Perkembangan Sistem Informasi Posyandu

advertisement
Perkembangan Sistem Informasi
Posyandu Dalam Pelayanan
Masyarakat Terintegrasi di
Posyandu
Agus Suwandono
FKM UNDIP SEMARANG
Nam Hotel, Jakarta, 22 Oktober 2013
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah
Pelayanan Masyarakat Terintegrasi
III. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
IV. Kegunaan SIP Posyandu
V. Tantangan Masa Mendatang
VI. Kesimpulan dan usulan
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian
Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah
Pelayanan Masyarakat Terintegrasi
III. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
IV. Kegunaan SIP Posyandu
V. Tantangan Masa Mendatang
VI. Kesimpulan dan usulan
Kilas Balik Upaya Pemberdayaan
Masyakat di bidang Kesehatan
• Dimulai dengan pengembangan Puskesmas 
konsep pelayanan terpadu dibidang kesehatan
untuk upaya promotif, preventif , kuratif dan
rehabilitatif (pelayanan kes dasar, pemberdayaan
masy dan pemb berwawasan kesehatan)
• Awal tahun 1970an  PHC di negara
berkembang yang di sambut di Indonesia dengan
PKMD (Pemb Kes Masy Desa)
• Lahirlah banyak upaya pemberdayaan masyarakat
di bidang kes misal Taman Gizi, KB-Kes dsb
• Tahun 1982, SKB 3 menteri Menko Kesra, Menkes
dan Mendagri  Posyandu  1x prioritas KIA 
mempercepat penurunan AKI &AKB
POSYANDU
Pengertian:
Posyandu adalah
- salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang
- dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat
- dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.
SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006
UKBM
• Wahana pemberdayaan masyarakat
• Dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat,
dikelola oleh, dari, untuk dan bersama
masyarakat dgn BIMBINGAN dari PETUGAS
PUSKESMAS, LINTAS SEKTOR DAN LEMBAGA
TERKAIT LAINNYA
 Sangat jelas  POSYANDU  MILIK
MASYARAKAT dan dibimbing/dibina oleh
PEMERINTAH DAN LEMBAGA TERKAIT
LAINNYA
SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006
SASARAN DAN FUNGSI
SASARAN  Seluruh masyarakat, utamanya:
1.
2.
3.
4.
Bayi
Anak balita
Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui
PUS
FUNGSI:
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih
informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat
dan antar sesama masyarakat, guna menunjang penurunan
AKI dan AKB
2.
Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006
PENYELENGGARAAN POSYANDU
WAKTU PENYELENGGARAAN
Hari buka sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan
TEMPAT PENYELENGGARAAN
di lokasi yang mudah dijangkau, dapat di setiap desa/ kelurahan / nagari.
Bila diperlukan atau mampu dusun, RW/RT atau sebutan lainnya yang
sesuai. Bisa pada tempat tertentu  Wisma Posyandu, Taman Posyandu
dsb
PENYELENGGARAAN KEGIATAN POSYANDU
Jumlah minimal kader 5 (lima) orang, dengan langkah penyelenggaraan:
Langkah
I
II
III
IV
V
Kegiatan
Pendaftaran
Penimbangan
Pengisian KMS
Penyuluhan
Pelayanan Kesehatan
Pelaksana
Kader
Kader
Kader
Kader
Petugas kesehatan, dibantu
kader
KEGIATAN POSYANDU
•
Utama 1. KIA
a. Ibu hamil
b. Ibu nifas & menyusui
c. Bayi dan anak balita
2. KB
3. Immunisasi
4. Gizi
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
•
Pengembangan/Tambahan
– Masyarakat karena kebutuhannya bisa menambah kegiatan
