ATTITUDE(SIKAP) &
PERSEPSI SOSIAL
Oleh : Sulis Mariyanti
Kuliah - 10
PENGERTIAN SIKAP
Attitude (sikap) berbeda dengan Aptitude (bakat)
Sikap merupakan ekspresi dari derajat penilaian
kita pada suatu obyek sikap.
Dasar penialain /evaluasi sikap yaitu tentang info
suatu obyek lebih didasarkan pada PREFERENSI
individu
OBYEK SIKAP
evaluasi
Suka
Tidak Suka
Lanjutan…
Menurut G.Allport, sikap memiliki 3 komponen :
1.Kognitif (belief, ide, konsep)
2.Afektif (kehidupan perasaan/emosi)
3.Konatif (kemauan/kecenderungan ber T.L)
Rangkuman pengertian sikap menurut Allport,
Attitude are :
1.……learned (hasil proses belajar/bukan hasil
keturunan)
2.……have referent (berhubungan dng obyek
sikap yaitu dapat berupa manusia,aturan,ideologi
dll)
3.….social learning (diperoleh karena interaksi
sosial)
4.….readiness to respond (adanya kesiapan untuk bertindak)
5….affective (melibatkan perasaan positif,raguragu, negatif)
6….very intensive (bisa dalam kadar kuat, lemah)
7….have a time demension (berubah tergantung
situasi ttt)
8….have a duration factor (tergantung faktor
waktu)
9….are complex (sifatnya komplek, terkait
dengan berbagai faktor persepsi,kognisi,dll)
10…..are evaluations (ada penilaian dari responden)
11…..are inferred (ada indikatornya)
JADI,ciri-ciri dari Sikap
1.Merupakan evaluasi seseorang tentang suatu
obyek, kejadian,situasi yg memiliki 2 kutub yg
bertolak belakang
–
Like >< Dislike
– Pro >< Kontra
– Positif >< Negatif
– Setuju >< Tidak Setuju
Misal :
Setujukah Anda dengan penerapan Hukuman Mati di
Indonesia ?
Setujukah Anda dengan Aborsi?
CIRI-CIRI SIKAP (lanjutan)
2.Obyek sikap dapat berupa
– Orang /manusia
Misal :Presiden RI, Mertua, Rektor, dll
– Sesuatu yg abstrak (konsep)
Misal :Aborsi,Hukuman mati,Perselingkuhan
– Entity (obyek yang ada/nyata)
Misal : Perkuliahan SKS, Sinetron telenovela
3.Sikap bukan /tidak sama dengan Belief
– SIKAP :evaluasi yg berupa perasaan individu tentang
suatu obyek/kejadian
– BELIEF (keyakinan) : berupa pikiran2 (proses kognitif)
yg melibatkan obyek dengan atribut2nya
Lanjutan…
• Misal : Siapa calon presiden RI 2009 ?
4.Sikap dianggap penting,karena diasumsikan mendasari T.L seseorang.Jadi sikap + atau - , diramalkan T.Lnya akan sesuai dengan sikapnya. Akan
tetapi pada kenyataannya tdk selalu demikian.
• Misal : Sikap + pada perkawinan campuran (antar
etnis) tetapi tidak setuju (-), bila anaknya menikah
dengan suku yg berbeda.
5.Sikap merupakan ekspresi seseorang yang berupa
kesimpulan evaluasi thd obyek ttt.
FAKTOR YG BERPERAN DALAM
MENGUBAH SIKAP
I.SUMBER PESAN / INFORMASI
– a.Kredibilitas sumber info
– b.Attractiveness sumber info
II.ISI PESAN /INFORMASI
– a.Sugestion
– b.Appeals to fear
– c.one sided >< two sided
III.PENERIMA INFO
– a.Influence Ability
– b.Selective Attention & Interpretation
– c.Immunization
I.SUMBER INFORMASI
A.KREDIBILITAS SUMBER INFORMASI
• Yaitu sejauh mana sumber informasi/pesan tsb dapat
dipercaya, sehingga sikap berubah/tidak berubah.
o Hal yang menentukan kredibilitas :
Keahlian & kemampuan sumber info
Kejujuran sumber info,dll
o Contoh : Mengapa HABIBI dipilih jadi direktur IPTN?
B.ATTRACTIVENESS SUMBER INFORMASI
• Yaitu sejauh mana sumber info tsb menarik? Sumber info
efektif, antara lain, bila menarik secara fisik, sangat disukai,
sangat mirip dng si penerima
• Contoh : Rano Karno dipilih jadi bintangnya si Doel ?
