ANALISA KINERJA BANK

advertisement
ANALISIS
KINERJA BANK
4/13/2015
1
ANALISIS KINERJA BANK
TUJUAN MATERI :
1. Menjelaskan
pengertian
analisis
rentabilitas dan solvabilitas.
rasio
likuiditas,
2. Menyebutkan dan menjelaskan rasio-rasio dalam analisis
rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
3. Menjelaskan hubungan antara analisis rasio likuiditas,
rasio rentabilitas dan rasio solvabilitas.
4/13/2015
2
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS
 Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek
atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.
 Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai
kinerja suatu bank antara lain:
a. Cash Ratio ( CR )
b. Reserve Requirement ( RR )
c. Loan to deposit ratio ( LDR )
d. Loan to asset ratio ( LAR )
e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )
4/13/2015
3
CASH RATIO
•
Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar
kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan
menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya.
•
RUMUS
CR =
Alat likuid
x 100%
Pinjaman yang harus segera dibayar
•
Alat Likuid :
Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang
Bank Indonesia.
4/13/2015
disimpan di
4
RESERVE REQUIREMENT
(LIKUIDITAS WAJIB MINIMUM)
•
Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk
menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang
berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum
yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada
Bank Indonesia.
•
Besarnya RR telah mengalami perubahan dari 2%, 3%
dan terakhir sejak tahun 1997 sebesar 5%.
•
Komponen dana pihak ketiga terdiri dari :


4/13/2015
Giro,
Deposito berjangka

Sertifikat deposito

Tabungan

Kewajiban Jangka Pendek Lainnya
5
LOAN TO DEPOSIT RATIO
•
Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jml.
Kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima
oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah
likuiditas bank tsb.
•
RUMUS
LDR
=
Juml. Kredit yang diberikan
x 100%
Total dana Pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti
4/13/2015
Eka Setiajatnika
6
LOAN TO ASSET RATIO
•
Merupakan
kemampuan
bank
untuk
memenuhi
permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang
dimiliki bank.
•
RUMUS
LAR =
Jumlah Kredit yang diberikan
x 100%
Jumlah Assets
•
Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah
karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai
kreditnya makin besar.
4/13/2015
7
RASIO KEWAJIBAN BERSIH
CALL MONEY
•
Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya
kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau
aktiva yang paling likuid dari bank.
•
RUMUS
NCM =
NET Call Money
x 100%
Aktiva Lancar
•
Aktiva Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU
•
Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin
baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank
dengan alat likuid yang dimilikinya.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
8
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
•
Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan
•
Analisis rasio profitabilitas suatu bank antara lain :
a. Return On Asset ( ROA )
b. Return On Equity ( ROE )
c. Rasio Biaya Operasional ( OCR )
d. Net Profit Margin ( NPM )
4/13/2015
Eka Setiajatnika
9
RETURN ON ASSET
•
Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
•
RUMUS
ROA =
Laba Bersih
x 100%
Total Assets
•
Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar
tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi
bank dari segi penggunaan assets.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
10
RETURN ON EQUITY
•
Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh
keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen.
•
RUMUS
ROE =
Laba Bersih
x 100%
Modal Sendiri
•
Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba
bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan
menaikan harga saham bank dan semakin besar pula
dividen yang diterima investor.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
11
RASIO BIAYA OPERASIONAL
•
Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
melakukan kegiatan operasinya.
•
RUMUS
OCR =
Biaya Operasional
x 100%
Pendapatan Operasional
•
Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable
fund)
•
Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian
kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision
fee, commitment fee, sindication fee, dll).
4/13/2015
Eka Setiajatnika
12
NET PROFIT MARGIN RATIO
•
Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang
diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionalnya.
•
RUMUS
NPM =
Laba Bersih
x 100%
Pendapatan Operasional
•
Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit
dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit
dalam valas dll.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
13
ANALISIS RASIO SOLVABILITAS
•
Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi
likuidasi bank.
•
Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas adalah :
a. Capital adequacy ratio (CAR)
b. Debt to Equity ratio
c. Long Term debt to assets ratio
4/13/2015
Eka Setiajatnika
14
CAPITAL ADEQUACY RATIO
•
Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko,
misalnya kredit yang diberikan.
•
RUMUS
CAR =
Modal Bank
x 100%
Aktiva tertimbang menurut resiko
•
Modal Inti : Modal disetor, cadangan, laba ditahan, agio saham dll
•
Modal Pelengkap : Berasal dari cad. Revaluasi AT (selisih penilaian
kembali AT dengan persetujuan dirjen pajak), Cad. Penghapusan Aktiva
yang diklasifikasikan (cad. Yang dibentuk dengan cara membebani lap.
R/L tahun berjalan), modal kuasi /capital instrument (warkat yang
memiliki sifat seperti modal), pinjaman subordinasi (pinjaman antar
bank dengan persetujuan BI dengan jangka waktu min. 5 tahun dan
bila pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan BI).
4/13/2015
Eka Setiajatnika
15
DEBT TO EQUITY RATIO
•
Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup
sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana
yang berasal dari modal sendiri.
•
RUMUS
DTE =
Jumlah Hutang
x 100%
Jumlah Modal Sendiri
•
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan
membayar hutangnya dari modal sendiri.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
16
LONG TERM DEBT TO ASSETS
RATIO
•
Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank
dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang
jangka panjang
•
RUMUS
LTDTA =
Hutang Jangka Panjang
x 100%
Total Assets
•
Hutang jangka panjang berasal dari dana pinjaman dari
bank lain, simpanan masyarakat diatas 1 tahun,
Pinjaman LN, investasi dari investor.
•
Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan
untuk membayar hutang dari aktiva.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
17
LAPORAN KEUANGAN BANK
Sesuai dengan Sk. Direksi Bank Indonesia No. 27
/ 119/ kep/DIR tgl. 275 Januari 1995 Laporan
keuangan bank terdiri dari :
Neraca
Lap. Komitmen dan kontinjensi
Lap. Laba/ rugi
Lap. Arus kas
Catatan. Atas lap. keuangan
4/13/2015
Eka Setiajatnika
18
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S
URAIAN
Yg.
Dinilai
4/13/2015
C
A
M
E
L
S
Capital
Asset
Management
Earning
Liquidity
Sensitivity
Modal
Aktiva
Manajemen
Rentabilitas
Likuiditas
Sensitivitas
Kecukupa
n,
komposisi
&
proyeksi
trend
kedpn
permodala
n serta
kemampua
n dlm
mengcov.
Asset
bermsl
Kualitas
A.P,
Konsent
rasi
eksposu
r resiko
kredit,
perkem
bangan
A.P
bermasa
lah dan
Keckp.
PPAP.
Kualitas
Man. Umum
dan
penerapan
manajemen
resiko.
Kepatuhan
Bank
terhadap
ketentuan yg
berlaku dan
komitmen
kpd BI atau
pihak lain
Pencapaian
ROA, ROE,
NIM dan
tingkat
efisiensi
bank.
Perkemb.
Laba
operasional,
diversifikasi
pendpt,
penerapan
prinsip Ak..
Kemampu
an bank
dlm
menjaga
likuiditas
Kemampua
n modal
bank dlm
mengcov.
Potensi
kerugian
sbg akibat
suku bunga
dan nilai
tukar
Eka Setiajatnika
19
Tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
Metode CAMEL’S
Kemudian dilakukan perhitungan analisis dgn mempertimbangkan indikator pendukung dan
atau pembanding yang relevan.
Kemudian ditetapkan peringkat setiap faktor.
Ada 5 peringkat bank
Pk-1 : sangat baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri
keuangan
Pk-2 : Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan
segera dan rutin
Pk-3 : cukup baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan
menurunkan peringkat komposit.
Pk-4 : Kurang baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan
memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya.
PK-5 : Tidak baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
20
Hasil Perhitungan ROA
Bank Devisa tahun 2000 - 2001
Nama Bank
Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
2000
0,498429
0,623499
0,139749
1,873506
0,718853
2001
1,019829
0,904856
0,242459
3,022264
-13,4307
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
4/13/2015
Eka Setiajatnika
21
Hasil Perhitungan ROE
Bank Devisa Tahun 2000 - 2001
Nama Bank
Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
2000
9,341975
4,021941
5,966042
25,72485
11,43772
2001
14,14484
6,52811
12,02646
31,91538
187,8277
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
4/13/2015
Eka Setiajatnika
22
Hasil Perhitungan LDR
Bank Devisa Tahun 2000 - 2001
Nama Bank
Antar Daerah
Arta Niaga Kencana tbk.
Arta Graha
BCA Tbk.
BII Tbk.
2000
2001
63,76667368
36,04878193
61,92979281
8,248526823
53,69379664
65,95012331
47,49994439
45,66211383
13,70797413
20,61624264
Sumber : Jurnal . Anallisa kinerja Bank Devisa & Non Devisa di Indonesia
4/13/2015
Eka Setiajatnika
23
4/13/2015
Eka Setiajatnika
24
Pendahuluan
Materi Kuliah ke-1
ALK Bank
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Bahasan
Akuntansi dan Laporan Keuangan
Pihak-Pihak yang berkepentingan terhadap
Laporan Keuangan bank di Indonesia
Persiapan Analisa Laporan Keuangan
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Akuntansi & Laporan Keuangan
 Akuntansi sebagai suatu seni untuk mencatat,
mengklasifikasikan, melaporkan dalam bentuk laporan
keuangan atas semua transaksi-transaksi yang telah
dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya
mengiterpretasikan laporan tersebut. (Maurice & Moonitz,
1961,23).
 Laporan keuangan merupakan produk dari akuntansi, begitu
juga interpretasi LK juga merupakan salah satu fngsi pokok
dari akuntansi
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Konsep Dasar Akuntansi
(menurut prinsip-prinsip akuntansi Indonesia)
1)
2)
3)
4)
5)
4/13/2015
Kesatuan akuntansi
Kesinambungan
Periode Akuntansi
Pengukuran dalam nilai uang
Harga pertukaranpenetapan beban dan
pendapatan
Eka Setiajatnika
Basic concept Akuntansi (Hartanto) :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
4/13/2015
Unit Entity
Going Concern
Stable Monetary Unit Assumption
Consistence
Obyektivity
Materiality
Conservatisme
Full Disclosure
Realization
Eka Setiajatnika
Kritik terhadap Akuntansi
•
Akuntansi selalu mendasarkan diri pada biaya historis sehingga
mengakibatkan terjadinya overstated dalam penetapan laba
perusahaan yg akan mengakibatkan terjadinya kanibalisme modal
pada masa inflasi
•
Akuntansi yg berorientasi pada biaya historis kurang
memperhatikan opportunity cost/alternative cost
•
Akuntansi hanya memberikan diskripsi kepada hal-hal yg sudah
terjadi saja.
•
Akuntansi tidak memperhatikan faktor-faktor non-financial yg
mempengaruhi perusahaan
•
Akuntansi lebih merupakan seni (art) dan kurang ilmiah
(scientific)
4/13/2015
Eka Setiajatnika
•
•
•
•
Akuntansi banyak menggunakan istilah-istilah tehnis yang
mempunyai arti berbeda apabila dibandingkan dengan pengertian
umum yg ada.
Laporan keuangan yang dihasilkan adalah bersifat umum dan tidak
dapat menggambarkan/mewakili kepentingan-kepentingan masinmasing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb.
Akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan itu besifat
konservatif dalam sikapnya mengahadapi ketidakpastian.
Angka neraca menunjukkan angka pada suatu tanggal tertentu saja
dan hanya menunjukkan nilai buku dan bukannya nilai likuidasi
maupun nilai ekonomis dari aktiva/pasiva yang disajikan.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Hasil
Interpretasi LK Bank
 Kepentingan masyarakat
 Kepentingan pemegang Saham/ Pemilik
 Kepentingan Perpajakan
 Kepentingan Pemerintah
 Karyawan
 Management Bank
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Laporan Keuangan Bank di Indonesia
 Nature of the business
 Standar Khusus Akuntansi Perbankan
Indonesia dan Pedoman Akuntansi
perbankan
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Fungsi bank
1
2
3
Menerima
penyimpanan dana
dari masyarakat dari
berbagai bentuk.
Menyalurkan dana
tsb dalam bentuk
kredit kepada
masyarakat yg
memerlukan baik
dalam rangka
mengembangakan
usaha maupun
untuk kepentingan
pribadi.
Melaksanakan
berbagai jasa yg
diperlukan
masyarakat dalam
kegiatan
perdagangan Ln/DN,
serta berbagai jasa
lainnya dibidang
keuangan.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Standar Khusus LK Bank
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Pengukuran dalam Nilai Uang
LaporanKeuangan Bank
Neraca
Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
Perhitungan Laba-Rugi
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Catatan atau Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
Laporan Keuangan Interim
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Persiapan Analisa Laporan Keuangan
Agar hasil yg akan dicapai dari analisa laporan keuangan dapat
memberikan hasil yg memuaskan dan diperoleh prosedur kerja
yg efisien dan terarah, maka sebelu melakukan
analisa/interpretasi LK perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a) Tentukan tujuan yang akan diperoleh dari analisa tersebut.
Perlu dipilih alat analisa (rumus) yg paling sesuai untuk
pemecahan problem.
b) Tentukan kurun waktu yang paling relevan dengan tujuan
analisa.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
4/13/2015
Eka Setiajatnika
Laporan Keuangan Bank
di Indonesia
Kuliah : ALK Bank
4/13/2015
Eka Setiajatnka
38
Nature of Business
 Kegiatan pokok bank :

