Approaches - Didi Sukyadi

advertisement
Model Pembelajaran
 Dr.
Didi Sukyadi, MA
 Universitas Pendidikan Indonesia
1) Task-Based Learning (Prabhu,
1987)
 Performance
of meaningful tasks are central to the
learning process
 Focus on the completion of the tasks
 Students are presented with the tasks they have to
perform (survey, performance, etc.)
 Discuss language points after the taks have been
completed.
Task-Based Stages
Pre-tasks: Introduction to topic and tasks
(explore topics, highlight useful words, help
students understand the task instruction)
 Task cycle: Task planning and report (perform
the tasks in pairs or small groups, plan how
they will tell the rest of the class what they did
 Language focus: Analysis/practice (exmine
and discuss specific features of any activities
they have looked at.

Task-Based Learning: Examples
Pre-task: the teacher explains about a woman living with her
husband and never be left alone because of her fear of
spider. Ask the students to brainstorm three steps to help the
woman.
 Task: List of possible ways to help the woman
 Planning: Pairs rehearse how to explain the steps they
recommend and justify the order they are in
 Report and reading: the pairs tell the class their proposals
and justify them
 Language focus: The teacher helps the students with any
mistakes heard

Other Tasks
 Traffic
Jam
 Clean water problem
 Deforestation
 Global warming
 Urbanization
 Criminality
 DBD/Malaria
2) Lexical Approach (Dave Willis
and Michael Lewis)
Language consists not of traditional grammar and
vocabulary but often of multi-word prefabricated chunks
 Lexical chunks: collocations, idioms, fixed and semi fixed
phrases
 E.g.: How are you? See you later, You must be joking,
Nice to meet you
 Fluency is the results of acquisition of a large store of
these fixed and semi-fixed pre-fabricated items.

3) Presentation, Practice and
Production
 A variation
of CLT
 The teacher introduces a situation that
contextualises the language to be taught. The
language is presented and the students practice the
language using acurate reproduction technique such
as choral repetition, individual repetition, and cueresponse drills (e.g. The teacher says “movie” and
the students response “Would you like to come to
the movie?”
Example of PPP
 Presentation:
the teacher shows a picture of a family
snapshot and ask them if the peole in the picture are
at work or on holiday to elicit the fact that they are on
holiday
 Practice: The teacher gets the students to repeat the
sentence in chorus, then individually
 Production: The students are asked to use the new
language in a sentence of their own.
Other terms for of PPP
 Pre-teaching
 While-teaching
 Post-teaching
 Apperception
 Main
activities
 Closure
ESA (cf: Genre Based Approach)
 Engage:
Unless the students are emotionally
engaged with what is going, their learning will be
less effective
 Study: any teaching and learning element where
the focus is on how something is constructed
(relative clause intonation patterns, paragraphs,
etc)
 Activate: students are encourage to use all
language they know. Communicative taks are
designed to activate the students’ language
Genre-Based Approach
 Building
Knowledge of the text
 Modelling of the text
 Join construction of the text
 Independent construction of the text
Contextual Teaching and
Learning (CTL)
emphasize problem-solving;
 recognize the need for teaching and learning to occur in a variety
of contexts such as home, community, and work sites;
 teach students to monitor and direct their own learning so they
become self-regulated learners;
 anchor teaching in students diverse life-contexts;
 encourage students to learn from each other and together; and
 employ authentic assessment.

CTL Assumption
 most
people learn best through informal,
contextual experiences (Caine and Caine, 1991,
Gardner, 1983, Kolb, 1984).
 accommodating the learning styles of all learners
requires the use of a variety of learning strategies,
multiple ways of organizing curriculum content,
and diverse contexts for learning-opportunities.
Project-Based Instruction
Focuses on content learning
 Student-centered
 Cooperative
 Integrated skills
 Focuses on end-product (oral presentation,
poster session, bulletin board display, report,
stage performance)
 Motivating, stimulating, empowering,
challenging.

Project-Based Instruction
Focuses on content learning
 Student-centered
 Cooperative
 Integrated skills
 Focuses on end-product (oral presentation,
poster session, bulletin board display, report,
stage performance)
 Motivating, stimulating, empowering,
challenging.