II.ISI INFORMASI
A.SUGESTION
• Yaitu suatu pernyataan yg diterima & mampu
mempengaruhi individu
• Pesan didisain dng suatu “harapan” atau “keyakinan”, sehingga individu termotivasi menerimanya.
• Pesan diberikan oleh tokoh yang “pantas” memberi sugesti (prestige sugestion)
• Contoh :Megawati mengutip kata-kata Bung Karno
B.APPEALS TO FEAR
• Yaitu suatu pernyatan/seruan dengan tujuan menakut-nakuti.
Lanjutan…
• Seruan tsb tidak selalu berhasil.Bila terlalu kuat 
orang bisa “defensive” atau “avoidance”
• Contoh : Merokok menyebabkan kanker
Sex bebas menyebabkan aids
• Appeals (seruan) akan meningkat dampaknya, jika
disertai sugesti tentang cara menghindari konsekuensi yg ditakuti.
C.ONE SIDED >< TWO SIDED
• One sided (info dari satu pihak), lebih efektif jika
individu telah memiliki sikap “favorable” (senang)
atau netral terhadap obyek ttt.
Lanjutan…
• Two sided (informasi dari 2 pihak), lebih efektif jika
individu bersikap “unfavorable” & memiliki info lebih banyak tentang obyek ttt.
III.PENERIMA INFORMASI
Hal-hal yang berperan mengubah sikap penerima
info :
A.INFLUENCE ABILITY
• Bukan karena kepribadian ttt, melainkan ada orang yg lebih mudah dan sukar dipengaruhi
• Orang akan mudah dipengaruhi, apabila info tsb
paling sering didengar/dilihat.Misal : melalui iklan
berulang-ulang.
• Anak-nak lebih mudah dipengaruhi, dibandingkan
dengan orang dewasa.
• Tingkat pendidikan tinggi lebih sulit dipengaruhi
daripada tingkat pendidikan rendah.
Lanjutan….
B.SELECTIVE ATTENTION & INTERPRETATION
• Apakah info tsb akan mempengaruhi penerima,
tergantung bagiamana individu menyeleksi &
menginterpretasi info tsb.
• Yang terpenting tergantung pada “apakah info tsb
hadir pertama kali”
• Info yg sangat bertolak belakang dng sikapnya
akan menghasilkan COGNITIVE DISSONANCE,
dan individu cenderung menghindar / melarikan
diri dari info yg tidak cocok tsb
• Misal : Setuju (sikap)  merokok itu tidak sehat
Tetapi jadi perokok berat
Lanjutan….
• Untuk menurunkan DISONANSI, dengan memberi
penekanan pada hal-hal yg cocok dengan sikap
• Misal :Setuju KB  tetapi tidak mau ber KB
 perlu menggunakan kaidah2 agama,nilai adat
C.IMMUNIZATION
• Lumsdaine & Janis (1953), bahwa
one sided
one sided (mudah)
INFO
counter info 
two sided
two sided (resistance)
Lanjutan…
• Mc.Guire (1961)
• Two sided imun
sempat mengolah info
terlatih defensif
 SIKAP
SIKAP & PRASANGKA
SIKAP & PRASANGKA
 Prasangka (Prejudice):
Yaitu sikap yg melibatkan perasaan2 negatif thd
obyeknya.
 Ciri-ciri terpenting dari prasangka :
1.Evaluasi/penilaian thd obyek lbh didasarkan
pada stereotipe,bukan pada fakta-fakta yg tersedia
mengenai obyek tsb. Misal: kenalan dengan orang
Batak  Kasar
2.Terjadi “over generalisasi” terhadap ciri-ciri
obyek prasangka. Misal : setiap orang Batak kasar
Lanjutan…
3.Sulit diubah berdasarkan pengetahuan/fakta2
baru mengenai obyeknya, serta adanya keengganan untuk verifikasi
4.Menempatkan obyek prasangka dalam posisi yg
tidak menguntungkan.
Sikap & Prasangka merupakan hasil PROSES BELAJAR melalui pengalaman (keluarga, masyara –
kat, pendidikan pengetahuan) yg mengajarkan
fakta-fakta tertentu mengenai obyek sikap/ prasangka.