Menerima penyimpanan dana dari
masyarakat (Funding)

Menyalurkan dana dalam bentuk kredit
kepada masyarakat (Lending)

Melaksanakan berbagai jasa-jasa keuangan
(Service).
4/13/2015
Eka Setiajatnka
39
Standar Khusus Laporan Keuangan Bank
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Pengukuran dalam Nilai Uang
LaporanKeuangan Bank
Neraca
Laporan Keuangan Komitmen dan Kontinjensi
Perhitungan Laba-Rugi
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Catatan atau Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi
Laporan Keuangan Interim
4/13/2015
Eka Setiajatnka
40
Pengertian Pos-pos dari Laporan Keuagan Bank
 Bank Indonesia telah menetapkan bentuk
standard dari neraca bank yang diumumkan
dalam media cetak sesuai dengan Surat edaran
Bank Indonesia No. 23/19/BPPP tanggal 2
Februari 1991.
4/13/2015
Eka Setiajatnka
41
Neraca
Neraca
Bank
Aktiva
Pasiva
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
5.
6.
7.
8.
9.
4/13/2015
Kas
Bank Indonesia
Tagihan pada bank lain
Surat berharga dan
tagihan lain
Kredit yang diberikan
Penyertaan
Cadangan aktiva yang
diklasifikasikan
Aktiva tetap dan
inventaris
Rupa-rupa aktiva
Eka Setiajatnka
Giro
Call Money
Tabungan
Deposito berjangka
Kewajiban lainnya
Surat Berharga
Pinjaman diterima
Rupa-rupa Pasiva
Modal
Laba/Rugi
42
Rekening Administratif
No
1.
2.
3.
4.
4.
Pos-pos
Rp
Valas
Total
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.
Posisi pembelian berjanka valas yang masih berjalan
Posisi penjualan berjangka valas yan masih berjalan
Margin trading :
a. Maksimum transaksi
b. Keuntungan yang belum direalisasikan
c. Kerugian yang belum direalisasikan
Jaminan yang diberikan
a. Garansi bank
b. Aval/Endosemen
c. L/C yang masih berjalan
d. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
e. Lainnya
Lain-lain yang bersifat administrasi
5.
Jumlah
4/13/2015
Eka Setiajatnka
43
No
Pos-Pos
I.
Pendapatan
1. Pendapatan operasional
1.1. Hasil Bunga
1.2. Provisi dan Komisi
1.3. Pendapatan Valas lainnya
1.4. Pendapatan lainnya
2. Pendapatan Non Operasional
Laba Rugi Bank
Rp
Valas
Total
Jumlah
II.
Biaya
1. Biaya Operasional
1.1. Biaya Bunga
1.2. Biaya Valuta asing lainnya
1.3. Biaya tenaga kerja
1.4. Penyusutan
1.5. Biaya lainnya
2. Biaya Non Operasional
Jumlah
III.
Laba/Rugi sebelum pajak
IV.
Sisa laba/rugi tahun-tahun lalu
V.
Transfer ke Kantor Pusat
Jumlah
4/13/2015
Eka Setiajatnka
44
Penjelasan Pos-Pos
Aktiva
1. Kas :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua uang kas Rupiah dan
valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantor nya yang ada di luar
negeri, baik uang kartal yang ada dalam kas seperti uang kertas, uang
logam dan commemorative coin yang dikeluarkan oleh BI yang
menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia maupun uang kertas
dan logam serta mata uang emas atau mata uang asing lainnya yang
masih berlaku di negara lain.
2.
Bank Indonesia :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah giro dalm Rupiah dan Valas
milik bank pada BI.
4/13/2015
Eka Setiajatnka
45
Penjelasan Pos-Pos
3. Tagihan pada bank lain :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua tagihan bank pelapor
kepada bank lain, baik bank dalam negeri maupun luar negeri, dalam
rupiah dan valas. Pos ini antara lain :
a. Giro
b. Call Money
c. Deposito berjangka
d. Kredit yang diberikan
4. Surat berharga dan tagihan lainnya
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah surat berharga dalam rupiah
dan valas yang dimiliki oleh bank termasuk kantornya di LN. (mis:
wesel, saham, obligasi,promes, sertifikat, bukti keuntungan dan surat
jaminan/opsi/hak-ak lainnya yang dimiliki bank untuk diperjual
belikan dan tidak dimaukkan
sebagai penyertaan).
4/13/2015
Eka Setiajatnka
46
Penjelasan Pos-Pos
5. Kredit yang diberikan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah semua semua realisasi kredit
dalam rupiah dan valas yang diberikan oleh bank termasuk kantornya di
LN, kepada pihak ketiga bukan bank, baik di DN maupun di LN.
6. Penyertaan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah penyertaan bank termasuk
kantornya di LN, pada bank, LK atau perusahaan lain, baik dalam rupiah
maupun valas.
4/13/2015
Eka Setiajatnka
47
Penjelasan Pos-Pos
7. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah cadangan dalam rupiah dan
valas yang dibentuk untuk menampung resiko kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian
atau seluruh aktiva produktifnya.
8. Aktiva tetap dan inventaris :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalahnilai buku dari tanah, gedung,
kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya di LN,
dalam rupiah dan valas
9. Rupa-rupa Aktiva :
Yang dimasukkan dalam pos ini adalah saldo rekening-rekening
aktiva lainnya dalam rupiah dan valas yang tidak dapat dimasukkan
kedalam salah satu dari pos
sampai dengan pos 8 di atas.
4/13/2015
Eka1Setiajatnka
48
Penjelasan Pos-Pos
4/13/2015
Eka Setiajatnka
49
Terima Kasih
4/13/2015
Eka Setiajatnka
50
Teknik-teknik ALK Bank
Materi kuliah ke-3 & 4
Contents
1
2
3
4
52
Analisa Komparatif
Analisa Bank
Enviroment
Accounting Inflation
Analysis
Analisa BEP
5
Analisa Variansi
6
Analisa CAMEL
Analisa Komparatif
 Analisa Trend/Analisa Horizontal
 Analisa Vertikal (Common Size)
53
Analisa Trend/Horizontal
 Analisa Trend yaitu membandingkan kegiatan
usaha suatu bank baik secara absolute maupun
dalam bentuk relatif atas kegiatan yang ada dengan
kegiatan-kegiatan yang telah dicapai pada periodeperiode sebelumnya
 Analisa ini akan diperoleh suatu kesimpulan apakah
telah terjadi kemajuan atau kemunduran usaha dari
masing-masing bank ybs.
54
Cara yang digunakan :
1. Pendekatan Index dasar tungal (single base
index)
Cara yang dipilih dari tahun laporan yang termuda
2. PendekatanIndex dasar berganti (moving
base index) .
55
Dalam pendekatan cara ini index dasar yang akan
dipakai adalah semua periode laporan yang akan
dianalisa
 Cara pertama akan diperoleh tk perbandngan antara tahun
pertama dengan periode tahun yang dianalisa, hal ini
mengandung kelemahan apabila jarak antara tahun base index
dengan periode laporan yg diperbandingkan yg tidak relevan
lagi karena telah terjadinya perubahan siuasi dan kondisi yang
cukup materiil.
 Cara pertama akan diketahui besarnya perkembangan dari
tahun ke tahun atau dari periode yang satu keperiode laporan
berikutnya secara langsung.
 Apabila pada periode yg dipilih sebagai base index ini terdapat
peristiwa/kejadian atau keputusan yang penting, maka cara ini
akan menunjukkan hasil yang memuaskan.
56
Bentuk Penyajian Analisa Trend :
1. Bentuk tabel
2. Bentuk Grafik
57
Analisa Common Size
 Analisa common size, dilakukan untuk mengetahui
komposisi dari share/peran masing-masing
pos/rekening-rekening kegiatan dalam suatu bentuk
dibandinkan dengan kegiatan totalnya.
 Suatu rekening/sub rekening yang melebih
prosentase yang besar akan memberikan petunjuk
kepada manajemen bank ybs untuk mendapatkan
perhatian.
58
Bentuk Penyajian Analisa Common Size :
1. Bentuk Tabel
2. Bentuk Grafik/Gambar
59
Contoh Visualisasi Gambar
Komposisi dana
Giro 15%
Tabungan
35%
Deposito
20%
60
Setoran
jaminan
15%
Dana
Lain-lain
15%
Analisa Bank Environment
 Analisa ini digunakan untuk mengetahui
sejauhmana kemampuan bersaing suatu bank/ suatu
cabang, atau dalam rangka untuk mengetahui
market share bank/cabang yang bersangkutan baik
secara regional maupun secara nasional.
61
Manfaat analisa Bank Environment :
a. Untuk mengetahui daya saing/market share dari suatu
bank/cabang baik secara regional maupun secara
nasional
b. Untuk mengetahui tingkat laju perkembangan (rate of
growth) dari industri-industri perbankan dalam skala
nasional maupun regional
c. Dengan membandingkan butir a dan b di atas akan
dapat diukur tingkat perkembangan yang riil dari
suatu bank/cabangnya.
62
Agar perbandingan/analisa environment ini dapat
menghasilkan kesimpulan yang memuaskan maka perlu
diadakan beberapa kombinasi analisa al :
1.
2.
3.
4.
63
Sesama bank sejenis
Membandingkan dengan perkembangan bank sejenis lain,
mis : bank swasta dgn bank pemerintah atau sebaliknya
Antara bank ybs dengan kegiatan industri bank secara
keseluruhan
Untuk suatu cabang perbandingannya dapat dikombinasikan
juga seperti butir 1 sampai 3 di atas ataupun
diperbandingkan dengan kegiatan bank ybssecara
keseluruhan/gabungan seluruh cabang yg ada.
Bank “X”
Analisa Bank Environment – Giro
Periode 2005 s/d 2009
Bank “X”
Bank-Bank Lainnya
Tahun
Jumlah
%
Jumlah
%
Bank “X”
2005
100.000
100
250.000
100
40,00 %
2006
116.750
116,75
286.500
114,60
40,75 %
2007
158.180
158,18
507.400
202,96
31,17 %
2008
229.410
229,41
884.425
353,77
25,93 %
2009
257.260
257,26
981.100
392,49
26,22 %
1 = Rp 1.000.000
64
Market Share
tahun 2005 = 100%
 Apabila dibandingkan antara hasil analisa Trend dan analisa
Bank Environment sering memberikan kesimpulan yang
berbeda, karena pada analisa trend perkembanngan tersebut
hanya diukur dari bank yang sama sedangkan analisa Bank
Environment diperbandingkan secara riil dengan laju
perkembangan yang ada dala industri perbankan.
 Analisa bank Environment akan memberikan ransangan
psychologis kepada bank ybs untuk kerja lebih giat dalam
menghadapi persaingan.
65
Semoga Sukses
Analisa Laporan Keuangan Pada Masa Inflasi
(Accounting Infalition Analysis)
Materi Kuliah
4/13/2015
Eka Setiajatnika
67
Pendahuluan
 Seluruh proses akuntansi pada umumnya maupun di dunia
perbankan khususnya selalu mendasarkan pada asumsi
adanya stable monetory unit, yang akibatnya semua
transaksi yang dicatat atas dasar historical cost. Padahal kita
ketahui bahwa stabel monetory unit tersebut pada
kenyataannya tidak ada.
 Bagi perbankan hal tsb akan mempunyai pengaruh yang
sangat berarti mengingat sebagian assetnya berbentuk
monetary asset dan alat likuid lainnya, sedangkan
kemampuan daya beli rupiah di Indonesia terdapat
kecenderungan yang selalu menurun.
 Apabila hal tersebut Eka
diabaikan
maka dari conventional
4/13/2015
Setiajatnika
68
Kelemahan Conventional Accounting
o Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena
pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu, akan
dibebani biaya yang didasarkan pada suatu ketentuan nilai
uang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat
pencatatan terjadinya biaya tersebut.
o Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai
nilai yang lebih rendah apabila dibandngkan dengan
perkembangan harga daya beli uang terakhir.
o Aokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan
terlau kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besar.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
69
o Laba/rugi yang terjadi yang terjadi yang dihasilkan oleh
perhitungan laba/rugiyang didasarkan pada asumsi adanya
stable monitory unit.
o Bank tidak akan mempertahankan real capitalnya dan
adanya kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap
modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan
pembagian laba yang lebih besar dari semestinya.
o Laporan akuntansi yang disususn atas dasar asumsi adanya
stable monitory unit.
o Accounting menyalahi mathematical karena berbagai
himpunan yang tidak sama dijumlahkan menjadi satu.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
70
Tingkat Penurunan Daya Beli Rupiah
Ukuran yang digunakan untuk mengetahui
tingkat daya beli uang rupiah :
o
o
o
o
4/13/2015
General Price Index maupun Special Price Index
Tingkat Perkembangan Harga Emas
Perkembangan/Kurs Valuta Asing
Cost of Living Index
Eka Setiajatnika
71
Accounting Treatment Terhadap Perubahan Daya Beli
Uang
 Untuk menyusun neraca yang objektif harus didukung oleh
bukti-bukti yang dapat diverifikasikan, oleh karena itu
penyususnan neraca dn rugi/laba harus mengikuti basic
concept adanya stabel monetary unit assumption yang
sudah diterima sebagai salah satu general Accepted
Accounting Principles.
 Sebaiknya, untuk kepentingan manajemen intern perlu
terlebih dahulu disusun price level adjusment terhadap
neraca dan rugi/laba bank agar keputusan dan kebijaksanaan
yangakan diambil akan lebih tepat.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
72
 Pos-pos yang peka terhadap perubahan daya beli yang perlu
di-Adjustment, antara lain :



