MODAL KERJA - Wika Learning Center

advertisement
FINANCIAL MANAGEMENT for
NON-FINANCE MANAGER
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
FUNGSI MANAJEMEN
KEUANGAN
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
LABA
TUMBUH
Pemegang
Saham
Konsumen
Masyarakat
Karyawan
UNIT USAHA
Pemerintah
Pemasok
Kreditor
Mitra
Pesaing
VALUE
1
MAXIMISATION
PROFIT + GROWTH
Return
INNOVATE
or
DEATH
Risk
L
A B
A
diperoleh dari
kemampuan manajemen
dalam :
mengisi peluang bisnis C
inovasi produk & proses A
mengoptimumkan B
assets perusahaan
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
 Menetapkan Struktur Keuangan
- Volume
- Sumber (Utang, Saham)
 Mengalokasikan Dana
- Aktiva Tetap (Fixed Assets)
- Modal Kerja (Working Capital)
 Mengendalikan keuangan perusahaan
- Anggaran
- Realisasi
ARUS KEUANGAN &
LAPORAN KEUANGAN
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
arus keuangan
KREDITOR
PEMILIK
Pemerintah
Piutang
Biaya
Pemasaran
Jasa
Biaya
Administrasi
laporan keuangan
LAPORAN / IKHTISAR
LABA RUGI
( Income Statement )
NERACA
( Balance Sheet )
PRESTASI
Keuangan,
selama
PERIODE tertentu
LAPORAN
PERUBAHAN POSISI
MODAL KERJA
POSISI
Keuangan
pada SAAT
tertentu
PROSES PEMBUATAN LAPORAN
KEUANGAN
Input
Bukti Transaksi
• documents
Process
Output
Mencatat
• recording
Mengelompokkan
• classifying
Mengikhtisarkan
• summarizing
Menafsirkan
• interpreting
Laporan
Keuangan
• balance sheet
• income statement
• statement of
changes in
working capital
position
PENDAPAT AKUNTAN PUBLIK
 Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion)
 Wajar Dengan Syarat (Qualified Opinion)
 Tidak Wajar (Disclaimer)
 Tanpa Pendapat (Adverse / No Opinion)
KONSEP PENDAPATAN
DAN BIAYA
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
pungky@mmi-pt.co.id)
PENDAPATAN
nilai uang dari barang / jasa yang dijual
kepada konsumen berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak
BIAYA
nilai uang dari semua sumber daya yang
dikorbankan untuk menghasilkan,
mengadministrasi, dan menjual barang dan
jasa kepada konsumen
PENGAKUAN PENDAPATAN
1.
Pendapatan diakui pada saat pekerjaan
selesai 100% (Completion Method menurut
Asset Valuation Approach)
2.
Pendapatan diakui sesuai persentase
penyelesaian pekerjaan (Percentage of
Completion Method menurut Transaction
Approach). Diakui dalam IAS 11 – rev. 1993,
PSAK no.34 dan BAPEPAM.
PENDAPATAN KONSTRUKSI
Pendapatan dari kemajuan fisik (sesuai termijn
kontrak, disetujui pemberi kerja)
1.
Eskalasi harga (penyesuaian harga
komponen biaya konstruksi selama
periode konstruksi, disetujui pemberi kerja,
dituangkan dalam addendum)
2.
Selisih kurs (perubahan kurs antara
tanggal transaksi dan tanggal
penyelesaian)
3.
Klaim (penggantian biaya yang tidak
termasuk dalam nilai kontrak)
4.
Material On Site (nilai material yang telah
dikirim ke lokasi tapi belum dipasang)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN2
(Tidak terkait dengan kegiatan utama perusahaan)
1.
2.
3.
4.
Pendapatan/Rugi Investasi pada sekuritas
(saham maupun obligasi)
Pendapatan/Beban Bunga (deposito, kredit,
financial lease, dsb.)
Keuntungan/Kerugian Selisih Kurs
Keuntungan/Kerugian Penjualan Aktiva
yang dimiliki dan tidak untuk
diperjualbelikan
BEBAN KONTRAK
1.
2.
3.
Beban sebelum kontrak diperoleh (biaya pra
kualifikasi, biaya lelang)
Beban kontrak
Beban pada masa pemeliharaan / jaminan
(maintenance / warranty)
BEBAN LAINNYA
(Tidak terkait dengan kegiatan utama perusahaan)
1.
2.