TEORI – TEORI SIKAP
LEARNING THEORY
CONSISTENCY THEORY
COGNITIVE RESPONS ANALYSIS
THEORY
TEORI-TEORI SIKAP
A.LEARNING THEORY
1.CLASSICAL CONDITIONING
• Sikap terbentuk, sesuai dengan situasi “pleasant /
unpleasant” terhadap obyek /orang yg ditemui
PLEASANT
 Sikap +
UNPLEASANT  Sikap –
2. INSTRUMENTAL CONDITIONING
• Reward/punishment merupakan konsekuensi dari
ekspresi sikap yg ditampilkan :
SIKAP +  senyum
SIKAP -  cemberut
Lanjutan….
• Reinforcement (bisa dalam bentuk Reward &
punishment) misalnya “acceptance” dan membership dalam kelompok peer group
• Reaksi orang tua (sikap) pada anak  akan
membentuk sikap ttt pada anak.
B.CONSISTENCY THEORY
• Fokus pada usaha untuk bersikap konsisten pada
obyek.
• BALANCE THEORY (Heider, 1958)
• Hubungan antara seseorang dengan 2 obyek
sikap yaitu BALANCE atau UNBALANCE
LANJUTAN….
BALANCE
A
+
+
R
Film
+
A
+
R
Film
-
UNBALANCE
A
+
Film
R
+
Lanjutan
Manusia mempunyai kecenderungan untuk mengembangkan KESEIMBANGAN (walaupun tidak harus) dengan beberapa cara :
Mengubah Sikap
Misalnya : mengubah sikap Pribadi (A) tentang
Film, sikap org lain (R) tentang Film, sikap pribadi tentang R
Agree to disagree  membahas lbh lanjut
LANJUTAN
COGNITIVE DISSONANCE THEORY (Leon
Festinger,1955)
• FOKUS : Individu butuh harmoni (consonance),
disonance  distress individu termotivasi untuk mengubahnya.
• Contoh Disonance:
 Setuju merokok itu tidak sehat tapi menjadi
perokok berat
 Sangat suka pada si Amir tapi gosipin Amir
KADAR/BESARAN DISONANCE ditentukan oleh
1.Pentingnya elemen2 tsb pada individu
2.Sejauh apa elemen2 tsb saling tdk cocok
Lanjutan
Menurunkan Disonance
1.Mengubah elemen Cognitive disonance
Misal : Stop Merokok
Tidak percaya bahwa rokok tidak sehat
2.Menambah Cognitive elemen baru
Misal : Memilih rokok “low” tar, rokok filter
Perubahan sikap berhubungan erat dengan tinggi atau rendahnya reward yg ditawarkan agar individu mau berperan
C.TEORI COGNITIVE RESPONSE ANALYSIS
(Greenwald,1968)
FOKUS : penjelasan mengapa sikap terbentuk/
berubah
Teori ini berpendapat bahwa individu tidak sekedar bereaksi pada info external tetapi mengolah
info tsb
o EFEKNYA :- meningkatkan
- menetralisir
dampak yg di
-“reverse”
inginkan info tsb
Contoh :coba pikirkan dampak iklan yg anda
sukai dan tdk disukai pada proses berpikir anda
PROSES MENTAL YG TERJADI
Adanya INFO PERSUASIF :
 Dihubungkan dng pengetahuan di ingatan
 Diorganisasikan interpretasi diingat  dapat
di”retrieve” (dimunculkan) lagi
PENGUKURAN SIKAP
SELF REPORT
 Paling umum & banyak digunakan
 Dipengaruhi kemampuan berespon/mengekspre
sikan sikap & kesediaan indidu untuk mengekspresikan sikapnya
 Kelemahannya : subyek menjawab sesuai tuntutan lingkungan atau menjawab seperti yg dianggap individu sbg jawaban orang lain
 Keakuratannya akan dipengaruhi oleh respon
org lain secara umum, sama atau berbeda
 Contoh : Ingin mengetahui sikap para wanita
pekerja tentang pemberlakuan UU-APP
PENGUKURAN SIKAP
PUBLIC OPINION (ATTITUDE) POLLING
• Tujuan : Prediksi & pemberian info
• Sampel harus mewakili populasi, karena menentukan keakuratan pengukuran
• Item alat ukur (Fixed/Open ended) keakuratan
dipengaruhi oleh kejelasan item
SKALA SIKAP
• Tujuannya untuk “precise measure” sikap
• Pengukuran dpt meningkatkan keakuratannya
dng :menggunakan banyak item ; topik yg digali