tertentu: perbaikan kesehatan lingkungan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit tertentu atau kegiatan sektor lain yang
dibutuhkan untuk mendukung Posyandu
– Sebaiknya tercermin dari hasil SMD, MMD dan sebaiknya setelah
kegiatan utama berjalan baik dan mendapat dukungan penuh dari
masy setempat dan pemerintah setempat
SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006
PEMBINAAN POSYANDU
• Pembinaan dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja
Posyandu di tingkat desa/kelurahan
• Pembinaan meliputi
– Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus
dan kader
– Pembinaan administrasi penyelenggaraan dan
keuangan
• Bentuk Pembinaan
– Rapat koordinasi berkala Pokja Posyandu
– Kunjungan bimbingan dan fasilitasi
– Menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan
masyarakat
– Penghargaan kepada pengurus dan kader Posyandu
yang berprestasi
SUMBER: PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN POSYANDU, DEPKES RI 2006
Organisasi Pengelola
• Sejak dibentuk 1982 sampai sebelum era
reformasi  TP-PKK menjadi pengelola utama
Posyandu mulai dari Pusat sampai ke Desa
bahkan sampai ke RW, RT dan Dasa Wisma
• Demikian dominannya TP-PKK mengelola
Posyandu  tahun 1990an awal diperkirakan
kurang lebih 250 ribu Posyandu sudah terbentuk
 rata-rata 3-4 Posyandu perdesa/kelurahan
• Tahun 1989: PKK mendapatkan Sasakawa (WHO)
dan Maurice Pate (UNICEF) Awards
• Agar lintas sektoral terjalin dengan baik dibentuk
Pokjanal Posyandu mulai dari pusat sampai
Kabupaten/Kota
Monitoring dan Evaluasi
• Kegiatan Posyandu memerlukan monitoring dan
evaluasi
• Kesepakatan perlunya dikembangkan indikator
keberhasilan sederhana dari Posyandu berdasarkan
sasaran yaitu bayi, anak balita, ibu hamil dan PUS
• Misal Bayi: hasil penimbangan bulanan,
diare/pneumoni, imumisasi dsb, ibu hamil  K1, K4,
tablet besi, PUS  jenis kontrasepsi
• Bervariasi dari satu tempat ketempat lain
• Agar dapat dimonitor dan eval nasional, prov, kab.
Kota, kecamatan dan desa  dikembangkan SIP 
dengan dana Sasakawa/Maurice Pate award
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai
Wadah Pelayanan Masyarakat
Terintegrasi
III.
IV.
V.
VI.
Sistem Informasi Posyandu (SIP)
Kegunaan SIP Posyandu
Tantangan Masa Mendatang
Kesimpulan dan usulan
RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007:
PEMANFAATAN POSYANDU/POSKESDES DI INDONESIA
%
70
62.6
60
MEMANFAATK
AN
50
40
27.3
30
20
10.3
10
0
PEMANFAATAN
POSY/POSKESDES
TAK
MEMBUTUHKA
N
TAK MANF DG
ALASAN LAIN
RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007:
ALASAN TIDAK MEMANFAATKAN POSYANDU/POSKESDES DI
INDONESIA
%
50
40
30
24.3
JAUH
26.1
TAK ADA
20
49.6
LAYAN TAK
LENGKAP
10
0
PEMANFAATAN
POSY/POSKESDES
RISKESDAS 2007, BALITBANGKES DEPKES RI, 2007:
PEMANFAATAN POSYANDU/POSKESDES MENURUT JENIS
PELAYANAN DI INDONESIA
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PEMANFAAT MENURUT
JENIS PELAYANAN
TIMBANG
SULUH
IMUN
KIA
KB
PNGOB DS
PMT
SUP GIZI
KONS RES
Persentase Puskesmas dengan Keberadaan UKBM,
Rifaskes 2011
(%)
100
80
96.3
74.2
60
40
24.2
20
13.2
25.6
22.7
18.2
17
10
6.1
0
Posyandu Posyandu POD/WOD
lansia
SBH
Poskestren Dana sehat
Peduli
lansia
Peduli HIV- Peduli TB Kel peduli
AIDS
Paru
lain
17
Persentase Puskesmas Berdasarkan Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat, Rifaskes 2011
(%)
100
80
67.1
60
60.4
56.3
50
57.9
54.4
54.4
44
40
29.5
20
0
9.6
SMD