3.
Beban Bunga
a. Bagian laba (rugi) perusahaan asosiasi
b. Beban pinjaman
c. Penghasilan bunga
d. Laba (rugi) kurs, dll
Beban Penyisihan Piutang
Alokasi Beban Usaha dan Beban Proyek
a. Beban pegawai
b. Beban manfaat pegawai
c. Beban penyusutan
d. Beban asuransi
PENDAPATAN vs PENERIMAAN
Pendapatan
Bukan
Pendapatan
Penerimaan
Penjualan
Tunai
• Penerimaan Piutang
• Penerimaan Kredit
Bukan
Penerimaan
Penjualan
Kredit
BIAYA vs PENGELUARAN
Biaya
Bukan
Biaya
Pengeluaran
•Angs. Bunga Kredit
•Pembayaran Gaji
Angsuran Pokok
Utang
Bukan
Pengeluaran
Penyusutan
Aktiva Tetap
PENGAKUAN PENDAPATAN & BIAYA
ACCRUAL BASIS
pengakuan pendapatan & pembebanan biaya
berdasarkan saat terjadinya penjualan
CASH BASIS
pengakuan pendapatan & pembebanan biaya
berdasarkan saat penerimaan & pengeluaran
secara tunai
KLASIFIKASI BIAYA
FUNGSI
Biaya Produksi
 Biaya Pemasaran
 Biaya Administrasi & Umum

COST CENTER
Biaya Langsung
 Biaya Tak Langsung

untuk
menilai
LABA & PERSEDIAAN
KAITAN DGN
VOLUME KEGIATAN
• Biaya Tetap
• Biaya Variabel
• Biaya Semi Variabel
SAAT PENETAPAN
• Biaya Standar
• Biaya Aktual
untuk
PERENCANAAN &
PENGENDALIAN
LAPORAN KEUANGAN
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
KOMPONEN NERACA
AKTIVA
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Aktiva Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Ekuitas
KOMPONEN AKTIVA
AKTIVA
LANCAR
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kas & setara kas
Investasi jangka pendek
Wesel tagih
Piutang usaha
Piutang retensi
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Pendapatan yang akan diterima
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Jaminan Usaha
Aktiva lancar lain-lain
KOMPONEN AKTIVA
AKTIVA
TIDAK
LANCAR
• Piutang pada pihak yang ada
hubungan istimewa
• Aktiva pajak tangguhan
• Investasi pada perusahaan
asosiasi
• Tanah belum dikembangkan
• Investasi jangka panjang lain
• Aktiva tetap
• Setoran dana kerjasama operasi
• Aktiva tidak berwujud
• Aktiva lain-lain
Pembelian :
Jumlah persediaan selama
Januari = 1.000 unit
= Rp. 14.450
1 Jan
 9 Jan
 15 Jan
 18 Jan
 27 Jan

100
250
300
150
200
@
@
@
@
@
Rp 10
Rp 12
Rp 14
Rp 15
Rp 20
Selama Januari dipakai 700 unit
Berapa harga pokoknya ?
Berapa nilai persediaan akhir ?
Harga
100
250
@
@
300 @
 50 @
Rp 10
Rp 12
Rp 14
Rp 15
Rp. 8.950
200
150
@
@
300 @
 50 @
pokok
Rp 20
Rp 15
Rp 14
Rp 12
Rp. 11.050
700
@ Rp 14,45
Rp. 10.115
Nilai persediaan akhir
Rp. 5.500
Rp. 3.400
Rp. 4.335
 depresiasi
 amortisasi
 deplesi
PENYUSUTAN
AKTIVA TETAP
Jenis
Masa
Manfaat
T a r i f Penyusutan
Straight Line
Double Declining
Gol. 1
4 tahun
25
%
50
%
Gol. 2
8 tahun
12,50 %
25
%
Gol. 3
16 tahun
6,25 %
12,5 %
Gol. 4
20 tahun
5
%
10
Semi
10 tahun
Permanen 20 tahun
10
5
%
%
%
PENYUSUTAN
AKTIVA TETAP
Double Declining
25%
Straight Line
12,5%
Tahun
Penyusutan Nilai Buku
Rp.
1
2
3
4
5
6
7
8
Rp.
Penyusutan Nilai Buku
Rp.
1.000
125
125
125
125
125
125
125
125
875
750
625
500
375
250
125
0
Rp.
