Uploaded by Itok Deh

Konsep skpt saumlaki

advertisement
SKPT
SAUMLAKI
TINJAUAN ULANG
KONSEP
KONSEP AKTIFITAS SKPT
SKENARIO PENDARATAN IKAN NELAYAN
Jika tidak dikondisikan,
Nelayan akan cenderung mendaratkan
Ikan hasil tangkapannya di Pasar Ikan
bukan di SKPT
SKPT
SAUMLAKI
Pasar
Ikan
Fishing
Ground
Cara pengkondisian yang umum dilakukan
adalah :
Fishing
Ground
Fishing
Ground
Fishing
Ground
Fishing
Ground
1. Peraturan tidak boleh mendaratkan ikan
selain di tempat yang ditentukan
2. Penyiapan SKPT agar dapat ‘menarik’
nelayan mendaratkan ikan di SKPT
PENARIK PENDARATAN IKAN NELAYAN
FAKTOR UTAMA bagi Nelayan untuk mau mendaratkan ikan hasil tangkapan nya ke
suatu tempat adalah :
“Terdapat pembeli ikan yang membeli ikan apapun, dalam jumlah berapapun dan
dengan harga yang relatif tinggi.”
Selain itu terdapat beberapa faktor tambahan :
1. Tersedia dermaga yang memadai untuk kemudahan proses bongkar ikan
2. Tersedia SPDN dengan harga bersaing
3. Tersedia Es untuk keperluan melaut dengan harga bersaing
4. Tersedia air bersih dan toko kelontong untuk konsumsi nelayan melaut dan
peralatan tangkap
5. Tersedia bengkel & spare part untuk mesin kapal dengan harga bersaing
6. Keamanan terjaga
“Terdapat pembeli ikan yang membeli ikan apapun, dalam jumlah berapapun dan
dengan harga yang relatif tinggi.”
Hal ini dilakukan dengan :
1. Relokasi pembeli eksisting, dengan beberapa kemudahan bagi mereka, seperti :
a. Bantuan sarana Cool Box dan sarana angkut berpendingin, dari SKPT ke lokasi mereka berjualan
b. Penyedian tempat packing ikan di TPI
2. Menciptakan pembeli baru yang dapat membeli ikan apapun, dalam jumlah berapapun
dan harga relatif tinggi, hal ini dapat difasilitasi dengan :
a. Tersedianya ICS untuk dapat menampung ikan apapun, untuk kemudian dikumpulkan, sehingga
menjadi jumlah yang memenuhi skala ekonomis untuk dipasarkan.
b. Tersedianya ICS dapat dipergunakan untuk memberikan added value bagi produk ikan yang dibeli.
c. Tersedianya ICS akan dapat menampung ikan dalam jumlah yang besar dengan kualitas tetap terjaga
d. Tersedianya ICS dapat membuka peluang bagi pasar baru dengan jangkauan pasar yang lebih jauh.
PROGRAM RUANG, BANGUNAN & SARPRAS
SITE PLAN SKPT
AREA ICS
AREA PEMENUHAN
KEBUTUHAN MELAUT
AREA PENJUALAN
& PACKING IKAN
AREA PENGOLAHAN
LIMBAH & TPA
AREA KEBUTUHAN MELAUT
MEMPUNYAI FASILITAS :
1. SPDN (Solar Packed Dealer Nelayan)
2. Pabrik Es
3. Air Bersih
4. Toko Kelontong & Alat tangkap
5. Bengkel & Spare part mesin kapal
AREA PELELANGAN IKAN
MEMPUNYAI FASILITAS :
1. Tempat Pelelangan Ikan
2. Ice Storage
3. Packing Area
4. Parkir mobil & sepeda motor
AREA PROSES & PENYIMPANAN IKAN (ICS)
MEMPUNYAI FASILITAS :
Pemisahan daerah bersih & kotor
1. Penerimaan Ikan (daerah kotor)
2. Pengeluaran Finished Good (daerah bersih)
3. Parkir mobil & sepeda motor di daerah bersih
dan kotor
ANALISA KEBUTUHAN SARANA RANTAI DINGIN
ANALISA KEBUTUHAN COLD CHAIN
Kriteria Operasional yaitu terdapat aktivitas bongkar muat dan pemasaran hasil perikanan rata-rata 2 ton per hari
Produksi Ikan Tangkapan
ratio es:ikan
1: 1
Kebutuhan es berlayar
0.2 : 1