Learner-Centered Instruction
 Account
for learner’s needs, styles and
goals
 Give some control to students (group
work)
 Allow for student creativity
 Enhance a student’ sense of
competence
Whole (Holistic) Language
Education
Cooperative learning
 Participatory learning
 Student-centered learning
 Focus on community of learners
 Focus on the social nature of language
 Use authentic, natural language
 Meaning-centered language
 Holistic assessment
 Integration of four skills

Theme/Content-Based Instruction
 Immersion
program for elementary
school children
 Writing across the curriculum (writing
skills are taught within subject matter)
 English for specific purposes
 Automaticity
 Meaningful learning
 Communicative competence
Interactice Learning
 Pair
work and group work
 Authentic language input
 Meaningful communication
 Actual language use
 Actual conversation
 Writing for real audience
Experiential Learning
Hands-on projects (nature projects)
 Computer activities
 Cross-cultural experience (camps, dinner
groups)
 Research projects
 Field trips
 Role plays and simulations
 Using realia, visual, show and tell session
 Playing games
 Utilizising media (TV, radio, movies)

PAKEM (Integration of all above)
 Pembelajaran
aktif, kreatif dan
menyenangkan
 E.g. Shopping, describing animals,
asking for permission, describing
cleaning tools, describing flowers,
PAKEM 1: Ke Sawah
Pakem 2: Describing flowers
Pakem 3: Shopping
Pakem 4: Describing animals
Pakem 4: Describing animals in
English
Pakem 5: Problem solving
 Pemecahan
Masalah Matematika
Siswa di MTs Negeri Banyuwangi diberi soal:
 Ayam besar dan ayam kecil ditimbang bersama
beratnya 4Kg
 Ayam sedang dan ayam kecil ditimbang bersama
beratnya 3Kg
 Ayam besar dan ayam sedang ditimbang bersama
beratnya 5Kg
Pakem 6: making their own
questions
Pakem 7: Interviewing
PAKEM: Lesson Plan
Fun Activities (DBE Projects)
Things
to Remember
Membahas Kosakata

Sebelum kita melibatkan siswa dalam
kegiatan ‘kesenjangan informasi’ (information
gap) bahas dahulu kosakata yang dibutuhkan
dan yang belum dikenal siswa. Hal ini untuk
memastikan communication activities yang
akan dibahas tidak terpotong/tersela
olehketidaktahuan siswa akan makna dari
kosakata tertentu.
Instruksi yang Jelas

Instruksi yang diberikan harus jelas untuk
memastikan seluruh siswa mengetahui apa
yang harus dilakukan. Ini terutama penting
ketika communication activities yang akan
dilakukan sedikit rumit dan siswa tidak
terbiasa melakukan kegiatan berpasangan
atau berkelompok. Karena itu, di kelas,
instruksi bisa diberikan dalambahasa
Indonesia – kalau perlu.
Contoh



Untuk memberikan contoh yang jelas, ada baiknya
bagian tertentu dari communication activities yang
akan dilakukan didemonstrasikan.
Ini penting terutama untuk kelas yang tidak terbiasa
dengan
kegiatan semacam ini. Guru dapat berperan sebagai
A dan seorang murid yang bagus bahasa Inggris nya
dapat berperan sebagai B, dan bagian pertama dari
tugas yang akan diberikan dapat didemonstrasikan
dahulu. Ini akan membantu siswa memahami
bagaimana melakukan kegiatan dalam kelompok
atau berpasangan dengan benar.
Variasi Kemampuan

Kebanyakan guru memiliki kelas yang besar
dengan tingkatan kemampuan yang beragam.
Solusi terhadap masalah ini tidaklah mudah.
Untuk menciptakan suasana kooperatif dan
interaksi yang lebih dinamis diantara siswa,
siswa yang pandai bisa dipasangkan atau
dikelompokkan dengan siswa yang kurang
cepat.
Penggunaan Bahasa Ibu

Di kelas, adalah hal biasa apabila siswa
‘nyelonong’ menggunakan bahasa Indonesia
baik selama melakukan kegiatan komunikasi
(misalnya ketika mereka menghadapi
kesulitan) atau terutama ketika mereka telah
menyelesaikan kegiatan sebelum siswa yang
lain. Untuk mengatasi hal ini, akan sangat
membantu apabila guru
Penggunaan Bahasa Ibu
selalu mendorong siswa untuk terus
menggunakan bahasa Inggris dan
memberikan kegiatan tambahan yang tidak
mengganggu, misalnya:
 kegiatan lanjutan berupa kegiatan
mengarang/menulis. Kegiatan ini untuk
meyakinkan bahwa siswa yang sudah
menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu
mempunyai tugas lain yang harus dikerjakan
sehingga tidak mengganggu siswa yang lain.