1.000
250
187
141
106
79
59
45
33
750
563
422
316
237
178
133
100
KOMPONEN KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
LANCAR
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pinjaman jangka pendek
Wesel bayar
Hutang usaha
Hutang bruto kepada pemberi kerja
Hutang pajak
Uang muka kontrak
Beban yang masih harus dibayar
Pendapatan yang diterima dimuka
Bagian kewajiban jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun
• Kewajiban lancar / hutang lain-lain
KOMPONEN KEWAJIBAN
•
•
•
•
•
KEWAJIBAN
TIDAK
LANCAR
•
•
•
•
•
•
Hutang hubungan istimewa
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban imbalan pasca kerja
Uang muka proyek jangka panjang
Pinjaman jangka panjang dikurangi
bagian yang jatuh tempo satu tahun
Hutang sewa guna usaha
Keuntungan tangguhan aktiva dijual
dan disewa guna usaha kembali
(sale & lease back)
Hutang obligasi
Hutang tidak lancar lainnya
Hutang subordinasi
Obligasi konversi
KOMPONEN EKUITAS
EKUITAS
• Modal saham
• Tambahan modal disetor
• Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan (transaksi saham)
• Selisih transaksi perubahan ekuitas
perusahaan asosiasi
• Keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi dari efek yang
tersedia untuk dijual
• Selisih penilaian kembali aktiva tetap
• Opsi saham
• Perubahan ekuitas anak perusahaan
• Saldo laba
• Modal saham yang diperoleh
kembali (buy back)
KOMPONEN LABA RUGI
Pendapatan Usaha
Beban Kontrak
Laba (Rugi) Kotor
Beban Pemasaran
Beban Umum & Administrasi
xxx
xxx
----xxx
xxx
xxx
-----
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Beban (Penghasilan) Pajak
Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal
Pos Luar Biasa
Laba (Rugi) Bersih
xxx
----xxx
xxx
----xxx
xxx
----xxx
xxx
----xxx
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN (ANALISIS RASIO)
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
W HAT. Who. Why. How. When
Prestasi
Posisi
Pertumbuhan
what. WHO. why. how. when
Pemegang Saham
Top / Middle Management
Kreditor
Pemerintah
Calon Investor
Analis keuangan
Kelompok sekuritas
Funds manager
Media
what. who. WHY. how. when
Mengetahui Kekuatan & Kelemahan
 Sumber Daya & Strategi
Mengetahui Peluang & Ancaman yang
telah terjadi & telah diambil, & Apa
Dampaknya
Mengetahui dan Mengendalikan Risiko
Dasar Perencanaan
what. who. why. HOW. when
Bandingkan
Informasi yang ada dalam
Laporan Keuangan
Analisis dan Temukan
SEBAB dari Sukses
atau Kegagalan
what. who. why. HOW. when
 Perusahaan
Saya
 Pesaing
 Industri
what. who. why. how. WHEN
Everytime !
 Angka Rasio adalah INDIKATOR
 Bandingkan Rasio dengan
Rencana / Standar, Pesaing dan
Industri, selama beberapa periode
 Cari SEBAB dari Penyimpangan,
bukan sekadar Gejalanya
 Perhatikan Perbedaan Situasi,
Lingkungan, Metoda Analisis
PENGELOMPOKKAN RASIO
 RASIO PROFITABILITAS
Kemampuan menghasilkan laba dari aset yang
dimiliki
 RASIO LIKUIDITAS
Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
 RASIO SOLVABILITAS
Kemampuan memenuhi seluruh kewajiban
 RASIO EFEKTIVITAS (Turn-over Ratio)
Efektivitas penggunaan dana
 RASIO EFISIENSI
Efisiensi penggunaan dana
RASIO PROFITABILITAS
 ROI (Return On Investment)
Laba Operasi / Aset = …. %
 ROE (Return on Equity)
Laba Bersih / Modal Sendiri = .… %
 OPM (Operating Profit Margin)
Laba Operasi / Pendapatan = .… %
RASIO PROFITABILITAS
Profitability Ratio  ROI (Return on Investment)
Operating
Profit
ROI (Return on Investment) =
Assets
Operating
Profit
ROI =
Sales
Operating
Profit
Sales
X
Sales
Operasi Matematis
Assets
= Profit Margin
Sales
Assets
Jadi, ROI = Profit Margin X Asset Turn Over
