaksanaan tugas
sekretaris perusahaan
Include among others:
1. Name and a brief history of the
company secretary positions
2. Description of the implementation
of the corporate secretary duties
139
Uraian mengenai unit audit internal
Description of the internal audit unit
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal
2. Jumlah pegawai pada unit audit
internal
3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai
profesi audit internal
4. Struktur atau kedudukan unit
audit internal
5. Uraian pelaksanaan tugas
6. Pihak yang mengangkat/
memberhentikan ketua unit audit
internal
Include among others:
1. Named head of internal audit unit
2. The number of employees in
internal audit unit
3. Qualification / certification as an
internal audit profession
4. Structure or position of the internal
audit unit
5. Description of the performance of
duties
6. Person who raised / dismiss chief
internal audit unit
140 - 145
Akuntan Perseroan
Company accountant
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah periode akuntan telah
melakukan audit laporan
keuangan tahunan perusahaan
2. Jumlah periode Kantor Akuntan
Publik telah melakukan audit
laporan keuangan tahunan
perusahaan
3. Besarnya fee audit dan jasa
atestasi lainnya (dalam hal
akuntan memberikan jasa atestasi
lainnya bersamaan dengan audit)
4. Jasa lain yang diberikan akuntan
selain jasa financial audit
Information includes, among others:
1. The number of accounting periods
have been doing the company's
annual financial statement audit
2. Number of periods have been doing
public accounting firm audits
the company's annual financial
statements
3. The amount of audit fee and
other attestation services (in terms
of accountants providing other
services in conjunction with the
audit attestation)
4. Other services provided accounting
services in addition to financial
audit
250 Laporan Tahunan 2011
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
Uraian mengenai manajemen risiko
perusahaan
Description of enterprise risk
management
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem
manajemen risiko
2. Penjelasan mengenai evaluasi
yang dilakukan atas efektivitas
sistem manajemen risiko
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko
yang dihadapi perusahaan
4. Upaya untuk mengelola risiko
tersebut
Include among others:
1. A description of the risk
management system
2. A description of the evaluation
of the effectiveness of risk
management systems
3. A description of the risks facing the
company
4. Efforts to manage these risks
147 - 153
Uraian mengenai sistem
pengendalian intern
Description of the internal control
system
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai
sistem pengendalian intern
2. Penjelasan mengenai evaluasi
yang dilakukan atas efektivitas
sistem pengendalian intern
Include among others:
A. A brief description of the internal
control system
2. A description of the evaluation of
the effectiveness of internal control
systems
153 - 157
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
lingkungan hidup
Description of corporate social
responsibility related to the
environment
Mencakup antara lain informasi
tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait program lingkungan
hidup, seperti penggunaan
material dan energi yang ramah
lingkungan dan dapat didaur
ulang, sistem pengolahan limbah
perusahaan, dan lain-lain
4. Sertifikasi di bidang lingkungan
yang dimiliki
Include among others information
about:
1. policy,
2. Activities performed, and
3. Financial impact of the activities
related to environmental programs,
such as the use of materials and
energy that are environmentally
friendly and recyclable waste
processing system companies, etc.
4. Certification in the field of
environment have
SR
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja
Description of corporate social
responsibility associated with
employment, health and safety
Mencakup antara lain informasi
tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait praktik ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan
kerja, seperti kesetaraan gender
dan kesempatan kerja, sarana
dan keselamatan kerja, tingkat
turnover karyawan, tingkat
kecelakaan kerja, pelatihan, dan
lain-lain
Include among others information
about:
1. Policy,
2. Activities performed and
3. Financial impact of the activities
related to employment practices,
health and safety, such as gender
equality and employment
opportunities, facilities and safety,
employee turnover rate, the rate of
workplace accidents, training, etc.
SR
Uraian mengenai corporate
social responsibility yang terkait
dengan pengembangan sosial dan
kemasyarakatan
Description of corporate social
responsibility related to social and
community development
Include among others information
about:
1. policy,
2. Activities performed, and
3. Financial impact of the activities
related to social and community
development, such as the use
of local labor, community
empowerment companies, repair
facilities and social infrastructure,
the shape of donations, etc.