Kebutuhan es pelelangan
0.3 : 1
Kebutuhan es tranport
Kebutuhan Es Total
34,170 kg
34,170
6,834
10,251
51,255
kg
kg
kg
kg
ANALISA KEBUTUHAN COLD CHAIN
RUTE TOL LAUT
Tg. Perak –731- Kalabahi –232- Moa -224- Saumlaki 240- Dobo -510- Merauke –510- Dobo –240- Saumlaki –
224- Moa –232- Kalabahi -731- Tg. Perak
Pelayaran 1 round voyage: 19 hari -3874 mile
Frekuensi Tol laut pada kenyataannya
adalah 1 kali dalam sebulan
Produksi Ikan Tangkapan 2020
Penduduk Tanimbar Selatan/Saumlaki
konsumsi ikan per kapita (maluku)
Kebutuhan konsumsi lokal
Surplus produksi ikan per hari
dibutuhkan ABF kapasitas 2.5 ton/8 jam
Dengan waktu tunggu kapal
Maka jumlah simpan produk jadi ikan beku
34,170 kg
32,000 penduduk
55.35 kg/tahun
0.152 kg/hari
4,853 kg/hari
29,317 kg/hari
5.86 unit
6 unit
30 hari
879,522 kg
880 ton
ANALISA KEBUTUHAN COLD CHAIN
OK
KONSEP PERANCANGAN
KONSEP PERANCANGAN
1. Pabrik ES 20 ton per hari
2. ICS dengan Cold Storage 2 x 50 ton dan ABF 2 x 2.5 ton/8 jam
Pabrik Es 20 ton per hari dan ICS 100 Ton masih tergolong : Fasilitas Pendingin Industri kelas mula.
Pemakaian daya listrik masing masing berkisar 120 kW dan 150 kW
Selanjutnya, Fasilitas Pendingin ini diaplikasikan pada Industri Perikanan Tangkap, sebuah Industri yang
tidak mempunyai kontinyuitas produksi. Industri perikanan tangkap sangat tergantung pada musim, baik itu
musim panen maupun musim paceklik. Industri Perikanan Tangkap dapat hanya beroperasi 5-8 bulan dalam
setahun, dimana setiap bulannya, terdapat 5-7 hari masa ikan tangkapan kurang saat bulan purnama.
Kedua hal diatas, membuat piihan system Refrigerasi yang dipergunakan adalah dengan menggunakan
system kompresi uap dengan refrigerant yang aman bagi manusia dan lingkungan hidup.
PABRIK ES
KONSEP PERANCANGAN
1. Pabrik ES 20 ton per hari
Pabrik Es yang dirancang haruslah berupa pabrik es yang dapat menghasilkan es yang higienis.
Sedangkan bentuk es yang direkomendasi ada dua bentuk :
Es balok ( @ 25/50 kg) dan Es Flake
Masing-masing jenis es mempunyai keunggulan dan kekurangan. Sifat-sifat masing-masing bentuk es :
a. Es Balok
Es ini berbentuk balok yang besar, 26 x 25 x 1150 cm, berat 50 kg
Es ini bersifat keras, tahan lama, harus dihancurkan/crushed jika ingin mendapatkan efek pendinginan
yang maksimal.
Sesuai untuk nelayan dengan fishing days lebih dari 3 hari.
b. Es Flake
Es ini berbentuk kepingan tipis, 3 mm
Es ini bersifat lunakm tidak melukai ikan, mempunyai efek pendinginan maksimal.
Sesuai untuk : display di TPI, transportasi ikan dalam Cool Box dan Nelayan one day fishing.
KONSEP PERANCANGAN
1. Pabrik ES 20 ton per hari jenis Balok
Pabrik Es Balok ada 2 jenis, Brine Tank (tidak higienis) dan Direct Contact (higienis).
Sistem Direct Contact membutuhkan luasan bangunan 60% dan pegawai 50% dibanding system Brine Tank
Pabrik Es dengan system Direct Contact
KONSEP PERANCANGAN
1. Pabrik ES 20 ton per hari jenis Flake
Pabrik Es Flake ada 2 jenis, Scale dan Chip, keduanya menghasilkan es yang higienis
Kedua Mesin Ice Flake ini membutuhkan luasan bangunan 40% dan pegawai 50% dibanding Mesin Es Balok
system Brine Tank.