Peran Guru
Guru perlu berkeliling untuk memastikan
bahwa semua siswa benar-benar terlibat aktif
mengerjakan tugasnya dengan baik.
 Guru dapat juga mengumpulkan data
kesalahan yang berulang dan
mendiskusikannya setelah kegiatan usai.
Pembetulan langsung yang diberikan di
tengah-tengah kegiatan sebaiknya dikurangi
karena dapat mengganggu proses kegiatan
inti yang sedang berjalan.

a. Information-gap Activity









Unsur Kebahasaan : bebas (apa saja)
Keterampilan : bebas (apa saja)
Lingkup kosakata : bebas
Kegiatan ini melibatkan kesenjangan informasi antara dua siswa
atau lebih. Sebagai contoh, siswa A mengetahui sesuatu yang
tidak
diketahui siswa B, atau siswa A mengetahui X sementara siswa
B
mengetahui Y. Untuk memperoleh informasi yang diketahui
siswa
yang lain, kedua siswa tersebut harus berkomunikasi saling
bertukar informasi.
b. Take a Word
b. Unsur Kebahasaan : grammar/vocabulary
 Keterampilan : reading/speaking/writing
 Lingkup kosakata : bebas
 Tulislah kata-kata pada potongan-potongan
kertas. Kemudian lipatlah dan masukkan ke
dalam kotak. Kata-kata tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni
kata-kata yang sederhana, untuk para pemula
dan kata-kata sulit untuk ahli.

Take a word


Secara bergiliran siswa mengambil satu kata dalam
kotak dan membuat kalimat menggunakan kata
tersebut. Apabila kata yang sulit digunakan dengan
benar maka akan diberikan skor ganda.
Untuk membuat kegiatan lebih menarik, siswa dapat
membantu menulis kata-kata mereka sendiri pada
kertas yang berwarnawarni, menggunakan warna
yang berbeda sesuai dengan ‘part of speech’ katakata tersebut. Mereka juga dapat berkompetisi
membuat kalimat yang paling panjang.
c. Scrambled Passages
Unsur Kebahasaan : penanda kohesi dan
koherensi
 Keterampilan : reading/listening
 Lingkup kosakata : bebas
 Acaklah kalimat atau paragraf dari sebuah
teks kemudian mintalah
 siswa menyusunnya kembali supaya urut.
Kegiatan ini dapat

Scrambled Passages


membantu siswa belajar koherensi dan kohesi. Agar
kegiatan ini bertambah menarik, tulislah kalimat atau
paragraf pada potonganpotongan kertas. Bentuklah
kelompok yang terdiri atas lima sampai tujuh siswa
dan bagilah kertas-kertas potongan tersebut.
Mintalah mereka berdiri dan memposisikan diri
mereka dalam satu garis menurut urutan yang tepat
dari kalimat atau paragraf yang bersangkutan. Bila
jumlah anggota dari masing-masing kelompok tidak
lebih dari tujuh, maka jumlah kalimat atau paragraf
juga tidak lebih dari tujuh.
Scrambled Passages

Adaptasi: Bacalah teks dengan keras, bagilah
potongan-potongan kertas yang berisi bagianbagian dari teks, kemudian mintalah siswa
menyusun lembaran-lembaran tersebut
sehingga membentuk sebuah teks yang
koheren. Kegiatan ini dilakukan ini secara
berpasangan atau berkelompok untuk
mendorong siswa saling berinteraksi.
Some Issues in ELT
 Do
we need to teach grammar?
 Do we still need drills?
 When should we correct the students’
errors?
 Should we avoid L1
 Should we use native speakers?
 How should we handle poor vocabulary
retention?
Issues in ELT
 How
do we teach large classes?
 How do we teach multiple proficiency
levels in the same class?
 What should we do if the students do
not do their homework, uncooprrative,
do not want to talk, or finish before
everybody else?
Download