4/13/2015
Pos-pos aktiva tetap/milik tetap Inventaris (termasuk biaya
depresiasinya)
Pos-pos pinjaman jangka panjang, Kredit Investasi
Pos-pos Aktiva/Pasiva Valuta Asing.
Eka Setiajatnika
73
Saran Untuk Menghadapi Pengaruh Inflasi terhadap LK
Bank
o Bahwa tingkat inflasi di Indonesia akan berlangsung dimasa yang
akan datang, hal ini akan berpengaruh terhadap reliability dan
accurrancy dari neraca dan R/L Perbankan.
o Apabila terdapat tingkat inflasi > rate of interest minus cost of
fund, dan fixed assets cuku besar hingga mengakibatkan under
depreciaton, maka ada suatu petunjuk manajemen bank untuk
mengadakan price level adjustment.
o Price level adjustment terhadap aktiva tetap merupakan perkaliaan
antara cost of acquisition atas dasar original cost dengan index
harga yang dipilihnya dan adjustment tsb dapat berupa
restatement, replacement, appreciation tergantung tujuan diadakan
adjustment tersebut.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
74
o Price level adjustment untuk depresiasi/amortisasi merupakan
perkalian index harga yang dipilih dengan beban depresiasi atas
dasar original costnya dari masing-masing depreciable assets
menurut tahun pembeliannya, rate dan methode depresiasinya.
o Agar perbankan dapat mempertahankan real capitalnya maka
tingkat perkembangan harga harus dimasukkan ke dalam
kalkulasi cost of loanable fund/cost of fun d disamping biayabiaya lainnya.
o Penyajian adjusted financial report harus disajikan bersama-sama
antara laporan financial yang disusun secara konventional dan
index harga yang digunakan untuk price level adjustment tsb
4/13/2015
Eka Setiajatnika
75
o Laba yang terjadi karena perubahan daya beli uang yang dimiliki
perbankan yang bersifat non routine tidak dapat dimasukkan kedalam
keuntuntungan sebelum terjadinya realisasi penjualan. Tetapi apabila
terjadi kerugian harus segera diakui sebagai kerugian.
o Untuk memperkecil kerugian akibat menurunnya daya beli uang pada
masa-masa yad maka present value dari pendapatan bunga kredit yang akan
diterima ditambah dengan jumlah angsuran kreditnya ditambah cost of
loanable fund yang akan dibayar oleh bank.
o Pengembangan aplikasi pencatatan valas dengan cara Lifo akan membantu
mengurangi akibat negatif dari pada peruahan daya beli sehubung
terjadinya perubahan Kurs Valas yang cepat.
o Untuk menjaga tercapainya full disclosure di dalam laporan akuntansi
(Neraca & R/L) dari nasabah yang mengajukan kredit, hendaknya pengaruh
inflasi dicantumkan dalan laporan-laporannya
4/13/2015
Eka Setiajatnika
76
Pos-pos yang Terpengaruh terhadap Penurunan daya Beli
Rupiah
 Monetary asset, seperti surat-surat berharga, kredit
exploitasi, kredit investasi.
 Non Monetary assets secara riil tidak mengalami pengaruh
penurunan daya beli secara riil tetapi dari sudut akuntansi
merupakan pos yang terkena pengaruh penurunan daya beli
namun tidak menjadi masalah yang serius karena dapat
diadakan apraisal
 Asset dalam bentuk Valas tidak dipengaruhi oleh penurunan
daya beli rupiah karena langsung dapat dinilai dengan kurs
yang terakhir.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
77
Cara Perhitungan Kerugian/keuntungan atas Penurunan
Daya Beli Rupiah.
 Monetary assets yang bersifat dormant account yang ada
dikonversikan ke nilai rupiah pada akhir tahun, dan akan
diketemukan jumlah kerugian penurunan daya beli rupiah.
 Kerugian di atas diperbandingkan (dikurangi) pos-pos hutang
jangka pendek/panjang yang dikonversikan dengan nilai rupiah
pada akhir tahun.
 Ditambah sumber-sumber rekening moneter bersih selama tahun
berjalan yang berupa penjualan dan penghasilan lainnya yang
disesuaikan dengan faktor konversi rata-rata.
 Dikurangi dengan penggunaan rekening moneter pembelian,
pengeluaran biaya operasional 9dikurangi penyusutan), pajak
penjualan, pembayaran deviden dan lain-lain pengeluaran setelah
4/13/2015
Eka Setiajatnika
78
disesuaikan dengan menggunakan
faktor konversi rata-rata.
www.themegallery.com
4/13/2015
Eka Setiajatnika
79
Analisa BEP Untuk Bank
Materi Kuliah
4/13/2015
Eka Setiajatnika
80
BEP pada bank akan sangat bermanfaat untuk
beberapa tujuan analisis sbb:
1.
2.
3.
4/13/2015
Untuk Profit Planning and Control baik dalam long
run maupun dalam shot run period.
Untuk menetapkan minimal target baik bagi unit bank
secara keseluruhan maupun bagian-bagian yang ada
Sebagai bahan pengukuran efisiensi dan efektifitas
kerja bank Cabang maupun bagian-bagian. Hal ini
sangat sesuai dengan sistem perbankan yang mengarah
ke Unit Banking System.
Eka Setiajatnika
81
Rumus Analisa BEP
Fixed Cost
BEP 
VariableCost
1
Sales( pendapata)
4/13/2015
Eka Setiajatnika
82
Klasifikasi Biaya
1
2
3
Berdasar
Sifat Biaya
:
- Biaya
Variabel
- Biaya
Tetap
Berdasar tempat
terjadinya Biaya :
- Direct Deparement
Cost
- Inderect
Departement Cost
Sesuai
dengan
tujuan
daripada
analisa BEP
dengan
memodifikas
i beberapa
perhitungan
4/13/2015
Eka Setiajatnika
83
Dasar-dasar Alokasi Biaya
a. Alokasi ke tempat-tempat Biaya
b. Alokasi biaya Kantor pusat ke tempat- tempat
biaya Cabang
c. Biaya-biaya pada butir b di atas selanjutnya
dialokasikan ke tempat-tempat biaya
4/13/2015
Eka Setiajatnika
84
Distribusi dan Perhitungan Biaya per Bagian
Distribusi/alokasi biaya per bagian kas, kredit, valas,
diperlukan asumsi sbb :
a. Semua biaya yang terjadi diluar bagian operasional
dialokasikan pada masing-masing bagian operasional
berdasarkan alokasi ketentuan yang memadai
b. Alokasi biaya antar bagian umum/personil dengen bagian
pembukuan dimana bagian ini juga saling memberi service,
tidak dilakukan.
c. Dana yang dikumpulkan oleh bagian valas dan kas
diperlakukan sebgai dana yang dijual pada bagian kredit
dengan diperhitungkan bunga antar bagian sebesar X%
4/13/2015
Eka Setiajatnika
85
perbulan
d. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas dapatlah dikatakan
alokasi Inderect Departemen Expenses ke bagian-bagian
operasional sebagai pusat biaya.
e. Setelah semua biaya terkumpul dibagian-bagian operasional
langsung dapat diklasifikasikan ke biaya variabel dan biaya
tetap.
f. Kemudia susunah ikhtisar jumlah pendapatan biaya tetap dan
baya variabel.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
86
Modifikasi Rumus BEP untuk Perencanaan
a. Perubahan Volume pendapatan sebesar Z%
BEP 
FC
VC . Z %
1
Pend. Z %
b. Perubahan Biaya Tetap sebesar X%
BEP 
4/13/2015
FC. X %
VC
1
Pend
Eka Setiajatnika
87
c. Perubahan Biaya Variabel sebesar Y%
BEP 
FC
VC .Y %
1
P en d
d. Pencapaian laba sebesar Rp X
BEP 
4/13/2015
F C  Rp X
VC
1
Pen d
Eka Setiajatnika
88
Penggunaan Analisa BEP untuk Perencanaan Dana
B. A.B Da la m Rp
BEP X
Pen d a p a Ba
t
g
Div.Da la m Rp