atau ROI = Efisiensi X Aktifitas
= Asset Turn Over
RASIO PROFITABILITAS  ROI
Business Specific Value Driver
Generic Value Driver
Mathematical relations
Associative relations
Units Sold
Net Sales
3.049 M  4.285 M
minus
Market Share
Image
Average
Market Price
Price per Unit
COGS
2,811 M  3.908 M
Operating Profit
124 M  241 M
minus
divided by:
Opr. Expenses
114 M  136 M
Net Sales
3.049 M  4.285 M
Cash
337 M  1.365 M
Profit
Margin
4.1%  5.6%
multiplied by:
plus
Production Cost
Quality
Inventory
324 M  464 M
Net Sales
3.049 M  4.285 M
plus
divided by:
Acc. Receivables
1.585 M  1.858 M
Assets
2,655 M  4.133 M
Assets
Turn Over
115%  104%
plus
Fixed Assets
232 M  246 M
WIKA 2007
plus
WIKA 2006
Other Assets
177 M  200 M
Return on
Investment
4.7%  5.8%
RASIO PROFITABILITAS
Profitability Ratio  ROE (Return on Equity)
ROE (Return on Equity) =
ROE =
Net
Income
Sales
Net
Income
Sales
X
Net
Income
Equity
Sales
Assets
X
Assets
Operasi
Matematis
Equity
Debt +
Equity
= Net Profit
Margin
Equity
Sales
Assets
= 1 + Debt Equity Ratio
= Asset Turn Over
Jadi, ROE = Net Profit Margin X Asset Turn Over X (1 + DER)
RASIO PROFITABILITAS  ROE
Business Specific Value Driver
Generic Value Driver
Mathematical relations
Associative relations
Units Sold
Market Share
Price per Unit
Net Sales
3.049 M  4.285 M
minus
COGS
2,811 M  3.908 M
WIKA 2007
WIKA 2006
minus
Opr. Expenses
114 M  136 M
Image
minus
Other Expenses
- 11 M  53 M
Average
Market Price
Production Cost
Quality
minus
Net Profit
94 M  129 M
divided by:
Net Sales
3.049 M  4.285 M
Tax Expenses
30 M  44 M
minus
Minority Portion
11 M  15 M
Cash
337 M  1.365 M
plus
Inventory
324 M  464 M
plus
Acc. Receivables
1.585 M  1.858 M
plus
Fixed Assets
232 M  246 M
plus
Other Assets
177 M  200 M
Net Profit
Margin
3.0%  3.0%
multiplied by:
Net Sales
3.049 M  4.285 M
divided by:
Assets
2,655 M  4.133 M
Return on
Equity
22.8%  10.0%
Assets
Turn Over
115%  104%
multiplied by:
Debt
2.253 M  2.842 M
divided by:
Equity
402 M  1.291 M
1 + (DER)
660%  320%
RASIO LIKUIDITAS
 Rasio Lancar (Current Ratio)
Harta Lancar / Utang Lancar = …. x
(Current Asset / Current Liabilities)
 Rasio Cair (Quick Ratio / Acid Test Ratio)
(Harta Lancar – Persediaan) / Utang Lancar = …. x
 Rasio Kas (Cash Ratio)
Kas / Utang Lancar = …. x
RASIO SOLVABILITAS
 DAR (Debt to Assets Ratio)
Total Utang / Total Aset = …. %
 DER (Debt to Equity Ratio)
Total Utang / Modal Sendiri = …. %
 TIE (Time Interest Earned)
Laba Sebelum Bunga & Pajak / Bunga = ….
WIKA 2006  (135.2 + 53.4) / 53.4 = 3.53 x
WIKA 2007  (187.9 + 51.0) / 51.0 = 4.68 x
(prefinancing project vs konvensional)
RASIO EFEKTIVITAS
 Umur Piutang (Days Account Receivables)
(Piutang Usaha / Pendapatan) x 365 hari
 Umur Hutang (Days Account Payables)
(Hutang Usaha / BPDP) x 365 hari (BPDP = HPP)
 Umur Persediaan (Days Inventories)
(Persediaan / BPDP) x 365 hari
 Perputaran Modal Kerja (Working Capital
Turn-over)
Pendapatan / Modal Kerja = …. x
 Perputaran Aset (Assets Turn-over)
Pendapatan / Aset = …. x
RASIO EFISIENSI
 RASIO BPDP
BPDP / Pendapatan = …. %
 RASIO BIAYA OPERASI
Biaya Operasi / Pendapatan = …. %
 RASIO BIAYA PEMASARAN
Biaya Pemasaran / Pendapatan = …. %
 RASIO BIAYA UMUM & ADMINISTRASI
Biaya Umum & Administrasi / Pendapatan = …. %
MODAL KERJA
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
MODAL KERJA
Dana, tidak termasuk investasi,
yang diperlukan untuk kegiatan operasional
Modal Kerja
Bruto
Modal Kerja
Neto
Annual Planning
Planning
Enterpirse Risk Management
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Performance Measurement System
MODAL KERJA
A.
