2. Kemampuan Dasar Berbicara

advertisement
KEMAMPUAN DASAR BERBICARA
(PERTEMUAN KE-2)



Faktor penentu kebahasaan
dalam berbicara
Faktor penentu nonkebahasaan
dalam berbicara
Menyampaikan informasi secara
efektif dalam berbicara
ETIKA BERKOMUNIKASI
PUBLIC SPEAKING
Television’s Journalist &
Telecaster & Instructor on
Mass Communication Skill
WHAT IS COMMUNICATION ?
APAKAH KOMUNIKASI ITU ?
COMMUNICATION : a social
process in which individuals
employ symbols to establish
and interpret meaning in
their environment.
KOMUNIKASI : proses sosial
yang melibatkan komunikator
dan komunikan, membentuk
dan menyelaraskan
arti/lambang/makna, dalam
satu kerangka pemikiran.
MODELS OF UNDERSTANDING :
RAGAM KESAMAAN PENGERTIAN :
 Communication
as Action The Linear Model : one-way
view of communication that
assumes a message is sent by a
source to a receiver through a
channel.
 Komunikasi
satu arah : pesan
dari komunikator ke komunikan
melalui saluran / media.
MODELS OF UNDERSTANDING :
RAGAM KESAMAAN PENGERTIAN :
 Communication
as Interaction
: The Interactional Model –
view of communication as the
sharing of meaning with
feedback that links source and
receiver.
 Komunikasi
Interaksi :
penyelarasan pengertian / pesan
yang mempersatukan
komunikator dengan
komunikannya.
MODELS OF UNDERSTANDING :
RAGAM KESAMAAN PENGERTIAN :
 Communication
as
Transaction - The
Transactional Model : view of
communication as the
stimultaneous sending and
receiving of messages.
 Komunikasi
Transaksi : proses
transaksi pengiriman pesan
secara timbal-balik antara
komunikator dan komunikan.
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :
 1.
Intrapersonal Communication :
communication with oneself.
 1.
Komunikasi Diri Pribadi :
komunikasi dengan diri sendiri ( dalam
diri sendiri )
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :


2. Interpersonal Communication : face-toface communication between people.
2. Komunikasi Tatap Muka : komunikasi
yang dilakukan secara tatap muka, biasanya
berkesan tradisional.
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :


3. Small Group Communication :
individuals who come together for a common
purpose.
3. Komunikasi Kelompok Kecil :
komunikasi diantara individu yang memiliki
tujuan bersama / kebersamaan.
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :
 4.
Organizational Communication :
communication within and among
large, extended environments.
 4.
Komunikasi Organisasi :
komunikasi dalam organisasi yang
memiliki tujuan memperluas
pencapaian arah program.
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :
 5.
Public / Rhetorical
Communication : disemination of
information from one person to a large
group.
 5.
Komunikasi Publik : penyampaian
pesan dari komunikator kepada
kelompok yang lebih besar.
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :
 6.
Mass Communication :
communication to a large audience via
mass media.
 6.
Komunikasi Massa : komunikasi
dalam skala yang luas, melalui media
massa, radio, televisi maupun cetak
dan elektronik lainnya.
CONTEXTS OF COMMUNICATION :
RAGAM KOMUNIKASI :
 7.
Intercultural Communication :
communication between individuals with
different cultural backgrounds.
 7.
Komunikasi Antarbudaya : komunikasi
yang berlangsung antarmanusia yang
memiliki perbedaan adat istiadat dan
perilaku.
ETIKA BERKOMUNIKASI :
 ETHICS
: perceived rightness or
wrongness of an action or behaviour.
 ETIKET
 ETIKA
: TATA CARA.
: pandangan umum, sebagai
satu keyakinan bersama, tentang halhal yang benar dan yang salah.
ETIKA BERKOMUNIKASI :
 Ethics
is a type of moral
decision making, and determining
what is right or wrong is
influenced by society’s rules and
laws.
 Etika
merupakan keputusan
moral tentang sesuatu yang
benar atau salah, yang
dipengaruhi oleh aturan maupun
hukum yang berlaku umum.
ETIKA BERKOMUNIKASI :
 Phatic
Communication : merupakan
etika berkomunikasi yang sebaiknya
dimiliki oleh individu dalam
melakukan komunikasi, yang
bersumber pada kepemilikan rasa
rendah hati, sikap saling menghargai
dan menghormati pendapat orang lain.
ETIKA BERKOMUNIKASI :
 From
a communication perspective,
ethical issues surface whenever
messages potentially influence others.
 Menurut
segi komunikasi, etika muncul
ketika pesan memiliki potensi untuk
saling mempengaruhi.
KIAT KHAS ETIKA
BERKOMUNIKASI :
 Memahami
pesan yang akan
disampaikan.
 Cermat
dalam memilih saluran yang
akan dipergunakan.
 Mengenali
dengan lebih baik, siapakah
yang menjadi komunikan kita.
KIAT KHAS ETIKA
BERKOMUNIKASI :
 Menjaga
sikap saling menghormati dan
menghargai satu sama lain.
 Mampu
tumbuh menjadi pendengar
yang cukup baik.
 Memelihara
rendah hati.
dan meningkatkan sikap
KIAT KHAS ETIKA
BERKOMUNIKASI :
 Menghindarkan
suasana ketegangan
ketika melakukan pembicaraan.
 Menghindarkan
dominasi / usaha untuk
menguasai keadaan secara sepihak.
 Menjaga
sikap sopan.
KIAT KHAS ETIKA
BERKOMUNIKASI :
 Mampu
mencoba menerima usulan
atau pendapat orang lain, meskipun
terasa tidak sepaham dengan pendapat
kita.
 Menghindarkan
kebuntuan dalam
menentukan kesepahaman.
PENGERTIAN UMUM :
 Public
- umum, khalayak, massa.
 Speaking
- berbicara secara runtut dan
mengandung makna.
 Public-Speaking
: tata cara melakukan
bicara di depan umum, secara runtut
dan terencana, dengan tujuan tertentu.
PELAKU PUBLIC-SPEAKING :
 Orator
- ahli pidato.
 Presenter
- Penyaji Program, konotasinya
berkaitan dengan media massa elektronik.
 Motivator
/ Instructur - figur yang diyakini
dapat memberikan motivasi kepada
khalayak.
TUJUAN PUBLIC SPEAKING :