 BT  RpX BABdalamRp 
 : R%
MDM  
.
Pd dalamRp 
 1  BV

Pd


4/13/2015
Eka Setiajatnika
89
Penggunaan BEP Untuk Tujuan Pengawasan
 Dengan dapat ditaksirnya jumlah laba yang diinginkan dan
sekaligus jumlah volme usaha yang harus dicapai akan sangat
bermanfaat untuk mengendalikan/pengawasan kegiatan seharihari
4/13/2015
Eka Setiajatnika
90
4/13/2015
Eka Setiajatnika
91
A n a l i s a
L a p o r a n
K e u a n g a n
Materi Kuliah
ke-5
Analisa
Variansi
B a n k
 Terdapat perbedaan antara industri perbankan dengan
industri manufacturing.
 Product yang dijual industri perbankan adalah dalam bentuk
jasa yang beraneka ragam, maka hubungan fungsi-fungsi
output dan input lebih sulit untuk dapat distandardisasikan.
 Berhubung sulitnya aplikasi standar costing di industri
perbankan, maka teknik-teknik analisa yang lazim
digunakan dalam industri manufacturing terlambat
dikembangkan di dunia perbankan.
 Metode analisa varian yang digunakan di dunia perbankan
hanya terbatas pada single variance method.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
93
Metode Analisa Variansi
1
Single Variance Method
2
Two Variance Method
3
4
4/13/2015
Eka Setiajatnika
94
Single Variance Method
 Dalam metode ini analisa variansi langsung
memperbandingkan antara apa-apa yang dianggarkan
dengan realisasi yang dicapai oleh masing-masing mata
anggaran ybs.
 Selisih yang ada dapat berupa :


Favorable variance  positif (+) bagi bank
Unfaorable variance  negatif (-) bagi bank
Misalnya :


4/13/2015
Pendapatan yang dicapai > anggaran  penyimpangan bersifat
favorable
Biaya yang dicapai > anggaran  penyimpangan bersifat unfavorable
Eka Setiajatnika
95
Analisa Variansi
Pendapatan Usaha Bank “ABCD”
Jenis Mata Anggaran
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Penyimpangan
Rp
%
Pendapatan :
1. Bunga kredit
13.456.780
14.356.789
+ 900.009
6,6
2.560.333
2.411.252
(149.081)
5,8
3. Komisi Bank Garansi
488.237
499.756
11.519
2,3
4. Komisi Safe Deposit Box
256.200
255.000
(1.200)
0,4
6.342.156
6.555.520
+ 213.364
3,36
10.342.567
12.432.133
(2.089.566)
20
2. Komisi transfer
5. Komisi Import dst
Biaya Bunga
Keterangan :
4/13/2015
+
+ = favorable
(-) = unfavorable
Eka Setiajatnika
96
Kesimpulan :
 Jumlah pendapatan bunga kredit yang diterima selama
periode ybs telah melampaui target yang ditetapkan – jadi
terdapat Favorable Variance.
 Komisi transfer yang diterima dibawah target yang
diharpkan – jadi terdapat Unfavorable Variance.
 Biaya bunga yang dianggarkan ternyata dilampaui sebesar ±
20% dari target yang ditetapkan – jadi terdapat Unfavorable
variance.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
97
Two Variance Method
 Metode ini untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
pada single variance methode.
 Metode ini, dianalisa 2 aspek sekaligus yang dievaluasi :
1.
2.
Menyangkut volume kegiatan usaha itu sendiri
Biaya yang dikeluarkan untuk mencapai volume usaha tsb.
 Two variance Method lebih mendekati pemakaian konsep
performance-budget. Kesimpulan yang dapat diambil
mempunyai skala yang lebih luas.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
98
Manfaat Analisa Two Variance Method :
 Untuk mengetahui sejauhmana penggunaan anggaran
 Untuk mengetahui sejauhmana realisasi yang dicapai
dibandingkan dengan target
 Untuk penyimpangan-penyimpangan yang besar jumlahnya
(significance) akan segera dapat diambil tindakan-tindakan
koreksi yang diperlukan.
 Untuk pengukuran prestasi para manajer bank yang
bertanggungjawab untuk pengelolaan masing-masing kegiatan
dll.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
99
Analisa Variansi (Two Variance Method)
Bank “ABCD”
Jenis Mata
Anggaran
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Penyimpangan
Rp
%
Pendapatan :
13.456.730
14.356.789
+
900.000
6,6
89.711.866
99.345.671
+ 9.633.805
10,7
2. Komisi Transfer
2.560.333
2.411.252
(149.081)
5,8
Volume Tranfer
2.560.333.000
2.455.251.000
105.082.000
49
3. Komisi Bank Garansi
488.237
499.756
+
11.519
2,3
Volume Bank Garansi
97.342.567
99.951.200
+ 2.303.800
2,3
5. Biaya Bunga
10.342.567
12.432.133
(2.089.566)
20
Volume Dana
103.425.670
124.321.330
20.895.660
20
1. Bunga Kredit
Volume Kredit
Keterangan : + = favorable
(-) = unfavorable
4/13/2015
Bunga Kredit = 15%/th
Komisi Bank Garansi = 0,5%
Komisi Transfer = 1%/∞ Bunga Dana = 10%/th
Eka Setiajatnika
100
Kesimpulan :
 Jumlah pendapatan secara total analisa Single Variance
Method memang menunjukkan kenaikan yang favorable,
tetapi jumlah rupiah tsb lebih kecil dari yg seharusnya
karena dengan melihat volume yang dikeluarkan seharusnya
bunga yang diterima sebesar Rp 99.345.671 x 15% = Rp
14.901.850,- sedangkan yang diterima hanya Rp
14.356.781,- Jadi ada unfavorable variance sebesar (-Rp
545.061,-). Kesimpulan bertolak belakang dengan single
variance method.
 Volume kredit yang dikelurkan hanya Rp 95.711.926,- maka
4/13/2015
Eka 14.356.789,Setiajatnika
101
bunga yang diperoleh Rp
dapat dikatakan
 Biaya Bunga Dana semula diperoleh kesimpulan (Single Variance Method)
unfavorable sebesar 20% dan dihitng volume dana yang dapat
dikumpulkan terdapat kenaikkan yang seimbang besarnya. Jadi kesimpulan
akhir yang dat diambil Bagian Dana telah berhasil meningkatkan
prestasinya sebesar 20%.
 Ditinjau lebih lanjut mengenai pendapatan bunga kredit berarti :


Terdapat tunggakan bunga yang tak tertagih Rp 545.061.00,Terjadi kenaikkan dana yangmenganggur dalam bentuk kredit dari Rp 13.713.804.000,menjadi Rp 24.975.655.000,- atau terdapat kenaikkan 182,13%.
 Indikasi ini akan memperjelek kesimpulan management bagian Kredit,
yang semula menurut analisa Single Variance Method menunjukkan hasil
yang favorable.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
102
Sebaiknya Top Management bank meminta para manajer nya
untuk menyajikan analisa variance dengan menggunakan two
variance Method untuk menghindari manipulasi dalam analisa
yang berusaha mengelabui kegagalann dalam mengelola
kegiatannya.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
103
4/13/2015
Eka Setiajatnika
105
Analisa CAMEL
Materi Kuliah ke-7
4/13/2015
Eka Setiajatnika
106
Unsur Yang dinilai dalam CAMEL
Capital/Permodalan yang dimiliki bank
Asset/Kualitas assets yang ada
Manajemen suatu bank yang dinilai
atas dasar 250 pertanyaan
Earning/Rentabilitas yang diperoleh
suatu bank
Liquidity/Tingkat likuiditas bank
4/13/2015
Eka Setiajatnika
107
Faktor yang dinilai
1. Permodalan
Komponen
Rasio modal terhadap ATMR
2. Kualitas Aktiva Produktif
Bobot
25%
30%
a.
b.
Rasio aktiva produktif yang diklsifikasikan terhadap aktiva
produktif.
Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap
aktiva produktif yang diklasifikasikan.
25%
5%
3. Manajemen
a.
b.
c.
d.
e.
Manajemen Permodalan
Manajemen Aktiva
Manajemen Umum
Manajemen Rentabilitas
Manajemen Likuiditas
4. rentabilitas
a.
b.
Rasio laba terhadap total asset
Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
25%
2,5%
5%
12,5%
2,5%
2,5%
10%
5%
5%
5. Likuiditas
10%
a.
b.
4/13/2015
Rasio kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar
Rasio kredit terhadap dana yang diterima
Eka Setiajatnika
5%
5%
108
Cara Penilaian