SIKLUS OPERASI
Sistem Manajemen Mutu & K3
Keuangan
SumberDaya Manusia
Pelayanan
Konstruksi
Pengadaan
Engineering
Administrasi
Kontrak
Pemasaran
KEY OPERATION PROCESS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MODAL KERJA
B.
VOLUME KEGIATAN OPERASI
KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Pendekatan Anggaran Kas
 Buat taksiran Penerimaan Kas
 Buat taksiran Pengeluaran Kas
 Hitung Arus Kas Bersih
 Hitung kebutuhan Modal Kerja
KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Penerimaan Kas
 Advance Payment / Down Payment
 Payment Terms:
 Material on-site
 Percentage of physical progress (cash inflow 2 months
after invoice submission of physical progress)
 Monthly, or
 Milestone  minimum limit
KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Pendanaan Proyek
 Turn-key
 BOO (Build Operate Owned / Bangun Kelola Milik)
 BOT (Build Operate Transfer / Bangun Kelola
Serah)  contoh BRI II, GKBI
 B & R (Build and Rent / Bangun dan Sewakan) 
jalur pipa BBM dari Balongan ke Plumpang
KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Pola Pembelanjaan
 Cash / tunai
 SKBDN / LC lokal
 20% dibayar tunai pada 1 bulan berikutnya, 40%
sisanya dibayarkan pada bulan berikutnya
KEBUTUHAN
MODAL KERJA
Pelaksanaan Proyek
 Swa kelola

Span of control luas
 Sub-contracting:

Span of control
berkurang

Tidak bisa lugas

karena ada PKS
karena tidak ada PKS

Perlu in-house expert
Bisa lebih lugas

Tidak perlu in-house
expert
SASARAN
ANGGARAN KAS
 penerimaan kas
terjadi pada waktu & jumlah
seperti yang direncanakan
 pengeluaran kas
terjadi pada waktu & jumlah
seperti yang direncanakan
 defisit kas
dapat diantisipasi kapan, berapa &
dari mana ditutup
 surplus kas
dapat diantisipasi kapan, berapa &
kemana dimanfaatkan.
ANGGARAN BIAYA
BIAYA LANGSUNG
KEGIATAN
TENAGA KERJA
SUBKONTRAKTOR
BAHAN
PERALATAN
JUMLAH
A
B
C
D
E
F
G
H
2,000
2,000
1,200
1,000
0
400
1,400
1,000
0
4,000
2,000
2,000
0
600
2,000
2,800
0
0
0
0
1,000
0
0
0
400
200
0
0
0
0
0
0
2,400
6,200
3,200
3,000
1,000
1,000
3,400
3,800
JUMLAH
9,000
13,400
1,000
600
24,000
PRAKIRAAN LABA RUGI
I. BIAYA LANGSUNG
1. Biaya T. Kerja Langsung
2. Biaya Bahan Langsung
3. Biaya Sub-kontraktor
4. Biaya Peralatan
9,000
13,400
1,000
600
JUMLAH BIAYA LANGSUNG 24,000
II. BIAYA UMUM PROYEK
1. Overhead
I. BIAYA LANGSUNG
1. Biaya T. Kerja Langsung
2. Biaya Bahan Langsung
3. Biaya Sub-kontraktor
4. Biaya Peralatan
10,589
15,765
1,177
706
JUMLAH BIAYA LANGSUNG 28,236
6,260
II. BIAYA UMUM PROYEK
JUMLAH BIAYA PROYEK
III. TARGET LABA
NILAI PROYEK
30,260
5,340
35,600
1. Overhead
JUMLAH BIAYA PROYEK
III. TARGET LABA
NILAI PROYEK
7,365
35,601
0
35,601
ANGGARAN KAS
INFLOW - OUTFLOW
Tergantung
TERMIJN / DROPPING
Penerimaan
= BALANCE
Berdasar
Jadwal
Pembayaran
Kegiatan proyek lancar bila kita mampu meng ANTISIPASI :
kapan dan berapa SURPLUS terjadi
kapan dan berapa DEFISIT
terjadi
apa tindakan pencegahan dan penanggulangannya
ANGGARAN KAS
JUMLAH
1
2
3
4
35,600
0
0
0
0 10,680
II. PENGELUARAN
KEGIATAN A
KEGIATAN B
KEGIATAN C
KEGIATAN D
