Laboratorium Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pertemuan 14

advertisement
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
PEMERIKSAAN PENURUNAN DAYA DENGAR
•
•
•
•
PEMERIKSAAN PENURUNAN DAYA DENGAR DENGAN
MENGGUNAKAN PERALATAN AUDIOMETERI ADALAH SUATU ALAT
ELEKTRIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN KEMAMPUAN
DAYA DENGAR, BAIK YANG DISEBABKAN OLEH GANGGUAN DARI
LONGKUNGAN KERJA BISING MAUPUN YANG DISEBABKAN OLEH
PENYAKIT ATAU PERTAMBAHAN USIA.
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI SEBAIKNYA DILAKUKAN DALAM
PERIODE WAKTU 48 JAM SETELAH TERPAPAR KEBISINGAN YANG
TINGGI DAN DILAKUKAN PADA SAAT TENAGA KERJA ISTIRAHAT
SESUDAH BEBAS 13 – 16 JAM DARI PAPARAN BISING
PEMERIKSAAN TERSEBUT BERTUJUAN APABILA YANG
BERSANGKUTAN MENDERITA TTS, MAKA TTS NYA AKAN
MENGHILANG SETELAH 16 JAM
PEMERIKSAAN AUDIOMETRI DAPAT DILIHAT PADA FREQUENSI 4000
Hz UNTUK MELIHAT ADANYA PAPARAN TERAHADAP KEBISNGAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN AUDIMETRI
•
•
•
•
•
•
•
•
SEDIAKAN RUANG KEDAP SUARA (SOUND PROODF ROOM)
TENAGA KERJA DIBERIKAN PENJELASAN TENTANG CARA
PENGGUNAAN AUDIOMETRI
TENAGA KERJA MASUK DALAM RUANG KEDAP SUARA
TENAGA KERJA DIPASANG HEAD PHONE
PEMERIKSA MEMBERIKAN SIGNAL DENGAN MENGGUNAKAN
TOMBOL WARNA BIRU DAN MERAH (WARNA BIRU UNTUK TELINGA
KANAN DAN WARNA MERAH UNTUK TELINGA KANAN)
LAKUKAN PEMERIKSAAN MULAI DARI DESIBEL TERENDAH ( 5
dB)DENGAN FREQUENSI TERENDAH (500 Hz)
LAKUKAN PEMERIKSAAN SETIAP KENAIKAN 5 dB DAN FREQUENSI
NAIK MENJADI 1000 Hz CATAT SAMPAI TENAGA KERJA
MENDENGARKAN SUARA ANG PALING RENDAH DAN SAMPAI
PENDENGARAN HILANG.
LAKUKAN PEMERIKSAAN STERUSNYA SEPERTI DIATAS.
INTERPRESTASI HASIL PEMERIKSAAN
GANGGUAN PENDENGARAN
1. PRESBAYCUSIS
ADALAH PENURUNAN PENDENGARAN AKIBAT USIA SEMAKIN TUA USIA
PENURUNAN PENDENGARAN AKAN TERJADI
MANUSIA PADA USIA 30 TAHUN MAMPU MENDENGAR SUARA 4 dB 8000
Hz, PADA USIA 60 TAHUN HANYA MAMPU MENDENGAR SUARA 40 dB
PADA FREQUENSI 8000 Hz
2. TULI KONDUKTIF
DANYA GANGGUAN TRANSMISI SUARA KE COCHLEA, KARENA
ADANYA KOTORAN DALAM LUBANG TELINGA, TERJADI FERFORASI
PADA MEMBRAN TIMPANI, PENYUMBATAN TUBA EUSTACHIUS,
TERPUTUSNYA HUBUNGAN RANTAI OSSICULUM AKIBAT TRAUMA ATAU
PENYAKIT, INFEKSI CAIRAN TELINGA TENGAH SEHINGGA STAPEDIUS
MENJADI KAKU, AKIBAT TINDAKAN BEDAH
INTERPRESTASI HASIL PEMERIKSAAN
3. TULI SENSORAL
GANGGUAN SENSORINEURAL(HAMPIR SELALU PERMANEN)
KARENA KERUSAKAN ORGAN CORTI ATAU REGENARASI SEL-SEL
RAMBUT ORGAN CORTI KERUSAKAN SEL-SEL SEPIRAL GANGLION
ATAUSERABUT SYARAF,PRESBYCUSIS, KARENA TERKENA VIRUS
(MUMPS/GONDONGAN) KARENA PENGARUH OBAT-OBATAN
4. TULI CAMPURAN
KOMBINASI TULI KONDUKTIF DAN SENSORINEURAL
5. TULI GANGGUAN SENTRAL
GANGGUAN KEMAMPUAN MENGINTERPRESTASIKAN SUARA
KELAINAN PADA OTAK DIANTARA NUCHLEUS AUDITOY DAN CORTEX
6. TULI PSIKOGENIK
KARENA GANGGUAN PSITOGEN BUKAN KELAINAN ORGANIK MISAL
DALAM KADAAN HISTERI.