Scale mempunyai ketebalan 3 mm, sedang Chip 8 mm
Scale Ice Machine
Chip Ice Machine
Scale Ice ini dapat di cetak menjadi bentuk balok dengan mesin Ice Compactor.
Ice Compactor
Zona Suhu di Bumi mempengaruhi kinerja Ice Flake Machine
PERFORMA KERJA FLAKE ICE MACHINE
Kapasitas produksi Ice Flake Machine di INDONESIA dipengaruhi oleh :
-
Suhu lingkungan/ambient temperature :
 35 oC
Indonesia : maksimal : 32 – 37 oC (BMKG 2016)
-
Suhu air bahan baku :
Air sumur pesisir Indonesia : 25 – 27,5 oC (Univ. Negeri Gorontalo, 2015)
 25 oC
SPESIFIKASI NEGARA TROPIS / TROPICAL SPECIFICATION
SPESIFIKASI NEGARA SUB – TROPICAL
Suhu lingkungan/ambien : 25 0C
Suhu air bahan baku
: 20 oC
SPESIFIKASI NEGARA TEMPERATE ZONE
Suhu lingkungan
: 20 oC
Suhu air bahan baku : 15 o C
CONTOH SPESIFIKASI
ICS 100 TON
KONSEP PERANCANGAN
2. ICS dengan Cold Storage 2 x 50 ton dan ABF 2 x 2.5 ton/8 jam
Dengan data produksi ikan yang sedemikian besar, maka ICS 100 Ton dipastikan dapat beroperasi dengan
baik.
Perancangan ICS pada dasarnya adalah perancangan Sistem Refrigerasi dan perancangan Design
Bangunan yang sesuai dengan syarat-syarat SKP dan juga mempehatikan peraturan yang berlaku.
Sistem refrigerasi yang digunakan adalah system kompresi uap dengan refrigerant yang diperbolehkan oleh
Kementerian LHK, yaitu R 404A. Refrigeran ini mudah diperoleh, dengan harga relatif murah dan design
system yang sederhana, sesuai dengan peruntukan untuk daerah remote.
Sedangkan bahan bangunan Pendingin yang dipergunakan juga harus memperhatikan peraturan tentang
pemakaian bahan non perusak Ozone, yaitu pemakaian Polyurethane dengan blowing agent non R141B.
KELENGKAPAN INTEGRATED COLD STORAGE
• Secara keseluruhan harus mampu mendapatkan kelayakan SKP
• Harus dilengkapi dengan Fasilitas Rantai Dingin yang merupakan bangunan
Cold Room berfungsi sebagai :
• Ruang Pengolahan bersuhu 15oC
• Ruang Anteroom bersuhu 15oC
• Ruang Cold Storage/Gudang Beku bersuhu -25oC
• Ruang Air Blast Freezer/Pembeku Cepat bersuhu -35oC
• Ruang Loading bersuhu 15oC
COLD ROOM , merupakan bangunan pendingin, yang mempunyai kriteria :
1. Dapat menahan dingin (mempunyai sifat penahan panas yang baik/insulator) sesuai dengan desain.
2. Higienis (tidak berbahaya bagi makanan dan mampu mencegah cross contamination)
3. Mempunyai daya tahan baik pada iklim tropis
4. Aman bagi pekerja di dalamnya (mempunyai standar keamanan bangunan yang memadai)
5. Menggunakan bahan-bahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Menahan Dingin / Daya hambat panas
Pada masa kini, material yang umum digunakan adalah material yang mempunyai nilai thermal
conductivity/k – value (rambat panas) yang rendah, dengan nilai bervariasi antara 0,037 ~ 0,022 W/mK.
Polyisocyanurate/PIR
(kombinasi lain dari Polyurethane)
Sumber : Huntsman - USA
Polyurethane/PUR
Sumber : Italpanelli - Italia
Expanded Polystyrene/EPS
Sumber : SBS Panel - China
Extruded Polystyrene/XPS
Sumber : Honeycomb - Spanyol
PVC
Sumber : Honeycomb - Spanyol
Reinforced Glass Wool
Sumber : Honeycomb - Spanyol
Bahan pelapis yang jamak digunakan adalah : PPGI ( Pre
Painted Galvanized Iron )
PPGI adalah plat besi yang telah dilapisi dengan bahan
anti karat Zinc
Kemudian dilapis dengan cat/top coat pada kedua
permukaannya.
