British Raj - WordPress.com

advertisement
BRITISH RAJ (1858-1947)
Materi 4 & 5 Sejarah Asia Selatan
British Raj (1858-1947)
Raj : kontrol Inggris atas kehidupan politik
di seluruh India.
Setelah pemberontokan Sepoy tahun 1858,
pemerintahan di India diatur melalui:
pemerintahan imperial di London,
pemerintahan pusat di Calcutta (diwakili oleh
Viceroy–raja muda) & pemerintahan provinsi.
British India, 1858
Batas-batas India secara bertahap meluas setelah pemerintah Inggris
mengambil alih administrasi India dari East India Company pada 1858.
Kawasan British India ini dalam perkembangannya menjadi negara-negara
merdeka meliputi Pakistan, Bangladesh, Myanmar, dan Srilanka
Ekonomi



1850-an: mekanisasi industri rami di Bengal dan
tekstil di barat India dikelola firma-firma Inggris.
1880 – 1914: kedua industri berkembang pesat,
meski begitu ekonomi India tetap bertopang pada
agraria
Meluas dan sering terjadinya kelaparan
1876
: Ratu Victoria memproklamirkan dirinya sebagai
“Empress of India” (Ratu India).
Antara administrasi di koloni India yang dikelola
langsung oleh kerajaan Inggris dan perkembangan
teknologi dampak Revolusi Industri, memengaruhi
jalinan ekonomi India dan Britania Raya. Rel kereta
api, jalan-jalan, kanal-kanal, & jembatan dibangun
merata di India dan sambungan telegraf dengan
tujuan memudahkan bahan-bahan mentah seperti
katun, dari pedalaman India dapat diangkut secara
efisien ke pelabuhan-pelabuhan. Demikian juga,
bahan-bahan mentah yang telah diolah di Inggris
dikirimkan kembali secara efisien untuk dijual di
pasar India.
Victoria Memorial, Kolkata, India
Pengaruh Inggris THD India di
bidang Sosial & politik




Inggris menempati hampir seluruh
posisi tinggi dalam pemerintahan
dan masyarakat.
Orang-orang Inggris
memperlakukan orang-orang India
sebagai inferior secara moral,
politik, dan budaya
Inggris tidak memberikan orangorang India tanggung-jawab atas
pemerintahannya sendiri ---tidak
membolehkan mereka untuk
menjalankan pemerintahan sendiri.
Nilai-nilai tradisi bangsa India
diabaikan



1861 (Indian Councils Act): orang-orang India diizinkan
–melalui penunjukkan – untuk terlibat dalam Executive
Council ; namun hal ini tidak berarti mengelola
pemerintahan sendiri secara menyeluruh.
Pada tiga dasawarsa akhir abad 19, muncul golongan
elite-intelektual India (jurnalis, hakim, dan guru) yang
mendapat pendidikan Barat.
Mereka mempelajari teori-teori demokrasi dan
kapitalisme Barat, seperti ajaran John Stuart Mill yang
meyakinkan mereka untuk menolak hak dan
tanggungjawab penuh sebagai warganegara Inggris.
Indian National Congress
1885
: Di tengah tumbuhnya golongan elite-intelektual itu
lahir gerakan nasional India: mulanya elit-elit India
yang melibatkan prinsip-prinsip liberal politik
persamaan (equality) hak dengan menuntut bagian
besar orang India untuk terlibat dalam kantorkantor pemerintahan (di bawah kendali Inggris)
melalui pengiriman petisi ke pemerintah Inggris.
Dadabhai Naoroji (1825-1917), yang menjabat
tiga kali sebagai presiden kongres mengangkat
isu-isu ketidakadilan Inggris mengelola ekonomi
industri dan politik di India.




Bal Gangadhar Tilak (1856-1920), jurnalis India juga
nasionalis terkemuka sebelum era Gandhi melakukan
gerakan reformasi Hindu yang menyumbangkan gagasan
ketidakadilan soal diskriminasi gender dan kasta.
George Nathaniel Curzon (viceroy) pada 1905 membagi
Provinsi Bengal menjadi dua bagian: Bengal Timur & Assam
(mayoritas Muslim) dan Bengal, Bihar, & Orissa (mayoritas
Hindu).
Muncul gerakan boikot & swadeshi; di pihak lain gerakan
ekstremisme.
Tilak pelopor gerakan eksterimisme di kongres sejak 1907.



Pemecahan wilayah ini memunculkan elite-Muslim
dalam nasionalisme India yang khawatir akan posisi
minor dalam usaha mencapai kemerdekaan India.
Pada Desember 1906, All-India Muslim League
dibentuk atas restu Lord Minto (viceroy)
Pada 1911, Bengal timur dan barat direunifikasi,
dengan Calcutta sebagai ibukotanya (1931,
dipindahkan ke Delhi).
Perang dunia I:
Titik balik
Nasionalisme
India

Ketika terjadi disintegrasi di Eropa dan penentuan nasib sendiri bagi
negara Eropa, para elite India berpendapat “why there & not
here?”
Tentara-tentara India adalah yang sumberdaya terbesar pendukung
kepentingan perang Inggris di Eropa, Timur Tengah, & Afrika.
Mereka “dikorbankan” oleh orang-orang Eropa yang menyaksikan
bagaimana pertikaian antarmereka
Selepas PD I (1918), berdiri the Government of India Act (1919)
1919: Rowlatt Acts: tuntutan atas kemerdekaan sipil pasca PD I

1919: Amritsar Massacre



Mohandas K.
Gandhi
Figur yang berperan mengubah INC dari
kelompok elite menjadi sebuah gerakan massa
nasionalis .
Di bawah kepemimpinannya, orang-orang India
yang berbeda kelas ekonomi, kasta, agama dll
berbagi nilai-nilai politik mewujudkan
kedaulatan nasional
Berjuang memperbaiki status kelas masyarakat rendah—yang tidak masuk kasta,
yang ia sebut harijans ("children of God").
Menggunakan ahimsa (tanpa kekerasan); satyagraha (boikot,nonkooperasi,&
demonstrasi massa); dan swadeshi (“negara sendiri" atau kepercayaan diri-Gandhi menenun pakaian sendiri)
Baik & Buruk British Raj
Inggris membangun:
 Rumah sakit
 Transportasi
 Komunikasi
 Jalan
 Kanal
 Edukasi
 Hukum & keamanan
 Status wanita
Peninggalan Inggris:
 Kemerdekaan
 Kemandirian
 Sistem sosial
 Kebiasaan/adat-istiadat
 Rasisme
 Ekslpoitasi ekonomi

"India a nation! What an apotheosis! Last comer to the drab
nineteenth-century sisterhood! Waddling in at this hour of
the world to take her seat!" Fielding mocked again. And
Aziz in an awful rage danced this way and that, not
knowing what to do, and cried: "Down with the English
anyhow. That's certain. Clear out, you fellows, double quick, I
say. We may hate one another, but we hate you most... If it's
fifty-five hundred years we shall be rid of you, yes, we shall
drive every blasted Englishman into the sea, and then"—he
rode against him furiously—"and then," he concluded, half
kissing him, "you and I shall be friends…"
—E.M. Forster, A Passage to India
Download