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
GRAFIK HASIL PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF
DUST
PRINCIPAL OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION
TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
QUARTZ AND
MIXTURE
COUNTING
QUARTZ(COA
L, MINERAL
ORES,FLUOR
SPAR,ROCK,S
AND
MINNING,
METALURGICAL,ENGINERING,
BUILDING
MATERIAL,CONTRUCTION,STONE
CUTTING, FUONDRY WORK, SAND
BLASTING
NODULAR
FIBROSISI
SILICOSIS,
SNTHRACOSILIC
OSIS AND MIXED
PNEUMOCONIO
SIS
FOUND ALSO IN
CONJUNCTION WITH
TBERCOLOSIS AND
CHRONIC NONSPECIFIC
LUNG DISEASE
(CNSLD),CRYSTALLINE
SIO2 AND TRIDYMITE ACT
LIKE QUARTZ
KAOLIN
CERAMICINDUSTRI,(PORCELIN,
POTTERY,
EARTHENWARE,SANITARY WARE
AND ELECTRICAL CERAMIC)
NODULAR
FIBROSISI
SILOCOSIS
SDA
QUARTZITE
REFRACTORIES
(FIREPROOFCLAY, SILICA BRICK)
NODULAR
FIBROSISI
SILOCOSIS
SDA
POWDERED
QUARTZ
KIESELGUHR(
BURNT)
PLASTERING(MIXING)
MANUFACTURE OF FILTERING
AND INSULATING MATERIAL
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF
DUST
PRINCIPAL
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION
TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
ASBESTOS
AND
MIXTURE
CONTAINING
ASBESTOS
MINING OF ASBETOS,
MANUFACTURING,
TREATMENT AND
PREPARATION(INSULATIO
N, TEXTILES, FRICTION
MATERIALS, PACKING
AND JOINTING
MATERIALS, FIRE
PREVENTION) OVER 3000
ASBESTOS CONTAINING
PRODUCTS ARE LISTED
DIFFUSE
FIBROSIS,
CARCINO
MA
ASBESTOS,
MESOTHELIOMA
(PERITONEUM,PLEURA,PE
RICARDIUM) BRONCIAL
CARCINOMA,CARCINOMA
OF UPPER RESPIRATORY
TRACT
PLEURAL HYALINOSIS
,CHRONIC NON SPECIFIC
LUNG DISEASE(CNSLD)
STOMACH CARCINOMA
FOLLOWING ASBESTOS
DUST EXPOSURE IS OPEN
TO DISCUSSION
ASBESTOS
CEMENT
BUILDING MATERIAL AND
CONSTRUCTION
INDUSTRY(ALSO USED
DOMESTICALLY)
SDA
SDA
SDA
TALC
RUBBER INDUSTRY,
PHARMACEUTICALS,
COSMETIC, PAINT, PAPER
AND PRINTING, TEXTILES
(ALSO USE IN
INSECTICIDES AND IN
HELTH PROTECTION
DIFFUSE
FIBROSIS,
NODULAR
FIBROSIS,
IN RARE
CASES,
CARCINO
MA
TALCOSIS
MESOTHELIOMA,
BRONCHIAL CARCINOMA,
CARCINOMA OF UPPER
RESPIRATORY TRACT
FREQUENTLY DUE TO
ADMIXTURE OF ASBESTOS
AND QUARTZ
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION
TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
METAL AND
METAL
COMPOUND
(ALUMINIUM,ALU
MINIUM OXIDE)
PYROTECHNICS
(ALUMINIUM POWDER)
MANUFACTURE OF
COUNDUM(ALUMINIUM
SMOKE FROM SMELTING
OF BAUXITE) LIGH METAL
INDUSTRIES (WELDING
AND FLAME CUTTING)
DIFFUSE
FIBROSIS,