tidak hanya sikap saja tetapi juga opini, belief,dll
PENGUKURAN SIKAP
INVOLUNTARY BEHAVIORAL MEASURES
• Belum diakui dapat mengukur sikap
• Melalui pengukuran fisiologis, misal melalui
gesture,pupil mata, otot muka, dll
SOCIAL PERCEPTION
Oleh : Sulis Mariyanti
PENGERTIAN
MANUSIA
• Adalah makhluk sosial
• T.L manusia adalah hasil interaksi antara
manusia (pikiran, value,sikap,motive dll) + Lingkungannya
PSIKOLOGI SOSIAL
• Adalah cabang ilmu psikologi yg mempelajari
interaksi antar manusia & bagaimana hal tsb
mempengaruhi T.L (pengaruh interaksi, interdependency,influence pd T.L individu & pikirannya)
SOCIAL INTERACTION
• Saling mempengaruhi antar pribadi & berlangsung cepat, tukar menukar info,modifikasi T.L
& pikiran sbg hasil interaksi
SOCIAL INTERDEPENDENCE
• Memberikan kebahagian & semangat dlm interaksisulit menghasilkan analisa yg jelas
tentang determinant2 T.L sosial
• JADI hubungan sosial itu sangat kompleks
KONSEP-KONSEP SOCIAL
ROLE OF
SUBJECT
A.Observer
B.Observer
C.Participant
D.Participant
ROLE OF OTHERS
FIXED POSE
BEHAVIOR SEQUENCE
INTERVENTION
DIRECTED AT
SUBJECT
SUBJECT INTERACTS WITH
OTHER
EXAMPLE OF
STIMULI
SOCIAL CONCEPT
Foto, daftar sifat2
Impression Formation
Video Tape
Atribution
INSTRUKSII
Social Influence
Interdependence
DISKUSI,
Kerjasama
CIRI-CIRI KONDISI SOSIAL
Kondisi A (IMPRESSION FORMATION)
 Jumlah info sangat terbatas
 Informasi yg “sepele”  Impresi /kesan
 Contoh : penyebutan nama dapat memberikan
impresi tertentu. Jo  lebih ramah dibandingkan dng Johana  lebih formal
Kondisi B (ATRIBUTION)
 Jumlah info lbh banyak/kaya
 Membutuhkan proses kognitif yg “lebih” untuk
membentuk kesan secara menyeluruh
 Info yg ada mungkin saja kontradiktifsulit
 Memungkinkan terbentuk penilaian karena diketahui latar belakang T.L  evaluasi + dan –
Kondisi C (SOCIAL INFLUENCE)
 Perubahan pada subyek (fokus person) karena
ada kontak/hubungan dng yang lain
 Kontak dng yg lain tidak harus dalam bentuk
manusia, bisa dengan buku, TV (iklan,dll), norma2/hukum, iklim
Kondisi D (INTERDEPENDENCE)
 Saling ketergantungan
 Saling mempengaruhi T.L pasangan
 Interaksi sehari-hari dipenuhi model2 aksi
interpersonal
 Carl Jung : aspek yg “meaningfull” dalam interaksi  “the meeting of two personalities is like
the contact of two chemical substances, if
there is any reaction,both are transformed”
SOCIAL PERCEPTION
 Kesan & persepsi kita pada org lain merupakan kesimpulan dari T.L orang tsb
 Untuk itu perlu info akurat.Perkiraan kita tentang kepribadian & perasaan seseorang mjd
pedoman untuk berespon & berinteraksi
IMPRESSION FORMATION
Adalah proses dimana info tentang org lain,
kita olah menjadi pengetahuan atau pemikiran
yang menetap tentang org tsb. Misal : si A
orangnya mudah tersinggung, si B orangnya
cuek sekali, si C ambisius dll
Proses terbentuknya Impresi :
PertemuanINFO Looks
Says
Kategori
Do
Kategori & interelasi yg dipersepsi dari kategori tsb  akan membentuk “Cognitive Frame
work”  luas /sempit
Hubungan antara kategori-kategori yg ada merupakan DETERMINAN PREDIKSI tentang
org tsb. Hasil Prediksi dapat berbeda-beda
antar individu
Contoh : Pria kurus berkacamata Pandai ?,
Pemalu?, Kuper ?
Prediksi & ekspektasi dapat digeneralisasi,
bila kita berinteraksi secara efisien, sehingga
minimal kita memiliki info tentang org tsb.