Penilaiaan Permodalan
Penilaiaan Kualitas Aktiva Produktif
Penilaiaan Manajemen
Penilaiaan Rentabilitas
Penilaiaan Likuiditas
4/13/2015
Eka Setiajatnika
109
Pelaksanaan Ketentuan yang
Mempengaruhi Hasil Penilaiaan
1. Pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK)
2. Pelaksanaan pemberian Kredit Ekspor
3. Pelanggaran terhadap ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit
4. Pelanggaran terhadap Posisi Devisa Neto (PDN)
4/13/2015
Eka Setiajatnika
110
Hasil Penilaian Kuantitatif
Nilai Kredit
81 – 100
66 - < 81
51 - < 66
0 - < 51
4/13/2015
Predikat
SEHAT
CUKUP SEHAT
KURANG SEHAT
TIDAK SEHAT
Eka Setiajatnika
111
Faktor Judgement
 Apabila dalam analisa dan pengujian lebih
lanjut tsb terdapat inkonsistensi atau
berpengaruh secara materiil terhadap tingkat
kesehatan bank, maka hasil dari penilaian
yang telah dikuantifikasikan tsb, perlu
dilakukan
penyesuaian
sehingga
mencerminkan tingkat kesehatan yang
sebenarnya.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
112
 Selain judgement tersebut di atas, tingkat kesehatan bank yang
sehat, atau cukup sehat, atau kurang sehat akan diturunkan
menjadi tidak sehat apabila terdapat :
a.
b.
c.
Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan
kesulitan dalam bank ybs;
Campur tangan pihak-pihakdi luar bank dlam kepengurusan
(manajemen) bank, termasuk di dalamnya kerjasama yang tidak
wajar sehingga salah satu atau beberapa kantornya berdiri
sendiri;
Window dresing dalam pembukuan dan atau laporan bank yang
secara materiil berpengaruh terhadap keadaan keuangan
sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank
4/13/2015
Eka Setiajatnika
113
d.
e.
4/13/2015
Praktek “bank dalam bank” atau melakukan usaha bank
di luar pembukuan bank;
Kesulitan keuangan yang mengakibatkan penghentian
sementara atau pengunduran diri dari keikutsertaannya
dalam kliring.
Eka Setiajatnika
114
4/13/2015
Eka Setiajatnika
115
4/13/2015
Eka Setiajatnika
116
Analisa Ratio Bank
Materi Kuliah ke-7
Eka Setiajatnika
4/13/2015
117
Analisa Ratio Bank
4/13/2015
1
Ratio Likuiditas
2
Ratio Rentabilitas
3
Ratio Solvabilitas
Eka setiajatnika
118
ANALISA
RATIO LIKUIDITAS
4/13/2015
Eka setiajatnika
119
Analisa Likuiditas
 Bank dikatakan likuid apabila :
1.
2.
3.
Bank tsb memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan
digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.
Bank tsb memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir 1 di atas,
tetapi ybs juga mempunyai assets lainnya (khususnya surat-surat
berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami
penurunan nilai pasarnya.
Bank tsb mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets
baru melalui berbagai bentuk hutang.
 Pengelolaan likuiditas (liquidity
management) akan meliputi kegiatan dalam
4/13/2015
setiajatnika
perencanaan danEkapenyediaan
kebutuhan 120
Tujuan Analisa Likuiditas
1. Menurunkan serendah mungkin biaya dana.
2. Memenuhi ketentuan sumber dana yang
diperlukan bank dalam :




Pemberian kredit
Penanaman dana dalam valas
Penanaman dana dalam surat berharga
Penanaman dana dalam aktiva tetap.
3. Menuhi kebutuhan bank terhadap ketentuan
4/13/2015
121
otoritas moneterEka setiajatnika
(central bank) didalam
Prinsip Pengelolaan Likuiditas :
1.
Bank harus memiliki sumber dana inti (core sources of fund) yg sesuai
dgn sifat bank ybs maupun pasar uang dan sumber dana yg ada di
masyarakat.
2. Bank harus mengelola sumber-sumber dana maupun penempatan
dengan hati-hati.
3. Bank harus memperhatikan different price for different customer
didalam penempatan dananya.
4. Bank harus menaruh perhatian terhadap umur sumber dananya kapan
akan jatuh waktunya jagan sampaii terjadi maturity gap dengan
penempatannya.
5. Bank harus waspada bahwa tingkat suku bunga dana tsb selalu
berfluktuasi .
6. Bank harus secara terkoordinasi kan apabila akan menanamkan
4/13/2015
setiajatnika
122
sumber-sumber dananya keEkaaktiva
Sumber-sumber Likuiditas
Sumber-sumber
Likuiditas
Perbankan
Ekstern
Pemilik
Intern
Hutang
Cadangan
Insentif
- Giro
- Donasi Pemilik
- Pemegang Saham
- Kantor Pusat masingmasing/ agi Cabang dan lain
4/13/2015
- Deposito
- Tabungan
- Giro BBL
- Setoran jaminan
- Baki krdit RK Debitur
- Bank Indonesia
- dll
1. Cadangan-cadangan
2. Retained Earning
3. lain-lain
Eka setiajatnika
1. Penjulan MTI yg tak
terpakai
2. Likuidasi baang Jaminan.
3. Penagihan debtur
4. lain-lain
123
Bank Liquidity Policy
Self Liquiditing Approach
Assets Sale Ability/
Assets shift Ability
Bank
New Fund
Liquidity
Policy
Borrowers Earning Flow
Reserve Discount Window
to Central Bank As Lender of Last Resort
4/13/2015
Eka setiajatnika
124
Cara Analisa Likuiditas Bagi Manejemen Bank
1. Klasifikasikan Liabilities dan Capita apakah Reliable atau
sumber dana yang Volatile
2. Klasifikasikan Assets apakah likuid atau tidak likuid
3. Bandingkan volume dan likuid asset dengan volume dari
dana-dana yang Volatile maximum perbandingan 1,00
(balanced liquidity position)
4. Selanjutnya yang menjadi masalah adalah dalam penentuan
:



4/13/2015

Reliable Sources of funds
Volatile funds
Liquid assets
Eka setiajatnika
Non Liquid assets
125
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
4/13/2015
Teknik Analisa Likuiditas
Quick Ratio
Investing Policy Ratio
Banking Ratio
Assets to Loan Ratio
Investment Portfolio Ratio 1
Investment Risk Ratio
Liquidity Risks
Cash Ratio
Credit Risk ratio
Loan to Deposit Ratio
Forex Loan to Forex Deposit
Liquid Assets Ratio
% KUK
Eka setiajatnika
126
Cash Assets
1. Quick Ratio 
T otalDeposit
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kembali
simpanan para deposannya dengan alat-alat yang paling likuwid yang
dipunyai oleh pihak bank atau Quick Ratio.
Securities
2. InvestingPolicyRatio 
T otalDeposit
Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada
para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya.
4/13/2015
Eka setiajatnika
127
T otalLoans
4. Asset s to Loan Rat io
T otalAsset s
Ratio ini mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban kepada
para deposannya dengan melikuidasi surat-surat berharga yang
dimilikinya.
5. InvesmentPortfolioRatio1
Securities with a maturityof less than one year
T otalSecurities
Ratio ini mengukur tingkat likuiditas dalam investasi
pada surat-surat berharga. Untuk menghindarkan
overstatement dalam perhitungan likuiditas, maka
perlu dipertimbangkan jumlah surat-surat berharga
yang digunakan untukEkamenjamin
deposito dari
4/13/2015
setiajatnika
128
MarketValue of Securities
6. InvestmentRisk Ratio 
StatementValue of Securities
Ratio ini mengukur risiko yang terjadi dalam investasi
pada surat-surat berhar-ga yaitu dengan membandingkan
antara harga pasarnya dengan nilai nominal-nya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan adanya
Liquidity
Assets
- Shortdalam
termborrowing
kemampuan
yg lebih
besar
menyediakan
7.
Liquidity Riskbank