KEGIATAN E
KEGIATAN F
KEGIATAN G
KEGIATAN H
BIAYA UMUM PROYEK
2,400
6,200
3,200
3,000
1,000
1,000
3,400
3,800
6,260
1,120
200
720
1,840
560
3,520
700
500
500
500
500
500
700
500
500
JUMLAH PENGELUARAN
30,260
2,020
3,060
4,580
2,100
1,540
1,140
2,860
2,200
3,800
I. PENERIMAAN
DROPPING
SELISIH
640
960
5
MINGGU
6
7
1,040
0
0
640
560
1,600
8
9
10
0 10,680
0
11
12
0 14,240
1,400
300
1,000
500
1,800
200
1,600
500
2,200
500
1,600
360
2,300
2,700
1,960
5,340 (2,020) (3,060) (4,580) (2,100) 9,140 (1,140) (2,860) (2,200) 6,880 (2,300) (2,700) 12,280
ANGGARAN KAS
JUMLAH
1
2
3
4
5
MINGGU
6
7
8
9
10
11
12
SELISIH
5,340 (2,020) (3,060) (4,580) (2,100) 9,140 (1,140) (2,860) (2,200) 6,880 (2,300) (2,700) 12,280
III. SALDO AWAL
1,200 1,080 1,020 1,040 1,040 5,080 3,940 1,080 1,080 6,860 4,560 1,860
IV. DROPPING DANA
1,900 3,000 4,600 2,100
V. PENGEMBALIAN
VI. SALDO AKHIR
2,200
(5,100)
(1,100)
(7,600)
1,080 1,020 1,040 1,040 5,080 3,940 1,080 1,080 6,860 4,560 1,860 6,540
ANGGARAN KAS
BULAN
1
NO
URAIAN
RKAP
Total Ri / Pi
35
I
Produksi Ekstern Proyek Berjalan
Proyek Akan Diperoleh
JUMLAH
A OPERASIONAL
1
Saldo Awal
2
PENERIMAAN
- Proyek Berjalan
- Proyek Selesai
- Proyek Akan Diperoleh
JUMLAH PENERIMAAN
3
PENGELUARAN
- Proyek Berjalan
- Proyek Selesai
- Proyek Akan Diperoleh
JUMLAH PENGELUARAN
Mutasi ( Total A )
B FINANCING
1
Investasi
2
Biaya Usaha Divisi
3
Reimbursment
4
Setoran PPN K Ke Pst.
5
Setoran dana ke Pusat ( input plus )
6
( Pinjaman ) Pengembalian
7
Titipan Dana ( Penarikan )
8
Bunga ( Pinjaman ) titipan
9
Lain-lain
Total B
10 SALDO KAS AKHIR
C REKENING KORAN
1
Saldo Awal Surplus ( Defisit )
2
Penarikan ( Laba ) Rugi Th Lalu
3
Modal Ditempatkan
4
Pendapatan ( beban bunga )
5
Biaya Usaha Pusat
6
Transaksi lain-lain
7
Saldo Akhir Surplus ( Defisit )
D AKM PEMAKAIAN DANA Ri / Pi (saat ini)
E
PEMAKAIAN DANA (s/d saat ini)
E
AKM PEMAKAIAN DANA RKAP S ( D )
JAN
FEB
MRT
APR
MEI
JUNI
JULI
AGT
SEP
OKT
NOV
DES
ANALISIS INVESTASI
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
mengapa
investasi
amat penting
• tuntutan kebutuhan yang
makin cepat & beragam
• keberhasilan & kegagalan
pengembangan jangka
panjang tergantung pada
keputusan saat ini
mengapa prosesnya
investasi
panjang & teliti
• penggunaan sumber daya
yang besar
• dana ditanam dalam
jangka panjang
• ketidakpastian masa depan
Strategi
Pokok
Pasar
SDM
Dana
Lingkungan
INVE
. TA
SI
Teknologi
Teknis
metoda
PENILAIAN KEUANGAN
terhadap INVESTASI
1.Pay Back Period
2.Discounted Cash Flow
•Net Present Value
•Profitability Index
•Internal Rate of Return
PBP
NPV
PI
IRR
LABA BERSIH
= laba sesudah PPh / tahun
NET CASHFLOW
= arus kas bersih / tahun
= laba bersih + penyusutan/tahun
INVESTASI
= seluruh nilai awal yang
ditanam dalam proyek
INVESTASI
INVESTASI
A
B
100.000
INVESTASI
100.000
80.000
120.000
160.000
200.000
0
0
Net CashFlow
tahun 1
tahun 2
tahun 3
tahun 4
tahun 5
tahun 6
64.000
80.000
96.000
128.000
176.000
240.000
3,2 th
PBP
4,2 th
TIME
VALUE
OF
Perbedaan Nilai Uang
karena
Perbedaan Waktu
compounded 10%
selama 2 tahun
Rp.