TEORI-TEORI PEMBENTUKAN IMPRESI
IMPLICIT PERSONALITY THEORY
COMBINING INFORMATION THEORY
STEREOTYPES
ATTRIBUTION
I.IMPLICIT PERSONALITY THEORY
Kategori-kategori yg paling banyak digunakan
dalam pembentukan kesan/impresi adalah
“trait” (sifat)
Menurut Allport & Odbert (1936) ada 18.000
trait
Misal : ramah,cerewet, kaku, tegas,sensitif,dll
TRAIT adalah satu set kategori yg digunakan
untuk menggambarkan, mengingat, mengkomunikasikan T.L org lain atau diri sendiri
Trait-trait yg dipersepsi ada interelated/saling berhubungan. Contoh : Tegas
Ambisius
Interelasi antara “traits” yg diasumsikan ini
yg disebut dalam teori implicit personality
theory yaitu bagaimana menggeneralisasikan
prediksi kita tentang org lain lebih jauh dari
info yg ada (yg kita miliki)
Implicit Personality Theories membantu mempermudah info yg kita terima dalam interaksi
sosial, mengarahkan respon kita kepada org
lain
Inti dari teori ini  setiap org akan membentuk “cognitive framework”
II.COMBINING INFORMATION
TUJUAN : membuat penilaian yg utuh dan
sejauh mana hubungan dengan seseorang itu
dirasakan menyenangkan.
CARANYA antara lain :
 Mencari trait2 yg positif/kesan yg lbh positif
 Membuat rata-rata trait yg positif
 Membobotkan yg satu lbh tinggi dari yg lain
Kebanyakan org percaya,bahwa ada beberapa
nilai yg membuat “a good first impression” (info
yg paling awal diperoleh/primacy effect)
Biasanya impresi thd org lain  info dng trait
negatif daripada trait positif.
Info yg digunakan untuk JUDGEMENT/penilain biasanya :
 Info yg paling awal diperoleh (primacy effect)
 Info dengan trait negatif (lbh sering)
 Karakteristik yg digunakan untuk menilai berbeda. (mis: menilai dosen Vs Supir)
Bagaimana dengan info yg kontradiktif ?
Misal : Hostile Vs Dependent
Penelitian Asch & Zukier (1984), bahwa kontradiksi dapat dijelaskan dalam :
 A.Hubungan Sebab Akibat
Mis: Dia benci dependent pd org lain, sehingga
cenderung hostile
 B.Memisahkan ke 2 trait dalam situasi yg
berbeda :
Mis :Hostile pada A dan Dependent pada B
III.STEREOTYPES
 Mirip teori “implicit”
 Bedanya : stereotipe berkonotasi negatif dlm
arti “prejudiced expectation” ; social undesire
bility
 Definisi stereotipe diperbaiki menjadi “prejudgment”, sehingga lbh berkonotasi positif
 Meskipun demikian, perlu disadari konotasi negatif tidak semudah itu menjadi musnah, khususnya stereotipe sosial
 Misal : Suku Batak? Manado? Padang? Jawa?
Madura ? Sunda?
Dampak negatif Stereotipe :
 Membuat kelompok lain dalam kategori “unfavorable” (tdk menyenangkan)
 Bila dianut banyak org, maka interaksi menja- di
terhambat
 Membentuk harapan yg salah, khususnya jika
ada T.L yg kontradiktif
Demensi Stereotipe :
 Etnis (Suku, Ras,Agama)
 Demografis (Gender,Regional)
 Kelompok Minoritas
 Ethnocentris Thinking : berupa asumsi bahwa
T.L & nilai2 kelomp tertentu lbh baik,sehingga
adanya penyimpangan merupakan hal buruk
IV.ATRIBUTION
Atribusi = penyimpulan berdasarkan (personal
thought,motives, feeling, traits, intensi)
1.HEIDER “NAÏVE” PSYCHOLOGY
 Tokoh : Fritz Heider, 1958
 Alasan munculnya T.L sangat simple why
someone did something?
 Bahwa T.L dapat disebabkan oleh :
 Personal Forces (ability, effort)
 Environmental Forces (luck,hambatan,tingkat
kesukaran T.L
 Misal : Saat masuk bioskop tiba-tiba ada pria
yang menabrak kamu.