Informasi - hanya sekedar memberikan
pesan.

Influence / mempengaruhi - untuk
mengarahkan sikap atau perilaku khalayak.

Participated in / mengikuti - pesan yang
disampaikan diarahkan untuk diikuti atau
menjadi panutan dan dijadikan teladan bagi
khalayak.
ALUR PUBLIC SPEAKING :




Canalizing Ideas - memilih pesan yang akan
disampaikan.
Planning Design - merancang tata cara
penyampaian pesan.
Mapping your route - merencanakan bagan
penyampaian pesan.
Acquiring knowledge - menambahkan isi pesan yang
disesuaikan dengan tujuan public speaking, baik
ilmiah maupun bukan ilmiah.
GANGGUAN PSIKOLOGIS PUBLIC SPEAKER :
 Fear
of the Unknown – kekhawatiran akan
ketidaktahuan.
 Fear
of being Misunderstood - kekhawatiran
untuk terjadinya kesalahpahaman.
 Fear
of the Audience - kekhawatiran akan
kondisi khalayak.
GANGGUAN PSIKOLOGIS PUBLIC SPEAKER :
 Fear
of Oneself - kekhawatiran akan
kehadiran seseorang diantara khalayak.
 Fear
of being Inaudible - kekhawatiran tidak
dapat berbicara dengan lugas dan jelas.
 Fear
of Physical Reaction - kekhawatiran
mengalami gangguan syaraf / nervous di
sekujur tubuh.
RAGAM PUBLIC SPEAKING :