MMD
Pertemuan
Kader
Lintas
Sektor
Pembinaan Pelatihan Pelatihan Pelatihan
Kader Baru Kader Lama Toma
Pelatihan
LSM
Supervisi
18
Perkembangan Posyandi Integrasi
• Taman Posyandu: integrasi Posyandu, BKB dan
PAUD
• Ada yang beritegrasi dengan salah satu, PAUD
atau BKB
• Ada yang berintegrasi dengan upaya-upaya
UKBM lainnya misalnya dengan Posyandu
Lansia
• Ada yang berintegrasi dengan upaya-upaya
sosial lainnya
Permasalahan
• Sejak reformasi, jarang dilakukan pelatihan
dan refreshing kader serta pengelola
Posyandu lagi. Caranya hanya “getok tular”
yang makin lama mutu dan pengetahuan
kader dan pengelola Posyandu makin
menurun  ada isilah DDTKB
• Inti pemantauan pertumbuhan dilupakan
• Sistem rujukan juga terlupakan
• Demikian juga penyuluhan
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah
Pelayanan Masyarakat Terintegrasi
III.Sistem Informasi Posyandu (SIP)
IV. Kegunaan SIP Posyandu
V. Tantangan Masa Mendatang
VI. Kesimpulan dan usulan
Sistem Informasi Posyandu (SIP)
• Seperti dikemukakan sebelumnya kegiatan Posyandu
memerlukan monitoring dan evaluasi
• Pertanyaannya, oleh karena dilakukan oleh dan untuk
masyarakat maka data yang dikumpulkan guna
monitoring dan evaluasi haruslah merupakan variabel
yang sederhana, mudah didapat dan mudah diartikan,
tetapi harus cukup peka untuk bisa menunjukkan
keberhasilan Posyandu
• Variabel yang dikumpulkan pada prinsipnya meliputi
dua hal: 1. variabel demografi dan identifikasi sasaran,
dan 2 variabel hasil kegiatan menurut sasaran
• Ada variabel teknis yang dikumpulkan tetapi diisi oleh
tenaga teknis (Puskesmas dan KB) misalnya sakit apa,
hasil pemeriksaan kehamilan dan jenis KB
Variabel yang Dikumpulkan
• Variabel demografi
misal umur, jumlah
anak, (kematian)
• Variabel identifikasi
dan sosial misalnya
pekerjaan, alamat
rumah, pendidikan
• Variabel pencapaian
kegiatan:
1. Bayi: BB, TB, imunisasi.
2 Balita: BB, imunisasi, vit A.
3. Ibu hamil, bersalin dan
nifas: K1, K4, Pn, Kn;
4. PUS: jenis kontra sepsi
• Variabel teknis oleh
petugas: jenis penyakit
Perkembangan SIP (1)
• SIP pertama kali dikembangkan oleh TP-PKK
dengan Badan Litbangkes, UI, YIS, Pokjanal
Posyandu Nasional dan Dit Jen Bangdes tahun
1989, dengan menggunakan dana hadiah
Sasakawa dan Maurice Pate Award
• Hasilnya dituangkan dalam bentuk Inmendagri no
9 /1991 (??? kalau tak salah) dengan hanya 4
formulir sasaran, 1 buku rekapitulasi, dan 1 buku
catatan untuk balita dan ibu hamil
• Dalam perkembangannya, terjadi tambahan buku
bantu, buku kohort dsb sehingga sampai sekarang
bervariasi, tergantung pada inisiasi daerah, apalagi
setelah desentralisasi, seakan-akan TP-PKK kurang
kewenangannya
Perkembangan SIP (2)
• Banyaknya proyek-proyek di daerah yang dibantu
oleh beberapa donor luar negeri maupun dalam
negeri  pengembangan SIP makin bervariasi
• Ada upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh
beberapa ahli dan pemerhati Posyandu yang saat
ini akan kembali menyederhanakan SIP seperti
yang diupayakan oleh Unicef dengan PPWS KIA,
dr. Budi Subianto dan teman-teman di Papua,
beberapa NGO di NTT dan sebagainya
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah
Pelayanan Masyarakat Terintegrasi
III. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
IV.Kegunaan SIP Posyandu
V. Tantangan Masa Mendatang
VI. Kesimpulan dan usulan
Apa Kegunaan SIP?