T otalDeposit
alat likuid.
Ratio ini nunjukkan resiko yang dihadapi oleh bank karena mengalami kegagal-an untuk
memenuhi kewajiban terhadap deposannya dengan alat-alat likid yg tersedia yg sangat
terbatas karena harus digunakan oleh bank ybs untuk mem-bayar kewajiban-kewajiban
yg harus segera dilunasi.
4/13/2015
Eka setiajatnika
129
Liquidit y Asset s
8. Cash Rat io 
Short t ermborrowing
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank untuk melunasi kewajibankewajiban yang segera harus dibayar dengan alat-alat likuid yang
dipunyainya.
9. Credit Risk Ratio 
Bad Debts
Total Loans
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi likuiditas-nya
dengan jalan mengadakan penggeseran/penarikan kreditnya yang outstanding
untuk memenuhi permintaan akan kredit lainnya.
Semakin tinggi ratio ini akan menunjukkan bahwa bank tsb akan me-ngalami
kesulitan likuiditas.
4/13/2015
Eka setiajatnika
130
10.Loan to Deposit Ratio 
Kredit yang Diberikan
Dana Pihak III  Modal Sendiri
11. Forex Loan to Forex Deposit 
Forex Loan
Forex Borrowings Forex Deposits
Dalam rangka menghidarkan mismatching antara sumber dan penggunaan
dana maka perlu diperhatikan perbandingan antara kredit yg diberikan dalam
valas dengan sumber dana valas yg dimiliki suatu bank.
Mismatching tsb dapat terjadi baik exchange rate, interest rate, maupun
maturity datenya.
Apabila ratio ini lebih dari 100% berarti ada dana rupiah yg digunakan untuk
financing terhadap forex loan tsb.
4/13/2015
Eka setiajatnika
131
T otalLiquid Assets  T otalDeposits with Bank
12. Liquidity Assets Ratio 
T otalAssets
Ratio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajibankewajibannya dengan alat-alat likuid yang dipunyainya.
Semakin tinggi ratio ini berarti bank tsb semakin likuid tetapi di sisis lain ada
kecenderungan semakin besarnya idle fund yang dimiliki oleh bank ybs.
13.% KUK 
T otalKUK
Kredit Rupiah  T otalKBLI bukan KUK - Dana Kelolaan
Ratio ini menunjukkan posisi KUK yg diberikan oleh suatu bank
dibandingkan dgn total portfolio kreditnya.
BI menetapkan minimal 20%, kalau posisi < 20% maka bank ybs tidak
eligible uantuk memberikan kredit Non KUK lebih besar lagi.
4/13/2015
Eka setiajatnika
132
4/13/2015
133
4/13/2015
Eka Setiajatnika
134
Materi Kuliah ke-9
Analisa
Solvabilitas
4/13/2015
135
Analisa Solvabilitas
 Analisa Solvabilitas Bank atau secara tekhnis
disebut Analysis of Bank Capital.
 Fungsi dari Bank Capital
1.
2.
3.
4.
4/13/2015
Sebagai ukuran kemampuan bank tsb untuk menyerap
kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan
Sebagai sumber dana yg diperlukan untuk membiayai
kegiatan usahanya sampai batas tertentu
Sebagai alat pengukur besar-kecilnya kekayaan bank tsb
atau kekayaan yg dimiliki oleh para pemegang sahamnya
Dengan modal mencukpi memungkinkan bagi management
bank ybs untuk bekerja
dgn efisiensi yg tinggi.
Eka Setiajatnika
136
Hal yg perlu diperhatikan Manajemen Bank dalam hal
permodalan :
1. Rencana kerja bank yang akan datang.
2. Perhitungan ketentuan modal yang memenuhi syarat
otoritas moneter, mauun yang memenuhi ketentuan
business dari bank ybs.
3. Kemampuan bank secara intern menciptakan modal dari
kegiatan usahanya, serta kebijakan pembagian laba
(deviden) yg ada pada masing-masing bank.
4. Sumber-sumber serta mekanisme penciptaan modal dari
pasar modal yang ada pada masyarakat dimana bank tsb
beroperasi.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
137
1. Modal Inti
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Modal Bank
Modal disetor
Agio Saham
Modal sumbangan
Cadangan umum
Cadangan tujuan
Laba yang ditahan (retained earnings)
Laba tahun lalu
Laba tahun berjalan
2. Modal Pelengkap
a.
b.
c.
d.
Cadangan revaluasi
Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Modal Pinjaman
Pinjaman subordinasi
4/13/2015
Eka Setiajatnika
138
Capital Adequacy
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan
capital suatu bank :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tingkat kualitas manajemen bank ybs
Tingkat likuiditas yang dimilikinya
Tingkat kualitas dari Assets
Struktur dari depositonya
Tingkat kualitas dari sistem & Operating Prosedurnya
Tingkat kualitas dan Karakter dari Para Pemilkik Sahamnya
Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan Jangka Pendek
Maupun Jangka Panjang
8. Riwayat pemupukan Modal dan Peraturan Pembagian Laba yang
4/13/2015
Eka Setiajatnika
139
Diperolehnya.
Capital Ratio
 Salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah capital yg ada pada
suatu bank telah memadai atau belum dapat dilakukan dengan cara
perhitungan Capital Ratio.
 Model perhitungan Capital ratio :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
4/13/2015
9.
Primary Ratio
Risk Assets Ratio
Secondary Risk Assets Ratio
Capital Ratio
Capital Risk Ratio
CAR1
CAR2
CAR3
Deposit Risk Ratio Eka Setiajatnika
140
1. Primary Ratio 
Capital
Ratio
Equity Capital
Total Assets
• Ratio ini digunakan untuk mengukur sampai sejauhmana penurunan yg
terjadi dalam total asset yg masih dapat ditutup oleh equity Capital yg
tersedia, sehingga ratio ini akan berguna untuk memberikan indikasi
untuk mengukur apakah permodalan yang ada telah memadai.
• Dikatakan Primary ratio karena setiap asset menandung suatu risiko
kerugian dan setiap kerugian akan mengakibatkan pengurangan
terhadap capital dan apakah capital ini mampu untuk menampung
kerugian-kerugian tsb.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
141
Equity Capital
2. Risk Assets Ratio 
Total Assets - Cash - Securities
• Risk Assets Ratio ini menyerupai pada Primary Ratio, tetapi lebih
dikonsentrasikan pada kemunginan penurunan dari Risk Assets saja.
3. Secondary Risk Assets Ratio 
Equity Capital
Total Assets - Cash - Securities - Other Low Risk Assets
• Kegunaan Secondary Risk Assets Ratio, lebih ditujukan kepada
kemungkinan penurunan dari assets yang mempunyai risiko yang lebih
tinggi.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
142
4. Capital Ratio 
Equity Capital  Reserve for Loan Losses
Total Loans
• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemampuan Permodalan dan
Cadangan Penghapusan Debitur dubius dalam menunjang Perkreditan
terutama kemungkinan risiko yg terjadi karena tidak dikembalikannya
kredit tsb serta gagalnya penangihan bunga
Equity Capital
5. Capital Risk 
Risk Assets
4/13/2015
Eka Setiajatnika
143
6. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kemampuan permodalan untuk menutup kemungkinan kerugian atas kredit
yang diberikan beserta kerugian pada investasi surat berharga.
Rumus ini ada tiga model yaitu CAR1, CAR2 dan CAR3
6.a. CAR 1 
Equity Capital - Fixed Assets
Estimated Risk In Loans & Securities
6.b. CAR 2 
6.c. CAR 3 
4/13/2015
Equity Capital - Fixed Assets
Total Loans  Securities
Equity Capital
Total Loans  Securities
Eka Setiajatnika
144
Equity Capital
7. Deposit Risk Ratio 
T otalDeposit
• Kegunaan ratio ini yaitu untuk mengukur kemungkinan bank tidak mampu
membayar kembali dana yang disimpan para deposannya, yang harus
dijamin pembayarannya oleh Capital Bank ybs.
8. Kebutuhan Modal Minimum(CAR) 
4/13/2015
Modal Inti Modal Pelengkap
AktivaT ertimbangMenurut Ratio (AT MR)
Eka Setiajatnika
145
4/13/2015
146
4/13/2015
Eka Setiajatnika
147
Materi keluai ke-9
Analisa
Rentabilitas
4/13/2015
148
Pendahuluan
Istilah Analisa Rentabilitas



Analisa Income Statemen
Analisa Profitabilitas Usaha
Analisa Kegiatan Usaha.
 Maksud dan tujuan analisa ini yaitu untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank ybs.
 Dalam analisisa ini akan dicari hubungan yang timbal balik
antara pos-pos yg ada pada income statement itu sendiri
maupun hubungan timbal balik dengan pos-pos yg ada pada
neraca bank ybs guna mendapatkan berbagai indikasi yg
berguna untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas bank ybs.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
149
Rumus Analisa Rentabilitas
A
Perhitungan
Profitabilitas
B Return On Specific
Assets
C
Profit Sensitivity
Analysis
D Pengukuran Resiko
E
F
4/13/2015
Factor Separation
Analysis
Analisa Komparatif
Ratio Keuangan
Eka Setiajatnika
150
A. Perhitungan
Profitabilitas
OperatingIncome- OperatingExpenses
1. Gross ProfitMargin 
OperatingIncome
• Rumus ini digunakan untuk mengetahui presentase dari laba atas kegiatan
usaha yg murni dri bank ybs sebelum dikurangi dengan biaya-biaya personil,
biaya kantor dan biaya overhead lainnya.
• Rumus ini banyak dipengaruhi oleh :
a. Komposisi dari dananya/deposito mix
b. Tinggi rendahnya tingkat bunga kredit ataupun tingkat bunga dana
c. Besar/kecilnya presentase pembentukan cadangan debitur dubius.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
151
Net Income
2. Net P rofitMargin 
Operat ingIncome
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank ybs dalam menghasilkan Net
Income dari kegiatan Operasi pokok bank ybs
Net Income
3. Return On Equity Capital
Equity Capital
• Rumus ini untuk mengukur kemampuan manajemen
dalam mengelola capital yang tersedia untuk mendapat
net income.
• Kenaikan ROE merupakan petunjuk tentang
kemampuan
manajemen
bank ybs dalam menaikkan
4/13/2015
Eka Setiajatnika
152
4.a. Gross Yield on Total Assets 
Operating Income
Total Assets
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam menghasilkan
income bagi bank dari pengelolaan assets yang dipercayakan pada management ybs.
IncomeBeforeT axes&
4.b. Gross P rofitMargin 
Securit y Gains & Losses
T ot alAsset s
Rumus ini pengembangan dari rumus 4.a., yaitu untuk
mengukur
kemampuan
management
dalam
meningkatkan Income bank sekaligus untuk menilai
kemampuan
management
dalam mengendalikan biaya4/13/2015
Eka Setiajatnika
153
Net Income
4.c. Net Income on Total Assets 
Total Assets
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management bank dalam
memperoleh Profitabilitasnya dan managerial efficiency secara overall dll.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
154
b.
Return
On
Specific
Assets
Interest
and Fees on
Loans
5.a. Rate of Return on Loan 
Total Loans
Rumus ini akan bermanfaat untuk mengukur kemampuan management dalam
mengelola kegiatan perkreditannya.
(Yield) Interest on Securities
5.b. Rate of Return on Securities 
Total Securities
Rumus ini untuk menilai kemampua management bank ybs dalam mengelola
penanaman kelebihan dananya pada surat-surat berharga.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
155
InterestIncome- InterestExpense
5.c.InterestMargin 
EarningAssets
Rumus ini mengukur kemampuan management dalam mengendalikan
besarnya interest expense. Sedangkan assetsnya telah diperluas le lain-lain
assets yg menghasilkan (earning assets)
Interest Income - Interest Expense
5.d. Interest Margin 
Total Loans
Rumus ini (misalnya) ingin mengetahui Interest margin khusus dari
perkreditan yang diberikan oleh bank ybs.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
156
T ot alAsset s
6. LeverageMult iplier
T ot alEquit y
Rumus ini digunakan untuk mengukur kemampuan management dalam
mengelola assetsnya dengan mengingat bahwa atas penggunaan aktiva tsb
bank harus membayar sejumlah biaya yg tetap.
7. Assets Utilizati on 
Operating Income  Non Operating Income
Total Assets
Rumus ini untuk mengetahui sejauhmana kemampuan management suatu bank
dalam mengelola assets yg dipercayakan kepadanya dalam menghasilkan
operating income dan non operating income-nya sekaligus.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
157
C. Profit Sensitivity Analysis
 Maksud analisa ini untuk menyajikan cara analisa lebih teliti
dan sekaligus akan mengukur faktor-faktor sebab/akibat
yang mempengaruhi profitabilitas bank.
 Dalam Profit Sensitivity Analysis ada 3 bidang yang disorot,
yaitu :
 Assets management
 Liabilities management
 Overall management
4/13/2015
Eka Setiajatnika
158
Profit Sesitivity Analysis
ASSETS
MANAGEMENT
TH
RTA
LIABILITIES MANAGEMENT
OVERALL
MANAGEMENT
=
LM=
CD=
SM=
DM=
ROE=
EBIT/TA
D/E
TI / TD
RTA - CD
D / E X SM
RTA + DM
EBIT
T.A
T.I
T.D
T.E1
T.E2
2005
2006
2007
TH
4/13/2015
Eka Setiajatnika
159
Keterangan :
- RTA = Return on Total Assets
- EBIT = Earning Before Interest & Taxes
- TA
= Total Assets
-LM
= Leverage Management
-D
= Debt
-E
= Equity
-CD
= Cost Debt Ratio
-TI
= Interest
-TD
= Total Debt
-SM
= Spread Management
-DM
= Debt Management
-TE
= Total Equity
- T E1
= Total Equity tanpa cadangan lainnya
- ROE = Return On Equity
-TH
= Tahun Laporan Keuangan yang bersangkutan
4/13/2015
Eka Setiajatnika
160
Analisa Return On Equity
Uraian
1.
Net Income After Taxes
2.
Cross Operating Income
3.
Bagi butir 1 dengan butir 2
Profit Margin
4.
Total Assets
5.
Total Equity Capital
6.
Assets Utilization
7.
Return Assets
(butir 3 kali butir 6)
8.
Equity Multiplier
(butir 4 dibagi butir 5)
9.
TAHUN 20XX
%
TAHUN 20XY
%
Return On Equity
(butir 1 dibagi butir 5) atau
(butir 7 dikalikan bitir 8)
4/13/2015
Eka Setiajatnika
161
d. Expenses
Ratio
Provision for Loan Losses
8.a. Provision for Loans Losses Ratio 
Total Loans
Rumus ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase dari biaya
penghapusan debitur dubies yang terjadi dibandingkan dengan jumlah kredit
yang diberikannya.
Int erestPaid
8.b. Int erestExpenseRat io 
T otalDeposit
Rumus ini digunakan untuk menghitung besarnya persentase antara bunga
yang dibayarkan pada para deposantnya dengan total deposit (saving, time,
demand deposit) yang dikumpulkan oleh bank.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
162
Biaya Bunga
9. Cost of Funds 
Total Dana
Rumus ini dipakai all inclusive concept karena semua dana yang ada terpakai juga
untuk membiayai baik earning assets maupun non earning assets
Total Biaya Dana  Biaya Overhead
9.a. Cost of Money 
Total Dana
Total Biaya Dana
9.b. Cost of Loanable Fund 
Total Dana - Unloanabl e Fund
Total Biaya Dana  Biaya Overhead
9.c. Cost of Operable Fund 
Total Dana - Unloanabl e Fund - Idle Fund
4/13/2015
Eka Setiajatnika
163
10. Cost Of efficiency (CE) digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang
dilakukan oleh suatu bank.
Beberapa rumus yang dipakai, yaitu :
Provision for Loan Losses
10.a. CE1 
Revenues
Rumus ini membandingkan besarnya penghapusan dubius dengan pendapatan
bank
4/13/2015
Eka Setiajatnika
164
10.b. CE 2 
Salaries & Benefits Expenses
Revenues
Rumus ini mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan besarnya
biaya personil dengan pendapatan yang diperoleh bank.
Salaries & Benefit sExpenses
10.c.CE 3 
Employees
Rumus ini digunakan untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan
membandingkan jumlah biaya personil dengan jumlah tenaga kerja yang ada.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
165
T ot alAsset s
10.d.CE 4 
Employees
Rumus ini untuk mengukur efisiensi tenaga kerja dengan membandingkan
nilai (jumlah) assets yang harus dikelola.
T ot alExpenses
10.e.CE 5 
EarningAsset s
Mengukur besarnya biaya bank yang bersangkutan yang digunakan untuk
memperoleh earning assets.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
166
D. Pengukuran Resiko
 Ditinjau dari sudut resiko yang akan dihadapi oleh bank
maka ada beberapa ratio yang dapat digunakan untuk
mengukur besarnya resiko yang akan timbul untuk masingmasing kegiatan di bidang perbankan, anatar lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4/13/2015
Resiko penanaman/ Investasi dalam surat-surat berharga
Resiko Bank akan mendapatkan kesulitan likuiditas
Resiko bank atas kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para
debitur nya (baik pokok maupun bunganya
Resiko Bank atas penurunan yang terjadi pada assetsnya
Resiko atas kegagalan bank membayar kembali deposito yang
ditanam oleh para deposannya
Resiko atas Interest yang akan diterima dari assets yang dimiliki
Eka Setiajatnika
oleh bank lebih kecil dari
interest yang dibayar oleh bank kepada167
1. Investment Risk Ratio 
2. Liquidit y Risk 
Liquid Asset s - Short T ermBorrowing
T ot alDeposit
3. Credit Risk Ratio 
4.a. Assets Risk Ratio 
Bad Debts
Total Loans
Equity Capital
Total Assets - Cash - Securities
4.b. Capital Risk 
4/13/2015
Market Value of Securities
Statement Value of Securities
Equity Capital
Risk Assets
Eka Setiajatnika
168
Equit y Capit al
5. Deposit Risk Rat io 
T ot alDeposit
6. Interset Rate Risk 
4/13/2015
Interest Sensitive Assets
Interest Sensitive Liabilitie s
Eka Setiajatnika
169
E. Faktor Separation Analysis
 Faktor separation analysis (FASAN) teknik ini untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada kedua methode analisa
(analisa profitabilitas dan sensitivity analysis) di atas.
 Fasan teknik ini berguna bagi para pemegang saham/bank yang
bersangkutan untuk mengetahui berapa besarnya saham ang akan
diterimanya dari situasi dan kondisi dari Neraca dan Laporan
Rugi/Laba yang ada pada suatu akhir tahun.
 Bagi management, bermanfaat dalam merencanakan berapa nilai
deviden per saham yang akan dibayarkan apabila selama proses
usaha tsb terdapat perubahan dari berbagai komponen/faktor
yang membentuknya.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
170
Rumus :