Slide talks - bentuk penyampaian pesan
dengan menggunakan dukungan visual.
The political speech – bentuk pidato yang
dipakai terutama saat kampanye program
RAGAM PUBLIC SPEAKING :
 The
layman in the pulpit – pemaparan
pesan yang biasanya berkaitan dengan
kesaksian atau sarat dengan
pengalaman rohani maupun pribadi.
 Talking
of Science - pidato ilmiah,
biasanya disampaikan pada forum
ilmiah / kegiatan akademis.
RAGAM PUBLIC SPEAKING :
 Judging
competitions - menyampaikan
keputusan penilaian dalam berbagai
lomba. Pada umumnya lebih banyak
menggunakan gaya bahasa
euphemisme.
 The
Toast - bentuk penyampaian pesan
yang sangat lazim kita kenal sebagai
sambutan.
RAGAM PUBLIC SPEAKING :
 Debating
- pemaparan visi dan misi
yang disertai dengan mempertahankan
tanggung jawab isi pesan itu.
 Speaking
extempore - sambutan atau
pidato yang dilakukan secara
mendadak, biasanya tanpa persiapan
sebelumnya.
RAGAM PUBLIC SPEAKING :
 Making
announcement - menyampaikan
pengumuman kepada khalayak.
 Reading
the minutes and more biasanya dilakukan oleh sekretaris
organisasi atau notulis rapat, ketika
menyampaikan catatan rapat atau
resume.
RAGAM KALIMAT DALAM PUBLIC
SPEAKING :
 Ordinary
sentences - bentuk kalimat yang
lazim diucapkan sebagai bahasa seharihari.
 Beauty
sentences - kalimat yang penuh
dengan bunga-bunga kata dan terdengar
sangat melankolis.
RAGAM KALIMAT DALAM PUBLIC
SPEAKING :
 Heroic
Sentences - kalimat yang penuh
semangat ketika diucapkan.
 Euphemisme
sentences - kalimat yang
dianulir untuk mendapatkan kesan lebih
sopan atau halus budi bahasa.
RAGAM KALIMAT DALAM PUBLIC
SPEAKING :
 Sarcasm
sentences - kata atau kalimat
yang bersifat melakukan sindiran dan
bahkan berkesan merendahkan
martabat lawan bicara.
 Slank
sentences - kalimat yang
dicampur dengan kata-kata yang
bersifat khas.
RAGAM KALIMAT DALAM PUBLIC
SPEAKING :
 Contradiction
sentences - kalimat yang
mengandung makna berlawanan dan
tidak mungkin dipersatukan.
 Har
monize sentences - kalimat yang
terlihat berlawanan, tetapi sebenarnya
saling mendukung satu sama lain.
RAGAM KALIMAT DALAM PUBLIC
SPEAKING :


Simbolized sentences - kalimat yang
menggunakan lambang-lambang, semacam
bentuk personifikasi.
Hyperbolic sentences - kalimat yang
mengandung makna atau arti sangat
berlebihan.
KIAT KHAS PUBLIC SPEAKERS :
 Persiapan
matang untuk materi pesan
maupun psikologis.
 Ketahui
dengan baik siapakah calon
khalayak anda.
 Berpikirlah
bahwa anda menguasai
semua pesan yang akan disampaikan.
KIAT KHAS PUBLIC SPEAKERS :
 Bersikap
optimis bahwa ketika anda
diminta untuk berbicara, maka
andalah satu-satunya orang yang
menguasai masalah termaksud.
 Jangan
segan untuk bertemu pandang
dengan khalayak secara gentle.
KIAT KHAS PUBLIC SPEAKERS :
 Seringlah
berlatih napas diafragma (
napas perut ) dan senam mulut, guna
menghindari fears of inaudible.
 Jangan
malu membawa teks atau
catatan kaki terutama apabila anda
sangat sulit menghafal data akurat.
KIAT KHAS PUBLIC SPEAKERS :
 Tolong
hindarkan kata-kata atau
kalimat yang ditengarai bakal melukai
perasaan orang lain (humiliation).
 Bangkitkan
semangat khalayak dengan
cara meninggikan intonasi di akhir
kalimat / cheer – up.
BAHAN ACUAN :


The Right Way to Speak in Public - AG
Mears, Paperfronts, A.G. Elliot c MCMLVII.
Public Speaking - Vivian Summers, Penguin
Books, 1988.
DASAR PEMIKIRAN

Komunikasi menjadi bentuk kemampuan paling unik untuk
manusia. Seperti juga bersepeda, kemampuan
berkomunikasi manusia tidak akan pernah hilang. Tapi
seperti juga bermain golf atau bernyanyi, semakin sering
menggunakan dan melatihnya, semakin mahir jadinya.

Komunikasi merupakan metoda yang dilakukan dengan sadar
untuk tujuan tertentu dalam menyampaikan ide, pemikiran,
nilai dan sikap dari satu pihak, sedemikian rupa, sehingga
dapat diterima dan dimengerti oleh pihak lain.
TUJUAN PELATIHAN

Memberikan kemampuan dasar-dasar komunikasi
verbal dan inverbal, untuk individual, yang
bersifat positif, baik dialogis maupun monologis
dengan tujuan marketing, public relations dan
hiburan, dengan dasar-dasar teknis yang sesuai
dengan perkembangan saat ini berdasarkan
pengamatan dan pengalaman empirikal.