• Untuk lebih mendorong peran masyarakat dalam
menyehatkan diri dan kelompoknya
• Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan
dan pelayanan setempat (berbasis masyarakat)
• Untuk menjaga kesinambungan kegiatan pelayanan
masyarakat dari dan oleh masyarakat
• Untuk perencanaan kegiatan pelayanan masyarakat
• Untuk monitoring dan evaluasi hasil kegiatan atau
ouput pelayanan baik tingkat: RT, RW,
Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota, Provinsi maupun
nasional
• Untuk mempererat kerjasama antara masyarakat dan
petugas
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah
Pelayanan Masyarakat Terintegrasi
III. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
IV. Kegunaan SIP Posyandu
V. Tantangan Masa Mendatang
VI. Kesimpulan dan usulan
Tantangan Masa Depan (1)
• SIP hendaknya sederhana mungkin karena yang
melaksanakan adalah masyarakat yang tidak
dibayar, saat ini kevcenderungan untuk menjadi
volunteer sudah jauh menurun
• Program Jaminan Kesehatan Nasional yang akan
diberlakukan mulai 1 Januari 2014  nasib
Posyandu???
• Perbaikan UU 32/2004  apakah bisa
dimanfaatkan agar SIP menjadi lebih baik
• Dana ADD dan lainnya  apa dapat
dipergunakan untuk insentif kader dalam
meningkatkan tanggung jawabnya mengisi SIP
• Peran Pokjanal Posyandu????
Tantangan Masa Depan (2)
• Pencapaian RPJPN (UU) dan RPJPN Kes (Kep
Menkes) ???
• Fakta SDKI  kenaikan AKI dan stagnan nya
AKB  pencapaian MDG diragukan tercapai
• Post MDG  Presiden SBY sebagai wakil ketua
• Kualitas, pemerataan dan kesinambungan
yankes di Indonesia
• Pendekatan “Life cycle”
MTR RPJMN KESEHATAN
NO
INDIKATOR
STATUS
AWAL
(2009)
2010
2011
CAPAIAN
2012
TARGET
2014
STATUS
1
Umur harapan hidup (tahun)
70,7
70,9
71,1
71,1
72,0
2
2
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran
hidup
228
n.a
n.a
259/
359
118
3
3
Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
84,3
84,8
86,38
88,64
90
2
4
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34
34
34
24
3
5
Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk)
pada anak balita
18,4
17,9
n.a
n.a
<15,0
2
6
Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per
perempuan usia reproduksi )
2,6
2,4
n.a
2,6
2,1
3
7
Persentase jangkauan akses sumber air bersih
47,7
44,19
68
3
8
Prevalensi kasus HIV (% penduduk 15 tahun ke atas
yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS)
90
2
9
Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite InsidenceAPI)
1,85
1,96
1,75
1,69
1
3
Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan
n.a
59,1
63,1
64,58
80,10
2
10
66,2
1)
4)
57,5
2)
55,04
n.a
32
3)
3)
n.a
79,5
3)
Agenda Post-2015 yang
terkait bidang kesehatan
3. Provide quality
3a. Increase by x% the proportion of children able to access and complete pre-primary education
education and
lifelong journey
4. Ensure
Healthy Lives
4a. End preventable infant and under-5 deaths
4b. Increase by x% the proportion of children, adolescents, at-risk adults and older people that are fully
vaccinated
4c. Decrease the maternal mortality ratio to no more than x per 100,000
4d. Ensure universal sexual and reproductive health and rights