IRRITATION
ALUMINIUM LUNG,
BAUXITE
SMELTER’S LUNG
CNSLD
BERYLLIUM,
BERYLLIUM
OXIDE
METALLURGY,
ANUFACTURE OF
LUMINESCENT TUBES
CELLULER
GRANULOMA,
DIFFUSE
FIBROSIS,
IRRITATION,
IMMUNE
REACTION
TRACHEOBRONCHI
TIS, PNEUMONITIS,
BERYLLOSIS
OFTEN ACUTE
DEVELOPMENT,
LATENT PERIOD UP
TO 25 YEARS
POSIBLE,
GRANULOMA MAY
ALSO DEVELOP IN
LIVER, SPLEEN,
SKIN OR MUSCLES
CADMIUM,
CADMIUM OXIDE
METALUGY,
ELECTROPLATING,PAINT
INDUSTRY (PIGMENTS)
IRRITATION,
SYSTEMIC
POISON
TRACHEOBRONCHI
TIS,
BRONCHOPNEUMO
NIA, EMPYSEMA,
OF LUNG
KIDNEY DAMAGE,
OSTEOPOROSIS,
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
CHROMIUM,
CHROMIUM OXIDE,
CHROMAT
METALURGY,
ELECTROPLATING,
WELDING AND
FUME CUTTING
AUSTENIC STEEL,
PIGMENT
IRRITASI, IMMUNE
REACTION,
CARCINOMA
ULCERRATION,
AND PERFORATION
OF NASL SEPTUM,
BROCHIAL
ASTHMA, CNSLD,
CARCINOMA OF
NASAL CAVITY
ONLY COMPOUNDS
IN THE +6 STATE
ARE
CARCINOGENIC
(E,G.
ALKALICHROMATE,
CHROMIC ACID)
HARD METALS
SINTERING
PART DIFFUSE,
PART FIBROSIS
FIBROSIS IMMUNE
REACTION (?)
PATHOGENIC
EFFECT OF
COBALT NOT FULLY
ASCERTAINED
IRON, IRON
OXIDES
METALUGY, METAL
WORKING
(WELDING FLAME
CUTTING,
GRIDING), PAINT
INDUSTRY
(PIGMENT)
ACCUMULATION
SIDEROSIS
AFTER
TERMINATIO OF
EXPOSURE, X-RAY
SHADOWS
CONTINUE TO
BULID UP
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION
TYPE
LUNG
DESEASE
OBSERVATION
LEAD, LEAD
OXIDE
METALUGY, ACCUMULATOR
MANUFACTURE, LEAD SHOT
MANUFACTURE, PAINT
INDUSTRY,(PIGMENTS),GLAZI
NG SCRAP LEAD
WORKING(FLAME CUTTING
OF LEAD PAINTED MATERIAL)
SYSTEMIC
POISON
EFFECT
-
LEAD POISONING
(ANEMIA,
COLIC,POLYNEUROL
OGICAL SYMPTOMS,
ENCEPHALOPATHY)
POSIBLE LOCAL
EFFECTS IN THE
LUNG)
MANGANASE,
MANGANASE
OXIDES
METALUGY, METAL WORKING
(WELDING WITH
ELECTRODES CONTAINING
MANGANASE), PREPARATION
AND USE OF MANGANASE
ORE
IRRITASI,
SYSTEMIC
POISON
MANGANIC
PNEUMONIA,
CNSLD
-
NICKEL, NICKEL
OXIDES,
NICKEL SALTS
METALURGY,
ELECTROPLATING, CHEMICAL
INDUSTRY
IRRITATION,
IMMUNE
REACTION,
CARCINOMA
BROCHIAL
CARCINOMA,
CARCINOMA
OF NASAL
CAVITY
SYSTEMIC
POISONING WITH
NICKEL
TETRACARBONYL(DE
RMATITIS)
PLATINUM
COMPOUNDS
(SALTS)
METALURGY
IMMUNE
REACTION
(TYPE)
IRRITATION
ALLERGIC
RHINITIS,
BRONCHIAL
ASTHMA
DERMATITIS
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION
TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
VANADIUM
PENTOXIDE
POWDER STATIONS
(CLEANING OF
RESIDUE IN OIL
BURNING, FURNACE)
CHEMICAL
INDUSTRY(MANUFACTU
RE OF VANADIUM
CATALYS)