Hasil yang diharapkan adalah kemampuan
komunikasi individual yang mumpuni untuk
menunjang pembentukan karakter seorang figure
yang utuh.
PLATFORM

Bentuk Komunikasi : Antar Lembaga, Antar Individu, atau
kombinasi antar keduanya.

Metode Komunikasi : Verbal – Inverbal , Tulisan – Lisan, Audio –
Visual.

Tujuan Komunikasi : Informatif, Public Relations, Sales, Marketing,
Propaganda, Hiburan, Membentuk Opini & Preaching / Khotbah.

Sifat Komunikasi : Dialogis, Monologis, Positif dan Negatif

Sedangkan teknik berkomunikasi bisa sangat beragam, dan
berkembang sesuai dengan perkembangan dan dinamika dalam
masyarakat, yang dipengaruhi oleh budaya, teknologi dan Ilmu
Pengetahuan.
PROSES KOMUNIKASI
KOMUNIKATOR
MEDIUM
PESAN
KOMUNIKAN
R+
PESAN
Proses Komunikasi adalah transmisi pesan
dari Komunikator kepada Komunikan
dengan maksud/tujuan untuk memodifikasi
si Komunikan (Carl Hovlan)
EMOTION MOVES
PEOPLE INTENSIVELY
PERSEPSI
EMOSI
LOGIKA
SIMPATI / ANTIPATI
EMPATHY /
NEGATIVITY
PLATFORM
PUBLIC SPEAKING :
DEFINISI : Komunikasi verbal yang
dilakukan oleh individual
communicator pada communicant
individual atau komunal.
 URGENSI : Komunikasi individual
menunjukkan karakter komunikator,
sehingga memudahkan emotional
attachment dengan komunikan

TEKNIK DASAR
Ingat pada
1.
5 W dan 1H
WHAT
Acara apa? Apa isinya? Apa konsepnya?
Apa formatnya? Apa messages-nya?
Apa yang diinginkan dari sang Pembicara?
Apa impact & impresi yang diharapkan ?
TEKNIK DASAR
2.
WHO :
Siapa yang akan jadi audeince?
Siapa yang akan support ?
Siapa yang membuatnya ?
Siapa yang membiayainya ?
Siapa orang-orang yang terlibat di dalam event ini?
Siapa yang menjadi initiator ?
Dan tentu saja : SIAPA SAYA?
TEKNIK DASAR
3.
WHY :
Apa latar belakangnya ?
Kenapa perlu dibuat?
Kenapa harus dalam format tertentu, waktu tertentu dan
di tempat tertentu ?
Kenapa yang tampil adalah pihak tertentu, dengan bentuk
tertentu ?
Dan tentu saja : KENAPA HARUS SAYA
PEMBICARANYA ?
TEKNIK DASAR
4. WHEN :
Kapan ?
Jam ?
Hari ?
Tanggal ?
Bulan ?
Tahun ?
Musim ?
Momentum?
Situasi & kondisi yang menyangkut WAKTU
TEKNIK DASAR
5. WHERE :
Dimana ?
Outdoor?
Indoor?
Hotel Ballroom?
Mall?
Studio?
Geographically ?
Kota/Desa mana ?
Negara mana ?
Station TV atau RADIO?
HOW
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tidak memiliki cacat organ wicara
Menguasai bahasa verbal dengan baik
Bahasa Tubuh (Gesture)
Ekspresi
Artikulasi
Intonasi
Visi
FINALE
Larry King pernah menulis bahwa
“…dengan hanya bicara saya tidak pernah
belajar hal baru, tapi cobalah untuk menjadi
pendengar, maka akan banyak hal baru yang
mencengangkan…”
“So, listen ! for it is an input, and speaking is an
output. And there is no output without such
thing as inputs…”
LANGKAH DEMI LANGKAH
Perencanaan :
•
•
•
•
•
•
•
Tujuan
Profil Audience
Format & Konsep
Bentuk & Kemasan
Isi
Tempat
Waktu
LANGKAH DEMI LANGKAH
Pengolahan :




Basic Creative & Design
Brainstorming
Initiating
Executing
PROGRAM / ACARA
Evaluasi
Parameter :
Tujuan & Target
Eksekusi
End Result (critics & benefits)
QUOTABLE QUOTES
“IT IS ATTITUDE
NOT APTITUDE
TO GET TO ALTITUDE”
Dale Carnegie
Download