Macro and Inequality

advertisement

Stabilitas Makroekonomi dan Pertumbuhan Inklusif oleh

Rabin Hattari

Dies Natalis FEUGM

Sturktur presentasi

1.

Introduction

2.

Pentingnya kestabilan makro dalam pengentasan kemiskinan

3.

Konsep dari pertumbuhan inklusif

4.

Pertumbuhan and inequality

5.

Kebijakan Makro untuk membantu pertumbuhan inklusif

Makroekonomi dan pengentasan kemiskinan

• Pemerintah telah membuat kemajuan substansial dalam meningkatkan manajemen ekonomi makro.

• Ini di karenakan oleh 4 kebijakan pemerintah

4 Kebijakan Pemerintah setelah krisis moneter 1998

• Rekapitilisasi sistem perbankan nasional

• Regulasi supervisi bank lebih ke arah

Risk-based supervision and consolidated supervision of groups

• Stabilitas inflasi

• Prudent kebijakan fiskal

Menjaga Kestabilan Makroekonomi setelah Kris-Mon 1998

(a) Annual economic growth

%

13

-13

-17

8

4

0

1989

-4

-8

1992 1995 1998 2001 2004 2007 2010

(b) Fiscal indicators

% of GDP

90

% of GDP

2.4

2 75

60 1.6

1.2

45

30

15

0

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

0

0.8

0.4

Debt to GDP Ratio (left scale) Fiscal deficit (right scale)

(c) Banking indicators

25

%

(d) External balance

Total Reserves

USD Million

100000

Exchange Rates

IDR/USD

8500

20

15

80000 9500

10

60000 10500

5

40000 11500

0

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Capital Adequacy Ratio Non Performing Loans

20000

Jan-

08

May-

08

Sep-

08

JanMay-

09 09

Sep-

09

JanMay-

10 10

Sep-

10

Jan-

11

12500

Sources: Ministry of Finance, Bank Indonesia, Bloomberg, ADB’s Key Indicators (2009), World Development Indicators.

Prudent kebijakan fiskal juga dilakukan

Pemerintah dalam menangani 2008

Global Financial crisis

• Kebijkan lebih terarah dan fokus

1.

Untuk membalikan kepercayaan di sektor keuangan domestik

2.

Meningkatkan likuiditas dalam sistem perbankan

3.

Memperkuat kreditur Bank Indonesia tentang fasilitas last resort

Pertumbuhan ekonomi yang pesat menurunkan angka kemiskinan…

…tapi pertumbuhan tersebut belum inklusif….

…ini mungkin dikarenakan oleh semakin senjangnya perbedaan antara household yang miskin dan kaya.

Apa itu pertumbuhan inklusif?

• Pertumbuhan yang tidak hanya menghasilkan peluang ekonomi, tetapi juga menjamin akses yang sama kepada semua anggota masyarakat.

10

Positive and statistically significant relationship between the increase in the Gini (rising inequality) and GDP growth

Konsep dari inequality

• inequality of outcome

• inequality of opportunity

Inequality of opportunity

• Health inequality masih besar

• Pendidikan inequality masih besar

– karena perbedaan yang besar di wealth quantile, lokasi, dan gender

Kesenjangan di Indonesia semakin besar antar daerah

Kesimpulan

• Income inequality coexists with nonincome inequality in the form of unequal access to education, health, and basic services among different population groups classified by gender, location, and income.

Kebijakan apa yang harus ditempuh oleh pemerintah?

• Kebijakan fiskal yang efisien

• Intervensi untuk ke daerah yang tertinggal

• Pertumbuhan yang lebih ramah ke tenaga kerja

Kebijakan fiskal yang efisien

• Fiscal spending

– Inequality di Indonesia di sebabkan oleh kesejangan di pendidikan dan human capital

– Pemerintah harus investasi di pendidikan dan kesehatan  impak dari multiplier effect yang tinggi

Fiscal Spending

– Increasing spending on education and health.

Increasing social protection spending

Switching general price subsidies to targeted transfers.

Kebijakan fiskal yang efisien

• Mobilisasi Pendapatan yang Lebih besar dan lebih merata

– Memperluas tax base

– Memperbaiki tax administrasi  Better governance, increase tax revenue

Memperluas Tax Base

• Bisa diperluas dengan menghilangkan beberapa exemptions, deductions, dan incentives yang tidak targeted.

• Hal ini akan meningkatkan tax ratio di

Indonesia yang masih kecil (17% of

GDP)

Rendahnya tax ratio bisa dikarenakan karena:

Relatif tingginya batas atas bebas pajak (minimum exempt)

Tingginya ambang batas pendapatan yang dikenakan top marginal personal income tax rate

Intervensi untuk ke daerah yang tertinggal

Improving regional connectivity

Developing growth poles in lagging region

Fiscal transfers for greater investment in human capital and better access to public services in poor regions

Pertumbuhan yang lebih ramah ke tenaga kerja

• Supporting the development of small and medium-sized enterprises

• Removing factor market distortions

• Labor market institutions

• Public employment schemes

Terima kasih

Annualized change in Gini coefficient:

Developing Asia and other regions

Download