IRRITASI
TRAHHEOBRONCHI
TIS, BRONCHIAL
ASTHMA, CNSLD
DEMATITIS
PLANT AND
ANIMAL
DUST(ORGANIC
DUST)
MILLED OR
CRUSED GRAIN
AND BRAND
GRAIN MILLING AND
STORAGE, BAKERIES
IRRITATION,
IMMUNE
REACTION
(TYPE 1)
ALLERGIC
RHINITIS, CHRONIC
RENITIS,
BRONCHIAL
ASTHMA, CNSLD
MOULD FUNGI
PRODUCE SIMILAR
SYMTOMS
(FREQUENTLY
FOUND AS
IMPURITIS)
WOOD
PARTIKULARLY
EXOTIC TYPES
MANUFACTURE
OFVENEERS,
FURNITURE INDUSTRY
(POLISHING) WOOD
TURNING
IRRITAATION,
IMMUNE
REACTION,
CARCINOMA
ALLERGIC RINITIS,
BRONCHIAL
ASTHMA, CNSLD
CARCINOMA OF
THE NOSE AND
NASAL CAVITY
DERMATITIS
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
ANIMAL HIDES,
AND SKINS, HAIR,
FEATHERS, AND
SCALES
AGRICULTURE,
ZOO ATTENDANTS,
LABOLATORY
ANIMAL KEEPERS,
FURRIES, AND FUR
DEALERS
IMMUNE REACTION
(TYPE 1)
ALLERGIC
RHINITIS,
BRONCHIAL
ASTHMA
DERMATITIS
ENZYMES
(PROTEASES)
PHARMACEUTICAL
INDUSTRY,
WASHING POWDER
MANUFACTURE,
FOOD AND DRINK
INDUSTRIES
IRRITATION,
IMMUNE
REACTION, (TYPE
1)
ALLERGIC
RHINITIS,
BRONCHIAL
ASTHMA
DERMATITIS
MOULDY HAY,
STRAW, CEREALS
AND BAGASSE
AGRICULTURE,
GRAIN SILOS,
SUGAR
INDUSTRIES
IMMUNE REACTION
(TYPE 3 ) ALLERGIC
ALVEOLITIS,
DIFFUSE FIBROSIS
FARMER’S LUNG
BAGASSOSIS
CAUSED BY
THERMOPHILIC
ACTINOMYCETES
(MICROPOLYSPOR
A FAENI,
THERMOACTINOM
YCES VULGARIS)
RERALY BY MOULD
FUNGUS
(ASPERGILLUS)
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION TYPE
LUNG
DESEASE
OBSERVATION
EXCREMENT FROM
HENS, PIGEONS,
PARAKEETS
POULTRY KEEPING
AND ZOOS
IMMUNE REACTION
(TYPE 3) ALLERGIC
ALVEOLITIS, DIFFUSE
FIBROSIS
-
CAUSED BY PROTEIN SERUM
IN BIRD EXCREMENT
COTTON, FLEX,
HEMP, SISAL, JUTE
COTTON CARDING,
COTTON AND FLAX
SPINING, COMBING
(HACKLING)
IRRITATION, RELEASE
OF HISTAMINE,
IMMUNE REACTION
(?)
BYSSINOSIS
, CNSLD
MONDAY SYMTOMS PROBABLY
DUE TO RELEASE OF
HISTAMINES AND RELATED,
SUBSTANCES IMMUNE
REACTION UNCERTAIN.
CHRONIC SYMTOMS DUAE TO
LONG LASTING IRRITATION OF
MUSCOUS MEMBRANNE
ARSENIC, ARSENIC
TRIOXIDE, ARSENIC
SALTS
MINING,
METALUGY(LEAD AND
ZINC SMELTER)
ELECTROPLATING,
CHEMICAL
INDUSTRIES,
IRRITASI,
CARCINOMA,
SYSTEMIC TOXIC
EFFECT
ULCERATIO
N AND
PERFORATI
ON OF
NASAL
SEPTUM,
TRACHEOBR
ONCHITISCA
RCINOMA
NASAL,NASA
L CAVITY
POLYNEUROLOGICAL
SYMTOMS,
PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUST
TYPE OF DUST
PRINCIPAL
OCCUPATIONAL
OCCURRENCES
REACTION TYPE
LUNG DESEASE
OBSERVATION
MALEIC
ANHYDRIDE
CHEMICAL
INDUSTRY,
MANUFACTURE OF
PALSTIC
IRRITATION,
IMMUNE REACTION
(?)