  T otal 






Equity


EarningPer Share  
  Operting  1 - T axesRatio : NomberShare Out Standing
Capital




 Ratio 





Ratio  
T ot alOperat ingRat io  IIR  OIR  PER  LLPR- OER
Keterangan :
IIR= Interest Income Ratio
OIR
= Other Income Ratio
PER
= Personel Expenses Provision Ratio
LLPR = Loan Losses Provision Ratio
OER
= Other Expenses Ratio
4/13/2015
Eka Setiajatnika
171
F. Analisa Komparatif Ratio
Keuangan
 Untuk memperoleh kesimpuan yang lebih lengkap mengenai
arti dari ratio-ratio keuangan, maka penyajian dari ratio-ratio
keuangan pada penjelasan di atas, maka penyajian analisa
ratio keuangan tsb dapat juga disajikan dlam bentuk
komparatif dari beberapa periode/tahun yang telah dianalisa.
 Maksud dari penyajian hasil analisa ratio ini secara
komparatif yaitu untuk mengatasi kekurangan yang ada
dalam analisa ratio (likuiditas, solvabilitas) yang hanya
menggambarkan posisi pada suatu tanggal saja.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
172
Bank ABCD
Analisa Komparatif Perkembangan Usaha tah 200A sd 200E
Ratio yang
Diperbandingkan
Periode
200A
200B
200C
200D
200E
Return On Equity
Assets Utilization
Interest Margin
 Dengan perbandingan suatu ratio yang sama untuk beberapa tahun seperti tabel di
atas, akan dapat menunjukkan kemampuan management bank ybs di dalam
meningkatkan efisiensi usaha bank ybs dari tahun ketahun, dalam mencapai
rencana/tujuan yang telah ditetapkan oleh pemilik/para pemegang saham.
 Cara di atas akan mempunyai arti lebih penting lagi bila tersedia juga financial ratio
dari bank lain yang sejenis.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
173
Ratio Financial yang
Diperbandingkan
Bank
ABCD
Bank-bank Lain
(Rata-rata)
Persentase
Return On Equity
X
Y
X/Y x 100%
Assets Utilization
P
Q
P/Q x 100%
Interest Margin
R
S
R/S x 100%
4/13/2015
Eka Setiajatnika
174
H. Risk Ratio
 Selain penilaian tingkat likuiditas, capital adequacy,
rentabilitas, efisiensi serta inflasi, juga perlu
mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin terjadi.
 Jenis-jenis Risiko :
1.
Financial Risk
2.
Delivery Risk
3.
Environmental Risk
4/13/2015
Eka Setiajatnika
175
Click
4/13/2015
to
edit
176
company
slogan
.
4/13/2015
Eka Setiajatnika
177
ALK Lainnya
Yang Penting
Materi Kuliah ke-11 & 12
178
Contents
1
Analisa EIR
2
The Optimal Capital Mix Analysis
3
Temporary Invesment Analysis
4
Analisa Pemilihan Investasi pada
Bank Premisses
5
Rasio Keuangan Bagi Kreditur
6
Analisa In Difference Point dalam
Financing Mix
7
Customer Profitability Analysis
179
1. Analisa EIR
 Salah satu sumber dana yang umum digunakan oleh pengusaha adalah
hutang dari pihak luar (pihak ketiga).
 Hutang diperoleh dri dalam negeri maupun luar negeri (Cross Border
Financing/Of Share Credit = CBF/OC).
 Pencarian dana/hutang dalam bentuk CBF mendapat perhatian pihak
yang memerlukan dana, karena adanya perbedaan tingkat suku bunga
DN dengan LN yang cukup besar.
 Keputusan mencari dana CBF terkedala oleh peraturan-peraturan
pemerintah dan resiko penurunan nilai mata uang rupiah terhadap valas.
 Untuk melindungi terhadap kerugian penurunan daya beli rupiah,
pemerintah menyediakan fasilitas SWAP dari BI yang diajukan lewat
Bank Komersil melalui prosedur tertentu.
180
 Rumus perhitungan EIR
 NT Rp . MT A(n)

EIR  
 1  T B. MT A(n) - 1
 NT Rp . MT A

 Note :
NT Rp MTA
: Nilai tukar antara rupiah dengan valas yang diperbandingan
NT Rp MTA (n) : Perkiraan nilai tukar antara rupiah dengan valas yang akan
diperbandingkan setelah n hari.
TB. MTA (n)
: Tingkat suku bungan Valas ybs selama n hari
TB Rp (n)
: Tinkat suku bunga rupiah selama n hari
181
2. The Optimal Capital Mix Analysis
 Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dana, bank dihadapkan
pada suatu masalah, mana yang menguntungkan antara
pemenuhan dana dari sumber jangka pendek (mis : call
money) yang suku bunganya tinggi, atau dipenuhi dari dana
yg bersumber jangka panjang lainnya dengan suku bunga
yang lebih murah atau kombinasi keduanya.
 Untuk memecahkannya digunakan The Optimal Least Cost
Mix, yang berarti kesimpulan harus dikuantitatifkan berapa
besarnya masing-masing porsi dari dana tsb.
182
 Rumus :
BPa - TG
JWK  365
 1 hari
BPe - TG
Note :
JWK = Jangka Waktu Kritis
BPa = Biaya Dana Jangka Panjang
BPe = Biaya Dana Jangka Pendek
TG = Tingkat Bunga yang diperoleh bila dana tersebut tidak
dapat dimanfaatkan.
183
3. Temporary Invesment Analysis
 Bank sering mengalami kelebihan dana yang tidak dapat
diserap pemasarannya di bidang kredit, dan juga dalam rangka
penyebaran resiko yang mungkin terjadi pada earning
assetsnya.
 Kelebihan dana tersebut dapat ditanamkan keberbagai jenis
surat surat berharga yang ada pada masyarakat.
 Alat pengambilan keputusan dalam pemilihan investasidalam
surat berharga tsb oleh bank dilakukan dengan berbagai
pendekatan, antara lain :
a.
b.
c.
Short Cut Formula
Rate Of Return Saham
Present value
184
a. Short Cut Formula
Pendekatan ini dicari beberapa surat berharga yang mempunyai tingkat
yield yang paling tinggi, dan untuk mengukur besar kecilnya yield
tersebut .
Rumus :
Note :
YTM = Yield to maturity
AI
= Annual Interest/Bunga
NS - HP
AI 
tahunan.
UM
YT M 
 100%
HP  NS
NS = Nlai Nominal Surat
2
Berharga ybs.
HP = Harga Pasar
UM = Umur
185
b. Rate Of Return Saham
Apabila bank akan menanamkan kelebihan dananya / menyebar-kan
resiko investasinya ke dalam surat berharga yang berupa saham, maka
rumus yang digunakan :
ROR  DividendYield  CapitalGain Yield
 D. YD KHS
ROR  

 100%
HS 
 H.S
ROR 
DYD
G
HS
DevidendPer LembarSaham Preferen
ROR Saham Preferen
Harga Pasar
186
c. Menggunakan Tabel Present Value
Pada pendekatan ini dasar pemilihan obligasi akan didasarkan pada
obligasi-obligasi yang mempunyai rate of return yang tinggi.
Rumus :
HP 
AI . NS AI . NS
AI . NS
NS

......