SR
Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
tanggung jawab kepada konsumen
Description of corporate social
responsibility associated with our
responsibilities to the consumer
Mencakup antara lain informasi
tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait pengembangan sosial
dan kemasyarakatan, seperti
penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi
lainnya, dan lain-lain
Mencakup antara lain informasi
tentang:
1. Kebijakan,
2. Kegiatan yang dilakukan, dan
3. Dampak keuangan dari kegiatan
terkait tanggung jawab
produk, seperti kesehatan dan
keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, jumlah dan
penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain
Include among others information
about:
1. Policy,
2. Activities performed, and
3. Financial impact of product liabilityrelated activities, such as health
and consumer safety, product
information, facilities, and control
over the number of consumer
complaints, etc.
SR
Perkara penting yang sedang
dihadapi oleh perusahaan, entitas
anak, anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris yang
menjabat pada periode laporan
tahunan
Case in point being faced by
companies, subsidiaries, members
of the Board of Directors and
/ or members of the Board of
Commissioners who served on the
annual reporting period
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan
2. Status penyelesaian perkara/
gugatan
3. Pengaruhnya terhadap kondisi
keuangan perusahaan
Catatan: dalam hal tidak berperkara,
agar diungkapkan
Include among others:
1. Principal case / lawsuit
2. Status of the settlement / lawsuit
Akses informasi dan data perusahaan
Access to information and corporate
data
Uraian mengenai tersedianya akses
informasi dan data perusahaan
kepada publik, misalnya melalui
website, media massa, mailing list,
buletin, pertemuan dengan analis,
dan sebagainya
Description of the availability of access
to information and corporate data to
the public, for example through the
website, mass media, mailing lists,
newsletters, meetings with analysts,
and so on
145 - 147
3. Influence on the company's
financial condition
Note: in the absence of litigants, to be
disclosed
157 - 160
2011 Annual Report 251
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
HALAMAN
/ PAGE
Bahasan mengenai kode etik
Discussion about the code of conduct
Memuat uraian antara lain:
1. Keberadaan kode etik
2. Isi kode etik
3. Pengungkapan bahwa kode
etik berlaku bagi seluruh level
organisasi
4. Upaya dalam penerapan dan
penegakannya
5. Pernyataan mengenai budaya
perusahaan (corporate culture)
yang dimiliki perusahaan
Includes a description such as:
1. The existence of a code of conduct
2. Fill in the code of conduct
3. The revelation that a code of
conduct applies to all levels of the
organization
4. Efforts in the implementation and
enforcement
5. Statements about corporate culture
(corporate culture) that is owned
company
160 - 162
Pengungkapan mengenai
whistleblowing system
Disclosure of the whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme
whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan
pelanggaran
2. Perlindungan bagi whistleblower
3. Penanganan pengaduan
4. Pihak yang mengelola pengaduan
A description of the mechanism of
whistleblowing system include:
1. Submission of reports of violations
2. Protection for whistleblowers
3. Handling of complaints
4. Those who manage complaints
162
Kesesuaian dengan peraturan
Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang
Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan
Compliance with Bapepam-​​LK. VIII.G.11
of Directors Responsibility for Financial
Statements
163
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
VII. Informasi Keuangan / Financial Information
Surat Pernyataan Direksi tentang
Tanggung Jawab Direksi atas
Laporan Keuangan
Directors Statement of Directors
Responsibility for Financial Statements
Opini auditor independen atas
laporan keuangan
Independent auditor's opinion on the
financial statements
Deskripsi auditor independen di
opini
Description of the independent auditor
in the opinion
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan
2. Tanggal Laporan Audit
3. No. ijin KAP dan nomor ijin
Akuntan Publik
Includes descriptions of:
1. Name & signature
2. Date of Audit Report
3. No. KAP license and license number
of Certified Public Accountants
Laporan keuangan yang lengkap
Complete financial statements
Memuat secara lengkap unsur-unsur
laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca)
2. Laporan laba rugi komprehensif
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan posisi keuangan
pada awal periode komparatif
yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pospos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya (jika
relevan)