1.000,-
Present
Value
tahun
0
Future
Value
tahun
2
Rp.
1.210,-
discounted 10%
selama 2 tahun
PV
Rp.
1.000,-
Discount
x
Factor
=
=
1
( 1+ 10% ) 2
FV
x
Rp.
1.210,-
metoda
NET PRESENT VALUE
Investasi
100.000.000
Net CashFlow
tahun
tahun
tahun
tahun
1
2
3
4
Biaya Modal
( 10.000.000 )
25.000.000
55.000.000
90.000.000
10 %
BIAYA MODAL
( cost of capital )
Bunga pinjaman
bila sumber dana = pinjaman
Opportunity cost (loss)
bila sumber dana = sendiri
& ada peluang ditanam
pada peluang lain
Metoda
Net Present Value
Investasi
th 0
100 juta
( 9,09)
20,65
41,31
61,47
100
net cashflow
1
2
3
4
( 10 )
25
55
90
0,909
0,826
0,751
0,683
114,34
Net Present Value = Rp 14,34
NPV = positif
TERIMA
NPV = nol
TERIMA/
TOLAK
NPV = negatif
TOLAK
Metoda
Profitability Index
PV Net Cash Flow
PV Investasi
Rp 114,34
Rp 100,-
1,14
PI > 1
TERIMA
PI = 1
TERIMA /
TOLAK
PI < 1
TOLAK
metoda
INTERNAL RATE
OF
R ETURN
 Investasi Rp 100 juta menghasilkan sejumlah
net cashflow per th, dg biaya modal 10 % / th.
DITOLAK atau
cari dg
DITERIMA ?
 NPV Rp. 14,34 juta
NPV !
berarti Investasi menguntungkan,
Tetapi, berapa % RETURNnya ?
cari dg
IRR
*
IRR akan ditemukan pada
NPV = Rp 0,-
Pada i berapa NPV =
Rp.
th. NCF
PV
DF
0,-
i = 10 %
1 - 10.000
2 25.000
3 55.000
4 55.000
?
DF
PV
i = 15 %
0,909 = - 9.090
0,870 = - 8.696
0,826 = 20.650
0,756 = 18.903
0,751 = 41.305
0,658 = 36.163
0,683 = 61.470
0,572 = 51.462
97.831
PV Net CashFlow
=114.335
=
PV Investasi
=100.000
=
100.000
=
(Rp 2.169)
NPV
= Rp 14.335
Discount Factor
NPV
IRR =
10%
15%
14.335
- 2.169
X%
akan ditemukan pada NPV = Rp. 0,-
IRR = antara 10 % dan 15 %
perlu
interpolasi
Selisih i
?%
5%
IRR
i
10%
NPV
14.335
Rp.
X
15%
0
Rp. - 2.169
= 10% + 14.335
X
16.504
= 10% + 4,34 %
= 14,34 %
Selisih NPV
5%
14.335
16.504
IRR > i
TERIMA
IRR = i
TERIMA /
TOLAK
IRR < i
TOLAK
Subcontract atau swakelola
Tunai atau SKBDN (L/C DN)
PENGENDALIAN BIAYA
Disampaikan oleh:
B.P. Kusumo Bintoro
(bbintoro_id@yahoo.com)
B
C
W
S
UDGETED
OST OF
ORK
CHEDULED
Anggaran Biaya Pekerjaan
yang dijadwalkan untuk
dilaksanakan dalam
periode tertentu
( minggu atau bulan )
Pekerjaan yang dijadwalkan
x
Standar Volume S.D.