CONJUCTIVITIS,
RHINITIS WITH
ULCERATIONS,
LARINGOPHARINGI
TIS, ASTHMATIC
BRONCHITIS
DERMATITIS
CARBON DUST,
SOOT, GRAPHITES
ANY WORK
INVOLVING SOOT,
RUBBER
INDUSTRY,
MANUFACTURING
OF ELECTRODES
ACCUMULATION,
IRRITATION
GRAPHITE
PNEUMOCONIOSIS,
CNSLD
POSSIBLE
FIBROGENIC
EFFECT, POSSIBLE
BRONCHIAL
CARCINOMA
PEMERIKSAAN SPIROMETRI
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN
MENGGUNAKAN SPIROMETER
•
•
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DIMAKSUDKAN UNTUK MENGETAHUI ADA
TIDAKNYA PENURUNAN FUNGSI PARU YANG TERJADI PADA TENAGA KERJA
AKIBAT TERPAPAR OLEH DEBU.
TUJUAN PEMERIKSAAN FUNGSI PARU ADALAH
- UNTUK MENDETEKSI ADANYA PENURUNAN FUNGSI PARU ATAU
VC (VITAL CAPASITY)/KAPASITAS PARU
- UNTUK MENGETAHUI FEV (FORCE EXPIRATORY VOLUME)/VOLUME
EXPIRASI YANG DIPAKSAKAN
- UNTUK MENGETAHUI FVC (FORCE VITAL CAPASITY)/KAPASITAS
VITAL YANG DIPAKSAKAN
- UNTUK MENGETAHUI FEV DIUKUR SELAMA 1 DETIK PERTAMA EKSPIRASI
YANG DIPAKSAKAN, INI DISEBUT FEV1, JADI FEV1 MENUNJUKKAN ADANYA
GANGGUAN PADA VENTILASI DAN NILAI YANG KURANG DARI 1 LITER
SELAMA DETIK PERTAMA MENUNJUKKAN ADANYA PENURUNAN FUNGSI
PARU YANG BERAT.
PEMERIKSAAN FUNGSI PARU DENGAN
MENGGUNAKAN SPIROMETER
•
•
•
MENURUT WHO (1993) PEMERIKSAAN FUNGSI PARU YANG
DIANJURKAN DAN MUDAH DILAKSNAKAN ADALAH PEMERIKSAAN
FVC DAN FEV KARENA CUKUP SENSITIF UNTUK MENDETEKSI
PENURUNAN FUNGSI PARU DAN MENILAI PROGESITIVITAS
PENYAKIT.
BERDASARKAN PENENTUAN NORMAL DAN TIDAKNYA FUNGSI PARU
SESEORANG DIBAGI MENJADI DUA ;
a. NORMAL JIKA NILAI PERSENTASE PENURUNAN ≤ 20 %
b. ADANYA PENURUNAN APABILA NILAI PERSENTASE ≥ 20 %
NILAI PERSENTASE DIDAPAT DARI PERHITUNGAN
100 – FEV1/FEV x 100 %
PENURUNAN FUNGSI PARU DAPAT DIPENGARUHI
OLEH BEBARAPA FAKTOR
•
•
•
•
•
•
•
•
UMUR SESEORANG
JENIS KELAMIN
PENYAKIT YANG MENYERTAINYA
KEBIASAAN MEROKOK
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PEINDUNG DIRI
KONDISI TEMPAT KERJA
LAMA PEMAPARAN
KONSENTARASI
TATA CARA PERSIAPAN PEMERIKSAAN FUNGSI
PARU
•
•
PERALATAN :
- SPIROMETER BESERTA PERLENGKAPANNYA
- TIMBANGAN BADAN
- METERAN
SYARAT-SYARAT UNTUK NARA UKUR
- KOOPERATIF TERHADAP NARA UKUR
- SEBAIKNYA 1 JAM SESUDAH MAKAN
- SEMUA PAKAIAN DI KENDORKAN TERMASUK IKAT PINGGANG
- SIKAP NARA UKUT ADALAH SIKAP DUDUK DIATAS KURSI DAN
TANPA SANDARAN AGAR TIDAK MENGGANGGU GERAK WAKTU
DIUKUR
- NARA UKUR MELAKSANAKAN PENGUKURAN DIBAWAH ABA-ABA
PENGUKUR
- NARA UKUR HARUS MELAKUKAN BERLATIH SEBELUM DIUKUR
- NARA UKUR HARUS SERIUS, TIDAK BOLEH BERCANDA.
CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
•
•
•
•
•
•
SIAPKAN FORMULIR PEMERIKSAAN YANG BERISI, NAMA, UMUR,
JENIS KELAMIN, TINGGI BADAN, BERAT BADAN, CATAT DAN ISI PADA
FORMULIR TERSEBUT.