 Personal Forces : Marah, karena : memang pria
itu sengaja menabrak, pria itu berusaha menabrak, atau menyakiti dirinya (badan besar)
 Environmental Forces :karena sedang sial,
atau lantai bioskop tidak rata
 Menurut HEIDER  alasan T.L “make sense to
us” (masuk akal)
Lanjutan …
2.KELLEY’S ATTRIBUTION THEORY
 Tokohnya : HAROLD KELLEY (1967,1973)
 Bertitik tolak dari teori HEIDER yaitu Internal Forces & External Forces
 T.L/Respon dapat diidentifikasi melalui metode“presence-absence test”
 Misal Jika A hadir  ada efek X
Jika A tdk hadir  tidak ada efek X
 Dari respon yang muncul tsb, kita dapat mengetahui penyebabnya (internal /external
forces)
3 Faktor dasar yg memperkaya metode Presence-Absence Test yaitu apakah respon2 tsb
disebabkan oleh internal/external forces:
1. KONSISTENSI RESPON dalam waktu & situasi, yaitu apakah respon tsb terjadi hanya pada situasi & waktu tertentu
2. Informasi berupa KONSENSUS bahwa orang
lain BERESPON SERUPA, yaitu apakah org lain
berespon thd rangsang yg sama dng cara yg
sama
3. DISTINCTIVENESS (kekhususan) respon individu pada rangsang yg bervariasi.Dikatakan
Distinctiveness tinggi bila respon seseorang
berbeda pada setiap rangsang yang ada
Kombinasi antara Konsistensi tinggi, Konsensus
tinggi & Distinctiveness tinggi  menghasilkan
EXTERNAL ATRIBUTION
Kombinasi antara Konsistensi tinggi,Konsensus
rendah,Distinctiveness rendah menghasilkan
INTERNAL ATTRIBUTION
Contoh kasus :Restaurant Padang “Sarimande”
menurut si Amir enak.Enak?
External Atribution :
• Konsistensi Tinggi : Amir sering makan disitu
• Konsensus Tinggi :Org lain juga mengatakan hal
yg sama
• Distinctiveness Tinggi : Amir dpt membedakan
Restaurant yg enak & tdk enak
Internal Atribution
• Konsistensi tinggi :Amir sering makan di situ
• Konsensus rendah : org lain tidak setuju
• Distinctiveness rendah : Amir doyan segala
makanan yg enak maupun yg tdk enak.
•
Jika konsistensi Rendah, maka atribusi yg
terbentuk tidak dapat disimpulkan sebagai internal/eksternal, tetapi ada faktor-faktor
spesifik yg merangsang terbentuknya T.L
3.JONES & DAVIS : A THEORY ABOUT PERSONAL ATTRIBUTION
 Tokoh : E.E. Jones & Keith Davis (1965)
 Fokus pada atribusi personal, yaitu apakah T.L
individu menunjukkan kecenderungan yg menetap.
 Asumsi : T.L terbentuk dari suatu rangkaian yg
diawali oleh disposisi (kecenderungan) personal  intention  abilityT.L /Action
 Teori ini memperkaya teori Heider dengan :
T.L/Act menyangkut :
– Pilihan (choices)
– Menghasilkan efek untuk individu
SKEMA
Disposisi :
Ramah intentionAbility Choice ActionEfek 1,2,3dst
Jujur
Action
Cerdas
On time
 No Choice  Efek 1,2,3,dst
Action
Efek T.L Unik (uncommon)
Biasa (common)
Efek yg non common umumnya memberi informasi yg menunjukkan ciri-ciri/disposisi yg didasarkan pada karakteristik pribadi
4.SELF ATRIBUTION
 BEM (67:72)
 Manusia menggunakan proses yg sama untuk
atribusi diri sendiri seperti atribusi pada org
lain
 Manusia ingin membuat atribusi T.L sendiri
(external/internal)
 JONES & NISBETT (72)
• Walaupun proses Self Atyribusi & Atribusi Org
lain sama, namun ada bedanya yaitu :
• Self Atribusi :Controled by situation (external) sedangkan Atribusi Org Lain berdasarkan
internal proses , sebab :
o Pada Self Attribution  kita stabil (lingkungan yg berubah)
o Pada Attribution Org Lain  org lain berubah
 lingkungan stabil
TERAPAN PERSEPSI SOSIAL :
• Pedoman bereaksi pada org lain
• Dapat mempelajari sebab T.L tertentu dilakukan
• Akurasi & kemungkinan dijadikan tolok ukur
tidak terjaminm