4e. Reduce the burden of disease from HIV/AIDS, tuberculosis, malaria, neglected tropical diseases and
priority non-communicable diseases
5. Ensure food
security and good
nutrition
5a. End hunger and protect the right of everyone to have access to sufficient, safe, affordable, and
nutritious food 1, 2
5b. Reduce stunting by x%, wasting by y%, and anemia by z% for all children under five
5c. Increase agricultural productivity by x%, with a focus on sustainably increasing smallholder yields
and access to irrigation
5d. Adopt sustainable agricultural, ocean and freshwater fishery practices and rebuild designated fish
stocks to sustainable levels
5e. Reduce postharvest loss and food waste by x%
6. Achieve
6a. Provide universal access to safe drinking water at home, and in schools, health centers, and refugee camps
Universal Access
to Water and
SAnitation
6b. End open defecation and ensure universal access to sanitation at school and work, and increase access to
sanitation at home by x%
6c. Bring freshwater withdrawals in line with supply and increase water efficiency in agriculture by x%, industry by
y% and urban areas by z%
6d. Recycle or treat all municipal and industrial wastewater prior to discharge
32
Lifecycle approach
7. Lansia
1. Bayi
2. Balita
6. Ibu hamil
3. Usia sekolah
4. Remaja
5. Usia produktif
Proporsi Penyebab Kematian umur 0-6 hari + IUFD dan 7-28
hari di 15 Kabupaten/Kota, tahun 2011
No Penyebab kematian
1 Asphyxia
0-6 hr +
IUFD Penyebab Kematian
(n=1701)
32,6 Pneumonia
2 IUFD
3 Premature
24,2
12,3
4 Sepsis neonatorum
5 Congenital malformation
of the circulatory
7-28 hr
(n=280)
15,0
11,1
10,7
8,6
Sepsis Neonatorum
Congenital
malformation
Diarrhoea
1,2
Tetanus
1,8
2,5
Sumber: Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Proporsi Penyebab Kematian umur 29 hari-11 bulan di
15 Kabupaten/Kota tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Penyebab kematian
Pneumonia
Diarrhoea
Congenital malformation
Symptoms and Signs
Meningitis
Septicaemia
DHF
Transport accidents
Measles
Anemia
29 hari-11 bln
(n=700)
23,3
17,4
6,3
5,9
5,4
4,4
1,9
1,0
0,7
0,6
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Proporsi Penyebab Kematian umur 1-4 tahun di 15
Kabupaten/Kota tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Penyebab Kematian
Pneumonia
Diarrhoea
Accidental drowning
Meningitis
DHF
Congenital malform
Transport Accidents
Septicaemia
Malnutrition
1-4 tahun
(n=473)
20,5
13,3
4,9
4,7
3,6
3,4
3,2
2,7
1,7
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur
25-34 tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin, thn 2011
No
Penyebab kematian
Laki-laki
(n=1032)
Penyebab Kematian
Perempuan
(n=784)
1
Transport accidents
17,2
Respiratory Tuberculosis
9,3
2
Respiratory Tuberculosis
10,5
Transport accidents
7,5
3
Diseases of the Liver
5,6
Ischaemic heart diseases
5,6
4
Ischaemic heart diseases
5,0
Diseases of the Liver
5,2
5
HIV
4,7
Symptoms and Signs
4,7
6
Stroke
3,8
Typhoid
4,1
7
Symptoms adn Signs
2,7
Stroke
4,0
8
Thyphoid
2,5
Pneumonia
2,9
9
Other heart diseases
2,2
Diabetes Mellitus
2,7
10
Malaria
2,1
Diarrhoea
2,6
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur
35-44 tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin, tahun 2011
No
Penyebab kematian
Laki-laki
(n=1515)
Penyebab Kematian
Perempuan
(n=1171)
1
Ischaemic heart diseases
10,9
Stroke
10,4
2
Stroke
9,4
Respiratory Tuberculosis
9,1
3
Respiratory Tuberculosis
9,4
Ischaemic heart diseases
7,0
4
Diseases of the Liver
8,7
Diabetes Mellitus
5,1
5
Diabetes mellitus
5,0
Diseases of the Liver
4,2
6
Chronic lower respiratory dis
3,0
4,1
7
Other heart diseases
2,9
Other heart diseases
Malignant neoplasm of
cervix uteri
8
Pneumoni
2,1
Chronic lower respiratory
3,6
9
Hypertensive diseases
2,0
10 Septicaemia
1,8
Other direct obstetric
death
Hypertensive diseases
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
3,7
3,5
2,7
Proporsi Penyebab Kematian kelompok umur
45-54 Tahun di 15 Kab/Kota menurut
jenis kelamin,thn 2011
No
Penyebab kematian
Laki-laki
(n=2982)
Penyebab Kematian
Perempuan
(n=2280)
1
Stroke
17,2
Stroke
17,0
2
Ischaemic heart diseases
13,1
Diabetes mellitus
12,9
3
Respiratory Tuberculosis
8,3
Ischaemic heart diseases
9,4
4
Diseases of the liver
8,2
Respiratory Tuberculosis
6,7
5
Diabetes mellitus
8,0
Diseases of the liver
5,2
6
Transport accidents
4,0
Other heart diseases
4,2
7
Chronic lower respiratory dis
3,4
Hypertensive diseases
3,7
8
Other heart diseases
3,3
Chronic lower resp. dis
3,6
9
Hypertensive diseases
3,1
Transport accidents
1,9
10
Malignant neoplasm of liver
2,0
Septicaemia
1,9
Laporan Registrasi Penyebab Kematian di 15 Kab/Kota, Litbangkes, 2011
21 November 2012
Garis Besar Pembahasan
I. Latar Belakang dan Pengertian Posyandu
II. Perkembangan Posyandu Sebagai Wadah
Pelayanan Masyarakat Terintegrasi
III. Sistem Informasi Posyandu (SIP)
IV. Kegunaan SIP Posyandu
V. Tantangan Masa Mendatang
VI.Kesimpulan dan usulan
INTERVENTION FOR NEO
 6 YEARS
SHOULD BE
AN
INTEGRATED
PACKAGE
INCLUDING
THEIR
MOTHERS
MOTHERS W/ UNDERFIVE CHILDREN
HOW ABOUT THE
ROLES OF
FAMILY? ”DESA
SIAGA”
“BKB-KEMAS”
HEALTH, NUT & FP, GROWTH EDUCATION ETC
100%
80%
IMMUN
EARLY DETECTION AND GROWTH MONITORING
NUTRITION
“PAUD” PACKAGE
ANC
EKC BR FEED
NEO CARE
B N
O E
R O
N
- SIMPLE HEALTH EDUC SUCH AS HAND WASHING
- SIMPLE PRACTICE FOR GARBAGE DISPOSAL
???
1.5yrs
2 yrs
5 yrs
6 yrs
AGE
“PAUD”
“POSYANDU”
A.SUWANDONO, JULY
2007: BAPPENAS
SIAPA YG PUNYA?
INFORMASI –
TELEKOM - TRANSPORT
SIAPA YG BRTG
JWB?
SIAPA TG BINA
TEKNIS
ORGANISASI DAN
PROGRAMNYA
SIAPA YG TG
JAWAB
PERENCANAAN
DAN EVAL &
MONITORING?
DSB
PERTAHANAN
PERTANIAN
POSYANDU
L1
L2
L5
L3
BKBKEMAS
L4
PAUD
PETERNAKAN
PENDIDIKAN
SOSIAL - BUD
P4K
DLL
EKONOMI
DESA SIAGA
PEMBANGUNAN
DESA TERPADU
DSB.
SIP
• Harus tetap dikembangkan secara lintas sektoral
dengan koordinasi Pokjanal Posyandu
• PKK tetap merupakan pengelola Posyandu dan
SIP yang potensial  perlu dukungan taknis dan
administratif
• SIP harus sederhana, mudah dimengerti, mudah
dibaca dan diartikan
• SIP dipakai sebagai bahan untuk monitoring,
supervisi dan evaluasi program Posyandu secara
lokal
• Untuk tk. desa/kelurahan, kecamatan dan
selanjutnya harus disepakati apakah akan dikelola
PKK atau yang lain??? (dinas teknis, pokjanal,
pemda?)
Download