Contains a complete financial
statement elements:
A. Statement of financial position
(balance sheet)
2. Comprehensive income statement
3. Statement of changes in equity
4. Statement of cash flows
5. Notes to the financial statements
6. Statement of financial position at
the beginning of the comparative
period presented when an
entity applies an accounting
policy retrospectively or makes
restatement of financial statement
items, or when the entity reclassify
items in its financial statements (if
relevant)
Pengungkapan dalam catatan atas
laporan keuangan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pospos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya
Disclosures in the notes to the financial
statements when the entity applies an
accounting policy retrospectively or
to make the restatement of financial
statements items, or when the
entity reclassify items in its financial
statements
Ada atau tidak ada pengungkapan
sesuai dengan PSAK
Or not there is disclosure in accordance
with PSAK
Perbandingan tingkat profitabilitas
Comparison of the level of profitability
Perbandingan laba (rugi) tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya
Comparison of income (loss) current
year to previous year
Laporan arus kas
Statement of cash flows
Memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga
kategori aktivitas: operasi,
investasi, dan pendanaan
2. Penggunaan metode langsung
(direct method) untuk
melaporkan arus kas dari aktivitas
operasi
3. Pemisahan penyajian antara
penerimaan kas dan atau
pengeluaran kas selama tahun
berjalan pada aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan
4. Pengungkapan transaksi non
kas dalam catatan atas laporan
keuangan
Meet the following requirements:
1. Grouping in three categories of
activities: operating, investing and
financing
2. The use of direct methods (direct
method) to report cash flows from
operating activities
3. Separation between the
presentation of cash receipts or
cash disbursements during the
year in operating, investing and
financing activities
4. Disclosure of non cash transactions
in the notes to financial statements
252 Laporan Tahunan 2011
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
Ikhtisar kebijakan akuntansi
Pengungkapan transaksi pihak
berelasi
Pengungkapan yang berhubungan
dengan Perpajakan
Pengungkapan yang berhubungan
dengan Aset Tetap
Perkembangan Terakhir Standar
Akuntansi Keuangan dan Peraturan
Lainnya
Significant accounting policies
Relate to the disclosure of transactions
Disclosures relating to taxation
Disclosures relating to Fixed Assets
Latest Development of Financial
Accounting Standards and Other
Regulations
PENJELASAN / DESCRIPTION
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap
SAK
2. Dasar pengukuran dan
penyusunan laporan keuangan
3. Pengakuan pendapatan dan
beban
4. Aset Tetap
5. Instrumen Keuangan
Includes at least:
1. Statement of compliance with IFRSs
Hal-hal yang diungkapkan antara
lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat
dan hubungan dengan pihak
berelasi
2. Nilai transaksi beserta
persentasenya terhadap total
pendapatan dan beban terkait
3. Jumlah saldo beserta
persentasenya terhadap total aset
atau liabilitas
4. Syarat dan ketentuan transaksi
dengan pihak berelasi
The things revealed are:
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Penjelasan hubungan antara
beban (penghasilan) pajak dan
laba akuntansi
2. Rekonsiliasi fiskal dan
perhitungan beban pajak kini
3. Pernyataan bahwa Laba Kena
Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi
dijadikan dasar dalam pengisian
SPT Tahunan PPh Badan.
4. Rincian aset dan liabilitas pajak
tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan untuk
setiap periode penyajian, dan
jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang diakui
pada laporan laba rugi apabila
jumlah tersebut tidak terlihat dari
jumlah aset atau liabilitas pajak
tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan.
5. Pengungkapan ada atau tidak ada
sengketa pajak
Things that should be disclosed:
1. Explanation of the relationship
between tax expense (income) and
income tax accounting
2. Reconciliation of fiscal and current
income tax calculation
3. Statement that the Taxable Income
(CGC) as basis for the reconciliation
of charging SPT Corporate Tax.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang
digunakan
2. Uraian mengenai kebijakan
akuntansi yang dipilih antara
model nilai wajar dan model
biaya
3. Metode dan asumsi signifikan
yang digunakan dalam
mengestimasi nilai wajar aset
tetap (model revaluasi) atau
pengungkapan nilai wajar aset
tetap (model biaya)
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat
bruto dan akumulasi penyusutan
aset tetap pada awal dan akhir
periode dengan menunjukkan:
penambahan, pengurangan dan
reklasifikasi.