Kekuatan struktur bangunan
Sebagai sebuah struktur bangunan, pre fabrication panel harus mempunyai nikai kekuatan fisik yang memadai, semakin
besar density Polyurethane, maka akan semakin kokoh kekuatan panel. Akan tetapi, bila density Polyurethane melebihi dari
48 kg/m3, maka nilai K Value akan bertambah, mengakibatkan daya insulasi/hambat panas panel berkurang.
Sehingga perpaduan yang ideal dari daya insulasi dan kekuatan panel yang terbaik, didapat ketika density Polyurethane ada
pada kisaran ideal 45 kg/m3 dengan variasi mulai 42 – 47,5 kg/m3
Daya tahan terhadap api
Polyurethane terbentuk dari reaksi antara dua senyawa organik yaitu Isocyanate dengan Polyol (turunan dari alkohol yang
mengandung hidroksil). Dalam situasi tertentu dimana terdapat cukup panas dan oksigen, seperti senyawa organik yang lain
maka Polyurethane dapat terbakar.
Dalam aplikasi Bangunan Pendingin , Polyurethane digunakan sebagai komponen utama pada dinding dan atap, yang
sekaligus berfungsi sebagai kekuatan konstruksi bangunan. Faktor keselamatan terhadap bahaya kebakaran menjadi
perhatian utama, ketika bahan Polyurethane ini dipakai sebagai komponen utama sebuah bangunan.
Di negara yang telah banyak memakai Polyurethane sebagai bahan bangunan, diberlakukan standarisasi atas
flammability/nilai ambang batas terbakar bagi material yang terbuat dari Polyurethane. Jerman, sebagai negara penemu
Polyurethane juga menaruh perhatian khusus tentang hal ini dan membuat standarisasi DIN 4102. Kemudian negara Inggris
juga membuat standar keselamatan yang sama melalui standar BS 476. Uni Eropa memberlakukan standar keselamatan
serupa, yaitu EN 13501 -1.
Jenis Blowing Agent yang diaplikasikan
Pada proses pembetukan Polyurethane, dibutuhkan bahan tambahan agar campuran polyol dan isocyanate dapat
mengembang dan mengisi seluruh volume pre-fabricated panel dengan sempurna
Bahan – bahan pengembang ini disebut dengan Blowing Agent, beberapa blowing agent yang umum digunakan :
1. R 11
 dilarang pemerintah
2. R 141 B
 dilarang pemerintah
3. Cyclopentane  direkomendasi pemerintah
 ODP 1
 ODP 0,1
 ODP 0
Efek Blowing Agent pada pembetukan Polyurethane
Sumber : www.scielo.org.ar - A.A. Beltrán† and L.A. Boyacá†
Ketebalan anti karat Zinc
Standar ketebalan Zinc dapat dilihat dibawah ini, semakin besar angka Z, semakin tebal dan semakin tahan terhadap karat.
Nilai Z maksimal untuk sebuah PPGI yang mampu tekuk tanpa mengalami keretakan lapisan Zinc adalah Z 275
Bahan pelapis atas – top coat
Berbagai macam standar top coat yang jamak digunakan, sesuai dengan derajat keamanannya, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Normal - non food garde, for external / wall - roof application
Food grade non rated
Food grade USDA approved
Food grade complete with anti microba agent
ANALISA DESIGN LAYOUT ICS 100 TON
Area kotor : unLoading Ikan fresh / Receiving Area
Bercampur dengan Area Bersih : Loading Ikan Finished Good
Hal ini dapat menimbulkan Cross Contaminasi, sesuatu yang dihindarkan
dalam perancangan layout sebuah ICS
Area Kotor dan Bersih harus tertelak pada dua sisi yang berbeda.
ORIGIN DESIGN
NOT
OK
POTENTIONALLY
Cross Contamination
UnLoading
Ikan Fresh
Loading
Ikan Finished Good
UnLoading
Ikan Fresh
REVISED DESIGN
OK
No
Cross Contamination
Loading
Ikan Finished Good
TERIMA KASIH
Download