(1 r) (1 r)2
(1 r)n -1
(1 r)n
Note :
r = tingkat rate of return
187
4. Analisa Pemilihan Investasi
pada Bank Premisses
 Analisa ini digunakan untuk pemenuhan kebutuhan akan
aktiva tetapsebagai sarana untuk menunjang kegiatan bank.
 Ada 2 pendekatan yang digunakan dalam analisa ini :
a.
Pendekatan arus Cash (Cash Flow)
Metode ii mendasarkan perhitungan pada jumlah Net Cash Flow/
proceeds yang akan dpat diperoleh proyek ybs selama usefulllife, oleh
karena itu sebelumnya perlu disusun cash flow estimation terlebih
dahulu.
b.
Pendekatan Income Statement
Pendekatannya dilakukan dengan memperbandingkan laba yang akan
diperoleh
188
 Cash Flow
Rumus :
1. Rapidity Analysis/Payback Analysis
a.
b.
Dengan Proceeds (Net Cash Flow) Konstan
Dengan proceeds tidak konstan
Net cash Flow = Cash in Flow – cash out Flow
2. Preset Value
n
DF t
NP V  IO - 
t
t 0 (1 r)
189
3. Profitability Index
PVP
PI 
 100%
10
4. Internal Rate Of Return
IR2 - IR1
IRR  IR1  NP V1
NP V2 - NP V1
190
b. Pendekatan Income Statement
IT
ARR 
 100%
IO
Note :
ARR = Average of Return / Accounting Rate of Return
IO = Investment Outlays dapat juga Cost of Acquisition
minus scrap value.
IT = Jumlah laba yang diharapkan selama Usefull life-nya
191
5. Ratio Keuangan Bagi Kreditur
a. Arti penting Ratio Keuanga Perusahaan Debitur bagi Bank :




Untuk kredit-kredit jangka pendek yang diberikan para bankers perlu
mengetahui tinkat likuiditas para debitur
Untuk menilai kelancaran perputaran dari aktiva para debitur
Untuk mengetahui apakah objek yang dibiayai dengan kredit tsb
sebanding atau tidak dengan baki debet rekeningnya
Untuk mengetahui kemungkinan mutasi/pengalihan kredit ke obyek
lain secara lebih teliti, akan diketahui dari penyususnan cash Flow
atau Statement of Sources and uses of funds.
192
Rasio
Rumus
Gangguan
Efek pada Rasio
Aktiva lancar
Hutanglancar
Under estimation
Konstan
Aktiva lancar – Persediaan
Hutang lancar
Konstan
Konstan
Total hutang
Total Aktiva
Konstan atau estimation
Under estimation
Over estimation
Laba sebelum bunga dan pajak
Beban bunga
Over estimation
Konstan
Over estimation
- Perputaran Persediaan bahan Mentah
Biaya bahan yang digunakan
Rata-rata persediaan bahan mentah
Under estimation
Under estimation
Tidak tentu
- Perputaran barang dalam proses
Harga Pokok Produksi
Rata-rata persd. Brg dalam proses
Under estimation
Under estimation
Tidak tentu
- Perputaran barang jadi
Harga Pokok Penjualan
Rata-rata persediaan barang jadi
Under estimation
Under estimation
Tidak tentu
- Pengumpulan piutang
Piutang
Penjualan per hari
Konstan
Konstan
- Perputaran Aktiva Tetap
Penjualan
Aktiva tetap bersih
Konstan
Under estimation
Over estimation
- Perputaran Total Aktiva
Penjualan
Total Aktiva
Konstan
Under estimation
Over estimation
- (Net) Profir Margin
Laba setelah pajak
Penjualan
Over estimation
Konstan
Over estimation
- Return on Total Assets
Laba setelah pajak
Total Aktiva
Over estimation
Under estimation
Over estimation
- Return on Net Worth
Laba setelah pajak
Modal sendiri
Over estimation
Under estimation
Over estimation
Likuiditas
- Current
- Quik atau Acid test
Under estimation
Tidak ada
Leverage
- Hutang dibanding dengan total hutang
- Times Interest earned
Aktivitas
Tidak ada
Profitabilitas
193
c. Ratio Keuangan Nasabah Debitur Ratio-ratio Likuiditas









Current Ratio = AL : HL
Acid Test Ratio = (Kas + efek + Piutang) : Hut lancar
Cash Ratio = (Kas + Efek) : Hutang Lancar
Turn Over Piutang = Penjualan : Rata-rata Piutang
Periode Piutang = 365 : Turn Over Piutang
Turn Over Inventory = Harga Pokok : Persd. Brg Jadi
Turn Over Bahan Baku =
Harga Bahan Baku : Persediaan bahan Baku
Periode Persediaan = 365 . Turn Over Persediaan
Perputaran Modal Kerja = Penjualan : Rata-rata Modal Kerja
194
Ratio-ratio Rentabilitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Earning Power = Laba Usaha : Aktiva Usaha
Turn Over Aktiva Usaha = Penjualan : Aktiva Usaha
Gross Margin Ratio = laba Kotor : Penjualan
Operating Margin Ratio = Laba Usaha : Penjualan
Net Margin Ratio = laba Bersih : Penjualan
Operating Ratio = (harga Pokok + Biaya Operasi) : Penjualan
Rate Of Return On Invesment = Laba Sebelum Pajak : Jumlah Aktiva
usaha
Net Rate Of Return On Invesment = Laba Bersih : Jumlah Aktiva
Usaha
Rentabilitas Modal Sendiri = Laba Bersih : Modal Sendiri
Laba Per lembar Saham = Laba : Saham Beredar
195
Ratio-ratio Solvabilitas :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ratio Modal Dibanding Aktiva
Ratio Modal Dibanding Aktiva Tetap
Ratio Aktiva Tetap Dibanding Hutang jangka
Panjang
Ratio Hutang Jangka Panjang Dibanding Modal
Sendiri
Ratio Hutang Dibanding Modal Sendiri
Ratio Hutang Dibanding Aktiva
196
6. Analisa In Difference Point dalam
Financing Mix
 Dalam memenuhi kebuuhan sumber dana suatu bank,
ditinjau dari jenis biaya dana akan ditempuh dua alternatif
yaitu :


Sumber-sumber dana dengan biaya tetap tiap tahun (mis : hutanghutang, obligasi, dll)
Sumber-sumber dana denan biaya yang berubah sesuai dengan laba
yang diperoleh perusahaan ybs (mis : saham).
 Apabila pemilik perusahaan menginginkan pendapatan yang
optimal dari pemilikan saham-saham suatu perusahaan ,
maka perlu alternatif dari financing mix tsb.
 Pemilihan financing mix dapat dihitung melalui Analisa In
Difference Point .
197
 Rumus :
a.
Obligasi Baru
EBIT (1- T P) (EBIT- BO Rp) (1- T P)

JLS1
JLS2
EBIT
= Earning Before Interest and Taxes
TP
= Tarip Pajak Perseroan
BOR
= Besarnya Bunga Obligasi dalam Rupiah
JLS1
= Jumlah Lembar Saham Biasa yang beredar kalau
hanya mengeluarkan saham biasa saja.
JLS2
= Jumlah lembar saham biasa dan obligasi secara
bersama-sama.
198
b. Obligasi Lama
(EBIT- BOR1 ) (1 - T P ) (EBIT- BOR 2 ) (1- T P )

JLS1
JLS2
BOR1 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari
pinjaman yang telah ada.
BOR2 = Jumlah bunga Obligasi dalam rupiah yang dibayarkan dari
pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru.
JLS1
= Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan
dana dipenuhi dengan hanya menjual saham baru.
JLS2
= Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan
dana dipenuhi dengan hanya mengeluarkan Obligasi baru
atau mengeluarkan Obligasi baru bersama-sama dengan
pengeluaran saham baru.
199
7. Customer Profitability Analysis
 Dengan semakin meningkatnya persaingan dikalangan
perbankan, maka dunia perbankan dituntut untuk bekerja
dengan lebih baik di dalam mengelola para nasabahnya.
 Pengelolaan bank mengalami perubahan yang semula Bank
Oriented menjurus ke Customer Oriented.
 Untuk pengelolaan para nasabah perlu dikembangkan
perhitungan yang cermat berapa besarnya keuntungan yang
dapat disumbangkan kepada bank dari seorang
nasabah/group nasabah atas pemakaian produk/jasa bank
yang telah disediakan untuknya.
200
a. Orientasi Customer Profitability
Orientasi customer proftability untuk mencapai optimalisasi
dari laba yang akan diperoleh kedua belah pihak dalam
melaksanakan hubungan bisnisnya.
201
Customer
Oriented
Bank Oriented
Bank & Curtomer
Partnership
Maximum
Profit
202
Manfaat customer profitability :



Untuk mengatasi persaingan dari bank lain yang
akan merebut nasabah tersebut, yaitu dengan cara
memberikan berbagai pelayanan dengan berbagai
kemudahan (one stop shoping dan harga bersaing).
Untuk memudahkan dalam penetapan pricing bank
service kepada seorang nasabah/group nasabah.
Mendorong terciptanya produk-produk/jasa-jasa
bank yang baruatau dalam bentuk peningkatan
203
kualitas.
 Unsur-unsur yang diperhitungkan dalam
Customer Profitability :








Revenue from funds used
Jumlah dana yang dipakai
Interest cost of funds used
Transfer pool dana
Interest Differential
Fees yang diterima dari berbagai jasa Bank
Operating expenses untuk mengelola nasabah Customer Profit
Standar Return on Risk Assets.
204
Skema Account Profitability
Full
Costing
Cost of
Bank
Service
AP
Approach
Alterna
tif
Diferen
Costing
tial
Direct
Costing
Costing
Revenue
from
Customer
and
Benefit
205
206
Download