Things that should be disclosed:
1. Depreciation method used
Uraian mengenai SAK/peraturan
yang telah diterbitkan tetapi
belum berlaku efektif, yang belum
diterapkan oleh perusahaan, dengan
mengungkapkan:
1. Jenis dan tanggal efektif SAK/
peraturan baru tersebut;
2. Sifat dari perubahan yang belum
berlaku efektif atau perubahan
kebijakan akuntansi; dan
3. Dampak penerapan awal SAK
dan peraturan baru tersebut atas
laporan keuangan.
Description of SAK / regulations have
been issued but not yet effective, that
has not been implemented by the
company, to disclose:
2. The basis of measurement and
preparation of financial statements
3. Recognition of revenues and
expenses
4. Fixed Assets
5. Financial Instruments
1. Relate the name and the nature
and relate to the relationship
2. Transaction value and the
percentage of total revenue and
related expenses
3. The balance amount and the
percentage of total assets or
liabilities
4. Terms and conditions relate to
transactions with parties
4. Details of deferred tax assets
and liabilities recognized in the
statement of financial position for
any period of presentation, and the
amount of expense (income) tax
liabilities are recognized in profit or
loss if the amount is not visible from
the amount of deferred tax asset or
liability recognized in the statement
of financial position.
5. There is no disclosure or tax disputes
2. Description of the selected
accounting policies between the
fair value model and cost model
3. Methods and significant
assumptions used in estimating the
fair value of fixed assets (revaluation
model) or disclosure of the fair value
of fixed assets (cost model)
4. Reconciliation of the gross carrying
amount and accumulated
depreciation of fixed assets at
the beginning and end of the
period with the show: addition,
subtraction, and reclassification.
1. Type and effective date of IFRSs /
new rules;
2. The nature of the changes that
have not become effective or a
change in accounting policy, and
3. Initial application of GAAP and the
impact of new regulations on the
financial statements.
HALAMAN
/ PAGE
2011 Annual Report 253
REFERENSI BAPEPAM - LK / BAPEPAM - LK Reference
KRITERIA / CRITERIA
PENJELASAN / DESCRIPTION
Pengungkapan yang berhubungan
dengan Instrumen Keuangan
Disclosures relating to Financial
Instruments
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan
akuntansi untuk setiap kelompok
instrumen keuangan
2. Klasifikasi instrumen keuangan
3. Nilai wajar tiap kelompok
instrumen keuangan
4. Penjelasan risiko yang terkait
dengan instrumen keuangan:
risiko pasar, risiko kredit dan risiko
likuiditas
5. Tujuan dan kebijakan manajemen
risiko keuangannya
Things that should be disclosed:
1. Terms, conditions and accounting
policies for each class of financial
instruments
2. Classification of financial
instruments
3. The fair value of each group of
financial instruments
4. Explanation of the risks associated
with financial instruments: market
risk, credit risk and liquidity risk
5. Objectives and financial risk
management policy
Penerbitan laporan keuangan
The financial statements
Hal-hal yang diungkapkan antara
lain:
1. Tanggal laporan keuangan
diotorisasi untuk terbit; dan
2. Pihak yang bertanggung jawab
mengotorisasi laporan keuangan
The things revealed are:
1. Date of financial statements
authorized for publication; and
2. Responsible party authorizes the
financial statements
HALAMAN
/ PAGE
Laporan Tahunan
Annual Report
dynamic change for better growth
Laporan Tahunan
Annual Report
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
Kantor Pusat / Head Office
Menara Kadin Indonesia Building 21st & 22nd Floor
Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 2–3
Jakarta - 12950 Indonesia
Telp:
Fax:
+62 21 5790 3535
+62 21 5790 4031 - 32
E-mail: asei@asei.co.id
Website: www.asei.co.id
Download