x
Standar Biaya/Harga per Unit
B
C
W
P
UDGETED
OST OF
ORK
ERFORMED
Anggaran Biaya Pekerjaan
yang telah dilaksanakan
dalam periode tertentu
( minggu atau bulan )
Pekerjaan yang telah dilaksanakan
x
Standar Volume S.D
x
Standar Biaya/Harga per Unit
A
C
W
P
CTUAL
OST OF
ORK
ERFORMED
Realisasi Biaya Pelaksanaan
satu atau beberapa kegiatan
dalam periode tertentu
( minggu atau bulan )
Realisasi Volume S.D.
x
Realisasi Biaya per unit
B
A
C
UDGETED
T
OMPLETION
Anggaran
penyelesaian satu
atau beberapa
kegiatan proyek
Biaya per Volume Standar SD
=
x
Unit Standar
(sampai akhir proyek)
E STIMATED COST
AT
C OMPLETION
=
E STIMATED COST
TO
C OMPLETE
Ramalan Biaya Akhir
Proyek yang dihitung
pada saat review
ACWP Anggaran Biaya
x
BCWP Proyek Semula (BAC)
Perkiraan Biaya yang
masih
harus dikeluarkan
untuk menyelesaikan
proyek
= E AC - ACWP
PENYIMPANGAN
BIAYA
C OST
P ERFORMANCE
I NDEX
Selisih Biaya antara
yang dianggarkan
dengan Realisasi
=
BCWP - ACWP
=
BCWP
ACWP
CPI > 1
Biaya Realisasi < Anggaran
CPI < 1
Biaya Realisasi > Anggaran
PENYIMPANGAN
JADWAL
Maju-mundurnya
kemajuan proyek
dibandingkan dengan
rencana
= BCWP - BCWS
S CHEDULE
P ERFORMANCE
I NDEX
=
BCWP
BCWS
SPI > 1
Prestasi LEBIH CEPAT drpd Rencana
SPI < 1
Prestasi LEBIH LAMBAT drpd Rencana
L ATEST
E STIMATED
DURATION
Perkiraan terakhir
Durasi Proyek,
sehingga bisa diketahui
terlambat tidaknya dari
rencana
=
BCWS
x
BCWP
Rencana Durasi
Proyek
KURVA ANALISA
FREEZE
DATE
EAC
BAC
BCWS
(base line)
ACWP
BCWP
Rencana Proyek Selesai
KURVA CRASHING
BIAYA
TOTAL BIAYA
“CRASHING”
PERKIRAAN
BIAYA TAK
LANGSUNG
BIAYA
OPTIMUM
WAKTU PROYEK
SETELAH
“CRASHING”
WAKTU
DURASI
PROYEK
Agar mudah membuat
keputusan crashing yang
tepat, perlu diketahui:
• Waktu standar dan perkiraan waktu crash
bagi setiap kegiatan.
• Biaya standar dan perkiraan biaya crash bagi
setiap kegiatan.
• Kegiatan-kegiatan yang berada pada jalur
kritis.
Langkah-langkah mendapatkan
biaya crashing yang optimum
• Memperkirakan waktu dan biaya standar
untuk setiap kegiatan.
• Memperkirakan waktu dan biaya crash
untuk setiap kegiatan.
• Memilih kegiatan-kegiatan yang berada
pada jalur kritis.
• Lakukan crashing.
B
A
4
5
D
C
6
4
Waktu Pemendekan
Maksimum
Tambahan B. Langsung
per hari ( Rp. Juta )
A
B
C
D
3 hari
0 hari
Rp. 40
2 hari
3 hari
Rp. 35 ( h 1), Rp 80 ( h 2 )
Rp. 45 ( h 1), Rp 110 ( h 2 dst )
Kegiatan Asli
D u r a s i
Crashing
Alt. 1
Alt. 2
Alt. 3
Alt. 4
A
B
5
4
5
4
4
4
3
4
2
4
C
D
4
6
3
6
3
5
2
5
2
3
9
8
7
6
720
120
840
630
240
870
540
500
1.040
Jmlh 10
B.T L
+an BL.
Jmlh
900
0
900
810
35
845
KURVA CRASHING
Rp. 1.040
900
870
845
840
6
7
8
durasi
9
10
Download