MENGENDORKAN PAKAIANNYA SEDEMIKIAN RUPA SEINGGA GERAK
NAPAS BISA BEBAS DAN MAKSIMAL
MENGAMBIL SIKAP DUDUK ATAU BERDIRI
MEMEGANG ALAT SPIROMETER DARI BAWAH SPIROMETER BAGI
SPIROMETER YANG TIDAK DILENGKAPIDENGAN SELANG SEHINGGA
POSISI SPIRO MENDATAR
BERNAPAS BIASA, KEMUDIAN MELAKUKAN EKSPIRASI MAKSIMAL
DISUSUL DENGAN MENARIK NAPAS SEDALAM-DALAMNYA (INHALASI
MAKSIMAL) BERTEPATAN SAAT MAKSIMALNYA SEGERA PIPA MULUT
DIMASUKKAN KEDALAM MULUT SECUKUPNYA DENGAN KEHARISAN
BIBIR MULUT MENUTUP RAPAT SEKELILING PIPA MULUT
UNTUK SPIROMETER MANUAL BERSAMAAN DENGAN MENEKAN
TOMBOL PENGGERAK
CARA PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
•
•
TIUP UDARA SEKALIGUS SEKUAT-KUATNYA SAMPAI TIDAK DAPAT
MENGELUARKAN UDARA LAGI, KALAU PERLU BOLEH DIIKUTI
DENGAN MEMBUNGKUKKAN BADAN
SESUDAH SELESAI DIMANA EKSHALASI SUDAH LENGKAP DAN
DIPANDANG TIDAK PETRLU LAGI, PIPA MULUT LANGSUNG
DICABUT/DILEPAS DAN DIFANTI PIPA MULUT LAIN YANG BERSIH
UNTUK DIGGUNAKAN NARA UKUR BERIKUTNYA.
PENGUKURAN KELALAHAN DENGAN
REACTION TIMER
PERSIAPAN
• ORANG YANG AKAN DIPERIKSA LM KEADAAN SEHAT, HARUS
BERKONSENTRASI, DAN TDK BOLEH MELIHAT TOBOL PEMERIKSA
• ALAT REACTION TIMER DALAM KEADAAN BAIK
PRINSIP KERJA ALAT
ALAT INI UNTUK MENILAI WAKTU REAKSI ANTARA RANGSANG CAHAYA ATAU
SUARA DENGAN RESPON SEMAKIN BESAR WAKTU REAKSI BERARTI
KEADAAN SEMAKIN LELAH DAN BEGITU JUGA SEBALIKNYA.
STANDAR PENGUKURAN REAKTION TIMER
150- 240
: NORMAL
240- 410
: KELAHAN RINGAN
441 – 580
: KELELAHAN
> 580
: KELELAHAN BERAT
PROSEDUR PEMERIKSAAN
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
RANGKAIKAN ALAT SERTA HUBUNGKAN KE SUMBER LISTRIK
HIDUPKAN ALAT DENGAN MENEKAN TOMBOL ON/OF PADA ON HIDUP
RESET ANGKA PENAMPIL SEHINGGA MENUNJUKKAN ANGKA 00.00 DENGAN MENEKAN
TOMBOL NOL
PILIH RANGSANGAN SUARA ATAU CAHAYA YANG DIKENDAKI DENGAN MENEKAN
TOMBOL SUARA ATAU CAHAYA
ORANG YANG AKAN DIPERIKSA DIMINTA SIAP MENEKAN TOMBOL TEKAN/MOUSE
SETELAH MENDENGAR SUARA ATAU MELIHAT CAHAYA DARI SUMBER
PEMERIKSA MENEKAN TOMBOL EKAN PEMERIKSA
SETELAH PASIEN MENEKAN TOMBOL TEKAN PASIEN, PADA PENAMPIL LANGSUNG
MENUNJUKKAN ANGKA REAKSI DENGAN SATUAN MILLI DETIK
CATAT HASIL PEMERIKSAAN
RESET ANGKA TERSEBUT DENGAN MENEKAN TOMBOL NOL, PADA PENAMPIL AKAN
TERLIHAT 00.00
ULANGI MEMBERIKAN RANGSANG CAHYA/SUARA SAMPAI 15 KALI DAN HASILNYA
DICATAT
DATA PERTAMA SAMPAI KELIMA DIHAPUS, SEDANGKAN DATA KE 6 SAPAI KE 15
DIJUMLAH DAN DIBAGI 10 (RATA-RATA)
Download